• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Bagian Humas Dan Protokol Melalui SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Bagian Humas Dan Protokol Melalui SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL MELALUI SMS CENTER DALAM MENYAMPAIKAN KEGIATAN KEPADA

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh:

OCTAVIANI FAUZIAH RENZY NIM. 41807055

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA B A N D U N G

(2)

iv ABSTRAK

PERANAN BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL MELALUI SMS CENTER DALAM MENYAMPAIKAN KEGIATAN KEPADA

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT

Oleh

OCTAVIANI FAUZIAH RENZY NIM.41807055

Skripsi ini dibawah bimbingan Drs. Oji Kurniadi, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Bagian Humas dan Protokol Melalui SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan. Penelitian ini membahas 3 buah pertanyaan penelitian antara lain mengenai fasilitator komunikasi, teknisi komunikasi dan peranan Humas.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, studi pustaka, ditunjang oleh internet searching serta dokumentasi dengan jumlah informan 5 orang yang terdiri dari 3 orang bagian Humas dan Protokol dan 2 orang Anggota Dewan yang dianggap dapat mewakili Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang lainnya.

Hasil penelitian melalui wawancara dapat diketahui bahwa Humas dan Protokol bertindak sebagai komunikator atau mediator melalui SMS Center dalam menyampaikan kegiatan kepada Dewan untuk mempermudah dan mempercepat informasi atau menyampaikan pesan kegiatan kepada Dewan sebelum surat undangan secara resmi sampai kepada Dewan sehingga Dewan dapat hadir dalam setiap kegiatan meskipun kegiatan bersifat mendadak. Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat menyediakan layanan teknis komunikasi. SMS Center merupakan media komunikasi antara Humas dengan Dewan dalam menyampaikan kegiatan Dewan.

Kesimpulannya bahwa Peranan Humas dalam program SMS Center yaitu sebagai Fasilitator Komunikasi dan Teknisi Komunikasi. Karena dengan SMS Center Humas menjadi fasilitator atau perantara dalam menyampaikan kegiatan kepada Dewan. Humas pun menjadi teknisi komunikasi dengan melakukan komunikasi kepada Dewan meskipun hanya satu arah melalui SMS.

(3)

v ABSTRACT

THE ROLE OF PUBLIC RELATIONS AND PROTOCOL VIA SMS CENTER TO COMMUNICATE IN ACTIVITIES MEMBER OF THE REGIONAL

HOUSE OF REPRESENTATIVES PROVINCE OF WEST JAVA By

OCTAVIANI FAUZIAH RENZY NIM.41807055

This research under the guidance of Drs. Oji Kurniadi, M.Si

This aim of the research to determine the role of Public Relations and Protocol Via SMS Center In Delivering Activities To House of Representatives Members. This observation needed three discuss of research questions, among others, the facilitator of communication, communication technician and the role of Public Relations.

This research used a qualitative approach with descriptive methods, data collection techniques used in this study were interviews, observation, book study, supported by internet searching and documenting the number of informants 5 people consisting of 3 parts of the Public Relations and Protocol and 2 House of Representatives Members which is considered to represent the West Java Provincial Parliament Member others.

The results of the study through interviews can be seen that the Public Relations and Protocol act as communicator or mediator via SMS Center in presenting a program of activities to the House of Representatives to simplify and accelerate information or convey a message to the House of Representatives activities before formally to the invitation letter to the House of Representatives so that House of Representatives may be present in every activity although an emergent activity. Public Relations and Protocol of West Java Province DPRD Secretariat provides technical communication services. SMS Center is a medium of communication between the Council of Public Relations in delivering the House of Representatives activities.

The conclusion that the role of PR in the SMS Center program that is as Facilitator of Communications and Communications Technician. Due to the SMS Center Public Relations as facilitators or intermediaries in delivering activities to the House of Representatives. PR became a communications technician with the communication to the House of Representatives even though only one direction via SMS.

(4)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum Wr.Wb

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan ridho-Nya yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk serta

ketabahan bagi penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Peranan Bagian Humas Dan Protokol Melalui SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat ”.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang

dialami peneliti, terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan wawasan menjadi

hambatan terbesar dalam penyusunan skripsi ini. Tetapi berkat kerja keras,

optimis dan dukungan dari semua pihak, akhirnya peneliti bisa menyelesaikannya

dengan semaksimal mungkin. Saran dan kritik yang membangun peneliti

harapkan agar dapat memberikan manfaat dan kemajuan bagi peningkatan peneliti

dimasa yang akan datang.

Peneliti juga pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada

seseorang yang terdekat dengan peneliti yaitu kedua orang tua yang tersayang,

(5)

vii

Tak lupa penulispun ingin megucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada Yang Terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, yang telah

membantu peneliti khususnya dalam mengeluarkan surat permohonan

penelitian untuk melakukan penelitian di Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat dan pengesahaan pada skripsi

ini.

2. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan pengesahan pada skripsi ini juga

memberikan banyak arahan, nasihat, saran serta ilmu pelajaran hidup yang

berharga bagi peneliti untuk di masa depan.

3. Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pengarahan sebelum penelitian

dilaksanakan.

4. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos, M.Si., selaku Dosen Wali yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan, nasihat, saran serta ilmu pelajaran

hidup yang berharga bagi penulis untuk di masa depan.

(6)

viii

dalam penyusunan skripsi yang telah banyak membantu peneliti pada saat

bimbingan skripsi.

6. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis dari awal sampai akhir perkuliahan.

7. Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi, Ibu Astri Ikawati A.md., Kom, dan Ibu Rr. Sri Intan F., S. I. Kom, selaku sekretariat Ilmu Komunikasi

yang telah memperlancar kegiatan akademik di Universitas Komputer

Indonesia

8. Bapak Dedi Dharmawan, SH. selaku Kepala Bagian Umum dan Administrasi yang telah memberikan ijin penelitian di Sekretariat DPRD

Provinsi Jawa Barat dan Ibu Dra. Sinta Kurijani Suwarja selaku Kasubbag Tata Usaha dan Kepegawaian yang telah banyak membantu dalam pencarian

data dan proses perijinan.

9. Ibu Dra. Hj. Siti Nina Nurasidah, selaku Kepala Bagian Humas/Protokol yang telah membantu dalam memberikan data dan bersedia menjadi informan

mengenai program SMS Center pada Bagian Humas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat.

10. Bapak Nanang Syaefudin, S. Sos, selaku Kasubbag Publikasi yang telah bersedia menjadi informan peneliti dan mengarahkan peneliti dalam

pencarian data mengenai program SMS Center.

11. Bapak Drs. Daddy Rohanady, selaku Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi informan dan

(7)

ix

SMS yang sering didapatnya melalui program SMS Center oleh Bagian Humas dan Protokol.

