ANALISIS KARAKTERISTIK PERMUKIMAN DI
ATAS AIR KELURAHAN PASAR BELAKANG,
KECAMATAN SIBOLGA KOTA,
KOTA SIBOLGA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Prodi D-3 Teknik Sipil
Oleh:
NIKITA SIBARANI
NIM: 5133210064
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRACT
Nikita Sibarani, NIM 5133210064 “ANALISIS KARAKTERISTIK PERMUKIMAN DI ATAS AIR KELURAHAN PASAR BELAKANG, KECAMATAN SIBOLGA KOTA, KOTA SIBOLGA”. Medan ; Fakultas Teknik, Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Prodi D-3 Teknik Sipil, Universitas Negeri Medan, 2016.
Masalah permukiman merupakan suatu masalah yang kompleks dan berhubungan dengan sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya yang membutuhkan perhatian yang khusus. Seperti permukiman di Kelurahan Pasar Belakang, permukiman ini merupakan salah satu permukiman berbasis air yang berada di wilayah Kota Sibolga. Kawasan pesisir yang berkembang pesat menjadi lokasi bermukimnya masyarakat ini berada di Kecamatan Sibolga Kota yang secara geografis terletak010 42” – 010 43” LU dan 980 45” – 980 47” BT.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik rumah tinggal dan karakteristik permukiman di atas air Kelurahan Pasar Belakang lalu membandingkan dengan teori yang ada. Supaya tujuan tersebut tercapai, maka dilakukan penelitian dengan survey langsung ke lapangan dan studi kepustakaan. Untuk mendapatkan data yang akurat maka diambillah sampel secara acak lalu memberikan kuisioner guna mendapat data yang pasti. Selain itu di lakukan pengambilan data dari instansi – instansi terkait untuk melengkapi hasil survey yang ada.
Output yang dihasilkan pada penelitian ini adalah karakteristik berupa bentuk fisik bangunan rumah panggung non permanen sampai yang darurat. Dengan tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi maka tingkat kesejahteraan kehidupan masyarakatpun sangatlah rendah. Hal ini di pengaruhi oleh tingkat pendidikan dan ekonomi yang sangat rendah pula. Berdasarkan kondisi di lapangan dan data dari kelurahan, didapat kesimpulan bahwa secara umum masyarakat yang memilih tinggal di daerah pesisir menggantungkan hidupnya pada hasil laut. Permukiman di atas air Kelurahan Pasar Belakang ini, bukan merupakan permukiman yang berwawasan lingkungan melainkan jenis permukiman kumuh. Keberadaan bangunan di atas air berupa rumah penduduk merupakan bangunan liar yang sangat mengganggu ekosistem air laut sebab segala aktivitas termasuk pembuangan rumah tangga dibuang langsung ke laut.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya, yang memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga Tugas Akhir ini
dapat diselesaikan.
Tugas Akhir ini berjudul “ANALISIS KARAKTERISTIK
PERMUKIMAN DI ATAS AIR KELURAHAN PASAR BELAKANG,
KECAMATAN SIBOLGA KOTA, KOTA SIBOLGA”, yang merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi D-3 Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Dalam proses penulisan Tugas Akhir ini, banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini tidak lupa ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Rachmat Mulyana M.Si sebagai dosen pembimbing Tugas Akhir yang
telah mengarahkan dan membimbing penulis selama penyusunan Tugas
Akhir ini.
2. Prof. Dr. Harun Sitompul M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik.
3. Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan.
4. Irma Novrianty, S.T., M.Ds. selaku Ketua Prodi Teknik Sipil D3 .
5. Kinanti Wijaya M.Sc (Pembimbing Akademik), Ir. Meuthia Fadila,
M.Eng.Sc, dan Syafiatun Siregar, ST.,MT selaku Penguji.
7. Teristimewa kepada Keluarga Besar Sibarani dan Sitompul, oppung
tercinta (Br. Siahaan & Br. Tobing), orangtua (Harri Sibarani & Eppy
Agustina Sitompul) dan adik – adikku tercinta (Desi Sibarani, Tessa
Lonika Sibarani, Evivania Sibarani,& Enrogel Sibarani) yang telah
memberikan bantuan dan dukungan sehingga Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan.
