• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DAN INTERAKTIF MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DAN INTERAKTIF MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF DAN

INTERAKTIF

PADA PE

Diajukan dalam Memperoleh

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF DAN

INTERAKTIF MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK

PEMBELAJARAN REAKSI REDOKS DAN

ELEKTROKIMIA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan alam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

Mega Lestari

NIM : 8136142015

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF DAN

PENDEKATAN SAINTIFIK

REAKSI REDOKS DAN

(2)
(3)
(4)

iii

ABSTRAK

Mega Lestari. Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar inovatif dan interaktif yang terintegrasi pendekatan saintifik dan melibatkan teknologi informasi berbasis web. Beberapa pendekatan saintifik yang digunakan adalah Problem Based eearning, Project Based eearning dan Inquiry eearning. Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Jenis penelitian termasuk penelitian dan pengembangan (research and development). Subjek penelitian adalah bahan ajar pokok bahasan reaksi redoks dan elektrokimia. Adapun, sampel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 20 orang mahasiswa jurusan kimia program studi pendidikan kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan 2 orang dosen pengampu mata kuliah kimia dasar di Universitas Negeri Medan. Pemilihan sampel dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Hasil analisis bahan ajar kimia dasar adalah bahwa bahan ajar tersebut cukup valid, namun perlu untuk dikembangkan dari berbagai aspek. Bahan ajar yang telah dikembangkan divalidasi oleh validator ahli. Penilaian dilakukan berdasarkan angket standar BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh rata-rata pendapat dari 22 responden yang terdiri dari 2 orang dosen dan 20 orang mahasiswa terhadap kualitas bahan ajar yang dikembangkan 3,22 yang tergolong dalam kriteria sangat valid artinya bahan ajar hasil pengembangan sangat layak untuk dipergunakan dalam pembelajaran. Penjabaran dari keseluruhan rata-rata responden terhadap kualitas bahan ajar yang dikembangkan adalah rata-rata hasil penilaian dosen pengampu Kimia Umum yaitu sebesar 3,40 dan rata-rata hasil penilaian mahasiswa pendidikan Kimia yaitu sebesar 3,04

(5)

iv

ABSTRACT

Mega Lestari. Innovative and Interactive Development of Teaching Materials Through Scientific Approach on Teaching Redox Reaction and Electrochemistry

This study aims to obtain innovative and interactive teaching materials integrated scientific approach and involves a web-based information technology. Some of scientific approach that used in this research are problem based learning, project based learning and inquiry learning. Kind of the research is descriptive research. This type of research, including research and development (research and development). Subjects were subject redox reaction and electrochemistry teaching materials. Meanwhile, the sample used in this study consisted of 20 students majoring in chemistry education courses of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, State University of Medan and 2 lecturers basic courses at the State University of Medan. Selection of the sample using purposive sampling technique. The results of chemical analysis of teaching materials common is that the teaching materials are quite valid, but need to be developed from various aspects. Teaching materials that have been developed validated by expert validator. Assessment is done based on a standard questionnaire BSNP (National Education Standards Agency). Based on research data obtained an average of 22 respondents think that consists of 2 lecturers and 20 students on the quality of teaching materials developed 3.22 belonging to the criteria of a very valid means of the development of teaching materials is very feasible for use in learning. Elaboration of the overall average respondent to the quality of teaching materials developed are the average results of the assessment of General Chemistry lecturers in the amount of 3.40 and an average student assessment results Chemistry education that is equal to 3.04

(6)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbal’alamin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tesis yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif gan Interaktif Melalui Pendekatan Sainstifik Pada Pembelajaran Reaksi Redoks dan Elektrokimia”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam yakni Rasulullah Muhammad SAW, semoga mendapat syafaat dari beliau di Yaumil Masyar kelak, Amin.

Pada kesempatan ini penulis berkenan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Marham Sitorus M.Si sebagai Dosen Pembimbing I dan

Bapak Dr.

Ajat Sudrajat, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Kepada Ayahanda Alm. Bahari Effendi dan Ibunda Elseriani Sinaga terima kasih atas kasih sayang yang engkau berikan, dukungan, serta pengorbanan baik moril maupun materil yang tak terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun juga.

(7)

vi

teman tersayang Dwi, Tiwi, Marni, kak Eni dan uda Hasan, serta semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa disebut satu persatu, terimakasih semuanya.

Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang diberikan. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, W9 Juni 20W5

(8)

vii

1.2.Identifikasi Masaalah ... 7

1.3.Batasan Masalah ... 7

2.1.1. Bahan Ajar Sebagai Sumber Pembelajaran ... 10

2.1.2. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ... 13

2.1.3. Pengembangan Bahan Ajar Kimia ... 14

2.1.4. Inovasi dalam Pembelajaran ... 18

2.1.5. Pembelajaran Multimedia Interaktif ... 20

2.1.6. Pendekatan Saintifik ... 21

2.1.6.1.Problem Based Learning ... 24

2.1.6.2.Project Based Learning ... 27

2.1.6.3.Inquiry Learning ... 30

2.2. Kerangka Konseptual ... 32

BAB III METODE PENETITIAN 3.1.Gambaran Umum Penelitian ... 34

3.2.Disain Penelitian ... 35

3.3.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

(9)

viii

3.5.Jenis Penelitian ... 37

3.6.Prosedur Penelitian ... 38

3.7.Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.8.Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV HASIT DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Penelitian ... 44

4.2.Analisis Pendahuluan ... 45

4.3.Perencanaan dan Pengembangan Bahan Ajar ... 47

4.4.Analisis Bahan Ajar yang Telah Dikembangkan ... 48

4.5.Stamdarisasi Bahan Ajar ... 50

4.6.Pembahasan ... 68

BAB V SIMPUTAN DAN SARAN 5.1.Simpulan ... 70

5.2.Saran ... 71

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Kriteria validitas untuk analisis hasil perhitungan

rata-rata skor yang diperoleh dari angket yang

disebarkan kepada validator ahli dan mahasiswa ... 43 Tabel 4.1. Tabel Analisis Bahan Ajar Kimia Dasar II FMIPA

Universitas Negeri Medan... 46 Tabel 4.2. Kualitas bahan ajar menurut penilaian dosen pengampu

Kimia Umum II (P) dan Mahasiswa Pendidikan

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Desain penelitian pengembangan bahan ajar kimia

tingkat perguruan tinggi pada pokok bahasan reaksi

redoks dan elektrokimia dan elektrokimia ... 35 Gambar 3.2. Tahapan Penelitian Pengembangan Bahan Ajar

Inovatif Dan Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik

Pada Pengajaran Redoks dan Elektrokimia ... 38 Gambar 3.3. Prosedur penelitian pengembangan bahan ajar kimia

tingkat perguruan tinggi pada pokok bahasan reaksi

redoks dan elektrokimia ... 41 Gambar 4.1. Tingkat Kelayakan Bahan Ajar Menurut BSNP

Oleh Dosen Sebagai Validator Ahli ... 50 Gambar 4.2. Tingkat Kelayakan Isi Bahan Ajar yang Telah

Dikembangkan. ... 51 Gambar 4.3. Tingkat Kelayakan Bahasa Bahan Ajar yang Telah

Dikembangkan ... 53 Gambar 4.4. Tingkat Kelayakan Penyajian Bahan Ajar yang

Telah Dikembangkan ... 54 Gambar 4.5. Tingkat Kelayakan Bahan Ajar Menurut BSNP

Oleh Dosen Pengampu Sebagai Pemakai... 56 Gambar 4.6. Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan

Berdasarkan Kelayakan Isi Oleh Dosen Pengampu . 57 Gambar 4.7. Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan

Berdasarkan Kelayakan Bahasa ... 58 Gambar 4.8. Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan

Berdasarkan Kelayakan Bahasa ... 60 Gambar 4.9. Tingkat Kelayakan Bahan Ajar Menurut BSNP

Oleh Mahasiswa Sebagai Pemakai ... 61 Gambar 4.10. Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan

Berdasarkan Kelayakan Isi Oleh Mahasiswa ... 62 Gambar 4.11. Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan

Berdasarkan Kelayakan Bahasa Oleh Mahasiswa .... 63 Gambar 4.12. Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Garis-garis Besar Program Pengajaran ... 78

2 Rencana Perkuliahan ... 84

3 Instrumen Penilaian Bahan Ajar ... 85

4 Penilaian Dosen Validator... 97

5 Penilaian Dosen Pengampu Mata Kuliah ... 99

(13)

1

BABBIB

PENDAHULUANB

1.1.BLatarBBelakangBMasalahB

Seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologip dunia

pendidikan menghadapi banyak tantangan dalam rangka menyiapkan sumber daya

manusia berkualitas yang diharapkan mampu bersaing dalam situasi masyarakat yang

terus berkembang. Untuk mewujudkannyap pemerintah telah berupaya melakukan

perbaikan-perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan

jenjang pendidikan. Diantaranya dengan meningkatkan kualifikasip kompetensip dan

profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikanp meningkatkan penyediaan dan

pemerataan sarana pendidikanp meningkatkan kualitas kurikulum dan

pelaksanaannya yang bertujuan membentuk karakter dan kecakapan hidup (life skill)p

sehingga mahasiswa mampu menjadi manusia yang inovatif dan produktif

(Triharyantip 2012).

