1 Universitas Sumatera Utara SITUS “WWW.BAIDU.COM” DAN KEPUASAN AKAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN INFORMASI DALAM BAHASA MANDARIN
(Studi Korelasional tentang Pengaruh situs “www.baidu.com” terhadap Kepuasan akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi dalam Bahasa Mandarin
di Kalangan Mahasiswa Sastra China Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu
Komunikasi
Disusun Oleh :
Rino Putra Riansyah
070904034
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2 Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul SITUS “WWW.BAIDU.COM” DAN KEPUASAN AKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI DALAM BAHASA MANDARIN (Studi Korelasional tentang Pengaruh situs “www.baidu.com” terhadap Kepuasan akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi dalam Bahasa Mandarin di Kalangan Mahasiswa Sastra China Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara penggunaan situs sharing Baidu terhadap tingkat kepuasan pengguna di kalangan mahasiswa Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan perspektif Uses and Gratification. Model ini menekankan bahwa khalayak adalah pihak yang aktif terhadap penggunaan media. Khalayak bebas mengkonsumsi media yang disukainya.
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara angkatan 2009, yang masih aktif dan sudah pernah menggunakan situs sharing Baidu. Jumlah sampel yang diambil adalah sebesar 25 orang yang masih aktif sebagai mahasiswa Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup berjumlah 20 pertanyaan. Analisa data menggunakan bentuk tabel tunggal, analisa tabel silang, dan tabel korelasional spearman rho. Selanjutnya uji hipotesa dan tes signifikansi dengan menggunakan program SPSS.
Dari hasil penelitian, terbukti bahwa hubungan antara penggunaan situs sharing Baidu terhadap tingkat kepuasan di kalangan mahasiswa Departemen Sastra Cina USU adalah cukup berarti. Untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil hipotesis, dilakukan dengan menghitung nilai tabel temuan. Nilai tabel mahasiswa Sastra Cina USU adalah 0,001. Pernyataan RS hitung > RStabel yang
3 Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmannirrahim
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini untuk melengkapi syarat memperoleh gelar sarjana pada
Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara. Shalawat beriring salam saya sampaikan kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad S.A.W, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menunju zaman yang terang benderang seperti saat ini yang membuka mata hati
kita untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Adapun penelitian dalam skripsi ini
bertempat di Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara.
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari banyak menghadapi kesulitan
karena keterbatasan dan kemampuan, namun peneliti bersyukur dan berterima
kasih karena telah mendapatkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak yang
turut membantu menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti sampaikan kepada kedua
Orang Tua tercinta H. Normansyah, SD dan Hj. Meriko Shirakawa, yang telah
melahirkan, membesarkan, serta mendidik dan membimbing peneliti dari kecil
hingga sampai sekarang ini, serta seluruh doa yang tiada hentinya ditujukan
kepada peneliti. Semoga ALLAH S.W.T selalu selamanya memberikan segala
yang terbaik dan terindah sebagai balasan yang paling sebagai orang tua.
Selain itu juga peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya Kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan FISIP USU.
2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, MA selaku Ketua Departemen Ilmu
Komunikasi serta Dosen Wali penulis yang terus membimbing penulis
4 Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Drs. Safrin, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang
telah meluangkan banyak waktu di tengah kesibukan Bapak untuk
membimbing dan berbagi banyak ilmu yang sangat berharga selama
membimbing penulis.
4. Bapak dan Ibu Dosen pengajar Departemen Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.
5. Ibu Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi USU beserta Kak Maya, Kak
Cut, dan Pak Tangkas.
6. Kak Windi, Kak Hanim, Kak Puan, serta teman-teman LabKom yang terus
memberi support kepada penulis.
7. Ditha Nutami Anjayani, best women that i ever had, yang terus
memberikan dukungan dan semangat kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, thanks alot bebooo.
8. Teman-teman Komunikasi angkatan 2007 yang menjadi teman bagi
penulis selama masa perkuliahan. Penulis bangga dan senang karena telah
menjadi bagian dari angkatan 2007.
9. Teman-teman Sastra Cina USU angkatan 2009 yang telah membantu
dalam pengisian kuesioener, terima kasih atas waktunya.
10.Sahabat seperjuangan, Aldino Agusta Wallad, Ricky Prastyo, Dema
Khadijah. Terima kasih telah menjadi sahabat yang baik selama ini.
11.Untuk teman-teman “serigala terakhir 2007”, terima kasih untuk saling
support di sisa waktu yang tersisa bagi 2007 ini.
12.Untuk seluruh keluarga besar Syafii Djamal, dan keluarga besar Shirakawa
dimanapun berada yang selalu memberikan semangat dan mendukung
penulis selama ini.
13.Untuk Om H. Jumbakti, SE, Ibu Hj. Sri Rezekika dan M. Dicky Prakasa
yang juga turut memberi support kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
14.Dan semua pihak yang turut membantu kelancaran skripsi ini baik disadari
maupun tidak.
Penulis menyadari sepenuhnya tulisan ini belum mencapai kesempurnaan.
5 Universitas Sumatera Utara
saran yang sifatnya membangun. Semoga ALLAH S.W.T memberikan balasan
yang setimpal bagi kita semua, amin. Terima kasih.
