ANALISIS USAHATANI JERUK MANIS
(Citrus)
(Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)
SKRIPSI
RIDUAN RUMAPEA 040304078 SEP – AGRIBISNIS
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ANALISIS USAHATANI JERUK MANIS
(Citrus)
(Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)
SKRIPSI
RIDUAN RUMAPEA 040304078 SEP – AGRIBISNIS
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
Disetujui Oleh, Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, MS)
Ketua Anggota
(Dr. Ir. Salmiah, MS)
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ABSTRAK
Riduan M.Rumapea, 2010 ”Analisis Usahatani Jeruk”. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Dibawah bimbingan Bapak Prof.Dr.Ir.Kelin Tarigan,MS sebagai ketua komisi pembimbing dan Ibu Dr.Ir.Salmiah,MS sebagai anggota komisi pembimbing.
Penentuan daerah penelitian secara purposive dan penarikan sampel digunakan Metode simple Random sampling. Jumlah sampel sebanyak 30 petani jeruk manis. Metode análisis yang digunakan untuk melihat hubungan R/C Ha dengan luas tanaman jeruk menggukan uji korelasi sederhana sedangkan untuk melihat pengaruh umur tanaman menggunakan analisis regersi sederhana.
Kajian penelitian ini adalah melihat besarnya R/C per Ha usahatani jeruk, hubungan R/C per Ha dengan luas tanaman dan pengaruh umur tanaman jeruk terhadap produksi per Ha.
Hasil penelitian: Rata-rata besar R/C sebesar 5,82 dengan range R/C per Ha sebesar 1,2 sampai 16,3 dalam artian secara finansial usahatani jeruk manis layak diusahakan, dari uji statistik tidak ada hubungan luas tanaman dengan besar nya R/C per Ha atau t-hitung (1,33) < dari t-tabel (2,502) dan ada pengaruh nyata antara umur tanaman terhadap produksi.
RIWAYAT HIDUP
Riduan M.Rumapea, lahir pada tanggal 03 Maret 1986 di Pardomuan Nauli Pematang Bandar. Anak Pertama dari empat bersaudara dari Ayahanda
tercinta P. Rumapea dan Ibunda tersayang L. Hutabarat.
Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut:
Riwayat Pendidikan:
• Tahun 1992 Memasuki SD Inpres No.097341 Pardomuan Nauli Pematang
Bandar, dan Tamat Tahun 1998.
• Tahun 1998 Memasuki SLTP Negeri 1 Pematang Bandar, dan Tamat
Tahun 2001.
• Tahun 2001 Memasuki SMU swasta RK. Abdi Sejati Perdagangan, dan
Tamat Tahun 2004.
• Tahun 2004 Memasuki Perguruan Tinggi Negeri Universitas Sumatera
Utara Program Studi Agribisnis.
• Pada Tanggal 21 Juni -11 Juli 2008 Mengikuti Praktek Kerja Lapangan di
Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun.
• Pada Bulan Juni - Juli 2010 Mengadakan Penelitian di Desa Suka
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat dan karunia-Nya yang memberikan penulis kesehatan, sehingga penulis
diberi kesempatan memulai, menjalani dan mengakhiri masa perkuliahan bahkan
dimampukan menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Adapun judul dari skripsi ini adalah” ANALISIS USAHATANI JERUK MANIS” di Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Ir.Kelin Tarigan, MS selaku ketua pembimbing dan Ibu
Dr.Ir.Salmiah, MS selaku anggota pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahanya dalam penulisan skripsi ini
2. Ibu Ir.Lily Fauzia, M.Si dan Ibu Ir.A.T. HutaJulu, M.Si yang telah
bersedia menjadi dosen penguji.
3. Bapak Ir.Luhut Sihombing, MP sebagai Ketua Departemen Agribisnis
dan Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS sebagai seketaris Departemen Agribisnis
pada Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar di Fakultas Pertanian, Universitas
Sumatera Utara.
5. Seluruh responden dan instansi terkait dengan penelitian ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu atas bantuan yang diberikan dalam
Dan secara khusus penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besaranya kepada: Kedua orang tua saya P.Rumapea dan
L.Hutabarat atas dukungan dan pengorbanaanya yang tak terhingga, saudara saya
Apridawati Rumapea, Natal Yanti Rumapea dan Jhon Friandi Rumapea yang
mendukung untuk tetap semangat dan terus berjuang untuk boleh menyelesaikan
skripsi ini.
Buat sahabat-sahabat spesial: Jhon Riaman Purba SP, Ira Yuana SP dan
Siti SP, atas dukungan fasilitas yang diberikan Freddy Siburian, Ridwan Sinaga,
dan Indra Tampubolon serta teman SEP’04 : Hemat SP, Harmon, Horja, Rambo,
Suci Pratiwi, Febri Andri, Julfri PA dan yang tidak sempat disebut namanya
terima kasih buat kebersamaan kita.
Penulis menyadari kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan skripsi
ini, oleh karena itu masukan dan kritikan yang membangun sangat diharapkan
untuk dapat meningkatkan kualitas skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan untuk kepentingan
penelitian selanjutnya.
Medan, Desember 2010
DAFTAR ISI
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7
2.1 Tinjauan Pustaka ... 7
2.2 Landasan Teori ... 9
2.3 Kerangka Pemikiran ... 11
2.4 Hipotesis Penelitian ... 14
III. METODE PENELITIAN ... 15
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 15
3.2 Metode Pengambilan Sampel ... 16
3.3 Metode Pengumpulan Data ... 16
3.4 Metode Analisis Data ... 17
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional ... 18
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24
5.1 Menganalisis Besar R/C (Revenue Per Cost) Per Ha Usahatani Jeruk Manis... 24
5.1.1 Biaya usahatani . i. Produksi Jeruk Manis Per Petani Sesuai Umur Tanaman... 24
ii. Pendapatan Usahatani Jeruk... ... 25
iii. Menganalisis Besar R/C (Revenue Per Cost) Per Ha ... 26
5.2 Hubungan R/C Per Ha Dengan Luas Tanaman Jeruk Manis... 27
5.3 Pengaruh Umur Tanaman Jeruk Manis Terhadap Produksi Per Ha...28
VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 30
6.2 Saran ... 30
DAFTAR TABEL
N0 JUDUL Hal
1. luas panen, produksi/Ha tanaman jeruk per Kabupaten
diSumateraUtara...3
2. Iuas Panen, produksi dan produksi/Ha Tanaman Jeruk per Kecamatan Tanah Karo...4
3. Luas Lahan, produksi dan produksi/Ha tanaman Jeruk per Desa di Kecamatan Tiga Panah...5
4. Komposisi Penggunaan Lahan di Desa Suka ...19
5. Jumlah Penduduk berdasarkan Golongan Umur di desa Suka...20
6. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasakan Mata Pencaharian...21
7. Sarana dan Prasarana di Desa Suka...22
8. Karakteristik Petani Sampel...23
9. Total biaya produksi per petani jeruk manis...24
10. Rata-rata Produksi Jeruk ...25
11. Rata-Rata Pendapatan Usahatani Jerusk Manis Selama PerPetani/Tahun... 25
12. Rata-Rata Pendapatan Usahatani Jeruk Manis Selama Per Ha/ Tahun ...26
DAFTAR GAMBAR
NO JUDUL Hal
1. Gambar 1 . Skema Kerangka Pemikiran ...13
2. Gambar Grafik 2. Hubungan Luas Lahan
Dengan R/C Per Ha...27
3. Gambar Grafik 3. Pengaruh Umur Tanaman Terhadap
DAFTAR LAMPIRAN
NO JUDUL
1. Karakteristik petani jeruk di desa suka tahun 2010 2. Biaya sarana produksi usahatani jeruk di desa suka 3. Biaya penyusutan setiap peralatan
4. Curahan tenaga kerja usahatani jeruk di desa suka 5. Biaya tenaga kerja usahatani jeruk di desa suka 6. Produksi tanaman jeruk di desa suka
7. Total produksi usahatani jeruk di desa suka per petani per Ha 8. Total penerimaan usahatani jeruk di desa suka
9. Penerimaan usahatani jeruk
10.Pendapatan usahatani jeruk/petani 11.R/C per Ha
ABSTRAK
Riduan M.Rumapea, 2010 ”Analisis Usahatani Jeruk”. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Dibawah bimbingan Bapak Prof.Dr.Ir.Kelin Tarigan,MS sebagai ketua komisi pembimbing dan Ibu Dr.Ir.Salmiah,MS sebagai anggota komisi pembimbing.