8. Sahabat - sahabat yang selalu mendukung Romarta Hutagalung, Noni
Purba, Intan Sihombing, Duma Marbun, Ricky Samosir, dan Putri
Siahaan.
9. Agnes A Sinambela, Miranda Sitepu, Solafide Sitompul, Chikal
Wirangga, M. Apri Anggi, M. Zuhri Harahap, Lince Siahaan, Indri
Simanjuntak, Ilmil M Siagian, Doresli Marbun, Julianti Siregar,
Romantin Simbolon, , serta rekan-rekan Mahasiswa Prodi Teknik
Sipil-D3 stambuk 2013 yang telah memberikan dukungan serta bantuan dalam
menyelesaikan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini.
10. Rekan – rekan sebenang biru Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
(GMKI) Cabang Medan dan komisariat FT-UNIMED
11. Keluarga besar Himpunan Pemuda – Pemudi Silindung (HIPSI) yang
tidak lupa menyemangati penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini..
Akhir kata, diharapkan agar Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca pada umumnya. Sangat disadari bahwa isi Tugas Akhir ini masih sangat
membangun sangat diharapkan guna menyempurnakan Tugas Akhir ini. Sekian
dan terimakasih.
Medan, September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
E. Bentuk Pola Lingkungan Permukiman ... 10
G. Permukiman Padat di Pusat Kota ... 13
H. Kebijakan Permukiman ... 14
I. Pendekatan Upaya Penanganan Lingkungan Padat ... 15
J. Lingkungan Permukiman dan Tata Bangunan ... 17
K. Rumah ... 21
L. Konsep Rumah ... 22
M. Kaidah dalam Perencanaan Rumah... 24
N. Pengertian Kawasan Pesisir ... 25
O. Sempadan Pantai ... 26
P. Defenisi dan Sejarah Permukiman di Atas Air ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 29
B. Jenis dan Sumber data ... 29
C. Metode... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ... 30
BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Karakteristik Kota Madya Sibolga ... 33
2. Karakteristik Kecamatan Sibolga Kota ... 34
3. Karakteristik Kelurahan Pasar Belakang ... 36
B. Analisis Data 1. Karakteristik Permukiman di Atas Air ... 41
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan... 70
B. Saran... 71
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Kecamatan Sibolga Kota... 35
Tabel 2. Batas Wilayah Kecamatan Sibolga Kota ... 35
Tabel 3. Kelurahan di Kecamatan Sibolga Kota ... 36
Tabel 4. Batas Wilayah Kelurahan Pasar Belakang ... 37
Tabel 5. Data Poskamling ... 39
Tabel 6. Jumlah Penduduk Bedasarkan Gender Kelurahan Pasar Belakang ... 39
Tabel 7. Sumber Mata Pencaharian Masyarakat Kelurahan Pasar Belakang ... 39
Tabel 8. Etnis/Suku Masyarakat Kelurahan Pasar Belakang ... 40
Tabel 9. Proyeksi Penduduk Kelurahan Pasar Belakang Tahun 2013-2015 ... 41
Tabel 10. Bentuk dan Ukuran Pondasi Rumah di Atas Air. ... 49
Tabel 11. Sarana dan Prasarana Pondasi Rumah di Atas Air ... 51
Tabel 12. Karakteristik Penghuni Rumah di Permukiman Atas Air Kelurahan Pasar Belakang ... 68
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bentuk Permukiman... 9
Gambar 2. Ilustrasi KDH ... 17
Gambar 3. Kantor Kelurahan Pasar Belakang ... 37
Gambar 4. Kapal Nelayan ... 42
Gambar 5. Usaha Menambah Penghasilan... 42
Gambar 6. Usaha Berjualan di Depan Rumah ... 43
Gambar 7. Usaha Ikan Asin ... 43
Gambar 8. Meteran Listrik... 46
Gambar 9. Meteran PDAM ... 47
Gambar 10. Akses Jalan dari Beton ... 47
Gambar 11. Akses Jalan dari Kayu ... 48
Gambar 12. Kayu Pancang Sebagai Pondasi ... 49
Gambar 13. Beton Berbentuk Balok sebagai Pondasi ... 50
Gambar 14. Beton Berbentuk Silinder sebagai Pondasi ... 50
Gambar 15. Sarana dan Prasarana... 52
Gambar 16. Rumah di Atas Air ... 53
Gambar 17. Penerangan ... 53
Gambar 18. Peranginan ... 54
Gambar 19. Sumber Air Bersih... 54
Gambar 20. Toilet/Kamar Mandi... 56
Gambar 21. Tempat Mencuci Piring dan Kain ... 56
