KABUPATEN BANDUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer
UZI NUGRAHA NIM. 1.05.05.143
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA KEPEGAWAIAN PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UZI NUGRAHA 1.05.05.143
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :
Menyetujui, Pembimbing
Tono Hartono, S.Si, MT NIP : 4127.70.26.001
Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,
Prof.Dr.Ir H. Ukun Sastra Prawira.M.Sc. NIP : 4127.70.006
Ketua Program Studi Sistem Informasi,
Goverment of Province area West Bandung. In doing the activity of Sub-Province area secretariat office West Bandung is not only doing service to public but also do service to officer. Where in it there are some essential parts that is part of officers, Monetary Part, and part of IT. For every data processing passim especially part of officer often find difficulties, mistake and also delay in the case of making of report, besides at monetary part frequently find difficulties in enumeration of salary manually.
As for scheme of system which applied apply method waterfall with system approach method in the form of approach of structured programming and analysis as a means of assisting process, while development toolkit the application of database apply Programming language Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server as data base.
From this research result, researcher will design a information systems available for processing Officer data which expected can facilitate in processing data and lessen mistake in making of the report and in forwarding of quicker data information.
satu bagian dari kantor Pemerintahan daerah Kabupaten Bandung Barat. Didalam melakukan kegiatannya kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat tidak hanya melakukan pelayanan terhadap masyarakat tetapi juga melakukan pelayanan terhadap pegawai. Dimana di dalamnya terdapat beberapa bagian penting yaitu bagian Kepegawaian, bagian Keuangan, dan bagian IT. Untuk setiap pengolahan data di setiap bagian terutama bagian kepegawaian sering mengalami kesulitan, kesalahan serta keterlambatan dalam hal pembuatan laporan, selain itu pada bagian keuangan sering kali mengalami kesulitan dalam penghitungan gaji secara manual.
Adapunperancangan sistem yang digunakan menggunakan metode waterfall dengan metode pendekatan sistem berupa pendekatan analisis dan pemrograman terstruktur sebagai alat bantu proses, sedangkan alat pengembangan aplikasi database menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server sebagai basis data.
Dari hasil penelitian ini, peneliti akan merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengolah data Kepegawaian yang diharapkan dapat memudahkan dalam mengolah data dan mengurangi kesalahan dalam pembuatan laporannya dan dalam penyampaian informasi data yang lebih cepat.
Gambar 2.1 Arsitektur LAN ... 24
Gambar 2.2 Arsitektur WAN ... 25
Gambar 2.3 Interkasi antara LAN, MAN, WAN dan GAN ... 26
Gambar 2.4 Topologi Linear Bus ... 27
Gambar 2.5 Topologi Star ... 27
Gambar 2.6 Topologi Ring ... 28
Gambar 2.7 Model Hubungan Client-Server ... 29
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 36
Gambar 3.2 Model Sequensial Linear ... 42
Gambar 4.1 Flow Map Sistem Informasi Data KepegawaianYang Sedang Berjalan ... 54
Gambar 4.2 Diagram KonteksSistem Informasi Data KepegawaianYang Sedang Berjalan ... 55
Gambar 4.3 DFD Level 1 Sistem Informasi Data Kepegawaian Yang Sedang Berjalan ... 56
Gambar 4.4 Flow Map yang diusulkan pada sistem informasi Data Kepegawaian ... 61
Gambar 4.5 Diagram Konteks yang diusulkan pada sistem informasi Data Kepegawaian ... 62
Gambar 4.6 Data Flow Diagran level 1 yang diusulkan pada sistem informasi Data Kepegawaian ... 63
Gambar 4.7 Tabel Relasi ... 74
Gambar 4.8 Entity Relationship Diagram ... 75
Gambar 4.9 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Data Kepegawaian ... 84
Gambar 4.10 Perancangan Form Login ... 85
Gambar 4.11 Perancangan Form Input Data Pegawai ... 86
Gambar 4.12 Perancangan Form Input Data Cuti ... 87
Gambar 4.13 Perancangan Form Input Data Absen ... 87
Gambar 4.17 Perancangan Form Input Data Data Gaji ... 90
Gambar 4.18 Perancangan Form Input Data Lembur ... 91
Gambar 4.19 Perancangan Form Input Data Upah Lembur ... 92
Gambar 4.20 Perancangan Form Input Data SP ... 93
Gambar 4.21 Perancangan Output Laporan Data Pegawai ... 94
Gambar 4.22 Perancangan Output Laporan Data Absen ... 94
Gambar 4.23 Perancangan Output Laporan Gaji ... 94
Gambar 4.24 Perancangan Output Data Izin, Cuti, Sakit, Dinas Luar ... 95
Gambar 4.25 Perancangan Output Laporan Data Lembur ... 95
Gambar 4.26 Perancangan Output Laporan Upah Lembur ... 95
Gambar 4.27 Perancangan Output Laporan Data SP ... 96
Gambar 4.28 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 97
Gambar 5.1 Tampilan Database ... 112
Gambar 5.2 Tabel User/Pengguna ... 113
Gambar 5.3 Tabel Pegawai ... 113
Gambar 5.4 Tabel Absensi ... 113
Gambar 5.5 Tabel Registrasi ... 114
Gambar 5.6 Tabel Izin, Cuti, Sakit Dinas Luar ... 114
Gambar 5.7 Tabel Teguran ... 114
Gambar 5.8 Tabel Lembur ... 115
Gambar 5.9 Tabel Upah Lembur ... 115
Gambar 5.10 Tabel Bagian ... 115
Gambar 5.11 Tabel Gaji ... 116
Gambar 5.12 Tabel Gol Gaji ... 116
Gambar 5.13 Tabel Potongan ... 116
Gambar 5.14 Form Utama ... 117
Gambar 5.15 Form Absen Masuk & Keluar ... 118
Gambar 5.16 Form Login ... 119
Gambar 5.20 Form Data Teguran/SP ... 121
Gambar 5.21 Form Data Bagian ... 121
Gambar 5.22 Form Registrasi Data Baru ... 122
Gambar 5.23 Form Data Gaji ... 123
Gambar 5.24 Form Data Upah Lembur ... 123
Gambar 5.25 Laporan Data Pegawai ... 124
Gambar 5.26 Laporan Data Absensi ... 124
Gambar 5.27 Laporan DataGaji Pegawai ... 125
Gambar 5.28 Laporan DataUpah Lembur ... 125
Gambar 5.29 Laporan Slip Gaji ... 126
Gambar 5.30 Setup program ... 126
Gambar 5.31 Awal Instalasi ... 127
Gambar 5.32 License Agrement ... 127
Gambar 5.33 Memilih Direktori Tujuan ... 128
Gambar 5.34 Membuat Shortcut Program ... 128
Gambar 5.35 Memulai Instalasi ... 129
Tabel 1.1 Estimasi Jadwal Penelitian ... 8
Tabel 4.1 Tabel Analisis Dokumen ... 51
Tabel 4.2 Tabel Kamus Data Pegawai ... 64
Tabel 4.3 Tabel Kamus Data Absensi ... 65
Tabel 4.4 Tabel Kamus Data Penggajian ... 65
Tabel 4.5 Tabel Kamus Data Registrasi ... 65
Tabel 4.6 Tabel Kamus Data Izin ... 66
Tabel 4.7 Tabel Kamus Data Bagian ... 66
Tabel 4.8 Tabel Kamus Data Upah Lembur ... 66
Tabel 4.9 Tabel Kamus Data Potongan ... 67
Tabel 4.10 Tabel Kamus Data Lembur ... 67
Tabel 4.11 Tabel Kamus Data Gaji Golongan ... 67
Tabel 4.12 Tabel Kamus Data Teguran/SP ... 68
Tabel 4.13 Tabel Perancangan Database ... 68
Tabel 4.14 Tabel Pegawai ... 77
Tabel 4.15 Tabel Absen Masuk ... 78
Tabel 4.16 Tabel Absen Keluar ... 78
Tabel 4.17 Tabel Gaji ... 78
Tabel 4.18 Tabel Registrasi ... 79
Tabel 4.19 Tabel Izin ... 79
Tabel 4.20 Tabel Bagian ... 79
Tabel 4.21 Tabel Upah Lembur ... 79
Tabel 4.22 Tabel Potongan ... 80
Tabel 4.23 Tabel Lembur ... 80
Tabel 4.24 Tabel Gol Gaji ... 80
Tabel 4.25 Tabel Teguran/SP ... 80
Tabel 5.1 Rencana Pengujian Sistem Informasi Data Kepegawaian ... 98
Tabel 5.2 Pengujian Pengecekan Data User yang telah Terdaftar ... 99
Tabel 5.6 Pengujian Pengisian Data Lembur ... 103
Tabel 5.7 Pengujian Pengisian Data Teguran/SP ... 104
Tabel 5.8 Pengujian Pengisian Data Cuti/Izin/Sakit/Dinas Luar ... 105
Tabel 5.9 Pengujian Proses Penggajian ... 106
Tabel 5.10 Pengujian Proses Upah Lembur ... 107
Tabel 5.11 Pengujian Proses Absensi ... 107
xvi
1. Daftar Simbol Flowmap
Simbol Nama Simbol Keterangan
Dokumen
Proses
Proses manual
Garis alir
Data store
Database
Menunjukan dokumen input atau output untuk proses manual atau komputer
Kegiatan proses yang dilakukan dengan komputerisasi
Kegiatan proses yang dilakukan dengan manual
Menunjukan alir data dari atau ke proses
Menunjukan penyimpanan arsip atau dokumen non komputer
xvii
Simbol Nama Simbol Keterangan
Entitas
Proses
Alir data
File
Menunjukan bagian luar dari sistem yang mempunyai hubungan dengan sistem Menunjukan proses data / informasi yang terjadi didalam sistem
Menunjukan aliran data yang terjadi
vii
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK…….……….………….……… i
ABSTRACT…..……….………….………..…… ii
KATA PENGANTAR……….………….………….……. iii
MOTTO………...….………….………….……. vi
DAFTAR ISI……….………….………...……….. vii
DAFTAR GAMBAR……….………. xi
DAFTAR TABEL……….……….. xiv
DAFTAR SIMBOL……….………….………... xvi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian……… 1
1.2. Identifkasi Dan Rumusan Masalah ………. 4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ……… 4
1.4. Kegunaan Penelitian………. 5
1.4.1. Kegunaan Praktis……… 5
1.4.2. Kegunaan Akademis………. 6
1.5. Batasan Masalah……… 7
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian……… 8
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 9
viii
2.2. Definisi Informasi ... 13
2.2.1. Pengolahan Data ... 14
2.2.2. Kualitas Informasi ... 14
2.2.3. Nilai Informasi ... 16
2.3. Definisi Sistem Informasi ... 16
2.3.1. Pilar Sistem Informasi ... 17
2.3.1. Komponen Sistem ... 18
2.4. Definisi Dari Kasus Yang Dianalisis ... 21
2.4.1. Definisi Absensi ... 21
2.4.1. Definisi Cuti ... 22
2.4.1. Definisi Penggajian... 22
2.5. Jaringan Komputer ... 24
2.5.1. Jenis – jenis Jaringan Komputer ... 25
2.5.2. Topologi Jaringan ... 27
2.6. Pengertian Client – Server ... 30
2.7. Perangkat Lunak Pendukung ... 31
2.7.1. Sekilas Tentang Pemrograman ... 31
2.7.2. Sekilas Tentang Microsoft SQL Server ... 32
2.7.3. Sekilas Tentang Visual Basic ... 32
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 33
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 33
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 33
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 35
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 37
3.2. Metode Penelitian ... 38
3.2.1. Desain Penelitian ... 38
ix
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 41
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 41
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 41
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perencanaan ... 45
3.2.4. Pengujian Software ... 49
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 51
4.1.1. Analisis Dokumen ... 51
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 52
4.1.2.1. Flow Map . ... 53
4.1.2.2. Diagram Konteks ... 55
4.1.2.3. Data Flow Diagram . ... 55
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 56
4.2. Perancangan Sistem ... 57
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 58
4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 58
4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 59
4.2.3.1. Flow Map ... 61
4.2.3.2. Diagram Konteks ... 62
4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 63
4.2.3.4. Kamus Data ... 64
4.2.4. Perancangan Basis Data ... 68
4.2.4.1. Normalisasi ... 69
4.2.4.2. Relasi Tabel ... 73
4.2.4.3. Entity Relation Diagram (ERD) ... 75
4.2.4.4. Struktur File ... 76
4.2.4.5. Kodifikasi ... 81
x
4.2.5.3. Perancangan Output ... 93
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 96
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Pengujian ... 98
5.1.1. Rencana Pengujian ... 98
5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 99
5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 108
5.2. Implementasi ... 108
5.2.1. Batasan Implementasi (Optional) ... 109
5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 110
5.2.3. Implementasi Perangkat Kelas ... 111
5.2.4. Implementasi Basis Data ... 112
5.2.5. Implementasi Antar Muka ... 117
5.2.6. Implementasi Installasi Program ... 126
5.2.7. Penggunaan Program ... 130
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 131
6.2. Saran ... 132
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pada masa sekarang ini perkembangan teknologi informasi yang sangat
pesat telah mendorong berbagai pihak untuk dapat memanfaatkan teknologi
tersebut sebagai suatu kebutuhan dalam menyelesaikan pekerjaan, bahkan
perkembangan teknologi informasi tersebut telah banyak digunakan oleh berbagai
perusahaan dan instansi pemerintah maupun swasta, setiap instansi mulai
memperbaharui sistem yang sebelumnya dilakukan dengan cara sederhana
menjadi sebuah sistem yang berbasis komputer sehingga dapat memudahkan
dalam pekerjaan secara efektif dan efisien, tentunya hal tersebut harus ditunjang
dengan sistem aplikasi data yang dirancang secara khusus sehingga dapat
memudahkan dalam pengaplikasiannya.
Khusus pada bidang teknologi informasi, kita menyaksikan perkembangan
yang luar biasa pesat baik pada bidang perangkat keras (hardware) maupun
perangkat lunak (software). Tidaklah mengherankan jika dalam hitungan bulan
bahkan minggu telah hadir teknologi baru di tengah-tengah kita. Dengan
kemajuan teknologi yang pesat hendaklah di manfaatkan untuk dapat menangani
permasalahan yang dinilai kurang efektif dan efisien dengan sebuah sistem baru
yang dapat memberikan kemudahan dalam efektifitas dan efisiensi dalam suatu
Penggunaan komputer saat ini tidak hanya di perusahaan-perusahaan besar
saja, tapi instansi pemerintah pun dalam hal ini adalah Bagian tata usaha kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat sudah selayaknya menggunakan
komputer untuk mengolah data, khususnya dalam hal pendataan karyawan dan
penggaji. Tidak dapat dipungkiri, bahwa sistem komputerisasi dapat mengolah
data dengan cepat dan akurat jika berdasarkan informasi komputer. Rincian
kegiatan Bagian tata usaha adalah mengolah pendataan dan gaji karyawan, saat ini
pegawai bagian tata usaha merasa tidak efektif dalam bekerja, hal ini disebabkan
karena proses pengolahan data yang masih tergolong manual yaitu dengan
melakukan pencatatan – pencatatan sederhana dalam sebuah buku atau
menginputkan data secara langsung kedalam microsoft excel, akibatnya sering
terjadi ketidakpuasaan pelayanan terhadap karyawan karena ketidaksesuaian
jumlah sumber daya yang ada dalam melayani para karyawan, meskipun
komputer telah tersedia sebagai fasilitas pendukung aktifitas kerja. Hal – hal
diatas masih memungkinkan besarnya terjadi kesalahan-kesalahan atau
ketidaktepatan dalam pengolahan data karyawan dan keuangan, demikian halnya
dengan Kepala Bagian tata usaha yang dinilai masih kurang mendapat fasilitas
yang layak dalam mendapatkan laporan kepegawaian dan penggajian yang
diperlukan.
Dengan sistem informasi dan teknologi yang tepat diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan serta mutu yang lebih baik dan dapat membantu
memberikan kemudahan dalam setiap proses pengelolaan data kepegawai maupun
dapat disajikan dengan cepat dan akurat. dalam Sistem informasi yang terintegrasi
akan sangat membantu terciptanya data yang akurat dan kebutuhan waktu yang
cepat dalam melakukan pengelolaan data administrasi. Karena selama ini
pengolahan data tersebut dilakukan dengan pencatatan secara manual dan
semi-manual karena belum tersedianya program aplikasi yang dapat digunakan sebagai
alat bantu hal ini tentu sangat menyulitkan pegawai Tata Usaha dalam melakukan
pencatatan karena jumlah pegawai yang relatif banyak, sehingga akan memakan
waktu yang cukup lama dengan tenaga yang tidak sedikit.
Dengan adanya penelitian mengenai permasalahan yang ada sekarang ini
penulis mengusulkan suatu sistem dan program aplikasi untuk menunjang
pengolahan data kepegawaian tersebut dapat lebih memudahkan petugas menjadi
lebih efektif dan efisien. Sehingga kedepannya proses pengelolaan data
kepegawaian tidak menyulitkan berbagai pihak mulai petugas tata usaha maupun
para pegawai itu sendiri yang ingin mengetahui data miliknya sendiri.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis merasa tertarik untuk
membahas masalah tersebut, dan mengambil judul skripsi “PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI DATA KEPEGAWAIAN PADA KANTOR
SEKRETARIAT DAERAH KAB. BANDUNG BARAT”. Yang diharapkan
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, terdapat beberapa
permasalahan yang terjadi, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Sering terjadi kesalahan-kesalahan atau ketidaktepatan data keuangan
dalam hal proses perhitungan gaji pegawai.
2. Lambatnya pelayanan dalam penyampaian informasi data kepegawaian.
3. Lambatnya dalam pembuatan laporan penggajian dan data pegawai.
Berdasarkan Uraian singkat pada Latar Belakang Masalah dan identifikasi
masalah di atas, maka dapat diangkat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang Sistem Informasi untuk meminimalisir kesalahan
dalam proses perhitungan gaji pegawai di Kantor Sekretariat Daerah
Kab.Bandung Barat?
2. Bagaimana merancang Sistem Informasi pengolahan data pegawai yang
mempermudah dalam pengolahan dan penyampaian informasi kepada
pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Kab.Bandung Barat?
3. Bagaimana merancang sistem informasi yang dapat memberikan laporan
data kepegawaian secara cepat dan tepat?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penulis melakukan penelitian ini adalah untuk membuat
penggajian yang membantu dalam penyajian informasi yang dibutuhkan di kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat.
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk membangun suatu sistem informasi yang dapat meningkatkan
kecepatan akan kebutuhan dalam pengolahan data penggajian di kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat.
2. Untuk mengefektifkan penyampaian informasi data kepegawaian kepada
pegawai secara cepat dan tepat.
