• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Perdagangan Ekspor Impor Di Dinas Koperasi UKM Dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Perdagangan Ekspor Impor Di Dinas Koperasi UKM Dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

ii

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, serta telah memberikan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan kuliah kerja praktek ini dengan mengambil judul “PELAKSANAAN PERDAGANGAN EKSPOR IMPOR DI DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG”.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.

Namun berkat bimbingan, dukungan dan arahan dari berbagai pihak maka penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

(2)

iii Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. H. Umi Narimawati, Dra., SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Elvira Azis, SE., MT selaku koordinator kuliah kerja praktek Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Rahma Wahdiniwaty, M.Si selaku dosen wali kelas manajemen 1 Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Kepada seluruh dosen dan staf studi manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

7. Bapak Dodit Rahadian Hidayat selaku Pembimbing Perusahaan di DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN yang telah mendorong dan memberikan informasi berharga bagi penulis.

8. Keluargaku tercinta mamah, papah, yang selalu memberikan dukungan, doa, kasih sayang, serta nasihat kepada penulis agar selalu tabah dalam menjalani kehidupan.

(3)

iv

Besar harapan penulis semoga laporan kuliah kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri maupun bagi mereka yang membutuhkan. Amiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandung, Desember 2010 Penulis

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Universitas Komputer Indonesia adalah kampus dimana tempat penulis menuntut ilmu difakultas ekonomi jurusan manajemen spesialisasi marketing. Pada pada ini penulis memasuki semester VII dimana seluruh mahasiswa diwajibkan untuk kuliah kerja praktek baik di perusahaan swasta atau pemerintahan.

Untuk melaksanakan kuliah kerja praktek ini penulis sebelumnya mengajukan surat permohonan kuliah kerja praktek kebeberapa perusahaan dan kantor dinas pemerintahan, dan penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di kantor dinas pemerintahan yaitu kantor Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan selama 1 bulan dan penulis ditempatkan dibidang perdagangan.

(5)

yang kita ekspor, begitu pula dengan barang yang masuk ke negara kita harus dalam keadaan baru dan tidak boleh rusak pada saat sampai di negara kita.

Untuk melancarkan arus barang dari produsen ke konsumen melalui Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan tidaklah mudah, terlebih dahulu harus survei melalui proses yang panjang mulai dari pemantauan harga dan kecukupan stok dipasar, pengamanan distribusi/pemenuhan kebutuhan pokok menghadapi hari besar dan keagamaan, perkiraan/pragnosa supply/demand, pemetaan jalur distribusi, stok opname, koordinasi lintas sektoral, survei lapangan dan antisipasi kelangkaan barang, itu semua dilakukan untuk mendukung proses perdagangan tersebut.

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan merupakan Dinas yang bergerak di bidang usaha salah satu nya dibidang perdagangan ekspor impor. Dinas tersebut mengadakan survei terhadap barang-barang produksi yang akan dikirim keluar negeri (ekspor) maupun terhadap barang-barang produksi yang akan dipasarkan di dalam negeri. Semua ini adalah merupakan tugas dari Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan untuk menentukan hasil produksi yang terbaik dan memenuhi standar nasional maupun internasional di dunia perdagangan.

(6)

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek ini untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan. Tujuan kuliah kerja praktek ini adalah untuk mengetahui :

1. Bagaimana syarat pelaksanaan perdagangan ekspor impor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan

2. Bagaimana pelaksanaan perdagangan ekspor impor di Dinas Koperasi UKM dan Peridustrian Perdagangan

3. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan perdagangan ekspor impor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan dan upaya yang sudah dilakukan dalam mengatasi hambatan

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Hasil kuliah kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi penulis, perusahaan, dan pihak-pihak yang berkepentingan.

a. Bagi Penulis

1. Memberikan pengetahuan yang lebih luas mengenai masalah yang di teliti. 2. Menambah ilmu, wawasan dan pengalaman yang tidak diperoleh dalam

perkuliahan.