Penulis
6 Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI
Abstrak
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... iv
Daftar Tabel ... vii
Daftar Gambar ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Pembatasan Masalah ... 5
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II URAIAN TEORITIS ... 7
2.1 Kerangka Teori ... 7
2.1.1 Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Massa ... 7
2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa ... 15
2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa ... 16
2.1.4 Efek Komunikasi Massa ... 17
2.2 Internet ... 20
2.2.1 Pengertian Internet ... 20
2.2.2 Aplikasi Internet ... 21
2.2.3 Manfaat Internet ... 21
2.2.4 Perkembangan Internet ... 23
7 Universitas Sumatera Utara
2.3 Kepuasan Pelanggan ... 25
2.4 Pendekatan Uses and Gratification ... 29
2.5 Kerangka Konsep ... 33
2.6 Variabel Penelitian ... 35
2.7 Definisi Operasional ... 36
2.8 Hipotesis ... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 38
3.1.1 Sejarah Fakultas Ilmu Budaya USU ... 38
3.1.2 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Budaya USU ... 41
3.1.3 Tujuan, Tugas, dan Fungsi Fakultas Ilmu Budaya USU ... 42
3.1.4 Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU ... 44
3.2 Situs Baidu.com ... 45
3.2.1 Sejarah Berdirinya Baidu ... 45
3.2.2 Latar Belakang Perkembangan Baidu ... 48
3.3 Metodologi Penelitian ... 49
3.4 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 50
3.5 Populasi dan Sampel ... 50
3.5.1 Populasi ... 50
3.5.2 Sampel ... 50
3.6 Teknik Penarikan Sampel ... 52
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 52
8 Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DATA ... 56
4.1 Pengumpulan Data ... 56
4.2 Pengolahan Data ... 57
4.3 Analisis Data ... 57
4.3.1 Karakteristik Reponden ... 58
4.3.2 Penggunaan Situs Sharing Baidu ... 60
4.4 Analisis Tabel Silang ... 78
4.5 Uji Hipotesa ... 80
BAB V KESIMPULAN dan SARAN ... 82
5.1 Kesimpulan ... 82
5.2 Saran ... 82
Daftar Pustaka ... 84
9 Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Variabel Penelitian ... 35
Tabel 4.1 Jenis Kelamin ... 58
Tabel 4.2 Umur ... 59
Tabel 4.3 Hoby ... 60
Tabel 4.4 Penggunaan Baidu Karena Tren ... 61
Tabel 4.5 Penggunaan Baidu Karena Banyak yang Menggunakan ... 62
Tabel 4.6 Penggunaan Baidu Karena Tidak Tahu Situs Sharing Lain ... 63
Tabel 4.7 Penggunaan Baidu Karena Fitur Menarik ... 64
Tabel 4.8 Penggunaan Baidu Dapat Menambah Pengetahun dan Informasi ... 65
Tabel 4.9 Penggunaan Baidu Mempengaruhi Kepuasan sebagai Pengguna... 66
Tabel 4.10 Seberapa Sering Penggunaan Baidu ... 67
Tabel 4.11 Tampilan Desain Baidu yang Menarik ... 68
Tabel 4.12 Fitur Baidu yang Memudahkan Pengguna ... 69
Tabel 4.13 Mengerti Huruf Hanzi yang Ditampilkan pada Situs Baidu ... 70
Tabel 4.14 Informasi yang Ditampilkan Situs Baidu Memenuhi Kebutuhan ... 71
Tabel 4.15 Regitrasi Akun yang Mudah Dilakukan ... 72
Tabel 4.16 Download yang Mudah Dilakukan pada Situs Baidu ... 73
Tabel 4.17 Baidu Memenuhi Kebutuhan Informasi ... 74
Tabel 4.18 Baidu Memenuhi Harapan Pengguna ... 75
Tabel 4.19 Pelayanan yang Memuaskan dari Baidu ... 76
Tabel 4.20 Sikap Pelayanan yang Disediakan Baidu ... 77
10 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22 Tabel Silang Penggunakan Karena Fitur yang Menarik dan Fitur yang
Memudahkan yang Ditampilkan Baidu ... 79
Tabel 4.23 Tabel Silang Informasi yang Ditampilkan Memenuhi Kebutuhan dan
Baidu Memenuhi Kebutuhan Informasi ... 80
11 Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Uses and Gratification ... 32
Gambar 2.2 Uses and Gratification ... 32
Gambar 2.3 Model Teoritis ... 34
Gambar 3.1 Logo Fakultas Ilmu Budaya ... 40
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Fakultas Ilmu Budaya ... 41
Gambar 3.3 Halaman Depan Baidu ... 46
Gambar 3.4 Halaman Hasil Pencarian Keywoard Baidu ... 47
Gambar 3.5 Halaman Registrasi Baidu ... 49
Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Kelamin ... 58
Gambar 4.2 Pie Chart Umur ... 59
Gambar 4.3 Pie Chart Hoby ... 60
Gambar 4.4 Pie Chart Penggunaan Baidu Karena Tren ... 61
Gambar 4.5 Pie Chart Penggunaan Baidu Karena Banyak yang Menggunakan ... 62
Gambar 4.6 Pie Chart Penggunaan Baidu Karena Tidak Tahu Situs Sharing Lain .... 63
Gambar 4.7 Pie Chart Penggunaan Baidu Karena Fitur Menarik ... 64
Gambar 4.8 Pie Chart Penggunaan Baidu Dapat Menambah Pengetahun dan Informasi ... 65
Gambar 4.9 Pie Chart Penggunaan Baidu Mempengaruhi Kepuasan sebagai Pengguna ... 66
Gambar 4.10 Pie Chart Seberapa Sering Penggunaan Baidu ... 67
Gambar 4.11 Pie Chart Tampilan Desain Baidu yang Menarik ... 68
Gambar 4.12 Pie Chart Fitur Baidu yang Memudahkan Pengguna ... 69
12 Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.14 Pie Chart Informasi yang Ditampilkan Situs Baidu Memenuhi
Kebutuhan ... 71
Gambar 4.15 Pie Chart Regitrasi Akun yang Mudah Dilakukan ... 72
Gambar 4.16 Pie Chart Download yang Mudah Dilakukan pada Situs Baidu ... 73
Gambar 4.17 Pie Chart Baidu Memenuhi Kebutuhan Informasi ... 74
Gambar 4.18 Pie Chart Baidu Memenuhi Harapan Pengguna ... 75
Gambar 4.19 Pie Chart Pelayanan yang Memuaskan dari Baidu ... 76
2 Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul SITUS “WWW.BAIDU.COM” DAN KEPUASAN AKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI DALAM BAHASA MANDARIN (Studi Korelasional tentang Pengaruh situs “www.baidu.com” terhadap Kepuasan akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi dalam Bahasa Mandarin di Kalangan Mahasiswa Sastra China Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara penggunaan situs sharing Baidu terhadap tingkat kepuasan pengguna di kalangan mahasiswa Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan perspektif Uses and Gratification. Model ini menekankan bahwa khalayak adalah pihak yang aktif terhadap penggunaan media. Khalayak bebas mengkonsumsi media yang disukainya.
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara angkatan 2009, yang masih aktif dan sudah pernah menggunakan situs sharing Baidu. Jumlah sampel yang diambil adalah sebesar 25 orang yang masih aktif sebagai mahasiswa Departemen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup berjumlah 20 pertanyaan. Analisa data menggunakan bentuk tabel tunggal, analisa tabel silang, dan tabel korelasional spearman rho. Selanjutnya uji hipotesa dan tes signifikansi dengan menggunakan program SPSS.
Dari hasil penelitian, terbukti bahwa hubungan antara penggunaan situs sharing Baidu terhadap tingkat kepuasan di kalangan mahasiswa Departemen Sastra Cina USU adalah cukup berarti. Untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil hipotesis, dilakukan dengan menghitung nilai tabel temuan. Nilai tabel mahasiswa Sastra Cina USU adalah 0,001. Pernyataan RS hitung > RStabel yang
13 Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini
berlangsung dengan sangat pesat. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan internet
sebagai salah satu media komunikasi dan penyedia informasi. Dengan adanya
internet, seseorang dapat menyampaikan informasi kemana saja dan kepada siapa
saja tanpa dibatasi oleh tempat, ruang, maupun waktu tertentu.
Menurut Laquey dalam Ardianto internet merupakan, jaringan longgar
dari ribuan jaringan komputer dapat menjangkau jutaan orang di seluruh
dunia.(Ardianto, 2007:150). Pada saat ini, internet telah berkembang menjadi
sarana komunikasi yang sangat cepat dan efektif, karena internet dijadikan alat
pertukaran informasi dan komunikasi secara langsung bagi setiap orang dengan
tempat yang berbeda.
Kehadiran internet ini memunculkan media baru yang dapat menjangkau
semua kalangan secara cepat, tepat dan bersamaan dengan biaya yang murah.
Internet suatu media yang sangat besar manfaatnya yang menjadikan cyberspace
komunikasi baru dari masyarakat dunia. Hal tersebut tidak terlepas dari berbagai
karakteristik dari internet sendiri. Karakteristik internet menurut Kriyantono
antara lain :
“1. Desentralisasi (pusat informasi tidak lagi pada pemasok
komunikasi. Setiap individu, kelompok, institusi bisa menjadi pemasok
komunikasi. Individu bisa membuat web sendiri, begitu pula dengan
institusi).
2. Kemampuan tinggi (tidak terjadi hambatan komunikasi disebabkan
oleh pemancar sinyal karena lewat satelit).
3. Timbal balik (ada interaksi secara langsung antara sumber dengan
penerima).
4. Kelenturan atau fleksibilitas pada bagian isi, bentuk, atau
14 Universitas Sumatera Utara
5. Menyediakan fasilitas komunikasi impersonal dan personal sama
baiknya”. (Kriyantono, 2008:253)
Melalui karakterisitik tersebut, internet memberikan berbagai macam
fasilitas yang dapat dirasakan pengguna, karena internet dapat menjadi media
pertukaran dan penyampaian informasi.
Jumlah pengguna internet yang besar dan semakin berkembang telah
mewujudkan budaya internet. Saat ini penyebaran internet telah mencapai ke
desa-desa di Indonesia dengan adanya fasilitas internet yang disediakan oleh
Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia. Fasilitas ini diawali dengan
hadirnya mobil internet keliling gratis yang masuk ke desa-desa untuk
memberikan informasi serta pengetahuan tentang internet kepada masyarakat
desa.
Internet dapat dikatakan sebagai perpustakaan maya (virtual library) yang
mengandung jutaan informasi tentang berbagai hal, salah satunya termasuk data
dan informasi tentang pendidikan. Internet dapat dijadikan sebagai salah satu
sumber belajar alternatif bagi kalangan akademis setelah perpustakaan
konvensional di lembaga pendidikan tinggi.
Salah satu fasilitas yang digunakan sebagai media pertukaran dan
penyampaian informasi, HTTP:// (HyperText Transfer Protocol). HTTP menurut
Sahid (2006:55) adalah protokol hypertext, yaitu serangkaian aturan komunikasi
yang memungkinkan browser melakukan transaksi data dengan server web.
Dengan HTTP untuk mengakses website, pengguna tidak perlu menuliskan
HTTP:// diawal kalimat. Pengguna dapat dimudahkan dalam mengakses dengan
langsung menulis nama domain bagian kedua website tersebut.
Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses secara cepat. Website ini didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi. Melalui perkembangan teknologi informasi, tercipta suatu
jaringan antar komputer yang saling berkaitan. Jaringan yang dikenal dengan
istilah internet secara terus-menerus menjadi pesan–pesan elektronik, termasuk
15 Universitas Sumatera Utara
Penggunaan website sudah menjadi suatu perhatian oleh banyak kalangan,
mulai dari pengusaha, akademisi, pemasaran, praktisi media massa, perusahaan,
hingga instansi pemerintahan. Dari website ini banyak kalangan menggunakannya
sebagai media promosi, alat penjualan, hingga memberikan materi informasi yang
berkaitan gambaran detail suatu instansi atau lembaga. Tak hanya itu dengan
adanya website banyak orang yang berlomba-lomba untuk dapat mempromosikan
dirinya. Hal ini ditandai dengan adanya situs-situs atau website yang memberikan
fasilitas untuk dapat berhubungan dengan orang banyak, seperti jejaring sosial
facebook, friendster, twitter, blog, myspace, dan website lainnya.
Mesin pencari atau search engine adalah yang
dirancang untuk melakukan pencarian atas berkas-berkas yang tersimpan dalam
layanan
sejumlah komputer Search engine merupakan
perangkat pencari informasi dari dokumen-dokumen yang tersedia. Hasil
pencarian umumnya ditampilkan dalam bentuk daftar yang seringkali diurutkan
menurut tingkat akurasi ataupun rasio pengunjung atas suatu berkas yang disebut
sebagai hits. Informasi yang menjadi target pencarian bisa terdapat dalam
berbagai macam jenis berkas seperti halaman
jenis berkas lainnya. Beberapa mesin pencari juga diketahui melakukan
pengumpulan informasi atas data yang tersimpan dalam
suatu
oleh perusahaan swasta yang menggunakan algoritma kepemilikan dan basis
data tertutup. Salah satu mesin pencari atau search engine di dunia yaitu, situs
Baidu, Inc. biasa dikenal dengan sebutan Baidu adalah perusahaan layanan
web yang berpusat di Kampus Baidu yang terletak di
web, file audio dan gambar dalam aksar
pencarian yang ditawarkan sebanyak 57 jenis termasuk diantaranya
sebuah ensiklopedi yang dibangun secara kolaboratif. Baidu didirikan pada tahun
2000 ole
16 Universitas Sumatera Utara
mendulang kekayaan sebesar USD 10,2 Miliar berkat kejayaan Baidu. Baidu.com
Inc. adalah merek terdaftar di
Perusahaan yang berbasis di Beijing memperoleh 2,8 miliar yuan ($
448.700.000) dalam tiga bulan yang berakhir 31 Desember, atau 7,99 yuan ($
1,28) per saham. Pendapatan naik 41,6 persen dari tahun sebelumnya menjadi 6,3
miliar yuan ($ 1 miliar). Untuk setahun penuh, laba naik 57,5 persen menjadi 10,5
miliar yuan ($ 1,7 miliar). Pendapatan naik 53,8 persen menjadi 22,3 miliar yuan
($ 3.600.000.000). Baidu dan bisnis Web Cina lainnya telah diuntungkan dari
kenaikan belanja iklan dan belanja online karena ekonomi rebound dari level
terendah tiga tahun pertumbuhan tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi naik menjadi
7,9 persen pada kuartal keempat dari kuartal sebelumnya 7,4 persen. Bank Dunia
mengatakan mereka memperkirakan pertumbuhan 8,4 persen tahun ini.
Baidu saat ini merupakan salah satu website yang paling populer dikunjungi di dunia. Hal ini berhubungan dengan semakin berkembangnya
pemakaian bahasa Mandarin dan dibuka jurusan sastra China di seluruh dunia
yang menggunakan bahasa Mandarin sebagai bahasa pengantar mereka. Mesin
pencari yang dibesut oleh warga lokal Cina ini berhasil memperoleh 60 persen
pangsa pasar domestik.
