• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Inklusif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendidikan Inklusif"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PENYULUHAN TENTANG DASAR-DASAR PEMIKIRAN

PENDIDIKAN INKLUSIF KEPADA GURU-GURU SD NEGERI II

LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG

Oleh

Drs.Muhdar Mahmud, M.Pd.

Dilaksanakan atas biaya dana rutin UPI DIK RUTIN: 177/XXII/2004

Tahun Anggaran 2004

JURUSAN PENDIDIKAN LIJAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

t1NIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ABSTRAK

Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini dilaksanakan di SD Negeri 11 ~anud Husein Sastranegara Bandung pada hari Jum'at dan Sabtu, tanggal 10 dan 1 1 Desember 2004. Penyuluhan in] diikuti oleh 30 orang peserta. Hari pertama , -,envuluhan dimulai dari jam 13.10 dan berakhir pada jam 15.30. Sedangkan hari kedua, dimulai pada jam 10.30 dan berakhir pada jam 15.00.

Khalayak sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah para guru SD Negeri I ~ anud I lusen Sastranegara Bandung, dengan harapan mereka dapat menjadi agcn pen_yebarluasan pentingnya informasi mengenai penanganan/la_yanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di sekolahnya. Dengan demikian, para guru turut ~embantu mengembangkan potensi dan kemampuan anak berkebutuhan khusus secara optimal.

Di samping itu, berdasarkan pengamatan di lapangan, pada umumnya para _uru SD khususnya di wilayah Lanud Husein Sastranegara Bandung belum .iemahami konsep tentang pendidikan inklusi tersebut. Sebagai langkah awal perlu ~egera adanya realisasi agar para guru memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang

onsep pendidikan inklusi. Melalui penyuluhati mengenai pendidikan inklusi kepada _uru-guru SD khususnya di SD Negeri 11 Lanud Husen Sastranegara Bandung, -'udah-mudahan kebutuhan para guru untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman :entang pendidikan inklusi dapat tercapai.

Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan -ara guru SD tentang pendidikan inklusi dan memiliki keterampilan dalam menggali

ebutuhan/ kompetensi dasar anak berkebutuhan khusus di sekolah.

Untuk itu, materi yang disajikan dalam penyuluhan ini meliputi: 1) Konsep ,:asar pendidikan inklusi yang meliputi: dasar pemikiran mengapa pendidikan inklusi, ^engertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan dalam sistem pendidikan

-iklusi, 2) Konsep dasar Anak berkebutuhan khusus; 3) Prevalensi Anak --erkebutuhan khusus, 4) Konsep dasar asesmen, 5) Prosedur penyusunan instrumen asesmen; dan 6) Prosedur pelaksanaan asesmen

Melalui pengamatan, para peserta nampak sangat antusias, berpartisipasi aktif, ..an responsif, sehingga hasil evaluasi dianggap sangat memuaskan. Hal in; dapat -'ihuktikan dengan hasil akhir berupa kernampuan peserta penyuluhan dalam m;mhuat

r si-kisi instrumen asesmen dalam menggali kebutuhan anak herkebutuhan khusus di ~ekolah.

(3)

%. Analisis Situasi

Sejalan dengan amanat UUD 1945 pasal 31 ayat I bahwa setiar warga negara

-°mpunvai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Hal ini

--

-enLandung pengertian bahwa secara filosofis pendidikan merupakan hak azasi

---.anusia yang bersifat terbuka dan tidak diskriminatif serta menjangkau semua warga

-~- ,ara tanpa kecuali, termasuk mereka yang mempunyai kebutuhan pendidikan

• -isus seperti: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan tunalaras.

Pendidikan pada masa mendatang lebih menekankan pada pengernbangan

e.uruh potensi peserta didik. Suasana pembelajaran tidak lagi bersifat menekan,

maksa, atau membebani, melainkan bersifat menstimulasi dan memotivasi peseta

.:~.ik dalam suasana yang menyenangkan, sehingga potensi yang dimiliki peserta

Z uik dapat berkembang secara optimal.

