• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Dompet Dhuafa Republika Dalam Sosialisasi Zakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Komunikasi Dompet Dhuafa Republika Dalam Sosialisasi Zakat"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

STRA TEGI KOMUNIKASI DOMPET DHUAFA REPUBLIKA

DALAM SOSIALISASI ZAKA T

SKRIP SI

Oleh

IVI. Dzikril Amin

104051001834

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

(2)

SKRIPSI

Diajukan kepacla Fakultas Dakwah clan Komnnikasi untuk Memenuhi Syarat Program Strata Satu

clan memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam

OLEH

M. Dzikril Amin

104051001834

Di bawah Bimbingan

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(3)

LEMBAR PERNV AT AAN

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan basil karya asli penulis yang dia;ukan untuk mcmenuhi

salab satu persyaratan memperoleb gelar strata I (S 1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang penu!is gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullab

Jakarta.

3. Jika dikemudian bari terbukti babwa karya ini bukan basil karya pcnulis atau

merupakan basil jiplakan dari karya orang lain, maka saya berseclia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Juni 2008

(4)

REPUBLIKA DA.LAM SOSIALISASI ZAKAT tel&h diujikan dalam sidang

munaqasah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta, pada

tanggal 9 Juli 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Program Strata Satu (S 1) pada jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

Ketua Merangkap Anggota

Dr. Murodi. MA NIP. 150 254 102

p・セセオセェゥ@

I

/

/ fl

Jakarta, 9 Juli 2008

Panitia Sidang Munaqasah

Sekretaris Merangkap Anggota

」セヲ、セNセ@

Wat ilamsari. M.Si.

P. 150 293 223

Anggota

Pembimbing

f

1

/'I

/1

;1 /)l· \

/h ·.·

.v

(5)

Personal Data

Name

Place/date of Birth

Gende1·

Permanent Address

E-mail

Formal Education

: Muhammad Dzikril Amin

: Serang, 22 November 1985

: Male

: JI. KM. Idris No. 04 Rt/Rw 01/XII Kubang Serang

Banten 42117

: dzikril_ 85@yahoo.com

1. ( 1993-1998) Elementary School at SDN 8 Serang.

2. (1998-2001) Junior High School at MTSN Daar El-Qolam Tangerang.

3. (2001-2004) Senior High School at MAN 2 Serang.

4. (2004-2008) Graduated in State Islamic University of SyarifHidayatullah

Jakarta, Faculty ofDakwah and Communication, Concentrate in Islamic

Communication Broadcast.

Organizational Experience

1. ChiefKomisaiiat Dakwah and Comunication IMM Ciputat: 2005-2006 2. Chief Dept. LITBANG Eksekutif Student at UIN of Syarif Hidayatullah

Jakarta: 2007-2008

(6)

Potensi zakat di Indonesia sangatlah besar. Kalau kita hitung setidaknya dana zakat bisa mencapai sekitar Rp 7,5 trilyun hingga Rp 19,3 trilyun per tahun. Namun dalam realisasi zakat yang dihimpun oleh lembaga pengelola zakat resmi masih kurang dari Rp 1 trilyun. Padahal sumbangsih zakat ini sa.ngat diharapkan untuk pemulihan kondisi bangsa yang sedang menangis akibat berbagai macam bencana dan kelaparan dimana-mana yang tiada henti. Meskipun potensi zakat sangat besar, tetapi belum mennnjukan pada pemulihan kemiskinan yang ada. Mengapa demikian?

Maka dengan kondisi seperti itu penulis ingin mengetahui atau meneliti strategi komunikasi apakah yang dilakukan Dompet Dhuafa Republika dalam sosialisasi zakat kepada masyarakat, sehingga dalam laporannya bahwa lembaga ini setiap tahunnya mampu mendapatkan peningkatan dalam penghimpunan dana zakat khususnya pada bulan suci Ramadhan. Seperti selama Ramadhan 1427 H penghimpunan dana zakat yang diperoleh mencapai 8 Milyar Jebih dan adanya peningkatan pada Ramadhan 1428 H. dengan penggalangan dana mencapai 14 Milyar lebih yang digalang oleh Dompe! Dhuafa Republika yang bersinergi dengan Baznas.

Maka dengan adanya peningkatan dalam penghimpunan dana zakat setiap tahunnya, penulis tertarik untuk meneliti dan mengetahui strategi komunikasi apakah yang diterapkan dalam mensosialisasikan zakat kepada masyarakat, sehingga masyarakat memiliki kepercayaan yang tinggi pada lernbaga Dompe! Dhuafa Republika ini.

Metode penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan cara analisis deskriptif, yaitu berdasarkan data-data yang diperoleh dan sumber-sumber tertulis mengenai pokok permasalahan yang akan dikaji. Tekhnik pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap kegiatan komunikasi yang dilakukan Dompe! Dhuafa Republika.

(7)

KATAPENGANTAR

f':!"" ) I LJ.4.:1. ) I .(u I {"""':'

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia, rahmat, hidayah dan

inayah-Nya, diri ini masih sempat menghirup udara segar dan menatap indahnya

ciptaan sang Khalik. Atas kebesaran-Nya, diri ini masih tabah menghadang

kehidupan yang be1iabur debu problematika. Namun diri ini sadar bahwa hidup

ini adalah sebuah ujian bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Bagaimanapun

atas pertolongan-Nyalah skripsi ini dapat terselesaikan. Salawat dan salam

semoga Allah SWT selalu mencurahkan kepada baginda Nabi Agung kita

Muhammad SAW, beserta kelurga, sahabat dan pengikutnya.

Penulis sadar sepenuh hati bahwa skripsi ini nrnsih banyak kekurangan.

Namun dengan melihat kapasitas penulis yang serba diai'f ini dan banyaknya

keterbatasan sang penulis. Penulis juga sadar sepenuhnya bahwa diri ini masih

berhutang budi kepada banyak pihak yang telah membcrilrnn dukungan, motivasi,

bimbingan dan arahan untuk terselesaikannya skripsi ini.

Tak lupa, penulis menyampaikan ucapan terima kasih tak terhingga

kepada orang-orang yang telah menanam jasa dalam diri penulis antara lain :

1. Dr. Murodi, M.A., selaku Dekan Fakultas Dakwah clan Komunikasi bese1ia

JaJarannya.

2. Wahidin Saputra, M.A., selaku Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

dan Umi Musyarofah, M.Ag., selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

(8)

Jakarta beserta segenap dosen, karyawan, dan seluruh staf yang telah banyak

membantu dalam memberikan fasilitas bagi penulis dalam rentang waktu

selama studi di "Kampus Peradaban" tercinta ini.

5. Pimpinan dan staf perpustakaan Utarna lJJN, pcrpustalrnan Fakultas Dakwah

dan Komunikasi UIN Jakarta.

6. Pihak Dompet Dhuafa Republika, Ahmad Riyadi selaku President Director

Dompe! Dhuafa, Bapak Prima Hadi Putra dan seluruh segenap karyawan

Dompe! Dhuafa Republika yang tak dapal penulis scbutkan satu persatu yang

telah menyediakan waktunya dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.

7. Bhakti penulis haturkan kepada kedua orang tua tercinta yang telah

memberikan sumbcr kehidupan Ayah (J-Jisni) dan Jbu (i\rnah), mohon maaf

jika anakmu ini belum dapat sebaik yang ayah !bu harapkan. Terima kasih

ayah, berkat engkau yang tak pernah memanjakan anakmu, kini penulis bisa

lebih mengerti tentang kedewasaan dan memahami kerasnya kehidupan.

Terima kasih !bu, atas kasih sayang yang tak pernah lepas dari diri penulis.

8. Keluarga Besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Ciputat:

terima kasih IMM, engkau adalah kampus kedua bagiku. Karenamu, diri ini

telah berubah dari apa yang kuharapkan.

(9)

periode 2007-2008 (terima kasih telah memberikan masukan dan saran

kepada penulis yang tak henti-hentinya).

10. Para Alumni dan Senior IMM se-Cabang Ciputat yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu.

11. Pimpinan Komisariat Dakwah dan Komunikasi IMM Ciputat, Ayu, Fatimah,

Muis, Uus, Rozak, Deden, Risni, Ifa dan adik-adiku komisariat lain yang

telah memberikan spirit kepada penulis.

12. Segenap teman-teman kelas di KPI "C" angkatan 2004 yang tak

bosan-bosannya selalu mengingatkan tentang skripsi penulis, dan yang sedang

menyelesaikan skripsi selamat be1juang.