Di Indonesia, khususnya di Medan jurusan sastra Cina menjadi salah satu
jurusan yang mulai berkembang. Jumlah mahasiswa yang berminat untuk masuk
menjadi mahasiswa jurusan sastra Cina setiap tahunnya selalu bertambah. Di
Universitas Sumatera Utara program studi sastra Cina telah dibuka sejak tahun
2007. Selain menggunakan dosen lokal, program studi sastra Cina USU juga
menggunakan dosen yang berasal dari Cina. Hal ini dilakukan karena program
studi sastra Cina USU menggunakan bahasa Mandarin sebagai bahasa pendukung
mereka, sehingga mahasiswa dapat langsung menggunakan bahasa Mandarin
ketika berkomunikasi dengan dosen mereka. Selain itu, mahasiswa program studi
sastra Cina USU juga diharuskan untuk mengerjakan tugas dengan menggunakan
bahasa Mandarin sehingga situswebsite
17 Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti sejauhmana
penggunaan situs
dalam bahasa Mandarin di jurusan sastra Cina Universitas Sumatera Utara Medan.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 25 orang
mahasiswa yang masih aktif dari total 34 orang mahasiswa keseluruhan.
1.2 Perumusan Masalah
Didasari oleh latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
peneliti merumuskan masalah sebagai berikut yaitu, “Bagaimanakah pemenuhan
kepuasan akan kebutuhan informasi dalam bahasa Mandarin mahasiswa sastra
Cina USU terhadap penggunaan situs
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat
mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti.
Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu menguji hubungan antara
pengaruh situs
informasi dalam bahasa Mandarin di kalangan mahasiswa sastra Cina
Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Penelitian terbatas pada situs
3. Lokasi penelitian adalah Jurusan Sastra Cina Universitas Sumatera
Utara Medan.
4. Objek penelitian adalah mahasiswa serta mahasiswi Departemen
Sastra Cina Universitas Sumatera Utara angkatan 2009 dengan jumlah
responden sebanyak 25 orang mahasiswa yang masih aktif.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui motif menggunakan situs
18 Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media internet oleh
mahasiswa sastra Cina USU dalam memenuhi kebutuhan informasi
dalam bahasa Mandarin.
3. Untuk mengetahui bagaimana media internet memenuhi kebutuhan
informasi mahasiswa sastra Cina USU.
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara penggunaan situs
bahasa Mandarin bagi mahasiswa sastra Cina USU.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan tentang uses and gratification theory, terutama tentang
kepuasan dalam penggunaan media.
2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan memperkaya bahan penelitian serta sumber bacaan di
lingkungan FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi.
3. Secara praktis, penelitian ini sebagai sumbangan kepada pihak media
19 Universitas Sumatera Utara
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir
dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun
kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari
sudut mana masalah penelitian akan disoroti. (Nawawi, 1991:39).
Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konsep, defenisi, dan
proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan
menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala
tersebut (Rakhmat, 2004:6).
Dalam penelitian ini teori-teori yang dianggap relevan diantaranya adalah
Komunikasi Massa, Internet, Situs Baidu, kepuasan pelanggan, dan Pendekatan
Uses and Gratification.
2.1.1 Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Massa
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris “Communication” berasal
dari bahasa Latin, yaitu : Communicatio dan bersumber dari kata communis yang
berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2002:9).
Menurut Fisher (Arifin, 2003:20), komunikasi menyentuh semua aspek
kehidupan bermasyarakat, atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat
menyentuh komunikasi. Sedangkan menurut Carl I. Hovland dalam karyanya
yang berjudul Social Communication memunculkan istilah science of communication yang didefinisikan sebagai suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas pentransmisian informasi
20 Universitas Sumatera Utara
Harold D. Lasswell (dalam Wiryanto, 2005) memformulasikan
unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut “Who Says What in
Which Channelto Whom With What Effect?”.
• Unsur who (sumber atau komunikator). Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan
fasilitas lembaga atau organisasi (institutionalized person). Yang
dimaksud dimaksud dengan lembaga dalam hal ini adalah perusahaan
surat kabar, stasiun radio, televisi, majalah, dan sebagainya. Sedangkan
yang dimaksud institutionalized person adalah redaktur surat kabar
(sebagai contoh). Melalui tajuk rencana menyatakan pendapatnya dengan
fasilitas lembaga. Oleh karena itu, ia memiliki kelebihan dalam suara atau
wibawa dibandingkan berbicara tanpa fasilitas lembaga.
• Unsur says what (pesan). Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau audience yang
sangat banyak. Pesan-pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan
sebagainya. Charles Wright (1977) memberikan karakteristik pesan-pesan
komunikasi massa sebagai berikut:
1. publicly. Pesan-pesan komunikasi massa pada umumnya tidak ditujukan kepada orang perorang secara eksklusif, melainkan
bersifat terbuka, untuk umum atau publik.
2. rapid. Pesan-pesan komunikasi massa dirancang untuk mencapai audience yang luas dalam waktu yang singkat serta simultan.
3. transient. Pesan-pesan komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhan segera, dikonsumsi sekali pakai dan bukan untuk tujuan
yang bersifat permanen. Pada umumnya, pesan-pesan komunikasi
massa cenderung dirancang secara timely, supervisial, dan
kadang-kadang bersifat sensasional.
21 Universitas Sumatera Utara
komunikasi massa. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah
surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, dan sebagainya.
• Unsur to whom (penerima atau mass audience). Penerima pesan-pesan komunikasi massa biasa disebut audience atau khalayak. Orang yang
membaca surat kabar, mendengarkan radio, menonton televisi, browsing
internet merupakan beberapa contoh dari audience.
Menurut Charles Wright (dalam Wiryanto, 2005), mass audience memiliki
karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1. Large yaitu penerima-penerima pesan komunikasi massa berjumlah banyak, merupakan individu-individu yang tersebar
dalam berbagai lokasi;
2. Heterogen yaitu penerima-penerima pesan komunikasi massa terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, beragam dalam hal
pekerjaan, umur, jenis kelamin, agama, etnis, dan sebagainya;
3. Anonim yaitu anggota-anggota dari mass audience umumnya tidak saling mengenal secara pribadi dengan komunikatornya.
• Unsur with what effect (dampak). Dampak dalam hal ini adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audience sebagai akibat
dari keterpaan pesan-pesan media. David Berlo (dalam Wiryanto, 2005)
mengklasifikasikan dampak atau perubahan ini ke dalam tiga kategori,
yaitu : perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap, dan perilaku nyata.
Perubahan ini biasanya berlangsung secara berurutan.
Wilbur Schramm (Wiryanto, 2005) menampilkan apa yang ia sebut “The
Condition of Success in Communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita
kehendaki. Kondisi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat
22 Universitas Sumatera Utara
2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman
yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama
mengerti.
3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
4. Pesan harus menyampaikan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi
yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia
digerakkan uuntuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada
di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai
lokasi, yang dalam waktu sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh
pesan-pesan komunikasi yang sama (McQuail, 1978). Berlo (dalam Wiryanto, 2005)
mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat
komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran.
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner (Ardianto, 2004:3), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass
commuicatiaon is message communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat di ketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu
disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar dilapangan luas
yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan
media massa maka itu bukan komunikasi massa.
