ANALISIS RPP BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN DAN KURIKULUM 2013 DI
SMA NEGERI SE-KABUPATEN ACEH SELATAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Khairil Hadi
NIM : 8136174019
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii ABSTRAK
Khairil Hadi. Analisis RPP Biologi Berdasarkan KTSP dan Kurikulum 2013 di
SMA Negeri se-Kabupaten Aceh Selatan. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Juni 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) biologi dan perbedaan Skor rata -rata RPP biologi berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kabupaten Aceh Selatan. Populasi dalam penelitian ini, yaitu semua guru biologi kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Aceh Selatan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang guru biologi kelas X SMA Negeri se -Kabupaten Aceh Selatan, yang masing-masing diambil 1 orang guru biologi dari setiap sekolah. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik lembar instrumen telaah RPP yang terlebih dahulu divalidasi oleh validator. Data dalam penelitian ini didapatkan atas telaah 40 RPP biologi, yang terdiri dari 20 RPP berdasarkan KTSP dan 20 RPP berdasarkan Kurikulum 2013. Hasil penelitian menunjukkan : Kualitas RPP guru biologi berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di SMA Negeri se-Kabupaten Aceh Selatan tergolong kriteria kurang baik (59,57%), sedangkan berdasar kurikulum 2013 tergolong kriteria cukup (76,24%). Terdapat perbedaan yang signifikan antara RPP biologi berdasarkan KTSP dengan berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kabupaten Aceh Selatan pada komponen materi ajar (thitung =3,047, p=0,007), metode pembelajaran (thitung
=2,503 p=0,017), kegiatan pendahuluan (thitung =9,005, p=0,000), Kegiatan
penutup (thitung =9,563, p=0,000), sumber belajar (thitung =5,971, p=0,000),
jenis/teknik penilaian kognitif (thitung =5,349, p=0,000), instrumen penilaian
pengetahuan (thitung =4,626, p=0,000), dan rubrik penilaian pengetahuan (thitung
=3,148, p=0,004). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara RPP biologi berdasarkan KTSP dengan berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kabupaten Aceh Selatan pada komponen bentuk instrumen penilaian (thitung
=1,148, p=0,259).
iii ABSTRACT
Khairil Hadi, Analysis of Biology Lesson Plans based on Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) and Curicculum 2013 at State Senior High Schools in South Aceh district. Thesis, Postgraduate Program State University of Medan (UNIMED), June 2015.
The aims of this research are to know the quality of biology lesson plans and the differences of biology lesson plans based on KTSP with Curriculum 2013 at State Senior High Schools of South Aceh district. The population of this reseach was biology teachers who teach tenth grade in South Aceh district and the samples were twenty biology teachers that was taken from each school. This research used the descriptive method with instruments of RPP document that have validated by validators. Research data was taken from document of 40 biology lesson plans devided become two categories namely 20 biology lesson plans based on KTSP and 20 biology lesson plans based on Curriculum 2013. The result of research showed that the quality of biology lesson plans based on KTSP at State Senior High Schools in South Aceh district belong to less good criteria (59,57%), the quality of biology lesson plans based on Curriculum 2013 belong to enough criteria (75,68%). There is a significant differences between the component of biology lesson plans based on KTSP with Curriculum 2013 at State Senior High Schools in South Aceh district at subject matter (tobs =3,047,
p=0,007), learning methods (tobs =2,503 p=0,017), preliminary activities (tobs
=9,005, p=0,000), activities closing (tobs =9,563, p=0,000), learning resource (tobs
=5,971, p=0,000), type/cognitive assessment techniques (tobs =5,349, p=0,000),
cognitive assessment instrument (tobs =4,626, p=0,000), dan cognitive assessment
rubric (tobs =3,148, p=0,004). There is not significant differences between the
component of biology lesson plans based on KTSP with Curriculum 2013 at State Senior High Schools in South Aceh district at cognitive assessment instruments (tobs =1,148, p=0,259).
