Perceraian Karena Li’an dan Akibat Hukum Dalam Perspektif Fiqih Islam Dan Kompilasi Hukum Islam
Teks penuh
Garis besar
Dokumen terkait
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, nasab anak hasil hubungan seksual sedarah dalam perspektif Hukum Islam itu memiliki status sebagai anak zina, akan tetapi hal tersebut
Pendekatan istilah “anak zina” sebagai “anak yang lahir di luar perkawinan yang sah”berbeda dengan pengertian anak zina yang dikenal dalam Hukum Perdata umum, sebab dalam
Akibat hukum menikahi wanita hamil karena zina menurut Hukum Islam adalah anak yang dilahirkan setelah enam bulan perkawinan memiliki hubungan nasab, perwalian, waris dan hak
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hukum Islam, anak diluar nikah sebab zina hanya mempunyai hubungan nasab dengan ibu dan keluarga ibunya, dan status nasab
Berkaitan dengan pemberian hibah kepada anak li'an, walaupun secara hukum anak li’an tidak berhak mendapat hak waris dari ayahnya, tidak boleh menerima zakat
Ulama Malikiyah dan Hanabilah berpendapat bahwa akad nikah yang dilakukan oleh wanita yang sedang hamil karena zina adalah tidak sah, sehingga tidak ada hubungan nasab antara anak
Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak, tidak menjelaskan mengenai anak yang dilahirkan diluar dari perkawinan yang sah atau anak luar
menyebabkan putusnya hubungan nasab dengan ayah biologisnya sehingga hanya memiliki hubungan nasab atau hubungan keperdataan dengan ibunya dan keluarga