• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KERUKUNAN UMAT BERAGAMA"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

27

27

SUARA MUHAMMADIYAH 06 / 96 | 16 - 31 MARET 2011

M

asyarakat dan bangsa Indonesia, dilihat dari segi adat istiadat, bahasa, suku bangsa dan agama yang dianutnya adalah merupakan masyarakat majemuk. Merupakan sebuah kenyataan bahwa di negeri ini telah tumbuh dan berkembang 6 (enam) agama, yaitu : Islam, Kristen/Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Kemajemukan ini, pada satu sisi merupakan sebuah potensi, yang apabila dapat dikelola dengan baik, akan menjadi sebuah kekuatan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan dan kemajuan masyarakat dan bangsa. Namun, pada sisi yang lain kemajemukan juga menyimpan potensi konflik apabila kita tidak bisa mengelolanya dengan baik.

Pada beberapa tahun terakhir ini, kita digelisahkan dengan sering terjadinya konflik antar umat beragama di berbagai daerah. Di antara konflik itu ada juga yang berkembang menjadi kerusuhan dan keka-cauan, yang mengakibatkan jatuhnya kurban jiwa dan rusaknya berbagai sarana dan prasarana yang tidak sedikit. Konflik antar sesama warga bangsa yang berbeda agama ini jelas tidak dikehen-daki oleh siapa pun dan kalau konflik ini berlanjut tentu akan meng-ganggu stabilitas nasional dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Kalau kita cermati dengan seksama, ada beberapa faktor yang selama ini menjadi sebab dan pemicu terjadinya ketidak harmonisan hubungan dan konflik antar umat beragama. Sekurang-kurangnya ada lima faktor yang menjadi sebab timbulnya konflik, yaitu: pendirian rumah ibadah, penyiaran agama, perkawinan antarpemeluk agama yang berbeda, penguburan jenazah dan peringatan Hari Besar Keagamaan.

Pendirian rumah ibadah oleh pemeluk agama apa pun harus dilakukan sesuai prosedur yang telah ditentukan. Timbulnya konflik yang berkaitan dengan pendirian tempat ibadah, biasanya disebabkan karena tidak diikuti prosedur yang telah disepakati itu. Dalam ketentuan yang berlaku, misalnya ditegaskan bahwa pendirian rumah ibadah harus didasarkan pada keperluan nyata dan sungguh-sungguh berdasarkan komposisi jumlah penduduk bagi pelayanan umat beragama yang bersangkutan di wilayah kelurahan/desa tertentu. Timbulnya masalah dan konflik kalau ketentuan tersebut tidak dipenuhi, misalnya dalam wilayah kelurahan/desa tertentu tinggal hanya beberapa orang pemeluk agama tertentu, selebihnya yang merupakan mayoritas adalah pemeluk agama lain. Konflik timbul kalau pemeluk agama yang minoritas itu memaksakan diri untuk mendirikan rumah ibadah di tengah-tengah mayoritas pemeluk agama lain. Di samping itu ada juga ketentuan yang menyatakan bahwa pendirian rumah ibadah harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung. Selain harus memenuhi persyaratan tersebut,

pendirian rumah ibadah harus pula memenuhi persyaratan khusus, meliputi: daftar nama dan kartu tanda penduduk pengguna rumah ibadah paling sedikit 90 orang yang disahkan oleh pejabat setempat sesuai dengan batas wilayah yang ditentukan; harus ada dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 orang yang disahkan oleh lurah/kepala desa; juga harus ada rekomendasi tertulis Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan rekomendasi tertulis Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB) Kabupaten/Kota. Permasalahan dan konflik dapat dipastikan akan muncul jika kententuan tersebut dilanggar.