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, dengan segala puja dan puji penulis persembahkan
hanya kepada Allah swt, karena dengan izin–Nya jualah sehingga penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan tesis berjudul “Analisis RPP Biologi Berdasarkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se
Kabupaten Aceh Selatan”. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan. Shalawat dan doa tak lupa terkirim kepada Nabi
Muhammad saw., sebagai nabi pembawa risalah Islam dan membuka jalan
menuju zaman yang terang benderang.
Dalam pelaksanaan pengumpulan bahan-bahan pustaka maupun data-data
di lapangan sampai pada pengolahan data yang telah diperoleh, penulis
menghadapi berbagai kendala, namun dengan kesabaran dan motivasi untuk
menyelesaikannya, serta doa kepada Allah swt., alhamdulilah tesis ini dapat
penulis selesaikan. Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat
diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Menyadari hal
tersebut, maka dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.
2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. H.
3. Dosen Pembimbing I Bapak Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si., dan
Dosen Pembimbing II Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si., yang telah banyk
memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta dukunga pada penulis sejak
awal sampai dengan selesai penulisan tesis ini.
4. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., dan
selaku narasumber, Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., dan Bapak Syarifuddin,
M.Sc., Ph.D. selaku narasumber yang telah banyak memberikaan saran dan
masukan dalam penyempurnaan tesis ini.
5. Ibu Dr. Ely Djulia, M.Pd selaku validator, serta Bapak/Ibu Dosen yang telah
memberikan ilmu kepada penulis selama di Program Pascasarjana Unimed
serta segenap jajaran civitas akademika, khususnya program Studi Biologi.
6. Tercinta Ayahanda Abd. Majid dan Ibunda Lismawati, Kakanda Endri
Bustami, S.Pd. serta istri Nur Jihan, S.Pd dan adinda Deva Maulida Amd.Far.
serta suami Sejahtera Ali S.Pd., yang senantiasa membantu, mendoakan dan
mendorong penulis menjalankan studi dan sampai menyelesaikan tesis ini.
7. Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah SMA Negeri
Se-Kabupaten Aceh Selatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian dan Guru Biologi SMA Negeri Se Kabupaten Aceh
Selatan sebagai sampel Penelitian.
8. Sahabat hatiku Ita Purnama Sari, S.Kep yang telah memberikan motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
9. Teman-teman angkatan XXIII khususnya kela B Program Studi Pendidikan
disebutkan satu persatu, penulis menyerahkan semuanya kepada Allah swt.,
semoga mendapat ganjaran yang setimpal di sisi-Nya. Amin
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan, dengan segala kerendahan hati penulis mengaharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak guna penyempurnaan tesis ini. Kiranya
tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya para guru biologi serta
dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Medan, Juni 2015 Penulis
iv
2.1.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... ... 10
2.1.1.1. Pengertian dan Hakikat RPP ... ... 10
2.1.1.2. Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... ... 11
2.1.1.3. RPP Berdasarkan KTSP ... ... 12
2.1.1.3.1. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP KTSP ... ... 12
2.1.1.3.2. Langkah-langkah Penyusunan RPP KTSP ... ... 13
2.1.1.3.3. Komponen-komponen RPP KTSP ... ... 17
2.1.1.3.3.1. Identitas ... ... 17
2.1.1.3.3.7. Metode Pemebelajaran ... ... 19
2.1.1.3.3.8. Langkah-langkah Pembelajaran ... ... 23
2.1.1.3.3.9. Sumber Belajar ... ... 26
2.1.1.3.3.10. Penilaian ... ... 26
2.1.1.3.4. Format RPP KTSP ... ... 27
2.1.1.4. RPP Berdasarkan Kurikulum 2013 ... ... 28
2.1.1.4.1. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP Kurikulum 2013 ... ... 28
2.1.1.4.2. Langkah-langkah Penyusunan RPP Kurikulum 2013 . ... 30
2.1.1.4.3. Komponen-komponen RPP Kurikulum 2013 ... ... 34
2.1.1.4.3.1. Identitas ... ... 34