Untuk kepentingan di atas, perlu dikembangkan pendidikan yang merujuk

epada kebutuhan belajar semua peserta didik yang dikenal dengan istilah pendidikan

: -~klusif. Dalam sistem pendidikan inklusif sekolah seyogyanya mengakomodir

semua anak tanpa emandang kondisi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, atau

,ondisi-kondisi lainnya.

Dalam rangka merealisasikan sistem pendidikan inklusif ini diperlukan

-:Derlukan berbagai persiapan di antaranya kesiapan sumber Java manusia terutama

.:ru yang merupakan unsur penting dalam sistem pendidikan.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, pada umumnya para izuru SD

!hususnya di wilayah Lanud Husen Sastranegara Bandung belum memahami konsep BAB I

PENDAHULUAN

(4)

---g pendidikan inklusi tersebut. Sebagai langkah awal perlu segera adanya

: sasi agar para guru memiliki pengetahuan dan pemahaman lentang korcsep

, dikan inklusi. Melalui penyyuluhan mengenai pendidikan inklusi kepada

guru-tw--. SD khususnya di SD Negeri I Lanud Ilusen Sastranegara Bandung,

mudah-w_ ahan kebutuhan para guru untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang

-,::dikan inklusi dapat tercapai.

Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pendidikan inklusif pada hakikatnya merupakan suatu sistern pendidikan yang

:27 n berikan l ayanan kepada semua peserta didik yang mempunyai kebutuhann

-didikan khusus, agar potensi _yang mereka miliki dapat berkembang secara

c. -:mal. yang pada akhirnya mereka dapat hidup secara mandiri sesuai dengan prinsip

x''didikan.

Dilema _yang muncul adalah disatu pihak sistem pendidikan inklusi merupakan

-uatu yang sangat penting sehubungan dengan hak ABK, di lain pihak, kesiapan

-u terutama di lingkungan Sekolah Dasar dalarn menangani anak berkebutuhan

- :sus belum seperti yang diharapkan. Kemampuan dan keterampilan guru masih

neat terbatas. Hal sangat dimaklumi, karena keterampilan dan pengetahuan para

-u di SD yang diperolch sebelumma tidak dipersiapkan untuk menjadi seorang

-:opedagog.

Oleh karena itu, dalam penyuluhan ini difokuskan pada pemahaman konsep

^endidikan inklusi serta kemampuan clan keterampilan para guru dalam menggali

;ebutuhan/kompetensi dasar ABK di sekolah. Dengan demikian masalah yang

4t rumuskan adalah: "Bagaimana pengetahuan guru-guru SD tentang dasar-dasar

(5)

kebutuhan / kompetensi dasar ABK sebagai landasan bagi pembelajaran mereka di

sekolah?"

Rumusan masalah di atas dijabarkan menjadi beberapa subpokok

permasalahan. yaitu:

Konsep dasar pendidikan inklusi yang meliputi: dasar pemikiran mengapa

pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan

dalam sistem pendidikan inklusi

2. Konsep dasar Anak berkebutuhan khusus

3. Prevalensi Anak berkebutuhan khusus

4. Konsep dasar asesmen

5. Prosedur penyusunan instrumen asesmen

(6)

BAB 11

TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan

Secara umum kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan para guru SD tentang pendidikan inklusi dan memiliki

keterampilan dalam menggali kebutuhan/ kompetensi dasar anak berkebutuhan

khusus di sekolah. Secara khusus kegiatan in] bertujuan untuk meningkatkan:

1. Pemahaman guru tentang konsep dasar pendidikan inklusi yang meliputi:

dasar pemikiran mengapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan,

dan keuntungan-keuntungan dalam sistem pendidikan inklusi

Pemahaman guru tentang konsep dasar Anak berkebutuhan khusus

3. Pemahaman guru tentang prevalensi Anak berkebutuhan khusus

4. Pemahaman guru tentang konsep dasar asesmen

5. Pemahaman dan keterampilan guru tentang prosedur penyusunan

instrumen asesmen serta prosedur pelaksanaan asesmen

B. Manfaat

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini sangat bennanfaat bagi

1. UPI, terwujudnya program Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu bidang

Pengabdian Pada Masyarakat, khususnya kepada guru-guru SD Negeri I

Lanud Husen Sastranegara Bandung

2. UPI khususnva Jurusan Pendidikan Luar Biasa. tersyiarnya paradigma

baru dalam ilmu ke PLB-an

(7)

