b'
-.
g p Q Ph o u h ABSTRAK
3 2 2
g
IRENG DARWA'II. Kultw kalus dan kultur akar rambut purwoceng (Pimpinella " " 3 13 n n m n g Q Q s
pruatjan Molk.) untuk menghasilkan metabolit sekunder. Dibawah bimbingan
a ~ Prof Dr. ~ ~GA. WATTIMENA, r MSc. sebagai ketua komisi pembimbing, Dr. Ir.
c * = & R
2 3 3 - 4 IKA MARISKA, APU. dan Prof Dr. Ir. LATIFAH K. DARUSMAN, MS.
3 n ~ n
r
Q sebagai anggota.3 r g E !
$ p g 2
Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk atau Pimpinella alpina KDS.) Q c n . n s Q9 g g 9 5 merupakan salah satu tumbuhan obat di Indonesia yang sudah dikenal sebagai
i g ~ z " .
afiodisiak. Tanarnan ini oleh penduduk sekitar dataran tinggi Dieng telah dikenale ,D 2
r
5
@
sejak dulu sebagai salah satu bagian dalam ramuan obat tradisional. Ekstrilk akarn c r 5 ' 5 ' a
(D
3,, ~a -I n I purwOceng digunakan sebagai diuretik, tonika dalam seduhan, terutama
5 ' s 3 3 P,
2
0 a n 4 X digunakan sebagai afiodisiak. Penanaman p w o c e n g diluar babitatnya masihK Q O Q C
8; 2s.
2
"
sangat sulit. Alternatif lain untuk rnemproduksi tanaman ini yaitu denganG , Q R Q CTO a 5 3
n 0 - 0
%
menggunakan kultur in-vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk In. € 7 -.Q s., 2.
-.
mendapatkan jenis kulhlr in-vim, komposisi media yang tepat supaya= $ 8 g
% g o s
Z
pertumbuhan dan kandungan metabolit sekunder tinggi.p
!,,"" 'IIc a m Penelitian ini terdiri atas enam percobaan yaitu 1) Pengaruh jenis eksplan dan
-3
i
2,4-D terhadap pertumbuhan kalus purwoceng, 2) Pemberian jenis auksin (2,4-D,g
!a
%
NAA, pikloram) untuk meningkatkan pertumbuhan kalus purwoceng, 3)n
k g
e
Pengaruh auksin, prekursor dan osmotikum terhadap kandungan metabolit$
3 32
n z
2
sekunder pada kalus purwoceng, 4) Induksi akar rambut purwoceng dengan5 $ 3
3' ' S %
$
beberapa strain Agrobacterium rhizogenes, 5) Optirnasi pertumbuhan akar-.
2. = s
$
rambut punuoceng pa& berbagai komposisi media dasar dan konsentrasi glukosa, Q;.
2
3rr
7 3 m 6) Peningkatan kandungan metabolit sekunderakar
rambut purwoceng dengan2
,g2
pemberian prekursor mevalonat dan skualena.K 3 5
n Y
4
Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksplan daun merupakan eksplan yang5
2 9
n terbaik karena memberikan pertumbuhan kalus yang tinggi. Pemberian 2,4-D
,
3 2 secara tunggal dengan konsentrasi 1-5 ppm tidak mempengaruhi bobot basah dm1
;$
5 g J keting kalus pada urnur diatas 2,s bukn. Kornbinasi 2,4-D 1 pprn dan NAA 1
g
p
bobot basah pprn atau 2,4-D dan kering tertinggi. Pemberian mevalonat 1 pprn dan pikloram 1 pprn pada umur 2 bulan memberikan 300 pprn menghasilkan"
-..
g
5 -. produksi sterol tertinggi baik pada 2,4-D 1 pprn dan NAA 1 pprn rnaupun 2,4-De
2
1 ppm dan pikloram 1 ppm. Sedangkan produksi saponin tertinggi dihasilkan padag
perlakuan 2,4-D 1 pprn dan NAA 1 pprn dengan mevalonat 300 pprn atau 2,4-D 1-.
n ppm dan prkloram 1 ppm dengan mevalonat 600 ppm. pemberian skualena 4100
8
ppm pada 2,4-D 1 ppm dan NAA 1 ppm atau pada 2,4-D 1 ppm dan piklorarn 1r
c
0
ppm menghasilkan produksi sterol tertinggi. Produksi saponin tertinggi2.
$!
%
dhasilkan pada perlakuan 2,443 1 pprn d m NAA 1 pprn dengan skualena 4103 7 ppm atau 2,4-D 1 ppm dan pikloram 1 ppm tanpa skualena. Produksi sterol dan
E
>
saponin tertinggi diperoleh pada terlakuan 2,4-D 1 ppm dan NAA 1 ppm atau5
2,4-D 1 ppm dan pikloram 1 ppm tsnpa PEG Eksplan dam yang dinduksi dengan2
-' A-rhzzogenes strain 18534 dapat menghasilkan akar rambut. Media terbark untuk8 0
5
s
pertumbuhan kultur akar rambut yaitu media Murashige dan Skoog (MS).=
=
Glukosa 4% mernberlkan pertumbuhan terbaik. Mevalonat 300 ppm pada mediumf
MS dm glukosa 3% memberikan produksi sterol tertinggi sedangkan saponina)
tertinggi, dipemleh pada perlakuan skualena 350 ppmc
Kultur akar rambut merupakan alternatif yang terbaik untuk dikembangkan 3-.
dalam skala besar untuk produksi mebbolit sekunder.<
(D
i
3
-.