v
2.1.1.4.3.3. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian ... ... 36
2.1.1.4.3.4. Tujuan Pembelajaran ... ... 37
2.1.1.4.3.5. Materi Pembelajaran ... ... 38
2.1.1.4.3.6. Model Pembelajaran ... 39
2.1.1.4.3.7. Media, Alat, dan Sumber Belajar ... ... 40
2.1.1.4.3.8. Langkah-langkah Pembelajaran ... ... 41
2.1.1.4.3.9. Penilaian ... ... 46
3.4. Parameter dan Instrumen Penelitian ... 56
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... ... 58
3.5.1. Tahap Persiapan Penelitian ... ... 58
3.5.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... ... 59
3.6. Teknik Analisis dan Interprestasi Data ... ... 60
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1.Keadaan Populasi Jumlah Guru Biologi Kelas X
SMA Negeri Se Kabupaten Aceh Selatan ... ... 55 Tabel 3.2. Parameter telaah RPP KTSP ... ... 57 Tabel 3.3. Parameter telaah RPP Kurikulum 2013 ... ... 58 Tabel 3.4. Rentang Kualitas RPP Guru berdasarkan KTSP dan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1. Skor Kualitas RPP Guru Biologi berdasarkan KTSP di SMA Negeri Se-Kabupaten Aceh Selatan
T. A. 2014/2015 ... ... 62 Gambar 4.2. Rata-rata skor komponen RPP guru berdasarkan
KTSP di SMA Negeri se Kabupaten Aceh Selatan menggunakan skala 1 sampai dengan 4 T. A 2014/
2015 ... 63 Gambar 4.3. Skor Kualitas RPP Guru Biologi berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kabupaten
Aceh Selatan T. A. 2014/2015 ... ... 69 Gambar 4.4. Rata-rata skor komponen RPP guru berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMA Negeri se Kabupaten Aceh Selatan menggunakan skala 1 sampai dengan 4
T. A 2014/2015... ... 70 Gambar 4.5. Perbedaanskor rata-rata komponen materi ajar pada
RPP berdasarkan KTSP dengan RPP berdasarkan
Kurikulum 2013... 77 Gambar 4.6. Perbedaan skor rata-rata komponen metode
pembelajaran pada RPP berdasarkan KTSP dengan
RPP berdasarkan Kurikulum 2013.. ... 78 Gambar 4.7. Perbedaan skor rata-rata komponen kegiatan
pendahuluan pada RPP berdasarkan KTSP
dengan RPP berdasarkan Kurikulum 2013... 79 Gambar 4.8. Perbedaan skor rata-rata komponen kegiatan penutup
pada RPP berdasarkan KTSP dengan RPP berdasarkan
Kurikulum 2013... 80 Gambar 4.9. Perbedaan skor rata-rata komponen sumber belajar
pada RPP berdasarkan KTSP dengan RPP berdasarkan
Kurikulum 2013... 81 Gambar 4.10. Perbedaan skor rata-rata komponen jenis/teknik
penilaian pada RPP berdasarkan KTSP dengan RPP
berdasarkan Kurikulum 2013... ... 82 Gambar 4.11. Perbedaan skor rata-rata komponen bentuk instrumen
penilaian pada RPP berdasarkan KTSP dengan RPP
berdasarkan Kurikulum 2013.... ... 83 Gambar 4.12. Perbedaan skor rata-rata komponen instrumen
penilaian pada RPP berdasarkan KTSP dengan RPP
berdasarkan Kurikulum 2013... ... 84 Gambar 4.13. Perbedaan skor rata-rata komponen rubrik penilaian
pada RPP berdasarkan KTSP dengan RPP berdasarkan
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Instrumen Telaah Dokumen RPP Guru Berdasarkan
RPP KTSP... ... 106
Lampiran 2. Instrumen Telaah Dokumen RPP Guru Berdasarkan RPP KTSP... ... 119
Lampiran 3. Master Tabel RPP berdasarkan KTSP... ... 137
Lampiran 4. Master Tabel RPP berdasarkan Kurikulum 2013.. ... 139
Lampiran 5. Skor Rata-rata Kualitas RPP KTSP dan RPP Kurikulum 2013... 141
Lampiran 6. Skor Rata-rata Komponen RPP berdasarkan KTSP.. ... 143
Lampiran 7. Skor Rata-rata Komponen RPP berdasarkan Kurikulum 2013... 145
Lampiran 8. Hasil Uji Statistik Skor Rata-rata Komponen RPP Dengan Menggunakan SPPS 21.... ... 147
Lampiran 9. Surat Keterangan Validasi ... 151
Lampiran 10. Surat Izin Melakukan Penelitian Lapangan ... 153
Lampiran 11. Surat Izin Penelitian Lapangan dari Dinas Pendidikan Aceh Selatan ... 154
Lampiran 12. Surat Telah Melakukan Penelitian ... 155
Lampiran 13. Surat Pernyataan Bebas Plagiat ... 160
Lampiran 14. Dokumentasi Penilitian ... 161
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman yang terus menerus berkembang, menuntut suatu
negara untuk memiliki atau meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Salah satu proses untuk meningkatan kualitas SDM adalah melalui pendidikan.
