PERANAN BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL MELALUI SMS CENTER DALAM MENYAMPAIKAN KEGIATAN KEPADA
ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas
Oleh:
OCTAVIANI FAUZIAH RENZY NIM. 41807055
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA B A N D U N G
iv ABSTRAK
PERANAN BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL MELALUI SMS CENTER DALAM MENYAMPAIKAN KEGIATAN KEPADA
ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT
Oleh
OCTAVIANI FAUZIAH RENZY NIM.41807055
Skripsi ini dibawah bimbingan Drs. Oji Kurniadi, M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Bagian Humas dan Protokol Melalui SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan. Penelitian ini membahas 3 buah pertanyaan penelitian antara lain mengenai fasilitator komunikasi, teknisi komunikasi dan peranan Humas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, studi pustaka, ditunjang oleh internet searching serta dokumentasi dengan jumlah informan 5 orang yang terdiri dari 3 orang bagian Humas dan Protokol dan 2 orang Anggota Dewan yang dianggap dapat mewakili Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang lainnya.
Hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui bahwa Humas dan Protokol bertindak sebagai komunikator atau mediator melalui SMS Center dalam menyampaikan kegiatan kepada Dewan untuk mempermudah dan mempercepat informasi atau menyampaikan pesan kegiatan kepada Dewan sebelum surat undangan secara resmi sampai kepada Dewan sehingga Dewan dapat hadir dalam setiap kegiatan meskipun kegiatan bersifat mendadak. Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat menyediakan layanan teknis komunikasi. SMS Center merupakan media komunikasi antara Humas dengan Dewan dalam menyampaikan kegiatan Dewan.
Kesimpulannya bahwa Peranan Humas dalam program SMS Center yaitu sebagai Fasilitator Komunikasi dan Teknisi Komunikasi. Karena dengan SMS Center Humas menjadi fasilitator atau perantara dalam menyampaikan kegiatan kepada Dewan. Humas pun menjadi teknisi komunikasi dengan melakukan komunikasi kepada Dewan meskipun hanya satu arah melalui SMS.
v ABSTRACT
THE ROLE OF PUBLIC RELATIONS AND PROTOCOL VIA SMS CENTER TO COMMUNICATE IN ACTIVITIES MEMBER OF THE REGIONAL
HOUSE OF REPRESENTATIVES PROVINCE OF WEST JAVA By
OCTAVIANI FAUZIAH RENZY NIM.41807055
This research under the guidance of Drs. Oji Kurniadi, M.Si
This aim of the research to determine the role of Public Relations and Protocol Via SMS Center In Delivering Activities To House of Representatives Members. This observation needed three discuss of research questions, among others, the facilitator of communication, communication technician and the role of Public Relations.
This research used a qualitative approach with descriptive methods, data collection techniques used in this study were interviews, observation, book study, supported by internet searching and documenting the number of informants 5 people consisting of 3 parts of the Public Relations and Protocol and 2 House of Representatives Members which is considered to represent the West Java Provincial Parliament Member others.
The results of the study through interviews can be seen that the Public Relations and Protocol act as communicator or mediator via SMS Center in presenting a program of activities to the House of Representatives to simplify and accelerate information or convey a message to the House of Representatives activities before formally to the invitation letter to the House of Representatives so that House of Representatives may be present in every activity although an emergent activity. Public Relations and Protocol of West Java Province DPRD Secretariat provides technical communication services. SMS Center is a medium of communication between the Council of Public Relations in delivering the House of Representatives activities.
The conclusion that the role of PR in the SMS Center program that is as Facilitator of Communications and Communications Technician. Due to the SMS Center Public Relations as facilitators or intermediaries in delivering activities to the House of Representatives. PR became a communications technician with the communication to the House of Representatives even though only one direction via SMS.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr.Wb
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan ridho-Nya yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk serta
ketabahan bagi penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Peranan Bagian Humas Dan Protokol Melalui SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat ”.
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang
dialami peneliti, terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan wawasan menjadi
hambatan terbesar dalam penyusunan skripsi ini. Tetapi berkat kerja keras,
optimis dan dukungan dari semua pihak, akhirnya peneliti bisa menyelesaikannya
dengan semaksimal mungkin. Saran dan kritik yang membangun peneliti
harapkan agar dapat memberikan manfaat dan kemajuan bagi peningkatan peneliti
dimasa yang akan datang.
Peneliti juga pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada
seseorang yang terdekat dengan peneliti yaitu kedua orang tua yang tersayang,
vii
Tak lupa penulispun ingin megucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada Yang Terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, yang telah
membantu peneliti khususnya dalam mengeluarkan surat permohonan
penelitian untuk melakukan penelitian di Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat dan pengesahaan pada skripsi
ini.
2. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan pengesahan pada skripsi ini juga
memberikan banyak arahan, nasihat, saran serta ilmu pelajaran hidup yang
berharga bagi peneliti untuk di masa depan.
3. Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pengarahan sebelum penelitian
dilaksanakan.
4. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos, M.Si., selaku Dosen Wali yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan, nasihat, saran serta ilmu pelajaran
hidup yang berharga bagi penulis untuk di masa depan.
viii
dalam penyusunan skripsi yang telah banyak membantu peneliti pada saat
bimbingan skripsi.
6. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis dari awal sampai akhir perkuliahan.
7. Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi, Ibu Astri Ikawati A.md., Kom, dan Ibu Rr. Sri Intan F., S. I. Kom, selaku sekretariat Ilmu Komunikasi
yang telah memperlancar kegiatan akademik di Universitas Komputer
Indonesia
8. Bapak Dedi Dharmawan, SH. selaku Kepala Bagian Umum dan Administrasi yang telah memberikan ijin penelitian di Sekretariat DPRD
Provinsi Jawa Barat dan Ibu Dra. Sinta Kurijani Suwarja selaku Kasubbag Tata Usaha dan Kepegawaian yang telah banyak membantu dalam pencarian
data dan proses perijinan.
9. Ibu Dra. Hj. Siti Nina Nurasidah, selaku Kepala Bagian Humas/Protokol yang telah membantu dalam memberikan data dan bersedia menjadi informan
mengenai program SMS Center pada Bagian Humas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat.
10. Bapak Nanang Syaefudin, S. Sos, selaku Kasubbag Publikasi yang telah bersedia menjadi informan peneliti dan mengarahkan peneliti dalam
pencarian data mengenai program SMS Center.
11. Bapak Drs. Daddy Rohanady, selaku Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi informan dan
ix
SMS yang sering didapatnya melalui program SMS Center oleh Bagian Humas dan Protokol.