3. Untuk membangun suatu aplikasi pengolahan data yang saling
berhubungan antara absensi, data pegawai dan Penggajian sehingga
diharapkan dapat menghasilkan laporan yang akurat.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah :
1.4.1. Kegunaan Praktis
1. Bagi User
Dapat Mempermudah dalam melakukan Absensi Pegawai dan
mencari informasi yang dibutuhkan.
2. Bagi Perusahaan
Dengan adanya program aplikasi Data Kepegawaian ini diharapkan
perusahaan dapat mengelola Data kepegawaian dengan lebih baik,
ataupun upah lembur. Selain itu dapat menyelesaikan pekerjaannya
dengan efektif dan efisien.
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Bagi penulis
Diharapkan dapat menambah Ilmu pengetahuan dalam
menerapkan dan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat semasa
kuliah untuk kemudian diterapkan dan dikembangakan dalam
dunia kerja .
2. Bagi Pihak-pihak atau Peneliti lain
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk dijadikan
referensi atau sebagai sumber yang dapat dikembangkan lebih
lanjut.
3. Bagi pengembangan dan ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu
Manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di
lapangan (praktek), sehingga dengan adanya perbandingan tersebut
akan lebih memajukan ilmu manajemen yang sudah ada untuk
diterapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai
1.5 Batasan Masalah
Sistem Informasi data kepegawaian adalah suatu sistem yang dapat
mencatat, mengolah,dan menghasilkan informasi yang berkaitan dengan sistem
data pegawai, absensi dan penggajian.
Dengan maksud agar pembahasan dan penyusunan dapat dilakukan secara
terarah sesuai dengan yang diharapkan serta untuk menghindari kesimpangsiuran
maka perlu ditetapkan batasan-batasan dari masalah yang dihadapi sesuai dengan
materi yang diberikan oleh pihak Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat,
adapun batasan maslah yang diambil adalah sebagai berikut :
1. Objek penelitian hanya membahas tentang sistem Pengolahan data
kepegawaian pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat.
2. Sistem yang dikembangkan meliputi Absensi, penggajian dan data
Karyawan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat.
3. Pemberian Pajak Penghasilan (PPH) kepada pegawai diberikan sebesar
5% dari gaji pokok.
4. Pemberian Tunjangan bagi pegawai yang telah menikah diberikan
tunjangan sebesar 10% dari gaji pokok, dan pemberian tunjangan bagi
yang telah memiliki anak diberikan 2% gaji pokok, sedangkan
tunjangan jabatan diberikan sebesar 5% dari gaji pokok.
5. Tool yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 sebagai program
aplikasinya dan SQL Server 2000 sebagai program untuk membangun
database-nya sedangka untuk pembuatan laporan menggunakan
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Kantor Sekretariat Daerah Kab.Bandung
Barat. yang beralamat di Jl. Raya Batujajar Km 3,5 No. 46 Kabupaten Bandung
Barat.
Adapun Lamanya Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat
pada table dibawah ini :
Tabel 1.1. Estimasi Jadwal Penelitian
No
Waktu 2010
Kegiatan
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi 2 Analisa sistem 3 Desain Sistem
4
Pembentukan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Berikut akan dijelaskan tentang berbagai definisi tentang sistem informasi.
2.1.1 Definisi Sistem
Di dalam pendefinisian mengenai sistem terdapat dua kelompok
pendekatan yang berkaitan dengan sistem yaitu sistem yang lebih menekankan
kepada prosedur dan elemen. Menurut pendekatan prosedur sistem didefinisikan
sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang
menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Sedangkan menurut pendekatan
secara elemen sistem didefinisikan sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan
yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
Berikut beberapa pendapat mengenai Sistem :
Menurut [Jogiyanto (2005:1)] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Masih dalam buku ‘Analisia dan Desain sistem informasi’ karangan jogiyanto
menerangkan:
Menurut [Jogiyanto (2005:2)] “Sistem adalah kumpulan dari
Dari definisi diatas terlihat jelas bahwa sebuah sistem merupakan sebuah
kumpulan atau Group dari bagian atau komponen yang berhubungan untuk
mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai dengan dibuatnya sebuah sistem
tersebut.
“Sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasi model
dan fungsionalitas yang dibuthkan. Komponen-komponen tersebut saling
berinteraksi di dalam sistem guna mentrans-formasi input yang diberikan
kepada sistem tersebut menjadi sebuah output yang berguna dan bernilai
bagi actor-nya” [Budi Irawan 2005 :24]
Dari definisi diatas kita dapat mengetahui bahwa sebuah sistem terdiri dari
input dan output dimana input tersebut memberi masukan kedalam suatu sistem
kemudian oleh sistem tersebut input diubah menjadi output yang berguna dan
bernilai bagi aktor.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara
lain[Ladjamudin 2005] :
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub
sistem atau bagian-bagian dari sistem.
Batas sistem merupakan suatu daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan energi dari sistem sedangkan lingkungan luar
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan..
d. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem.
e. Masukan Sistem
Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input.
f. Keluaran Input.
Keluaran adalah energi yang diolah atau diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna. Keluaran dapat berupa masukan bagi susbsistem yang lain
g. Pengolahan Sistem.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu
sendiri sebegai pengolahnya. Pengolah itu yang akan merubah masukan
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, kalau sistem tidak
mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh
pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lainnya. Karena suatu sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk
setiap kasus yang terjadi dan yang ada di dalam sistem tersebut.
Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sudut
pandang antara lain [Ladjamudin 2005]:
a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara
fisik.
b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam dan tidak
dibuat oleh manusia sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia.
c. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertentu (Deterministic system)
dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System). Sistem tertentu beroperasi
tentu adalah Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa adanya turut campur dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah
sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
2.2. Definisi Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting di dalam sebuah sistem. Jika
sebuah sistem mengolah informasi yang salah maka penerima informasi akan
susah untuk mengambil keputusan masa kini atau masa yang akan datang.
Dalam manajemen , informasi merupakan data yang telah diproses
sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya.Sumber dari informasi adalah
Data, sedangkan Data itu sendiri adalah Kenyataan yang menggambarkanm suatu
kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada
waktu tertentu .dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.
Menurut [Jogiyanto (2005:8)] dalam buku ‘Analisis dan desain sistem
informasi’ adalah : “Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” .
Informasi berasal dari data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan
terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses
atau diolah.
