• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partisipasi Masyarakat Terhadap Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Partisipasi Masyarakat Terhadap Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULAUN

A . Latar Belakang

Pasca reformasi di Indonesia menunjukkan adanya era perbaikan di berbagai

lini pemerintahan, dari tingkat pusat sampai tingkat daerah. Dengan reformasi,

pembangunan yang dulunya terkesan sebatas Ibu kota Negara dan daerah Jawa saja

namun kini pembangunan tersebut hampir merata. Dengan adanya otonomi daerah

maka hampir sebagian besar pelosok negeri ini berhak membangun daerahnya

seoptimal mungkin, untuk menunjang kesejahteraan masyarakatnya. Melalui

otonomi daerah ini pula, Pemerintah Daerah berhak mengelolah sumber daya yang

dimiliki termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) guna

menciptakan progresifitas pembangunan daerah.

APBD merupakan salah satu bentuk dari kebijakan pemerintahan daerah.

Melalui APBD ini memungkinkan daerah mampu maksimal dalam mengelola

potensi yang dimiliki, dan diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan

masyarakat. Tentunya setiap daerah mempunyai perbedaan dalam menganggarkan

keuangan dan pendapatan daerah. Daerah yang memiliki potensi Sumber daya alam

(SDA) yang lebih akan lebih banyak membawa hasil pendapatan yang lebih pula,

namun daerah yang hanya memiliki SDA yang biasa-biasa saja maka hasilnya pun

(2)

2

penghasilan, Daerah yang mempunyai APBD besar dan APBD kecil. Sesuai dengan

amanat UU No 33 tentang perimbangan keuangan.

Dalam Pengelolaan APBD diharapkan pemerintah lokal mampu memberikan manfaat dan pembangunan yang lebih menuju kepada pembangunan

kemasyarakatan, memberikan peluang kepada masyarakat agar APBD lebih

membawa kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat lokal sesuai dengan amanat

undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Oleh karena itu

dalam penyusunan APBD diperlukan adanya Partisipasi masyarakat. Tujuan

partisipasi adalah mengarahkan APBD sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan

masyarakat.

Partisipasi masyarakat bukan hanya pada tataran perencanaan tetapi juga

pada penganggaran, merupakan sesuatu hal yang positif dalam proses transparansi

yang berusaha di bangun oleh pemerintah daerah. Proses partisipasi masyarakat

dalam perencanaan telah di respon oleh berbagai daerah, dalam proses perencanaan

sesuai dengan UU 25 tahun 2004 tentang proses untuk melibatkan masyarakat

tersebut di kenal dengan nama Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang). Lebih jauh lagi, musrenbang ini merupakan forum antar pelaku

dalam menyusun perencanaan pembangunan. Istilah tersebut berkembang di tiap

daerah di sesuaikan dengan kebijakan yang di terapkan.

Hasil kegiatan Musyawarah Pembangunan Daerah (Musrenbang) dijadikan

sebagai acuan untuk menyusun Rancangan kegiatan pemerintahan Daerah (RKPD).

(3)

3

Anggaran (KUA) dan prioritas platform anggaran (PPA). KUA dan PPA di jadikan

sebagai acuan untuk menyusun Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat

Daerah (RKA-SKPD). RKA-SKPD dijadikan sebagai acuan untuk menyusun

RAPBD dan di bahas lebih lanjut untuk disahkan sebagai APBD. Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana pendapatan dan belanja suatu

daerah untuk satu tahun berjalan (1 Periode) yang ditetapkan dengan Peraturan

Daerah.1

Dalam hal ini kalau kita bercermin pada UU No. 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, semangat untuk memajukan partisipasi masyarakat dalam

proses pembangunan sudah mulai tampak. Arti penting partisipasi pada intinya

terletak pada fungsinya. Fungsi pertama adalah sebagai sarana swaedukasi kepada

masyarakat mengenai berbagai persoalan publik. Dalam fungsi ini, partisipasi

masyarakat tidak akan mengancam stabilitas politik dan seharusnya berjalan di

semua jenjang pemerintahan. Fungsi lain dari partisipasi adalah sebagai sarana

untuk menampilkan sebuah keseimbangan kekuasaan antara masyarakat dan

pemerintah sehingga kepentingan dan pengetahuan masyarakat dapat terserap

dalam agenda pemerintahan.2

Arti penting partisipasi dapat juga dilihat dari manfaatnya dalam

meningkatkan kualitas keputusan yang di buat karena di dasarkan pada kepentingan

1 Tim MCW.2005.panduan memahami APBD.Malang, Hlm: 5

2 Dr. M.R. Khairul Muluk, M.Si, 2010,Menggugat partisipasi Publik dalam Pemerintahan Daerah,

(4)

4

dan pengetahuan riil yang ada di dalam masyarakat. Partisipasi juga dapat

bermanfaat dalam membangun komitmen masyarakat untuk membantu penerapan

suatu keputusan yang telah di buat. Komitmen ini merupakan modal utama bagi

keberhasilan sebuah implementasi kebijkan. Mengingat fungsi dan manfaat yang

dapat di petik darinya, kini partisipasi tidak lagi dapat di pandang sebagai

kesempatan yang di berikan oleh pemerintah tetapi justru sebagai hak masyarakat.

