1 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Pada saat ini sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam suatu perusahaan. Sumber daya manusia sangatlah penting bagi sebuah perusahaan mengingat era persaingan yang semakin ketat. Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dibutuhkan sumber daya manusia yang potensial agar dapat bersaing dengan perusahaan – perusahaan lain.
Di dalam pembangunan ekonomi yang selalu meningkat maka sangatlah terasa kebutuhan akan hadirnya industri perasuransian. Usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga non bank yang menghimpun dana dari masyarakat, penting peranannya sebagai sumber modal untuk investasi berbagai – bagai bidang. Adapun pengrtian Asuransi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang pasal 246 yaitu :
“ Asuransi (Pertanggung) adalah suatu perjanjian dengan nama seorang
penanggung mengikat diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu”.
asuransi, dimana persaingan antar perusahaan yang bergerak di bidang asuransi, khususnya Indonesia dimana di rasakan semakin kuat. Kebutuhan akan asuransi itu tergantung pada manfaat dan kegunaan seseorang. Seseorang dapat membuat asuransi untuk kebutuhan pribadi ataupun untuk keperluan usaha.
Banyaknya perusahaan yang menyediakan pelayanan jasa asuransi yang ada di Indonesia, akan memunculkan banyak pilihan masyarakat dalam menentukan penyedia layanan jasa asuransi yang akan digunakan. Namun sekarang ini pola yang kritis dan gaya hidup modern memebuat masyarakat lebih selektif dalam memilih apa yang paling baik, dan melihat perusahaan asuransi mana yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan masyarakat.
Dalam perjalanan hidupnya, perusahaan – perusahaan asuransi mampu menghimpun dan (dalam bentuk premi asuransi) dalam jumlah yang tidak kecil. Penginvestasian dana – dana tersebut merupakan sumber modal yang paling berani dalam mempercepat laju perkembangan ekonomi. Peluang bisnis di sektor perasuransian merupakan sarana finansial yang yang cukup besar mengingat setiap orang dalam kehidupan ini menghadapi kemungkinan kerugian (risiko) baik terhadap dirinya, keluarga maupun perusahaan yang dikelola.
Fokus kajian dalam praktek kerja yaitu kegiatan dalam proses pembayaran premi asuransi kebakaran, yaitu merupakan proses dalam prosedur yang dilalui oleh tertanggung dalam pemenuhan kewajiban terhadap pemakaian jasa asuransi tersebut. Dan telah terstruktur di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor cabang Bandung pada bagian administrasi yang diberikan dalam bentuk penjelasan – penjelasan yang di dukung oleh data yang ada.
Sejajar dengan teori yang telah penulis peroleh di bangku perkuliahan maka penulis akan digunakan sebagai landasan untuk mengamati keadaan senyatanya, dengan menetapkan objek kajian pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung. Hasilnya penulis susun dalam sebuah Laporan Kerja Praktek dengan judul “Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang Bandung”.
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan penulis melaksanakan praktek kerja lapangan adalah berikut :
1. Untuk mengetahui Proses transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung.
3. Untuk mengetahui alternatif pemecahan masalah yang timbul dalam kegiatan Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Kegunaan praktek kerja lapangan dalam penyusunan laporan ini diharapkan dapat bermanfaat terutama :
1. Bagi Penulis
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan, dan memperluas wawasan bagi penulisan, dan dapat mempraktekan teori yang telah di peroleh di bangku kuliah secara nyata di lapangan dunia usaha yaitu pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung. Juga menambah pengalaman dalam melakukan kerja nyata dan dapat berbagi pengalaman bagi rekan – rekan yang memerlukan informasi tentang Premi Asuransi Kendaraan.
2. Bagi Perusahaan
3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Penulis mengharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi pengembangan studi Ilmu Manajemen, dan dapat memberikan gambaran secara jelas mengenai Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi KBM. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan referensi yang bermanfaat.
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
1.4.1 Lokasi Kerja Praktek
Didalam penulisan untuk menyusun Laporan Kerja Praktek ini, lokasi praktek kerja dilakukan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Cabang Kota Bandung di Jalan Wastukencana No. 10 Bandung.
1.4.2 Waktu Kegiatan Kerja Praktek
6
KANTOR CABANG BANDUNG KOORPORASI
2.1 Sejarah Singkat PT. Asuransi Jaa Indonesia (Persero) Kantor Cabang
Bandung Koorporasi
Kekokohan eksistensi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang
Bandung Korporasi terbangun oleh sebuah sejarah panjang kepeloporan dibidangnya,
mengiringi perjalanan Indonesia sebagai sebuah Negara dan bangsa merdeka.
Bermula pada periode transisi kedaulatan dari pemerintahan Kolonial Belanda ke
pemerintahan Republik Indonesia, telah dilaksanakan nasionalisasi sejumlah
perusahaan asuransi milik Kolonial Belanda termasukNV Assurantie Maatshappij De Nederlandern dan Bloom Vander EE tahun 1845 yang berdomisili di Jakarta. Awalnya, asuransi kerugian tersebut telah menjalankan usahanya untuk memberikan
perlindungan risiko terhadap perusahaan perkebunan dan sebagainya.
Tepat 100 tahun pasca nasionalisasi tersebut, Indonesia memproklamirkan
kemerdekaanya di tahun 1945 yang memungkinkan dilakukannya nasionalisasi
perusahaan asuransi kerugian milik Belanda maupun Inggris menjadi PT. Asuransi
Internasional Underwriters untuk layanan asuransi kerugian dalam valuta asing.
Tujuan nasionalisasi adalah untuk memberikan kemanfaatan yang maksimal kepada
masyarakat, memperkokoh keamanan dan perekonomian Negara. Kebijakan
nasionalisasi dilakukan berdasarkan Undang-Undang nomor 86 tahun 1958 tentang
nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda yang berada dalam wilayah
Republik Indonesia.
