• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL PENGASUH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK PANTI ASUHAN USIA REMAJA DI PANTI ASUHAN AL- WASHLIYAH GEDUNG JOHOR MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL PENGASUH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK PANTI ASUHAN USIA REMAJA DI PANTI ASUHAN AL- WASHLIYAH GEDUNG JOHOR MEDAN."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL PENGASUH TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR ANAK PANTI ASUHAN

USIA REMAJA DI PANTI ASUHAN

AL- WASHLIYAH GEDUNG

JOHOR MEDAN

Skripsi

Oleh:

Mariman J Manik

NIM. 1113371012

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

A. Riwayat Pribadi

1. Nama : Mariman Juhastus Manik 2. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 17 Agustus 1993

3. Alamat : Jl. Lada Raya 1 No.12 P.Simalingkar 4. Jenis Kelamin : Laki–Laki

5. Agama : Kristen Protestan 6. Anak Ke : 1 dari 4 Bersaudara

B. Data Orang Tua Nama Orang Tua

1. Ayah : Boiman Manik 2. Ibu : Marlina J Siregar Pekerjaan Orang Tua

1. Ayah : Pegawai Negeri Sipil 2. Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang Tua : Jl. Lada Raya 1 No.12 P.Simalingkar

C. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan SD : SD Budi Murni 2 Medan Lulus SD Tahun : 1999–2005

2. Pendidikan SMP : SMP Budi Murni 2 Medan Lulus SMP Tahun : 2005–2008

3. Pendidikan SMA : SMA Santo Thomas 1 Medan Lulus SMA Tahun : 2008–2011

(6)

ABSTRAK

Mariman Juhastus Manik. Nim 1113371012 PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL PENGASUH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK PANTI ASUHAN USIA REMAJA DI PANTI ASUHAN AL-

WASHLIYAH GEDUNG JOHOR MEDAN. SKRIPSI. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN, PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH,

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1. Rendahnya motivasi belajar anak panti asuhan. Dilihat dari beberapa anak yang tampak kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, 2. Kurangnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak. Seharusnya orang tua memberikan motivasi dan dukungan serta

membimbing anak dalam proses anak. Terlihat adanya pengaruh antara dukungan sosial pengasuh terhadap motivasi belajar anak dan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi belajar, 4. Kurangnya fasilitas

pembelajaran anak di panti asuhan, pengasuh hendaknya menyediakan fasilitas belajar yang memadai, memberikan motivasi dan dukungan, serta membimbing anak dalam proses belajar.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh Hamzah B.Uno (2013), motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel yang diambil dari penelitian ini sebanyak 40 orang yang bertempat tinggal di panti asuhan Al- Washliyah Gedung Johor Medan. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket (kuesioner) dan teknik analisis datanya menggunakan Y= a+ bx.

(7)
(8)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini

yang berjudulPengaruh Dukungan Sosial Pengasuh Terhadap Motivasi Belajar Anak Panti Asuhan Usia Remaja di Panti Asuhan Al- Washliyah Gedung Johor Medan”. Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah di

Universitas Negeri Medan. Dalam penyusunan proposal penelitian ini, penulis

mengalami kesulitan dan penulis menyadari dalam penulisan proposal penelitian ini

masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan proposal penelitian ini.

Maka dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.Faber Simorangkir.MS

selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan

bimbingan kepada penulis selama proses penyelesaian proposal penelitian ini.

Penulis sangat berharap semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi kita

semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2016

(9)

ii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………... 8

2.1.Kerangka Teori………...…... 8

2.1.1.Dukungan Sosial …...……….……….…….. 8

2.1.1.1. Pengertian Dukungan Sosial……..……..………... 8

2.1.1.2. Bentuk Dukungan Sosial……... 10

2.1.1.3. Sumber-sumber Dukungan Sosial …….……….. 12

2.1.1.4.Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial………. 13

2.1.1.5.Manfaat Dukungan Sosial………... 14

BAB III METODE PENELITIAN……… 28

(10)

iii

3.2. Populasi dan Sampel………... 28

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional……….…... 29

3.3.1. Variabel Penelitian………... 29

3.3.2. Defenisi Operasional…………... 29

3.4. Teknik Pengumpulan Data………... ... 30

3.4.1. Uji Validitas………...…... 33

3.4.2.Uji Reliabilitas …….………... 33

3.5.Teknik Analisis Data ………... 34

3.6. Lokasi dan Waktu………... 35

3.6.1. Lokasi Penelitian ……… 35

3.6.2. Waktu Penelitian ……… 35

(11)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1: Kerangka Konseptual ………... 26 Tabel 3.1: Kisi- kisi Angket Penelitian………... 31 Tabel 4.1: Perhitungan Data Angket Dukungan Sosial Pengasuh.. 38 Tabel 4.2: Perhitungan Data Angket Motivasi Belajar Anak

