• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Data kepegawaian Pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Data kepegawaian Pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

UZI NUGRAHA NIM. 1.05.05.143

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA KEPEGAWAIAN PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

UZI NUGRAHA 1.05.05.143

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

Tono Hartono, S.Si, MT NIP : 4127.70.26.001

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,

Prof.Dr.Ir H. Ukun Sastra Prawira.M.Sc. NIP : 4127.70.006

Ketua Program Studi Sistem Informasi,

(3)

Goverment of Province area West Bandung. In doing the activity of Sub-Province area secretariat office West Bandung is not only doing service to public but also do service to officer. Where in it there are some essential parts that is part of officers, Monetary Part, and part of IT. For every data processing passim especially part of officer often find difficulties, mistake and also delay in the case of making of report, besides at monetary part frequently find difficulties in enumeration of salary manually.

As for scheme of system which applied apply method waterfall with system approach method in the form of approach of structured programming and analysis as a means of assisting process, while development toolkit the application of database apply Programming language Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server as data base.

From this research result, researcher will design a information systems available for processing Officer data which expected can facilitate in processing data and lessen mistake in making of the report and in forwarding of quicker data information.

(4)

satu bagian dari kantor Pemerintahan daerah Kabupaten Bandung Barat. Didalam melakukan kegiatannya kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat tidak hanya melakukan pelayanan terhadap masyarakat tetapi juga melakukan pelayanan terhadap pegawai. Dimana di dalamnya terdapat beberapa bagian penting yaitu bagian Kepegawaian, bagian Keuangan, dan bagian IT. Untuk setiap pengolahan data di setiap bagian terutama bagian kepegawaian sering mengalami kesulitan, kesalahan serta keterlambatan dalam hal pembuatan laporan, selain itu pada bagian keuangan sering kali mengalami kesulitan dalam penghitungan gaji secara manual.

Adapunperancangan sistem yang digunakan menggunakan metode waterfall dengan metode pendekatan sistem berupa pendekatan analisis dan pemrograman terstruktur sebagai alat bantu proses, sedangkan alat pengembangan aplikasi database menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server sebagai basis data.

Dari hasil penelitian ini, peneliti akan merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengolah data Kepegawaian yang diharapkan dapat memudahkan dalam mengolah data dan mengurangi kesalahan dalam pembuatan laporannya dan dalam penyampaian informasi data yang lebih cepat.

(5)

Gambar 2.1 Arsitektur LAN ... 24

Gambar 2.2 Arsitektur WAN ... 25

Gambar 2.3 Interkasi antara LAN, MAN, WAN dan GAN ... 26

Gambar 2.4 Topologi Linear Bus ... 27

Gambar 2.5 Topologi Star ... 27

Gambar 2.6 Topologi Ring ... 28

Gambar 2.7 Model Hubungan Client-Server ... 29

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 36

Gambar 3.2 Model Sequensial Linear ... 42

Gambar 4.1 Flow Map Sistem Informasi Data KepegawaianYang Sedang Berjalan ... 54

Gambar 4.2 Diagram KonteksSistem Informasi Data KepegawaianYang Sedang Berjalan ... 55

Gambar 4.3 DFD Level 1 Sistem Informasi Data Kepegawaian Yang Sedang Berjalan ... 56

Gambar 4.4 Flow Map yang diusulkan pada sistem informasi Data Kepegawaian ... 61

Gambar 4.5 Diagram Konteks yang diusulkan pada sistem informasi Data Kepegawaian ... 62

Gambar 4.6 Data Flow Diagran level 1 yang diusulkan pada sistem informasi Data Kepegawaian ... 63

Gambar 4.7 Tabel Relasi ... 74

Gambar 4.8 Entity Relationship Diagram ... 75

Gambar 4.9 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Data Kepegawaian ... 84

Gambar 4.10 Perancangan Form Login ... 85

Gambar 4.11 Perancangan Form Input Data Pegawai ... 86

Gambar 4.12 Perancangan Form Input Data Cuti ... 87

Gambar 4.13 Perancangan Form Input Data Absen ... 87

(6)

Gambar 4.17 Perancangan Form Input Data Data Gaji ... 90

Gambar 4.18 Perancangan Form Input Data Lembur ... 91

Gambar 4.19 Perancangan Form Input Data Upah Lembur ... 92

Gambar 4.20 Perancangan Form Input Data SP ... 93

Gambar 4.21 Perancangan Output Laporan Data Pegawai ... 94

Gambar 4.22 Perancangan Output Laporan Data Absen ... 94

Gambar 4.23 Perancangan Output Laporan Gaji ... 94

Gambar 4.24 Perancangan Output Data Izin, Cuti, Sakit, Dinas Luar ... 95

Gambar 4.25 Perancangan Output Laporan Data Lembur ... 95

Gambar 4.26 Perancangan Output Laporan Upah Lembur ... 95

Gambar 4.27 Perancangan Output Laporan Data SP ... 96

Gambar 4.28 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 97

Gambar 5.1 Tampilan Database ... 112

Gambar 5.2 Tabel User/Pengguna ... 113

Gambar 5.3 Tabel Pegawai ... 113

Gambar 5.4 Tabel Absensi ... 113

Gambar 5.5 Tabel Registrasi ... 114

Gambar 5.6 Tabel Izin, Cuti, Sakit Dinas Luar ... 114

Gambar 5.7 Tabel Teguran ... 114

Gambar 5.8 Tabel Lembur ... 115

Gambar 5.9 Tabel Upah Lembur ... 115

Gambar 5.10 Tabel Bagian ... 115

Gambar 5.11 Tabel Gaji ... 116

Gambar 5.12 Tabel Gol Gaji ... 116

Gambar 5.13 Tabel Potongan ... 116

Gambar 5.14 Form Utama ... 117

Gambar 5.15 Form Absen Masuk & Keluar ... 118

Gambar 5.16 Form Login ... 119

(7)

Gambar 5.20 Form Data Teguran/SP ... 121

Gambar 5.21 Form Data Bagian ... 121

Gambar 5.22 Form Registrasi Data Baru ... 122

Gambar 5.23 Form Data Gaji ... 123

Gambar 5.24 Form Data Upah Lembur ... 123

Gambar 5.25 Laporan Data Pegawai ... 124

Gambar 5.26 Laporan Data Absensi ... 124

Gambar 5.27 Laporan DataGaji Pegawai ... 125

Gambar 5.28 Laporan DataUpah Lembur ... 125

Gambar 5.29 Laporan Slip Gaji ... 126

Gambar 5.30 Setup program ... 126

Gambar 5.31 Awal Instalasi ... 127

Gambar 5.32 License Agrement ... 127

Gambar 5.33 Memilih Direktori Tujuan ... 128

Gambar 5.34 Membuat Shortcut Program ... 128

Gambar 5.35 Memulai Instalasi ... 129

(8)