Menurut Mulyana (2002:75) komunikasi massa (mass communication)
adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar,
majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau
orang yang tersebar yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar
orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen.
Menurut Joseph R. Dominick (Rakhmat, 1993 :21) mendefinisikan
23 Universitas Sumatera Utara
dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan
kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar. Sedangkan Jalaluddin
Rakhmat (1993:21) mendefenisikan komunikasi massa adalah jenis komunikasi
yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim
melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara serentak dan sesaat.
Sementara itu, menurut Jay Black dan Frederick C (Nurudin, 2006:12)
disebutkan bahwa komunikasi massa adalah proses dimana pesan-pesan yang
diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima
pesan yang luas, anonim dan heterogen.
Luas disini berarti lebih besar daripada sekedar kumpulan orang yang
berdekatan secara fisik, sedangkan anonim berarti individu yang menerima pesan
cenderung asing satu sama lain, dan heterogen berarti pesan dikirimkan kepada
orang-orang dari berbagai macam status, pekerjaan, dan jabatan dengan
karakteristik yang berbeda satu sama lain dan bukan penerima pesan yang
homogen.
Definisi komunikasi massa yang lebih rinci di kemukakan oleh ahli
komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) ”Mass communication is
the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of message industrial societies”. Yang kemudian diterjemahkan, yaitu komunukasi massa adalah produksi dan distribusi
yang melandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004:4).
Dari definsi Gerbner tersebut tergambar bahwa komunikasi massa itu
menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut di
sebarkan, didistribusikan pada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak
waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan.
Peroses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan
24 Universitas Sumatera Utara
Selain pengertian diatas, beberapa ahli komunikasi juga mengemukakan
pendapatnya tentang pengertian komunikasi massa. Joseph A. Devito (Nurudin,
2003) merumuskan komunikasi massa menjadi dua hal, yaitu : First,mass
communication is communication addressed to masses, to an extremely large science. This does not mean that the audience includes all people or everyone who reads or everyone who watches television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is communication mediated by audio and/or visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most logically defined by its forms: television, radio, newspaper, magazines, films, books, and tapes. Yang kemudian diterjemahkan, yaitu : Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang
ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak
berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang
membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula
bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan.
Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh
pemancar-pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih
mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya seperti televisi, radio,
surat kabar, majalah, film, buku, dan pita.
Menurut Wright pengertian komunikasi massa yaitu : “This new form can
be distinguished from older types by the following major characteristic: it is directed toward relatively large, heterogeneus, and anonymous audiences; messages aretransmitted publicly, often-times to reach most audience member simultaneously, and are transeint in character; the communicator tends to be, or to operate whitin, a complex organization thet may involve great expense” (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).
Selain itu menurut Wright, bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari
corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut:
diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim; pesan
disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak
secara serentak, bersifat sekilas (khusus untuk media elektronik, seperti siaran
25 Universitas Sumatera Utara
Rakhmat merangkum definisi-definisi komunikasi massa tersebut
menjadi:’ komunikasi massa di artikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukkan
kepada sejumlah khalayak yang tersebar,heterogen, dan aninim melalui media
cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat dtetima secara serentak dan
sesaat(Rakhmat, 2003: 189).
Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh
para ahli komunikasi. Namun, dari sekian banyak definisi yang telah
dikemukakan terdapat benang merah kesamaan antara satu definisi dengan
definisi lainnya. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah proses komunikasi
melalui perantara media massa (media cetak dan elektronik). Pada awal
perkembangannya, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of
mass communication (media komunikasi massa). Media massa yang dimaksud adalah media massa yang dihasilkan oleh teknologi modern. Massa dalam
komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan
media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya
berkaitan dengan media massa. Oleh karena itu, massa disini ditunjuk kepada
khalayak, audience, penonton atau pembaca. Dengan demikian, komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah audience yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau
elektrolit sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat
(Ardianto, 2004:7).
Berdasarkan pengertian tentang komunikasi massa yang sudah
dikemukakan oleh para ahli komunikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
komunikasi massa adalah proses komunikasi yang menggunakan media massa
modern (media cetak dan elektronik) dalam penyampaian informasi yang
ditujukan kepada sejumlah khalayak (komunikan) heterogen dan anonim sehingga
pesan yang sama dapat diterima secara serentak.
Menurut Elizabeth Noelle Neumann (Jalaluddin Rakhmat, 1994) ciri-ciri
komunikasi massa adalah sebagai berikut:
26 Universitas Sumatera Utara
2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta
komunikasi;
3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan
anonim;
4. Mempunyai publik yang secara tersebar.
Menurut Wright (1959), perubahan teknologi baru menyebabkana
perubahan dalam definisi komunikasi yang mempunyai 3 (tiga) ciri, yaitu :
1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audience yang relarif besar,
heterogen dan anonim.
2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bias
mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan
sifatnya sementara.
3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi
yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar. (Severin
dan Tankard, 2007:4).
Ciri khusus yang bisa membedakan keduanya terletak pada penerima
pesannya (audience). Di awal perkembangannya, definisi komunikasi massa sebagai ebuah studi ilmiah terletak pada mass society sebagai audience komunikasi. Konsep mass society ini memang istilah yang sering dipakai dalam
lapangan sosiologi yang mendiskripsikan orang-orang dan institusi mereka dalam
sebuah negara industri maju. Kemudian istilah itu digunakan pula dalam
komunikasi massa. Herbert Blumer (1939) kemudian menggunakan konsep ini
(yang berasal dari mass society) untuk menyebut mass audience (penerima pesan
dalam komunikasi massa). Yang disebut penerima dalam komunikasi massa itu
paling tidak mempunyai (1) heterogenitas susunan anggotanya yang berasal dari
berbagai kelompok lapisan masyarakat; (2) berisi individu yang tidak saling
mengenal dan terpisah satu sama lain (tidak mengumpul) serta tidak berinteraksi
satu sama lain pula, dan (3) tidak mempunyai pemimpin atau organisasi formal.
27 Universitas Sumatera Utara 2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa
Menurut Severin dan Tankard yang dikutip Suprapto dalam bukunya
“Pengantar Teori Komunikasi” (2006:13-14) berdasarkan sifat-sifat komponen,
komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut :
1. Berlangsung satu arah. Bandingkan dengan komunikasi antar personal
yang berlangsung dua arah.
Dalam komunikasi massa feed back baru akan diperoleh setelah
komunikasi berlangsung.
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga.
Informasi yang disampaikan melalui media massa merupakan produk
bersama. Seorang komunikator dalam media massa bertindak atas nama
lembaga dan nyaris tidak memiliki kebebasan individual.
3. Pesan-pesan bersifat umum.
Pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa pada umumnya
bersifat umum (untuk khalyak ramai).
4. Melahirkan keserempakan.
Bagaimana kekuatan sebuah radio siaran melalui acara tertentu memaksa
pendengarnya untuk secara serempak mendengarkan acara tersebut.