2.2.1 Pengolahan data (Data Processing)
Berikut beberapa operasi yang ada di dalam pengolahan data [Ladjamudin
2005] :
a. Data masukan
Data masukan adalah kumpulan data transaksi ke sebuah pengolahan data
medium
b. Data Transformasi
Data transformasi merupakan penghitungan atau pengelompokan terhadap
kelompok kelompok tertentu. Beberapa contoh bentuk data transformasi :
1. Kalkulasi operasi aritmatik terhadap data field
2. Menyimpulkan proses akumulasi beberapa data
3. Melakukan klasifikasi terhadap data group-group tertentu
c. Informasi keluaran
Informasi keluaran adalah proses menampilkan informasi atau hasil dari
pengolahan data.
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality information) sangat dipengaruhi oleh beberapa
hal, diantaranya [Ladjamudin 2005] :
Sejauh mana tingkat relevansi informasi tersebut terhadap
kenyataan kejadian masa lalu, masa sekarang dan kejadian yang akan
datang.
2. Akurat (accuracy)
Suatu informasi harus memenuhi syarat yang satu ini karena suatu
informasi akan sangat berharga atau berkualitas jika sangat akurat.
3. Tepat Waktu (timelinss)
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Suatu informasi harus sesuai dengan keadaan saat itu. Keterlambatan suatu
informasi bisa berakibat fatal bagi suatu organisasi atau pemakainya hal
ini dikarenakan informasi merupakan landasan dalam pengambilan
keputusan.
4. Ekonomis (economy)
Informasi yang dihasilkan harus mempunyai daya jual yang tinggi
dan biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan
informasi tersebut harus minimal.
5. Efisien (efficincy)
Informsi yang berkualitas harus memiliki kalimat yang sederhana
dan mudah dimengerti, tapi bisa memberikan makna yang mendalam
6. Dapat Dipercaya (reliability)
Informasi yang didapat harus dari sumber yang bisa dipercaya.
2.2.3 Nilai Infomasi
Nilai dari suatu informasi (value of information) ditentukan dari dua hal,
yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya ebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Namun
kenyataannya, sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya
dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
2.3 Definisi Sistem Informasi
Definisi informasi dari berbagai sumber sebagai berikut
(http://ikc.depsos.go.id/berseri/teguh-cbis/index.php/ 10 Maret 2009) :
1. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam bukunya
Accounting Information System : Concept and Practise mengatakan informasi
sebagai kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan bisnis.
2. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System :
Conceptual Foundations, Structures, and Development menyebutkan
informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi
penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan
sekarang maupun masa depan.
3. Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and
Bussiness Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang
menunjukan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada
Dari ketiga definisi dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil
dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat
bantu untuk pengambilan suatu keputusan pada saat ini maupun masa depan.
2.3.1. Pilar Sistem Informasi
a. Technoware
1. Hardware terdiri dari komputer, printer dan jaringan
2. Software merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis
dengan aturan-aturan tertentu untuk memerintahkan komputer untuk
melaksanakan tugas tertentu.
b. Humanware
1. Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator dan
sebagainya.
c. Infoware
1. Basis data merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait dan
saling berhubungan satu dengan lainnya. Basis data adalah kumpulan
kumpulan file yang saling berkaitan.
2. Database merupakan suatu tempat untuk menyimpan data.
3. Data merupakan komponen dari informasi yang akan diproses lebih lanjut
untuk menghasilkan informasi.
d. Organiware
2. Manajemen suatu kegiatan yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengadaan, dan lain-lain.
3. Prosedur, seperti document procedure atau proses sistem, buku penuntun
operasional dan teknis.
Kegiatan yang terdapat pada sistem informasi antara lain:
1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan
diproses.
2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan
suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas.
4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.3.2. Elemen/Komponen Sistem
Menurut http://apr1l-si.comuf.com/komponen.php, Sistem informasi
terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok),
yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen
teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan
komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan
yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Komponen Input, Input mewakili data yang masuk kedalam
menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa
dokumendokumen dasar.
2. Komponen Model, Komponen ini terdiri dari kombinasi
prosedur, logika, dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
3. Komponen Output, hasil dari sistem informasi adalah keluaran
yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi
yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen Teknologi, Teknologi merupakan “tool box” dalam
sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen Hardware, Hardware berperan penting sebagai suatu
media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi
sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah
dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk
memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen Software, Software berfungsi sebagai tempat untuk
mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari
7. Komponen Basis Data, Basis data (database) merupakan
kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu
dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data
perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan
informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu
diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga
berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data
diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket
yang disebut DBMS (Database Management System).
8. Komponen Kontrol, Banyak hal yang dapat merusak sistem
informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu,
kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri,
ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
2.4 Definisi-Definisi Dari Kasus Yang Dianalisis
Dibawah ini dijabarkan beberapa definisi kasus yang dianalisis oleh
penulis.
2.4.1. Definisi Absensi
Absensi adalah suatu pendataan kehadiran , bagian dari pelaporan aktifitas
suatu institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi data-data kehadiran
yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan
dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.
2.4.1.1. Jenis-Jenis Absensi
Kita mengenal beberapa jenis absensi. Yang membedakan jenis-jenis absensi
tersebut adalah cara penggunaannya, dan tingkat daya gunanya Secara umum
jenis-jenis absensi dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu;
1. Absensi manual
Absensi manual adalah cara pengentrian kehadiran dengan cara
menggunakan pena (tanda tangan)
2. Absensi non manual (dengan menggunakan alat)
Absensi non manual adalah suatu cara pengentrian kehadiran dengan
menggunakan system terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu dengan barcode,
2.4.1.2. Pengelolaan Absensi
Pengelolaan absensi dengan memanfaatkan kelebihan teknologi informasi
adalah:
1. Absensi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat
2. Informasi hasil pencarian yang disajikan lebih lengkap
3. Link antar bagian divisi (Pencarian data kehadiran dari satu divisi ke divisi
lain)
4. Mempermudah dalam melakukan Entry dan Update data
5. Memudahkan pembuatan laporan dan rekapitulasi
6. Terdapat fasilitas informasi
Dengan demikian sistem yang terkomputerisasi akan mempermudah kerja
bagian kepegawaian, serta meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja dari
Perusahaan.
2.4.2 Cuti
Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Cuti, Cuti adalah ketidakhadiran
sementara.