Tabel 1.1 Estimasi Jadwal Penelitian ... 8

Tabel 4.1 Tabel Analisis Dokumen ... 51

Tabel 4.2 Tabel Kamus Data Pegawai ... 64

Tabel 4.3 Tabel Kamus Data Absensi ... 65

Tabel 4.4 Tabel Kamus Data Penggajian ... 65

Tabel 4.5 Tabel Kamus Data Registrasi ... 65

Tabel 4.6 Tabel Kamus Data Izin ... 66

Tabel 4.7 Tabel Kamus Data Bagian ... 66

Tabel 4.8 Tabel Kamus Data Upah Lembur ... 66

Tabel 4.9 Tabel Kamus Data Potongan ... 67

Tabel 4.10 Tabel Kamus Data Lembur ... 67

Tabel 4.11 Tabel Kamus Data Gaji Golongan ... 67

Tabel 4.12 Tabel Kamus Data Teguran/SP ... 68

Tabel 4.13 Tabel Perancangan Database ... 68

Tabel 4.14 Tabel Pegawai ... 77

Tabel 4.15 Tabel Absen Masuk ... 78

Tabel 4.16 Tabel Absen Keluar ... 78

Tabel 4.17 Tabel Gaji ... 78

Tabel 4.18 Tabel Registrasi ... 79

Tabel 4.19 Tabel Izin ... 79

Tabel 4.20 Tabel Bagian ... 79

Tabel 4.21 Tabel Upah Lembur ... 79

Tabel 4.22 Tabel Potongan ... 80

Tabel 4.23 Tabel Lembur ... 80

Tabel 4.24 Tabel Gol Gaji ... 80

Tabel 4.25 Tabel Teguran/SP ... 80

Tabel 5.1 Rencana Pengujian Sistem Informasi Data Kepegawaian ... 98

Tabel 5.2 Pengujian Pengecekan Data User yang telah Terdaftar ... 99

(9)

Tabel 5.6 Pengujian Pengisian Data Lembur ... 103

Tabel 5.7 Pengujian Pengisian Data Teguran/SP ... 104

Tabel 5.8 Pengujian Pengisian Data Cuti/Izin/Sakit/Dinas Luar ... 105

Tabel 5.9 Pengujian Proses Penggajian ... 106

Tabel 5.10 Pengujian Proses Upah Lembur ... 107

Tabel 5.11 Pengujian Proses Absensi ... 107

(10)

xvi

1. Daftar Simbol Flowmap

Simbol Nama Simbol Keterangan

Dokumen

Proses

Proses manual

Garis alir

Data store

Database

Menunjukan dokumen input atau output untuk proses manual atau komputer

Kegiatan proses yang dilakukan dengan komputerisasi

Kegiatan proses yang dilakukan dengan manual

Menunjukan alir data dari atau ke proses

Menunjukan penyimpanan arsip atau dokumen non komputer

(11)

xvii

Simbol Nama Simbol Keterangan

Entitas

Proses

Alir data

File

Menunjukan bagian luar dari sistem yang mempunyai hubungan dengan sistem Menunjukan proses data / informasi yang terjadi didalam sistem

Menunjukan aliran data yang terjadi

(12)

vii

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK…….……….………….……… i

ABSTRACT…..……….………….………..…… ii

KATA PENGANTAR……….………….………….……. iii

MOTTO………...….………….………….……. vi

DAFTAR ISI……….………….………...……….. vii

DAFTAR GAMBAR……….………. xi

DAFTAR TABEL……….……….. xiv

DAFTAR SIMBOL……….………….………... xvi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian……… 1

1.2. Identifkasi Dan Rumusan Masalah ………. 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ……… 4

1.4. Kegunaan Penelitian………. 5

1.4.1. Kegunaan Praktis……… 5

1.4.2. Kegunaan Akademis………. 6

1.5. Batasan Masalah……… 7

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian……… 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 9

(13)

viii

2.2. Definisi Informasi ... 13

2.2.1. Pengolahan Data ... 14

2.2.2. Kualitas Informasi ... 14

2.2.3. Nilai Informasi ... 16

2.3. Definisi Sistem Informasi ... 16

2.3.1. Pilar Sistem Informasi ... 17

2.3.1. Komponen Sistem ... 18

2.4. Definisi Dari Kasus Yang Dianalisis ... 21

2.4.1. Definisi Absensi ... 21

2.4.1. Definisi Cuti ... 22

2.4.1. Definisi Penggajian... 22

2.5. Jaringan Komputer ... 24

2.5.1. Jenis – jenis Jaringan Komputer ... 25

2.5.2. Topologi Jaringan ... 27

2.6. Pengertian Client – Server ... 30

2.7. Perangkat Lunak Pendukung ... 31

2.7.1. Sekilas Tentang Pemrograman ... 31

2.7.2. Sekilas Tentang Microsoft SQL Server ... 32

2.7.3. Sekilas Tentang Visual Basic ... 32

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 33

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 33

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 33

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 35

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 37

3.2. Metode Penelitian ... 38

3.2.1. Desain Penelitian ... 38

(14)

ix

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 41

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 41

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 41

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perencanaan ... 45

3.2.4. Pengujian Software ... 49

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 51

4.1.1. Analisis Dokumen ... 51

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 52

4.1.2.1. Flow Map . ... 53

4.1.2.2. Diagram Konteks ... 55

4.1.2.3. Data Flow Diagram . ... 55

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 56

4.2. Perancangan Sistem ... 57

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 58

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 58

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 59

4.2.3.1. Flow Map ... 61

4.2.3.2. Diagram Konteks ... 62

4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 63

4.2.3.4. Kamus Data ... 64

4.2.4. Perancangan Basis Data ... 68

4.2.4.1. Normalisasi ... 69

4.2.4.2. Relasi Tabel ... 73

4.2.4.3. Entity Relation Diagram (ERD) ... 75

4.2.4.4. Struktur File ... 76

4.2.4.5. Kodifikasi ... 81

(15)

x

4.2.5.3. Perancangan Output ... 93

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 96

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Pengujian ... 98

5.1.1. Rencana Pengujian ... 98

5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 99

5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 108

5.2. Implementasi ... 108

5.2.1. Batasan Implementasi (Optional) ... 109

5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 110

5.2.3. Implementasi Perangkat Kelas ... 111

5.2.4. Implementasi Basis Data ... 112

5.2.5. Implementasi Antar Muka ... 117

5.2.6. Implementasi Installasi Program ... 126

5.2.7. Penggunaan Program ... 130

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 131

6.2. Saran ... 132

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada masa sekarang ini perkembangan teknologi informasi yang sangat

pesat telah mendorong berbagai pihak untuk dapat memanfaatkan teknologi

tersebut sebagai suatu kebutuhan dalam menyelesaikan pekerjaan, bahkan

perkembangan teknologi informasi tersebut telah banyak digunakan oleh berbagai

perusahaan dan instansi pemerintah maupun swasta, setiap instansi mulai

memperbaharui sistem yang sebelumnya dilakukan dengan cara sederhana

menjadi sebuah sistem yang berbasis komputer sehingga dapat memudahkan

dalam pekerjaan secara efektif dan efisien, tentunya hal tersebut harus ditunjang

dengan sistem aplikasi data yang dirancang secara khusus sehingga dapat

memudahkan dalam pengaplikasiannya.

Khusus pada bidang teknologi informasi, kita menyaksikan perkembangan

yang luar biasa pesat baik pada bidang perangkat keras (hardware) maupun

perangkat lunak (software). Tidaklah mengherankan jika dalam hitungan bulan

bahkan minggu telah hadir teknologi baru di tengah-tengah kita. Dengan

kemajuan teknologi yang pesat hendaklah di manfaatkan untuk dapat menangani

permasalahan yang dinilai kurang efektif dan efisien dengan sebuah sistem baru

yang dapat memberikan kemudahan dalam efektifitas dan efisiensi dalam suatu

(17)

Penggunaan komputer saat ini tidak hanya di perusahaan-perusahaan besar

saja, tapi instansi pemerintah pun dalam hal ini adalah Bagian tata usaha kantor

Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat sudah selayaknya menggunakan

komputer untuk mengolah data, khususnya dalam hal pendataan karyawan dan

penggaji. Tidak dapat dipungkiri, bahwa sistem komputerisasi dapat mengolah

data dengan cepat dan akurat jika berdasarkan informasi komputer. Rincian

kegiatan Bagian tata usaha adalah mengolah pendataan dan gaji karyawan, saat ini

pegawai bagian tata usaha merasa tidak efektif dalam bekerja, hal ini disebabkan

karena proses pengolahan data yang masih tergolong manual yaitu dengan

melakukan pencatatan – pencatatan sederhana dalam sebuah buku atau

menginputkan data secara langsung kedalam microsoft excel, akibatnya sering

terjadi ketidakpuasaan pelayanan terhadap karyawan karena ketidaksesuaian

jumlah sumber daya yang ada dalam melayani para karyawan, meskipun

komputer telah tersedia sebagai fasilitas pendukung aktifitas kerja. Hal – hal

diatas masih memungkinkan besarnya terjadi kesalahan-kesalahan atau

ketidaktepatan dalam pengolahan data karyawan dan keuangan, demikian halnya

dengan Kepala Bagian tata usaha yang dinilai masih kurang mendapat fasilitas

yang layak dalam mendapatkan laporan kepegawaian dan penggajian yang

diperlukan.

Dengan sistem informasi dan teknologi yang tepat diharapkan dapat

meningkatkan pelayanan serta mutu yang lebih baik dan dapat membantu

memberikan kemudahan dalam setiap proses pengelolaan data kepegawai maupun

(18)

dapat disajikan dengan cepat dan akurat. dalam Sistem informasi yang terintegrasi

akan sangat membantu terciptanya data yang akurat dan kebutuhan waktu yang

cepat dalam melakukan pengelolaan data administrasi. Karena selama ini

pengolahan data tersebut dilakukan dengan pencatatan secara manual dan

semi-manual karena belum tersedianya program aplikasi yang dapat digunakan sebagai

alat bantu hal ini tentu sangat menyulitkan pegawai Tata Usaha dalam melakukan

pencatatan karena jumlah pegawai yang relatif banyak, sehingga akan memakan

waktu yang cukup lama dengan tenaga yang tidak sedikit.

Dengan adanya penelitian mengenai permasalahan yang ada sekarang ini

penulis mengusulkan suatu sistem dan program aplikasi untuk menunjang

pengolahan data kepegawaian tersebut dapat lebih memudahkan petugas menjadi

lebih efektif dan efisien. Sehingga kedepannya proses pengelolaan data

kepegawaian tidak menyulitkan berbagai pihak mulai petugas tata usaha maupun

para pegawai itu sendiri yang ingin mengetahui data miliknya sendiri.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis merasa tertarik untuk

membahas masalah tersebut, dan mengambil judul skripsi “PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI DATA KEPEGAWAIAN PADA KANTOR

SEKRETARIAT DAERAH KAB. BANDUNG BARAT”. Yang diharapkan

(19)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, terdapat beberapa

permasalahan yang terjadi, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Sering terjadi kesalahan-kesalahan atau ketidaktepatan data keuangan

dalam hal proses perhitungan gaji pegawai.

2. Lambatnya pelayanan dalam penyampaian informasi data kepegawaian.

3. Lambatnya dalam pembuatan laporan penggajian dan data pegawai.

Berdasarkan Uraian singkat pada Latar Belakang Masalah dan identifikasi

masalah di atas, maka dapat diangkat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang Sistem Informasi untuk meminimalisir kesalahan

dalam proses perhitungan gaji pegawai di Kantor Sekretariat Daerah

Kab.Bandung Barat?

2. Bagaimana merancang Sistem Informasi pengolahan data pegawai yang

mempermudah dalam pengolahan dan penyampaian informasi kepada

pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Kab.Bandung Barat?

3. Bagaimana merancang sistem informasi yang dapat memberikan laporan

data kepegawaian secara cepat dan tepat?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penulis melakukan penelitian ini adalah untuk membuat

(20)

penggajian yang membantu dalam penyajian informasi yang dibutuhkan di kantor

Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk membangun suatu sistem informasi yang dapat meningkatkan

kecepatan akan kebutuhan dalam pengolahan data penggajian di kantor

Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat.

2. Untuk mengefektifkan penyampaian informasi data kepegawaian kepada

pegawai secara cepat dan tepat.

3. Untuk membangun suatu aplikasi pengolahan data yang saling

berhubungan antara absensi, data pegawai dan Penggajian sehingga

diharapkan dapat menghasilkan laporan yang akurat.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah :

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi User

Dapat Mempermudah dalam melakukan Absensi Pegawai dan

mencari informasi yang dibutuhkan.

2. Bagi Perusahaan

Dengan adanya program aplikasi Data Kepegawaian ini diharapkan

perusahaan dapat mengelola Data kepegawaian dengan lebih baik,

(21)

ataupun upah lembur. Selain itu dapat menyelesaikan pekerjaannya

dengan efektif dan efisien.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Bagi penulis

Diharapkan dapat menambah Ilmu pengetahuan dalam

menerapkan dan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat semasa

kuliah untuk kemudian diterapkan dan dikembangakan dalam

dunia kerja .

2. Bagi Pihak-pihak atau Peneliti lain

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk dijadikan

referensi atau sebagai sumber yang dapat dikembangkan lebih

lanjut.

3. Bagi pengembangan dan ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu

Manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di

lapangan (praktek), sehingga dengan adanya perbandingan tersebut

akan lebih memajukan ilmu manajemen yang sudah ada untuk

diterapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai

(22)

1.5 Batasan Masalah

Sistem Informasi data kepegawaian adalah suatu sistem yang dapat

mencatat, mengolah,dan menghasilkan informasi yang berkaitan dengan sistem

data pegawai, absensi dan penggajian.

Dengan maksud agar pembahasan dan penyusunan dapat dilakukan secara

terarah sesuai dengan yang diharapkan serta untuk menghindari kesimpangsiuran

maka perlu ditetapkan batasan-batasan dari masalah yang dihadapi sesuai dengan

materi yang diberikan oleh pihak Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat,

adapun batasan maslah yang diambil adalah sebagai berikut :

1. Objek penelitian hanya membahas tentang sistem Pengolahan data

kepegawaian pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat.

2. Sistem yang dikembangkan meliputi Absensi, penggajian dan data

Karyawan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat.

3. Pemberian Pajak Penghasilan (PPH) kepada pegawai diberikan sebesar

5% dari gaji pokok.

4. Pemberian Tunjangan bagi pegawai yang telah menikah diberikan

tunjangan sebesar 10% dari gaji pokok, dan pemberian tunjangan bagi

yang telah memiliki anak diberikan 2% gaji pokok, sedangkan

tunjangan jabatan diberikan sebesar 5% dari gaji pokok.

5. Tool yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 sebagai program

aplikasinya dan SQL Server 2000 sebagai program untuk membangun

database-nya sedangka untuk pembuatan laporan menggunakan

(23)

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Kantor Sekretariat Daerah Kab.Bandung

Barat. yang beralamat di Jl. Raya Batujajar Km 3,5 No. 46 Kabupaten Bandung

Barat.

Adapun Lamanya Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat

pada table dibawah ini :

Tabel 1.1. Estimasi Jadwal Penelitian

No

Waktu 2010

Kegiatan

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi 2 Analisa sistem 3 Desain Sistem

4

Pembentukan

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Berikut akan dijelaskan tentang berbagai definisi tentang sistem informasi.

2.1.1 Definisi Sistem

Di dalam pendefinisian mengenai sistem terdapat dua kelompok

pendekatan yang berkaitan dengan sistem yaitu sistem yang lebih menekankan

kepada prosedur dan elemen. Menurut pendekatan prosedur sistem didefinisikan

sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang

menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan

dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Sedangkan menurut pendekatan

secara elemen sistem didefinisikan sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan

yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.

Berikut beberapa pendapat mengenai Sistem :

Menurut [Jogiyanto (2005:1)] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Masih dalam buku ‘Analisia dan Desain sistem informasi’ karangan jogiyanto

menerangkan:

Menurut [Jogiyanto (2005:2)] “Sistem adalah kumpulan dari

(25)

Dari definisi diatas terlihat jelas bahwa sebuah sistem merupakan sebuah

kumpulan atau Group dari bagian atau komponen yang berhubungan untuk

mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai dengan dibuatnya sebuah sistem

tersebut.

“Sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasi model

dan fungsionalitas yang dibuthkan. Komponen-komponen tersebut saling

berinteraksi di dalam sistem guna mentrans-formasi input yang diberikan

kepada sistem tersebut menjadi sebuah output yang berguna dan bernilai

bagi actor-nya” [Budi Irawan 2005 :24]

Dari definisi diatas kita dapat mengetahui bahwa sebuah sistem terdiri dari

input dan output dimana input tersebut memberi masukan kedalam suatu sistem

kemudian oleh sistem tersebut input diubah menjadi output yang berguna dan

bernilai bagi aktor.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara

lain[Ladjamudin 2005] :

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub

sistem atau bagian-bagian dari sistem.

(26)

Batas sistem merupakan suatu daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang

menguntungkan merupakan energi dari sistem sedangkan lingkungan luar

yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan..

d. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem.

e. Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input.

f. Keluaran Input.

Keluaran adalah energi yang diolah atau diklasifikasikan menjadi keluaran

yang berguna. Keluaran dapat berupa masukan bagi susbsistem yang lain

g. Pengolahan Sistem.

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu

sendiri sebegai pengolahnya. Pengolah itu yang akan merubah masukan

(27)

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, kalau sistem tidak

mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan

berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh

pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan

komponen lainnya. Karena suatu sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk

setiap kasus yang terjadi dan yang ada di dalam sistem tersebut.

Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sudut

pandang antara lain [Ladjamudin 2005]:

a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem

abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara

fisik.

b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam dan tidak

dibuat oleh manusia sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang

dirancang oleh manusia.

c. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertentu (Deterministic system)

dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System). Sistem tertentu beroperasi

(28)

tentu adalah Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya

tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa adanya turut campur dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah

sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk

lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

2.2. Definisi Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting di dalam sebuah sistem. Jika

sebuah sistem mengolah informasi yang salah maka penerima informasi akan

susah untuk mengambil keputusan masa kini atau masa yang akan datang.

Dalam manajemen , informasi merupakan data yang telah diproses

sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya.Sumber dari informasi adalah

Data, sedangkan Data itu sendiri adalah Kenyataan yang menggambarkanm suatu

kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada

waktu tertentu .dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.

Menurut [Jogiyanto (2005:8)] dalam buku ‘Analisis dan desain sistem

informasi’ adalah : “Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” .

Informasi berasal dari data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan

(29)

terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses

atau diolah.

2.2.1 Pengolahan data (Data Processing)

Berikut beberapa operasi yang ada di dalam pengolahan data [Ladjamudin

2005] :

a. Data masukan

Data masukan adalah kumpulan data transaksi ke sebuah pengolahan data

medium

b. Data Transformasi

Data transformasi merupakan penghitungan atau pengelompokan terhadap

kelompok kelompok tertentu. Beberapa contoh bentuk data transformasi :

1. Kalkulasi operasi aritmatik terhadap data field

2. Menyimpulkan proses akumulasi beberapa data

3. Melakukan klasifikasi terhadap data group-group tertentu

c. Informasi keluaran

Informasi keluaran adalah proses menampilkan informasi atau hasil dari

pengolahan data.

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality information) sangat dipengaruhi oleh beberapa

hal, diantaranya [Ladjamudin 2005] :

(30)

Sejauh mana tingkat relevansi informasi tersebut terhadap

kenyataan kejadian masa lalu, masa sekarang dan kejadian yang akan

datang.

2. Akurat (accuracy)

Suatu informasi harus memenuhi syarat yang satu ini karena suatu

informasi akan sangat berharga atau berkualitas jika sangat akurat.

3. Tepat Waktu (timelinss)

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Suatu informasi harus sesuai dengan keadaan saat itu. Keterlambatan suatu

informasi bisa berakibat fatal bagi suatu organisasi atau pemakainya hal

ini dikarenakan informasi merupakan landasan dalam pengambilan

keputusan.

4. Ekonomis (economy)

Informasi yang dihasilkan harus mempunyai daya jual yang tinggi

dan biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan

informasi tersebut harus minimal.

5. Efisien (efficincy)

Informsi yang berkualitas harus memiliki kalimat yang sederhana

dan mudah dimengerti, tapi bisa memberikan makna yang mendalam

6. Dapat Dipercaya (reliability)

Informasi yang didapat harus dari sumber yang bisa dipercaya.

(31)

2.2.3 Nilai Infomasi

Nilai dari suatu informasi (value of information) ditentukan dari dua hal,

yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

manfaatnya ebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Namun

kenyataannya, sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya

dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

2.3 Definisi Sistem Informasi

Definisi informasi dari berbagai sumber sebagai berikut

(http://ikc.depsos.go.id/berseri/teguh-cbis/index.php/ 10 Maret 2009) :

1. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam bukunya

Accounting Information System : Concept and Practise mengatakan informasi

sebagai kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat digunakan

untuk pengambilan keputusan bisnis.

2. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System :

Conceptual Foundations, Structures, and Development menyebutkan

informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi

penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan

sekarang maupun masa depan.

3. Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and

Bussiness Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang

menunjukan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada

(32)

Dari ketiga definisi dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil

dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat

bantu untuk pengambilan suatu keputusan pada saat ini maupun masa depan.

2.3.1. Pilar Sistem Informasi

a. Technoware

1. Hardware terdiri dari komputer, printer dan jaringan

2. Software merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis

dengan aturan-aturan tertentu untuk memerintahkan komputer untuk

melaksanakan tugas tertentu.

b. Humanware

1. Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator dan

sebagainya.

c. Infoware

1. Basis data merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait dan

saling berhubungan satu dengan lainnya. Basis data adalah kumpulan

kumpulan file yang saling berkaitan.

2. Database merupakan suatu tempat untuk menyimpan data.

3. Data merupakan komponen dari informasi yang akan diproses lebih lanjut

untuk menghasilkan informasi.

d. Organiware

(33)

2. Manajemen suatu kegiatan yang terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, pengadaan, dan lain-lain.

3. Prosedur, seperti document procedure atau proses sistem, buku penuntun

operasional dan teknis.

Kegiatan yang terdapat pada sistem informasi antara lain:

1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan

diproses.

2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan

suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas.

4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

5. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.3.2. Elemen/Komponen Sistem

Menurut http://apr1l-si.comuf.com/komponen.php, Sistem informasi

terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok),

yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen

teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan

komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan

yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Komponen Input, Input mewakili data yang masuk kedalam

(34)

menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa

dokumendokumen dasar.

2. Komponen Model, Komponen ini terdiri dari kombinasi

prosedur, logika, dan model matematik yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data

dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan

keluaran yang diinginkan.

3. Komponen Output, hasil dari sistem informasi adalah keluaran

yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi

yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. Komponen Teknologi, Teknologi merupakan “tool box” dalam

sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input,

menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Komponen Hardware, Hardware berperan penting sebagai suatu

media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi

sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah

dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk

memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

6. Komponen Software, Software berfungsi sebagai tempat untuk

mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari

(35)

7. Komponen Basis Data, Basis data (database) merupakan

kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu

dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan

menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data

perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan

informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu

diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang

dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga

berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data

diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket

yang disebut DBMS (Database Management System).

8. Komponen Kontrol, Banyak hal yang dapat merusak sistem

informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu,

kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri,

ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa

pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah

(36)

2.4 Definisi-Definisi Dari Kasus Yang Dianalisis

Dibawah ini dijabarkan beberapa definisi kasus yang dianalisis oleh

penulis.

2.4.1. Definisi Absensi

Absensi adalah suatu pendataan kehadiran , bagian dari pelaporan aktifitas

suatu institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi data-data kehadiran

yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan

dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.

2.4.1.1. Jenis-Jenis Absensi

Kita mengenal beberapa jenis absensi. Yang membedakan jenis-jenis absensi

tersebut adalah cara penggunaannya, dan tingkat daya gunanya Secara umum

jenis-jenis absensi dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu;

1. Absensi manual

Absensi manual adalah cara pengentrian kehadiran dengan cara

menggunakan pena (tanda tangan)

2. Absensi non manual (dengan menggunakan alat)

Absensi non manual adalah suatu cara pengentrian kehadiran dengan

menggunakan system terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu dengan barcode,

(37)

2.4.1.2. Pengelolaan Absensi

Pengelolaan absensi dengan memanfaatkan kelebihan teknologi informasi

adalah:

1. Absensi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat

2. Informasi hasil pencarian yang disajikan lebih lengkap

3. Link antar bagian divisi (Pencarian data kehadiran dari satu divisi ke divisi

lain)

4. Mempermudah dalam melakukan Entry dan Update data

5. Memudahkan pembuatan laporan dan rekapitulasi

6. Terdapat fasilitas informasi

Dengan demikian sistem yang terkomputerisasi akan mempermudah kerja

bagian kepegawaian, serta meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja dari

Perusahaan.

2.4.2 Cuti

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Cuti, Cuti adalah ketidakhadiran

sementara.

2.4.3 Penggajian

Banyak definisi gaji dikemukakan oleh para ahli,namun pada dasarnya gaji

bukan merupakan kata atau istilah yang baru untuk mempermudah kita dalam

melakukan sebuah pekerjaan. Berikut ini penulis kemukakan definisi dari sistem

menurut beberapa ahli asalah sebagai berikut:

Menurut [Soemarso S.R. (2005: 307)] Untuk menjalankan kegiatan, suatu

(38)

karyawan memberikan tenaga dan pikirannya kepada perusahaan akan menuntut

timbal balik yang berupa gaji. Gaji adalah “imbalan kepada pegawai yang diberi

tugas-tugas administratif dari pimpinan yang jumlahnya, biasanya tetap secara

bulanan atau tahunan. Disamping gaji, pegawai mungkin memperoleh

manfaat-manfaat yang diberikan dalam bentuk tunjangan, misalnya tunjangan jabatan,

tunjangan perumahan, tunjangan pengobatan, tunjangan hari raya, uang transport,

uang makan dan lain-lain.