Prestasi mahasiswa dalam mata kuliah dapat ditingkatkan dengan cara

meningkatkan pemahaman mahasiswa pada materi kuliah tersebut. Persoalannya

sekarang adalah bagaimana cara meningkatkan pemahaman mahasiswa pada materi

kuliah tersebut. Dalam hal ini penggunaan pengembangan bahan ajar diharapkan

akan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa pada materi mata kuliah. Dalam

rangka meningkatkan pemahaman mahasiwap dikembangkan bahan ajar yang disusun

dengan cara penataan informasi (compilation atau wrap around text). Sampai saat ini

materi pembelajaran mata kuliah tertentu masih tersebar pada berbagai sumber

seperti buku teksp buletin ilmiah popularp majalahp koran dan publikasi. Meskipun

semua sumber tersebut saling melengkapip namun seorang mahasiswa tidak mungkin

(14)

2

memiliki atau memperoleh seluruh materi tersebut. Kondisi seperti ini menyebabkan

mahasiswa menjadi sangat tergantung kepada dosenp sehingga proses pembelajaran

di kelas menjadi pasif. Dosen menjadi satu-satunya sumber belajarp mahasiswa

cenderung hanya mendengarkanp akibatnya terlalu banyak waktu yang tersita oleh

dosen untuk menjelaskan materip sehingga kesempatan untuk membimbing

mahasiswa dalam proses pembelajaran hampir tidak dapat dilaksanakan. Oleh karena

itup materi-materi tersebut perlu dihimpun oleh dosen pengampu mata kuliah untuk

menjadi bahan ajar. Dengan demikianp mahasiswa akan mempunyai sebuah

pegangan pokok bahan ajar yang dapat digunakan untuk belajar secara mandirip

sementara sumber-sumber lain dapat digunakan untuk pengayaan. (Trisnaningsihp

2007).

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan cara

pengadaan buku ajar yang bermutu. Buku ajar yang baik harus mampu menyajikan

materi pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulump mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK)p serta dapat menjembatani pembelajaran agar

kompetensi yang telah ditetapkan tercapai. Disamping itu inovasi pembelajaran di

buku ajar akan dapat memberi peluang meningkatkan mutu pendidikaan di Indonesia

(Situmorangp 2013). Pemilihan bahan ajar dan media pembelajaran terkait erat

dengan pengembangan silabusp yang di dalamnya terdapat standar kompetensi dan

kompetensi dasarp materi pokokp pengalaman belajarp metodap evaluasi dan sumber.

Selaras dengan pengembangan silabus maka materi pembelajaran yang akan

dikembangkan sudah semestinya tetap memperhatikan pencapaian standar

kompetensi dan kompetensi dasarp kesesuaian dengan materi pokok yang diajarkanp

mendukung pengalaman belajarp ketepatan metoda dan media pembelajaranp dan

(15)

3

Buku ajar sebagai sumber belajar sangat penting mendapatkan perhatian

karena dapat melengkapip memeliharap dan memperkaya khazanah belajarp

meningkatkan aktifitas dan kreativitas mahasiswa. Buku ajar yang baikp terstandar

dan inovatif dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa karena mahasiswa

temotivasi untuk menggunakan buku di dalam kelas saat proses belajar mengajar dan

di luar kelas untuk pengayaan dan belajar mandiri (Situmorangp 2013).

Peningkatan hasil belajar mahasiswa sangat perlu ditingkatkan dengan

melakukan inovasi pembelajaran terutama untuk mendorong pergeseran

pembelajaran dari pembelajaran konvensional kepada pembelajaran mandiri dan

terstruktur yang dapat meningkatkan penguasaan mahasiswa di dalam konsep ilmu

dan sekaligus membuat kesan pembelajaran semakin lama diingat oleh mahasiswa

(Tompkinsp dkkp 2006; Montelongo dan Herterp 2010). Ketertarikan mahasiswa

terhadap proses pembelajaran merupakan sesuatu yang sangat penting dan tidak bisa

dianggap remeh. Sebagian besar perhatian mahasiswa akan tertuju pada proses

pembelajaran . Jika mahasiswa sudah tertarik pada pembelajaran maka mahasiswa

akan lebih berperan aktif dan memberikan respon yang positif (Nugrahap 2013).