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 54

Lampiran 2 60

Lampiran 3 66

Lampiran 4 68

Lampiran 5 71

Lampian 6 74

Lampiran 7 80

Lampiran 8 84

Lampiran 9 88

(13)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan Syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia- Nya yang telah menganugerahkan kesehatan dan petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Penulis banyak menerima masukan, bimbingan serta dorongan untuk menyelesaikan penulisan skripsi tersebut. Oleh sebab itu, penulis sampaikan rasa terima kasih yang tida terhingga serta penuh keikhlasan kepada:

1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan

2. Bapa Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

3. Bapak Prof.Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

4. Dr. Aman Simare-mare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan 5. Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan 6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

(14)

vi

7. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan

8. Bapak Drs. Faber Simorangkir, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi maupun sebagai orang tua yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan pengalaman kepada penulis

9. Prof.Dr. Yusnadi, MS, Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si, dan Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan serta saran- saran mulai dari perencanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi

10.Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu selama mengikuti perkuliahan dan seluruh staf tata usaha Fakultas Ilmu Pendidikan yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

11.Kakak Surya Indrawati, M.Pd yang banyak membantu dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi dan administrasi penulis dalam surat menyurat 12.Ibu Hj. Rodiah Manjorang selaku Ketua Panti Asuhan dan Bapak Hj.

Anhar Manik selaku Sekretaris Panti Asuhan Al- Washliyah Gedung Johor Medan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan

memberikan data yang akurat sehingga penelitian penulis dapat selesai dengan tepat waktu

(15)

vii

14.Saudara/I kandung Mawar F Manik, Silvyanti P Manik dan Dio E.P Mani yang penulis cintai yang telah memberi semangat dan selalu menghibur penulis dalam penatnya menyelesaikan skripsi ini

15.Kepada seseorang kekasih Elfina Sinaga, S.Pd yang selalu setia menemani mulai dari awal perkuliahan hingga sekarang, dan selalu memberikan dorongan dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik

16.Kepada kak Juwita Sinaga, A.md yang juga memberikan dorongan dan masukan kepada penulis

17.Teman- teman seperjuangan PLS Ekstensi 2011 dan PLS Reguler 2011 18.Adik stambuk PLS Reg dan PLS Ekstensi 2012 yang banyak membantu

penulis dan memberikan banyak masukan.

Terima kasih banyak atas bantuan, doa dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan berkat- Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Medan, September 2016

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakangMasalah

Pendidikan di Indonesia diselenggarakan dalam tiga jenis; pendidikan

formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal.Pendidikan formal adalah

kegiatan yang sistematis dan terstruktur, bertingkat, berjenjang, dimulai dari

sekolah dasar hingga perguruan tinggi termasuk didalamnya studi akademis dan

umum, program spesialisasi dan latihan professional yang dilakukan terus

menerus.

Pendidikan informal ialah proses yang berlangsung sepanjang usia,

sehingga orang mendapat pendidikan nilai, sikap, ketrampilan, dan pengetahuan

yang bersumber dari pengalaman hidup, lingkungan, keluarga, tetangga,

lingkungan pekerjaan, pasar, perpustakaan, media massa dan lain-lain. Pendidikan

nonformal adalah kegiatan terorganisasi, sistematis, dan diluar persekolahan yang

mapan. Dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan

yang lebih luas yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu

didalam mencapai tujuan belajarnya.

Belajar merupakan pengalaman yang diperoleh individu melalui interaksi

dengan lingkungan. Belajar sangat dibutuhkan terutama bagi seorang anak karena

melalui belajar, anak memperoleh pengetahuan mengenai apa yang dipelajari.

Pengetahuan yang diperoleh akan bermanfaat untuk diterapkan dalam

(17)

2

Panti Asuhan adalah salah satu lembaga sosial yang mendidik dan

membina anak yang memiliki masalah sosial seperti kemampuan ekonomi,

kurangnya salah satu dari kepala keluarga atau keduanya, sehingga lingkungan

keluarga tidak lagi dapat memberikan solusi terhadap permasalahan kehidupan

yang membuat mereka merasa tidak memiliki masa depan yang jelas. Melalui

panti asuhan anak- anak panti diasuh, dibina dan dididik dengan berbagai

pengetahuan dan berbagai kreativitas yang dipelajari sehingga anak- anak merasa

memiliki masa depan yang jelas.

Terdapat penyelenggaraan pendidikan formal di Panti Asuhan ini

kemudian diberikan juga pendidikan nonformal seperti pelatihan ketrampilan

kerajinan tangan, kursus komputer, pelatihan olahraga dan pembinaan keagamaan.

Panti Asuhan Al- Washliyah yang berada di jalan Karya Jaya, No.267,

Gedung Johor Medan merupakan salah satu panti asuhan di kota Medan yang

berdiri tahun 1967. Sekarang terdapat 104 anak yang diasuh bersama dipanti,

diantaranya 16anak masih berada di usia prasekolah/usia dini, 48 anak masih

duduk di bangku SD, 32 anak di bangku SMP dan 8 anak telah duduk di bangku

SMA.

Setiap orang tua pasti mengharapkan anak untuk memiliki prestasi yang

tinggi, tetapi pada kenyataanya orang tua kerap mengabaikan proses belajar anak.

Orang tua hanya fokus pada hasil belajar anak tanpa memberi dukungan dan

bimbingan dalam proses belajar. Kurangnya keterlibatan orang tua dalam

pendidikan anak merupakan salah satu masalah dalam menunjang kegiatan

pembelajaran di sekolah. Selain masalah keterlibatan orang tua, juga terdapat

(18)

3

Berdasarkan hasil pra-penelitian selama seminggu mulai tanggal 08 s/d

15Februari 2016 yang dilakukan di Panti Asuhan Al- Washliyahditemukan

berbagai masalah. Salah satu permasalahan tersebut merupakan penyebab

rendahnya motivasi belajar anak, diantaranya kebanyakan peserta didik sibuk

dengan kepentingannya sendiri, bersikap acuh tak acuh, ditambahnya dengan

tidak adanya sarana yang digunakan dalam pembelajaran, anak jenuh dengan

pembelajaran yang ada sehingga rmotivasi belajar pada anak tersebut menjadi

rendah. Pengasuh seharusnya mengontrol kegiatan dan pergaulan anak.Pengasuh

hendaknya memberikan membimbing dan mengarahkan anak agar berperilaku

baik, dan tidak terpengaruh lingkungan.

Beberapa anak mendapat nilai di bawah KKM karena memiliki motivasi

yang rendah, pengasuh kurang terlibat dalam proses pendidikan anak di Panti

Asuhan. Motivasi berprestasi rendah dibuktikan dengan beberapa anak yang

tampak kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena

anak tidak memiliki motivasi berprestasi tinggi. Jika anak memilki motivasi

berprestasi yang tinggi, maka ana akan bersemangat untuk melakukan aktivitas

belajar dengan maksimal yang ditunjukkan melalui usaha terbaik dalam meraih

prestasi.

Dukungan pengasuh kepada anak untuk berprestasi masih rendah. Anak

membutuhkan bimbingan dan dorongan dari pengasuhuntuk meraih prestasi yang

tinggi. Hendaknya pengasuh memberikan semangat dan nasehat kepada anak

tentang pentingnya pendidikan dan meraih prestasi yang tinggi.

Ada pula anak yang tinggal bersama orang tuanya, dimana orang tua

(19)

4

anak dalam membimbing atau memperhatikan anaknya. Seharusnya orang tua

tetap melakukan kontrol terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Hal ini

mengindikasikan bahwa anak kurang mendapat dukungan sosial dalam bentuk

dukungan instrumental yang cukup.

Berdasarkan penjabaran diatas, terdapat sejumlah permasalahan di Panti

Asuhan Al- Washliyah Gedung Johor Medan. Penelitian dibatasi

padapermasalahan rendahnya motivasi berprestasi anak. Motivasi berprestasi

penting bagi anak karena motivasi berprestasi dapat membangun rasa percaya diri

dan menumbuhkan semangat belajar yang tinggi sehingga anak memiliki gairah

untuk melakukan aktivitas belajar dengan maksimal. Individu yang memiliki

motivasi berprestasi tinggi akan berusaha lebih maksimal dalam mencapai

prestasi. Motivasi berprestasi tinggi yang dimilikianak diharapkan dapat

mendorong anak untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

Orang tua berperan penting dalam membantu anak menumbuhkan

motivasi berprestasi yang tinggi. Orang tua adalah guru pertama bagi anak karena

yang pertama kali mendidik dan menanamkan pendidikan kepada anak adalah

orang tua.

Penjabaran diatas menjelaskan pentingnya peran pengasuhdalam kegiatan

belajar anak. Pengasuhhendaknya menyediakan fasilitas belajar yang memadai,

memberikan motivasi dan dukungan, serta membimbing anak dalam proses

belajar. Menurut Benjamin dalam Reni (2003), menyatakan bahwa dorongan

pengasuhmerupakan hal yang utama dalam mengarahkan tujuan belajar anak.

Dukungan orang tua dalam bentuk kasih sayang, perhatian dan penghargaan akan

(20)

5

Dukungan sosial pengasuh diberikan melalui beberapa bentuk, yaitu

dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan informatif, dan dukungan

instrumental. Dukungan emosional dapat diberikan dengan cara memberi

semangat, menanyakan nilai dan kegiatan anak, menciptakansuasana rumah yang

kondusif untuk belajar. Dukungan penghargaan dapat diberikan dengan cara

memberikan selamat ketika anak ketika meraih nilai yang tinggi, dan

mendengarkan pendapat anak. Dukungan instrumental dapat diberikan dengan

menyediakan alat belajar yang memadai, memberi uang saku yang cukup, dan

membantu anak ketika kesulitan mengerjakan tugas. Dukungan informatif

diberikan melalui pemberian nasehat tentang pentingnya pendidikan dan

membantu memberikan solusi atau saran terhadap permasalahan anak.

Dari penjabaran diatas, terlihat adanya pengaruh antara dukungan sosial

pengasuhterhadap motivasi belajar anak, namun besarnya pengaruh dukungan

sosial pengasuh terhadap motivasi belajar anakbelum diketahui signifikansinya.

Jika dukungan sosial pengasuh mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap motivasi belajar anak, maka keterlibatan pengasuh dalam memberi

dukungan sosial kepada anak harus ditingkatkan agar motivasi belajar

anakmeningkat.

Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Dukungan Sosial Pengasuh Terhadap Motivasi Belajar Anak Panti

(21)

6

1.2. IdentifikasiMasalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang

masalah tersebut, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan

sebagai berikut:

1. Rendahnya motivasi belajar anak Panti Asuhan.

2. Kurangnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak.

3. Kurangnya keterlibatan pengasuh dalam proses pendidikan anak di Panti

Asuhan.

4. Kurangnya fasilitas pembelajaran anak di Panti Asuhan.

1.3. BatasanMasalah

Dari identifikasi beberapa masalah di atas, maka dibuatlah

pembatasan masalah penelitian pada“Pengaruh Dukungan Sosial Pengasuh

Terhadap Motivasi Belajar Anak Panti Asuhan Usia Remaja di Panti Asuhan

Al-Washliyah Gedung Johor Medan.”

1.4. RumusanMasalah

Berdasarkan dengan hal-hal yang telah dikemukakan di atas maka

rumusan masalahdalam penelitian ini adalah “Seberapa BesarPengaruh

Dukungan Sosial Pengasuh Terhadap Motivasi Belajar Anak Panti

AsuhanUsia Remaja di Panti Asuhan Al- Washliyah Gedung Johor Medan”.

1.5. TujuanPenelitian

Sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian, maka yang

(22)

7

Sosial Pengasuh Terhadap Motivasi Belajar Anak Panti AsuhanUsia Remaja

di Panti Asuhan Al- Washliyah Gedung Johor Medan”.

1.6. ManfaatPenelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Praktis

- Sebagai bahan masukan bagi Panti Asuhan tersebut

- Sebagai masukan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,

terutama bagi para pengasuh panti

2. Manfaat Teoritis

- Sebagai bahan masukan bagi UNIMED untuk membuat

penulisan karya ilmiah tentang pengaruh dukungan sosial

pengasuh terhadap motivasi belajar anak

- Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain

(23)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terjawab rumusan masalah pertama, yaitu seberapa tinggi dukungan sosial

yang diberikan pengasuh kepada anak panti asuhan usia remaja di panti

asuhan Al- Washliyah Gedung Johor Medan maka dukungan sosial yang

diberikan pengasuh termasuk kategori sedang. Hal itu terbukti bahwa

mayoritas responden (42,5%) yang berjumlah 17 orang anak menunjukkan

mendapat dukungan sosial dari pengasuh dalam kategori sedang, kemudian

(30%) yang berjumlah 12 orang anak menunjukkan mendapat dukungan

dalam kategori tinggi, sedangkan (25%) yang berjumlahn10 orang anak

menunjukkan mendapat dukungan sosial dari pengasuh dalam kategori rendah

dan (2,5%) yang berjumlah 1 orang anak yang menunjukkan mendapat

dukungan sosial dari pengasuh dalam kategori sangat tinggi. Jadi dari hasil

tersebut dapat dilihat bahwa jumlah responden dan hasil penilaian terbanyak

menunjukkan bahwa pengasuh memberi dukungan sosial kepada anak panti

asuhan Al- Washliyah sebesar (42,5%) berjumlah 17 orang anak dengan

rentang nilai skor (46-50) dalam kategori sedang. Namun dengan rata- rata

skor penilaian untuk keseluruhan 40 responden (48,45= 48) menunjukkan

bahwa ukuran dukungan sosial yang diberikan pengasuh kepada keseluruhan

anak panti asuhan usia remaja di panti asuhan Al- Washliyah Gedung Johor

(24)

51

2. Terjawab rumusan masalah kedua, yaitu seberapa tinggi motivasi belajar anak

panti asuhan usia remaja di panti asuhan Al- Washliyah Medan maka

termasuk dalam kategori penilaian memiliki motivasi belajar yang sedang.

Hal itu terbukti mayoritas responden (50%) yang berjumlah 20 orang anak

menunjukkan memiliki motivasi belajar rendah, kemudian (2,5%) yang

berjumlah 1 orang anak menunjukkan motivasi belajar dalam kategori tinggi,

sedangkan (45%) yang berjumlah 18 orang anak menunjukkam memiliki

motivasi belajar yang sedang dan (2,5%) 1 orang anak menunjukkan memiliki

motivasi belajar termasuk kategori sangat tinggi. Jadi dari hasil di atas dapat

dilihat bahwa jumlah responden dan hasil penelitian terbanyak menunjukkan

bahwa motivasi belajar yang dimiliki anak panti asuhan usia remaja di panti

asuhan Al- Washliyah sebesar (50%) yang berjumlah 20 orang anak dengan

rentang nilai skor (41-45) termasuk kategori rendah. Namun untuk rata- rata

skor penilaian keseluruhan 40 responden (45,77= 46) menunjukkan bahwa

motivasi belajar yang dimiliki keseluruhan anak panti asuhan usia remaja di

panti asuhan Al- Washliyah Gedung Johor Medan termasuk dalam penilaian

kategori sedang.

3. Terjawab rumusan masalah ketiga, yaitu seberapa besar pengaruh dukungan

sosial pengasuh terhadap motivasi belajar anak panti asuhan usia remaja pada

panti asuhan Al- Washliyah Gedung Johor Medan maka dukungan sosial

pengasuh memiliki pengaruh yang signifikan, hal ini diketahui dari hasil

(25)

52

dukungan sosial pengasuh mempengaruhi motivasi belajar anak panti asuhan

usia remaja di panti asuhan Al- Washliyah Gedung Johor Medan, adalah

sebesar= 32,71%, artinya motivasi belajar anak panti asuhan usia remaja pada

panti asuhan tersebut (Y) sebesar 32,71 % dipengaruhi oleh dukungan sosial

pengasuh (X) sedangkan sisanya dipengaruhi variable lain di luar penelitian

ini.

Akan tetapi dalam pengaruhnya dukungan sosial pengasuh memiliki

pengaruh yang kecil terhadap motivasi belajar anak panti asuhan usia remaja.

Maka kemampuan pengasuh panti asuhan dituntut untuk memenuhi dan

mendukung kebutuhan anak panti asuhan melalui dukungan instrumental,

memperbanyak interaksi dengan anak panti asuhan melalui dukungan

emosional dan dukungan informasi, serta memberikan kesempatan bagi anak

panti asuhan untuk beraktualisasi diri melalui dukungan appraisal sehingga

memicu dan menambah motivasi belajar anak panti asuhan usia remaja

walaupun tanpa adanya keberadaan orang tua di sekitar mereka dan terhindar

dari perilaku- perilaku menyimpang yang mengancam masa perkembangan di

(26)

53

B. Saran

1. Dukungan sosial yang diberikan pengasuh harus lebih difokuskan terhadap

usia anak di panti asuhan dan dilandasi suasana kekeluargaan sehingga si anak

merasa berada di rumah sendiri, kemudian kegiatan pembelajaran

seyogiyanya bervariasi sehingga anak panti asuhan tidak merasa jenuh

melaksanakan proses belajar di panti asuhan.

2. Motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, dengan

diberikannya dukungan sosial yang diberikan pengasuh banyak harapan yang

mungkin akan tercapai salah satunya munculnya motivasi belajar pada anak

panti asuhan sehingga tercipta prestasi- prestasi yang kemudian dapat

dilanjutkan menjadi anak panti asuhan yang memiliki SDM yang unggul yang

dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat setelah si

anak melanjutkan kehidupan setelah keluar dari panti asuhan.

3. Terdapat pengaruh yang tidak begitu besar dari dukungan sosial pengasuh

terhadap motivasi belajar anak panti asuhan usia remaja, maka adapun

harapan agar penelitian di panti asuhan dilanjutkan dengan mencoba variabel

lain di luar analisis penelitian ini sehingga dapat bermanfaat untuk kondisi

belajar anak panti asuhan dan perkembangan Ilmu Pendidikan khususnya

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Al- Mighwar, Muhammad (2006). Psikologi Remaja: Petunjuk bagi guru dan orang

tua. Bandung: Pustaka Setia.

Dimyati dan Mujiyono. (2002). Motivasi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Emzir. (2008). Metodologi Penelitian, Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Purba, P. (2012). Statistik Sosial II. Medan: Universitas Negeri Medan (UNIMED). Purwanto, N. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sardiman, A.M. (2004). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sarwono, S.W., & Meinarno E.A (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Slameto. (1995). Belajar dan faktor- faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugianto. (2011). Teori Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Sayodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syah, M. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Tim Penyusun. (2013). Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan Fakultas Ilmu Pendidikan.

Uno, H.B. (2008). Teori Motivasi Dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.

(28)

Usman, H., & Akbar, S.P. (1995). Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara. Utsman, F.R. (2013). Panduan Statistika Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press.

Gambar

Tabel 2.1:

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan penerimaan diri remaja dhuafa di panti asuhan. Subjek

Pendekatan awal dilakukan agar panti asuhan tidak merekrut anak secara langsung untuk ditempatkan di dalam panti asuhan. Dalam hal ini, panti asuhan Yayasan Amal Sosial

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan standar pelayanan minimal lembaga kesejahteraan sosial anak di Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung Johor Medan pada

Sebagai pelayanan publik, Yayasan Amal Sosial Al- Washliyah Gedung Johor Medan juga harus menerapkan standar pelayanan minimal lembaga kesejahteraan sosial anak agar warga

Dalam menyimpulkan bentuk perhatian yang diberikan para pengasuh terhadap interaksi sosial di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan, dapat diambil kesimpulan bahwa

Hasil menunjukkan bahwa, pertama terdapat pngaruh kebahagiaan remaja panti asuhan yang diberi layanan konseling kreatif teknik musik-writing, remaja lebih mudah dalam

Dari hasil analisis deskriptif dukungan emosional remaja panti asuhan berada pada kategori sedang, karena remaja panti asuhan belum sepenuhnya menujukkan sikap terbuka kepada orang lain

Terdapat Perbedaan Kebahagiaan Antara Remaja Panti Asuhan Al-Jam’iyatul Washliyah yang Diberi Layanan Konseling Kreatif dengan Teknik Visual Arts dengan yang diberikan Konseling