FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KINERJA INDIVIDU
(Studi Kasus di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang)
THE FACTORS THAT INFLUENCE THE EFFECTIVENESS OF THE ACOUNTING INFORMATION SYSTEM AND INDIVIDUAL
PERFORMANCE
(The Case Study at Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang)
Oleh
INDITA IKA SETYANINGTYAS 20130420077
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
i
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KINERJA INDIVIDU
(Studi Kasus di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang)
THE FACTORS THAT INFLUENCE THE EFFECTIVENESS OF THE ACOUNTING INFORMATION SYSTEM AND INDIVIDUAL
PERFORMANCE
(The Case Study at Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang) SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh
INDITA IKA SETYANINGTYAS 20130420077
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
v
HALAMAN MOTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesunggunya bersama
kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu
urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada
Tuhanmulah engkau berharap.”
– Q.S. Al-Insyirah : 5-8 –
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh
jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha
Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”
– Q.S. Al-Baqarah : 216 –
“Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat, orang yang menuntut ilmu
berarti menjalankan rukun Islam dan Pahala yang diberikan kepada sama dengan
para Nabi”
– HR. Dailani dari Anas r.a –
“Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka terinsiprasi, namun
mereka menjadi terinspirasi karena bereka lebih suka bekerja. Mereka tidak
menyianyiakan waktu untuk menunggu inspirasi”
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segala puji dan syukur kepada Allah SWT dan dukungan serta doa dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Semua perjuangan merupakan suatu hal yang sangat berharga karena akan menjadikan kita pribadi yang berkualitas. Skripsi ini aku persembahkan untuk :
Kedua Orangtuaku Tersayang: Klasman
Dwi Daruningsih Adik Kandungku Tersayang:
Febriana Dwi Ayuningtyas Almamater Tercinta:
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
vii THANKS TO
Terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat yang begitu besar kepada aku. Sampai saat ini aku masih percaya atas apa yang terjadi pada diriku merupakan kehendak-Mu.
2. Ibu dan Bapak, yang telah memberikan cinta dan kasih sayang serta doa’nya yang tak pernah berhenti sampai kapanpun. Aku bangga bisa diberikan kesempatan untuk hidup bersama kalian dalam satu ikatan keluarga. Ini untuk kalian, mah, pak. Terimakasih untuk semuanya.
3. Adikku tersayang (Febriana), yang selalu memberi semangat dan doanya serta selalu bersedia menghiburku disaat aku sedang suka maupun duka.
4. Mbahku (Sadimin dan Wagiarti), terimakasih atas doa dan dukungannya yang telah diberikan kepada ku selama ini.
5. Keluarga besarku, yang selalu setia memberikan semangat dan doa tulus kepadaku selama ini.
6. My Partner (Romadlon), terimakasih atas dukungan dan waktunya yang selalu setia mendampingiku disaat suka maupun duka.
7. KSR PMI UMY, terimakasih telah memberikan aku banyak pengalaman yang luar bisa selama dimasa-masa kuliah ini.
x
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya dalam penulisan skripsi ini dengan judul
”Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Dan Kinerja Individu (Studi Kasus di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang)”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat memberikan masukan bagi instansi yang telah menggunakan Sistem Informasi Akuntansi untuk lebih terampil dalam pengoperasian Sistem Informasi Akuntansi di instansi terkait dan memberikan ide mengembangkan bagi penelitian selanjutnya.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagi pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada :
1. Bapak Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kemudahan selama penulis menyelesaikan studi.
2. Ibu Dr. Ietje Nazaruddin, S.E., M.Si., Akt., C.A., selaku Kepada Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kemudahan selama penulis menyelesaikan studi.
3. Bapak Emile Satia Darma, S.E., M.Si., Ak., C.A., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah memberikan waktu, pengarahan bimbingan, dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
xi
5. Bapak dan Ibu karyawan BBPLK Serang yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi responden penelitian.
6. Orang tua dan adikku yang selalu memberikan dukungan serta doa kepada penulis hingga dapat meyelesaikan studi ini.
7. Teman-teman yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan, masukan, dan kemudahan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan penelitian dimasa yang akan datang
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, 2 Maret 2017
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
THANKS TO ... vii
INSTISARI ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Penelitian ... 8
C. Rumusan Masalah ... 8
D. Tujuan Penelitian ... 9
E. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
A. Landasan Teori ... 11
1. Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ... 11
2. Kinerja Individu ... 13
3. Partisipasi Manajemen ... 13
4. Pemanfaatan Sistem Informasi ... 15
5. Kecanggihan Teknologi Informasi ... 16
B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 17
C. Hipotesis ... 19
xiii
BAB III METODE PENELITIAN... 28
A. Obyek dan Subyek Penelitian ... 28
B. Teknik Pengambilan Sampel ... 28
C. Jenis Data ... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ... 29
E. Definisi Operasional Variabel ... 30
F. Uji Kualitas Instrumen Data ... 34
G. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 44
B. Hasil Kualitas Instrumen Data ... 55
C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 81
D. Pembahasan (Intrerprestasi) ... 84
BAB V PENUTUP ... 94
A. Simpulan ... 94
B. Saran ... 95
C. Keterbatasan Penelitian ... 95 DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Tingkat Pengembalian Kuisioner ... 51
Tabel 4.2. Demografi Responden... 52
Tabel 4.3. Statistik Deskriptif ... 54
Tabel 4.4. Hasil Uji Multivariate Outliers ke-1 ... 56
Tabel 4.5. Hasil Goodness of Fit Index Partisipasi Manajemen ... 57
Tabel 4.6. Output Regression Weight Partisipasi Manajemen ... 58
Tabel 4.7. Output Loading Factor Partisipasi Manajemen ... 59
Tabel 4.8. Hasil Goodness of Fit Index Pemanfaatan Teknologi Informasi .... 60
Tabel 4.9. Output Regression Weight Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 61
Tabel 4.10. Output Loading Factor Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 62
Tabel 4.11. Hasil Goodness of Fit Index Kecanggihan Teknologi Informasi .. 63
Tabel 4.12. OutputRegression Weight Kecanggihan Teknologi Informasi ... 64
Tabel 4.13.Output Loading Factor Kecanggihan Teknologi Informasi ... 65
Tabel 4.14. Hasil Goodness of Fit Index Konstruk Endogen ... 66
Tabel 4.15. Output Regression Weight Konstruk Endogen ... 67
Tabel 4.16. Output Loading Factor Konstruk Endogen ... 68
Tabel 4.17. Hasil Goodness of Fit Index Model Struktural ... 70
Tabel 4.18. Output Regression Weight Model Struktural ... 71
Tabel 4.19. Hasil Uji Normalitas ke-1 ... 73
Tabel 4.20. Hasil Uji Multivariate Outlier ke-2 ... 74
Tabel 4.21. Hasil Uji Multikolinearitas... 75
Tabel 4.22. Hasil Goodness of Fit Index Model Struktural Akhir ... 77
Tabel 4.23. Output Regression Weight Model Struktural Akhir ... 77
Tabel 4.24. Hasil Uji Normalitas ke-2 ... 78
Tabel 4.25. Hasil Uji Reabilitas dan Validitas ... 80
xv
DAFTAR GAMBAR
viii
INITSARI
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji dan menemukan bukti empiris faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi dan kinerja individu. Faktor-faktor yang akan diteliti adalah partisipasi manajemen, pemanfaatan teknologi informasi, dan kecanggihan teknologi informasi. Metode penelitian ini menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah penentuan sampling dengan pertimbangan tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai BBPLK Serang yang rutinitasnya menggunakan komputerisasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 115 repsonden sedangkan data yang dapat diolah sebesar 103 responden. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur sedangkan alat uji yang digunakan yaitu SPSS versi 22 dan AMOS versi 21.
Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Sedangkan kecanggihan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Partisipasi manajemen, pemanfaatan teknologi informasi dan efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu. Sedangkan kecanggihan teknologi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja individu.
ix
ABSTRACT
The purpose of this study is to test and find empirical evidence of the factors that influence the effectiveness of the accounting information system and individual performance. Factors to be examined is the participation of management, use of information technology, information technology and sophistication. This research method using purposive sampling. Purposive sampling is sampling with particular determination. The population in this study were employees BBPLK Serang the routine use of computerization. The sample in this study was 115 repsonden while the data can be processed by 103 respondents. The analysis used in this research is the analysis of the path while the test equipment used SPSS version 22 and AMOS version 21.
The test results from these studies show that the participation of management, and utilization of information technology and no significant positive effect on the effectiveness of accounting information systems. While the technological sophistication positive and significant impact on the effectiveness of accounting information systems. Participation of management, use of information technology and the effectiveness of the accounting information system positif and significant effect on the performance of individuals. While the technological sophistication negatif and significant effect on the performance of individual Keywords: Participation Management, Utilization of Information Technology,
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi pada era globalisasi saat ini semakin meningkat
pesat. Kecanggihan teknologi mampu membantu manusia menjalankan segala
aktivitasnya, termasuk dalam pengelolaan bisnis. Pemanfaatan sistem teknologi
informasi memberikan dampak yang dapat menunjang dalam aspek pengelolaan
bisnis.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka penggunaan
serta pemanfaatan teknologi informasi menjadi sebuah indikator bagi
pertumbuhan dan kemajuan perekonomian bangsa maupun negara. Sehingga
diperlukan peningkatan penggunaannya guna menumbuhkan daya saing baik
bisnis maupun ekonomi secara terus-menerus (Tung, 2001).
Pertumbuhan teknologi informasi yang pesat berdampak pada
perkembangan sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi
memberikan manfaat dan kemudahan bagi individu dalam penambahan nilai
terhadap suatu perusahaan dengan memberikan informasi yang relevan, lengkap,
akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya.
Suatu sistem yang diterapkan di sebuah perusahaan akan menghadapi
berbagai hal, salah satunya keberhasilan atau kegagalan dari penerapannya suatu
sistem. Keberhasilan suatu sistem dapat dicapai jika faktor-faktor yang terlibat
2
Kecanggihan sistem teknologi informasi memberikan pengaruh yang baik
dalam memberikan perubahan dalam pemprosesan data yang awalnya manual
menjadi lebih otomatis. Teknologi informasi memberikan kemudahan bagi
manusia dalam melaksanakan aktivitasnya menjadi lebih tepat dan tepat waktu.
Menurut Rockart, era akuntansi sistem teknologi informasi dimulai pada
awal tahun 1950 hingga awal tahun 1960-an. Pada era ini sistem teknologi
informasi memfokuskan aplikasi untuk akuntansi dalam kas, pembayaran gaji,
piutang dagang, penjualan dan sebagainya (Jogiyanto, 2009).
Penerapan sistem informasi akuntansi dapat berguna untuk menunjang
karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Pemanfaatan sistem informasi
yang mudah efektif dapat bermanfaat bagi para pengguna sistem (Widyaningrum,
2015).
Pemanfaatan teknologi informasi menjadi sebuah kebutuhan penting
dalam komunikasi, mendukung kegiatan pemrosesan data dan menyebarkan
informasi dengan akurat. Teknologi informasi menjadi salah satu alat yang
berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam pengelolaan sumber daya yang
ada di suatu organisasi (Marimin, dkk, 2006).
Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi dapat dipengaruhi oleh
hasil dari kinerja individu dalam melaksanakan tugasnya dengan maksimal.
Dalam memaksimalkan kinerjanya perlu memperhatikan beberapa faktor yang
dapat memberikan efek pengaruh besar bagi kinerja individu (Alannita dan
3
Setiap individu perlu melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik untuk
mencapai tujuan sesuai yang diharapkan, seperti yang tercantum dalam Surat
Al-Ahqaf ayat 19 :
لْظي َ ْمه ْم لا ْعأ ْم يِف يل ۖ ا ل ع ا م ٌتاجرد لكل
Artinya : “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yangtelah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan)
pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan”.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah akan memberikan balasan atas
semua amal perbuatan manusia sesuai dengan apa yang telah ia kerjakan. Apabila
seseorang melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik dan memberikan kinerja
yang baik untuk organisasinya maka ia akan memperoleh hasil yang baik atas
kerjanya dan memberikan keberhasilan untuk organisasinya.
Kinerja sebuah perusahaan berkaitan kuat dengan kinerja unit organisasi
dan kinerja individu sesuai dengan kewajiban yang dimilikinya. Kinerja
manajemen berfungsi dalam menggambarkan tujuan strategis dalam organisasi
menuju sasaran individu yang dapat membantu pencapaian kinerja organisasi
yang diinginkan (Purwono, 2007).
Peningkatan kinerja individu dapat dilakukan dengan mengendalikan
ketepatan sistem yang dipakai dengan maksimal. Kemanjuan teknologi yang
semakin berkembang dapat memberikan pengaruh kuat dalam peningkatan
kualitas pengguna teknologi informasi (Suratini, dkk, 2015).
Kinerja individual yang baik akan membantu perusahaan untuk mencapai
4
dapat memudahkan karyawan untuk melakukan pekerjaan dalam kegiatan
operasional dan keuangan.
Kinerja individu yang maksimal dapat berpengaruh bagi perusahaan dalam
pencapaian suatu tujuannya. Penggunaan sistem informasi akuntansi yang tepat
dapat memberikan kemudahan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya
baik dibidang keuangan maupun operasional (Widyasari dan Suardika, 2015).
Kinerja individu akan dihasilkan dengan maksimal apabila didukung oleh
beberapa faktor, salah satunya memanfaatkan kecanggihan teknologi sistem
informasi akuntansi yang tepat. Pemanfaatan sistem informasi akuntansi yang
efektif akan memberikan pengaruh yang positif bagi para penggunanya terutama
dalam pencapaian hasil dari setiap individu.
Penelitian ini merupakan kombinasi dari hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Ratnaningsih, dkk (2014), Alannita dan Suryana (2014).
Ratnaningsih, dkk (2014) meneliti pengaruh kecanggihan teknologi informasi,
partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer akuntansi pada efektivitas
sistem informasi akuntansi. Sedangkan Alannita dan Suryana (2014) meneliti
tentang pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan
kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansi pada kinerja individu
Penelitian Ratnaningsih dan Suaryana (2014) mengungkapkan bahwa
kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan pengetahuan
manajer akuntansi mampu memberikan pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Penelitian Alannita dan Suaryana
5
manajemen dan kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansi
berpengaruh positif pada kinerja individu.
