STRA TEGI KOMUNIKASI DOMPET DHUAFA REPUBLIKA
DALAM SOSIALISASI ZAKA T
SKRIP SI
Oleh
IVI. Dzikril Amin
104051001834
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepacla Fakultas Dakwah clan Komnnikasi untuk Memenuhi Syarat Program Strata Satu
clan memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam
OLEH
M. Dzikril Amin
104051001834
Di bawah Bimbingan
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
LEMBAR PERNV AT AAN
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan basil karya asli penulis yang dia;ukan untuk mcmenuhi
salab satu persyaratan memperoleb gelar strata I (S 1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang penu!is gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullab
Jakarta.
3. Jika dikemudian bari terbukti babwa karya ini bukan basil karya pcnulis atau
merupakan basil jiplakan dari karya orang lain, maka saya berseclia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 24 Juni 2008
REPUBLIKA DA.LAM SOSIALISASI ZAKAT tel&h diujikan dalam sidang
munaqasah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta, pada
tanggal 9 Juli 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Program Strata Satu (S 1) pada jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
Ketua Merangkap Anggota
Dr. Murodi. MA NIP. 150 254 102
p・セセオセェゥ@
I/
/ fl
Jakarta, 9 Juli 2008
Panitia Sidang Munaqasah
Sekretaris Merangkap Anggota
」セヲ、セNセ@
Wat ilamsari. M.Si.
P. 150 293 223
Anggota
Pembimbing
f
1
/'I
/1
;1 /)l· \/h ·.·
.v
Personal Data
Name
Place/date of Birth
Gende1·
Permanent Address
Formal Education
: Muhammad Dzikril Amin
: Serang, 22 November 1985
: Male
: JI. KM. Idris No. 04 Rt/Rw 01/XII Kubang Serang
Banten 42117
: dzikril_ 85@yahoo.com
1. ( 1993-1998) Elementary School at SDN 8 Serang.
2. (1998-2001) Junior High School at MTSN Daar El-Qolam Tangerang.
3. (2001-2004) Senior High School at MAN 2 Serang.
4. (2004-2008) Graduated in State Islamic University of SyarifHidayatullah
Jakarta, Faculty ofDakwah and Communication, Concentrate in Islamic
Communication Broadcast.
Organizational Experience
1. ChiefKomisaiiat Dakwah and Comunication IMM Ciputat: 2005-2006 2. Chief Dept. LITBANG Eksekutif Student at UIN of Syarif Hidayatullah
Jakarta: 2007-2008
Potensi zakat di Indonesia sangatlah besar. Kalau kita hitung setidaknya dana zakat bisa mencapai sekitar Rp 7,5 trilyun hingga Rp 19,3 trilyun per tahun. Namun dalam realisasi zakat yang dihimpun oleh lembaga pengelola zakat resmi masih kurang dari Rp 1 trilyun. Padahal sumbangsih zakat ini sa.ngat diharapkan untuk pemulihan kondisi bangsa yang sedang menangis akibat berbagai macam bencana dan kelaparan dimana-mana yang tiada henti. Meskipun potensi zakat sangat besar, tetapi belum mennnjukan pada pemulihan kemiskinan yang ada. Mengapa demikian?
Maka dengan kondisi seperti itu penulis ingin mengetahui atau meneliti strategi komunikasi apakah yang dilakukan Dompet Dhuafa Republika dalam sosialisasi zakat kepada masyarakat, sehingga dalam laporannya bahwa lembaga ini setiap tahunnya mampu mendapatkan peningkatan dalam penghimpunan dana zakat khususnya pada bulan suci Ramadhan. Seperti selama Ramadhan 1427 H penghimpunan dana zakat yang diperoleh mencapai 8 Milyar Jebih dan adanya peningkatan pada Ramadhan 1428 H. dengan penggalangan dana mencapai 14 Milyar lebih yang digalang oleh Dompe! Dhuafa Republika yang bersinergi dengan Baznas.
Maka dengan adanya peningkatan dalam penghimpunan dana zakat setiap tahunnya, penulis tertarik untuk meneliti dan mengetahui strategi komunikasi apakah yang diterapkan dalam mensosialisasikan zakat kepada masyarakat, sehingga masyarakat memiliki kepercayaan yang tinggi pada lernbaga Dompe! Dhuafa Republika ini.
Metode penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan cara analisis deskriptif, yaitu berdasarkan data-data yang diperoleh dan sumber-sumber tertulis mengenai pokok permasalahan yang akan dikaji. Tekhnik pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap kegiatan komunikasi yang dilakukan Dompe! Dhuafa Republika.
KATAPENGANTAR
f':!"" ) I LJ.4.:1. ) I .(u I {"""':'
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia, rahmat, hidayah dan
inayah-Nya, diri ini masih sempat menghirup udara segar dan menatap indahnya
ciptaan sang Khalik. Atas kebesaran-Nya, diri ini masih tabah menghadang
kehidupan yang be1iabur debu problematika. Namun diri ini sadar bahwa hidup
ini adalah sebuah ujian bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Bagaimanapun
atas pertolongan-Nyalah skripsi ini dapat terselesaikan. Salawat dan salam
semoga Allah SWT selalu mencurahkan kepada baginda Nabi Agung kita
Muhammad SAW, beserta kelurga, sahabat dan pengikutnya.
Penulis sadar sepenuh hati bahwa skripsi ini nrnsih banyak kekurangan.
Namun dengan melihat kapasitas penulis yang serba diai'f ini dan banyaknya
keterbatasan sang penulis. Penulis juga sadar sepenuhnya bahwa diri ini masih
berhutang budi kepada banyak pihak yang telah membcrilrnn dukungan, motivasi,
bimbingan dan arahan untuk terselesaikannya skripsi ini.
Tak lupa, penulis menyampaikan ucapan terima kasih tak terhingga
kepada orang-orang yang telah menanam jasa dalam diri penulis antara lain :
1. Dr. Murodi, M.A., selaku Dekan Fakultas Dakwah clan Komunikasi bese1ia
JaJarannya.
2. Wahidin Saputra, M.A., selaku Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
dan Umi Musyarofah, M.Ag., selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Jakarta beserta segenap dosen, karyawan, dan seluruh staf yang telah banyak
membantu dalam memberikan fasilitas bagi penulis dalam rentang waktu
selama studi di "Kampus Peradaban" tercinta ini.
5. Pimpinan dan staf perpustakaan Utarna lJJN, pcrpustalrnan Fakultas Dakwah
dan Komunikasi UIN Jakarta.
6. Pihak Dompet Dhuafa Republika, Ahmad Riyadi selaku President Director
Dompe! Dhuafa, Bapak Prima Hadi Putra dan seluruh segenap karyawan
Dompe! Dhuafa Republika yang tak dapal penulis scbutkan satu persatu yang
telah menyediakan waktunya dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.
7. Bhakti penulis haturkan kepada kedua orang tua tercinta yang telah
memberikan sumbcr kehidupan Ayah (J-Jisni) dan Jbu (i\rnah), mohon maaf
jika anakmu ini belum dapat sebaik yang ayah !bu harapkan. Terima kasih
ayah, berkat engkau yang tak pernah memanjakan anakmu, kini penulis bisa
lebih mengerti tentang kedewasaan dan memahami kerasnya kehidupan.
Terima kasih !bu, atas kasih sayang yang tak pernah lepas dari diri penulis.
8. Keluarga Besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Ciputat:
terima kasih IMM, engkau adalah kampus kedua bagiku. Karenamu, diri ini
telah berubah dari apa yang kuharapkan.
periode 2007-2008 (terima kasih telah memberikan masukan dan saran
kepada penulis yang tak henti-hentinya).
10. Para Alumni dan Senior IMM se-Cabang Ciputat yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.
11. Pimpinan Komisariat Dakwah dan Komunikasi IMM Ciputat, Ayu, Fatimah,
Muis, Uus, Rozak, Deden, Risni, Ifa dan adik-adiku komisariat lain yang
telah memberikan spirit kepada penulis.
12. Segenap teman-teman kelas di KPI "C" angkatan 2004 yang tak
bosan-bosannya selalu mengingatkan tentang skripsi penulis, dan yang sedang
menyelesaikan skripsi selamat be1juang.
13. Teman-teman Kosanku di Kerlamukti, Aang, Zaki, Pay, Thoriq, Pipin,
Fahrni dan K'Risman yang pernah bersama-sama be1:juang menghadapi hidup
ini suka maupun cluka.
14. Dan seluruh teman-teman dan aclik kelas penulis yang ticlak bisa clisebutkan
satu-persatu, saya ucapkan terima kasih banyak alas banluan clan
dorongannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Sekali lagi penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik clan sarannya.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat clan clipergunakan sebagaimana mestinya .
DAFTAR ISi ... v
BABI :PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah .. . .. . ... ... . .. . .. .. . .. .. . . . .. .... . .. .. .. . .. .. . .. ... ... 1
B. Batasan dan Perumusan Masai ah ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
D. Metodologi penelitian ... 7
E. Tinj auan Kepustakaan .. . .... .. .... ... ... ... .. .. . .. .. . .. .. .. .. ... .. ... 10
F. Sistematika Penulisan ... 12
BAB II : LANDASAN TEORITIS A. Strategi Komunikasi ... 14
l. Pengertian Strategi ... 14
2. Tahapan Strategi ... 17
3. Ruang Lingkup Komunikasi .. ... ... ... .. .. .. .. . .. . . . .. .. ... .. ... ... 19
4. Strategi Komunikasi ... . .. ... . .. . . .... . .. .. . .. .. . .. .. .. ... .. ... .. ... ... 24
B. Sosisalisasi Zakat ... 27
1. Penge1tian Sosialisasi ... 27
2. Media Sosialisasi ... 29
3. Pengertian Zakat ... 30
BAB III: GAMBARAN UMUM DOMPET DHUAFA
A. Sejarah dan Perkembangannya Dompet Dhuafa Republika ... 37
B. Prinsip Dasar, Visi Misi dan Tujuan ... 44
C. Struktur Organisasi Dompet Dhuafa Republika ... 45
D. Program Kegiatan Dompet Dhuafa Republika ... : ... : .. 47
E. Pendekatan Marketing Dompet Dhuafa Republika ... 52
BAB IV STRATEGI KOMUNIKASI DOMPET DHUAFA REPUBLIKA DALAM SOSIALISASI ZAKA T A. Sosialisasi Zakat ... 56
B. Strategi Komunikasi Sosialisasi Zakat.. ... 58
C. Strategi Pcnggalangan Dana Zakat ... 63
D. Faktor Pendukung dan Penghambat Penggalangan Dana Zakat. 69 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan . . .. . .. . .. . . .. . .. . .. . . .. . . . ... .. . . .. .. .. . . . .. . . . .. . . . .. . .. . 7 J B. Saran-saran... 72
DAFT AR PUST AKA ... 73
Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan di
dunia atau di akhirat manakala ajaranya dijadikan sebagai pedoman hidup dan
dilaksanakannya secara konsisten serta konsekuen, usaha penyebarluasan Islam
dan realisasi terhadap ajaranya adalah melalui dakwah. Karena Islam mengakui
adanya perbedaan fitri yang logis dalam rizki (pendapatan) antar manusia dalam
kehidupannya, karena sebelumnya telah ada perbedaan fitri mereka dalam bakat,
kemampuan, keahlian dan kegiatan dalam mencari rizki dengan usaha yang halal.
Manusia dalam Islam dikatakan bahwa bukan pemilik hakiki yang boleh
menggunakan hartanya dengan sesukanya, karena semua harta itu milik Allah.
Konsekuensi pernyataan ini adalah bahwa harta tersebut merupakan harta
masyarakat, atau dengan ungkapan Al-Qur'an bahwa manusia "diberi kuasa"
terhadap harta, sepe1ii firman Allah :
) ,, ,, J ,, ;ll .... ,, J. ,., ,, J ,, Q) ,,
lp\j
セ@
Q[ZNQセ@
ZZイMセlゥ@
セ@ セ@
セᄋ@
セ@
ャ⦅LrNセ|ェ@
a.l
j,,)j
ゥャャセ@
QjNZQセ@
Nセ_ヲセ@
2
" ... dan berikanlah kepada mereka sebagian dari hmia Allah yang dikamniakan-Nya kepadmnu." (An-Nur:33)1
Dengan demikian, segala kepemilikan hmia merupakan tugas sosial yang
hmus dikeluarkan dengan zakat, seperti orang kaya dituntut untuk melaksmmkan
kewajiban-kewajibm1 terhadap masyarakat, minimal berupa zakat.
Zakat adalah suatu mekanisme untuk keseimbangan antara berbagai
kepentingan, zakat merupakan suatu sistem pengaturan ekonomi dimana fakir,
miskin dan orang-orang lain yang tidak beruntung dalam trm1saksi ekonomi juga
hams diperhitungkan kedalam sistem ekonomi. Karena jika orang-orang yang
tidak beruntung ini tidak dipedulikan dalam sistem perekonomian, maka pada
akhirnya keseluruhan sistem perekonomian akan menderita kerugian, zakat
merupakan mekanisme untuk mcnjaga sistem pcrckonomian.2
Dengan pemberdayaan zakat bukan hanya menunjukan kesalehan individual
tetapi juga mencenninkan kesalehan sosial yang dapat membersihkan hmia dan
jiwa serta untuk menumbuhkan perasaan senasib dalam pemberdayam1 ekonomi
masyarakat menengah lee bawah, serta memperkuat persaudaraan dalam keadilan
sosial.
Zakat dibayarkan oleh aghniya, orang yang dipandang kaya menurut
aturm1 syara' wajib membaym· zakat (Muzakki) kepada orang-orang miskin,
karena zakat merupakan dana yang potensial dalam program pengentasan
kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat level bawah.3 Oleh karena itu, penting aclanya kesaclaran bagi yang cliberikan kelebihan harta untuk
mengeluarkan atau menunaikan hartanya melalui zakat, karena prinsip zakat
sebenarnya aclalah mengubah mustahik (Penerima zakat) menjadi muzakki
(Pemberi zakat).
Karena bagaimanapw1 salah satu pokok ajaran Islam yang belum clitangani
secara serms ialah penanggulangan kemiskinan clengan cara mengoptimalkan
pengumpulan dan penclayagunaan zakat, infak dan seclekah clalam arti yang
seluas-luasnya. Sebagaimana yang telah clicontohkan oleh Rasulullah SAW serta
penerus-penerusnya dizaman keemasan Islam. Padahal nmmat Islam (Indonesia)
sebenarnya memiliki potensi clana zakat yang sangat besar.'1
Dengan membangun lembaga zakat sebagai sistcm untuk mewujudkan
keadilan ekonomi dan distribusi kekayaan sosial. Sistem 1111 untuk
menstransformasi masyarakat, clari masyarakat yang timpang secara sosial
ekonomi, ke arah masyarakat yang adil clan makmur clengan memanfaatkan
sumber-sumber keuangan yang acla dalam masyarakat yang tercliri clari: zakat,
infak clan seclekah. Paclahal kalau melihat konclisi umat Islam (Indonesia)
sebenarnya memiliki potensi dana yang sangat besar. Dari hipotesa awal,
Indonesia berpencluduk kurang lebih 204,8 juta jiwa, diperkirakan 83% umat
Islam atau kurang lebih 166 juta jiwa. Dengan asumsi penclucluk yang telah
3
4
berkewajiban menunaikan zakat adalah mereka yang merniliki pengeluaran diatas
Rp. 200.000 I kapita I bulan.5
Dari data yang ada, maka itu harus dilakukan penghimpunan dana zakat
oleh lembaga-lembaga amil zakat seperti Dompe! Dhuafa yang merupakan
lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia berkhidmat rnengangkat harkat sosial
kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Salah
satu program Dompe! Dhuafa Republika adalah penerimaan zakat yang diperoleh
dari muzakki, dan tidak hanya mcnerima tetapi bagaimana penyaluran dan
pendayagunaan dana zakat tersebut.