12. Ibu Dra. Hj. Iemas Masithoh M. Noor, SH. MH., selaku Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi
informan dan diwawancarai oleh peneliti serta memberikan banyak informasi
mengenai SMS yang sering didapatnya melalui program SMS Center oleh Bagian Humas dan Protokol.
13. Bapak Drs. Sudiana selaku Kasubbag Layanan Aspirasi dan Humas dan
Bapak Drs. Ari Haryadi Memed selaku Kasubbag Protokol beserta Ibu Utti,
Ibu Anne, Ibu Ucu, Ibu Kamila, Ibu Yenni, Ibu Heni, Ibu Nungkeu, Bapak
Aman, Bapak Taufik, Bapak Suherman, Bapak Haris, Bapak Jemmi, Bapak
Edih, Bapak Engkus, Bapak Yayan, dan Bapak Atang, selaku staf bagian
Humas/Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat yang telah membantu
pengambilan data maupun dokumentasi dan membantu dalam berkomunikasi
dengan Anggota Dewan kepada peneliti pada saat penelitian.
14. Adik-adikku, M. Ocky Reza Rizkardo dan M. Abdurahman Faisal Azmi yang tersayang atas insipirasi, pengertian, perhatian dan dukungan selama ini.
15. Sahabat yang tercinta Rachmawati Windyaningrum, Dewi Soraya, dan Dwi Nurmalita Sari yang setia berjuang bersama hingga saat ini dan telah
membantu serta menemani peneliti dalam mencari data serta terjun ke
lapangan. Kalian sahabat terbaikku disaat susah maupun senang kita selalu
x
16. Teh Leni Wastika, yang telah dan sangat membantu peneliti dalam memberikan arahan awal dalam penelitian dan meminjamkan buku-buku
yang sangat penting kepada peneliti. Makasih teteh…….
17. Rd. Fitri Priyatni Putri yang selalu bimbingan bersama-sama dengan peneliti dan menemani peneliti untuk terjun ke lapangan dan Wahyu Setiyadi yang selalu bersama-sama menemui pembimbing beserta Itha meskipun berbeda pembimbing.
18. Catoer Nofrianto, terima kasih atas perhatian, semangat serta doa yang selalu kamu berikan meskipun terhalang oleh jarak. I really really thanks for
you.
19. Teman-teman seperjuanganIK 2 angkatan 2007 (Agus, Opik, Bayu, Adin, Sendy, Adi, Asha, Kikin, Mute, Rifki, Helmy, Santy, Camelia, Mas Duen dan
teman-teman lain yang tidak disebutkan satu-persatu) dan IK-Humas 2 angkatan 2007 (Gilang, Fadly, Mayang, Kemas, Tini, Wewet, Verlian, dan teman-teman lain yang tidak disebutkan satu-persatu) yang tetap semangat
dan saling mendukung.
20. Teman-teman kosan kuning yang selalu menghibur disaat peneliti sudah mulai jenuh.
21. Teman-teman IK Humas 1, IK Humas 3 dan IK Jurnal lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, semoga persahabatan dan persaudaraan
kita tetap terjalin.
xi
23. Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama pelaksanaan
penelitian ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih diperlukan
penyempurnaan dari berbagai sudut, baik dari segi isi maupun pemakaian kalimat
dan kata-kata yang tepat, oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik
yang membangun untuk kesempurnaan penulisan pada skripsi ini.
Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu peneliti dalam melakukan penulisan skripsi ini dan semoga
penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan
pembaca lainnya umumnya. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan
yang telah diberikan itu akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT,
Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bandung, Juli 2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Manusia dalam kehidupannya sehari-hari melakukan aktivitas. Dengan
melakukan aktivitas atau kegiatan yang cukup padat pastinya manusia tidak dapat
menangani sendiri kegiatan tersebut dan mengingat kegiatan apa saja yang harus
dilakukannya dalam waktu satu hari. Begitu juga dengan Anggota Dewan yang
memiliki cukup padat berbagai macam kegiatan untuk menunjang hak dan
kewajibannya sebagai Dewan yang dipilih langsung oleh rakyat untuk mewakili
aspirasi rakyat. Selain itu sebagai pengabdian kepada rakyat dengan menjalankan
seluruh tugas dan wewenang yang telah ditetapkan.
Dengan kegiatan yang cukup padat tidak mungkin Dewan dapat mengatasi
sendiri jadwal kegiatan yang akan dilakukannya dalam kurun waktu satu hari.
Maka dari itu Dewan membutuhkan peranan orang lain untuk membantu
mengingatkan atau memberitahukan jadwal kegiatannya dan mengundang Dewan
untuk menghadiri semua kegiatan yang terkait dengan Dewan dalam hal ini
Sekretariat Dewan yang didalamnya terdapat bagian Humas dan Protokol
memegang peranan untuk memfasilitasi kinerja Dewan sehingga Dewan dapat
melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan baik.
Peranan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah, “sesuatu yang
menjadi bagian atau yang memegang pimpinan terutama terjadinya suatu hal atau
2
Peranan sangat dibutuhkan terutama peranan Public Relations (PR) karena Public Relations (PR) memiliki peranan penting dalam perusahaan, organisasi maupun instansi atau lembaga pemerintahan. Public Relations (PR) memiliki fungsi membentuk citra positif maupun melayani aspirasi dari publik baik publik
internal maupun publik eksternal.
Public Relations (PR) adalah bidang komunikasi yang mengalami perkembangan sangat cepat dalam berbagai aspek kehidupan, ekonomi, politik,
dan sosial.
Menurut Dr. Rex Harlow dalam bukunya yang berjudul A Model for Public Relations Education for Proffesional Practices yang diterbitkan oleh International Public RelationsAssociation (IPRA) 1978 yang dikutip oleh Rusady Ruslan menyatakan bahwa definisi Public Relations (PR) adalah:
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama, melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik, mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama” (Ruslan, 2008:16).
Namun menurut para ahli Public Relations (PR) menanggapi definisi yang dirumuskan Dr. Rex Harlow tersebut terlalu panjang. Sehingga munculah definisi
Public Relations (PR) menurut Cutlip, Center & Broom, yaitu:
publik memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”. (Kriyantono,
2008:5).
