PT.DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh Jenjang D3
Program Studi Keuangan dan Perbankan
Oleh :
NAMA : LIZZA WAHYU NINGTYAS
NIM : 20508028
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
ii
Bismillahirrahmannirrahim,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kerja praktek yang dimana kerja praktek tersebut
dilaksanakan di PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang beralamatkan di Jalan
Pajajaran No.154 Bandung 40174, Indonesia PO BOX 1714 BD, Phone (022)
6031717, 6040606, Fax (002) 6033912.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis mengambil judul
“Perhitungan Rasio Solvabilitas pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan, Divisi Bisnis Teknologi PT.Dirgantara Indonesia (Persero)”. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan baik dari segi
bentuk maupun isi, karena keterbatasannya ilmu pengetahuan, waktu, sumber dan
tentunya kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Tidak terlepas penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun yang lebih memberikan
peningkatan kualitas laporan kerja praktek ini untuk perubahan dimasa
mendatang.
Selama menyusun laporan ini, penulis banyak menerima bimbingan,
arahan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti sehingga laporan ini dapat
iii
1. Bapak Dr.Ir.Eddy Soeryanto Soegoto. Selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Ibu Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati,Dra.,SE.,MSi. Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Linna Ismawati,SE.,MSi. Selaku Ketua Program Studi Keuangan dan
Perbankan Universitas Komputer Indonesia.
4. Ibu Elvira Azis,SE.,MT. Selaku Koordinator Kerja Praktek Program Studi
Keuangan Dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer
Indonesia.
5. Bapak Darmazakti Natajaya Tirtamahya,SE.,MT. Selaku Dosen Wali dan
sekaligus selaku pembimbing dalam penyusunan laporan kerja praktek.
6. Dosen dan seluruh Staff Program Studi Keuangan dan Perbankan.
7. Bapak Chairil Anwar Eldaud. Selaku Pembimbing Dalam Pelaksanaan Kerja
Praktek di PT Dirgantara Indonesia (Persero) .
8. Pimpinan dan Segenap Karyawan PT Dirgantara Indonesia (Persero),
terutama kepada om Jono yang telah membantu penulis sehingga dapat
melaksanakan kerja praktek di PT Dirgantara Indonesia (Persero).
9. Kepada kedua orang tua saya, Papa dan Mama terima kasih atas kasih sayang
dan do’a yang tulus atas semua dukungan baik materil maupun moril, sujud
baktiku semoga memberikan kebahagiaan walau jasamu takkan pernah bisa
iv
10. Buat sahabat-sahabat serta teman-teman seperjuangan “Anak-Anak KP-08”
terima kasih atas bantuannya selama ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang secara
langsung ataupun tidak telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Sekali lagi penulis banyak mengucapkan terima kasih buat semuanya, atas
segala bantuan dan dukungannya selama ini kepada penulis.
Bandung, Desember 2010
Penulis,
Lizza Wahyu Ningtyas
1 1.1 Latar belakang Kerja Praktek
Diera globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin canggih, persaingan
bebas yang semakin ketat, tingkat suku bunga dan inflasi yang sepat berubah,
serta perekonomian yang semakin tidak menentu cenderung akan mengakibatkan
goncangan bagi kelangsungan usaha suatu perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang semakin maju dan iklim
usaha yang serba kompetitif, maka setiap perusahaan harus dapat mengoptimalkan
sumber daya yang dimilikinya, baik sumber rasio maupun sumber-sumber lainnya
yang dapat meningkatkan produktifitas dan berkerja pada tingkat daya guna yang
baik.
Analisis laporan keuangan akan memberikan gambaran mengenai
kemampuan perusahaan dalam hal Solvabilitasnya yang diartikan sebagai
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun
jangka panjangnya. Perusahaan dapat mengukur seberapa jauh kemampuannya
untuk memenuhi tantangan dan tuntutan yang dihadapi. Analisa yang dihasilkan
harus memberikan pemahaman yang baik terhadap operasional keuangan
Dengan analisa rasio yang dilakukan akan diketahui kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dan hasil yang telah dicapai dari
kegiatan operasionalnya.
Dari segi manajemen keuangan, perusahaan dikatakan mempunyai kinerja
yang baik atau tidak dapat diukur dengan :
1. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban (utang) yang
akan jatuh tempo (liquidity).
2. Kemampuan perusahaan untuk menyusun struktur pendanaan, yaitu
perbandingan antara utang dan modal (leverage).
3. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan
(profitability).
4. Kemampuan perusahaan untuk berkembang (growth).
5. Kemampuan perusahaan untuk mengelola aset secara maksimal
(activity).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan kerja
praktek dan menuangkannya dalam laporan kerja praktek dengan judul
“PERHITUNGAN RASIO SOLVABILITAS PADA DIREKTORAT TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN, DIVISI BISNIS TEKNOLOGI PT.
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan pelaksanaan kerja praktek ini selain untuk mendapatkan pengalaman
kerja didunia kerja sesungguhnya juga yang ingin dicapai dalam pembuatan
laporan ini adalah:
1. Untuk mengetahui perhitungan rasio solvabilitas terhadap laporan
keuangan pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi
Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) periode
(2007-2008).
2. Untuk mengetahui urutan proses akuntansi pada Direktorat
Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT.
Dirgantara Indonesia (Persero)
3. Untuk mengetahui hambatan dalam perhitungan rasio solvabilitas
pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis
Teknologi PT. Dirgantara Indonesia (Persero)
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Adapun kegunaan kerja praktek yang dilaksanakan dalam kerja praktek ini
diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang berkaitan diantaranya :
Bagi mahasiswa, kerja praktek dilaksanakan bukan hanya untuk memenuhi
kewajiban sebagai salah satu syarat kelulusan. Tetapi memiliki kegunaan juga
1. Bagi Mahasiswa :
a. Bagi Mahasiswa Kerja Praktek ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan mengenai manfaat dari Perhitungan Rasio Solvabilitas
perusahaan dalam menilai Kinerja Keuangan Perusahaan.
b. Untuk mengenal dunia kerja sebagai masa persiapan untuk
memasuki dunia kerja.
c. Untuk melakukan pelatihan praktis dan raktek secara langgsung
dalam perusahaan dan pemerintah.
d. Bagi mahasiswa, sebagai informasi tambahan yang dapat digunakan
untuk bahan Kerja Praktek bagi peneliti yang berminat di bidang
yang sama.
e. Meningkatkan kemampuan mahasiswa akan pentingnya
profesionalisme dalam dunia kerja.
f. Menjadikan kepribadian yang disiplin, mandiri dan bertanggung
jawab terhadap kewajibannya dalam menyelesaikan tugas.
2. Bagi Perusahaan :
a. Bagi PT. Dirgantara Indonesia sebagai bahan memasukan untuk
menentukan kebijakan-kebijakan pada priode-periode mendatang
khususnya yang berhubungan dengan Kerja Praktek.
b. Terjalinnya kerjasama antara perusahaan dengan dunia pendidikan.
c. Dapat membantu perusahaan dalam menyiapkan sumber daya
3. Bagi Universitas :
a. Terjadinya hubungan kerjasama antara universitas dengan
perusahaan tempat kerja praktek.
b. Sebagai bahan evaluasi untuk universitas dibidang akademik untuk
perbaikan kurikulum kedepannya.
1.4 Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek
Penelitian dilakukan penulis pada PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang
beralamatkan di Jalan Pajajaran No.154 Bandung 40174, Indonesia PO BOX 1714
BD, Phone (022) 6031717, 6040606, Fax (002) 6033912. Sedangkan Kerja
Praktek yang dilakukan oleh penulis di mulai pada tanggal 5 Juli 2010 sampai
dengan tanggal 31 Juli 2010, dimana sesuai dengan daftar hadir sebagai berikut :
Tabel 1.1
Daftar Hadir Kerja Praktek
Keterangan Tanggal Jam Masuk Jam Pulang
Minggu I 05 Juli 2010-09 Juli 2010 Pukul 08.00 WIB Pukul 15.00 WIB
Minggu II 12 Juli 2010-16 Juli 2010 Pukul 08.00 WIB Pukul 15.00 WIB
Minggu III 19 Juli 2010-23 Juli 2010 Pukul 08.00 WIB Pukul 15.00 WIB
6
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah singkat terbentuknya PT.DIRGANTARA INDONESIA
(PERSERO)
PT. IPTN (persero) merupakan salah satu perusahaan penerbangan di Asia
yang berpengalaman dan berkopetensi dalam rancangan bangun, pengembangan
dan manufacturing pesawat terbang.
Melalui PP No. 12 tanggal 5 April 1976 pemerintah memberikan
kepercayaan kepada Prof. Dr. Ing. BJ Habibie untuk menghimpun segala potensi
dan memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia pada waktu itu guna mengelola
dan mengembangkan industri pesawat terbang di Indonesia, dengan dasar PP
itulah maka lahirlah PT. IPTN.
Pada tanggal 23 Agustus 1976 didasari kebutuhan untuk melayani sendiri
sarana transportasi udara yang mampu menghubungkan pulau yang satu dengan
pulau yang lain, karena Indonesia terbentuk atas pulau- pulau yang membentuk
negara Indonesia dan untuk menguasai teknologi.
Pada tahun 1979 PT. IPTN sudah beranjak memasuki tahap dua yaitu
“Integrasi Teknologi”. Tahap ini merupakan penggabungan kemampuan
rancangan dan produksi antara PT. IPTN dengan mitra kerja dari CASA Spanyol.
Melengkapi pesatnya industri pesawat terbang, PT. IPTN mendirikan divisi sistem
PT. IPTN dan Boeing Company menandatangani kerjasama teknik yang
dibukukan pada tahun1982. Melalui landasan ini landasan baru telah dibuat untuk
menempatkan PT. IPTN sebagai salah satu mitra kerja Boeing. Hal ini dibuktikan
ketika pada tahun 1987 PT. IPTN mulai memproduksi sebagian komponen
pesawat Boeing 737, 747, 757, 787, dan Boeing 777.
Secara bertahap dan berkesinambungan suatu pusat perawatan mesin yakni
Universal Maintenance Centre (UMC) didirikan pada tahun 1983. Pendirian dan
pengembangan UMC ini adalah dalam rangka melengkapi suatu agenda “Alih
Teknologi”. Unit ini juga berfungsi merawat, memperbaiki mesin- mesin pesawat
terbang dan helikopter maupun mesin- mesin turbin gas untuk industry dan untuk
keperluan maritime.
Pada usianya yang ke-10, pemerintah republik Indonesia menyelenggarakan
Indonesia Air Show (IAS) I, yakni pada tahun 1986. Pameran kedirgantaraan ini
menarik perhatian masyarakat luas baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Peristiwa ini adalah pertanggungjawaban pemerintah khususnya PT.IPTN
terhadap rakyat tentang apa yang telah dicapai selama 10 tahun pertama.
Pada tahun 1987 PT. IPTN mulai memproduksi sebagian komponen
pesawat Boeing 737 dan 767. Kerjasama imbal produksi (off-set) dicapai dengan
General Dynamic untuk membuat komponen pesawat F-16 sehubungan dengan
pembelian pesawat tempur tersebut oleh pemerintah RI.
Dalam rangka meningkatkan peluang- peluang alih teknologi serta bisnis,
mendirikan perusahaan patungan yang diberi nama Nusantara Sistem
Internasional (NSI). Perusahaan yang bergerak dalam perangkat lunak computer
ini didirikan pada tahun 1988 dan langsung beroperasi.
Untuk lebih memperluas produk- produk dan jasa yang dihasilkan
khususnya di wilayah benua Amerika, sejak tahun 1922 yang lalu PT. IPTN
memiliki branch office yang berkedudukan di Seattle Amerika Serikat dan diberi
nama IPTN-NA (IPTN North America). Itu semua sekaligus sebagai dasar unruk
melangkah lebih lanjut.
Memasuki dasawarsa kedua, PT. IPTN tidak hanya memelihara dan
meningkatkan penguasaan teknologi yakni mengembangkan teknologi dirgantara
sendiri untuk menghasilkan produk yang sama sekali baru.
Sejak tahun 1989, PT. IPTN mulai merancang bangun pesawat N-250. Ini
ditandai dengan peluncurannya pada tanggal 10 November 1994 yang bertepatan
dengan hari Pahlawan, dan beberapa bulan kemudian tepatnya pada tanggal 10
Agustus 1995, N-250 Gatotkaca diterbangkan untuk pertama kalinya. Peristiwa
ini selain dipersembahkan untuk hadiah ulang tahun kemerdekaan Republik
Indonesia yang ke- 50, dan tanggal tersebut dikukuhkan sebagai hari Kebangkitan
Teknologi Nasional.
Sebagai pertanggungjawaban kepada rakyat, pada bulan Juni 1996
pemerintah kembali menyelenggarakan Indonesia Air Show (IAS) II. Pada
kesempatan ini N-250 tampil sebagai primadona dan menunjukkan kebolehannya
Memasuki dasawarsa ketiga, PT. IPTN siap untuk merealisasi era jetsasi,
yaitu dengan dirancangnya pesawat N2130. Pesawat ini dilengkapi dengan dua
buah mesin jet dan akan mengangkut penumpang antara 100-130 orang.
Pada awal abad mendatang pesawat ini akan siap diluncurkan dan
melakukan penerbangan perdananya. Dibidang pemasaran langkah PT. IPTN
semakin progresif menembus pasaran internasional. Hal ini ditandai dengan
dibukanya AMRAI dan EURAI.
Ketika tahun 1997 krisis ekonomi dan moneter melanda kawasan Asia
Tenggara dan Indonesia yang berdampak pada berkurangnya potensi pasar PT.
IPTN. Terkait dengan itu, sejak Oktober 1998 industri ini mempersiapkan
paradigma baru.
Program restrukturisasi perusahaan yang mencakup : reorientasi bisnis,
penataan ulang postur SDM, serta restrukturisasi permodalan dan keuangan
digulirkan. Melalui restrukturisasi ini postur karayawan menyusut dari 15.000
menjadi 10.000 orang. Puncaknya adalah perubahan nama PT. IPTN menjadi PT.
Dirgantara Indonesia (PT. DI), yang dilanjutkan dengan pengukuhan direksi baru.
Nama baru diharapkan melahirkan citra baru yang lebih baik.
Orientasi PT. DI 70% pada bisnis inti pesawat terbang, sementara 30% nya
Pada tahun 2004 menggulirkan program retrukturisasi meliputi penataan
ulang SDM dan orientasi bisnis dengan memfokuskan bisnisnya dari 18 menjadi 5
satuan usaha yang meliputi :
1. Aircraft. 2. Aerotructure. 3. Aircraft Servies. 4. Defence.
5. Engineering Service.
Dengan demikian diharapkan industri ini menjadi instituasi bisnis yang
efektif dan efesien.
Kerjasama Internasional :
1. PTDI - CASA/Spanyol : NC-212, CN-235
2. PTDI - Eurocopter/Jerman : NBO-105
3. PTDI - Bell Helicopter Textron/Amerika : NBELL-412
4. PTDI - Eurocopter/Perancis : NAS-332
5. PTDI -FZ/Belgia : FFAR 2,75” roket
6. PTDI - AEG/Telefunken/Jerman : SUT Torpedo
7. PTDI - GE/Amerika : UMC,Engine Overhaul CT7
8. PTDI - Garrett/Amerika : Engine Overhaul TPE331
9. PTDI - Turbomeca/Perancis : Engine Overhaul Turmo IVC
Makila1A
11. PTDI - Roll Royce/Inggris : Engine Overhaul Dart
12. PTDI -MHB/Perancis : L/G CN-235 Overhaul
13. PTDI - Collins/Amerika : Avionocs Shop
14. PTDI - Bae System/Inggris : IOFLE (In Board Outer
Fixed Leading Edge)
15. PTDI - AC CTRM/Malaysia : Metallic Parts of A380 FLELP
Component
16. PTDI – Korean Air Aerospace : MB777 Stringer Chord
Componen.
2.1.1 Visi dan Misi
Visi dan Misi PT. Dirgantara Indonesia yaitu :
Visi :
1. Menjadi produsen pesawat terbang dan helicopter bertaraf
Internasional yang memberikan nilai pelanggan (customer value)
lebih baik bagi kebutuhan pasar global, komersial dan militer.
2. Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang
berbasis pada penguasaan teknologi tinggi tinggi dan mampu
versaing dalam pasar global, dengan mengandalakan keunggulan
Misi :
1. Menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek bisnis
dan kormersial dan dapat mengahasilkan produk dan jasa yag
memiliki keunggulan biaya.
2. Sebagai pusat keunggulan di bidang industri dirgantara, terutama
dalam rekayasa, rancangan bangun, manufaktur, produksi dan
memelihara untuk kepentingan komersial dan militer dan juga
untuk aplikasi diluar industri dirgantar.
3. Memberikan kemudahan kepada customer dalam mendapatkan dan
mengoperasikan pesawat terbang dan helikopter dengan biaya
kepemilikan yang rendah.
4. Menjadikan perusahaan sebagai kelas dunia di indistri global yang
mampu bersaing dan melakukan analisis strategis dangan industri
dirgantara kelas dunia lainnya.
2.2 Stuktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk membantu mengarahkan usaha dalam
organisasi sehingga usaha tersebut dapat dikoordinasikan dan sejalan dengan
tujuan yang ingin dicapai. Dari struktur organisasi yang ada dapat diketahui
kewajiban dan tanggung jawab tiap orang sehingga akan jelas bagi mereka dalam
menjalankan kewajibannya tersebut.
Struktur organisasi yang baik akan mempermudah pula kontrol intern bagi
masing-masing sangat menentukan dalam terwujudnya suatu kebersamaan yang
serasi dan dapat mencapai hasil yang memuaskan.
Sumber : PT Dirgantara Indonesia (persero)
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Tingkat Departemen Divisi Teknologi,
2.3 Deskpripsi Jabatan
a. DIVISI BT0000 PUSAT BISNIS TEKNOLOGI
1. Tugas Pokok
Mengelola dan mengkoordininasikan penyelenggaraan kegiatan
bisnis teknologi di lingkungan Direktorat Tenologi dan Pengenbangan
agar keunggulan bersaing perusahan dapat dicapai dan dipertahankan.
2. Wewenang dan tanggung jawab
a. Mengelola dan memaksimalkan produktifitas sumber daya
dilingkungan Direktorat Tenologi dan Pengenbangan
b. Mengkoordinasi pengembangan dan penggunaan
standar-standar yang dibutuhkan dalam kegiatan bisnis teknologi di
lingkungan Direktorat Tenologi dan Pengenbangan
c. Membangun dan menjalin kerjasama bisnis dengan pihak luar
atau mitra bisnis, yang dapat menghasilakan mutual benefit.
d. Mengembangkan sumber daya manusia yang frofesional
bermotifasi tinggi dan mampu mengantisipasi perkembangan
global.
e. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pengadaan
material yang sesuai dengan kebutuhannya secara efektif dan
efesien.
f. Membina pertumbuhan Hak Kekayan Intelektual (HKI) melalui
proses inovasi yang muncul darp program-program utama
komersial, yang berguna dalam pengembangan produk dan
bisnis perusahaan
g. Mengelola dan oprasinal yang dialokasikan perusahaan secara
efesien dan efektif.
h. Menyusun informasi akuntasi Direktorat Tenologi dan
Pengenbangan dan melaporkanya secara tepat waktu, tepat saji
dan akurat.
i. Mengelola asset yang dialokasikan perusahaan secara efesien
dan efektif
j. Menerapkan dan melaksanakan ketentuan-ketentuan tentang
keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
di lingkungannya.
b. DEPARTEMEN BT5000 AKUNTANS
1. Tugas Pokok
Merencanakan, mengembangkan dan mengontrol fungsi
akuntasi di Direktorat Tenologi dan Pengenbangan dalam memberikan
informasi keungana secara komprehensif dan tepat waktu untuk
membantu Direktorat Tenologi dan Pengenbangan dalam proses
pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial
2. Wewenang dan Tangung jawab
a. Mengelola fungsi akuntasi dalam memproses data dan
informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan
yang dibutuhkan Direktorat Tenologi dan Pengenbangan secara
akurat dan tepat.
b. Merencanakan dan mengkoordinasi penyusunan anggaran
Direktorat Tenologi dan Pengenbangan, dan mengontrol
penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan
dana srcara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan
oprasional Direktorat Tenologi dan Pengenbangan.
c. Merencanakan dan mengkoordinasi pengembangan sistem dan
prosedur keuangan dan akuntasi, serta mengontrol
pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi
keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi
resiko keuangan.
d. Mengkoordinasi dan melakukan perencanaan dan analisa
keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan
dagi Direktiur Tenologi dan Pengenbangan dalam mengambil
keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi,
operasinal maupun kondisi keuangan lainnya.
e. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan Direktorat
Tenologi dan Pengenbangan untuk memastikan efesiensi biaya
2.4 Aspek Kegiatan Pokok Perusahan
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT.Dirgantara Indonesia Yaitu
memberikan Produk dalam bentuk antara lain :
1. Aircraft
Memproduksi beragam pesawat untuk memenuhi berbagai misi
sipil, militer dan juga misi khusus.
NC-212 :
Pesawat berkapasitas 19-40 penumpang,dengan beragam versi,
dapat lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek serta
mampu beroperasi pada landasan rumput/tanah/dll (unpaved runway).
bNC-23
Pesawat angkut komuter serba guna dengan kapasitas 35-40
penumpang. Dapat digunakan dalam berbagai misi, dapat lepas landas
dan mendarat dalam jarak pendek dan mampu beroprerasi pada
landasar rumput/tanah/es/dll (anpaved run way).
cNBO-10
Helicopter multiguna ini mampu membawa 4 penumpang,
sangat baik untuk berbagai macam misi, mempunyai kemampuan
SUPER PUMA NAS-332
Helicopter medern ini mampu membawa 7 penumpang,
dilengkapi dengan aplikasi multi misi yang aman dan nyaman.
NBELL-412
Helicopter yang mampu membawa 13 penumpang, memiliki
pioritas rancangan yang rendah resiko, keamanan yang tinggi, biaya
perawatan dan operasional yang rendah.
2. Aerostructure
Didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mempunyai
kemampuan yang tinggi dalam manifaktur pesawat, dilengkapi pula
dengan fasilitas manufakur dengan ketepatan tinggi (high precision),
seperti : mesin-mesin cangih, bengkel sheet mental dan
welding/pengelasan, composite dan boonding center, jig dan trool
shop, calimbration, testing equipment dan quality insoection
(peralatan tes dan uji kualitas), pemeliharan, dan sebagainya.
Bisnis Satuan Usaha meliputi:
a. Pembuatan kompnen aerostructure (machined part, sub
assembly, assembly)
b. Pengembangan rekayasa (engineering package),
c. Perancangan dan pembuatan alat-alat (tooling design dan
manufacturing).
3. Aircaft Service
Dengan keahlian dan pengalaman bertahun-tahun, Unit Usaha
Aircraft Service menyediakan servis pemeliharaan pesawat dan
helicopter berbagai jenis, yang meliputi :
a. Penyediaan suku cadang.
b. pembaharuan dan modifikasi struktur pesawat.
c. pembaharuan internor.
d. mainternance dan overhaul.
4. Engineering Services
Dilengkapi oleh peralatan perancangan dan analisis yang
canggih, fasilitas uji berteknologi tinggi, serta tenaga ahli yang
berlisensi dan berpengalaman Standar Internasiaonal, Satuan Usaha
Ingineering siap memenuhi produk dan jasa bidang Engineering.
5. Defence
Bisnis utama Satuan Usaha Defence, terdiri dari :
a. Produk-produk militer.
b. Perawatan.
d. Penguian dan kalibrasi baik secara mekanuk maupun
elektrik dengan tinggkat akurasi yang tinggi.
e. Integrasi alat-alat perang.
f. Produksi beragam system senjata antara lain : FFAR 2,75”
21 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
PT. Dirgantara Indonesia memiliki lima satuan usaha yaitu Aircraft,
Aerostucture, Aircraft Services, Engineering Services, dan Defence. Berdasarkan
bidang kajian yang diperlukan pada surat permohonan kuliah kerja praktek,
penulis ditempatkan di Direktorat Teknologi dan Pengembangan pada
Departemen Umum dan Akuntansi. Dari kesesuaian bidang kajian yang
diperlukan dan penempatan kerja praktek.
Dengan Uraian diatas maka penulis melakukan kerja praktek dan
menuangkannya dengan judul “Perhitungan Rasio Solvabilitas pada Directorat
Teknologi dan Pengembangan Pada PT Dirgantara Indonesia” Penulis
ditempatkan dibidang akuntansi, dalam pelaksanaanya penulis mengumpulkan
data tentang laporan keuangan.
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Hasil kerja praktek selama kurang lebih 1 bulan yang dimulai pada tanggal
05 Juli 2010 sampai dengan 31 Juli 2010 pada PT Dirgantara Indonesia cukup
memberikan hasil yang baik pada penulis selaku mahasiswa PKL, sehingga dapat
Kegiatan atau aktivitas penulis selama kerja praktek di PT Dirgantara
Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Membantu menginput data dari sistem produksi yang ada disistem
akuntansi
b. Membantu mengola data dalam jurnal untuk laporan keuangan.
c. Membantu melakukan transaksi pengeluaran dan transaksi
penerimaan.
3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Perhitungan Rasio Solvabiltas pada Direktorat Teknologi dan
Pengembangan, Divisi Pusat Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia
Periode (2007 – 2008).
Untuk mengetahui apakah keuangan pada Direktorat Teknologi dan
Pengembangan, Divisi Pusat Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia
Periode Dirgantara Indonesia periode (2007 – 2008) sudah baik, dalam
kemampuan perusahaan untuk semua kewajiban (jangka panjang dan jangka
pendek) dapat menggunakan perhitungan rasio solvabilitas.
Berikut ini adalah perhitungan untuk mengetahui nilai rasio
solvabilitas pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan, Divisi Bisnis
Rasio Solvabilitas :
Rasio Solvabilitas adalah kemampuan persahaan untuk semua kewajiban
(jangka panjang dan jangka pendek). Jadi, Rasio Solvabilitas merupakan
kemampuan perusahaan dalam mencari sumber dana untuk membiayai
kegiatannya.
Tabel 3.1
Data Terhitung untuk Solvabilitas Teknologi dan Pengembangan Divisi
Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia Periode 2007 – 2008
(dalam jutaan rupiah)
NO KETERANGAN 2007 2008
1. Equity Capital 503.478 319.369
2. Total Asset 596.572 830.530
3. Cash Asset 428 93
4. Securities 11.747 10.341
5. Secondary Risk Rasio 596.144 830.437
Sumber : Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara
Adapun Jenis-jenis Rasio Solvabilitas :
1. Primary Ratio
Merupakan Rasio untuk mengukur apakah permodalan yang
dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi
dalam total assset masuk dapat ditutupi oleh Equity Capital.
Rumus untuk mencari Primary Ratio adalah sebagai berikut :
� � � � � � = � � ��� � �
Merupakan Rasio untuk mengukur kemungkinan penurunan
Risk Asset. Rumus untuk mencariRisk Asset Ratio adalah sebagai
3. Secondary Risk Ratio
Merupakan Rasio untuk mengukur penurunan asset yang
mempunyai resiko lebih tinggi. Rumus untuk mencari Secondary
Risk Ratio adalah sebagai berikut :
� � � � � = � � ��� � �
� � � � � × 100%
=503.478
596.144 × 100%
=
84,45%Keterangan :
Secondary Risk Ratio Asset Terdiri dari Total Asset-cash-Securitis, dan Low Risk Asset. Low Risk Asset terdiri dari Aktiva Tetap dan Aktiva lain-lain. Dimana Secondary Risk Ratio Asset
Tabel 3.2
Perkembangan Rasio Solvabilitas Periode 2007 - 2008
(dalam jutaan rupiah)
Sumber : Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara
Indonesia (Persero).
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa perkembangan rasio
Solvabilitas tahun 2007 - 2008 yang diperoleh Direktorat Teknologi dan
Pengembangan PT. Dirgantara Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Primary Ratio pada tahun 2007 sebesar 84,395% dan tahun 2008 sebesar 38,45%. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa Primary Ratio
Tahun Primary Ratio Risk Asset Ratio Secondary Risk Ratio
2007 84,395% 86,15% 84,45%
yang diperoleh dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penurunan
sebesar 45,945%.
2. Risk Asset Ratio pada tahun 2007 sebesar 86,15% dan tahun 2008 sebesar 38,94%. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa Risk Asset Ratio dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 47,21%.
3. Secondary Risk Ratio diperoleh tahun 2007 yaitu sebesar 84,45% dan tahun 2009 yaitu sebesar 38,46%. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
Secondary Risk Ratio dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 45,99%.
Perhitungan berdasarkan Analisis Rasio Solvabilitas, pada Direktorat
Teknologi dan Pengembangan, Divisi Pusat Bisnis Teknologi tidak dilakukan
perhitungan atas Rasio Keuntungan Perusahaan akan tetapi perhitungannya
dilakukan pada kantor pusat.
3.3.2 Urutan proses akuntansi pada Direktorat Teknologi dan
Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia
(Persero).
Sebelum melakukan perhitungan rasio solvabilitas terjadi proses akuntansi.
Berikut ini adalah urutan proses akuntansi yang terjadi di Direktorat Teknologi
dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT.Dirgantara Indonesia adalah
1. Transaksi
Fakta atau peristiwa yang terjadi dengan adanya interaksi
bisnis dengan pihak lain.
2. Data/ Informasi
Proses pengolahan transaksi menjadi data atau informasi
dengan menggunakan teori, metode, dan konsep akuntansi yang
lazim.
3. Akuntansi
Pengolahan data atau informasi menjadi informasi
akuntansi dengan menggunakan standar- standar akuntansi.
4. Informasi Akuntansi
Penyajian informasi akuntansi sesuai kebutuhan
manajemen atau sesuai standar akuntansi ketentuan pemerintah.
Proses-proses akuntansi tersebut telah diatur oleh sistem informasi yang ada
di Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT.
3.3.3 Hambatan dalam Perhitungan Rasio Solvabilitas Direktorat Teknologi
dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia
(Persero).
Hambatan yang terjadi dalam perhitungan rasio solvabilitas diantaranya
adalah sebagai berikut :
Proses akuntansi Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis
Teknologi telah diatur oleh suatu sistem informasi. Namun walaupun sudah
menggunakan sistem dalam proses akuntansi, memungkinkan terjadinya
kesalahan dalam sistem tersebut yaitu kesalahan pada pengguna. Kesalahan
tersebut adalah salah satu faktor yang dapat menghambat perhitungan rasio
solvabilitas pada Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis
Teknologi PT. Dirgantara Indonesia.
Selain itu, terdapat keterbatasan dalam analisis rasio. Meskipun analisis
rasio dapat memberikan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan operasi
dan kondisi keuangan perusahaan, analisis ini masih memiliki berbagai
keterbatasan yang menuntut kehati-hatian dan pertimbangan. Beberapa potensi
masalah yang dapat terjadi di Direktorat Teknologi dan Pengembangan Divisi
Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia adalah :
1. Perusahaan besar seperti PT. Dirgantara Indonesia mengoperasikan
hal ini akan sulit untuk menghubungkan sekumpulan angka rata-rata
industri yang bermakna.
Dan hal- hal yang menjadi potensi masalah tersebut tidak
menyebabkan hambatan yang berarti pada analisis rasio sovabilitas Direktorat
Teknologi dan Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara
31
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kerja praktek pada Bab III, maka penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perhitungan rasio Solvabilitas yang digunakan pada Direktorat Teknologi dan
Pengembangan Divisi Bisnis Teknologi PT. Dirgantara Indonesia (Persero)
adalah Primary Ratio, Risk Asset Ratio, serta Secondary Risk Ratio.
2. Terjadi proses akuntansi yang diatur suatu sistem informasi sebelum
melakukan perhitungan rasio solvabilitas, yaitu transaksi, proses pengolahan
transaksi menjadi data, data menjadi informasi,dan penyajian sesuai kebutuhan
manajemen.
3. Dalam perhitungan rasio solvabilitas terdapat suatu faktor yang dapat
menghambat, yaitu kesalahan pengguna dalam menggunakan sistem informasi
pada proses akuntansi.
4.2 Saran
Berdasarkan pelaksanaan kerja praktek, maka sebagai masukan penulis
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Pihak perusahaan diharapkan dapat lebih berhati- hati dalam menghitung
2. Perusahaan dapat lebih meningkatkan lagi kualitas pengaturan sistem yang
mengatur proses akuntansi agar penyajian informasi sesuai kebutuhan
manajemen.
3. Perusahaan diharapkan lebih teliti lagi dalam menganalisis agar lebih baik
lagi mengatur dan mengelola asset yang dimilliki dan lebih efisien dalam
DATA PRIBADI
Nama : Lizza Wahyu Ningtyas
NIM : 21508028
Tempat Tanggal Lahir : Banyumas, 11 Desember 1988
Agama : Islam
Alamat : Jln Permata Cimahi No.8 RT.06 RW.06
Telp/Hp : 022-6622930
Email : Lizza_ca@yahoo.co.id
DATA PENDIDIKAN
1. SD Negeri Sirnagalih 1995-2001 Berijazah
2. SMP Negeri 5 Cimahi 2001-2004 Berijazah
3. SMA Pasundan 1 Cimahi 2004-2007 Berijazah