12. Ibu Dra. Hj. Iemas Masithoh M. Noor, SH. MH., selaku Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi

informan dan diwawancarai oleh peneliti serta memberikan banyak informasi

mengenai SMS yang sering didapatnya melalui program SMS Center oleh Bagian Humas dan Protokol.

13. Bapak Drs. Sudiana selaku Kasubbag Layanan Aspirasi dan Humas dan

Bapak Drs. Ari Haryadi Memed selaku Kasubbag Protokol beserta Ibu Utti,

Ibu Anne, Ibu Ucu, Ibu Kamila, Ibu Yenni, Ibu Heni, Ibu Nungkeu, Bapak

Aman, Bapak Taufik, Bapak Suherman, Bapak Haris, Bapak Jemmi, Bapak

Edih, Bapak Engkus, Bapak Yayan, dan Bapak Atang, selaku staf bagian

Humas/Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat yang telah membantu

pengambilan data maupun dokumentasi dan membantu dalam berkomunikasi

dengan Anggota Dewan kepada peneliti pada saat penelitian.

14. Adik-adikku, M. Ocky Reza Rizkardo dan M. Abdurahman Faisal Azmi yang tersayang atas insipirasi, pengertian, perhatian dan dukungan selama ini.

15. Sahabat yang tercinta Rachmawati Windyaningrum, Dewi Soraya, dan Dwi Nurmalita Sari yang setia berjuang bersama hingga saat ini dan telah

membantu serta menemani peneliti dalam mencari data serta terjun ke

lapangan. Kalian sahabat terbaikku disaat susah maupun senang kita selalu

(8)

x

16. Teh Leni Wastika, yang telah dan sangat membantu peneliti dalam memberikan arahan awal dalam penelitian dan meminjamkan buku-buku

yang sangat penting kepada peneliti. Makasih teteh…….

17. Rd. Fitri Priyatni Putri yang selalu bimbingan bersama-sama dengan peneliti dan menemani peneliti untuk terjun ke lapangan dan Wahyu Setiyadi yang selalu bersama-sama menemui pembimbing beserta Itha meskipun berbeda pembimbing.

18. Catoer Nofrianto, terima kasih atas perhatian, semangat serta doa yang selalu kamu berikan meskipun terhalang oleh jarak. I really really thanks for

you.

19. Teman-teman seperjuanganIK 2 angkatan 2007 (Agus, Opik, Bayu, Adin, Sendy, Adi, Asha, Kikin, Mute, Rifki, Helmy, Santy, Camelia, Mas Duen dan

teman-teman lain yang tidak disebutkan satu-persatu) dan IK-Humas 2 angkatan 2007 (Gilang, Fadly, Mayang, Kemas, Tini, Wewet, Verlian, dan teman-teman lain yang tidak disebutkan satu-persatu) yang tetap semangat

dan saling mendukung.

20. Teman-teman kosan kuning yang selalu menghibur disaat peneliti sudah mulai jenuh.

21. Teman-teman IK Humas 1, IK Humas 3 dan IK Jurnal lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, semoga persahabatan dan persaudaraan

kita tetap terjalin.

(9)

xi

23. Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama pelaksanaan

penelitian ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih diperlukan

penyempurnaan dari berbagai sudut, baik dari segi isi maupun pemakaian kalimat

dan kata-kata yang tepat, oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik

yang membangun untuk kesempurnaan penulisan pada skripsi ini.

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

telah membantu peneliti dalam melakukan penulisan skripsi ini dan semoga

penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan

pembaca lainnya umumnya. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan

yang telah diberikan itu akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT,

Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2011

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Manusia dalam kehidupannya sehari-hari melakukan aktivitas. Dengan

melakukan aktivitas atau kegiatan yang cukup padat pastinya manusia tidak dapat

menangani sendiri kegiatan tersebut dan mengingat kegiatan apa saja yang harus

dilakukannya dalam waktu satu hari. Begitu juga dengan Anggota Dewan yang

memiliki cukup padat berbagai macam kegiatan untuk menunjang hak dan

kewajibannya sebagai Dewan yang dipilih langsung oleh rakyat untuk mewakili

aspirasi rakyat. Selain itu sebagai pengabdian kepada rakyat dengan menjalankan

seluruh tugas dan wewenang yang telah ditetapkan.

Dengan kegiatan yang cukup padat tidak mungkin Dewan dapat mengatasi

sendiri jadwal kegiatan yang akan dilakukannya dalam kurun waktu satu hari.

Maka dari itu Dewan membutuhkan peranan orang lain untuk membantu

mengingatkan atau memberitahukan jadwal kegiatannya dan mengundang Dewan

untuk menghadiri semua kegiatan yang terkait dengan Dewan dalam hal ini

Sekretariat Dewan yang didalamnya terdapat bagian Humas dan Protokol

memegang peranan untuk memfasilitasi kinerja Dewan sehingga Dewan dapat

melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan baik.

Peranan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah, “sesuatu yang

menjadi bagian atau yang memegang pimpinan terutama terjadinya suatu hal atau

(11)

2

Peranan sangat dibutuhkan terutama peranan Public Relations (PR) karena Public Relations (PR) memiliki peranan penting dalam perusahaan, organisasi maupun instansi atau lembaga pemerintahan. Public Relations (PR) memiliki fungsi membentuk citra positif maupun melayani aspirasi dari publik baik publik

internal maupun publik eksternal.

Public Relations (PR) adalah bidang komunikasi yang mengalami perkembangan sangat cepat dalam berbagai aspek kehidupan, ekonomi, politik,

dan sosial.

Menurut Dr. Rex Harlow dalam bukunya yang berjudul A Model for Public Relations Education for Proffesional Practices yang diterbitkan oleh International Public RelationsAssociation (IPRA) 1978 yang dikutip oleh Rusady Ruslan menyatakan bahwa definisi Public Relations (PR) adalah:

Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama, melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik, mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama” (Ruslan, 2008:16).

Namun menurut para ahli Public Relations (PR) menanggapi definisi yang dirumuskan Dr. Rex Harlow tersebut terlalu panjang. Sehingga munculah definisi

Public Relations (PR) menurut Cutlip, Center & Broom, yaitu:

(12)

publik memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”. (Kriyantono,

2008:5).

Public Relations (PR) sesungguhnya sebagai alat manajemen modern secara struktural merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau

organisasi. Artinya Public Relations (PR) atau Humas bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan atau organisasi tersebut atau bersifat melekat

pada manajemen perusahaan. Hal tersebut menjadikan Humas atau Public Relations (PR) dapat menyelenggarakan komunikasi dua arah timbal balik antara organisasi atau lembaga diwakilinya dengan publiknya. Peranan ini turut

menentukan sukses atau tidaknya misi, visi, dan tujuan bersama dari organisasi,

perusahaan atau lembaga tersebut. (Ruslan, 2008:20)

Dewasa ini hampir seluruh organisasi ataupun instansi pemerintahan

memiliki Public Relations atau Humas. Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas Hubungan Masyarakat (Humas) yang terdapat di instansi pemerintah dengan non

pemerintah (lembaga komersial) adalah tidak adanya unsur komersial walaupun

Humas Pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi,

promosi, dan periklanan. Humas Pemerintah lebih menekankan pada public services atau demi meningkatkan pelayanan umum.

Melalui unit atau program kerja Humas tersebut, pemerintah dapat

menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan

tindakan-tindakan tertentu serta aktivitas dalam melaksanakan tugas-tugas atau

kewajiban-kewajiban kepemerintahannya. Menurut John D. Millet dalam

(13)

4

sebagaimana dikutip oleh Rusady Ruslan artinya Humas/PR dalam dinas

instansi/lembaga kepemerintahan terdapat beberapa hal untuk melaksanakan tugas

utamanya, yaitu sebagai berikut:

1. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desires and aspiration).

2. Kegiatan memberikan nasihat atau sumbang saran untuk menanggapi apa sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah seperti yang dikehendaki oleh pihak publiknya (Advising the public about what is should desire).

3. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang diperoleh antara hubungan publik dengan aparat-aparat pemerintahan (ensuring satisfactory contact between public and government official). 4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan

oleh suatu lembaga/instansi pemerintahan yang bersangkutan (informing and about what an agency is doing). (Ruslan, 2008:341)

Keberadaan unit kehumasan (Hubungan Masyarakat) di sebuah Lembaga

atau instansi milik pemerintah merupakan kaharusan secara fungsional dan

operasional dalam upaya menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan tentang

sesuatu kegiatan atau aktivitas instansi bersangkutan yang ditujukan baik untuk

hubungan masyarakat ke dalam, maupun kepada masyarakat luar pada umumnya.

Humas dapat merupakan suatu alat atau saluran (The PR as tools or channels of government publication) untuk mempelancar jalannya interaksi dan penyebaran informasi mengenai publikasi pembangunan nasional melalui kerja sama dengan

pihak pers, media cetak atau elektronik dan hingga menggunakan media

tradisional lainnya.

Fungsi pokok Humas Pemerintah Indonesia pada dasarnya, antara lain

sebagai berikut:

(14)

b. Memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan atau informasi mengenai kabijaksanaan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada masyarakat.

c. Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak, dan menampung aspirasi, serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya di lain pihak.

d. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang.(Ruslan, 2008:343)

Begitu juga dengan Humas dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawab Barat. Bagian Humas/Protokol bermula

pada Bagian Umum dan Administrasi dibawah naungan Sekretariat Dewan DPRD

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pada mulanya Sekretariat Dewan DPRD

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki empat Bagian yang mendukung tugas

pokok dalam menyelenggarakan dan mendukung tugas dan fungsi DPRD Provinsi

Jawa Barat. Empat Bagian tersebut antara lain, adalah Bagian Persidangan,

Bagian Perundang-undangan, Bagian Keuangan dan Bagian Umum serta

Administrasi.

Berangkat dari PP No. 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi

Perangkat Daerah (OPD) terjadi peralihan bagian, yang selanjutnya dijelaskan

pada Perda (Peraturan Daerah) No. 14 Tahun 2001 tentang Struktur Organisasi

Kesekretariatan (SOTK). Berdasarkan Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi Jawa

Barat No. 2 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat DPRD

Provinsi Jawa Barat, Sekretariat Dewan DPRD Pemerintah Provinsi Jawa Barat

memiliki Lima Bagian dengan adanya penambahan Bagian Humas dan Protokol

(15)

6

Bagian Humas dan Protokol dibentuk berdasarkan kebutuhan kinerja

Dewan. Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dipimpin satu

kepala bagian, serta dalam melaksanankan tugas pokok dan fungsinya dibantu

oleh tiga kepala sub bagian. Sub bagian tersebut diantarannya, Sub Bagian Humas

dan Layanan Aspirasi, Sub Bagian Publikasi, dan Sub Bagian Protokol.

Humas dan Protokol merupakan corong dari DPRD Provinsi Jawa Barat,

maka bagian Humas dan Protokol termasuk dalam bagian sekretariatan yang

berfungsi sebagai fasilitator kegiatan para anggota dewan. Pada periode

2009-2014 anggota dewan berjumlah 100 orang sehingga diperlukan peran Humas dan

Protokol sebagai penghubung antara publik internal, yaitu anggota dewan dan

publik eksternal, yaitu masyarakat Jawa Barat.

Humas dan Protokol yang mempunyai tugas yang tercantum dalam

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok,

Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, pada Bagian Kelima. Menerangkan Bagian

Humas dan Protokol dalam Pasal 12, 13, 14, dan 15.

Pada Pasal 12 menjelaskan tugas Humas dan Protokol yaitu

menyelenggarakan pengkajian program kerja bagian Humas dan Protokol,

menyelenggarakan pengkajian bahan informasi DPRD, menyelenggarakan

Kehumasan dan layanan aspirasi, menyelenggarakan publikasi,

menyelenggarakan Keprotokol, menyelenggarakan fasilitas aspirasi masyarakat

kepada DPRD, menyelenggarakan fasilitas kegiatan reses DPRD,

(16)

menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan, menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait,

menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Tugas Humas dan Protokol yang tercantum dalam pasal 12 tersebut

menyebutkan menyelenggarakan publikasi salah satunya menyampaikan kegiatan

anggota dewan melalui program Short Message Service (SMS) Center yang menggunakan kemajuan teknologi sebagai media komunikasi atau pun

penyampaian pesan publikasi.

Dijaman globalisasi yang penuh dengan teknologi ini banyak sekali yang

memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin untuk mendapatkan informasi

maupun berkomunikasi dengan siapa saja. Dimana saja dan kapan saja dengan

kecanggihan teknologi tersebut. Teknologi komunikasi dan informasi

sesungguhnya sudah mulai dikenal manusia sejak beratus-ratus, berabad-abad

lalu. Sejak manusia diciptakan di muka bumi ini, manusia sudah mulai mencoba

berkomunikasi dengan simbol-simbol dan isyarat. Hal ini merupakan titik awal

perkembangan Teknologi komunikasi dan informasi. Manusia yang lebih maju

dan modern mampu berkomunikasi secara lisan dan mulai mampu

mendokumentasikan informasi dalam bentuk tulisan dan ukiran baik dalam bentuk

simbol maupun gambar.

Pada jaman lalu, teknik pendokumentasian informasi pun masih sangat

sederhana, tetapi akhirnya terus berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini.

Beberapa alat yang digunakan pada zaman dulu antara lain, tulang, batu, kulit

(17)

8

informasi pada zaman dahulu adalah informasi menyebar dengan lambat dan

kurang efektif.

