• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 BALIGE TOBA SAMOSIR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 BALIGE TOBA SAMOSIR."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PENGGUNAAN

DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR PADA

SISWA KELAS X TKRSMK NEGERI 1

BALIGE TOBA SAMOSIR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

RIKARDO SIMBOLON

5103122033

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Rikardo Simbolon: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Diklat Penggunaan Dan Pemeliharaan Alat Ukur Pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Balige Toba Samosir. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016

Tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat penggunaan dan pemeliharaan alat ukur dan mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa dengan menggunakan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation pada materi fungsi alat ukur. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Balige sebanyak 30 orang. Objek penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan media menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation pada materi penggunaan dan pemeliharaan sistem alat ukur. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siklus I diperoleh 20 siswa (66,7%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 10 siswa (33,3%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 72,2 dengan tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 66,7%. Pada siklus II yang merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, dari hasil tes belajar siklus II diperoleh 26 siswa (86,7%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 4 siswa (13,3%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 78,2 dengan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 86,7%. Jika dibandingkan data dari siklus I dan siklus II maka diperoleh nilai rata-rata pada 20 siswa disiklus I bertambah sebanyak 6 siswa disiklus II menjadi 26 siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas dalam belajar berkurang dari 10 siswa yang tidak tuntas disiklus I menjadi 4 siswa di siklus II. Karena telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar siswa dan mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II maka dapat disimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan kemampuan pada materi penggunaan dan pemeliharaan alat ukur.

(5)

ii ABSTRACT

Rikardo Simbolon: Application of Cooperative Learning Model Group Investigation To Improve Learning Outcomes Uses And Maintenance Training Eye Test Equipment In Class X Technical Light Vehicle SMK Negeri 1 Balige. Thesis. Faculty of Engineering, University of Medan. 2016.

The purpose of this study is: To improve student learning outcomes in training eye use and maintenance of measuring instruments and determine the extent of the increase in the ability of students using cooperative learning model type Group Investigation on the matter measuring instrument functions. This research is a classroom action research. Subjects of this study were students of class X SMK Negeri 1 Balige as many as 30 people. The object of this research is to improve student learning outcomes by using a media-type of cooperative learning model of Group Investigation on material usage and maintenance of the system of measuring instruments. Based on the analysis results obtained studying the first cycle of 20 students (66,7%) have achieved mastery learning and 10 students (33,3%) are not yet complete. The average value of 72,2 grade level in classical completeness of 66.7%. In the second cycle which is an improvement of learning that has been given in the first cycle, of the test results obtained by studying the second cycle of 26 students (86,7%) have achieved mastery learning and 4 students (13,3%) are not yet complete. The average value increased to 78,2 grade level in classical learning completeness of 86,7%. If compared to the data from the first cycle and the second cycle of the obtained average value of the 20 students cycled I increased by 6 students cycled II to 26 students, while the students who have not completed the study was reduced from 10 students who did not complete cycled I to 4 students in the second cycle. Because it has met the criteria of completeness of student learning and increased from the first cycle and the second cycle it can be concluded that the use of cooperative learning model type Group Investigation can improve the ability of the material usage and maintenance of the measuring instrument.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah mencurahkan dan limpahkan berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur pada Siswa Kelas X TKR Smk Negeri 1 Balige Toba Samosir.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Bisrul Hapis Tambnan, ST, MT,selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis, yang

telah banyak memberikan bimbingan dan masukan sampai skripsi ini selesai dan

juga kepada semua pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini,

yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul ,MPd Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selakuKetua Jurusan Teknik Mesin

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin

Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Otomotif

Universitas Negeri Medan.

(7)

iv

7. Teristimewa kepada keluargaku terutama Ayah saya Saudin Simbolon dan

Ibu Panggabean Sinurat yang telah memberikan kasih sayangnya serta

dukungan baik moril maupun materil selama perkuliahan dan mendoakan

penulis untuk menyelesaikan studinya sehingga membuat penulis semangat

dalam mengerjakan skripsi.

8. Abang Kandung saya Mangiring Simbolon Spd, Doharmen Simbolon Spd

yang telah memberikan dukungan terhadap saya.

9. Sahabat-sahabat yang memberikan dukungan, semangat, motivasi dan

masukan selama ini kepada penulis, serta masih banyak pihak lain yang

membantu, sehingga selesainya skripsi ini disaat suka maupun duka, serta

krabat di PTO 2010 UNIMED dan adik stambuk UNIMED.

