PENGARUH PENGGUNAAN LUMPUR LAPINDOTERHADAP KUAT
TEKAN DAN DAYA SERAP AIRPADA BATAKO(Studi Penelitian)
Oleh: Vina Wahyu Listianasari ( 04520016 ) Civil Engineering
Dibuat: 2009-02-05 , dengan 3 file(s).
Keywords: lumpur lapindo, fly ash, kuat tekan, daya serap air.
ABSTRAK
Batako adalah unsur bangunan yang berfungsi sebagai pembuatan dinding pada bangunan, yang dibuat dari pasir dan semen.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kuat tekan dan daya serap air pada batako terhadap variasi campuran dan prosentase lumpur lapindo. Dan untuk
mengetahui penggunaan fly ash pada campuran dengan prosentase lumpur lapindo terhadap kualitas batako.
Batako dengan ukuran 10 x 20 x 40 cm di buat sebanyak 200 buah dengan variasi lumpur 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40% masing-masing dibuat 5 buah benda uji. Benda uji diberikan untuk perlakuan atau variabel campuran semen : pasir (1:12 dan 1:16) dengan memakai fly ash sebesar 5% dan tanpa fly ash (konvensional).
Dari hasil penelitian ini didapatkan kuat tekan sebesar 195 Kg/Cm2 dengan variasi lumpur 10% (fly ash 1:12, semen : pasir) termasuk mutu beton kelas I dan daya serap air terbaik sebesar 3,649% kurang dari 25% pada variasi lumpur 10% (fly ash 1:12, semen : pasir), sedangkan persentase lumpur di atas 20% batako mencapai kuat tekan kelas II. Dengan menggunakan fly ash maka kuat tekan yang didapat akan semakin tinggi dan daya serap akan semakin rendah, karena fly ash bersifat mengikat atau sebagai perekat, dan menjadikan permukaan yang halus pada batako, sehingga didapat batako yang berkualitas
ABSTRACT
Concrete brick is one of the building material that had function as wall material on building, which made from sand and cement. This eksperiment aimed to found out the pressure strength and water reservativeness on concrete brick to variation of mixtures and percentage in Lapindo mud. And also to found out the use of fly ash on the mixture with Lapindo mud percentage on concrete brick quality.
Concrete brick with size of 10 x 20 x 40 cm was made 200 unit with mud variation vary between 0%, 10%, 20%, 30% and 40% each was made 5 test-unit. Test material was to be given with treatment or mixtures variables cement : sand (1:12 and 1:16) by using fly ash as much as 5% and without fly ash (conventional).