Public Relations (PR) sesungguhnya sebagai alat manajemen modern secara struktural merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau
organisasi. Artinya Public Relations (PR) atau Humas bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan atau organisasi tersebut atau bersifat melekat
pada manajemen perusahaan. Hal tersebut menjadikan Humas atau Public Relations (PR) dapat menyelenggarakan komunikasi dua arah timbal balik antara organisasi atau lembaga diwakilinya dengan publiknya. Peranan ini turut
menentukan sukses atau tidaknya misi, visi, dan tujuan bersama dari organisasi,
perusahaan atau lembaga tersebut. (Ruslan, 2008:20)
Dewasa ini hampir seluruh organisasi ataupun instansi pemerintahan
memiliki Public Relations atau Humas. Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas Hubungan Masyarakat (Humas) yang terdapat di instansi pemerintah dengan non
pemerintah (lembaga komersial) adalah tidak adanya unsur komersial walaupun
Humas Pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi,
promosi, dan periklanan. Humas Pemerintah lebih menekankan pada public services atau demi meningkatkan pelayanan umum.
Melalui unit atau program kerja Humas tersebut, pemerintah dapat
menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan
tindakan-tindakan tertentu serta aktivitas dalam melaksanakan tugas-tugas atau
kewajiban-kewajiban kepemerintahannya. Menurut John D. Millet dalam
4
sebagaimana dikutip oleh Rusady Ruslan artinya Humas/PR dalam dinas
instansi/lembaga kepemerintahan terdapat beberapa hal untuk melaksanakan tugas
utamanya, yaitu sebagai berikut:
1. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desires and aspiration).
2. Kegiatan memberikan nasihat atau sumbang saran untuk menanggapi apa sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah seperti yang dikehendaki oleh pihak publiknya (Advising the public about what is should desire).
3. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang diperoleh antara hubungan publik dengan aparat-aparat pemerintahan (ensuring satisfactory contact between public and government official). 4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan
oleh suatu lembaga/instansi pemerintahan yang bersangkutan (informing and about what an agency is doing). (Ruslan, 2008:341)
Keberadaan unit kehumasan (Hubungan Masyarakat) di sebuah Lembaga
atau instansi milik pemerintah merupakan kaharusan secara fungsional dan
operasional dalam upaya menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan tentang
sesuatu kegiatan atau aktivitas instansi bersangkutan yang ditujukan baik untuk
hubungan masyarakat ke dalam, maupun kepada masyarakat luar pada umumnya.
Humas dapat merupakan suatu alat atau saluran (The PR as tools or channels of government publication) untuk mempelancar jalannya interaksi dan penyebaran informasi mengenai publikasi pembangunan nasional melalui kerja sama dengan
pihak pers, media cetak atau elektronik dan hingga menggunakan media
tradisional lainnya.
Fungsi pokok Humas Pemerintah Indonesia pada dasarnya, antara lain
sebagai berikut:
b. Memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan atau informasi mengenai kabijaksanaan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada masyarakat.
c. Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak, dan menampung aspirasi, serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya di lain pihak.
d. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang.(Ruslan, 2008:343)
Begitu juga dengan Humas dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawab Barat. Bagian Humas/Protokol bermula
pada Bagian Umum dan Administrasi dibawah naungan Sekretariat Dewan DPRD
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pada mulanya Sekretariat Dewan DPRD
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki empat Bagian yang mendukung tugas
pokok dalam menyelenggarakan dan mendukung tugas dan fungsi DPRD Provinsi
Jawa Barat. Empat Bagian tersebut antara lain, adalah Bagian Persidangan,
Bagian Perundang-undangan, Bagian Keuangan dan Bagian Umum serta
Administrasi.
Berangkat dari PP No. 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) terjadi peralihan bagian, yang selanjutnya dijelaskan
pada Perda (Peraturan Daerah) No. 14 Tahun 2001 tentang Struktur Organisasi
Kesekretariatan (SOTK). Berdasarkan Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi Jawa
Barat No. 2 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat DPRD
Provinsi Jawa Barat, Sekretariat Dewan DPRD Pemerintah Provinsi Jawa Barat
memiliki Lima Bagian dengan adanya penambahan Bagian Humas dan Protokol
6
Bagian Humas dan Protokol dibentuk berdasarkan kebutuhan kinerja
Dewan. Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dipimpin satu
kepala bagian, serta dalam melaksanankan tugas pokok dan fungsinya dibantu
oleh tiga kepala sub bagian. Sub bagian tersebut diantarannya, Sub Bagian Humas
dan Layanan Aspirasi, Sub Bagian Publikasi, dan Sub Bagian Protokol.
Humas dan Protokol merupakan corong dari DPRD Provinsi Jawa Barat,
maka bagian Humas dan Protokol termasuk dalam bagian sekretariatan yang
berfungsi sebagai fasilitator kegiatan para anggota dewan. Pada periode
2009-2014 anggota dewan berjumlah 100 orang sehingga diperlukan peran Humas dan
Protokol sebagai penghubung antara publik internal, yaitu anggota dewan dan
publik eksternal, yaitu masyarakat Jawa Barat.
Humas dan Protokol yang mempunyai tugas yang tercantum dalam
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok,
Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, pada Bagian Kelima. Menerangkan Bagian
Humas dan Protokol dalam Pasal 12, 13, 14, dan 15.
Pada Pasal 12 menjelaskan tugas Humas dan Protokol yaitu
menyelenggarakan pengkajian program kerja bagian Humas dan Protokol,
menyelenggarakan pengkajian bahan informasi DPRD, menyelenggarakan
Kehumasan dan layanan aspirasi, menyelenggarakan publikasi,
menyelenggarakan Keprotokol, menyelenggarakan fasilitas aspirasi masyarakat
kepada DPRD, menyelenggarakan fasilitas kegiatan reses DPRD,
menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan, menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait,
menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Tugas Humas dan Protokol yang tercantum dalam pasal 12 tersebut
menyebutkan menyelenggarakan publikasi salah satunya menyampaikan kegiatan
anggota dewan melalui program Short Message Service (SMS) Center yang menggunakan kemajuan teknologi sebagai media komunikasi atau pun
penyampaian pesan publikasi.
Dijaman globalisasi yang penuh dengan teknologi ini banyak sekali yang
memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin untuk mendapatkan informasi
maupun berkomunikasi dengan siapa saja. Dimana saja dan kapan saja dengan
kecanggihan teknologi tersebut. Teknologi komunikasi dan informasi
sesungguhnya sudah mulai dikenal manusia sejak beratus-ratus, berabad-abad
lalu. Sejak manusia diciptakan di muka bumi ini, manusia sudah mulai mencoba
berkomunikasi dengan simbol-simbol dan isyarat. Hal ini merupakan titik awal
perkembangan Teknologi komunikasi dan informasi. Manusia yang lebih maju
dan modern mampu berkomunikasi secara lisan dan mulai mampu
mendokumentasikan informasi dalam bentuk tulisan dan ukiran baik dalam bentuk
simbol maupun gambar.