Penentuan daerah penelitian secara purposive dan penarikan sampel digunakan Metode simple Random sampling. Jumlah sampel sebanyak 30 petani jeruk manis. Metode análisis yang digunakan untuk melihat hubungan R/C Ha dengan luas tanaman jeruk menggukan uji korelasi sederhana sedangkan untuk melihat pengaruh umur tanaman menggunakan analisis regersi sederhana.
Kajian penelitian ini adalah melihat besarnya R/C per Ha usahatani jeruk, hubungan R/C per Ha dengan luas tanaman dan pengaruh umur tanaman jeruk terhadap produksi per Ha.
Hasil penelitian: Rata-rata besar R/C sebesar 5,82 dengan range R/C per Ha sebesar 1,2 sampai 16,3 dalam artian secara finansial usahatani jeruk manis layak diusahakan, dari uji statistik tidak ada hubungan luas tanaman dengan besar nya R/C per Ha atau t-hitung (1,33) < dari t-tabel (2,502) dan ada pengaruh nyata antara umur tanaman terhadap produksi.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman jeruk sudah lama dibudidayakan di indonesia dan di Tanah Karo.
Buah jeruk dinikmati karena segar rasanya, sebagai pelepas dahaga, sebagai buah
pencuci mulut. Buah jeruk dapat diolah menjadi minuman atau makanan, menjadi
obat, dapat menurunkan demam. Buah jeruk kaya kandungan vitamin C, kulitnya
dapat dipakai campuran piring dan menghilangkan bau anyir (AAK, 1994).
Peranan jeruk sebagai tanaman hortikultura, makin hari makin terasa
penting bagi petani, karena nilai ekonomisnya yang tinggi. Buah ini enak rasanya,
dan merupakan bahan pelengkap utama dalam menunjang gizi keluarga seharí –
hari. Tapi dalam pembudidayaannya, ternyata tertinggal jauh dibanding negara–
negara maju yang semula tidak terdapat tanaman jeruk. Lebih–lebih setelah
diketemukannya teknik pertanian modern di bidang pembibitan, penanaman,
pemberantas hama dan penyakit, pasca panen dan pemasaran. Kini sudah banyak
negara besar yang berhasil meningkatkan produksi dan perluasan kebun jeruk
dengan kemajuan yang Amat mempesona. Sebaliknya di negeri budidaya dan
penelitian jeruk sedang dalam taraf berkembang, walau sebenarnya usahatani ini
sudah dilaksanakan orang sejak zaman sebelum kemerdekaan (Pracaya, 1995)
Walaupun populasi tanaman mengalami peningkatan yang tajam, namun
oleh terbatasnya pengetahuan para petani dalam hal bercocok tanam jeruk yang
benar. Upaya penyelamatan dan pelestarian tanaman jeruk, terutama jeruk keprok,
sudah dicoba oleh para ahli, yaitu dengan cara memunculkan nutfah-nutfah baru,
terutama jenis jeruk yang tahan terhadap virus dan mengupayakan pembuatan
bibit jeruk bebas penyakit. (AAK, 1994)
Jeruk merupakan komoditi buah yang paling popular di dunia, setelah
anggur. Daerah tumbuhnya membentang dari 40 derajat Lintang Utara sampai 40
derajat Lintang Selatan. Total luas areal tanaman jeruk di seluruh dunia tak kurang
dari 1,5 juta hektar. Ini berdasarkan data tahun 1974. Negeri asal jeruk adalah
Asia Tenggara, India, Cina, Australia, dan Kaledonia Baru. Di sudut–sudut hutan
daerah ini banyak ditemukan berbagai jenis tanaman jeruk liar. Tanaman jeruk
yang sekarang dikebunkan orang, dahulunya berasal dari daerah berhutan tropis
yang banyak curah hujannya. Yaitu daerah Cina Selatan dan Vietnam. Kedua
daerah ini tanahnya subur dan basah, hawanya lembab, dan musim keringnya tak
lebih dari 3 bulan. Dewasa ini perkebunan jeruk sudah mulai digiatkan di
Indonesia. Hasilnya masih dipergunakan untuk maencukupi kebutuhan dalam
negeri (Evitadewi, 2001)
Upaya peningkatan produksi dan produktivitas jeruk ditempuh, antara lain
dengan perluasan areal, perbaikan teknologi budidaya dan pasca panen, serta
pengembangan biaya produksi jeruk secara terpadu yang berpola agribisnis.
Di daerah Sumatera Utara terdapat beberapa daerah penghasil jeruk (yang
lebih dari 50 ha), yakni pada tabel 1.
Tabel 1. luas panen, produksi/Ha tanaman jeruk per Kabupaten di Sumatera Utara, Tahun 2009.
No Daerah Luas Panen Jumlah Produksi Produksi/Ha 1 Deli Serdang 65 2.305 35,46 2 Simalungun 151 9.338 61,84
3 Tanah Karo 13.997 927.862 66,29
4 Tapanuli Tengah 100 4.771 47,71 5 Tapanuli Tengah 422 4.492 10,64 6 Tapanuli Selatan 95 3.225 34,26 7 Madina 86 3.334 38,76 8 Dairi 188 2.922 15,54 Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2009
Luas panen jeruk antar daerah adalah sangat bervariasi, sehingga jumlah
produksinya juga bervariasi, antara Tanah Karo dengan Simalungun hampir
berdekatan produksinya per Ha-nya. Pada tabel 1 dapat diketahui di bahwa luas
panen, jumlah produksi dan produksi per Ha yang tertinggi terdapat di Tanah
Selanjutnya luas panen, jumlah produksi dan produksi per Ha tanaman jeruk
setiap kecamatan di tanah Karo dapat dilihat seperti pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Iuas Panen, produksi dan produksi/Ha Tanaman Jeruk per Kecamatan Tanah Karo, tahun 2009
Sumber : Dinas Pertanian Tk II kabupaten Karo, 2009
Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa Kecamatan Tiga Panah merupakan
salah satu daerah yang memiliki potensi tinggi dalam tanaman jeruk
dibandingkan dengan Kecamatan lainnya.