Pemerintah malalui Keputusan Menteri Keuangan nomor
764/MK/IV/12/1972, pada tanggal 2 Juni 1972, memutuskan untuk melakukan
mergerantara PT. Asuransi Bendasraya yang bergerak dalam asuransi rupiah dan PT. Umum Internasional Underwriters yang bergerak dalam asuransi valuta asing
di-merger menjadi PT, Asuransi Jasa Indonesia (Persero), yang sekarang lebih dikenal sebagai Asuransi Jasindo. Penggabungan tersebut selanjutnya dikukuhkan dengan
Akta Notaris Mohammad Ali No 1 tanggal 2 Juni 1973. pengalaman bidang asuransi
kerugian sejak era Kolonial Belanda memberikan nilai kepeloporan tersendiri bagi
keberadaan dan tumbuh-kembang PT, Asuransi Jasa Indonesia (Persero) kini dan
masa mendatang.
PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) adalah satu-satunya Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak dibidang usaha asuransi kerugian umum. PT. Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) bedriri pada 2 Juni 1973 sebagai hasil penggabungan antara PT.
maskapai asuransi kerugian umum terbesar nasional dengan total asset per akhir
tahun 2004 sebesar Rp. 1,363 milyar,-.
Portofolio PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dalam penyelesaian
klaim-klaim besar meliputi klaim-klaim Apogee Kick Motor Satelit Palapa B2 sebesar $75 juta USD, BDC Failure Satelite palapa C2 sebesar $31,2 juta USD, Battery Charging Failure Satelit Palapa C2 sebesar $36,5 juta USD dan Loss of DB Satelit Garuda milik Access International sebesar $101,5 juta USD. Kemampuan dan pengalaman tersebut diakui pula oleh Badan Pemeringkat InternasionalStandardandPoor’sutuk kategoriClaim Paying Ability.
Bagian penting dari upaya memaksimalkan nilai Badan Usaha Milik Negara
demi peningkatan daya saing di pasar nasional maupun internasional. Pemerintah
melalui Kementerian Badan USaha Milik Negara telah menerbitkan dan
memberlakukan tata kelola perusahaan yang baik yang berlaku wajib bagi semua
Badan Usaha Milik Negara.
PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik
Negara, sepenuhnya menyadari arti penting dan peranan tata kelola perusahaan yang
baik sehingga secara bertahap mulai dari pemahaman, sosialisasi sehingga secara
bertahap mulai dari pemahana, sosialisasi hingga implementasi dijalankan secara
berkelanjutan. Bagi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero), penerapan tata kelola
ketentuan yang ada, namun lebih jauh dari itu adalah untuk mengeliminasi peluang
terjadinya pelanggaran dalam perusahaan sekaligus meningkatkan kepercayaan public
dan meningkatkan kinerja Perseroan.
Saat ini PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) memiliki jaringan pelayanan
yang terdiri dari 74 kantor cabang yang berlokasi di seluruh Indonesia dan 1 kantor
cabang di luar negeri serta berkantor pusat di jalan Letjen Jenderal M. T. HAryono
kavling 61 Jakarta. Dalam melaksanakan operasinya PT. Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) didukung oleh 50 kantor cabang, 23 kantor penjualan yang tersebar di
seluruh Indonesia dan 1 kantor cabang di luar negeri di Labuan, Malaysia.
Keberadaan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) semakin solid dari tahun
ke tahun, sebagaimana tercermin dari kinerja perusahaan yang terus mengalami
peningkatan dan pengakuan mutu melalui sertifikan International Standard Organization 9002 sejak tahun 1998. PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) juga mendapatkan dukungan reasuradur terkemuka di dunia sepertiSwiss-re dan Partner-re sehingga memperkokoh posisi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai perusahaan asuransi yang menopang dan bertaraf internasional.
Perkembangan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) mengalami banyak
pasang surut dalam menjalani usahanya terutama dalam usaha melebarkan sayapnya
kota Pontianak memerlukan usaha dan kerja keras serta pada saat itu bernama
Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Eka Nusa.
Pengalaman PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sejak era Kolonial Belanda
memberikan nilai kepeloporan bagi keberadaan dan pertumbuhan serta mampu
meraih kepercayaan dari dalam dan luar negeri. Diantaranya di Jawa Barat terdapat 9
cabang, yaitu: Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, Purwakarta, Bandung Korporasi,
Bandung Ritel, Cirebon dan Tasikmalaya. Keberadaan PT. Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) semakin solid dari tahun ketahun, sebagaimana tercermin dari kinerja
perusahaan yang terus mengalami peningkatan dan pengakuan mutu melalui
International Standard Organization 9002 sejak tahun 1998 serta penghargaan
Standard and Poor’sdengan peringkat Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1997 atas prestasi pembayaran klaim mengukuhkan kekuatannya di pasar global. Keseriusan
dalam membuktikan komitmen yang telah dibuat c melalui penyediaan beragam
produk yang disesuaikan dengan kebutuhan tertanggung dan layanan profesianal yang
cepat, akurat, ramah serta efisien.
Visi dan Misi perusahaan menjadi pemacu semangat dan penerangan dalam
menjalankan semua kebijakan dan kegiatan Perseroan, baik secara internal maupun
eksternal. Memperhatikan latar belakang perusahaan dan tantangan di masa yang
1. Visi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) adalah menjadi perusahaan
asuransi yang tangguh dalam persaingan global dan menjadi pemimpin
pasar di pasar domestik.
2. Misi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) adalah menyelenggarakan
usaha asuransi kerugian dengan reputasi internasional melalui peningkatan
pangsa pasar, pelayanan prima dan tetap menjaga tingkat kemampuan
serta memenuhi harapanstakeholder.
2.2 Struktur Organisasi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang
Bandung Koorporasi
Struktur organisasi mengandung arti, yaitu suatu susunan kedudukan dari
masing-masing unit yang berdiri sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing.
Begitu halnya pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) memiliki struktur
organisasi yang menunjukan masing-masing unit.