Pada jaman lalu, teknik pendokumentasian informasi pun masih sangat
sederhana, tetapi akhirnya terus berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini.
Beberapa alat yang digunakan pada zaman dulu antara lain, tulang, batu, kulit
8
informasi pada zaman dahulu adalah informasi menyebar dengan lambat dan
kurang efektif.
Setelah masa revolusi industri, alat-alat mekanik bahkan elektronik mulai
ditemukan, termasuk didalamnya alat-alat yang mampu membuat komunikasi
menjadi lebih mudah dan efektif. Jika pada awalnya orang yang berjarak jauh
hanya mampu berkomunikasi lewat surat atau melalui kurir, maka pada abad
pertengahan ini sudah mulai digunakan telegraf. Beberapa tahun kemudian,
Alexander Graham Bel menemukan telepon yang mampu dipakai untuk
berkomunikasi oleh orang walaupun berjarak jauh.
Sejak ditemukannya teknologi selular, penggunaan telepon genggam
(handphone) semakin marak di kalangan anggota masyarakat. Ini pertanda bahwa pemakaian telepon seluler tidak lagi dimaksudkan sebagai simbol prestise,
melainkan lebih banyak digunakan untuk kepentingan bisnis, kantor, organisasi,
dan urusan keluarga.
Selain memiliki kelebihan dalam kecepatan pengiriman dan penerimaan
pesan, telepon juga semakin murah biayanya serta kemudahan mengakses. Karena
saat ini telepon seluler merupakan alat komunikasi yang tak terpisahkan bagi
hampir semua orang. Bahkan sebagian besar orang juga membiarkan telepon
selularnya aktif 24 jam. Begitu pula ketika sistem pengiriman pesan pendek Short Message Services (SMS) diperkenalkan para penyedia jasa telekomunikasi, penggunaan telepon genggam meningkat secara tajam dikalangan masyarakat,
selain karena biaya pengiriman SMS sangat murah, juga semakin interaktif mulai
dan politik. Namun keterbatasan ruang, maka saluran komunikasi ini
dimanfaatkan untuk informasi yang membutuhkan kecepatan serta pesan yang
singkat. (Fariani, 2009:28)
Begitu juga dengan para anggota dewan yang tidak mungkin tidak
memiliki telepon selular. Para anggota dewan pasti memiliki telepon selular untuk
berkomunikasi dengan sesama anggota dewan atau dengan partner kerja lainnya
atau dengan para staf sekretariat dewan termasuk humas dan protokol. Selain
sebagai alat komunikasi telepon selular pun dapat digunakan untuk mendapatkan
informasi melalui pesan pendek yaitu Short Message Services (SMS). Telepon selular bagi anggota dewan sangatlah penting sehingga tak jarang para anggota
memiliki telepon selular lebih dari satu.
Maka dari itu, Humas dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menggunakan Short Message Services (SMS) untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan kepada anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat tetapi berbeda dengan
SMS lainnya Humas dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Provinsi Jawa Barat membuat program Short Message Services (SMS) Center ini menggunakan teknologi komputer dan modem sebagai alat untuk menyampaikan pesan.
Menurut Ari Harmedi Memed salah seorang staf bagian Humas dan
Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat yang menjabat sebagai Kasubag
10
yang sifatnya one way karena sebagai pemberitahuan informasi yang informal dan membantu mempercepat undangan rapat bagi anggota dewan. Dalam
mendapatkan informasi yang akan disampaikan kepada anggota dewan melalui
Short Message Services (SMS) Center, Humas mendapatkannya melalui hasil rapat yang dilaksanakan oleh anggota dewan itu sendiri kemudian Humas
mengingatkan kembali melalui SMS tersebut. Short Message Services (SMS) Center ini diselenggarakan mulai dari tahun 2009 melalui rapat Badan Musyawarah, karena anggota dewan merasa perlunya ada pemberitahuan ulang
apabila rapat akan dilaksanakan kembali.
Program SMS Center ini menggunakan 2 jenis provider yaitu GSM (Global System For Mobile Communication) dan CDMA (Code Division Multiple Access). Pada Short Message Services (SMS) tidak ada kerjasama antara Humas dengan provider tersebut dan pembiayaan pemakaian menggunakan sistem pulsa
prabayar. Dan nomor yang digunakan pun nomor lokal seperti biasa yang
menggunakan kode daerah Bandung dan memiliki delapan digit angka yaitu
(022)xxxxxxxx untuk CDMA dan untuk GSM nomor yang digunakan untuk
telepon selular seperti biasa yaitu dua belas digit angka dengan nomor terdepan
0821xxxxxxxx dan tidak menggunakan nomor yang dikhususkan yang hanya
Gambar 1.1
Tampilan Awal Aplikasi SMS Center dengan Provider GSM
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2010
Gambar 1.2
Aplikasi SMS Center dengan Provider CDMA
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2010
Mengingat anggota dewan memiliki kegiatan yang cukup padat dan
[image:20.595.115.513.556.683.2]12
atau dengan kata lain tidak pernah terbaca secara langsung oleh anggota dewan
maka diadakannya Short Message Services (SMS) Center yang dibuat dan dikelola oleh Humas, karena pada jaman modernisasi seperti sekarang ini hampir
seluruh masyarakat memiliki telepon selular termasuk anggota dewan. Dengan
telepon selular yang selalu dibawa kemana pun dan kapan pun pasti undangan
rapat ataupun kegiatan-kegiatan lainnya untuk anggota dewan tersampaikan.
DPRD merupakan Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. Sebagai
representasi rakyat, DPRD mempunyai fungsi legislasi, anggaran dan
pengawasan. DPRD juga mempunyai tugas dan wewenang yang harus dilakukan.
Dengan tugas dan wewenang tersebut maka banyak sekali kegiatan anggota
dewan sebagai perwakilan rakyat yang dipilih oleh rakyat untuk menyampaikan
aspirasi kepada anggota dewan dan dilaksanakan oleh anggota dewan. Perlunya
penyampaian kembali kegiatan kepada anggota dewan untuk mengingatkan dan
undangan baik secara resmi maupun tidak resmi. Secara resmi melalui undangan
yang dibuat oleh Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi
Jawa Barat yang disampaikan kepada anggota. Sedangkan secara tidak resmi
disampaikan oleh Humas dan Protokol melalui SMS dengan pesan secara singkat
dan padat.
Betapa pentingnya penyampaian kegiatan bagi anggota dewan untuk
menunjang tugas dan wewenangnya dan sebagai pengabdian kepada masyarakat.