3. Guru,

a. Memperoleh pengetahuan tentang konsep dasar pendidikan inklusi

yang meliputi: dasar pemikiran mengapa pendidikan inklusi,

pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan dalam sistem

pendidikan inklusi; konsep dasar dan prevalensi Anak berkebutuhan

khusus; konsep dasar asesmen

b. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan guru tentang prosedur

penyusunan instrumen asesmen serta prosedur pelaksanaan asesmen

4. ABK; terpenuhi kebutuhann_ya akan layanan pendidikan yang sesuai

dengan apa yang diharapkan

(8)

BAB III

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Guru memegang peranan penting dalam keberhasilan pendidikan bagi

semua siswa termasuk siswa berkebutuhan pendidikan khusus. Salah satu upaya

xncapaian keberhasilan tersebut adalah meningkatkan mutu/kualitas guru terutama

peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang proses layanan pendidikan bagi

mereka.

Dengan dikuasainya sejumlah pengetahuan dan keterampilan oleh para

guru dalam menangani anak berkebutuhan khusus di sekolah yang diampunya, sangat

mendukung keberhasilan pendidikan tersebut, khususnya keberhasilan pendidikan di

SD Negeri I Lanud Sastranegara Bandung.

Oleh karena itu, solusi dalam pemecahan masalah yang telah

.iirumuskan adalah sebagai berikut.

1. Memberikan penyuluhan tentang kepada guru SD konsep dasar pendidikan

inklusi yang meliputi: dasar pemikiran mengapa pendidikan inklusi,

pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan dalam sistem

pendidikan inklusi

2. Memberikan penyuluhan kepada guru SD tentang konsep dasar,

prevalensi Anak berkebutuhan khusus, dan konsep dasar asesmen

3. Memberikan latihan kepada guru SD tentang pcnyusunan instrumen

asesmen berdasarkan prosedur yang ditetapkan.

(9)

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan, penyuluhan ini tidak berdiri sendiri.

?al ini terkait dengan beberapa lembaga, _yaitu:

1. DIKNASCAM Cicendo dalam pemberian ijin pada SD yang digunakan

untuk penyuluhan

2. Pusat Kegiatan Guru untuk mendukung sarana dan prasarana _yang

diperlukan dalam kegiatan penyuluhan

3. SD-SD di wilavah Lanud Husen Sastranegara agar Kepala Seko.ahnya

(10)

a. Realisasi Pemecahan Masalah

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

Untuk merealisasikan pemecahan masalah di atas, maka disusun kegiatan _yang

-etiputi tiga tahap, yaltu: tahap penyusunan program kegiatan, penentuan jadual

°.iatan, dan tahap pelaksanaan kegiatan.

1. Penyusunan Program Kegiatan

Penyusunan program kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini didasarkan

atas program yang telah dijadualkan oleh pihak LPM UPI. Persiapan

kegiatan penyuluhan dimulai sejak bulan September 2004. Hal-hat yang

dipersiapkan meliputi:

a. Survei atau penjajakan ke lapangan. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui dan memahami situasi dan kondisi setempat serta keadaan

mengenai waktu penyelenggaraan kegiatan penyuluhan. DI samping

itu, membuat permohonan ijin dari sekolah yang bersangkutan untuk

mengadakan kegiatan PPM

b. Mempersiapkan materi/ topik pembahasan untuk penyuluhan yang

meliputi: konsep dasar pendidikan inklusi yang meliputi: dasar

pemikiran mengapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, dan

keuntungan-keuntungan dalam sistem pendidikan inklusi; konsep

dasar Anak berkebutuhan khusus; prevalensi Anak berkebutuhan

khusus; konsep dasar asesmen; prosedur penyusunan instrumen

asesmen serta prosedur pelaksanaan asesmen

(11)

2. Penentuan Jadual Kegiatan

JADUAL KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG

PENDIDIKAN INKLUSIF KEPADA GURU-GURU SD NEGERI 11 LANIJD SASTRANEGARA BANDUNG

9 3. Pelaksanaan Kegiatan

a. Pelaksanaan Program Kegiatan

Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di SD Negeri II Lanud Husen

Sastranegara Bandung pada hari Jum'at dar. Sabtu, tanggal 10 dart 11

Desember 2004. Penyyuluhan ini diikuti oleh 30 orang peserta. Hari

pertama , penyuluhan dimulal dari jam 13.10 dan berakhir pada jam 15.30.

Sedangkan hari kedua, dimulai pada jam 10.30 dan berakhir

pada jam 15.00.

Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan

__

Pelaksana/ Pemateri Jum at, 1 3.10-13.30 • Pernbukaan dan sambutan • Ketua Panitia

1 0-12-2004 Kepala

1 3.30-14.15 Konsep dasar pendidikan

Sekolah

Drs.Muhdar

1 4.15-15.00

i nklusi

Konsep dasar ABK Dra.Tati

1 5.00-15.30 Konsep dasar Asesmen

• 1 1 -12-2004 i nstrumen asesmen

Jurnhana 1 1.15-12.00

• Responsi dan diskusi Panitia & 1 2.00-13.00

1 4.30-15.00 i nstrwnen asesmen Audiens

(12)

b. Khalayak Sasaran

Yang menjadi khalayak sasaran dalam kegiatan penyuluhan mi adalah pa:a

guru SD Negeri II Lanud Husen Sastranegara Bandung. dengan harapan

mereka dapat menjadi agen penyebarluasan pentingnya informasi mengenal

penanganan/layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di

sekolahnya. Dengan demikian, para guru turut membantu mengembangkan

potensi dan kemampuan anak berkebutuhan khusus secara optimal.

B. PendcAatan dan Metode yang digunakan Metode dan Mated Kegiatan

Dalam kegiatan penyuluhan in] pendekatan yang digunakan bersifat

persuasif-edukatif Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman,

dan kemampuan praktis tentang pendidikan inklusi dalam rangka

meningkatkan kualitas praktek lavanan pendidikan di sekolah khususnva di

SD Negeri I Lanud Husen Sastranegara. Adapun metode penyampaian yang

digunakan adalah sebagai berikut.

a. Metode Ceramah clan diskusi; digunakan pada saat pembahasan mengenai

konsep dasar pendidikan inklusi yang meliputi: konsep dasar pemikiran

mengapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, clan

keuntungan-keuntungan dalam sistem pendidikan inklusi; konsep dasar Anak

berkebutuhan khusus; prevalensi Anak berkebutuhan khusus; konsep dasar

asesmen;

(13)

Metode demonstrasi dan latihan (praktek) digunakan pada saat

pembahasan prosedur penyusunan instrumen asesmen serta prosedur

pelaksanaan asesmen

2. E valuasi Kegiatan

Evaluasi yang dilakukan meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi

proses dilakukan selama kegiatan penyusunan dan latihan (praktek)

berlangsung dengan cara memperhatikan kcaktifan para pesera dalam

mengikuti kegiatan penyusuhan.

Sedangkan evaluasi hasil dilakukan setelah penyusuhan selesai dengan

mengadakan penilaian terhadap kisi-kisi instrumen asesmen yang dibuat oleh

para guru secara berkelompok. Tiap-tiap kelompok terdiri dari lima orang

peserta. Dengan demikian, dari keseluruhan peserta terdapat enam kisi-kisi

i nstrumen dengan bidang studi yang berbeda.

(14)

BAB V HASIL KEGIATAN

A. Analisis Evaluasi dan Ilasil

f3erdasarkan hasil evaluasi, kegiatan penyluhan mengenai pendidikan inklusi

i ni mendapat sambutan yang positif dari para peserta dan menunjukkan hasil yang

cukup memuaskan. Hal in] tampak pada pemahaman atau penguasaan para peserta

t>enyuluhan terhadap materi yang diberikan seperti: konsep dasar pemikiran mengapa

pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan dalam

,istem pendidikan inklusi; konsep dasar Anak berkebutuhan khusus; prevalensi Anak

hcrkebutuhan khusus; konsep dasar asesmen. Dcmikian pula kcterampilan peserta

Jalam membuat kisi-kisi instrurnen asesmen berdasarkan prosedur yang ditentukan.

Secara teknis pembuatan kisi-kisi instrumen asesmen oleh para peserta

penyuluhan disusun dalam hentuk draft dan dilakukan secara berkelornpok. Scbagai

i ndak lanjut dari kegiatan in], maka kisi-kisi yang telah dibuat dapat dikembangkan

-nenjadi i nstrumen asesmen yang dapat digunakan untuk menggali

emampuan/kebutuhan anak herkehutuhan khusus yang mereka tangani di sekolah

-easing-masing.

Para peserta penyuluhan mengharapkan untuk diadakannya kembali

penyuluhan atau pelatihan sejenis di masa mendatang dalam rangka mengembangkan

profesionalitas guru.

Kegiatan pengabdian pada masyarakat balk dalam bentuk penyuluhan,

~elatihan, seminar, atau sejenisn_ya merupakan upaya untuk meningkatkan

nengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru, khususnya guru-guru SD Negeri iI

_anud Husein Sastranegara Bandung dalam menangani kebutuhan anak-anak

(15)

-_-;ebutuhan khusus di sekolah. Karena itu, sesuai dengan harapan para peseta

:e uluhan, kegiatan ini mengis_yaratkan untuk senantiasa dilakukan secara periodik,

°coatis, dan berkesinambungan.

B. Faktor Pendukung

Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan penyuluhan in]

-.ara lain adalah:

l. Adanya respons yang positif dari berbagai pihak yang terkait sehingga

program yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar.

Kegiatan penyulihan ini tepat sasaran, karena pada ken_yataannya banyak

sekali permasalahan-permasalahan yang muncul dalam layanan pendidikan

bagi anak berkebutuhan khusus, gagasan-gagasan, ide-ide, ataupun

pikiran-pikiran dari para guru. Namun demikian, balk kegiatan gagasan=

gagasan, ide-ide, ataupun pikiran-pikiran tersebut terabaikan sehubungan

dengan keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru

untuk menggalinya sehingga scolah-olah tidak terdapat temnat untuk

menuangkannya.

>. Karena kebutuhan akan pengetahuan, pernahaman, dan keterampilan

tentang pendidikan inklusi, maka para guru SD merasa terdorong untuk

mengikuti kegiatan ini secara sungguh-sungguh. Dengan mendapatkan

penyuluhan ini, maka para guru mengharapkan adanya peningkatan mutu

l ayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus sehingga potensi ereka

dapat berkembang secara optimal.

(16)

C. Faktor Peng~)ambat

Secara prinsip tidak ditemukan hambatan yang berarti dalain pelaksanaan

~ iiatan pcnyuluhan ini. Namun, dalam pelaksanaannya masih tcrdapat hambatan

3

n~ bersifat teknis yang relatif teratasi yaitu berkenaan dengan waktu pelaksanaan.

°rhubung waktu PPM bersamaan dengan datangnya bulan suci Ramadhan dan Idul

_ Sri, di mana para guru di sekolah penuh dengan kegiatan keagamaan, maka

: Iaksanaan kegiatan yang pada mulanya akan dilaksanakan bulan September baru

_Pat dilaksanakan seperti yang tertera dalam jadual kegiatan.

(17)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

a.

Kesimpulan

Dari seluruh kegiatan mengenai laporan pelaksanaan kcgiatan pcngabdian

--da masyarakat kliususnya pada guru-guru SD negeri I Lanud I [user Sastranegara

3_,ndung mengenai pendidikan inklusi yang meliputi: konsep dasar pemikiran

-..ngapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan

--!am sistem pendidikan inklusi; konsep dasar Anak bcrkebutuhan khusus; prevalensi

-.ak berkebutuhan khusus; konsep dasar asesmen; dan prosedur penyusunan

-"rumen asesmen serta prosedur pelaksanaan asesmen, maka dapat disimpulkan

1. Pcndidikan inklusi merupakan bahan;matcri baru bagi guru-guru SD

Negeri II Lanud f lusen Sastranegara. H al ini dapat dipahami, mengingat

masih terbatasnya informasi tentang pendidikan inklusi yang mereka

terima.

Kemampuan dan kctcrampilan dalam mcnyusun kisi-kisi instrumcn

asesmen yang sesuai denag prosedur yang diinginkan bukan sesuatr: yang

mudah. Karena itu memerlukan latihan-latihan secara intensif.

3. Kegiatan penyuluhan ini dapat m~mingkatkan wawasan pengetahuan,

pcmahaman, dan kctcrampilan guru-guru SD dalam menangani anak

berkebutuhan khusus di sekolah. Oleh karena itu para guru, khususnya di

SD Negeri I Lanud Husen Sastranegara Bandung membutuhkan inforrnasi

tentang pendidikan inklusi guna turut membantu menggali dan

mengcmbangkan potensi anak bcrkcbutuhan khusus sccara optimal.

(18)

Bagi kegiatan PPM selanjutnya; perlu diadakan kegiatan yang serupa di

daerah yang belum pernah mencrima penvuluhan atau pelatihan.

mengingat pentingnya informasi tentang pendidikan inklusi dalam rangka

pclayanan pendidikan bagi anak bcrkcbutuhan khusus.

2. Mated perlu dikembangkar pada penyusunan instrumen asesmen,

sehingga dapat digunakan oleh para guru dalam menggali

kemampuan/kebutuhan anak berkebutuhan khusus dalam rangka

mcmbcrikan layanar pendidikan kepada mcrcka di sekolah.

F.(1995), Inclusion Confusion. A Guide to Educating Students with Special Needs, California: Corwin Press

-. --.sen, B-.H-. & Skjortcn, MD-. (eds)(2001) Educational Special Needs Education: An Introduction, Oslo: Unipub forlag

_~oughlin, James, A. & Lewis, Rena, B. (1986). Assessing Special Students (2"

d

) USA: Merril Publishing Company

(1996), Special Needs Education or Education for all: connective specialization and ideological impurity

::-.JD. (1998) Inclusion School for All Students, London: Wadworth Publishing Company

-=SCO. Open File on Inclisive Education Suppert Materials for Managers ang Administrators

(19)

5

DAFTAR PUSTAKA

1 B. Melly, Pentingva Diagnosis Din' clan Penata Iaksanaan Terpadu pada Autisme,

I nfantil, Yayasan Autisme Indonesia, 1999.

Cohen DJ, Volkmar FR. Hand Book of Autisme and Pervasive Developmental

Disandres, New York. 1997.

3 D. Bonny, Terapi Anak Autis di Rumah, Puspa Swara, 200.3.

1-Iowlin Patricia. Teaching Children With Autisme to Mind -- Real, New York, 1999.

~. Nakrta, Menangani Anak Autis, Gramedia, 2002.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian didapatkan seperangkat soal matematika model PISA Konteks Kain Cual Bangka Belitung yang valid, praktis, dan memiliki efek potensial terhadap kemampuan

Kemudian ketika berada di lapangan, saya menyadari 2 hal yang diakibatkan dari adanya pusat perbelanjaan terhadap lingkungan dan transportasi, dalam hal ini pemborosan

Hal lain yang sejalan dengan hasil penelitian Morris (2011) adalah berdasarkan selisih frekuensi diketahui bahwa pada BUMN non-implementor ERP auditor secara signifikan cenderung lebih

Berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa, parenting self-efficacy yang tinggi dapat memprediksi tingkat kepekaan orangtua terhadap kebutuhan

Windows juga terbukti bahwa kepercayaan terhadap pemimpin memoderasi pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian

Perlu dilakukan penanaman pohon peneduh dan penghijauan Stasiun KA Lingkungan Stasiun Sampah (termasuk gulma) Sebaran sampah sedikit. LOKASI KOMPONEN SUB KOMPONEN HASIL

Penggunaan sari belimbing wuluh dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari belimbing wuluh dalam air minum puyuh terhadap performa puyuh,

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian mengenai korelasi lama bekerja dengan kapasitas vital paru pekerja SPBU Sampangan Semarang menggunakan pengujian