• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi di Wilayah Hukum Polres Jombang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi di Wilayah Hukum Polres Jombang)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak merupakan generasi penerus bangsa yang mempunyai hak dan

kewajiban ikut serta membangun negara dan bangsa Indonesia. Anak adalah

aset bangsa yang akan menentukan nasib bangsa di masa depan. Karena itu,

kualitas mereka sangat ditentukan oleh proses dan bentuk perlakuan terhadap

mereka di masa kini. Anak Indonesia adalah manusia Indonesia yang harus

dibesarkan dan dikembangkan sebagai manusia seutuhnya, sehingga

mempunyai kemampuan untuk melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai

warga negara yang rasional, bertanggung jawab dan bermanfaat.

Memang disadari bahwa hak-hak anak dijamin dan dipenuhi, terutama

menyangkut kelangsungan hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan

partisipasi mereka dalam berbagai aspek kehidupan. Namun dalam kehidupan

masyarakat, kompleksitas permasalahan menyertai kehidupan anak, baik aspek

pendidikan, kesehatan, maupun perlakuan yang tidak adil dipandang dari segi

hukum, agama maupun moralitas kemanusiaan. Anak sebagai anak bangsa

sebagian besar mempunyai kemampuan dalam mengembangkan dirinya untuk

dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang

bertanggung jawab dan bermanfaat untuk sesama manusia. Kondisi fisik dan

mental seorang anak yang masih lemah seringkali memungkinkan dirinya

(2)

Kondisi buruk bagi anak ini, dapat berkembang terus dan

mempengaruhi hidupnya lebih lanjut dalam bernegara dan bermasyarakat.

Situasi seperti ini dapat membahayakan negara, padahal maju atau mundurnya

suatu bangsa sangat tergantung bagaimana bangsa itu memperlakukan dan

mendidik anak-anaknya. Oleh karena itu, perlindungan anak perlu mendapat

perhatian khusus di dalam pembangunan bangsa.

Saat ini banyak dijumpai anak-anak yang berperilaku menyimpang.

Perilaku menyimpang anak ini, jelas tampak kini di tengah-tengah masyarakat.

Kenyataan-kenyataan ini menunjukkan bahwa perilaku mereka sudah sangat

mengkhawatirkan dan merupakan masalah yang berbahaya. Hal ini dapat

dilihat dengan kasus-kasus yang terjadi di Wilayah Hukum Polres Jombang

tahun 2013 ini. Seorang anak berumur 17 tahun (Affandi) yang masih berstatus

pelajar yang tertangkap karena mencuri uang, kemudian pencurian burung

yang dilakukan oleh anak berumur 15 tahun (Kurniawan). Selain itu kasus

pencurian terhadap peralatan pertanian di sawah yang dilakukan anak berusia

13 tahun (Dody), serta pencurian stick dan Play Station yang dilakukan anak

umur 11 tahun (Rizal Teguh).1

Kenyataan-kenyataan ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain :

adanya dampak negatif dari arus globalisasi dan komunikasi serta informasi,

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan gaya hidup sebagai

orang tua, telah membawa perubahan sosial yang mendasar dalam kehidupan

masyarakat, terlebih kepada perilaku anak.

(3)

Salah satu persoalan yang sering muncul ke permukaan dalam

kehidupan masyarakat ialah tentang kejahatan berupa pencurian. Masalah

kejahatan merupakan masalah abadi dalam kehidupan umat manusia, karena ia

berkembang sejalan dengan perkembangan tingkat peradaban umat manusia.

Sejarah perkembangan manusia sampai saat ini telah ditandai oleh berbagai

usaha manusia untuk mempertahankan kehidupannya, dimana kekerasan

sebagai suatu fenomena dalam usaha mencapai tujuan suatu kelompok tertentu

dalam masyarakat atau tujuan yang bersifat perorangan, berkaitan dengan

masalah kejahatan, maka kekerasan sering merupakan pelengkap dari bentuk

kejahatan itu sendiri, bahkan ia telah membentuk suatu ciri tersendiri dalam

khasanah studi tentang kejahatan berupa pencurian dalam masyarakat.

Ironisnya karena terjadi delik pencurian yang dilakukan oleh anak yang

merupakan generasi penerus bangsa di masa datang kelak.

Perbuatan anak yang nyata-nyata bersifat “melawan hukum”, dirasakan

sangat mengganggu kehidupan masyarakat. Akibatnya, kehidupan masyarakat

menjadi resah, perasaan tidak aman bahkan menjadi ancaman bagi usaha

mereka. Oleh karena itu perlunya perhatian terhadap usaha penanggulangan

dan penanganannya, khususnya di bidang hukum pidana beserta hukum

acaranya. Hal ini erat hubungannya dengan perlakuan khusus terhadap pelaku

tindak pidana yang masih muda usianya, sebab adalah hak setiap anak untuk

diperlakukan secara manusiawi, walaupun ia terlibat tindak pidana. Selama ini

(4)

dikatakan hampir sama dengan penanganan yang tersangkanya adalah orang

dewasa.

Menurut Kusumah,2 bahwa:

“Di lapangan hukum pidana, anak-anak diperlakukan sebagai “orang

dewasa kecil”, sehingga seluruh proses perkaranya dilakukan sama

dengan perkara orang dewasa. Keadaan dan kepentingan anak kadang-kadang sedemikian rupa diabaikan tanpa ada perlakuan-perlakuan yang khusus”.

Hal yang paling transparan dalam pemeriksaan, apabila tersangka anak

ini dilakukan penahanan, dari segi waktu tidak berbeda dengan waktu

penahanan yang diberlakukan bagi orang dewasa. Begitu pula petugas

pemeriksa dalam memeriksa tersangka anak-anak dilakukan dengan cara yang

sama dengan orang dewasa. Selain itu, karena kamar tahanan tidak mencukupi,

terpaksa dicampur dengan pelaku tindak pidana dewasa. Tindakan

pencampuran ini kurang bijaksana, karena anak-anak tersebut dapat menimba

modus operandinya.

Jika hal ini terjadi, tentunya akan mempengaruhi sikap mentalnya, ia

akan merasa sangat ketakutan, mengalami tekanan kejiwaan. Hal ini sangat

merugikan kepentingan anak, jangan sampai nantinya setelah menjalani masa

hukuman, anak menjadi bertambah kenakalannya. Oleh karena itu dalam

menangani perkara anak terutama bagi petugas hukum diperlukan perhatian

yang khusus, pemeriksaannya atau perlakuannya tidak dapat disamaratakan

dengan orang dewasa. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pemerintah

(5)

bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membentuk suatu undang-undang

yaitu Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak.

Dengan lahirnya Undang-Undang Pengadilan Anak tersebut, tampak

bahwa sesungguhnya pemerintah telah bertekad untuk mewujudkan suatu

peradilan anak yang baik. Dengan demikian diharapkan anak yang terkena

kasus pelanggaran hukum tidak dirugikan secara fisik maupun mental. Dalam

hal ini Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak

dimaksudkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi anak dalam proses

acara pidananya. Selain itu Undang-Undang Pengadilan Anak ternyata telah

mencabut ketentuan Pasal 45, Pasal 46, dan Pasal 47 KUHP, yang selama ini

digunakan dalam menangani perkara anak, sehingga sekarang

ketentuan-ketentuan tersebut sudah tidak berlaku lagi.

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997

tentang Pengadilan Anak, maka diharapkan penanganan perkara anak sudah

dibedakan dengan perkara orang dewasa demi perkembangan psikologis anak.

Karena selama ini dalam praktek pelaksanaannya belum dijalankan secara

maksimal, khususnya mengenai proses penyidikan dan penuntut terhadap anak.

Hal-hal inilah yang memotivasi penulis melakukan penelitian yang sistematis

dan mendasar. Mengingat masalah ini sangat penting, karena mereka adalah

bagian dari generasi muda yang apabila diabaikan dan tidak dilindungi akan

merugikan diri kita sendiri dan bahkan dapat merugikan masa depan bangsa

(6)

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana penanganan kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan anak

di wilayah hukum Polres Jombang?

2. Apa hambatan pihak kepolisian dalam penanganan kasus tindak pidana

pencurian yang dilakukan oleh anak di wilayah hukum Polres Jombang?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penanganan kasus tindak pidana pencurian yang

dilakukan anak di wilayah hukum Polres Jombang.

2. Untuk mengetahui hambatan pihak kepolisian dalam penanganan kasus

tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di wilayah hukum Polres

Jombang.

D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan masukan kepada semua pihak yang terkait dalam rangka

mengambil langkah-langkah preventif terhadap adanya kecenderungan

terjadinya tindak pidana yang dilakukan oleh anak.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi aparat (polisi, jaksa, dan hakim),

dalam menangani perkara anak khususnya dalam usaha memberikan

perlindungan pada anak.