Untuk itu dari uraian yang telah dikemukakan di atas, penulis merumuskan
Protokol Melalui Short Message Service (SMS) Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat?
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti
mengidentifikasi yang menjadi pokok masalah yang akan diteliti yaitu sebagai
berikut:
1. Bagaimana Bagian Humas dan Protokol Sebagai Fasilitator Komunikasi Melalui SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi
Jawa Barat?
2. Bagaimana Bagian Humas dan ProtokolSebagai Teknisi Komunikasi Melalui SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat?
3. Bagaimana Peranan Bagian Humas dan Protokol Melalui SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan
14
1.3
Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari diadakannya penelitian adalah untuk
mendeskripsikan dan menganalisa mengenai Peranan Bagian Humas
dan Protokol Melalui Short Message Service (SMS) Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Provinsi Jawa Barat.
1.3.2 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagian Humas dan Protokol Sebagai
Fasilitator Komunikasi Melalui Program SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat.
2. Untuk Mengetahui Bagian Humas dan Protokol Sebagai Teknisi Komunikasi Melalui Program SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Provinsi Jawa Barat.
1.4
Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dilakukan untuk pengembangan
keilmuan yaitu Ilmu Komunikasi secara umum dan secara khusus
untuk pengembangan Ilmu Humas yaitu pada kegiatan internal.
1.4.2 Kegunaan Praktis a. Peneliti
Kegunaan penelitian ini bagi peneliti adalah sebagai suatu
pembelajaran dan pengalaman mengenai masalah penelitian yaitu
Peranan Bagian Humas dan Protokol Melalui Short Message Service (SMS) Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat.
b. Universitas
Kegunaan penelitian ini berguna bagi mahasiswa Universitas
Komputer Indonesia secara umum, mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi secara khusus. Dan sebagai literature bagi yang akan
melaksanakan penelitian yang sama.
c. Humas dan Protokol Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Provinsi Jawa Barat
Bagi instansi, hasil penelitian ini sebagai informasi atau
evaluasi terhadap Short Message Service (SMS) Center dalam menyampaikan kegiatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat
16
1.5
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan alur pikir penulis yang dijadikan sebagai
skema pemikiran yang melatar belakangi penelitian ini. Dalam kerangka pikir ini
peneliti akan mencoba menjelaskan masalah pokok penelitian. Penjelasan yang
disusun akan menggabungkan antara teori dengan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini.
1.5.1 Kerangka Teoritis
Peranan Humas dalam sebuah perusahaan atau instansi pemerintah
sangat dibutuhkan karena dapat menjamin kepentingan publik baik
publik internal maupun publik eksternal. Peranan dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia adalah, “sesuatu yang menjadi bagian atau yang
memegang pimpinan terutama terjadinya suatu hal atau peristiwa”
(Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2003)
Perkembangan profesionalisme Public Relations atau sering dikenal dengan Humas yang berkaitan dengan perkembangan peranan
Humas, baik sebagai praktisi maupun professional dalam suatu
organisasi, perusahaan, ataupun instansi pemerintah, menurut Dozier
D. M., (1992) merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi
Peranan Public Relations dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori menurut Dozier & Broom, 1995 yaitu:
“1. Penasehat Ahli
2. Fasilitator Komunikasi
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah 4. Teknisi Komunikasi”. (Ruslan, 2008:20).
Dari uraian tersebut peneliti memfokuskan peranan Humas yaitu
Fasilitator Komunikasi dan Teknisi Komunikasi. Karena pada
penelitian ini yang sangat mendukung untuk peranan humas dalam
identifikasi masalah penelitian atau yang sangat mendukung dalam
program SMS Center ini adalah Fasilitator Komunikasi dan Teknisi Komunikasi.
Menurut Dozier & Broom, 1995 Fasilitator Komunikasi
(communication fasilitator),
“Fasilitator Komunikasi (communication fasilitator), dalam hal ini praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, Public Relations juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung, dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak”. (Ruslan, 2008:20)
Menurut Dozier & Broom, 1995 Peranan Teknisi Komunikasi
(communication technician) :
18
baawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Hal yang sama juga berlaku pada arus dan media komunikasi antara satu level”. (Ruslan, 2008:21)
1.5.2 Kerangka Konseptual
Peranan Public Relations atau Humas sangat diperlukan atau sangat penting bagi perusahaan, organisasi maupun instansi
pemerintahan. Begitu juga dengan Humas dan Protokol Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat yang
membutuhkan peranan Humas sebagai fasilitator dalam
menyampaikan kegiatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Provinsi Jawab Barat melalui Short Message Services (SMS) Center. Karena fungsi pokok humas pemerintahan adalah memberikan pelayanan, dan meyebarluaskan pesan atau informasi mengenai
kebijaksanaan dan hingga program-program kerja secara nasional
kepada masyarakat atau kepada publik.
Melalui Short Message Services (SMS) Center ini Humas berperan secara aktif menyampaikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi
Jawa Barat. Semua kegiatan-kegiatan yang akan disampaikan kepada
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa
Barat didapat melalui hasil rapat anggota dewan sebelumnya. Humas
dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
kegiatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi
Jawa Barat melalui Short Message Services (SMS) Center.
Begitu juga Humas dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat pun memiliki peranan
sebagai Fasilitator Komunikasi. Humas dituntut mampu menjelaskan
kembali keinginan anggota dewan. Menyampaikan kebijakan anggota
dewan kepada masyarakat atau membuat kebijakan untuk kemajuan
instansi pemerintah dan menyampaikan harapan anggota dewan
maupun harapan masyarakat. Dan juga membuat dan menjalankan
Short Message Services (SMS) Center untuk mempelancar penyampaian kegiatan kepada anggota dewan.
Selain sebagai Fasilitator Komunikasi Humas dan Protokol
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa
Barat pun memiliki peranan sebagai Teknisi Komunikasi. Teknisi
komunikasi yang sistem komunikasi kepada anggota dewan akan
berbeda kepada sesama karyawan dalam Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat. Komunikasi
kepada anggota dewan bisa saja menggunakan Short Message Services (SMS) Center yaitu untuk menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan oleh anggota dewan.
Maka dari itu peranan Humas sangat dibutuhkan oleh organisasi,
perusahaan maupun instansi atau lembaga pemerintahan untuk
20
menerima aspirasi dari masyarakat. Jadi peranan Humas pemerintah
yaitu menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi aparat kehumasan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawab
Barat.
