• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN SISWA YANG DIAJAR MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA KOMPETENSI INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DI KELAS XI TITL SMK NEGERI 2 SIAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN SISWA YANG DIAJAR MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA KOMPETENSI INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DI KELAS XI TITL SMK NEGERI 2 SIAT"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED

LEARNING) DENGAN SISWA YANG DIAJAR MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA KOMPETENSI INSTALASI PENERANGAN

LISTRIK DI KELAS XI TITL SMK NEGERI 2 SIATAS BARITA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Oleh

BINNARO HUTAHAEAN

5101131004

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Binnaro Hutahaean, Nim 5101131004. Perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajar dengan model pembelajran berbasis masalah dan hasil belajar siswa dengan model pembelajran ekspositori pada kompetensi Instalasi Penerangan Bangunan Sederhana siswa kelas XI TITL SMK Negeri 2 Siatas Barita Tahun Pembelajaran 2014/2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perbedaan Hasil Belajar Instalasi Penerangan Listrik Banguna Sederhana antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran ekspositori pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita Tahun Pelajaran 2014/2015.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, yang mana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri Siatas Barita yang mengikuti kompetensi Instalasi Penerangan Listrik Banguna Sederhana yang terdiri dari 2 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil seluruh sampel atau secara total sampling, yaitu kelas eksperimen (kelas yang menerapkan model pembelajaran berbasis masalah adalah kelas XI TITL-2 yang berjumlah 30 siswa serta kelas XI TITL-1 menjadi kelas kontrol (kelas yang menerapkan model pembelajaran ekspositori) yang berjumlah 28 siswa. Jadi total subjek yang akan diteliti adalah sebanyak 58 siswa.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh terdapat perbedaan hasil belajar sub kompetensi Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana antara model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran ekspositori, dimana hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik untuk kelas yang menerapkan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana untuk kelas yang menerapkan pembelajaran ekspositori. Nilai rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar 15,93 dan rata-rata pada kelas kelompok ekspositori sebesar 13,85. Untuk menguji normalitas data digunakan uji lilliefors pada taraf kepercayaan (α) sebesar 0,05. Uji normalitas instrumen Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana dengan pembelajran berbasis masalah diperoleh Lhitung sebesar 0,134 dan Ltabel sebesar 0,161 karena Lhitung < Ltabel maka data instrumen pada kelas

eksperimen pada kategori normal, uji normalitas Instalasi Penerangan Listrik Bangunan sederhana dengan model pembelajaran ekspositori diperoleh Lhitung sebesar 0,151 dan Ltabel = 0,167 karena Lhitung < Ltabel ,maka data instrumen pada kelas kontrol pada

kategori normal. Uji homogenitas instrument hasil belajar Instalasi Peneranan Listrik Bangunan sederhana diperoleh Fhitung sebesar 1,139 dan Ftabel 1,875 karena Fhitung < Ftabel maka seluruh varians adalah homogen, sehingga dapat disimpulkan seluruh data varians hasil penelitian homogen.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmatNya yang memberikan hikmat, kekuatan, dan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) dengan Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Ekspositori pada Kompetensi Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI TITL SMK Negeri 2 Siatas Barita Tahun Pembelajaran 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah member bantuan berupa arahan dan dorongan .Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Univertitas Negeri Medan 2. Prof. Dr. A. Hamid K,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed

(6)

iii

4. Dr. Baharuddin, S.T, M.Pd , selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan arahan,serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi

5. Drs.Jongga Manullang,M.Pd,dan Ibu Dra.Hj.Rosnelli,M.Pd, sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

6. Seluruh staff pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Teknik Elektro Unimed Medan.

7. Justin, S.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Siatas Barita serta Rudi Hasibuan,S.Pd selaku guru Teknik Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita yang telah membantu penulis selama pelaksanaan penelitian.

8. Rekan seperjuangan Elektro 2010 Unimed , Kos Jl.Sering Gg Saroha No.7/9 Pancing, dan PS.SARVOICE yang selalu memberikan motivasi selama dalam perkuliahan sampai selesai.

(7)

iv

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun, penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kesehatan dan RahmatNya kepada kita semua.

Medan, Maret 2015

(8)

v

3. Faktor yang Mempengarungi Belajar... 12

B. Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 13

1. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah... 14

2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah ... 14

3. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 15

4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 16

C. Model Pembelajaran Ekspositori ... 18

D. Perbedaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... 25

E. Hasil Penelitian yang Relevan ... 27

F. Kerangka Berpikir ... 28

G. Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 34

B. Jenis Penelitian ... 34

C. Subjek Penelitian ... 34

D. Desain Penelitian ... 35

E. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 35

F. Skenario Penelitian ... 37

G. Instrumen Penelitian ... 38

H. Uji Coba Instrumen ... 39

(9)

vi BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian ... 49

B. Uji Persyaratan Aanalisis ... 53

C. Pengujian Hipotesis ... 54

D. Temuan Penelitian ... 55

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 17 Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Ekspositori ... 23 Tabel 2.3. Perbedaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan

Model Pembelajaran Ekspositori ... 26 Tabel.3.1 . Desain Penelitian Post Test Only Control Group Design ... 34 Tabel.3.2. Kisi-Kisi Instrument Tes Hasil Belajar Instalasi Penerangan

Listrik Bangunan Sederhana... 37 Tabel L.3.3. Uji Coba Instrumen ... 42 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Instalasi Penerangan

Listrik Bangunan Sderhana Kelompok Eksperimen/Kelompok

Berbasis Masalah ... 45 Tabel 4.2. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa yang Diajar

dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 47

Tabel 4.3 . Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana Kelompok Kontrol /

Kelompok Ekspositori ... 47 Tabel.4.4. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa yang Diajar

dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... 49 Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Kelompok

Penelitian ... 49 Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Analisis Uji Homogenitas Setiap Kelompok

Peneitian ... 50 Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Perhitungan T-Hitung Dari Masing-Masing

(11)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar.4.1. Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Seerhana Kelompok Eksperimen/

Kelompok Pembelajaran Berbasis Masalah ... 46 Gambar 4.2. Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Instalasi

Penerangan Listrik Bangunan Seerhana Kelompok Kontrol/

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai institusi pendidikan Nasional memiliki peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan kualitas SDM yang memiliki kompetensi dalam bidang keteknikan. SMK sebagai salah satu sekolah kejuruan terus berusaha dan semakin ditantang untuk meningkatkan hasil lulusan yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan dalam bidangnya masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan pembelajaran yang tepat dan efektif untuk siswa SMK yang sesuai dengan kurikulum dan mengaitkan materi yang diajarkan guru dengan penerapan yang tepat dalam kehidupan masyarakat umumnya dan masyarakat sekitar siswa khususnya.

(13)

2

(2) Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa), seperti : minat, bakat, motivasi.

Hasil wawancara dengan Hasibuan guru Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 2 Siatas Barita mengatakan bahwa masalah yang dihadapi oleh guru di sekolah kurangnya minat belajar siswa pada pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana dan belum maksimal. Hasil belajar mata pelajaran Intalasi Penerangan Listrik kelas XI TITL masih belum mencapai standar Kriteria Kentuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah tersebut yaitu 70 dan kebanyakan siswa yang belum memenuhi KKM . Sehingga siswa yang nilainya berada di bawah standar KKM harus mengikuti remedial sampai lulus. Pembelajaran yang selama ini digunakan di sekolah ini masih menggunakan pembelajaran ekspositori,dimana guru menerangkan dan siswa mendengarkan dan mencatat, sehingga sering ditemui minimnya keterlibatan siswa dalam belajar di kelas yang menyebabkan siswa bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian dari guru,akibatnya kurangnya keaktifan dalam belajar dan akhirnya siswa menganggap pelajaran membosankan.

(14)

3

pembelajaran, karena setiap model pembelajaran yang diterapkan guru di kelas turut mempengaruhi hasil belajar siswa.

Model pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Model pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulakan hasil belajar pada siswa,(Wina Sanjaya, 2008;126). Guru harus mampu mengembangkan potensi-potensi, perhatian, keaktifan, dan rasa ingin tahu siswa terhadap topik pembelajaran yang diajarkan, sehingga guru perlu sekali menguasai model pembelajaran dan menerapkannya di dalam proses pembelajaran, karena setiap model pembelajaran turut mempengaruhi hasil belajar siswa.

(15)

4

guru tidak sesuai dengan kondisi dan situasi pada proses pembelajaran yang dilakukan guru.

Model pembelajaran ekspositori adalah model pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materipelajaran secara optimal. Model pembelajaran ekspositori yaitu dengan metode ceramah, guru memberikan pertanyaan pada siswa, atau siswa bertanya pada guru. Model pembelajaran ekspositori adalah model pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Menurut Sanjaya (2006), Model pembelajaran eksposistori memiliki sistem yang baik karena tersusun rapi, terjadwal dimulai dengan penyampaian materi melalui ceramah.

(16)

5

belajar siswa cenderung berupa buku teks yang isinya tidak banyak memberikan keterampilan proses bagi siswa, padahal siswa cenderung terpaku pada buku teks yang dimilikinya.

Untuk mengatasi masalah tersebut perlu inovasi model pembelajaran yang tepat dan menarik untuk mengarahkan siswa belajar lebih aktif .beberapa peneliti terdahulu model pembelajaran berbasis masalah cukup efektif dalam mengatasi masalah tersebut. Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada peserta didik. Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang sensial dari materi pelajaran. Pembelajaran berbasis masalah bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan dan memecahkan masalah.

(17)

6

Menurut Wina Sanjaya(2010) dalam istarani model pembelajaran Berbasis masalah memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

(1) Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran (2) Dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk

mengemukakan pengetahuan baru bagi siswa

(3) Dapat membantu siswa bagaimana mengaplikasikan pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata

(4) Membantu siswauntuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan

(5) Mendorong siswa untutk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun prosesnya

(6) Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis

(7) Dapat mengembangkan minat belajar siswa untuk terus menerus belajar sekalipun pada pendidikan formal telah berahir.

Berdasarkan uraian tersebut di atas ,perlu melakukan suatu penelitian dengan mengangkat kembali penerapan pembelajaran berbasis masalah untuk mengetahui sejauh mana ketuntasan belajar siswa atau untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Sebagian besar siswa mendapat hasil belajar di bawah standar KKM mata pelajaran instalasi penerangan listrik.

(18)

7

3. Kurangnya keterlibatan siswa secara langsung dalam aktivitas belajar mengajar di kelas.

4. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat

C. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan permasalahan dengan menghindari interpretasi yang meluas, maka permasalahan dibatasi pada : Hasil belajar siswa mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana pada sub materi memasang instalasi penerangan di luar permukaan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan model pembelajaran Ekspositori di kelas XI TITL SMK Negeri 2 Siatas Barita T.P 2014/2015

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana dengan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) di kelas XI TITL SMK Negeri 2 Siatas Barita T.P 2014/2015

(19)

8

3. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Ekspositori pada materi Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana di kelas XI TITL SMK Negeri 2 Siatas Barita T.P 2014/2015

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Hasil belajar siswa pada materi Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhanan dengan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) di kelas XITITL SMK Negeri 2 Siatas Barita T.P 2014/2015

2. Hasil belajar siswa pada materi Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana dengan menggunakan model Ekspositri di kelas XI TITL SMK Negeri 2 Siatas Barita T.P 2014/2015

(20)

9

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi sekolah, guru, siswa dan pihak lain yang memanfaatkan sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan untuk mahasiswa calon guru agar dapat menerapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dan Ekspositori dengan baik sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk dapat memilih model pembelajaran yang tepat sehingga dapat membangkitkan semangat siswa belajar instalasi listrik.

(21)

60

BAB V

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Siswa kelas XI SMK Negeri 2 Siatas Barita yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran berbasis masalah memiliki hasil belajar yang lebih tinggi

pada Kompotensi Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana.

2. Siswa kelas XI SMK Negeri 2 Siatas Barita yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran ekspositori memiliki hasil belajar yang lebih rendah pada

Kompotensi Instalasi Penerangan Listrik Banguna Sederhana.

3. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah

lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan

model ekspositori pada pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Bangunan

Sederhana . Yakni dari hasil analisa uji hipotesis terbukti bahwa penerapan

model pembelajaran berbasis masalah dengan rata-rata hasil belajar 15,93,

lebih tinggi dari pada penerapan model pembelajaran ekspositori dengan

(22)

61

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah

1. Kepada guru Teknik Kelistrikan dapat menjadikan model pembelajran

berbasis masalah sebagai salah satu alternatif dalam memilih model

pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Instalasi

Penerangan Listrik Bangunan Sederhana.

2. Kepada calon peneliti berikutnya agar mengadakan penelitian yang sama

dengan materi maupun tingkatan kelas yang berbeda sehingga meningkatkan

(23)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto Suharsimi,2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta : Bumi Aksara

Dimyanti;Mudjiono.2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : Rinka Cipta Hutabarat,Grace.2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Terhadap Hasil Belajar Siswa. SKRIPSI FMIPA Unimed

Istarani. 2012, 58 Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta :PT. Prestasi Pustakaraya. Manik,Rewidah.2014.Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

(Problembased Learning)Berbasis Kurikulum 2013Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa .SKRIPSI FMIPA Unimed

Mulyasa,H.E. 2013.Pengembangan dan Implementasi Kurikulium 2013. Jakarta: Rosda

Ngalimum.2013.Strategi dan Model Pembelajaran.Banjarmasin:Aswaja

Pressindo

Purwanto Ngalim .2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda Karya

Rusman. 2010. Model – Model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers

Trianto.2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana

Sanjaya,W.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sanjaya,W.2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Slameto.2003.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana,N. 1989. Dasar-dasar Proses Hasil Belajar Mengajar , Bandung : PT Tarsito

Sudjana,N. 2002.Metoda Statistika.Bandung: PT.Tarsito

Gambar

Gambar.4.1. Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Instalasi

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan PT.Roi Surya Prima Farma memproduksi produk – produk kosmetik terdiri dari berbagai merek yang masih berada dalam satu kategori kosmetik, yaitu perawatan

Anda akan memerlukan paku, krayon, dan untuk setiap anak sebuah copy dari Aktivitas 12 dan stiker yang sesuai dari Pekerjaan tangan Pratama. Berikan setiap anak sebuah

Keselamatan dan kesehatan pekerja adalah hal utama yang harus dilaksanakan pada Badan Usaha Milik Negara atau perusahaan swasta, karena pekerja yang sehat dan tidak

G., 1989, Farmakologi Dasar dan Klinik, diterjemahkan oleh Staf Pengajar, Laboratorium Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Edisi III, 489-490, Penerbit

Keterkaitan antar alat analisis pada penelitian ini adalah bahwa penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi sistem manajemen risiko pembiayaan di KBMT Wihdatul

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kecepatan lari, power otot tungkai, kekuatan otot perut dan fleksibilitas togok berhubungan secara signifikan pada

Berdasarkan Gambar 4, dapat dilihat bahwa citra hasil temu kembali dengan menggunakan SVM lebih baik Hal ini dikarenakan sistem mempunyai model klasifikasi untuk memprediksi baik

Keunggulan SOMSI ini selain dapat mengisi ulang handphone saat jauh dari sumber listrik dan sebagai penghitung langkah kaki adalah pada bagian dalam sisi depan SOMSI ini terdapat