Pembelajaran kimia masih sering dianggap sulit oleh mahasiswa dikarenakan

topik dalam kimia masih abstrak dan kata-kata yang digunakan dalam kimia berbeda

arti dengan kata-kata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga

mahasiswa sering mengalami miskonsepsi dengan pelajaran kimia (Buxton dan

Austinp 2003). Ilmu kimia lebih sulit dipelajari dibandingkan bidang lainnya karena

kimia merupakan ilmu yang abstrakp berjenjang dan kompleks (Changp 2011). Oleh

sebab itu dibutuhkan bahan ajar yang tepat dalam membelajarkan kimia.

Buku ajar yang baik sangat diperlukan. Setiap mahasiswa memiliki

(16)

4

dosen memiliki kekuatan untuk mempromosikan pengetahuan melalui bacaan (Deep

2012). Namunp pemahaman terhadap apa yang dibaca bukan hanya sekedar pada

menemukan dan menjawabp tapi juga harus membangun suatu arti dalam benak

mahasiswa baik sebagian maupun keseluruhan dari apa yang dibaca oleh mahasiswa

(Walpole: 1999). Kurikulum sebelumnya hanya membatasi siswa membaca buku

sains paling sedikit selembar dalam seharip buku sains sebelumnya juga tidak

terorganisir dengan baik dan tidak menarik sehingga siswa malas membaca buku

sains yang ada (Chambliss: 2001).

Kualitas buku ajar yang baik dapat diketahui dengan mengetahui pendapat

respondenp dimana komponen yang dinilai meliputi (1) ketuntasan dan

keakuratan materi kimiap (2) keluasan materi memuat kemutakhiran dan kejelasan

penyajian materi kimiap (3) kedalaman materi mamuat isi materi kimia yang

disajikanp (4) disain buku ajar memuat kesesuaian layout dengan materi ajarp dan (5)

penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah (Situmorang: 2013).

Dangkah-langkah pemilihan bahan ajar yang baik adalah (1) mengidentifikasi aspek-aspek

yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan

atau rujukan pemilihan bahan ajarp (2) mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajarp

(3) memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang telah teridentifikasi sebelumnyap dan (4) memilih sumber

bahan ajar (Sudrajatp 2009 dalam Yusfianip 2011).

Salah satu topik kimia yang sangat penting dipelajari pada tingkat perguruan

tinggi adalah Reaksi redoks dan elektrokimia. Memahami konsep reaksi redoks dan

elektrokimia diperlukan pengetahuan proposisi reaksi redoks dan elektrokimia dan

kemampuan operasi matematika sederhana (Sidaurukp 2003). Selain itu reaksi redoks

(17)

konsep-5

konsep yang abstrak di antaranya konsep reaksi redoks dan elektrokimia berdasarkan

transfer elektronp proses pelepasan dan penerimaan elektron yang tidak bisa dilihat

dengan matap tetapi hanya bisa dibayangkan (De Jong dan Treagustp 2002).

Dewasa ini dibutuhkan buku ajar yang berintegrasi dengan pendekatan

saintifik seperti dengan menerapkan buku berbasis model pembelajaran berbasis

masalahp pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran inkuiri. Beberapa hasil

penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan reaksi

redoks dan elektrokimia kelas X SMA Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2013-2014

sebanyak 76p25% siswa memiliki aktivitas belajar tinggi; 81p25% siswa mencapai

KKM materi reaksi redoks dan elektrokimia; dan 90p63% siswa memiliki sikap

sangat baik melalui penilaian angket serta 82p29% siswa memiliki sikap baik melalui

penilaian observasi.(Yussi Pratiwip dkkp 2014). Penelitian lain menyebutkan bahwa

sebagian kecil siswa telah memahami konsep reaksi redoks dan elektrokimiap

sedangkan konsep yang tidak dipahami oleh sebagian besar siswa adalah konsep

bilangan oksidasi unsur dalam senyawa dan tatanama senyawa dari unsur

logam-nonlogam dimana penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 10 Malang (Jannahp

2008).