Penelitian terkait pengaruh partisipasi manajemen terhadap efektivitas
sistem informasi akuntansi pernah dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu
Ratnaningsih dan Suaryana (2014), Efendi (2016), Kouser, dkk (2011) dan
Wulansari (2010). Sedangkan pengaruh partisipasi manajemen terhadap kinerja
individu pernah dilakukan oleh Alannita dan Suaryana (2014), Saifulloh (2016),
Suyati (2015), Dewi dan Suardhika (2015).
Penelitian terkait pemanfaatan teknologi informasi terhadap efektivitas
sistem informasi akuntansi pernah dilakukan oleh Karmita (2015), Febrianingsih
(2015), Utami, dkk (2015), dan Putra (2014). Sedangkan pengaruh pemanfaatan
teknologi informasi terhadap kinerja individu pernah dilakukan oleh Kinarwanto
(2013), Yulianto (2011), Fabrianie (2013), Sawitri (2016), Hidayat (2013), dan
Fahruddin (2013).
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu penambahan pemanfaatan
teknologi informasi sebagai variabel independen. Selain itu dalam penelitian ini
terdapat 2 variabel dependen yaitu efektivitas sistem informasi akuntansi dan
kinerja individu yang dianalisis dengan menggunakan analisis jalur.
Alasan penambahan pemanfaatan teknologi informasi yaitu perkembangan
teknologi informasi yang semakin pesat dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas terhadap hasil kinerja dari suatu organisasi. Dalam mencapai tujuan
6
dengan baik sehingga hasil akhir yang diharapkan mampu dicapai dengan
maksimal.
Penelitian terkait pengaruh kecanggihan teknologi informasi terhadap
efektivitas sistem informasi akuntansi pernah dilakukan oleh beberapa peneliti
yaitu Fani (2015), Ratnaningsih dan Suaryana (2014),dan Wulansari (2010).
Sedangkan penelitian pengaruh kecanggihan teknologi informasi terhadap kinerja
individu dilakukan oleh Alannita dan Suaryana (2014), dan Saifulloh (2016).
Penelitian terkait pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja
individu pernah dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Suratini, dkk (2015),
Antasari dan Sukartha (2015), Widyasari dan Suardikha (2015), dan Sugiartini
(2016).
Analisis jalur digunakan untuk menguji persamaan regresi dari
variabel-variabel independen dan dependen secara sekaligus. Analisis ini mampu
mengukur hubungan langsung maupun tidak langsung antara beberapa variabel
dalam model penelitian (Ghozali, 2008).
Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang merupakan
lembaga pelatihan kerja (LPK) pemerintah dibawah kebijakan Direktorat Jendral
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian Ketenagakerjaan. BBPLK
Serang merupakan salah satu wadah lembaga pemerintah lembaga pemerintah
dalam memberikan pelayanan pelatihan kerja yang bermanfaat bagi masyarakat
luas. Pelatihan yang diberikan oleh BBPLK Serang merupakan pelatihan yang
memiliki orientasi pada penempatan kerja baik dalam bidang sektor formal
7
Alasan peneliti memilih BBPLK Serang yaitu instansi ini menjadi salah
satu tempat latihan kerja yang mengikuti pekembangan teknologi informasi.
Seluruh kegiatan yang dilakukakan di instansi ini memiliki tujuan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan kompetensi kerja, sikap, disiplin, produktivitas, sikap
dan etos kerja pada tingkat baik keterampilan maupun keahlian sesuai dengan
jenjang kegiatan atau pekerjaan.
Tidak sedikit pegawai yang mengalami kendala dalam melaksanakan
pekerjaannya apabila dilakukan secara manual, hal ini tentunya dapat
mengakibakan kendala yang tidak diinginkan dan menghambat tujuan yang ingin
dicapai. Sedangkan keberhasilan disuatu organisasi atau instansi dapat dilihat dari
hasil dari kinerja individu dalam melaksankan tugasnya dengan memanfaatkan
segala teknologi informasi yang telah disediakan.
Dalam meningkatkan potensi dan kualitas kinerja individu, instansi perlu
memanfaatkan perkembangan dan kecanggihan teknologi informasi. Hal ini dapat
bermanfaat bagi pegawai untuk memberikan kemudahan dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya menjadi lebih tepat dan efektif.
Kontribusi yang diberikan dari penelitian ini adalah memberikan
sumbangan pemikiran atas potensi yang dapat dimiliki oleh teknologi informasi,
khususnya teknologi yang berkaitan dengan aktivitas operasional instansi. Selain
itu, diharapkan mampu memberikan gambaran terhadap pemanfaatan sistem
informasi akuntansi di BBPLK Serang. Kinerja individu yang dihasilkan dapat
mencerminkan hasil dari efetivitas sistem informasi akuntansi yang dapat
8
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menemukan bukti empiris
terkait faktor-faktor yang mampu mempengaruhi efektivitas sistem informasi
akuntansi dan kinerja individu. Oleh karena itu, peneliti ingin mengajukan
penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
dan Kinerja Individu (Studi Kasus di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang)”
B. Batasan Penelitian
Faktor-faktor efektivitas sistem informasi akuntansi dan kinerja individu
memiliki jangkauan yang luas sehingga peneliti perlu melakukan pembatasan
masalah guna mempermudah dalam memperoleh data informasi yang diperlukan.
Faktor–faktor diperlukan dalam penelitian yaitu partisipasi manajemen,
pemanfaatan teknologi informasi dan kecanggihan teknologi informasi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan penelitian di atas maka
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
efektivitas sistem informasi akuntansi?
2. Apakah partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja individu?
3. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan
9
4. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja individu?
5. Apakah kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi?
6. Apakah kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja individu?
7. Apakah efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja individu?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris partisipasi manajemen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi
akuntansi.
2. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris partisipasi manajemen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu.
3. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris pemanfaatan sistem
informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem
informasi akuntansi.
4. Untuk menguji dan menemukan bukti empirispemanfaatan sistem
10
5. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris kecanggihan teknologi
informasiberpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem
informasi akuntansi.
6. Untuk menguji dan menemukan bukti empiriskecanggihan teknologi
informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu.
7. Untuk menguji dan menemukan bukti empiris efektivitas sistem informasi
akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat praktis
Bagi perusahaan, sebagai acuan untuk memanfaatkan sistem
informasi akuntansi terutama dalam meningkatkan kinerja pegawai,
memberikan sumbangan pemikiran mengenai efektivitas sistem informasi
akuntansi dan kinerja pegawai.
2. Manfaat Akademis
Sebagai referensi untuk mempertajam ilmu dalam proses belajar
mengajar, penambahan wawasan dan pengetahuan dibidang sistem
informasi akuntansi, dan bahan referensi dan informasi yang berkaitan
11 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Efektivitas merupakan suatu tolok ukur yang menggambarkan sejauh mana
tujuan yang ingin dicapai. Efesiensi dapat dikaitkan dengan efektivitas, namun
apabila terjadi peningkatkan pada efektivitas, belum tentu efisiensi ikut meningkat
(Umar, 2008).