Setelah masa revolusi industri, alat-alat mekanik bahkan elektronik mulai

ditemukan, termasuk didalamnya alat-alat yang mampu membuat komunikasi

menjadi lebih mudah dan efektif. Jika pada awalnya orang yang berjarak jauh

hanya mampu berkomunikasi lewat surat atau melalui kurir, maka pada abad

pertengahan ini sudah mulai digunakan telegraf. Beberapa tahun kemudian,

Alexander Graham Bel menemukan telepon yang mampu dipakai untuk

berkomunikasi oleh orang walaupun berjarak jauh.

Sejak ditemukannya teknologi selular, penggunaan telepon genggam

(handphone) semakin marak di kalangan anggota masyarakat. Ini pertanda bahwa pemakaian telepon seluler tidak lagi dimaksudkan sebagai simbol prestise,

melainkan lebih banyak digunakan untuk kepentingan bisnis, kantor, organisasi,

dan urusan keluarga.

Selain memiliki kelebihan dalam kecepatan pengiriman dan penerimaan

pesan, telepon juga semakin murah biayanya serta kemudahan mengakses. Karena

saat ini telepon seluler merupakan alat komunikasi yang tak terpisahkan bagi

hampir semua orang. Bahkan sebagian besar orang juga membiarkan telepon

selularnya aktif 24 jam. Begitu pula ketika sistem pengiriman pesan pendek Short Message Services (SMS) diperkenalkan para penyedia jasa telekomunikasi, penggunaan telepon genggam meningkat secara tajam dikalangan masyarakat,

selain karena biaya pengiriman SMS sangat murah, juga semakin interaktif mulai

(18)

dan politik. Namun keterbatasan ruang, maka saluran komunikasi ini

dimanfaatkan untuk informasi yang membutuhkan kecepatan serta pesan yang

singkat. (Fariani, 2009:28)

Begitu juga dengan para anggota dewan yang tidak mungkin tidak

memiliki telepon selular. Para anggota dewan pasti memiliki telepon selular untuk

berkomunikasi dengan sesama anggota dewan atau dengan partner kerja lainnya

atau dengan para staf sekretariat dewan termasuk humas dan protokol. Selain

sebagai alat komunikasi telepon selular pun dapat digunakan untuk mendapatkan

informasi melalui pesan pendek yaitu Short Message Services (SMS). Telepon selular bagi anggota dewan sangatlah penting sehingga tak jarang para anggota

memiliki telepon selular lebih dari satu.

Maka dari itu, Humas dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menggunakan Short Message Services (SMS) untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan kepada anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat tetapi berbeda dengan

SMS lainnya Humas dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Provinsi Jawa Barat membuat program Short Message Services (SMS) Center ini menggunakan teknologi komputer dan modem sebagai alat untuk menyampaikan pesan.

Menurut Ari Harmedi Memed salah seorang staf bagian Humas dan

Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat yang menjabat sebagai Kasubag

(19)

10

yang sifatnya one way karena sebagai pemberitahuan informasi yang informal dan membantu mempercepat undangan rapat bagi anggota dewan. Dalam

mendapatkan informasi yang akan disampaikan kepada anggota dewan melalui

Short Message Services (SMS) Center, Humas mendapatkannya melalui hasil rapat yang dilaksanakan oleh anggota dewan itu sendiri kemudian Humas

mengingatkan kembali melalui SMS tersebut. Short Message Services (SMS) Center ini diselenggarakan mulai dari tahun 2009 melalui rapat Badan Musyawarah, karena anggota dewan merasa perlunya ada pemberitahuan ulang

apabila rapat akan dilaksanakan kembali.

Program SMS Center ini menggunakan 2 jenis provider yaitu GSM (Global System For Mobile Communication) dan CDMA (Code Division Multiple Access). Pada Short Message Services (SMS) tidak ada kerjasama antara Humas dengan provider tersebut dan pembiayaan pemakaian menggunakan sistem pulsa

prabayar. Dan nomor yang digunakan pun nomor lokal seperti biasa yang

menggunakan kode daerah Bandung dan memiliki delapan digit angka yaitu

(022)xxxxxxxx untuk CDMA dan untuk GSM nomor yang digunakan untuk

telepon selular seperti biasa yaitu dua belas digit angka dengan nomor terdepan

0821xxxxxxxx dan tidak menggunakan nomor yang dikhususkan yang hanya

(20)
[image:20.595.115.509.165.444.2]

Gambar 1.1

Tampilan Awal Aplikasi SMS Center dengan Provider GSM

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2010

Gambar 1.2

Aplikasi SMS Center dengan Provider CDMA

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2010

Mengingat anggota dewan memiliki kegiatan yang cukup padat dan

[image:20.595.115.513.556.683.2]
(21)

12

atau dengan kata lain tidak pernah terbaca secara langsung oleh anggota dewan

maka diadakannya Short Message Services (SMS) Center yang dibuat dan dikelola oleh Humas, karena pada jaman modernisasi seperti sekarang ini hampir

seluruh masyarakat memiliki telepon selular termasuk anggota dewan. Dengan

telepon selular yang selalu dibawa kemana pun dan kapan pun pasti undangan

rapat ataupun kegiatan-kegiatan lainnya untuk anggota dewan tersampaikan.

DPRD merupakan Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang

berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. Sebagai

representasi rakyat, DPRD mempunyai fungsi legislasi, anggaran dan

pengawasan. DPRD juga mempunyai tugas dan wewenang yang harus dilakukan.

Dengan tugas dan wewenang tersebut maka banyak sekali kegiatan anggota

dewan sebagai perwakilan rakyat yang dipilih oleh rakyat untuk menyampaikan

aspirasi kepada anggota dewan dan dilaksanakan oleh anggota dewan. Perlunya

penyampaian kembali kegiatan kepada anggota dewan untuk mengingatkan dan

undangan baik secara resmi maupun tidak resmi. Secara resmi melalui undangan

yang dibuat oleh Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi

Jawa Barat yang disampaikan kepada anggota. Sedangkan secara tidak resmi

disampaikan oleh Humas dan Protokol melalui SMS dengan pesan secara singkat

dan padat.

Betapa pentingnya penyampaian kegiatan bagi anggota dewan untuk

menunjang tugas dan wewenangnya dan sebagai pengabdian kepada masyarakat.

Untuk itu dari uraian yang telah dikemukakan di atas, penulis merumuskan

(22)

Protokol Melalui Short Message Service (SMS) Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat?

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti

mengidentifikasi yang menjadi pokok masalah yang akan diteliti yaitu sebagai

berikut:

1. Bagaimana Bagian Humas dan Protokol Sebagai Fasilitator Komunikasi Melalui SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi

Jawa Barat?

2. Bagaimana Bagian Humas dan ProtokolSebagai Teknisi Komunikasi Melalui SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat?

3. Bagaimana Peranan Bagian Humas dan Protokol Melalui SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan

(23)

14

1.3

Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari diadakannya penelitian adalah untuk

mendeskripsikan dan menganalisa mengenai Peranan Bagian Humas

dan Protokol Melalui Short Message Service (SMS) Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Provinsi Jawa Barat.

1.3.2 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Bagian Humas dan Protokol Sebagai

Fasilitator Komunikasi Melalui Program SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat.

2. Untuk Mengetahui Bagian Humas dan Protokol Sebagai Teknisi Komunikasi Melalui Program SMS Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Provinsi Jawa Barat.

(24)

1.4

Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dilakukan untuk pengembangan

keilmuan yaitu Ilmu Komunikasi secara umum dan secara khusus

untuk pengembangan Ilmu Humas yaitu pada kegiatan internal.

1.4.2 Kegunaan Praktis a. Peneliti

Kegunaan penelitian ini bagi peneliti adalah sebagai suatu

pembelajaran dan pengalaman mengenai masalah penelitian yaitu

Peranan Bagian Humas dan Protokol Melalui Short Message Service (SMS) Center Dalam Menyampaikan Kegiatan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat.

b. Universitas

Kegunaan penelitian ini berguna bagi mahasiswa Universitas

Komputer Indonesia secara umum, mahasiswa Program Studi Ilmu

Komunikasi secara khusus. Dan sebagai literature bagi yang akan

melaksanakan penelitian yang sama.

c. Humas dan Protokol Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Provinsi Jawa Barat

Bagi instansi, hasil penelitian ini sebagai informasi atau

evaluasi terhadap Short Message Service (SMS) Center dalam menyampaikan kegiatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat

(25)

16

1.5

Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur pikir penulis yang dijadikan sebagai

skema pemikiran yang melatar belakangi penelitian ini. Dalam kerangka pikir ini

peneliti akan mencoba menjelaskan masalah pokok penelitian. Penjelasan yang

disusun akan menggabungkan antara teori dengan masalah yang diangkat dalam

penelitian ini.

1.5.1 Kerangka Teoritis

Peranan Humas dalam sebuah perusahaan atau instansi pemerintah

sangat dibutuhkan karena dapat menjamin kepentingan publik baik

publik internal maupun publik eksternal. Peranan dalam Kamus Umum

Bahasa Indonesia adalah, “sesuatu yang menjadi bagian atau yang

memegang pimpinan terutama terjadinya suatu hal atau peristiwa”

(Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2003)

Perkembangan profesionalisme Public Relations atau sering dikenal dengan Humas yang berkaitan dengan perkembangan peranan

Humas, baik sebagai praktisi maupun professional dalam suatu

organisasi, perusahaan, ataupun instansi pemerintah, menurut Dozier

D. M., (1992) merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi

(26)

Peranan Public Relations dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori menurut Dozier & Broom, 1995 yaitu:

“1. Penasehat Ahli

2. Fasilitator Komunikasi

3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah 4. Teknisi Komunikasi”. (Ruslan, 2008:20).

Dari uraian tersebut peneliti memfokuskan peranan Humas yaitu

Fasilitator Komunikasi dan Teknisi Komunikasi. Karena pada

penelitian ini yang sangat mendukung untuk peranan humas dalam

identifikasi masalah penelitian atau yang sangat mendukung dalam

program SMS Center ini adalah Fasilitator Komunikasi dan Teknisi Komunikasi.

Menurut Dozier & Broom, 1995 Fasilitator Komunikasi

(communication fasilitator),

“Fasilitator Komunikasi (communication fasilitator), dalam hal ini praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, Public Relations juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung, dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak”. (Ruslan, 2008:20)

Menurut Dozier & Broom, 1995 Peranan Teknisi Komunikasi

(communication technician) :

(27)

18

baawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Hal yang sama juga berlaku pada arus dan media komunikasi antara satu level”. (Ruslan, 2008:21)

1.5.2 Kerangka Konseptual

Peranan Public Relations atau Humas sangat diperlukan atau sangat penting bagi perusahaan, organisasi maupun instansi

pemerintahan. Begitu juga dengan Humas dan Protokol Sekretariat

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat yang

membutuhkan peranan Humas sebagai fasilitator dalam

menyampaikan kegiatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Provinsi Jawab Barat melalui Short Message Services (SMS) Center. Karena fungsi pokok humas pemerintahan adalah memberikan pelayanan, dan meyebarluaskan pesan atau informasi mengenai

kebijaksanaan dan hingga program-program kerja secara nasional

kepada masyarakat atau kepada publik.

Melalui Short Message Services (SMS) Center ini Humas berperan secara aktif menyampaikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan

oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi

Jawa Barat. Semua kegiatan-kegiatan yang akan disampaikan kepada

anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa

Barat didapat melalui hasil rapat anggota dewan sebelumnya. Humas

dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

(28)

kegiatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi

Jawa Barat melalui Short Message Services (SMS) Center.

Begitu juga Humas dan Protokol Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat pun memiliki peranan

sebagai Fasilitator Komunikasi. Humas dituntut mampu menjelaskan

kembali keinginan anggota dewan. Menyampaikan kebijakan anggota

dewan kepada masyarakat atau membuat kebijakan untuk kemajuan

instansi pemerintah dan menyampaikan harapan anggota dewan

maupun harapan masyarakat. Dan juga membuat dan menjalankan

Short Message Services (SMS) Center untuk mempelancar penyampaian kegiatan kepada anggota dewan.

Selain sebagai Fasilitator Komunikasi Humas dan Protokol

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa

Barat pun memiliki peranan sebagai Teknisi Komunikasi. Teknisi

komunikasi yang sistem komunikasi kepada anggota dewan akan

berbeda kepada sesama karyawan dalam Sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat. Komunikasi

kepada anggota dewan bisa saja menggunakan Short Message Services (SMS) Center yaitu untuk menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan oleh anggota dewan.

Maka dari itu peranan Humas sangat dibutuhkan oleh organisasi,

perusahaan maupun instansi atau lembaga pemerintahan untuk

(29)

20

menerima aspirasi dari masyarakat. Jadi peranan Humas pemerintah

yaitu menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi aparat kehumasan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawab

Barat.

1.6

Pertanyaan Penelitian

Dalam pertanyaan penelitian ini peneliti membuat pertanyaan untuk

beberapa informan sesuai dengan yang dibutuhkan yaitu untuk Humas dan untuk

Anggota Dewan.

Humas

Fasilitator Komunikasi

1. Bagaimana keinginan Bagian Humas dan Protokol melalui Short Message Service (SMS) Center dalam menyampaikan kegiatan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa

Barat?

2. Bagaimana kebijakan Bagian Humas dan Protokol melalui Short Message Service (SMS) Center ini?

3. Bagaimana harapan Bagian Humas dan Protokol melalui Short Message Service (SMS) Center dalam menyampaikan kegiatan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa

Barat?

(30)

5. Bagaimana sifat pesan yang disampaikan melalui Short Message Service (SMS) Center?

6. Apa saja pesan yang disampaikan dalam Short Message Service (SMS) Center?

Teknisi Komunikasi

1. Bagaimana proses perolehan informasi dalam Short Message Service (SMS) Center?

2. Bagaimana proses penyampaian pesan melalui Short Message Service (SMS) Center?

3. Bagaimana cara penggunaan Short Message Service (SMS) Center? 4. Aplikasi apa saja yang terdapat pada Short Message Service (SMS)

Center?

5. Bagaimana arus komunikasi yang dilakukan Bagian Humas dan

Protokol kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Provinsi Jawa Barat?

6. Adakah anggaran pembiayaan dalam Short Message Service (SMS) Center ini?

Peranan Bagian Humas dan Protokol

1. Bagaimana latarbelakang dibuatnya Short Message Service (SMS) Center?

2. Bagaimana tujuan Anda mengadakan Short Message Service (SMS) Center?

(31)

22

4. Bagaimana mengevaluasi Short Message Service (SMS) Center? 5. Bagaimana hambatan dalam menjalankan Short Message Service

(SMS) Center?

6. Bagaimana solusi yang dijalankan dalam menghadapi hambatan dalam

menjalankan Short Message Service (SMS) Center?

7. Apakah selama ini ada pengaduan atau keluhan dari anggota dewan

mengenai ShortMessage Service (SMS) Center?

Anggota Dewan

Fasilitator Komunikasi

1. Adakah kebijakan pada Short Message Service (SMS) Center ini, bagaimana?

2. Apa yang diinginkan Anda sebagai anggota dewan dalam Short Message Service (SMS) Center ini?

3. Bagaimana harapan Anda sebagai anggota dewan dengan diadakannya

Short Message Service (SMS) Center? Teknisi Komunikasi

1. Menurut Anda sudah tepatkah penyampaian pesan atau kegiatan

melalui Short Message Service (SMS) Center ini?

2. Bagaimana menurut Anda mengenai penyampaian pesan atau kegiatan

Short Message Service (SMS) dibandingkan dengan surat undangan? 3. Bagaimana arus komunikasi yang dilakukan Bagian Humas dan

(32)

Peranan Bagian Humas dan Protokol

1. Bagaimana manfaat Short Message Service (SMS) Center bagi Anda sebagai anggota dewan?

2. Bagaimana hambatan dalam Short Message Service (SMS) Center menurut anda sebagai anggota dewan?

3. Bagaimana solusi yang dijalankan dalam menghadapi hambatan dalam

Short Message Service (SMS) Center menurut anda sebagai anggota dewan?

1.7

Subjek Penelitian dan Informan

1.7.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun

lembaga (organisasi), yang sifat-keadaannya (“attribut”-nya) akan

diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di

dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian1.

Subjek penelitian dipilih karena erat kaitannya dengan penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Provinsi Jawa Barat. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Provinsi Jawa Barat memiliki Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat yang didalamnya terdapat bagian

1

http://tatangmanguny.wordpress.com/2009/04/21/subjek-responden-dan-informan-penelitian/,

Subjek penelitian, responden penelitian, dan informan (narasumber) penelitian, Jumat/11-06-2010,

(33)

24

Humas dan Protokol. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah

Humas dan Protokol Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Provinsi Jawa Barat.

1.7.3 Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, ia harus

mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian (Moleong,

2007:132).

Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Menurut Rachmat Kriyantono, S.Sos., M. Si. dalam buku Teknik Praktis Riset Komunikasi, Teknik purposive sampling teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan

penelitian. (Kriyantono, 2007:154)

Penelitian ini menggunakan purposive sampling karena informan menjadi sumber informasi yang mengetahui tentang penelitian yang

sedang diteliti. Dengan pertimbangan bahwa merekalah yang paling

mengetahui informasi penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti memilih beberapa informan yang

dapat memberikan banyak informasi dan yang paling mengetahui

(34)

pertimbangan informan tersebut yang paling mengetahui Program

[image:34.595.118.504.256.377.2]

SMS Center dan 1 orang staf bagian Humas dan Protokol yang melaksanakan SMS Center. Dapat dilihat seperti tabel dibawah ini:

Tabel 1.1

Informan Kunci Penelitian

No Nama Keterangan

1. Dra. Hj. Siti Nina N Kepala Bag Humas dan Protokol 2. Nanang Syaefudin, S.Sos Kepala Sub. Bag Publikasi 3. Anne Dwi Swining S., A.Md Staf Bag Humas dan Protokol

yang mengirimkan SMS Sumber : Analisis Peneliti, 2011

Peneliti juga menambahkan 2 orang anggota DPRD Provinsi Jawa

Barat sebagai informan tambahan. Dapat dilihat seperti tabel dibawah

ini:

Tabel 1.2

Informan Tambahan Penelitian

No Nama Keterangan

1. Dra. Hj. Iemas Masithoh M. Noor, SH., MH

Komisi C

2. Drs. Daddy Rohanady Komisi E Sumber : Analisis Peneliti, 2011

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi data dengan

maksud untuk menguji keabsahan data yang diperoleh oleh peneliti.

[image:34.595.124.506.543.650.2]
(35)

26

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar itu data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. (Moleong,

2007:330)

Peneliti menggunakan teknik triangulasi yang memanfaatkan

sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal

ini dapat dicapai dengan jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara,

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum

dengan apa yang dikatakannya secara pribadi,

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang

situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang

waktu,

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang,

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen

yang berkaitan. (Moleong, 2007:330)

Peneliti membandingkan data yang didapatkan dari informan kunci

yaitu Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

(36)

mengenai SMS Center untuk mendapatkan keabsahan data dari data-data yang diperoleh oleh peneliti selama penelitian berlangsung.

1.8

Metode Penelitian

Penelitian ini melakukan metode deskriptif dengan data kualitatif, menurut

Bodgan dan Taylor sebagaimana dikutip oleh Lexy Moleong dalam bukunya yang

berjudul Metode Penelitian Kualitatif mendefinisikan metodologi kualitatif,

“metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati”. (Moleong, 2007 : 4)

Sedangkan menurut Jane Richie penelitian kualitatif adalah upaya untuk

menyajikan dunia social, dan prespektifnya di dalam dunia, dari segi konsep,

perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.(Moleong, 2007:6)

Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif. Metode

deskriptif adalah,

“Metode Deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau

karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat”. (Rakhmat,

2002:22)

Pada penelitian kualitatif data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah

berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Semua yang dikumpulkan

berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Selain itu

peneliti mendeskripsikan data-data yang diperoleh dan dihubungkan dengan teori

(37)

28

1.9

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Moleong, 2007: 186).