Hasil penelitian pada siswa SMA Negeri 7 Surabaya kelas X tahun ajaran

2010-2011 menunjukkan bahwa perangkat dan instrument pembelajaran yang

dikembangkan berkategori baikp rata-rata tingkat keterbacaan buku ajar siswa 82%p

2) Keterlaksanaan pembelajaran dikategorikan baik. Respon siswa berupa minat dan

motivasi terhadap pembelajaran berkategori baik. Analisis hasil belajar siswa

berkisar antara 61 sampai 93p9 ketuntasan hasil belajar klasikal 90% dengan

(18)

6

Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang bertujuan agar siswa dapat

menemukan jawaban secara langsung tentang apa yang dicarinya. Ada beberapa

pendekatan saintifik yang sudah dikenalp namun dalam penelitian ini hanya berfokus

pada tiga jenis pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik ini meliputi pembelajaran

berbasis masalahp pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran inkuiri.

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya mengenai pendekatan saintifik

menyebutkan bahwa pendekatan saintifik mampu meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa.

Beberapa penelitian mengenai project based learning juga mampu

meningkatkan hasil belajarp motivasi dan keaktifan belajar siswa. Berdasarkan jurnal

penelitian yang di tulis oleh Yasemin Gulbahar dan Hasan Tinmaz dalam

Implementing Project Based Dearning And E-Portfolio Assessment In an

Undergraduate Course tahun 2006 disebutkan bahwa project based learning

merupakan pilihan yang tepat dalam latihan anakp siswa-siswa juga setuju bahwa

project based learning memberi hasil yang baik bagi pembelajaran mereka.

Mahasiswa program studi pendidikan kimia merupakan calon guru kimia di

masa depan. Oleh sebab itup kemampuan penguasaan materi kimia mahasiswa harus

baikp untuk mendidik siswa dan menghasilkan putra putri bangsa yang kompeten.

Salah satu pokok bahasan kimia yang sangat penting adalah reaksi redoks dan

elektrokimia. Reaksi redoks dan elektrokimia merupakan salah satu materi kimia

yang syarat dengan konsep-konsep yang abstrak di antaranya konsep Reaksi redoks

berdasarkan transfer elektronp proses pelepasan dan penerimaan elektron yang tidak

bisa dilihat dengan matap tetapi hanya bisa dibayangkan (De Jong dan Treagustp

(19)

7

dalam mempelajari dan membelajarkan pokok bahasan reaksi redoks dan

elektrokimia.

1.2.BIdentifikasiBMasalahB

Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana buku

kimia mahasiswa yang inovatif dan interaktif untuk tingkat perguruan tinggi pada

pokok bahasan reaksi redoks dan elektrokimia dapat membantu dosen dan

mahasiswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk keakuratan penelitianp

maka dilakukan identifikasi masalah berdasarkan latar belakangp yaitu:

1. Materi pembelajaran mata kuliah tertentu seperti kimia masih tersebar pada

berbagai sumber sehingga menyulitkan mahasiswa untuk memperoleh seluruh

materi tersebut.

2. Bahan ajar yang diberi kepada mahasiswa hanya sebatas buku peganganp dosen

menjadi satu-satunya sumber belajarp mahasiswa cenderung hanya

mendengarkanp akibatnya terlalu banyak waktu yang tersita oleh dosen untuk

menjelaskan materi

3. Pemahaman mahasiswa mengenai reaksi redoks dan elektrokimia hanya sebatas

pada penguasaan materip namun tidak pada aplikasinya dalam kehidupan

sehari-hari.

4. Reaksi redoks dan elektrokimia merupakan salah satu materi kimia yang syarat

dengan konsep yang abstrak dan hanya bias dibayangkan sehingga menyulitkan

(20)

8

1.3.BBatasanBMasalahB

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasanp maka perlu

dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Materi yang dikembangkan pada bahan ajar kimia umum tingkat perguruan

tinggi yaitu reaksi redoks dan elektrokimia

2. Buku ajar yang dikembangkan menggunakan pendekatan saintifik yang dirujuk

yaitu problem based learning (PBD)p project based learning (PjBD) dan inquiry

learning

3. Bahan ajar dianalisis adalah diktat kimia umum II Perguruan Tinggi semester II

yang ada di Universitas Negeri Medan.

4. Penyusunan bahan ajar diintegrasikan dengan pendekatan sainstifik.

1.4.BRumusanBMasalahB

Berdasarkan uraian pada batasan masalah di atasp maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah bahan ajar reaksi redoks dan elektrokimia pada diktat kimia umum II

perlu adanya revisi?

2. Apakah bahan ajar reaksi redoks dan elektrokimia hasil pengembangan telah

memenuhi standar kelayakan BSNP?

3. Bagaimana tanggapan dosen pengampu kimia umum terhadap bahan ajar redoks

dan elektrokimia yang telah dikembangkan?