2.4.3 Penggajian
Banyak definisi gaji dikemukakan oleh para ahli,namun pada dasarnya gaji
bukan merupakan kata atau istilah yang baru untuk mempermudah kita dalam
melakukan sebuah pekerjaan. Berikut ini penulis kemukakan definisi dari sistem
menurut beberapa ahli asalah sebagai berikut:
Menurut [Soemarso S.R. (2005: 307)] Untuk menjalankan kegiatan, suatu
karyawan memberikan tenaga dan pikirannya kepada perusahaan akan menuntut
timbal balik yang berupa gaji. Gaji adalah “imbalan kepada pegawai yang diberi
tugas-tugas administratif dari pimpinan yang jumlahnya, biasanya tetap secara
bulanan atau tahunan. Disamping gaji, pegawai mungkin memperoleh
manfaat-manfaat yang diberikan dalam bentuk tunjangan, misalnya tunjangan jabatan,
tunjangan perumahan, tunjangan pengobatan, tunjangan hari raya, uang transport,
uang makan dan lain-lain.
Menurut [Mulyadi (2001: 373)] “Gaji umumnya merupakan pembayaran atau
penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan
manajer, umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan. Sedangkan upah
merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan
pelaksanaan/buruh”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah imbalan yang
diberikan kepada karyawan yang mempunyai jabatan lebih tinggi daripada
karyawan yang menerima upah. Gaji merupakan balas jasa yang diserahkan
kepada karyawan dan biasanya diberikan secara bulanan yang tidak bergantung
dari jumlah jam atau hari kerja serta jumlah periode yang dihasilkan.
2.4.3.1 Prinsip-prinsip Pemberian Gaji
Agar pegawai atau pekerja yang menerima gaji atau upah merasa puas,
maka perlu diperhatikan perinsip-prinsip pemberian gaji sebagai berikut :
1. Gaji yang diberikan harus cukup untuk hidup pegawai dan keluarganya.
2. Pemberian gaji harus adil, artinya besar kecilnya gaji tergantung kepada berat
ringanya kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pegawai
yang bersangkutan. Pegawai yang pekerjaannya sulit, tanggung jawabnya
berat, harus diberi gaji yang lebih banyak dari pegawai lain yang kewajiban
dan tanaggung jawabnya lebih ringan. Salah satu cara untuk menyusun sekala
gaji yang adil adalah dengan membuat skala klasifikasi golongan jabatan.
3. Gaji harus diberikan tepat pada waktunya. Gaji yang terlambat diberikan dapat
mengakibatkan kemarahan dan rasa tidak puas pegawai, yang pada gilirannya
akan dapat merugikan produktivitas pegawai.
4. Besar kecilnya gaji dan upah harus mengikuti perkembangan harga pasar. Hal
ini perlu diperhatikan, karena yang penting bagi para pegawai bukan
banyaknya uang yang diterima,tetapi berapa banyak barang atau jasa yang
diperoleh dengan gaji tersebut.
5. Sistem pembayaran gaji harus mudah dipahami dan dilaksanakan, sehingga
pembayaran dapat dilakukan dalam waktu yang relatip singgkat.
6. Perbedaan dalam tingkat gaji harus didasarkan arasevaluasi jabatan yang
objektif.
7. Stuktur gaji harus ditinjau kembali dan mungkin harus diperbaiki apabila
kondisi berubah.
2.5 Jaringan Komputer
Jaringan komputer (Computer Network) adalah hubungan dua buah simpul
(umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk
untuk melakukan berbagi perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi
kekuatan pemrosesan.
2.5.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Menurut [Budi Irawan 2005], ada empat kategori utama jaringan komputer
yang dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya sebagai berikut :
1. LAN (Local Area Network)
Lan adalah suatu jaringan yang digunakan untuk menghubungkan komputer
yang berada dalam satu area yang kecil seperti dalam satu ruang, satu gedung,
atau beberapa gedung yang berdekatan. LAN umumnya menggunakan media
transmisi berupa kabel tetapi ada juga yang tidak mengguanakan kabel dan
disebut dengan wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Jarak komputer yang
dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 kilometer. Kecepatan LAN
berkisar dari 10 sampai 100 Mbps.
Gambar 2.1 Arsitektur LAN
[sumber : http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html/ 12 Juni
2. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN adalah suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota atau dengan
rentang sekitar 10 sampai 45 kilometer. MAN menghubungkan LAN-LAN
yang lokasinya berjauhan. MAN umumnya menggunakan media transmisi
dengan mikro gelombang atau gelombang radio, tetapi ada juga yang
menggunakan jalur sewa (leased line). Kecepatan MAN berkisar dari 1,5
sampai 150 Mbps.
3. WAN (Wide Area Network)
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak
pada cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari kota ke kota lain
dalam satu negara. Cakupan WAN meliputi 100 sampai 1000 kilometer, dan
kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,5 Gbps.
Gambar 2.2 Arsitektur WAN
[sumber : http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html/12 Juni
4.GAN (Global Area Network)
GAN adalah jaringan yang menghubungkan negara-negara diseluruh
dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps,
cakupan WAN mencapai ribuan kilometer.
Gambar 2.3. Interkasi antara LAN, MAN, WAN dan GAN.
[sumber : http://www.cebylon.com/khi1/141-01-GAN-MAN.html 20 juni
2010]
2.5.2. Topologi Jaringan
Topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu
jaringan, yang terdiri dari [Ira05] :
1. Topologi Bus
Topologi bus terdiridari satu jalur kabel utama dimana masing-masing
ujungnya diberi sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (File server,
work station, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama
(backbone). Jaringan-jaringan ethernet dan local talk menggunakan topologi
Gambar 2.4 Topologi linear bus
[Sumber : http://fleahlit.web.id/?p=118/ 12 Juni 2009]
2. Star (Bintang)
Pada topologi star, setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat
lainnya) terkoneksi kejaringan melalui sebuak Concentrator. Data yang
dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator akan mengatur dan
mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan dan bertindak sebagai refeater
(penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan
kabel Twisted Pair dan dapat digunakan kabel coaxial atau kabel fibre optic.
Gambar 2.5 Topologi star
3. Ring (Cincin)
Topologi ring menggunakan teknik konfiigurasi yang sama dengan
topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi
menyeruapi sebuah lingkaran tertutup menyerupai cincin.
