i
IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA KUCING KAMPUNG (Felis silvestris catus) DI PASAR BATU DAN ARHANUD
SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SKRIPSI
DISUSUN OLEH : TITA RAHAYU 201110070311057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA KUCING KAMPUNG (Felis silvestris catus) DI PASAR BATU DAN ARHANUD
SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Disusun Oleh: Tita Rahayu 201110070311057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Tita Rahayu
Nim : 201110070311057
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Kucing Kampung (Felis silvestris catus) di Pasar Batu dan Arhanud Sebagai Sumber Belajar Biologi
Diajukan untuk Dipertanggung Jawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu ( S1 )
Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Menyetujui
Pembimbing I, Pembimbing II,
iv
SURAT PERNYATAAN
Nama : Tita Rahayu
Tempat/tgl Lahir : Sidoarjo, 25 Juni 1993
NIM : 201110070311057
Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Kucing Kampung (Felis silvestris catus) di Pasar Batu Dan Arhanud Sebagai Sumber Belajar Biologi” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar - benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapat Sangsi Akademis.
Malang, 1 September 2015 Yang menyatakan,
v
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang Dan diterima untuk memenuhi
Sebagian dari Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Pendidikan Biologi
Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 1 September 2015 Dekan
(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Dra. Siti Zaenab, M.Kes 1. ..………
2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes 2. ………..
3. Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes 3. ………..
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. Ia memberi pahala (dari kebaikan)
yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan)
yang dikerjakannya (mereka berdo’a) “ ya tuhan kami,
janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana engkau bebankan kepada orang- orang sebelum
kami, ya tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami
apa yang tidak sanggup kami memikulnya, beri maaflah kami,
ampunilah kami, dan rahmatilah kami, engkaulah penolong
kami, maka tolonglah kami dan rahmatilah kami, engkaulah
penolong kami , maka tolonglah kami terhadap kaum yang
kafir (tafsir Al-Qur’an surat Al- Baqarah ayat 286)
Saya persembahkan karya ini Kepada :
Ibunda, ibunda, ibunda Yamani, Ayahanda Iswoyo, Adek Gati Larasati,
Nenek- nenek saya Demi, Almh Munti
Yang selalu memberikan dukungan, pengorbanan, serta do’a yang tiada hentinya
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Kucing Kampung (Felis silvestris catus) di Pasar Batu Dan Arhanud Sebagai Sumber Belajar Biologi”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada teladan kita Sang Pelopor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda kekuasaan- Nya, Nabi Muhammad SAW.
Selama proses penyusunan hingga selesainnya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, pengarahan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Dr. Poncojari Wahyono, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dr. Yuni Pantiwati, M.M, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, serta bapak dan ibu Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah
3. Dra. Siti Zaenab, M. Kes, selaku pembimbing I dan Dr. Poncojari Wahyono, M. Kes selaku pembimbing II yang telah ikhlas meluangkan waktunya dan sabar dalam membimbing , memberi arahan, nasehat, serta motivasi, dalam menyusun skripsi ini
4. Ibunda Yamani, Ayahanda Iswoyo atas segala kasih sayang, pengorbanan serta doa yang tiada batasnya sepanjang masa
5. Nanik Masri, Ayu Lina dan Teman-taman Biologi B Angkatan 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang sudah mendukung dan memberikan motivasi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
viii
Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua
. Malang,1 September 2015
ix DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR ... i
HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat penelitian ... 6
1.5 Batasan penelitian ... 6
x
2.1Tinjauan Tentang Kucing Kampung (Felis silvestris catus) ... 8
2.1.1 Morfologi Kucing Kampung (Felis silvestris catus) ... 8
2.1.2 Taksonomi Kucing Kampung (Felis silvestris catus) ... 11
2.2 Habitat Kucing Kampung (Felis silvestris catus) ... 11
2.2.1 Habitat Kucing Kampung (Felis silvestris catus) Liar ... 11
2.2.2 Habitat Kucing Kampung (Felis silvestris catus) Peliharaan .. 12
2.3 Tinjauan Tentang Ektoparasit ... 12
2.3.1 Pengertian Ektoparasit ... 12
2.3.2 Macam- macam Ektoparasit Pada Mamalia ... 13
2.3.2.1 Kutu ... 13
2.3.2.2 Pinjal ... 17
2.3.2.3 Tungau ... 21
2.3.2.4 Caplak ... 22
2.3.3 Pengendalian Ektoparasit ... 23
2.4 Tinjauan Tentang Sumber Belajar ... 27
2.4.1 Pengertian Sumber Belajar ... 27
2.4.2 Macam- macam Sumber Belajar ... 28
2.4.3 Fungsi Sumber Belajar ... 29
2.4.4 LKS (Lembar Kerja Siswa) ... 30
2.4.5 Keterkaitan Penelitian dengan Materi Filum Arthropoda… 31
2.5 Tinjauan Tentang Mikroteknik ... 32
xi
2.5.2 Preparat Wholemount(Prerarat Utuh) ... 33
2.6 Kerangka Konsep ... 35
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 37
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 37
3.2.1 Tempat Penelitian... 37
3.2.2 Waktu Penelitian ... 38
3.3 Populasi dan Sampel ... 38
3.3.1 Populasi ... 38
3.3.2 Sampel ... 38
3.3.3 Teknik Sampling ... 38
3.3.4 Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel ... 39
3.4 Variabel Penelitian ... 40
3.5 Definisi Operasional ... 40
3.6 Prosedur Penelitian ... 40
3.6.1 Tahap Persiapan 1 Alat dan Bahan ... 40
3.6.1.1 Alat ... 40
3.6.1.2 Bahan ... 41
3.6.2 Tahap Pelaksanaan 1 ... 41
3.6.3 Tahap Persiapan 2 Alat dan Bahan ... 42
3.6.3.1 Alat ... 42
xii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 49
4.1.1 Hasil Perhitungan Prevalensi Ektoparasit Kucing Kampung... 49
4.1.2 Hasil Penelitian Ektoparasit pada Kucing Kampung Liar di Pasar Batu ... 50
4.1.3 Hasil Penelitian Ektoparasit pada Kucing Kampung Peliharaan di Arhanud ... 51
4.1.4 Hasil Hubungan Prevalensi Ektoparasit Kucing Kampung Liar dan Peliharaan ... 52
4.1.5 Rata-rata Jumlah Ektoparasit Pada Kucing Kampung Liar di Pasar Batu ... 54
4.1.6 Rata-rata Jumlah Ektoparasit Pada Kucing Kampung Peliharaan di Arhanud ... 54
4.2 Hasil Preparat ... 54
xiii
4.2.2 Ektoparasit Pada Kucing Kampung Peliharaan ... 57
4.3 Pembahasan ... 60 4.4 Penerapan Hasil Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Kucing
Kampung (Felis silvestris catus) Di Pasar Batu Dan Arhanud Sebagai Sumber Belajar Biologi ... 63 BAB V PENUTUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.7.3.1 Data Perhitungan Prevalensi Ektoparasit Kucing Kampung .. 45 Tabel 3.7.3.2 Data Hasil Penelitian Ektoparasit yang Ditemukan pada Kucing
Kampung Liar di Pasar Batu ... 45 Tabel 3.7.3.3 Data Hasil Penelitian Ektoparasit yang Ditemukan pada Kucing
Kampung Peliharaan di Arhanud ... 46 Tabel 4.1.1 Data Hasil Perhitungan Prevalensi Ektoparasit Kucing Kampung 49 Tabel 4.1.2 Data Hasil Penelitian Ektoparasit yang Ditemukan pada Kucing
Kampung Liar di Pasar Batu ... 50 Tabel 4.1.3 Data Hasil Penelitian Ektoparasit yang Ditemukan pada Kucing
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kucing Kampung (Felis silvestris catus) ... 11
Gambar 2.3.1 Bivicola bovis ... 15
Gambar 2.3.2 Felicola subrostratus... 15
Gambar 2.3.3 Trichodectes canis ... 16
Gambar 2.3.4 Linognathus setosus ... 16
Gambar 2.3.5 Ctenocephalides felis ... 20
Gambar 2.6Kerangka Konsep ... 35
Gambar 4.2.1 Pinjal Jantan ... 54
Gambar 4.2.2Pinjal Ctenocephalides felis ... 57
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Hasil Perhitungan Prevalensi Ektoparasit ... 69
Lampiran 2. Data Hasil Penelitian Ektoparasit Kucing Kampung Liar ... 69
Lampiran 3. Data Hasil Penelitian Ektoparasit Kucing Kampung Peliharaan70 Lampiran 4. Tabel Hubungan Prevalensi Ektoparasit Kucing Kampung Liar dan Kucing Kampung Peliharaan ... 71
Lampiran 5. Foto Kegiatan Penelitian ... 72
Lampiran 6. Foto Hasil Penelitian ... 82
Lampiran 7.RPP ... 84
Lampiran 8.Sumber Belajar Biologi (LKS) ... 95
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Alex. 2012. Panduan Lengkap Memelihara Anjing dan Kucing. Yogyakarta:Pustaka Baru Press. V,132
Ali M, Alizaman. 2012. Cat and Dogs Ectoparasite Infestations in Iran and Iraq Boarder Line Area. World Applied Sciences Journal 18(7)
Aspinall, Victoria. 2006. The Complete Textbook of Veterinary Nursing. Elsevier, UK
Beni Anggera, Dahelmi Siti Salmah, 2013. Jenis-Jenis Ektoparasit pada Mamalia Kecil yang ditemukan di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat. Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Vol 169-174: (ISSN : 2303-2162)
Burror, dkk. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Terjemahan oleh Partosoedjono. 1992. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
Busvine, J. R. 1971. A critical review of the techniques for testing insectisides. 2 Ed. Chang, S.C.
De Bach, P. 1973. Biological control of insect pest and weeds. Chapman London Dharmojono, H., 2002. Kapita Selekta Kedokteran Veteriner (Hewan Kecil) buku 2.
Pustaka Populer Obor. Jakarta.
Djanah Djamalin. 1983. Pengendalian Ektoparasit. Jakarta : Yasaguna. 55
www. peteducation.com. Lice (Pediculosis) in Cats. Race Foster, DVM. Drs. Foster & Smith, Inc. (diakses tanggal 4 Junit 2015)
Elton, 2000. Studi Habitat dan Populasi. Manokowari
Hadi, Nur Rohman 2011. Definisi Konsep Spesies dan Spesiasi (Online). (http://Nurrohmanhadiwordpress.com/2011/08/28/definisi-konsep
spesies/diakses tanggal 6 Maret 2015)
xviii
Hartaningrum, B. D .(2003). Identifikasi Cacing Pita pada Saluran Pencernaan Kucing Lokal dari Beberapa Lokasi Di Bali. S.KH. Skripsi, Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana. Denpasar.
Hilma, Putri. 2012 Identifikasidan Prevalensi Ektoparasit pada Ikan Bandeng (Chanos chanos) Yang Dipelihara di Karamba Jaringan Apung UPBL Situbondo Dan Tambak Desa Bangunrejo Kecamatan Jabon Sidoarjo. FPP Universitas Airlangga. Vol 91-112
Kusumawati,Upik Hadi.2000. Ektoparasit: Pengendalian, Diagnosis dan Pengendaliannya. Laboratorium Entomologi bagian parasitology dan patologii. FKH. Institut Pertanian Bogor
Lane, D. R., 2003. Veterinary Nursing. Butterworth & Heinemann, UK.
Levine N D. 1994. Parasitologi Veteriner. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press. 325-328
Linnaeus,2010. Bionominal nomenclature.
Manurung Joses; Haryuningtyas Dyah;. 2006. Uji Daya Hidup Tungau Sarcoptes scabiei Pada Berbagai Macam Serum. Bogor : Jurnal Penelitian BBVet Bogor. 2
Napitupulu,R.M.dan Suwed,M.A.2012.Panduan Lengkap Kucing. Jakarta:Penebar Swadaya .6-46,168
Ramdhan Raya Akbar. 2011. Ragam Jenis Ektoparasit dan Manajemen Penangkaran Biawak . Bogor : IPB. 10
Remington, B., R.P. Hastings, H. Kovshoff. 2007. A field Effectiveness Study of Early Intensive Behavioral Intervention: Am. J. Mental Retardation. 112:418-438 Rosyada,Dede. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Referensi
Rodiah Siti. 2001. Studi Kasus Skabies Pada Kucing di RSH Jakarta Periode Agustus 1997-Juli 2000. Bogor : IPB. 6-12, 23-25
xix
Saraswati Desi. 2009. Merawat Binatang Kesayangan. Jakarta : Penebar Swadaya. 6 Soeharsono. 2007. Penyakit Zoonotik Pada Anjing dan Kucing. Yogyakarta :
Kanisius. 82
Soulsby, E. J. L (1982). Helminth, Anthropods and Protozoa of Domesticated Animal. Ed. Bailliera Tindal, London
Subronto. 2006. Penyakit Infeksi Parasit dan Mikroba Pada Anjing dan Kucing. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. 79-83
Sukmadinata, Nana Syaodih, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sulaiman, 2010. Berbisnis Pembibitan Kucing. Yogyakarta : Lyly Puublisher
Sumartono. 2010. Simbiosis Parasitisme Tinjauan Parasit Hewan. Yogyakarta:Kaliwangi. 11-21
Suwed, Muhammad , 2011. Membiakkan Kucing Hias. Bandung : PT.Niaga Swadaya Wahyuni, Sri, 2014. Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Malang : Lab Biologi
Universitas Muhammadiyah Malang
Wardiarto. 1989. Parasitologi Biologi Parasit Hewan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. 784
Wijaya Budi Herman. 2012. 101 Tips Memelihara Hewan Piaraan. Yogyakarta: Abata Press. 28-29
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti angora persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung
Kucing dalam bahasa latinnya Felis silvestris catus, adalah sejenis karnivora. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan. Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil panen (Remington, 2007).
2
ikan dan insekta besar dengan instingnya. Sebagai seekor predator yang berketerampilan, kucing diketahui mampu memburu lebih dari 1.000 spesies untuk makanannya.
Kucing kampung (Felis silvestris catus) yang ada di Indonesia tidak semuanya tempat hidupnya sama. Beberapa kucing hidupnya liar dan ada yang dipelihara oleh manusia. Kucing kampung (Felis silvestris catus) mudah dijumpai diberbagai tempat seperti pasar, sekolah, tempat wisata dan terminal. Tempat hidup kucing sangat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan kucing
(Muhhamad A,2011).
Kendala yang dihadapi pemelihara kucing adalah masalah ektoparasit, sehingga dapat menurunkan kualitas rambut kucing. Kucing yang terserang ektoparasit dapat mengalami penurunan berat badan Menurut Suwandi (2001) bahwa gangguan dari parasit luar (Ektoparasit) dapat mengakibatkan adanya darah pada kulit akibat luka-luka dan permukaan kulit menjadi kasar. Ektoparasit adalah parasit yang hidupnya menumpang di bagian luar dari tempatnya bergantung atau pada permukaan tubuh inangnya (host) (Hadi, 2010).
3
waktunya diantara permukaan tubuh inang, yaitu pada bulu dan rambut mamalia. Kutu ini hidup bersama inang, dan makan darah atau jaringan inangnya (manusia atau hewan). Ektoparasit yang biasanya terdapat pada kucing yaitu caplak, tungau, kutu, pinjal (Kesumawati, 2000).
Berdasarkan penelitian (Quentero,2002) parasit dapat menginfeksi semua bangsa burung dan mamalia termasuk manusia, tetapi hanya kucing dan sebangsanya saja yang merupakan inang sejati. Berdasarkan observasi di wilayah Kota Batu Jawa Timur terlihat bahwa banyak di temukan kucing kampung (Felis silvestris catus) yang hidup liar di pasar dan sebagian dipelihara oleh manusia. Penduduk yang memelihara kucing pemeliharaanya masih secara konvensional serta sanitasi dan kebersihan kandang kucing tidak terjamin (Dharma, 2014). Berdasarkan informasi dan alasan tersebut maka perlu dilakukan penelitian ini, dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis ektoparasit pada kucing kampung. Ektoparasit dapat berkembangbiak dengan baik apabila sanitasi dan kebersihan kandang kucing tidak terjamin.
4
menganggu kegiatan sehari-hari. Pada hewan keadaan ini sangat merugikan karena dengan adanya kegelisahan itu dapat membuatnya lupa makan, sehingga dapat menurunkan status gizi, produksi daging secara drastis. Setelah diketahui jumlah dan jenis ektoparasit pada kucing kampung (Felis silvestris catus) yang hidup liar dan dipelihara oleh manusia diharapkan bisa mengetahui cara untuk menghilangkan ektoparasit tersebut. Kucing akan merasa nyaman karena bebas dari ektoparasit, sehingga pertumbuhan kucing kampung (Felis silvestris catus) akan cepat dan pertumbuhan rambut kucing akan tercapai secara optimal (Dharmojono, H, 2002).
5
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.2.1 Apa saja jenis-jenis ektoparasit pada kucing kampung?
1.2.2 Apakah ada perbedaan tingkat prevalensi dan jenis ektoparasit kucing kampung liar dan peliharaan?
1.2.3 Bagaimana bentuk penerapan dari hasil penelitian Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Kucing Kampung (Felis silvestris catus) di Pasar Batu dan Arhanud Sebagai Sumber Belajar Biologi?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui jenis-jenis ektoparasit pada kucing kampung
1.3.2 Untuk mengetahui perbedaan tingkat prevalensi dan jenis ektoparasit pada kucing kampung liar dan peliharaan
1.3.3 Untuk menerapkan hasil penelitian Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada Kucing Kampung (Felis silvestris catus) di Pasar Batu dan Arhanud Sebagai Sumber Belajar Biologi.
1.4Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
6
Mengetahui perbedaan jenis dan morfologi ektoparasit pada kucing kampung
liar dan peliharaan.
Pada aspek pendidikan guru dapat memanfaatkan preparat untuk mengamati
morfologi ektoparasit pada kucing kampung sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi.
1.4.2 Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan bagi penulis tentang macam dan morfologi
ektoparasit pada kucing kampung liar dan peliharaan sekaligus menambah keilmuan peneliti pada mata kuliah mikroteknik dan parasitologi.
Menambah pengetahuan dengan menggunakan sumber belajar biologi berupa
LKS materi dunia hewan khususnya filum Arthropoda yang dapat digunakan pada sekolah tingkat SMA kelas X.
1.5Batasan Penelitian
1.5.1 Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu kucing kampung (Felis silvestris catus) liar dan peliharaan di wilayah Kota Batu
1.5.2 Pengambilan ektoparasit dilakukan pada siang hari jam 11.00 – 13.00 WIB 1.5.3 Pengambilan ektoparasit dilakukan secara manual
1.5.4 Prosedur yang digunakan untuk menentukan jenis ektoparasit adalah dengan membuat preparat wholemount.
7
1.6Definisi Istilah
1.6.1 Kucing Kampung (Felis silvestris catus) adalah sejenis mamalia karnivora dari keluarga felidae. Kucing kampung memiliki postur tubuh yang sedang dan seimbang, ekornya panjang, kakinya ramping (Muhhamad A, 2011). 1.6.2 Ektoparasit adalah parasit yang menempel atau hidup pada tubuh kucing
bagian luar, umumnya adalah kutu (Beni, 2013).
1.6.3 Prevalensi adalah jumlah orang atau hewan dalam populasi , pembilang dari angka ini adalah jumlah kasus yang ada dengan kondisi pada waktu tertentu dan penyebutnya adalah populasi total (Dorland,2002).