Wawancara secara garis besar dibagi dua, yakni wawancara tak

terstruktur dan wawancara terstruktur. Wawancara tak terstruktur

disebut juga wawancara mendalam. Wawancara tidak terstruktur

mirip dengan percakapan informal.(Mulyana, 2008:180)

Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan berbagai

pertanyaan yang telah disiapkan peneliti untuk mendapatkan data-data

yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian. Teknik ini digunakan

untuk mendapatkan fakta dan data yang akurat mengenai Short Message Service (SMS) Center. Teknik ini dilakukan dengan cara bertatap muka langsung dan tanya jawab langsung secara lisan . Yang

menjadi narasumber adalah orang-orang yang berhubungan dengan

penelitian yang dilakukan. Peneliti melakukan wawancara kepada

(38)

Protokol, Staf Humas dan Protokol dan anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat.

2. Observasi

Observasi menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiono

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari pelbagai proses biologis dan psikhologis (Sugiono, 2011 :145).

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,

penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

observasi non partisipatif atau secara tidak langsung karena peneliti

tidak mengalami masalah secara langsung. Peneliti hanya

sewaktu-waktu meninjau lokasi penelitian tersebut. Dalam lokasi penelitian

peneliti melakukan pengamatan dalam mendapatkan data yang akurat

dalam melengkapi data-data yang sebelumnya telah didapat oleh

peneliti mengenai SMS Center. 3. Studi Pustaka

Studi Pustaka yaitu suatu teknik yang menelaah teori-teori,

pendapat-pendapat, khususnya yaitu dengan membaca buku-buku,

melihat kembali catatan perkuliahan dan bahan referensi lain yang

berhubungan dengan penelitian ini. Dalam studi pustaka peneliti

membaca dan mencari data-data dari buku-buku yang dibutuhkan

(39)

30

4. Internet Searching

Internet searching merupakan suatu teknik pengumpulan data

yang menggunakan sumber internet dengan menggunakan subjek

yang akan dicari untuk melengkapi data dalam penelitian. Pada

penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara online dengan

mencari dan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan

penelitian yang sedang diteliti. Peneliti sesekali menggunakan internet

untuk mencari data yang benar-benar sulit untuk didapatkan dalam

buku ataupun jurnal-jurnal.

5. Dokumentasi

Catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berupa

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber

data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat

dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan

(Moleong, 2007: 216).

Dokumentasi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan

photo, dan penyimpanan photo. Pengumpulan, pengolahan, dan

penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan. Kumpulan bahan

atau dokumen yang dapat digunakan sebagai asas bagi sesuatu

kejadian, penghasilan sesuatu terbitan. Arsip kliping surat,

(40)

untuk melengkapi data atau karangan dalam penelitian. Penyimpanan

bahan-bahan deskripsi tertulis dari program komputer2.

Peneliti mencari data dari dokumen-dokumen yang dibutuhkan.

Peneliti juga melakukan dokumentasi seperti mencari foto-foto yang

mendukung dengan penelitian.

1.10

Teknik Analisa Data

Analisis Data Kualitatif menurut Bogdan & Biklen, 1982 dalam Moleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada

orang lain.

Menurut Janice McDrury (Collaboraotive Group Analysis Data, 1999) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:

1. membaca atau mempelajari data,menandai kata-kata kunci dan

gagasan yang ada dalam data

2. mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema

yang berasal dari data

3. menuliskan “model” yang ditemukan

4. koding yang telah dilakukan. (Moleong, 2007:248)

2

http://dalamzero1.blogspot.com/2009/03/pengertian-dokumentasi-dan-dokumen.html, pengertian

(41)

32

Teknik analisa data dilakukan sepanjang proses penelitian sejak penelitian

memasuki lapangan untuk mengumpulkan data. Tahapan-tahapan dalam analisis

data di atas merupakan bagian yang tidak saling terpisahkan, sehingga saling

berhubungan antara tahapan yang satu dengan yang lainnya.

1.11

Lokasi dan Waktu Penelitian

1.11.1 Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di Kantor Sekretariat DPRD Provinsi

Jawa Barat pada Bagian Humas dan Protokol yang terletak di Pusat

Pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang tepat berada pada kompleks

Gedung Sate Jalan Dipenogoro Nomor 22 Bandung. Telepon (022)

4206270 – 4206293 Fax (022) 4239376. Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) memiliki website www.dprd.jabarprov.go.id

1.11.2 Waktu Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan peneliti dimulai dari bulan

Februari sampai dengan Juli 2011 dimulai dengan persiapan,

(42)
[image:42.595.84.543.164.629.2]

Tabel 1.3

Waktu Penelitian Tahun 2011

Sumber: Peneliti, 2011 No Kegiatan Februari

2011

Maret 2011

April 2011

Mei 2011

Juni 2011

Juli 2011

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan judul

2 Penulisan Bab 1

Bimbingan

3 Seminar UP

4 Penulisan Bab II

Bimbingan

5 Penulisan Bab III

Bimbingan

6 Pengumpulan Data

Wawancara

Bimbingan

7 Pengolahan Data

Penulisan Bab IV

Bimbingan

8 Penulisan Bab V

Bimbingan

9 Penyusunan Bab

(43)

34

1.12.

Sistematika Penelitian

Untuk memberikan gambaran penelitian ini secara sistematis,

peneliti membagi susunan skripsi ke dalam lima bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi

penelitian, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

kerangka pemikiran, pertanyaan penelitian, subjek penelitian dan

infoman , metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

analisa data, , serta lokasi dan waktu penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tinjauan tentang Komunikasi, tinjauan

tentang Public Relations, tinjauan tentang Teknologi Komunikasi, tinjauan tentang Short Massage Service (SMS), tinjauan tentang Peranan, tinjauan tentang Kegiatan, dan tinjauan

tentang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

BAB III OBYEK PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang objek penelitian atau gambaran

umum Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi:

sejarah singkat, visi dan missi, lambang, struktur organisasi,

sarana dan prasarana. Serta gambaran umum Anggota Dewan

(44)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang deskripsi analisis responden,

deskripsi analisis hasil penelitian, deskripsi pembahasan hasil

penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan tentang

kesimpulan penelitian serta saran yang diberikan peneliti

(45)

36

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Tinjauan Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicates yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifatnya communis yang bermakna umum atau bersama-sama. Dengan demikian komunikasi menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa),

menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai

kebersamaan.

Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka

masing-masing:

1. Sarah Trenholm dan Arthur Jensen (1996) mendefinisikan

komunikasi demikian: “ A process by which a source transmits a message to a receiver through some channel.” (Komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada

penerima melalui beragam saluran).

2. Hoveland (1948), Janis & Kelley (1953) mendefinisikan

(46)

stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan

mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya).

3. Everett M. Rogers & Lawrence Kincaid (1981) menyatakan bahwa

komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih

membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama

lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang

mendalam.