Pada umumnya petani jeruk tidak mempunyai catatan untuk usaha taninya.
Oleh karena berapa jumlah modal, jumlah biaya, jumlah produksi dan jumlah
penerimaan dari tanaman jeruk itu tidaklah diketahui mereka secara lengkap. Hal
ini perlu ditanyai agar mereka mengingat-ingatnya kembali sehingga dapat
Umur tanaman jeruk yang sudah berproduksi atau berbuah ada yang sudah
tergolong tua dan ada yang masih muda. Bagaimana pengaruh umur ini terhadap
produksi pe Ha perlu diketahui dalam analisis usahatani jeruk. Sehubungan
dengan itu maka perlu dilakukan suatu penelitian analisis usahatani jeruk agar
dapat diketahui jawaban masalah tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Seperti permasalahan yang telah disinggung pada latar belakan, maka
dapat dirumuskan beberapa masalah penelitian sebagai berikut:
1. Berapa besar R/C (revenue per Cost) per Ha usahatani jeruk di daerah
penelitian?
2. Bagaimana hubungan R/C per Ha dengan luas tanaman jeruk petani di
daerah penelitian?
3. Bagaimana pengaruh umur tanaman jeruk terhadap produksi per Ha di
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka tujuan
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Menganalisis besar R/C (revenue per Cost) per Ha usahatani jeruk di
daerah penelitian.
2. Menentukan hubungan R/C per Ha dengan luas tanaman jeruk petani di
daerah penelitian.
3. Mengetahui pengaruh umur tanaman jeruk terhadap produksi per Ha di
daerah penelitian.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adlaah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi bagi petani untuk mengetahui tingkat
penggunaan biaya dan produktivitas (produksi per Ha) pada usahatani
jeruk mereka
2. Sebagai bahan informasi dan refrensi untuk melakukan penelitian lanjutan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Tanaman jeruk mempunyai taksonomi sebagai berikut :
Kelas : Dikotyledonae
Filum : Spermaphyta
Subfilum : Angiospermae
Ordo : Rutales
Genus : Citrus
(Pracaya, 2003)
Ada beberapa jenis/ varietas jeruk unggul yang komersial ditanam orang, seperti
jeruk manis, jeruk manis thomson dari California, Valensia, Sunkist, Taiwan,
Jeruk manis Israel (Anonimus,1993).
Usahatani jeruk di indonesia ada yang diusahakan secara tradisional yang
ditanam pada lahan pekarangan rumah, pada areal yang belum khusus untuk
ditanam jeruk. Tetapi usahatani jeruk di Tanah Karo sudah diusahakan agak
modern/intensif, jeruk ditanam pada areal/ lahan yang khusus dan sudah bersifat
komersial. (Soelarso, 1996).
Tanaman jeruk membutuhkan tanah yang gembur dan subur, mengandung
banyak udara (oksigen) dan bahan organis (humus). Air dalam tanah agak dalam,
curah hujan optimal 1.500 mm/tahun, membutuhkan 50%/70% penyinaran, dan
dapat tumbuh dari 1-2.000 meter dari atas permukaan laut (Joesoef,1993).
Ilmu usaha tani biasanya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan
Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya
yang mereka miliki (yang dikuasai) sebaik-baik nya, dan dikatakan efisien bila
pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) yang melebihi
masukan (input) (Soekartawi, 2002).
Ilmu usaha tani biasanya diartikan sebagai ilmu terapan yang sangat
tergantung kepada struktur pertanian/peternakan suatu wilayah, cara-cara bertani
serta kondisi sosial ekonominya. Karena sifatnya adalah manajemen maka dapat
pula diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana membuat dan
melaksanakan keputusan suatu usaha pertanianuntuk mencapai tujuan yang telah
disepakati oleh manager petani tersebut (Prawirokusumo, 1990).
Kegiatan teknis dalam usahatani jeruk secara singkat dapat digambarkan
sebagai berikut:
1. Pemilihan bibit, indikasi bibit yang baik/bermutu adalah yang memiliki
sertifikat yang umumnya mempunyai daun segar dan rimbun, batangnya
kuat/kokoh dan pertumbuhan cabang seimbang. Umur bibit adalah sekitar
3-4 bulan setelah selesai dipotong dari bahan cangkokan, 8 bulan untuk
bibit okulasi, 1 tahun untuk bibit dari biji.
2. Pengolahan tanah, Ph tanah yang disukai jeruk manis adalah 5,5-6, bila
terlalu asam perlu ditambah kapur, bila teralu basa perlu ditambah bahan
organik. Tanah perlu digemburkan pada saat mulai tanam, dan air
tergenang harus dihindarkan.
3. Penanaman, lobang tanaman dibuat sedikit lebih besar daripada polibag
dimasukkan bibit sedalam leher akar, sekitar penanaman perlu diberikan
mulsa.
4. Pemeliharaan tanaman, terdiri dari penyiraman, pemberian mulasa,
penyiangan, penggemburan tanah, pemangkasan, pemupukan dan
penyemprotan hama/ penyakit tanaman jeruk. Penyiraman dilakukan pada
saat tidak ada hujan, mulsa diberikan pada saat musim hujan dan ini dapat
mengurangi kepadatan tanah, mencegah erosi dan menjadi kompos.
Pemangkasan dilakukan bila cabang-cabang telah timbun sehingga sinar
matahari dapat menembuh ke dalam tajuk pohon, dan tanaman tidak
terlalu tinggi.
2.2 Landasan Teori
Ilmu usahatani adalah memanage input ke dalam usaha pertanian secara
efisien dan efektif untuk memperoleh income (pendapatan) optimum pada waktu
tertentu. Efektif adalah pengalokasian input tetap dan cepat, efisiena adalah
pemanfaatan input yang memebrikan output seoptimum mungkin. Input adalah
modal dan biaya yang dikorbankan dalam proses produksi usahatani. Modal
adalah barang yang dikorbankan dalam proses produksi dan dapat digunakan
beberapa kali seperti cangkol, alat-alat pertanian lain. Penyusutan dan perawatan
barang modal itu menjadi salah satu unsur biaya produksi. Biaya (cost) adalah
nilai barang atau jasa yang dikorbankan dalam proses produksi dan habis dalam
Dalam usahatani seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu
tertentu. Dikatakan efektif apabila petani atau produsen dapat mengalokasikan
sumber daya yang mereka miliki atau yang dikuasai sebaik-baiknya dan dikatakan
efisien bila pemanfaatan sumber daya menghasilkan keluaran atau output yang
melebihi masukan atau input (Tohir, 1991).
Tenaga kerja merupakan unsur yang paling banyak tersedia dalam
usahatani. Tenaga kerja mempunyai hubungan dengan pendapatan, unsur tenaga
kerja merupakan penggerak semua kegiatan dalam usaha. Efisiensi tenga kerja
secara umum diartikan sebagai hasil pekerja produktif yang dapat diselesaikan
persatuan waktu, tenaga kerja pria. Semakin tinggi efisiensi penggunaan tenaga
kerja, semakin tinggi pula pendapatan yang diterima dari usahatani yang
bersangkutan. Bahwasannya efisiensi tenaga kerja itu berpengaruh pada
pendapatan, berlaku disemua daerah dan semua keadaan ekonomi. Efisiensi
penggunaan tenaga kerja yang dicapai suatu usahatani dapat dipakai suatu ukuran
keberhasilan dari usahatani itu. Kemungkinan menekan biaya ini akan berarti
meningkatkan pendapatan (Soeriatmaja, 1983).
Sebagai imbalan dari pengorbanan biaya adalah produksi (output). Harga
output dikali jumlah output diperoleh penerimaan (revenue). Jumlah penerimaan
dikurangi jumlah biaya disebut pendpatan bersih (net income). Selain net income
ada pula family income (pendapatan keluarga) yaitu net income nilai biaya
Dalam suatu analisis usahatani sering Return Cost Ratio (R/C) yaitu
perbandingan antara jumlah penerimaan dengan jumlah biaya. R/C tidak
mempunyai satuan, nilai R/C dapat dibagi menjadi 3 kategori (secara teoritis)
yakni :
1. nilai R/C = 1 disebut usahatani dalam posisi break even point.
2. Nilai R/C > 1 disebut usahatani dalam posisi menguntungkan.
3. nilai R/C < 1 disebut usahatani dalam posisi merugikan
namun dalam praktis nilai R/C ini perlu dikaji lebih khusus., sebagai contoh
seorang petani jeruk mempunyai R=Rp. 20.000.000 dan C = Rp. 19.000.000
dalam setahun, maka diperoleh R/C = 1,06. Secara teoritis disebutkan petani jeruk
itu dalam posisi menguntungakan, namun apalah arti Rp.1.000.000 dengan
pengorbanan Rp. 19.000.000 dalam waktu satu tahun? Oleh karena itu perlu
dimidifikasi, misalnya bilai niali R/C>1 ditambah 10% atau nilai R/C >1,1 disebut
dalam posisi menguntungkan. Demikian juga dalam menentukan posisi
merugikan, sebaiknya ditulis bila R/C < 1,1.
2.3 Kerangka Pemikiran
Petani yang mengusahakan tanaman jeruk disebut petani jeruk dan dia
bergerak atau beraktivitas dalam usahatani jeruk. Untuk memeproleh hasil atau
output harus dikorbankan sejumlah input yang terdiri dari bibit jeruk, pupuk,
obat/pestisida, tenaga kerja dan alat-alat pertanian, dan ini semuanya menentukan
jumlah biaya. Jumlah input atau jumlah biaya memeprngaruhi jumlah output.
Dari output ini akan diperoleh penerimaan atau reveneue, dan reveneue
inii terutama dipengaruhi oleh harga jual output. Besarnya R/C ditentukan oleh
jumlah reveneue dan jumlah cost. Reveneue dikurangi total cost memberikan
pendapatan bersih (net income). Net income ditambah biaya tenaga kerja keluarga
(TKDK) disebut pendapatan keluarga (family income), total costnya dikurangi
dengan biaya TKDK.
Nilai R/C atau jumlah income per Ha akan bervariasi. Mungkin didapatkan
usahatani yang :
1. Menguntungkan
2. Merugikan atau
3. Break Event Point
dalam hal ini terdapat lagi kemungkinan menguntungkan, merugikan atau break
event point kalau diperhitungkan biaya TKDK. Biaya TKDK adalah biaya tenaga
kerja yang tidak dikeluarkan petani, jadi biaya ini mnegurangi total biaya (cost)
Kerangka pemikiran atas dapat digambarkan dalam skema berikut.
Keterangan Ada hubungan
Gambar 1 . Skema Kerangka Pemikiran
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, tujuan penelitian dan rangka pemikiran
yang telah disebutkan, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Makin besar biaya produksi per Ha maka makin besar R/C (revenue per
cost) per Ha usahatani jeruk di daerah penelitian.
2. Makin luas tanaman jeruk maka makin besar R/C per Ha di daerha
penelitian.
3. Terdapat pengaruh umur tanaman jeruk terhadap produksi per Ha di
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Daerah penelitian adalah di desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten
Karo. Penentuan daerha penelitian ini adalah secara sengaja (purposive), dengan
alasan potensi desadan kemudahan untuk mencapainya. Telah digambarkan
keadaan jeruk di Kabupaten Karo (tabel 2), selanjutnya keadaan tanaman jeruk
per desa di kecamatan Tiga Panah seperti pada tabel 3 berikut :
Tabel 3. Luas Lahan, produksi dan produksi/Ha tanaman Jeruk per Desa di Kecamatan Tiga Panah, tahun 2009
Dari Tabel 2 dapat dilihat Desa Suka mempunyai lahan jeruk paling luas, jumlah
produksi yang terbanyak dan produksi per Ha yang tertinggi.
3.2 Metode Penentuan Sampel dan Pengumpulan Data
Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan jeruk
manis di desa Suka Kecamatan Tiga panah. Petani tersebut harus mempunyai
aktivitas pada usahatani jeruk lebih besar dari 50% dari kegiatannya sehari-hari.
Terdapat populasi sebanyak 315 KK. Dari populasi itu diambil petani sampel
sebesar 30 KK. Pengambilan sampel secara simpel random sampling.
Dari sampel petani dikumpulkan data primer dengan melakukan
wawancara langsung dengan petani yang menggunakan daftar pertanyaan yang
telah dipoersiapkan terlebih dahulu. Selain data primer juga dikumpulkan data
sekunder yang diperoleh dari lembaga atau instansi yang relevan dengan
penelitian ini, misalnya Dinas Pertanian Tk.I Sumatera Utara dan Dinas Pertanian
Tk II Kabupaten Karo. Data sekunder lainnya berasal dari laporan hasil penelitian
yang relevan dengan penelitian ini.
3.3 Metode Analisis dan pengujian Hipotesis
Mula-mula data yang sudah diperoleh ditabulasi menurut spesifikasinya
mesing-masing. Kemudian dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut :
1. Biaya produksi (Cost) = jumlah nilai seluruh komponen biaya, biaya
tenaga Kerja dibagi menjadi TKDK dan TKLK, dan ini dihitung selama
setahun
3. Dihitung revenue (penerimaan) yaitu jumlah output dikalikan harga jual,
ini juga dihitung selama setahun.