Mutu pendidikan di Indonesia selama ini dinilai belum dapat menghasilkan
kualitas sumber daya manusia yang diharapkan. Karena hal itu, untuk
memperbaiki kekurangan yang ada Kemdikbuk sebagai salah satu penanggung
jawab dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia menetapkan Kurikulum
2013 sebagai rancangan pembelajaran.
Kurikulum di Indonesia sudah mengalami pengembangan semenjak
sebelum tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006 yang berlaku sampai akhir
tahun 2012 dan diberlakukan kurikulum 2013 pada tahun 2013. Pengembangan
kurikulum dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kemajuan teknologi, tuntutan
mahasiswa, harapan masyarakat, industri dan perdagangan, globalisasi, kemitraan
dengan lembaga-lembaga, kebutuhan untuk profesionalisme dalam bisnis,
penelitian akademik untuk merubah ekonomi, persaingan antar lembaga dan
harapan pemerintah (Primrose, 2013:1). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dinilai masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya dan dinilai
belum tanggap terhadap sosial yang terjadi pada tingkat lokal, maupun global
2
Kurikulum 2013 memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tau
siswa dan mendorong siswa aktif. Siswa menjadi subjek pembelajaran, sehingga
siswa tidak lagi menjadi objek sasaran guru dalam penyampaian materi
pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus merubah mindset tentang pembelajaran.
Sehingga guru harus dapat menerapkan berbagai model, pendekatan, teknik dan
strategi pembelajaran siswa aktif. Semua itu dapat dilakukan dengan baik, apabila
guru menguasai konten (isi) materi pembelajaran dengan baik juga. Penguasaan
guru biologi terhadap isi materi pelajaran biologi merupakan suatu keharusan.
Penetapan kurikulum 2013 mengundang pro dan kontra antara
pengamat-pengamat pendidikan. Ada yang menyatakan bahwa penerapan kurikulum 2013
disekolah dilaksanakan secara tergesa-gesa sehingga guru tidak mempunyai
kesiapan dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Hal ini dapat berdampak
terhadap terhambatnya pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah. Penelitian
Alawiyah (2014), tentang kesiapan guru dalam implementasi kurikulum 2013
menyatakan bahwa implementasi kurikulum ini masih menghadapi satu kendala
besar yang harus segera ditangani, yaitu persoalan kesiapan guru sebagai kunci
keberhasilan implementasinya. Beberapa program persiapan sudah dilakukan
pemerintah, namun masih terdapat beberapa kendala sehingga belum semua guru
memiliki kompetensi yang memadai untuk mengimplementasikan Kurikulum
2013.
Pada tanggal 5 Desember 2014, Anies Baswedan menteri pendidikan dan
kebudayaan (Mendikbud) melalui surat ederan No 179342/MPK/KR/2014
3
melaksanakan kurikulum 2013 selama satu semester dan dianjurkan untuk
menerapkan kurikulum 2006 atau biasa disebut dengan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 selama
tahun ajaran 2013/2014 atau selama tiga simester dianjurkan untuk melanjutkan
dan dijadikan sebagai sekolah percontohan penerapan kurikulum 2013.
Didalam surat ederan pemberhentian kurikulum 2013, Anies Baswedan
menyebutkan beberapa alasan mengenai pemberhentian kurikulum 2013
diantaranya tertuliskan bahwa masalah konseptual yang dihadapi antara lain mulai
dari soal ketidakselarasan antara ide dengan desain kurikulum hingga soal
ketidakselarasan gagasan dengan isi buku teks. Sedangkan masalah teknis
penerapan seperti berbeda-bedanya kesiapan sekolah dan guru, belum meratanya
dan tuntasnya pelatihan guru dan kepala sekolah, serta penyediaan buku pun
belum tertangani dengan baik.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum
yang ditetapkan pada tahun 2006 dan sempat diberhentikan pada tahun 2013 dan
dianjurkan kembali untuk digunakan pada tahun ajaran 2015/2016. Kurikulum
Tingkat Satun Pendidikan (KTSP) memberikan otonomi kepada sekolah dalam
mengimplementasikan kurikulum di sekolah. Di dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan, guru dianjurkan untuk aktif dan dapat memancing kreativitas anak
didik sehingga anak didik aktif. Dengan demikian dapat terjadinya dialog dua arah
antara guru dan siswa.
Didalam implementasi kurikulum, peran guru sangat berpengaruh
4
orang yang diberi tanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan
kurikulum hingga mengevaluasi ketercapaiannya” (Mantovani, 2007:6).
Sukmadinata dalam Mulyasa (2010:6) menyatakan bahwa hambatan utama dalam
kurikulum di sekolah terletak pada guru, diantaranya karena kurangnya
pegetahuan dan kemampuan. Karena apa yang siswa pelajari tergantung dari
bagaimana siswa diajar oleh gurunya (National Research council, 1996:28). Hal
yang sama juga dikemukakan Mulyasa (2002:147) yang menyatakan betapapun
bagusnya suatu kurikulum (officiall), tetapi hasilnya sangat tergantung pada apa
yang dilakukan oleh guru dan juga murid dalam kelas (actual).
Sebagai tenaga pendidik yang profesional, guru harus menguasai atau
memahami tentang kurikulum serta penjabarannya termasuk didalamnya adalah
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Menurut Soedijarto
(2008), kemampuan profesional guru meliputi : (1) merancang dan merencanakan
program pembelajaran, (2) mengembangkan program pembelajaran, (3)
mengelola pelaksanaan program pembelajaran, (4) menilai proses dan hasil
pembelajaran, (5) mendiagnosis faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam
silabus (Supinah, 2008:26). Dalam penyusunan RPP, seorang guru harus mampu
menguasai secara teoritis unsur-unsur yang ada di dalam RPP. Pengetahuan dan
5
kualitas RPP yang dihasilkan. Penelitian Makaleni dan Sethusa (2014:108)
terhadap pengalaman dasar guru dalam pelaksanaan kurikulum menunjukkan
bahwa, pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip kurikulum, perencanaan
pembelajaran, pengajaran dan praktek penilaian beberapa guru tidak dapat
memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan kurikulum.
Penyusunan RPP yang berkualitas kemudian diperkuat oleh
Kemendikbud (2013:4a) bahwa pada umumnya keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan seseorang sangat ditentukan seberapa besar kualitas
perencanaan yang dibuatnya. Penelitian Bariyah (2014:459) terhadap kesesuaian
rencana pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran guru SMPN di
Kabupaten Mojokerto pada Sub materi fotosintesis dengan Kurikulum 2013
mengungkapkan bahwa, kelengkapan RPP buatan guru IPA kelas VII SMP
Negeri di Kabupaten Mojokerto sub materi fotosintesis dikategorikan sesuai
dengan Kurikulum 2013 sebesar 89,6%. Isi RPP buatan guru IPA dikategorikan
sesuai dengan Kurikulum 2013 sebesar 80,96%. Proses pembelajaran guru IPA
dikategorikan kurang sesuai dengan Kurikulum 2013 sebesar 54%. Proses
pembelajaran guru IPA dikategorikan kurang sesuai dengan Kurikulum 2013
sebesar 60,8%.
Berdasarkan studi awal yang dilakukan penulis dan diskusi dengan
seorang guru biologi salah satu SMA di Kabupaten Aceh Selatan menunjukkan
bahwa masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman guru biologi tentang
kurikulum, sehingga berdampaknya dalam penyusunan rencana pelaksanaan
6
didapatkan dari internet dan ada juga guru yang mengajar tidak menggunakan
RPP. Selain RPP digunakan sebagai skenario dalam proses belajar mengajar, RPP
diakses dari internet untuk tujuan memenuhi standar pengumpulan administrasi di
sekolah. Hal ini membuktikan bahwa guru tidak menjadikan RPP sebagai
pedoman atau rancangan didalam pembelajaran. Kondisi demikian tidak lepas dari
tingkat pengetahuan dan pemahaman guru tentang penyusunan RPP sehingga
berdampak pada kemampuan guru dalam menyusun RPP.
Didalam implementasi Kurikulum, pengetahuan atau pemahaman tentang
kurikulum sangatlah penting bagi guru. Karena guru merupakan orang yang
menjalankan kurikulum. Salah satu unsur yang terdapat di dalam kurikulum yang
harus dipelajari atau di pahami guru adalah tentang penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran diperlukan
guru sebagai pedoman di dalam proses belajar mengajar
Usaha yang dilakukan pemerintah pusat untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional, diantaranya melaksanakan pelatihan kepada guru tentang
kurikulum yang mengcakup beberapa didalamnya mengenai pengetahuan dalam
menyusun RPP. Berdasarkan uraian di atas dan kondisi yang ditemukan di
lapangan, maka perlu dikaji lebih lanjut tentang analisis RPP Kurikulum Tingkat
7
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dilapangan, maka permasalahan
yang dapat diidentifikasi adalah :
1. Masih rendahnya pemahaman guru SMA Se-Kabupaten Aceh Selatan
terhadap Kurikulum.
2. Perlunya pelatihan tentang Kurikulum kepada guru biologi SMA
Se-Kabupaten Aceh Selatan.
3. Masih rendahnya pengetahuan dan pemahaman guru biologi SMA
Se-KabupatenAceh Selatan dalam menyusun RPP.
4. Perlunya pelatihan penyusunan RPP kepada guru biologi SMA Sekabupaten
Aceh Selatan
5. Masih adanya guru yang tidak menggunakan RPP dalam proses belajar
mengajar di SMA se Kabupaten Aceh Selatan.
6. Isi RPP yang disusun guru biologi belum lengkap.
7. Tidak sesuainya RPP guru berdasarkan RPP kurikulum yang diterapkan.
8. Tidak sesuainya RPP dengan pelaksanaan pembelajaran dalam proses belajar.
9. RPP yang digunakan didalam proses belajar mengajar diakses melalui
internet.
8
1.3. Pembatasan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka
pembatasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. RPP yang disusun guru biologi kelas X SMA Negeri Se-Kabupaten Aceh
Selatan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
2. RPP yang disusun guru biologi kelas X SMA Negeri Se-Kabupaten Aceh
Selatan berdasarkan Kurikulum 2013.
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pada penelitian ini diambil
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
disusun guru biologi kelas X SMA Se-Kabupaten Aceh Selatan berdasarkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
2. Bagaimanakah kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
disusun guru biologi kelas X SMA Se-Kabupaten Aceh Selatan berdasarkan
Kurikulum 2013?
3. Apakah terdapat perbedaan skor rata-rata antara komponen RPP berdasarkan
KTSP dengan komponen RPP berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri
9
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kualitas RPP yang disusun guru biologi kelas X SMA
Se-Kabupaten Aceh Selatan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
2. Untuk mengetahui kualitas RPP yang disusun guru biologi kelas X SMA
Se-Kabupaten Aceh Selatan berdasarkan Kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui perbedaan skor rata-rata antara komponen RPP
berdasarkan KTSP dengan komponen RPP berdasarkan Kurikulum 2013 di
SMA Negeri Se-Kabupaten Aceh Selatan
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
praktis.
1. Manfaat teoritis : hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan
pemikiran untuk memperkaya bahasan bagi para pengambil kebijakan di
bidang pendidikan mengenai RPP khususnya bidang studi biologi dan sebagai
salah satu upaya dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2. Manfaat praktis : hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai
sumbangan informasi bagi Dinas Pendidikan, kepala sekolah, dan guru
biologi dalam dinamika penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
99 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian
yang telah diuraikan pada bab IV, dapat disusun beberapa simpulan penelitian ini
sebagai berikut :
1. Kualitas RPP guru biologi berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) di SMA Negeri se-Kabupaten Aceh Selatan dikategori kedalam
kriteria kurang baik dengan skor rata-rata perolehan 59,57%.
2. Kualitas RPP guru biologi berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri
se-Kabupaten Aceh Selatan dikategori kedalam kriteria cukup dengan skor
perolehan 76,24%.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara RPP biologi berdasarkan KTSP
dengan berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kabupaten Aceh
Selatan pada komponen materi ajar (thitung =3,047, p=0,007), metode
pembelajaran (thitung =2,503 p=0,017), kegiatan pendahuluan (thitung =9,005,
p=0,000), Kegiatan penutup (thitung =9,563, p=0,000), sumber belajar (thitung
=5,971, p=0,000), jenis/teknik penilaian kognitif (thitung =5,349, p=0,000),
instrumen penilaian (thitung =4,626, p=0,000), dan rubrik penilaian (thitung
=3,148, p=0,004).
4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara RPP biologi berdasarkan
100
Aceh Selatan pada komponen bentuk instrumen penilaian (thitung =1,148,
p=0,259).
5.2. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dalam
penelitian ini diharapkan guru biologi di SMA Negeri se-Kabupaten Aceh Selatan
harus menyusun RPP berdasarkan KTSP lebih baik lagi sehingga kualitas RPP
yang dikategorikan kurang dapat meningkatkan menjadi kategori cukup, baik, dan
amat baik dan RPP berdasarkan Kurikulum 2013 yang dikategori cukup menjadi
kategori baik dan amat baik. Dalam penyusunan RPP berdasarkan KTSP, guru
mata pelajaran Biologi kelas X SMA Negeri se Kabupaten Aceh selatan masih
menghadapi permasalahan dalam hal merumuskan materi ajar, kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti tahap konfirmasi, kegiatan penutup, jenis/teknik
penilaian, bentuk instrumen penilaian, instrumen penilaian, dan rubrik penilaian.
Sedangkan dalam penyusunan RPP berdasarkan Kurikulum 2013, guru mata
pelajaran Biologi kelas X SMA Negeri se Kabupaten Aceh selatan masih
menghadapi permasalahan dalam hal merumuskan materi pelajaran, bentuk
instrumen sikap, dan bentuk instrumen keterampilan.
5.3. Saran
Berdasarkan uraian di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan dari
hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) guru diharapkan memiliki
101
Permendiknas No. 41 Tahun 2007, (2) guru diharapkan memiliki kemampuan
menyusun RPP berbasis Kurikulum 2013 dengan berpedoman pada
Permendikbud No.81A Tahun 2013, (3) Guru diharapkan meningkatkan
kemampuannya dalam menyusun RPP dengan berbagai kegiatan whorshop atau
pelatihan. (4) Pihak sekolah dan pengawas sekolah hendaknya memberikan
evaluasi dan masukan kepada guru dalam setiap penyusunan RPP agar kualitas
RPP dapat terus ditingkatkan, (5) Dinas pendidikan Aceh Selatan hendaknya
memberi pelatihan kepada guru tentang penyusunan RPP yang baik sehingga
102
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah, F. 2014. Kesiapan Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013. Kajian singkat terhadap isu-isu terkini. INFO Singkat Kesejahteraan Sosial. Vol.
VI, No. 15/I/P3DI/Agustus/2014.
Anonim. 2009. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Sesuai KTSP. http://p4-usd.blogspot.com/2009/04/pendekatan-dan-strategi-pembelajaran.html. Diakses Tanggal 25 Januari 2015.
Anonim. 2011. Kinerja Guru Dalam Perencanaan, Proses Pembelajaran dan
Penilaian Hasil Belajar (Evaluasi).
http://asepsaepulrohman.blogspot.com/2011/10/kinerja-guru-dalam-perencanaan-proses.html. Diakses tanggal 21 Juni 2015.
