Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)
Universitas !5!arn Nogen SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
fHtrrh1.
tiari
ャセiN@
kL1sil1ka•;i : ... . ZAINAB BINTI MOHAMAD
NIM:l08045200015
K 0 N S E N T R A S I S I Y A SA H S Y A R I' Y Y A H
PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH
FAKULTAS SYARl'YAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NE GERI
SY ARIF HIDAYATULLAH
J A K A R T A
SKRIPSI
イM[[[セャBGustakmn@
·1
I
Ull'l SYAH1D JAKA"'TA Diajukan kepada Fakultas Syariah dan HukumUntuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)
Oleh:
Zainab Binti Mohamad
NIM: 10804520015
Di Bawah Bimbingan Pembimbing:
セj@
-NIP: 195703121985031003
KONSENTRASI SIYASAH SY ARI'YYAH
PROGRAM STUD I JINA YAH SIYASAH
FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 8 Desember 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Saijana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi Ketatanegaraan Islam (Siyasah Syar'iyyah).
Jakarta, 8 Desember 2009
PAN IT IA UJIAN MUNAQASY AH
1. Ketua : Dr. Asmawi, M.Ag
Nip: 197210101997031008
2. Sekretaris : Sri Hidayati, M.Ag.
Nip: 197102151997032002
3. Pembimbing I : Dr.H.A.Mukri Aji, M.A Nip: 195703121985031003
4. Penguji I
5. Pcnguji ll
: H.M.Riza Afwi,M.A Nip: 196l0520199903 l 002
: Dr. JM. Muslimin. Ph.D
I. Skripsi ini hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salab satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN SyarifHidayatullab Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telab saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullab Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan basil karya saya atau
merupakan basil dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di UIN Syarif Hidayatullab Jakarta.
Jakarta, 24 Nopember 2009
memberikan taufik, hidayah, dan rahmat-Nya. Shalawat serta salam untuk junjungan
mulia Nabi Muhammad SAW, para sahabat, ahli keluarga dan seluruh pengikut yang selalu setia hingga akhir zaman. Penulis amat bersyukur ke hadirat Rabbul Jzzati
yang telah memberikan taufiq dan inayah-Nya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan bukanlah
semata-mata atas usaha penulis sendiri, melainkan tak luput dari bantuan dan dari
pelbagai pihak. Untuk itu sebagai ungkapan rasa hormat yang dalam, penulis
menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada yth:
I. Pihak pimpinan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta yang
telah mengizinkan penulis untuk menimba ilmu di sini.
2. Kepada Negara Indonesia yang telah memberikan penulis tzm tinggal
untuk mencari dan mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat.
3. Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, sebagai Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma,S.H,M.A,M.M, Selaku Dekan Fakultas Syariah & Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakatta. Dengan
kewenangan yang dimiliki telah memberikan kepercayaan kepada penulis
5. Bapak Dr. Asmawi.M.Ag dan ibu Sri Hidayati M. Ag selaku ketua
Progran Jinayah Siyasah dan Seketaris jurusan Jinayah Siyasah yang telah
banyak memberi motivasi dan bimbingan ke:pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Dr. H. Mukri Aji. MA, selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar memberi bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis hingga
tuntas skripsi ini. Hanya Allah S.W.T saja yang rnembalas jasa baiknya
kepada penulis.
7. Bapak Dr. JM. Muslimin, Ph.D dan bapak H.M. Riza Afwi, M.A selaku
dosen penguji ujian munaqasyah dan juga banyak memberi bimbingan
kepada penulis sepanjang proses pembaikan dilakukan.
8. Seluruh dosen-dosen Fakultas Syariah & Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, tidak lupa juga kepada staf perpustakaan, karyawan-karyawan
yang banyak membantu penulis memfasalitaskan dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
9. Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia atas pengawasan dan kebajikan
yang mengambil alih peranan menjaga seluruh mahasiswa Malaysia di
bumi Indonesia.
l 0. Badan Dewan Pembina Asrama UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta yang
telah menyediakan penempatan dengan segala fasilitas selama penulis
12. Teristimewa buat yang di hormati dan disayangi ayahanda Mohamad Bin Shafie dan lbunda Badariah Binti Md Zam. Terima kasih yang tidak
terkira atas segala curahan kasih sayang, kesabaran mengasuh, mendidik,
mendoakan dan mengorbankan segala hal terutarna dari segi keuangan
kepada ananda tanpa jemu hingga ananda dapat menyelesaikan pengajian
di sini dengan selamat dan sebaik-baiknya.
13. Tidak dilupakan untuk seluruh saudaraku, kakanda Al-Bakri dan isteri
Rosnaini, adinda-adindaku Hadibah, Abd.Latif, Abd Fatah, Zubir,
Hafizudin, dan Aminuddin. Semoga kalian menjadi anak yang soleh dan
insan yang berguna di dunia & akhirat.
14. Pihak KUDQI( Kolej Universitas Darul Quran lslamiyyah) yang telah
banyak memberi bimbingan kepada penulis yaitu Ustaz Mahmood
Sulaiman selaku Rektor Kudqi, Ustaz Kamaruzz.aman Abdullah selaku
Hal Ehwal Pelajar, Ustaz Soud Bin Said selaku Hal Ehwal Akademik,
Ustaz Rezki Bin Alias, Ustaz Nik Mohd Nor,Ustaz Khalil, Ustaz
Syaari,Ustaz Asmadi,Ustaz Wan Awang,Ustaz Ismail,dan yang lainnya
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
15. Teman- teman seperjuangan angkatan 2008 yang sama- sama menimba
Halimah dan keluarga, Nor Syuhada, Nor Adilah clan suami se1ia
teman-teman senior dan junior baik dari KUDQI, APID, atau IPA yang juga sama-sama menimba ilmu di bumi Indonesia ini bersama saya. Terima
kasih saya ucapkan karena turut mendoakan kejayaan, memberi sokongan,
memberi partisipasi, dan semangat kepada saya demi keberhasilan
penulisan karya ilmiah ini. Tidak lupa buat tunangan tersayang Ibrahim
Abdullah dan keluarga, terima kasih karena sentiasa memberi semangat,
dokongan,nasihat dan sebagainya. Semoga hubungan yang terjalin ini
mendapat rahmat dan rid ha dari Allah S. W. T.
16. Teman-teman yang senantiasa terukir dalam memori yakni Hasanah, Siti
Hawa, Nazihah, Ummi Saadah, Shahidah, Hidayah, Aminah, Rozilawati
dan banyak lagi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima
kasih atas doa kalian dan tidak lupa juga teman-teman di Indonesia yang
juga banyak membantu penulis untuk memahami dan membantu penulis
dalam mene1jemahkan ke dalam bahasa Indonesia :;erta yang lainnya.
17. Semua pihak yang tel ah memberikan bantuan secara langsung maupun
tidak langsung sepanjang penyusunan skripsi ini. Semoga segala bantuan
Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang
lebih baik dari semua yang telah mereka berikan dan lakukan untuk penulis.
Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan masukan yang positif kepada
para pembaca. Penulis amat menyadari bahwa dalam penulisan ini banyak kekurangan, kekhilafan, dan kesalahan, maka kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sangat diharapkan dalam rangka perbaikan, dan kesempurnaan
tulisan ini.
Kepada Allah SWT jualah penulis memohon, semoga jasa baik yang telah
kalian sumbangkan menjadi amal soleh dan mendapat balasan yang Iebih
baik dari Allah S.W.T.Amien
Ciputat, 24 November 2009
DAFT AR ISi ... vi
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... I B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 6
D. Review Studi terdahulu ... 7
E. Metode Penelitian ... 9
F. Sistematika Penulisan ... 11
BAB II DISKRIPSI PERSATUAN UL.AMA MALAYSIA (PUM) A. Sejarah Persatuan Ulama Malaysia ... 13
B. Kedudukan dan Peran Persatuan Ulama Malaysia di Malaysia ... 31
C. Hubungan Persatuan Ulama Malaysia dengan Majelis Fatwa ... 36
BAB III PERKEMBANGAN UNDANG-UNDANG ISLAM DI MALAYSIA A. Pengertian Undang-Undang Islam ... 39
B. Sejarah dan kedudukan Undang-Undang Islam Di Malaysia ... 48
Islam di Malaysia ... 65
B. Permasalahan dalam Pengembangan Undang-Undang Islam di
Malaysia ... 69
C. Penyelesaian Masalah ke Arah Pelaksanaan Undang-Undang Islam
di Malaysia ... 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 83
B. Saran ... 85
A. Latar Belakang Masalah
Bergulirnya semangat pembaharuan terhadap arus pemikiran Islam khususnya
dalam hukum Islam cukup mempunyai pengaruh bagi sikap dan tingkah Jaku
keberagaman, baik dalam konteks kehidupan bermasyarakat maupun bernegara. Pada
hakikatnya, pemikiran Islam merupakan hasil olah pikir kaum musiimin yang
dilakukan untuk mencari pemecahan atas berbagai persoalan yang mereka hadapi.