1.6
Pertanyaan Penelitian
Dalam pertanyaan penelitian ini peneliti membuat pertanyaan untuk
beberapa informan sesuai dengan yang dibutuhkan yaitu untuk Humas dan untuk
Anggota Dewan.
Humas
Fasilitator Komunikasi
1. Bagaimana keinginan Bagian Humas dan Protokol melalui Short Message Service (SMS) Center dalam menyampaikan kegiatan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa
Barat?
2. Bagaimana kebijakan Bagian Humas dan Protokol melalui Short Message Service (SMS) Center ini?
3. Bagaimana harapan Bagian Humas dan Protokol melalui Short Message Service (SMS) Center dalam menyampaikan kegiatan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa
Barat?
5. Bagaimana sifat pesan yang disampaikan melalui Short Message Service (SMS) Center?
6. Apa saja pesan yang disampaikan dalam Short Message Service (SMS) Center?
Teknisi Komunikasi
1. Bagaimana proses perolehan informasi dalam Short Message Service (SMS) Center?
2. Bagaimana proses penyampaian pesan melalui Short Message Service (SMS) Center?
3. Bagaimana cara penggunaan Short Message Service (SMS) Center? 4. Aplikasi apa saja yang terdapat pada Short Message Service (SMS)
Center?
5. Bagaimana arus komunikasi yang dilakukan Bagian Humas dan
Protokol kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Provinsi Jawa Barat?
6. Adakah anggaran pembiayaan dalam Short Message Service (SMS) Center ini?
Peranan Bagian Humas dan Protokol
1. Bagaimana latarbelakang dibuatnya Short Message Service (SMS) Center?
2. Bagaimana tujuan Anda mengadakan Short Message Service (SMS) Center?
22
4. Bagaimana mengevaluasi Short Message Service (SMS) Center? 5. Bagaimana hambatan dalam menjalankan Short Message Service
(SMS) Center?
6. Bagaimana solusi yang dijalankan dalam menghadapi hambatan dalam
menjalankan Short Message Service (SMS) Center?
7. Apakah selama ini ada pengaduan atau keluhan dari anggota dewan
mengenai ShortMessage Service (SMS) Center?
Anggota Dewan
Fasilitator Komunikasi
1. Adakah kebijakan pada Short Message Service (SMS) Center ini, bagaimana?
2. Apa yang diinginkan Anda sebagai anggota dewan dalam Short Message Service (SMS) Center ini?
3. Bagaimana harapan Anda sebagai anggota dewan dengan diadakannya
Short Message Service (SMS) Center? Teknisi Komunikasi
1. Menurut Anda sudah tepatkah penyampaian pesan atau kegiatan
melalui Short Message Service (SMS) Center ini?
2. Bagaimana menurut Anda mengenai penyampaian pesan atau kegiatan
Short Message Service (SMS) dibandingkan dengan surat undangan? 3. Bagaimana arus komunikasi yang dilakukan Bagian Humas dan
Peranan Bagian Humas dan Protokol
1. Bagaimana manfaat Short Message Service (SMS) Center bagi Anda sebagai anggota dewan?
2. Bagaimana hambatan dalam Short Message Service (SMS) Center menurut anda sebagai anggota dewan?
3. Bagaimana solusi yang dijalankan dalam menghadapi hambatan dalam
Short Message Service (SMS) Center menurut anda sebagai anggota dewan?
1.7
Subjek Penelitian dan Informan
1.7.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun
lembaga (organisasi), yang sifat-keadaannya (“attribut”-nya) akan
diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di
dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian1.
Subjek penelitian dipilih karena erat kaitannya dengan penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Provinsi Jawa Barat. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Provinsi Jawa Barat memiliki Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat yang didalamnya terdapat bagian
1
http://tatangmanguny.wordpress.com/2009/04/21/subjek-responden-dan-informan-penelitian/,
Subjek penelitian, responden penelitian, dan informan (narasumber) penelitian, Jumat/11-06-2010,
24
Humas dan Protokol. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah
Humas dan Protokol Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Provinsi Jawa Barat.
1.7.3 Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, ia harus
mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian (Moleong,
2007:132).
Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Menurut Rachmat Kriyantono, S.Sos., M. Si. dalam buku Teknik Praktis Riset Komunikasi, Teknik purposive sampling teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan
penelitian. (Kriyantono, 2007:154)
Penelitian ini menggunakan purposive sampling karena informan menjadi sumber informasi yang mengetahui tentang penelitian yang
sedang diteliti. Dengan pertimbangan bahwa merekalah yang paling
mengetahui informasi penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti memilih beberapa informan yang
dapat memberikan banyak informasi dan yang paling mengetahui
pertimbangan informan tersebut yang paling mengetahui Program
[image:34.595.118.504.256.377.2]SMS Center dan 1 orang staf bagian Humas dan Protokol yang melaksanakan SMS Center. Dapat dilihat seperti tabel dibawah ini:
Tabel 1.1
Informan Kunci Penelitian
No Nama Keterangan
1. Dra. Hj. Siti Nina N Kepala Bag Humas dan Protokol 2. Nanang Syaefudin, S.Sos Kepala Sub. Bag Publikasi 3. Anne Dwi Swining S., A.Md Staf Bag Humas dan Protokol
yang mengirimkan SMS Sumber : Analisis Peneliti, 2011
Peneliti juga menambahkan 2 orang anggota DPRD Provinsi Jawa
Barat sebagai informan tambahan. Dapat dilihat seperti tabel dibawah
ini:
Tabel 1.2
Informan Tambahan Penelitian
No Nama Keterangan
1. Dra. Hj. Iemas Masithoh M. Noor, SH., MH
Komisi C
2. Drs. Daddy Rohanady Komisi E Sumber : Analisis Peneliti, 2011
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi data dengan
maksud untuk menguji keabsahan data yang diperoleh oleh peneliti.
[image:34.595.124.506.543.650.2]26
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar itu data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. (Moleong,
2007:330)
Peneliti menggunakan teknik triangulasi yang memanfaatkan
sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal
ini dapat dicapai dengan jalan:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara,
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum
dengan apa yang dikatakannya secara pribadi,
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang
situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang
waktu,
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang,
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan. (Moleong, 2007:330)
Peneliti membandingkan data yang didapatkan dari informan kunci
yaitu Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
mengenai SMS Center untuk mendapatkan keabsahan data dari data-data yang diperoleh oleh peneliti selama penelitian berlangsung.