Adapun struktur organisasi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dapat dilihat
Sumber : PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Korporasi Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Kantor Cabang Bandung Korporasi KEPALA CABANG
KEPALA TEKNIK KEPALA PEMASARAN
AGEN BROKER
KEPALA KEUANGAN
KLAIM AKSEPTASI
SURVEYOR
KEBAKARAN ANEKA
ENGINEERING DAN MARINE CARGO
SUPIR ATAU PEKERJA SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN ATAU AKUNTANSI ADMINISTRASI PIUTANG
DAN PENAGIHAN
SUMBER DAYA MANUSIA ATAU SEKERTARIAT ATAU UMUMM ADMINISTRASI KAS ATAU
2.3 Deskripsi Jabatan
Tugas dan fungsi Dewan Tertinggi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) :
1. Kepala Kantor Cabang :
a. Mengusahakan kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan serta
mengusahakan pengamanan, pemanfaatan dan pengembangan sumber daya
manusia, alat Bantu sarana fisik serta dana milik perusahaan di lingkungan
kantor cabang.
b. Membantu upaya pemasaran jasa asuransi kepada calon tertanggung yang di
nilai potensial di wilayah kerjanya.
c. Menandatangani polis-polis dan menandatangani atau koreksi surat-surat
keluar.
d. Memberikan persetujuan klaim, akseptasi, keuangan dan sebagainya.
e. Membangun citra perusahaan yang baik di wilayah kerja kantor cabang.
f. Menilai konduite dan mengusulkan promosi atau mutasi jabatan bawahannya.
g. Menandatangani laporan-laporan, memo, nota dinas dan surat-surat dinas
lainnya.
h. Berhubungan dengan instansi atau pihak luar perusahaan dalam batas
wewenang yang ditetapkan.
j. Memutuskan dan menandatangani perubahan dan pembatalan atas nota
pertanggungan yang telah diterbitkan serta menandatangani surat
pemberitahuan premi sesuai dengan batas wewenang yang telah ditetapkan.
k. Menandatangani cek, bilyet giro dan surat perintah transfer serta memberikan
tugas-tugas khusus kepada bawahannya.
2. Kepala Unit Teknik dan Penyelesaian Klaim :
a. Memonitor kinerja masing-masing fungsi dan membuat rekomendasi secara
langsung kepada kantor cabang perihal persetujuan klaim maupun
fungsi-fungsi lainnya.
b. Memimpin, memotivasi, membina dan mengembangkan bawahan yang ada di
lingkungan Kepala Unit Teknik
c. Memelihara, menilai dan memberikan saran penyempurnaan terhadap system,
prosedur, tata kerja di lingkungan terkait.
d. Menjalin kerjasama dengan unit-unit kerja lain di lingkungan kantor cabang.
e. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Kepala Kantor
Cabang.
f. Membina hubungan baik dengan instansi di luar perusahaan yang
berhubungan dengan kagiatan Kepala Unit Teknik dengan batas wewenang
yang ditetapkan.
g. Melaksanakan kegiatan regristrasi surat tuntutan ganti rugi.
h. Menggunakan, mengatur sumber daya manusia, alat atau sarana fisik yang
i. Mengadakan hubungan dengan unit-unit kerja di lingkungan perusahaan
untuk kelancaran tugas, menyangkut hal-hal rutin.
j. Membutuhkan paraf pada dokumen-dokumen klaim sebagai tanda persetujuan
sesuai batas wewenang yang diberikan.
k. Berhubungan dengan instansi atau pihak di luar perusahaan dalam batas
wewenang yang ditetapkan.
l. Menyampaikan pendapat kapada KEpala KAntor Cabang tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan untuk tujuan penyempurnaan.
3. Kepala Unit Pemasaran :
a. mencari nasabah baik perorangan, instansi maupun perusahaan.
b. Membina nasabah dan memberikan bimbingan tentang pentingnya
berasuransi.
c. Membantu perencanaan-perencanaan untuk mendapatkan kepercayaan
konsumen maupun data-data pemasukan premi.
d. Membuat rekomendasi pada unit akseptasi atau produksi untuk membuat
polis.
e. Menyampaikan secara jelas dan terperinci kepada tertanggung tentang isi dan
perjanjian yang terdapat dalam polis.
f. Melayani tertanggung sebaik mungkin.
g. Berhak dan berkewajiban untuk mencari nasabah.
h. Menyampaikan secara jelas dan terperinci kepada tertanggung tentang isi dan
i. Memberikan karyawan harga pada setiap nasabah sehubungan proyek-proyek,
pos-pos, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.
j. Memintakan persetujuan kepada divisi underwriting kantor pusat untuk
menentukan tariff sebagai dasar kesepakatan harga untuk tertnggung.
k. Membangun analisa terhadap calon tertanggung.
l. Dapat meminta data secara langsung kepada masing-masing unit baik yang
berhubungan dengan premi maupun klaim.
4. Kepala Unit Keuangan :
a. Mengusahakan kelancaran dan ketertiban palaksanaan pekerjaan serta
mengusahakan dan pengembangan sumber daya manusia, alat atau sarana
fisik serta milik perusahaan di lingkungan Kepala Kerja Unit Keuangan.
b. Membantu Kepala Cabang dalam menyusun program kerja tertulis Kepala
Unit Pemasaran.
c. Merencanakan dan mengusulkan secara kuantitatif dan kualitatif sumber daya
manusia, peralatan dan sarana fisik untuk kebutuhan Kepala Unit Keuangan.
d. Melaksanakan kegiatan administrasi pembukuan dan keuangan di kantor
cabang.
e. Mengelola penggunaan dana, menyusun penggunaan aliran dana mingguan,
pertanggung jawaban keuangan dan penyelenggaraan administrasi yang
berkaitan dengan seluruh kegiatan unit keuangan.
f. Membantu usaha pengawasan dan pembinaan kepada pengusaha kecil dan
g. Menandatangani laporan-laporan, memo, nota dinas dan surat-surat lainnya
yang berhubungan dengan kedinasan.
h. Menilai konduite dan mengusulkan promosi atau mutasi jabatan bawahannya.
i. Memberikan tugas-tugas khusus kepada bawahan.
j. Memutuskan dan menandatangani perubahan dan pembatalan atas nota
penutupan pertanggungan yang telah diterbitkan serta menandatngani
surat-surat pemberitahuan pengembalian premi sesuai dengan batas wewenang
yang telah ditetapkan.
k. Memutuskan dan menandatangani seluruh surat persetujuan, penolakan,
pembatalan, klaim sesuai dengan batas wewenang yang telah ditetapkan.
l. Mengajukan rencana anggaran tahunan untuk keperluan kantor cabang.
2.4 Aspek-Aspek Kegiatan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor
Cabang Bandung Koorporasi
PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) memiliki 74 cabang di seluruh Indonesia
dan 1 cabang diluar negeri. Kantor Cabang PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
yang berada di Jawa Barat, yaitu Bandung Koorporasi sebagai Kantor Cabang
Supervisi yang membawahi Kantor Cabang Bandung Ritel; Cirebon; Bogor; dan
Tasikmalaya secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini :
Tabel 2.1 Personalia Setiap Kantor-Kantor Cabang yang Berada di Jawa Barat pada
No
Nama Unit Kantor Cabang
Jabatan Bandung
Koorporasi
Bandung Ritel
Cirebon Bogor Tasikmalaya Jumlah
1 Kepala Cabang 1 1 1 1 1 5
Sumber : PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung
Pada dasarnya, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) memiliki 2 kelompok
produk yang dipasarkan atau ditawarkan, yaitu korporasi dan ritel. Sampai dengan
tahun 1999, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung
Korporasi lebih berkonsentrasi pada bisnis korporasi, sedangkan untuk bisnis ritel
ditangani oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Ritel.
Setelah mengikuti perkembangan yang terjadi di pasar selama hamper 10 tahun, pada
awal tahun 2000 telah dilakukan restrukturisasi terhadap portofolio bisnis dengan
mengembangkan produk ritel.
Mengenai produk korporasi yang dipasarkan, mengacu pada meningkatnya
laju pembangunan di Indonesia pada berbagai sector kehidupan, mengundang pula
bentuk, seperti kerusakan alat-alat, tertanggungya transportasi, rusaknya proyek hasil
pembangunan dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut bila tidak dipertimbangkan upaya
perlindungan dari berbagai risiko dapat menimbulkan kerugian keuangan yang tidak
sedikit. Di samping itu, segala pekerjaan yang telah diselesaikan pun perlu
dihindarkan dari kemungkinan risiko-risiko kerusakan.
Secara garis besar, produk korporasi yang ditawarkan PT. Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) diantaranya adalah :
1. Asuransi pengangkutan merupakan jenis asuransi yang menutup kepentingan
untuk mengatasi risiko kerugian dalam pengangkutan barang baik melalui
darat, laut dan udara serta menjadi salah satu produk unggulan dalam produk
koorporasi.
2. Asuransi kebakaran merupakan jenis asuransi yang menutup kepentingan
untuk mengatasi risiko kerugian karena kebakaran menjadi salah satu produk
unggulan dalam produk koorporasi.
3. Asuransi penerbangan merupakan jenis asuransi yang menutup kepentingan
untuk mengatasi resiako kerugian yang terjadi atas pesawat terbang dan
peluncuran satelit serta pengorbitannya.
pemasangan mesin dan pengoprasiannya serta menjadi salah satu produk
unggulan dalam produk koorporasi.
5. Asuransi rangka kapal merupakan jenis asuransi yang menutup kepentingan
mengatasi risiko kerugian yang terjadi atas kapal laut.
6. Asuransi kendaraan bermotor merupakan jenis asuransi yang menutup
kepentingan untuk mengatasi risiko kerugian yang terjadi atas kendaraan
bermotor.
7. Asuransi aneka merupakan jenis asuransi di luar kelompoknya yang
terdahulu, antara lain menutup kepentingan untuk mengatasi risikokerugian
yang terjadi karena kecelakaan diri anak sekolah, lintasan, pengunjung wisata,
keluarga, tamu hotel, haji dan pengiriman uanga serta menjadi salah satu
produk unggulan dalam produk koorporasi.
8. Asuransi keuangan merupakan jenis asuransi yang memberikan pinjaman
keuangan berupa surety bond, custom bond, financial guarantee dan credit insuranceserta menjadi salah satu produk unggulan dalam produk koorporasi.
9. Asuransi minyak dan gas merupakan jenis asuransi yang menutup kepentingn
unutk mengatasi risiko kerugian yang terjadi di industry yang bergerak di
Sedangkan produk ritel mengacu kepada suatu risiko terjadinya musibah yang
tidak pernah terduga. Jika dating, ia tidak terhindarkan, baik pada masyarakat
korporasi maupun masyarakat perorangan. Untuk itulah PT. Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) selain memberikan pelayanan jasa terhadap objek asuransi yang kompleks
dan berskala besar juga mengembangkan hal yang sama terhadap objek asuransi
perseorangan bagi masyarakat umum.
Untuk tujuan tersebut PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) mengembangkan
beberapa jenis asuransi untuk produk ritel, antara lain:
1. Asuransi kendaraan bermotor merupakan sebagian atau seluruhnya yang
disebabkan oleh tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, perbuatan jahat
orang lain, kebakaran, pencurian, kerusuhan dan huru-hara. Sebagian dan atau
seluruhnya yang disebabkan oleh banjir, letusan gunung berapi, angin topan,
tsunami, badai dan gempa bumi bila otomatis dijamin atau ada perluasan jaminan.
2. Asuransi graha merupakan kombinasi atau paduan antara asuransi kebakaran,
kecelakaan diri dan meninggal dunia biasa yang ditunjukan untuk segmen Debitur
Kredit Pemilikan Rumah Perbankan baik secara perorangan maupun kumpulan.
3. Asuransi oto merupakan gabungan asuransi kendaraan bermotor dan kecelakaan
diri pengemudi serta penumpangnya.