Pemikiran kaum muslimin itu sudah tentu menjadikan al-Quran dan Sunnah sebagai
titik tolak atau Jandasan yang sekaligus juga memberikan pengarnhan, ke arah mana
pemikiran itu harus dikembangkan.1
Bila suatu produk pemikiran tidak dapat dikembalikan kepada dua sumber
hukum tersebut, yaitu al-Quran dan Sunnah, maka pemikirnn itu tidak akan
mempunyai Jegitimasi, kendati demikian, seringkali ditemukan aneka keragaman
pemikiran di kalangan kaum musiimin, padahal pemikiran sama-sama bertitik tolak
dari al-Quran dan Sunnah dan sama-sama mencoba tetap konsisten dengan
pengarahan kedua sumber hukum Islam tersebut.2
1
Siti Hajar Zaina! "Penerin1aan Fal\va Jabatan Multi Johar sebagai Sumber Hukun1 Dalam Negara Mcnurut Enakmen Pentadbiran Agama lslan1 Negeri Johar."( Skripsi St Fakultas Syariah dan
Hukum, Universitas Islam Syarif Hidayatullah,Jakarta, 2009), h. I.
2
Siti hセェ。イ@ Zainal "Penerin1aan Fat\va Jabatan Mufti Johar sebagai Sumber Hukum Dala111
Dengan adanya perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, mengakibatkan timbulnya persoalan baru yang mana
persoalan-persoalan tersebut belum ada hukumnya. Oleh karena itu, hukurn islam yang bersifat
sa/ihun likulli zaman wa makan harus mampu menjawab berbagai persoalan tersebut.
Berkaitan dengan ha! ini, maka ijtihad perlu dilakukan untuk mencari atau menggali
hukum dalam rangka memberikan solusi atas persoalan-persoalan tersebut adalah
dengan memberikan atau mengeluarkan fatwa.3
Setelah runtuhnya kekhalifahan Islam dan masuknya penjajah dari Eropa yang
mnyebabkan umat Islam terpecah menjadi berbagai negara. Hukum Eropa pun sedikit
demi sedikit diterapkan oleh kolonial dan akhirnya hingga saat ini walaupun
negara-negara mus! irn telah merdeka, akan tetapi masih ban yak yang rnenggunakan
hukum-hukum peninggalan penjajah tersebut. Hal ini bukan lagi ha! yang baru, narnun
tampak rnasih relevan, persoalannya mengapa ha! m1 terjadi? Di sini dapat
disimpulkan kepada lirna alasan, yaitu: Pertama, Secara umum dan keseluruhan,
masih banyak orang atau pihak yang beranggapan atau bahkan mengesankan
seolah-olah hukurn Islam itu sebagai hukum asing yang belum atau ::idak pernah berlaku
apalagi diberlakukan di Malaysia. Kedua, Masih banyak masyarakat Malaysia
termasuk untuk tidak mengatakan terutama yang beragama Islam yang sampai kini
masih bersifat dan bersikap kurang atau tidak peduli atas berlakunya hukum islam
tersebut. Ketiga, rnasih terlalu banyak orang atau pihak yang beranggapan bahwa
3
pemberlakuan hukum Islam tidak sesuai dengan kondisi obyektif bangsa yang
pluralis, termasuk dari sisi agama. Keempal, terkadang untuk tidak mengatakan
sering kali, ada orang atau pihak yang terkesan berupaya ュᄋセュー・イエ・ョエ。ョァ@ sistem
hukum Islam dengan sistem hukum yang lain. Meskipun hal tersebut dipastikan akan
merugikan bangsa dan Negara Malaysia. Kelima, masih ada kesan atau sengaja
dikesankan seakan-akan keberlakuan dan pemberlakuan hukum Islam tidak memiliki
tempat dan peran di Negara Malaysia.4 Manusia sebenarnya amat memerlukan
undang-undang bagi mengatur dan menyusun kehidupan. Ini ka.rena manusia secara
semula jadinya hidup bermasyarakat. Manusia saling memerlukan antara satu sama
lain bagi meneruskan kehidupan dan memenuhi keperluan masing-masing.5
Di samping itu, yang tidak kalah penting adalah bahwa di seluruh
negara-negara muslim terdapat suatu lembaga keagamaan yang menjadi wadah tempat
berkumpulnya para ulama dalam suatu negara dalam rangka memberikan jawaban
atau solusi atas permasalahan yang ada yang berkenaan dengan umat Islam. Di
Indonesia misalnya ada Majelis Ulama Indonesia adapun di Malaysia terdapat
Jabatan Mufti dan Persatuan Ulama Malaysia yang masing-masing mempunyai visi
dan misi tersendiri.6
4
M.An1in Suma,Kedudukan dan peranan /{uk11111 ls/arn di Negara fluku111 !ndonesia,Jakarta,
2009, h 7
5 Ruzian Marko1n,
Apa itu オョ、。ョァセオョ、。ョァ@ !s/a111, Kuala Lumpur, 2003. cet 1, h I
6
Lembaga-lembaga atau badan-badan ini wujud adalah untuk menyambung
atau meneruskan wadah ulama yang terdahulu. Sebagaimana yang kita ketahui Ulama
diberikan status yang tinggi dan boleh menjadi saksi kepada manusia lain. Bahkan
Ulama diberikan kedudukan yang istimewa sesudah a/-anbiya' khususnya sesudah
Rasullullah s.a.w. Dalam ha! ini, para Ulama juga layak dianggap sebagai pewaris
yang berhak mewarisi tugas dan segala amanah yang diwasiatkan oleh Rasullullah
S.3.\V.
Ulama bukan hanya memahami ilmu agama secara teori, tetapi yang lebih
utama adalah kepahamannya dalam ilmu agama itu mesti disebarkan kepada
masyarakat secara praktis. Kedudukan Ulama dalam mengatasi permasalahan
manusia dan sebagai petunjuk kehidupan merupakan suatu pengorbanan yang agung.
Berkenaan dengan peri pentingnya Ulama ini telah ditegaskan oleh al-Ghazali dengan
syairnya:
" Ulama itu adalah manusia yang agung di da/am alam malakut, mereka
/aksana matahari, dirinya terang benderang di samping menerangi pula orang lain.
Diri mereka laksana kasturi yang sungguh wangi di samping mewangikan orang
lain"
Ulama sebenarnya berada dalam horizon bermasyarakat. Sekalipun pahaman
terhadap sufisme mungkin akan mengesampingkan hakikat ini, namun secara
relatifnya, pengasingan mereka lebih bermotifkan untuk mencari penyelesaian
sumbangan tokoh-tokoh sufi seperti al-Ghazali dan Iqbal yang merupakan pemecah
kebekuan tradisi pemikiran lslam.7
Dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa fungsi dan kedudukan ulama sangatlah
penting agar benih-benih kepahaman terus tumbuh subur dan membuahkan
pengalaman yang akan diterapkan dalam kehidupan umat Islam. Secara ekspilisit, ia
akan menjadi pendorong untuk meningkatkan kretivitas dan kecakapan, sehingga
menlahirkan tindakan altenatif yang bersifat pembelaan terhadap umat Islam sejagat.
Oleh karena itu ha! ini sangat menarik untuk diteliti, sehingga penulis jadikan
penelitian skripsi dengan judul: "PERANAN PERSA TUAN ULAMA MALAYSIA
DALAM PENGEMBANGAN UNDANG-UNDANG ISLAM DI MALAYSIA.
B. Pembatasan dan Perurnusan Masalah
Dalam penelitian skripsi adalah penting dengan adanya suatu pembatasan
masalah yang bertujuan agar penelitian menjadi terarah dan fokus terhadap
permasalahan yang akan diteliti. Pembahasan tentang p<iran ulama dalam
pergembangan hukum Islam ini sangat meluas sekali. Oleh karena yang demikian,
berdasarkan paparan latar belakang di atas, penulis melakukan pembatasan masalah
yaitu memfokuskan masalah hanya seputar Persatuan Ulama Malaysia saja.
Kemudian, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi "Peran
Persatuan Ulama Malaysia dalam Pengembangan Hukum Islam". Selanjutnya
7
Jamal Mohd Lokmam,Biografl Tuan Guru Dato Haji Nik Abdul A=i=, (Malaysia: SULFA
rumusan masalah m1 dapat diperinci dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
I) Bagaimana Kedudukan Persatuan Ulama Malaysia di Malaysia serta
perannya?
2) Sejauh manakah pengembangan Undang-Undang Islam di Malaysia?
3) Bagaimana kinerja Persatuan Ulama Malaysia dalam pengembangan
Undang-Undang Islam di Malaysia?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai di antaranya:
I) Memberikan gambaran tentang Persatuan Ulama Malaysia, kedudukan
dan perannya.
2) Memberi gambaran sejauh mana pengembangan dan berkembangnya
Undang-Undang Islam di Malaysia.
3) Menjelaskan kinerja dan kebijakan Persatuan Ularna' Malaysia dalam
pengembangan Undang-Undang Islam di Malaysia.
Adapun dari segi manfaat yang hendak dicapai daripada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
I) Memberi kefahaman kepada para pembaca tentang Undang-Undang
Islam dan perkembangannya di Malaysia.
2) Mernberikan pengetahuan dan informasi tentang Persatuan Ulama
3) Menambah wawasan bagi para akademik dan pembaca mengenat
Persatuan Ulama Malaysia dan sebagai sumbangan pemikiran dan
sekaligus pengembangkan khazanah keilmuan.
D. Review Studi Terdahulu
Dalam kajian pustaka ini, penulis berusaha mendata dan membaca beberapa
penelitian dengan bahasan pokok yang berkaitan dengan lembaga atau badan ulama
dan semacamnya, setidaknya ada beberapa penelitian tentang badan ulama yang
penulis temukan dalam bentuk skripsi, yaitu antara lain:
No Nama/ Judul dan Keterangan Perbedaan
Tahun
I Yanto/ 2004, Skripsi ini Perbedaan dengan
Metode Ijtihad menjelaskan yang dibahas
Majelis Ulama ten tang sejarah penulis am at I ah
Indonesia dalam MUI, Struktur berbeda, karena
menetapkan Fatwa organisasi MUI, penulis membahas
( Studi Kasus peranan MUI di menganai Pe ran
terhadap fatwa masyarakat, serta Persatuan Ulama
MUI tentang aliran met ode ijtihadf Malaysia daiam
Ahmadiyah) MUI dalam Pengembangan
menetapkan fatwa. Undang-undang
2
3
Islam di Malaysia.
Minwalun Nu'man/ Skripsi
2006, Peranan MUI menjelaskan
m1 Perbedaan dengan
skripsi penulis
dalam menjawab menganai sejarah ialah penulis tidak
Kontemporer fatwa dalam Islam menjelaskan
dengan Konsep dan MUI sebagai tentang sejarah
Saad-al-Dzariah ( institusi fatwa di Fatwa dalam Islam
Studi Analisa Indonesia. Juga tetapi penulis
Fatwa MUI tentang mengenai
Pengiriman Tenaga dalam
MUI hanya menjelaskan
upaya tentang hubungan
Kerja Wanita ke melahirkan fatwa- majelis
luar Negeri. fatwa konstektual Malaysia
yang dapat Persatuan
dipedomani oleh Malaysia.
masyarakat di
tengah transformasi
masyarakat modern
Fatwa
dengan
Ulama
Siti Hajar binti Skripsi
Zainal/ 2009, menerangkan
ini Penulis membahas
tentang kedudukan
Penerimaan Fatwa tentang kedudukan dan Peran
Joh or sebagai Jabatan Mufti Malaysia di
sumber Hukum Joh or dan Malaysia dan
dalam Negara menjelaskan menjelaskan
Menurut bagaimana jabatan bagaimana kinerja
Pentadbiran Agama In! mengeluarkan PUM dalam
Islam Negeri Johor fatwa sebagai Pengembangan
sumber hukum di Undang-Undang
Johor. Islam di Malaysia.
Dan beberapa skripsi lagi yang membahas tentang badan ulama atau lembaga
ulama, yang penulis temukan kebanyakan tentang MUI di Indonesia,sedangkan kajian
tentang badan di Malaysia cuma satu yang membahasnya.
E. Metode penelitian dan Teknik Penulisan
I. Jen is penelitian
Pada prinsipnya penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (librmy
Reserch), yaitu penelitian yang kajiannya dilaksanakan dengan menelaah dan
menelusuri berbagai literatur,karena memang pada dasarnya sumber data yang
hendak digali lebih terfokus pada studi pustaka. Dengan demikian penelitian ini
membuat deskripsi secara sistematis dengan melihat dan menganalisis data-data
secara kualitatif.
2. Objek Penelitian
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah Persatuan Ulama Malaysia.
lni sangat menarik tentang bagaimana peranan Persatuan Ulama Malaysia dalam
mengembangkan Undang-Undang Islam.
3. Pengumpulan dan Jenis Data
Untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan faktual, teknik pengumpulan
data dilakukan dengan studi dokumentasi dari bahan-bahan tertulis yakni dengan
mencari bahan-bahan yang terkait serta mempunyai relevansi dengan objek
penelitian. Data yang diperoleh dapat dibedakan menjadi data primer,sekunder,dan
tertier.
Yang termasuk ke dalam data primer adalah buku tentang Ulama di Malaysia
dan pentadbiran Undang-Undang Islam di Malaysia. Sedangkan sumber sekunder
seperti buku-buku dan literatur-literatur yang berkaitan dengan objek penelitian.
Kemudian data tertier berupa kamus, jurnal dan artikel. Kemudian untuk menguatkan
data-data, penulis dapat melakukan wawancara dengan Persatuan Ulama' Malaysia.
4. Teknis Analisis Data
Untuk pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi atau bahan
tertulis. Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif, yaitu menganalisis
hukum yang bersifat yuridis normatif yang menggambarkan tentang Persatuan Ulama
Malaysia.
5. Teknik Penulisan Skripsi
Dalam teknik penulisan ini, penulis menggunakan buku pedoman penulisan
Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudahkan dan memperoleh gambaran yang utuh serta
menyeluruh, penelitian skripsi ini ditulis dengan menggunakan sistematika
pembahasan sebagai berikut:
BAB I
BAB II
BABIII
Berupa pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan teknik
penulisan, serta sistematika penulisan.
Membahas tentang sejarah pertumbuhan Persatuan Ulama
Malaysia, kedudukan dan peran Persatuan Ulama Malaysia di
Malaysia serta Hubungan Persatuan Ulama Malaysia Dengan
Majelis Fatwa Malaysia.
Menjelaskan secara umum tentang Undang-Undang Islam,
dengan sub bab yaitu: Pengertian Undang-Undang Islam,
Malaysia,dan Implementasi Undang-Undang Islam Di
Malaysia.
BABIV Merupakan bab inti yaitu Analisis terhadap ulama dan
Pengembangan Undang-Undang Islam di Malaysia, dengan
sub bab yaitu: Kinerja PUM Dalam Pengembangan
Undang-Undang Islam di Malaysia, Permasalahan dalam
Pengembangan Undang-Undang Islam di Malaysia dan
Penyelesaian Masai ah ke arah Pelaksanaan U ndang-U ndang
Islam di Malaysia.
A. Sejarah Persatuan Ulama Malaysia
1. Sejarah Pertumbuhan Persatuan Ulama Malaysia
Terbentuknya Persatuan Ulama Malaysia (PUM) ini lahir dari kesadaran para
ulama yang menyertai Kongres Ekonomi Islam atas usulan Kementerian
Pembangunan Luar Bandar pada tahun 1972. Pada waktu itu telah berkumpul untuk
membincangkan pembentukan PUM yang telah diatur oleh beberapa orang tokoh
ulama dan ilmuan yang menyertai kongres tersebut yaitu pada 22 safar 1392
bersamaan 8 April 1972, bertempat di dewan al- Malik Faisal MP! (kini Pusat
Matrikulasi UIA) Petaling Jaya, Selangor Darul Ehsan.
Basil perbincangan tersebut, rancangan pembentukan Persatuan Ulama
Malaysia telah diatur oleh Allahyarham Prof. Tan Sri Ahmad Ibrahim yang telah
dilantik sebagai Penasihat Jawatankuasa Penaja,sementara Pengerusi Penaja ialah
allahyarham Hj. Nik Muhyidin bin Musa dan Wakil Penaja ialah Dr.Mohd Zain
Othman. Manakala seketaris Penaja ialah Dato' Hj Mohd Nakhaie hj. Ahmad,
sementara Bendaharanya ialah Tuan Syed Harun Syed Abd.Rahman al-Habsyi. Staf
ahli penaja terdiri dari Datuk Hj. Ghazali Abdullah dan Tuan Hj.Arshad Masjuri.1
1
Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1974, PUM telah didirikan secara
resmi dalam satu rapat kali pertama yang diadakan di Kolej Islam Kelang, Selangor
Darul Ehsan. Draf perlembagaan telah diluluskan di dalam rapat tersebut.Sempena
berdirinya PUM itu telah diadakan seminar mengenai pendidikan Islam serta peranan ulama' yang dihadiri oleh tokoh Islam dan mufti-mufti. Rapat pertama PUM ini telah
memilih Allahyarham Hj. Nik Muhyiddin Musa sebagai Yang Dipertua PUM
pertama. Manakala Hj. Ahmad Awang telah dipilih menjadi Yang Dipertua kedua
dari tahun 1981 hingga 1999. Hj. Abd Ghani Samsudin adalah Yang Dipertua ke tiga
dilantik sejak 1999 hingga 2003. Hj. Md. Saleh Hj. Ahmad merupakan Yang
Dipertua ke empat bermula dari 2003 hingga sekarang. 2 Di antara pemimpin awal
yang pernah terlibat dalam memimpin PUM ialah Allahyarham Dato' Fadhil Mohd
Nor, Dato' 1-Iaron Din, Dato' Dr. Abdul Hamid Othman, Ustaz Taib Azamuddin dan
ban yak lagi. 3
2. Tujuan Pertumbuhan Persatuan Ulama Malaysia
Persatuan Ulama Malaysia merupakan salah satu organisasi bukan kerajaan
(NGO) dan badan bukan politik yang mempunyai objektif untuk mempertahankan
institusi ulama. Organisasi ini merupakan sebuah wadah bagi para ulama dan
cendekiawan Islam mencetuskan ide-ide yang bagus dan progresif terhadap persoalan
2
Persatuan Ulama Malaysia, Ulama Menjawab, Februari J 996, h, 5
3
umat sedunia yang semakin rumit. Bidang-bidang yang disentuh termasuklah isu-isu
pendidikan,ekonomi,budaya,politik dan sebagainya.
Dalam kelembagaan PUM, pasal 111 disebutkan bahwa tujuan pembentukkan ialah
untuk:
I. Menyatukan Ulama dalam harakah Islamiyah dan mengembelingkan
tenaga untuk menegakkan syariat Islam dan mempertahankan kebenaran
dan kemurnian ajarannya.
2. Meninggikan kedudukan dan taraf Ulama di dalam masyarakat.
3. Menjalankan usaha-usaha kebajikan untuk ahli-ahli.
4. Menjalankan usaha-usaha penyelidikan ilmiah dan pengeluaran
buku-buku ilmiah yang sah di sisi undang-undang serta menghidupkan
karya-karya Islam yang lama.
5. Bekerjasama dengan persatuan-persatuan Islam yang lain di dalam negeri.
6. Meninggikan nilai-nilai akhlak dan rohaniah di dalam masyarakat dan
menhancurkan sendi-sendi keruntuhan moral.
7. Memainkan peranan dan memberi bimbingan kepada masyarakat untuk
membina dan membangun ummah menurut Islam.
8. Menjalankan ikhtiar untuk mensukseskan tujuan-tujuan di atas dan
meninggikan martabat Persatuan Ulama Malaysia.4
Persatuan Ulama Malaysia berpegang kepada hadis Rasullallah s.a.w:
cb•' ', . .. .. \1,,..J, I ,' .\..9 ' <1..i\....J.i.9 . . .cbl' ', . .. \1...1, I ,' ,\..9 ' ... o.l..u 0 .• セセ|BBBBANN[i@ セ@ .IO I .<' . • <;.., . oi.) ,' NNNNNNNMMセ@ セB@ . •
J "', .
セセNNNNO@ L 'Dari Abi Said Alkadri radhiyal/ahuanhu berkata: Beliau te/ah mendengar
Rasul/ah SAW bersabda: " Kalau kamu me/ihat kemungkaran, ubah/ah dengan tangan (Iwasa). Jika tidak mampu, lakukan dengan lidah (lisan) dan
jika tidak mampu juga, maka bantahlah di dalam hati. ]tu/ah se/emah-lemah
iman.
3. Visi Dan visi Persatuan Ulama Malaysia
I. Visi
Visi Persatuan Ulama' Malaysia dirangkumkan demi merealisasikan:
a. Qiadah Jama 'ieyyah
b. Pengurusan Berhikmah
c. Persatuan U mat
1. Kepemimpinan Jama'ie
Kepimpinan Jama 'ie adalah melambangkan penghargaan kepada ilmu,
pengalaman dan takhassus setiap individu pemimpin dan pengikut. Ia merealisasikan
kepada orang lain tanpa dasar-dasar pemikiran yang kukuh.5 Ini wajar selaras dengan
hadis Rasulullah SAW:
Orang yang bermu.fakat tidak akan kecewa manakala orang yang beristikharah tidak akan menyesal.
Kepemimpinan yang demokratis memberi ruang kepada pandangan yang
berbeda untuk dipertimbangkan tanpa .fardh wa al is ti 'la'. Dengan membudayakan
brainstorming dan wacana ilmiah akan tercapailah hasil pemikiran yang terbaik dan
bagus.
Kepemimpinan Jama 'ie tidak hanya bermakna ketua tidak ada kuasa, ia juga
bukan hanya sebagai moderator pertemuan semata-mata. Sebaliknya ia adalah
pem1mpm yang bersifat adil di antara sistem presidensial dan sistem demokrasi
liberal. Ia tidak mensia-siakan pandangan masyarakat. Dal.am masa yang sama
memberi ruang kepada ketua untuk bertindak dengan bijaksana menurut tuntutan
keadaan yang mendesak.6
2. Pengurusan Berhikmah
Pengurusan berhikmah atau bijak ialah pengurusan yang memanfaatkan segala
usaha dan sumber yang viable untuk kelancaran dan ketangkasan organisasi.
Sehubungan dengan itu, PUM sudah mulai bekerja ke arah melaksanakan konsep
5
Persatuan Ulama Malaysia, Wacana Pengurusan, Ucapan Dasar YDP, h 2
6
pengurusan yang bijaksana. Malah dalam konteks keahlian PUM misalnya, muatan
akses dimanfaatkan untuk memungkinkan pendaftaran keahlian secara on-line, selalu
kemaskinian dan data-data keahlian boleh dicapai melalui server.
Pengurusan ini menekankan work/low pentadbiran yang pantas dan benar,
baik dari segi keuangan, pembelian, pembayaran maupun dalam aspek pelaksanaan
agenda atau proyek yang telah diputuskan.
Kursus untuk peningkatan keahlian petugas akan dirangka dan dinilai dari
waktu ke waktu untuk memastikan para petugas PUM sebanding dengan tuntutan
semasa Harakah !slamiyyah sekarang ini.7
3, Perpaduan Ummah
PUM berjanji untuk sebisa mungkin mempereratkan hubungan silatun-ahim di
kalangan seluruh kumpulan gerakan Islam, bahkan seluruh kumpulan yang ingin
memperjuangkan cita-cita yang dirumuskan bersama, walaupun mungkin terdapat
sedikit perbedaan. Singkatnya perkara ini adalah suatu kewajiban utama PUM agar
dapat menyelamatkan umat dari kekeliruan, kebohongan serta perpecahan oleh para
pemimpin negara yang menggunakan cara-cara yang licik untuk menjatuhkan
martabat agama, bangsa, dan negara. lni selaras dengan ajaran Islam yang
menegaskan:
iヲセセ@
NL[NNNセ@
ᄋ\セN]MA@
:Jili
セᄋセG|M
c.-0'.,
rl
セNL@
i
セ@
1 • ..エセMセ@
iセ@
:
·, ,l\ GI
セ@
0r
'f セ@ セ@ J/-?.Y
セ@ セ@Y ,
PセNイMG@ ,( \ , : ゥセ@ Oオャセャ@ <.J_,..,)
7 Pcrsatuan Ula1na Malaysia,
Artinya: "Sebenarnya orang-orang Yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu (yang bertelingkah) itu; dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu bero/eh rahmat. " ( Q.S. Al- Hujurat 49 : I 0)
2. MISI
Serentak dengan penekanan dan pennc1an visi PUM tersebut, untuk
merealisasikan v1s1 berkenaan, dengan menjadi tanggung jawab PUM
memperkenalkan misi-misi berikut:
1. Memupuk Syafafiyyah Ruhiyyah
Hubungan rohaniah yang hangat adalah faktor yang menjiwai dan menjalin
ikatan mahabbah antar pimpinan, ahli PUM, dan masyarakat. Oleh karena itu, suatu
misi penting pimpinan dan aktivis PUM ialah melaksanakan amalan-amalan yang
memberi kekuatan rohani atau mencapai potensi tersebut agar sampai kepada derajat
syafafiyyah yang tinggi sehingga hampir dengan maqam dan derajat rohani para
leluhur di waktu silam.8
Dalam hadis Qudsi Allah SWT berfirman:
Arlinya: Dari Abi Hurairah radhiyallahuanhu: re/ah bersabda Rasullu/lah SAW: Sesungguhnya Allah SWT berfirman: "Para hamba-Ku akan terus berusaha menghampirkan dirinya kepada-Ku dengan amalan sunat. Sehinggalah Aku mengasihi mereka. Apabila Aku mengasihi mereka, Akulah tangan yang menggerakkan, Aku/ah mata yang mereka me/ihat dengannya. "
2. Membentuk Prasarana Tarbiyyalz Harakiyyalz yang Viable dan Global Pimpinan PUM dari masa ke rnasa berusaha menarnpilkan ide, bahan-bahan
yang relevan, sumber-surnber on-line, perisian yang perlu. dimiliki dan dikuasai dalarn rnemanfaatkan teknologi inforrnasi masa kini.9
Melalui halarnan Web rasrni, tidak rasmi dan halaman Web sahabat PUM
mernbibitkan kesedaran mengenai dakwah, ilrnu, teknologi, politik, sosial dan
isu-isu sernasa untuk pimpinan dan pengikut.10
a. Iltizam dengan Muntada Haraki
Hubungan berkala setiap rningguan atau dwi-rningguan rnerupakan keharusan
bagi para pemirnpin di setiap tingkat. Oleh karena itu suatu perternuan khusus
bagi Muntada Haraki PUM akan diusahakan oleh Lajnah Tarbiyyah PUM Pusat dalam ternpoh terdekat. Sukatan usrah bagi Harakah Islamiyyah lain
rnungkin boleh rnenjadi sandaran untuk menghasilkan clraf sukatan Muntada.
9 Persatuan Ulama Malaysia, Wacana Pengurusan, Ucapan Dasar YDP, h, 4
Para pem1mpm PUM disetiap tingkat dan Pengerusi Jawatankuasa Kecil
berkenaan di samping anggota dan ahli-ahli PlJM mustahak beriltizam dengan
program ini demi kelancaran pergerakan.11
b. Mencapai Matlamat Organisasi Harakah c・ュエセイャ。ョァ@
Dalam pengurusan terdapat masalah-masalah khusus diciptakan untuk
sesuatu organisasi mencapai mutu pengurusan yang tinggi dan cakap. Ada
yang disebut Standard ISO 9000 dan sebagainya. PUM perlu berilitzam agar
hal berkenaan dapat dicapai dalam masa-masa yang akan datang demi
memastikan keberhasilan kita dalam kerja dakwah dan tarbiyyah dan
kecemerlangan PUM itu sendiri.12
3. Urusan Pejabat Yang Bagus
Pejabat bagus atau smart office adalah pejabat yang dilengkapkan dengan
segala prasarana sistem dan alat yang canggih dan moderan. Beberapa pelengkapan
lama perlu diganti dan direnofasi untuk mencapai kemajuan ini dari masa ke masa.
Penggunaan pencarian data secara on-line search adalah suatu yang
memudahkan tugas pengurusan dari sudut yang berkaitan dengan alamat ahli,
pekerjaan dan lain-lain.13
11
Persatuan Ulama Malaysia. Persatuan Ulama Malaysia; Tiga Dasawarsa, 2006, cet I, h. 3
12 Persatuan Ulama Malaysia, Wacana Pengurusan, Ucapan Dasar YDP, h 5
13 Persatuan Ula1na Malaysia,
a. Membangun Aset, Menambah Sumber Dana dmn Membuat Imarah
atau Kompleks Ulama'.
Sumber keuangan mudah dan perlu ditingkatkan dari masa ke masa. Ini
akan memudahkan PUM bergerak, mengadakan majelis-majelis ilmu dan
Tarbiyyah Harakiyyah tanpa mengharapkan sumbangan pihak-pihak luar
membantu sepenulmya kegiatan kita. Suatu usaha untuk mempromosikan
PUM dan mengumpulkan dana untuk menampung pelbagai kegiatan baik
oleh PUM, mahupun badan-badan yang seiring dengannya hendaklah
dibuat dengan proaktif agar halangan-halangan keuangan dapat diatasi 14
b. Pembudayaan Syura
Adab 'Hiwar' atau 'al-Munazarat' perlu dipahami, diamalkan dan dijadikan budaya organisasi. Penghormatan kepada sahabat lebih lagi kepada
pemimpin, perlu ditampilkan dalam pembicaraan dan diskusi demi mencapai
kesepakatan dengan hujah-hujah yang sahih dan rasional. Apabila ruang
untuk menampilkan pandangan dibuka luas dengan penuh rasa penghargaan
satu sama lain tanpa terbawa-bawa dengan trend merendah-rendahkan sahabat, kita akan mendapati kebaikan bermusyawarah dan bermufakat. Kita
akan dapat mencapai kata sepakat setelah melihat hujah yang beragam.
14
Hujah tersebut mematangkan pemikiran dan membawa kita kepada suatu
konklusi yang paling hampir kepada kebenaran. 15
c. Menambahkan Keahlian PUM
Jawatankuasa Intelektual dan Profesional mungkin boleh menganjurkan majelis-majelis khusus di mana dalam majlis tersebut kita menerangkan
keperluan menyertai PUM dan kebaikan yang boleh diraih apabila seseorang
itu menjadi ahli.
Usaha untuk memperbaiki rekod ahli sedang dibuat oleh pihak Sekretariat
dan tindakan memperbanyakkan ahli boleh menjana kewangan dan sumber
tenaga manusia bagi PUM.16
4. Menaikkan Martabat dan Pengenalan PUM (Dalam dan Luar Negara)
PUM perlu ikut serta dalam acara-acara peringkat kebangsaan dan
antarabangsa yang sesuai. Para ilmuan, professional dan alim ulama' boleh
membuktikan keunggulan dan sumbangan mereka dalam majelis-majelis yang
berkaitan. Dari sudut jangka panjang, PUM tidak akan rugi membiayai pelaburan dan
penyertaan demikian.
Dalam masa yang sama kita wajar mempunyai pendirian sendiri dalam segala
perkara yang menyentuh kepentingan rakyat dan isu semasa. l:ni bermakna think-tank
15 Persatuan Ulama Malaysia,
U1acana Pengurusan, Ucapan Dasar YDP, h 5
kita perlu pantas, cakap, dan bermaklumat dalam perkara-perkara yang berkaitan
demi membekalkan pimpinan utama PUM dengan maklum balas yang segera.
5. Mengutamakan Keselarasan Gerakerja Organisasi dan Gerakan-gerakan
Islam
Perkembangan mutakhir telah memudahkan usaha untuk menyelaraskan kegiatan gerakan-gerakan Islam yang ada di dalam negara kita. Namun tugas ini
tidaklah semudah yang diharapkan. Masih banyak perkara yang perlu
diperbincangkan dan disepakati. PUM mungkin antara wadah yang boleh berperan
dengan berkesan dalam bidang ini. Kita wajar mengamalkan budaya menghargai
antar sesama gerakan Islam, sama ada yang lama maupun yang baru.17
6. Membentuk Masyarakat Madani
PUM perlu berusaha untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, yang disebut
sebagai bertamadun dan berperikemanusiaan; yaitu Masyarakat Madani. Ciri-ciri
Masyarakat Madani ialah masyarakat yang membudayakan ukhuwwah, rasa
persaudaraan dan kasih sayang; baik kepada orang Islam maupun kepada yang bukan
Islam, saling membantu untuk kebaikan, kebenaran dan keadilan. Ia menegaskan
amalan berkerjasama untuk mewujudkan kesejahteraan untuk semua, bagaikan aur
dengan tebing. Ia masyarakat yang melaksanakan tuntutan amr makruf dan nahi
mungkar, berlapang dad a untuk mendengar pendapat orang lain dan teguran yang
konstruktif. la masyarakat yang membangun akhlak dan membentuk kemurniaan
17
jiwa, mendaulatkan keadilan dan budaya Syura, memajukan negara dalam dimensi
kerohanian, kemanusiaan dan kebendaan atas landasan taqwa dan 'ubudiah kepada
Allah SWT. 18
Prinsip asas Masyarakat Madani ialah sistem keyakinan (Aqidah) yang
berlandaskan Islam seperti yang diperuntukkan oleh Perlembagaan Malaysia Pasal 3
dan prinsip Khilafah. Prinsip-prinsip yang unggul ini bersifat global, mementingkan
ukhrawi, dan kehidupan duniawi; merangkum seluruh kepentingan manusia tanpa
diskriminasi; baik karena bahasa, wama kulit ataupun keturunan bangsa. Dasar yang
membebaskan manusia dari meterialistik dan keangkuhan diri untuk tunduk dan
patuh kepada perintah Allah SWT.19
4. Kcahlian Pcrsatuan Ulama Malaysia
Walaupun PUM sentiasa memastikan ahlinya terdiri dari mereka yang
berpendidikan agama secara formal. Namun, untuk memperluas ruang aktivitas,
keterlibatan dan kehadirannya di dalam masyarakat, PUM juga menerima
individu-individu mana yang berminat menjadi ahli,asalkan ia seorang rnuslim yang mencintai
atau beriltizam dengan tugas ulama. Para ahli PUM sekarang ditargetkan lebih kurang
3,000 orang di seluruh negara.20
18 Persatuan Ulan1a Malaysia,
fflacana Pengurusan, Ucapan Dasar YDP, h 6
19 Persatuan Ulama Malaysia, Wacana Pengurusan, Ucapan Dasar YDP, h 7
20
Mengikut perlembagaan PUM,keahliannya terbagi kepada 3 kategori yaitu
Ahli Biasa,Ahli Seumur Hidup dan Ahli Kehormat.Ahli Biasa ialah individu-individu
yang beragama Islam,warganegara Malaysia yang mukallaf serta bernmur tidak
kurang dari 18 tahun.Mereka disyaratkan sanggup menerima clan mematuhi
undang-undang persatuan.21 Manakala bagi ahli kehormat pula terdiri daripada tokoh-tokoh yang pernah berjasa walaupun bukan rakyat Malaysia. la tidak seperti ahli biasa yang
mesti menjadi rakyat Malaysia sebagaimana yang yang ditetapkan dalam
perlembagaan PUM. 22 Ahli Seumur Hid up ialah individu yang tertakluk kepada
syarat-syarat yang sama seperti ahli biasa,tetapi dikenakan bayaran luran tahunan
sebanyak RM! 00.00 (RP 250.000) sekaligus,berbanding ahli biasa yang hanya
dikenakan luran tahunan sebanyak RMI0.00 (RP 25.000). Manakala Ahli Kehormat
ialah ahli yang dilantik dengan persetujuan 2\3 daripada Ahli Jawatankuasa Kerja
Pusat Persatuan.23
Sampai saat ini, jumlah ahli kehormat PUM yang telah dilantik ialah sebanyak
lima orang. Mereka ialah SS Datuk Seri Harussani Zakaria (Mufti Kerajaan Negeri
Perak Darul Ridzuan), Y AA Datuk Sheikh Ghazali Abdul Rahman (Ketua Pengarah/
Ketua Hakim Syarie, Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia), al-Fadhil Ustaz
Hj.Ahmad Awang (mantan YDP-PUM Kedua), Datuk Hj.Mohd Nakhaie Hj. Ahmad
21Persatuan Ulama Malaysia, Persatuan Ulan1a Malaysia: Tiga Dasmvarsa, cet l,2006,h 4
22
Persatuan Ulama Malaysia, U/ama Menjawab, Februari 1996,h 21
23
(Yang Dipertua Y ADIM) dan al-Fadhil Ustaz Hj.Abd. Ghani Hj. Samsudin (mantan
YDP-PUM Ketiga).
Kesemua mereka merupakan kumpulan ahli kehormat pertama yang dilantik
pada bulan Juli 2006, bersempena dengan Seminar Kebangsaan 50 Tahun Merdeka
Perspektif Islam, anjuran bersama PUM dan Y ADIM. Pelantikan ahli kehormat PUM
dibuat berdasarkan sumbangan tokoh-tokoh yang berjasa kepada agama Islam di
• • 24
negara 1m.
5. Struktur Organisasi
PUM sebagai sebuah organisasi yang sudah matang, mempunyai struktur
jawatankuasa yang mantap, lengkap dan tersusun. Struktur jawatankuasa PUM dari
segi susunan organisasinya dibagikan kepada dua kategori, yaitu Jawatankuasa Kerja
PUM Pusat dan Jawatankuasa PUM Negeri (Cawangan).25
a. Jawatankuasa Kerja PUM Pusat.
Struktur jawatankuasa Kerja PUM Pusat terdiri daripada
sekurang-kurangnya sembilan (9) orang dan tidak melebihi lima belas (15) orang.
Jumlah ini tidak termasuk Pengurus-pengurus PUM Negeri yang secara
otomatis juga merupakan Ahli Jawatankuasa Kerja PUM Pusat.
Sedangkan Pengurus Sekretariat Pemuda adalah ahli Jawatankuasa yang
24 Persatuan Ulama, Tiga Dasmvarsa, Ibid h 3
25
dilantik untuk turut menganggotai AJK PUM Pusat sebagai ahli
jawatankuasa tambahan.26
Struktur Organisasi PUM Pusat yang resmi ialah:
a. Seorang Yang Dipertua
b. Seorang Timbalan Yang Dipertua c. Dua orang Naib Yang Dipertua
d. Seorang Setiausaha Agung
e. Seorang Penolong Setiausaha Agung
f. Seorang Bendahari Agung
r-;;;!"'USTAKAAN UTAMA .\
セii@ SYAHIO jakajGセt@
,._
g. Tidak lebih lima orang ahli jawatankuasa yang terpilih di dalam
Musyawarah Agung Perwakilan Tahunan PUM.
h. Tiga orang AJK yang dilantik oleh YDP dengan persetujuan
Jawatankuasa Kerja Pusat,dan
i. Semua Pengurus PUM Negeri (cawangan)
b. Jawatankuasa PUM Negeri
Jawatankuasa PUM Negeri bertanggungjawab mengumpulkan ahli dari
kalangan para ulama setempat dan individu-individu yang berminat serta
berdedikasi terhadap Islam untuk menyatukan tenaga dan pikiran mereka
demi faedah agama dan masyarakat Islam. Mereka disarankan menjadi
pembimbing kepada orang banyak di dalam masalah agama dan
menasehati masyarakat ke arah menghayati cara hidup Islam.27
Jawatankuasa ini juga digalakkan mengadakan kerjasama yang erat
dengan badan-badan Islam setempat serta institusi-institusi lain untuk
mencapa1 tujuan-tujuan persatuan. Mereka juga digalakkan berusaha
membuat penyelidikan ilmiah dan mengeluarkan risalah-risalah,buletin
atau apa-apa saja sebagai bahan tertulis yang sah di sisi undang-undang
untuk disebarkan kepada orang banyak demi manfaat bersama.28
SENARAI STRUKTUR ORGANISASI PERSATUAN ULAMA
MALAYSIA SESI 2005-2009
Yang Dipertua : Al-Fadhil Dato' Hj. Md.Saleh Hj. Ahmad
Timbalan Yang Dipertua : Dato' Sheikh Abdul Halim Abdul Kadir
Naib Yang Dipertua I : Prof. Madya Dr. Abdul Karim Ali
Naib Yang Dipertua II : Prof.Madya Dr. Fauzi Deraman
Seketaris Agung
Bendahara Agung
: Dr. Mohd Rosian Mohd Nor
: En.Baharom Kasim
27
Persatuan Ulama Malaysia, Ulama Menjawab, Februari 1996, h 11
28 Persatuan Ula1na, T;ga Dasa11
Ahli-ahli Jawatankuasa Wilayah Pusat:
I. Ustaz Hj. Ghazali Abdul Hamid
2. YA Abu Bakar Mohd Daud
3. YAA Tuan Hj. Muhammad Abdullah
4. Dato' Hj. Najmi Hj Ahmad
5. Ustaz Rumaizi Ahmad
6. Ustaz Nik Yusri Musa
7. Prof. Mad ya Dr. Ishak Sulaiman
Pengurus-pengurus PUM negeri:
I. Wilayah Persekutuan : Prof Madya Dr. Lukman Abdullah
2. Selangor : Ustaz Mohd Zamri Mohd Shapik
3. Johor : En. Awwaluddin Juffery
4. Perak : Dato' Sheikh Mohd Noor Mansor
5. Kelantan : Prof. Madya Shukeri Mohamed
6. Terengganu : U staz Haj i. Y ass in Sall eh
7.
Pulau Pinang : Dr Wan Salim Mohd Nor8. Sabah : Ustaz Harn Haya29
B. Kedudukan Dan Peran Persatuan Ulama Malaysia di Malaysia
Persatuan ulama didirikan adalah untuk memikul tanggungjawab atau amanah
penyebaran Islam sebagai satu amanah Rasul kepada Ulama. Sama ada masyarakat Malaysia suka atau tidak suka, diakui atau tidak diakui itu adalah persoalan lain dan
terserah kepada tanggapan dan tafsiran masing-masing. PUM telah menyampaikan
dakwah berasaskan apa yang ada di dalam Al-Quran dan hadis, bukan berasaskan
kehendak manusia. Islam tidak tunduk kepada kemauan dan kehendak manusia serta
kehendak semasa, tetapi ia membentuk dan mengarahkan manusia apa yang wajib
dilakukannya untuk kebaikan manusia itu sendiri.30
Dengan ilmu Islam yang ada pada ulama, PUM telah memikul amanah yang
besar ini. PUM telah melakukan kerja-kerja dakwah berasaskan kepada panduan
bahwa ulama pewaris Nabi, PUM bukan hanya dibentuk sebagai sebuah kesatuan
sekerja,tetapi juga sebagai badan yang meneruskan penyampaian dakwah, suatu
usaha yang telah dilakukan oleh para nabi dan rasul hingga PUM meneruskan tugas
• . 31
1111.
Dengan adanya PUM, suara ulama akan didengar. Walaupun di Malaysia
telah mempunyai pegawai agama atau mufti yang boleh bersuara, tetapi apabila
suaranya tidak dapat diterima oleh pihak tertentu, maka fatwa atau pandangannya
terpaksa dimasukkan ke dalam fail sahaja. Tetapi jika suaranya disalurkan melalui
30
Persatuan Ulama Malaysia, Ulama Menjawab, Februari I 996 h 22
PUM, orang banyak akan menganggap bahwa suara tersebut adalah dari suara ulama
bukan suara-suara individu. 32
Persatuan Ulama Malaysia adalah merupakan satu badan bukan kerajaan
(NGO) berbeda dengan majelis Agama Islam di bawah pentadbiran kerajaan
negeri-negeri. Fungsi Majelis agama islam adalah untuk menjaga hal ihwal orang Islam itu
sendiri sementara kewujudan PUM pula hanya bersifat seba.gai satu badan bukan
kerajaan (NGO) untuk mengemukakan Islam secara sempurna kepada umat tanpa
memerlukan sebarang otoritas. Kewujudan PUM sebenarnya adalah untuk
mengemaskinikan perjalanan dakwah dari simpang siur dan salah paham mengenai
Islam akibat daripada sistem nasionalis sekular yang dipaksakan kepada masyarakat
Islam oleh kerajaan.33
PUM juga telah mengambil bagian yang aktif dalam seminar-seminar Islam
antarbangsa di luar negara dan pandangan wakil-wakil PUM telah diterima baik
dikalangan jamaah Islam antarbangsa. Sementara itu PUM juga telah menganjurkan
berbagai seminar di peringkat nasional yang membincangkan berbagai masalah
ummat. Dan PUM juga menyertai berbagai seminar Islam anjuran dari pelbagai
badan di dalam negeri.34
32
Persatuan Ularna Malaysia, Ulama Menjawab, h 23
n Abd Ghani, Sarnsudin, Ucapan Dasar PUM 2002, Jawatankuasa Penerbitan PUM, h 21
34
PUM sebagai sebuah badan dakwah dan bukan badan kerajaan (NGO), dari
masa ke masa telah mengadakan hubungan dengan pertubuhan-pertubuhan NGO,
sama ada pertubuhan dalam negeri maupun luar negara.Di lingkungan antarbangsa,
PUM merupakan salah satu persatuan yang menyertai World Assembly of Muslim
Youth ( MAMY), melalui pejabat cawangan W AMY di Malaysia. Selain dari
MAMY, PUM juga merupakan ahli Organisasi Ulama Sedunia yang dipimpin oleh
Prof.Dr.Yusuf al-Qardawi. Di peringkat Nasional, PUM mempunyai hubungan yang
erat dengan organisasi non pemerintah (NGO) seperti ABIM( Angkatan Belia Islam
Malaysia), JIM( Jamaah Islam Malaysia), Persatuan Dam! Fitrah Malaysia, Malaysia
Chinese Muslim Association (MACMA) dan lain-lain. PUM turut menganggotai
Allied Coordinating committee of Islamic NGOs ( ACCIN), sebuah badan penyelaras
bagi aktivitas dan program yang diwakili oleh berbagai organisasi Islam di
Malaysia. 35
Peranan PUM dalam konteks is/ah dan dakwah di negara kita iaitu untuk
menyegarkan kembali aspek-aspek penghayatan Islam dalam segala bidang. Islam
perlu diketengahkan sebagai penyelesaian yang viable bagi kemelut kemanusiaan di
dalam dan luar negari. Agenda-agenda kemasyarakatan, ekonomi, politik, budaya dan
sosial Islam perlu dtampilkan tanpa rasa malu dan diselubungi sikap inferiority
complex. Sumbangan agama Islam tetap unggul dan tidak ada agama serta dasar
falsafah lain yang dapat mengatasi keunggulan Islam. Dalam usaha memartabatkan
セU@ Persatuan Ulan1a Malaysia,
Islam, kita yakin PUM mempunyai ruang untuk berkisar dan berperan, di samping
sekian banyak organisasi dan badan-badan dakwah yang beragam dalam negara kita.
Kita yakin dengan apa yang clikatakan oleh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi sebagai Ta 'addud a/-Tanawwu' yang saling berkerjasama clan bukan Ta 'addud al-Ta 'aarudh
- kehadiran yang saling bercakaran clan bertentangan. 36
Firman Allah SWT dalam Surah Yusufayat 67:
/ .,. be .,,,,,. be be
[AスPセSZセQ|@
ェS[セQセ@
セセMセ⦅L@
&;
;J.c
セ@ セQ@ セ@
S>}
セセNク@
セiZZN⦅[@
Artinya: " Dan ia berkata lagi: "Wahai anak-anakku! janganlah kamu masuk (ke
bandar Mesir) dari sebuah pintu sahaja, tetapi masuk/ah dari beberapa buah pintu
Yang ber/ainan. dan Aku (dengan nasihatku ini), tidak dapat menyelamatkan kamu
dari sesuatu takdir Yang telah ditetapkan a/eh Allah. Kuasa menetapkan sesuatu
(sebab dan musabab) itu hanya tertentu bagi Allah. kepadaNyalah Aku berserah
diri,dan kepadaNyalah hendaknya berserah orang-orang Yang mahu berserah diri''.
( Surah Yusuf, 12:67)
36 Persatuan Ula1na Malaysia,
Selaras dengan asas Fiqhu/ Harald di atas, maka adalah menjadi kewajipan
setiap aktifis harakah PUM agar memastikan kesuksesan wadah ini dalam
mendaulatkan Islam di negara kita. Dengan pencapaian cemerlang setiap Harakah
lslamiyyah yang terwujud di setiap tempat maka kecemerlangan pencapaian itu akan
berpadu membentuk puncak kegemilangan kejayaan Islam itu sendiri.37
Persatuan Ulama Malaysia berdiri atas nama orga111sas1 yang tidak
menyatukan diri dengan politik kepartaian. PUM dapat meluaskan dakwah Islam dan
boleh cliterima baik oleh masyarakat clan agensi- agensi atau institusi agung di
Malaysia. PUM juga boleh diterima oleh mereka yang tidak menyertai sebarang
pat1ai politik. Jacli PUM clapat meluaskan dakwah dan sasarannya yang meliputi
berbagai tingkat golongan clan orgarnsas1. Sikap PUM dijelaskan clalam
undang-undang tubuhnya yaitu untuk mengerahkan tenaga para ·c1lama dalam harakah
Islamiah bagi melaksanakan syariat Islam.38
Di antara peranan PUM lagi ialah membina kesaclaran umat untuk memahami
Islam sebagai agama yang .1yu11111/, sekaligus membina sebuah masyarakat yang
bertakwa. Tingkatan sepenuh takwa adalah menegakkan unclang-undang clan
peraluran Allah di clalam kehidupan kita walau di mana pun juga kita beracla. PUM
juga meluaskan media Islam sebagai alat untuk menyebarkan kepahaman Islam, ini
37
Persatuan Ulan1a Malaysia, fVacana Pengurusan, Ucapan l)asar YC,P, h I
karena PUM melihat kebanyakan media hari ini memberikan gambaran buruk
terhadap Islam, menghina Islam dan sebagainya. Di antaranya lagi PUM juga ingin
berusaha semampunya untuk menarik sebanyak mungkin organisasi Islam, dengan ini
dapat memperbanyakkan saluran dakwah Islam terutama dikalangan pejabat kerajaan
clan S\Vasta. 39
C. Hubungan Persatuan Ulama Malaysia Oengan Majelis Fatwa Malaysia
Majelis fatwa adalah merupakan badan hukum tertinggi dan berotoritas bagi
negeri-negeri. Majelis fatwa merupakan salah satu sumber perunclangan Islam di
Malaysia. selain dari clraf-clraf dan undang-unclang tertulis.Majelis fatwa mempunyai
peranan dan tanggungjawabnya yang tersendiri untuk rnenyelesaikan apa-apa
persoalan mengenai Hukum Syarak serta menjelaskan kekeliruan dan kesamaran
sesuatu hukum yang timbul dalam masyarakat bagi rnembolehkan umat Islam
mengamalkan ajran-ajaran Islam dengan lebih sempurna berpedornankan pada fatwa
tersebu1.·1
°
Fatwa adalah dari nas jawab Mufti, atau ia adalah hukum Syarak yangclikeluarkan oleh mufti dengan fatwa-fatwanya. Sepanjang fatwa itu mengandungi
hukurn Syarak, maka wajib ianya berlandaskan kitab Allah clan hadis Nabi SA W.41
w Pcrsatuan Ula111a Malaysia, U/c1111a k!e1?ia11·ah h, 30
iu !nstitut f(efaha1nan lsla111 Malaysia, Asas Dan Kerangka I'eru11danga11 1Vegara /sh1111
1\ !ala.1'sio. cet l, 2005 h 49
Orang yang memberikan fatwa henclaklah mempunyai ilmu clan bersifat
benar. Karena tugas ini tugas suci yang pernah clilakukan oleh ulama sahabat. Allah
telah mengharamkan seseorang itu memberikan fatwa clan menjatuhkan hukuman
tan pa i I 111 u :12
Persatuan Ulama Malaysia clan Majelis fatwa aclalah merupakan dua badan
yang berbeda peranan clan fungsinya.Persatuan Ulama juga bukanlah suatu baclan
yang beracla clalam sebuah perlembagaan clan juga bukan baclan kerajaan sebagaimana Majelis fatwa Malaysia.Persatuan Ulama hanyalah merupakan suatu
baclan bukan kerajaan, namun Persatuan Ulama aclajuga berhubungan clengan Majelis
fatwa walaupun seclikit yaitu Persatuan Ulama acla juga memberi panclangan kepacla
fvlajelis fatwa tentang unclang-unclang atau fatwa yang ingin clikeluarkan. Dan
cliantara ahli Persatuan Ulama juga aclalah merupakan ahli Maj el is Fatwa yaitu Yang
DiPertua Persatuan Ulama A!-Faclhil Dato Haji Mad Saleh Haji Ahmad adalah
seorang Mufii empat buah negeri iaitu Selangor, Kedah,Pulau Pinang,dan Perak.Ini
memudahkan antar clua badan ini beke1jasama memberi pendapat atau ide tentang
masalah- masalah yang berlaku dalarn masyarakat clan dalam rnengeluarkan fatwa. 43
PUM rnengeluarkan pandangan adalah tidak asing atau salah, ini karena para
ilmuan agama, dan yang bertaraf profesor atau tidak aclalah bebas memberi
pandangan atau tidak memberi pandangan apabila ditanya. Bagairnanapun ia
'12Mnhn1ud Saedon.Oth111an, !nslitusi Pe111adhiran U11dang-U11da11g dan l\.ehaki1na11 /sla111,
Malaysia. 1996, eel I, h. 145
mempunyai bak memberi pandangan. Dan ia wajar memberi pandangan karena itu
adalah kewajibannya dan tanggung jawabnya sebagai orang yang diberi ilmu oleh
Allah SWT. Hak dan kebebasannya untuk rnenjawab berdasarkan ilmunya clan
keyakinannya tidak boleh dinafikan sernata-rnata karena ia tidak cliiktiraf sebagai
mufti. Hak tersebut tidak boleh dinafikan dengan alasan bahwa fatwa atau hak
rnernberi fatwa hanya rnutii sahaja.
Jika hak memberi pandangan ini dihapuskan oleh pihak berkuasa, maka
hapusnya hak rnenjawab persoalan agarna oleh ilmuan Islam. kecuali rnereka yang
dilantik sebagai mufti saja. la bercanggah dengan hak asasi manusia dan Islam sendiri
yang rnengamanahkan ilmuan !slam supaya mernberikan pandangan dan
rnembenarkan kekelirnan yang timbul. lnilah hale arnanah, dan peran yang sedang
dilaksanakan oleh Ulama khususnya Persatuan Ulama Malaysia.•·1
11
A. Pengertian Undang-Undang Islam
Undang-Undang Islam merupakan hukum yang diturunkan oleh Allah s.w.t
untuk kebaikan dan keselamatan manusia serta sekalian alam semesta yang termaktub
dalam dua sumber yang utama yaitu al-Quran dan Sunnah. Hukum Islam ialah
undang-undang yang benar dan adil.1 Sebagaimana firman Allah s.w.t dalam
al-Quran:
Artinya: "Dan Kami turunkan kepadamu (Wahai Muhammad) Kitab (Al-Quran) Dengan membawa kebenaran, untuk mengesahkan benarnya Kitab-kitab suci Yang telah diturunkan sebelumnya dan untuk memelihara serta mengawasinya. makajalankanlah hukum di antara mereka (Ahli Kitab) itu Dengan apa Yang telah diturunkan oleh Allah (kepadamu), dan janganlah
1 Institut Kefahaman Islam Malaysia, Asas Dan Kerangka Perundangan Negara
Islam-Malaysia, cet I, 2005 h 89
Engkau rnengikut kehendak hawa nafsu rnereka (dengan rnenyeleweng) dari apa Yang telah datang kepadarnu dari kebenaran. bagi tiap-tiap urnat Yang ada di antara karnu, Kami jadikan (tetapkan) suatu syariat dan )a/an ugarna (yang wajib diikuti oleh masing-masing). dan kalau Allah menghendaki nescaya ia menjadikan kamu satu umat (yang bersatu Dalam ugama Yang satu), tetapi ia hendak menguji kamu (dalarn rnenjalankan) apa Yang telah disampaikan kepada kamu. oleh itu berlurnba-lumbalah kamu membuat kebaikan {berirnan dan beramal so/eh). kepada Allahjualah tempat kembali kamu sernuanya, rnaka ia akan mernberitahu kamu apa Yang kamu berselisihan padanya."
(Q.S. Al-Maidah 5 : 48)
Bagi orang Islam, sejauh mana pentingnya hukum islam itu adalah berkait erat
dengan keimanan mereka karena menjadi satu kewajiban ke atas mereka untuk
menegakkan, mengikuti, dan mengamalkannya. Hal ini dapat dilihat dari firman
Allah s.w.t :
,., J .. ) .,,J ) } /. "" セ@ .J ,,. ) t J" ,,.
L>Y-:?Ji
(£
0J
Jr]lj
セi@
JJ
ッ⦅Lセ@
j
セZNヲ^@
HVセZ@
tI
W1 ;;.J_,.._.,)
セ@
セ⦅Le@
セ|ェ@
Artinya: "Wahai orang-orang Yang beriman, Taatlah kamu kepada Allah dan Taatlah kamu kepada Rasulullah dan kepada "Ulil-Amri" (orang-orang Yang berkuasa) dari kalangan kamu. kemudianjika kamu berbantah-bantah (berselisihan) Dalam sesuatu perkara, maka hendaklah kamu mengernbalikannya kepada (Kitab) Allah (Al-Quran) dan (Sunnah) Rasu!Nya -jika karnu benar beriman kepada Allah dan hari akhirat. Yang demikian adalah lebih baik (bagi kamu), dan lebih elok pula kesudahannya. " (Q.S. An- Nisa' 4 : 59)
Undang- undang Islam adalah bersifat komprehensif dan adalah
undang-undang tertinggi dalam sistem perundang-undangan Islam. Ianya tidak boleh ditandingi oleh
Undang-undang Islam meliputi setiap aspek kehidupan manusia selaras dengan sifat syumul
Islam itu sendiri. 2 Kesempurnaan Islam berdasarkan kepada kesyumulan risalah
al-Quran dalam firmannya :
/ >, ? J ;:: ,, .,, ;:: > .,.. J ,,, ;::' .... / ?,J ,,.< ,,. .... / GセMM
i®l
i.:.r..,•!'·•ll
e>pj
セェェ@0..uij
セZ⦅[ZLL@ セ@ 1 ..:!}
\MLMセi@ •!_leW_rj
Haセ@ : \ '\
I
J,..:il\ 0 _)J-"')Artinya: " Dan ingatlah pada hari kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi alas mereka dari mereka sendiri, dan kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan kami turunkan Kitab (A/Quran) kepadamu untuk menje/askan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang- orang Islam"
( Q.S. An- Nahl 16: 89)
Pengertian hukum dalam konteks ilmu hukum islam (usu! fikih) ialah "
Doktrin Allah yang berhubungan dengan tindakan orang dewasa( mukallaf), baik itu
dalam bentuk tuntutan (iqtidha) maupun berupa kebebasan untuk memilih (takhyir)
antara melakukan atau tidak melakukan, dan atau dalam bentuk ketetapan (wadha').
Berbeda dengan semua sistem hukum yang lain, yang sumber hukumnya
semata-mata berdasarkan tradisi dan atau budaya dalam hal ini aka! pikiran para
pembentuk undang-undang. Sistem hukum islam selalu dan selamanya bersumberkan
wahyu Allah dalam hal ini terutama quran karim yang kemudian diikuti
hadis dan barn digali serta dikembangkan lebih lanjut oleh para ahli hukum Islam
melalui literatur fikih para fuqaha.3
Undang- undang Islam ini juga adalah mernpakan perantaraan bukan sahaja
mernpakan sebuah matlamat, perantaraan adalah perbuatan yang mampu untuk mencapai tujuan te11entu. Undang-undang ini juga mampu untuk menyatukan umat,
hakim atau sultan berhak untuk menyatukan umat dan ianya adalah matlamat yang
benar dan juga salah satu matlamat dalam Islam.4
Undang-undang Islam amat luas mencakup semua aspek kegiatan manusia,
sebagai hamba Allah, sebagai rakyat sebuah negara, sebagai anggota masyarakat dan
juga sebagai anggota keluarga.Undang-undang Islam meliputi undang-undang
berhubung dengan ibadat khas seperti sembahyang, puasa, zakat dan ibadat am
seperti munakahat, muamalat, jinayat, kehakiman, dan seternsnya. 5
Undang-Undang Islam juga adalah mernpakan undang-undang yang terns
hidup, sesuai dengan undang-undang gerak dan subur. Dia mempunyai gerak yang
tetap dan perkembangan yang terns menerns. Karenanya Hukum Islam senantiasa
berkembang, dan perkembangan itu mernpakan tabiat hukum islam yang terns
3 M.A1nin
Su1na,Kedudukan dan peranan Hukun1 !sla1n di Negara Huk111n lndonesia,Jakarta,
2009,h 19
' Husin, Mohd Alkhasri, A!-Syariah A!-ls/amiah Solihah Likul!i Zaman wa Makan, Damsyik,
1391M, h, 128
5
Mahmud Saedon.Othman, lnstitusi Pentadbiran Undang-Undang dan Kehakiman Islam,
hidup.Oleh karena itu Hukum Islam berdiri atas empat dasar, yaitu: Al-Quran,
As-Sunnah, Ijma' dan Qiyas.6
Undang-undang Islam datangnya dari Allah s.w.t sesuai dengan fitrah
manusia. Oleh karena itu, ia tidak akan berubah, tidak boleh di ubah serta tidak ada sebarang kekurangan dan kecacatan. 7Firman Allah s.w.t:
Artinya: "Sesudah itu, Patutkah mereka berkehendak lagi kepada hukum-hukum jahiliyah? padahal -kepada orang-orang Yang penuh keyakinan -tidak ada
seseorang Yang boleh membuat hukum Yang /ebih daripada Allah." ( Q.S Al-Maidah, 5: 50)
Keistimewaan dan Kesempurnaan Undang-undang Islam
Undang-undang Islam adalah undang-undang yang diridhai Allah. Oleh
karena itu, sudah pasti undang-und