4. Menurut Harold D. Lasswell (1960), cara yang baik untuk

menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan

berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? (Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan effek bagaimana?). (Fajar, 2009:31)

Dari definisi diatas telah kita ketahui Komunikasi adalah proses

penyampaian pesan dari pembicara atau komunikator kepada komunikan

yang menggunakan media sehingga menimbulkan efek dari penyampaian

pesan tersebut baik perubahan atau pembentukan sikap atau perilaku dari

komunikan. Sehingga dalam komunikasi terdapat komponen komunikasi,

fungsi komunikasi, tujuan komunikasi hingga proses komunikasi.

2.1.2 Komponen Komunikasi

Komponen-komponen Komunikasi terdiri dari:

a. Communicator (Komunikator, Source, Sender)

Yaitu komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang

(47)

38

yang akan disampaikan kepada komunikan, ini berarti ia

memformulasikan pikiran dan perasaannya ke dalam lambang

(bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.

b. Message (Pesan)

Yaitu pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang

disampaikan oleh komunikator. Penyampaian pesan dapat

dilakukan secara verbal yakni dengan menggunakan bahasa dan

secara nonverbal yakni dengan menggunakan alat, isyarat, gambar

atau warna untuk mendapatkan umpan balik (feed back) dari komunikan.

c. Channel (Media)

Yaitu saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari

komunikator kepada komunikan. Lambang sebagai media primer

dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar,

warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu

“menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada

komunikan.

d. Communicant, Communicate, Receiver, Recipient (Komunikan) Yaitu orang yang menerima pesan dari komunikator. Komunikan

(48)

e. Effect, Impact, Influence (Efek)

Yaitu tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah

menerima pesan dari komunikator. Tanggapan komunikan apabila

tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator terhadap isi

pesan, yang dapat menimbulkan reaksi dari kedua belah pihak.

(Fajar, 2009:58)

Dari setiap komunikasi terdapat komponen-komponen yang

membentuk terjadinya peristiwa komunikasi. Komponen komunikasi

adalah komunikator, komunikator orang yang menyampaikan pesan kepada

seseorang atau sejumlah orang sedangkan pesan adalah lambang atau

simbol yang bermakna yang menggunakan media atau saluran komunikasi

tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai

orang yang menerima pesan. Komunikan akan memberikan efek atau

tanggapan atau reaksi setelah menerima pesan tersebut. Reaksi bisa berupa

memahami pesan tersebut atau tidak memahami pesan bahkan bisa

perubahan sikap terhadap komunikan.

2.1.3 Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi berdasarkan kerangka yang dikemukakan William

I. Gorden yaitu:

a. Fungsi Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya

mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun

(49)

40

memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan,

antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk

hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja

sama dengan anggota masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.

b. Fungsi Komunikasi Ekspresif

Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi

ekspresif yang dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam

kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan

mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh

komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan

perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut

dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan nonverbal.

c. Fungsi Komunikasi Ritual

Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi

ritual, yang biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas

sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan

sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, siraman, pernikahan, ulang tahun perkawinan, hingga upacara kematian. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata

atau menampilkan perilaku-perilaku simbolik. Ritus-ritus lain

seperti berdoa, membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera,

(50)

komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk

komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka

kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, Negara,

ideology, atau agama mereka.

d. Fungsi Komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum:

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan

keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan,

dan juga menghibur. Bila diringkas, maka kesemua tujuan tersebut

dapat disebut membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi yang

berfungsi memberitahukan atau menerangkan (to inform) mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara

menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau

informasi yang disampaikannya akurat dan layak diketahui.

Bahkan komunikasi yang menghibur (to entertain) pun secara tidak langsung membujuk khalayak untuk melupakan persoalan hidup

mereka. Sebagai instrument, komunikasi tidak saja kita gunakan

untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk

menghancurkan hubungan tersebut. Komunikasi berfungsi sebagai

instrument untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan,

baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. (Deddy,

(51)

42

Komunikasi memiliki berbagai fungsi, fungsi komunikasi sosial,

fungsi komunikasi ekspresif, fungsi komunikasi ritual, dan fungsi

komunikasi instrumental. Fungsi komunikasi sosial membuat kita dapat

menjalin hubungan dengan orang lain, menjlain kerja sama dengan orang

lain menciptakan kehidupan sosial satu dengan yang lainnya. Fungsi

komunikasi ekspresif merupakan komunikasi yang dilakukan oleh diri

sendiri dengan menyampaikan perasaan-perasaan atau emosi yang

dikomunikasi melalui pesan-pesan nonverbal. Fungsi komunikasi ritual

yaitu suatu kebiasaan yang dilakukan secara bersamaan yang menimbulkan

makna tertentu bagi suatu kelompok atau komunitas yang melakukan

komunikasi ritual tersebut. Sedangkan fungsi komunikasi instrumental

mempunyai tujuan yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong,

mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku dan juga

menghibur. Sehingga komunikasi dapat menciptakan hubungan satu dengan

yang lainnya.

2.1.4 Tujuan Komunikasi

Menurut Carl I. Hovland mengenai Ilmu Komunikasi didefinisikan

sebagai upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas

penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.

Membangun atau menciptakan pemahaman atau pengertian bersama.

Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui tetapi

mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat,

(52)

a. Perubahan Sikap (Attitude Change)

Seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya

berubah, baik positif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita

berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang

lain bersikap positif sesuai keinginan kita.

b. Perubahan Pendapat (Opinion Change)

Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman.

Pemahaman, ialah kemampuan memahami pesan secara cermat

sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator. Setelah memahami

apa yang dimaksud komunikator maka akan tercipta pendapat yang

berbeda-beda bagi komunikan.

c. Perubahan Perilaku (Behavior Change)

Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindak

seseorang.

d. Perubahan Sosial (Social Chang

Gambar

Gambar 1.1
Tabel 1.1
Tabel 1.3
Gambar 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kajian juga menunjukkan bahawa terdapat hubungan positif yang signifikan di antara efikasi-kendiri guru dengan persepsi guru terhadap amalan kepemimpinan

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji persepsi pengaruh pengetahuan keuangan, sikap keuangan, sosial demografi (tingkat pendidikan, pengalaman kerja,

Infrastruktur merupakan fasilitas utama dan terpenting untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi. Fasilitas transportasi misalnya memungkinkan orang, barang dan jasa

Remaja pubertas juga merasa malu karena rasa kurang percaya diri ketika bertemu dengan orang baru dan tidak merasa malu ketika bersama dengan teman- teman dekat

tcrschut kami mohon ijin dan hantuan hagi mahasiS\Va yang bcr~~1ngkutnn agar dapat mdakukan pcngamhilan data. di ternpat yang

“ how does the Indonesian language affect the use of English while talking to foreign tourists ,” the researcher was not only classified the sentences and phrases

bahwa Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/184/2015 tentang Pengelola Hibah GAVI sudah tidak sesuai dengan perkembangan regulasi yang terkait dengan organisasi

Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut : KTSP dikembangkan sesuai dengan