Laporan Hasil Kerja Praktek
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata I Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia
Disusun: MATILDE YENGE
21110172
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1
1.2 Maksud dan TujuanPenelitian ... 5
1.3 KegunaanPenelitian ... 5
1.4 Metode Kerja Praktek ... 6
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Telkom ... 10
2.2 Stuktur Organisasi Perusahaan dan Uraiannya ... 21
2.3 Aktivitas Perusahaan PT.Telkom ... 24
BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 28
3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek ... 28
3.3 Pembahasan Kerja Praktek... 29
3.3.1 Prosedur Pengadaan barang PT.TelkomUnit Cabang ... ...32
3.3.2 Verifikasi Pengadaan Barang PT Telkom Pusat ... 35
No Gambar Judul Gambar Halaman
2.1 Logo PT.Telkom...16
2.2
2.3
Logo maskot PT.Telkom... 19
No Tabel Judul Tabel Halaman
2.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek...…...8
yang telah memberikan kelancaran kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan baik. Dalam penyusunan
laporan ini, penulis mengambil judul “Tinjauan Atas Prosedur Dan
Verifikasi Pengadaan Barang Dan Atau Jasa Pada PT.Telkom Cabang Plasa Ende .”
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal usulan
penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari semua pihak sangat diharapkan. Semoga dibalik kekurangannya laporan
kerja praktek ini masih dapat memberikan manfaat.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan
semua pihak yang telah memberi dukungan dan masukan. Dengan segala
ketulusan hati, penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Surtikanti, SE, M.Si,Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia dan pembimbing penulis dalam
5. Seluruh Dosen dan Staff Unifersitas Komputer Indonesia
6. Kepada keluargaku tercinta Papa, Mama, Kakak, Adik, dan Kekasih
yang telah memberikan dukungan pada penulis.
7. Debora, Laura, Eva, Rahma, Ela, Ulfie, Irna, Tammy serta
teman-teman AK4 Ayee angkatan 2010 yang selalu bersama penulis selama
4 tahun terakhir ini.
8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan usulan penelitian ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan laporan ini. Semoga dibalik
kekurangannya laporan kerja praktek ini masih dapat memberikan manfaat.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga proposal usulan penelitian ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua, dan semoga
doa, dorongan, perhatian dan pengertian yang diberikan kepada penulis
mendapat balasan pahala yang berlipat dari Tuhan Yang Maha Esa.
Terima kasih.
Syalom
Bandung, Desember 2013
---Ilmu
Baridman.Zaki.1991. Sistem Akuntansi penyusunan prosedur dan Metode.Yogyakarta:bpfe
Kotler ,Philip.Gary Amstrong .2004.Prinsip-pinsip Pemasaran.Jakarta:Erlangga
Gillespie,Cecil.1971.Accounting systems,procedure and methods.New Jersey:Prentice-Hall inc.
Payne,Lee.1993.The Adaptive Decision Maker.Jakarta:Salemba Empat
Heidjrachman, R.1985.Evaluasi Pekerjaan.Yogyakarta:bpfe
Mulyadi.2001.sistem Akuntansi.Yogyakarta:Salemba Empat
Bequim,Nisa.Verifikasi Pengadaan Barang Pada PT. Telkom.: elib Unikom
Kamus Besar Bahasa Indonesia: Pengertian Barang Dan Jasa
Keputusan Direktur Keuangan Perusahaan Perseroan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Nomor
: KR.06/KU300/COP-A0013000/2008 Tanggal 20 November 2008
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Saat ini, teknologi informasi mengalami kemajuan yang semakin pesat. Dimana
perkembangan teknologi secara langsung mempengaruhi laju perkembangan ekonomi
yang sangat fluktuatif. Keadaan ekonomi yang terus berfluktuasi tentunya akan
membawa dampak pada kelangsungan dunia usaha. Apabila perekonomian suatu
negara stabil, maka dunia usaha tidak mengalami kekhawatiran mengenai
kelangsungan usahanya, namun jika keadaan perekonomian negara memburuk maka
keberadaan usaha di dalam negara tersebutpun akan terancam. Tidak hanya itu, makin
ketatnya persaingan juga semakin memperbesar kemungkinan bahwa suatu perusahaan
akan semakin sulit mempertahankan usahanya.
Persaingan dalam dunia usaha adalah faktor ekstern yang tidak mungkin dapat
dihindari dan dikendalikan oleh suatu perusahaan, namun demi mempertahankan
keberadaanya, suatu perusahan dapat melakukan berbagai upaya dari dalam(intern)
perusahaan. Upaya intern yang dapat dilakukan antara lain dengan memaksimalkan
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dengan adanya pemanfaatan
seluruh sumber daya yang ada dengan baik dan seefisien mungkin maka diharapkan
laba yang menjadi tujuan perusahaan akan meningkat. Salah satu sumber daya yang
dapat dikelola oleh perusahaan yaitu memaksimalkan produktivitasnya terutama pada
kegiatan operasionalnya. Kegiatan penting yang dilakukan perusahaan adalah
Penulis menyusun laporan kerja ini sebagai bukti telah menjalani praktek kerja
lapangan (Job Tranning) di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk cabang Ende- NTT.
Selain sebagai bukti, penulisan laporan praktek kerja lapangan juga merupakan salah
satu syarat Akademik yang harus dipenuhi mahasiswa Universitas Komputer
Indonesia.
PT. Telkom merupakan penyelenggara jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia
baik telekomunikasi dalam maupun luar negeri. Pada perkembangannya PT. Telkom
telah banyak melakukan inovasi – inovasi dengan memberikan produk layanan
telekomunikasi yang semakin memudahkan konsumen dalam melakukan komunikasi,
sehingga jarak dan waktu tidak menjadi hambatan yang begitu berarti karena
komunikasi dapat dilakukan dengan mudah dan dapat mengefisiensikan waktu.
Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas,
manajemen pengambilan keputusan dan pemecahan masalah serta keunggulan
kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis. Perencanaan,
pengerjaan dan pengendalian dalam sebuah sub sistem memiliki kaitan yang erat.
Dengan bantuan sistem informasi hubungan antara ketiga kegiatan tersebut dapat
dikaitkan sehingga tercapai sinergi dalam pencapaian tujuan.
Sebuah organisasi tentu saja memiliki beberapa subsistem. Masing– masing sub
sistem memiliki kegiatan perencanaan, pengerjaan dan pengendali antar sendiri, tetapi
antar sub sistem saling berkoordinasi.Koordinasi antar sub sistem ini biasa dilakukan
dengan berbagi informasi, oleh karena itu sistem informasi sangat berperan dalam
Keberhasilan suatu perusahaan dapat tercapai apabila perusahaan tersebut mampu
mengolah dan menggunakan informasi – informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan
dalam membuat keputusan (decision making) bagi pihak manajemen informasi yang
vital bagi perusahaan adalah informasi mengenai kegiatan operasional yang terjadi
dalam perusahaan, dikarenakan informasi operasional tersebut sangat berpengaruh
terhadap efektivitas kinerja karyawan dan efisiensi pendistribusian penggunaan
sumber – sumber ekonomi perusahaan.
Salah satu informasi kegiatan operasional yang terpenting dalam Financial
Service ini adalah mengenai prosedur pengadaan dan verifikasi barang dan atau jasa
dikarenakan dalam suatu perusahaan, barang dan atau jasa mutlak harus ada untuk
menunjang kegiatan usaha baik perusahaan jasa, dagang maupun industri. Dalam
prosedur pengadaan barang dan atau jasa sangat menarik untuk dibahas karena dalam
pelaksanaannya memerlukan mekanisme dan penanggung jawab aktivitas verifikasi
atas dokumen pembayaran kepada pihak ketiga (Vendor) di unit keuangan dan unit
bisnis yang mempunyai fungsi verifikasi. Dan juga dalam hal pelaksanaan verifikasi
atas dokumen pembayaran kepada pihak ketiga (Vendor) di Kantor Perusahaan
maupun yang ada di Unit Bisnis, sehingga kegiatan perusahaan dapat dilaksanakan
dengan cepat, tepat, transparan, dan akuntabel serta dapat mengurangi tingkat resiko
finansial juga dapat terkoordinir dengan baik sesuai dengan standar yang ditetapkan
perusahaan.
Didalam perusahaan sering terjadi kekosongan persediaan yang diakibatkan oleh
Terkadang perusahaan harus menghentikan kegiatan operasionalnya dikarenakan
harus menunggu material yang menjadi sumber daya bahan baku.
Pelaksanaan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa harus adanya dokumen
pembayaran yang akan dianggap sah. Dan dokumen tersebut memiliki kriteria–kriteria
khusus untuk memenuhi pelaksanaan verifikasi yang sesuai. Kriteria tersebut adalah
terpenuhinya kelengkapan dokumen pembayaran dan adanya kuitansi tagihan. Dalam
pelaksanaan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa dapat dilakukan dengan
menggunakan tata cara yang sesuai. Tata cara untuk memverifikasi dokumen
pembayaran ini dapat dilakukan 2 cara, yaitu verifikasi kebenaran material dan
verifikasi formal. Verifikasi yang kebenaran material ini menjadi tanggung jawab unit
Fungsional Logistik dan atau user yang melakukan kegiatan/pekerjaan yang
menimbulkan kewajiban pembayaran.
Verifikasi formal ini dilakukan sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan
oleh PT. Telkom. Dalam verifikasi formal terjadi cara–cara memverifikasikan
pembayaran yang sudah ditentukan yaitu verifikasi kelengkapan dokumen – 1/Unit
Fungsional Logistik, verifikasi perpajakan, verifikasi perpajakan invalid, verifikasi
kelengkapan dokumen – 2, verifikasi perbendaharaan, verifikasi perbendaharaan
invalid, dan ketentuan lain verifikasi.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk membahas masalah
tersebut dan dalam penulisan ini mengambil judul “TINJAUAN ATAS PROSEDUR
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Dengan menggunakan mekanisme kegiatan pengadaan dan verifikasi yang
sesuai dengan ketentuan–ketentuan dari PT. Telkom ini sasaran yang dituju akan
tercapai. Dan dari sasaran tersebut akan mengurangi tingkat resiko finansial yang
terjadi di PT. Telkom, juga dapat terkoordinir dengan baik sesuai dengan standar
yang ditetapkan PT. Telkom.
Untuk mengurangi tingkat resiko finansial inilah, maka tujuan dari Kerja
Praktek ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui prosedur pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telkom
Cabang Plasa Ende.
2) Untuk mengetahui pelaksanaan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa pada
PT. Telkom Cabang Plasa Ende.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Adapun kegunaan dari kerja praktek yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Bagi Mahasiswa
1. Sebagai pelaksanaan mata kuliah wajib yaitu kerja praktek.
2. Dapat mengaplikasikan ilmu-ilu teoritis yang telah diperoleh dari bangku kuliah.
3. Mendapatkan pengalaman nyata dari dunia kerja sekaligus memperluas wawasan
mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
4. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya mengenai prosedur dan
verifikasi pengadaan barang dan jasa.
5. Memantapkan penulis untuk bersosialisasi, disiplin dan bertanggung jawab atas
b. Bagi Perusahaan
1. Diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan dalam prosedur dan
verifikasi pengadaan barang dan atau jasa.
2. Sebagai salah satu sarana pertimbangan bagi perusahaan dalam hal penilaian
kualitas mahasiswa yang pada akhirnya berhubungan dengan penerimaan tenaga
kerja baru yang fresh graduate.
c. Bagi Institusi Pendidikan dan Mahasiswa
1. Sebagai bahan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan
informasi dalam rangka melakukan penelitian.
2. Memperoleh masukan guna pengembangan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan lapangan kerja dan sebagai salah satu alat evaluasi terhadap kurikulum
yang berlaku.
d. Bagi Pembaca atau Pihak Lain
1. Semoga laporan kuliah kerja praktek ini dapat memberikan gambaran praktis
mengenai prosedur dan verifikasi pengadaan barang.
1.4 Metode Kerja Praktek
Di dalam metode penulisan laporan Kerja Praktek, penulis menggunakan
metode full block release yaitu metode yang menyelenggarakan kerja praktek yang
dilakukan dalam suatu periode tertentu. Adapun Kerja Praktek ini dimulai dari
tanggal 1 agustus 2013 sampai dengan 31 Agustus 2013 di PT. TELKOM Ende.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
Mengumpulkan data yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas
dengan cara mempelajari literature, serta pencatatan perkuliahan yang berhubungan
dengan penyusunan laporan Kerja Praktek. Pengumpulan data ini terdapat pada buku
Sistem Informasi Akuntansi dalam pembuatan flowchart dan didalam Keputusan
Direktur Keuangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk.
1.4.2 Studi Lapangan (Field Research)
Studi lapangan dalam pelaksanaan kerja praktek ini dapat dilakukan dengan
melakukan Observasi dan wawancara.
1. Observasi yaitu teknik mengumpulkan data dengan melakukan subyek atau
menuju tempat pelaksanaan kerja praktek. Dengan melakukan Observasi
Langsung ke PT Telkom Cabang Ende pada divisi unit pelayanan dan perbaikan.
2. Wawancara yaitu teknik mengumpulkan data dengan mengumpulkan informasi–
informasi yang didapat dengan mengajukan pertanyaan kepada seseorang yang
berkaitan dengan bagiannya. Dan saya mengajukan pertanyaan– pertanyaan yang
berkaitan tentang prosedur pengadaan dan verifikasi pengadaan barang dan atau
jasa ini kepada Bapak Marselus Samson selaku pembimbing di perusahaan.
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam prosedur pengadaan dan verifikasi barang dan atau jasa ini saya selaku
penulis melakukan penelitian dengan terjun langsung ke perusahaan terkait untuk
melaksanakan Kerja Praktek ini. Adapun lokasi dan waktu pelaksanaan Kerja
Praktek yang tertera dibawah ini :
Lokasi Kerja Praktek untuk memperoleh data yang diperlukan dalam
penyusunan Laporan Kerja Praktek ini adalah PT.TELKOM Tbk cabang Plasa Ende.
1.5.2 Waktu Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan Kerja Praktek ini dilaksanakan selama 1 bulan penuh
dari tanggal 1 Agustus 2013 sampai 31 Agustus 2013dengan rincian Kegiatan dan
schedule yang saya lakukan, sebagai berikut:
kerja praktek
Review Materi
dan
pembahasan
Laporan
III Tahap Pelaporan
Pengumpulan
Data
Penyusunan
Laporan
Bimbingan Lap.
Kerja Praktek
Revisi laporan
Penyempurnaan
Laporan Kerja
Praktek
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Dan Perkembangan PT.TELKOM,Tbk
Perusahaan Telekomunikasi sudah ada sejak masa Hindia Belanda dan yang
menyelenggarakan adalah pihak swasta.Sedangkan perusahaan Telekomunikasi
Indonesia (PT. TELKOM) sendiri juga termasuk bagian dari perusaahaan tersebut
yang mempunyai bentuk badan usaha Post-en Telegraaflent dengan Staats blaad
No.52 tahun 1884.Dan sejak tahun 1905 perusahaan Telekomunikasi sudah
berjumlah 38 peusahaan.Namun setelah itu pemerintah Hindia Belanda mengambil
alih perusahaan tersebut yang berdasar kepada Staatsblaad tahun 1906. Dan sejak itu
berdirilah Post, Telegraf en Telefoon Dients (PTT-Dients),dan perusahaan ini
ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasar Staats blaad No.419 tahun 1927
tentang Indonesia Bedrijven Weet (I.B.W Undang-Undang Perusahaan Negara).
Perusahaan PTT tesebut bertahan sampai adanya Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang (Perpu) No.19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia,
tentang adanya persyaratan suatu Perusahaan Negara (PN). Tetapi pada tahun 1961
menurut Peraturan Pemerintah No.240 bahwa Perusahaan Negara dilebur menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang dimuat dalam pasal 2 I.B. 2
Namun pada tahun 1965 pmemerintah membagi perusahaan Pos dan
Telekomunikasi menjadi dua bagian yang berdiri sendiri yaitu Perusahaan Pos dan
1965.Dan perusahaan tersebut berkembang menjadi Perusahaan Umum
(Perum).Dalam Peraturan Pemerintah No.36 tahun 1974 dinyatakan bahwa Perum
Telekomunikasi sebagai penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum baik
Telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri.
Perusahaan Umum (PERUM) Telekomunikasi merupakan penyelenggara jasa
telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun
luar negeri. Tentang hubungan telekomunikasi luar negeri saat itu juga
diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satelite Corporation (INDOSAT), yang masih
berstatus perusahaan asing yakni dari American Cable and Radio Corp yaitu suatu
perusahaan yang didirikan berdasarkan peraturan negara bagian Delaware, USA.
Seluruh saham PT Indosat dengan modal asing ini pada tahun 1980 dibeli oleh
Indonesia dari American Cable and radio Corp. Pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah No. 22 tahun 1274 berdasarkan PP No. 53 tahun 1980, Perumtel
ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasi
untuk umum dalam negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara
telekomunikasi urnurn untuk internasional.
Memasuki Repelita V, pemerintah merasakan perlu percepatan pembangunan
telekomunikasi sebagai infrastruktur yang diharapkan dapat memacu pembangunan
sektor lainnya. Berdasarkan PP No. 15 tahun 1991, maka Perum dialihkan menjadi
Perusahaan Perseroan (persero).Mengantisipasi era globalisasi, seperti diterapkannya
internal, penerapan KSO dan persiapan Go Public Internasional (International Public
Offering).
Kronologi sejarah PT Telkom dijelaskan sebagai berikut :
1. 1882 Sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk
pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
2. 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur
layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan
(Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
3. 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat,
lepas dari pemerintahan Jepang.
4. 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi
(PN Postel).
5. 1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan
Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
6. 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun
internasional.
7. 1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
8. 1989 Undang-undang No. 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran
9. 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no. 25 tahun 1991.
10. 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering)
dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat
dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES),
New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham
TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without
Listing) di Tokyo Stock Exchange.
11. 1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996
di wilayah Divisi Regional I Sumatra dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara
(Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten-dengan mitra PT Aria
West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI
Yogyakarta - dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia
(MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT Dayamitra
Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur
Indonesia-dengan mitra PT Bukaka Singtel.
12. 1999 Undang-undang nomor 36/ 1999, tentang penghapusan monopoli
penyelenggaraan telekomunikasi.
13. 2001 KOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari
implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang
72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan
mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan
TELKOM.
14. 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30%
saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus
2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal
31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada
Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham
Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan
telekomunikasi lokal.
15. Sejak 1 Juli 1995 PT. Telkom telah menghapus struktur wilayah usaha
telekomunikasi (WTTEL) dan secara de facto meresmikan dimulainya era
Divisi Network. Badan Usaha utama dikelola oleh 7 divisi regional dan 1 divisi
network. Divisi regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah
masing masing dan divisi network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak
jauh luar negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.
Daerah regional PT. Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai
berikut :
a. Divisi Regional I, Sumatera.
b. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya.
e. . Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
f. Divisi Regional V, Jawa Timur.
g. Divisi Regional VI, Kalimantan.
h. Divisi Regional VII, Kawasan timur Indonesia (Sulawesi, Bali, Nusa.
Tenggara, Maluku dan Papua).
Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah
berdasarkan prinsip desentraiisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi
Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network), serta divisi lainnya yang
mempunyai keuntungan internal secara terpisah. Divisi-divisi pendukung terdiri dari
divisi pelatihan, divisi properti, divisi sistem informasi. Berdasarkan organisasi
divisional ini, maka kantor pusat diubah menjadi pusat biaya. Berlakunya
kebijaksanaan dekonsentrasi menjadikan jumlah SDM menjadi lebih sedikit.
Pada suatu instansi baik swasta maupun pemerintahan pastinya memiliki suatu
visi dan misi yang akan mengarahkan suatu instansi tersebut agar tidak keluar dari
jalur yang seharusnya. Adapun Visi dari PT.Telkom Indonesia,Tbk adalah Menjadi
perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information,
Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional. Dalam rangka mencapai misi
tersebut PT. Telkom Indonesia,Tbk mempunyai visi antara lain:
1. Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif.
Tanggal 23 Oktober 2009 yang lalu PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA
merayakan ulang tahunnya yang ke 153 tahun.Sekaligus pada tanggal tersebut
dilaksanakan soft lounching suatu transpormasi dan perubahan landscape bisnis
Telkom. Suatu perubahan landscape bisnis dari bisnis Informasi dan Komunikasi
menjadi Telecommunication, Information, Media and Education (TIME). Hal ini
dikukuhkan dengan poisoning Telkom yang baru yaitu life confident dengan tagline
-nya The World In your Hand.
Sebuah Logo akan menjadi suatu Brand Images dimanadari suatu perusahaan.
Sudah banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan tranformasi visi dan misi
melalui Logo.Contonhya Pertamina dan Telkom.Logo juga bersifat persepsi kuat
terhadap perusahaan.
Adapun Logo dan arti dari simbol-simbol tersebut yaitu :
Gambar 2.1
Logo PT Telkom Indonesia, Tbk.
Seperti halnya sebuah nama, logo perusahaan pun memiliki arti atau makna
tersendiri. Adapun arti dari logo pada perusahaan PT Telkom Indonesia, Tbk tersebut
adalah :
1. Lingkaran. Simbol dari produk dan layanan dalam portopolio bisnis baru Telkom yaitu Telecommunication Information, Media and education (TIME), Expertise.
2. Tangan yang meraih keluar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi keluar. Empowering.
3. Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat. Assured.
4. Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru. Progressive.
5. Telapak tangan. Simbol yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan. Heart.
Warna-warna yang digunakan :
1. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang
tinggi.
2. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang aktratif, hangat, dan
dinamis.
3. Infinite Sky pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan
peluang yang tak berhingga untuk masa depan.
Mikro.Perkembangan teknologi dan ketatnya persaingan Industri teknologi
Komunikasi dan Informasi di Indonesia juga mendorong untuk melakukan
perubahan.Potensi pasar dan pengguna di bisnis ini memang masih sangat besar.
Namun itu juga bersaing dengan competitor lain dari merebutkan pasar dan
pelanggan.
Perubahan bisnis Telkom menyeluruh dan terintegrasi yang melibatkan empat
aspek dasar perusahaan.Yakni, tranformasi bisnis, infrastruktur, system dan model
operasi, serta transformasi dumber daya manusia. Yang menjadi pertanyaan Apakah
Telkom sudah siap dengan perubahaan itu ?kebijakan manajerial dan strategic
(Telkom ways) Budaya organisasi, Perkembangan Teknologi. Apabila dengan
perkembangan new wave era (web 2.0) dan Destructive Technology yang
menyebabkan suatu tren cepatnya suatu laju untuk mengalami perubahan. Jika tidak
ingin tertinggal dan kalah bersaing dengan yang lain. Yang penting dalam melakukan
tranformasi bisnis ini yang tetap menjadi patokan adalah pelanggan.
Seperti diketahui perusahaan ini bergerak di bidang jasa teknologi, komunikasi
dan informasi maka yang menjadi tujuan utama dari perusahaan adalah mencapai
kepuasan pelanggan.Dalam bidang jasa kepuasan pelanggan sangat menentukan.
Sekali lagi pelanggan dikecewakan, maka persepsi dan citra suatu perusahaan dimata
Adapun Logo Maskot Telkom Be Bee yaitu :
Gambar 2.2
Logo Maskot PT Telkom Indonesia, Tbk.
Sumber : Arsip Dokumen PT Telkom Indonesia, Tbk., 2011
Selain dari pada logo perusahaan, maskot pun memiliki arti atau makna tersendiri.
Adapun arti dari maskot pada perusahaan PT Telkom Indonesia, Tbk. tersebut adalah
1. Antena. Simbol sensitive terhadap segala keadaan dan perubahan. 2. Mahkota. Simbol dari kemenangan.
3. Mata. Simbol dari ketajaman dan kecerdasan. 4. Sayap. Simbol dari kelincahan dan praktis.
5. Tangan Kuning. Simbol dari selau memberikan karya yang terbaik.
Filosofi di balik sifat dan perilaku Be Bee adalah lebah tergolong makhuk social
yang senang bekerja sama dan pekerja keras yang mempunyai system berupa
yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya lebah mempunyai dengung
sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlidungan bagi
para kolonialnya, maka akan balik menyerang bersama bila diganggu.
Lebah memiliki potensi diri baik berupa tubuh yang sehat, liar dan kuat bisa
bergerak dengan cepat, gesit, dan efektif, dalam menghadapi tantangan alam. Lebah
berpandang jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien,
berproduksi, berkembang biak. Dan menyiapkan persediaan makanan bagi
kelangsungan hidup kolonialnya.Lebah berwarna biru merupakan penggambaran
instansi TELKOM Indonesia.
Badan hukum TELKOM adalah Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga
Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha
yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang
dapat diperjual-belikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa
perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan
tercantum dalam anggaran dasar.Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi
pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri.Setiap orang dapat
memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan.Pemilik
saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang
perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang
disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang
diperoleh perseroan terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi.Keuntungan
yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa
menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan Dan Uraiannya
Untuk kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan, maka perlu dibentuk
struktur organisasi dengan tujuan agar dapat terlaksananyatugas dengan lancer dan
baik.Struktur organisasi merupakan gambaran susunan perwujudan oleh tetap
berhubungan-hubungan, fungsi-fungsi, bagian-bagian dan posisi maupun yang
memisahkan kedudukan dan wewenang dan taggung jawab bagi tiap-tiap karyawan
dalam berorganisasi.
Secara umum organisasi Telkom Plasa Ende Unit Pelayanan dan Perbaikan terdiri
dari beberapa bagian Divisi Access.Diantaranya Divisi Access Speedy yang terdiri
dari kepala bagian speedy, sekretaris speedy, costumer service, monitoring trouble,
Adapun bagan struktur organisasi PT. TELKOM Tbk cabang Plasa Ende
Gambar 2.3
Struktur Organisasi PT. Telkom Tbk Cabang Plasa Ende Unit Pelayanan dan Perbaikan Sumber : Arsip Dokumen PT Telkom Indonesia, Tbk., 2011
Dan berikut merupakan rincian Job Deskripsi unit pelayanan dan perbaikan PT
TELKOM Tbk. Plasa Cabang Ende .
Job deskripsi dari masing-masing jabatan adalah:
1. Kepala Speedy
a) Memimpin, mengatur, membina, mengendalikan dan mengkoordinasikan
kegiatan penyelenggaraan di bidang Speedy.
b) Meyusun dan menetapkan rencana dan program kerja Bagian speedy meliputi
penyelenggaraan pelayanan dan perbaikan.
c) Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.
d) Memantau dan mengendalikan penyelenggaraan pelayanan teknis
KEPALA SPEEDY
COSTUMER SERVICE
MONITORING
TROUBLE
SEKRETARIS
SPEEDY
e) Berwewenang dalam memutuskan order pemasangan jalur baru maupun
gangguan jalur speedy.
f) Memilikihak untuk mengirimkan anggotanya untuk meninjau langsung ke
lapangan apabila terjadi kerusakan yang fatal maupun ringan tanpa harus
menunggu perintah dari kepala STO.
g) Mengemban tanggung jawab akan keberhasilan anggotannya dalam
menyelesaikan masalah.
2. Costumer Service
a) Menerima keluhan dari pelanggan gangguan speedy
b) Menerima permintaan pemasangan baru speedy
c) Mengirim Data Permintaan Pemasangan Jalur Speedy baru kepada kepala bagian
untuk di ACC .
d) Mengirimkan data keluhan pelanggan kepada komputer monitoring trouble untuk
melakukan cek terhadap gangguan yang terjadi.
3. Monitoring Trouble
a) Tugas untuk melakukan monitoring data keluhan dari pelanggan melalui
komputer yang telah di order oleh costumer service
b) Memberikan data gangguan kepada teknisi di lapangan.
c) Menginput data yang telah di kerjakan teknisi lapangan untuk dilaporkan kepada
sekretaris.
b) Menerima semua laporan dari masing-masing divisi.
c) Menginput data yang ditrima dari masing-masing divisi kedalam komputer
umum.
d) Melakukan pengarsipan atas data-data yang diterima.
e) Melaporkan kegiatan yang dilakukan masing – masing divisi kepada kepala
bagian.
5. Anggota Teknisi
a) Menerima data gangguan dari trouble monitoring
b) Melakukan perbaikan di lapangan
c) Melakukan pemasangan speedy dengan terjun langsung door to door ke
rumah-rumah maupun instansiinstansi yang ingin menjadi pelanggan speedy.
d) Melaporkan Kegiatan yang telah dilakukan kepada sekretaris.
2.3 Aktivitas Perusahaan PT Telkom Indonesia, T.bk
PT Telkom adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidangpenjualan, yaitu
penjualan jaringan kepada para calon pelanggan. Walaupun pada kenyataannya PT
Telkom juga bergerak dibidang jasa, yaitu jasa perbaikan, pemasangan dan
pemeliharaan jalur Telepon.Dengan tujuan untuk memberikan kepuasan, kenyamanan
dan kebutuhansehari – hari, dirumah tangga, sekolah, universitas, tempat kerja dan
instansi.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. Telkom secara umum yaitu:
c. Pengendalian dan pengembangan jasa dibidang telekomunikasi.
d. Pengusaha jasa-jasa di bidang tenaga telekomunikasi.
1. Kegiatan Usaha yang Berhubungan dengan jaringan telepon
a. Pembangunan Jaringan
Merupakan pembangunan hantaran udara meliputi: tegangan rendah, tegangan
menengah dan jaringan dibawah tanah (KT) dan Kabel Udara (KU)
b. Pembangungan Gardu-Gardu Distribusi
Pembangunan gardu yang mendistribusikan jalur telepon kepada pelanggan
melalui jaringan KT dan KU, termasuk perlengkapan telepon.
c. Pembangunan Tiang
Pemeliharaan gardu jaringan, sambungan rumah dan pemeliharaan gedung.
d. Penyambungan Baru
Mengadakan kegiatan pemasangan atau penyambungan telepon ke rumah-rumah
konsumen baru.
e. Tambah Daya
Mengadakan perubahan beban, penambahan maupun penurunan daya.
f. Perubahan Tarif
Merupakan perubahan tarif dari pelanggan umum ke kelompok lainnya atau
sebaliknya, seperti dari rumah tinggal ke tarif industri atau usaha.
g. Pelayanan kepada Pelanggan seperti:
h. Pembuatan rekening telepon atas jasa pemakaian telepon.
2. Community Relation
Kegiatan ini menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan
informasi kepada para pihak yang terkait.
a. Community Services
Program bantuan dalam kegiatan ini berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau
kepentingan umum. Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2012, antara lain
memberikan :
1. Bantuan bencana alam.
2. Bantuan peningkatan kesehatan di sekitar instalasi Gardutelepon.
3. Bantuan sarana umum pemasangan untuk warga pedesaan.
4. Bantuan perbaikan sarana ibadah.
5. Bantuan Sarana air bersih.
3. Pemberdayaan Masyarakat
a. Melakukan pendidikan dan pelatihan masyarakat untuk meningkatkan tingkat
perekonomian.
b. Pendidikan dan Pelatihan Petani Berwawasan Konservasi.
c. Memberdayakan masyarakat dengan memanfaatkan sampah plastik (bungkus
pemen, kopi, sabun, dsb) untuk di daur ulang menjadi peralatan yang berguna
(tas, dompet, bunga, dsb).
e. Membuat sanitasi/MCK di beberapa desa serta menanam tanaman obat2an
sebagai apotek hidup.
f. Memanfaatkan sampah organik dari pasar.
4. Pelestarian Lingkungan
a. Penghijauan di hulu Sungai
b. Penanaman pohon di semua sepanjang jalan dalam kota,
c. Pembibitan pohon .
d. Penanaman tanaman obat (apotek hidup) di beberapa desa.
e. Membangun atau memperbaiki sarana penyediaan air bersih di desa-desa
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Bidang pelaksanaan kerja praktek ini penulis ditempatkan pada bagian unit
pelayanan dan perbaikan PT. Telkom Indonesia Cabang Plasa Ende. Dalam
pelaksanaan tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan
Pelayanan dan perbaikan khususnya dalam pengadaan dan verifikasi barang (kabel)
yang menjadi prioritas divisi tersebut. Dalam hal ini penulis bertugas untuk
mengamati, mencatat dan mencocokan dan memasukan barang kedalam gudang pada
PT. Telkom Indonesia Cabang Plasa Ende.
3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek pada divisi pelayanan dan perbaikan pada PT.Telkom
Cabang Plasa Ende telah dilaksanakan selama 25 hari kerja mulai tanggal 31 Juli
sampai dengan 31 Agustus 2013 dengan jam kerja hari senin sampai dengan hari
jumat dari jam 08.00-17.00 WITA. Selama melaksanakan kerja praktek di PT Telkom
Indonesia Cabang Plasa Ende, penulis ditempatkan pada unit pelayanan dan
perbaikan dimana pada bagian ini mempunyai fungsi dan peran yang sama
pentingnya dengan bagian lain. Penulis diberi kesempatan untuk memperhatikan,
membantu dan mengerjakan tugas yang ada, tugas tersebut antara lain :
3. Menerima dan menginput data ganguan dari pelanggan .
4. Memberikan data kepada teknisi lapangan.
5. Menverifikasi data ganguan yang telah dikerjakan atau diselesaikan oleh teknisi
lapangan.
6. Mendengar dan melaksanakan arahan dari pembimbing dan pejabat lainnya pada
divisi unit pelayanan dan perbaikan PT.Telkom Indonesia Cabang Plasa Ende.
Namun dalam hal ini penulis tetap dibimbing dan diarahkan agar tidak terjadi
kesalahan yang akan menimbulkan koreksi pada masa yang akan datang.
3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek
PT. Telekomuniksi Indonesia Cabang Plasa Ende, Tbk memiliki prosedur
pengadaan dan verifikasi barang dan atau jasa. Prosedur pengadaan dan verifikasi
tidak hanya dilaksanakan terhadap barang melainkan juga terhadap jasa. Verifikasi
pengadaan jasa hanya terjadi ketika menggunakan jasa – jasa outsourcing misalnya :
jasa konsultan IT. Sehingga yang sering dilakukan oleh PT. Telkom Cabang Plasa
Ende adalah tentang prosedur pengadaan dan verifikasi barang dan atau jasa.
Adapun kajian terhadap judul adalah sebagai berikut:
a. Pengertian Barang dan Jasa
Menurut KBBI barang adalah barang atau komoditas adalah suatu objek atau jasa
yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu mempunyai
kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan.
dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari
penjual ke pelanggan, kebalikan dengan suatu jasa (tak berwujud, intangible). Istilah
"komoditas" sering digunakan dalam mikroekonomi untuk membedakan barang dan
jasa.
Menurut Kotler (2004: 476) merumuskan jasa sebagai berikut adalah setiap
tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak yang lain
secara prinsip Intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
Sedangkan Berry, seperti dikutip oleh Ziethmal dan Bitner (2000:2) mendefinisikan
jasa itu sebagai deeds (tindakan, prosedur, aktivitas) proses-proses dan kerja untuk
yang intangible.
Dalam rumusan yang agak mirip dengan Kotler (2004), dalam Peter et al
(2008:3), merumuskan jasa sebagai aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah
elemen (nilai atau manfaat) intangible yang berkaitan dengannya, yang melibatkan
sejumlah interaksi dengan pelanggan atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak
menghasilkan transfer kepemilikan.
Perubahan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki
atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik. Zeithmal dan Bitner
(2000:5) memberi solusi, dengancara merangkum semua definisi jasa diatas, yang
menurut mereka, jasa itu mencakup semua aktivitas ekonomi yang keluarannya
(kenyamanan, secara prinsip, intangible bagi pembeli pertama). Sedangkan menurut
Gilbert (2003:7) menyatakan bahwa jasa memiliki tiga karakteristik yang
membedakannya dari barang, yaitu tidak tampak secara fisik (intangible) tidak tahan
lama (perishability), dan dapat berubah setiap saat (variability).
b. Pengertian Prosedur
Prosedur didefenisikan oleh mulyadi (2007:5) adalah sebagai berikut:
“Prosedur adalah suatau urutan kegiatan klerikal (clerical opertion), yang bisanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penaganan secara seragam terhadap transaksi perusahaan yan terjadi berulang- ulang”.
Menurut Dr. Zaky Baridwan, M,Sc (2002:3), “Prosedur merupakan suatu urutan -urutan pekerja kerani (clerical), bisanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.”
Lebih lanjut Richard F. Neuschel dalam Lilis Puspitawati dan Sridewi Anggadini (2011:1) mendefenisikan Prosedur Sebagai berikut:
“Suatu prosedur adalah suatu urutan–urutan operasi klerikal (Fulls menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang
terjadi.”
Dari beberapa pengertian mengenai prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa
prosedur merupakan suatau urutan kegiatan yang melibatkan beberapa orang atau
lebih didalam satu departemen dimana urutan kegiatan tersebut digunakan untuk
menjamin adanya penanganan terhadap transaksi-transaksi yang terjadi
berulang-ulang dalam satu perusahaan.
Verifikasi (verification) adalah teori filsafat positif logis dalam memilih yang
menyatakan bahwa pengalaman adalah satu-satunya sumber dasar pengetahuan dan
dalam analisis logis dapat dilakukan dengan bantuan simbol-simbol logika dengan
menggunakan metode untuk pemecahkan masalah melalui metode verifikasi empirik
yaitu bila terdapat sesuatu yang tidak dapat diverifikasi secara empirik maka hasilnya
adalah sia-sia. penganut teori radikal ini memiliki masalah konsekuensi untuk filosofi
tradisional, karena, jika benar, akan menyebabkan banyak pekerjaan sia-sia pada
filosofis masa lalu, antara lain pada metafisika dan etika.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa verifikasi adalah pemeriksaan
tentang kebenaran laporan, pernyataan dan perhitungan uang. Yang dimaksudkan
dengan verifikasi dalam pennelitian ini adalah verifikasi terhadap dokumen yang
menyertai pengadaan barang pada PT.Telkom Cabang Plasa Ende.
3.3.1 Prosedur Pengadaan Barang dan atau Jasa pada PT Telkom Oleh Unit Bisnis Cabang.
Prosedur pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telkom cabang plasa ende
dilakukan secara sederhana dan praktis karena hanya merupakan cabang unit bisnis.
adapun alur praktis prosedur pengadaan barang dalam hal ini pengadaan kabel dari
divisi unit pelayanan dan perbaikan cabang plasa Ende adalah sebagai berikut:
1. Memeriksa persediaan kabel di gudang.
Pemeriksaan terhadap persediaan diawali dengan pemeriksaan terhadap kartu
Berdasarkan pemeriksaan tersebut data base pembelian akan menginformasikan
persediaan barang yang sudah menipis atau menunjukan jumlah di bawah atau
sama dengan titik pemesanan kembali (Reorder Point) Apabila persediaan telah
menipis maka pemeriksa akan memberitahukan kepada kepala divisi bahwa
persedian telah menipis .
3. Kepala bagian divisi akan meminta pemeriksa gudang untuk menelpon kantor
pusat yang berada di kota propinsi.
4. Pemeriksa menelpon kantor pusat dengan menyebutkan jumlah kabel yang
dibutuhkan.
Kegiatan ini dapat dilakukan apabila bagian pembelian sudah menemukan
pemasok yang diinginkan. Pesanan ini mengidentifikasikan pemasok dan
menginformasikan barang yang dipesan, jumlah, harga, tanggal pengiriman
jangka waktu pengiriman dan jangka waktu pembayaran yang diinginkan
perusahaan.
5. Kantor pusat akan merespon dengan menginformasikan jangka waktu kapan
kabel tersebut akan tiba di kantor cabang unit bisnis.
Dalam waktu tenggang tersebut sering timbul permasalahan berupa kekosongan
persediaan sebagai akibat dari ketidaktepatan dalam memprediksi stock
persediaan dengan jangka waktu barang diterima sehingga seringkali
menghambat aktivitas operasional perusahaan.
Dalam penerimaan transaksi ini bagian pemeriksaan akan membuat laporan
sebagai bukti barang-barang telah diterima , berapa banyak yang diterima serta
tanggal diterimanya..
7. Melakukan verifikasi kebenaran material kabel.
Verifikasi kebenaran material barang ini dilakukan ketika barang tersebut
diterima oleh bagian penerimaan barang dan dicocokan dengan dokumen
pengirimannya. Bagian penerimaan biasanya mengecek secara fisik jumlah
barang yang dikirim. Kemudian barang tersebut akan di input untuk menambah
persediaan sehingga saldo persediaan dapat terupdate sesegera mungkin.
Selanjutnya barang tersebut akan dikirim kepada bagian gudang untuk disimpan
8. Memasukan kabel ke gudang.
Dokumen penerimaan dibuat oleh bagian gudang ketika barang diterima dan
disimpan atau dengan kata lain dokumen ini dipersiapkan ketika suatu item
barang dikirim dari sumber penerima ke sumber penyimpanan barang.
9. Verifikasi faktur
Verifikasi dilakuan ketika perusahaan akan melakukan pembayaran kepada
pemasok. Faktur harus diperiksa dan dicocokan dengan dokumen penerimaan
barang dan perjanjian pengadaan barang. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan
agar terciptanya pengendalian internal dalam aktivitas pengeluaran kas untuk
pembayaran kepada pemasok dan memastikan bahwa biaya dan kebutuhan
10. Pembayaran kepada pemasok
Apabila semua tahap telah dilalui dan cocok maka perusahaan akan melakukan
pembayaran dengan pemasok. Pembayaran dapat dilakukan sesuai dengan
jangka waktu dan persyaratan yang ditentukan dalam permintaan pengadaan
barang dan atau jasa.
Prosedur pengadaan barang dan jasa pada PT.Telkom cabang plasa ende
dilakukan secara praktis, manual dan berulang.
3.3.2 Verifikasi Barang dan atau Jasa Pada PT. Telkom Cabang Plasa Ende.
Pelaksanaan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telkom
Indonesia cabang plasa ende dilakukan dengan dua cara yakni verifikasi pengadaan
barang atau jasa yang bersifat material dan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa
yang bersifat formal. Verifikasi barang dan atau jasa yang bersifat material pada
umumnya dilakukan oleh bagian logistik sedangkan verifikasi pengadaan barang dan
atau jasa yang bersifat formal dilakukan oleh bagian keuangan atau Finance Center.
Mengacu kepada Keputusan Direktur Keuangan Perusahaan Perseroan PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk Nomor : KR.06/KU300/COP-A0013000/2008
Tanggal 20 November 2008, yaitu pelaksanaan yang cepat, transparan, tepat, dan
akuntabel serta dapat mengurangi tingkat resiko financial maka pelaksanaan
verifikasi pengadaan barang dan atau jasa di PT Telkom. Cabang Plasa Ende adalah
Pada prosedur verifikasi formal, dalam melakukan pengeluaran uang dalam
rangka pembayaran kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga (Vendor) harus
didahului dengan proses verifikasi dokumen pembayaran dan sudah dilakukan Fiat
Bayar pada Form Surat Perintah Bayar (SPB) atau Form lain yang sejenis oleh
pejabat yang berwenang. Berkas dokumen pembayaran/pertanggungan kepada pihak
eksternal/Vendor maupun pihak internal (Imprest Fund) yang terjadi di Unit
Bisnis/RO dipertanggungkan ke unit Finance Center Area atau Financial Service
terkait sesuai dengan Finance Center Area yang menangani lokasi area dimana Unit
Bisnis/RO tersebut berada.
Alur verifikasi pengadaan barang dan atau jasa secara garis besar adalah sebagai
berikut:
1. Dokumen pembayaran diberikan kepada (Pemasok)Vendor.
2. Unit Fungsional Logistik menerima dokumen pembayaran dari Vendor.
3. Unit Fungsional Logistik memberikan dokumen pembayaran ke Finance Center
bagian Perpajakan, untuk di periksa pengenaan obyek pajak dan Faktur Pajak
PPN.
4. Dokumen pembayaran dari bagian perpajakan diperiksa ulang (secara Scanning)
atas kelengkapan dokumen yang terjadi oleh bagian perbendaharaan.
5. Jika dalam proses verifikasi perpajakan dan verifikasi perbendaharaan ini
menemukan hal – hal yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan
melengkapi atau melakukan koreksi atas ketidaksesuaian/kesalahan yang ada.
Sebagai bukti bahwa sudah dilakukan konfirmasi koreksi hasil verifikasi
perpajakan dan verifikasi perbendaharaan maka harus dibuatka bukti/nota/form
konfirmasi sesuai dengan kebutuhan.
Pelaksanaan prosedur verifikasi pengadaan barang dan atau jasa pada PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk meliputi verifikasi kebenaran material yang hanya
meyakini kebenaran material menjadi tanggung jawab unit Fungsional Logistik dan
prosedur verifikasi formal atau prosedur verifikasi yang dilakukan oleh PT. Telkom
sesuai dengan aturan – aturan yang sesuai berdasarkan Keputusan Direktur Keuangan
Nomor KR. 06/KU300/COP-A0013000/2008 Tanggal 20 November 200008.
Prosedur verifikasi formal akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Verifikasi Kelengkapan Dokumen-1 (User)/Unit Fungsi Logistik
a. Sebagai langkah awal proses verifikasi dokumen pembayaran adalah
melakukan pemeriksaan awal berupa kelengkapan dokumen yang dilakukan
oleh unit yang pertama kali menerima dokumen pembayaran dari Vendor.
b. Melakukan identifikasi obyek pajak (PPN, PPh).
c. Membutuhkan tickmark (√) kelengkapan dokumen pembayaran pada kolom
Check List yang tersedia.
2. Verifikasi Perpajakan (Finance Center)
a. Melakukan identifikasi pengenaan obyek pajak (PPN, PPh) yang harus
b. Melakukan review atas kebenaran perhitungan pajak dan Dasar Pengenaan
Pajak (DPP) yang harus dikenakan atas dokumen transaksi yang diverifikasi.
c. Memeriksa validitas Faktur Pajak PPN termasuk nomor seri dan tanggal jangka
waktu kadaluarsanya.
d. Faktur pajak tidak cacat/sobek dan tidak ada tindasan, tanda coretan atau tip-ex
atau perubahan lain yang sejenis.
e. Faktur pajak standar minimal memuat keterangan tentang :
1) Nama, alamat, NPWP PKP penjual/ yang menyerahkan Barang Kena Pajak
atau Jasa Kena Pajak.
2) Nama, alamat, NPWP pembeli Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak.
3) Jenis barang dan atau jasa, jumlah harga jual atau penggantian, dan potongan
harga.
4) Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut.
5) Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut.
6) Kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan faktur pajak, danNama, jabatan dan
tanda tangan yang berhak menandatangani faktur pajak.
7) Kode dan nomor seri faktur pajak standar, harus memuat Kode Faktur Pajak
Standar dan Nomor seri Faktur Pajak Standar
8) Tanggal pembuatan faktur pajak dibuat paling lambat :
1. Pada akhir bulan berikutnya setelah bulan terjadinya penyerahan Barang
akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan
atau Jasa Kena Pajak.
2. Pada saat penerimaan pembayaran dalam hal pembayaran terjadi sebelum
akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan
atau penyerahan Jasa Kena Pajak.
3. Pada saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi
sebelum penyerahan Barang Kena Pajak dan atau sebelum Penyerahan Jasa
Kena Pajak.
4. Pada saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian
tahap pekerjaan.
5. Pada saat Pengusaha Kena Pajak Penjual/ yang menyerahkan barang dan
atau jasa kena pajak menyampaikan tagihan kepada Bendaharawan
Pemerintah sebagai Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.
f. Bila verifikasi perpajakan telah selesai dan tidak ditemukan hal – hal yang tidak
sesuai dengan ketentuan perpajakan, maka petugas verifikasi perpajakan
membubuhkan tickmark(√) pada kolom Check List yang tersedia.
g. Selanjutnya dilakukan verifikasi dokumen pembayaran.
3. Verifikasi Perpajakan Invalid
Bila dalam proses verifikasi perpajakan ditemukan hal – hal yang masih tidak
sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku, maka petugas verifikasi perpajakan
Logistik atau user terkait) untuk melengkapi atau melakukan koreksi atas
ketidaksesuaian/kesalahan yang ada.
Sebagai bukti bahwa sudah dilakukan informasi (konfirmasi) koreksi hasil
verifikasi perpajakan kepada Vendor (melalui Unit Fungsional Logistik dan atau user
terkait), maka harus dibuatkan Bukti/Form/Nota Konfirmasi sesuai dengan
kebutuhan.
4. Verifikasi Kelengkapan Dokumen
Petugas verifikasi perbendaharaan memeriksa ulang (secara scanning)
kelengkapan dokumen yang diterima dari petugas verifikasi perpajakan. Selanjutnya
dilakukan verifikasi perbendaharaan. Pada verifikasi kelengkapan dokumen-2 harus
memperhatikan response time yang telah ditetapkan dalam SLA (Service Level
Agreement).
5. Verifikasi Perbendaharaan
a. Memeriksa kelengkapan dokumen sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam
kontrak atau surat perintah kerja.
b. Memeriksa validitas/keabsahan invoice atau kuitansi, jika dianggap perlu dapat
melakukan konfirmasi ke penerbit invoice/kuitansi atau penanggung jawab cost
center.
c. Memeriksa Berita Acara Uji Terima (BAUT)/Berita Acara Penerimaan Pekerjaan
(BAPP) untuk kontrak jasa, Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Barang
d. Memeriksa Berita Acara Serah Terima-I (BAST-I) dan bandingkan dengan
ketentuan yang tercantum dalam kontrak atau surat perintah kerja.
e. Apabila pembayaran berdasarkan termin, dilakukan pemeriksaan Berita Acara
Prestasi Phisik/Pelaksanaan dan dicantumkan jumlah yang harus dibayar.
f. Apabila berdasarkan ketentuan dipersyaratkan pekerjaan harus menggunakan
Jaminan Pelaksanaan/Pemeliharaan, melakukan pemeriksaan jaminan tersebut
(bukti setor, garansi bank, surety bond) dan bandingkan dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak atau surat perintah kerja.
g. Memeriksa surat konfirmasi dari bank atau lembaga penjamin yang
mengeluarkan jaminan yang dimaksud.
h. Apabila dalam kontrak dipersyaratkan barang dan atau jasa tersebut harus
diasuransikan, dilakukan pemeriksaan bukti pembayaran polis dan masa asuransi
serta cover asuransi sesuai dengan kontrak.
i. Bila verifikasi perbendaharaan telah selesai dan dianggap valid, tidak ditemukan
hal –hal yang tidak sesuai dengan ketentuan perbendaharaan, maka petugas
verifikasi perbendaharaan membubuhkan tickmark (√) pada kolom Check List
yang tersedia.
j. Selanjutnya dilakukan entry (Park & Post) ke dalam system yang tersedia
(Aplikasi Keuangan dan atau SAP) melalui Transaction Code yang sudah
ditentukan dalam SOP (Standard Operation Procedur), untuk memastikan
k. Bila anggaran tersedia, maka hasil entry (Park & Post) akan menghasilkan satu
nomor dokumen dari SAP (System Aplication Product).
l. Kemudian dibuatkan Surat Perintah Bayar dari SAP melalui proses F110 dan
ZSPB (sesuai dengan bisnis proses SOA (Sarbanex Oxley Act) yang berlaku).
m. Surat Perintah Bayar di paraf dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Verifikasi Perbendaharaan Invalid
Bila dalam proses verifikasi perbendaharaan ditemukan hal – hal yang masih
tidak sesuai dengan ketentuan verifikasi perbendaharaan yang berlaku, maka petugas
verifikasi perbendaharaan segera mengembalikan ke Unit Fungsional Logistik atau
user terkait, untuk melengkapi atau melakukan koreksi atas ketidaksesuaian atau
kesalahan yang ada termasuk bila anggaran untuk akun – akun pada dokumen
pembayaran yang dipertanggungkan tidak tersedia atau tidak mencukupi.
Sebagai bukti bahwa sudah dilakukan informasi (konfirmasi) koreksi hasil
verifikasi perbendaharaan kepada Vendor/melalui Unit Fungsional Logistik dan atau
user terkait, maka harus dibuatkan Bukti/Form/Nota Konfirmasi sesuai dengan
kebutuhan. Dari penjelasan prosedur diatas maka prosedur verifikasi formal lebih
dapat dijelaskan melalui flowchart di bawah ini.
Verifikasi Dokumen Pembayaran
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Berdasarkan tinjauan penulis atas prosedur dan verifikasi pengadaan barang
dan atau jasa di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk cabang plasa Ende, maka
penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Prosedur pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telkom cabang plasa
Ende secara umum dilakukan secara sederhana dan praktis karena hanya
merupakan cabang unit bisnis oleh karena itu pengadaan barang dan atau
jasa hanya dilakukan apabila persediaan telah menipis dan menjadi
tanggung jawab setiap divisi. Pengadaan barang dan atau jasa pada
PT.Telkom Cabang Plasa Ende belum sepenuhnya dilakukan secara tepat
sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang telah ditetapkan karena hanya
sebagian dari prosedur yang benar-benar dilaksanakan seperti ketika kartu
persedian menunjukan bahwa persedian telah menipis maka order
pengadaan barang dilakukan hanya dilakukan by telepon tanpa disertai
formulir order pengadaan (FOP) meskipun ketika barang tersebut diterima
disertai bukti berupa dokumen yang menyertai aktivitas pengadaan barang
dan atau jasa tersebut.
2. Pelaksanaan verifikasi pengadaan barang dan atau jasa pada PT. Telkom
cabang cabang Plasa Ende telah dilakukan secara tepat karena melibatkan
secara terkomputerisasi sehingga potensi kemungkinan terjadinya
kecurangan dapat diminimalis dan resiko finansial terhindarkan.
Fungsi-fungsi tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Vendor.
b. Unit Logistik Fungsional.
c. FC perpajakan.
d. FC perbendaharaan.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil dari kerja praktek yang telah dilaksanakan, penulis akan
mengajukan saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi instansi yaitu:
1. Melihat sering terjadinya masalah berupa kekosongan persediaan yang
diakibatkan oleh ketidaktepatan dalam memprediksi persediaan maka
manajemen waktu terhadap persediaan sangat diperlukan sehingga kegiatan
operasional tidak terhambat.
2. Diharapkan kepada unit cabang Plasa Ende agar dalam pengadaan barang dan
atau jasa sebaiknya disertai dengan dokumen sehingga dapat terlaksanakan
dengan cepat, transparan, tepat, dan akuntabel serta dapat mengurangi tingkat
DATA PRIBADI
NAMA LENGKAP : MATILDE YENGE
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : WATUMITE,26 APRIL 1990
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
AGAMA : KATOLIK
NAMA AYAH : WIHELMUS JAPRA
NAMA IBU : IRENE FRANSISKA SEDHO
ALAMAT : Jl. PH MUSTOFA NO 2 BANDUNG
DATA PENDIDIKAN
Pendidikan Formal :
1. SD NEGERI MALAARA [1998-2004]
2. SMPK INEMETE NANGAPANDA [2004-2007]
3. SMA NEGERI 1 ENDE [2007-2010]
4. UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) [2010-2014]