2. Kegunaan Penelitian

Untuk menambah penelaahan ilmiah yang dapat dipergunakan dan

(7)

diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu pengetahuan hukum pidana

anak.

E. Metode Penelitian

Untuk memperoleh suatu yang valid terhadap permasalahan yang

dikemukakan maka diperlukan suatu penelitian, meliputi:

1. Metode Pendekatan

Dalam penulisan skripsi ini metode pendekatan dilakukan dengan

menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Metode yuridis sosiologis

yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap kenyataan yang ada di

masyarakat dengan tujuan untuk menemukan fakta, kemudian menuju

kepada identifikasi masalah dan akhirnya manuju penyelesaian masalah.3

Adapun pendekatan yuridis adalah suatu pendekatan dari aspek hukum

dalam hal ini setiap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak yang

didasarkan pada ketentuan Undang-undang yang berlaku. Sedangkan

pendekatan sosiologis adalah suatu pendekatan sosial tentang penanganan

kasus pencurian yang dilakukan oleh anak serta upaya yang dilakukan oleh

Polres Jombang.

2. Lokasi Penelitian

Penulis memilih lokasi penelitian di Polres Jombang, hal ini terkait

dengan teknik penanganan terhadap kasus pencurian yang dilakukan oleh

anak untuk menemukan dan mengumpulkan barang bukti dalam

(8)

mengungkap kasus pencurian di Wilayah Hukum Polres Jombang. Adapun

alasan yang menjadi dasar bagi penulis untuk melakukanya di Polres

Jombang karena seringnya terjadi tindak pidana pencurian yang dilakukan

oleh anak di Wilayah Hukum Polres Jombang.

3. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini ada dua jenis data, yaitu data

primer dan sekunder:

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung, diamati, dicatat untuk

pertama kalinya. Dalam hal ini data yang diperoleh langsung dari subyek

yang diminta data atau keterangan di lokasi penelitian dalam hal ini

adalah pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang sedang

diteliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang ada didalam penelitian ini merupakan

cakupan dari hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum

tersier. Bahan hukum primer terdiri dari norma dasar peraturan dan

perundang-undangan terkait, serta peraturan-peraturan yang lain.

Sedangkan bahan hukum sekunder adalah bahan yang memberikan

penjelasan bahan hukum primer. Dengan demikian penulis

mengumpulkan data sekunder dengan jalan mengumpulkan sejumlah

(9)

pengamanan dan pengolahan tempat kejadian perkara dalam tindak

pidana pencurian yang dilakukan oleh anak.

4. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara

Data penelitiaan ini menggunakan teknik wawancara merupakan cara

yang digunakan untuk memperoleh keterangan secara lisan untuk

mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini peneliti mengadakan wawancara

terhadap responden yang ada dalam jajaran Polres Jombang, terutama

bagian Reskrim yang terkait dengan masalah penelitian ini, yaitu:

1) AKP Doni Setiawan Handakha (Kasat Treskrim)

2) IPDA Dwi Reto Suharti, SH (Kanit UPPA)

3) AIPTU Handoko (Anggota UPPA)

4) Briptu Anggaeng

b. Studi Kepustakaan dan Dukumentasi

Studi kepustakaan dan dokumentasi yaitu dengan mencari data yang

pernah ditulis oleh peneliti sebelumnya dan literatur serta berkas atau

dokumen, dimana ada hubunganya dengan penelitian ini.

5. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh disusun secara sistematis untuk mendapatkan

gambaran umum yang jelas mengenai obyek penelitian. Disini digunakan

metode analisis deskriptif, dengan cara memaparkan data yang diperoleh di

lapangan berupa apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis maupun

(10)

dijabarkan serta dianalisa untuk memperoleh jawaban maupun kesimpulan

atas masalah yang diajukan secara logis serta dapat memberikan suatu

pemecahan terhadap persoalan yang menyangkut obyek penelitian.

Dengan demikian analisis data dalam penelitian ini adalah analisis

deskripstif kualitatif yaitu upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mensistensikanya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain.4 Di pihak lain, Analisis Data

Kualitatif, prosesnya berjalan sebagai berikut:

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi

kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan,

membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai

makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan

membuat temuan-temuan umum.

Selanjutnya menurut Moleong, tahapan analisis data kualitatif adalah

sebagai berikut:5

a. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang

ada dalam data.

(11)

b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang

berasal dari data.

c. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan.

d. Koding yang telah dilakukan.

Dari definisi-definisi tersebut dapatlah kita pahami bahwa ada yang

mengemukakan proses, ada pula yang menjelaskan tentang

komponen-komponen yang perlu ada dalam sesuatu analisis data. Adapun analisis data

yang digunakan adalah metode data deskriptif kualitatif dari Matthew B.

Miles dan Michael Huberman, meliputi empat komponen, diantaranya:6

1) Pengumpulan data, yaitu data pertama atau data mentah yang

dikumpulkan dalam suatu penelitian.

2) Reduksi data, adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting, dan

mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat

dilakukan. Reduksi data berlangsung selama penelitian berlangsung.

3) Penyajian data, adalah menyusun informasi dengan cara tertentu

sehingga memungkinkan penarikan kesimpulan atau pengambilan data

ini membantu untuk memahami peristiwa yang terjadi dan mengarah

pada analisa atau tindakan lebih lanjut berdasarkan pemahaman.

4) Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah sebagai langkah terakhir

yang meliputi pemberian makna data yang telah disederhanakan dan

disajikan kedalam penyajian data dengan cara logis dan metodologi

(12)

konfigurasi yang memungkinkan untuk diprediksi hubungan sebab akibat

melalui hukum empiris.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis akan membagi dalam 4 bab

dan masing-masing bab terdiri sub bab, adapun bab-bab sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

matode penelitian, dan sestematika penulisan

BAB II TINJUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang pengertian dan masalah yang berkaitan dengan proses

penanganan tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak, kendala yuridis

dan sosiologis aparat kepolisian dalam melakukan penanganan tindak pidana

pencurian yang dilakukan oleh anak. Teori-teori sebab kejahatan yang

mencakup ketiadaan norma atau ketegangan, penyimpangan budaya dan

kontrol sosial.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III ini berisi tentang penanganan kasus tindak pidana pencurian yang

dilakukan anak di wilayah hukum Polres Jombang. Hambatan-hambatan pihak

kepolisian dalam penanganan kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan

oleh anak di wilayah hukum Polres Jombang.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari pembahasan yang telah diteliti dari

(13)

PENULISAN HUKUM

Oleh :

Surya Dwi Novriyanto 08400199

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(14)

PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Di Wilayah Hukum Polres Jombang)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan

dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh :

Surya Dwi Novriyanto 08400199

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(15)
(16)
(17)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Surya Dwi Novriyanto

Nim : 08400199

Program Studi : Ilmu Hukum

Fakultas : Hukum

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tugas Akhir Penulisan Hukum dengan judul : TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Di Wilayah Hukum Polres Jombang) adalah hasil karya saya, dan dalam naskah Tugas Akhir Penulisan Hukum ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam Tugas Akhir Penulisan Hukum ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia Tugas Akhir Penulisan Hukum ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas Akhir Penulisan Hukum ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 20 Januari 2015

Yang menyatakan

(18)

kepada penulis serta tidak lupa shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada

junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) yang berjudul “Tinjauan yuridis

sosiologis penanganan kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di

wilayah hukum Polres Jombang”.

Penulisan hukum ini membahas mengenai penanganan kasus tindak pidana

pencurian yang dilakukan oleh anak di wilayah hukum Polres Jombang khususnya

yang ditangani oleh pihak Polres Jombang. Dalam kesempatan ini, penulis

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik

materiil maupun imateriil sehingga penulisan hukum ini dapat terselesaikan, terima

kasih penulis ucapkan kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang selalu membimbing dan tidak henti-hentinya

mendoakan penulis serta memberikan segala perhatian baik moral maupun

material.

2. Bapak Dr. Sulardi, SH.M.Si., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum

UMM yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk

menyelesaikan penulisan hukum ini.

3. Ibu Catur Wido Warumi, SH, M.Si, M.Hum., selaku Pembimbing I yang

telah banyak membantu memberikan pengarahan, bimbingan, serta saran

dari awal hingga akhir penulisan hukum ini.

4. Bapak Haris Tofly, S.H, M.Hum., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan bagi tersusunnya skripsi ini hingga

selesai.

5. Bapak Dr. Sulardi, SH.M.Si dan Ibu Cekli Setya Pratiwi, SH., LL.M. selaku

penguji terimakasi atas saran dan kritikan dalam perbaikan penulisan

(19)

semoga dapat penulis amalkan dalam kehidupan masa depan penulis.

7. Kepala Kepolisian Jombang dan Kepala Satuan Reserse Kriminal yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Saudara-saudaraku tercinta yang telah memberikan dorongan semangat

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuannya bagi penulis dalam menyusun penulisan hukum ini

baik secara moril maupun materiil.

Dengan kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang

membangun sehingga dapat memperbaiki semua kekurangan yang ada dalam

penulisan hukum ini. Semoga penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi siapapun

yang membacanya.

Malang, November 2014

Penulis

Surya Dwi Novriyanto

(20)

Lembar Pernyataan... iv

D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tindak Pidana.. ... 13

1. Pengertian Tindak Pidana ... 13

2. Macam-Macam Tindak Pidana ... 14

3. Unsur-Unsur Tindak Pidana ... 15

B. Tinjauan tentang Tindak Pidana Pencurian ... 17

1. Pengertian Pencurian ... 17

2. Unsur–unsur Pencurian ... 18

3. Jenis-jenis Pencurian ... 19

C. Tinjauan Umum tentang Tindak Pidana Anak ... 30

1. Pengertian anak ... 30

2. Sanksi Pidana Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana ... 33

D. Tinjauan Umum tentang Pemidanaan ... 38

(21)

yang Dilakukan oleh Anak ... 67

D. Pembahasan ... 68

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran... 79

(22)

2. Lampiran 2, Surat izin penelitian dari Fakultas

3. Lampiran 3, Surat keterangan dari lokasi penelitian Tugas Akhir

(23)

Barda Nawawi Arief, 2002. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Citra Aditya Bakti, Bandung

Chawasi Adami, 2006, Pelajaran Hukum Pidana I, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Djoko Prakoso. 1988. Alat Bukti Dan Kekuatan Pembuktian Dalam Proses Pidana. Yogyakarta: Liberty

Hermien Hadiati Koeswadji, 1984. Kejahatan Terhadap Nyawa, Asas-Asas, Kasus, dan. Permasalahannya, PT. Sinar Wijaya, Surabaya

Kansil dan Christine S.T.Kansil, 2004, Pokok-Pokok Hukum Pidana, cetakan ke-1, Pradnya Paramita, Jakarta

Kansil, 1986, Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta Cetakan ke tujuh

Lamintang dan Djisman Samosir. 1995. Delik-Delik Khusus, Tarsito, Bandung

Matthew B. Miles & A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. (translator: Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: UI-Press

Moeljatno, 1998, Azas-Azas Hukum Pidana, Bina Aksara

Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. remaja Rosdakarya

M.Sudrajat Bassar. Tindak-tindak pidana tertentu di dalam KUHP, Bandung: Remaja

Muladi dan Barda Nawawi Arief, 1998. Teori-Teori dan Kebijakan Pidana, Alumni, Bandung

Mulyana W. Kusumah, 1986. Kejahatan dan Penyimpangan Suatu Perspektif

Kriminologi, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta

Patroli Indosiar, 2013. Program berita tindak kejahatan yang terjadi di sekitar kita. Jam Tayang: 11:30 WIB

(24)

Soemitro Hanitijo Ronny, 1990. Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta : Ghalia Indonesia

Sudarto, 1982, Pemidanaan Pidana dan Tindakan, BPHN, Jakarta

Supramono, Gatot, 2007, Hukum Acara Pengadilan Anak, Jakarta: Djambatan

Tongat, 2002. Hukum Pidana Materiil, UMM Press, Malang

Referensi

Dokumen terkait

Kementerian Desa PDTT Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Ditjen Pembangunan Kawasaan Perdesaan (PKP) Ditjen Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT)

Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai residual hasil validasi dengan koseismik pada 11 titik pengamatan GPS dapat disimpulkan bahwa model koseismik dari

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan konsentrasi kayu manis dengan daun black mulberry terhadap aktivitas antioksidan kopi celup arabika.. Tujuan

• Kita ingin clock berperan sebagai sebuah signal start dan stop – sebuah “latch adalah sebuah alat penyimpan yang menyimpan inputnya saat rising edge dari clock dan penyimpanan

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk

Salah satu dari lokasi tersebut telah berdiri diatasnya sebuah usaha SPBU Nomor Seri 54.684-34 yang memiliki 4 (empat) dispenser dengan pendapatan bruto migas rata-rata setiap

Penambahan sulfur yang direpresen-tasikan dengan rasio S/Fe di dalam studi ini dapat meningkatkan aktifitas katalis limonit Soroako dan mempunyai pengaruh yang

sukerta tersebut menurut orang Jawa akan menjadi mangsanya (makanannya) Batara Kala, yaitu tokoh anak Batara Guru yang lahir karena nafsu yang tidak dapat dikendalikanD.