4. Asuransi karisma merupakan penggabungan asuransi kebakaran rumah,
5. Asuransi pelangi merupakan asuransi kecelakaan diri penumpang pesawat terbang
dalam perjalanan tertentu.
6. Asuransi lintasan merupakan asuransi kecelakaan diri penumpang pesawat terbang,
kapal laut, kereta api dan kendaraan darat lainnya dalam periode tertentu.
7. Asuransi keluarga merupakan penggabungan dari 7 jenis pertanggungan dan
mencakup pemberian proteksi terhadap risiko kebakaran rumah dan inventarisnya
serta kecelakaan diri anggota keluarga, kendaraan bermotor dan tuntutan pihak
23 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memperoleh banyak
pengetahuan baru tentang dunia kerja. Penulis dalam pelaksaan kerja praktek di PT.
Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi ini
ditempatkan pada bagian pemasaran yang menangani urusan bidang transaksi, klaim,
perpanjangan asuransi meskipun sesekali ditempatkan pada bagian keuangan, dan
sistem informasi manajeman dan akuntansi.
Adapun bidang kajian dalam pelaksanaan kerja praktek yang penulis
lakukan yaitu di bidang pemasaran. Pelaksanaan kuliah kerja praktek ini dibimbing
oleh Bapak Sudana, S.E.
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Teknis pelaksanaan kuliah kerja praktek yang dilakukan oleh penulis pada PT.
Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi di bagian
pemasaran dan keuangan adalah dengan cara membaca, mengamati dan mempelajari
secara langsung surat-surat dan kegiatan-kegiatan perusahaan yang berhubungan
Adapun jenis kegiatan yang penulis lakukan selama pelaksanaan kerja
praktek pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung
Koorporasi adalah sebagai berikut:
1. Perkenalan dengan karyawan di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor
Cabang Bandung Koorporasi.
2. Mendengarkan pengarahan dari Bapak Sudana, SE., mengenai tata cara
pelaksanaan kerja praktek dan gambaran umum PT. Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi.
3. Melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran, dan
keuangan seperti menangani nasabah yang ingin mengajukan klaim, mensurvai
nasabah yang akan memperpanjang asuransinya, membuat SP (Surat Penawaran),
SPAK (Surat Perkenalan Asuransi Kerugian), laporan renewal, mencari
arsip-arsip nasabah untuk diajukan lagi sebagai permohonan perpanjangan asuransi.
4. Selain kegiatan pemasaran, penulis juga melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan bagian keuangan, seperti menangani outstanding, menghitung banyaknya
klaim dari nasabah , serta menginput datanya ke dalam sistem keuangan PT.
Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi, yang
dalam hal ini bank menggunakan software Sistem Aplikasi yang bernama STAR.
5. Karena dianggap sebagai mahasiswa dari UNIKOM yang mempunyai
pengetahuan tentang teknologi informatika yang maju, penulis pernah ditugaskan
Serta penulis juga diberikan tugas untuk mengamankan komputer dari serangan
virus, seperti menginstal anti-virus dan meng-update anti-virus agar komputer
selalu dalam keadaan aman dari virus.
6. Mengambil data di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang
Bandung Koorporasi mengenai Proses Transaksi Pembayaran Premi.
7. Membaca buku-buku keuangan lainnya yang berhubungan dengan bidang kajian
yang penulis ambil sebagai panduan dalam pembuatan laporan.
8. Membantu mengarsipkan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai bukti
dalam proses transaksi seperti Surat Permohonan Penutupan Asuransi Jasindo
(SPPA), Polis Asuransi, Kwitansi Pembayaran Asuransi, Penerimaan Kas/ Bank
atau Kredit Nota. Dan Nota produksi yang telah ditandatangani oleh kepala
cabang PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung
Koorporasi.
9. Membantu memasukkan arsip-arsip atas teransaksi harian, untuk dijadikan
pedoman atas kegiatan harian dari PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor
Cabang Bandung Koorporasi, sehingga dapat dipertanggung jawabkan dengan
3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor
PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung
Dalam proses transaksi pembayaran premi merupakan suatu proses
menganalisa hasil survei objek asuransi untuk menentukan tarif premi yang
dipertanggungkan kepada pihak tertanggung. Dalam menentukan tarif premi
ditentukan dengan melihat nilai tertinggi suatu objek asuransi tersebut. Jadi malihat
kecenderungan dari musibah yang dapat terjadi terhadap objek atau barang berharga
yang dimiliki tertanggung, maka penanggung mengeluarkan harga pertanggungan
sesuai dengan risiko yang akan timbul.
Proses yang dilakukan PT. Asuransi secara umum melalui beberapa tahapan,
yaitu Proses Akseptasi dan Penetapan Pembayaran Premi. Proses-proses ini sangat
membantu kegiatan yang dilakukan oleh agen untuk kelengkapan dan kejelasan
dokumen-dokumen asuransi terhadap objek pertanggungan yang akan diasuransikan,
hal ini sangat menentukan sekali karena menentukan nilai pertanggungan yang
dikeluarkan oleh perusahaan asuransi dalam hal ini adalah PT. Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi. Proses-proses ini melalui
beberapa tahapan-tahapan yang man objek asuransi harus sesuai dengan peraturan
A. Proses Akseptasi
Proses Akseptasi merupakan proses awal yang dilakukan oleh PT. Asuransi
Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi dalam penentuan suatu
objek asuransi terhadap harga pertanggungan. Secara umum Proses akseptasi yang
dilakukan oleh seorang Agen melalui beberapa tahap, yaitu awal kedatangan pihak
tertanggung untuk mengajukan permohonan penutupan asuransi kendaraan bermotor
kepada perusahaan asuransi, perusahaan mengeluarkan dan menganalisa SPPA (
Surat Permohonan Penutupan Asuransi Jasindo) yang telah diisi oleh tertanggung,
survey risiko yang dilakukan pihak penanggung terhadap objek asuransi, kemudian
evaluasi risiko dari informasi yang diperoleh pada saat survey risiko, menetapkan
besarnya risiko dalam polis, SPP dikeluarkan perusahaan asuransi untuk diberikan
kepada pihak tertanggung, dam penetapan harga pertanggungan (premi) dikeluarkan
bersamaan dengan SPP (Surat Pengantar Polis).