13. Teman-teman Kosanku di Kerlamukti, Aang, Zaki, Pay, Thoriq, Pipin,

Fahrni dan K'Risman yang pernah bersama-sama be1:juang menghadapi hidup

ini suka maupun cluka.

14. Dan seluruh teman-teman dan aclik kelas penulis yang ticlak bisa clisebutkan

satu-persatu, saya ucapkan terima kasih banyak alas banluan clan

dorongannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Sekali lagi penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik clan sarannya.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat clan clipergunakan sebagaimana mestinya .

(10)

DAFTAR ISi ... v

BABI :PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah .. . .. . ... ... . .. . .. .. . .. .. . . . .. .... . .. .. .. . .. .. . .. ... ... 1

B. Batasan dan Perumusan Masai ah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Metodologi penelitian ... 7

E. Tinj auan Kepustakaan .. . .... .. .... ... ... ... .. .. . .. .. . .. .. .. .. ... .. ... 10

F. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II : LANDASAN TEORITIS A. Strategi Komunikasi ... 14

l. Pengertian Strategi ... 14

2. Tahapan Strategi ... 17

3. Ruang Lingkup Komunikasi .. ... ... ... .. .. .. .. . .. . . . .. .. ... .. ... ... 19

4. Strategi Komunikasi ... . .. ... . .. . . .... . .. .. . .. .. . .. .. .. ... .. ... .. ... ... 24

B. Sosisalisasi Zakat ... 27

1. Penge1tian Sosialisasi ... 27

2. Media Sosialisasi ... 29

3. Pengertian Zakat ... 30

(11)

BAB III: GAMBARAN UMUM DOMPET DHUAFA

A. Sejarah dan Perkembangannya Dompet Dhuafa Republika ... 37

B. Prinsip Dasar, Visi Misi dan Tujuan ... 44

C. Struktur Organisasi Dompet Dhuafa Republika ... 45

D. Program Kegiatan Dompet Dhuafa Republika ... : ... : .. 47

E. Pendekatan Marketing Dompet Dhuafa Republika ... 52

BAB IV STRATEGI KOMUNIKASI DOMPET DHUAFA REPUBLIKA DALAM SOSIALISASI ZAKA T A. Sosialisasi Zakat ... 56

B. Strategi Komunikasi Sosialisasi Zakat.. ... 58

C. Strategi Pcnggalangan Dana Zakat ... 63

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Penggalangan Dana Zakat. 69 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan . . .. . .. . .. . . .. . .. . .. . . .. . . . ... .. . . .. .. .. . . . .. . . . .. . . . .. . .. . 7 J B. Saran-saran... 72

DAFT AR PUST AKA ... 73

(12)

Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan di

dunia atau di akhirat manakala ajaranya dijadikan sebagai pedoman hidup dan

dilaksanakannya secara konsisten serta konsekuen, usaha penyebarluasan Islam

dan realisasi terhadap ajaranya adalah melalui dakwah. Karena Islam mengakui

adanya perbedaan fitri yang logis dalam rizki (pendapatan) antar manusia dalam

kehidupannya, karena sebelumnya telah ada perbedaan fitri mereka dalam bakat,

kemampuan, keahlian dan kegiatan dalam mencari rizki dengan usaha yang halal.

Manusia dalam Islam dikatakan bahwa bukan pemilik hakiki yang boleh

menggunakan hartanya dengan sesukanya, karena semua harta itu milik Allah.

Konsekuensi pernyataan ini adalah bahwa harta tersebut merupakan harta

masyarakat, atau dengan ungkapan Al-Qur'an bahwa manusia "diberi kuasa"

terhadap harta, sepe1ii firman Allah :

) ,, ,, J ,, ;ll .... ,, J. ,., ,, J ,, Q) ,,

lp\j

セ@

Q[ZNQセ@

ZZイMセlゥ@

セ@ セ@

セᄋ@

セ@

ャ⦅LrNセ|ェ@

a.l

j,,)j

ゥャャセ@

QjNZQセ@

Nセ_ヲセ@

(13)

2

" ... dan berikanlah kepada mereka sebagian dari hmia Allah yang dikamniakan-Nya kepadmnu." (An-Nur:33)1

Dengan demikian, segala kepemilikan hmia merupakan tugas sosial yang

hmus dikeluarkan dengan zakat, seperti orang kaya dituntut untuk melaksmmkan

kewajiban-kewajibm1 terhadap masyarakat, minimal berupa zakat.

Zakat adalah suatu mekanisme untuk keseimbangan antara berbagai

kepentingan, zakat merupakan suatu sistem pengaturan ekonomi dimana fakir,

miskin dan orang-orang lain yang tidak beruntung dalam trm1saksi ekonomi juga

hams diperhitungkan kedalam sistem ekonomi. Karena jika orang-orang yang

tidak beruntung ini tidak dipedulikan dalam sistem perekonomian, maka pada

akhirnya keseluruhan sistem perekonomian akan menderita kerugian, zakat

merupakan mekanisme untuk mcnjaga sistem pcrckonomian.2

Dengan pemberdayaan zakat bukan hanya menunjukan kesalehan individual

tetapi juga mencenninkan kesalehan sosial yang dapat membersihkan hmia dan

jiwa serta untuk menumbuhkan perasaan senasib dalam pemberdayam1 ekonomi

masyarakat menengah lee bawah, serta memperkuat persaudaraan dalam keadilan

sosial.

Zakat dibayarkan oleh aghniya, orang yang dipandang kaya menurut

aturm1 syara' wajib membaym· zakat (Muzakki) kepada orang-orang miskin,

(14)

karena zakat merupakan dana yang potensial dalam program pengentasan

kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat level bawah.3 Oleh karena itu, penting aclanya kesaclaran bagi yang cliberikan kelebihan harta untuk

mengeluarkan atau menunaikan hartanya melalui zakat, karena prinsip zakat

sebenarnya aclalah mengubah mustahik (Penerima zakat) menjadi muzakki

(Pemberi zakat).

Karena bagaimanapw1 salah satu pokok ajaran Islam yang belum clitangani

secara serms ialah penanggulangan kemiskinan clengan cara mengoptimalkan

pengumpulan dan penclayagunaan zakat, infak dan seclekah clalam arti yang

seluas-luasnya. Sebagaimana yang telah clicontohkan oleh Rasulullah SAW serta

penerus-penerusnya dizaman keemasan Islam. Padahal nmmat Islam (Indonesia)

sebenarnya memiliki potensi clana zakat yang sangat besar.'1

Dengan membangun lembaga zakat sebagai sistcm untuk mewujudkan

keadilan ekonomi dan distribusi kekayaan sosial. Sistem 1111 untuk

menstransformasi masyarakat, clari masyarakat yang timpang secara sosial

ekonomi, ke arah masyarakat yang adil clan makmur clengan memanfaatkan

sumber-sumber keuangan yang acla dalam masyarakat yang tercliri clari: zakat,

infak clan seclekah. Paclahal kalau melihat konclisi umat Islam (Indonesia)

sebenarnya memiliki potensi dana yang sangat besar. Dari hipotesa awal,

Indonesia berpencluduk kurang lebih 204,8 juta jiwa, diperkirakan 83% umat

Islam atau kurang lebih 166 juta jiwa. Dengan asumsi penclucluk yang telah

3

(15)

4

berkewajiban menunaikan zakat adalah mereka yang merniliki pengeluaran diatas

Rp. 200.000 I kapita I bulan.5

Dari data yang ada, maka itu harus dilakukan penghimpunan dana zakat

oleh lembaga-lembaga amil zakat seperti Dompe! Dhuafa yang merupakan

lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia berkhidmat rnengangkat harkat sosial

kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Salah

satu program Dompe! Dhuafa Republika adalah penerimaan zakat yang diperoleh

dari muzakki, dan tidak hanya mcnerima tetapi bagaimana penyaluran dan

pendayagunaan dana zakat tersebut.

Kalau diperhatikan banyak sekali lembaga amil zakat yang melakukan

promosi produk dalam iklan zakatnya melalui media massa, sehingga dalam

penyampaian pesannya dibutuhkan suatu strategi komunikasi yang merupakan

paduan perencanaan komunikasi dengan manajemcn kornunikasi untuk mencapai

tujuru1 yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukan

bagaimana operasionalnya secara praktis yang hams dilakukan, clalam arti kata

bahwa penclekatan bisa berbecla sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan

kondisi.6

Potensi zakat umat Islan1 di Indonesia pacla clasarnya mampu mencapai Rp

32,4 triliun per tahun sesuai clengan jumlah penducluk urnat Islam yang ada, clan

terbukti dengan selalu meningkatnya penclapatan clana zakat tiap tahunnya yang

cliperoleh clari berbagai lembaga zakat, seperti pacla tahun 2005 zakat yang

5

(16)

diperoleh kurang lebih sebesar 300 milyar, dan pada tahun 2006 ada peningkatan

hingga mencapai 830 milyar (www.hnr.or.id, jum'at 12 Oktober 2007), dan

kemungkinan tahun 2007 adanya peningkatan pendapatan zakat lebih besar lagi.

Dana zakat sebenarnya menyimpan potensi yang luar biasa. Meski tidak

ada lembaga pengelola atau orang miskin yang rnenerima, dana ZIS akan terns

mengalir. Walaupun krisis ekonomi selalu te1jacli pacla masyarakat, mereka akan

tetap rnengeluarkan clana zakatnya, karena merupakan bagian dari ajaran agama

Islam. Ini tantangan buat Dompet Dhuafa untuk memaksimalkan dalam

mensosialisasikan clan penggalangan serta penclayagunaan dana zakat.

Dengan clemikian, penulis sangat tertarik untuk mengkaji bagaimana

strategi sosialisasi atau dengan kata lain strategi komunikasi pemasaran yang

clilakukan oleh lembaga Dompet Dhuafa Republika dalam mcngkomunikasikan

pesannya kepacla masyarakat supaya man unluk mcngeluarkan zakalnya melalui

lembaga amil tersebut, sehingga program yang dibuat olch clompet Dhuafa

Republika mampu membangun masyarakat yang adil dan scjahtera dari hasil

zakat yang diperoleh, karena dengan zakat sangatlah mungkin cligunakan sebagai

sumber dana alternatif pengentasan kemiskinan.

Berdasarkan alasan itulah, maka pcnulis berusaha menuangkannya melalui

penulisan skripsi clengan judul : "Strntcgi Komunillrnsi Dompct Dhuafa

(17)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

I. Pembatasan Masalah

6

Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, sekaligus agar

terfokus ruang lingkup penelitian, maka penulis perlu membatasi masalah

pada starategi komunikasi yang dilakukan oleh lembaga Dompe! Dhuafa

Republika dalam mensosialisasikan zakal pada pada bulan suci Ramadhan

1428 H.

2. Perumusan Masalah

Dari batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai

berikut :

a. Bagaimana strategi komunikasi Dompe! Dhuafa Republika dalam

mensosialisasikan zakat pada bulan suci Ramadhan 1428?

b. Langkah-langkah apa sajakah yang ditcrnpuh Dornpcl Dhuafa Rcpublika

dalam mensosialisasikan zakat?

C. Tujuan dan Manfaat Pcnclitian

Berdasarkan pennasalahan yang telah diajukan di atas, maka ada

beberapa tujuan penelitian sebagai berikut :

!. Untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan Dompe! Dhuafa

Republika dalam mensosialisasikan zakat kepada masyarakat.

2. Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang dilakukan Dompe! Dhuafa

Republika dalam mensosialisasikan zakat pada saat bulan suci Ramadhan

(18)

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

I. Manfaat Akademis

Dengan penelitian ini diharapkan menjadi stimulus penelitian lebih

lmtjut dan lebih sempurna guna memperkaya teori·-teori komunikasi yang

berkaitan dengan strategi komunikasi. Dan penelitian ini juga diharapkan pada

saatnya dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menemukan teori-teori barn

yang terdapat di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam khususnya, dan

umumnya bagi keilmuan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

l-Iidayatullah Jakmia. Sehingga hasil penelitian ini diharapkan memberikan

wawasan dan bahan untuk penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan

kontribusi positif bagi proses penyampaian dakwah seem-a langsung atau dimuat

di media massa melalui strategi komunikasi dalam mensosialisasikan zakat

kepada masyarakat untuk mengeluarkan zakatnya, sehinggga mampu

memberikan masukan bermanfaat demi kemajuan Dompet Dhuafa Republika

dimasa mendatang.

D. Mctodologi Penclitian

!. Metode Penelitian

Metode penelitian dalam skripsi ini adalah mctode kualitatif, yaitu

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

(19)

8

Moleong, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara

utuh.7

2. Sumber Data

a. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah lembaga amil zakat Dompet

Dhuafa Republika, yang di dalamnya terdapat pcngurus atau pengelola yang

dapat dijadikan sumber informasi dalam penelitian ini.

b. Obyek Penelitian

Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah strategi

komunikasi Dompet Dhuafa Republika dalam mensosialisasikan zakat pada

tahun 2007.

3. Tekhnik Pengumpulan Data

a. J enis Data

I. Data primer, yaitu data-data yang diperoleh dari sumber utama. Dalam

penelitian ini sumber utamanya adalah lembaga Dompet Dhuafa

Republika.

2. Data sekunder, yaitu data-data yang cliperoleh dari literatur-literatur atau

bacaan yang relevan dengan penelitian ini.

b. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan aclalah penelitian

(20)

1. Wawancara, yaitu penulis memperoleh keterangan dengan tanya jawab

sambil bertatap muka antara peneliti dan penjawab atau responden yang

menggunakan alat yang dinamakan Interview Guide (Panduan

wawancarn). Dalam wawancara ini penulis akan mewawancarai salah

satu tokoh lembaga atau fungsionaris Dompet Dhuafa Republika yaitu

Bapak Prima Hadi Putra sebagai GM Resource Mobilitation.

2. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap gejala dan objek yang

diteliti. Observasi langsung lee objek penelitian dengan tujuan untuk

memperoleh gambaran tentang kegiatan dakwah dalam mengajak

masyarakat untuk mengeluarkan sebagian hartanya melalui zakat serta

proses strategi komunikasi Dompe! Dhuafa Republika dalam

mensosialisasikan zakat kepada masyarakat pada bulan suci Ramadhan

1428 H.

3. Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diperoleh dari

buku, media massa, catatan, dan jurnal mengenai hal-hal yang akan

peneliti bahas berhubungan dengan objek penelitian. Selain penelitian

lapangan, penulis juga melakukan penelitian kepustakaan (library

research) untuk mendapatkan data dan informasi yang didapat dari

buku-buku, jurnal, brosur, maupun literatur lainnya yang relevan dengan

(21)

10

4. Waktu dan Lokasi Penelitian, Penelitian ini dilakukan selama bulan suci

Ramadhan 1428 H. dan setelah selesai Ramadhan 1428 H. oleh penulis,

penelitian ini dilakukan di !cantor pusat Dompe! Dhuafa Republika di JI.

Ir. H. Juanda No. 50 Ciputat Indah Permai C 28 - 29.

E. Tinjauan Kepustakaan

Pada bah ini berisi tentang strategi komunikasi yang dilakukan lembaga

Dompe! Dhuafa Republika dalam mensosialisasikan zakat kepada masyarakat

pada bulan suci Ramadhan 1428 H.

Tinjauan kepuspustakaan ini basil dari melihat buku, majalah, skripsi

penelitian mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, khususnya jurnsan

Komunikasi Penyiaran Islam yang pembahasannya hampir sama dengan judul

yang peneliti bahas. Misalkan, Retno Wuhmdari, Sistem Komunikasi di Dompe!

Dhuafa Republika dalam Sosialisasi lnfonnasi Zakal. (Skripsi : UIN Jakarta 2003). Pembahasan masalah skripsinya lebih kepada sistem komunikasi serta

perkembangannya melalui jurnalistik, publik relation, periklanan, dan pameran.

Adapun referensi dari buku Basu Swastha DH., M.B.A "Asas-asas

Marketing". Buku ini pada prinsipnya merupakan buku yang membahas tentang

pengertian dasar pemasaran, meskipun sebagian membahas juga tentang

manajemen dan strategi pemasaran. Buku yang terdiri dari delapan bah ini juga

membahas masalah pasar termasuk perilaku dan motivasi pembeli serta

segmentasi pasar dan masalah sistem pemasaran inti, yaitu marketing mix.

(22)

membantu menajamkan kemampuan dalam menyusun strategi dan aplikasi

marketing communication yaitu menyusun strategi segmentasi, merumuskan

strategi komunikasi, merencanakan kampanye produk, menyusun rencana

pembiayaan, menyusun perencanaan dan pemilihan media promosi, menciptakan

pesan dan visual secara kreatif plus strategi menulis, melakukan riset dan evaluasi

kegiatan marketing communication. Dari hasil yang telah diteliti di Dompet

Dhuafa Republika, maka peneliti menjadikannya sebagai tinjauan pustaka,

sehingga apa yang diteliti tidak sama dengan hasil penelitian skripsi-skripsi

terdahulu dan dapat menjadi pembanding dari hasil penelitian yang peneliti dapat.

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (Planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan

tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai pe!a jalan yang hanya rnenunjukan arah

saja, tetapi hams menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.

Demikian juga strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan

komunikasi (communication planning) clan manajemen komunikasi

(communication management) untuk mencapai tujuan. Lntuk rnencapai tujuan

tersebut, strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya

secara praktis hams dilakukan, clalam arti kata pendekatan (approach) bisa

berbecla sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan konclisi .8

Komunikasi dengan menggunakan media (publik media dan mass media)

pada umumnya bai1yak digunakan untuk komunikasi informatif karena tidak

(23)

12

J1as_il penelitian menunjukan bahwa media massa kurang sekali keampuhannya

dalam mengubah tingkah laku komunikan. Walaupun demikian, tetap ada

untung-ruginya. Kelemahan komunikasi bermedia adalah tidak persuasif, sebaliknya

kekuatannya ialah dalam hal keampuhan mengubah tingkah laku komunikan,

tetapi kelemahannya ialah bahwa komunikan yang dapat diubah tingkah lakunya

itu relatifhanya sedikit saja, sejauh bisa berdialog dengannya.9

Jadi, komunikasi yang bersifat informatif clan persuasif tergantung pacla

tujuan komunikatornya. Jikalau dibandingkan antara komunikasi informatif,

komunikasi persuasif lebih sulit, karena komunikasi informatif bertujuan hanya

mengubah sikap, penclapat, atau perilaku. Pada penelitian ini lebih kepada

komunikasi informatif yang berusaha mensosialisasikan sebuah informasi kepada

masyarakat untuk menyalurkan hartanya mclalui zakat pada lcmbaga arnil zakat

yaitu Dompet Dhuafa Republika.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan skripsi nn, secara sistematis

penulisannya dibagi kedalam lima bah, yang terdiri clari sub-sub bah. Adapun

sistematikanya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN berisikan tentang : Latar Belakang Masalah,

Pembahasan clan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

(24)

BAB II LANDASAN TEORITIS berisikan tentang : Strategi Komunikasi,

terdiri dari Pengertian Strategi, Tahapan-tahapan Strategi, Ruang

Lingkup Komunikasi, Strategi Komw1ikasi. Dan Sosisalisasi Zakat,

terdiri dari Pengertian Sosialisasi, Media Sosialisasi, Pengertian Zakat,

Target Zakat.

BAB III GAMBARAN UMUM DOMPET DHUAFA REPUBLIKA terdiri

dari : Sejarah clan Perkembangannya Dompet Dhuafa Republika,

Prinsip Dasar, Visi Misi dan Tujuan, Struktur Organisasi Dompet

Dhuafa, Program Kegiatan Dompe! Dhuafa, Pendekatan Marketing

Dompet Dhuafa.

BAB IV STRATEGI KOMUNIKASI DOMPET DHUAFA REPUBLIKA

DALAM SOSIALISASI ZAKAT KEPADA MASYARAKAT 1428

H., yang berisikan : Kilas Program Sosialisasi Zakat, Langkah-langkah

Strategi Sosialisasi Zakat, Strategi Penggalangan Dana Zakat, Faktor

Pendukung clan Penghambat Penggalangan Dana Zakat.

(25)

A. Strategi Komunikasi

1. Pengertian Strategi

BAB II

LANDASAN TEORI

Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang bcrarti "seni berperang".

Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang

dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Kata

strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratogos, yang berasal dari kata

stratogos, yang berarti memimpin. Dalam konteks awalnya, strategi diartikan

sebagai generalship atau suatu yang dilakukan oleh para jendral dalam membuat

rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan peperangan.1 Sedangkan arti lain dari kata strategi yang masih sama Negara asal katanya yaitu Yunani,

bahwa strategi adalah strategos yang berarti jendral.2

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi adalah

ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untulc

melaksanakan kebijakan tertentu di perang dan damai, 。エ。エセ@ rcncana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. 3

Pengertian strategi ada beberapa rnacam sebagairnana dikenrnkakan oleh

para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Mcnurut Stephanie K.

Marrus, seperti yang dikutip dari buku Husein Umar, strategi didefinisikan

1 Setiawan Hari Purn,omo dan Zulkiflimansyah,

(26)

sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus

pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya

bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selain definisi-definisi yang

sifatnya umum, ada juga yang lebih khusus, misalnya dua orang pakar strategi,

Hamel dan Prahalad (1995), yang mengangkat kompctcn:;i inti sebagai hal yang

penting. Mereka berdua mendefinisikan strategi yang te1je111ahannya seperti

berikut ini:4

"Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berclasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan clemikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat te1jadi dan bukan dimulai dari apa yang te1jadi. t・セェ。」ャゥョケ。@ kecepatan iuovasi pasar yang barn dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti

(core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang dilakukan."

Kemudian menurul Stainer dan Minner slralcgi adalah pcncmpalan misi

perusahaan, penempatan sasaran organisasi dalam mengikat kekuatan eksternal

dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran

dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran

organisasi akan tercapai.5

Seclangkan menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchjana Effendy,

M.A. mengatakan bahwa strategi pada hakikatnya adalah perencanaan clan

(27)

16

strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan arah saja,

melainkan harus marnpu menunjukan bagairnana taktik opcrasionalnya.6

Pengertian lain dari strategi adalah ilrnu dan seni rnenggunakan

kemampuan bersarna sumber daya dan lingkungan secara efektif yang terbaik.

Terdapat ernpat unsur penting dalam pengertian strategi, yaitu: kernampuan,

sumber daya, lingkungan, dan tujuan. 7 Empat unsur ternebut, sedernikian rupa disatukan secara rasional dan indah sehingga muncul beberapa alternatif pilihan

yang kemudian dievaluasi dan diambil yang terbaik.

Lantas hasilnya dirumuskan secara tersurat sebagai pedoman taktik yang

selanjutnya turun pada tindakan operasional. Rumusan strategi paling tidak mesti

memberikan informasi apa yang akan dilakukan, mengapa dilakukan demikian,

siapa yang bertanggung jawab dan mengoperasionalkan, berapa besar biaya dan

lama waktu pelaksanaan, basil apa yang akan diperoleh. Akhirnya tidak terlupa

keberadaan strategi pun hams konsisten dengan lingkungan, mempunyai alternatif

strategi, fokus keunggulan dan rnenyeluruh, mernpertimbangkan kehadiran risiko,

serta dilengkapi tanggung jawab sosial. Singkatnya strategi yang ditetapkan tidak

boleh mengabaikan tujuan, kemampuan, sumber daya, dan lingkungan.

Pengabaian terhadap kualitas maupun kuantitas salah satunya memastikan dan

akan membuka peluang keberadaan dari titik serang kompel.itor yang dihadapinya.

Mengingat rnasuknya unsur lingkungan ke dalam konsep strategi telah

dikemukakan. Keberadaan strategi mernpunyai jangka waktu relatif panjang. Hal

(28)

tersebut, menyiratkan prediksi perubahan lingkungan penting memperoleh

perhatian. Ibara! sebuah pedang pemain anggar yang memiliki kelenturan

pergerakan. Pada posisi kaki lawan sejajar ditusukkan ke dada kanan, Iawan

menarik kaki kanan ke belakang sehingga posisi miring menghindar, pedang

bergoyang menempeleng dan menusuk dada kiri lawan.

Jadi, dari pengertian tentang strategi tersebut, penulis dapat menyimpulkan

bahwa strategi adalah suatu proses untuk melakukan rnmusan dan penentuan

rencana untuk mencapai tujuan yang diharapkan untuk tujuan jangka panjang.

Secara umum strategi biasa dilakukan oleh suatu organisasi dalam merealisasikan

kegiatam1ya, akan tetapi strategi pun dapat dilakukan secara individu untuk

mencapai tujuan yang diharapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tahapan Stratcgi

Strategi juga melalui berbagai tahapan dalam prosesnya, secara garis besar

strategi melalui tiga tahapan, yaitu :8

a. Perumusan Strategi

Langkah pertan1a yang perlu dilakukan adalah memmuskan strategi yang

akan dilakukan. Sudah termasuk didalamnya adalah pengembangan tujuan,

mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan kelemahan

secara internal, menetapkan suatu objektifitas, mcnghasilkan stralcgi alternatif,

dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga

ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau

(29)

18

b. Implcmcntasi Stratcgi

Setelah ldta merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maim

langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut.

Dalam tahap pelal<Sanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan

komitmen dan ke1ja sama dari seluruh unit, tingkat, dan anggota organisasi.

Tanpa adanya komitrnen dan ke1ja sarna dalam melaksanakan strategi,

maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang

jauh dari kenyataan. lmplementasi strategi bertumpu pacla alokasi dan

pengorganisasian sumber claya yang akan clitampakkan melalui penetapan

struktur organisasi clan mekanisme kepemimpinan yang clijalankan bersama

budaya perusahaan clan organisasi.

c. Evaluasi Stratcgi

Tahap akhir dari strategi adalah evaluasi implementsi strategi. Evaluasi

strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali

untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi

yang akan clilaksanakan kembali oleh suatu organisasi clan evaluasi sangat

cliperlukan untuk memastikan sasaran yang clinyatakan 1elah clicapai. Ada tiga

macam kegiatan menclasar untuk mengevaluasi strategi, yakni :

1. Meninjau faktor-faktor eksternal clan internal yang mcnjadi dasar strategi.

Aclanya perubahan yang ada akan menjacli satu hambatan clalam pencapaian

tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang cliantaranya strategi ticlak

(30)

2. Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan

kenyataan). Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki

penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan

menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang

dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan

mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih penting dari pada

kriteria yang mengungkapkan apa yang te1jadi.

3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai

dengan rencana. Dalam ha! ini ticlak harus berarti bahwa strategi yang ada

yang ditinggalkan atau harus merumuskan strategi yang barn. Tindakan

korektif cliperlukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang

dibayangkan semula atau pencapaian yang diharapkan.

3. Ruang Lingkup Komunikasi

Secara etimologi (bal1asa), kata "komunikasi" berasal clari bahasa Inggris

"communication" yang mempunyai akar kata clari bahasa Latin "comunicare".

Kata "comzmicare" sencliri memiliki tiga kemungkinan arti yaitu:

"to make common" atau membuat sesuatu merrjadi umum.

"cum + munus" berarti saling memberi sesuatu sebagai hadiah.

" . " . b I I 9

cum + munzre ymtu mem angun perta rnnan Jcrsama.

Aclapun menurut Onong Uchjana istilah komunikasi atau dalam bahasa

Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dm1 bersumber

(31)

20

kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dai.am bentuk percakapan,

maka komunikasi akan te1jadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna

mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam

percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna.10

Sedangkan secara epistemologi, terdapat ratusan uraian eksplisit (nyata)

dan implisit (tersembunyi) untuk menggambarkan definisi komunikasi. Dalam

Oxford English Dictonary yang ditulis tahun 1989 terdapat 12 definisi

komunikasi. Diantara ratusan definisi tersebut, ada baiknya kita simak beberapa

diantaranya : 11

"Communication means that information is passed from one place to

another" (Komunikasi adalah informasi yang clisampaikan dari satu tempat ke

tempat lain).

"Communication ... include (s) all the procedures by which one mind may

affect another." (Komunikasi... meliputi semua proseclur di mana pikiran

seseorang memengaruhi orang lain).

"The transmission of information, ideas, emotion, skills, etc. by the use of

symbol - word, pictures, figures, graph, etc. " (Pemindahan informasi, icle, emosi, keterampilan, dan lain-lain dengan menggunakan simbol - seperti kata,

foto, figura dan grafik).

Komunikasi aclalah "proses pertukaran informasi yang biasanya melalui

sistem simbol yang berlaku um um".

(32)

Komunikasi adalah, "proses atau tindakan menyampaikan pesan (message)

dari pengirim (sender) ke penerima (receiver), melalui suatu medium (channel)

yang biasanya mengalami gangguan (noise). Dalam definisi ini, komunikasi

haruslah bersifat intentional (disengaja) serta membawa perubahan.12

Namun analisis definisi Komunikasi Menurut I-farold Lasswell, bahwa

komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa?

mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil

apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?).

Adapun penge1iian selain diatas, para ahli komunikasi juga mempunyai

pendapat yang berbeda mengenai pengertian komunikasi, diantaranya Berelson

dan Steiner mendefinisikan komunikasi scbagai pcnyampaian informasi, ide

gagasan, emosi, keterampilan, dan seterusnya mclalui pcnggunaan simbol kata,

gambar, angka, grafik, dan lain-lain. Kemudian Shannon dan Weaver

mengartikan komunikasi mencakup sebagai prosedur melalui mana pikiran

d I . I . 13

seseorang yang apat mempengaru 11 orang am.

Begitupun yang menekankan pada unsur penyampaian ::itau pengoperan

bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti

antara individu-individu.14

Menurut Onong Uchjana Effendi, ada beberapa sebab mengapa manusia

melakukan komunikasi, yakni untuk :

12 Ibid., Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, h.2

(33)

22

1. Mengubah sikap (to change the attitude)

2. Mengubah opini I pendapat I pandangan (to change the opinion)

3. Mengubah perilaku (to change the behavior)

4. Mengubah masyarakat (lo change !he society).

Memahami komunikasi berarti memaharni apa yang tetjadi selarna

komunikasi berlangsung, rnengapa itu te1jadi, rnanfaat apa yang dirasakan,

akibat-akibat apa yang ditirnbulkannya, apakah tujuan dari aktifitas

berkonmnikasi sesuai dengan apa yang diinginkan, mernahami hal-hal yang

dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.

Komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Malma komunikasi

dapat dibedakan berdasarkan: 15

I. Komunikasi Sebagai Proses Sosial. Komunikasi pada makna ini ada dalam

konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian

dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum

rnenfokuskan pada kegiatan manusia clan kai tan pesan dengan peri laku.

2. Komunikasi Sebagai Peristiwa. Dalam hal ini komunikasi mernpunyai

pengertian, bahwa kornunikasi rnerupakan gejala yang dipaharni dari sudut

bagaimana bentuk clan sifat te1jadinya. Peristiwa komunikasi dapat

cliklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Ada yang membedakan

komunikasi massa dengan komunikasi tatap muka, komunikasi verbal

·dengan dan non verbal, komunikasi yang menggunakan media clan tanpa

(34)

3. Komunikasi Sebagai Ilmu. Struktur ilmu pengetahuan meliputi aspek

aksiologi, epistomologi dan ontologi. Aksiologi me:mpertanyakan dimensi

utilitas (faedah, peranan dan kegunaan). Epistomologi menjelaskan

norma-norma yang dipergunakan ilmu pengetahuan untuk rnembenarkan dirinya

sendiri. Sedangkan ontologi mengenai struktur material dari ilmu

pengetahuan.

4. Komunikasi Sebagai Kiat atau Keterampilan. Komunikasi dipandang

sebagai skill yang oleh individu dipergunakan untuk melakukan profesi

komunikasi. Perkembangan dunia komunikasi di Indonesia pacla masa yang

akan datang menunjukkan prospek yang semakin cerah. Dengan demikian,

masalah-masalah yang berhubungan dengan prolcsi komunikasi tetap

menjadi agenda penting. Antara komunikasi clan biclang profesional terdapat

kaitan yang signifikan. Dalam menunjang suatu profesi atau karir yang

menuntut kemampuan pemahaman pacla sifat dasar komunikasi,

berkomunikasi secara kompeten clan cCcktif clipcrlukan dalam bidang

kemampuan berkomunikasi (speech communication), komunikasi massa,

komunikasi organisasi, komunikasi politik, public relations, periklanan,

penyiaran (broadcasting) clan pemasaran.

Maka dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa komunikasi

melibatkan hubungan seseorang dengan orang lain atau hubungan seseorang

dengan lingkungannya, baik clalam rangka pengaturan atau koordinasi, yakni

(35)

24

berjalan efektif perln adanya strategi yang sesuai dalam menyampaikan pesan

agar dapat diterima oleh orang lain.

Karena pengetahuan dan kemampuan komunikasi ptm merupakan dasar

untuk kualitas kepemimpinan dan merupakan ha! pokok untuk hubungan

interpersonal, mempengaruhi dan perkembangan informasi dalam organisasi.

Komunikasi juga memainkan peran penting dalam percncanaan, pengambilan

keputusan, pemikiran strategis, mernperoleh pengetahuan teknis dan menilai

hasil. Dan setiap komunikasi mendarnbakan efek perubahan yang terjadi pada

diri penerima (konmnikan/khalayak) sebagai akibat pesan yang diterimanya baik

langsung maupun melalui media massa. Jika perubaban itu sesuai dengan

keinginan komunikator, maka kornunikasi itu discbut clcktif.

4. Stratcgi Komunikasi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (Planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk rnencapai tujuan

tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah

saja, tetapi harus rnenunjukan bagaimana taktik operasionalnya.

Demikian pula strategi komunikasi merupakan paduau dari perencanaan

komunikasi (communicarion planning) dan 111ana.1c111cn kornunikasi

(communication management) untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan

(36)

secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatan (approach) bisa

berbeda sewaktu waktu tergantung pada situasi dan kondisi.16

Ketetapan strategi yang akan disusun ditentukan oleh bagaimana strategi

dijabarkan dalam sebuah perencanaan kegiatan. Sebelum perencanaan ini

dibuat, asumsi atas keputusan yang seorang ambil akan didasarkan pada hasil

analisis seseorang tersebut. Analisis yang dibutuhkan untuk membantu

menyusun perencanaan markeling communication adalah : 1. Analisis peluang

pasar, 2. Analisis pesaing, 3. Menetapkan pasar sasaran. 7 1. Analisis Peluang Pasar

Dalam beberapa aspek, analisis ini mencakup karakteristik dan kebutuhan

pasar, strategi produk, tempat, daya beli masyaraka!, saluran distribusi, dan

sebagainya. Analisis peluang usaha dibu!uhkan pada produk yang akan

memasuki pasar baru, produk baru ke dalam pasar, atau produk barn untuk pasar

barn.

Peluang pasar (market opporlunilies) adalah wilayah dimana tcrdapa!

kecendrungan permintaan yang positif. Perusahaan percaya bahwa di pasar

masih terdapat kebutuhan yang belum terpuaskan, yang dianggap sebagai

peluang bagi produk barn untuk memenuhinya. Dan perusahaan berpeluang

memasuki pasar jika di pasar terdapat persaingan yang efektif. Jika dapat

digambarkan bahwa peluang pasar ini tercipta jika di pasar terdapat tiga ha!:

(37)

26

1. Permintaan, 2. Kebutuhan dan peluang yang belum terpuaskan, 3. Persaingan

yang efektif.

2. Analisis Pesaing

Dalam penyusunan strategi perencanaan marketing communicatian bagi

produk dan layanan, dibutuhkan analisis tentang kondisi persaingan di pasar

yang akan dimasuki. Sebagai contoh, jika kita bermaksud membuka usaha

restoran di sebuah kota, kita perlu mengamati siapa saja pesaing usaha kita.

Pengamatan terhadap segmentasi atau pasar sasaran tiap-tiap restoran pesaing

akan membantu kita melihat sejauh mana peluang pangsa pasar yang dapat

dipengaruhi, berapa harga yang mereka tetapkan untuk produk yang sejenis

dengan produk kita, bagaimana mereka memberikan layanan terbaik pada tamu,

dan kemampuan finansial (ekuitas) mereka. Pesaing produk dibagi menjadi dua

bagian : I. Pesaing langsung (direct competitor), 2. Pesaing tidak langsung

(indirect competitor).

Pesaing langsung adalah pesamg yang rncmiliki hubungan langsung

dengan produk kita, dimana produknya dapat beragarn, yang disajikan w1tuk

memenuhi kebutuhan tertentu. Sedangkan pesaing tidak langsung adalah

perusahaan yang memiliki produk berbeda dengan produk kita, tetapi

keberadaan produk ini bersifat substitutif (produk pengganti), yang disajikan

untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sama.

3. Menetapkan Pasar Sasaran

(38)

hasil, tujuan dan pencapaian yang merupakan harapan perusahaan terhadap

pasar. Strategi promosi yang kita susun akan berbeda dari perusahaan lain.

Perbedaan strategi antara perusahaan kita dengan perusahaan lain ditentukan

oleh pasar apa yang digunakan, pencapaian yang diharapkan, dan kemampuan

keuangan yang dimiliki.

Proses ini dapat kita tentukan melalui langkah-langkah dasar, yaitu

identifikasi pasar tentang kebutuhan yang belum terpuaskan, menentukan

segmentasi pasar, menyeleksi pasar sasaran, dan pemosisian perusahaan melalui

strategi pemasaran.

B. Sosialisasi Zakat

l. Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi secara garis besar mengandung pengertian proses belajar

seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan

masyarakat dilingkungannya, dapat juga diartikan usaha untuk mengubah milik

perorangan menj adi milik um um. 18

Sosialisasi didefinisikan sebagai "a process by which a child learns to be a

participant member of society" - -proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Definisi ini

(39)

28

tergambar pandangannya bahwa melalui sosialisasi masyarakat dimasukkan lee

dalam manusia.19

Menurut sejumlah tokoh sosiologi yang teorinya akan dibahas, yang

diajarkan melalui sosialisasi ialah peran-peran. Oleh sebab itu teori sosialisasi

sejumlah tokoh sosiologi merupakan teori mengenai peran (role the01y). Dengan

peran tersebut seseorang akan belajar untuk mengetahui peran yang hams

dijalankannya serla µerm1 yang tidak harus dijalankan olch orang lain. Mclalui

penguasaan peran yang ada dalmn masyarakat, maka seseorang akan dapat

berinteraksi dengan orang lain.

Akan tetapi apa yang terjadi apabila seseorang tidak mengalami

sosilaisasi? Karena kemmnpuan seseorang untuk mcmpunyai diri, malrn untuk

berperan sebagai anggota masyarakat tergantung pada sosialisasi, km-ena

seseorang yang tidak mengalami sosialisasi tidak akan dapat berinteraksi dengm1

orang lain.

Memperhatikan pelaksanaan proses sosialisasi, dapat dilihat bahwa

sosialisasi adalah proses yang diikuti secara aktif oleh dua pihak. Pihak pertama

adalah pihak yang mensosialisasi. Aktivitas mensosialisasikan disebut aktivitas

melaksanakan sosialisasi, sedangkan aktivitas disosialisasi adalah aktivitas

internalisasi.20 Aktivitas tersebut biasanya dilakukan lewat media, ada banyak

(40)

media dalam melakukan aktivitas sosialisasi seperti keluarga, kelompok

bermain, sekolah, lingkungan ke1ja dan media massa.

2. Media Sosialisasi

Dalam melaksanakan sosialisasi, maka dibutuhkan media sebagai alat

berlangsungnya sosialisasi, antara lain yaitu media massa. Media massa

memiliki berbagai bentuk yang terdiri atas media cetak (surat kabar, majalah)

maupun elektronik (radio, televisi, film, internet), itu scmua rncrupakan bentuk

komunikasi yang menjangkau sejumlah besar orang. Media massa

diidentifikasikan sebagai suatu agen sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap

perilaku khalayaknya. Peningkatan teknologi yang memungkinkan peningkatan

kualitas pesan serta peningkatan frckuensi pencrpaan masyarakat pun memberi

peluang bagi media massa untuk berperan sebagai agen sosialisasi yang semakin

. 21

pentmg.

Iklan-iklan ataupun informasi yang ditayangkan mclalui media massa

mempunyai potensi untuk memicu perubahan pola konsumsi atau bahkan gaya

hidup masyarakat. Media massa pun sering digunakan untuk mengukur,

membentuk ataupun mempengaruhi pendapat umum, bahkan sebagai alat untuk

menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak ha!,

media memiliki kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang bisa

(41)

30

membangun solidaritas sosial warga dunia, selain fungsi praktis lainnya sebagai

penggalang dana sosial masyarakat. 22 3. Pengertian Zakat

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (ziyadah) .

.Tika diucapkan, zaka al-zar ', artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah.