Gambar 23. Dinding Terbuat dari Kayu ... 57
Gambar 24. Lantai Terbuat dari Kayu ... 57
Gambar 25. Jendela... 58
Gambar 26. Jendela... 59
Gambar 27. Pintu ... 59
Gambar 28. Pintu ... 60
Gambar 29. Ventilasi ... 61
Gambar 30. Pencemaran Lingkungan ... 62
Gambar 31.Bahan Bangunan Rumah di Atas Air ... 64
Gambar 32. Warna Rumah... 64
Gambar 33. Kondisi Rumah di Atas Air... 65
Gambar 34. Penghijauan di Pekarangan Rumah... 66
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Judul Tugas Akhir
Lampiran 2. Surat Penugasan Dosen Pembimbing
Lampiran 3. Surat Pergantian Judul Tugas Akhir
Lampiran 4. Surat Rekomendasi Penelitian dan Pengambilan Data ke Kantor
Balitbang Kota Sibolga
Lampiran 5. Surat Pemberitahuan Penelitian Ke Kantor Kelurahan Dari Kantor
Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Sibolga
Lampiran 6. Surat Rekomendasi Penelitian Dan Pengambilan Data Ke Kantor
Kelurahan Pasar Belakang
Lampiran 7. Surat Balasan Izin Penelitian Dari Kelurahan Pasar Belakang,
Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga
Lampiran 8. Daftar Asistensi Tugas Akhir
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam Darda (2009) dijelaskan secara rinci bahwa, Indonesia merupakan
negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia yang memiliki kurang lebih 17.508
pulau dan sekitar 75 % dari luas wilayahnya atau kurang lebih 5,8 juta km2
merupakan lautan dengan garis pantai yang membentang sepanjang 81.000 km.
Dengan fakta tersebut kawasan pesisir mempunyai potensi yang sangat besar.
Kawasan ini memiliki potensi baik secara lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya
yang tentunya perlu dikelola secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat dan
perlu dijaga keberlanjutannya. Karakteristik kawasan pesisir dan juga kawasan di atas
air sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti: kondisi geografis, iklim,
permukiman, masyarakat dengan nilai-nilai budaya yang bermukim di kawasan
tersebut. Keberadaaan permukiman di atas air sesungguhnya merupakan sebuah
fenomena yang banyak terdapat di kota-kota berbasis air pada beberapa wilayah di
Indonesia. Keberadaan permukiman di atas air pada kota-kota berbasis air
sesungguhnya telah ada sejak awal berdirinya kota tersebut. Budaya bermukim di atas
air bahkan telah ada sejak awal mula manusia hidup di sepanjang sungai dan kawasan
perairan lainnya (laut, pesisir dan danau). Budaya bermukim di atas air, ditandai
dengan didirikannya permukiman di sepanjang pesisir, dimana perkembangan
2
Sejak dulu kehidupan masyarakat di sepanjang pesisir tumbuh secara spontan
dan linier mengikuti aliran sungai/pantai. Dan saat ini, kondisi serta keberadaan
permukiman di atas air masih dapat dijumpai pada beberapa permukiman tradisional
perkotaan yang berbasis air dengan memperlihatkan karakteristik baik secara fisik
lingkungan maupun tradisi/budaya bermukim di atas air. Secara fisik, bentuk
arsitektur tradisional yang banyak dijumpai di atas air adalah rumah panggung dan
bangunan rakit (lanting) yang sekaligus merupakan wujud budaya mereka dalam
bermukim dan beradaptasi dengan lingkungannya yang berbasis air. Karakteristik
permukiman tradisional berbasis air juga didukung dengan keberadaan suku-suku di
Indonesia yang kaya akan budaya. Kondisi ini menempatkan kawasan pesisir dan laut
sebagai tempat yang istimewa. Potensi berupa terbangunnya permukiman dan
perumahan di atas perairan dapat menjadi suatu solusi bagi masalah penyediaan
perumahan sebagai implikasi keterbatasan lahan baru. Wilayah pesisir merupakan
satu areal dalam lingkungan hidup yang sangat penting diperhatikan baik pengelolaan
secara administrasi, pengelolaan habitat hidup, maupun pengelolaan sanitasi
lingkungan hidup.
Permukiman di wilayah pesisir terjadi hampir di seluruh wilayah pesisir di
Indonesia termasuk di Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota
Madya Sibolga. Sayangnya, secara umum upaya pengelolaan rumah dan wilayah
pesisir termasuk komponen rumah dan komponen sanitasi lingkungan pesisir masih
belum dilakukan secara maksimal dan lebih mengarah ke kondisi yang kurang sehat,
3
yang sehat dapat dilihat dari akses terhadap air bersih, penggunaan jamban keluarga,
jenis lantai rumah, jenis dinding sera sistem sirkulasi udara atau ventilasi. Cakupan
rumah tangga di Indonesia yang memiliki air bersih sebesar 81,5%, terdapat 52,72%
rumah tangga memiliki jarak sumber air minum dari pompa/sumur/mata air terhadap
tempat penampungan kotoran akhir/tinja sebesar > 10 meter, dan 22% rumah tangga
di Indonesia masih mempunyai kebiasaan buruk dalam hal membuang sampah.
Rumah tangga yang sudah membuang sampahnya dengan baik hanya 21%, dan 57%
rumah tangga cara membuang sampahnya tergolong cukup baik, dan ruma tangga
persentase rumah tangga yang memiliki sendiri fasilitas tempat buang air besar
sebesar 59,86%, rumah tangga yang memiliki bersama 12,95%, umum sebesar 4,33%
dan tidak ada sebesar 22,85%, sedangkan rumah tangga yang mempunyai jenis lantai
yang memenuhi syarat kesehatan hanya 47,2%. Darda (2009)
Demikianlah berbagai hal di atas menjadi alasan ketertarikan penulis sehingga
mengangkat judul tugas akhir dan melakukan penelitian tentang “Analisis
Karakteristik Permukiman di Atas Air Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan
4
B. Identifikasi Masalah
Dari penelitian ini akan dilihat bagaimana karakteristik rumah tinggal dan
permukiman atas air di sekitar pantai atau daerah pesisir akibat keterbatasan
masyarakat, sempitnya lahan yang tersedia, maupun akibat budaya masyarakat yang
tinggal di Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini merupakan penelitian di bidang arsitektur perumahan,
lingkungan dan permukiman untuk mengidentifikasikan karakteristik rumah dan
karakteristik permukiman di daerah pesisir khususnya rumah perairan yang
menitikberatkan antara lain:
1. Lokasi penelitian dalam penulisan tugas akhir ini adalah permukiman
masyarakat yang berada di Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga
Kota, Kota Sibolga yaitu di daerah yang permukimannya kurang terencana
dengan baik dan pemanfaatan lahan yang ada sangat tidak efektif.
2. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah rumah penduduk pada
pemukiman di atas air tepatnya di daerah pesisir.
3. Melihat bentuk fisik rumah tinggal penduduk pada pemukiman yang berada di
daerah pesisir yang berupa bangunan atas air.
4. Melihat bagaimana karakteristik pemukiman sampai pengalihan fungsi lahan
(bagaimana daerah digunakan menjadi permukiman penduduk) pada
5
D. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dalam penelitian di kawasan permukiman di atas air
yang berada di Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik rumah tinggal di atas air ?
2. Bagaimana karakteristik permukiman di atas air ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Dapat mengetahui karakteristik rumah tinggal di atas air pada Kelurahan Pasar
Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga.