Adapun Proses Akseptasi yang dilakukan oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia
Gambar 3.1
Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Pt. Asuransi JAsa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung
Selanjutnya akan dijelaskan tahapan-tahapan secara berurutan proses akseptasi yang
dilakukan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) adalah pada uraian berikut ini :
TERTANGGUNG
PREMI SPPA
SURVEY RESIKO
EVALUASI RISIKO
POLIS
Tahap Pertama : Pihak tertanggung dating untuk meminta bantuan jasa
kepada perusahaan asuransi untuk mengajukan permohonan
penutupan asuransi kendaraan bermotor. Setelah sepakat
akan bekerjasama dalam hal pertanggungan, maka pihak
tertanggung diminta untuk mengusi SPPA (Surat
Permohonan Penutupan Asuransi Jasindo) yang
ditandatangani oleh pihak tertanggung sebagai salah satu
dasar bagi terbentknya asuransi. Data yang umumnya
terdapat dalam SPPA antara lain adalah
keterangan-keterangan tertanggung, objek pertangguangan, data
penutupan asuransi yang pernah dilakukan, dan lain-lain.
Tahap Kedua : Agen menganalisa informasi yang terdapat dalam SPPA dan
dokumen-dokumen akseptasi lainnya.
Tahap Ketiga : Survey Lapangan (Survey Risiko) Maksudnya apabila
keterangan-keterangan tertulis diatas dianggap belum cukup,
maka dilakukan survei risiko untuk melihat dengan lebih
jelas kondisi fisik dan tingkat risiko yang akan timbul dari
obyek pertanggungan yang akan diasuransikan. Survei risiko
ini dapat dilakukan olehinternal surveyor(staff perusahaan) ataupun olehexternal surveyor
kerumitan yang dihadapi.
Tahap Keempat : Berdasarkan hasil-hasil analisa informasi pada tahap kesatu,
kedua, dan ketiga selanjutnya agen menentukan apakah
obyek pertanggungan tersebut dapat diterima atau
tidak.apabila objek pertanggungan dapat diterima,
selanjutnya ditetapkan luas jaminan, syarat-syarat polis, suku
premi serta besarnya premi yang akan dibebankan kapada
tertanggung.
Tahap Kelima : Sejalan dengan proses tersebut agen menetapkan besarnya
risiko yang akan disebarkan atau ditempatkan ke perusahaan
asuransi atau reasuransi lain, baik melalui mekanisme
koasuransi maupun reasuransi.
Tahap Keenam : Setelah proses tersebut selesai dilakukan, maka pada
prinsipnya polis dapat diterbitkan, dan dapat segera
diberitahukan kepada pihak tertanggung melalui SPP ( Surat
Pengantar Polis.
Tahap Ketujuh : Jaminan polis baru mulai berlaku apabila syarat-syarat polis
sudah dipenuhi, antara lain dengan harga pertanggungan
(Premi) telah dibayar oleh tertanggung dalam tenggang
B. Penetapan Besarnya Premi
PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dalam Penetapan Besarnya Premi yang
dilakukan oleh agen pada prinsipnya dipertanggungkan kepada pihak tertanggung.
Penetapan besarnya premi asuransi dapat dilihat dari Jenis Resiko objek
pertanggungan yang ditutup, Jangka waktu pertanggungan, dan Besarnya harga
pertanggungan (Premi).
Adapun Term and Condition dan rate premi yang kami tawarkan adalah sebagai
berikut :
1. Kendaraan Dinas Roda 4 (empat) :
Kondisi : All Risk :
Paket Jasindo Oto Silver ( usia kendaraan 0% 5 tahun )
Rate :
Jasindo Oto Silver : 1,7 % / tahun
Kondisi, Resiko Sendiri & Perluasan Jaminan :
Tabel 3.1
Tabel Perluasan Jaminan PT. Jasa Asuransi Indonesia Persero
Penutupan
2. Full Insured
3. Perlengkapan atau peralatan non-standar
4. Kecelakaan Diri Pengemudi + max.3 penumpang
5. Tanggu Jawab hukum (maksimum)
6. Bencana Alam
7. Kerusuhan, huru hara, Terorisme, Sabotase
8. Survey di Lokasi
9. Derek (maksimum)
10. Ambulans ( maksimum )
11. Bengkel Reguler
12. Bengkel Authorized
13. Suku Cadang Asli
14. Biaya Transportasi ( Ketika Mobil Diperbaiki)
15. Kerugian Total (CTL)
16. Risiko Sendiri Klaim Partai Loss dan Constructive Total loss
17. Risiko sendiri klaim Actual Total Loss
≥80% dari harga
≥70% Harga Pasar Rp. 200.000
≥70% Harga Pasar Rp. 200.000
Contoh Perhitungan Premi :
Harga Pertanggungan Rp.
100.000.000,-Premi : 1,7% x Rp. 100.000.000,- Rp. 1.700.000,-Biaya Polis + Materai Rp. 22.000,-Total Premi per tahun Rp.
1.722.000,-2. Kendaraan Dinas Roda 2 (Dua)
Kondisi : Total Lost Only
Rate : 2,0% ( Minimum premi Rp. 80.000,00)
Resiko Sendiri :
Actual Total Loss ( Kerugian Akibat Pencurian ) : 10% JHP
Constructive Total Loss ( Kerugian >75% JHP) : 0.25% JHP
(Minimum Rp. 50.000,00 Maksimum Rp. 250.000,-)
Contoh Perhitungan Premi :
Harga Pertanggungan Rp.
10.000.000,-Premi : 2,5% x Rp. 10.000.000,- Rp. 200.000,-Biaya Polis + Materai Rp.
22.000,-Total Premi per tahun Rp.
222.000,-3. Kendaraan Pemadam Kebakaran
Kondisi : All Risk dengan luas jaminan :
Pa. Penumpang dan Pengemudi @ Rp.
10.000.000,- Kerusuhan dan Huru hara
Resiko Sendiri 375.000,- per kejadian.
Resiko Sendiri untuk TL (akibat pencurian) 10% dari JHP.
Rate : 3,5%
Contoh Perhitungan Premi :
Harga Pertanggungan Rp.
3.000.000.000,-Premi : 3,5% x Rp. 3.000.000.000,- Rp. 10.500.000,-Biaya Polis + Materai Rp.
22.000,-Total Premi per tahun Rp.
10.522.000,-Kerugian Total ( Total Loss )
3.3.2 Hambatan Yang Dihadapi Dalam Proses Transaksi Pembayaran
Premi Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) PT. Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung.
Setiap aktivitas pekerjaan yang dilakukan perusahaan jasa tidak ada yang
sempurna, mengungat aktivitas pekerjaan yang dilakukan tidak pernah luput dari
kesalahan baik yang disengaja maupun tidak, begitu pula halnya dengan Proses
Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) PT. Asuransi
Jasa Indonesia (Persero).
Walaupun PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) selalu berusaha keras dalam
memajukan usahanya. Tetapi tetap saja dalam kegiatan yang dilakukan PT. Asuransi
Jasa Indonesia (Persero) menemukan beberapa hambatan. Adapun hambatan yang
dirasakan cukup menghambat diantaranya adalah :
■Faktor Eksternal
1. Kadang kala pihak tertanggung meminta penerbitan polis secara cepat, karena
menginginkan objek asuransi yang dipertanggung dapat segera diselesaikan.
2. Adanya kesulitan dari pihak nasabah dalam harga yang dikeluarkan oleh
perusahaan, sehingga terjadi penguluran waktu y7ang menimbulkan
ketidakpastian bagi perusahaan apakah perjanjian kerjasama akan dilakukan
3. Terjadinya kredit macet yang dilakukan oleh nasabah karena lalai
melaksanakan kewajiban pelunasan premi yang sudah jatuh tempo. Sehingga
menimbulkan hambatan baru bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas
pekerjaan.
■Faktor Internal
Mengalamai kekeliruan dalam penentuan harga pertanggungan (Premi), yang
mana akan dipertanggungkan kepada pihak tertanggung.
3.3.3 Usaha Yang Dilakukan Dalam Mengatasi Hambatan Yang Timbul
Pada Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan
Bermotor (KBM) PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero).
Dalam mengantisipasi hambatan yang timbul dalam proses pembayaran
premi asuransi kendaraan bermotor, diperlukan beberapa alternative
pemecahan masalah. Beberaapa alternatif pemecahan masalah yang dilakukan
PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero), yaitu :
■Faktor Eksternal
1. Maka pihak penanggung dalam arti ialah perusahaan asuransi akan
melakukan negoisasi kembali dalam hal memberikan penjelasan kembali
secara lebih lengkap dan jelas. Karena ketentuan – ketentuan yang berlaku
telah sesuai dengan SOP (Standar Operating Procedur) bahwa penerbitan
polis selambat – lambatnya 3 (Tiga) hari. Dalam hal ini tidak dapat
dirubah kembali karena telah sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang
ada
2. Setelah penentuan harga pertanggungan yang dikeluarkan oleh perusahaan
terdapat hambatan dalam proses negosiasi. Perusahaan asuransi
memberikan kebijakan kepada pihak pertanggung waktu berfikir untuk
memberikan keputussan untuk setuju atau tidak dalam harga yang telah
ditetapkan, dan paling lambat waktu yang diberikan perusahaan selama
satu minggu. Jika perusahaan mendapatkan tanggapan dari pihak
tertanggung dalam persetujuan penetapan harga maka perusahaan akan
menemui secara langsung pihak tertanggung atau pihak tertanggung
sendiri yang mengunjungi perusahaan dan melanjutkan perjanjian
kerjasama. Sedangkan jika tanggapan tersebut hanya ingin mengadakan
pertemuan antara tertanggung dan penanggung biasanya akan terjadi
megoisasi kembali. Tetapi bila sama sekali tidak ada jawaban dari pihak
tertanggung dan melebihi batas waktu yang ditentukan maka perusahaan
akan membatalakan perjanjian kerjasama tersebut.
3. Adapun beberapa cara mengatasi kredit macet yang dialami perusahaan,
memalui beberapa cara yaitu :
a. Gencarkan usaha penagihan dalam 10 hari setelah kebiasaan bayar
tunggakan akan semakin besar dan kemungkinan piutang tidak
tertagih.
b. Kirimlah surat tagihan langsung kepada individu daripada melalui
perusahaan, karena apabila terjadi seperti itu maka dari itu surat
tagihan sebaiknya dibuat secara ringkas dan langsung kepada tujuan
yang dimaksud.
c. Misalnya, dalam waktu 30 hari terhitung dari tanggal mulai
berlakunya polis setelah jatuh tempo dan kwitansi tagihan belum
dilunasi, maka penerbitan polis baru/ perpanjangan akan
dipertanggungkan. Bila sistem ini disepakati, maka perusahaan tidak
akan ragu untuk membatalkan dalam penerbitan polis baru, apabila
terjadi pelanggaran- pelanggaran pembayaran premi yang tidak masuk
akal.
Adapun kebijakan yang diberikan perusahaan setelah pihak tertanggung
bernegoissasi kembali, dimana perusahaan memberikan waktu 2 bulan untuk
pelunasan premi, dan apabila masih melewati jatuh tempo maka perusahaan akan
■Faktor Internal
Ada beberapa penyebab kekeliruan dalam penetapan harga pertanggungan
premi, salah satu halnya adalah terdapat kekeliruan dalam penetapan haraga
pertanggungan, dan pemecahan masalah yang dilakukan sebagai berikut :
1. Jika kesalahan terjadi pada awal kegiatan survey dilokasi asuransi, maka
petugas survey asuransi akan memastikan kembali dengan lebihseksama
dan teliti yang menjadi objek asuransi tersebut untuk bisa menetapkan
harga pertanggungan dengan lebih tepat, lengkap dan jelas.