4. Bagaimana tanggapan mahasiswa sebagai pengguna terhadap bahan ajar redoks

(21)

9

1.5.BTujuanBPenelitianB

Adapaun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas adalah

sebagai berikut :

1. Mengetahui apakah bahan ajar reaksi redoks dan elektrokimia pada diktat kimia

umum II perlu adanya revisi

2. Mengetahui apakah bahan ajar reaksi redoks dan elektrokimia hasil

pengembangan telah memenuhi standar kelayakan BSNP

3. Mengetahui tanggapan dosen pengampu mata kuliah kimia umum terhadap bahan

ajar reaksi redoks dan elektrokimia yang telah dikembangkan

4. Mengetahui tanggapan mahasiswa sebagai pengguna terhadap bahan ajar reaksi

redoks dan elektrokimia yang telah dikembangkan

1.6.BManfaatBPenelitianB

Manfaat penelitian ini adalah untuk mendapatkan bahan ajar yang inovatif

dan interaktif yang terintegrasi pendekatan saintifik yang digunakan dalam

pengajaran reaksi redoks dan elektrokimia di perguruan tinggi serta menciptakan

(22)

1

BABBVB

SIMPULANBDANBSARANB

5.1.BBSimpulanB

Berdeserken hesil penelitien yeng diperoleh, meke depet diembil beberepe

kesimpulen, yeitu sebegei berikut:

1. Behen ejer redoks den elektrokimie pede diktet kimie umum II perlu edenye

revisi

2. Behen ejer reeksi redoks den elektrokimie hesil pengembengen teleh

memenuhi stender keleyeken BSNP

3. Berdeserken skor rete-rete yeng diperoleh deri instrument penileien BSNP

tenggepen dosen pengempu kimie umum terhedep behen ejer redoks den

elektrokimie yeng teleh dikembengken edeleh leyek untuk diguneken

4. Berdeserken skor rete-rete yeng diperoleh deri instrument penileien BSNP

tenggepen mehesiswe sebegei penggune terhedep behen ejer redoks den

elektrokimie yeng teleh dikembengken edeleh leyek untuk diguneken

5.2.BBSaranB

Penelitien ini edeleh penelitien pengembengen behen ejer. Kerene

keterbetesen wektu, penelitien henye sempei pede keleyeken pengguneen behen ejer

yeng dikembengken. Untuk itu begi pere peneliti selenjutnye eger melenjutken

penelitien ini untuk memperoleh hesil eplikesi behen ejer ini delem pembelejeren

resksi redoks den elektrokimie di Perguruen Tinggi.

(23)

73

DAFTAR PUSTAKA

Aikenheade G. S.e (2005)e Science-Based Occupations and The Science Curriculum: Concepts of Evidencee Science Edecation 89(2): 242-275

Arikuntoe S.e (2002)eDasar-Dasar Evaluasi Pendidikane Penerbit Rineka Ciptae Jakarta.

Badan Standar Nasional Pendidikan.e (2006)e Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasionale Jakarta.

Baine R.e Jacobsene Je Maynarde J.H.e dan Mooree J.W.e (2005)e Chemistry Comes Alivee Joernal of Chemical Edecation 82: 1102-1104

Base G.e dan Kelesoglue A.e (2011)e Investigating The Effects Of Project-Based Learning On Students’ Academic Achievement And Attitudes Towards English Lessone The Online Joernal Of New Horizons In Edecation 1(4)

Chamblisse MeJ.e Analyzing Science Textbook Materials to Determine How "Persuasive" They Aree ProQeest Edecation Jornale40(4) : 255

Change R.e (2011)e General Chemistry: The Essential Concepts. New York: The McGraw-Hill Companies.

Ekawarnae (2007)e Mengembangkan Bahan Ajar Mata Kuliah Permodalan Koperasi untuk meningkatkan motivasi Dan hasil belajar mahasiswae Makara Sosial Hemaniora 11(1): 42-47

Eskrootchie R.e dan Oskrochie G. R.e (2010)e A Study of the Efficacy of Project-based Learning Integrated with Computer-based Simulation – STELLAe Edecational Technology h Society 13 (1): 236–245.