Penyiaran agama yang dilakukan oleh pemeluk agama apa pun tidak akan menimbulkan masalah dan konflik apabila dilakukan dengan cara-cara yang baik. Cara pelaksanaan penyiaran agama yang baik misalnya: penyiaran agama dilakukan dengan semangat kerukunan, tenggang rasa, saling menghargai dan saling menghormati antara sesama umat beragama serta dengan dilandaskan pada penghormatan terhadap hak dan kemerdekaan seseorang untuk memeluk/menganut dan melakukan ibadah menurut agamanya. Permasalahan dan konflik akan timbul jika penyiaran agama dilakukan dengan cara-cara yang tidak baik. Misalnya, dengan menggunakan bujukan dengan atau tanpa pemberian agar orang atau kelompok orang yang telah memeluk agama tertentu mau pindah ke agamanya. Juga penyiaran agama yang dilakukan dengan menyebarkan pamflet, bulletin, majallah, buku dan bentuk-bentuk barang penerbitan lainnya yang berisi siaran suatu agama kepada orang atau kelompok orang yang telah memeluk agama lain. Termasuk cara penyiaran agama yang tidak baik adalah penyiaran agama yang dilakukan dengan melakukan kunjungan dari rumah ke rumah dengan maksud menyiarkan agama kepada orang atau kelompok orang yang telah memeluk agama lain, disamping penyiaran agama yang dilakukan dengan mencaci maki, mengejek, mencemoohkan ajaran agama yang dianut oleh pemeluk agama lain.

Demikian pula, permasalahan dan konflik antarumat beragama akan timbul apabila perkawinan beda agama, penguburan jenazah yang ahli warisnya beda agama dan peringatan hari besar keagamaan dilakukan dengan cara-cara yang tidak dilandaskan kepada semangat kerukunan.

Atas dasar inilah maka menjadi kewajiban semua pemeluk agama di negeri ini untuk senantiasa menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama. Kerukunan yang dilandaskan pada prinsip “Setuju dalam perbedaan”dan “Lakum dinukum wa liya din” Bukan kerukunan yang mengarah pada sinkretisme, sintesisme dan relativisme.•

KERUKUNAN

UMAT BERAGAMA

HA ROSYAD SHOLEH

P

E

D

O

M

A

N

P

E

D

O

M

A

N

P

E

D

O

M

A

N

P

E

D

O

M

A

N

P

E

D

O

M

A

N

De

m

o (Vi

si

t ht

tp:

//www.pdfspl

itm

erge

r.c

om

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pewarnaan tersebut, dapat terlihat bahwa beberapa dosen yang memilih mengampu mata kuliah yang sama mendapatkan perbedaan warna yang artinya jika dosen

Persamaan linear adalah persamaan yang pangkat tertinggi dari peubah/variabelnya adalah satu. Sebuah himpunan terhingga persamaan linear dalam peubah-peubah x 1, x2, …, xn

Hal tersebut dapat mengungkapkan bahwa perusahaan yang memiliki keragaman gender dapat meningkatan nilai perusahaan sehingga berdampak lebih baik bagi perusahaan,

Pendidikan tinggi akuntansi yang menghasilkan lulusan dalam bidang akuntansi saat ini dituntut untuk tidak hanya menghasilkan lulusan yang menguasai kemampuan di

Berdasarkan analisis deskriptif dari variabel kinerja karyawan (Y), hasil grand mean sebesar 4,07 yang berada pada interval baik, yang berarti secara keseluruhan dapat

Ulama empat mazhab secara prinsip membolehkan pembebanan biaya atas harga perolehan pada jual beli beli mura>bah}ah selama memiliki nilai manfaat atas

Perbedaan antara magnet permanen atau magnet keras dan magnet lunak dapat dilakukan dengan menggunakan loop histerisis yang telah dikenal seperti pada gambar

Strategi yang dijalankna bidang PPM PON melalui dua cara yakni; 1) Strategi Komunikasi dan Strategi Kerjasama. Strategi Komunikasi dilakukan Bidang PPM PON kepada masyarakat melalui