2. Apabila terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam perhitungan penetapan
harga pertanggungan, maka akan dilakukan pengecekan ulang kembali
baik dari dokumen – dokumen yang diperoleh perusahaan maupun pada
proses perhitungan harga pertanggungan pada objek asuransi, sehingga
benar – benar sesuai dan tepat untuk mengeluarkan harga pertanggungan.
Dan hal ini dilakukan sebelum harga pertanggungan dikeluarkan oleh
40 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja praktek yang penulis lakukan di PT. Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi mengenai proses
transaksi pembayaran premi, maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dalam proses transaksi pembayaran premi merupakan suatu proses
menganalisa hasil survei objek asuransi untuk menentukan tarif premi
yang dipertanggungkan kepada pihak tertanggung. Dalam menentukan
besarnya premi yang harus ditanggung dapat ditentukan dengan melihat
nilai suatu objek asuransi tersebut. Maka bila melihat kecenderungan dari
masalah yang terjadi terhadap objek yang telah diasuransikan maka pihak
tertanggung akan mengeluarkan premi sesuai dengan harga
pertanggungan.
2. Setiap aktivitas pekerjaan yang dilakukan suatu perusahaan jasa tidak
semuanya sempurna, mengingat aktivitas pekerjaan yang dilakukan tidak
pernah luput dari kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak
disengaja, begitu pula halnya dengan Proses Transaksi Pembayaran Premi
Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia
3. Dalam mengatasi suatu hambatan yang timbul dalam proses pembayaran
premi asuransi, diperlukan beberapa alternatif pemecahan masalah seperti
adanya negosiasi antara tertanggung dengan perusahaan dan harus teliti
dalam menyurvei objek yang akan diasuransikan.
4.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepada PT. Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi sebagai tanda terima kasih atas
kerjasamanya selama kuliah kerja praktek ini dan juga sebagai referensi untuk
kemajuan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung
Koorporasi di masa yang akan datang, yaitu:
1. Pelayanan yang telah diberikan oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Kantor Cabang Bandung Koorporasi kepada nasabahnya dapat dikatakan
baik tetapi perlu adanya peningkatan kearah yang lebih baik lagi, dimana
kepuasan nasabah dalam nenerima pelayanan dari PT. Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi memiliki citra
terhadap calon nasabahnya yang lain.
2. PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung
Koorporasi harus dapat berusaha untuk tidak mengalami kekeliruan dalam
menentukan harga premi yang akan dipertanggungkan kepada pihak
tertanggung dan apabila terjadi suatu kekeliruan maka harus diadakan
suatu kegiatan seperti pengecekan ulang kembali dokumen-dokumen dan
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang S1
Program Studi Manajemen
Oleh :
NAMA
: RIANA FEBRIYANTI
NIM
: 21207090
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
xi Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2006.Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta
McLeod Raymond, Schell George. 2004.Sistem Informasi ManajemenEdisi ke-8. Jakarta: PT. Indeks
Husnan, Enny. 2002.Dasar-dasar Manajemen KeuanganEdisi ke-3. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Sukirno Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Lembaga Penerbit fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Mulyadi. 2001.Akuntansi ManajemenEdisi ke-3. Jakrta: PT. Salemba Empat
Daginn Michael. 2005.Managing in Times of Change. Jakarta: BIP
www. Jasindo. co. id
ii
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kerja Praktek ini yang disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat guna menempuh jenjang Strata-1 Program Studi Manajemen di Universitas
Komputer Indonesia. Adapun Laporan Kerja Praktek yang penulis susun berjudul
“Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor
(KBM) Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang Bandung ”.
Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, penulis telah mendapatkan
berbagai dukungan, doa, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer.
3. Ibu Linna Ismawati, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
4. Ibu Elvira Azis, S.E., M.T., selaku Koordinator Kerja Praktek Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan
merangkap pula sebagai Dosen Wali kelas Mn-2 Manajemen angkatan 2007
iii
Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung yang telah
memperkenankan dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan kerja praktek di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor
Cabang Bandung.
8. Sudana, S.E., selaku pembimbing perusahaan yang telah membimbing
penulis dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.
9. Segenap staf dan pegawai PT. Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang
Bandung yang telah membantu penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.
10. Kedua orang tua, kedua kaka tercinta yang telah memberikan kasih sayang,
semangat, dan do’a untuk dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.
11. Dikhususkan untuk Yohan yang telah memberikan dorongan dan selalu
menemani saya selama mengerjakan Laporan Kerja Praktek ini.
12. Teman-teman kelas Mn-2 Manajemen Ekonomi angkatan 2007, serta
teman-teman terdekat saya, terimakasih untuk supportnya.
13. Seluruh sahabat dan rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberi bantuan
dan dorongan dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini
masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna dikarenakan
iv
Akhir kata semoga Allah SWT, membalas segala budi baik dari semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.
Bandung,
i
Dosen Pembimbing, Pembimbing Perusahaan,
Windi Novianti, S.E., M.M Sudana, S.E.
NIP : 4127.34.02.021 NIP : 1271
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen,
Linna Ismawati, S.E., M.Si. NIP : 4127.34.03.008
Bermotor (KBM) Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia Kantor
Cabang Bandung
Nama : Riana Febriyanti
NIM : 21207090
Jenjang : S1
Program Studi : Manajemen
xiii Data Pribadi:
Nama : Riana Febriyanti
NIM : 21207090
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 4 Februari 1989
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Bbk. Tarogong Gg Laksana I No. 17 RT 001/005
40232 Bandung
Riwayat Pendidikan:
TAHUN KETERANGAN
Lulus 1995 - 2001 SDN Tanjung 1 Bandung
Lulus 2001 - 2004 SMPN 24 Bandung
Lulus 2004 - 2007 SMA Pasundan 1 Bandung