(7)

b. Bagi Perusahaan

1. Di harapkan hasil kuliah kerja praktek ini memberikan suatu masukan yang berarti untuk mengembangkan dan memajukan perusahaan.

2. Dapat meningkatkan kemampuan dalam pengolahan kegiatan usaha. c. Bagi Pembaca

Hasil kuliah kerja praktek ini di harapkan dapat menjadi bahan acuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

(8)
(9)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan adalah melaksanakan kewenangan daerah dibidang koperasi UKM dan perindustrian perdagangan. Kegiatan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan adalah melaksanakan tugas teknis operasional bidang Koperasi UKM industri dan perdagangan yang meliputi Industri kecil dan dagang kecil non formal, industri formal, perdagangan, kelembagaan dan pendaftaran, pengembangan usaha koperasi dan aneka simpan pinjam dan usaha kecil menengah dan juga melaksanakan pelayanan teknis administratif yang meliputi administrasi umum, keuangan, kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan dinas.

(10)

Adapun Visi, Misi dan tujuan dari Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan yaitu :

• Visi

Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kota Bandung melalui pengembangan koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan yang berkualitas dan berwawasan lingkungan menuju Bandung Bermartabat.

• Misi

1. Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan UKM 2. Meningkatkan peranan koperasi dan UKM yang berdaya saing 3. Meningkatkan kualitas SDM Koperasi dan UKM

4. Menguatkan struktur industri dengan memberdayakan potensi industri kecil dan menengah yang berwawasan lingkungan

5. Mengembangkan lembaga dan sarana perdagangan serta sistem distribusi dalam negeri yang efektif dan efisien serta memberikan perlindungan konsumen dan produsen

6. Mengembangkan kegiatan promosi luar negeri sehingga mampu menguasai pangsa pasar dalam era perdagangan bebas/globalisasi

• Tujuan

Adapun tujuan dari Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan adalah :

(11)

2. Mewujudkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang maju dan mandiri dalam upaya mengembangkan pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga mampu memasuki pasar global.

3. Meningkatkan daya saing dan mengembangkan sistem pemasaran ekspor serta pengendalian impor.

4. Meningkatkan kegiatan perdagangan barang dan jasa dalam negeri serta menciptakan tertib niaga.

5. Meningkatkan kualitas pelaksanaan perlindungan konsumen dan produsen. 6. Mendorong upaya perluasan lapangan kerja.

7. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam upaya mendorong serta mengembangkan hasil produksi melalui media promosi dan pameran dagang.

8. Meningkatkan kinerja institusi secara optimal.

9. Meningkatkan kualitas informasi harga barang kepada masyarakat.

(12)

2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap perusahaan yang besar maupun yang kecil sebaiknya mempunyai struktur organisasi yang baik sebab hal ini sangat penting dalam suatu kesatuan kerja. Dengan adanya struktur organisasi yang baik maka pimpinan perusahaan mudah untuk mengawasi jalan perusahaan.

Dalam mengatur tugas dan wewenang serta tanggung jawab di setiap bagiannya, suatu perusahaan mutlak memerlukan suatu struktur organisasi. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi tumpang tindih wewenang dalam suatu perusahaan. Begitu pula di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan, terdapat suatu struktur organisasi yang mengatur tanggung jawab di setiap bagiannya.

Sebagai konsekuensi logis penerapan peraturan pemerintah No.41 tahun 2008 tentang organisasi perangkat daerah, maka keluarlah peraturan daerah kota Bandung No.13 tahun 2008 tentang pembentukan dan susunan organisasi dinas daerah dimana terjadi penggabungan dua SKPD yaitu Dinas Koperasi dan Dinas Perindag menjadi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung.

(13)

Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk stuktur organisasi tersebut adalah : A. Kebaikan

1. Atasan dan bawahan dihubungkan dengan garis komando 2. Disiplin dan loyalitas tinggi

3. Rasa solidaritas seluruh anggota organisasi besar B. Keburukan

1. Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat

2. Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi

Struktur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung terdiri dari :

A. Kepala Dinas

B. Sekretaris, membawahkan :

B.1. Kepala Sub Bagian Umum dan kepegawaian B.2. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Program

C. Kepala Bidang Industri Kecil dan Dagang Kecil Non Formal, membawahkan : C.1. Kepala Seksi Industri Kecil Non Formal

C.2. Kepala Seksi Perdagangan Barang dan Jasa Non Formal D. Kepala Bidang Industri Formal, membawahkan :

(14)

E. Kepala Bidang Perdagangan, membawahkan :

E.1. Kepala Seksi Bimbingan Usaha dan Sarana Perdagangan E.2. Kepala Seksi Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian

E.3. Kepala Seksi Ekspor-Impor dan Hubungan Kerjasama Luar Negeri F. Kepala Bidang Kelembagaan dan Pendaftaran, membawahkan :

F.1. Kepala Seksi Bina Kelembagaaan Koperasi F.2. Kepala Seksi Pendaftaran

G. Kepala Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Aneka Usaha dan Simpan Pinjam, membawahkan :

G.1. Kepala Seksi Pengembangan Usaha Produksi dan Jasa G.2. Kepala Seksi Pengembangan Usaha Konsumsi

G.3. Kepala Seksi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam H. Kepala Bidang Usaha Kecil Menengah, membawahkan :

H.1. Kepala Seksi Usaha Kecil H.2. Kepala Seksi Usaha Menengah

(15)

2.3 Deskripsi Jabatan

Dalam menguraikan deskripsi jabatan ini, penulis hanya memfokuskan pada bagian perdagangan.

Adapun deskripsi jabatan yang diuraikan : 1. Kepala bidang Perdagangan

Bertugas sebagai penanggung jawab yang menyangkut tentang perdagangan. 2. Seksi bimbingan usaha dan sarana perdagangan

Bertugas dalam membimbing usaha yang akan dilaksanakan dan memberi masukan tentang sarana perdagangan.

3. Seksi perlindungan konsumen dan kemetrologian

Bertugas dalam melindungi konsumen akan produk yang ada dipasaran. 4. Seksi ekspor – impor dan hubungan kerjasama luar negeri

Bertugas dalam mendata ekspor-impor apa saja yang akan dilaksanakan.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Kegiatan yang dilakukan oleh bidang perdagangan yaitu :

(16)

Dalam perusahaan pembinaan dan pengembangan usaha perdagangan merupakan tujuan utama untuk melancarkan perdagangan barang dari produsen hingga ke konsumen, tepat waktu dengan harga yang memang sesuai dengan harga pasar, karena itu juga merupakan suatu kepastian dalam harga penjualan barang dan harus menjaga pengamanan dalam pengirimiman barang jangan sampai ada barang yang rusak dijalan sehingga tidak mengecewakan konsumen. Maka pengawasan harus selalu diawasi dan dikendalikan dengan baik, guna memperlancar arus penjualan barang dari produsen ke konsumen.

Pemantauan kegiatan ekspor dan impor adalah pembinaan, pengembangan dan fasilitas peningkatan kegiatan komoditi ekspor dan pemantauan ekspor serta impor melalui sosialisasi/forum konsultasi/bimbingan teknis bagi ekportir/importir atau calon eksportir, penerbitan surat keterangan asal.

Barang-barang yang diekspor bervariasi tidak hanya satu produksi barang. Barang tersebut diantaranya adalah sembako dan juga barang yang diatur ekspornya yaitu produk perkebunan kopi, produk industri, produk pertambangan dan produk kehutanan kayu/produk kayu yaitu rotan, pohon jenis kornifera, papan partikel, papan fiber, kayu lapis, kayu dipadatkan, bingkai kayu, peti, kotak, krat, drum (pengemas).