Menurut [Mulyadi (2001: 373)] “Gaji umumnya merupakan pembayaran atau

penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan

manajer, umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan. Sedangkan upah

merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan

pelaksanaan/buruh”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah imbalan yang

diberikan kepada karyawan yang mempunyai jabatan lebih tinggi daripada

karyawan yang menerima upah. Gaji merupakan balas jasa yang diserahkan

kepada karyawan dan biasanya diberikan secara bulanan yang tidak bergantung

dari jumlah jam atau hari kerja serta jumlah periode yang dihasilkan.

2.4.3.1 Prinsip-prinsip Pemberian Gaji

Agar pegawai atau pekerja yang menerima gaji atau upah merasa puas,

maka perlu diperhatikan perinsip-prinsip pemberian gaji sebagai berikut :

1. Gaji yang diberikan harus cukup untuk hidup pegawai dan keluarganya.

(39)

2. Pemberian gaji harus adil, artinya besar kecilnya gaji tergantung kepada berat

ringanya kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pegawai

yang bersangkutan. Pegawai yang pekerjaannya sulit, tanggung jawabnya

berat, harus diberi gaji yang lebih banyak dari pegawai lain yang kewajiban

dan tanaggung jawabnya lebih ringan. Salah satu cara untuk menyusun sekala

gaji yang adil adalah dengan membuat skala klasifikasi golongan jabatan.

3. Gaji harus diberikan tepat pada waktunya. Gaji yang terlambat diberikan dapat

mengakibatkan kemarahan dan rasa tidak puas pegawai, yang pada gilirannya

akan dapat merugikan produktivitas pegawai.

4. Besar kecilnya gaji dan upah harus mengikuti perkembangan harga pasar. Hal

ini perlu diperhatikan, karena yang penting bagi para pegawai bukan

banyaknya uang yang diterima,tetapi berapa banyak barang atau jasa yang

diperoleh dengan gaji tersebut.

5. Sistem pembayaran gaji harus mudah dipahami dan dilaksanakan, sehingga

pembayaran dapat dilakukan dalam waktu yang relatip singgkat.

6. Perbedaan dalam tingkat gaji harus didasarkan arasevaluasi jabatan yang

objektif.

7. Stuktur gaji harus ditinjau kembali dan mungkin harus diperbaiki apabila

kondisi berubah.

2.5 Jaringan Komputer

Jaringan komputer (Computer Network) adalah hubungan dua buah simpul

(umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk

(40)

untuk melakukan berbagi perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi

kekuatan pemrosesan.

2.5.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer

Menurut [Budi Irawan 2005], ada empat kategori utama jaringan komputer

yang dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya sebagai berikut :

1. LAN (Local Area Network)

Lan adalah suatu jaringan yang digunakan untuk menghubungkan komputer

yang berada dalam satu area yang kecil seperti dalam satu ruang, satu gedung,

atau beberapa gedung yang berdekatan. LAN umumnya menggunakan media

transmisi berupa kabel tetapi ada juga yang tidak mengguanakan kabel dan

disebut dengan wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Jarak komputer yang

dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 kilometer. Kecepatan LAN

berkisar dari 10 sampai 100 Mbps.

Gambar 2.1 Arsitektur LAN

[sumber : http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html/ 12 Juni

(41)

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN adalah suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota atau dengan

rentang sekitar 10 sampai 45 kilometer. MAN menghubungkan LAN-LAN

yang lokasinya berjauhan. MAN umumnya menggunakan media transmisi

dengan mikro gelombang atau gelombang radio, tetapi ada juga yang

menggunakan jalur sewa (leased line). Kecepatan MAN berkisar dari 1,5

sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak

pada cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari kota ke kota lain

dalam satu negara. Cakupan WAN meliputi 100 sampai 1000 kilometer, dan

kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,5 Gbps.

Gambar 2.2 Arsitektur WAN

[sumber : http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html/12 Juni

(42)

4.GAN (Global Area Network)

GAN adalah jaringan yang menghubungkan negara-negara diseluruh

dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps,

cakupan WAN mencapai ribuan kilometer.

Gambar 2.3. Interkasi antara LAN, MAN, WAN dan GAN.

[sumber : http://www.cebylon.com/khi1/141-01-GAN-MAN.html 20 juni

2010]

2.5.2. Topologi Jaringan

Topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu

jaringan, yang terdiri dari [Ira05] :

1. Topologi Bus

Topologi bus terdiridari satu jalur kabel utama dimana masing-masing

ujungnya diberi sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (File server,

work station, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama

(backbone). Jaringan-jaringan ethernet dan local talk menggunakan topologi

(43)

Gambar 2.4 Topologi linear bus

[Sumber : http://fleahlit.web.id/?p=118/ 12 Juni 2009]

2. Star (Bintang)

Pada topologi star, setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat

lainnya) terkoneksi kejaringan melalui sebuak Concentrator. Data yang

dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator akan mengatur dan

mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan dan bertindak sebagai refeater

(penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan

kabel Twisted Pair dan dapat digunakan kabel coaxial atau kabel fibre optic.

Gambar 2.5 Topologi star

(44)

3. Ring (Cincin)

Topologi ring menggunakan teknik konfiigurasi yang sama dengan

topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi

menyeruapi sebuah lingkaran tertutup menyerupai cincin.

Gambar 2.6 Topologi ring

[Sumber : http://fleahlit.web.id/?p=118/ 12 Juni 2009]

4. Tree (Pohon)

Topologi Tree merupakan perpaduan antara topologi Linear Bus dan Star,

yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star

yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linear bus.

Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada dan

(45)

2.6. Sistem Client-Server

Sistem client-server disebut juga sistem tersentralisasi yang diterapkan

pada sebuah sistem jaringan. Sistem client server ini ditujukan untuk mengatasi

kelemahan-kelemahan ynag terdapat pada sistem sebelumnya.

Sistem client server terdiri dari 2 komponen utama yaitu client dan server.

Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap

aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dulu ditangani oleh client.

Client selanjutnya mengupayakan agar semua proses sedapat mungkin ditangani

sendiri. Bila ada proses yang harus melibatkan data tersimpan pada basis data

barulah client mengadakan hubungan dengan server. Model hubungan ini,

menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada

dijaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memekai

sumber daya pada server [Budi Irawan 2005].

Gambar 2.7 Model Hubungan Client Server

[sumber : http://bebas.vlsm.org/ 20 Juni 2009]

Berdasarkan pada cara PC Client dihubungkan kedalam server, dikenal

(46)

1. Model dua tingkatan (Two Tier)

Hubungan yang dibentuk dalam model ini sangatlah konsumtif dalam

sumber daya (alokasi memori, ruang hardisk, kontrol dan lainnya),

karenanya hubungan ini tidak efektif dilakukan untuk hubungan yang

melibatkan banyak pemakai misalnya internet. Oleh karena itu model ini

hanya dipraktekkan pada LAN.