Fitriae L.e (2011)e Media Pembelajaran Interaktif Sesuai Rencana Program Pembelajaran Untuk Kelas 1 SDN Bantul Manunggale Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amikome Yogyakarta

Foleye B.J.e (2012)e Students’ Attitudes towards Science in Classes Using Hands-On or Textbook Based Curriculume National Science Foendation

Gulbahare dan Tinmaze H.e (2006)e Implementing Project-Based Learning And E-Portfolio Assessment In an Undergraduate Coursee International Society for Technology in Edecatione 309-327

Haryatie S.e (2012)e Research And Development (R:D) Sebagai Salah Satu Model Penelitian Dalam Bidang Pendidikane FKIP-UTM 37(1): 11-26

(24)

74

Pada Mahasiswa Kelas X Sma Negeri 10 Malange Perguruan tinggi Negeri Malang

Jonge O.D.e Acampo.e J.e and Verdonke A.e (1995)e Problem in Teaching the Topic of Redox Reaction: Action and Conceptions of Chemistry Teachere Joernal of Research in Science Teaching 32(10): 1097-1110

Juntunene M.e dan Akselae M.e (2013)e Life-Cycle Analysis And Inquiry-Based Learning In Chemistry Teachinge Science Edecation International 24(2): 150-166

Leee A.e (2010)e A Way of Understanding the World of Science Informational Bookse International Reading Associatione 424-428

Montelongoe J.A.e dan Herrtere R.J.e (2010)e Using Technology to Support Expository Reading and Writing in Sciences Classese Science Activitiese 47: 89-102

Munawarohe I.e (2012)e Urgensi Penelitian dan Pengembangane Disajikan Dalam Studi Ilmiah UKM Penelitian UNY

Nugrahae D.A.e Achmad Binadja dan Suoartonoe (2013)e Pengembangan Bahan Ajar Reaksi redoks dan elektrokimia Bervisi Setse Berorientasi Konstruktivistike Joernal of Innovattive Science Edecation

Osbornee J.e (2007)e Science Education for Twenty First Centurye Eerasia Joernal of

Mathematics, Science h Technology Edecation 3(3): 173-184.

Parawansae P.e (2001)e . Reorientasi terhadap strategi Pendidikan Nasionale Disajikan dalam Simposium Pendidikan Nasional dan Munas I alumni PPS.UM.

Paruliane H.G.e dan Situmorange M.e (2013)e Inovasi Pembelajaran di Dalam Buku Ajar Kimia SMA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Kelas XI Jernal Penelitian Bidang Pendidikan 19(2): 74-82

Pratiwie Y.e Redjekie T.e dan Masykurie M.e (2014)e Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem based learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jernal Pendidikan Kimia Pergerean tinggi Sebelas Maret 40-48

Rasagamae I.G.e (2011)e Memahami Implementasi Educational Research and Developmente Disampaikan dalam Kegiatan Pelatihan Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Dosen Unit Pelayanan Mata Kuliah Umum dan Unit Lainnya di Politeknik Negeri Bandung

(25)

75

Sarwikoe D.e (2011)e Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Director Mx (Studi Kasus Mata Kuliah Pengolahan Citra Pada Jurusan S1 Sistem Informasie Perguruan tinggi Gunadarmae Depok

Saptorinie (2010)e Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Inkuiri Guru Kimia di Kabupaten Demake Fakeltas Matematika dan Ilme Pengetahean Alam Pergerean tinggi Negeri Semarange Semarang

Sidauruke S.e (2003)e Kesulitan Mahasiswa SMU Memahami Konsep Reaksi redoks dan elektrokimia. Jernal Pendidikan MIPA 3(1): 63-68.

Siskandare (2003)e Teknologi Pembelajaran dalam kerikelem berbasis kompetensi. Makalah Disajikan pada Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran pada tanggal 22-23 Agustus 2003 di Hotel Inna garuda Yogyakarta.

Sitepue B.P. 2008. Pengembangan Sumber Belajar. Jernal Pendidikan Penaber 11(7): 79-92

Situmorange H.e dan Situmorange M.e (2013)e Efektifitas Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Sekolah Menengah Kejuruan Pada Pengajaran Sistem Koloide Jernal Penelitian Bidang Pendidikan 19(1): 1-7

Situmorange M.e Sinagae M.e Tobinge A.M.L.e Sitoruse C.J.e dan Tarigane D.A.e (2010)e Teaching Innovation in The Labroratory to Increas Students Achievement in Chemistrye Jernal Penelitian Bidang Pendidikan 17(1): 7-14

Situmorange M.e Sinagae M.e Tobinge A.M.L.e Sitoruse C.J.e dan Tarigane D.A.e (2011)e The Effectivity of InnovatedeChemistry Learning Methode to Increase Student’s Achievement in Teaching of Solubility and Solubility Producte Jernal Penelitian Bidang Pendidikan 17(1): 29-37