Efektivitas ialah suatu ukuran yang mengungkapkan seberapa jauh
(kuantitas, kualitas, dan waktu) telah mampu dicapai. Jika digambarkan dalam
bentuk persamaan maka efektivitas sama dengan hasil nyata dibagi dengan hasil
yang diharapkan (Danumiharja, 2014).Sistem merupakan suatu rangkaian yang
terdiri dari dua atau lebih komponen yang memiliki hubungan dan berinteraksi
dalam mencapai tujuan tertentu. Sistem terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang
melaksanakan fungsi kepentingan tertentu dan mendukung sistem yang memiliki
kapasitas lebih besar (Romney dan Steinbart, 2011).
Sistem ialah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang saling berinteraksi serta memiliki fungsi dan tujuan yang sama.
Tujuan sistem yaitu menghubungkan bagian-bagian dari sistem tersebut (Hall,
2007).
Sistem merupakan sejumlah komponen yang saling berhubungan dan
12
penyusun dari suatu sistem berkaitan dan saling berkerja sama satu dengan
yang lain. Suatu sistem mempunyai sasaran yang menjadi dasar tujuan dari sistem
tersebut (Sarosa, 2009).
Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang mengelola dan
melaporkan transaksi kegiatan bisnis, sumber pengelola dana dalam suatu
organisasi, dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Sistem informasi
akuntansi mengelola data kegiatan bisnis dan merubahnya menjadi informasi
keuangan yang dapat bermanfaat bagi para pemakainya. (Jogiyanto, 2009).
Sistem informasi akuntansi ialah suatu sistem yang mengubah data-data
transaksi bisnis menjadi sebuah informasi keuangan yang bermanfaat bagi para
penggunanya. Sistem informasi akuntansi mendukung aktivitas di organisasi
maupun perusahaan (Kusrini dan Koniyo, 2007).
Sistem informasi akuntansi mengelola berbagai data transaksi baik
keuangan maupun nonkeuangan yang mempengaruhi pengolahan transaksi
keuangan. Transaksi keuangan dan non keuangan saling berkaitan dan sering kali
diproses dengan sistem fisik yang serupa (Hall, 2007).
Sistem informasi akuntansi bermanfaat untuk mendukung proses kegiatan
bisnis. Sistem informasi akuntansi dapat dianggap sebagai sebuah perangkat
sistem informasi manajemen yang menyajikan informasi akuntansi, keuangan dan
informasi lain yang berasal dari pengelolaan rutin transaksi akuntansi (Jones dan
13 2. Kinerja Individu
Kinerja ialah keberhasilan kinerja yang telah dicapai oleh karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya. Kinerja merupakan hasil akhir dari karyawan yang
ditunjukan berdasarkan perannya di suatu organisasi. Dalam menjalankan
pekerjaannya diperlakukan beberapa hal yaitu keterampilan, pengetahuan dan
kemampuan yang ada pada diri individu.
Kinerja individu adalah suatu hasil atau pencapaian kinerja individu yang
merupakan target dari suatu tujuan yang harus tercapai (Suratini, 2015). Kinerja
individu merupakan suatu pencapaian dari tugas-tugas dengan menggunakan
teknologi informasi yang mendukung. Pemanfaatan Sistem teknologi informasi
yang tepat dapat memberikan manfaat yang positif bagi kinerja individu
(Sugiartini,2016).
Kinerja individu merupakan hasil kerja perseorangan anggota organisasi
atau karyawan perusahaan. Pencapaian tujuan suatu organisasi sangat dipengaruhi
oleh sumber daya yang terdapat dalam organisasinya, termasuk anggota yang
memiliki peran aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapau tujuan organisasi
tersebut. Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengumpulkan, menganalisis, dan
melaporkan berbagai informasi yang berhubungan dengan tingkat kerja dari
individu, divisi, atau perusahaan (Soemohadiwidjojo, 2015).
3. Partisipasi Manajemen
Manajemen ialah suatu rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
14
aktivitas antar anggota organisasi dan sumber daya organisasi yang bertujuan
untuk mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditentukan. Manajer merupakan
seseorang yang memiliki tanggung jawab dalam proses manajemen dalam suatu
organisasi (Griffin, 2003).
Manajemen yaitu proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang saling
berinteraksi untuk meraih tujuan yang telah ditentukan. Manajemen merupakan
bagaimana seseorang memperoleh sesuatu melalui aktivitas-aktivitas orang lain
(Gaol, 2008)
Partisipasi manajemen merupakan manajemen yang ikut terlibat langsung
dalam melakukan pelaksanaan sistem informasi dan merancang strategi untuk
meningkatkan sistem informasi yang akan digunakan. Dukungan yang diberikan
manajemen menjadi sebagai pedoman dalam menerapkan komitmen dan
dukungan atas berbagai sumber daya yang dibutuhkan bagi perusahaan (Mooney
dalam Ratnaningsih dan Suaryana, 2014).
Manajemen memiliki peranan aktif maupun pasif. Peranan aktif yakni
menciptakan kondisi perusahaan, menekan fungsi dari perencanaan. Sedangkan
peranan pasif yakni memberikan tanggapan pada kejadian yang terjadi
dilingkupannya. Keberhasilan dari suatu perusahaan dapat dilihat dari faktor
manajemen dalam menetapkan perencanaan dan mengendalikan aktivitas
perusahaan (Sirait, 2006).
Manajemen ikut terlibat dalam pengambilan keputusan. Sebelum
mengambil keputusan, manajemen harus mampu mempertimbangkan semua saran
15
kepada bawahannya bahwa saran dan masukan yang diberikan kepada
bawahannya dapat membantu dalam pengambilan keputusan (Sukoco, 2007).
4. Pemanfaatan Sistem Informasi
Pemanfaatan teknologi sistem informasi merupakan suatu manfaat bagi
para pemakai sistem informasi untuk menjalankan kewajibannya, pengukurannya
berlandaskan kepada intensitas kegunaan, frekuensi pengunaan dan jumlah
software yang digunakan (Rahmawati, 2008).
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi mampu meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan pekerjaannya. Teknologi informasi
mendukung setiap individu dalam komunikasi dan menjalin kerja sama dalam
pencapaian tujuannya (Maryono dan Istiana, 2007).
Pemanfaatan sistem mengacu kepada pemakaian teknologi informasi oleh
pemakai dengan menggunakan sistem informasi berbasis perangkat komputer
yang bermanfaat untuk melaksanakan pekerjaannya dan mengembangkan kualitas
serta efektivitasnya (Widuri, 2010).
Penggunaan sarana teknologi informasi yang tepat mampu meminimalisir
kekurangan dan kesalahan yang mungkin dapat terjadi dalam pengelolaan data
secara manual. Pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan dalam
pengolahan data memberikan kemudahan bagi kinerja individu sehingga hasil
yang diperoleh lebih efektif. Pengolahan data yang efektif dan tepat akan
meningkatkan efektivitas sistem informasi yang dapat bermanfaat dalam
16 5. Kecanggihan Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi informasi memberikan banyak pengaruh
terhadap sistem informasi akuntansi. Penggunaan teknologi komputer dan internet
merupakan salah satu bentuk teknologi informasi yang mampu mengubah
pemrosesan data secara manual menjadi secara digital dan otomatis (Suhardiyah
dan Waryanto, 2014).