(17)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota Bandung. Penulis ditempatkan dibagian pemasaran yang khususnya dibidang perdagangan untuk membantu melaksanakan pekerjaan perdagangan, dengan terlebih dahulu diberikan pengarahan tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan di kantor tersebut oleh pembimbing di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

(18)

1. Keputusan Pemasaran

Distributor atau pedagang besar telah menghadapi tekanan yang makin meningkat dari sumber-sumber persaingan baru, pelanggan yang banyak menuntut, teknologi baru, dan program pembelian yang lebih langsung oleh bagian pembelian industri, institusi dan eceran besar.

2. Keragaman Produk dan Layanan

Perdagangan harus menyediakan barang lengkap dan mempertahankan persediaan yang memadai untuk dikirimkan segera.

3. Keputusan harga

Biasanya menaikkan harga pokok barang sebesar persentase konvesional, katakanlah 20 persen, untuk menutupi pengeluaran-pengeluarannya. Tetapi bisa juga menurunkan harganya guna merebut pelanggan-pelanggan baru yang penting untuk peningkatan penjualan.

Adapun teknis pelaksanaan kuliah kerja praktek yang dilakukan oleh penulis di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan :

• Membantu pendataan tentang perdagangan ekspor impor

• Mencatat dalam buku laporan tentang kegiatan yang dilaksanakan

(19)

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Hasil dari pelaksanaan kuliah kerja praktek adalah dimana penulis mendapatkan pembelajaran mengenai bagaimana hasil tinjauan perdagangan ekspor impor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota Bandung. Dimana kegiatan proses kerja praktek ini di laksanakan selama satu bulan.

Adapun hasil pelaksanaan kuliah kerja praktek di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan adalah :

3.3.1 Syarat Pelaksanaan Perdagangan Ekspor Impor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan

Pelaksanaan perdagangan ekspor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan adalah barang produksi yang dikirim bervariasi tidak terfokus pada satu produksi barang. Barang tersebut diantaranya adalah sembako, barang yang diatur ekspornya adalah produk perkebunan, produk kehutanan, produk industri, produk pertambangan dan barang budidaya. Ekspor dapat dilakukan oleh setiap perusahaan atau perorangan yang telah memilki izin usaha teknis, surat izin usaha perdagangan, tanda daftar perusahaan.

Syarat pelaksanaan ekspor adalah :

(20)

Indonesia akan memasuki wilayah negara tertentu yang membuktikan bahwa barang tersebut berasal, dihasilkan dan atau diolah di Indonesia.

2. Persyaratan penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA)

• Foto Copy Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB);

• Bill of Loading (B/L) atau Air Way Bill

• Barang yang pengirimannya menggunakan perusahaan jasa titipan, persyaratan dapat diganti dengan surat kuasa dari pemilik barang

• Packing List Selandia Baru, Norwegia, Swiss, Amerika Serikat, Bulgaria, Federasi Rusia, Belarus, Uni Eropa (Belgia, Perancis, Jerman, Italia, Luxemberg, Belanda, Denmark, Inggris, Yunani, Portugal, Spanyol, Austria, Finlandia, Swedia, Cyprus, Estonia, Latvia, Lithuania, Malta, Polandia, Ceko, Slovakia, Irlandia, Hongaria, Slovenia)

• Form D, dokumen yang diperuntukan bagi negara : Singapura, Malaysia, Thailand, Philipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja

• Form E, dokumen yang diperuntukan bagi negara Cina

(21)

• Form Anexo III, dokumen yang diperuntukan bagi negara Mexico

• Form B, dokumen yang diperuntukan bagi negara selain tersebut diatas

Pelaksanaan perdagangan impor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan adalah : Produk tertentu adalah produk-produk yang terkena ketentuan impor berdasarkan peraturan menteri yang meliputi: elektronika, pakaian jadi maianan anak-anak, alas kaki, dan produk makanan dan minuman. Sesuai peraturan menteri perdagangan Republik Indonesia.

Syarat pelaksanaan impor adalah :

1. Barang yang diatur tata niaganya adalah barang yang diakui dan disetujui oleh Menperindag untuk dapat diimpor.

2. Angka Pengenal Impor (API) adalah tanda pengenal sebagai importir yang harus dimiliki setiap perusahaan yang melakukan kegiatan impor. Ketentuan impor yang diatur tata niaganya, antara lain sebagai berikut :

• Barang yang diimpor harus dalam keadaan baru • Importir memiliki Angka Pengenal Impotir (API)

Jenis API (Angka Pengenalan Importir) terdiri dari :

1. Angka Pengenal Importir Umum (API – U)

(22)

2. Angka Pengenal Importir Produsen (API – P)

Wajib dimiliki setiap perusahaan industri diluar PMA/PMDN yang melakukan impor hanya barang modal dan van baku/penolong untuk keperluan proses produksinya sendiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Angka Pengenal Importir Terbatas (API – T), dengan spesifikasi

mengimpor mesin mesin, suku cadang, bahan/peralatan bangunan dan bahan baku/ bahan penolong guna pemakaian dalam proses produksi sendiri.

Nomor Pengenal Importir Khusus (NPIK) adalah tanda pengenal sebagai importir khusus yang harus dimiliki setiap perusahaan yang melakukan perdagangan impor barang tertentu. Jenis barang tertentu yang akan di impor harus dalam keadaan baru. Penerbitan NPIK dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Departemen Perdagangan dan penerbitan API dilaksanakan oleh Dinas Perindag Propinsi Jawa Barat.

3.3.2 Pelaksanaan Perdagangan Ekspor Impor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan

1. Pengawasan barang yang beredar dan pengadaan barang melalui monitoring harga dipasar

(23)

Kelompok barang yang diawasi : a. Produk SNI Wajib

b. Kelompok Agro

Tepung terigu, Gula pasir, Garam beriodium

Pengadaan barang melalui monitoring harga dipasar untuk komoditi sembako yang dipantau dan didata sebanyak 25 jenis, diantaranya : beras (5 jenis), gula (2 jenis), daging (3 jenis), telur (2 jenis), minyak goreng, susu, garam beryodium, kacang kedelai, cabe merah dan bawang merah / putih, mie instan, ikan asin, mentega, kacang, ketela pohon, tepung terigu, minyak tanah. Komoditi 9 Bahan Pokok berdasarkan Kepmenperindag No. 115/MPP/Kep//2/1998 tanggal 31 Januari 1998 yaitu : beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.

2. Jaringan Distribusi

Perdagangan ekspor impor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan diantaranya adalah sembako seperti beras, daging ayam dan telur ayam, minyak goreng, sapi potong dan daging sapi, sayur dan buah.

Jaringan distribusi ini dilakukan untuk melancarkan arus barang dari produsen ke konsumen sehingga tepat guna dan berhasil dengan tingkat harga yang wajar. Maka tetap dilakukan mekanisme pasar seperti dibawah ini :

a. Pemantauan harga dan kecukupan stok di pasar

b. Pengamanan distribusi/pemenuhan kebutuhan pokok menghadapi hari besar dan keagamaan

(24)

d. Pemetaan jalur distribusi e. Stock Opname

f. Koordinasi lintas sektoral

g. Survey lapangan dan antisipasi kelangkaan barang Adapun gambar jaringan distribusinya seperti dibawah ini :

a. Jaringan Distribusi Beras

Dimulai dari petani ke pedagang pengumpul lalu ke KUD, dari pedagang pengumpul disalurkan lagi ke pedagang penampung/kilang padi dan BULOG, dari pedagang penampung/kilang padi di distribusikan kepasar induk dan distributor, kemudian dari disrtibutor di distribusikan ke pengecer dan dari pengecer inilah beras sampai ke konsumen.

Gambar 3.1

Jaringan Distribusi Beras

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan

(25)

b. Jaringan Distribusi Daging Ayam dan Telur Ayam

Dimulai dari peternak ayam dalam negeri ke pedagang pengumpul, lalu ke pedagang eceran atau supermarket dan dari pedagang pengecer atau supermarket telur sampai ke konsumen. Untuk daging ayam dan telur ayam impor harus masuk karantina dulu untuk menyatakan ayam itu sehat dan layak untuk dikonsumsi lalu di distribusikan ke distributor, dari distributor tersebut daging ayam dan telur ayam sampai ke konsumen.

Gambar 3.2

Jaringan Distribusi Daging Ayam dan Telur Ayam Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan

23

!" # # $

% &

!" # # $

!" # # $

Telur

(26)

c. Jaringan Distribusi Minyak Goreng

Dimulai dri podusen minyak goreng ke prosesor minyak goreng lalu di distribusikan ke distributor, dari distributor di distribusikan lagi ke sub distributor dan dari sub distributor ke pengecer, dari pengecer tersebut minyak goreng sampai ke konsumen.

Gambar 3.3

Jaringan Distribusi Minyak Goreng

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan

24

(27)

d. Jaringan Distribusi Sapi Potong dan Daging Sapi

Dimulai dari peternak sapi dalam negeri ke penggemukan swasta/BUMN/koperasi, lalu didistribusikan ke RPH bahwa daging tersebut sudah layak untuk dikonsumsi, dari RPH lalu di distribusikan ke pembeli eceran, pedagang eceran, supermarket dan pasar institusi lain (pemukiman). Dari pembeli eceran, pedagang eceran, supermarket dan pasar institusi lain (pemukiman) tersebut daging sapi sampai ke konsumen. Perbedaan untuk sapi impor harus masuk karantina terlebih dahulu dan setelah itu proses distribusinya sama seperti daging sapi lokal.

Gambar 3.4

Jaringan Distribusi Sapi Potong dan Daging Sapi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan

(28)

e. Jaringan Distribusi Sayur dan Buah

Dimulai dari petani sayur dan buah ke kelompok tani dan ke koperasi, dari kelompok tani dan koperasi di distribusikan ke pusat pengumpulan dan pengembangan sayur dan buah, dari pusat pengumpulan dan

pengembangan distribusikan ke pusat induk caringin/pusat distribusi, dari pusat induk caringin di distribusikan ke pembeli eceran, pedagang eceran, supermarket dan pasar institusi lain (pemukiman). Dari pembeli eceran, pedagang eceran, supermarket dan pasar institusi lain (pemukiman) tersebut sayur dan buah sampai ke konsumen.

Gambar 3.5

Jaringan Distribusi Sayur dan Buah

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan

26 )

*

% ' )

! % $

) & & %

# , "

(29)

3.3.3 Hambatan yang dihadapi dalam Pelaksanaan Perdagangan Ekspor Impor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan dan Upaya yang Sudah dilakukan dalam Mengatasi Hambatan

Hambatan perdagangan ekspor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan adalah biasanya terjadi apabila persyaratan belum lengkap dapat menghambat ekspor begitu pula terkadang terhambat juga oleh alat transportasi yang dalam kondisi perbaikan. Adapun yang menghambat dalam ekspor terkadang terjadi penolakan karena barang yang di ekspor sama dengan barang dari negara lain yang sama-sama di ekspor sehingga barang yang di ekspor oleh negara kita ditolak.

Upaya yang sudah dilakukan dalam mengatasi hambatan adalah lebih teliti dalam mengecek barang yang akan diekspor agar tidak terjadi kesamaan barang dengan negara lain, sumber daya manusia lebih ditingkatakan kemampuan dalam bekerjanya.

Hambatan perdagangan impor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan adalah apabila barang impor yang masuk ke negara kita ternyata barang tersebut walaupun telah melalui proses pelaksanaan tidak sesuai dengan selera konsumen barang tersebut tidak akan laku dipasaran.

(30)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kuliah kerja praktek yang dilakukan oleh penulis pada Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota Bandung dengan judul “Pelaksanaan Perdagangan Ekspor Impor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung”. Maka pada akhirnya penulis mencoba untuk menarik kesimpulan antara lain :

1. Syarat pelaksanaan perdagangan ekspor impor pada Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota Bandung sudah mencakup ekspor dan impor bahkan sudah lengkap dengan surat dan data pelaksanaan ekpor impor perdagangan.

2. Pelaksanaan perdagangan ekspor impor pada Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota Bandung sudah berjalan lancar sesuai ketentuan dari pemerintahan menteri perdagangan Republik Indonesia.

3. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan perdagangan ekspor impor pada Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota Bandung adalah apabila barang ditolak dalam pengiriman ekspor, begitu pula jika impor barang yang masuk ke Negara kita tidak sesuai dengan keinginan pasar.

(31)

begitu pula dengan sumber daya manusianya yang sudah profesional di bidang tersebut. Di dukung juga dengan peralatan perkantoran yang sudah memadai dapat menunjang hasil pekerjaan yang sempurna.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil kuliah kerja praktek yang dilakukan oleh penulis pada Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota Bandung dengan judul “Pelaksanaan Perdagangan Ekspor Impor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung”. Maka pada akhirnya penulis mencoba untuk memberikan saran antara lain :

1. Dalam syarat pelaksanaan perdagangan ekspor impor pada Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota Bandung harus lebih teliti supaya menghasilkan hasil yang lebih baik dalam bidang ekspor impor.

2. Dalam pelaksanaan perdagangan ekspor impor pada Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota Bandung yang sudah berjalan lancar harus dapat dipertahankan bahkan harus lebih dikembangkan kembali.

(32)

Impor yaitu barang yang di impor merupakan barang yang terbaik dan laku dipasaran dan diminati konsumen negara kita.

(33)

Nama : Ismi Priatiningsih

Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 31 Agustus 198

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : JL. Riung Arum Barat VIII No. 102

Komplek Riung Bandung

Telepon : 085722526694

Pendidikan

1995 – 2001 : SD Cisaranten Kidul

2001 – 2004 : SMP BPI 1

2004 – 2007 : SMA BPI 2

(34)

i

Judul : Pelaksanaan Perdagangan Ekspor Impor di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

Nama : Ismi Priatiningsih

NIM : 21207004

Jenjang : Strata Satu (S1) Program studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi

Bandung, Desember 2010 Menyetujui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Perusahaan

Isniar Budiarti, SE., M.Si Dodit Rahadian Hidayat NIP : 4127.34.02.008 NIP : 19601116198903 1 003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 3.1 Jaringan Distribusi Beras
Gambar 3.2 Jaringan Distribusi Daging Ayam dan Telur Ayam
Gambar 3.3 Jaringan Distribusi Minyak Goreng
+3

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang tercantum dalam versi Lovasz yang diusulkan oleh banyak orang, Lovasz awalnya dipahami sebagai kasus khusus dari yang lain, maka masalah di teori graph yang meminta

Cara yang termudah dalam pembagian tugas ini dengan cara uji coba (trial and error) yaitu dengan melakukan uji coba pengelompokan stasiun kerja kedalam empat

Mengantisipasi perkembangan masyarakat sekarang dan dinamika masyarakat masa yang akan datang maka dalam peraturan daerah ini pemahaman hutan hak adalah hutan

Dari penghitungan keterlibatan konsumen dan beda antar merek maka dapat disimpulkan bahwa tipe perilaku konsumen beras di pasar modern Kota Surakarta adalah tipe

Pengaruh Keluarga, Sekolah Dan Teman Sebaya Terhadap Kedisiplinan Siswa Dalam Melaksanakan Norma Sekolah.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Skripsi yang berjudul : Kualitas Pelayanan Administrasi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jember telah diuji dan disahkan oleh

Mulai 2001 pendidikan inklusi telah menjadi program Direktorat Pendidikan Luar Biasa yang bertugas untuk mengatur pelaksanaan pendidikan luar biasa tidak hanya di SLB namun juga

ALUR