Gambar 2.6 Topologi ring
[Sumber : http://fleahlit.web.id/?p=118/ 12 Juni 2009]
4. Tree (Pohon)
Topologi Tree merupakan perpaduan antara topologi Linear Bus dan Star,
yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star
yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linear bus.
Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada dan
2.6. Sistem Client-Server
Sistem client-server disebut juga sistem tersentralisasi yang diterapkan
pada sebuah sistem jaringan. Sistem client server ini ditujukan untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan ynag terdapat pada sistem sebelumnya.
Sistem client server terdiri dari 2 komponen utama yaitu client dan server.
Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap
aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dulu ditangani oleh client.
Client selanjutnya mengupayakan agar semua proses sedapat mungkin ditangani
sendiri. Bila ada proses yang harus melibatkan data tersimpan pada basis data
barulah client mengadakan hubungan dengan server. Model hubungan ini,
menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada
dijaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memekai
sumber daya pada server [Budi Irawan 2005].
Gambar 2.7 Model Hubungan Client Server
[sumber : http://bebas.vlsm.org/ 20 Juni 2009]
Berdasarkan pada cara PC Client dihubungkan kedalam server, dikenal
1. Model dua tingkatan (Two Tier)
Hubungan yang dibentuk dalam model ini sangatlah konsumtif dalam
sumber daya (alokasi memori, ruang hardisk, kontrol dan lainnya),
karenanya hubungan ini tidak efektif dilakukan untuk hubungan yang
melibatkan banyak pemakai misalnya internet. Oleh karena itu model ini
hanya dipraktekkan pada LAN.
2. Model tiga tingkatan (Three Tier)
Model ini cukup efektif, karena dapat membantu meningkatkan keamanan
data karena begitu permintaan data ke server dilakukan, hubungan ke
server diputuskan. Selanjutnya keperluan client diproses pada komputer
webserver , dan hubungan ke server hanya akan dilakuakan apabila
diperlukan.
2.7 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam
merancang sistem dari mulai coding sampai implementasinya.
2.7.1. Pemograman
Pemograman merupakan suatu kejadian atau kegiatan melakukan
penyusunan program yang antara lain merencanakan secara terinci dalam urutan
langkah-langkah prosedur yang dibuat dan menjalankan prosedur tersebut dengan
baik. Hal tersebut sama dengan apa yang dikemukakan Menurut [Jog99]”Proses
pembuatan program komputer disebut pemograman dan orang yang membuatnya
2.7.2. Sekilas tentang Microsoft SQL Server
Berikut adalah definisi Microsoft SQL Server Menurut
[http://id.wikipedia.org/wiki/ Microsoft_SQL_Server] adalah sebagai berikut :
Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data
relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah
Transact-SQL yang merupakan implementasi dari Transact-SQL standar ANSI/ISO yang digunakan
oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis
yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi
kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.
2.7.3. Sekilas tentang Visual Basic
Berikut adalah definisi Microsoft Visual Basic Menurut
[http://id.wikipedia.org/wiki/Visual_Basic] adalah sebagai berikut :
Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan
sebuah bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan menawarkan
Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program
aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model
pemrograman Common Object Model (COM). Visual Basic merupakan turunan
bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik
dengan cepat, akses ke basis data menggunakan Data Access Objects (DAO),
Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta
menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa
skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting
Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang
3.1. Objek Penelitian
Objek yang dijadikan didalam penulisan skripsi ini adalah kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat. Berikut adalah sejarah singkat
perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi jabatan yang penulis
peroleh langsung di tempat penelitian.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dibentuk di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat mengacu kepada pedoman sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah disesuaikan
dengan kebutuhan dan kemampuan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 8 Tahun
2008, telah dibentuk Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Hingga tahun anggran 2008 berakhir, kebijakan operasional di Kabupaten
Bandung Barat tidak terlepas dari Visi Penjabat Bupati Bandung Barat, “Bandung
Barat Bangkit dan siap melayani pada tahun 2008” yang dilanjutkan dengan Visi
AGRIBISNIS DAN WISATA RAMAH LINGKUNGAN” sebagaimana yang
disampaikaan pada rapat paripurna DPRD Kabupaten Bandung Barat pada hari
Kamis tanggal 22 Mei 2008 bertempat di Hotel Mason Pine Kota Baru
Parahyangan, dan yang dirumuskan pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMD) yang sedang dalam proses pembahasan di DPRD Kabupaten
Bandung Barat.
Adapun penjabaran dari Visi tersebut, telah dirumuskan 6 (enam) misi ,
yaitu:
1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, profesional,
efektif, efisien dan ekonomis yang berbasis pada sistem penganggaran
yang pro-publik.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak, cerdas, sehat
dan berdaya saing.
3. Memberdayakan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan yang
berorientasi pada pengembangan sektor agribisnis dan agro wisata dalam
upaya pengentasan kemiskinan.
4. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan.
5. Meningkatkan kualitas derajat kehidupan masyarakat yang berkeadilan.
6. Modernisasi desa melalui peningkatan kapasitas pemerintahan desa dan
mempunyai suatu struktur organisasi yang dapat untuk membatasi
pembagian-pembagian kerja pada masing-masing bagian. Dalam hal ini struktur organisasi
merupakan kerangka dasar yang mempersatukan fungsi-fungsi perusahaan dan
menetapkan hubungan yang pasti. Adapun struktur organisasi pada kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat dapat dilihat pada gambar dibawah
posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas yang harus dilakukan.
Deskripsi tugas perlu dibuat agar masing-masing mengerti tugas dan tanggung
jawabnya. Adapun deskripsi tugas (Job Description) pada bagian Tata Usaha di
Kantor Sekretariat Daerah kabupaten Bandung Barat adalah sebagai berikut:
1. Subbagian TataUsaha Pimpinan
1. Memiliki wewenang dan pengambil keputusan sepenuhnya atas kegiatan
di bagian Tata Usaha.
2. Bertanggung Jawab penuh terhadap semua kegiatan di bagian Tata Usaha.
3. Mengontrol seluruh kinerja pegawai.
2. Subbagian Kepegawaian
Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
kepegawaian.
3. Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas untuk mengatur semua lalu lintas
tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis metode penelitian yang digunakan penulis
dalam pembuatan aplikasi pelayanan service, penjualan dan pembelian sparepart
motor adalah metode deskriptif dan metode penelitian tindakan (action research).
3.2.1. Desain Penelitian
Jenis metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif
dan metode penelitian tindakan (action research). Metode deskriptif yaitu metode
dalam penelitian suatu kasus dengan cara mengumpulkan data sebagai gambaran
keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada. Metode deskriptif
yaitu membuat deskriptif, gambaran (dari sekelompok manusia, objek, kondisi,
pada masa sekarang) secara sistematis, factual dan akurat tentang fakta, sifat, dan
hubungan antar fenomena, yang mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Data yang digunakan didasarkan pada fakta yang terpecaya, bukan opini.
2. Ada deskripsi yang jelas tentang tempat dan waktu penelitian.
3. Dijelaskan tentang teknik pengumpulan dan analisis data, maupun pustaka
yang digunakan.
4. Prinsip, fakta, dapat di nyatakan sebagai sebuah nilai dan gambaran suatu
kondisi tertentu.
Metode penelitian tindakan (action research) adalah mengembangkan
a. Praktis dan langsung relevan dengan situasi aktual di lapangan (empiris).
b. Menyediakan kerangka kerja/sistematika yang teratur untuk memecahkan
masalah dan perkembangan baru yang lebih baik.
c. Fleksibel dan adaptif, memperbolehkan perubahan-perubahan selama
masa penelitian (inovatif).
d. Tidak selalu menuntut adanya hipotesis dan kontrol variable.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Agar data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang
ada pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Barat, Maka penulis
menggunakan metode penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian
dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang dijadikan objek
penelitian.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Adapun sumber data primer yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi
pengolahan data absensi, kepegawaian dan penggajian pada Kantor Sekretariat
Daerah Kabupaten Bandung Barat adalah sebagai berikut:
1.Wawancara (Interview).
Penelitian dalam hal ini penulis mengumpulkan data dengan cara
2.Pengamatan (Observasi).
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui secara langsung alur yang ada
pada kantor tersebut dan mengamati bagaimana sistem yang sedang
berjalan yang berkaitan dengan pengolahan data absensi, kepegawaian
dan penggajian. Dari hasil pengamatan ini penulis dapat mengetahui
kelemahan-kelemahan sistem yang sedang berjalan sehingga
memudahkan penulis dalam pembuatan aplikasi pengolahan data absensi,
kepegawaian dan penggajian yang diharapkan dapat digunakan di kantor
tersebut dan memudahkan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Adapun sumber data sekunder yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi
pengolahan data absensi, kepegawaian dan penggajian pada Kantor Sekretariat
Daerah Kabupaten Bandung Barat adalah sebagai berikut:
1)Dokumen-dokumen yang berupa sejarah perusahaan, visi dan misi,
struktur organisasi dan deskripsi jabatan.
2)Data-data mengenai pengolahan data absensi, kepegawaian dan penggajian
memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hal ini penulis menggunakan metode
pendekatan terstruktur dan metode pengembangan sistem menggunakan
Sequensial linear. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan dari masing-masing
metode :
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang penulis buat dalam pembuatan skripsi
adalah metode terstruktur. Metode pendekatan perancangan terstruktur dimulai
dari awal tahun 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools)
dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem,
sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang
strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi
dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel,
lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu,
sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas
skripsi adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan
“classic life cycle” atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul
pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi
merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering
(SE).
Sequensial linear mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan
perangkat lunak yang sistematik dan Sequensial yang mulai pada tingkat dan
kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan.
Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional, model Sequensial linear
melingkupi aktifitas-aktifitas:
yang lebih besar, kerja dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen
sistem dan mengalokasikan beberapa subset dan kebutuhan perangkat lunak
tersebut. Pandangan sistem ini penting ketika perangkat lunak harus
berhubungan dengan elemen-elemen yang lain, seperti perangkat lunak,
manusia, dan database. Rekayasa dan analisis menyangkut pengumpulan
kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta desain
tingkat puncak. Rekayasa informasi mencakup juga pengumpulan kebutuhan
pada tingkat bisnis strategi dan tingkat area bisnis.
2. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada
perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, rekayasa
perangkat lunak (analis) harus memahami domain informasi, tingkah laku,
unjuk kerja dan antar muka (interface) yang diperlukan.kebutuhan baik untuk
sistem maupun perangkat lunak didokumentasikan dan dilihat lagi dengan
pelanggan.
3. Desain
Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus
pada empat atributsebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur
pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan
menjadi bagian dari konfigurasi perangkat lunak.
4. Geneasi kode
Desain harus direjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah
pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang
lengkap, pembuatan kode diselesaikan secara mekanis.
5. Pengujian
Sekali kode dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus
pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan
sudah diuji, dan pada fungsional ekstenal fungsional – yaitu mengarahkan
pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa
input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil
yang dibutuhkan.
6. Pemeliharan/maintenance
Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada
pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah perangkat lunak yang
diletakan). Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditentukan,
perubahan-baru).
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perencanaan
1. Flow Map (Bagan Alir Dokumen)
Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar
area pertanggung jawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri
sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini
menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan
digunakannya dokumen tersebut dan lainlain. Bagan alir ini bermanfaat untuk
menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Bagan alir
dokumen disebut juga bagan alir formulir yang menunjukkan arus dari laporan
dan formulir termasuk tembusannya.
2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan
struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara
keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD
yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan dengan
lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem selain itu Diagram konteks
adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan
biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk
jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lainnya oleh aliran data.
Keuntungan menggunakan DFD adalah supaya lebih memudahkan pemakai (user)
yang kurang menguasai dalam bidang komputer untuk lebih mengerti sistem yang
akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada Data Flow Diagram (DFD)
merupakansekumpulan program dapat juga merupakan transformasi data secara
manual. Berikt adalah simbol-simbol yang digunakan di dalam DFD antara lain :
a. Kesatuan Luar (External Entity)
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem yang memisahkan suatu
sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan
menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external
entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem dapat berupa orang,
organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang
akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
b. Arus Data (Data Flow)
Arus data di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir
diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar
(external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat
berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat
ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi
panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.
d. Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa :
1. Suatu file atau database di sistem komputer
2. Suatu arsip atau catatan manual.
3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang.
4. Suatu tabel acuan manual.
5. Suatu agenda atau buku.
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis
horizontal paralel yang kedua ujungnya terbuka atau salah satu ujungnya tertutup.
4. Kamus Data
Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database adalah file
khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data merupakan
katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu system
informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat
mendefinisikan data yang mengalir berisi informasi tentang struktur database.