Situmorange M.e (2013)e pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswae Prosiding Semiarata FMIPA Perguruan tinggi Lampunge 237-245

Situmorange M.e RetnoeD.W.e dan Srie M.e (2013)e pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karaktere Prosiding Seminar Hasil Penelitian Lembaga Penelitian Unimede 1-8

Situmorange M.e Suyantie R.D.e Simatupange N.I.e dan Munthee S.D.D.e (2013)e Pengembangan Buku Ajar KimiaSMA/MA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 Melalui Inovasi Pemebelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswae Prosiding Seminar Hasil Penelitian Lembaga Penelitian Unimed

(26)

76

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Keantitatif, Kealitatif, dan R h D. Bandung: Alfabeta.

Susantoe Herue (2013)e Teknik Penyesenan Beke Ajare Disampaikan pada acara workshop penyusunan buku ajare 21 Februari 2013e Perguruan tinggi Muhammadiyahe Semarang

Suyanto (2001)e Formula Pendidikan Nasional era globale Disajikan dalam simposium Pendidikan Nasional dan Munas I alumni PPS.UM. di Malange 13 Oktober 2001

Tompkinse C.J.e Rosene A.L.e dan Larkine H.e (2006)e Guest Editorial: An Analysis of Social Work Textbooks for Aging Content: How Well Do Social Work Foundation Texts Prepare Students For Our Aging Society ?e Joernal of Social Work Edecation 42(1): 3-24

Triharyantie c.e (2012)e pengembangan perangkat pembelajaran kuantum - think pair Share (tps) pada materi Reaksi redoks dan elektrokimiae Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesae 8-189

Tocharmane M.e (2009)e Seri Pembelajaran. Diklat/BIMTEK KTSP DIT. Pembinaan SMA : DEPDIKNAS

Tosune C.e dan Taşkesenligile Y.e (2011)e The Effect of Problem based learning on Student Motivation Towards Chemistry Classes and on Learning Strategiese Joernal of Terkish Science Edecation 9(1)

Trisnaningsihe (2007)e Pengembangan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Mata Kuliah Demografi Teknike Jernal Ekonomi dan Pendidikan 4(2):1-13

Tytlere R.e Duggane S.e dan Gotte R.e (2001)e Dimensions of Evidencee The Public Understanding of Science and Science Educatione International Joernal of Science Edecation 23: 815-832.

Walpolee S.e (2012)e Changing Textse Changing Thinking: Comprehension Demands of New Science Texte The Reading Teacher 52(4) : 358

Wisudawatie A.W.e dan Sulistyowatie E.e (2014)e Metodologi Pembelajaran IPAe Bumi Aksarae Jakarta

Yalcine A.e Turgute U.e Buyukkasape E.e (2009)e The Effect of Project based learning on Science Undergraduates’ Learning of Electricitye Attitude towards Physics and Scientific Process Skillse International Online Joernal of Edecational Sciences1(1): 81-105

(27)

77

Yusfianie M.e dan Situmorange M.e (2011)e Pengembangan dan Standarisasi Buku Ajar Kimia SMA/MA kelas XII Semester I berdasaekan standar isi KTSPe Jernal Pendidikan Bidang Pendidikan 17(1) : 38-48

Gambar

Tabel  3.1.  Kriteria validitas untuk analisis hasil perhitungan

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu perpustakaan memiliki peran yang sangat penting yaitu, sebagai penyedia sumber informasi yang menunjang keberhasilan proses belajar mengajar di

Adapun perubahan yang dapat terlihat seperti halnya : semakin ramainya obyek wisata Umbul Ponggok karena pengunjung yang berdatangan, sudah adanya sistem tiket

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) adanya peningkatan pembelajaran bulutangkis dengan menggunakan media audiovisual terhadap keterampilan pukulan Lob

Penelitian ini betujuan untuk menganalisis peran pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dalam memberikan pelindungan hukum terhadap Hak Cipta tenun ikat Sukerare

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Corporate Governance Terhadap kinerja perusahaan pada Perusahaan

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat peneliti akan melakukan wawancara adalah peneliti harus mempersiapkan bentuk-bentuk pertanyaan yang akan diberikan kepada

Hasil analisis kadar unsur hara NPK pada pupuk organik cair dari limbah ikan mujair yang berasal dari danau Lindu yaitu dengan nilai maksimum terhadap variasi volume MOL

Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial orangtua, teman dan dosen pembimbing skripsi dengan prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi pada