Kalau diperhatikan banyak sekali lembaga amil zakat yang melakukan
promosi produk dalam iklan zakatnya melalui media massa, sehingga dalam
penyampaian pesannya dibutuhkan suatu strategi komunikasi yang merupakan
paduan perencanaan komunikasi dengan manajemcn kornunikasi untuk mencapai
tujuru1 yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukan
bagaimana operasionalnya secara praktis yang hams dilakukan, clalam arti kata
bahwa penclekatan bisa berbecla sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan
kondisi.6
Potensi zakat umat Islan1 di Indonesia pacla clasarnya mampu mencapai Rp
32,4 triliun per tahun sesuai clengan jumlah penducluk urnat Islam yang ada, clan
terbukti dengan selalu meningkatnya penclapatan clana zakat tiap tahunnya yang
cliperoleh clari berbagai lembaga zakat, seperti pacla tahun 2005 zakat yang
5
diperoleh kurang lebih sebesar 300 milyar, dan pada tahun 2006 ada peningkatan
hingga mencapai 830 milyar (www.hnr.or.id, jum'at 12 Oktober 2007), dan
kemungkinan tahun 2007 adanya peningkatan pendapatan zakat lebih besar lagi.
Dana zakat sebenarnya menyimpan potensi yang luar biasa. Meski tidak
ada lembaga pengelola atau orang miskin yang rnenerima, dana ZIS akan terns
mengalir. Walaupun krisis ekonomi selalu te1jacli pacla masyarakat, mereka akan
tetap rnengeluarkan clana zakatnya, karena merupakan bagian dari ajaran agama
Islam. Ini tantangan buat Dompet Dhuafa untuk memaksimalkan dalam
mensosialisasikan clan penggalangan serta penclayagunaan dana zakat.
Dengan clemikian, penulis sangat tertarik untuk mengkaji bagaimana
strategi sosialisasi atau dengan kata lain strategi komunikasi pemasaran yang
clilakukan oleh lembaga Dompet Dhuafa Republika dalam mcngkomunikasikan
pesannya kepacla masyarakat supaya man unluk mcngeluarkan zakalnya melalui
lembaga amil tersebut, sehingga program yang dibuat olch clompet Dhuafa
Republika mampu membangun masyarakat yang adil dan scjahtera dari hasil
zakat yang diperoleh, karena dengan zakat sangatlah mungkin cligunakan sebagai
sumber dana alternatif pengentasan kemiskinan.
Berdasarkan alasan itulah, maka pcnulis berusaha menuangkannya melalui
penulisan skripsi clengan judul : "Strntcgi Komunillrnsi Dompct Dhuafa
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
I. Pembatasan Masalah
6
Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, sekaligus agar
terfokus ruang lingkup penelitian, maka penulis perlu membatasi masalah
pada starategi komunikasi yang dilakukan oleh lembaga Dompe! Dhuafa
Republika dalam mensosialisasikan zakal pada pada bulan suci Ramadhan
1428 H.
2. Perumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
a. Bagaimana strategi komunikasi Dompe! Dhuafa Republika dalam
mensosialisasikan zakat pada bulan suci Ramadhan 1428?
b. Langkah-langkah apa sajakah yang ditcrnpuh Dornpcl Dhuafa Rcpublika
dalam mensosialisasikan zakat?
C. Tujuan dan Manfaat Pcnclitian
Berdasarkan pennasalahan yang telah diajukan di atas, maka ada
beberapa tujuan penelitian sebagai berikut :
!. Untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan Dompe! Dhuafa
Republika dalam mensosialisasikan zakat kepada masyarakat.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang dilakukan Dompe! Dhuafa
Republika dalam mensosialisasikan zakat pada saat bulan suci Ramadhan
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
I. Manfaat Akademis
Dengan penelitian ini diharapkan menjadi stimulus penelitian lebih
lmtjut dan lebih sempurna guna memperkaya teori·-teori komunikasi yang
berkaitan dengan strategi komunikasi. Dan penelitian ini juga diharapkan pada
saatnya dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menemukan teori-teori barn
yang terdapat di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam khususnya, dan
umumnya bagi keilmuan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
l-Iidayatullah Jakmia. Sehingga hasil penelitian ini diharapkan memberikan
wawasan dan bahan untuk penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan
kontribusi positif bagi proses penyampaian dakwah seem-a langsung atau dimuat
di media massa melalui strategi komunikasi dalam mensosialisasikan zakat
kepada masyarakat untuk mengeluarkan zakatnya, sehinggga mampu
memberikan masukan bermanfaat demi kemajuan Dompet Dhuafa Republika
dimasa mendatang.
D. Mctodologi Penclitian
!. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam skripsi ini adalah mctode kualitatif, yaitu
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
8
Moleong, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
utuh.7
2. Sumber Data
a. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah lembaga amil zakat Dompet
Dhuafa Republika, yang di dalamnya terdapat pcngurus atau pengelola yang
dapat dijadikan sumber informasi dalam penelitian ini.
b. Obyek Penelitian
Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah strategi
komunikasi Dompet Dhuafa Republika dalam mensosialisasikan zakat pada
tahun 2007.
3. Tekhnik Pengumpulan Data
a. J enis Data
I. Data primer, yaitu data-data yang diperoleh dari sumber utama. Dalam
penelitian ini sumber utamanya adalah lembaga Dompet Dhuafa
Republika.
2. Data sekunder, yaitu data-data yang cliperoleh dari literatur-literatur atau
bacaan yang relevan dengan penelitian ini.
b. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan aclalah penelitian
1. Wawancara, yaitu penulis memperoleh keterangan dengan tanya jawab
sambil bertatap muka antara peneliti dan penjawab atau responden yang
menggunakan alat yang dinamakan Interview Guide (Panduan
wawancarn). Dalam wawancara ini penulis akan mewawancarai salah
satu tokoh lembaga atau fungsionaris Dompet Dhuafa Republika yaitu
Bapak Prima Hadi Putra sebagai GM Resource Mobilitation.
2. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap gejala dan objek yang
diteliti. Observasi langsung lee objek penelitian dengan tujuan untuk
memperoleh gambaran tentang kegiatan dakwah dalam mengajak
masyarakat untuk mengeluarkan sebagian hartanya melalui zakat serta
proses strategi komunikasi Dompe! Dhuafa Republika dalam
mensosialisasikan zakat kepada masyarakat pada bulan suci Ramadhan
1428 H.
3. Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diperoleh dari
buku, media massa, catatan, dan jurnal mengenai hal-hal yang akan
peneliti bahas berhubungan dengan objek penelitian. Selain penelitian
lapangan, penulis juga melakukan penelitian kepustakaan (library
research) untuk mendapatkan data dan informasi yang didapat dari
buku-buku, jurnal, brosur, maupun literatur lainnya yang relevan dengan
10
4. Waktu dan Lokasi Penelitian, Penelitian ini dilakukan selama bulan suci
Ramadhan 1428 H. dan setelah selesai Ramadhan 1428 H. oleh penulis,
penelitian ini dilakukan di !cantor pusat Dompe! Dhuafa Republika di JI.
Ir. H. Juanda No. 50 Ciputat Indah Permai C 28 - 29.
E. Tinjauan Kepustakaan
Pada bah ini berisi tentang strategi komunikasi yang dilakukan lembaga
Dompe! Dhuafa Republika dalam mensosialisasikan zakat kepada masyarakat
pada bulan suci Ramadhan 1428 H.
Tinjauan kepuspustakaan ini basil dari melihat buku, majalah, skripsi
penelitian mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, khususnya jurnsan
Komunikasi Penyiaran Islam yang pembahasannya hampir sama dengan judul
yang peneliti bahas. Misalkan, Retno Wuhmdari, Sistem Komunikasi di Dompe!
Dhuafa Republika dalam Sosialisasi lnfonnasi Zakal. (Skripsi : UIN Jakarta 2003). Pembahasan masalah skripsinya lebih kepada sistem komunikasi serta
perkembangannya melalui jurnalistik, publik relation, periklanan, dan pameran.
Adapun referensi dari buku Basu Swastha DH., M.B.A "Asas-asas
Marketing". Buku ini pada prinsipnya merupakan buku yang membahas tentang
pengertian dasar pemasaran, meskipun sebagian membahas juga tentang
manajemen dan strategi pemasaran. Buku yang terdiri dari delapan bah ini juga
membahas masalah pasar termasuk perilaku dan motivasi pembeli serta
segmentasi pasar dan masalah sistem pemasaran inti, yaitu marketing mix.
membantu menajamkan kemampuan dalam menyusun strategi dan aplikasi
marketing communication yaitu menyusun strategi segmentasi, merumuskan
strategi komunikasi, merencanakan kampanye produk, menyusun rencana
pembiayaan, menyusun perencanaan dan pemilihan media promosi, menciptakan
pesan dan visual secara kreatif plus strategi menulis, melakukan riset dan evaluasi
kegiatan marketing communication. Dari hasil yang telah diteliti di Dompet
Dhuafa Republika, maka peneliti menjadikannya sebagai tinjauan pustaka,
sehingga apa yang diteliti tidak sama dengan hasil penelitian skripsi-skripsi
terdahulu dan dapat menjadi pembanding dari hasil penelitian yang peneliti dapat.
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (Planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai pe!a jalan yang hanya rnenunjukan arah
saja, tetapi hams menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.
Demikian juga strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan
komunikasi (communication planning) clan manajemen komunikasi
(communication management) untuk mencapai tujuan. Lntuk rnencapai tujuan
tersebut, strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya
secara praktis hams dilakukan, clalam arti kata pendekatan (approach) bisa
berbecla sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan konclisi .8
Komunikasi dengan menggunakan media (publik media dan mass media)
pada umumnya bai1yak digunakan untuk komunikasi informatif karena tidak
12
J1as_il penelitian menunjukan bahwa media massa kurang sekali keampuhannya
dalam mengubah tingkah laku komunikan. Walaupun demikian, tetap ada
untung-ruginya. Kelemahan komunikasi bermedia adalah tidak persuasif, sebaliknya
kekuatannya ialah dalam hal keampuhan mengubah tingkah laku komunikan,
tetapi kelemahannya ialah bahwa komunikan yang dapat diubah tingkah lakunya
itu relatifhanya sedikit saja, sejauh bisa berdialog dengannya.9
Jadi, komunikasi yang bersifat informatif clan persuasif tergantung pacla
tujuan komunikatornya. Jikalau dibandingkan antara komunikasi informatif,
komunikasi persuasif lebih sulit, karena komunikasi informatif bertujuan hanya
mengubah sikap, penclapat, atau perilaku. Pada penelitian ini lebih kepada
komunikasi informatif yang berusaha mensosialisasikan sebuah informasi kepada
masyarakat untuk menyalurkan hartanya mclalui zakat pada lcmbaga arnil zakat
yaitu Dompet Dhuafa Republika.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan skripsi nn, secara sistematis
penulisannya dibagi kedalam lima bah, yang terdiri clari sub-sub bah. Adapun
sistematikanya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN berisikan tentang : Latar Belakang Masalah,
Pembahasan clan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
BAB II LANDASAN TEORITIS berisikan tentang : Strategi Komunikasi,
terdiri dari Pengertian Strategi, Tahapan-tahapan Strategi, Ruang
Lingkup Komunikasi, Strategi Komw1ikasi. Dan Sosisalisasi Zakat,
terdiri dari Pengertian Sosialisasi, Media Sosialisasi, Pengertian Zakat,
Target Zakat.
BAB III GAMBARAN UMUM DOMPET DHUAFA REPUBLIKA terdiri
dari : Sejarah clan Perkembangannya Dompet Dhuafa Republika,
Prinsip Dasar, Visi Misi dan Tujuan, Struktur Organisasi Dompet
Dhuafa, Program Kegiatan Dompe! Dhuafa, Pendekatan Marketing
Dompet Dhuafa.
BAB IV STRATEGI KOMUNIKASI DOMPET DHUAFA REPUBLIKA
DALAM SOSIALISASI ZAKAT KEPADA MASYARAKAT 1428
H., yang berisikan : Kilas Program Sosialisasi Zakat, Langkah-langkah
Strategi Sosialisasi Zakat, Strategi Penggalangan Dana Zakat, Faktor
Pendukung clan Penghambat Penggalangan Dana Zakat.
A. Strategi Komunikasi
1. Pengertian Strategi
BAB II
LANDASAN TEORI
Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang bcrarti "seni berperang".
Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang
dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Kata
strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratogos, yang berasal dari kata
stratogos, yang berarti memimpin. Dalam konteks awalnya, strategi diartikan
sebagai generalship atau suatu yang dilakukan oleh para jendral dalam membuat
rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan peperangan.1 Sedangkan arti lain dari kata strategi yang masih sama Negara asal katanya yaitu Yunani,
bahwa strategi adalah strategos yang berarti jendral.2
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi adalah
ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untulc
melaksanakan kebijakan tertentu di perang dan damai, 。エ。エセ@ rcncana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. 3
Pengertian strategi ada beberapa rnacam sebagairnana dikenrnkakan oleh
para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Mcnurut Stephanie K.
Marrus, seperti yang dikutip dari buku Husein Umar, strategi didefinisikan
1 Setiawan Hari Purn,omo dan Zulkiflimansyah,
sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus
pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selain definisi-definisi yang
sifatnya umum, ada juga yang lebih khusus, misalnya dua orang pakar strategi,
Hamel dan Prahalad (1995), yang mengangkat kompctcn:;i inti sebagai hal yang
penting. Mereka berdua mendefinisikan strategi yang te1je111ahannya seperti
berikut ini:4
"Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berclasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan clemikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat te1jadi dan bukan dimulai dari apa yang te1jadi. t・セェ。」ャゥョケ。@ kecepatan iuovasi pasar yang barn dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti
(core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang dilakukan."
Kemudian menurul Stainer dan Minner slralcgi adalah pcncmpalan misi
perusahaan, penempatan sasaran organisasi dalam mengikat kekuatan eksternal
dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran
dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran
organisasi akan tercapai.5
Seclangkan menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchjana Effendy,
M.A. mengatakan bahwa strategi pada hakikatnya adalah perencanaan clan
16
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan arah saja,
melainkan harus marnpu menunjukan bagairnana taktik opcrasionalnya.6
Pengertian lain dari strategi adalah ilrnu dan seni rnenggunakan
kemampuan bersarna sumber daya dan lingkungan secara efektif yang terbaik.
Terdapat ernpat unsur penting dalam pengertian strategi, yaitu: kernampuan,
sumber daya, lingkungan, dan tujuan. 7 Empat unsur ternebut, sedernikian rupa disatukan secara rasional dan indah sehingga muncul beberapa alternatif pilihan
yang kemudian dievaluasi dan diambil yang terbaik.
Lantas hasilnya dirumuskan secara tersurat sebagai pedoman taktik yang
selanjutnya turun pada tindakan operasional. Rumusan strategi paling tidak mesti
memberikan informasi apa yang akan dilakukan, mengapa dilakukan demikian,
siapa yang bertanggung jawab dan mengoperasionalkan, berapa besar biaya dan
lama waktu pelaksanaan, basil apa yang akan diperoleh. Akhirnya tidak terlupa
keberadaan strategi pun hams konsisten dengan lingkungan, mempunyai alternatif
strategi, fokus keunggulan dan rnenyeluruh, mernpertimbangkan kehadiran risiko,
serta dilengkapi tanggung jawab sosial. Singkatnya strategi yang ditetapkan tidak
boleh mengabaikan tujuan, kemampuan, sumber daya, dan lingkungan.
Pengabaian terhadap kualitas maupun kuantitas salah satunya memastikan dan
akan membuka peluang keberadaan dari titik serang kompel.itor yang dihadapinya.
Mengingat rnasuknya unsur lingkungan ke dalam konsep strategi telah
dikemukakan. Keberadaan strategi mernpunyai jangka waktu relatif panjang. Hal
tersebut, menyiratkan prediksi perubahan lingkungan penting memperoleh
perhatian. Ibara! sebuah pedang pemain anggar yang memiliki kelenturan
pergerakan. Pada posisi kaki lawan sejajar ditusukkan ke dada kanan, Iawan
menarik kaki kanan ke belakang sehingga posisi miring menghindar, pedang
bergoyang menempeleng dan menusuk dada kiri lawan.
Jadi, dari pengertian tentang strategi tersebut, penulis dapat menyimpulkan
bahwa strategi adalah suatu proses untuk melakukan rnmusan dan penentuan
rencana untuk mencapai tujuan yang diharapkan untuk tujuan jangka panjang.
Secara umum strategi biasa dilakukan oleh suatu organisasi dalam merealisasikan
kegiatam1ya, akan tetapi strategi pun dapat dilakukan secara individu untuk
mencapai tujuan yang diharapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tahapan Stratcgi
Strategi juga melalui berbagai tahapan dalam prosesnya, secara garis besar
strategi melalui tiga tahapan, yaitu :8
a. Perumusan Strategi
Langkah pertan1a yang perlu dilakukan adalah memmuskan strategi yang
akan dilakukan. Sudah termasuk didalamnya adalah pengembangan tujuan,
mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan kelemahan
secara internal, menetapkan suatu objektifitas, mcnghasilkan stralcgi alternatif,
dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga
ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau
18
b. Implcmcntasi Stratcgi
Setelah ldta merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maim
langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut.
Dalam tahap pelal<Sanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan
komitmen dan ke1ja sama dari seluruh unit, tingkat, dan anggota organisasi.
Tanpa adanya komitrnen dan ke1ja sarna dalam melaksanakan strategi,
maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang
jauh dari kenyataan. lmplementasi strategi bertumpu pacla alokasi dan
pengorganisasian sumber claya yang akan clitampakkan melalui penetapan
struktur organisasi clan mekanisme kepemimpinan yang clijalankan bersama
budaya perusahaan clan organisasi.
c. Evaluasi Stratcgi
Tahap akhir dari strategi adalah evaluasi implementsi strategi. Evaluasi
strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali
untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi
yang akan clilaksanakan kembali oleh suatu organisasi clan evaluasi sangat
cliperlukan untuk memastikan sasaran yang clinyatakan 1elah clicapai. Ada tiga
macam kegiatan menclasar untuk mengevaluasi strategi, yakni :
1. Meninjau faktor-faktor eksternal clan internal yang mcnjadi dasar strategi.
Aclanya perubahan yang ada akan menjacli satu hambatan clalam pencapaian
tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang cliantaranya strategi ticlak
2. Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kenyataan). Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki
penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan
menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang
dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan
mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih penting dari pada
kriteria yang mengungkapkan apa yang te1jadi.
3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai
dengan rencana. Dalam ha! ini ticlak harus berarti bahwa strategi yang ada
yang ditinggalkan atau harus merumuskan strategi yang barn. Tindakan
korektif cliperlukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang
dibayangkan semula atau pencapaian yang diharapkan.
3. Ruang Lingkup Komunikasi
Secara etimologi (bal1asa), kata "komunikasi" berasal clari bahasa Inggris
"communication" yang mempunyai akar kata clari bahasa Latin "comunicare".
Kata "comzmicare" sencliri memiliki tiga kemungkinan arti yaitu:
"to make common" atau membuat sesuatu merrjadi umum.
"cum + munus" berarti saling memberi sesuatu sebagai hadiah.
" . " . b I I 9
cum + munzre ymtu mem angun perta rnnan Jcrsama.
Aclapun menurut Onong Uchjana istilah komunikasi atau dalam bahasa
Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dm1 bersumber
20
kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dai.am bentuk percakapan,
maka komunikasi akan te1jadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna
mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam
percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna.10
Sedangkan secara epistemologi, terdapat ratusan uraian eksplisit (nyata)
dan implisit (tersembunyi) untuk menggambarkan definisi komunikasi. Dalam
Oxford English Dictonary yang ditulis tahun 1989 terdapat 12 definisi
komunikasi. Diantara ratusan definisi tersebut, ada baiknya kita simak beberapa
diantaranya : 11
"Communication means that information is passed from one place to
another" (Komunikasi adalah informasi yang clisampaikan dari satu tempat ke
tempat lain).
"Communication ... include (s) all the procedures by which one mind may
affect another." (Komunikasi... meliputi semua proseclur di mana pikiran
seseorang memengaruhi orang lain).
"The transmission of information, ideas, emotion, skills, etc. by the use of
symbol - word, pictures, figures, graph, etc. " (Pemindahan informasi, icle, emosi, keterampilan, dan lain-lain dengan menggunakan simbol - seperti kata,
foto, figura dan grafik).
Komunikasi aclalah "proses pertukaran informasi yang biasanya melalui
sistem simbol yang berlaku um um".
Komunikasi adalah, "proses atau tindakan menyampaikan pesan (message)
dari pengirim (sender) ke penerima (receiver), melalui suatu medium (channel)
yang biasanya mengalami gangguan (noise). Dalam definisi ini, komunikasi
haruslah bersifat intentional (disengaja) serta membawa perubahan.12
Namun analisis definisi Komunikasi Menurut I-farold Lasswell, bahwa
komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa?
mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil
apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?).
Adapun penge1iian selain diatas, para ahli komunikasi juga mempunyai
pendapat yang berbeda mengenai pengertian komunikasi, diantaranya Berelson
dan Steiner mendefinisikan komunikasi scbagai pcnyampaian informasi, ide
gagasan, emosi, keterampilan, dan seterusnya mclalui pcnggunaan simbol kata,
gambar, angka, grafik, dan lain-lain. Kemudian Shannon dan Weaver
mengartikan komunikasi mencakup sebagai prosedur melalui mana pikiran
d I . I . 13
seseorang yang apat mempengaru 11 orang am.
Begitupun yang menekankan pada unsur penyampaian ::itau pengoperan
bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti
antara individu-individu.14
Menurut Onong Uchjana Effendi, ada beberapa sebab mengapa manusia
melakukan komunikasi, yakni untuk :
12 Ibid., Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, h.2
22
1. Mengubah sikap (to change the attitude)
2. Mengubah opini I pendapat I pandangan (to change the opinion)
3. Mengubah perilaku (to change the behavior)
4. Mengubah masyarakat (lo change !he society).
Memahami komunikasi berarti memaharni apa yang tetjadi selarna
komunikasi berlangsung, rnengapa itu te1jadi, rnanfaat apa yang dirasakan,
akibat-akibat apa yang ditirnbulkannya, apakah tujuan dari aktifitas
berkonmnikasi sesuai dengan apa yang diinginkan, mernahami hal-hal yang
dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.
Komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Malma komunikasi
dapat dibedakan berdasarkan: 15
I. Komunikasi Sebagai Proses Sosial. Komunikasi pada makna ini ada dalam
konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian
dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum
rnenfokuskan pada kegiatan manusia clan kai tan pesan dengan peri laku.
2. Komunikasi Sebagai Peristiwa. Dalam hal ini komunikasi mernpunyai
pengertian, bahwa kornunikasi rnerupakan gejala yang dipaharni dari sudut
bagaimana bentuk clan sifat te1jadinya. Peristiwa komunikasi dapat
cliklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Ada yang membedakan
komunikasi massa dengan komunikasi tatap muka, komunikasi verbal
·dengan dan non verbal, komunikasi yang menggunakan media clan tanpa
3. Komunikasi Sebagai Ilmu. Struktur ilmu pengetahuan meliputi aspek
aksiologi, epistomologi dan ontologi. Aksiologi me:mpertanyakan dimensi
utilitas (faedah, peranan dan kegunaan). Epistomologi menjelaskan
norma-norma yang dipergunakan ilmu pengetahuan untuk rnembenarkan dirinya
sendiri. Sedangkan ontologi mengenai struktur material dari ilmu
pengetahuan.
4. Komunikasi Sebagai Kiat atau Keterampilan. Komunikasi dipandang
sebagai skill yang oleh individu dipergunakan untuk melakukan profesi
komunikasi. Perkembangan dunia komunikasi di Indonesia pacla masa yang
akan datang menunjukkan prospek yang semakin cerah. Dengan demikian,
masalah-masalah yang berhubungan dengan prolcsi komunikasi tetap
menjadi agenda penting. Antara komunikasi clan biclang profesional terdapat
kaitan yang signifikan. Dalam menunjang suatu profesi atau karir yang
menuntut kemampuan pemahaman pacla sifat dasar komunikasi,
berkomunikasi secara kompeten clan cCcktif clipcrlukan dalam bidang
kemampuan berkomunikasi (speech communication), komunikasi massa,
komunikasi organisasi, komunikasi politik, public relations, periklanan,
penyiaran (broadcasting) clan pemasaran.
Maka dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa komunikasi
melibatkan hubungan seseorang dengan orang lain atau hubungan seseorang
dengan lingkungannya, baik clalam rangka pengaturan atau koordinasi, yakni
24
berjalan efektif perln adanya strategi yang sesuai dalam menyampaikan pesan
agar dapat diterima oleh orang lain.
Karena pengetahuan dan kemampuan komunikasi ptm merupakan dasar
untuk kualitas kepemimpinan dan merupakan ha! pokok untuk hubungan
interpersonal, mempengaruhi dan perkembangan informasi dalam organisasi.
Komunikasi juga memainkan peran penting dalam percncanaan, pengambilan
keputusan, pemikiran strategis, mernperoleh pengetahuan teknis dan menilai
hasil. Dan setiap komunikasi mendarnbakan efek perubahan yang terjadi pada
diri penerima (konmnikan/khalayak) sebagai akibat pesan yang diterimanya baik
langsung maupun melalui media massa. Jika perubaban itu sesuai dengan
keinginan komunikator, maka kornunikasi itu discbut clcktif.
4. Stratcgi Komunikasi
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (Planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk rnencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah
saja, tetapi harus rnenunjukan bagaimana taktik operasionalnya.
Demikian pula strategi komunikasi merupakan paduau dari perencanaan
komunikasi (communicarion planning) dan 111ana.1c111cn kornunikasi
(communication management) untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan
secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatan (approach) bisa
berbeda sewaktu waktu tergantung pada situasi dan kondisi.16
Ketetapan strategi yang akan disusun ditentukan oleh bagaimana strategi
dijabarkan dalam sebuah perencanaan kegiatan. Sebelum perencanaan ini
dibuat, asumsi atas keputusan yang seorang ambil akan didasarkan pada hasil
analisis seseorang tersebut. Analisis yang dibutuhkan untuk membantu
menyusun perencanaan markeling communication adalah : 1. Analisis peluang
pasar, 2. Analisis pesaing, 3. Menetapkan pasar sasaran. 7 1. Analisis Peluang Pasar
Dalam beberapa aspek, analisis ini mencakup karakteristik dan kebutuhan
pasar, strategi produk, tempat, daya beli masyaraka!, saluran distribusi, dan
sebagainya. Analisis peluang usaha dibu!uhkan pada produk yang akan
memasuki pasar baru, produk baru ke dalam pasar, atau produk barn untuk pasar
barn.
Peluang pasar (market opporlunilies) adalah wilayah dimana tcrdapa!
kecendrungan permintaan yang positif. Perusahaan percaya bahwa di pasar
masih terdapat kebutuhan yang belum terpuaskan, yang dianggap sebagai
peluang bagi produk barn untuk memenuhinya. Dan perusahaan berpeluang
memasuki pasar jika di pasar terdapat persaingan yang efektif. Jika dapat
digambarkan bahwa peluang pasar ini tercipta jika di pasar terdapat tiga ha!:
26
1. Permintaan, 2. Kebutuhan dan peluang yang belum terpuaskan, 3. Persaingan
yang efektif.
2. Analisis Pesaing
Dalam penyusunan strategi perencanaan marketing communicatian bagi
produk dan layanan, dibutuhkan analisis tentang kondisi persaingan di pasar
yang akan dimasuki. Sebagai contoh, jika kita bermaksud membuka usaha
restoran di sebuah kota, kita perlu mengamati siapa saja pesaing usaha kita.
Pengamatan terhadap segmentasi atau pasar sasaran tiap-tiap restoran pesaing
akan membantu kita melihat sejauh mana peluang pangsa pasar yang dapat
dipengaruhi, berapa harga yang mereka tetapkan untuk produk yang sejenis
dengan produk kita, bagaimana mereka memberikan layanan terbaik pada tamu,
dan kemampuan finansial (ekuitas) mereka. Pesaing produk dibagi menjadi dua
bagian : I. Pesaing langsung (direct competitor), 2. Pesaing tidak langsung
(indirect competitor).
Pesaing langsung adalah pesamg yang rncmiliki hubungan langsung
dengan produk kita, dimana produknya dapat beragarn, yang disajikan w1tuk
memenuhi kebutuhan tertentu. Sedangkan pesaing tidak langsung adalah
perusahaan yang memiliki produk berbeda dengan produk kita, tetapi
keberadaan produk ini bersifat substitutif (produk pengganti), yang disajikan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sama.
3. Menetapkan Pasar Sasaran
hasil, tujuan dan pencapaian yang merupakan harapan perusahaan terhadap
pasar. Strategi promosi yang kita susun akan berbeda dari perusahaan lain.
Perbedaan strategi antara perusahaan kita dengan perusahaan lain ditentukan
oleh pasar apa yang digunakan, pencapaian yang diharapkan, dan kemampuan
keuangan yang dimiliki.
Proses ini dapat kita tentukan melalui langkah-langkah dasar, yaitu
identifikasi pasar tentang kebutuhan yang belum terpuaskan, menentukan
segmentasi pasar, menyeleksi pasar sasaran, dan pemosisian perusahaan melalui
strategi pemasaran.
B. Sosialisasi Zakat
l. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi secara garis besar mengandung pengertian proses belajar
seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan
masyarakat dilingkungannya, dapat juga diartikan usaha untuk mengubah milik
perorangan menj adi milik um um. 18
Sosialisasi didefinisikan sebagai "a process by which a child learns to be a
participant member of society" - -proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Definisi ini
28
tergambar pandangannya bahwa melalui sosialisasi masyarakat dimasukkan lee
dalam manusia.19
Menurut sejumlah tokoh sosiologi yang teorinya akan dibahas, yang
diajarkan melalui sosialisasi ialah peran-peran. Oleh sebab itu teori sosialisasi
sejumlah tokoh sosiologi merupakan teori mengenai peran (role the01y). Dengan
peran tersebut seseorang akan belajar untuk mengetahui peran yang hams
dijalankannya serla µerm1 yang tidak harus dijalankan olch orang lain. Mclalui
penguasaan peran yang ada dalmn masyarakat, maka seseorang akan dapat
berinteraksi dengan orang lain.
Akan tetapi apa yang terjadi apabila seseorang tidak mengalami
sosilaisasi? Karena kemmnpuan seseorang untuk mcmpunyai diri, malrn untuk
berperan sebagai anggota masyarakat tergantung pada sosialisasi, km-ena
seseorang yang tidak mengalami sosialisasi tidak akan dapat berinteraksi dengm1
orang lain.
Memperhatikan pelaksanaan proses sosialisasi, dapat dilihat bahwa
sosialisasi adalah proses yang diikuti secara aktif oleh dua pihak. Pihak pertama
adalah pihak yang mensosialisasi. Aktivitas mensosialisasikan disebut aktivitas
melaksanakan sosialisasi, sedangkan aktivitas disosialisasi adalah aktivitas
internalisasi.20 Aktivitas tersebut biasanya dilakukan lewat media, ada banyak
media dalam melakukan aktivitas sosialisasi seperti keluarga, kelompok
bermain, sekolah, lingkungan ke1ja dan media massa.
2. Media Sosialisasi
Dalam melaksanakan sosialisasi, maka dibutuhkan media sebagai alat
berlangsungnya sosialisasi, antara lain yaitu media massa. Media massa
memiliki berbagai bentuk yang terdiri atas media cetak (surat kabar, majalah)
maupun elektronik (radio, televisi, film, internet), itu scmua rncrupakan bentuk
komunikasi yang menjangkau sejumlah besar orang. Media massa
diidentifikasikan sebagai suatu agen sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap
perilaku khalayaknya. Peningkatan teknologi yang memungkinkan peningkatan
kualitas pesan serta peningkatan frckuensi pencrpaan masyarakat pun memberi
peluang bagi media massa untuk berperan sebagai agen sosialisasi yang semakin
. 21
pentmg.
Iklan-iklan ataupun informasi yang ditayangkan mclalui media massa
mempunyai potensi untuk memicu perubahan pola konsumsi atau bahkan gaya
hidup masyarakat. Media massa pun sering digunakan untuk mengukur,
membentuk ataupun mempengaruhi pendapat umum, bahkan sebagai alat untuk
menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak ha!,
media memiliki kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang bisa
30
membangun solidaritas sosial warga dunia, selain fungsi praktis lainnya sebagai
penggalang dana sosial masyarakat. 22 3. Pengertian Zakat
Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (ziyadah) .
.Tika diucapkan, zaka al-zar ', artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah.
Jika diucapkan zakat al-nafaqah, artinya nafkah tumbuh dan bertambah jika
diberkati. Kata ini juga sering dikemukakan untuk makna thaharah (suci). Allah
swt. berfirman:
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang rnenyucikan jiwa itu." (As-Syams: 9)
Kata ini terkadang juga bermakna baik (shafah). Pcrnyataan rajul zakiyy
berarti orang yang bertambah kebaikannya. Min qawm azkiya' artinya termasuk
diantara orang-orang yang baik. Zakka al-qadhi a/-syuhud arlinya scorang kadi
menjelaskan bertambahnya mereka dalam kebaikan.
Adapun harta yang dikeluarkan, menurut syara', dinamakan zakat karena
harta itu akan bertambah dan memelihara dari kebinasaan. Allah swt berfirman:
"Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kanm membersihkan dan menyucikan mereka ... "(At-Taubah : I 03)
Maksudnya, zakat itu akan menyucikan orang yang mcngcluarkannya dan
Menurut hukum (istilah syara) zakat itu nama pengambilan terlentu dari
harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang terlentu, dan untuk diberikan kepada
golongan tertentu.24
Adapun pengertian zakat merupakan ibadah dan kewajiban sosial bagi
para aghniya' (hmiawan) setelah kekayaannya memenuhi batas minimal (nishab)
dan rentang waktu setahun (haul). Tujuannya untuk rnewujudkan pemerataan
keadilan dalam ekonomi. Sebagai salah salu asct lcmbaga ckonomi Islam, zakal
merupakan sumber dana potensial strategis bagi upaya membangun kesejahteraan
umat. Karena itu Al-Qur' an memberi rambu agar zakat yang dihimpun disalurkan
kepada mustahiq (orang yang benar-benar berhak menerima zakat).
Menurut 'Umar bin al-Khathtab yang dikutip dan buku Fiqh Kontekstual
karangan Ahmad Rofik, zakat disyari'atkan untuk merubah mereka yang semula
mustahiq (penerima) zakat menjadi muzakki (pemberi I pembayar zakat).25
Hematnya, ini hanya dapat diwujudkan jika zakal tidak hanya sckcdar dimaknai
secara tekstual, dan didistribusikan sebagai pemberian dalam bentuk konsumtif,
untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek. Akan tetapi perlu dilakukan inovasi
dan pembaharuan pemahaman dalam bentuk penalaran utamanya tentang harta
benda atau profesi yang hasilnya dikenakan beban zakat, dan pendistribusiannya
sebagian diberikan dalam bentuk dana untuk kegiatan produktif. Dengan demikian
mustahiq dapat memutar dana tersebut, sehingga dapat menjamin kebutuhan
23 Wahbah Al-Zuhaily, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, (Bandung, PT. Remaja
32
sehari-hari dan mengembangkannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam
jangka panjang.
Selain itu dengan adanya pendistribusian dana zakat berfungsi untuk
mengecilkan j urang perbedaan antara si kaya dengan si miskin, karena bagian
harta kekayaan si kaya akan membantu menumbuhkan kehidupan ekonomi yang
miskin, sehingga keadaan ekonomi miskin dapat diperbaiki. Seperti yang
dikemukakan oleh Syauqi Ismail Syahhatih, menulis bahwa zakat berfungsi
sebagai sarana jaminan sosial dan persatuan masya:rnkat dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan individu, memberantas kemiskinan dan kemelaratan umat
manusia, dalam hal ini zakat merupakan bukti kepedulian sosial dan
kesetiakawanan nasional is. 26 4. Target Zakat
Seseorang diwajibkan untuk mengeluarkan zakatnya apabila :
1. Orang tersebut beragarna Islam
2. Dia adalah orang merdeka, bukan seorang budak
3. Dia memiliki kekayaan yang mencapai nisab, yang merupakan jumlah
minimal kekayaan yang hams dizakati.
4. Kekayaan tersebut harus :
a. Sepenuhnya milik sendiri setelah dikurangi utang.
b. Kelebihan dari kebutuhan primer yang dia perlukan (pakaian, rumah,
dan alat rumah tangga, mobil, peralatan clan lain-lain yang digunakan
c. Kekayaan ini dimiliki selama setahnn sesuai dengan penanggalan Islam,
yaitu melewati haw/.
d. Bersifat produktif dan si pemilik memperoleh laba darinya.
Tidak ada zakat atas kebutuhan hidup seperti rumah, pakaian, alat rumah
tangga, ternak yang digunakan langsung, budak yang dipeke1jakan sebagai
pelayan, persenjataan yang digunakan sekarang, buku-buku yang dibutuhkan
seorang pelajar dan peneliti, atau perlengkapan perajin jika barang-barang tersebut
tidak diperdagangkan.
Mengenai zakat diatas kekayaan milik anak belum baligh dan orang cacat
mental, maka walinya menurut sejumlah ulama harus membayar zakat atas nanm
mereka,jika harta kekayaan mereka telah mencapai nisab.27
Seseorang yang berhak mengeluarkan zakat ada beberapa syarat wajib dan
syarat sah. Menurut kesepakatan ulama, orang yang w<ijib mengeluarkan zakat
adalah merdeka, muslim baligh, bcrakal, kcpcmilikan harta yang pcnuh, rncncapai
nisab, dan mencapai haw/. Adapun syarat sahnya, jug.a menurut kesepakatan
mereka adalah niat yang menyertai pelaksanaan zakat. Syarat wajib zakat, yakni
kefarduannya, ialah sebagai berikut:28 a. Merdeka
Menurut kesepakatan ulama, zakat tidak wajib bagi hamba sahaya yang
tidak mempunyai hak milik. Tetapi tuannyalah yang memiliki apa yang ada di
34
dibebaskan oleh tuannya dengan cara menebus dirinya) atau yang semisal
dengannya tidak wajib mengeluarkan zakat, karena kendatipun dia memiliki harta,
hartanya tidak dimiliki secara penuh.
b. Islam
Menurut ijma', tidak wajib bagi orang kafir, kerena zakat merupakan
ibadah mahdhah yang suci, sedangkan orang kafir bukan orang yang suci. Mazhab
Syafi'i, berbeda dengan mazhab-mazhab yang lainnya, mewajibkan orang murtad
untuk mengeluarkan zakat hartanya sebelum riclclah-nya te1jacli, yakni hmia yang
climilikinya ketika clia masih menjacli seorm1g muslim. Riclclah menurut mazhab
ini, ticlak menggugurkan kewajiban zakat.
c. Baligh dan Bcrakal
Kecluanya clipanclang sebagai syarat oleh mazhab I-Ianafi. Dengan
clemikim1, zakat ticlak wajib cliambil clari harta anak keeil clan orang gila, sebab
keclum1ya ticlak termasuk clalam ketentuan orang yang キ\セゥ「@ mcngcrjakan ibaclah;
seperti shalat clm1 puasa, seclangkan menurut jumhur, kecluanya bukan merupakan
syarat. Oleh karena itu, zakat wajib clikeluarkan clari harta anak kecil clan orang
gila. Zakat tersebut clikeluarkan oleh walinya.
d. Harta yang dikcluarkan adalah harta yang wajib dizakati
I-Iarta yang mempunyai hiteria ini acla lima jenis, yaitu: a. um1g, emas,
perak, baik berbentuk uang logam maupun uang kertas; b. barang tambang clan
barang temuan; c. barang clagangan; cl. hasil tanaman clan buah-buahan; clan e.
e. Harta yang dizakati telah mcncapai nisab atau senilai dcngannya.
Maksudnya ialah nisab yang ditentukan oleh syara' sebagai tanda kayanya
seseorang dan kadar-kadar berikut yang mewajibkannya zakat.
f. Harta yang dizakati adalah milik pcnnh
Para fuqaha berbeda pendapat tentang apa yang dimaksud dengan harta
milik. Apakah yang dimaksud dengannya adalah harta milik yang sudah berada
ditangan sendiri, ataukah harta milik yang hak pengel uarannya berada di tangan
seseorang, dan atau harta yang dimiliki secara as!i.
g. Kcpcmilikan harta tclah mcncapai sctahun (tahun qamariyah).
Pendapat ini berdasarkan hadits Nabi saw. berikut:
"Tidak ada zakat dalam suatu harta sampai umur kepemilikannya mencapai setahun". (H.R. At-Tirmidzi)
Lagi pula pendapat di atas berdasarkan ijnw' para rahi 'in danfi1qaha tahun
yang dihitung adalah tahun Qamariyah, bukan tahun Syamsiyah. Pendapat ini
disepakati, penentuan tahun Qamariyah ini ber!aku untuk senma hukum Islam,
seperti puasa dan haji.
h. Harta tcrscbut bukan merupakan luuta basil ntang.
Karena utang mencegah kewajiban zakat untuk harta-harta yang tampak,
maksudnya, seperti binatang ternak yang digembalakan, biji-bijian, dan
buah-buahan. Dengan demikian orang yang memiliki utang hendaknya melunasinya
36
i. Harta yang akan dizakati mclcbihi kcbntnhan pokok.
Mazhab Hanafi mensyaratkan agar harta yang wajib dizakati terlepas dari
utang dan kebutuhan pokok, sebab orang yang sibuk mencari harta untuk kedua
ha! ini sama dengan orang yang tidak mempunyai harta. lbn Malik menafsirkan
bahwa yang dimaksudkan dengan kebutuhan pokok ialah harta yang secara pasti
bisa mencegah seseorang dari kebinasaan, misalnya nafkah, tcmpat tinggal,
perkakas perang, pakaian yang diperlukan untuk melindungi panas dan dingin,
A. Sejarah Dan Perkcmbangan Dompet Dhnafa Repuiblika
1. Sejarah Dompet Dhuafa Republika
Dompe! Dhuafa Republika dibenluk pada pertcngahan tahun 1993, pada
saat musibah kelaparan menimpa daerah Gunung Kidul, sebuah wilayah terpencil
di Y ogyakarta. Kasus tersebut menarik perhatian beberapa pejabat senior
Repub/ika. Pada saat itu diprakarsai oleh Parni Hadi, Pirnpinan redaksi pada saat
itu, selanjutnya dibentuk komite ad hoc untuk merespon kasus tersebut. Eri
Sudewo, sekretaris perusahaan, dipilih sebagai pimpinan komite persiapan yang
diberi nama Jkatan Silaturahmi Republika (JSR). Untuk mendukung tugas
barunya, dia dibantu seorang tenaga administrasi yang disediakan manajemen
Republika clan disediakan ruangan di pojok kantor sekrc:tariat rcdaksi Republika
sebagai kantornya.
Dompe! Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat
Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa
dengan dana ZISW AF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf), serta dana lainnya yang
halal clan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaarJlembaga. Kelahirannya
berawal dari empati kolektif komunitas jurnalis yang banyak berinteraksi dengan
masyarakat miskin, sekaligus kerap j um pa dengan kaum kaya. Maka digagaslah
38
dru1 Eri Sudewo berpadu sebagai Dewan Pendiri lembaga independen Dompet
Dhuafa Republika.1
Sejak kelahiran Harian Umum Republika awal 1993, wartawarmya aktif
mengumpulkan zalcat 2,5% dari penghasilan. Akan tetapi, dana yang terkumpul
tidak mencukupi untuk membantu korban bencana. Akhirnya pada 2 Juli 1993
mrumjemen Republika memutuskan untuk mernberi ruang bagi !SR untuk
menggalang dana dari pembaca. Kolom penggalangan dananya dinrunakan
Dompe! Dhuafa, yang berarti sumbangan buat kaum lemah. Untuk menarik hati
para pembaca, dibuatlah motto yang menggugal1 yang ditulis di bawal1 judul
kolom itu yang berbunyi "dapatkah anda tidur nyenyak ketika tetangga anda
kelaparan?" ini dimaksudkan agar pembaca terdorong untuk menyumbang dan
peduli. lnisiatif ini terbukti efektif sebagai sarana penggalangan dana. Tiap hari
kolom sumbangan dipenuhi surnbangan dari pcrnbaca Rcpublika. Pada saat
progrru11 ini diluncurkan, mereka bcrhasil menggalang clana scbcsar Rp 425.000,-,
enam bulan berikutnya, ak:hir talrnn 1993, dana yang terkumpul dari pembaca
be1tambah menjadi Rp 88 juta, disamping Rp 2 juta tiap bulan clikumpulkan dari
basil sumbangan k:aryawan.
Dalam enrun talrnn berikutnya Dompet Dhuafa tclah menyalurkan Rp 16
Milyar untuk: mcmbiayai kegiatan clan program pengembangan sumber daya
sebanyak 25 persen dari keseluruhan anggaran. Scdangkan pengembangan
ekonomi sebanyak 50 persen. Apalagi kala itu, masyarakat luas telah terlibat
hukum yang berlaku, Dompet Dhuafa tercatat di Departemen Sosial RI sebagai
organisasi yang berbentuk yayasan. Pembentukan yayasan dilakukan di hadapan
Notaris H. Abu Yusuf, SH tanggal 14 September 1994, diumumkan dalam Berita
Negara RI No. 163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL.2
Berdasarkan perkembangannya lokasi proyek pun tidak lagi terbatas di
pulau Jawa saja, tapi meluas ke seluruh wilayah Indonesia. Konsekuensinya,
penerima manfaat meningkat pesat. Kegiatannya juga bergeser dari sebatas
progran1 sosial (Eri Sudewo sering menyebutnya: "kerajinan sosial") menjadi
pengembangan sumber claya manusia dan ekonomi. Saal ini ada tiga program
utama Dompet Dhuafa, program sosial, pengembangan ekonomi dan
pengembangan sumber daya manusia. Jika di tahun 1993 Dompe! Dhuafa
mengumpulkan clana kurang clari I 00 juta, maka tahun 1998 meningkat menjacli
lebih dari 30 kali Jipat menjadi Jebih dari 3 milyar. Sementara clana yang tergalang
pada tahun 2002 sebesar 21, 7 milyar. Setelah beroperasi lebih clari 11 tahun,
yayasan memperke1jakan sekitar 40 staf tetap termasuk penggalang clana. Dan
kantornya telah pinclah ke bangunan yang clisewa di clacrah Ciputat, Tangerang.
Penclapatannya pun terns meningkat.
2. Perkembangan Dompet Dhuafa Rcpublika
Hampir setiap hari puluhan masyarakat kurang mampu datang ke kantor
Yayasan Dompe! Dhuafa Republika (DD). Yayasan ini mclayani langsung kaum
dhuafa yang datang mengeluhkan deritanya, mulai dari kehabisan ongkos,
40
ratusan surat permohonan bantuan atau proposal ke1ja sama masuk ke kantor itu.
"Semua dilayani dengan baik karena mempunyai kriteria yang sama: lemah,
miskin, dan tak tahu lagi hams kemana mengadukan nasibnya," kata Eri Sudewo,
Direktur utama DD.
Sejalan dengan perkembangannya Dompet Dhuafa Republika, akhirnya
pada tanggal 20 September 2006 memutuskan ke1jasa111a kelcmbagaan dcngan
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Baznas lahir dengan SK Presiden RI
Nomor 8 tahun 200 I. Adapun, bentuk ke1jasama ini meliputi, peleburan yang
totalitas dari penyatuan manajemen, pengelolaan zakat, sampai program. Sebagai
lembaga yang lahir dan tumbnh oleh kekuatan partisipasi masyarakat, Dompe!
Dhuafa menyadari perannya talc lagi berkutat pada skala mikro. Perlu lompatan
jauh untuk menempatkan posisi lembaga ini lebih bertaring dan punya peran luas.
Baik pada level masyarakat bawah maupun level kcbijakan.
Peran ditingkat akar rumput, 13 tahun ini DD telah lebih dari cukup
membuktikan diri. Tetapi pada tingkat ke