1.8
Metode Penelitian
Penelitian ini melakukan metode deskriptif dengan data kualitatif, menurut
Bodgan dan Taylor sebagaimana dikutip oleh Lexy Moleong dalam bukunya yang
berjudul Metode Penelitian Kualitatif mendefinisikan metodologi kualitatif,
“metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati”. (Moleong, 2007 : 4)
Sedangkan menurut Jane Richie penelitian kualitatif adalah upaya untuk
menyajikan dunia social, dan prespektifnya di dalam dunia, dari segi konsep,
perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.(Moleong, 2007:6)
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif. Metode
deskriptif adalah,
“Metode Deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau
karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat”. (Rakhmat,
2002:22)
Pada penelitian kualitatif data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Semua yang dikumpulkan
berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Selain itu
peneliti mendeskripsikan data-data yang diperoleh dan dihubungkan dengan teori
28
1.9
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Moleong, 2007: 186).
Wawancara secara garis besar dibagi dua, yakni wawancara tak
terstruktur dan wawancara terstruktur. Wawancara tak terstruktur
disebut juga wawancara mendalam. Wawancara tidak terstruktur
mirip dengan percakapan informal.(Mulyana, 2008:180)
Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan berbagai
pertanyaan yang telah disiapkan peneliti untuk mendapatkan data-data
yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian. Teknik ini digunakan
untuk mendapatkan fakta dan data yang akurat mengenai Short Message Service (SMS) Center. Teknik ini dilakukan dengan cara bertatap muka langsung dan tanya jawab langsung secara lisan . Yang
menjadi narasumber adalah orang-orang yang berhubungan dengan
penelitian yang dilakukan. Peneliti melakukan wawancara kepada
Protokol, Staf Humas dan Protokol dan anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat.
2. Observasi
Observasi menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiono
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari pelbagai proses biologis dan psikhologis (Sugiono, 2011 :145).
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi non partisipatif atau secara tidak langsung karena peneliti
tidak mengalami masalah secara langsung. Peneliti hanya
sewaktu-waktu meninjau lokasi penelitian tersebut. Dalam lokasi penelitian
peneliti melakukan pengamatan dalam mendapatkan data yang akurat
dalam melengkapi data-data yang sebelumnya telah didapat oleh
peneliti mengenai SMS Center. 3. Studi Pustaka
Studi Pustaka yaitu suatu teknik yang menelaah teori-teori,
pendapat-pendapat, khususnya yaitu dengan membaca buku-buku,
melihat kembali catatan perkuliahan dan bahan referensi lain yang
berhubungan dengan penelitian ini. Dalam studi pustaka peneliti
membaca dan mencari data-data dari buku-buku yang dibutuhkan
30
4. Internet Searching
Internet searching merupakan suatu teknik pengumpulan data
yang menggunakan sumber internet dengan menggunakan subjek
yang akan dicari untuk melengkapi data dalam penelitian. Pada
penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara online dengan
mencari dan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan
penelitian yang sedang diteliti. Peneliti sesekali menggunakan internet
untuk mencari data yang benar-benar sulit untuk didapatkan dalam
buku ataupun jurnal-jurnal.
5. Dokumentasi
Catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berupa
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber
data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat
dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan
(Moleong, 2007: 216).
Dokumentasi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan
photo, dan penyimpanan photo. Pengumpulan, pengolahan, dan
penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan. Kumpulan bahan
atau dokumen yang dapat digunakan sebagai asas bagi sesuatu
kejadian, penghasilan sesuatu terbitan. Arsip kliping surat,
untuk melengkapi data atau karangan dalam penelitian. Penyimpanan
bahan-bahan deskripsi tertulis dari program komputer2.
Peneliti mencari data dari dokumen-dokumen yang dibutuhkan.
Peneliti juga melakukan dokumentasi seperti mencari foto-foto yang
mendukung dengan penelitian.
1.10
Teknik Analisa Data
Analisis Data Kualitatif menurut Bogdan & Biklen, 1982 dalam Moleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting
dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada
orang lain.
Menurut Janice McDrury (Collaboraotive Group Analysis Data, 1999) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:
1. membaca atau mempelajari data,menandai kata-kata kunci dan
gagasan yang ada dalam data
2. mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema
yang berasal dari data
3. menuliskan “model” yang ditemukan
4. koding yang telah dilakukan. (Moleong, 2007:248)
2
http://dalamzero1.blogspot.com/2009/03/pengertian-dokumentasi-dan-dokumen.html, pengertian
32
Teknik analisa data dilakukan sepanjang proses penelitian sejak penelitian
memasuki lapangan untuk mengumpulkan data. Tahapan-tahapan dalam analisis
data di atas merupakan bagian yang tidak saling terpisahkan, sehingga saling
berhubungan antara tahapan yang satu dengan yang lainnya.
1.11
Lokasi dan Waktu Penelitian
1.11.1 Lokasi Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di Kantor Sekretariat DPRD Provinsi
Jawa Barat pada Bagian Humas dan Protokol yang terletak di Pusat
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang tepat berada pada kompleks
Gedung Sate Jalan Dipenogoro Nomor 22 Bandung. Telepon (022)
4206270 – 4206293 Fax (022) 4239376. Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) memiliki website www.dprd.jabarprov.go.id
1.11.2 Waktu Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan peneliti dimulai dari bulan
Februari sampai dengan Juli 2011 dimulai dengan persiapan,
Tabel 1.3
Waktu Penelitian Tahun 2011
Sumber: Peneliti, 2011 No Kegiatan Februari
2011
Maret 2011
April 2011
Mei 2011
Juni 2011
Juli 2011
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
2 Penulisan Bab 1
Bimbingan
3 Seminar UP
4 Penulisan Bab II
Bimbingan
5 Penulisan Bab III
Bimbingan
6 Pengumpulan Data
Wawancara
Bimbingan
7 Pengolahan Data
Penulisan Bab IV
Bimbingan
8 Penulisan Bab V
Bimbingan
9 Penyusunan Bab
34
1.12.
Sistematika Penelitian
Untuk memberikan gambaran penelitian ini secara sistematis,
peneliti membagi susunan skripsi ke dalam lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi
penelitian, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
kerangka pemikiran, pertanyaan penelitian, subjek penelitian dan
infoman , metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisa data, , serta lokasi dan waktu penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tinjauan tentang Komunikasi, tinjauan
tentang Public Relations, tinjauan tentang Teknologi Komunikasi, tinjauan tentang Short Massage Service (SMS), tinjauan tentang Peranan, tinjauan tentang Kegiatan, dan tinjauan
tentang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
BAB III OBYEK PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang objek penelitian atau gambaran
umum Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi:
sejarah singkat, visi dan missi, lambang, struktur organisasi,
sarana dan prasarana. Serta gambaran umum Anggota Dewan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang deskripsi analisis responden,
deskripsi analisis hasil penelitian, deskripsi pembahasan hasil
penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan tentang
kesimpulan penelitian serta saran yang diberikan peneliti
36
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicates yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifatnya communis yang bermakna umum atau bersama-sama. Dengan demikian komunikasi menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa),
menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai
kebersamaan.
Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka
masing-masing:
1. Sarah Trenholm dan Arthur Jensen (1996) mendefinisikan
komunikasi demikian: “ A process by which a source transmits a message to a receiver through some channel.” (Komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada
penerima melalui beragam saluran).
2. Hoveland (1948), Janis & Kelley (1953) mendefinisikan
stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan
mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya).
3. Everett M. Rogers & Lawrence Kincaid (1981) menyatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama
lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang
mendalam.
4. Menurut Harold D. Lasswell (1960), cara yang baik untuk
menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan
berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? (Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan effek bagaimana?). (Fajar, 2009:31)
Dari definisi diatas telah kita ketahui Komunikasi adalah proses
penyampaian pesan dari pembicara atau komunikator kepada komunikan
yang menggunakan media sehingga menimbulkan efek dari penyampaian
pesan tersebut baik perubahan atau pembentukan sikap atau perilaku dari
komunikan. Sehingga dalam komunikasi terdapat komponen komunikasi,
fungsi komunikasi, tujuan komunikasi hingga proses komunikasi.
2.1.2 Komponen Komunikasi
Komponen-komponen Komunikasi terdiri dari:
a. Communicator (Komunikator, Source, Sender)
Yaitu komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang
38
yang akan disampaikan kepada komunikan, ini berarti ia
memformulasikan pikiran dan perasaannya ke dalam lambang
(bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.
b. Message (Pesan)
Yaitu pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator. Penyampaian pesan dapat
dilakukan secara verbal yakni dengan menggunakan bahasa dan
secara nonverbal yakni dengan menggunakan alat, isyarat, gambar
atau warna untuk mendapatkan umpan balik (feed back) dari komunikan.
c. Channel (Media)
Yaitu saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari
komunikator kepada komunikan. Lambang sebagai media primer
dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar,
warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu
“menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada
komunikan.
d. Communicant, Communicate, Receiver, Recipient (Komunikan) Yaitu orang yang menerima pesan dari komunikator. Komunikan
e. Effect, Impact, Influence (Efek)
Yaitu tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah
menerima pesan dari komunikator. Tanggapan komunikan apabila
tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator terhadap isi
pesan, yang dapat menimbulkan reaksi dari kedua belah pihak.
(Fajar, 2009:58)
Dari setiap komunikasi terdapat komponen-komponen yang
membentuk terjadinya peristiwa komunikasi. Komponen komunikasi
adalah komunikator, komunikator orang yang menyampaikan pesan kepada
seseorang atau sejumlah orang sedangkan pesan adalah lambang atau
simbol yang bermakna yang menggunakan media atau saluran komunikasi
tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai
orang yang menerima pesan. Komunikan akan memberikan efek atau
tanggapan atau reaksi setelah menerima pesan tersebut. Reaksi bisa berupa
memahami pesan tersebut atau tidak memahami pesan bahkan bisa
perubahan sikap terhadap komunikan.
2.1.3 Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi berdasarkan kerangka yang dikemukakan William
I. Gorden yaitu:
a. Fungsi Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya
mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun
40
memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan,
antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk
hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja
sama dengan anggota masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.
b. Fungsi Komunikasi Ekspresif
Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi
ekspresif yang dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam
kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan
mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh
komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan
perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut
dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan nonverbal.
c. Fungsi Komunikasi Ritual
Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi
ritual, yang biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas
sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan
sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, siraman, pernikahan, ulang tahun perkawinan, hingga upacara kematian. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata
atau menampilkan perilaku-perilaku simbolik. Ritus-ritus lain
seperti berdoa, membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera,
komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk
komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka
kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, Negara,
ideology, atau agama mereka.
d. Fungsi Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum:
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan
keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan,
dan juga menghibur. Bila diringkas, maka kesemua tujuan tersebut
dapat disebut membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi yang
berfungsi memberitahukan atau menerangkan (to inform) mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara
menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau
informasi yang disampaikannya akurat dan layak diketahui.
Bahkan komunikasi yang menghibur (to entertain) pun secara tidak langsung membujuk khalayak untuk melupakan persoalan hidup
mereka. Sebagai instrument, komunikasi tidak saja kita gunakan
untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk
menghancurkan hubungan tersebut. Komunikasi berfungsi sebagai
instrument untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan,
baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. (Deddy,
42
Komunikasi memiliki berbagai fungsi, fungsi komunikasi sosial,
fungsi komunikasi ekspresif, fungsi komunikasi ritual, dan fungsi
komunikasi instrumental. Fungsi komunikasi sosial membuat kita dapat
menjalin hubungan dengan orang lain, menjlain kerja sama dengan orang
lain menciptakan kehidupan sosial satu dengan yang lainnya. Fungsi
komunikasi ekspresif merupakan komunikasi yang dilakukan oleh diri
sendiri dengan menyampaikan perasaan-perasaan atau emosi yang
dikomunikasi melalui pesan-pesan nonverbal. Fungsi komunikasi ritual
yaitu suatu kebiasaan yang dilakukan secara bersamaan yang menimbulkan
makna tertentu bagi suatu kelompok atau komunitas yang melakukan
komunikasi ritual tersebut. Sedangkan fungsi komunikasi instrumental
mempunyai tujuan yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong,
mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku dan juga
menghibur. Sehingga komunikasi dapat menciptakan hubungan satu dengan
yang lainnya.
2.1.4 Tujuan Komunikasi
Menurut Carl I. Hovland mengenai Ilmu Komunikasi didefinisikan
sebagai upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas
penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.
Membangun atau menciptakan pemahaman atau pengertian bersama.
Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui tetapi
mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat,
a. Perubahan Sikap (Attitude Change)
Seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya
berubah, baik positif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita
berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang
lain bersikap positif sesuai keinginan kita.
b. Perubahan Pendapat (Opinion Change)
Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman.
Pemahaman, ialah kemampuan memahami pesan secara cermat
sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator. Setelah memahami
apa yang dimaksud komunikator maka akan tercipta pendapat yang
berbeda-beda bagi komunikan.
c. Perubahan Perilaku (Behavior Change)
Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindak
seseorang.
d. Perubahan Sosial (Social Chang