10.Buat rekan-rekan di komunitas Ncplus Indonesia yaitu Bapak Marudut

Silalahi Spd, Ojak Situngkir, Firman Malau,Jaselton Simamora,dan masih

banyak mitra usaha NCPLUSyang selalu memberikan dukungan kepada saya.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu penulis sangat senang dan mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca yang tentunya bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini

dikemudian hari. Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapat balasan yang

setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Medan, Februari 2016

Penulis,

(8)

v

BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ... 8

B. Kerangka Berpikir ... 17

C. Pengajuan Hipotesis ... 19

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

B. Subyek Penelitian ... 20

C. Obyek Penelitian ... 20

D. Definisi Operasional ... 20

E. Prosedur Penelitian ... 21

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28

(9)

vi

H. Indikator Keberhasilan ... 32

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33

1. Deskripsi Pra Tinakan ... 33

2. Hasil Tes Belajar ... 34

3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 36

4. Pelaksanaan Model Kooperatif Tipe Group Investigation ... 38

a. Siklus I ... 38

b. Siklus II ... 44

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

C. Temuan Penelitian ... 50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 53

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation ... 16

Tabel 2. Prosedur Kerja Pelaksanaan Tindakan... 23

Tabel 3. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ... 29

Tabel 4. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 30

Tabel 5. Pedoman Konversi Aktivitas Belajar Siswa ... 31

Tabel 6. Perolehan Nilai Post Tes Hasil Belajar Siswa ... 34

Tabel 7. Tingkat Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 36

Tabel 8. Tingkat Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus II... 36

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Penelitian Tindakan Model Suharsimi Arikunto ... 21

Gambar 2. Histogram Hasil Belajar Siswa ... 35

Gambar 3. Histogram Persentasi Hasil Belajar Siswa ... 35

Gambar 4. Histogram Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 37

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.Silabus ... 55

Lampiran 2. RPP ... 57

Lampiran 3.TesHasilBelajarSiklus I ... 73

Lampiran 4.TesHasilBelajarSikluus II ... 79

Lampiran 5.Kisi-Kisi TesHasilBelajarSiklus I dan II ... 85

Lampiran 6.LembarObservasiAktivitasSiswa... 87

Lampiran 7.DaftarNilaiHasilBelajarSiklus I ... 89

Lampiran 8.DaftarNilaiHasilBelajarSiklus II ... 91

Lampiran 9.HasilObservasiAktivitasSiswaSiklus I ... 95

Lampiran 10.HasilObservaiAktivitasSiswaSiklus II ... 97

Lampiran 11.DaftarNilaiKelompokSiklus I ... 101

Lampiran 12.DaftarNilaiKelompokSiklus II ... 104

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga

Pendidikan Nasional yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu

sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional (UUSPN) (2004), yang menyebutkan bahwa “ pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama

untuk bekerja dalam bidang tertentu.” SMK bertujuan untuk menghasilkan lulusan

yang berkualitas, kreatif dan siap kerja sesuai dengan bidang keteknikan yang

dimiliki.Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK

(2006) menyebutkan, SMK memiliki tujuan untuk :

(1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan di dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetisi dalam program keahlian yang dipilihnya, (2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, (4) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetesi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya.

SMK Negeri 1 Balige merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan

di Sumatera Utara yang lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dan

(14)

2

di SMK Negeri 1 Balige diajarkan beberapa bidang kompetensi keahlian, salah

satunya adalah Teknik Kendaraan Ringan., yang melaksanakan berbagai kegiatan

belajar yang terdiri dari beberapa mata diklat. Salah satu mata diklat program

keahlian TKR adalah mata diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur.

Mata diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur merupakan salah

satu mata diklat wajib bagi siswa keahlian mekanik otomotif. Setelah mempelajari

mata diklat ini, diharapkan bagi siswa agar dapat menerangkan fungsi,

konstruksi, cara/metoda pengukuran, serta dapat menggunakan alat ukur tersebut

sekaligus dapat memeliharanya.

Pada kenyataannya hasil belajar untuk mata diklat Penggunaan dan

Pemeliharaan Alat Ukur di SMK Negeri 1 Balige masih tergolong lebih rendah

bila dibandingkan dengan mata diklat produktif lainnya. Hal ini terlihat dari hasil

observasi yang dilakukan pada DKN (daftar kumpulan nilai) siswa kelas X

Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Balige semester

genap tahun ajaran 2013/2014 dan 2014/2015 menunjukkan hasil belajar mata

diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur masih terolong rendah. Perolehan

nilai hasil belajar mata diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur siswa

SMK Negeri 1 Balige pada tahun ajaran 2013/2014 dan 2014/2015.

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diberlakukan di SMK Negeri 1

Balige adalah 75. Namun berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada

tahun ajaran 2013/2014 sekitar 57,89 % dari 38 siswa tidak lulus atau hanya

memenuhi kriteria ketuntasan munimum. Sedangkan pada tahun ajaran

(15)

3

ketuntasan minimum. Jika melihat hasil ini tentu saja hasil belajar Penggunaan

dan Pemeliharaan alat ukur selama 2 tahun terakhir tergolong rendah.

Selain mengobservasi hasil belajar di atas peneliti juga melakukan

wawancara dengan guru mata diklat yang bersangkutan, ternyata hasil belajar

siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan minimum disebabkan oleh beberapa hal

diantaranya sebagai berikut.

1. Kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran dikarenakan guru

hanya menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran.

2. Guru tidak mengunakan model pembelajaran sehingga guru mengalami

kesulitan dalam menarik minat siswa untuk belajar.

3. Terbatasnya sumber maupun bahan pelajaran yang dimiliki oleh siswa.

Data dalam uraian penjelasan di atas sangat memprihatinkan dan harus

banyak hal yang dilakukan agar hasil belajar mata diklat Penggunaan dan

Pemeliharaan Alat Ukur dapat menjadi lebih baik lagi. Untuk itu perlu dipikirkan

strategi yang jitu dan penerapan model belajar yang dapat lebih memotivasi siswa

untuk memperbaiki hasil belajar siswa.

Pada dasarnya proses belajar di sekolah diselenggarakan secara formal

agar dapat mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam

aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Setiap interaksi yang terjadi

antara Guru dengan siswa pada proses belajar mengajar dipengaruhi oleh

lingkungannya, yang tak lain adalah siswa, guru, petugas perpustakaan, kepala

(16)

4

Untuk dapat mencapai hasil belajar yang sesua dengan tujuan pembeljaran,

siswa harus terlibat dengan berbagai aktivitas. Aktivitas yang dilakukan siswa

bukan hanya menulis dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Maka

dalam hal ini peran guru menjadi sangat penting untuk melibatkan siswa dalam

aktivitas belajar. Sebagai fasilitator, guru harus mampu memberikan dukungan

pada siswa dan menerapkan model yang kreatif.

Setelah meninjau beberapa model belajar yang mungkin dapat diterapkan,

peneliti melihat salah satu model pembelajaran kooperatif, yaitu tipe Group

Investigation. Model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam

prosesnya, karena model pembelajaran ini membuat peran serta masing-masing

peserta didik dalam kelompok terlibat dalam suatu penyelidikan.

Pembelajaran Group Investigation dimulai dengan pembentukan

kelompok, guru membagi siswa menjadi kelompok dalam bentuk heterogen.

Siswa dapat menentukan apa yang akan siswa investigasikan sehubungan dengan

upaya siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, sumber apa yang

dibutuhkan, siapa yaang akan melaksanakan dan bagaimana siswa akan

menampilkan proyek siswa yang sudah selesai di depan kelas.

Dengan melihat keunggulan model pembelajaran Kooperatif tipe Group

Investigation tersebut, maka perlu untuk mengadakan penelitian dengan

mengangkat judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

(17)

5

dan Pemeliharaan Alat Ukur pada Siswa Kelas X TKR SMK Negeri 1 Balige Toba Samosir.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka yang

menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Siswa kurang memahami materi pelajaran Penggunaan dan Pemeliharaan Alat

Ukur.

2. Siswa cenderung kurang aktif dalam mengikuti mata diklat Penggunaan dan

Pemeliharaan Alat Ukur.

3. Guru tidak mengunakan model pembelajaran yang sesuai, sehingga guru

mengalami kesulitan dalam menarik perhatian siswa untuk belajar.

4. Belum adanya Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation pada pembelajaran.

5. Fasilitas sekolah yang kurang memadai.

6. Terbatasnya sumber maupun bahan pelajaran yang dimiliki oleh siswa.

C. Batasan Masalah

Pada penelitian ini peneliti membatasi cakupan penelitian pada:

1. Proses pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Group Investigation pada mata diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat

(18)

6

2. Proses pembelajaran dilaksanakan pada Siswa Kelas X Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Balige Toba Samosir.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan penerapan

model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dapat meningkatkan

hasil belajar Mata Diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur pada Siswa

Kelas X TKR SMK Negeri 1 Balilge Toba Samosir?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah dengan penerapan

model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dapat meningkatkan

hasil belajar Mata Diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur pada Siswa

Kelas X TKR SMK Negeri 1 Balilge Toba Samosir.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi peneliti, sebagai masukan guna menambah wawasan dan pengetahuan

peneliti mengenai masalah yang diteliti.

2. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat

(19)

7

3. Bagi guru, sebagai masukan untuk dapat menentukan model pembelajaran

yang tepat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat

Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur.

4. Bagi kepala sekolah, sebagai masukan dalam usaha peningkatan kualitas

siswa.

5. Bagi universitas, sebagai sumbangan pikiran untuk bahan referensi penelitian

selanjutnya bagi Fakultas Teknik UNIMED khususnya program studi

(20)

53 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka diambil kesimpulan

sebagai berikut:

Model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dapat

meningkatkan hasil belajar mata diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur

pada siswa kelas X TKR SMK Negeri 1 Balige Toba Samosir, dimana pada Siklus

I dari 30 orang siswa diperoleh 20 siswa (66,7%) telah mencapai ketuntasan

belajar dan 10 siswa (33,3%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 72,2

dengan tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 66,7%. Pada siklus II

meningkat, menjadi 26 siswa (86,7%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 4

siswa (13,3%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 78,2

dengan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 86,7%. Dengan

demikian dapat dikatakan kelas tersebut telah tuntas belajar, karena terdapat >

85% siswa telah mencapai ketuntasan belajar klasikal.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disarankan:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar kepada guru khususnya guru mata pelajaran

(21)

54

Kooperatif tipe Group Investigation dalam mengajar materi penggunaan dan

pemeliharaan alat ukur

2. Menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

sebagai alternatif masukan bagi guru lain dalam proses pembelajaran karena

dapat meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi guru diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi pada akhir

pembelajaran yang telah dilakukan dan lebih baik setiap akhir pertemuan

dilakukan refleksi, sehingga kesulitan yang mempengaruhi keberhasilan

pembelajaran baik yang dialami baik temuan oleh guru maupun siswa pada

pembelajaran dapat diatasi dengan sesegera mungkin.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan permasalahan yang

sama, hendaknya memperhatikan strategi, model, metode dan media

pembelajaran yang sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan

supaya keberhasilan pembelajaran tercapai dan memberikan bukti fisik

observasi.

5. Bagi Kepala sekolah, SMK N 1 Balige Toba Samosir ,Bisa menyarankan

supaya guru kelas yang membawakan mata diklat penggunaan dan

pemeliharaan alat ukur bisa menggunakan metode Pembelajaran Grup

(22)

54

DAFTAR PUSTAKA

Maulana,(2014)Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Grup Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konstruksi Dan Operasi Rem Pada Siswa Kelas XI SMK TI Panca Budi Medan Tahun ajaran 2014/2015.Skripsi FT Universitas Negeri Medan,Medan.

Arikunto,dkk, (2008). PenelitianTindakanKelas. Jakarta: BumiAkasara.

Aunnurahman.(2012). BelajardanPebelajaran.Bandung: Alfabeta

Lubis(2014) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Grup Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mekanika Teknik Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat tahun ajaran 2013/2014.Skripsi FT Universitas Negeri Medan,Medan.

Ekawarna. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi (Gp Press Group).

Darmawan(2015)Penerapan Model Pembelajaran Tipe Grup Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Kelistrikan Siswa Kelas XI TK PI SMK Negeri 1 Talawi,Skripsi Universitas Negeri Medan.Medan

Isjoni.H. (2009).PembelajaranKooperatf. Yogyakarta: PustakaPelajar

Istarani.(2012). 58 Model PembelajaranInovatif.Medan: Media Persada

Jihad, A., & Haris, A. (2103). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Suprijono.A. (2012).Cooperative Learning. Yogyakarta: PustakaPelajar

Sasongko.(2013).

Gambar

Tabel 1.  Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation .............. 16
Gambar 1.  Penelitian Tindakan Model Suharsimi Arikunto ..............................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data pada penelitian tindakan kelas ini, hipotesis yang menyatakan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada mata

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan pemahaman konsep

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas V SD Negeri Mranggen Kidul

Tujuan penelitian: (1) Menghitung rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation;

Permasalahan dalam penelitian ini yang dapat dirumuskan adalah “Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada mata kuliah pengantar

Tujuan: (1) Untuk mendiskripsikan penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dengan media cerita bergambar pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)