Anonim. 2013. Rencana Pelasanaan Pembelajaran (RPP) KTSP.
https://inasari894.wordpress.com/2013/11/02/rencana-pelaksanaan-pembelajaran-rpp-ktsp/. Diakses Tanggal 25 Januari 2015.
Abdullah, H, L. 2013. Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen
Terhadap Kurikulum 2013.
http://www.academia.edu/5253890/Sistem_Penilaian_dalam_Kurikulum_20 13_Kajian_Dokumen. Diakses Tanggal 2 Februari 2015.
Bariyah, L,. 2014. Analisis Kesesuaian RPP dan Pelaksanaan Pembelajaran Guru SMPN Di Kabupaten Mojokerto Pada Sub Materi Fotosintesis dengan Kurikulum 2013. Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi. Vol 3 No 3. ISSN :
2302-9528.
Darmawati, dkk. 2013. Pemahaman Guru Bioogi Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Di SMA Negeri Kabupaten Kuasing Tahun 2013. Jurnal Biogenesis, Vol. 10, Nomor 1.
Dharma, S. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal PMPTK Departemen Pendidikan Nasional.
Evanita, L, E,. 2013. Analisis Kompetensi Pedagogik dan kesiapan Guru Sekolah Menengah Atas Dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
103
Hajar, S. 2014. Analisis Kemampuan Guru Kimia Dalam enyusun RPP Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Se-Kabupaten Deliserdang. Medan :
Tesis Program Pascasarjana UNIMED.
Kemendikbud. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. 2013a. Bahan Ajar Training Of Training (ToT) Implementasi
Kurikulum 2013 : Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD/ SMP/ SMA/ SMK. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. 2013b. Implementasi Kurikulum 2013 Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD/SMP/SMA/SMK. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Karli, H. 2014. Perbedaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 dan Kurikulum 2013 untuk Jenjang Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Penabur
- No.22/Tahun ke-13/Juni.
Lathifah, E,. 2011. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA Negeri Kabupaten Brebes. Jakarta : Tesis Program Studi Ilmu Administrasi
Universitas Indonesia.
Mantovani, S. (2007). Pelaksanaan KTSP di SMA Nasional Karangtiru Semarang
(Strategi dan Implementasi). Semarang: UNNES Press.
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan. Jakarta : Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2010. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kemandirian Guru dan Kepala sekolah. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Makeleni, T, N. dan Sethusha, J, M. 2014. The Experiences of Foundation Phase Teachers in Implementing the Curiculum. Mediterranean Journal of Social
Sciences. E-ISSN 2039-2117.
Muslich dan Mansur. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyana, A. 2012. Inovasi Pendidikan Diawali dari Inovasi Pengembangan
104
(http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/inovasi-pendidikan-dapat-diawali-dari.html) , diakses diakses 16 September 2014.
Majid, A., dan Handayani, D. 2004, Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhaimin, S., dan Sugeng, L,. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) pada Sekolah & Madrasah. Jakarta : Raja Grapindo Persada.
Majid, A. 2011. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: Rosdakarya.
Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Muslich, M. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Dasar Pemahaman
dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.
National Research Council, 1996. National Science Education Standard. Washington DC: National Academi Press.
Primrose., K. 2013. Curriculum Development And Implementation: Factors Contributing Towards Curriculum Development In Zimbabwe Higher Education System. European Social Sciences Research Journal. Vol. 1,
Issue 1.
Permendikns RI Nomor 41 Tahun 2001 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Permendikbud No. 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013.
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Permendikbud No. 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian hasil belajar oleh pendidik Pada pendidikan dasar dan Pendidikan menengah.
Rochriq, et all. 2007. Teacher and School Characteristics and Their Influence on Curiculum Imlementation. 44 (7) : 883-907. Diakses 28 Maret 2015.
Supinah. 2008. Penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Matematika SD dalam rangka Pengembangan KTSP. Yogyakarta :
Dirjen PMPTK Depdiknas.
105
Susilo, J. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan
dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Sani, A, R. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Bumi Aksara.
Sukmadinata, N.S dan Ibrahim R. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.