5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen.
Kemajemukan audience komunikasi massa menyebabkan pelaksana komunikasi massa harus benar-benar mempersiapkan semua ide atau
informasi yang akan disampaikan sebaik mungkin sebelum
28 Universitas Sumatera Utara 2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa
Disamping memiliki ciri-ciri khusus, komunikasi massa juga mempunyai
fungsi bagi masyarakat luas. Adapun fungsi komunikasi massa menurut Dominick
yang dikutip Ardianto dkk dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu Pengantar”
(2004:15-18), adalah sebagai berikut :
1. Surveillance (Pengawasan)
Pengawasan mengacu kepada yang kita kenal sebagai peranan berita dan
informasi dari media massa. Media mengambil tempat para pengawal yang
mempekerjakan pengawasan.
2. Interpretation (Penafsiran)
Media massa tidak hanya menyajikan fakta atau data, tetapi juga informasi
beserta penafsiran mengenai suatu peristiwa tertentu. Tujuan penafsiran
media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas
wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpribadi
atau komunikasi kelompok.
3. Linkage (pertalian)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam,
sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan
minat yang sama tentang sesuatu.
4. Transmission of Values (Penyebaran nilai-nilai)
Fungsi ini juga disebut sosialisasi. Sosialisasi mengacu kepada cara,
dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa
menyajikan penggambaran masyarakat dan dengan membaca, mendengar,
dan menonton maka seseorang mempelajari bagaiman khlayak berperilaku
29 Universitas Sumatera Utara
5. Entertainment (Hiburan)
Fungsi menghibur dari komunikasi massa tidak lain tujuannya adalah
untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan melihat
berita-berita ringan atau melihat tayangan-tayangan hiburan di televisi
dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.
2.1.4 Efek Komunikasi Massa
Menurut Steven M. Chaffe (Ardianto dkk, 2004:49) efek media massa
dapat dilihat dari beberapa pendekatan.
Pendekatan pertaman yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan
atau media itu sendiri
1. Efek Ekonomi
Kehadiran media massa ditengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan
berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa.
2. Efek Sosial
Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial
sebagai akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh misalnya
kehadiran televisi dapat meningkatkan status dari pemilik nya.
3. Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari
Terjadinya penjadwalan kegiatan sehari-hari, misalnya sebelum pergi ke
kantor masyarakat kota akan lebih dahulu melihat siaran berita di televisi.
4. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman.
Orang menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya
dengan tujuan menghilangkan perasaan tidak nyaman, misalnya untuk
30 Universitas Sumatera Utara
5. Efek Membutuhkan Perasaan Tertentu
Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perasaan tidak
nyaman pada diri seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan perasaan
tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif
terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu
media tertentu erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media
massa tersebut.
Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada
diri khalayak. Dalam bagian ini akan dibahas mengenai efek pesan media massa
yang meliputi efek kognitif, efek afektif, dan efek behavioral.
a. Efek Kognitif
Akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya.
Dalam efek kognitif ini dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu
khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan
keterampilan kognitifnya.
Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media
massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan social yang
timpang, bias dan tidak cermat. Media massa melaporkan dunia nyata secara
selektif maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra
tentang lingkungan social yang timpang, bias dan tidak cermat.
b. Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi
massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu,
khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira,
marah dan sebagainya.
Kegembiraan juga tidak dapat diukur dengan tertawa keras ketika
faktor-31 Universitas Sumatera Utara
faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa.
Faktor-faktor tersebut antara lain :
• Suasana emosional, menonton sebuah sinetron di televisi atau membaca novel akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Adegan-adegan lucu
akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya
dalam keadaan senang.
• Skema Kognitif, merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa. Kita tau bahwa dalam sebuah film
action ‘sang jagoan; pada akhirnya akan menang.
• Suasana Terpaan (Setting Exposure), Tayangan misteri di tv, membuat kita berpikir bahwa kehidupan mahluk itu adalah sebagaimana yang kita lihat
dalam film atau sinetron tersebut.
• Predisposisi Individual, mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi trahdi lebih emosional daripada
orang yang periang. Orang yang periang akan senang bila melihat
adegan-adegan lucu atau film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa
pnelitian membuktikan bahwa acra yang sama bisa ditanggapi berlainan
oleh orang-orang yang berbeda.
• Faktor Identifikasi, menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi,
penonton, pembaca atau pendengar menempatkan dirinya dalam posisi
tokoh tersebut.
c. Efek Behavioral
Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku,
tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan di TV membuat orang menjadi
beringas. Siaran memasak di tv membuat ibu-ibu lebih gemar memasak dan
kreatif. Namun ada juga laporan bahwa, televise gagal mendorong pemirsanya
untuk menabung di Bank. Film tidak sanggup memotivasi remaja perkotaan untuk
32 Universitas Sumatera Utara
Belajar dari media massa tidak bergantung hnaya pada unsur stimulus yang
ada pada media massa. Menurut teori belajar Sosial dari bandura, orang cenderung
meniru prilaku yang diamati. Stimulus menjadi teladan untuk perilakunya.
Penyajian kekerasan dalam media massa menyebabkan orang melakukan
kekerasan pula. Jadi sejauh ini, tampaknya teori belajar sosial dapat diandalkan
untuk menjelaskan efek behavioral media massa.
2.2 Internet
2.2.1 Pengertian Internet
Salah satu media dalam komunikasi adalah internet. Perubahan terbesar di
bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya televisi) adalah penemuan
dan pertumbuhan internet (Severin dan Tankard, 2007:443). Lahirnya era
komunikasi ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan
bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu dan menandai
teknologi yang disebut dengan internet (Bungin, 2006:113).
Internet berasal dari kata Interconnected-networking yang mempunyai arti
hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang
mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur
telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya. Selain itu, internet
merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang
diseluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti
untuk mengakses data dari sumber daya perangkat keras. Alasan penggunaannya
beraneka ragam, mulai dari sekedar untuk berkomunikasi hingga untuk
mengakses data yang penting (Ardianto, 2004:141).
Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini
digunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas
memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP
(Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer
lain.TCP /IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih
rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan
33 Universitas Sumatera Utara
Istilah Internet Indonesia adalah istilah-istilah yang diserap dari
berasal dari
kosakata internet yang paling luas.
Internet lahir pada masa perang dingin sekitar tahun 1969 dam digunakan
pertama kali untuk keperluan militer (Ahmad Bustami, 1999). Pada saat itu
DARPA (Defense, Advance Research Projects Agency) suatu bagian dari
departemen pertahanan Amerika Serikat, bekerja sama dengan beberapa
universitas dan beberapa fasilitas penelitian membangun sistem jaringan komputer
yang disebut ARPANet. Jaringan ini menghubungkan semua computer di daerah
– daerah vital untuk mengatasai masalah bila terjadi serangan nuklir.