Jika diucapkan zakat al-nafaqah, artinya nafkah tumbuh dan bertambah jika

diberkati. Kata ini juga sering dikemukakan untuk makna thaharah (suci). Allah

swt. berfirman:

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang rnenyucikan jiwa itu." (As-Syams: 9)

Kata ini terkadang juga bermakna baik (shafah). Pcrnyataan rajul zakiyy

berarti orang yang bertambah kebaikannya. Min qawm azkiya' artinya termasuk

diantara orang-orang yang baik. Zakka al-qadhi a/-syuhud arlinya scorang kadi

menjelaskan bertambahnya mereka dalam kebaikan.

Adapun harta yang dikeluarkan, menurut syara', dinamakan zakat karena

harta itu akan bertambah dan memelihara dari kebinasaan. Allah swt berfirman:

"Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kanm membersihkan dan menyucikan mereka ... "(At-Taubah : I 03)

Maksudnya, zakat itu akan menyucikan orang yang mcngcluarkannya dan

(42)

Menurut hukum (istilah syara) zakat itu nama pengambilan terlentu dari

harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang terlentu, dan untuk diberikan kepada

golongan tertentu.24

Adapun pengertian zakat merupakan ibadah dan kewajiban sosial bagi

para aghniya' (hmiawan) setelah kekayaannya memenuhi batas minimal (nishab)

dan rentang waktu setahun (haul). Tujuannya untuk rnewujudkan pemerataan

keadilan dalam ekonomi. Sebagai salah salu asct lcmbaga ckonomi Islam, zakal

merupakan sumber dana potensial strategis bagi upaya membangun kesejahteraan

umat. Karena itu Al-Qur' an memberi rambu agar zakat yang dihimpun disalurkan

kepada mustahiq (orang yang benar-benar berhak menerima zakat).

Menurut 'Umar bin al-Khathtab yang dikutip dan buku Fiqh Kontekstual

karangan Ahmad Rofik, zakat disyari'atkan untuk merubah mereka yang semula

mustahiq (penerima) zakat menjadi muzakki (pemberi I pembayar zakat).25

Hematnya, ini hanya dapat diwujudkan jika zakal tidak hanya sckcdar dimaknai

secara tekstual, dan didistribusikan sebagai pemberian dalam bentuk konsumtif,

untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek. Akan tetapi perlu dilakukan inovasi

dan pembaharuan pemahaman dalam bentuk penalaran utamanya tentang harta

benda atau profesi yang hasilnya dikenakan beban zakat, dan pendistribusiannya

sebagian diberikan dalam bentuk dana untuk kegiatan produktif. Dengan demikian

mustahiq dapat memutar dana tersebut, sehingga dapat menjamin kebutuhan

23 Wahbah Al-Zuhaily, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, (Bandung, PT. Remaja

(43)

32

sehari-hari dan mengembangkannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam

jangka panjang.

Selain itu dengan adanya pendistribusian dana zakat berfungsi untuk

mengecilkan j urang perbedaan antara si kaya dengan si miskin, karena bagian

harta kekayaan si kaya akan membantu menumbuhkan kehidupan ekonomi yang

miskin, sehingga keadaan ekonomi miskin dapat diperbaiki. Seperti yang

dikemukakan oleh Syauqi Ismail Syahhatih, menulis bahwa zakat berfungsi

sebagai sarana jaminan sosial dan persatuan masya:rnkat dalam memenuhi

kebutuhan-kebutuhan individu, memberantas kemiskinan dan kemelaratan umat

manusia, dalam hal ini zakat merupakan bukti kepedulian sosial dan

kesetiakawanan nasional is. 26 4. Target Zakat

Seseorang diwajibkan untuk mengeluarkan zakatnya apabila :

1. Orang tersebut beragarna Islam

2. Dia adalah orang merdeka, bukan seorang budak

3. Dia memiliki kekayaan yang mencapai nisab, yang merupakan jumlah

minimal kekayaan yang hams dizakati.

4. Kekayaan tersebut harus :

a. Sepenuhnya milik sendiri setelah dikurangi utang.

b. Kelebihan dari kebutuhan primer yang dia perlukan (pakaian, rumah,

dan alat rumah tangga, mobil, peralatan clan lain-lain yang digunakan

(44)

c. Kekayaan ini dimiliki selama setahnn sesuai dengan penanggalan Islam,

yaitu melewati haw/.

d. Bersifat produktif dan si pemilik memperoleh laba darinya.

Tidak ada zakat atas kebutuhan hidup seperti rumah, pakaian, alat rumah

tangga, ternak yang digunakan langsung, budak yang dipeke1jakan sebagai

pelayan, persenjataan yang digunakan sekarang, buku-buku yang dibutuhkan

seorang pelajar dan peneliti, atau perlengkapan perajin jika barang-barang tersebut

tidak diperdagangkan.

Mengenai zakat diatas kekayaan milik anak belum baligh dan orang cacat

mental, maka walinya menurut sejumlah ulama harus membayar zakat atas nanm

mereka,jika harta kekayaan mereka telah mencapai nisab.27

Seseorang yang berhak mengeluarkan zakat ada beberapa syarat wajib dan

syarat sah. Menurut kesepakatan ulama, orang yang w<ijib mengeluarkan zakat

adalah merdeka, muslim baligh, bcrakal, kcpcmilikan harta yang pcnuh, rncncapai

nisab, dan mencapai haw/. Adapun syarat sahnya, jug.a menurut kesepakatan

mereka adalah niat yang menyertai pelaksanaan zakat. Syarat wajib zakat, yakni

kefarduannya, ialah sebagai berikut:28 a. Merdeka

Menurut kesepakatan ulama, zakat tidak wajib bagi hamba sahaya yang

tidak mempunyai hak milik. Tetapi tuannyalah yang memiliki apa yang ada di

(45)

34

dibebaskan oleh tuannya dengan cara menebus dirinya) atau yang semisal

dengannya tidak wajib mengeluarkan zakat, karena kendatipun dia memiliki harta,

hartanya tidak dimiliki secara penuh.

b. Islam

Menurut ijma', tidak wajib bagi orang kafir, kerena zakat merupakan

ibadah mahdhah yang suci, sedangkan orang kafir bukan orang yang suci. Mazhab

Syafi'i, berbeda dengan mazhab-mazhab yang lainnya, mewajibkan orang murtad

untuk mengeluarkan zakat hartanya sebelum riclclah-nya te1jacli, yakni hmia yang

climilikinya ketika clia masih menjacli seorm1g muslim. Riclclah menurut mazhab

ini, ticlak menggugurkan kewajiban zakat.

c. Baligh dan Bcrakal

Kecluanya clipanclang sebagai syarat oleh mazhab I-Ianafi. Dengan

clemikim1, zakat ticlak wajib cliambil clari harta anak keeil clan orang gila, sebab

keclum1ya ticlak termasuk clalam ketentuan orang yang キ\セゥ「@ mcngcrjakan ibaclah;

seperti shalat clm1 puasa, seclangkan menurut jumhur, kecluanya bukan merupakan

syarat. Oleh karena itu, zakat wajib clikeluarkan clari harta anak kecil clan orang

gila. Zakat tersebut clikeluarkan oleh walinya.

d. Harta yang dikcluarkan adalah harta yang wajib dizakati

I-Iarta yang mempunyai hiteria ini acla lima jenis, yaitu: a. um1g, emas,

perak, baik berbentuk uang logam maupun uang kertas; b. barang tambang clan

barang temuan; c. barang clagangan; cl. hasil tanaman clan buah-buahan; clan e.

(46)

e. Harta yang dizakati telah mcncapai nisab atau senilai dcngannya.

Maksudnya ialah nisab yang ditentukan oleh syara' sebagai tanda kayanya

seseorang dan kadar-kadar berikut yang mewajibkannya zakat.

f. Harta yang dizakati adalah milik pcnnh

Para fuqaha berbeda pendapat tentang apa yang dimaksud dengan harta

milik. Apakah yang dimaksud dengannya adalah harta milik yang sudah berada

ditangan sendiri, ataukah harta milik yang hak pengel uarannya berada di tangan

seseorang, dan atau harta yang dimiliki secara as!i.

g. Kcpcmilikan harta tclah mcncapai sctahun (tahun qamariyah).

Pendapat ini berdasarkan hadits Nabi saw. berikut:

"Tidak ada zakat dalam suatu harta sampai umur kepemilikannya mencapai setahun". (H.R. At-Tirmidzi)

Lagi pula pendapat di atas berdasarkan ijnw' para rahi 'in danfi1qaha tahun

yang dihitung adalah tahun Qamariyah, bukan tahun Syamsiyah. Pendapat ini

disepakati, penentuan tahun Qamariyah ini ber!aku untuk senma hukum Islam,

seperti puasa dan haji.

h. Harta tcrscbut bukan merupakan luuta basil ntang.

Karena utang mencegah kewajiban zakat untuk harta-harta yang tampak,

maksudnya, seperti binatang ternak yang digembalakan, biji-bijian, dan

buah-buahan. Dengan demikian orang yang memiliki utang hendaknya melunasinya

(47)

36

i. Harta yang akan dizakati mclcbihi kcbntnhan pokok.

Mazhab Hanafi mensyaratkan agar harta yang wajib dizakati terlepas dari

utang dan kebutuhan pokok, sebab orang yang sibuk mencari harta untuk kedua

ha! ini sama dengan orang yang tidak mempunyai harta. lbn Malik menafsirkan

bahwa yang dimaksudkan dengan kebutuhan pokok ialah harta yang secara pasti

bisa mencegah seseorang dari kebinasaan, misalnya nafkah, tcmpat tinggal,

perkakas perang, pakaian yang diperlukan untuk melindungi panas dan dingin,

(48)

A. Sejarah Dan Perkcmbangan Dompet Dhnafa Repuiblika

1. Sejarah Dompet Dhuafa Republika

Dompe! Dhuafa Republika dibenluk pada pertcngahan tahun 1993, pada

saat musibah kelaparan menimpa daerah Gunung Kidul, sebuah wilayah terpencil

di Y ogyakarta. Kasus tersebut menarik perhatian beberapa pejabat senior

Repub/ika. Pada saat itu diprakarsai oleh Parni Hadi, Pirnpinan redaksi pada saat

itu, selanjutnya dibentuk komite ad hoc untuk merespon kasus tersebut. Eri

Sudewo, sekretaris perusahaan, dipilih sebagai pimpinan komite persiapan yang

diberi nama Jkatan Silaturahmi Republika (JSR). Untuk mendukung tugas

barunya, dia dibantu seorang tenaga administrasi yang disediakan manajemen

Republika clan disediakan ruangan di pojok kantor sekrc:tariat rcdaksi Republika

sebagai kantornya.

Dompe! Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat

Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa

dengan dana ZISW AF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf), serta dana lainnya yang

halal clan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaarJlembaga. Kelahirannya

berawal dari empati kolektif komunitas jurnalis yang banyak berinteraksi dengan

masyarakat miskin, sekaligus kerap j um pa dengan kaum kaya. Maka digagaslah

(49)

38

dru1 Eri Sudewo berpadu sebagai Dewan Pendiri lembaga independen Dompet

Dhuafa Republika.1

Sejak kelahiran Harian Umum Republika awal 1993, wartawarmya aktif

mengumpulkan zalcat 2,5% dari penghasilan. Akan tetapi, dana yang terkumpul

tidak mencukupi untuk membantu korban bencana. Akhirnya pada 2 Juli 1993

mrumjemen Republika memutuskan untuk mernberi ruang bagi !SR untuk

menggalang dana dari pembaca. Kolom penggalangan dananya dinrunakan

Dompe! Dhuafa, yang berarti sumbangan buat kaum lemah. Untuk menarik hati

para pembaca, dibuatlah motto yang menggugal1 yang ditulis di bawal1 judul

kolom itu yang berbunyi "dapatkah anda tidur nyenyak ketika tetangga anda

kelaparan?" ini dimaksudkan agar pembaca terdorong untuk menyumbang dan

peduli. lnisiatif ini terbukti efektif sebagai sarana penggalangan dana. Tiap hari

kolom sumbangan dipenuhi surnbangan dari pcrnbaca Rcpublika. Pada saat

progrru11 ini diluncurkan, mereka bcrhasil menggalang clana scbcsar Rp 425.000,-,

enam bulan berikutnya, ak:hir talrnn 1993, dana yang terkumpul dari pembaca

be1tambah menjadi Rp 88 juta, disamping Rp 2 juta tiap bulan clikumpulkan dari

basil sumbangan k:aryawan.

Dalam enrun talrnn berikutnya Dompet Dhuafa tclah menyalurkan Rp 16

Milyar untuk: mcmbiayai kegiatan clan program pengembangan sumber daya

sebanyak 25 persen dari keseluruhan anggaran. Scdangkan pengembangan

ekonomi sebanyak 50 persen. Apalagi kala itu, masyarakat luas telah terlibat

(50)

hukum yang berlaku, Dompet Dhuafa tercatat di Departemen Sosial RI sebagai

organisasi yang berbentuk yayasan. Pembentukan yayasan dilakukan di hadapan

Notaris H. Abu Yusuf, SH tanggal 14 September 1994, diumumkan dalam Berita

Negara RI No. 163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL.2

Berdasarkan perkembangannya lokasi proyek pun tidak lagi terbatas di

pulau Jawa saja, tapi meluas ke seluruh wilayah Indonesia. Konsekuensinya,

penerima manfaat meningkat pesat. Kegiatannya juga bergeser dari sebatas

progran1 sosial (Eri Sudewo sering menyebutnya: "kerajinan sosial") menjadi

pengembangan sumber claya manusia dan ekonomi. Saal ini ada tiga program

utama Dompet Dhuafa, program sosial, pengembangan ekonomi dan

pengembangan sumber daya manusia. Jika di tahun 1993 Dompe! Dhuafa

mengumpulkan clana kurang clari I 00 juta, maka tahun 1998 meningkat menjacli

lebih dari 30 kali Jipat menjadi Jebih dari 3 milyar. Sementara clana yang tergalang

pada tahun 2002 sebesar 21, 7 milyar. Setelah beroperasi lebih clari 11 tahun,

yayasan memperke1jakan sekitar 40 staf tetap termasuk penggalang clana. Dan

kantornya telah pinclah ke bangunan yang clisewa di clacrah Ciputat, Tangerang.

Penclapatannya pun terns meningkat.

2. Perkembangan Dompet Dhuafa Rcpublika

Hampir setiap hari puluhan masyarakat kurang mampu datang ke kantor

Yayasan Dompe! Dhuafa Republika (DD). Yayasan ini mclayani langsung kaum

dhuafa yang datang mengeluhkan deritanya, mulai dari kehabisan ongkos,

(51)

40

ratusan surat permohonan bantuan atau proposal ke1ja sama masuk ke kantor itu.

"Semua dilayani dengan baik karena mempunyai kriteria yang sama: lemah,

miskin, dan tak tahu lagi hams kemana mengadukan nasibnya," kata Eri Sudewo,

Direktur utama DD.

Sejalan dengan perkembangannya Dompet Dhuafa Republika, akhirnya

pada tanggal 20 September 2006 memutuskan ke1jasa111a kelcmbagaan dcngan

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Baznas lahir dengan SK Presiden RI

Nomor 8 tahun 200 I. Adapun, bentuk ke1jasama ini meliputi, peleburan yang

totalitas dari penyatuan manajemen, pengelolaan zakat, sampai program. Sebagai

lembaga yang lahir dan tumbnh oleh kekuatan partisipasi masyarakat, Dompe!

Dhuafa menyadari perannya talc lagi berkutat pada skala mikro. Perlu lompatan

jauh untuk menempatkan posisi lembaga ini lebih bertaring dan punya peran luas.

Baik pada level masyarakat bawah maupun level kcbijakan.

Peran ditingkat akar rumput, 13 tahun ini DD telah lebih dari cukup

membuktikan diri. Tetapi pada tingkat ke

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah: Untuk para dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi diharapkan bisa membantu mahasiswa meningkatkan konsep

Terjadinya peningkatan nilai cerna pakan yang nyata pada pemberian biosuplemen berprobiotik yang diproduksi memanfaatkan isolat bakteri unggul asal kolon sapi bali

Secara sektoral perlambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan

Profitabilitas merupakan laba yang dimiliki perusahaan dalam periode tertentu, laba memberikan pengaruh bagi perusahaan sangat besar karena berhubungan dengan

Di semua masyarakat, spesies ikan tertentu sangat digemari dan karenanya memiliki tingkat permintaan lebih tinggi serta harga yang lebih mahal dari spesies

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka industri kreatif BO Production dinilai sangat menarik untuk diteliti, sehingga peneliti tertarik untuk menuangkan

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

akan lebih mudah dibayangkan dibanding kejadian yang tidak mengandung. emosional,kurang menantang dan sulit