4. Dihitung R/C per petani dan per Ha
5. Dihitung net income dan family income per petani dan per Ha
Setelah selesai perhitungan- perhitungan itu maka dilakukanlah pengujian
Hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis 1 dan 2 dengan uji korelasi sederhana dengan rumusnya :
R =
Hipotesis 3 diuji dengan regresi sederhana, dengan rumusnya :
Y= a+bX, a= konstanta, b= koefisien regresi.
3.4 Defenisi dan batasan operasional
Defenisi dan batasan operasional digunakan untuk menghindari terjadinya
kesalahpahaman dalam penelitian.
Defenisi
1. Petani jeruk adalah orang yang mengusahakan usahatani jeruk lebih dari
lima tahun dan pendapatannya lebih besar dari 50% berasal dari usahatani
jeruk dari pada usaha sampingan lainnya.
2. Penerimaan usahatani jeruk adalah hasil kali antara produksi yang
dihasilkan dengan harga jual
3. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan pengusaha untuk usahatani
jeruk persatuan produksi yang terdiri dari biaya bibit, pupuk, tenaga kerja,
biaya peralatan, biaya pengumpulan hasil, pengangkutan dan lain-lain.
4. Pendapatan bersih usahatani tanaman jeruk adalah jumlah penerimaan
dikurangi biaya produksi usahatani jeruk.
Pendapatan keluarga = pendapatan bersih + tenaga kerja dalam keluarga.
5. Tenaga kerja adalah orang yang mengelola usahatani pada sebidang tanah
yang merupakan tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) dan tenaga kerja
luar keluarga (TKLK).
3.5 Batasan Operasional
1. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2010
2. Daerah penelitian adalah Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten
Karo.
BAB IV
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN
KARAKTERISTIK SAMPEL
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian
4.1.1 Luas Daerah dan Letak Geografis
Desa Suka berada di Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Jarak dari
dari ibukota kecamatan 3 km, jarak dari ibukota kabupaten 8 km. Secara
administratif batas-batas desa Suka adalah:
- Sebelah Utara : Bunuraya
- Sebelah Selatan : Regaji
- Sebelah Timur : Sukadamai
- Sebelah Barat : Kuta Kepar
Memiliki ketinggian ± 1400 m diatas permukaan laut dengan temperatur udara
berkisar antara 180C s/d 210C, dengan kondisi topografi sedikit berbukit. Luas
desa 1.074 Ha.
4.1.2 Tata Guna Lahan
Data mengenai luas lahan dan penggunaan lahan ditunjukkan pada tabel 4
berikut ini:
Tabel 4. Komposisi Penggunaan Lahan di Desa Suka Tahun 2009
Sumber: Kantor Kepala Desa Suka Tahun 2009
Penggunaan lahan terbesar adalah untuk pertanian (91,81%). Sebagian
besar mata pencaharian penduduk adalah bertani dan beternak.
4.1.3 Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk desa Suka adalah 4.088 jiwa, meliputi 2.003 jiwa
laki-laki dan 2.085 jiwa perempuan, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1.488 kk.
Jumlah penduduk berdasarkan golongan umur disajikan pada tabel 5
berikut:
Tabel 5. Jumlah Penduduk berdasarkan Golongan Umur di desa Suka
Sumber: Kantor Kepala Desa Suka Tahun 2009
Gambaran umum yang didapat peneliti mengenai daerah ini adalah bahwa
penduduknya sangat akrab dimana penduduknya saling mengenal satu sama lain.
Bahasa yang digunakan didalam berkomunikasi sehari-hari adalah bahasa Karo.
Mayoritas penduduk memeluk agama Kristen yakni sebanyak 3.683 jiwa
4.1.4 Sosial Ekonomi
Mata pencaharian penduduk yang utama adalah bertani. Selain itu ada juga
penduduk yang bekerja sebagai pedagang dan pegawai negeri atau swasta.
Distribusi jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel
6 berikut.
Tabel 6. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasakan Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%)
1.
Sumber: Kantor Kepala Desa Suka Tahun 2009
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk memiliki mata
pencaharian sebagai petani adalah 12.107 jiwa atau 64 % dari total penduduk
4.1.5 Sarana dan Prasarana
Sarana transportasi yang dipergunakan untuk mencapai Desa Suka adalah
dengan kendaraan bermotor. Prasarana yang ada sudah cukup mendukung arus
mobilitas penduduk Desa Suka, hal ini ditandai dengan ruas jalan yang sudah
diaspal. Sarana dan prasarana yang ada di Desa Suka dapat dilihat pada tabel 7
berikut:
Tabel 7. Sarana dan Prasarana di Desa Suka
No. Sarana dan Prasarana Jumlah
1. Pendidikan
Sumber: Kantor Kepala Desa Suka Tahun 2009
Pada sat ini sarana pendidikan yang ada di Desa Suka adalah 2 unit
sekolah dasar, 1 unit untuk fasilitas sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) dan
sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) ada di ibukota kecamatan dan kabupaten.
4.2 Karakteristik Petani Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan
keseluruhan dari populasi yang ada di desa Suka. Keseluruhan dari sampel
merupakan etnis Batak Karo. Karakteristik petani sampel dapat dilihat dari tabel 8
Tabel 8. Karakteristik Petani Sampel
Karakterisik Sampel Rata-rata Range
Umur Petani (tahun) 47 31-60
Status Kepemilikan lahan Milik Sendiri -
Tingkat Pendidikan (tahun) 11 6-15
Luas Lahan (Ha) 0,7 0,25-2.2
Jumlah tanggungan (jiwa) 3 2-4
Umur Tanaman (Tahun) 10 5-16
Sumber: Data Primer diolah dari Lampiran 1
Berdasarkan Tabel 8. maka umur responden berkisar antara 31 tahun
sampai 60 tahun dengan ratan sebesar 47 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
sebahagian petani jeruk masih produktif masih dalam usia produktif
Kepemilikan lahan untuk petani jeruk sampel semua adalah milik sendiri.
Meskipun tidak terlalu luas, tetapi lahan yang dikelola adalah milik sendiri.
Tingkat pendidikan petani jeruk antara 6-15 tahun dengan rataan 11 tahun
atau setara tingkat SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama). Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden masih rendah
. Luas lahan rata-rata yang dimiliki oleh petani jeruk adalah sebesar 0.7 Ha
dengan rataan antara 0.25-2.2 Ha. Dalam hal berarti kepemilikan lahan petani
jerukdi daerah penelitian sempit. Sedangkan dalam hal jumlah tanggungan
memiliki rataan sebesar 3 dan range berkisar antara 2-4 jiwa.
Umur tanaman antara 5- 16 Tahun dengan rata-rata 10 tahun. Kalau dilihat
jeruk ditempat penelitian masih produktif dalam menghasilkan jeruk setiap kali
panen.
