PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PENGGUNAAN
DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR PADA
SISWA KELAS X TKRSMK NEGERI 1
BALIGE TOBA SAMOSIR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh:
RIKARDO SIMBOLON
5103122033
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
Rikardo Simbolon: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Diklat Penggunaan Dan Pemeliharaan Alat Ukur Pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Balige Toba Samosir. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016
Tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat penggunaan dan pemeliharaan alat ukur dan mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa dengan menggunakan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation pada materi fungsi alat ukur. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Balige sebanyak 30 orang. Objek penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan media menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation pada materi penggunaan dan pemeliharaan sistem alat ukur. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siklus I diperoleh 20 siswa (66,7%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 10 siswa (33,3%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 72,2 dengan tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 66,7%. Pada siklus II yang merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, dari hasil tes belajar siklus II diperoleh 26 siswa (86,7%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 4 siswa (13,3%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 78,2 dengan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 86,7%. Jika dibandingkan data dari siklus I dan siklus II maka diperoleh nilai rata-rata pada 20 siswa disiklus I bertambah sebanyak 6 siswa disiklus II menjadi 26 siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas dalam belajar berkurang dari 10 siswa yang tidak tuntas disiklus I menjadi 4 siswa di siklus II. Karena telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar siswa dan mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II maka dapat disimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan kemampuan pada materi penggunaan dan pemeliharaan alat ukur.
ii ABSTRACT
Rikardo Simbolon: Application of Cooperative Learning Model Group Investigation To Improve Learning Outcomes Uses And Maintenance Training Eye Test Equipment In Class X Technical Light Vehicle SMK Negeri 1 Balige. Thesis. Faculty of Engineering, University of Medan. 2016.
The purpose of this study is: To improve student learning outcomes in training eye use and maintenance of measuring instruments and determine the extent of the increase in the ability of students using cooperative learning model type Group Investigation on the matter measuring instrument functions. This research is a classroom action research. Subjects of this study were students of class X SMK Negeri 1 Balige as many as 30 people. The object of this research is to improve student learning outcomes by using a media-type of cooperative learning model of Group Investigation on material usage and maintenance of the system of measuring instruments. Based on the analysis results obtained studying the first cycle of 20 students (66,7%) have achieved mastery learning and 10 students (33,3%) are not yet complete. The average value of 72,2 grade level in classical completeness of 66.7%. In the second cycle which is an improvement of learning that has been given in the first cycle, of the test results obtained by studying the second cycle of 26 students (86,7%) have achieved mastery learning and 4 students (13,3%) are not yet complete. The average value increased to 78,2 grade level in classical learning completeness of 86,7%. If compared to the data from the first cycle and the second cycle of the obtained average value of the 20 students cycled I increased by 6 students cycled II to 26 students, while the students who have not completed the study was reduced from 10 students who did not complete cycled I to 4 students in the second cycle. Because it has met the criteria of completeness of student learning and increased from the first cycle and the second cycle it can be concluded that the use of cooperative learning model type Group Investigation can improve the ability of the material usage and maintenance of the measuring instrument.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah mencurahkan dan limpahkan berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur pada Siswa Kelas X TKR Smk Negeri 1 Balige Toba Samosir.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Bisrul Hapis Tambnan, ST, MT,selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis, yang
telah banyak memberikan bimbingan dan masukan sampai skripsi ini selesai dan
juga kepada semua pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini,
yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul ,MPd Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selakuKetua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin
Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Otomotif
Universitas Negeri Medan.
iv
7. Teristimewa kepada keluargaku terutama Ayah saya Saudin Simbolon dan
Ibu Panggabean Sinurat yang telah memberikan kasih sayangnya serta
dukungan baik moril maupun materil selama perkuliahan dan mendoakan
penulis untuk menyelesaikan studinya sehingga membuat penulis semangat
dalam mengerjakan skripsi.
8. Abang Kandung saya Mangiring Simbolon Spd, Doharmen Simbolon Spd
yang telah memberikan dukungan terhadap saya.
9. Sahabat-sahabat yang memberikan dukungan, semangat, motivasi dan
masukan selama ini kepada penulis, serta masih banyak pihak lain yang
membantu, sehingga selesainya skripsi ini disaat suka maupun duka, serta
krabat di PTO 2010 UNIMED dan adik stambuk UNIMED.
10.Buat rekan-rekan di komunitas Ncplus Indonesia yaitu Bapak Marudut
Silalahi Spd, Ojak Situngkir, Firman Malau,Jaselton Simamora,dan masih
banyak mitra usaha NCPLUSyang selalu memberikan dukungan kepada saya.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis sangat senang dan mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang tentunya bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini
dikemudian hari. Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Medan, Februari 2016
Penulis,
v
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ... 8
B. Kerangka Berpikir ... 17
C. Pengajuan Hipotesis ... 19
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20
B. Subyek Penelitian ... 20
C. Obyek Penelitian ... 20
D. Definisi Operasional ... 20
E. Prosedur Penelitian ... 21
F. Teknik Pengumpulan Data ... 28
vi
H. Indikator Keberhasilan ... 32
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33
1. Deskripsi Pra Tinakan ... 33
2. Hasil Tes Belajar ... 34
3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 36
4. Pelaksanaan Model Kooperatif Tipe Group Investigation ... 38
a. Siklus I ... 38
b. Siklus II ... 44
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48
C. Temuan Penelitian ... 50
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 53
B. Saran ... 53
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation ... 16
Tabel 2. Prosedur Kerja Pelaksanaan Tindakan... 23
Tabel 3. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ... 29
Tabel 4. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 30
Tabel 5. Pedoman Konversi Aktivitas Belajar Siswa ... 31
Tabel 6. Perolehan Nilai Post Tes Hasil Belajar Siswa ... 34
Tabel 7. Tingkat Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 36
Tabel 8. Tingkat Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus II... 36
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Penelitian Tindakan Model Suharsimi Arikunto ... 21
Gambar 2. Histogram Hasil Belajar Siswa ... 35
Gambar 3. Histogram Persentasi Hasil Belajar Siswa ... 35
Gambar 4. Histogram Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 37
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.Silabus ... 55
Lampiran 2. RPP ... 57
Lampiran 3.TesHasilBelajarSiklus I ... 73
Lampiran 4.TesHasilBelajarSikluus II ... 79
Lampiran 5.Kisi-Kisi TesHasilBelajarSiklus I dan II ... 85
Lampiran 6.LembarObservasiAktivitasSiswa... 87
Lampiran 7.DaftarNilaiHasilBelajarSiklus I ... 89
Lampiran 8.DaftarNilaiHasilBelajarSiklus II ... 91
Lampiran 9.HasilObservasiAktivitasSiswaSiklus I ... 95
Lampiran 10.HasilObservaiAktivitasSiswaSiklus II ... 97
Lampiran 11.DaftarNilaiKelompokSiklus I ... 101
Lampiran 12.DaftarNilaiKelompokSiklus II ... 104
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga
Pendidikan Nasional yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu
sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional (UUSPN) (2004), yang menyebutkan bahwa “ pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu.” SMK bertujuan untuk menghasilkan lulusan
yang berkualitas, kreatif dan siap kerja sesuai dengan bidang keteknikan yang
dimiliki.Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK
(2006) menyebutkan, SMK memiliki tujuan untuk :
(1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan di dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetisi dalam program keahlian yang dipilihnya, (2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, (4) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetesi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya.
SMK Negeri 1 Balige merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan
di Sumatera Utara yang lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dan
2
di SMK Negeri 1 Balige diajarkan beberapa bidang kompetensi keahlian, salah
satunya adalah Teknik Kendaraan Ringan., yang melaksanakan berbagai kegiatan
belajar yang terdiri dari beberapa mata diklat. Salah satu mata diklat program
keahlian TKR adalah mata diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur.
Mata diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur merupakan salah
satu mata diklat wajib bagi siswa keahlian mekanik otomotif. Setelah mempelajari
mata diklat ini, diharapkan bagi siswa agar dapat menerangkan fungsi,
konstruksi, cara/metoda pengukuran, serta dapat menggunakan alat ukur tersebut
sekaligus dapat memeliharanya.
Pada kenyataannya hasil belajar untuk mata diklat Penggunaan dan
Pemeliharaan Alat Ukur di SMK Negeri 1 Balige masih tergolong lebih rendah
bila dibandingkan dengan mata diklat produktif lainnya. Hal ini terlihat dari hasil
observasi yang dilakukan pada DKN (daftar kumpulan nilai) siswa kelas X
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Balige semester
genap tahun ajaran 2013/2014 dan 2014/2015 menunjukkan hasil belajar mata
diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur masih terolong rendah. Perolehan
nilai hasil belajar mata diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur siswa
SMK Negeri 1 Balige pada tahun ajaran 2013/2014 dan 2014/2015.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diberlakukan di SMK Negeri 1
Balige adalah 75. Namun berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada
tahun ajaran 2013/2014 sekitar 57,89 % dari 38 siswa tidak lulus atau hanya
memenuhi kriteria ketuntasan munimum. Sedangkan pada tahun ajaran
3
ketuntasan minimum. Jika melihat hasil ini tentu saja hasil belajar Penggunaan
dan Pemeliharaan alat ukur selama 2 tahun terakhir tergolong rendah.
Selain mengobservasi hasil belajar di atas peneliti juga melakukan
wawancara dengan guru mata diklat yang bersangkutan, ternyata hasil belajar
siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan minimum disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya sebagai berikut.
1. Kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran dikarenakan guru
hanya menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran.
2. Guru tidak mengunakan model pembelajaran sehingga guru mengalami
kesulitan dalam menarik minat siswa untuk belajar.
3. Terbatasnya sumber maupun bahan pelajaran yang dimiliki oleh siswa.
Data dalam uraian penjelasan di atas sangat memprihatinkan dan harus
banyak hal yang dilakukan agar hasil belajar mata diklat Penggunaan dan
Pemeliharaan Alat Ukur dapat menjadi lebih baik lagi. Untuk itu perlu dipikirkan
strategi yang jitu dan penerapan model belajar yang dapat lebih memotivasi siswa
untuk memperbaiki hasil belajar siswa.
Pada dasarnya proses belajar di sekolah diselenggarakan secara formal
agar dapat mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam
aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Setiap interaksi yang terjadi
antara Guru dengan siswa pada proses belajar mengajar dipengaruhi oleh
lingkungannya, yang tak lain adalah siswa, guru, petugas perpustakaan, kepala
4
Untuk dapat mencapai hasil belajar yang sesua dengan tujuan pembeljaran,
siswa harus terlibat dengan berbagai aktivitas. Aktivitas yang dilakukan siswa
bukan hanya menulis dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Maka
dalam hal ini peran guru menjadi sangat penting untuk melibatkan siswa dalam
aktivitas belajar. Sebagai fasilitator, guru harus mampu memberikan dukungan
pada siswa dan menerapkan model yang kreatif.
Setelah meninjau beberapa model belajar yang mungkin dapat diterapkan,
peneliti melihat salah satu model pembelajaran kooperatif, yaitu tipe Group
Investigation. Model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation
merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam
prosesnya, karena model pembelajaran ini membuat peran serta masing-masing
peserta didik dalam kelompok terlibat dalam suatu penyelidikan.
Pembelajaran Group Investigation dimulai dengan pembentukan
kelompok, guru membagi siswa menjadi kelompok dalam bentuk heterogen.
Siswa dapat menentukan apa yang akan siswa investigasikan sehubungan dengan
upaya siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, sumber apa yang
dibutuhkan, siapa yaang akan melaksanakan dan bagaimana siswa akan
menampilkan proyek siswa yang sudah selesai di depan kelas.
Dengan melihat keunggulan model pembelajaran Kooperatif tipe Group
Investigation tersebut, maka perlu untuk mengadakan penelitian dengan
mengangkat judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
5
dan Pemeliharaan Alat Ukur pada Siswa Kelas X TKR SMK Negeri 1 Balige Toba Samosir.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Siswa kurang memahami materi pelajaran Penggunaan dan Pemeliharaan Alat
Ukur.
2. Siswa cenderung kurang aktif dalam mengikuti mata diklat Penggunaan dan
Pemeliharaan Alat Ukur.
3. Guru tidak mengunakan model pembelajaran yang sesuai, sehingga guru
mengalami kesulitan dalam menarik perhatian siswa untuk belajar.
4. Belum adanya Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation pada pembelajaran.
5. Fasilitas sekolah yang kurang memadai.
6. Terbatasnya sumber maupun bahan pelajaran yang dimiliki oleh siswa.
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini peneliti membatasi cakupan penelitian pada:
1. Proses pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation pada mata diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat
6
2. Proses pembelajaran dilaksanakan pada Siswa Kelas X Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Balige Toba Samosir.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan penerapan
model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dapat meningkatkan
hasil belajar Mata Diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur pada Siswa
Kelas X TKR SMK Negeri 1 Balilge Toba Samosir?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah dengan penerapan
model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dapat meningkatkan
hasil belajar Mata Diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur pada Siswa
Kelas X TKR SMK Negeri 1 Balilge Toba Samosir.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi peneliti, sebagai masukan guna menambah wawasan dan pengetahuan
peneliti mengenai masalah yang diteliti.
2. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat
7
3. Bagi guru, sebagai masukan untuk dapat menentukan model pembelajaran
yang tepat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat
Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur.
4. Bagi kepala sekolah, sebagai masukan dalam usaha peningkatan kualitas
siswa.
5. Bagi universitas, sebagai sumbangan pikiran untuk bahan referensi penelitian
selanjutnya bagi Fakultas Teknik UNIMED khususnya program studi
53 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka diambil kesimpulan
sebagai berikut:
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dapat
meningkatkan hasil belajar mata diklat Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur
pada siswa kelas X TKR SMK Negeri 1 Balige Toba Samosir, dimana pada Siklus
I dari 30 orang siswa diperoleh 20 siswa (66,7%) telah mencapai ketuntasan
belajar dan 10 siswa (33,3%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 72,2
dengan tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 66,7%. Pada siklus II
meningkat, menjadi 26 siswa (86,7%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 4
siswa (13,3%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 78,2
dengan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 86,7%. Dengan
demikian dapat dikatakan kelas tersebut telah tuntas belajar, karena terdapat >
85% siswa telah mencapai ketuntasan belajar klasikal.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disarankan:
1. Dalam kegiatan belajar mengajar kepada guru khususnya guru mata pelajaran
54
Kooperatif tipe Group Investigation dalam mengajar materi penggunaan dan
pemeliharaan alat ukur
2. Menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation
sebagai alternatif masukan bagi guru lain dalam proses pembelajaran karena
dapat meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi guru diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi pada akhir
pembelajaran yang telah dilakukan dan lebih baik setiap akhir pertemuan
dilakukan refleksi, sehingga kesulitan yang mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran baik yang dialami baik temuan oleh guru maupun siswa pada
pembelajaran dapat diatasi dengan sesegera mungkin.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan permasalahan yang
sama, hendaknya memperhatikan strategi, model, metode dan media
pembelajaran yang sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan
supaya keberhasilan pembelajaran tercapai dan memberikan bukti fisik
observasi.
5. Bagi Kepala sekolah, SMK N 1 Balige Toba Samosir ,Bisa menyarankan
supaya guru kelas yang membawakan mata diklat penggunaan dan
pemeliharaan alat ukur bisa menggunakan metode Pembelajaran Grup
54
DAFTAR PUSTAKA
Maulana,(2014)Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Grup Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konstruksi Dan Operasi Rem Pada Siswa Kelas XI SMK TI Panca Budi Medan Tahun ajaran 2014/2015.Skripsi FT Universitas Negeri Medan,Medan.
Arikunto,dkk, (2008). PenelitianTindakanKelas. Jakarta: BumiAkasara.
Aunnurahman.(2012). BelajardanPebelajaran.Bandung: Alfabeta
Lubis(2014) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Grup Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mekanika Teknik Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat tahun ajaran 2013/2014.Skripsi FT Universitas Negeri Medan,Medan.
Ekawarna. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi (Gp Press Group).
Darmawan(2015)Penerapan Model Pembelajaran Tipe Grup Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Kelistrikan Siswa Kelas XI TK PI SMK Negeri 1 Talawi,Skripsi Universitas Negeri Medan.Medan
Isjoni.H. (2009).PembelajaranKooperatf. Yogyakarta: PustakaPelajar
Istarani.(2012). 58 Model PembelajaranInovatif.Medan: Media Persada
Jihad, A., & Haris, A. (2103). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Suprijono.A. (2012).Cooperative Learning. Yogyakarta: PustakaPelajar
Sasongko.(2013).