2. Model tiga tingkatan (Three Tier)

Model ini cukup efektif, karena dapat membantu meningkatkan keamanan

data karena begitu permintaan data ke server dilakukan, hubungan ke

server diputuskan. Selanjutnya keperluan client diproses pada komputer

webserver , dan hubungan ke server hanya akan dilakuakan apabila

diperlukan.

2.7 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam

merancang sistem dari mulai coding sampai implementasinya.

2.7.1. Pemograman

Pemograman merupakan suatu kejadian atau kegiatan melakukan

penyusunan program yang antara lain merencanakan secara terinci dalam urutan

langkah-langkah prosedur yang dibuat dan menjalankan prosedur tersebut dengan

baik. Hal tersebut sama dengan apa yang dikemukakan Menurut [Jog99]”Proses

pembuatan program komputer disebut pemograman dan orang yang membuatnya

(47)

2.7.2. Sekilas tentang Microsoft SQL Server

Berikut adalah definisi Microsoft SQL Server Menurut

[http://id.wikipedia.org/wiki/ Microsoft_SQL_Server] adalah sebagai berikut :

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah

Transact-SQL yang merupakan implementasi dari Transact-SQL standar ANSI/ISO yang digunakan

oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis

yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi

kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.

2.7.3. Sekilas tentang Visual Basic

Berikut adalah definisi Microsoft Visual Basic Menurut

[http://id.wikipedia.org/wiki/Visual_Basic] adalah sebagai berikut :

Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan

sebuah bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan menawarkan

Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program

aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model

pemrograman Common Object Model (COM). Visual Basic merupakan turunan

bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik

dengan cepat, akses ke basis data menggunakan Data Access Objects (DAO),

Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta

menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa

skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting

Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang

(48)

3.1. Objek Penelitian

Objek yang dijadikan didalam penulisan skripsi ini adalah kantor

Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat. Berikut adalah sejarah singkat

perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi jabatan yang penulis

peroleh langsung di tempat penelitian.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dibentuk di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat mengacu kepada pedoman sebagaimana

diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007

tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah disesuaikan

dengan kebutuhan dan kemampuan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 8 Tahun

2008, telah dibentuk Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Hingga tahun anggran 2008 berakhir, kebijakan operasional di Kabupaten

Bandung Barat tidak terlepas dari Visi Penjabat Bupati Bandung Barat, “Bandung

Barat Bangkit dan siap melayani pada tahun 2008” yang dilanjutkan dengan Visi

(49)

AGRIBISNIS DAN WISATA RAMAH LINGKUNGAN” sebagaimana yang

disampaikaan pada rapat paripurna DPRD Kabupaten Bandung Barat pada hari

Kamis tanggal 22 Mei 2008 bertempat di Hotel Mason Pine Kota Baru

Parahyangan, dan yang dirumuskan pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJMD) yang sedang dalam proses pembahasan di DPRD Kabupaten

Bandung Barat.

Adapun penjabaran dari Visi tersebut, telah dirumuskan 6 (enam) misi ,

yaitu:

1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, profesional,

efektif, efisien dan ekonomis yang berbasis pada sistem penganggaran

yang pro-publik.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak, cerdas, sehat

dan berdaya saing.

3. Memberdayakan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan yang

berorientasi pada pengembangan sektor agribisnis dan agro wisata dalam

upaya pengentasan kemiskinan.

4. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan.

5. Meningkatkan kualitas derajat kehidupan masyarakat yang berkeadilan.

6. Modernisasi desa melalui peningkatan kapasitas pemerintahan desa dan

(50)

mempunyai suatu struktur organisasi yang dapat untuk membatasi

pembagian-pembagian kerja pada masing-masing bagian. Dalam hal ini struktur organisasi

merupakan kerangka dasar yang mempersatukan fungsi-fungsi perusahaan dan

menetapkan hubungan yang pasti. Adapun struktur organisasi pada kantor

Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat dapat dilihat pada gambar dibawah

(51)
(52)

posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas yang harus dilakukan.

Deskripsi tugas perlu dibuat agar masing-masing mengerti tugas dan tanggung

jawabnya. Adapun deskripsi tugas (Job Description) pada bagian Tata Usaha di

Kantor Sekretariat Daerah kabupaten Bandung Barat adalah sebagai berikut:

1. Subbagian TataUsaha Pimpinan

1. Memiliki wewenang dan pengambil keputusan sepenuhnya atas kegiatan

di bagian Tata Usaha.

2. Bertanggung Jawab penuh terhadap semua kegiatan di bagian Tata Usaha.

3. Mengontrol seluruh kinerja pegawai.

2. Subbagian Kepegawaian

Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang berkaitan dengan

kepegawaian.

3. Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai tugas untuk mengatur semua lalu lintas

(53)

tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis metode penelitian yang digunakan penulis

dalam pembuatan aplikasi pelayanan service, penjualan dan pembelian sparepart

motor adalah metode deskriptif dan metode penelitian tindakan (action research).

3.2.1. Desain Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif

dan metode penelitian tindakan (action research). Metode deskriptif yaitu metode

dalam penelitian suatu kasus dengan cara mengumpulkan data sebagai gambaran

keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada. Metode deskriptif

yaitu membuat deskriptif, gambaran (dari sekelompok manusia, objek, kondisi,

pada masa sekarang) secara sistematis, factual dan akurat tentang fakta, sifat, dan

hubungan antar fenomena, yang mempunyai kriteria sebagai berikut:

1. Data yang digunakan didasarkan pada fakta yang terpecaya, bukan opini.

2. Ada deskripsi yang jelas tentang tempat dan waktu penelitian.

3. Dijelaskan tentang teknik pengumpulan dan analisis data, maupun pustaka

yang digunakan.

4. Prinsip, fakta, dapat di nyatakan sebagai sebuah nilai dan gambaran suatu

kondisi tertentu.

Metode penelitian tindakan (action research) adalah mengembangkan

(54)

a. Praktis dan langsung relevan dengan situasi aktual di lapangan (empiris).

b. Menyediakan kerangka kerja/sistematika yang teratur untuk memecahkan

masalah dan perkembangan baru yang lebih baik.

c. Fleksibel dan adaptif, memperbolehkan perubahan-perubahan selama

masa penelitian (inovatif).

d. Tidak selalu menuntut adanya hipotesis dan kontrol variable.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Agar data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang

ada pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat, Maka penulis

menggunakan metode penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian

dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang dijadikan objek

penelitian.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Adapun sumber data primer yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi

pengolahan data absensi, kepegawaian dan penggajian pada Kantor Sekretariat

Daerah Kabupaten Bandung Barat adalah sebagai berikut:

1.Wawancara (Interview).