2. Mengetahui karakteristik permukiman di atas air pada Kelurahan Pasar
Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga.
F. Manfaat Penelitian
1. Memahami karakteristik rumah tinggal dan mengetahui karakteristik
permukiman di atas air yang terletak di Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan
Sibolga Kota, Kota Sibolga.
2. Dapat memberi kontribusi bagi masyarakat berupa ilmu pengetahuan dalam
memberikan sumbangan kajian tentang penerapan lingkungan pemukiman sehat
6
tanggung jawab terhadap lingkungan untuk meningkatkan taraf kesehatan
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Masalah permukiman merupakan suatu masalah yang kompleks
yang berhubungan dan berkaitan dengan sosial, ekonomi, buadaya, ekologi, dan
sebagainya. Permukiman berkaitan erat dengan proses pembangunan yang
menyangkut masalah lingkungan sekitarnya. Kepadatan permukiman dan
banyaknya jumlah penduduk menjadi sumber peningkatan konsentrasi
permukiman yang sering kali tidak diikuti dengan peningkatan sarana dan
prasarana permukiman. Secara umum, permukiman di Atas Air Kelurahan Pasar
Belakang merupakan jenis permukiman kumuh yang dihuni oleh penduduk
dengan mata pencaharian sebagai nelayan. Tingkat kesejahteraan masyarakat
sekitar termasuk dalam golongan menengah kebawah. Hal ini diakibat oleh
tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi yang rendah. Pola permukiman penduduk
di kelurahan Pasar Belakang adalah pola permukiman memanjang (linear) dengan
mengikuti garis pantai dan menjorok ke arah laut. Pola permukiman ini masih
sangat jauh dari perhatian pemerintah sehingga tidaklah tertata dengan baik. Hal
tersebut dapat dilihat dari padatnya rumah penduduk yang seakan berdesak –
desakan. Akibatnya, sirkulasi udara sangatlah minim karena untuk pengadaan
jendelapun sangat sulit. Masyarakat sekitar dan pemerintah belum mampu untuk
sama - sama menanamkan sifat peduli lingkungan demi kenyamanan dan
71
2. Memiliki sebuah rumah yang sehat serta nyaman bagi seluruh
pemilik dan anggota keluarga tentunya akan menjadi dambaan dan impian bagi
setiap keluarga. Karena dengan adanya rumah yang telah memenuhi kriteria
rumah sehat akan meningkatkan derajat kesehatan seluruh anggota keluarga yang
ada dalam rumah. Karakteristik rumah tinggal di atas air Kelurahan Pasar
Belakang, merupakan jenis rumah panggung yang sangat sederhana bahkan dapat
dikatakan darurat. Dalam sebuah rumah sederhana di kelurahan Pasar Belakang
ini, akibat keterbatasan ruang ditemukan lebih dari satu KK dalam satu rumah dan
itu sangat tidak sesuai dengan aturan kebutuhan minimum ruang bebas gerak yaitu
9m2. Pada umumnya, dalam satu rumah hanya terdapat 1-2 kamar tidur yang
biasanya hanya di tempati oleh kepala keluarga sedangkan anggota keluarga
lainnya tidur di ruang tamu. Dari pintu masuk, akan langsung terlihat dapur
karena dibangun tanpa sekat. Lantai hanya di lapisi dengan tikar atau karpet
seadanya untuk mengurangi kelembaban akibat air laut. Tidak di temukan spasi
antara rumah dengan rumah lainnya. Setiap rumah sudah memiliki MCK pribadi
namun, pembuangan air kotor serta limbah rumah tangga dibuang langsung ke
laut. Hal ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat dan mencemari
ekosistem laut.