2.2.2 Aplikasi Internet
Pada awalnya ada empat aplikasi utama pada internet yaitu e-mail, news,
remote, login, dan file transfer. Salah satu aplikasi baru yang muncul yaitu world wide web (www) yang merupakan arsitektur kerja dalam mengakses dokumen-dokumen yang tersebar pada ribuan mesin di internet. Web mulai dimuncul pada
tahun 1989 oleh CERN, Pusat Penelitian Nuklir Eropa. www diusulkan oleh Tim
Berners-Lee pada bulan Maret 1989 dan 18 bulan kemudian berhasil di buat
protipe pertama berbasis teks. Pengembangan terus dilakukan sampai interface
grafis didapat pada bulan Februari 1993 (Tharom, Dinata dan Xerandy, 2006:61).
2.2.3 Manfaat Internet
Internet sendiri banyak menghadirkan berbagai informasi melalui
produk-produk terbaru dalam perkembangan terakhirnya. Tidak hanya menyediakan
mesin pencari yang dapat dengan mudah dan cepat memberikan informasi yang
kita butuhkan tapi juga sudah bermunculan blog-blog yang dapat menjadi sarana
bertukar opini, hadirnya aplikasi chat room, menjamurnya situs-situs pertemanan
34 Universitas Sumatera Utara
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai
akses internet, yaitu (Tharom, Dinata dan Xerandy, 2006:61) :
a. Komunikasi
Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara suatu
pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Hal ini
dimungkinkan karena jangkauan internet yang telah mengglobal. Dengan kita
mengetahui alamat seseorang atau suatu lembaga di internet, maka kita dapat
mengirim informasi kapan saja dan kemana saja di seluruh dunia dalam waktu
yang sangat singkat dengan cara yang mudah.
b. Informasi
Begitu banyaknya komputer yang terhubung ke internet, dimana masing-masing
komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka gabungan
seluruh informasi di internet sangat luar biasa. Internet merupakan sumber
informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang terus berkembang seiring
dengan makin berkembangnya internet itu sendiri.
c. Kolaborasi
Kolaborasi yang dimaksud adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan
secara bersama-sama (team-work). Anggota tim bisa terdiri dari berbagai macam
ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai negara di dunia. Melalui
internet kita dapat melakukan suatu konferensi (confrence) dengan berbagai pihak
dimanapu mereka berada. Kita bahkan dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara
bersamaan melalui internet.
Berikut ini adalah sebagian dari apa yang tersedia di internet :
• Internet untuk kehidupan pribadi, meliputi : kesehatan, rekreasi, hobi, pengembangan pribadi, rohani, dan sosial.
• Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja, meliputi : sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis,
35 Universitas Sumatera Utara 2.2.4 Perkembangan Internet
Penemuan internet dianggap sebagai penemuan yang cukup besar, yang
mengubah dunia dari sifat lokal atau regional menjadi global. Karena internet
terdapat sumber-sumber informasi dunia yang dapat diakses oleh siapa saja dan
dimana saja berada melalui internet. Melalui internet faktor jarak dan waktu sudah
tidak menjadi masalah. Dunia seolah-olah menjadi kecil, dan komunikasi menjadi
mudah. Onno W. Purbo (2001) melukiskan bahwa internet juga telah mengubah
metode komunikasi massa dan penyebaran data atau informasi secara fleksibel
dan mengintegrasikan seluruh bentuk media massa konvensional seperti media
cetak dan audio visual (Tharom, Dinata dam Xerandy, 2006:55).
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail
yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu
mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga
diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan "at" atau "pada".
Tahun 1973, jaringan komputer ARPANet mulai dikembangkan ke luar Amerika
Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama
yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun
yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn
mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal
pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas
Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu
Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment
di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di
ARPANet membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott,
Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama
USENet. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan
meluncurkan telepon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelepon sambil
36 Universitas Sumatera Utara
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus
memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah
komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun.
Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee
menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu
komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program
inilah yang disebut www, atau World Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah
melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the
internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet.
2.2.5 Internet sebagai Media Komunikasi Massa
Internet merupakan salah satu media massa yang diperuntukkan kepada
khalayak ramai memiliki berbagai fungsi yang baik maupun buruk. Ditinjau dari
teori perspektif fungsionalisme tentang media yang dikemukakan oleh Denis
McQuail (2000), internet sebagai media massa memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Information
Internet menyediakan informasi secara continuous atau berkelanjutan.
Informasi yang disediakan selalu aktual. Kita dapat mengetahui peristiwa dari
berbagai belahan dunia hanya dalam waktu beberapa detik setelah peristiwa itu
terjadi, bahkan kita dapat mengakses secara langsung melalui video streaming.
Internet juga memungkinkan kita untuk mengakses informasi tentang keadaan lalu
lintas, ramalan cuaca, bursa saham, dan berbagai berita yang kita butuhkan.
2. Correlation
Internet membantu kita untuk memahami informasi yang kita dapat.
37 Universitas Sumatera Utara
dapat dari internet tidak hanya berupa berita dari suatu peristiwa, tetapi juga
disertai opini masyarakat dan analisa dari beberapa ahli. Internet juga telah
digunakan oleh beberapa instansi pemerintahan dan pendidikan untuk
mempermudah proses sosialisasi kepada masyarakat.
3. Continuity
Internet memiliki fungsi dalam mengekspresikan budaya yang dominan,
mengenalkan perkembangan budaya baru, dan menanamkan nilai-nilai yang
umum berkembang di dalam masyarakat.
4. Entertainment
Internet menyediakan hiburan dan mengurangi ketegangan sosial.
Berbagai hiburan dapat kita akses melalui internet, seperti game online, jejaring
sosial, musik, dan film. Berbagai hiburan tersebut dapat menghilangkan
kejenuhan kita terhadap rutinitas kegiatan sehari-hari dan berbagai masalah sosial
yang terjadi di sekitar kita.
5. Mobilization
Internet mendorong pembangunan ekonomi, pekerjaan, agama atau
memberi dukungan kemanusiaan di saat peperangan. Internet juga dapat
menggerakkan masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh dari hal
tersebut dapat kita lihat pada kasus Prita Mulyasari dengan pihak RS Omni
Internasional. Internet (dalam hal ini jejaring sosial) telah berhasil menggerakkan
ribuan bahkan jutaan orang untuk memberikan dukungan kepada Prita Mulyasari.
2.3 Kepuasan Pelanggan
Yang dimaksud dengan puas yaitu merasa senang, gembira, dan
sebagainya karena sudah terpenuhi hasrat dihati. Kepuasan adalah perihal (yang
bersifat) puas, kesenangan, kelegaan dan sebagainya (Ali, 1980:326). Kepuasan
pelanggan juga dapat diakatan sebagai persepsi pelanggan bahwa harapannya
38 Universitas Sumatera Utara
Pelanggan adalah seorang individu yang secara continue dan berulang kali
datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki
suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa
tersebut (Tjiptono, 2004:146).
Kotler mendefinisika
seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan
dibandingkan dengan harapannya (Tjiptono, 2004:350). Namun, apabila kinerja
sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Terlebih lagi apabila kinerja
melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.