Penelitian dalam hal ini penulis mengumpulkan data dengan cara

(55)

2.Pengamatan (Observasi).

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui secara langsung alur yang ada

pada kantor tersebut dan mengamati bagaimana sistem yang sedang

berjalan yang berkaitan dengan pengolahan data absensi, kepegawaian

dan penggajian. Dari hasil pengamatan ini penulis dapat mengetahui

kelemahan-kelemahan sistem yang sedang berjalan sehingga

memudahkan penulis dalam pembuatan aplikasi pengolahan data absensi,

kepegawaian dan penggajian yang diharapkan dapat digunakan di kantor

tersebut dan memudahkan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Adapun sumber data sekunder yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi

pengolahan data absensi, kepegawaian dan penggajian pada Kantor Sekretariat

Daerah Kabupaten Bandung Barat adalah sebagai berikut:

1)Dokumen-dokumen yang berupa sejarah perusahaan, visi dan misi,

struktur organisasi dan deskripsi jabatan.

2)Data-data mengenai pengolahan data absensi, kepegawaian dan penggajian

(56)

memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan

sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hal ini penulis menggunakan metode

pendekatan terstruktur dan metode pengembangan sistem menggunakan

Sequensial linear. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan dari masing-masing

metode :

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang penulis buat dalam pembuatan skripsi

adalah metode terstruktur. Metode pendekatan perancangan terstruktur dimulai

dari awal tahun 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools)

dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem,

sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang

strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi

dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel,

lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu,

sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas

(57)

skripsi adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan

“classic life cycle” atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul

pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi

merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering

(SE).

Sequensial linear mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan

perangkat lunak yang sistematik dan Sequensial yang mulai pada tingkat dan

kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan.

Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional, model Sequensial linear

melingkupi aktifitas-aktifitas:

(58)

yang lebih besar, kerja dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen

sistem dan mengalokasikan beberapa subset dan kebutuhan perangkat lunak

tersebut. Pandangan sistem ini penting ketika perangkat lunak harus

berhubungan dengan elemen-elemen yang lain, seperti perangkat lunak,

manusia, dan database. Rekayasa dan analisis menyangkut pengumpulan

kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta desain

tingkat puncak. Rekayasa informasi mencakup juga pengumpulan kebutuhan

pada tingkat bisnis strategi dan tingkat area bisnis.

2. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada

perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, rekayasa

perangkat lunak (analis) harus memahami domain informasi, tingkah laku,

unjuk kerja dan antar muka (interface) yang diperlukan.kebutuhan baik untuk

sistem maupun perangkat lunak didokumentasikan dan dilihat lagi dengan

pelanggan.

3. Desain

Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus

pada empat atributsebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur

(59)

pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan

menjadi bagian dari konfigurasi perangkat lunak.

4. Geneasi kode

Desain harus direjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah

pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang

lengkap, pembuatan kode diselesaikan secara mekanis.

5. Pengujian

Sekali kode dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus

pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan

sudah diuji, dan pada fungsional ekstenal fungsional – yaitu mengarahkan

pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa

input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil

yang dibutuhkan.

6. Pemeliharan/maintenance

Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada

pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah perangkat lunak yang

diletakan). Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditentukan,

(60)

perubahan-baru).

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perencanaan

1. Flow Map (Bagan Alir Dokumen)

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar

area pertanggung jawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri

sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini

menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan

digunakannya dokumen tersebut dan lainlain. Bagan alir ini bermanfaat untuk

menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Bagan alir

dokumen disebut juga bagan alir formulir yang menunjukkan arus dari laporan

dan formulir termasuk tembusannya.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan

struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara

keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD

yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan dengan

lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem selain itu Diagram konteks

adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan

(61)

biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk

jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lainnya oleh aliran data.

Keuntungan menggunakan DFD adalah supaya lebih memudahkan pemakai (user)

yang kurang menguasai dalam bidang komputer untuk lebih mengerti sistem yang

akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada Data Flow Diagram (DFD)

merupakansekumpulan program dapat juga merupakan transformasi data secara

manual. Berikt adalah simbol-simbol yang digunakan di dalam DFD antara lain :

a. Kesatuan Luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem yang memisahkan suatu

sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan

menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external

entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem dapat berupa orang,

organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang

akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

b. Arus Data (Data Flow)

Arus data di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir

diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar

(external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat

berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

(62)

dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat

ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi

panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

d. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa :

1. Suatu file atau database di sistem komputer

2. Suatu arsip atau catatan manual.

3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang.

4. Suatu tabel acuan manual.

5. Suatu agenda atau buku.

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis

horizontal paralel yang kedua ujungnya terbuka atau salah satu ujungnya tertutup.

4. Kamus Data

Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database adalah file

khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data merupakan

katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu system

informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat

mendefinisikan data yang mengalir berisi informasi tentang struktur database.

Gambar

Gambar 2.1 Arsitektur LAN
Gambar 2.2 Arsitektur WAN
Gambar 2.3. Interkasi antara LAN, MAN, WAN dan GAN.
Gambar 2.4 Topologi linear bus
+7

Referensi

Dokumen terkait

11 tang rganisasi Perusa Komisaris Utam Komisaris Komisaris Inde Direktur Utama Direktur Direktur Indepe Ijin Usaha Pe ari 2002 di Jakar Keterangan Ter as Bumi di Jaka Kemampuan

Sementara, koperasi-koperasi yang ada sekarang ini, yang akibat juga dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 sebelumnya, yang dimana banyak tebaran koperasi-koperasi

pembangunan Instalasi Jaringan Air Bersih Sirin Meragun setiap tahun anggaran dan melakukan pembayaran kepada pembangun sesuai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan

Angka kematian perinatal adalah jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari

Sifat fisis ini membuat titanium dan titanium mencampur logam ( suatu campuran logam adalah suatu campuran batang-batang rel yang sangat bermanfaat di (dalam) industri atmosphere

Anarki, Arga Ageng. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Religiusitas terhadap Kinerja Pegawai pada BPRS SUKOWATI SRAGEN. Skripsi, Fakultas Ekonomi Bi snis Islam. Jurusan

SINGAPURA: Perayaan Deepavali bagi Cik Komathy d/o Somasundaram sekeluarga lebih ceria selepas ia diberi nafas baru hasil bantuan sekumpulan bekas penagih dari rumah peralihan

Dalam penelitian [6], untuk mengoptimalkan sumber daya / resource server yang ada, maka dibangunlah sebuah teknologi cloud berbasis virtualisasi dengan memanfaatkan