B. SARAN
1. Sebenarnya, perlu adanya penyuluhan atau pendidikan singkat
terhadap masyarakat tentang konsep permukiman sehat berwawasan lingkungan
oleh pemerintah setempat. Kemudian, langkah selanjutnya bisa dilakukan
72
pembongkaran rumah – rumah yang tidak berpenghuni dan pembuangan sampah
– sampah yang telah lama menumpuk, penggantian bahan bangunan secara
serempak, pemilihan bahan bangunan yang standart, proses pengolahan limbah
yang baik dan benar, pembuatan septicktank komunal, sampai pembuatan ruang
bermain anak yang ramah lingkungan. Untuk itu di perlukan peran pemerintah
setempat untuk bersama-sama mengajak dan menghimbau masyarakat untuk
memajukan taraf kehidupan dari segala aspek demi kesejahteraan hidup
masyarakat. Mulai dari pemahaman tentang rumah sehat, menjaga ekosistem alam
dari pencemaran, rumah berwawasan lingkungan hingga pentingnya
gotongroyong.
2. Untuk mencapai taraf kesejahteraan dan kesehatan rumah tinggal
di atas air, sebenarnya bisa dimulai dari diri sendiri. Misalnya, membuang sampah
pada tempatnya, tidak membuang limbah sabun langsung ke laut, dll. Selain itu
diperlukan peran pemerintah setempat untuk bekerjasama dengan kedinasan
lainnya (dinas PU, dinas Tata ruang, dll) bersama-sama merencanakan, mengajak
dan menghimbau masyarakat untuk memajukan taraf kehidupan dari segala aspek
termasuk aspek lingkungan dan permukiman demi mewujudkan kesejahteraan
hidup masyarakat. Ketersediaan ruang sebaiknya di pergunakan seefektif dan
seefisien mungkin namun tetap tidak mengurangi tingkat kesehatan, keindahan
rumah, kebersihan rumah serta pekarangan. Segala komponen atau elemen rumah
juga harus dipergunakan sesuai fungsinya. Misalnya, mencuci piring di kamar
mandi bukan di depan rumah, tidur di kamar tidur bukan diruang tamu yang
DAFTAR PUSTAKA
Agus Aryadi (1995), Evaluasi Kualitas Permukiman Disebagian Kecamatan
Jebres Kotamadya Surakorta (skripsi). Fakultas Geografi UGM Yogjakarta.
Anonim (1987), Pedomen Mendirikan Bangunan Gedung,
Aulia Dwira. N, Bahrani Samsul dan Zahrah Wahyudi. (2008). Bahan Ajar
Perumahan dan Permukiman. Medan: USU Press.
Budihardjo (1998), Sejumlah Masalah Permukiman Kota. Jakarta: PT.Alumni.
Budihardjo, Eko, Hardjohubojo, Sudanti (1993), Kota Berwawasan Lingkungan. Bandung: PT.Alumni.
Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
Persyaratan Kesehatan Rumah.
Dhaneswara, N ind (2004), Mewujudkan Rumah Mungil “hijau”. Kompas, Jumat 12 maret 2004.
Frick, Heinz (1986), Arsitektur dan Lingkungan. Yogjakarta: Kasinus.
Frick, Heinz (2006), Membangun, Membentuk, Menghuni: Pengantar Arsitektur 1.
Frick, H dan Suskiyamo (1998), Dasar-Dasar Eko-Arsitektur, Konsep Arsitektur
Berwawasan Lingkungan serta Kualitas Konstruksi dan Bahan Bangunan untuk Rumah Sehat dan Dampaknya atas Kesehatan Manusia, Yogjakarta:
Kanisius.
Joga Nirwono (2003), Rumah Bernuansa Alami. Harian Kompas, Jumat 10 Oktober 2003.
Krimanto, Djoko (2002), Pembangunan Perumahan Dan Permukiman Yang
Berwawasan Lingkungan Strategis Dalam Pencegahan Banjir Di Perkotaan. Seminar peduli banjir forest, Jakarta 25 Maret 2002.
Kuswartojo, Tjuk (2005). Perumaahan dan Permukiman di Indonesia. Bandung: ITB
Mulyana, Rachmat (2013). Merancang Permukiman Sehat dan Berwawasan
Lingkungan. Medan: Unimed Press.
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (2009). Pedoman Penyusunan
Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan. Sibolga
Pemerintah Kota Sibolga (2014). Ekpose Kepala Kelurahan Pasar Belakang
74
Riviwanto , Muchsin DKK. (2011). Penyehatan Permukiman. Yogjakarta: Gosyen Publishing.