Kotler dalam (Tjiptono, 2004:148) mengemukakan ada empat metode
untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :
a. Sistem Keluhan dan Saran
Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer-oriented)
perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk
menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang digunakan bisa
berupa kotak saran yang diletakkan di tempat-tempat strategis (yang mudah di
jangkau atau sering dilewati pelanggan), kartu komentar (yang bisa diisi langsung
maupun yang bisa dikirim via pos kepada perusahaan), saluran telepon khusus
bebas pulsa dan lain-lain. Informasi-informasi yang diperoleh melalui metode ini
dapat memberikan ide-ide baru dan masukan yang berharga kepada perusahaan,
sehingga memungkinkannya untuk bereaksi dengan tanggap dan cepat untuk
mangatasi masalah-masalah yang timbul. Akan tetapi, karena metode ini bersifat
pasif, maka sulit mendapatkan gambaran lengkap mengenai kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan. Tidak semua pelanggan yang tidak puas akan
menyampaikan keluhannya. Bisa saja mereka langsung beralih pemasok dan tidak
akan membeli produk perusahaan tersebut lagi. Upaya mendapatkan saran yang
bagus dari pelanggan juga sulit untuk diwujudkan dengan metode ini. Terlebih
lagi bila perusahaan tidak memberikan imbal balik dan tindak lanjut yang
memadai kepada mereka yang telah bersusah payah berpikir (menyumbangkan
39 Universitas Sumatera Utara
b. Ghost Shopping
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan
pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk
berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan
dan pesaing. Kemudian mereka melaporkan penemuan-penemuannya mengenai
kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman
mereka dalam membeli produk produk tersebut. Selain itu para ghost shopper
juga dapat mengamati cara perusahaan dan pesaingnya melayani permintaan
pelanggan, menjawab pertanyaan pelanggan dan menangani setiap keluhan. Ada
baiknya para manajer perusahaan terjun langsung menjadi ghost shopper untuk
mengetahui langsung bagaimana karyawannya berinteraksi dan memperlakukan
para pelanggannya. Tentunya karyawan tidak boleh tahu kalau atasannya sedang
melakukan penelitian atau penilaian (misal dengan cara menelepon perusahaannya
sendiri dan mengajukan berbagai keluhan atau pertanyaan). Bila mereka tahu
sedang dinilai, tentu saja perilaku mereka akan menjadi sangat manis dan hasil
penilaian akan menjadi bias.
c. Lost Customer Analysis
Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti
membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu
terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan/penyempurnaan
selanjutnya. Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan
customer loss rate juga penting, di mana peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.
d. Survei Kepuasan Pelanggan
Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan yang
dilakukan dengan penelitian survei, baik dengan survei melalui pos, telepon,
maupun wawancara pribadi (McNeal dan Lamb dalam Peterson dan Wilson,
40 Universitas Sumatera Utara
secara langsung dari pelanggannya dan juga memberikan tanda positif bahwa
perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
Metode survei kepuasan pelanggan dapat menggunakan pengukuran
dengan berbagai cara sebagai berikut :
a) Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan seperti
ungkapkan “Seberapa puas Saudara terhadap pelayanan PT. Chandra pada skala
berikut: sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas” (directly reported
satisfaction)
b) Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan
suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan (derived
dissatisfaction)
c) Responden diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi
berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan
perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan (problem analysis)
d) Responden dapat diminta untuk me-ranking berbagai elemen (atribut) dari
penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik
kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen (importance/performance
ratings). Teknik ini dikenal pula dengan istilah importance-performance analysis (Martilla dan James, 1977).
Kita dapat membedakan kepuasan pelanggan dalam tiga tingkatan (Yoeti,
2003:31), yaitu :
1. Menemukan kebutuhan pokok pelanggan
2. Mencari tahu apa yang sebenarnya menjadi harapan pelanggan
3. Selalu memperhatikan apa yang menjadi harapan pelanggan, lakukan
41 Universitas Sumatera Utara 2.4 Pendekatan Uses and Gratification
Teori uses and gratification pertama kali dijelaskan dalam artikel Elihu Kalz yang diterbitkan pada tahun 1959. Artikel Elihu Kalz tersebut merupakan
reaksi atas tuduhan Bernad Barelson yang mengatakan dengan provokatif bahwa
penelitian komunikasi telah mati. Kalz lalu mengatakan bahwa bila di masa lalu
penelitian-penelitian komunikasi terpusat pada pertanyaan “apa yang dilakukan
media terhadapa audience/khalayak?” maka kini penelitian komunikasi saatnya
membalik pertanyaan “apa yang dilakukan khalayak terhadap media?” (Tankard
and Severin 1997;330).
Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu
menggunakan media untuk pemuas kebutuhanya. Penganut teori ini meyakini
bahwa individu sebagai mahluk supra rasional dan sangat selektif.
Menurut Katz, Gurevitch, dan Haas, seperti dikutip Onong Uchjana
Effendy dalam bukunya yang berjudul Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi
(1993:294), model Uses and Gratifications memulai dengan lingkungan sosial
(social environment) yang menentukan kebutuhan kita. Lingkungan sosial
tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan
individual (individual’s needs) dikategorikan sebagai berikut:
• Cognitive needs (kebutuhan kognitif) : Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan.
Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai
lingkungan; juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk
penyelidikan kita.
• Affective needs (kebutuhan efektif): Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan, dan
emosional.
42 Universitas Sumatera Utara
stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan
harga diri.
• Social integrative needs (kebutuhan sosial secara integratif): Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman,
dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berfiliasi.
• Escapist needs (kebutuhan pelepasan): Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.
Menurut para pendirinya Elihu Katz; Jay G. Blumler; dan Michael
gurevitch (dalam Jalaludin Rakmat,1984), uses and gratifications meneliti asal
asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan
tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola
terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan
menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.
Ada beberapa asumsi yang mendasari teori ini, baik yang dikemukakan
oleh Katz, Gurevitch dan Hass (1974), Dominick (1996) maupun oleh McQuail
(2005). Asumsi-asumsi dasar tersebut anatara lain adalah :
1. Khalayak merupakan sekelompok konsumen aktif yang secara sadar
menggunakan media sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan personal maupun
kebutuhan sosial yang diubah menjadi motif-motif tertentu.
2. Pemilihan media dan isinya merupakan sebuah tindakan yang beralasan serta
memiliki tujuan dan kepuasan tertentu sesuai dengan inisiatif khalayak.
3. Seluruh faktor yang ada pada formasi khalayak aktif seperti motif, gratifikasi
yang diharapkan dan gratifikasi yang diterima secara prinsip dapat diukur karena
khalayak memiliki kesadara diri yang memadai mengenai penggunaan media,
kepentingan dan motivasinya sehingga dapat menjadi bukti bagi peneliti.
Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael
Gurevitch (dalam Rakhmat, 2005), uses and gratifications meneliti asal mula
motif secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media
massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang