• Tidak ada hasil yang ditemukan

Residu Insektisida dan Fungisida dalam Buah Anggur, Apel, dan Per Impor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Residu Insektisida dan Fungisida dalam Buah Anggur, Apel, dan Per Impor"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

RESIDU INSEKTISIDA DAN FUNGISIDA DALAM

BUAH ANGGUR, APEL, DAN PER IMPOR

HENDRA PURNAMA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

" セ@ .. ungguhnya , .. udah ada wulilTln iIu ada kemudahan, malai 。セ。「ゥャ。@ kllmu telah .el .. a; (da,; .uatu utu'an) ォ・セ。ャ。ゥョャ。ィ@ dengan .ungguh-.ungguh (utu.an yang la;n) dan hanya ォ・セ、。@ Tuhanmulah hendaknya kllmu 「・Gィ。G。セB@

(2S:

Alam M'ytllh: 6-'6)

1 ) _ .uk aM 9" ;I(IM 9" :<?aUt, M"14 kat Ud i«p ... LセGB@ kMMp'" """'9 -"""'9 f<"'9 セL@ kd«4 """'9t«<W.

9-'

セ@ ad4Iai .. '" """ セBBBヲB@ ad4Iai

'-t-

セ@

ヲB、ゥエNセ@

i«9"

ゥwTMセ@ """ 。、ゥONMセ@ _ , - . . «Ht«k
(3)

RINGKASAN

HENDRA PURNAMA. Residu Insektisida dan Fungisida dalam Buah Anggur, Ape!, dan Pcr Impor

(Residues of insecticides and Fungicides in imported Grapes, Apples, and Pears). Dibimbing o!eh

GUSTIN! SY AHBIRIN dan DIOKO PRIJONO.

Kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi buah-buahan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi dan kesehatan. Gejala ini akan meningkatkan permintaan pasar terhadap bunh-buahan. Suplai yang tersedia saat ini se!ain berasa! dan dalam negeri juga diimpor dan luar negeri. Bunh yang dijual haruslah berkua1itas. Salah satu upaya yang paling umum untuk mendapatkan basil pertanian yang berkua1itas adalnh dengan menggunakan pestisida. Penggunaan pestisida tersebut dapat meningga1kan residu, sehingga jika mengkonsumsibuall-buahan yang mengandung residu pestisida secara terus menerus dapat membahayakan kesehatan.

Pada penelitian ini dilakukan analisis residu empatjenis insektisida organofosfat (diazinon, dimetoat, fenitrotion, dan klorpirifos) dan fungisida benomi! dan karbendazim pada bunh anggur, ape!, dan per impor yang diambil dan dna !okasi, yaitn salah satu toko swalayan di Bogor dan beberapa pedagang kaki lima di Bogor. Residu insektisida diaua1isis dengan alat kromatografi gas dan residu fungisida dengan alat HPLC (high performance liquid chromatography). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan residu keempat insektisida golongan organofosfat dan fungisida go!ongan benzimidazo! dapat dideteksi di

dalam bunh anggur (diazinon = 0,0031 - 0,0032 mgikg, dimetoat = 0,0064 - 0,0095 mgikg, fenitrotion =

0,0007 - 0,0020 mgikg, klorpirifos = 0,0055 - 0,0089 mg/kg, benomi! = 0,1245 - 0,8214 mgikg, dan karbendazim = 0,1503 - 0,2660 mgikg), bunh ape! (diazinon = 0,0008 - 0,0016 mg/kg, dimetoat =

0,0103 - 0,0533 mgikg, fenitrotion

=

0,0014 - 0,0022 mgikg, klorpirifos

=

0,0078 - 0,0133 mgikg, benomi! = 0,2178 -1,2381 mgikg, dan karbendazim = 0,2534 - 0,3352 mgikg), dan buah per (diazinon =

0,0019 - 0,0032 mgikg, dimetoat = 0,0048 - 0,0134 mgikg, fenitrotion = 0,0012 - 0,0013 mgikg, klorpirifos = 0,0020 - 0,0095 mgikg, benomil = 1,0371 - 1,2308 mgikg, dan karbendazim = 0,1007 -0,4614 mgikg). Namun demikian, kadar yang terdeteksi masih berada di bawnh batas maksimum residu (BMR) yang ditetapkan di Indonesia. Pada contoh buall yang diambil dan toko swalayan kadar residunya lebib besar jika dibandingkan dengan contoh bunh yang diambil dan kaki lima, kecuali klorpirifos pada bunh ape! dan karbendazim (hasiI hidrolisis benomil) pada bunh per. Fenomena ini disebabkan o!eh sifat

(4)

RESIDU INSEKTISIDA DAN FUNGISIDA DALAM

BUAH ANGGUR, APEL, DAN PER IMPOR

HENDRA PURNAMA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoJeb gelar

Sarjana Sains

pada

Jurusan Kimia

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

JuduJ

Nama

NIM

: Residu lnsektisida dan Fungisida daJam Buah Anggur, ApeJ, dan Per lmpor

: Hendra Pumama

: GOJ30.1923

ra. Gustini Syahbirin, MS

Pembimbing I

Tanggal Lulus:

1 2 JAN

1998

Menyetujui,

ZLセ@

r---If. DjoL Prijono, MAgrSc

Pembimbing II

(6)

IUWAYAT HIDUr

Penulis dilahirkan di Jakana pada tanggal 2 September 1975 sebagai anak bungsu dari tiga

bersaudara, dari pasangan Sutarno dan Nat Nani.

Pada tallUn 1993 penulis lulus dari SMA PGRI I Bogor dan pada tahun yang sarna lulus seleksi

masuk Instisut Penanian Bogor melalui jalur undangan masuk IPB. Tahun berikutnya penulis diterima di

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama perkuliahan penulis menjadi asisten Kimia Dasar I dan 2, Kimia Organik, Pengetahuan

(7)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala raluuat dan karunia-Nya sehingga

penulisan karya ilmiab ini dapat diselesaikan.

Selama penelitian dan penulisan, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Untak itu penulis

mengucapkan terima kasih antara

lain

kepada Ibu Dra. Gustini Syabbirin, MS, Bapak Djoko Prijono,

MAgrSc selaku pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan saran. Di samping itu

penghargaan diberikan kepada Ibu Dr. Suminar Setiati Achmadi sebagai ketua Program Studi Kimia dan

Bapak Asep Nugraila, S.Si sebagai Kepala Laboratorium Biokirnia Balitbio (Balai Penelitian Bioteknologi

Tanaman Pangan) Bogor, alas izin yang telab diberikan. Penulis tak lupa menghatmkan terima kasih juga

kepada para teknisi Laboratorium Kimia Organik, IPB, Bogor dan para teknisi Laboratorium Biokimia,

Balitbio yang telah banyak mernbantu selama penelitian. Selanjutuya kepada ternan-ternan antara lain :

Rudi, aljabar Corp. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayah, Ibu, Kakak-kakak sem

selurub keluarga dan Nia Dama, alas segala do'a dan kasih sayangnya. Terakhir kepada pihak-pihak

lain

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga karya ilrniah ini dapat bermanfaat

Bogor, Januari 1998

(8)

DAFTAR lSI

Halaman

DAFTAR TABEL. ... .

DAFTAR GAMBAR ... .

DAFTAR LAMPIRAN ... .

PENDAHULUAN ... .

TINJAUAN PUSTAKA... I Insektisida Organofosfat ... ... I

Fungisida Organik ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2

Residu Pestisida ... 2

Analisis Residu Pestisida... ... ... 2

Jenis Pestisida yang Dianalisis... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2

BAHAN DAN METODE... ... ... ... ... ... ... ... ... 4

Tempat dan Waktu Penelitian ... 4

Bahan dan Ala!... ... 4

Metode... 4

Analisis Residu Insektisida... ... ... ... ... ... ... .... 4

Analisis Residu Fungisida ... ... ... ... ... ... ... ... 5

HASIL dan PEMBAHASAN... ... ... ... ... 6

Residu Insektisida ... . . . ... ... .. . ... ... . . . ... ... ... ... ... ... ... ... . ... ... 6

Residu Fungisida ... ... ... ... 7

KESIMPULAN dan SARAN... ... 8

Kesimpulan ... ... ... 8

Saran ... ... ... ... ... 8

DAFTAR PUSTAKA... 9

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Kadar residu insektisida golongan organofosfat pada buah anggur, apel,

dan per impor. ... '" ... '" ... '" ... ... ... 6

2. Kadar residu fungisida golongan benzimidazol pada buah anggur, apel, dan per impor. ... '" ... '" ... , ... '" ... ... ... 7

DAFT AR GAMBAR Halaman 1. Kadar residu insektisida organofosfat pada buah anggur... ... ... ... ... ... 6

2. Kadar residu insektisida organofosfat pada buah per... ... ... ... ... ... 7

3. Kadar residu insektisida organofosfat pada buah apel... .... ... ... ... ... ... ... 7

4. Kadar residu fungisida benzimidazol pada buah anggur... ... ... ... 8

5. Kadar residu fungisida benzimidazol pada buah apel... ... ... ... ... ... ... ... ... 8

6. Kadar residu fungisida benzimidazol pada buah per... ... ... ... ... ... 8

DAFTAR LAMPIRAN Halaman I. Kromatogram standar dan hasil pengujian residu insektisida organofosfat pada buah anggur, apel, dan per impor ... '" .. . ... . .. .. ... . ... . ... . .. ... . .. . ... ... ... .. .. 10

2. Kromatogram standar dan hasil pengujian residu fungisida benzimidazol pada buah anggur, apel, dan per impor... ... ... ... ... 15

3. Data lebar dan luas area kromatogram hasil anal isis residu insektisida organofosfat pada buah anggur, apel,dan per impor... ... ... 17

4. Data lebar dan luas area kromatogram hasil analisis residu fungisida benzimidazol pada buah anggur, apel, dan per impor... ... ... ... ... ... ... 18

5. Hasil analisis residu insektisida organofosfat pada buah anggur, apel, dan per impor... 19

(10)

PENDABULUAN

Pertarnbahan jumlah penduduk, serta pe-ningkatan kesadaran masyarakat akan gizi dan kesehatan. akan meningkatkan pennintaan pasar terhadap buah-buahan. Akhir-akhir ini, buah impor sepcrti anggur, apel, dan per makin melimpah di pasaran dan makin banyak anggota masyarakat yang ccndemng memilih buah impor datipada buah loka!. Buah impor tersebut umumnya ber-penampilan menarik dan buah impor jenis tertentu justru lebih murah datipada buah lokal.

Salah satu kekhawatiran yang sering muncul di masyarakat adalah bahaya residu yang terdapat dalam buahan impor. Usaha produksi buah-buahan seperti anggur, apel, dan per di luar negeri umumnya dilakukan dengan teknik budidaya yang intensif, tennasuk dalam penggunaan pestisida (Soban, 1991). Dna golongan pestisida yang sering digunakan pada tanaman buah-buahan adalah insektisida dan fungisida. Insektisida digunakan untuk mengendalikan serangan hama dan fungisida untuk mengendalikan ccndawan penyebab penyakit pada tanaman.

Empat jenis insektisida yang sering digunakan adalah diazinon, dimetoat, fenitrotion, dan klorpirifos yang termasuk golongan organofosfat. Insektisida tersebut bekeIja sebagai racun kontak dan racun perot. Fungisida yang paling banyak digunakan adalah benomil yang termasuk golongan benzimidazol (Regis-Rolle & Bauvi\le, 1993). Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menimbu\kan berbagai dampak negatif, salah satu di antaranya adalah bahaya residu bagi kesehatan konsumen. Kadar residu yang melebihi batas maksimum residu (Bl\1RIMRL

=

maximum residu limit) yang ditetapkan akan membahayakan ke-sehatan konsumen (Sastroutomo, 1992).

Penelitian ini bertujuan untuk menentukao kadar residu insektisida diazinon, dimetoal, fenitrotion, dan klorpirifos, serta kadar residu fungisida benomil dan karbendazim yang terdapat dalam buah anggur, apel, dan per impor, kemudian dibandingkan dengan BMR pestisida yang berlaku di Indonesia (Depkes & Deptan, 1996).

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mem-berikan informasi mengenai kadar residu insek-tisida dan fungisida yang terdapat dalam buah anggur, apel, dan per impor bagi masyarakat yang banyak mengkonsumsi buah-buahan tersebut dan bagi instansi terkait pada kbususnya antara lain Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian, dan Departemen Perdagangan.

TINJAUAN PUSTAKA

Pestisida adalah zat kimia yang digunakan untuk membunull atau mengendalikan berbagai hama dalam arti luas (jasad pengganggu). Kata pestisida berasal dati kata pest yang berarti hama (jasad pengganggu) dan cida yang berarti membunub. Jadi pestisida adalall bahan-baban kimia yang digunakan untuk mengeudalikan populasi jasad hidup yang merugikan manusia, tumbuban, dan ternak (Tarumingkeng, 1992).

Macam-macam pestisida antara lain insek-tisida (pembunub serangga), fungisida (pembunuh cendawan), herbisida (pembunuh gulma), larvasida (pembunuh larva), rodentisida (pembunuh binatang pengerat), dan avisida (pembunuh burung). Empat golongan insektisida yang banyak digunakan menurut rmnus bangunnya adalah hidrokarbon berklor, organofosfal, karbarnat, dan piretroid. Sementara itn, golongan fungisida yang sering digunakan menurut rmnns bangunnya antara lain organosu\fur, benzimidazol, pirimidin, tiofanal, oksatin dan dinitrofenol (Nene & Thapliyal, 1982).

Insektisida Organofosfat

Insektisida yang paling banyak beredar di

pasaran

tennasuk dalam golongan organofosfat.

Beberapa contoh insektisida golongan ini adalah diazinon, dimetoal, fenitrotion, dan klorpirifos. Insektisida ini memiliki toksisitas sedang terhadap marnalia, tetapi dapat meracuni pemakainya melalui mulul, kulit ataupun pernafasan (Lu, 1995).

Senyawa dati golongan ini menghambat enzim asetilkolinesterase yang berfungsi menghidrolisis asetilkolin pada sinapsis sistem syaraf. Apabila asetikolin telah terhidrolisis, impuls syaraf tidak timbul secara terns menerns dan sel syaraf siap menerima rambu berikutnya (Corbett, Wright & Baillie, 1984). Sifat ini demikian khas hingga Matsumura (1985) mengatakan bahwa senyawa organofosfat yang tidak memiliki kemarnpuan menghambat asetilkolinesterase tidak dapat disebut senyawa organofosfat sejati.

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

RESIDU INSEKTISIDA DAN FUNGISIDA DALAM

BUAH ANGGUR, APEL, DAN PER IMPOR

HENDRA PURNAMA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(31)

" セ@ .. ungguhnya , .. udah ada wulilTln iIu ada kemudahan, malai 。セ。「ゥャ。@ kllmu telah .el .. a; (da,; .uatu utu'an) ォ・セ。ャ。ゥョャ。ィ@ dengan .ungguh-.ungguh (utu.an yang la;n) dan hanya ォ・セ、。@ Tuhanmulah hendaknya kllmu 「・Gィ。G。セB@

(2S:

Alam M'ytllh: 6-'6)

1 ) _ .uk aM 9" ;I(IM 9" :<?aUt, M"14 kat Ud i«p ... LセGB@ kMMp'" """'9 -"""'9 f<"'9 セL@ kd«4 """'9t«<W.

9-'

セ@ ad4Iai .. '" """ セBBBヲB@ ad4Iai

'-t-

セ@

ヲB、ゥエNセ@

i«9"

ゥwTMセ@ """ 。、ゥONMセ@ _ , - . . «Ht«k
(32)

RINGKASAN

HENDRA PURNAMA. Residu Insektisida dan Fungisida dalam Buah Anggur, Ape!, dan Pcr Impor

(Residues of insecticides and Fungicides in imported Grapes, Apples, and Pears). Dibimbing o!eh

GUSTIN! SY AHBIRIN dan DIOKO PRIJONO.

Kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi buah-buahan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi dan kesehatan. Gejala ini akan meningkatkan permintaan pasar terhadap bunh-buahan. Suplai yang tersedia saat ini se!ain berasa! dan dalam negeri juga diimpor dan luar negeri. Bunh yang dijual haruslah berkua1itas. Salah satu upaya yang paling umum untuk mendapatkan basil pertanian yang berkua1itas adalnh dengan menggunakan pestisida. Penggunaan pestisida tersebut dapat meningga1kan residu, sehingga jika mengkonsumsibuall-buahan yang mengandung residu pestisida secara terus menerus dapat membahayakan kesehatan.

Pada penelitian ini dilakukan analisis residu empatjenis insektisida organofosfat (diazinon, dimetoat, fenitrotion, dan klorpirifos) dan fungisida benomi! dan karbendazim pada bunh anggur, ape!, dan per impor yang diambil dan dna !okasi, yaitn salah satu toko swalayan di Bogor dan beberapa pedagang kaki lima di Bogor. Residu insektisida diaua1isis dengan alat kromatografi gas dan residu fungisida dengan alat HPLC (high performance liquid chromatography). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan residu keempat insektisida golongan organofosfat dan fungisida go!ongan benzimidazo! dapat dideteksi di

dalam bunh anggur (diazinon = 0,0031 - 0,0032 mgikg, dimetoat = 0,0064 - 0,0095 mgikg, fenitrotion =

0,0007 - 0,0020 mgikg, klorpirifos = 0,0055 - 0,0089 mg/kg, benomi! = 0,1245 - 0,8214 mgikg, dan karbendazim = 0,1503 - 0,2660 mgikg), bunh ape! (diazinon = 0,0008 - 0,0016 mg/kg, dimetoat =

0,0103 - 0,0533 mgikg, fenitrotion

=

0,0014 - 0,0022 mgikg, klorpirifos

=

0,0078 - 0,0133 mgikg, benomi! = 0,2178 -1,2381 mgikg, dan karbendazim = 0,2534 - 0,3352 mgikg), dan buah per (diazinon =

0,0019 - 0,0032 mgikg, dimetoat = 0,0048 - 0,0134 mgikg, fenitrotion = 0,0012 - 0,0013 mgikg, klorpirifos = 0,0020 - 0,0095 mgikg, benomil = 1,0371 - 1,2308 mgikg, dan karbendazim = 0,1007 -0,4614 mgikg). Namun demikian, kadar yang terdeteksi masih berada di bawnh batas maksimum residu (BMR) yang ditetapkan di Indonesia. Pada contoh buall yang diambil dan toko swalayan kadar residunya lebib besar jika dibandingkan dengan contoh bunh yang diambil dan kaki lima, kecuali klorpirifos pada bunh ape! dan karbendazim (hasiI hidrolisis benomil) pada bunh per. Fenomena ini disebabkan o!eh sifat

(33)

RESIDU INSEKTISIDA DAN FUNGISIDA DALAM

BUAH ANGGUR, APEL, DAN PER IMPOR

HENDRA PURNAMA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoJeb gelar

Sarjana Sains

pada

Jurusan Kimia

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(34)

JuduJ

Nama

NIM

: Residu lnsektisida dan Fungisida daJam Buah Anggur, ApeJ, dan Per lmpor

: Hendra Pumama

: GOJ30.1923

ra. Gustini Syahbirin, MS

Pembimbing I

Tanggal Lulus:

1 2 JAN

1998

Menyetujui,

ZLセ@

r---If. DjoL Prijono, MAgrSc

Pembimbing II

(35)

IUWAYAT HIDUr

Penulis dilahirkan di Jakana pada tanggal 2 September 1975 sebagai anak bungsu dari tiga

bersaudara, dari pasangan Sutarno dan Nat Nani.

Pada tallUn 1993 penulis lulus dari SMA PGRI I Bogor dan pada tahun yang sarna lulus seleksi

masuk Instisut Penanian Bogor melalui jalur undangan masuk IPB. Tahun berikutnya penulis diterima di

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama perkuliahan penulis menjadi asisten Kimia Dasar I dan 2, Kimia Organik, Pengetahuan

(36)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala raluuat dan karunia-Nya sehingga

penulisan karya ilmiab ini dapat diselesaikan.

Selama penelitian dan penulisan, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Untak itu penulis

mengucapkan terima kasih antara

lain

kepada Ibu Dra. Gustini Syabbirin, MS, Bapak Djoko Prijono,

MAgrSc selaku pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan saran. Di samping itu

penghargaan diberikan kepada Ibu Dr. Suminar Setiati Achmadi sebagai ketua Program Studi Kimia dan

Bapak Asep Nugraila, S.Si sebagai Kepala Laboratorium Biokirnia Balitbio (Balai Penelitian Bioteknologi

Tanaman Pangan) Bogor, alas izin yang telab diberikan. Penulis tak lupa menghatmkan terima kasih juga

kepada para teknisi Laboratorium Kimia Organik, IPB, Bogor dan para teknisi Laboratorium Biokimia,

Balitbio yang telah banyak mernbantu selama penelitian. Selanjutuya kepada ternan-ternan antara lain :

Rudi, aljabar Corp. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayah, Ibu, Kakak-kakak sem

selurub keluarga dan Nia Dama, alas segala do'a dan kasih sayangnya. Terakhir kepada pihak-pihak

lain

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga karya ilrniah ini dapat bermanfaat

Bogor, Januari 1998

(37)

DAFTAR lSI

Halaman

DAFTAR TABEL. ... .

DAFTAR GAMBAR ... .

DAFTAR LAMPIRAN ... .

PENDAHULUAN ... .

TINJAUAN PUSTAKA... I Insektisida Organofosfat ... ... I

Fungisida Organik ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2

Residu Pestisida ... 2

Analisis Residu Pestisida... ... ... 2

Jenis Pestisida yang Dianalisis... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2

BAHAN DAN METODE... ... ... ... ... ... ... ... ... 4

Tempat dan Waktu Penelitian ... 4

Bahan dan Ala!... ... 4

Metode... 4

Analisis Residu Insektisida... ... ... ... ... ... ... .... 4

Analisis Residu Fungisida ... ... ... ... ... ... ... ... 5

HASIL dan PEMBAHASAN... ... ... ... ... 6

Residu Insektisida ... . . . ... ... .. . ... ... . . . ... ... ... ... ... ... ... ... . ... ... 6

Residu Fungisida ... ... ... ... 7

KESIMPULAN dan SARAN... ... 8

Kesimpulan ... ... ... 8

Saran ... ... ... ... ... 8

DAFTAR PUSTAKA... 9

(38)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Kadar residu insektisida golongan organofosfat pada buah anggur, apel,

dan per impor. ... '" ... '" ... '" ... ... ... 6

2. Kadar residu fungisida golongan benzimidazol pada buah anggur, apel, dan per impor. ... '" ... '" ... , ... '" ... ... ... 7

DAFT AR GAMBAR Halaman 1. Kadar residu insektisida organofosfat pada buah anggur... ... ... ... ... ... 6

2. Kadar residu insektisida organofosfat pada buah per... ... ... ... ... ... 7

3. Kadar residu insektisida organofosfat pada buah apel... .... ... ... ... ... ... ... 7

4. Kadar residu fungisida benzimidazol pada buah anggur... ... ... ... 8

5. Kadar residu fungisida benzimidazol pada buah apel... ... ... ... ... ... ... ... ... 8

6. Kadar residu fungisida benzimidazol pada buah per... ... ... ... ... ... 8

DAFTAR LAMPIRAN Halaman I. Kromatogram standar dan hasil pengujian residu insektisida organofosfat pada buah anggur, apel, dan per impor ... '" .. . ... . .. .. ... . ... . ... . .. ... . .. . ... ... ... .. .. 10

2. Kromatogram standar dan hasil pengujian residu fungisida benzimidazol pada buah anggur, apel, dan per impor... ... ... ... ... 15

3. Data lebar dan luas area kromatogram hasil anal isis residu insektisida organofosfat pada buah anggur, apel,dan per impor... ... ... 17

4. Data lebar dan luas area kromatogram hasil analisis residu fungisida benzimidazol pada buah anggur, apel, dan per impor... ... ... ... ... ... ... 18

5. Hasil analisis residu insektisida organofosfat pada buah anggur, apel, dan per impor... 19

(39)

PENDABULUAN

Pertarnbahan jumlah penduduk, serta pe-ningkatan kesadaran masyarakat akan gizi dan kesehatan. akan meningkatkan pennintaan pasar terhadap buah-buahan. Akhir-akhir ini, buah impor sepcrti anggur, apel, dan per makin melimpah di pasaran dan makin banyak anggota masyarakat yang ccndemng memilih buah impor datipada buah loka!. Buah impor tersebut umumnya ber-penampilan menarik dan buah impor jenis tertentu justru lebih murah datipada buah lokal.

Salah satu kekhawatiran yang sering muncul di masyarakat adalah bahaya residu yang terdapat dalam buahan impor. Usaha produksi buah-buahan seperti anggur, apel, dan per di luar negeri umumnya dilakukan dengan teknik budidaya yang intensif, tennasuk dalam penggunaan pestisida (Soban, 1991). Dna golongan pestisida yang sering digunakan pada tanaman buah-buahan adalah insektisida dan fungisida. Insektisida digunakan untuk mengendalikan serangan hama dan fungisida untuk mengendalikan ccndawan penyebab penyakit pada tanaman.

Empat jenis insektisida yang sering digunakan adalah diazinon, dimetoat, fenitrotion, dan klorpirifos yang termasuk golongan organofosfat. Insektisida tersebut bekeIja sebagai racun kontak dan racun perot. Fungisida yang paling banyak digunakan adalah benomil yang termasuk golongan benzimidazol (Regis-Rolle & Bauvi\le, 1993). Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menimbu\kan berbagai dampak negatif, salah satu di antaranya adalah bahaya residu bagi kesehatan konsumen. Kadar residu yang melebihi batas maksimum residu (Bl\1RIMRL

=

maximum residu limit) yang ditetapkan akan membahayakan ke-sehatan konsumen (Sastroutomo, 1992).

Penelitian ini bertujuan untuk menentukao kadar residu insektisida diazinon, dimetoal, fenitrotion, dan klorpirifos, serta kadar residu fungisida benomil dan karbendazim yang terdapat dalam buah anggur, apel, dan per impor, kemudian dibandingkan dengan BMR pestisida yang berlaku di Indonesia (Depkes & Deptan, 1996).

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mem-berikan informasi mengenai kadar residu insek-tisida dan fungisida yang terdapat dalam buah anggur, apel, dan per impor bagi masyarakat yang banyak mengkonsumsi buah-buahan tersebut dan bagi instansi terkait pada kbususnya antara lain Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian, dan Departemen Perdagangan.

TINJAUAN PUSTAKA

Pestisida adalah zat kimia yang digunakan untuk membunull atau mengendalikan berbagai hama dalam arti luas (jasad pengganggu). Kata pestisida berasal dati kata pest yang berarti hama (jasad pengganggu) dan cida yang berarti membunub. Jadi pestisida adalall bahan-baban kimia yang digunakan untuk mengeudalikan populasi jasad hidup yang merugikan manusia, tumbuban, dan ternak (Tarumingkeng, 1992).

Macam-macam pestisida antara lain insek-tisida (pembunub serangga), fungisida (pembunuh cendawan), herbisida (pembunuh gulma), larvasida (pembunuh larva), rodentisida (pembunuh binatang pengerat), dan avisida (pembunuh burung). Empat golongan insektisida yang banyak digunakan menurut rmnus bangunnya adalah hidrokarbon berklor, organofosfal, karbarnat, dan piretroid. Sementara itn, golongan fungisida yang sering digunakan menurut rmnns bangunnya antara lain organosu\fur, benzimidazol, pirimidin, tiofanal, oksatin dan dinitrofenol (Nene & Thapliyal, 1982).

Insektisida Organofosfat

Insektisida yang paling banyak beredar di

pasaran

tennasuk dalam golongan organofosfat.

Beberapa contoh insektisida golongan ini adalah diazinon, dimetoal, fenitrotion, dan klorpirifos. Insektisida ini memiliki toksisitas sedang terhadap marnalia, tetapi dapat meracuni pemakainya melalui mulul, kulit ataupun pernafasan (Lu, 1995).

Senyawa dati golongan ini menghambat enzim asetilkolinesterase yang berfungsi menghidrolisis asetilkolin pada sinapsis sistem syaraf. Apabila asetikolin telah terhidrolisis, impuls syaraf tidak timbul secara terns menerns dan sel syaraf siap menerima rambu berikutnya (Corbett, Wright & Baillie, 1984). Sifat ini demikian khas hingga Matsumura (1985) mengatakan bahwa senyawa organofosfat yang tidak memiliki kemarnpuan menghambat asetilkolinesterase tidak dapat disebut senyawa organofosfat sejati.

Referensi

Dokumen terkait

1) Memikat, menantang atau merangsang siswa untuk belajar. 2) Memberikan kesempatan yang luas serta mengaktifkan siswa secara mental dan fisik dalam belajar. Keaktifan itu dapat

Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan data-data, informasi tentang kajian Agroindustri berbasis masyarakat Kabupaten Karanganyar sehingga pola

pengembangan sektor bidang Cipta karya, usulan kebutuhan investasi yang disusun dengan berbasis demand ataupun target pencapaian sesuai dengan tujuan dan sasaran

Bahan abrasif digunakan pada pasta gigi pemutih untuk mengeluarkan stain ekstrinsik dengan meminimalisir kerusakan struktur dan jaringan gigi geligi, termasuk kekerasan

Dengan penerapan sistem arsip elektronik memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap prsoes operasional institusi, disamping pengolahan data arsip yang

kotiledon muda kedelai varietas Wilis (kiri) dan Tidar (kanan) hasil transformasi melalui Agrobacterium tumefaciens pada media seleksi yang mengandung kanamisin 200

Jika saya mendepositokan uang 5000 dalam sebuah rekening yang memberikan bunga per bulan, dan tahun kemudian jumah uang pada rekening totalnya 6165, berapa rata-rata bunga tahunan

Alasan tersebut antara lain karena perawat merasa kurang nyaman dengan kehidupan spiritualnya, kurang menganggap penting kebutuhan spiritual, tidak mendapatkan pendidikan