Partisipasi dapat di anggap sebagai layanan dasar dan bagian integral dari local governance.3

Dalam penjelasan UU No. 25 Tahun 2004 disebutkan bahwa salah satu

pendekatan dalam perencanaan pembangunan adalah pendekatan partisipatif

(selain pendekatan politik, teknokratik, top-down, dan bottom-up). Pendekatan partisipatif ini dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan

(stake holders) terhadap pembangunan.

Hanya saja dalam pengaturannya lebih lanjut peran masyarakat ini

ditempatkan dalam ruang yang terbatas. Dalam penjelasan proses Perencanaan

Pembangunan terdiri atas empat tahap yaitu: i) penyusunan rencana, ii) penetapan

rencana, iii) pengendalian pelaksanaan rencana, dan iv) evaluasi pengendalian

rencana. Praktik pemerintahan yang baik mensyaratkan bahwa pengelolaan dan

keputusan manajemen publik harus di lakukan secara terbuka dengan ruang

partisipasi sebesar-besarnya bagi masyarakat yang terkena dampaknya.

(5)

5

Konsekuensi dari transparansi pemerintahan adalah terjaminnya akses masyarakat

dalam berpartisipasi, utamanya dalam proses pengambilan keputusan.

Meskipun secara normatif masyarakat ditempatkan pada posisi penting

dalam penyusunan program pembangunan termasuk penyusunan APBD, namun

pada praktek tidak jarang dijumpai masyarakat cenderung diabaikan. Pada tingkat

Musrenbangda rakyat sama sekali tidak dilibatkan dengan baik, yang pada akhirnya

antara program pembangunan dan anggaran yang ditetapkan oleh pemerintahan

daerah tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pihak penguasa dalam

melibatkan rakyat hanya memakai konsep hegemoni sosial (keterwakilan).

Sehingga tidak jarang anggaran (APBD) hanya memihak kepada kepentingan

aparatur negara/daerah (biasanya dalam format APBD dinamakan sebagai biaya

pemerintahan umum), kepentingan pengusaha, kepentingan LSM yang dekat

dengan pemerintahan (biasanya disebut sebagai LSM Pelat Merah), Kepentingan

partai politik terutama partai politik yang mendominasi parlement.

Persoalan yang diuraikan di atas juga terjadi di Kabupaten Kutai

Kartanegara, seperti penjelasan salah satu anggota DPRD Kabupaten Kutai

Kartanegara berikut ini.

“Banyaknya kasus korupsi dan penyelewengan dana anggaran daerah membuat masyarakat harus lebih peka dalam proses partisipasi terhadap APBD, politisi asal PKS, Ilyas Ibrahim yang menjadi Ketua Komisi IV DPRD Kukar kemudian angkat bicara."Ada faktor kepentingan pihak tertentu di APBD Kukar 2012 ini. Contohnya, di buku APBD yang baru saya terima pekan lalu, terdapat beberapa perubahan luncuran. Di situ tertera Silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) 2011, kini masuk lagi. Tetapi nilai yang disepakati saat disahkan APBD dulu, tercantum di buku jauh lebih besar,kata Ilyas.”4

(6)

6

Dengan demikian menarik untuk diteliti lebih lanjut tentang partisipasi

masyarakat pada penyusunan APBD di Kabutaen Kutai Kartanegara. Penelitian ini

mengangkat judul: Partisipasi Masyarakat Dalam Penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Tahun Anggaran 2012 di Kabupaten

Kutai Kartanegara

B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang permasalahan, peneliti mengambil

keputusan untuk menentukan satu rumusan masalah yang selanjutnya akan di kaji

secara kritis dan komprehensif dalam penelitian. Berikut rumusan masalah yang

telah di buat dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan:

1. Bagaimana Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan APBD Tahun

Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara?

2. Bagaimana Usaha Pemerintah Daerah untuk meningkatkan Partisipasi

Masyarakat dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2012 di Kabupaten

Kutai Kartanegara?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penulisan

skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBD Tahun

Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. Untuk mengetahui bentuk partisipasi dan kendala masyarakat dalam

(7)

7 D. Manfaat Penelitian

Setelah mengetahui rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah di

uraikan di atas, tentunya peneliti mengharapkan manfaat dari hasil penelitian yang

telah di lakukan baik secara akademis maupun secara praktis, yakni:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat memberi sumbangan pemikiran, informasi

dan pengetahuan dalam khasanah mahasiswa ilmu pemerintahan khususnya dan

sebagai pembelajaran berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam penyusunan

APBD Tahun Anggaran 2012 di Tenggarong Kutai Kartanegara.

2. Manfaat Praktis

Bagi instansi terkait, hasil penelitian ini di harapkan memberikan

rekomendasi, masukan-masukan bagi aparatur pemerintahan daerah,

khususnya instansi pemerintahan Kukar, serta menjadi acuan dalam

meningkatkan partisipasi dalam penyusunan APBD yang lebih partisipatif

untuk tahun yang akan datang.

E. Definisi Konseptual

Definisi Konseptual adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang di

rumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan,

kelompok atau individu tertentu.5 Definisi mengenai konseptual yang ada dengan memperhatikan tema penelitian maka dapat di temukan beberapa konsep yang perlu

(8)

8

di definisikan dengan tujuan agar peneliti dan pembaca memiliki persepsi atau

pemahaman yang sama. Maka peneliti memberikan konseptual sebagai berikut.

1. Partisipasi Masyarakat.

Midgley6 mengungkapkan bahwa partisipasi masyarakat berkonotasi the direct involvement of ordinary people in local affairs, partisipasi masyarakat berarti adanya keterlibatan masyarakat biasa dalam urusan-urusan setempat secara

langsung.7 partisipasi menyangkut aspek pengawasan dan aspirasi. Partisipasi masyarakat menjadi penting bagi sebuah pemerintahan sebagai upaya untuk

meningkatkan arus informasi, akuntabilitas, memberikan perlindungan kepada

masyarakat, serta memberi suara bagi pihak yang terimbas oleh kebijakan publik

yang diterapkan.

Partisipasi masyarakat dalam penganggaran harus dilakukan pada setiap

tahapan dalam siklus anggaran mulai dari penyusunan, ratifikasi, pelaksanaan,

sampai dengan pertanggungjawaban, pemerintahan yang demokratis yang di

wajibkan membuka peluang partisipasi masyarakat pada setiap proses pengambilan

keputusan jelas mengharapkan adanya keterlibatan wakilnya (DPRD) untuk

menentukan arah kebijakan keuangan daerah dengan memberi peluang hak inisiatif

DPRD pada langkah pembentukan peraturan daerah tentang APBD.8

2. Partisipasi Penyusunan APBD

6Dr. M.R. Khairul Muluk, M.Si, 2010,Menggugat partisipasi Publik dalam Pemerintahan Daerah, Bayu Media Publishing, Malang,Hal 49

7 Ibid

8 DR. Akmal Boediono, S.H.,M.Hum,.M.Si. Membangun APBD YANG PARTISIPATIF Pada

(9)

9

Menurut Sutero Eko9 bentuk partisipasi warga masyarakat dalam perencanaan

anggaran adalah sebagai berikut:

Pertama, bentuk partisipasi politik warga masyarakat merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Artinya, Perencanaan Pembangunan

Pemerintah bukan hanya rencana yang berdasarkan keinginan aparatus state, tetapi

lebih sebagai kebutuhan warga masyarakat. Perencanaan pembangunan bukan

sekedar rencana yang dilakukan oleh pemerintah sendiri, tetapi merupakan rencana

bersama pemerintah dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.

Kedua, Partisipasi politik warga merupakan salah satu pijakan dan pendekatan dalam menyusun rencana anggaran dan pembangunan. Selain itu,

Partisipasi politik warga juga menjadi tujuan penting perencanaan pembangunan.

Dengan begitu, perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi pembangunan mesti

melibatkan partisipasi masyarakat. Hal ini disadari oleh pemerintah sebagai

mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; menjamin keterkaitan dan

konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

Ketiga, partisipasi politik warga secara detil dijamin keterlibatannya dalam

setiap langkah perencanaan pembangunan dan anggaran.Warga masyarakat dapat

berpartisipasi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)

sebagai forum resmi perencanaan pembangunan yang menjadi acuan bagi

pelaksanaan pembangunan yang akan dilakukan.

(10)

10

Menurut Syamsul Wathoni10, idealnya partisipasi anggaran adalah

partisipasi yang dilakukan secara aktif oleh masyarakat. Karena Kata kunci

partisipasi anggaran yang berbentuk aktif (popular participation) adalah warga

masyarakat yang terdidik dan terorgansir sehingga mereka mempunyai kesadaran

kritis dan kompetensi terhadap masalah-masalah publik. Ia tumbuh ditandai dengan

munculnya organisasi-organisasi masyarakat, berbagai komunitas, ruang-ruang

publik yang semarak, jaringan sosial yang padat, media yang bebas dan kritis, dan

seterusnya. Inilah partisipasi anggaran yang ideal yang harus diterapkan dalam

proses pembahasan anggaran khususnya anggaran daerah yang mulai tahap

musyawarah perencanaan dan pembangunan (musrenbang) hingga pada tahap

pembahasan dan penetapan APBD.

Secara teknis, proses partisipasi anggaran dapat dilihat sebagaimana yang

digambarkan oleh Ir. Titik Poerwati11 dibawah ini:

Gambar 1.1

10 Partisipasi Warga Dalam Kebiajakan http/www.lakpesdamngawi.org/index.php?option=com

rontpage&itemid=1. tanggal 02 november 2008.