Pendapatan per petani berkisar 2,275,498 sampai Rp 86,762,489.22
dengan rataan Rp 4,9718,161.25 sedangkan pendapatan per Ha berkisar Rp
BAB.V
HASIL DAN PEMBAHASAAN
5.1 Menganalisis Besar R/C (Revenue Per Cost) Per Ha Usahatani Jeruk Manis
5.1.1. Biaya Usahatani
Penggunaan input produksi pada usahatani jeruk di daerah penelitian
adalah bibit, pupuk (Urea, TSP, ZA, KCL, ZKSDP, R.I(Zat Daun + Zat Buah),
Amophos, Hidrokomplit, dan pupuk kandang), obat-obatan (Mestafen,Verfection,
Drusban, Fenual, Apsah, Penkil, Score, tenaga kerja, dan penyusutan peralatan.
Adapun uraian dari biaya produksi rata-rata dalam usahatani Jeruk Manis
di daerah penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Total biaya produksi per petani jeruk manis
NO URAIAN Per Petani (Rp) Persentase (%)
1 Total Tenaga Kerja(Rp) 990,166.7 9.1
2 Penyusutan Peralatan 506,266.3 4.7
3 Biaya Tetap 9,326,405.8 86.2
Jumlah 10,822,838.8 100
Sumber : Pengolahan tabel 2, 3 dan 5
Dari tabel ini biaya paling besar adalah Biaya Tetap sebesar
Rp.9.326.405,8 per petani per tahun atau 86.2% seperti bibit, pupuk dan
obat-obatan. Dan biaya paling kecil adalah biaya peralatan sebesar Rp.506.266,3 per
tahun atau 4.7% seperti cangkul, kereta sorong, semprot gendong, gunting, mesin
babat, parang, cuan, sabit dan mesin semprot.
5.1.2. Produksi Jeruk Manis Per Petani Sesuai Umur Tanaman
Produksi jeruk merupakan hasil jeruk yang dipanen oleh petani. Jeruk
sampai 31000 Kg sedangkan produksi per Ha menyebar antara 500 kg sampai
355.555 Kg. Produksi jeruk per panenya dapat kita lihat sebagai berikut:
Tabel 10. Rata-rata Produksi Jeruk
No Produksi Usahatani Jeruk (Kg)/tahun
Per Petani Per Ha
1 30.793,54 63.816,02
Sumber : Pengolahan lampiran 7
Dari tabel 10. Bahwa rata-rata produksi jeruk per petani 30.793,54
Kg/petani/tahun sedangkan rata-rata produksi per Ha sebesar 63.816 Kg/Ha/tahun.
Produksi ini meliputi variasi umur tanaman mulai umur 3- 5 tahun, 6-8 tahun dan
diatas umur 9 tahun. Pemanenan dilakukan 6 kali dalam setahun.
5.1.3.Pendapatan Usahatani Jeruk
Pendapatan bersih usahatani jeruk adalah penerimaan yang dikurangi
dengan biaya produksi. Pendapatan bersih usahatani jeruk merupakan balas jasa
terhadap manajemen usahatani jeruk. Untuk jelasnya dapat kita lihat dari tabel
berikut:
Tabel 11. Rata-Rata Pendapatan Usahatani Jerusk Manis Selama Per Petani/ Tahun
No Kriteria Kisaran Pendapatan
(Kg/Tahun)
Rataan Pendapatan bersih (Rp/Tahun)
1 Penerimaan Usatani 6.100.000-252.000.000 117.176.129
2 Biaya Produksi 4054216,414- 15405126,88 10.822.838,75
Pendapatan Bersih 2.275.498- 86.762.489,22 49.718.161,25
Sumber: pengolahan lampiran 10.
Dari tabel 11 dapat kita lihat bahwa sebaran pendapatan usahatani per
petani antara kisaran Rp.2.275.498- Rp.86.762.482 per petani/tahun dengan rataan
Tabel 12. Rata-Rata Pendapatan Usahatani Jeruk Manis Selama Per Ha/ Tahun
No Kriteria Kisaran Pendapatan
(Kg/Tahun)
Rataan Pendapatan bersih (Rp/Tahun)
1 Penerimaan Usatani 24.400.000-1.027.777.778 216.293.412,3
2 Biaya Produksi 8370748,299-41866269,84 20471775,28
Pendapatan Bersih 3.792.496,667-880.444.648 91.279.821,06
Sumber : Pengolahan lampiran 10
Dari tabel 12 dapat kita lihat bahwa sebaran pendapatan usahatani per
petani antara kisaran Rp.3.792.496,66- Rp.880.444.648 per ha/tahun dengan
rataan pendapatan sebesar Rp.91.279.821,06 per ha/ tahun
5.1.4. Menganalisis Besar R/C (Revenue Per Cost) Per Ha
Analisis kelayakan usahatani jeruk manis dilakukan untuk mengetahui
kelayakan usahatani jeruk manis yang dilakukan oleh petani. Untuk mengetahui
kelayakan usahatani jeruk manis di daearah penelitian dianilisis dengan
menggunakan kriteria kelayakan R/C. R/C adalah singkatan dari Return Cost
Ratio, atau dikenal sebagai perbandingan antara penerimaan dan Biaya.
Tabel 13. Rata-Rata Besar R/C Per Ha Usahatani Jeruk Manis
No Uraian Jumlahn (Rp)
1 Penerimaan 111751596.35
2 Biaya Produksi 20471775.28
3 R/C 5.82
Pengolahan data lampiran 9
Dari tabel 13 dapat diketahui tingkat kelayakan suatu usaha untuk
dilaksanakan sesuai dengan ketentua R/C > 1 maka usaha tersebut untung atau
layak untuk dilaksanakan. Untuk usahatani jeruk manis yang terdapat didaerah
diperoleh penerimaan sebesar Rp.5,82. Dengan demikian usahatani jeruk manis di
daerah penelitian menguntungkan dan layak untuk diusahakan.
5.2. Hubungan R/C Per Ha Dengan Luas Tanaman Jeruk Manis
Berdasarkan analisis korelasi sederhana pada lampiran 11 diperoleh bahwa
koefesien korelasi (rs)=0,24 , t-hitung=1,33 dan t-tabel (5 %)=2.502 yang berarti
t-hitung (t-hitung= 1,33) < dari t-tabel (t-tabel=2.502) yang berarti terima Ho,
tolak H1. Jadi hubungan R/C dengan Luas tanaman tidak nyata, dan hipotesis
yang makin luas tanaman jeruk maka makin besar R/C ditolak. Karena tidak ada
hubungan luas tanaman dengan besar R/C per Ha tanaman jeruk.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat dari Grafik dibawah ini:
Gambar Grafik 2. Hubungan Luas Lahan Dengan R/C Per Ha.
Dari grafik 1. Dalam grafik dapat dilihat tidak ada hubungan bahwa semakin luas
lahan petani maka semakin besar R/C per Ha. Hal ini berarti pengaruh besarnya
R/C bukan ditentukan oleh luas lahan tetapi ini ditentukan oleh besarnya biaya
hipotesis yang menyatakan semakin luas lahan petani maka makin besar R/C nya
ditolak.
5.3. Pengaruh Umur Tanaman Jeruk Manis Terhadap Produksi Per Ha
Mengetahui ini dapat dibuat persamaanya Y= a+bX, a= konstanta, b=
koefisien regresi.maka Y=Produksi, X=Umur tanaman per Ha.
a=--232.748, b=3495.196, f-hitung= 1.176 , f-tabel: F tabel 5% = 4,23
Y=-232,248+3495,196 X
Arti dari nilai persamaan diatas:
• Apabila variabel bebas umur tanaman (X) mengalami peningkatan 1
tahun maka akan terjadi peningkatan produksi jeruk (Y) sebesar 3495,196
kg
Dapat disimpulkan bahwa nilai f-hitung =1,176 lebih besar daripada F-tabel (4,23)
hal menunjukkan terima H1 tolak Ho, yang berarti ada pengaruh umur tanaman
jeruk dengan produksi jeruk. Dengan demikian bahwa hipotesis yang manyatakan
bahwa umur tanaman jeruk berpengaruh nyata terhadap produksi jeruk diterima.
Dalam hal ini semakin tua umur jeruk akan semakin tinggi produksi yang
Gambar Grafik 3. Pengaruh Umur Tanaman Terhadap Produksi Jeruk Manis
hal ini maka, makin tua umur tanaman jeruk makin. Maka makin besar produksi
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Secara finanansial usahatani jeruk manis ditempat peneletian layak
diusahakan dengan rata-rata besar R/C sebesar 5.82 dengan range R/C Per
Ha sebesar 1.2 sampai 16.3
2. Tidak ada hubungan nyata antara luas tanaman dengan besarnya R/C per
Ha usahatani jeruk manis
3. Ada pengaruh nyata antara umur tanamana terhadap produksi per Ha
usahatani jeruk.
6.2 Saran
1. Kepada petani jeruk disarankan agar makin bertambah umur tanaman maka
ditambah pula penggunaan input, seperti penggunaan pupuk.
2. Kepada Pemerintah Kabupaten Karo disarankan agar dapat memberikan
pupuk tanaman jeruk subsidi yang tepat pada musim/waktu pemupukan
3. Kepada peneliti lain dianjurkan meneliti umur tanaman jeruk yang lebih
DAFTAR PUSTAKA
AAK, 1994. Budidaya Tanaman Jeruk. Kanisius, Yogyakarta.
Anonimous, 1993. Peluang Usaha dan Pembudidayaan Jeruk Siam. Penebar Swadaya. Jakarta
Dinas Pertanian Sumatera Utara Tahun 2009
Evitadewi, W.P.2001. Cara Praktis Bertanam Jeruk. Aneka Ilmu, Semarang.
Joesoef, M., 1993. Penuntun Perkebunan Jeruk. Bhrata, Jakarta.
Pracaya, 2000. Jeruk Manis Varietas, Budidaya dan Pasca Panen. Penebar Swadaya
Rukmana, R. 1997. Usaha Tani Jeruk. Kanisius, Jakarta.
Prawirokusumo, S., 1990.Ilmu Usahatani.BPFE, Yogyakarta
Soelarso, R.B.,1996.Budidaya Jeruk Bebas Penyakit. Kanisius, Jakarta.
Soeriatmaja. 1983. Usaha Tani. Depdikbud, Jakarta.
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Raja Grafindo Persada, Yakarta.
Lampiran 1.Karakteristik Petani Jeruk di Desa Suka Tahun 2010
No Luas Status Umur (Thn) Tingkat Umur tanaman Jumlah Total Total Pendapatan
Sampel Lahan kepemilikan Pendidikan (Tahun) Taggungan Total Penerimaan Biaya Produksi Usahatani Jeruk
(Ha) Lahan (Thn) Keluarga (orang) (Rp) (Rp) (Rp)
4 15450000 7491533,333 7958466,667
207 5469400 108 4210000 36,5 1702000 68 2702000 394 15517000 279792175
6,90 182313,33 3,60 140333,33 1,22 56733,33 2,27 90066,67 13,13 517233,33 9326405,83
Lampiran 3. Biaya Penyusutan setiap Peralatan
29 1 3 75000 11 20454,54545 1 350000 3 116666,6667
(Thn) B.Penyusutan Jumlah (Unit) Harga
(Thn) B.Penyusutan Jumlah (Unit)
480000 9 106666,6667 4 70000 11 25454,54545 0 0 0 0 1
630000 4 157500 0 0 0 0 0 0 0 0 1
500000 6 83333,33333 3 65000 14 13928,57143 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 1 1750000 2 875000 2
7110000 107 1290349,928 53 1745000 192 536484,682 5 8300000 31 1918650,794 36
245172,4138 3,5666667 43011,66426 1,766666667 58166,667 6,4 17882,82273 0,166666667 276666,67 1,0333333 63955,02646 1,2
Parang Cuan Sabit
Harga (Rp)
Umur
(Thn) B.Penyusutan Jumlah (Unit)
45000 7 6428,571429 0 0 0 0 1 45000 4 11250
44833,333 7,4333333 9119,287888 0,6 44000 3,1666667 11703,22733 1,2 24333,333 5,8333333 5752,031302
0 0 0 0 75277,77778
0 0 0 0 121564,3939
1 3000000 5 600000 1046112,143 1 2500000 5 500000 821280,2525 1 2000000 11 181818,1818 256233,9437
0 0 0 0 137484,127
0 0 0 0 206510,7809
1 3500000 3 1166666,667 1398336,333 1 2000000 13 153846,1538 403197,6279
1 3500000 2 1750000 2787502
14 35300000 85 8418492,618 15187987,51
0,4666667 1176666,667 2,833333333 280616,4206 506266,2504
Lampiran 4. Curahan Tenaga Kerja Usahatani Jeruk di Desa Suka
Lampiran 5. Biaya Tenaga Kerja Usahatani Jeruk di Desa Suka
Nn Luas Pemeliharaan (Rp)
Sampel Lahan Pengolahan Lahan (Rp) Penanaman(Rp) Penyulaman(Rp) Pemngkasan (Rp) Pemupukan(Rp)
(Ha) TKDK TKLK TKDK TKLK TKDK TKLK TKDK TKLK TKDK TKLK
Total 21,595 2935000 2525000 2575000 2860000 2060000 1410000 2245000 1765000 1910000 2100000
Lanjutan Lampiran 5 100000 250000 45000 135000 100000 400000 540000 1455000 1995000 100000 100000 90000 90000 100000 150000 590000 640000 1230000
2500000 1970000 2115000 1330000 3755000 3900000 15020000 14685000 29705000
83333,33 65666,67 70500,00 44333,33 125166,67 130000,00 500666,67 489500,00 990166,67
lampiran 8.Total Penerimaan Usahatani Jeruk di Desa Suka
No Luas Penerimaan Jeruk Penerimaan Jeruk Penerimaan Jeruk Total Penerimaan(Kg)
Total
26 0,8 0 52750000 0 52750000 65937500
27 1,1 0 0 98000000 98000000 89090909,09
28 0,56 0 0 16200000 16200000 28928571,43
29 1 0 0 93250000 93250000 93250000
30 0,6 16100000 0 0 16100000 26833333,33
Total 55100000 389900000 1371230000 1816230000 3352547890
Rataan 3554838,71 25154838,71 88466451,61 117176129 216293412,3
Lampiran 9. Penerimaan Usahatani Jeruk
No Luas
Sampel Lahan Total Biaya Tenaga Kerja (Rp)
Total Biaya Peralatan dan Perlengkapan (RP)
Total Biaya Produksi
(Rp) Total Pengeluaran (Rp) Total Pengeluaran (Rp)
(Ha) Per Petani Per Ha
1 0,5 920000 729126,8791 13756000 15405126,88 30810253,76
2 0,25 745000 69989,17749 3754000 4568989,177 18275956,71
3 0,5 720000 79975,46898 7103250 7903225,469 15806450,94
4 0,4 1460000 44516,41414 2549700 4054216,414 10135541,04
5 0,5 890000 143134,9206 19900000 20933134,92 41866269,84
6 0,5 765000 583339,3333 7502125 8850464,333 17700928,67
7 0,25 850000 62428,57143 3408000 4320428,571 17281714,29
8 0,045 1200000 62490,84249 5367500 6629990,842 147333129,8
9 0,16 645000 18714,28571 3455500 4119214,286 25745089,29
10 1 1295000 198014,763 11162000 12655014,76 12655014,76
11 0,5 880000 143234,127 5527000 6550234,127 13100468,25
12 0,5 860000 90219,78022 5608000 6558219,78 13116439,56
13 1 1175000 125622,7106 10427000 11727622,71 11727622,71
14 0,98 1130000 185833,3333 6887500 8203333,333 8370748,299
15 1 875000 329874,6899 20487500 21692374,69 21692374,69
16 0,5 735000 591391,2814 5730800 7057191,281 14114382,56
17 0,5 950000 39533,33333 6502000 7491533,333 14983066,67
18 1 650000 1333059,556 13500500 15483559,56 15483559,56
19 2,2 1995000 2752563,524 27880000 32627563,52 14830710,69
23 1,1 1250000 1046112,143 11483000 13779112,14 12526465,58
24 0,75 795000 821280,2525 8625500 10241780,25 13655707
25 0,5 1190000 256233,9437 6129300 7575533,944 15151067,89
26 0,8 900000 137484,127 7823000 8860484,127 11075605,16
27 1,1 765000 206510,7809 10266000 11237510,78 10215918,89
28 0,56 1300000 1398336,333 8554000 11252336,33 20093457,74
29 1 1135000 403197,6279 7290400 8828597,628 8828597,628
30 0,6 695000 2787502 10342000 13824502 23040836,67
Total 29705000 15187987,51 279792175 324685162,5 614153258,4
Rataan 990166,6667 506266,2504 9326405,833 10822838,75 20471775,28
Lampiran 10. Pendapatan Usahatani Jeruk/Petani
No Luas Total Penerimaan (Rp) Total pengeluaran (Rp) Total Pendapatan (Rp)
Total Pendapatan (Rp)
Sampel Lahan Per Petani Per Ha
(Ha)
1 0,5 48350000 15405126,88 32944873,12 65889746,24
2 0,25 20750000 4568989,177 16181010,82 64724043,29
3 0,5 40030000 7903225,469 32126774,53 64253549,06
4 0,4 32250000 4054216,414 28195783,59 70489458,97
5 0,5 33600000 20933134,92 12666865,08 25333730,16
6 0,5 34750000 8850464,333 25899535,67 51799071,33
7 0,25 6100000 4320428,571 1779571,429 7118285,716
8 0,045 46250000 6629990,842 39620009,16 880444648
9 0,16 12650000 4119214,286 8530785,714 53317410,71
10 1 92750000 12655014,76 80094985,24 80094985,24
11 0,5 25550000 6550234,127 18999765,87 37999531,75
12 0,5 33750000 6558219,78 27191780,22 54383560,44
17 0,5 15450000 7491533,333 7958466,667 15916933,33
18 1 252000000 15483559,56 236516440,4 236516440,4
19 2,2 82000000 32627563,52 49372436,48 22442016,58
20 1,3 119750000 12025425,14 107724574,9 82865057,58
21 0,8 80500000 12167877,78 68332122,22 85415152,78
22 0,8 79500000 8060564,394 71439435,61 89299294,51
23 1,1 59000000 13779112,14 45220887,86 41109898,05
24 0,75 91450000 10241780,25 81208219,75 108277626,3
25 0,5 53750000 7575533,944 46174466,06 92348932,11
26 0,8 52750000 8860484,127 43889515,87 54861894,84
27 1,1 98000000 11237510,78 86762489,22 78874990,2
28 0,56 16200000 11252336,33 4947663,67 8835113,696
29 1 93250000 8828597,628 84421402,37 84421402,37
30 0,6 16100000 13824502 2275498 3792496,667
Total 1816230000 324685162,5 1491544838 2738394632
Rataan 60541000 10822838,75 49718161,25 91279821,06
Lampiran 11. R/C per Ha
No Luas Total Biaya(Rp) Total Penerimaan (Rp)
13 1 11727622,71 93250000 8,0
Total 21,595 614153258,4 3352547890 174,7
Rataan 0,72 20471775,28 111751596,35 5,82
7 0,25 1,4 0,35 0,0625 1,96
8 0,045 7 0,315 0,002025 49
9 0,16 3,1 0,496 0,0256 9,61
10 1 7,3 7,3 1 53,29
11 0,5 3,9 1,95 0,25 15,21
12 0,5 5,1 2,55 0,25 26,01
13 1 8 8 1 64
14 0,98 5,8 5,684 0,9604 33,64
15 1 4 4 1 16
16 0,5 7,5 3,75 0,25 56,25
17 0,5 2,1 1,05 0,25 4,41
18 1 16,3 16,3 1 265,69
19 2,2 2,5 5,5 4,84 6,25
20 1,3 10 13 1,69 100
21 0,8 6,6 5,28 0,64 43,56
22 0,8 9,9 7,92 0,64 98,01
23 1,1 4,3 4,73 1,21 18,49
24 0,75 8,9 6,675 0,5625 79,21
25 0,5 7,1 3,55 0,25 50,41
26 0,8 6 4,8 0,64 36
27 1,1 8,7 9,57 1,21 75,69
28 0,56 1,4 0,784 0,3136 1,96
29 1 10,6 10,6 1 112,36
30 0,6 1,2 0,72 0,36 1,44
Total R 174,9 136,049 20,629125 1356,09
Lampiran 13.Pengaruh Umur Tanamana dengan Produksi Per Ha
20 12 23846,15385 286153,8462 568639053,4 144
21 10 31875 318750 1016015625 100
22 13 30000 390000 900000000 169
23 8 17272,72727 138181,8182 298347107,3 64
24 11 34933,33333 384266,6666 1220337778 121
25 14 31000 434000 961000000 196
26 8 18125 145000 328515625 64
27 13 25909,09091 336818,1818 671280991,8 169