• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Persatuan Ulama Malaysia dalam Pengembangan Undang-Undang Islam di Malaysia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Persatuan Ulama Malaysia dalam Pengembangan Undang-Undang Islam di Malaysia"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Universitas !5!arn Nogen SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh:

fHtrrh1.

tiari

ャセiN@

kL1sil1ka•;i : ... . ZAINAB BINTI MOHAMAD

NIM:l08045200015

K 0 N S E N T R A S I S I Y A SA H S Y A R I' Y Y A H

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARl'YAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NE GERI

SY ARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

(2)

SKRIPSI

イM[[[セャBGustakmn@

·1

I

Ull'l SYAH1D JAKA"'TA Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh:

Zainab Binti Mohamad

NIM: 10804520015

Di Bawah Bimbingan Pembimbing:

セj@

-NIP: 195703121985031003

KONSENTRASI SIYASAH SY ARI'YYAH

PROGRAM STUD I JINA YAH SIYASAH

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

(3)

dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 8 Desember 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Saijana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi Ketatanegaraan Islam (Siyasah Syar'iyyah).

Jakarta, 8 Desember 2009

PAN IT IA UJIAN MUNAQASY AH

1. Ketua : Dr. Asmawi, M.Ag

Nip: 197210101997031008

2. Sekretaris : Sri Hidayati, M.Ag.

Nip: 197102151997032002

3. Pembimbing I : Dr.H.A.Mukri Aji, M.A Nip: 195703121985031003

4. Penguji I

5. Pcnguji ll

: H.M.Riza Afwi,M.A Nip: 196l0520199903 l 002

: Dr. JM. Muslimin. Ph.D

(4)

I. Skripsi ini hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salab satu

persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN SyarifHidayatullab Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telab saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullab Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan basil karya saya atau

merupakan basil dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di UIN Syarif Hidayatullab Jakarta.

Jakarta, 24 Nopember 2009

(5)

memberikan taufik, hidayah, dan rahmat-Nya. Shalawat serta salam untuk junjungan

mulia Nabi Muhammad SAW, para sahabat, ahli keluarga dan seluruh pengikut yang selalu setia hingga akhir zaman. Penulis amat bersyukur ke hadirat Rabbul Jzzati

yang telah memberikan taufiq dan inayah-Nya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan bukanlah

semata-mata atas usaha penulis sendiri, melainkan tak luput dari bantuan dan dari

pelbagai pihak. Untuk itu sebagai ungkapan rasa hormat yang dalam, penulis

menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada yth:

I. Pihak pimpinan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta yang

telah mengizinkan penulis untuk menimba ilmu di sini.

2. Kepada Negara Indonesia yang telah memberikan penulis tzm tinggal

untuk mencari dan mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat.

3. Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, sebagai Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma,S.H,M.A,M.M, Selaku Dekan Fakultas Syariah & Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakatta. Dengan

kewenangan yang dimiliki telah memberikan kepercayaan kepada penulis

(6)

5. Bapak Dr. Asmawi.M.Ag dan ibu Sri Hidayati M. Ag selaku ketua

Progran Jinayah Siyasah dan Seketaris jurusan Jinayah Siyasah yang telah

banyak memberi motivasi dan bimbingan ke:pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Dr. H. Mukri Aji. MA, selaku dosen pembimbing yang dengan

sabar memberi bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis hingga

tuntas skripsi ini. Hanya Allah S.W.T saja yang rnembalas jasa baiknya

kepada penulis.

7. Bapak Dr. JM. Muslimin, Ph.D dan bapak H.M. Riza Afwi, M.A selaku

dosen penguji ujian munaqasyah dan juga banyak memberi bimbingan

kepada penulis sepanjang proses pembaikan dilakukan.

8. Seluruh dosen-dosen Fakultas Syariah & Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, tidak lupa juga kepada staf perpustakaan, karyawan-karyawan

yang banyak membantu penulis memfasalitaskan dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

9. Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia atas pengawasan dan kebajikan

yang mengambil alih peranan menjaga seluruh mahasiswa Malaysia di

bumi Indonesia.

l 0. Badan Dewan Pembina Asrama UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta yang

telah menyediakan penempatan dengan segala fasilitas selama penulis

(7)

12. Teristimewa buat yang di hormati dan disayangi ayahanda Mohamad Bin Shafie dan lbunda Badariah Binti Md Zam. Terima kasih yang tidak

terkira atas segala curahan kasih sayang, kesabaran mengasuh, mendidik,

mendoakan dan mengorbankan segala hal terutarna dari segi keuangan

kepada ananda tanpa jemu hingga ananda dapat menyelesaikan pengajian

di sini dengan selamat dan sebaik-baiknya.

13. Tidak dilupakan untuk seluruh saudaraku, kakanda Al-Bakri dan isteri

Rosnaini, adinda-adindaku Hadibah, Abd.Latif, Abd Fatah, Zubir,

Hafizudin, dan Aminuddin. Semoga kalian menjadi anak yang soleh dan

insan yang berguna di dunia & akhirat.

14. Pihak KUDQI( Kolej Universitas Darul Quran lslamiyyah) yang telah

banyak memberi bimbingan kepada penulis yaitu Ustaz Mahmood

Sulaiman selaku Rektor Kudqi, Ustaz Kamaruzz.aman Abdullah selaku

Hal Ehwal Pelajar, Ustaz Soud Bin Said selaku Hal Ehwal Akademik,

Ustaz Rezki Bin Alias, Ustaz Nik Mohd Nor,Ustaz Khalil, Ustaz

Syaari,Ustaz Asmadi,Ustaz Wan Awang,Ustaz Ismail,dan yang lainnya

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

15. Teman- teman seperjuangan angkatan 2008 yang sama- sama menimba

(8)

Halimah dan keluarga, Nor Syuhada, Nor Adilah clan suami se1ia

teman-teman senior dan junior baik dari KUDQI, APID, atau IPA yang juga sama-sama menimba ilmu di bumi Indonesia ini bersama saya. Terima

kasih saya ucapkan karena turut mendoakan kejayaan, memberi sokongan,

memberi partisipasi, dan semangat kepada saya demi keberhasilan

penulisan karya ilmiah ini. Tidak lupa buat tunangan tersayang Ibrahim

Abdullah dan keluarga, terima kasih karena sentiasa memberi semangat,

dokongan,nasihat dan sebagainya. Semoga hubungan yang terjalin ini

mendapat rahmat dan rid ha dari Allah S. W. T.

16. Teman-teman yang senantiasa terukir dalam memori yakni Hasanah, Siti

Hawa, Nazihah, Ummi Saadah, Shahidah, Hidayah, Aminah, Rozilawati

dan banyak lagi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima

kasih atas doa kalian dan tidak lupa juga teman-teman di Indonesia yang

juga banyak membantu penulis untuk memahami dan membantu penulis

dalam mene1jemahkan ke dalam bahasa Indonesia :;erta yang lainnya.

17. Semua pihak yang tel ah memberikan bantuan secara langsung maupun

tidak langsung sepanjang penyusunan skripsi ini. Semoga segala bantuan

(9)

Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang

lebih baik dari semua yang telah mereka berikan dan lakukan untuk penulis.

Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan masukan yang positif kepada

para pembaca. Penulis amat menyadari bahwa dalam penulisan ini banyak kekurangan, kekhilafan, dan kesalahan, maka kritik dan saran yang bersifat

konstruktif sangat diharapkan dalam rangka perbaikan, dan kesempurnaan

tulisan ini.

Kepada Allah SWT jualah penulis memohon, semoga jasa baik yang telah

kalian sumbangkan menjadi amal soleh dan mendapat balasan yang Iebih

baik dari Allah S.W.T.Amien

Ciputat, 24 November 2009

(10)

DAFT AR ISi ... vi

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... I B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Review Studi terdahulu ... 7

E. Metode Penelitian ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II DISKRIPSI PERSATUAN UL.AMA MALAYSIA (PUM) A. Sejarah Persatuan Ulama Malaysia ... 13

B. Kedudukan dan Peran Persatuan Ulama Malaysia di Malaysia ... 31

C. Hubungan Persatuan Ulama Malaysia dengan Majelis Fatwa ... 36

BAB III PERKEMBANGAN UNDANG-UNDANG ISLAM DI MALAYSIA A. Pengertian Undang-Undang Islam ... 39

B. Sejarah dan kedudukan Undang-Undang Islam Di Malaysia ... 48

(11)

Islam di Malaysia ... 65

B. Permasalahan dalam Pengembangan Undang-Undang Islam di

Malaysia ... 69

C. Penyelesaian Masalah ke Arah Pelaksanaan Undang-Undang Islam

di Malaysia ... 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 83

B. Saran ... 85

(12)

A. Latar Belakang Masalah

Bergulirnya semangat pembaharuan terhadap arus pemikiran Islam khususnya

dalam hukum Islam cukup mempunyai pengaruh bagi sikap dan tingkah Jaku

keberagaman, baik dalam konteks kehidupan bermasyarakat maupun bernegara. Pada

hakikatnya, pemikiran Islam merupakan hasil olah pikir kaum musiimin yang

dilakukan untuk mencari pemecahan atas berbagai persoalan yang mereka hadapi.

Pemikiran kaum muslimin itu sudah tentu menjadikan al-Quran dan Sunnah sebagai

titik tolak atau Jandasan yang sekaligus juga memberikan pengarnhan, ke arah mana

pemikiran itu harus dikembangkan.1

Bila suatu produk pemikiran tidak dapat dikembalikan kepada dua sumber

hukum tersebut, yaitu al-Quran dan Sunnah, maka pemikirnn itu tidak akan

mempunyai Jegitimasi, kendati demikian, seringkali ditemukan aneka keragaman

pemikiran di kalangan kaum musiimin, padahal pemikiran sama-sama bertitik tolak

dari al-Quran dan Sunnah dan sama-sama mencoba tetap konsisten dengan

pengarahan kedua sumber hukum Islam tersebut.2

1

Siti Hajar Zaina! "Penerin1aan Fal\va Jabatan Multi Johar sebagai Sumber Hukun1 Dalam Negara Mcnurut Enakmen Pentadbiran Agama lslan1 Negeri Johar."( Skripsi St Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Syarif Hidayatullah,Jakarta, 2009), h. I.

2

Siti hセェ。イ@ Zainal "Penerin1aan Fat\va Jabatan Mufti Johar sebagai Sumber Hukum Dala111

(13)

Dengan adanya perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, mengakibatkan timbulnya persoalan baru yang mana

persoalan-persoalan tersebut belum ada hukumnya. Oleh karena itu, hukurn islam yang bersifat

sa/ihun likulli zaman wa makan harus mampu menjawab berbagai persoalan tersebut.

Berkaitan dengan ha! ini, maka ijtihad perlu dilakukan untuk mencari atau menggali

hukum dalam rangka memberikan solusi atas persoalan-persoalan tersebut adalah

dengan memberikan atau mengeluarkan fatwa.3

Setelah runtuhnya kekhalifahan Islam dan masuknya penjajah dari Eropa yang

mnyebabkan umat Islam terpecah menjadi berbagai negara. Hukum Eropa pun sedikit

demi sedikit diterapkan oleh kolonial dan akhirnya hingga saat ini walaupun

negara-negara mus! irn telah merdeka, akan tetapi masih ban yak yang rnenggunakan

hukum-hukum peninggalan penjajah tersebut. Hal ini bukan lagi ha! yang baru, narnun

tampak rnasih relevan, persoalannya mengapa ha! m1 terjadi? Di sini dapat

disimpulkan kepada lirna alasan, yaitu: Pertama, Secara umum dan keseluruhan,

masih banyak orang atau pihak yang beranggapan atau bahkan mengesankan

seolah-olah hukurn Islam itu sebagai hukum asing yang belum atau ::idak pernah berlaku

apalagi diberlakukan di Malaysia. Kedua, Masih banyak masyarakat Malaysia

termasuk untuk tidak mengatakan terutama yang beragama Islam yang sampai kini

masih bersifat dan bersikap kurang atau tidak peduli atas berlakunya hukum islam

tersebut. Ketiga, rnasih terlalu banyak orang atau pihak yang beranggapan bahwa

3

(14)

pemberlakuan hukum Islam tidak sesuai dengan kondisi obyektif bangsa yang

pluralis, termasuk dari sisi agama. Keempal, terkadang untuk tidak mengatakan

sering kali, ada orang atau pihak yang terkesan berupaya ュᄋセュー・イエ・ョエ。ョァ@ sistem

hukum Islam dengan sistem hukum yang lain. Meskipun hal tersebut dipastikan akan

merugikan bangsa dan Negara Malaysia. Kelima, masih ada kesan atau sengaja

dikesankan seakan-akan keberlakuan dan pemberlakuan hukum Islam tidak memiliki

tempat dan peran di Negara Malaysia.4 Manusia sebenarnya amat memerlukan

undang-undang bagi mengatur dan menyusun kehidupan. Ini ka.rena manusia secara

semula jadinya hidup bermasyarakat. Manusia saling memerlukan antara satu sama

lain bagi meneruskan kehidupan dan memenuhi keperluan masing-masing.5

Di samping itu, yang tidak kalah penting adalah bahwa di seluruh

negara-negara muslim terdapat suatu lembaga keagamaan yang menjadi wadah tempat

berkumpulnya para ulama dalam suatu negara dalam rangka memberikan jawaban

atau solusi atas permasalahan yang ada yang berkenaan dengan umat Islam. Di

Indonesia misalnya ada Majelis Ulama Indonesia adapun di Malaysia terdapat

Jabatan Mufti dan Persatuan Ulama Malaysia yang masing-masing mempunyai visi

dan misi tersendiri.6

4

M.An1in Suma,Kedudukan dan peranan /{uk11111 ls/arn di Negara fluku111 !ndonesia,Jakarta,

2009, h 7

5 Ruzian Marko1n,

Apa itu オョ、。ョァセオョ、。ョァ@ !s/a111, Kuala Lumpur, 2003. cet 1, h I

6

(15)

Lembaga-lembaga atau badan-badan ini wujud adalah untuk menyambung

atau meneruskan wadah ulama yang terdahulu. Sebagaimana yang kita ketahui Ulama

diberikan status yang tinggi dan boleh menjadi saksi kepada manusia lain. Bahkan

Ulama diberikan kedudukan yang istimewa sesudah a/-anbiya' khususnya sesudah

Rasullullah s.a.w. Dalam ha! ini, para Ulama juga layak dianggap sebagai pewaris

yang berhak mewarisi tugas dan segala amanah yang diwasiatkan oleh Rasullullah

S.3.\V.

Ulama bukan hanya memahami ilmu agama secara teori, tetapi yang lebih

utama adalah kepahamannya dalam ilmu agama itu mesti disebarkan kepada

masyarakat secara praktis. Kedudukan Ulama dalam mengatasi permasalahan

manusia dan sebagai petunjuk kehidupan merupakan suatu pengorbanan yang agung.

Berkenaan dengan peri pentingnya Ulama ini telah ditegaskan oleh al-Ghazali dengan

syairnya:

" Ulama itu adalah manusia yang agung di da/am alam malakut, mereka

/aksana matahari, dirinya terang benderang di samping menerangi pula orang lain.

Diri mereka laksana kasturi yang sungguh wangi di samping mewangikan orang

lain"

Ulama sebenarnya berada dalam horizon bermasyarakat. Sekalipun pahaman

terhadap sufisme mungkin akan mengesampingkan hakikat ini, namun secara

relatifnya, pengasingan mereka lebih bermotifkan untuk mencari penyelesaian

(16)

sumbangan tokoh-tokoh sufi seperti al-Ghazali dan Iqbal yang merupakan pemecah

kebekuan tradisi pemikiran lslam.7

Dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa fungsi dan kedudukan ulama sangatlah

penting agar benih-benih kepahaman terus tumbuh subur dan membuahkan

pengalaman yang akan diterapkan dalam kehidupan umat Islam. Secara ekspilisit, ia

akan menjadi pendorong untuk meningkatkan kretivitas dan kecakapan, sehingga

menlahirkan tindakan altenatif yang bersifat pembelaan terhadap umat Islam sejagat.

Oleh karena itu ha! ini sangat menarik untuk diteliti, sehingga penulis jadikan

penelitian skripsi dengan judul: "PERANAN PERSA TUAN ULAMA MALAYSIA

DALAM PENGEMBANGAN UNDANG-UNDANG ISLAM DI MALAYSIA.

B. Pembatasan dan Perurnusan Masalah

Dalam penelitian skripsi adalah penting dengan adanya suatu pembatasan

masalah yang bertujuan agar penelitian menjadi terarah dan fokus terhadap

permasalahan yang akan diteliti. Pembahasan tentang p<iran ulama dalam

pergembangan hukum Islam ini sangat meluas sekali. Oleh karena yang demikian,

berdasarkan paparan latar belakang di atas, penulis melakukan pembatasan masalah

yaitu memfokuskan masalah hanya seputar Persatuan Ulama Malaysia saja.

Kemudian, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi "Peran

Persatuan Ulama Malaysia dalam Pengembangan Hukum Islam". Selanjutnya

7

Jamal Mohd Lokmam,Biografl Tuan Guru Dato Haji Nik Abdul A=i=, (Malaysia: SULFA

(17)

rumusan masalah m1 dapat diperinci dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai

berikut:

I) Bagaimana Kedudukan Persatuan Ulama Malaysia di Malaysia serta

perannya?

2) Sejauh manakah pengembangan Undang-Undang Islam di Malaysia?

3) Bagaimana kinerja Persatuan Ulama Malaysia dalam pengembangan

Undang-Undang Islam di Malaysia?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai di antaranya:

I) Memberikan gambaran tentang Persatuan Ulama Malaysia, kedudukan

dan perannya.

2) Memberi gambaran sejauh mana pengembangan dan berkembangnya

Undang-Undang Islam di Malaysia.

3) Menjelaskan kinerja dan kebijakan Persatuan Ularna' Malaysia dalam

pengembangan Undang-Undang Islam di Malaysia.

Adapun dari segi manfaat yang hendak dicapai daripada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

I) Memberi kefahaman kepada para pembaca tentang Undang-Undang

Islam dan perkembangannya di Malaysia.

2) Mernberikan pengetahuan dan informasi tentang Persatuan Ulama

(18)

3) Menambah wawasan bagi para akademik dan pembaca mengenat

Persatuan Ulama Malaysia dan sebagai sumbangan pemikiran dan

sekaligus pengembangkan khazanah keilmuan.

D. Review Studi Terdahulu

Dalam kajian pustaka ini, penulis berusaha mendata dan membaca beberapa

penelitian dengan bahasan pokok yang berkaitan dengan lembaga atau badan ulama

dan semacamnya, setidaknya ada beberapa penelitian tentang badan ulama yang

penulis temukan dalam bentuk skripsi, yaitu antara lain:

No Nama/ Judul dan Keterangan Perbedaan

Tahun

I Yanto/ 2004, Skripsi ini Perbedaan dengan

Metode Ijtihad menjelaskan yang dibahas

Majelis Ulama ten tang sejarah penulis am at I ah

Indonesia dalam MUI, Struktur berbeda, karena

menetapkan Fatwa organisasi MUI, penulis membahas

( Studi Kasus peranan MUI di menganai Pe ran

terhadap fatwa masyarakat, serta Persatuan Ulama

MUI tentang aliran met ode ijtihadf Malaysia daiam

Ahmadiyah) MUI dalam Pengembangan

menetapkan fatwa. Undang-undang

(19)

2

3

Islam di Malaysia.

Minwalun Nu'man/ Skripsi

2006, Peranan MUI menjelaskan

m1 Perbedaan dengan

skripsi penulis

dalam menjawab menganai sejarah ialah penulis tidak

Kontemporer fatwa dalam Islam menjelaskan

dengan Konsep dan MUI sebagai tentang sejarah

Saad-al-Dzariah ( institusi fatwa di Fatwa dalam Islam

Studi Analisa Indonesia. Juga tetapi penulis

Fatwa MUI tentang mengenai

Pengiriman Tenaga dalam

MUI hanya menjelaskan

upaya tentang hubungan

Kerja Wanita ke melahirkan fatwa- majelis

luar Negeri. fatwa konstektual Malaysia

yang dapat Persatuan

dipedomani oleh Malaysia.

masyarakat di

tengah transformasi

masyarakat modern

Fatwa

dengan

Ulama

Siti Hajar binti Skripsi

Zainal/ 2009, menerangkan

ini Penulis membahas

tentang kedudukan

Penerimaan Fatwa tentang kedudukan dan Peran

(20)

Joh or sebagai Jabatan Mufti Malaysia di

sumber Hukum Joh or dan Malaysia dan

dalam Negara menjelaskan menjelaskan

Menurut bagaimana jabatan bagaimana kinerja

Pentadbiran Agama In! mengeluarkan PUM dalam

Islam Negeri Johor fatwa sebagai Pengembangan

sumber hukum di Undang-Undang

Johor. Islam di Malaysia.

Dan beberapa skripsi lagi yang membahas tentang badan ulama atau lembaga

ulama, yang penulis temukan kebanyakan tentang MUI di Indonesia,sedangkan kajian

tentang badan di Malaysia cuma satu yang membahasnya.

E. Metode penelitian dan Teknik Penulisan

I. Jen is penelitian

Pada prinsipnya penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (librmy

Reserch), yaitu penelitian yang kajiannya dilaksanakan dengan menelaah dan

menelusuri berbagai literatur,karena memang pada dasarnya sumber data yang

hendak digali lebih terfokus pada studi pustaka. Dengan demikian penelitian ini

(21)

membuat deskripsi secara sistematis dengan melihat dan menganalisis data-data

secara kualitatif.

2. Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah Persatuan Ulama Malaysia.

lni sangat menarik tentang bagaimana peranan Persatuan Ulama Malaysia dalam

mengembangkan Undang-Undang Islam.

3. Pengumpulan dan Jenis Data

Untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan faktual, teknik pengumpulan

data dilakukan dengan studi dokumentasi dari bahan-bahan tertulis yakni dengan

mencari bahan-bahan yang terkait serta mempunyai relevansi dengan objek

penelitian. Data yang diperoleh dapat dibedakan menjadi data primer,sekunder,dan

tertier.

Yang termasuk ke dalam data primer adalah buku tentang Ulama di Malaysia

dan pentadbiran Undang-Undang Islam di Malaysia. Sedangkan sumber sekunder

seperti buku-buku dan literatur-literatur yang berkaitan dengan objek penelitian.

Kemudian data tertier berupa kamus, jurnal dan artikel. Kemudian untuk menguatkan

data-data, penulis dapat melakukan wawancara dengan Persatuan Ulama' Malaysia.

4. Teknis Analisis Data

Untuk pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi atau bahan

tertulis. Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif, yaitu menganalisis

(22)

hukum yang bersifat yuridis normatif yang menggambarkan tentang Persatuan Ulama

Malaysia.

5. Teknik Penulisan Skripsi

Dalam teknik penulisan ini, penulis menggunakan buku pedoman penulisan

Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudahkan dan memperoleh gambaran yang utuh serta

menyeluruh, penelitian skripsi ini ditulis dengan menggunakan sistematika

pembahasan sebagai berikut:

BAB I

BAB II

BABIII

Berupa pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan teknik

penulisan, serta sistematika penulisan.

Membahas tentang sejarah pertumbuhan Persatuan Ulama

Malaysia, kedudukan dan peran Persatuan Ulama Malaysia di

Malaysia serta Hubungan Persatuan Ulama Malaysia Dengan

Majelis Fatwa Malaysia.

Menjelaskan secara umum tentang Undang-Undang Islam,

dengan sub bab yaitu: Pengertian Undang-Undang Islam,

(23)

Malaysia,dan Implementasi Undang-Undang Islam Di

Malaysia.

BABIV Merupakan bab inti yaitu Analisis terhadap ulama dan

Pengembangan Undang-Undang Islam di Malaysia, dengan

sub bab yaitu: Kinerja PUM Dalam Pengembangan

Undang-Undang Islam di Malaysia, Permasalahan dalam

Pengembangan Undang-Undang Islam di Malaysia dan

Penyelesaian Masai ah ke arah Pelaksanaan U ndang-U ndang

Islam di Malaysia.

(24)

A. Sejarah Persatuan Ulama Malaysia

1. Sejarah Pertumbuhan Persatuan Ulama Malaysia

Terbentuknya Persatuan Ulama Malaysia (PUM) ini lahir dari kesadaran para

ulama yang menyertai Kongres Ekonomi Islam atas usulan Kementerian

Pembangunan Luar Bandar pada tahun 1972. Pada waktu itu telah berkumpul untuk

membincangkan pembentukan PUM yang telah diatur oleh beberapa orang tokoh

ulama dan ilmuan yang menyertai kongres tersebut yaitu pada 22 safar 1392

bersamaan 8 April 1972, bertempat di dewan al- Malik Faisal MP! (kini Pusat

Matrikulasi UIA) Petaling Jaya, Selangor Darul Ehsan.

Basil perbincangan tersebut, rancangan pembentukan Persatuan Ulama

Malaysia telah diatur oleh Allahyarham Prof. Tan Sri Ahmad Ibrahim yang telah

dilantik sebagai Penasihat Jawatankuasa Penaja,sementara Pengerusi Penaja ialah

allahyarham Hj. Nik Muhyidin bin Musa dan Wakil Penaja ialah Dr.Mohd Zain

Othman. Manakala seketaris Penaja ialah Dato' Hj Mohd Nakhaie hj. Ahmad,

sementara Bendaharanya ialah Tuan Syed Harun Syed Abd.Rahman al-Habsyi. Staf

ahli penaja terdiri dari Datuk Hj. Ghazali Abdullah dan Tuan Hj.Arshad Masjuri.1

1

(25)

Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1974, PUM telah didirikan secara

resmi dalam satu rapat kali pertama yang diadakan di Kolej Islam Kelang, Selangor

Darul Ehsan. Draf perlembagaan telah diluluskan di dalam rapat tersebut.Sempena

berdirinya PUM itu telah diadakan seminar mengenai pendidikan Islam serta peranan ulama' yang dihadiri oleh tokoh Islam dan mufti-mufti. Rapat pertama PUM ini telah

memilih Allahyarham Hj. Nik Muhyiddin Musa sebagai Yang Dipertua PUM

pertama. Manakala Hj. Ahmad Awang telah dipilih menjadi Yang Dipertua kedua

dari tahun 1981 hingga 1999. Hj. Abd Ghani Samsudin adalah Yang Dipertua ke tiga

dilantik sejak 1999 hingga 2003. Hj. Md. Saleh Hj. Ahmad merupakan Yang

Dipertua ke empat bermula dari 2003 hingga sekarang. 2 Di antara pemimpin awal

yang pernah terlibat dalam memimpin PUM ialah Allahyarham Dato' Fadhil Mohd

Nor, Dato' 1-Iaron Din, Dato' Dr. Abdul Hamid Othman, Ustaz Taib Azamuddin dan

ban yak lagi. 3

2. Tujuan Pertumbuhan Persatuan Ulama Malaysia

Persatuan Ulama Malaysia merupakan salah satu organisasi bukan kerajaan

(NGO) dan badan bukan politik yang mempunyai objektif untuk mempertahankan

institusi ulama. Organisasi ini merupakan sebuah wadah bagi para ulama dan

cendekiawan Islam mencetuskan ide-ide yang bagus dan progresif terhadap persoalan

2

Persatuan Ulama Malaysia, Ulama Menjawab, Februari J 996, h, 5

3

(26)

umat sedunia yang semakin rumit. Bidang-bidang yang disentuh termasuklah isu-isu

pendidikan,ekonomi,budaya,politik dan sebagainya.

Dalam kelembagaan PUM, pasal 111 disebutkan bahwa tujuan pembentukkan ialah

untuk:

I. Menyatukan Ulama dalam harakah Islamiyah dan mengembelingkan

tenaga untuk menegakkan syariat Islam dan mempertahankan kebenaran

dan kemurnian ajarannya.

2. Meninggikan kedudukan dan taraf Ulama di dalam masyarakat.

3. Menjalankan usaha-usaha kebajikan untuk ahli-ahli.

4. Menjalankan usaha-usaha penyelidikan ilmiah dan pengeluaran

buku-buku ilmiah yang sah di sisi undang-undang serta menghidupkan

karya-karya Islam yang lama.

5. Bekerjasama dengan persatuan-persatuan Islam yang lain di dalam negeri.

6. Meninggikan nilai-nilai akhlak dan rohaniah di dalam masyarakat dan

menhancurkan sendi-sendi keruntuhan moral.

7. Memainkan peranan dan memberi bimbingan kepada masyarakat untuk

membina dan membangun ummah menurut Islam.

8. Menjalankan ikhtiar untuk mensukseskan tujuan-tujuan di atas dan

meninggikan martabat Persatuan Ulama Malaysia.4

(27)

Persatuan Ulama Malaysia berpegang kepada hadis Rasullallah s.a.w:

cb•' ', . .. .. \1,,..J, I ,' .\..9 ' <1..i\....J.i.9 . . .cbl' ', . .. \1...1, I ,' ,\..9 ' ... o.l..u 0 .• セセ|BBBBANN[i@ セ@ .IO I .<' . • <;.., . oi.) ,' NNNNNNNMMセ@ セB@ .

J "', .

セセNNNNO@ L '

Dari Abi Said Alkadri radhiyal/ahuanhu berkata: Beliau te/ah mendengar

Rasul/ah SAW bersabda: " Kalau kamu me/ihat kemungkaran, ubah/ah dengan tangan (Iwasa). Jika tidak mampu, lakukan dengan lidah (lisan) dan

jika tidak mampu juga, maka bantahlah di dalam hati. ]tu/ah se/emah-lemah

iman.

3. Visi Dan visi Persatuan Ulama Malaysia

I. Visi

Visi Persatuan Ulama' Malaysia dirangkumkan demi merealisasikan:

a. Qiadah Jama 'ieyyah

b. Pengurusan Berhikmah

c. Persatuan U mat

1. Kepemimpinan Jama'ie

Kepimpinan Jama 'ie adalah melambangkan penghargaan kepada ilmu,

pengalaman dan takhassus setiap individu pemimpin dan pengikut. Ia merealisasikan

(28)

kepada orang lain tanpa dasar-dasar pemikiran yang kukuh.5 Ini wajar selaras dengan

hadis Rasulullah SAW:

Orang yang bermu.fakat tidak akan kecewa manakala orang yang beristikharah tidak akan menyesal.

Kepemimpinan yang demokratis memberi ruang kepada pandangan yang

berbeda untuk dipertimbangkan tanpa .fardh wa al is ti 'la'. Dengan membudayakan

brainstorming dan wacana ilmiah akan tercapailah hasil pemikiran yang terbaik dan

bagus.

Kepemimpinan Jama 'ie tidak hanya bermakna ketua tidak ada kuasa, ia juga

bukan hanya sebagai moderator pertemuan semata-mata. Sebaliknya ia adalah

pem1mpm yang bersifat adil di antara sistem presidensial dan sistem demokrasi

liberal. Ia tidak mensia-siakan pandangan masyarakat. Dal.am masa yang sama

memberi ruang kepada ketua untuk bertindak dengan bijaksana menurut tuntutan

keadaan yang mendesak.6

2. Pengurusan Berhikmah

Pengurusan berhikmah atau bijak ialah pengurusan yang memanfaatkan segala

usaha dan sumber yang viable untuk kelancaran dan ketangkasan organisasi.

Sehubungan dengan itu, PUM sudah mulai bekerja ke arah melaksanakan konsep

5

Persatuan Ulama Malaysia, Wacana Pengurusan, Ucapan Dasar YDP, h 2

6

(29)

pengurusan yang bijaksana. Malah dalam konteks keahlian PUM misalnya, muatan

akses dimanfaatkan untuk memungkinkan pendaftaran keahlian secara on-line, selalu

kemaskinian dan data-data keahlian boleh dicapai melalui server.

Pengurusan ini menekankan work/low pentadbiran yang pantas dan benar,

baik dari segi keuangan, pembelian, pembayaran maupun dalam aspek pelaksanaan

agenda atau proyek yang telah diputuskan.

Kursus untuk peningkatan keahlian petugas akan dirangka dan dinilai dari

waktu ke waktu untuk memastikan para petugas PUM sebanding dengan tuntutan

semasa Harakah !slamiyyah sekarang ini.7

3, Perpaduan Ummah

PUM berjanji untuk sebisa mungkin mempereratkan hubungan silatun-ahim di

kalangan seluruh kumpulan gerakan Islam, bahkan seluruh kumpulan yang ingin

memperjuangkan cita-cita yang dirumuskan bersama, walaupun mungkin terdapat

sedikit perbedaan. Singkatnya perkara ini adalah suatu kewajiban utama PUM agar

dapat menyelamatkan umat dari kekeliruan, kebohongan serta perpecahan oleh para

pemimpin negara yang menggunakan cara-cara yang licik untuk menjatuhkan

martabat agama, bangsa, dan negara. lni selaras dengan ajaran Islam yang

menegaskan:

iヲセセ@

NL[NNNセ@

ᄋ\セN]MA@

:Jili

セᄋセG|M

c.-0'.,

r

l

セNL@

i

セ@

1 • ..

エセMセ@

iセ@

:

·, ,l\ GI

セ@

0r

'f セ@ セ@ J

/-?.Y

セ@ セ@

Y ,

PセNイMG@ ,

( \ , : ゥセ@ Oオャセャ@ <.J_,..,)

7 Pcrsatuan Ula1na Malaysia,

(30)

Artinya: "Sebenarnya orang-orang Yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu (yang bertelingkah) itu; dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu bero/eh rahmat. " ( Q.S. Al- Hujurat 49 : I 0)

2. MISI

Serentak dengan penekanan dan pennc1an visi PUM tersebut, untuk

merealisasikan v1s1 berkenaan, dengan menjadi tanggung jawab PUM

memperkenalkan misi-misi berikut:

1. Memupuk Syafafiyyah Ruhiyyah

Hubungan rohaniah yang hangat adalah faktor yang menjiwai dan menjalin

ikatan mahabbah antar pimpinan, ahli PUM, dan masyarakat. Oleh karena itu, suatu

misi penting pimpinan dan aktivis PUM ialah melaksanakan amalan-amalan yang

memberi kekuatan rohani atau mencapai potensi tersebut agar sampai kepada derajat

syafafiyyah yang tinggi sehingga hampir dengan maqam dan derajat rohani para

leluhur di waktu silam.8

Dalam hadis Qudsi Allah SWT berfirman:

(31)

Arlinya: Dari Abi Hurairah radhiyallahuanhu: re/ah bersabda Rasullu/lah SAW: Sesungguhnya Allah SWT berfirman: "Para hamba-Ku akan terus berusaha menghampirkan dirinya kepada-Ku dengan amalan sunat. Sehinggalah Aku mengasihi mereka. Apabila Aku mengasihi mereka, Akulah tangan yang menggerakkan, Aku/ah mata yang mereka me/ihat dengannya. "

2. Membentuk Prasarana Tarbiyyalz Harakiyyalz yang Viable dan Global Pimpinan PUM dari masa ke rnasa berusaha menarnpilkan ide, bahan-bahan

yang relevan, sumber-surnber on-line, perisian yang perlu. dimiliki dan dikuasai dalarn rnemanfaatkan teknologi inforrnasi masa kini.9

Melalui halarnan Web rasrni, tidak rasmi dan halaman Web sahabat PUM

mernbibitkan kesedaran mengenai dakwah, ilrnu, teknologi, politik, sosial dan

isu-isu sernasa untuk pimpinan dan pengikut.10

a. Iltizam dengan Muntada Haraki

Hubungan berkala setiap rningguan atau dwi-rningguan rnerupakan keharusan

bagi para pemirnpin di setiap tingkat. Oleh karena itu suatu perternuan khusus

bagi Muntada Haraki PUM akan diusahakan oleh Lajnah Tarbiyyah PUM Pusat dalam ternpoh terdekat. Sukatan usrah bagi Harakah Islamiyyah lain

rnungkin boleh rnenjadi sandaran untuk menghasilkan clraf sukatan Muntada.

9 Persatuan Ulama Malaysia, Wacana Pengurusan, Ucapan Dasar YDP, h, 4

(32)

Para pem1mpm PUM disetiap tingkat dan Pengerusi Jawatankuasa Kecil

berkenaan di samping anggota dan ahli-ahli PlJM mustahak beriltizam dengan

program ini demi kelancaran pergerakan.11

b. Mencapai Matlamat Organisasi Harakah c・ュエセイャ。ョァ@

Dalam pengurusan terdapat masalah-masalah khusus diciptakan untuk

sesuatu organisasi mencapai mutu pengurusan yang tinggi dan cakap. Ada

yang disebut Standard ISO 9000 dan sebagainya. PUM perlu berilitzam agar

hal berkenaan dapat dicapai dalam masa-masa yang akan datang demi

memastikan keberhasilan kita dalam kerja dakwah dan tarbiyyah dan

kecemerlangan PUM itu sendiri.12

3. Urusan Pejabat Yang Bagus

Pejabat bagus atau smart office adalah pejabat yang dilengkapkan dengan

segala prasarana sistem dan alat yang canggih dan moderan. Beberapa pelengkapan

lama perlu diganti dan direnofasi untuk mencapai kemajuan ini dari masa ke masa.

Penggunaan pencarian data secara on-line search adalah suatu yang

memudahkan tugas pengurusan dari sudut yang berkaitan dengan alamat ahli,

pekerjaan dan lain-lain.13

11

Persatuan Ulama Malaysia. Persatuan Ulama Malaysia; Tiga Dasawarsa, 2006, cet I, h. 3

12 Persatuan Ulama Malaysia, Wacana Pengurusan, Ucapan Dasar YDP, h 5

13 Persatuan Ula1na Malaysia,

(33)

a. Membangun Aset, Menambah Sumber Dana dmn Membuat Imarah

atau Kompleks Ulama'.

Sumber keuangan mudah dan perlu ditingkatkan dari masa ke masa. Ini

akan memudahkan PUM bergerak, mengadakan majelis-majelis ilmu dan

Tarbiyyah Harakiyyah tanpa mengharapkan sumbangan pihak-pihak luar

membantu sepenulmya kegiatan kita. Suatu usaha untuk mempromosikan

PUM dan mengumpulkan dana untuk menampung pelbagai kegiatan baik

oleh PUM, mahupun badan-badan yang seiring dengannya hendaklah

dibuat dengan proaktif agar halangan-halangan keuangan dapat diatasi 14

b. Pembudayaan Syura

Adab 'Hiwar' atau 'al-Munazarat' perlu dipahami, diamalkan dan dijadikan budaya organisasi. Penghormatan kepada sahabat lebih lagi kepada

pemimpin, perlu ditampilkan dalam pembicaraan dan diskusi demi mencapai

kesepakatan dengan hujah-hujah yang sahih dan rasional. Apabila ruang

untuk menampilkan pandangan dibuka luas dengan penuh rasa penghargaan

satu sama lain tanpa terbawa-bawa dengan trend merendah-rendahkan sahabat, kita akan mendapati kebaikan bermusyawarah dan bermufakat. Kita

akan dapat mencapai kata sepakat setelah melihat hujah yang beragam.

14

(34)

Hujah tersebut mematangkan pemikiran dan membawa kita kepada suatu

konklusi yang paling hampir kepada kebenaran. 15

c. Menambahkan Keahlian PUM

Jawatankuasa Intelektual dan Profesional mungkin boleh menganjurkan majelis-majelis khusus di mana dalam majlis tersebut kita menerangkan

keperluan menyertai PUM dan kebaikan yang boleh diraih apabila seseorang

itu menjadi ahli.

Usaha untuk memperbaiki rekod ahli sedang dibuat oleh pihak Sekretariat

dan tindakan memperbanyakkan ahli boleh menjana kewangan dan sumber

tenaga manusia bagi PUM.16

4. Menaikkan Martabat dan Pengenalan PUM (Dalam dan Luar Negara)

PUM perlu ikut serta dalam acara-acara peringkat kebangsaan dan

antarabangsa yang sesuai. Para ilmuan, professional dan alim ulama' boleh

membuktikan keunggulan dan sumbangan mereka dalam majelis-majelis yang

berkaitan. Dari sudut jangka panjang, PUM tidak akan rugi membiayai pelaburan dan

penyertaan demikian.

Dalam masa yang sama kita wajar mempunyai pendirian sendiri dalam segala

perkara yang menyentuh kepentingan rakyat dan isu semasa. l:ni bermakna think-tank

15 Persatuan Ulama Malaysia,

U1acana Pengurusan, Ucapan Dasar YDP, h 5

(35)

kita perlu pantas, cakap, dan bermaklumat dalam perkara-perkara yang berkaitan

demi membekalkan pimpinan utama PUM dengan maklum balas yang segera.

5. Mengutamakan Keselarasan Gerakerja Organisasi dan Gerakan-gerakan

Islam

Perkembangan mutakhir telah memudahkan usaha untuk menyelaraskan kegiatan gerakan-gerakan Islam yang ada di dalam negara kita. Namun tugas ini

tidaklah semudah yang diharapkan. Masih banyak perkara yang perlu

diperbincangkan dan disepakati. PUM mungkin antara wadah yang boleh berperan

dengan berkesan dalam bidang ini. Kita wajar mengamalkan budaya menghargai

antar sesama gerakan Islam, sama ada yang lama maupun yang baru.17

6. Membentuk Masyarakat Madani

PUM perlu berusaha untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, yang disebut

sebagai bertamadun dan berperikemanusiaan; yaitu Masyarakat Madani. Ciri-ciri

Masyarakat Madani ialah masyarakat yang membudayakan ukhuwwah, rasa

persaudaraan dan kasih sayang; baik kepada orang Islam maupun kepada yang bukan

Islam, saling membantu untuk kebaikan, kebenaran dan keadilan. Ia menegaskan

amalan berkerjasama untuk mewujudkan kesejahteraan untuk semua, bagaikan aur

dengan tebing. Ia masyarakat yang melaksanakan tuntutan amr makruf dan nahi

mungkar, berlapang dad a untuk mendengar pendapat orang lain dan teguran yang

konstruktif. la masyarakat yang membangun akhlak dan membentuk kemurniaan

17

(36)

jiwa, mendaulatkan keadilan dan budaya Syura, memajukan negara dalam dimensi

kerohanian, kemanusiaan dan kebendaan atas landasan taqwa dan 'ubudiah kepada

Allah SWT. 18

Prinsip asas Masyarakat Madani ialah sistem keyakinan (Aqidah) yang

berlandaskan Islam seperti yang diperuntukkan oleh Perlembagaan Malaysia Pasal 3

dan prinsip Khilafah. Prinsip-prinsip yang unggul ini bersifat global, mementingkan

ukhrawi, dan kehidupan duniawi; merangkum seluruh kepentingan manusia tanpa

diskriminasi; baik karena bahasa, wama kulit ataupun keturunan bangsa. Dasar yang

membebaskan manusia dari meterialistik dan keangkuhan diri untuk tunduk dan

patuh kepada perintah Allah SWT.19

4. Kcahlian Pcrsatuan Ulama Malaysia

Walaupun PUM sentiasa memastikan ahlinya terdiri dari mereka yang

berpendidikan agama secara formal. Namun, untuk memperluas ruang aktivitas,

keterlibatan dan kehadirannya di dalam masyarakat, PUM juga menerima

individu-individu mana yang berminat menjadi ahli,asalkan ia seorang rnuslim yang mencintai

atau beriltizam dengan tugas ulama. Para ahli PUM sekarang ditargetkan lebih kurang

3,000 orang di seluruh negara.20

18 Persatuan Ulan1a Malaysia,

fflacana Pengurusan, Ucapan Dasar YDP, h 6

19 Persatuan Ulama Malaysia, Wacana Pengurusan, Ucapan Dasar YDP, h 7

20

(37)

Mengikut perlembagaan PUM,keahliannya terbagi kepada 3 kategori yaitu

Ahli Biasa,Ahli Seumur Hidup dan Ahli Kehormat.Ahli Biasa ialah individu-individu

yang beragama Islam,warganegara Malaysia yang mukallaf serta bernmur tidak

kurang dari 18 tahun.Mereka disyaratkan sanggup menerima clan mematuhi

undang-undang persatuan.21 Manakala bagi ahli kehormat pula terdiri daripada tokoh-tokoh yang pernah berjasa walaupun bukan rakyat Malaysia. la tidak seperti ahli biasa yang

mesti menjadi rakyat Malaysia sebagaimana yang yang ditetapkan dalam

perlembagaan PUM. 22 Ahli Seumur Hid up ialah individu yang tertakluk kepada

syarat-syarat yang sama seperti ahli biasa,tetapi dikenakan bayaran luran tahunan

sebanyak RM! 00.00 (RP 250.000) sekaligus,berbanding ahli biasa yang hanya

dikenakan luran tahunan sebanyak RMI0.00 (RP 25.000). Manakala Ahli Kehormat

ialah ahli yang dilantik dengan persetujuan 2\3 daripada Ahli Jawatankuasa Kerja

Pusat Persatuan.23

Sampai saat ini, jumlah ahli kehormat PUM yang telah dilantik ialah sebanyak

lima orang. Mereka ialah SS Datuk Seri Harussani Zakaria (Mufti Kerajaan Negeri

Perak Darul Ridzuan), Y AA Datuk Sheikh Ghazali Abdul Rahman (Ketua Pengarah/

Ketua Hakim Syarie, Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia), al-Fadhil Ustaz

Hj.Ahmad Awang (mantan YDP-PUM Kedua), Datuk Hj.Mohd Nakhaie Hj. Ahmad

21Persatuan Ulama Malaysia, Persatuan Ulan1a Malaysia: Tiga Dasmvarsa, cet l,2006,h 4

22

Persatuan Ulama Malaysia, U/ama Menjawab, Februari 1996,h 21

23

(38)

(Yang Dipertua Y ADIM) dan al-Fadhil Ustaz Hj.Abd. Ghani Hj. Samsudin (mantan

YDP-PUM Ketiga).

Kesemua mereka merupakan kumpulan ahli kehormat pertama yang dilantik

pada bulan Juli 2006, bersempena dengan Seminar Kebangsaan 50 Tahun Merdeka

Perspektif Islam, anjuran bersama PUM dan Y ADIM. Pelantikan ahli kehormat PUM

dibuat berdasarkan sumbangan tokoh-tokoh yang berjasa kepada agama Islam di

• • 24

negara 1m.

5. Struktur Organisasi

PUM sebagai sebuah organisasi yang sudah matang, mempunyai struktur

jawatankuasa yang mantap, lengkap dan tersusun. Struktur jawatankuasa PUM dari

segi susunan organisasinya dibagikan kepada dua kategori, yaitu Jawatankuasa Kerja

PUM Pusat dan Jawatankuasa PUM Negeri (Cawangan).25

a. Jawatankuasa Kerja PUM Pusat.

Struktur jawatankuasa Kerja PUM Pusat terdiri daripada

sekurang-kurangnya sembilan (9) orang dan tidak melebihi lima belas (15) orang.

Jumlah ini tidak termasuk Pengurus-pengurus PUM Negeri yang secara

otomatis juga merupakan Ahli Jawatankuasa Kerja PUM Pusat.

Sedangkan Pengurus Sekretariat Pemuda adalah ahli Jawatankuasa yang

24 Persatuan Ulama, Tiga Dasmvarsa, Ibid h 3

25

(39)

dilantik untuk turut menganggotai AJK PUM Pusat sebagai ahli

jawatankuasa tambahan.26

Struktur Organisasi PUM Pusat yang resmi ialah:

a. Seorang Yang Dipertua

b. Seorang Timbalan Yang Dipertua c. Dua orang Naib Yang Dipertua

d. Seorang Setiausaha Agung

e. Seorang Penolong Setiausaha Agung

f. Seorang Bendahari Agung

r-;;;!"'USTAKAAN UTAMA .\

セii@ SYAHIO jakajGセt@

,._

g. Tidak lebih lima orang ahli jawatankuasa yang terpilih di dalam

Musyawarah Agung Perwakilan Tahunan PUM.

h. Tiga orang AJK yang dilantik oleh YDP dengan persetujuan

Jawatankuasa Kerja Pusat,dan

i. Semua Pengurus PUM Negeri (cawangan)

b. Jawatankuasa PUM Negeri

Jawatankuasa PUM Negeri bertanggungjawab mengumpulkan ahli dari

kalangan para ulama setempat dan individu-individu yang berminat serta

berdedikasi terhadap Islam untuk menyatukan tenaga dan pikiran mereka

demi faedah agama dan masyarakat Islam. Mereka disarankan menjadi

(40)

pembimbing kepada orang banyak di dalam masalah agama dan

menasehati masyarakat ke arah menghayati cara hidup Islam.27

Jawatankuasa ini juga digalakkan mengadakan kerjasama yang erat

dengan badan-badan Islam setempat serta institusi-institusi lain untuk

mencapa1 tujuan-tujuan persatuan. Mereka juga digalakkan berusaha

membuat penyelidikan ilmiah dan mengeluarkan risalah-risalah,buletin

atau apa-apa saja sebagai bahan tertulis yang sah di sisi undang-undang

untuk disebarkan kepada orang banyak demi manfaat bersama.28

SENARAI STRUKTUR ORGANISASI PERSATUAN ULAMA

MALAYSIA SESI 2005-2009

Yang Dipertua : Al-Fadhil Dato' Hj. Md.Saleh Hj. Ahmad

Timbalan Yang Dipertua : Dato' Sheikh Abdul Halim Abdul Kadir

Naib Yang Dipertua I : Prof. Madya Dr. Abdul Karim Ali

Naib Yang Dipertua II : Prof.Madya Dr. Fauzi Deraman

Seketaris Agung

Bendahara Agung

: Dr. Mohd Rosian Mohd Nor

: En.Baharom Kasim

27

Persatuan Ulama Malaysia, Ulama Menjawab, Februari 1996, h 11

28 Persatuan Ula1na, T;ga Dasa11

(41)

Ahli-ahli Jawatankuasa Wilayah Pusat:

I. Ustaz Hj. Ghazali Abdul Hamid

2. YA Abu Bakar Mohd Daud

3. YAA Tuan Hj. Muhammad Abdullah

4. Dato' Hj. Najmi Hj Ahmad

5. Ustaz Rumaizi Ahmad

6. Ustaz Nik Yusri Musa

7. Prof. Mad ya Dr. Ishak Sulaiman

Pengurus-pengurus PUM negeri:

I. Wilayah Persekutuan : Prof Madya Dr. Lukman Abdullah

2. Selangor : Ustaz Mohd Zamri Mohd Shapik

3. Johor : En. Awwaluddin Juffery

4. Perak : Dato' Sheikh Mohd Noor Mansor

5. Kelantan : Prof. Madya Shukeri Mohamed

6. Terengganu : U staz Haj i. Y ass in Sall eh

7.

Pulau Pinang : Dr Wan Salim Mohd Nor

8. Sabah : Ustaz Harn Haya29

(42)

B. Kedudukan Dan Peran Persatuan Ulama Malaysia di Malaysia

Persatuan ulama didirikan adalah untuk memikul tanggungjawab atau amanah

penyebaran Islam sebagai satu amanah Rasul kepada Ulama. Sama ada masyarakat Malaysia suka atau tidak suka, diakui atau tidak diakui itu adalah persoalan lain dan

terserah kepada tanggapan dan tafsiran masing-masing. PUM telah menyampaikan

dakwah berasaskan apa yang ada di dalam Al-Quran dan hadis, bukan berasaskan

kehendak manusia. Islam tidak tunduk kepada kemauan dan kehendak manusia serta

kehendak semasa, tetapi ia membentuk dan mengarahkan manusia apa yang wajib

dilakukannya untuk kebaikan manusia itu sendiri.30

Dengan ilmu Islam yang ada pada ulama, PUM telah memikul amanah yang

besar ini. PUM telah melakukan kerja-kerja dakwah berasaskan kepada panduan

bahwa ulama pewaris Nabi, PUM bukan hanya dibentuk sebagai sebuah kesatuan

sekerja,tetapi juga sebagai badan yang meneruskan penyampaian dakwah, suatu

usaha yang telah dilakukan oleh para nabi dan rasul hingga PUM meneruskan tugas

• . 31

1111.

Dengan adanya PUM, suara ulama akan didengar. Walaupun di Malaysia

telah mempunyai pegawai agama atau mufti yang boleh bersuara, tetapi apabila

suaranya tidak dapat diterima oleh pihak tertentu, maka fatwa atau pandangannya

terpaksa dimasukkan ke dalam fail sahaja. Tetapi jika suaranya disalurkan melalui

30

Persatuan Ulama Malaysia, Ulama Menjawab, Februari I 996 h 22

(43)

PUM, orang banyak akan menganggap bahwa suara tersebut adalah dari suara ulama

bukan suara-suara individu. 32

Persatuan Ulama Malaysia adalah merupakan satu badan bukan kerajaan

(NGO) berbeda dengan majelis Agama Islam di bawah pentadbiran kerajaan

negeri-negeri. Fungsi Majelis agama islam adalah untuk menjaga hal ihwal orang Islam itu

sendiri sementara kewujudan PUM pula hanya bersifat seba.gai satu badan bukan

kerajaan (NGO) untuk mengemukakan Islam secara sempurna kepada umat tanpa

memerlukan sebarang otoritas. Kewujudan PUM sebenarnya adalah untuk

mengemaskinikan perjalanan dakwah dari simpang siur dan salah paham mengenai

Islam akibat daripada sistem nasionalis sekular yang dipaksakan kepada masyarakat

Islam oleh kerajaan.33

PUM juga telah mengambil bagian yang aktif dalam seminar-seminar Islam

antarbangsa di luar negara dan pandangan wakil-wakil PUM telah diterima baik

dikalangan jamaah Islam antarbangsa. Sementara itu PUM juga telah menganjurkan

berbagai seminar di peringkat nasional yang membincangkan berbagai masalah

ummat. Dan PUM juga menyertai berbagai seminar Islam anjuran dari pelbagai

badan di dalam negeri.34

32

Persatuan Ularna Malaysia, Ulama Menjawab, h 23

n Abd Ghani, Sarnsudin, Ucapan Dasar PUM 2002, Jawatankuasa Penerbitan PUM, h 21

34

(44)

PUM sebagai sebuah badan dakwah dan bukan badan kerajaan (NGO), dari

masa ke masa telah mengadakan hubungan dengan pertubuhan-pertubuhan NGO,

sama ada pertubuhan dalam negeri maupun luar negara.Di lingkungan antarbangsa,

PUM merupakan salah satu persatuan yang menyertai World Assembly of Muslim

Youth ( MAMY), melalui pejabat cawangan W AMY di Malaysia. Selain dari

MAMY, PUM juga merupakan ahli Organisasi Ulama Sedunia yang dipimpin oleh

Prof.Dr.Yusuf al-Qardawi. Di peringkat Nasional, PUM mempunyai hubungan yang

erat dengan organisasi non pemerintah (NGO) seperti ABIM( Angkatan Belia Islam

Malaysia), JIM( Jamaah Islam Malaysia), Persatuan Dam! Fitrah Malaysia, Malaysia

Chinese Muslim Association (MACMA) dan lain-lain. PUM turut menganggotai

Allied Coordinating committee of Islamic NGOs ( ACCIN), sebuah badan penyelaras

bagi aktivitas dan program yang diwakili oleh berbagai organisasi Islam di

Malaysia. 35

Peranan PUM dalam konteks is/ah dan dakwah di negara kita iaitu untuk

menyegarkan kembali aspek-aspek penghayatan Islam dalam segala bidang. Islam

perlu diketengahkan sebagai penyelesaian yang viable bagi kemelut kemanusiaan di

dalam dan luar negari. Agenda-agenda kemasyarakatan, ekonomi, politik, budaya dan

sosial Islam perlu dtampilkan tanpa rasa malu dan diselubungi sikap inferiority

complex. Sumbangan agama Islam tetap unggul dan tidak ada agama serta dasar

falsafah lain yang dapat mengatasi keunggulan Islam. Dalam usaha memartabatkan

セU@ Persatuan Ulan1a Malaysia,

(45)

Islam, kita yakin PUM mempunyai ruang untuk berkisar dan berperan, di samping

sekian banyak organisasi dan badan-badan dakwah yang beragam dalam negara kita.

Kita yakin dengan apa yang clikatakan oleh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi sebagai Ta 'addud a/-Tanawwu' yang saling berkerjasama clan bukan Ta 'addud al-Ta 'aarudh

- kehadiran yang saling bercakaran clan bertentangan. 36

Firman Allah SWT dalam Surah Yusufayat 67:

/ .,. be .,,,,,. be be

[AスPセSZセQ|@

ェS[セQセ@

セセMセ⦅L@

&;

;J.c

セ@ セQ@ セ@

S>}

セセNク@

セiZZN⦅[@

Artinya: " Dan ia berkata lagi: "Wahai anak-anakku! janganlah kamu masuk (ke

bandar Mesir) dari sebuah pintu sahaja, tetapi masuk/ah dari beberapa buah pintu

Yang ber/ainan. dan Aku (dengan nasihatku ini), tidak dapat menyelamatkan kamu

dari sesuatu takdir Yang telah ditetapkan a/eh Allah. Kuasa menetapkan sesuatu

(sebab dan musabab) itu hanya tertentu bagi Allah. kepadaNyalah Aku berserah

diri,dan kepadaNyalah hendaknya berserah orang-orang Yang mahu berserah diri''.

( Surah Yusuf, 12:67)

36 Persatuan Ula1na Malaysia,

(46)

Selaras dengan asas Fiqhu/ Harald di atas, maka adalah menjadi kewajipan

setiap aktifis harakah PUM agar memastikan kesuksesan wadah ini dalam

mendaulatkan Islam di negara kita. Dengan pencapaian cemerlang setiap Harakah

lslamiyyah yang terwujud di setiap tempat maka kecemerlangan pencapaian itu akan

berpadu membentuk puncak kegemilangan kejayaan Islam itu sendiri.37

Persatuan Ulama Malaysia berdiri atas nama orga111sas1 yang tidak

menyatukan diri dengan politik kepartaian. PUM dapat meluaskan dakwah Islam dan

boleh cliterima baik oleh masyarakat clan agensi- agensi atau institusi agung di

Malaysia. PUM juga boleh diterima oleh mereka yang tidak menyertai sebarang

pat1ai politik. Jacli PUM clapat meluaskan dakwah dan sasarannya yang meliputi

berbagai tingkat golongan clan orgarnsas1. Sikap PUM dijelaskan clalam

undang-undang tubuhnya yaitu untuk mengerahkan tenaga para ·c1lama dalam harakah

Islamiah bagi melaksanakan syariat Islam.38

Di antara peranan PUM lagi ialah membina kesaclaran umat untuk memahami

Islam sebagai agama yang .1yu11111/, sekaligus membina sebuah masyarakat yang

bertakwa. Tingkatan sepenuh takwa adalah menegakkan unclang-undang clan

peraluran Allah di clalam kehidupan kita walau di mana pun juga kita beracla. PUM

juga meluaskan media Islam sebagai alat untuk menyebarkan kepahaman Islam, ini

37

Persatuan Ulan1a Malaysia, fVacana Pengurusan, Ucapan l)asar YC,P, h I

(47)

karena PUM melihat kebanyakan media hari ini memberikan gambaran buruk

terhadap Islam, menghina Islam dan sebagainya. Di antaranya lagi PUM juga ingin

berusaha semampunya untuk menarik sebanyak mungkin organisasi Islam, dengan ini

dapat memperbanyakkan saluran dakwah Islam terutama dikalangan pejabat kerajaan

clan S\Vasta. 39

C. Hubungan Persatuan Ulama Malaysia Oengan Majelis Fatwa Malaysia

Majelis fatwa adalah merupakan badan hukum tertinggi dan berotoritas bagi

negeri-negeri. Majelis fatwa merupakan salah satu sumber perunclangan Islam di

Malaysia. selain dari clraf-clraf dan undang-unclang tertulis.Majelis fatwa mempunyai

peranan dan tanggungjawabnya yang tersendiri untuk rnenyelesaikan apa-apa

persoalan mengenai Hukum Syarak serta menjelaskan kekeliruan dan kesamaran

sesuatu hukum yang timbul dalam masyarakat bagi rnembolehkan umat Islam

mengamalkan ajran-ajaran Islam dengan lebih sempurna berpedornankan pada fatwa

tersebu1.·1

°

Fatwa adalah dari nas jawab Mufti, atau ia adalah hukum Syarak yang

clikeluarkan oleh mufti dengan fatwa-fatwanya. Sepanjang fatwa itu mengandungi

hukurn Syarak, maka wajib ianya berlandaskan kitab Allah clan hadis Nabi SA W.41

w Pcrsatuan Ula111a Malaysia, U/c1111a k!e1?ia11·ah h, 30

iu !nstitut f(efaha1nan lsla111 Malaysia, Asas Dan Kerangka I'eru11danga11 1Vegara /sh1111

1\ !ala.1'sio. cet l, 2005 h 49

(48)

Orang yang memberikan fatwa henclaklah mempunyai ilmu clan bersifat

benar. Karena tugas ini tugas suci yang pernah clilakukan oleh ulama sahabat. Allah

telah mengharamkan seseorang itu memberikan fatwa clan menjatuhkan hukuman

tan pa i I 111 u :12

Persatuan Ulama Malaysia clan Majelis fatwa aclalah merupakan dua badan

yang berbeda peranan clan fungsinya.Persatuan Ulama juga bukanlah suatu baclan

yang beracla clalam sebuah perlembagaan clan juga bukan baclan kerajaan sebagaimana Majelis fatwa Malaysia.Persatuan Ulama hanyalah merupakan suatu

baclan bukan kerajaan, namun Persatuan Ulama aclajuga berhubungan clengan Majelis

fatwa walaupun seclikit yaitu Persatuan Ulama acla juga memberi panclangan kepacla

fvlajelis fatwa tentang unclang-unclang atau fatwa yang ingin clikeluarkan. Dan

cliantara ahli Persatuan Ulama juga aclalah merupakan ahli Maj el is Fatwa yaitu Yang

DiPertua Persatuan Ulama A!-Faclhil Dato Haji Mad Saleh Haji Ahmad adalah

seorang Mufii empat buah negeri iaitu Selangor, Kedah,Pulau Pinang,dan Perak.Ini

memudahkan antar clua badan ini beke1jasama memberi pendapat atau ide tentang

masalah- masalah yang berlaku dalarn masyarakat clan dalam rnengeluarkan fatwa. 43

PUM rnengeluarkan pandangan adalah tidak asing atau salah, ini karena para

ilmuan agama, dan yang bertaraf profesor atau tidak aclalah bebas memberi

pandangan atau tidak memberi pandangan apabila ditanya. Bagairnanapun ia

'12Mnhn1ud Saedon.Oth111an, !nslitusi Pe111adhiran U11dang-U11da11g dan l\.ehaki1na11 /sla111,

Malaysia. 1996, eel I, h. 145

(49)

mempunyai bak memberi pandangan. Dan ia wajar memberi pandangan karena itu

adalah kewajibannya dan tanggung jawabnya sebagai orang yang diberi ilmu oleh

Allah SWT. Hak dan kebebasannya untuk rnenjawab berdasarkan ilmunya clan

keyakinannya tidak boleh dinafikan sernata-rnata karena ia tidak cliiktiraf sebagai

mufti. Hak tersebut tidak boleh dinafikan dengan alasan bahwa fatwa atau hak

rnernberi fatwa hanya rnutii sahaja.

Jika hak memberi pandangan ini dihapuskan oleh pihak berkuasa, maka

hapusnya hak rnenjawab persoalan agarna oleh ilmuan Islam. kecuali rnereka yang

dilantik sebagai mufti saja. la bercanggah dengan hak asasi manusia dan Islam sendiri

yang rnengamanahkan ilmuan !slam supaya mernberikan pandangan dan

rnembenarkan kekelirnan yang timbul. lnilah hale arnanah, dan peran yang sedang

dilaksanakan oleh Ulama khususnya Persatuan Ulama Malaysia.•·1

11

(50)

A. Pengertian Undang-Undang Islam

Undang-Undang Islam merupakan hukum yang diturunkan oleh Allah s.w.t

untuk kebaikan dan keselamatan manusia serta sekalian alam semesta yang termaktub

dalam dua sumber yang utama yaitu al-Quran dan Sunnah. Hukum Islam ialah

undang-undang yang benar dan adil.1 Sebagaimana firman Allah s.w.t dalam

al-Quran:

Artinya: "Dan Kami turunkan kepadamu (Wahai Muhammad) Kitab (Al-Quran) Dengan membawa kebenaran, untuk mengesahkan benarnya Kitab-kitab suci Yang telah diturunkan sebelumnya dan untuk memelihara serta mengawasinya. makajalankanlah hukum di antara mereka (Ahli Kitab) itu Dengan apa Yang telah diturunkan oleh Allah (kepadamu), dan janganlah

1 Institut Kefahaman Islam Malaysia, Asas Dan Kerangka Perundangan Negara

Islam-Malaysia, cet I, 2005 h 89

(51)

Engkau rnengikut kehendak hawa nafsu rnereka (dengan rnenyeleweng) dari apa Yang telah datang kepadarnu dari kebenaran. bagi tiap-tiap urnat Yang ada di antara karnu, Kami jadikan (tetapkan) suatu syariat dan )a/an ugarna (yang wajib diikuti oleh masing-masing). dan kalau Allah menghendaki nescaya ia menjadikan kamu satu umat (yang bersatu Dalam ugama Yang satu), tetapi ia hendak menguji kamu (dalarn rnenjalankan) apa Yang telah disampaikan kepada kamu. oleh itu berlurnba-lumbalah kamu membuat kebaikan {berirnan dan beramal so/eh). kepada Allahjualah tempat kembali kamu sernuanya, rnaka ia akan mernberitahu kamu apa Yang kamu berselisihan padanya."

(Q.S. Al-Maidah 5 : 48)

Bagi orang Islam, sejauh mana pentingnya hukum islam itu adalah berkait erat

dengan keimanan mereka karena menjadi satu kewajiban ke atas mereka untuk

menegakkan, mengikuti, dan mengamalkannya. Hal ini dapat dilihat dari firman

Allah s.w.t :

,., J .. ) .,,J ) } /. "" セ@ .J ,,. ) t J" ,,.

L>Y-:?Ji

0J

Jr]lj

セi@

JJ

ッ⦅Lセ@

j

セZNヲ^@

HVセZ@

t

I

W1 ;;.J_,.._.,)

セ@

セ⦅Le@

セ|ェ@

Artinya: "Wahai orang-orang Yang beriman, Taatlah kamu kepada Allah dan Taatlah kamu kepada Rasulullah dan kepada "Ulil-Amri" (orang-orang Yang berkuasa) dari kalangan kamu. kemudianjika kamu berbantah-bantah (berselisihan) Dalam sesuatu perkara, maka hendaklah kamu mengernbalikannya kepada (Kitab) Allah (Al-Quran) dan (Sunnah) Rasu!Nya -jika karnu benar beriman kepada Allah dan hari akhirat. Yang demikian adalah lebih baik (bagi kamu), dan lebih elok pula kesudahannya. " (Q.S. An- Nisa' 4 : 59)

Undang- undang Islam adalah bersifat komprehensif dan adalah

undang-undang tertinggi dalam sistem perundang-undangan Islam. Ianya tidak boleh ditandingi oleh

(52)

Undang-undang Islam meliputi setiap aspek kehidupan manusia selaras dengan sifat syumul

Islam itu sendiri. 2 Kesempurnaan Islam berdasarkan kepada kesyumulan risalah

al-Quran dalam firmannya :

/ >, ? J ;:: ,, .,, ;:: > .,.. J ,,, ;::' .... / ?,J ,,.< ,,. .... / GセMM

i®l

i.:.r..,•!'·•ll

e>pj

セェェ@

0..uij

セZ⦅[ZLL@ セ@ 1 ..

:!}

\MLMセi@ •!_le

W_rj

Haセ@ : \ '\

I

J,..:il\ 0 _)J-"')

Artinya: " Dan ingatlah pada hari kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi alas mereka dari mereka sendiri, dan kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan kami turunkan Kitab (A/Quran) kepadamu untuk menje/askan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang- orang Islam"

( Q.S. An- Nahl 16: 89)

Pengertian hukum dalam konteks ilmu hukum islam (usu! fikih) ialah "

Doktrin Allah yang berhubungan dengan tindakan orang dewasa( mukallaf), baik itu

dalam bentuk tuntutan (iqtidha) maupun berupa kebebasan untuk memilih (takhyir)

antara melakukan atau tidak melakukan, dan atau dalam bentuk ketetapan (wadha').

Berbeda dengan semua sistem hukum yang lain, yang sumber hukumnya

semata-mata berdasarkan tradisi dan atau budaya dalam hal ini aka! pikiran para

pembentuk undang-undang. Sistem hukum islam selalu dan selamanya bersumberkan

wahyu Allah dalam hal ini terutama quran karim yang kemudian diikuti

(53)

hadis dan barn digali serta dikembangkan lebih lanjut oleh para ahli hukum Islam

melalui literatur fikih para fuqaha.3

Undang- undang Islam ini juga adalah mernpakan perantaraan bukan sahaja

mernpakan sebuah matlamat, perantaraan adalah perbuatan yang mampu untuk mencapai tujuan te11entu. Undang-undang ini juga mampu untuk menyatukan umat,

hakim atau sultan berhak untuk menyatukan umat dan ianya adalah matlamat yang

benar dan juga salah satu matlamat dalam Islam.4

Undang-undang Islam amat luas mencakup semua aspek kegiatan manusia,

sebagai hamba Allah, sebagai rakyat sebuah negara, sebagai anggota masyarakat dan

juga sebagai anggota keluarga.Undang-undang Islam meliputi undang-undang

berhubung dengan ibadat khas seperti sembahyang, puasa, zakat dan ibadat am

seperti munakahat, muamalat, jinayat, kehakiman, dan seternsnya. 5

Undang-Undang Islam juga adalah mernpakan undang-undang yang terns

hidup, sesuai dengan undang-undang gerak dan subur. Dia mempunyai gerak yang

tetap dan perkembangan yang terns menerns. Karenanya Hukum Islam senantiasa

berkembang, dan perkembangan itu mernpakan tabiat hukum islam yang terns

3 M.A1nin

Su1na,Kedudukan dan peranan Hukun1 !sla1n di Negara Huk111n lndonesia,Jakarta,

2009,h 19

' Husin, Mohd Alkhasri, A!-Syariah A!-ls/amiah Solihah Likul!i Zaman wa Makan, Damsyik,

1391M, h, 128

5

Mahmud Saedon.Othman, lnstitusi Pentadbiran Undang-Undang dan Kehakiman Islam,

(54)

hidup.Oleh karena itu Hukum Islam berdiri atas empat dasar, yaitu: Al-Quran,

As-Sunnah, Ijma' dan Qiyas.6

Undang-undang Islam datangnya dari Allah s.w.t sesuai dengan fitrah

manusia. Oleh karena itu, ia tidak akan berubah, tidak boleh di ubah serta tidak ada sebarang kekurangan dan kecacatan. 7Firman Allah s.w.t:

Artinya: "Sesudah itu, Patutkah mereka berkehendak lagi kepada hukum-hukum jahiliyah? padahal -kepada orang-orang Yang penuh keyakinan -tidak ada

seseorang Yang boleh membuat hukum Yang /ebih daripada Allah." ( Q.S Al-Maidah, 5: 50)

Keistimewaan dan Kesempurnaan Undang-undang Islam

Undang-undang Islam adalah undang-undang yang diridhai Allah. Oleh

karena itu, sudah pasti undang-und

Referensi

Dokumen terkait

Yogyakarta dipilih dengan pertimbangan bahwa wilayah ini merupakan bagian dari vorstenlanden yang sejak berdirinya diberikan otonomi politik dan administrasi oleh Pemerintah

Tetapi, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Indonesia terkait sengketa wilayah di Laut Cina Selatan tidak dapat dipandang hanya sebagai usaha supaya situasi

Dengan jumlah kendaraan tempur yang lebih dari 1000 unit, TNI AD berada dalam posisi yang sulit jika menginginkan armada Ranpur nya berada pada tingkat kesiapan 100% jika tetap

bandotan ( Ageratum conyzoides L.) pada sediaan salep untuk formula 1, 2 dan 3 secara berturut-turut 5%, 7% dan 10% Semakin banyak ekstrak yang diberikan pada

Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan yang selanjutnya disingkat SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah

In the second part, I contextualize Christiano’s view within discourses regarding social epistemology and identify his approach as reliability democracy due to his belief

Telah ditemukan spesies fitoplankton dari kelas Dinophyceae ( Ceratium furca, Dinophysis caudata , Gonyaulax polygramma, Gonyaulax spinifera, Gymnodinium catenatum,