11 Dalam Buku Ajar Pembiayaan Pembangunan Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

(11)

11 Keterangan:

Lingkaran luar ( ---- ) adalah anggaran tahun berikutnya

Lingkaran dalam ( ____ ) adalah anggaran tahun berjalan

Sumber: Ir. Titik Poerwati dalam Dalam Buku Ajar Pembiayaan Pembangunan.

Dari gambar tersebut Ir. Titik Poerwati12 menguraikan, sesungguhnya

masyarakat sudah dapat memulai melibatkan dirinya dalam proses anggaran daerah

pada bulan Januari samapi dengan bulan Maret, sebab pada saat itu proses

penyusunan anggaran masih dalam tahap pengusulan dari dinas- dinas sehingga

masyarakat dapat memberikan masukan pada dinas- dinas tentang program-

program apa saja yang harus mereka ajukan pada pemerintah untuk tujuan

kesejahteraan masyarakat. Proses ini dapat ditempuh masyarakat mendatangi

langsung dinas- dinas yang terkait dan memberikan masukan tentang usulan- usulan

program dan proyek yang itu jelas sasarannya untuk kemakmuran masyarakat

secara luas.

3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Anggaran dan Pendapatan dan belanja daerah adalah suatu rencana

keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah tentang

APBD yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.13 Menurut pasal 16 Permendagri No. 13/2006 tentang pengelolaan keuangan daerah, APBD memiliki

fungsi sebagai berikut:

12 Ibid. Hal 62

13 Sony Yuwono dkk, Memahami APBD dan Permasalahannya (Panduan Pengelolaan Keuangan

(12)

12

a. Otorisasi, anggaran daerah menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan

dan belanja pada tahun yang bersangkutan.

b. Perencanaan; anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam

merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.

c. Pengawasan; anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai apakah

kegiatan penyelenggaraan pemerintah sudah sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan.

d. Alokasi; anggaran daerah harus diarahkan untuk menciptkan lapangan

kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta

meningkatkan efesiensi dan efektifitas perekonomian.

e. Distribusi; kebijakan anggaran harus memperhatikan rasa keadilan dan

kepatuhan.

f. Stabilitasi; anggaran pemerintah daerah menjadi alat untuk memelihara dan

mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional ialah suatu proses di mana seseorang peneliti

mengidentifikasi observasi empiris yang di pandang perlu, dan dapat menjadi

sebuah indikator-indikator terhadap sebuah konsep.14

Dalam pengertian lain definisi operasional adalah unsur penelitian yang

memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variable (Sofyan Evendi dkk,

1989; 46). Dari definisi tersebut, definisi operasional dapat di rumuskan secara

(13)

13

sederhana, dapat di pahami sebagai tahapan untuk melakukan penetapan dari gejala

indikator yang akan di pelajari, sehingga pada akhirnya dapat di peroleh sebuah

kerangka yang jelas mengenai variable-variabel penelitian di atas, yaitu Partisipasi

masyarakat dalam menyusun APBD 2012.

1. Partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2012

a. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat

b. Tingkat partisipasi masyarakat

c. Posisi masyarakat dalam penyusunan APBD

2. Usaha Pemerintah Daerah dalam meningkatkan partisipasi

a. Lembaga Pemerintahan

b. Lembaga Legislatif

G. Metode Penelitian

a) Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif, dengan alasan agar

dapat menggali informasi yang mendalam mengenai objek yang di teliti. Metode

deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang di teliti berdasarkan

fakta-fakta sehingga tujuan dari metode deskriptif adalah untuk menggambarkan tentang

suatu masyarakat atau kelompok tertentu atau gambaran tentang gejala sosial dapat

terjawab.15

(14)

14

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan alasan lain

bahwa dalam penelitian ini mengupayakan mendalami data, yaitu data berupa

pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli. Kemudian responden dan

peneliti memberikan pemikiran, sehingga dapat memunculkan suatu temuan dan

memberikan informasi serta gambaran mengenai partisipasi masyarakat dalam

penyusunan APBD.

b) Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat di mana peneliti melakukan

penelitian untuk memperoleh informasi dan data sesuai dengan judul penelitian.

Oleh karena itu, lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Kutai Kartanegara.

c) Subjek Penelitian

Subjek Penelitian adalah orang yang di manfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian.16 Karena sebagai

subjek yang mampu memberikan informasi yang seluas-luasnya, maka dalam

penelitian ini peneliti sangat berhati-hati dalam menentukan informasi yang valid

dan lengkap. Untuk itu informan penelitian yang di pilih, adalah:

1. Kepala Pembukuan Anggaran Kab Kutai Kartanegara

2. Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) KUKAR

3. Tim Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kutai Kartanegara

4. Camat Tenggarong

(15)

15

5. Masyarakat (pedagang, pelajar, ibu rumah tangga, tokoh)

6. LSM (Laskar Kebangkitan Kutai dan Forum Pemerhati Masyarakat Loa

Kulu)

d) Sumber Data.

1.Sumber data primer

Menuurut Lexy Moleong, kata-kata serta tindakan obyek yang di amati dan

di wawancarai merupakan suber data yang utama ataupun primer. Sumber data

utama dicatat melalui catatan secara tertulis ataupun melalui tape, pengambilan

foto atau film. Sumber data primer yang di peneliti gunakan adalah berupa

kata-kata yang peneliti peroleh dari sumber informan ataupun orang yang meneliti

interview.17 Dasar informan adalah orang yang paling berpengaruh dan memahami Partisipasi Masyarakat dalam penyusunan APBD 2012 di Kabupaten Kutai

Kartanegara. Dengan adanya sumber data primer penulis berharap bisa

mendapatkan informasi yang lebih lengkap karena langsung berhadapan dengan

sumber yang di anggap mewakili dan faham mengenai apa yang di teliti.

2.Sumber data sekunder

Dalam penelitian kualitatif sering di sebut bahwa sumber data di luar

kata-kata dan tindakan adalah sumber data sekunder, walaupun begitu sumber data ini

mempunyai peranan yang sangat penting dalam penelitian. Sumber data sekunder

atau tambahan ini berupa sumber tertulis, foto dukumen dan data-data, serta laporan

(16)

16

yang terkait dengan Partisipasi masyarkat dalam penyusunan Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah (APBD).18 Dalam sumber data sekunder peneliti melakukan kegiatan terjun langsung ke lapangan untuk melihat dan mengamati mengenai

kebenaran akan suatu data dan fakta pada suatu objek peneliti seihingga

memperoleh data yang valid dalam penelitian.

e) Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu:

a. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan salah satu dari pengumpulan data

dengan melalui wawancara atau Tanya jawab secara langsung dengan objek

penelitian di mana dua orang atau lebih secara langsung. Dalam kaitannya dengan

teknik interview, di tegaskan bahwa wawancara adalah usaha pengumpulan

informasi dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, untuk di jawab secara lisan

pula oleh responden.19

Wawan cara yang di pakai untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah wawancara terstruktur di mana pewawancara menetapkan sendiri masalah

dan pertanyaan-pertanyaan yanga akan di ajukan.

b. Observasi

Observasi dapat di uraikan sebagai pengamatan atau pencatatan, sehingga

pengumpulan data yang menggunakan teknik observasi juga di lakukan dengan cara

18 Ibid Hal 113

19 Endang Poerwanti, 1998 dimensi-dimensi riset ilmiah, Universitas Muhammadiyah Malang, Hal

(17)

17

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala,

peristiwa ataupun perilaku dari obyek yang akan di teliti.20 Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi nonpartisan di mana peneliti hanya bertindak sebagai

pengobservasi tanpa ikut terjun melakukan aktifitas seperti yang di lakukan

kelompok yang di teliti, baik kehadirannya di ketahui atau tidak.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi di lakukan dengan mengumpulkan data melalui

arsip-arsip tertulis terutama yang menggunakan teori, hokum, dalil ataupun berbagai data

substantive yang berasal dari berbagai sumber baik yang berasal dari dinas atau

departemen tertentu, dapat pula berupa data yang tersedia pada biro statistik

ataupun dokumen lembaga pemerintahan atau swasta, foto serta berbagai sumber

yang lain.21 Adapun dokumentasi, penelitian ini yang menjadi objek dokumentasinya

adalah data-data tentang partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan APBD di Kabupaten Kutai Kartanegara, serta dokumen-dokumen lain yang mendukung kevalidan data untuk penelitian ini.

f) Analisa data

Analisa data merupakan bagian yang sangat penting pada suatu penelitian,

sebab pada analisa akan mengungkapkan hasil dari penelitian itu sendiri, analisa

data itu sendiri adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang muda di

fahami dan di interprestasikan. Menurut patton dalam Lexy J. Moleong analisis data

(18)

18

merupakan proses mengatur urutan data, mengkoordinasikannya ke dalam suatu

pola, kategori dan satuan uraian dasar.22

Berpedoman pada tipe penelitian deskriptif, dimana setelah data

terkumpul, proses selanjutnya adalah menyederhanakan melalui beberapa proses,

baik pencatatan, pengetikan, penyuntingan dan alih tulis untuk di baca dan di

pahami dalam upaya mencari jawaban atas permasalahan yang di rumuskan. Data

yang di peroleh salanjutnya di analisa secara kualitatif artinya data yang di peroleh

di lakukan pemaparan serta mendalam dengan harapan dapat menarik kesimpulan/

verifikasi dari satu kegiatan yang utuh dan bermanfaat untuk di uji kebenarannya,

kekokohannya dan kecocokan. Tahap pelaksanaan analisis data dapat di gambarkan

sebagai berikut:

KOMPONEN-KOMPONEN ANALISA DATA MODEL INTERAKSI

Gambar 1.2

Sumber: Teori Miles dan Huberman23

22 Lexy. J. Moleong, 2003. “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya, hal 103 23Sugiono, 2009 Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung, Hal 247

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Kesimpulan Penarikan/Verifikasi

(19)

19

Komponen – komponen dalam analisa data model interaktif di atas dapat di jelaskan

sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data di artikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan tertulis di lapangan, data mana yang relevan dan mana yang tidak relevan

dengan permasalahan dan fokus penelitian. Reduksi data/ proses transformasi ini

berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir tersusun.

2. Penyajian Data

Penyajian data di maksudkan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penelitian data yang di buat oleh peneliti berupa kata-kata, table dan

grafik sesuai dengan data yang di peroleh peneliti. Adapun tujuan peneliti adalah

mengklarifikasikan data sehingga sesuai dengan rumusan masalah delam penelitian

sehingga data akan lebih mudah untuk di pahami.

3. Menarik Kesimpulan

Penarikan kesimpulan satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh selama

penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data yang harus di uji/ di

verifikasikan kebenarannya, kekokohannya, kecocokannya sehingga menjadi valid.

Verifikasi tersebut mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dari

pemikiran, suatu tinjauan ulang pada catatan lapangan atau mungkin juga menjadi

(20)

20

kembali atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan

dalam seperangkat data yang lain.

(21)

Partisipasi Masyarakat Terhadap Penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjanan (S-1) Jurusan Ilmu Pemerintahan

Disusun Oleh ALI AZHAM BURHANI

06230015

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(22)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Ali Azham Burhani

NIM : 06230015

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul : Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Tri Sulistyaningsih.M.Si Drs. Imam Hidayat.MM

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Kajur Ilmu Pemerintahan

(23)

BERITA ACARA BIMBINGAN Nama : Ali Azham Burhani

NIM : 06230015

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Pembimbing :

1. Dr. Tri Sulistyaningsih M.Si 2. Drs. Imam Hidayat MM Konsultasi Skripsi :

Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing I Paraf Pembimbing II Keterangan Bimbingan

2 July 2012 Pengajuan Proposal

7 July 2012 ACC Seminar Proposal

22 April 2013 ACC BAB II & III 29 April 2013 ACC BAB IV & V

4 Mei 2013 ACC Ujian Skripsi

Tanggal Selesai Bimbingan Skripsi 4 Mei 2013

Dosen Pembimbing I Dosen Pembing II

Dr. Tri Sulistyaningsih.M.Si Drs. Imam Hidayat.MM

Mengetahui,

Ketua Jurusan IP

(24)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan Dihadapan

Sidang Dewan Penguji Skripi

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

dan diterima sebagai persyaratan untuk

memperoleh gelar Kesarjanaan S-1

Pada:

Hari : Sabtu

Tanggal : 11 Mei 2013

Jam : 08.00-09.00

Tempat : Lantai VI Kantor Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dewan Penguji:

1. Dr. Tri Sulistyaningsih.M.Si ( )

2. Drs. Imam Hidayat.MM ( )

3. Hevi Kurnia Hardini.MA.Gov ( )

4. Drs. Jainuri.M.Si ( )

Mengesahkan:

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

(25)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Ali Azham Burhani

NIM : 06230015

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

“Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara.”

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagaian ataupun seluruhnya, kecuali dengan bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan apabila pernyatan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi dengan

ketentuan yang berlaku.

Malang, 15 July 2013

Yang menyatakan,

(26)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Motto :

“Sebaik –

baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain, Never

Give Up”

Karya tulis ini kupersembahkan kepada:

 Seluruh kawan-kawan seperjuangan yang berjuang dalam menuntut ilmu di

manapun berada.

 Nenek tercinta yang selalu hadir dalam setiap perjuangan ini.

 Ummi dan Abah yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam

menyelesaikan tugas akhir.

 Adik-adik saya (Insan, Dhiah, Ipul, Rini, Imut, Mutia, Fadli, Fina, Nua,

Abdul, Naaz dan dua bidadari di rumah Mpi dan Mpa, semoga kalian terus

(27)

Kata Pengantar

Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas

Ridho dan izinNyalah Peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul

Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan lancar.

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa

Ilmu Pemerintahan yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama

dengan terkait dengan partisipasi APBD (Anggapan Pendapatan dan belanja

Daerah), tentunya semoga lebih baik lagi dan lebih sempurna dari sebelumnya.

Dalam penyusunan penelitian ini tentunya tidak akan lepas dari segala

kekurangan dan kelemahan yang tidak dengan sengaja atau sadar. Oleh karenanya

dalam perbaikan dan penyempurnaan kedepan, alangkah baiknya saran dan kritik

yang membangun dari pihak yang tertarik terhadap hal ini sangat di nantikan oleh

peneliti.

Dalam kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terimah kasih kepada

para pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga

penelitian ini dapat di selesaikan dengan baik.

1. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas

(28)

2. Dr. Wahyudi M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Tri Sulistyaningsih M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

dan Sekaligus sebagai Pembimbing pertama dalam penelitian ini,

terimah kasih senyum dan keramahan dan kesabaran dalam

membimbing peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

4. Drs. Imam Hidayat MM selaku dosen dan pembimbing ke dua dalam

penelitian ini. Semoga Allah selalu berikan kesehatan dalam

mengabdikan diri kepada civitas kampus.

5. Bpk Sholahuddin M.Si yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi

dalam menyusun penelitian ini.

6. Ibu Hevy Kurnia Hardini MA.Gov terimah kasih senyum dan

masuakn-masukannya dalam menyusun penelitian ini, semoga di mudahkan

dalam melanjutkan ke jenajng Doktoral.

7. Bpk H Jainuri M.Si selaku dosen Ilmu Pemerintahan terimah kasih atas

semua inspirasi yang telah di berikan kepada peneliti, karenan

diammnya bapak penuh makna dan selalu memberikan warna tersendiri

dalam perkuliahan.

8. Teman-teman LSO FSI Al-Faruq FISIP UMM, kepada mas Fajrin

semoga Allah permudah langkah dan gerak dalam berjuang di organisai

yang telah memberikan banyak manfaat dalam pengembangan pribadi,

(29)

9. Terimah kasih kepada pejuang-pejuang FSLDK ISIP Nasional (Forum

Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Nasional) mas Hasbi, semoga di permudah dalam menyelesaikan

amanah.

10.Teman-teman UKM-K JF UMM yang telah merubah cara pandang dan

memberikan pengalaman organisasi dari tingkat daerah sampai

internasional yang tidak akan terlupakan, semoga Allah pertemukan kita

dalam bingkai ukhuwah yang sama.

11.Kawan-Kawan seperjuangan di FSLDKN (Forum Silaturahim Lembaga

Dakwah Kampus Nasional), mas Dani, Hamdi Kal-Tim, Dian Surabaya,

Wahab Ambon, Zainul Jogja teruskan perjuangan.

12.Kawan-kawan seperjuangan di KAMMI UMM RAYA, kepada Yasir

Munif, Harry dkk semoga di permudah untuk segera Lulus.

13.Amir Biki, Zainul Arifin, Khoirul, Abdul Kholiq dan kawan-kawan

yang tidak bisa di sebutkan satu persatu, semoga kita dalam melewati

perjuangan ini dengan slalu memperbanyak sujud kepadaNya agar suatu

hari nanti kita dapat berkumpul kembali di surgaNya yang abadi.

14.Kemas Aniya terimah kasih telah menjadi alarm dalam menyelesaikan

amanah ini.

15.Terimah kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam

mempermudah amanah penelitian ini. Terkhusus kepda Bpk Wiyono

(30)

16.Terimah kasih kepada mas Adhy honorer Departemen Komunikasi

Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah banyak memberikan informasi

terkait penelitian.

17.Kepada seluruh sahabat yang tidak di sebutkan saya ucapkan arigato

gozaimasu.

Semoga Allah membalas semua kebaikan seluruh pihak-pihak yang telah

memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini

dapat di selesaikan. Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan

manfaat bagi siapapun yang membacanya khususnya bagi Mahasiswa Ilmu

Pemerintahan, khusus berkaitan tentang Partisipasi Masyarakat dalam

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang 17 July 2013

(31)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

LEMBAR PERSETUJUAN ...……….. ii

BERITA ACARA BIMBINGAN ……… iii

LEMBAR PENGESAHAN………….………. iv

SURAT PERNYATAAN ...…...………v

LEMBAR PERSEMBAHAN……….……….….vi

KATAR PENGANTA ...vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR . ………..…….….…...x

DAFTAR LAMPIRAN ...………,.….... xi

ABSTRAKSI ………...……….. xii

BAB I PENDAHULUAN ………..………...1

A. Latar Belakang ………..…….…....1

B. Rumusan Masalah ………..…….…….6

C. Tujuan Penelitian ………..………...6

D. Manfaat Penelitian ………..……….…...7

E. Definisi Konseptual ……….……..….….7

F. Definisi Operasional ……….………..12

G. Metode Penelitian ……….………..….…...13

a. Jenis Penelitian ………...13

(32)

c. Subjek Penelitian ………...14

d. Sumber Data ……….……15

e. Teknik Pengumpulan Data ……….……..16

f. Analisa Data ……….……....17

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………...21

A. Partisipasi Masyarakat ………23

B. Partisipasi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ……….……....29

a. Proses yang terjadi di Eksekutif ………32

b. Proses yang terjadi di Legislatif ………33

C. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) ……….37

BAB III DESKRIPSI WILAYAH ……….43

A. Kondisi Geografis ………...………43

1.1Jenis Tanah dan Iklim ………...……43

1.2Perairan Umum ………...…..44

1.3Flora dan Fauna ………...45

1.4Penggunaan Lahan ………..….46

B. Sosial Budaya dan Politik ………..……47

1.1Kesehatan ………..…………...47

1.2Angkatan Kerja ………..……...48

1.3Pendidikan ………..………….49

1.4Sosial ………..….50

(33)

1.6Agama ………52

C. Pemerintahan ………52

1.1Pemerintahan Kabupaten ………52

a. Logo ………..53

b. Visi Misi Kabupaten ……….55

c. Struktur Anggaran Kabupaten Ku-Kar ……….56

1.2DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara ……….57

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA ……….59

A. Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan APBD tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara ………...59

a. Bentuk- bentuk Partisipasi Masyarakat ………...59

b. Tingkat Partisipasi Masyarakat ………...64

c. Posisi Masyarakat dalam Penyusunan APBD …..………...90

B. Peran Pemerintah Daerah untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan APBD tahun Anggaran 2012 ………...92

a. Peran Lembaga Pemerintahan ………....92

b. Peran Lembaga Legislatif ………...93

BAB V PENUTUP ………..95

A. Kesimpulan ………..….95

(34)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Kutai

Kartanegara Tahun 2011………50

Tabel 3.2 Rekapitulasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kutai KartanegaraTahun 2012 dan Target Tahun 2013……….……….57

Tabel 3.3 Fraksi di DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara……….57

Tabel 4.1 Program Usulan Masyarakat dan Realisasi Pemerintah ………..71

Tabel 4.2 Pendidikan ………72

Tabel 4.3 Kesehatan ………..74

Tabel 4.4 Kependudukan ………..76

Tabel 4.5 Perempuan ……….77

Tabel 4.6 Kebudayaan ………..79

Tabel 4.7 Perkebunan………81

Tabel 4.8 Pertanian ………..82

Tabel 4.9 Koperasi ………...84

Tabel 4.10 Agama ………....85

(35)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proses Anggaran Daerah ……….10

Gambar 1.2 Komponen-komponen Analisa Data Model Interaksi ………18

(36)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I, Daftar Jadwal Musrenbang RKPD di Kecamatan Tahun 2012

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, Rahardjo.2010.Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Boedianto, Akmal, 2010, Membangun APBD yang Partisipatif Pada

Era Otonomi Daerah. Surabaya. Putra Media Nusantara.

Dalam Buku Ajar Pembiayaan Pembangunan, 2002,Jurusan Teknik Perencanaan

Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Teknologi Nasional Malang.

Darmayanti, Theresia. 2007. Pengelolahan Keuangan daerah.Yogyakarta: Unit

Penerbitan dan Percetakan STIM YKPN

DR Karianga, Hendra S.H,M.H, 2011,Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan

keuangan daerah, alumni, bandung.

Drs.Syahrial Syarbaini MA,2002,Sosiolog dan Politik.

Lexy, Meleong. 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakaria

Muluk Khairul M.R. 2010,Menggugat Partisipasi Publik dalam Pemerintahan

Daerah, Bayu Media Publishing, Malang.

Mulyono TW,2005, Tahap-tahap Penelitian Sosial,Jogjakarta,UGM.

Nasution, Zulkarnaen. 2009. Solidaritas Sosial dan Partisipasi Masyarakat Desa

Transisi. Malang: UMM Press

Poerwanti Endang,1998, Dimensi-dimensi riset ilmiah,Univ ersitas

Muhammadiyah Malang.

Partisipasi Warga Dalam Kebiajakan

http/www.lakpesdamngawi.org/index.php? option=com rontpage&itemid=1. tanggal 02 november, 2008.

(38)

Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) 2013, 2012, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Tenggarong

Saca, Firmansyah, 2009. Partisipasi Masyarakat. Journalist Them By Luciana E Marin

Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi,1998, Metode Penelitian, Survei, Jakarta,

LP3ES.

Soehartono, irawan,2002,Metode Penelitian Sosial,Bandung.

Soleh, Chabib. 2010. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Jakarta: Fokusmedia.

Tim MCW.2005.panduan memahami APBD, Malang

Yuwono Sony,dkk,2008, Memahami APBD dan Permasalahannya (Panduan

Pengelolaan Keuangan Daerah).

Sumber Internet ;

http/www.samarindaposonline.net

http/www.kutaikartanegara.com

http/www.korankaltim.com

Gambar

Gambar 1.1
Gambar 1.2 Pengumpulan Data

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Partisipasi Masyarakat, Politik Penganggaran dan Prioritas Plafon Anggaran (PPA) terhadap Penyusunan Anggaran

Hasil penelitian pada proses penyusunan APBD berbasis kinerja menunjukkan bahwa i Penyusunan anggaran identik dengan anggaran inkremental incremental budgeting ii Dokumen

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskrispsikan bagaimana partisipasi masyarakat dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) di Desa Sanggrahan

Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 7 Tahun 2011 Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 14 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Berdasarkan hasil pengujian terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini secara empiris pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, Transparansi Publik dan

Berdasarkan hasil penelitian dila- pangan, diperoleh data Pendapatan Sektor Pariwisata dan Budaya Kabupaten Kutai Kartanegara yang terdiri dari Pajak Hotel,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Pemerintah Kota Jambi terhadap Partisipasi Masyarakat dan Transparansi Kebijakan Publik dalam Penyusunan Anggaran

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI