• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA KUCING KAMPUNG (Felis silvestris catus) DI PASAR BATU DAN ARHANUD SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA KUCING KAMPUNG (Felis silvestris catus) DI PASAR BATU DAN ARHANUD SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

i

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA KUCING KAMPUNG (Felis silvestris catus) DI PASAR BATU DAN ARHANUD

SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

DISUSUN OLEH : TITA RAHAYU 201110070311057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA KUCING KAMPUNG (Felis silvestris catus) DI PASAR BATU DAN ARHANUD

SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun Oleh: Tita Rahayu 201110070311057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Tita Rahayu

Nim : 201110070311057

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Kucing Kampung (Felis silvestris catus) di Pasar Batu dan Arhanud Sebagai Sumber Belajar Biologi

Diajukan untuk Dipertanggung Jawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu ( S1 )

Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui

Pembimbing I, Pembimbing II,

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Nama : Tita Rahayu

Tempat/tgl Lahir : Sidoarjo, 25 Juni 1993

NIM : 201110070311057

Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Kucing Kampung (Felis silvestris catus) di Pasar Batu Dan Arhanud Sebagai Sumber Belajar Biologi” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar - benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapat Sangsi Akademis.

Malang, 1 September 2015 Yang menyatakan,

(5)

v

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang Dan diterima untuk memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Pendidikan Biologi

Mengesahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 1 September 2015 Dekan

(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Dra. Siti Zaenab, M.Kes 1. ..………

2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes 2. ………..

3. Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes 3. ………..

(6)

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai

dengan kesanggupannya. Ia memberi pahala (dari kebaikan)

yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan)

yang dikerjakannya (mereka berdo’a) “ ya tuhan kami,

janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat

sebagaimana engkau bebankan kepada orang- orang sebelum

kami, ya tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami

apa yang tidak sanggup kami memikulnya, beri maaflah kami,

ampunilah kami, dan rahmatilah kami, engkaulah penolong

kami, maka tolonglah kami dan rahmatilah kami, engkaulah

penolong kami , maka tolonglah kami terhadap kaum yang

kafir (tafsir Al-Qur’an surat Al- Baqarah ayat 286)

Saya persembahkan karya ini Kepada :

Ibunda, ibunda, ibunda Yamani, Ayahanda Iswoyo, Adek Gati Larasati,

Nenek- nenek saya Demi, Almh Munti

Yang selalu memberikan dukungan, pengorbanan, serta do’a yang tiada hentinya

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Kucing Kampung (Felis silvestris catus) di Pasar Batu Dan Arhanud Sebagai Sumber Belajar Biologi”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada teladan kita Sang Pelopor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda kekuasaan- Nya, Nabi Muhammad SAW.

Selama proses penyusunan hingga selesainnya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, pengarahan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:

1. Dr. Poncojari Wahyono, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dr. Yuni Pantiwati, M.M, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, serta bapak dan ibu Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah

3. Dra. Siti Zaenab, M. Kes, selaku pembimbing I dan Dr. Poncojari Wahyono, M. Kes selaku pembimbing II yang telah ikhlas meluangkan waktunya dan sabar dalam membimbing , memberi arahan, nasehat, serta motivasi, dalam menyusun skripsi ini

4. Ibunda Yamani, Ayahanda Iswoyo atas segala kasih sayang, pengorbanan serta doa yang tiada batasnya sepanjang masa

5. Nanik Masri, Ayu Lina dan Teman-taman Biologi B Angkatan 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang sudah mendukung dan memberikan motivasi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

(8)

viii

Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua

. Malang,1 September 2015

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat penelitian ... 6

1.5 Batasan penelitian ... 6

(10)

x

2.1Tinjauan Tentang Kucing Kampung (Felis silvestris catus) ... 8

2.1.1 Morfologi Kucing Kampung (Felis silvestris catus) ... 8

2.1.2 Taksonomi Kucing Kampung (Felis silvestris catus) ... 11

2.2 Habitat Kucing Kampung (Felis silvestris catus) ... 11

2.2.1 Habitat Kucing Kampung (Felis silvestris catus) Liar ... 11

2.2.2 Habitat Kucing Kampung (Felis silvestris catus) Peliharaan .. 12

2.3 Tinjauan Tentang Ektoparasit ... 12

2.3.1 Pengertian Ektoparasit ... 12

2.3.2 Macam- macam Ektoparasit Pada Mamalia ... 13

2.3.2.1 Kutu ... 13

2.3.2.2 Pinjal ... 17

2.3.2.3 Tungau ... 21

2.3.2.4 Caplak ... 22

2.3.3 Pengendalian Ektoparasit ... 23

2.4 Tinjauan Tentang Sumber Belajar ... 27

2.4.1 Pengertian Sumber Belajar ... 27

2.4.2 Macam- macam Sumber Belajar ... 28

2.4.3 Fungsi Sumber Belajar ... 29

2.4.4 LKS (Lembar Kerja Siswa) ... 30

2.4.5 Keterkaitan Penelitian dengan Materi Filum Arthropoda… 31

2.5 Tinjauan Tentang Mikroteknik ... 32

(11)

xi

2.5.2 Preparat Wholemount(Prerarat Utuh) ... 33

2.6 Kerangka Konsep ... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 37

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

3.2.1 Tempat Penelitian... 37

3.2.2 Waktu Penelitian ... 38

3.3 Populasi dan Sampel ... 38

3.3.1 Populasi ... 38

3.3.2 Sampel ... 38

3.3.3 Teknik Sampling ... 38

3.3.4 Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel ... 39

3.4 Variabel Penelitian ... 40

3.5 Definisi Operasional ... 40

3.6 Prosedur Penelitian ... 40

3.6.1 Tahap Persiapan 1 Alat dan Bahan ... 40

3.6.1.1 Alat ... 40

3.6.1.2 Bahan ... 41

3.6.2 Tahap Pelaksanaan 1 ... 41

3.6.3 Tahap Persiapan 2 Alat dan Bahan ... 42

3.6.3.1 Alat ... 42

(12)

xii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 49

4.1.1 Hasil Perhitungan Prevalensi Ektoparasit Kucing Kampung... 49

4.1.2 Hasil Penelitian Ektoparasit pada Kucing Kampung Liar di Pasar Batu ... 50

4.1.3 Hasil Penelitian Ektoparasit pada Kucing Kampung Peliharaan di Arhanud ... 51

4.1.4 Hasil Hubungan Prevalensi Ektoparasit Kucing Kampung Liar dan Peliharaan ... 52

4.1.5 Rata-rata Jumlah Ektoparasit Pada Kucing Kampung Liar di Pasar Batu ... 54

4.1.6 Rata-rata Jumlah Ektoparasit Pada Kucing Kampung Peliharaan di Arhanud ... 54

4.2 Hasil Preparat ... 54

(13)

xiii

4.2.2 Ektoparasit Pada Kucing Kampung Peliharaan ... 57

4.3 Pembahasan ... 60 4.4 Penerapan Hasil Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Kucing

Kampung (Felis silvestris catus) Di Pasar Batu Dan Arhanud Sebagai Sumber Belajar Biologi ... 63 BAB V PENUTUP

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.7.3.1 Data Perhitungan Prevalensi Ektoparasit Kucing Kampung .. 45 Tabel 3.7.3.2 Data Hasil Penelitian Ektoparasit yang Ditemukan pada Kucing

Kampung Liar di Pasar Batu ... 45 Tabel 3.7.3.3 Data Hasil Penelitian Ektoparasit yang Ditemukan pada Kucing

Kampung Peliharaan di Arhanud ... 46 Tabel 4.1.1 Data Hasil Perhitungan Prevalensi Ektoparasit Kucing Kampung 49 Tabel 4.1.2 Data Hasil Penelitian Ektoparasit yang Ditemukan pada Kucing

Kampung Liar di Pasar Batu ... 50 Tabel 4.1.3 Data Hasil Penelitian Ektoparasit yang Ditemukan pada Kucing

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kucing Kampung (Felis silvestris catus) ... 11

Gambar 2.3.1 Bivicola bovis ... 15

Gambar 2.3.2 Felicola subrostratus... 15

Gambar 2.3.3 Trichodectes canis ... 16

Gambar 2.3.4 Linognathus setosus ... 16

Gambar 2.3.5 Ctenocephalides felis ... 20

Gambar 2.6Kerangka Konsep ... 35

Gambar 4.2.1 Pinjal Jantan ... 54

Gambar 4.2.2Pinjal Ctenocephalides felis ... 57

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Hasil Perhitungan Prevalensi Ektoparasit ... 69

Lampiran 2. Data Hasil Penelitian Ektoparasit Kucing Kampung Liar ... 69

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian Ektoparasit Kucing Kampung Peliharaan70 Lampiran 4. Tabel Hubungan Prevalensi Ektoparasit Kucing Kampung Liar dan Kucing Kampung Peliharaan ... 71

Lampiran 5. Foto Kegiatan Penelitian ... 72

Lampiran 6. Foto Hasil Penelitian ... 82

Lampiran 7.RPP ... 84

Lampiran 8.Sumber Belajar Biologi (LKS) ... 95

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Alex. 2012. Panduan Lengkap Memelihara Anjing dan Kucing. Yogyakarta:Pustaka Baru Press. V,132

Ali M, Alizaman. 2012. Cat and Dogs Ectoparasite Infestations in Iran and Iraq Boarder Line Area. World Applied Sciences Journal 18(7)

Aspinall, Victoria. 2006. The Complete Textbook of Veterinary Nursing. Elsevier, UK

Beni Anggera, Dahelmi Siti Salmah, 2013. Jenis-Jenis Ektoparasit pada Mamalia Kecil yang ditemukan di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat. Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Vol 169-174: (ISSN : 2303-2162)

Burror, dkk. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Terjemahan oleh Partosoedjono. 1992. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta

Busvine, J. R. 1971. A critical review of the techniques for testing insectisides. 2 Ed. Chang, S.C.

De Bach, P. 1973. Biological control of insect pest and weeds. Chapman London Dharmojono, H., 2002. Kapita Selekta Kedokteran Veteriner (Hewan Kecil) buku 2.

Pustaka Populer Obor. Jakarta.

Djanah Djamalin. 1983. Pengendalian Ektoparasit. Jakarta : Yasaguna. 55

www. peteducation.com. Lice (Pediculosis) in Cats. Race Foster, DVM. Drs. Foster & Smith, Inc. (diakses tanggal 4 Junit 2015)

Elton, 2000. Studi Habitat dan Populasi. Manokowari

Hadi, Nur Rohman 2011. Definisi Konsep Spesies dan Spesiasi (Online). (http://Nurrohmanhadiwordpress.com/2011/08/28/definisi-konsep

spesies/diakses tanggal 6 Maret 2015)

(18)

xviii

Hartaningrum, B. D .(2003). Identifikasi Cacing Pita pada Saluran Pencernaan Kucing Lokal dari Beberapa Lokasi Di Bali. S.KH. Skripsi, Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. Denpasar.

Hilma, Putri. 2012 Identifikasidan Prevalensi Ektoparasit pada Ikan Bandeng (Chanos chanos) Yang Dipelihara di Karamba Jaringan Apung UPBL Situbondo Dan Tambak Desa Bangunrejo Kecamatan Jabon Sidoarjo. FPP Universitas Airlangga. Vol 91-112

Kusumawati,Upik Hadi.2000. Ektoparasit: Pengendalian, Diagnosis dan Pengendaliannya. Laboratorium Entomologi bagian parasitology dan patologii. FKH. Institut Pertanian Bogor

Lane, D. R., 2003. Veterinary Nursing. Butterworth & Heinemann, UK.

Levine N D. 1994. Parasitologi Veteriner. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press. 325-328

Linnaeus,2010. Bionominal nomenclature.

Manurung Joses; Haryuningtyas Dyah;. 2006. Uji Daya Hidup Tungau Sarcoptes scabiei Pada Berbagai Macam Serum. Bogor : Jurnal Penelitian BBVet Bogor. 2

Napitupulu,R.M.dan Suwed,M.A.2012.Panduan Lengkap Kucing. Jakarta:Penebar Swadaya .6-46,168

Ramdhan Raya Akbar. 2011. Ragam Jenis Ektoparasit dan Manajemen Penangkaran Biawak . Bogor : IPB. 10

Remington, B., R.P. Hastings, H. Kovshoff. 2007. A field Effectiveness Study of Early Intensive Behavioral Intervention: Am. J. Mental Retardation. 112:418-438 Rosyada,Dede. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Referensi

Rodiah Siti. 2001. Studi Kasus Skabies Pada Kucing di RSH Jakarta Periode Agustus 1997-Juli 2000. Bogor : IPB. 6-12, 23-25

(19)

xix

Saraswati Desi. 2009. Merawat Binatang Kesayangan. Jakarta : Penebar Swadaya. 6 Soeharsono. 2007. Penyakit Zoonotik Pada Anjing dan Kucing. Yogyakarta :

Kanisius. 82

Soulsby, E. J. L (1982). Helminth, Anthropods and Protozoa of Domesticated Animal. Ed. Bailliera Tindal, London

Subronto. 2006. Penyakit Infeksi Parasit dan Mikroba Pada Anjing dan Kucing. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. 79-83

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sulaiman, 2010. Berbisnis Pembibitan Kucing. Yogyakarta : Lyly Puublisher

Sumartono. 2010. Simbiosis Parasitisme Tinjauan Parasit Hewan. Yogyakarta:Kaliwangi. 11-21

Suwed, Muhammad , 2011. Membiakkan Kucing Hias. Bandung : PT.Niaga Swadaya Wahyuni, Sri, 2014. Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Malang : Lab Biologi

Universitas Muhammadiyah Malang

Wardiarto. 1989. Parasitologi Biologi Parasit Hewan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. 784

Wijaya Budi Herman. 2012. 101 Tips Memelihara Hewan Piaraan. Yogyakarta: Abata Press. 28-29

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti angora persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung

Kucing dalam bahasa latinnya Felis silvestris catus, adalah sejenis karnivora. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan. Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil panen (Remington, 2007).

(21)

2

ikan dan insekta besar dengan instingnya. Sebagai seekor predator yang berketerampilan, kucing diketahui mampu memburu lebih dari 1.000 spesies untuk makanannya.

Kucing kampung (Felis silvestris catus) yang ada di Indonesia tidak semuanya tempat hidupnya sama. Beberapa kucing hidupnya liar dan ada yang dipelihara oleh manusia. Kucing kampung (Felis silvestris catus) mudah dijumpai diberbagai tempat seperti pasar, sekolah, tempat wisata dan terminal. Tempat hidup kucing sangat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan kucing

(Muhhamad A,2011).

Kendala yang dihadapi pemelihara kucing adalah masalah ektoparasit, sehingga dapat menurunkan kualitas rambut kucing. Kucing yang terserang ektoparasit dapat mengalami penurunan berat badan Menurut Suwandi (2001) bahwa gangguan dari parasit luar (Ektoparasit) dapat mengakibatkan adanya darah pada kulit akibat luka-luka dan permukaan kulit menjadi kasar. Ektoparasit adalah parasit yang hidupnya menumpang di bagian luar dari tempatnya bergantung atau pada permukaan tubuh inangnya (host) (Hadi, 2010).

(22)

3

waktunya diantara permukaan tubuh inang, yaitu pada bulu dan rambut mamalia. Kutu ini hidup bersama inang, dan makan darah atau jaringan inangnya (manusia atau hewan). Ektoparasit yang biasanya terdapat pada kucing yaitu caplak, tungau, kutu, pinjal (Kesumawati, 2000).

Berdasarkan penelitian (Quentero,2002) parasit dapat menginfeksi semua bangsa burung dan mamalia termasuk manusia, tetapi hanya kucing dan sebangsanya saja yang merupakan inang sejati. Berdasarkan observasi di wilayah Kota Batu Jawa Timur terlihat bahwa banyak di temukan kucing kampung (Felis silvestris catus) yang hidup liar di pasar dan sebagian dipelihara oleh manusia. Penduduk yang memelihara kucing pemeliharaanya masih secara konvensional serta sanitasi dan kebersihan kandang kucing tidak terjamin (Dharma, 2014). Berdasarkan informasi dan alasan tersebut maka perlu dilakukan penelitian ini, dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis ektoparasit pada kucing kampung. Ektoparasit dapat berkembangbiak dengan baik apabila sanitasi dan kebersihan kandang kucing tidak terjamin.

(23)

4

menganggu kegiatan sehari-hari. Pada hewan keadaan ini sangat merugikan karena dengan adanya kegelisahan itu dapat membuatnya lupa makan, sehingga dapat menurunkan status gizi, produksi daging secara drastis. Setelah diketahui jumlah dan jenis ektoparasit pada kucing kampung (Felis silvestris catus) yang hidup liar dan dipelihara oleh manusia diharapkan bisa mengetahui cara untuk menghilangkan ektoparasit tersebut. Kucing akan merasa nyaman karena bebas dari ektoparasit, sehingga pertumbuhan kucing kampung (Felis silvestris catus) akan cepat dan pertumbuhan rambut kucing akan tercapai secara optimal (Dharmojono, H, 2002).

(24)

5

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.2.1 Apa saja jenis-jenis ektoparasit pada kucing kampung?

1.2.2 Apakah ada perbedaan tingkat prevalensi dan jenis ektoparasit kucing kampung liar dan peliharaan?

1.2.3 Bagaimana bentuk penerapan dari hasil penelitian Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Kucing Kampung (Felis silvestris catus) di Pasar Batu dan Arhanud Sebagai Sumber Belajar Biologi?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Untuk mengetahui jenis-jenis ektoparasit pada kucing kampung

1.3.2 Untuk mengetahui perbedaan tingkat prevalensi dan jenis ektoparasit pada kucing kampung liar dan peliharaan

1.3.3 Untuk menerapkan hasil penelitian Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Kucing Kampung (Felis silvestris catus) di Pasar Batu dan Arhanud Sebagai Sumber Belajar Biologi.

1.4Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

(25)

6

 Mengetahui perbedaan jenis dan morfologi ektoparasit pada kucing kampung

liar dan peliharaan.

 Pada aspek pendidikan guru dapat memanfaatkan preparat untuk mengamati

morfologi ektoparasit pada kucing kampung sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi.

1.4.2 Manfaat Teoritis

 Menambah pengetahuan bagi penulis tentang macam dan morfologi

ektoparasit pada kucing kampung liar dan peliharaan sekaligus menambah keilmuan peneliti pada mata kuliah mikroteknik dan parasitologi.

 Menambah pengetahuan dengan menggunakan sumber belajar biologi berupa

LKS materi dunia hewan khususnya filum Arthropoda yang dapat digunakan pada sekolah tingkat SMA kelas X.

1.5Batasan Penelitian

1.5.1 Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu kucing kampung (Felis silvestris catus) liar dan peliharaan di wilayah Kota Batu

1.5.2 Pengambilan ektoparasit dilakukan pada siang hari jam 11.00 – 13.00 WIB 1.5.3 Pengambilan ektoparasit dilakukan secara manual

1.5.4 Prosedur yang digunakan untuk menentukan jenis ektoparasit adalah dengan membuat preparat wholemount.

(26)

7

1.6Definisi Istilah

1.6.1 Kucing Kampung (Felis silvestris catus) adalah sejenis mamalia karnivora dari keluarga felidae. Kucing kampung memiliki postur tubuh yang sedang dan seimbang, ekornya panjang, kakinya ramping (Muhhamad A, 2011). 1.6.2 Ektoparasit adalah parasit yang menempel atau hidup pada tubuh kucing

bagian luar, umumnya adalah kutu (Beni, 2013).

1.6.3 Prevalensi adalah jumlah orang atau hewan dalam populasi , pembilang dari angka ini adalah jumlah kasus yang ada dengan kondisi pada waktu tertentu dan penyebutnya adalah populasi total (Dorland,2002).

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “Keanekaragaman Mesofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bioindikator

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Variasi Gen Cytochrome Oxidase I (COI) pada Lebah Trigona di Desa Batu Kucing dan Desa Bungku, Jambi adalah benar karya

Kesimpulan dari penelitian tentang identifikasi dan prevalensi ektoparasit pada ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) pada karamba jaring apung di Unit Pengelola

Penelitian tentang Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Ikan Nila ( Oreochromis niloticus) di Rawa dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan Sumatera Utara

Identifikasi dan Prevalensi Cacing Ektoparasit pada Ikan Kerapu Cantang ( Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus ) di Karamba Jaring Apung Teluk Lamong,

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul Aktivitas Apis cerana Mencari Polen, Identifikasi Polen, dan Kompetisi Menggunakan Sumber Pakan dengan

Hasil penelitian menunjukkan 28 dari 45 sampel usus ayam kampung Gallus domesticus yang diperiksa di pasar tradisional Jakarta dan Bogor positif mengalami kecacingan.. Hasil prevalensi

122 IDENTIFIKASI ENDOPARASIT DAN EKTOPARASIT IKAN HIAS AIR TAWAR DI PASAR IKAN SASANA MINA MAGELANG Mutiara Putri1, Nabila Azmi Fauziah2, Verra Heryana Agustin3 123Program Studi