Teknologi informasi merupakan suatu kombinasi dari teknologi komputasi
dan komunikasi dalam bentuk sistem perangkat lunak dan perangkat keras.
Teknologi informasi bermanfaat untuk memperoleh informasi yang akurat,
relevan, tepat waktu, dan menghasilkan informasi yang strategis dalam
pengambilan keputusan (Rahmadani, 2015).
Teknologi informasi, terutama teknologi komputer dan teknologi
komunikasi memiliki kontribusi dalam kegiatan disuatu organisasi. Kegiatan
tersebut meliputi memprosesan serta menyebarkan informasi dan peningkatan
kualitas baik individu maupun organisasi (Rahmawati, 2008).
Teknologi informasi menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kineja,
mengetahui posisi didalam, menemukan tantangan diluar. Selain itu dapat
dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan serta menetapkan kebijakan
sesuai data-data akurat yang diperoleh melalui kecanggihan teknologi informasi.
Sehingga penerapan teknologi informasi di suatu instansi menjadi tolok ukur
kemajuan instansi dan memberi pengaruh terhadap kinerja (Supriyanto dan
17
Kecanggihan teknologi informasi akan berguna jika dalam penentuan
sistem memperhatikan faktor individual sebagai penggunanya. Jika faktor tersebut
tidak diperhatikan, maka akan menimbulkan berbagai hambatan yang akan
menyebabkan ketidakseimbangan antara teknologi informasi dan penggunanya
(Fani dkk, 2015).
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Menurut Ratnaningsih dan Suaryana (2014) kecanggihan teknologi
informasi, partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer akuntansi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi
(SIA). Manajemen yang ikut berpartisipasi dan terlibat dalam penerapan dan
pengembangan sistem informasi akuntansi menjadi suatu salah satu faktor
keberhasilan sistem informasi akuntansi dalam menghasilkan kualitas informasi
yang bermanfaat, tepat waktu, efektif dan efisien. Perencanaan dan
pengembangan teknologi informasi yang semakin canggih akan memberikan
kualitas informasi yang semakin meningkat.
Menurut Efendi (2016) pengetahuan karyawan bagian akuntansi,
partisipasi manajemen dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap
efektivitas sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi tingkat partisipasi
manajemen akan meningkatkan efektivitas sistem informasi akunansi. Pihak
manajemen yang mendukung penuh akan bermanfaatan dalam pencapaian
keefektivitasan dari sistem informasi akuntansi. Semakin besar tingkat perusahaan
18
menjadi sumber kekuatan yang memberikan keunggulan bagi perusahaan dan
memberikan pengaruh bagi keberhasilan perusahaan.
Menurut Karmita (2015) pemanfaatan teknologi informasi dan kompetensi
sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi
akuntansi. Pemanfaatan sarana teknologi informasi dapat meminimalisir
kesalahan yang terdapat dalam pengolahan data manual. Pengelolaan data yang
lebih efisien dan cepat akan memberikan kemudahan dalam pengambilan
keputusan.
Menurut Alannita dan Suaryana (2014) kecanggihan teknologi informasi,
partisipasi manajemen, dan kemampuan teknik pemakai berpengaruh positif pada
kinerja individu. Kinerja yang baik dapat terlihat dari keberhasilan individu dalam
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan dengan didukung oleh kemajuan
teknologi informasi.
Menurut Saifulloh (2016) kecanggihan teknologi informasi, partisipasi
manajemen, dan kemampuan teknik pemakai sistem informasi
akuntansiberpengaruh terhadap kinerja individu. Penggunaan teknologi informasi
yang tepat dapat meningkatkan kualitas kinerja individu dan menjadi keunggulan
kompetitif. Sistem informasi akuntansi menjadi bagian penting bagi pihak
manajemen perusahaan dan digunakan untuk kepentingan aktivitas manajemen
perusahaan serta melaporkan hasil akhir kinerja perusahaan kepada pihak-pihak
yang membutuhkan.
Menurut Suratini, dkk (2015) efektivitas sistem informasi akuntansi dan
19
Tingkat efektif suatu sistem dapat ditentukan dari seberapa besar sistem itu
mampu mempengaruhi pekerjaan individu dan memberikan kemudahan dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
Sugiartini dan Dharmadiaksa (2016) mengungkapkan bahwa efektivitas
teknologi sistem informasi akuntansi mempunyai pengaruh positif dan signifikan
pada kinerja individu. Semakin tinggi tingkat efektivitas penggunaan teknologi
sistem infomasi dalam lingkup organisasi, maka kinerja individu yang dihasilkan
akan semakin meningkat.
C. Hipotesis
1. Pengaruh partisipasi manajemen terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
Efendi (2016) mengungkapkan partisipasi manajemen berpengaruh
terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Kouser, dkk (2011) menyatakan
bahwa partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
efektivitas sistem informasi akuntansi.
Wulansari (2010) menyimpulkan bahwa partisipasi manajer berpengaruh
positif terhadap keefektifan sistem informasi akuntansi. Partisipasi manajer
memilki pengaruh yang cukup penting dalam melaksanakan dan mencapai
keefektifan sistem informasi akuntansi.
Ratnaningsih dan Suaryana (2014) berpendapat bahwa partisipasi
manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem
20
pengembangan sistem informasi akuntansi akan menjadi salah satu faktor penting
bagi keberhasilan sistem informasi akuntansi dalam menghasilkan kualitas
informasi yang akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya.
Partisipasi manajemen terhadap pemakaian sistem informasi akuntansi
dalam perusahan menjadi sangat penting, dukungan yang diberikan dari
manajemen dapat menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas
(Rahmadani, 2015). Partisipasi manajemen dalam penggunaan sistem informasi
akuntansi mampu memberikan dampak yang baik dalam menghasilkan kualitas
informasi yang tepat dan akurat. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H1 : Partisipasi manajemen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
efektivitas sistem informasi akuntansi.
2. Pengaruh partisipasi manajemen terhadap kinerja individu.
Alannita dan Suaryana (2014) berpendapat bahwa partisipasi manajemen
berpengaruh positif terhadap kinerja individu. Saifulloh (2016) menyatakan
bahwa partisipasi manajemen berpengaruh terhadap kinerja individu.
Suyati (2015) menyimpulkan bahwa partisipasi manajemen berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Dewi dan Suardhika (2015) menyimpulkan bahwa
partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
individu.
Maharani (2016) berpendapat bahwa partisipasi manajemen berpengaruh
21
dalam peningkatan perilaku yang bagi karyawannya. Partisipasi manajemen
memiliki peranan penting bagi meningkatnya kinerja individu. Manajemen yang
berpartisipasi dalam pelaksanaan sistem informasi, pengembangan strategi,
mendorong serta mempengaruhi para pengguna dalam pengembangan perilaku
yang positif akan meningkatkan efektifitas dan kinerja.
Manajemen yang terlibat dalam pengambilan keputusan harus mampu
mendengarkan aspirasi dan menyakinkan bawahannya bahwa dengan kerjasama
yang baik akan bermanfaat mendapatkan keputusan yang tepat. Berdasarkan
uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Partisipasi manajemen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kinerja individu.
3. Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
Karmita (2015) mengungkapkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Febrianingsih (2015)
berpendapat bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap
efektivitas sistem informasi akuntansi. Utami, dkk (2015) menyatakan bahwa
pemanfaatan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas
implementasi sistem informasi akuntansi.
Putra (2014) mengungkapkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh positif yang signifikan terhadap efektivitas sistem informasi
22
efektivitas sistem informasi akuntansi. Apabila pengguna mampu menguasai
teknologi informasi yang tersedia maka efektivitas sistem yang dihasilkan akan
lebih maksimal.
Sistem informasi yang dimanfaatkan dengan maksimal akan mendukung
tingkat kualitas informasi yang dihasilkan dan memberikan manfaat dalam
keefektivan informasi yang berguna bagi tercapainya tujuan. Berdasarkan uraian
tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H3 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
4. Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individu.
Kinarwanto (2013) berpendapat bahwa pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Yulianto (2011)
mengungkapkan bahwa faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Fabrianie
(2013) menyimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja individual.
Sawitri (2016) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh terhadap kinerja individual. Fahruddin (2013) mengungkapkan
bahwa pemanfaatan teknologi sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja individual.
Hidayat (2013) menyimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi berpengaruh
23
diukur dari sejauh mana penggunaan komputer, frekuensi penggunaan dan
penguasaan dalam menggunakan software yang mempengaruhi hasil dari kinerja
individu.
Pemanfaatan teknologi informasi mampu memberikan manfaat yang
positif bagi efektivitas sistem informasi. Pemanfaatan teknologi informasi
memberikan pengaruh yang kuat dalam pencapaian hasil kinerja individu dalam
melaksanakan tugasnya. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
H4 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja individu.
5. Pengaruh kecanggihan teknologi informasi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
Fani (2015) mengungkapkan bahwa kecanggihan teknologi informasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi.Ratnaningsih dan Suaryana (2014) berpendapat bahwa kecanggihan
teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem
informasi akuntansi (SIA). Teknologi informasi yang semakin canggih perlu
dipertimbangkan untuk perencanaan dan pengembangan sistem informasi
akuntansi sehingga informasi yang dihasilkan akan semakin berkualitas.
Namun Wulansari (2010) berpendapat bahwa kecanggihan sistem
24
Aplikasi sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh perusahaan tidak
mampu menjamin keefektifan dari sistem informasi akuntansi perusahaan.
Kecanggihan teknologi informasi akuntansi dapat dimanfaatkan dalam
pengembangan sistem informasi akuntansi. Peningkatan kecanggihan teknologi
informasi akan memberikan hasil informasi yang tepat, efektif dan maksimal.
Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H5 : Kecanggihan teknologi informasi berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.
6. Pengaruh kecanggihan teknologi informasi terhadap kinerja individu.
Alannita dan Suaryana (2014) mengungkapkan bahwa kecanggihan
teknologi informasi berpengaruh positif pada kinerja individu. Saifulloh (2016)
berpendapat bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh terhadap
kinerja individu.Aristiani (2014) berpendapat bahwa kecanggihan teknologi
informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu.
Indarsih (2015) menyatakan bahwa teknologi sistem informasi baru
berpengaruh terhadap kinerja individu. Dengan adanya penerapan teknologi
sistem informasi yang baru akan memberikan kemudahan untuk menyelesaikan
tugas dan tanggung jawab setiap individu. Selain itu, dapat memberikan informasi
terbaru kepada individu sehingga kinerja yang dihasilkan lebih meningkat.
Maharani (2016) menyatakan bahwa kecanggihan teknologi informasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu. Faktor kecanggihan teknologi
25
individu. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, karyawan lebih mudah
mengidentifikasi, mengakses, dan menginterprestasikan data sehingga informasi
yang dihasilkan lebih bermanfaat bagi penggunanya
Kecanggihan teknologi informasi dapat berguna apabila teknologi tersebut
dapat memberikan kemudahan bagi individu dalam melaksanakan tugasnya dan
memberikan kontribusi bagi pengambilan keputusan yang tepat. Berdasarkan
uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H6 : Kecanggihan teknologi informasi berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kinerja individu.
7. Pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individu.
Suratini, dkk (2015) menyatakan bahwa efektivitas sistem informasi
akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual. Antasari dan
Sukartha (2015) menyatakan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi
berpengaruh positif pada kinerja individual.Sugiartini dan Dharmadiaska (2016)
mengungkapkan bahwa efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi
mempunyai pengaruh positif dan signifikan pada kinerja individu.
Penelitian Widyasari dan Suardikha (2015) mengungkapkan bahwa
efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja
individual. Tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi yang semakin tinggi
26
informasi yang tersedia menurun maka kinerja individual yang dihasilkan akan
ikut menurun.
Maharani (2016) berpendapat bahwa efektivitas sistem informasi
berpengaruh terhadap kinerja individu. Sebuah sistem akan memberikan dampak
bagi individu dan mempengaruhi kualitas kinerjanya.
Efektivitas teknologi sistem informasi pada suatu perusahaan atau
organisasi mampu memberikan kemudahan dalam mengidentifikasi pengolahan
data, mengakses sistem atau data, dan menerangkan data tersebut (Arsiningsih,
dkk. 2015). Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai
berikut :
H7 : Efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh secara positif dan
27 D. Model Penelitian
28 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Obyek dan Subyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja
(BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai
BBPLK Serang yang terdiri dari Bidang Tata Usaha, Bidang Program dan
Evaluasi, Bidang Penyelenggaraan dan Pemberdayaan, dan Kelompok JFT.
B. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
yaitu teknik penentuan sampel yang diperoleh dengan menggunakan berbagai
pertimbangan tertentu (Sugiono, 2010). Kriteria penentuan sampel yang menjadi
responden, yaitu pegawai BBPLK Serang yang menggunakan dan memanfaatkan
sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan penelitian populasi yaitu
untuk mendapatkan informasi yang lebih detail sesuai dengan keadaan
sesungguhnya di instansi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu analisis jalur yang diolah menggunakan software SPSS versi 22 dan AMOS
versi 21.
C. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang diperoleh secara
29
melakukan penelitian langsung terhadap responden di BBPLK Serang dengan
menggunakan kuisioner yang berisi berbagai pertanyaan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan variabel yang akan diteliti.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung. Metode yang
digunakan yaitu melalui survey dan penyebaran kuisioner yang diberikan kepada
responden secara langsung kepada pegawai di BBPLK Serang. Metode ini
dilakukan melalui penyebaran kuisioner yang telah disusun secara tersruktur,
dimana sejumlah pertanyaan disampaikan secara tertulis kepada responden sesuai
dengan kondisi sebenarnya yang dialami oleh responden yang bersangkutan.
Pertanyaan dalam kuisioner berkaitan dengan pendapat responden
mengenai partisipasi manajemen, pemanfaatan teknologi informasi, kecanggihan
teknologi informasi, efektivitas sistem informasi akuntansi dan kinerja individu.
Penjelasan mengenai petunjuk pengisian kuisioner dan pertanyaan dibuat
sederhana dan jelas supaya memudahkan responden dalam pengisian jawaban.
Pertanyaan dalam kuisioner berupa pertanyaan positif dan kalimat dalam
pertanyaan tidak panjang serta mudah dimengerti sehingga responden lebih
mudah menjawab pertanyaan dalam kuisioner. Kuisioner yang diberikan kepada
responden merupakan kuisioner tertutup dengan memilih salah satu jawaban yang
30 E. Definisi Operasional Variabel
Variabel Eksogen yang digunakan dalam penelitian ini adalah partisipasi
manajemen (X1), pemanfaatan sistem informasi (X2), dan kecanggihan teknologi
informasi (X3). Variabel Endogen yang digunakan adalah efektivitas sistem
informasi akuntansi (Y1) dan kinerja individu (Y2). Definisi operasional variabel
penelitian ini disajikan sebagai berikut:
1) Variabel Eksogen (X)
Variabel eksogen merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel
lainnya (Herjanto,2008). Variabel ini dianggap dapat ditentukan oleh kekuatan
dari luar model dan nilai-nilai variabel didapatkan dari sumber dan data yang
tersedia (Chiang dan Wainright, 2006).
a) Partisipasi Manajemen (X1)
Partisipasi manajemen merupakan keterlibatan manajemen dalam
memberikan dukungannya yang besar kepada seluruh karyawannya. Manajemen
ikut merancang strategi yang baik guna meraih tujuan yang ingin dicapai.
Variabel partisipasi manajemen disajikan dalam bentuk daftar pertanyaan
yang terdiri dari 6 item dengan pengukuran skala likert 1 sampai 5, yaitu skor 1
menyatakan sangat tidak setuju, skor 2 menyatakan tidak setuju, skor 3
menyatakan netral, skor 4 menyatakan setuju dan skor 5 menyatakan sangat
setuju. Kuisioner yang disajikan merujuk pada penelitian Rahmadani (2015).
Dimensi-dimensi yang digunakan dalam variabel partisipasi manajemen
yaitu :
31
2) Implementasi sistem
3) Pemeliharaan sistem dan pemecahan masalah
b) Pemanfaatan Sistem Informasi (X2)
Pemanfaatan sistem informasi yaitu menggunakan teknologi yang tersedia
dengan maksimal. Mengelola, memproses, menyimpan, memperoleh,
menampilkan dan mengirimkan data dalam berbagai bentuk dan cara yang
bertujuan untuk memperoleh manfaat bagi penggunanya (Efendi, 2016).
Variabel pemanfaatan sistem informasi akuntansi disajikan dalam bentuk
daftar pertanyaan yang terdiri dari 5 item dengan pengukuran skala likert 1 sampai
5, yaitu skor 1 menyatakan sangat tidak setuju, skor 2 menyatakan tidak setuju,
skor 3 menyatakan netral, skor 4 menyatakan setuju dan skor 5 menyatakan
sangat setuju. Kuisioner yang disajikan merujuk pada penelitian Karmita (2015).
Dimensi-dimensiyang digunakan untuk variabel pemanfaatan teknologi
informasi adalah :
1) Pembekalan keahlian
2) Pemeliharaan
3) Pengadaan software atau hardware c) Kecanggihan Teknologi Informasi (X3)
Kecanggihan teknologi informasi yaitu peningkatan kualitas teknologi
informasi yang lebih efektif. Teknologi yang semakin canggih akan membantu
individu dalam meraih keberhasilan yang maksimal.
Variabel kecanggihan teknologi informasi disajikan dalam bentuk daftar
32
yaitu skor 1 menyatakan sangat tidak setuju, skor 2 menyatakan tidak setuju, skor
3 menyatakan netral, skor 4 menyatakan setuju dan skor 5 menyatakan sangat
setuju.Kuisioner yang disajikan merujuk pada penelitian Rahmadani (2015).
Dimensi yang digunakan untuk variabel kecanggihan teknologi informasi
adalah :
1) Kecanggihan teknologi
2) Kecanggihan informasi
3) Kecanggihan fungsional
2. Variabel Endogen (Y)
Variabel endogen merupakan variabel yang nilainnya dipengaruhi oleh
variabel eksogen (Herjanto, 2008). Nilai variabel endogen ditentukan didalam
model, dan biasanya bersifat stokastik (Asnawi dan Wijaya, 2005).
a) Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y1)
Efektivitas sistem informasi akuntansi merupakan ukuran sejauh mana
tujuan yang telah direncanakan mampu tercapai dengan maksimal dengan adanya
sistem informasi yang mendukung aktivitas di organisasi maupun perusahaan.
Variabel efektivitas sistem informasi akuntansi disajikan dalam bentuk
daftar pertanyaan yang terdiri dari 8 item dengan pengukuran skala likert 1 sampai
5, yaitu skor 1 menyatakan sangat tidak setuju, skor 2 menyatakan tidak setuju,
skor 3 menyatakan netral, skor 4 menyatakan setuju dan skor 5 menyatakan
33
Dimensi-dimensi yang digunakan dalam variabel efektivitas sisten
informasi akuntansi adalah :
1) Kesesuaian
2) Kemudahan
3) Kejelasan
4) Ketepatan
b) Kinerja Individu (Y2)
Kinerja individu merupakan hasil kinerja perseorangan baik anggota
organisasi maupun karyawan perusahaan yang mempengaruhi dalam pencapian
tujuan organisasi atau perusahaan tersebut (Soemohadiwidjojo, 2015).
Variabel kinerja individu disajikan dalam bentuk daftar pertanyaan yang
terdiri dari 8 item dengan pengukuran skala likert 1 sampai 5, yaitu skor 1
menyatakan sangat tidak setuju, skor 2 menyatakan tidak setuju, skor 3
menyatakan netral, skor 4 menyatakan setuju dan skor 5 menyatakan sangat
setuju.Kuisioner yang disajikan merujuk pada penelitian Nareswari (2016).
Dimensi-dimensi yang digunakan dalam variabel kinerja individu adalah :
1) Kesesuaian
2) Tepat waktu
3) Berhati-hati
34 F. Uji Kualitas Instrumen Data
Penelitian yang menggunakan data primer berupa kuesioner perlu
melakukan uji kualitas instrumen berupa uji validitas dan uji reabilitas sebelum
langkah uji hipotesis atau analisa data dilakukan.
1) Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan metode staistika yang digunakan untuk
menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan (Mason dan Douglas, 1996).
Statistik deskriptif menjelaskan atau memberikan gambaran terkait karakteristik
data, seperti berapa rata-ratanya, seberapa jauh data-data bervariasi, dan
sebagainya (Santoso, 2005).
2) Uji Validitas
Suatu instrument dapat dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang dikehendaki. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi,
namun jika instrumen tersebut kurang valid maka validitas yang dihasilkan akan
rendah.
Tinggi rendahnya suatu validitas dari alat ukur menggambarkan sejauh
mana data yang telah terkumpul tidak terdapat penyimpangan dari gambaran
tentang variabel yang terkait. Data dapat dikatakan valid apabila mempunyai nilai
Loading Factor lebih besar dari 0,50, nilai tersebut dapat dilihat pada hasil
Confirmatory Factor Analisys variabel.
3) Uji Reabilitas
Uji reabilitas yang dilakukan yaitu one shot, dimana responden diminta untuk mengisi kuisioner sekali saja, hasil dari jawaban kemudian dibandingkan
35
variabel yang terdapat pada kuisioner akan dikelompokan menjadi beberapa
kelompok.
Dalam Ghozali (2008) terdapat dua cara yang dapat digunakan dalam uji
reabilitas ini, yaitu composite (construct) reability dan variance extracted. Cut-off value dari construct reability yaitu minimal 0,70, seedangkan untuk cut-off value
dari variance extracted minimal 0,50.
G. Uji Hipotesis Dan Analisis Data
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Analisis SEM dilakukan dengan menggunakan software AMOS versi 21.0 sebagai alat uji penelitian. Analisis data berguna untuk menyusun data
dengan cara yang lebih bermakna dan mudah dipahami. Prosedur analisis data
perlu disesuaikan berdasarkan tujuan penelitian (Situmorang, 2010).
Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur ialah pengembangan dari model regresi yang berguna untuk kesesuaian (fit) dari matrik korelasi dari dua atau lebih model yang akan dibandingkan oleh peneliti.
Model biasanya digambarkan dengan lingkaran dan anak panah yang saling
menunjukan hubungan kausalitas. Nilai regresi yang akan diprediksi oleh model
36
Langkah-langkah analisis data dalam pemodelan dan analisis struktural
(Hair et al dalam Ghozali, 2008) yaitu : 1) Pengembangan model berdasar teori
2) Menyusun diagram jalur
3) Mengubah diagram jalur menjadi persamaan struktural
4) Memilih jenis input matrik dan estimasi model yang dan diusulkan
5) Menilai identifikasi model struktural
6) Menilai kriteria Goodness-of-Fit
7) Interprestasi dan Modifikasi Model
Masing-masing langkah tersebut memiliki beberapa syarat yang harus
dipenuhi supaya model yang diuji dapat dikatakan sebagai model yang baik, yaitu:
Langkah 1: Pengembangan model berdasar teori
Model persamaan struktural didasarkan terhadap hubungan kausalitas, bila
terjadi perubahan pada satu variabel maka dapat mengakibatkan perubahan
variabel lainnya. Hubungan kausalitas yang kuat diantara dua variabel bukan
berada dimetode analisis yang dipilih, namun terdapat pada pembenaran secara
teoritis yang mendukung analisis tersebut.
Langkah 2 dan 3: Menyusun diagram jalur dan persamaan struktural
Langkah selanjutnya yaitu menyusun diagram jalur untuk hubungan
kausalitas. Dalam menyusun diagram jalur, hubungan antar konstruk ditunjukan
dengan menggunakan garis satu anak panah yang mengarahkan hubungan
37
Setelah model teoritis dikembangkan dan digambarkan dalam bentuk
diagram jalur, selanjutnya model tersebut diubah menjadi persamaan struktural.
Persamaan struktural dibangun berdasarkan rumus sebagai berikut:
Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error
Model persamaan struktural dalam penelitian ini yaitu :
Y1 = α + βΌXΌ+ βX+β3X3 ... (1)
Y2 = α + βΌXΌ+ βX+β3X3 +β4Y1+ e ... (2) Keterangan :
Y1 = Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Y2 = Kinerja Individu
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi X1 = Partisipasi Manajemen
X2 = Pemanfaatan Sistem Informasi
X3 = Kecanggihan Teknologi Informasi
e = Residual/Error
Langkah 4 : Memilih jenis input matrik dan estimasi model yang diusulkan
Model persamaan struktural berbeda dengan teknik analisis multivariate
lainya, SEM hanya menggunakan data input dalam bentuk matrik varian/kovarian
atau matrik korelasi. Data yang akan digunakan untuk observasi dapat dimasukan
dalam program AMOS, namun program ini akan mengubah terlebih dahulu data
mentah menjadi matrik kovarian atau matrik korelasi. Sebelum matrik kovarian
atau korelasi hitung perlu dilakukan analisis data terhadap outlier.
Model persamaan struktural menggunakan input matrik varian/kovarian
38
perbandingan antara populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda.
Matriks korelasi dalam model persamaan struktural yaitu standardize
varian/kovarian, yang bertujuan untuk memahami pola hubungan antar konstruk.
Jika peneliti ingin menguji teori maka peneliti harus menggunakan input
matrik varian/kovarian. Namun apabila hanya ingin melihat pola hubungan maka
menggunakan matrik korelasi.
Langkah 5 : Menilai identifikasi model struktural
Pada saat kegiatan estimasi sedang dilakukan terkadang diperoleh hasil
estimasi yang tidak logis dan berkaitan dengan masalah identifikasi model
struktural. Problem identifikasi merupakan ketidakmampuan proposed model
dalam menghasilkan unique estimates, ada atau tidaknya problem identifikasi dapat dilakukan dengan melihat hasil estimasi yang meliputi :
1. Adanya nilai standar error yang besar untuk 1 atau lebih koefisien. 2. Ketidakmampuan program untuk invert information matrix.
3. Nilai estimasi yang tidak mungkin error variance yang negatif. 4. Adanya nilai korelasi yang tinggi (0,90) antar koefisien estimasi.
Apabila terdapat problem identifikasi maka beberapa hal yang harus dilihat:
1. Besarnya jumlah koefisien yang diestimasi relatif terhadap jumlah
kovarian atau korelasi yang diindikasikan dengan degree of freedom yang kecil.
2. Digunakan pengaruh timbal balik atau respirokal antar konstruk.
39 Langkah 6 : Menilai Kriteria Goodness-of-Fit
Langkah selanjutnya yaitu menilai apakah data yang akan diolah telah
memenuhi asumsi model persamaan struktural. Pada langkah ini dilakukan
evaluasi terhadap kesesuaian model dengan berbagai kriteria model dengan urutan
sebagai sebagai berikut : 1) Normalitas, 2) Outlier dan 3) Multicollinearity. Ada
tiga asumsi dasar yang perlu dipenuhi untuk menggunakan model persamaan
struktural, yaitu: 1) Observasi data independen, 2) Responden diambil secara
random, dan 3) Memiliki hubungan linear.
SEM memiliki tingkat sensitif yang cukup tinggi terhadap karakteristik
distribusi data, terutama distribusi yang melanggar multivariate. Sehingga
sebelum data diolah harus diuji terlebih dahulu untuk memastikan ada atau
tidaknya data outlier dan distribusi data harus normal secara multivariate.
Selanjutnya melihat apakah terdapat offending estimate, yaitu estimasi koefisien baik dalam struktural maupun model pengukuran yang nilainya diatas batas yang
dapat diterima.
Setelah data sudah dapat dipastikan normal secara multivariat, hal yang
perlu dilakukan adalah penilaian terhadap overall model fit dengan berbagai kriteria dari penilaian model fit. Goodness-of-fit mengukur tingkat kesesuaian input observasi atau sesungguhnya dengan prediksi dari model yang akan