• Tidak ada hasil yang ditemukan

Situs “Www.Baidu.Com” Dan Kepuasan Akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Dalam Bahasa Mandarin (Studi Korelasional tentang Pengaruh situs “www.baidu.com” terhadap Kepuasan akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi dalam Bahasa Mandarin di Kalangan Mahasiswa Sastra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Situs “Www.Baidu.Com” Dan Kepuasan Akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Dalam Bahasa Mandarin (Studi Korelasional tentang Pengaruh situs “www.baidu.com” terhadap Kepuasan akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi dalam Bahasa Mandarin di Kalangan Mahasiswa Sastra"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

1 Universitas Sumatera Utara SITUS “WWW.BAIDU.COM” DAN KEPUASAN AKAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN INFORMASI DALAM BAHASA MANDARIN

(Studi Korelasional tentang Pengaruh situs “www.baidu.com” terhadap Kepuasan akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi dalam Bahasa Mandarin

di Kalangan Mahasiswa Sastra China Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu

Komunikasi

Disusun Oleh :

Rino Putra Riansyah

070904034

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

2 Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul SITUS “WWW.BAIDU.COM” DAN KEPUASAN AKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI DALAM BAHASA MANDARIN (Studi Korelasional tentang Pengaruh situs “www.baidu.com” terhadap Kepuasan akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi dalam Bahasa Mandarin di Kalangan Mahasiswa Sastra China Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan).

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara penggunaan situs sharing Baidu terhadap tingkat kepuasan pengguna di kalangan mahasiswa Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan perspektif Uses and Gratification. Model ini menekankan bahwa khalayak adalah pihak yang aktif terhadap penggunaan media. Khalayak bebas mengkonsumsi media yang disukainya.

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara angkatan 2009, yang masih aktif dan sudah pernah menggunakan situs sharing Baidu. Jumlah sampel yang diambil adalah sebesar 25 orang yang masih aktif sebagai mahasiswa Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup berjumlah 20 pertanyaan. Analisa data menggunakan bentuk tabel tunggal, analisa tabel silang, dan tabel korelasional spearman rho. Selanjutnya uji hipotesa dan tes signifikansi dengan menggunakan program SPSS.

Dari hasil penelitian, terbukti bahwa hubungan antara penggunaan situs sharing Baidu terhadap tingkat kepuasan di kalangan mahasiswa Departemen Sastra Cina USU adalah cukup berarti. Untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil hipotesis, dilakukan dengan menghitung nilai tabel temuan. Nilai tabel mahasiswa Sastra Cina USU adalah 0,001. Pernyataan RS hitung > RStabel yang

(3)

3 Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmannirrahim

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini untuk melengkapi syarat memperoleh gelar sarjana pada

Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara. Shalawat beriring salam saya sampaikan kepada junjungan kita

Nabi Besar Muhammad S.A.W, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan

menunju zaman yang terang benderang seperti saat ini yang membuka mata hati

kita untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Adapun penelitian dalam skripsi ini

bertempat di Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara.

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari banyak menghadapi kesulitan

karena keterbatasan dan kemampuan, namun peneliti bersyukur dan berterima

kasih karena telah mendapatkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak yang

turut membantu menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti sampaikan kepada kedua

Orang Tua tercinta H. Normansyah, SD dan Hj. Meriko Shirakawa, yang telah

melahirkan, membesarkan, serta mendidik dan membimbing peneliti dari kecil

hingga sampai sekarang ini, serta seluruh doa yang tiada hentinya ditujukan

kepada peneliti. Semoga ALLAH S.W.T selalu selamanya memberikan segala

yang terbaik dan terindah sebagai balasan yang paling sebagai orang tua.

Selain itu juga peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya Kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan FISIP USU.

2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, MA selaku Ketua Departemen Ilmu

Komunikasi serta Dosen Wali penulis yang terus membimbing penulis

(4)

4 Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Drs. Safrin, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang

telah meluangkan banyak waktu di tengah kesibukan Bapak untuk

membimbing dan berbagi banyak ilmu yang sangat berharga selama

membimbing penulis.

4. Bapak dan Ibu Dosen pengajar Departemen Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.

5. Ibu Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi USU beserta Kak Maya, Kak

Cut, dan Pak Tangkas.

6. Kak Windi, Kak Hanim, Kak Puan, serta teman-teman LabKom yang terus

memberi support kepada penulis.

7. Ditha Nutami Anjayani, best women that i ever had, yang terus

memberikan dukungan dan semangat kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, thanks alot bebooo.

8. Teman-teman Komunikasi angkatan 2007 yang menjadi teman bagi

penulis selama masa perkuliahan. Penulis bangga dan senang karena telah

menjadi bagian dari angkatan 2007.

9. Teman-teman Sastra Cina USU angkatan 2009 yang telah membantu

dalam pengisian kuesioener, terima kasih atas waktunya.

10.Sahabat seperjuangan, Aldino Agusta Wallad, Ricky Prastyo, Dema

Khadijah. Terima kasih telah menjadi sahabat yang baik selama ini.

11.Untuk teman-teman “serigala terakhir 2007”, terima kasih untuk saling

support di sisa waktu yang tersisa bagi 2007 ini.

12.Untuk seluruh keluarga besar Syafii Djamal, dan keluarga besar Shirakawa

dimanapun berada yang selalu memberikan semangat dan mendukung

penulis selama ini.

13.Untuk Om H. Jumbakti, SE, Ibu Hj. Sri Rezekika dan M. Dicky Prakasa

yang juga turut memberi support kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

14.Dan semua pihak yang turut membantu kelancaran skripsi ini baik disadari

maupun tidak.

Penulis menyadari sepenuhnya tulisan ini belum mencapai kesempurnaan.

(5)

5 Universitas Sumatera Utara

saran yang sifatnya membangun. Semoga ALLAH S.W.T memberikan balasan

yang setimpal bagi kita semua, amin. Terima kasih.

Penulis

(6)

6 Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

Abstrak

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II URAIAN TEORITIS ... 7

2.1 Kerangka Teori ... 7

2.1.1 Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Massa ... 7

2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa ... 15

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa ... 16

2.1.4 Efek Komunikasi Massa ... 17

2.2 Internet ... 20

2.2.1 Pengertian Internet ... 20

2.2.2 Aplikasi Internet ... 21

2.2.3 Manfaat Internet ... 21

2.2.4 Perkembangan Internet ... 23

(7)

7 Universitas Sumatera Utara

2.3 Kepuasan Pelanggan ... 25

2.4 Pendekatan Uses and Gratification ... 29

2.5 Kerangka Konsep ... 33

2.6 Variabel Penelitian ... 35

2.7 Definisi Operasional ... 36

2.8 Hipotesis ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 38

3.1.1 Sejarah Fakultas Ilmu Budaya USU ... 38

3.1.2 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Budaya USU ... 41

3.1.3 Tujuan, Tugas, dan Fungsi Fakultas Ilmu Budaya USU ... 42

3.1.4 Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU ... 44

3.2 Situs Baidu.com ... 45

3.2.1 Sejarah Berdirinya Baidu ... 45

3.2.2 Latar Belakang Perkembangan Baidu ... 48

3.3 Metodologi Penelitian ... 49

3.4 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 50

3.5 Populasi dan Sampel ... 50

3.5.1 Populasi ... 50

3.5.2 Sampel ... 50

3.6 Teknik Penarikan Sampel ... 52

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 52

(8)

8 Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DATA ... 56

4.1 Pengumpulan Data ... 56

4.2 Pengolahan Data ... 57

4.3 Analisis Data ... 57

4.3.1 Karakteristik Reponden ... 58

4.3.2 Penggunaan Situs Sharing Baidu ... 60

4.4 Analisis Tabel Silang ... 78

4.5 Uji Hipotesa ... 80

BAB V KESIMPULAN dan SARAN ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran ... 82

Daftar Pustaka ... 84

(9)

9 Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Variabel Penelitian ... 35

Tabel 4.1 Jenis Kelamin ... 58

Tabel 4.2 Umur ... 59

Tabel 4.3 Hoby ... 60

Tabel 4.4 Penggunaan Baidu Karena Tren ... 61

Tabel 4.5 Penggunaan Baidu Karena Banyak yang Menggunakan ... 62

Tabel 4.6 Penggunaan Baidu Karena Tidak Tahu Situs Sharing Lain ... 63

Tabel 4.7 Penggunaan Baidu Karena Fitur Menarik ... 64

Tabel 4.8 Penggunaan Baidu Dapat Menambah Pengetahun dan Informasi ... 65

Tabel 4.9 Penggunaan Baidu Mempengaruhi Kepuasan sebagai Pengguna... 66

Tabel 4.10 Seberapa Sering Penggunaan Baidu ... 67

Tabel 4.11 Tampilan Desain Baidu yang Menarik ... 68

Tabel 4.12 Fitur Baidu yang Memudahkan Pengguna ... 69

Tabel 4.13 Mengerti Huruf Hanzi yang Ditampilkan pada Situs Baidu ... 70

Tabel 4.14 Informasi yang Ditampilkan Situs Baidu Memenuhi Kebutuhan ... 71

Tabel 4.15 Regitrasi Akun yang Mudah Dilakukan ... 72

Tabel 4.16 Download yang Mudah Dilakukan pada Situs Baidu ... 73

Tabel 4.17 Baidu Memenuhi Kebutuhan Informasi ... 74

Tabel 4.18 Baidu Memenuhi Harapan Pengguna ... 75

Tabel 4.19 Pelayanan yang Memuaskan dari Baidu ... 76

Tabel 4.20 Sikap Pelayanan yang Disediakan Baidu ... 77

(10)

10 Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.22 Tabel Silang Penggunakan Karena Fitur yang Menarik dan Fitur yang

Memudahkan yang Ditampilkan Baidu ... 79

Tabel 4.23 Tabel Silang Informasi yang Ditampilkan Memenuhi Kebutuhan dan

Baidu Memenuhi Kebutuhan Informasi ... 80

(11)

11 Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Uses and Gratification ... 32

Gambar 2.2 Uses and Gratification ... 32

Gambar 2.3 Model Teoritis ... 34

Gambar 3.1 Logo Fakultas Ilmu Budaya ... 40

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Fakultas Ilmu Budaya ... 41

Gambar 3.3 Halaman Depan Baidu ... 46

Gambar 3.4 Halaman Hasil Pencarian Keywoard Baidu ... 47

Gambar 3.5 Halaman Registrasi Baidu ... 49

Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Kelamin ... 58

Gambar 4.2 Pie Chart Umur ... 59

Gambar 4.3 Pie Chart Hoby ... 60

Gambar 4.4 Pie Chart Penggunaan Baidu Karena Tren ... 61

Gambar 4.5 Pie Chart Penggunaan Baidu Karena Banyak yang Menggunakan ... 62

Gambar 4.6 Pie Chart Penggunaan Baidu Karena Tidak Tahu Situs Sharing Lain .... 63

Gambar 4.7 Pie Chart Penggunaan Baidu Karena Fitur Menarik ... 64

Gambar 4.8 Pie Chart Penggunaan Baidu Dapat Menambah Pengetahun dan Informasi ... 65

Gambar 4.9 Pie Chart Penggunaan Baidu Mempengaruhi Kepuasan sebagai Pengguna ... 66

Gambar 4.10 Pie Chart Seberapa Sering Penggunaan Baidu ... 67

Gambar 4.11 Pie Chart Tampilan Desain Baidu yang Menarik ... 68

Gambar 4.12 Pie Chart Fitur Baidu yang Memudahkan Pengguna ... 69

(12)

12 Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.14 Pie Chart Informasi yang Ditampilkan Situs Baidu Memenuhi

Kebutuhan ... 71

Gambar 4.15 Pie Chart Regitrasi Akun yang Mudah Dilakukan ... 72

Gambar 4.16 Pie Chart Download yang Mudah Dilakukan pada Situs Baidu ... 73

Gambar 4.17 Pie Chart Baidu Memenuhi Kebutuhan Informasi ... 74

Gambar 4.18 Pie Chart Baidu Memenuhi Harapan Pengguna ... 75

Gambar 4.19 Pie Chart Pelayanan yang Memuaskan dari Baidu ... 76

(13)

2 Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul SITUS “WWW.BAIDU.COM” DAN KEPUASAN AKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI DALAM BAHASA MANDARIN (Studi Korelasional tentang Pengaruh situs “www.baidu.com” terhadap Kepuasan akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi dalam Bahasa Mandarin di Kalangan Mahasiswa Sastra China Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan).

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara penggunaan situs sharing Baidu terhadap tingkat kepuasan pengguna di kalangan mahasiswa Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan perspektif Uses and Gratification. Model ini menekankan bahwa khalayak adalah pihak yang aktif terhadap penggunaan media. Khalayak bebas mengkonsumsi media yang disukainya.

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara angkatan 2009, yang masih aktif dan sudah pernah menggunakan situs sharing Baidu. Jumlah sampel yang diambil adalah sebesar 25 orang yang masih aktif sebagai mahasiswa Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup berjumlah 20 pertanyaan. Analisa data menggunakan bentuk tabel tunggal, analisa tabel silang, dan tabel korelasional spearman rho. Selanjutnya uji hipotesa dan tes signifikansi dengan menggunakan program SPSS.

Dari hasil penelitian, terbukti bahwa hubungan antara penggunaan situs sharing Baidu terhadap tingkat kepuasan di kalangan mahasiswa Departemen Sastra Cina USU adalah cukup berarti. Untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil hipotesis, dilakukan dengan menghitung nilai tabel temuan. Nilai tabel mahasiswa Sastra Cina USU adalah 0,001. Pernyataan RS hitung > RStabel yang

(14)

13 Universitas Sumatera Utara

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini

berlangsung dengan sangat pesat. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan internet

sebagai salah satu media komunikasi dan penyedia informasi. Dengan adanya

internet, seseorang dapat menyampaikan informasi kemana saja dan kepada siapa

saja tanpa dibatasi oleh tempat, ruang, maupun waktu tertentu.

Menurut Laquey dalam Ardianto internet merupakan, jaringan longgar

dari ribuan jaringan komputer dapat menjangkau jutaan orang di seluruh

dunia.(Ardianto, 2007:150). Pada saat ini, internet telah berkembang menjadi

sarana komunikasi yang sangat cepat dan efektif, karena internet dijadikan alat

pertukaran informasi dan komunikasi secara langsung bagi setiap orang dengan

tempat yang berbeda.

Kehadiran internet ini memunculkan media baru yang dapat menjangkau

semua kalangan secara cepat, tepat dan bersamaan dengan biaya yang murah.

Internet suatu media yang sangat besar manfaatnya yang menjadikan cyberspace

komunikasi baru dari masyarakat dunia. Hal tersebut tidak terlepas dari berbagai

karakteristik dari internet sendiri. Karakteristik internet menurut Kriyantono

antara lain :

“1. Desentralisasi (pusat informasi tidak lagi pada pemasok

komunikasi. Setiap individu, kelompok, institusi bisa menjadi pemasok

komunikasi. Individu bisa membuat web sendiri, begitu pula dengan

institusi).

2. Kemampuan tinggi (tidak terjadi hambatan komunikasi disebabkan

oleh pemancar sinyal karena lewat satelit).

3. Timbal balik (ada interaksi secara langsung antara sumber dengan

penerima).

4. Kelenturan atau fleksibilitas pada bagian isi, bentuk, atau

(15)

14 Universitas Sumatera Utara

5. Menyediakan fasilitas komunikasi impersonal dan personal sama

baiknya”. (Kriyantono, 2008:253)

Melalui karakterisitik tersebut, internet memberikan berbagai macam

fasilitas yang dapat dirasakan pengguna, karena internet dapat menjadi media

pertukaran dan penyampaian informasi.

Jumlah pengguna internet yang besar dan semakin berkembang telah

mewujudkan budaya internet. Saat ini penyebaran internet telah mencapai ke

desa-desa di Indonesia dengan adanya fasilitas internet yang disediakan oleh

Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia. Fasilitas ini diawali dengan

hadirnya mobil internet keliling gratis yang masuk ke desa-desa untuk

memberikan informasi serta pengetahuan tentang internet kepada masyarakat

desa.

Internet dapat dikatakan sebagai perpustakaan maya (virtual library) yang

mengandung jutaan informasi tentang berbagai hal, salah satunya termasuk data

dan informasi tentang pendidikan. Internet dapat dijadikan sebagai salah satu

sumber belajar alternatif bagi kalangan akademis setelah perpustakaan

konvensional di lembaga pendidikan tinggi.

Salah satu fasilitas yang digunakan sebagai media pertukaran dan

penyampaian informasi, HTTP:// (HyperText Transfer Protocol). HTTP menurut

Sahid (2006:55) adalah protokol hypertext, yaitu serangkaian aturan komunikasi

yang memungkinkan browser melakukan transaksi data dengan server web.

Dengan HTTP untuk mengakses website, pengguna tidak perlu menuliskan

HTTP:// diawal kalimat. Pengguna dapat dimudahkan dalam mengakses dengan

langsung menulis nama domain bagian kedua website tersebut.

Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses secara cepat. Website ini didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi. Melalui perkembangan teknologi informasi, tercipta suatu

jaringan antar komputer yang saling berkaitan. Jaringan yang dikenal dengan

istilah internet secara terus-menerus menjadi pesan–pesan elektronik, termasuk

(16)

15 Universitas Sumatera Utara

Penggunaan website sudah menjadi suatu perhatian oleh banyak kalangan,

mulai dari pengusaha, akademisi, pemasaran, praktisi media massa, perusahaan,

hingga instansi pemerintahan. Dari website ini banyak kalangan menggunakannya

sebagai media promosi, alat penjualan, hingga memberikan materi informasi yang

berkaitan gambaran detail suatu instansi atau lembaga. Tak hanya itu dengan

adanya website banyak orang yang berlomba-lomba untuk dapat mempromosikan

dirinya. Hal ini ditandai dengan adanya situs-situs atau website yang memberikan

fasilitas untuk dapat berhubungan dengan orang banyak, seperti jejaring sosial

facebook, friendster, twitter, blog, myspace, dan website lainnya.

Mesin pencari atau search engine adalah yang

dirancang untuk melakukan pencarian atas berkas-berkas yang tersimpan dalam

layanan

sejumlah komputer Search engine merupakan

perangkat pencari informasi dari dokumen-dokumen yang tersedia. Hasil

pencarian umumnya ditampilkan dalam bentuk daftar yang seringkali diurutkan

menurut tingkat akurasi ataupun rasio pengunjung atas suatu berkas yang disebut

sebagai hits. Informasi yang menjadi target pencarian bisa terdapat dalam

berbagai macam jenis berkas seperti halaman

jenis berkas lainnya. Beberapa mesin pencari juga diketahui melakukan

pengumpulan informasi atas data yang tersimpan dalam

suatu

oleh perusahaan swasta yang menggunakan algoritma kepemilikan dan basis

data tertutup. Salah satu mesin pencari atau search engine di dunia yaitu, situs

Baidu, Inc. biasa dikenal dengan sebutan Baidu adalah perusahaan layanan

web yang berpusat di Kampus Baidu yang terletak di

web, file audio dan gambar dalam aksar

pencarian yang ditawarkan sebanyak 57 jenis termasuk diantaranya

sebuah ensiklopedi yang dibangun secara kolaboratif. Baidu didirikan pada tahun

2000 ole

(17)

16 Universitas Sumatera Utara

mendulang kekayaan sebesar USD 10,2 Miliar berkat kejayaan Baidu. Baidu.com

Inc. adalah merek terdaftar di

Perusahaan yang berbasis di Beijing memperoleh 2,8 miliar yuan ($

448.700.000) dalam tiga bulan yang berakhir 31 Desember, atau 7,99 yuan ($

1,28) per saham. Pendapatan naik 41,6 persen dari tahun sebelumnya menjadi 6,3

miliar yuan ($ 1 miliar). Untuk setahun penuh, laba naik 57,5 persen menjadi 10,5

miliar yuan ($ 1,7 miliar). Pendapatan naik 53,8 persen menjadi 22,3 miliar yuan

($ 3.600.000.000). Baidu dan bisnis Web Cina lainnya telah diuntungkan dari

kenaikan belanja iklan dan belanja online karena ekonomi rebound dari level

terendah tiga tahun pertumbuhan tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi naik menjadi

7,9 persen pada kuartal keempat dari kuartal sebelumnya 7,4 persen. Bank Dunia

mengatakan mereka memperkirakan pertumbuhan 8,4 persen tahun ini.

Baidu saat ini merupakan salah satu website yang paling populer dikunjungi di dunia. Hal ini berhubungan dengan semakin berkembangnya

pemakaian bahasa Mandarin dan dibuka jurusan sastra China di seluruh dunia

yang menggunakan bahasa Mandarin sebagai bahasa pengantar mereka. Mesin

pencari yang dibesut oleh warga lokal Cina ini berhasil memperoleh 60 persen

pangsa pasar domestik.

Di Indonesia, khususnya di Medan jurusan sastra Cina menjadi salah satu

jurusan yang mulai berkembang. Jumlah mahasiswa yang berminat untuk masuk

menjadi mahasiswa jurusan sastra Cina setiap tahunnya selalu bertambah. Di

Universitas Sumatera Utara program studi sastra Cina telah dibuka sejak tahun

2007. Selain menggunakan dosen lokal, program studi sastra Cina USU juga

menggunakan dosen yang berasal dari Cina. Hal ini dilakukan karena program

studi sastra Cina USU menggunakan bahasa Mandarin sebagai bahasa pendukung

mereka, sehingga mahasiswa dapat langsung menggunakan bahasa Mandarin

ketika berkomunikasi dengan dosen mereka. Selain itu, mahasiswa program studi

sastra Cina USU juga diharuskan untuk mengerjakan tugas dengan menggunakan

bahasa Mandarin sehingga situswebsite

(18)

17 Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti sejauhmana

penggunaan situs

dalam bahasa Mandarin di jurusan sastra Cina Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 25 orang

mahasiswa yang masih aktif dari total 34 orang mahasiswa keseluruhan.

1.2 Perumusan Masalah

Didasari oleh latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

peneliti merumuskan masalah sebagai berikut yaitu, “Bagaimanakah pemenuhan

kepuasan akan kebutuhan informasi dalam bahasa Mandarin mahasiswa sastra

Cina USU terhadap penggunaan situs

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat

mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti.

Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu menguji hubungan antara

pengaruh situs

informasi dalam bahasa Mandarin di kalangan mahasiswa sastra Cina

Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Penelitian terbatas pada situs

3. Lokasi penelitian adalah Jurusan Sastra Cina Universitas Sumatera

Utara Medan.

4. Objek penelitian adalah mahasiswa serta mahasiswi Departemen

Sastra Cina Universitas Sumatera Utara angkatan 2009 dengan jumlah

responden sebanyak 25 orang mahasiswa yang masih aktif.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui motif menggunakan situs

(19)

18 Universitas Sumatera Utara

2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media internet oleh

mahasiswa sastra Cina USU dalam memenuhi kebutuhan informasi

dalam bahasa Mandarin.

3. Untuk mengetahui bagaimana media internet memenuhi kebutuhan

informasi mahasiswa sastra Cina USU.

4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara penggunaan situs

bahasa Mandarin bagi mahasiswa sastra Cina USU.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu

pengetahuan tentang uses and gratification theory, terutama tentang

kepuasan dalam penggunaan media.

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi dan memperkaya bahan penelitian serta sumber bacaan di

lingkungan FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi.

3. Secara praktis, penelitian ini sebagai sumbangan kepada pihak media

(20)

19 Universitas Sumatera Utara

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir

dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun

kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari

sudut mana masalah penelitian akan disoroti. (Nawawi, 1991:39).

Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konsep, defenisi, dan

proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan

menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala

tersebut (Rakhmat, 2004:6).

Dalam penelitian ini teori-teori yang dianggap relevan diantaranya adalah

Komunikasi Massa, Internet, Situs Baidu, kepuasan pelanggan, dan Pendekatan

Uses and Gratification.

2.1.1 Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Massa

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris “Communication” berasal

dari bahasa Latin, yaitu : Communicatio dan bersumber dari kata communis yang

berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2002:9).

Menurut Fisher (Arifin, 2003:20), komunikasi menyentuh semua aspek

kehidupan bermasyarakat, atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat

menyentuh komunikasi. Sedangkan menurut Carl I. Hovland dalam karyanya

yang berjudul Social Communication memunculkan istilah science of communication yang didefinisikan sebagai suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas pentransmisian informasi

(21)

20 Universitas Sumatera Utara

Harold D. Lasswell (dalam Wiryanto, 2005) memformulasikan

unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut “Who Says What in

Which Channelto Whom With What Effect?”.

• Unsur who (sumber atau komunikator). Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan

fasilitas lembaga atau organisasi (institutionalized person). Yang

dimaksud dimaksud dengan lembaga dalam hal ini adalah perusahaan

surat kabar, stasiun radio, televisi, majalah, dan sebagainya. Sedangkan

yang dimaksud institutionalized person adalah redaktur surat kabar

(sebagai contoh). Melalui tajuk rencana menyatakan pendapatnya dengan

fasilitas lembaga. Oleh karena itu, ia memiliki kelebihan dalam suara atau

wibawa dibandingkan berbicara tanpa fasilitas lembaga.

• Unsur says what (pesan). Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau audience yang

sangat banyak. Pesan-pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan

sebagainya. Charles Wright (1977) memberikan karakteristik pesan-pesan

komunikasi massa sebagai berikut:

1. publicly. Pesan-pesan komunikasi massa pada umumnya tidak ditujukan kepada orang perorang secara eksklusif, melainkan

bersifat terbuka, untuk umum atau publik.

2. rapid. Pesan-pesan komunikasi massa dirancang untuk mencapai audience yang luas dalam waktu yang singkat serta simultan.

3. transient. Pesan-pesan komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhan segera, dikonsumsi sekali pakai dan bukan untuk tujuan

yang bersifat permanen. Pada umumnya, pesan-pesan komunikasi

massa cenderung dirancang secara timely, supervisial, dan

kadang-kadang bersifat sensasional.

(22)

21 Universitas Sumatera Utara

komunikasi massa. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah

surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, dan sebagainya.

• Unsur to whom (penerima atau mass audience). Penerima pesan-pesan komunikasi massa biasa disebut audience atau khalayak. Orang yang

membaca surat kabar, mendengarkan radio, menonton televisi, browsing

internet merupakan beberapa contoh dari audience.

Menurut Charles Wright (dalam Wiryanto, 2005), mass audience memiliki

karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1. Large yaitu penerima-penerima pesan komunikasi massa berjumlah banyak, merupakan individu-individu yang tersebar

dalam berbagai lokasi;

2. Heterogen yaitu penerima-penerima pesan komunikasi massa terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, beragam dalam hal

pekerjaan, umur, jenis kelamin, agama, etnis, dan sebagainya;

3. Anonim yaitu anggota-anggota dari mass audience umumnya tidak saling mengenal secara pribadi dengan komunikatornya.

• Unsur with what effect (dampak). Dampak dalam hal ini adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audience sebagai akibat

dari keterpaan pesan-pesan media. David Berlo (dalam Wiryanto, 2005)

mengklasifikasikan dampak atau perubahan ini ke dalam tiga kategori,

yaitu : perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap, dan perilaku nyata.

Perubahan ini biasanya berlangsung secara berurutan.

Wilbur Schramm (Wiryanto, 2005) menampilkan apa yang ia sebut “The

Condition of Success in Communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita

kehendaki. Kondisi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat

(23)

22 Universitas Sumatera Utara

2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman

yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama

mengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan

menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

4. Pesan harus menyampaikan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi

yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia

digerakkan uuntuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada

di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai

lokasi, yang dalam waktu sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh

pesan-pesan komunikasi yang sama (McQuail, 1978). Berlo (dalam Wiryanto, 2005)

mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat

komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran.

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

Bittner (Ardianto, 2004:3), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang

dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass

commuicatiaon is message communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat di ketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu

disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar dilapangan luas

yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan

media massa maka itu bukan komunikasi massa.

Menurut Mulyana (2002:75) komunikasi massa (mass communication)

adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar,

majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau

orang yang tersebar yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar

orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen.

Menurut Joseph R. Dominick (Rakhmat, 1993 :21) mendefinisikan

(24)

23 Universitas Sumatera Utara

dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan

kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar. Sedangkan Jalaluddin

Rakhmat (1993:21) mendefenisikan komunikasi massa adalah jenis komunikasi

yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim

melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat

diterima secara serentak dan sesaat.

Sementara itu, menurut Jay Black dan Frederick C (Nurudin, 2006:12)

disebutkan bahwa komunikasi massa adalah proses dimana pesan-pesan yang

diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima

pesan yang luas, anonim dan heterogen.

Luas disini berarti lebih besar daripada sekedar kumpulan orang yang

berdekatan secara fisik, sedangkan anonim berarti individu yang menerima pesan

cenderung asing satu sama lain, dan heterogen berarti pesan dikirimkan kepada

orang-orang dari berbagai macam status, pekerjaan, dan jabatan dengan

karakteristik yang berbeda satu sama lain dan bukan penerima pesan yang

homogen.

Definisi komunikasi massa yang lebih rinci di kemukakan oleh ahli

komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) ”Mass communication is

the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of message industrial societies”. Yang kemudian diterjemahkan, yaitu komunukasi massa adalah produksi dan distribusi

yang melandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004:4).

Dari definsi Gerbner tersebut tergambar bahwa komunikasi massa itu

menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut di

sebarkan, didistribusikan pada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak

waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan.

Peroses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan

(25)

24 Universitas Sumatera Utara

Selain pengertian diatas, beberapa ahli komunikasi juga mengemukakan

pendapatnya tentang pengertian komunikasi massa. Joseph A. Devito (Nurudin,

2003) merumuskan komunikasi massa menjadi dua hal, yaitu : First,mass

communication is communication addressed to masses, to an extremely large science. This does not mean that the audience includes all people or everyone who reads or everyone who watches television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is communication mediated by audio and/or visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most logically defined by its forms: television, radio, newspaper, magazines, films, books, and tapes. Yang kemudian diterjemahkan, yaitu : Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang

ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak

berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang

membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula

bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan.

Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh

pemancar-pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih

mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya seperti televisi, radio,

surat kabar, majalah, film, buku, dan pita.

Menurut Wright pengertian komunikasi massa yaitu : “This new form can

be distinguished from older types by the following major characteristic: it is directed toward relatively large, heterogeneus, and anonymous audiences; messages aretransmitted publicly, often-times to reach most audience member simultaneously, and are transeint in character; the communicator tends to be, or to operate whitin, a complex organization thet may involve great expense” (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).

Selain itu menurut Wright, bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari

corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut:

diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim; pesan

disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak

secara serentak, bersifat sekilas (khusus untuk media elektronik, seperti siaran

(26)

25 Universitas Sumatera Utara

Rakhmat merangkum definisi-definisi komunikasi massa tersebut

menjadi:’ komunikasi massa di artikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukkan

kepada sejumlah khalayak yang tersebar,heterogen, dan aninim melalui media

cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat dtetima secara serentak dan

sesaat(Rakhmat, 2003: 189).

Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh

para ahli komunikasi. Namun, dari sekian banyak definisi yang telah

dikemukakan terdapat benang merah kesamaan antara satu definisi dengan

definisi lainnya. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah proses komunikasi

melalui perantara media massa (media cetak dan elektronik). Pada awal

perkembangannya, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of

mass communication (media komunikasi massa). Media massa yang dimaksud adalah media massa yang dihasilkan oleh teknologi modern. Massa dalam

komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan

media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya

berkaitan dengan media massa. Oleh karena itu, massa disini ditunjuk kepada

khalayak, audience, penonton atau pembaca. Dengan demikian, komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada

sejumlah audience yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau

elektrolit sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat

(Ardianto, 2004:7).

Berdasarkan pengertian tentang komunikasi massa yang sudah

dikemukakan oleh para ahli komunikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

komunikasi massa adalah proses komunikasi yang menggunakan media massa

modern (media cetak dan elektronik) dalam penyampaian informasi yang

ditujukan kepada sejumlah khalayak (komunikan) heterogen dan anonim sehingga

pesan yang sama dapat diterima secara serentak.

Menurut Elizabeth Noelle Neumann (Jalaluddin Rakhmat, 1994) ciri-ciri

komunikasi massa adalah sebagai berikut:

(27)

26 Universitas Sumatera Utara

2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta

komunikasi;

3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan

anonim;

4. Mempunyai publik yang secara tersebar.

Menurut Wright (1959), perubahan teknologi baru menyebabkana

perubahan dalam definisi komunikasi yang mempunyai 3 (tiga) ciri, yaitu :

1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audience yang relarif besar,

heterogen dan anonim.

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bias

mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan

sifatnya sementara.

3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi

yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar. (Severin

dan Tankard, 2007:4).

Ciri khusus yang bisa membedakan keduanya terletak pada penerima

pesannya (audience). Di awal perkembangannya, definisi komunikasi massa sebagai ebuah studi ilmiah terletak pada mass society sebagai audience komunikasi. Konsep mass society ini memang istilah yang sering dipakai dalam

lapangan sosiologi yang mendiskripsikan orang-orang dan institusi mereka dalam

sebuah negara industri maju. Kemudian istilah itu digunakan pula dalam

komunikasi massa. Herbert Blumer (1939) kemudian menggunakan konsep ini

(yang berasal dari mass society) untuk menyebut mass audience (penerima pesan

dalam komunikasi massa). Yang disebut penerima dalam komunikasi massa itu

paling tidak mempunyai (1) heterogenitas susunan anggotanya yang berasal dari

berbagai kelompok lapisan masyarakat; (2) berisi individu yang tidak saling

mengenal dan terpisah satu sama lain (tidak mengumpul) serta tidak berinteraksi

satu sama lain pula, dan (3) tidak mempunyai pemimpin atau organisasi formal.

(28)

27 Universitas Sumatera Utara 2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Menurut Severin dan Tankard yang dikutip Suprapto dalam bukunya

“Pengantar Teori Komunikasi” (2006:13-14) berdasarkan sifat-sifat komponen,

komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut :

1. Berlangsung satu arah. Bandingkan dengan komunikasi antar personal

yang berlangsung dua arah.

Dalam komunikasi massa feed back baru akan diperoleh setelah

komunikasi berlangsung.

2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga.

Informasi yang disampaikan melalui media massa merupakan produk

bersama. Seorang komunikator dalam media massa bertindak atas nama

lembaga dan nyaris tidak memiliki kebebasan individual.

3. Pesan-pesan bersifat umum.

Pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa pada umumnya

bersifat umum (untuk khalyak ramai).

4. Melahirkan keserempakan.

Bagaimana kekuatan sebuah radio siaran melalui acara tertentu memaksa

pendengarnya untuk secara serempak mendengarkan acara tersebut.

5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen.

Kemajemukan audience komunikasi massa menyebabkan pelaksana komunikasi massa harus benar-benar mempersiapkan semua ide atau

informasi yang akan disampaikan sebaik mungkin sebelum

(29)

28 Universitas Sumatera Utara 2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa

Disamping memiliki ciri-ciri khusus, komunikasi massa juga mempunyai

fungsi bagi masyarakat luas. Adapun fungsi komunikasi massa menurut Dominick

yang dikutip Ardianto dkk dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu Pengantar”

(2004:15-18), adalah sebagai berikut :

1. Surveillance (Pengawasan)

Pengawasan mengacu kepada yang kita kenal sebagai peranan berita dan

informasi dari media massa. Media mengambil tempat para pengawal yang

mempekerjakan pengawasan.

2. Interpretation (Penafsiran)

Media massa tidak hanya menyajikan fakta atau data, tetapi juga informasi

beserta penafsiran mengenai suatu peristiwa tertentu. Tujuan penafsiran

media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas

wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpribadi

atau komunikasi kelompok.

3. Linkage (pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam,

sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan

minat yang sama tentang sesuatu.

4. Transmission of Values (Penyebaran nilai-nilai)

Fungsi ini juga disebut sosialisasi. Sosialisasi mengacu kepada cara,

dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa

menyajikan penggambaran masyarakat dan dengan membaca, mendengar,

dan menonton maka seseorang mempelajari bagaiman khlayak berperilaku

(30)

29 Universitas Sumatera Utara

5. Entertainment (Hiburan)

Fungsi menghibur dari komunikasi massa tidak lain tujuannya adalah

untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan melihat

berita-berita ringan atau melihat tayangan-tayangan hiburan di televisi

dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

2.1.4 Efek Komunikasi Massa

Menurut Steven M. Chaffe (Ardianto dkk, 2004:49) efek media massa

dapat dilihat dari beberapa pendekatan.

Pendekatan pertaman yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan

atau media itu sendiri

1. Efek Ekonomi

Kehadiran media massa ditengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan

berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa.

2. Efek Sosial

Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial

sebagai akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh misalnya

kehadiran televisi dapat meningkatkan status dari pemilik nya.

3. Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari

Terjadinya penjadwalan kegiatan sehari-hari, misalnya sebelum pergi ke

kantor masyarakat kota akan lebih dahulu melihat siaran berita di televisi.

4. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman.

Orang menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya

dengan tujuan menghilangkan perasaan tidak nyaman, misalnya untuk

(31)

30 Universitas Sumatera Utara

5. Efek Membutuhkan Perasaan Tertentu

Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perasaan tidak

nyaman pada diri seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan perasaan

tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif

terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu

media tertentu erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media

massa tersebut.

Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada

diri khalayak. Dalam bagian ini akan dibahas mengenai efek pesan media massa

yang meliputi efek kognitif, efek afektif, dan efek behavioral.

a. Efek Kognitif

Akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya.

Dalam efek kognitif ini dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu

khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan

keterampilan kognitifnya.

Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media

massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan social yang

timpang, bias dan tidak cermat. Media massa melaporkan dunia nyata secara

selektif maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra

tentang lingkungan social yang timpang, bias dan tidak cermat.

b. Efek Afektif

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi

massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu,

khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira,

marah dan sebagainya.

Kegembiraan juga tidak dapat diukur dengan tertawa keras ketika

(32)

faktor-31 Universitas Sumatera Utara

faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa.

Faktor-faktor tersebut antara lain :

• Suasana emosional, menonton sebuah sinetron di televisi atau membaca novel akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Adegan-adegan lucu

akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya

dalam keadaan senang.

• Skema Kognitif, merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa. Kita tau bahwa dalam sebuah film

action ‘sang jagoan; pada akhirnya akan menang.

• Suasana Terpaan (Setting Exposure), Tayangan misteri di tv, membuat kita berpikir bahwa kehidupan mahluk itu adalah sebagaimana yang kita lihat

dalam film atau sinetron tersebut.

• Predisposisi Individual, mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi trahdi lebih emosional daripada

orang yang periang. Orang yang periang akan senang bila melihat

adegan-adegan lucu atau film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa

pnelitian membuktikan bahwa acra yang sama bisa ditanggapi berlainan

oleh orang-orang yang berbeda.

• Faktor Identifikasi, menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi,

penonton, pembaca atau pendengar menempatkan dirinya dalam posisi

tokoh tersebut.

c. Efek Behavioral

Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku,

tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan di TV membuat orang menjadi

beringas. Siaran memasak di tv membuat ibu-ibu lebih gemar memasak dan

kreatif. Namun ada juga laporan bahwa, televise gagal mendorong pemirsanya

untuk menabung di Bank. Film tidak sanggup memotivasi remaja perkotaan untuk

(33)

32 Universitas Sumatera Utara

Belajar dari media massa tidak bergantung hnaya pada unsur stimulus yang

ada pada media massa. Menurut teori belajar Sosial dari bandura, orang cenderung

meniru prilaku yang diamati. Stimulus menjadi teladan untuk perilakunya.

Penyajian kekerasan dalam media massa menyebabkan orang melakukan

kekerasan pula. Jadi sejauh ini, tampaknya teori belajar sosial dapat diandalkan

untuk menjelaskan efek behavioral media massa.

2.2 Internet

2.2.1 Pengertian Internet

Salah satu media dalam komunikasi adalah internet. Perubahan terbesar di

bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya televisi) adalah penemuan

dan pertumbuhan internet (Severin dan Tankard, 2007:443). Lahirnya era

komunikasi ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan

bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu dan menandai

teknologi yang disebut dengan internet (Bungin, 2006:113).

Internet berasal dari kata Interconnected-networking yang mempunyai arti

hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang

mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur

telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya. Selain itu, internet

merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang

diseluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti

untuk mengakses data dari sumber daya perangkat keras. Alasan penggunaannya

beraneka ragam, mulai dari sekedar untuk berkomunikasi hingga untuk

mengakses data yang penting (Ardianto, 2004:141).

Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini

digunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas

memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP

(Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer

lain.TCP /IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih

rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan

(34)

33 Universitas Sumatera Utara

Istilah Internet Indonesia adalah istilah-istilah yang diserap dari

berasal dari

kosakata internet yang paling luas.

Internet lahir pada masa perang dingin sekitar tahun 1969 dam digunakan

pertama kali untuk keperluan militer (Ahmad Bustami, 1999). Pada saat itu

DARPA (Defense, Advance Research Projects Agency) suatu bagian dari

departemen pertahanan Amerika Serikat, bekerja sama dengan beberapa

universitas dan beberapa fasilitas penelitian membangun sistem jaringan komputer

yang disebut ARPANet. Jaringan ini menghubungkan semua computer di daerah

– daerah vital untuk mengatasai masalah bila terjadi serangan nuklir.

2.2.2 Aplikasi Internet

Pada awalnya ada empat aplikasi utama pada internet yaitu e-mail, news,

remote, login, dan file transfer. Salah satu aplikasi baru yang muncul yaitu world wide web (www) yang merupakan arsitektur kerja dalam mengakses dokumen-dokumen yang tersebar pada ribuan mesin di internet. Web mulai dimuncul pada

tahun 1989 oleh CERN, Pusat Penelitian Nuklir Eropa. www diusulkan oleh Tim

Berners-Lee pada bulan Maret 1989 dan 18 bulan kemudian berhasil di buat

protipe pertama berbasis teks. Pengembangan terus dilakukan sampai interface

grafis didapat pada bulan Februari 1993 (Tharom, Dinata dan Xerandy, 2006:61).

2.2.3 Manfaat Internet

Internet sendiri banyak menghadirkan berbagai informasi melalui

produk-produk terbaru dalam perkembangan terakhirnya. Tidak hanya menyediakan

mesin pencari yang dapat dengan mudah dan cepat memberikan informasi yang

kita butuhkan tapi juga sudah bermunculan blog-blog yang dapat menjadi sarana

bertukar opini, hadirnya aplikasi chat room, menjamurnya situs-situs pertemanan

(35)

34 Universitas Sumatera Utara

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai

akses internet, yaitu (Tharom, Dinata dan Xerandy, 2006:61) :

a. Komunikasi

Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara suatu

pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Hal ini

dimungkinkan karena jangkauan internet yang telah mengglobal. Dengan kita

mengetahui alamat seseorang atau suatu lembaga di internet, maka kita dapat

mengirim informasi kapan saja dan kemana saja di seluruh dunia dalam waktu

yang sangat singkat dengan cara yang mudah.

b. Informasi

Begitu banyaknya komputer yang terhubung ke internet, dimana masing-masing

komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka gabungan

seluruh informasi di internet sangat luar biasa. Internet merupakan sumber

informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang terus berkembang seiring

dengan makin berkembangnya internet itu sendiri.

c. Kolaborasi

Kolaborasi yang dimaksud adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan

secara bersama-sama (team-work). Anggota tim bisa terdiri dari berbagai macam

ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai negara di dunia. Melalui

internet kita dapat melakukan suatu konferensi (confrence) dengan berbagai pihak

dimanapu mereka berada. Kita bahkan dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara

bersamaan melalui internet.

Berikut ini adalah sebagian dari apa yang tersedia di internet :

• Internet untuk kehidupan pribadi, meliputi : kesehatan, rekreasi, hobi, pengembangan pribadi, rohani, dan sosial.

• Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja, meliputi : sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis,

(36)

35 Universitas Sumatera Utara 2.2.4 Perkembangan Internet

Penemuan internet dianggap sebagai penemuan yang cukup besar, yang

mengubah dunia dari sifat lokal atau regional menjadi global. Karena internet

terdapat sumber-sumber informasi dunia yang dapat diakses oleh siapa saja dan

dimana saja berada melalui internet. Melalui internet faktor jarak dan waktu sudah

tidak menjadi masalah. Dunia seolah-olah menjadi kecil, dan komunikasi menjadi

mudah. Onno W. Purbo (2001) melukiskan bahwa internet juga telah mengubah

metode komunikasi massa dan penyebaran data atau informasi secara fleksibel

dan mengintegrasikan seluruh bentuk media massa konvensional seperti media

cetak dan audio visual (Tharom, Dinata dam Xerandy, 2006:55).

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail

yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu

mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga

diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan "at" atau "pada".

Tahun 1973, jaringan komputer ARPANet mulai dikembangkan ke luar Amerika

Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama

yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun

yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn

mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal

pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas

Sussex.

Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu

Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment

di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di

ARPANet membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott,

Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama

USENet. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan

meluncurkan telepon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelepon sambil

(37)

36 Universitas Sumatera Utara

Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus

memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah

komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun.

Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee

menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu

komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program

inilah yang disebut www, atau World Wide Web.

Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah

melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the

internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet.

2.2.5 Internet sebagai Media Komunikasi Massa

Internet merupakan salah satu media massa yang diperuntukkan kepada

khalayak ramai memiliki berbagai fungsi yang baik maupun buruk. Ditinjau dari

teori perspektif fungsionalisme tentang media yang dikemukakan oleh Denis

McQuail (2000), internet sebagai media massa memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Information

Internet menyediakan informasi secara continuous atau berkelanjutan.

Informasi yang disediakan selalu aktual. Kita dapat mengetahui peristiwa dari

berbagai belahan dunia hanya dalam waktu beberapa detik setelah peristiwa itu

terjadi, bahkan kita dapat mengakses secara langsung melalui video streaming.

Internet juga memungkinkan kita untuk mengakses informasi tentang keadaan lalu

lintas, ramalan cuaca, bursa saham, dan berbagai berita yang kita butuhkan.

2. Correlation

Internet membantu kita untuk memahami informasi yang kita dapat.

(38)

37 Universitas Sumatera Utara

dapat dari internet tidak hanya berupa berita dari suatu peristiwa, tetapi juga

disertai opini masyarakat dan analisa dari beberapa ahli. Internet juga telah

digunakan oleh beberapa instansi pemerintahan dan pendidikan untuk

mempermudah proses sosialisasi kepada masyarakat.

3. Continuity

Internet memiliki fungsi dalam mengekspresikan budaya yang dominan,

mengenalkan perkembangan budaya baru, dan menanamkan nilai-nilai yang

umum berkembang di dalam masyarakat.

4. Entertainment

Internet menyediakan hiburan dan mengurangi ketegangan sosial.

Berbagai hiburan dapat kita akses melalui internet, seperti game online, jejaring

sosial, musik, dan film. Berbagai hiburan tersebut dapat menghilangkan

kejenuhan kita terhadap rutinitas kegiatan sehari-hari dan berbagai masalah sosial

yang terjadi di sekitar kita.

5. Mobilization

Internet mendorong pembangunan ekonomi, pekerjaan, agama atau

memberi dukungan kemanusiaan di saat peperangan. Internet juga dapat

menggerakkan masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh dari hal

tersebut dapat kita lihat pada kasus Prita Mulyasari dengan pihak RS Omni

Internasional. Internet (dalam hal ini jejaring sosial) telah berhasil menggerakkan

ribuan bahkan jutaan orang untuk memberikan dukungan kepada Prita Mulyasari.

2.3 Kepuasan Pelanggan

Yang dimaksud dengan puas yaitu merasa senang, gembira, dan

sebagainya karena sudah terpenuhi hasrat dihati. Kepuasan adalah perihal (yang

bersifat) puas, kesenangan, kelegaan dan sebagainya (Ali, 1980:326). Kepuasan

pelanggan juga dapat diakatan sebagai persepsi pelanggan bahwa harapannya

(39)

38 Universitas Sumatera Utara

Pelanggan adalah seorang individu yang secara continue dan berulang kali

datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki

suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa

tersebut (Tjiptono, 2004:146).

Kotler mendefinisika

seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan

dibandingkan dengan harapannya (Tjiptono, 2004:350). Namun, apabila kinerja

sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Terlebih lagi apabila kinerja

melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.

Kotler dalam (Tjiptono, 2004:148) mengemukakan ada empat metode

untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :

a. Sistem Keluhan dan Saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer-oriented)

perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk

menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang digunakan bisa

berupa kotak saran yang diletakkan di tempat-tempat strategis (yang mudah di

jangkau atau sering dilewati pelanggan), kartu komentar (yang bisa diisi langsung

maupun yang bisa dikirim via pos kepada perusahaan), saluran telepon khusus

bebas pulsa dan lain-lain. Informasi-informasi yang diperoleh melalui metode ini

dapat memberikan ide-ide baru dan masukan yang berharga kepada perusahaan,

sehingga memungkinkannya untuk bereaksi dengan tanggap dan cepat untuk

mangatasi masalah-masalah yang timbul. Akan tetapi, karena metode ini bersifat

pasif, maka sulit mendapatkan gambaran lengkap mengenai kepuasan atau

ketidakpuasan pelanggan. Tidak semua pelanggan yang tidak puas akan

menyampaikan keluhannya. Bisa saja mereka langsung beralih pemasok dan tidak

akan membeli produk perusahaan tersebut lagi. Upaya mendapatkan saran yang

bagus dari pelanggan juga sulit untuk diwujudkan dengan metode ini. Terlebih

lagi bila perusahaan tidak memberikan imbal balik dan tindak lanjut yang

memadai kepada mereka yang telah bersusah payah berpikir (menyumbangkan

(40)

39 Universitas Sumatera Utara

b. Ghost Shopping

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan

pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk

berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan

dan pesaing. Kemudian mereka melaporkan penemuan-penemuannya mengenai

kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman

mereka dalam membeli produk produk tersebut. Selain itu para ghost shopper

juga dapat mengamati cara perusahaan dan pesaingnya melayani permintaan

pelanggan, menjawab pertanyaan pelanggan dan menangani setiap keluhan. Ada

baiknya para manajer perusahaan terjun langsung menjadi ghost shopper untuk

mengetahui langsung bagaimana karyawannya berinteraksi dan memperlakukan

para pelanggannya. Tentunya karyawan tidak boleh tahu kalau atasannya sedang

melakukan penelitian atau penilaian (misal dengan cara menelepon perusahaannya

sendiri dan mengajukan berbagai keluhan atau pertanyaan). Bila mereka tahu

sedang dinilai, tentu saja perilaku mereka akan menjadi sangat manis dan hasil

penilaian akan menjadi bias.

c. Lost Customer Analysis

Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti

membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu

terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan/penyempurnaan

selanjutnya. Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan

customer loss rate juga penting, di mana peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.

d. Survei Kepuasan Pelanggan

Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan yang

dilakukan dengan penelitian survei, baik dengan survei melalui pos, telepon,

maupun wawancara pribadi (McNeal dan Lamb dalam Peterson dan Wilson,

(41)

40 Universitas Sumatera Utara

secara langsung dari pelanggannya dan juga memberikan tanda positif bahwa

perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.

Metode survei kepuasan pelanggan dapat menggunakan pengukuran

dengan berbagai cara sebagai berikut :

a) Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan seperti

ungkapkan “Seberapa puas Saudara terhadap pelayanan PT. Chandra pada skala

berikut: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas” (directly reported

satisfaction)

b) Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan

suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan (derived

dissatisfaction)

c) Responden diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi

berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan

perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan (problem analysis)

d) Responden dapat diminta untuk me-ranking berbagai elemen (atribut) dari

penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik

kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen (importance/performance

ratings). Teknik ini dikenal pula dengan istilah importance-performance analysis (Martilla dan James, 1977).

Kita dapat membedakan kepuasan pelanggan dalam tiga tingkatan (Yoeti,

2003:31), yaitu :

1. Menemukan kebutuhan pokok pelanggan

2. Mencari tahu apa yang sebenarnya menjadi harapan pelanggan

3. Selalu memperhatikan apa yang menjadi harapan pelanggan, lakukan

(42)

41 Universitas Sumatera Utara 2.4 Pendekatan Uses and Gratification

Teori uses and gratification pertama kali dijelaskan dalam artikel Elihu Kalz yang diterbitkan pada tahun 1959. Artikel Elihu Kalz tersebut merupakan

reaksi atas tuduhan Bernad Barelson yang mengatakan dengan provokatif bahwa

penelitian komunikasi telah mati. Kalz lalu mengatakan bahwa bila di masa lalu

penelitian-penelitian komunikasi terpusat pada pertanyaan “apa yang dilakukan

media terhadapa audience/khalayak?” maka kini penelitian komunikasi saatnya

membalik pertanyaan “apa yang dilakukan khalayak terhadap media?” (Tankard

and Severin 1997;330).

Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu

menggunakan media untuk pemuas kebutuhanya. Penganut teori ini meyakini

bahwa individu sebagai mahluk supra rasional dan sangat selektif.

Menurut Katz, Gurevitch, dan Haas, seperti dikutip Onong Uchjana

Effendy dalam bukunya yang berjudul Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi

(1993:294), model Uses and Gratifications memulai dengan lingkungan sosial

(social environment) yang menentukan kebutuhan kita. Lingkungan sosial

tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan

individual (individual’s needs) dikategorikan sebagai berikut:

Cognitive needs (kebutuhan kognitif) : Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan.

Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai

lingkungan; juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk

penyelidikan kita.

Affective needs (kebutuhan efektif): Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan, dan

emosional.

(43)

42 Universitas Sumatera Utara

stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan

harga diri.

Social integrative needs (kebutuhan sosial secara integratif): Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman,

dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berfiliasi.

Escapist needs (kebutuhan pelepasan): Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.

Menurut para pendirinya Elihu Katz; Jay G. Blumler; dan Michael

gurevitch (dalam Jalaludin Rakmat,1984), uses and gratifications meneliti asal

asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan

tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola

terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan

menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.

Ada beberapa asumsi yang mendasari teori ini, baik yang dikemukakan

oleh Katz, Gurevitch dan Hass (1974), Dominick (1996) maupun oleh McQuail

(2005). Asumsi-asumsi dasar tersebut anatara lain adalah :

1. Khalayak merupakan sekelompok konsumen aktif yang secara sadar

menggunakan media sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan personal maupun

kebutuhan sosial yang diubah menjadi motif-motif tertentu.

2. Pemilihan media dan isinya merupakan sebuah tindakan yang beralasan serta

memiliki tujuan dan kepuasan tertentu sesuai dengan inisiatif khalayak.

3. Seluruh faktor yang ada pada formasi khalayak aktif seperti motif, gratifikasi

yang diharapkan dan gratifikasi yang diterima secara prinsip dapat diukur karena

khalayak memiliki kesadara diri yang memadai mengenai penggunaan media,

kepentingan dan motivasinya sehingga dapat menjadi bukti bagi peneliti.

Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael

Gurevitch (dalam Rakhmat, 2005), uses and gratifications meneliti asal mula

motif secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media

massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang

Gambar

Gambar 2.1 Model Uses and Gratification
Gambar 2.3 Model Teoritis
Tabel 2.1 Variabel Penelitian
Gambar 3.1 Logo Fakultas Ilmu Budaya USU
+7

Referensi

Dokumen terkait

نأ روصت ببسب ه ع اديعب لاجرلا لك ،روهظلا ا تداع امد ع .لمعي ناك ثيح.. دعت مو ةأرما تجرخ نأ ثد م ق ا دعب نمو ،ن س عبس دوعي او جر نأ لجرلل .ه م ررحتت

Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Potensi Guru dalam Melaksanakan Proses Pembelajaran. Sesuai dengan ciri-ciri sekolah sebagai organisasi yang

Saat prapenelitian, peneliti menemukan berbagai permasalah yang timbulkan berkaitan dengan minat dan kemampuan menulis deksripsi. Minat siswa pada mata pelajaran

Hasil penelitian didapatkan nilai koefisien korelasi Kendall Tau sebesar 0,407 dengan signifikasi 0,024 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

(3) Selain dokumen rencana teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pemerintah kabupaten/kota menyediakan bahan-bahan pedoman persyaratan pokok untuk membangun

Pengetahuan memegang peranan penting dalam membentuk kepercayaan yang akan mempengaruhi seseorang dalam memberikan persepsi terhadap suatu kenyataan, sehingga

Based on the data contained in Table 7, the average implementation of discovery learning model is "high" which means the implementation of learning discovery learning

Untuk menganalisis dan membuktikan korelasi itu dilakukan penelitian pada karyawan toko Gramedia Banjarmasin, dengan tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis