• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan metode poster comment dalam pembelajaran menulis tegak bersambung siswa kelas 1 MI Pasirangin 1 Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan metode poster comment dalam pembelajaran menulis tegak bersambung siswa kelas 1 MI Pasirangin 1 Sukabumi"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh Pipih Nurlatifah NJl\lf.809018300513

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIY AH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF HIDAY ATULLAH

(2)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH

Skripsi yang berjudul: "Penggunaan Metode Poster comment Dalam

Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung Siswa Kelas I MI Pasirangin 1

Sukabumi" disusun oleh Pipih Nurlatifah, NIM 8090183005 J3, diajukan kepada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UJN SyarifHidayatullah

Jakarta, dan telah dinyatakan LULUS pada Ujian Muanaqasah pada tanggal 08

Oktober 2013 dihadapan Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) pada bidang Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah.

Jakarta, 08 Oktober 2013

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal

Ketua (Ketua Prodi PGMI)

Dr. Fauzan, MA

NIP. 197611072007011013

Penguji I

Dr. Hasvim Asv'ari, M. Pd

NIP. 196610091993032004

Penguji JI

Drs. Ramlau A. Gani, MA

NIP.196106141992031002

Mengetahui,

Tanda Ta'lgan

ᄋᄋᄋᄋᄋセᄋᄋᄋᄋᄋᄋ@

Dekan Fakultas llm u Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Nurlena Rifa'i, MA., Ph. D

(3)

PENGGUNAAN METODE POSTER COMMENT

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG SISW A KELAS I MI P ASIRANGIN 1 SUKABUMI

Diajukan Kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh Pipih Nurlatifah

NIM. 809018300513

Di Bawah Bimbingan

Dra. Tati Hartimah, MA

NIP. 195507311989032001

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

(4)

Sukabumi" disusun oleh Pipih Nurlatifah, Nomor In<luk Mahasiswa 809018300513, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Telah melalui bimbingan dan <linyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Fakultas.

Jakaiia, Juli 2013 Yang mengesahkan

p・ュ「セュ「ゥョセ@

(5)

Nama : Pipih Nurlatifah Tempat/Tgl Lahir

NIM Jurusan

Angkatan tahun Alanmt

: Sukabumi, 09 Oktober 1974 : 809018300513

: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) : 2009-2013

: Pasirangin 1 RT: 18/06 Desa Mekarjaya Kecamatan Caringin Sukabumi

Bahwa skfipsi yang berjudul "Penggunaan Metode Poster comment Dalam Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung Siswa Kelas I MI Pasirangin 1 Sukabumi" adalah basil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama NIP

Dosen Jurusan

: Dra. Tati Hartimab, MA : 195507311989032001 : Pendidikan PKn

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesunggulmya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila pernyataan skripsi ini bukan basil karya sendiri.

Jakarta, Juli 2013 Yang menyediakan,

(6)

Kependidikan Islam, Dual Mode Sistem, Fakul!as limn Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sebuah fakta di MI Pasiraugin Sukabwni kelas I bahwa dalam pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan metode atau strategi pembelajaran tradisional dan konvensional, yaitu ceramah, penugasan LKS, demonstrasi, dan tanya jawab. Dengan metode tersebut, prestasi belajar siswa kelas l cenderung kurang memenuhi KKM. Untuk itu siswa merasa perlu hadirnya suatu pembaharuan d&lam pembelajaranya yakni penggunaan metode atau strategi pembelajaran yang menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Salah satu a!ternatif metode

yang clapat digunakan aclalah metode Poster Comment. Metocle ini digunakan

dengan hnrapan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif; efektif dan menyen"ngkan.

Penelitian ini berlangsung di MI Pasirangin I Sukabumi dengan suhjek penelitian siswa kehs I Tz,hun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 21 orang dan dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis siswa kelas I MI Pasirangin I

di Sukabumi, Penelitia11 ini lebih memfo!rnsk"r. pada penggunaan metode poster

comment untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Penelitian ini

berlangsung selama clua siklus dengan empat tahapan; perencanaan, imp1ementasi,

pengamatan clan refleksi.

Basil penelitian ini menunjukkan bahwa: (I) proses perencanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode poster comment meliputi: konsultasi;

analisis SK, KD dan materi; pembuatan RPP, dan perencanaan evaluasi. (2)

pelaksanaan metode poster comment dalam pembelajaran bahasa Indonesia

berlangsung selama 2 siklus dengan tema budi pekerti yang baik. (3) Berdasarkan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa pada siklus I terlihat nilai siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata dari segi aspek teknik penulisan (72,14), tata bahasa (72,86) dan kreativitas (72,62). Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata ketiga aspek tersebut adalah (72,54). Nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa saat postes dari aspek teknik penulisan (76,90), tata bahasa (72,29) dan kreativitas (78,81). Adapun nilai rata-rata ketiga aspek tersebut adalah (78,83).

(7)

Kepada Dzat yang Maha Agung, Segala puji bagi-Mu, hamba mengucap syukur atas rahmat dan hidayah yang telah Engkau berikan. Alhamdulillah, atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan k1epada Nab1 Muhammad Saw, keluarga dan para sahabatnya.

Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dukungan, do' a dan partisipasi dari berbagai pihak. Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

I. Nurlena Rifa'i, MA., Ph.D, Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr2. Tati Hartimah, MA selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu dan mencurahkan pikirannya untuk memberikan bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Bapak/Ibu Dosen dan Staff di UIN Syarif Hidayatullah khususnya di Jurusan PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) yang telah memberikan bantuan dan dukunganya.

4. Keluarga besar MI Pasirangin I Sukabumi yang telah banyak membantu. 5. Teruntuk keclua orang tua tercinta selalu mencurahkan cinta, kasih sayang,

clo'a, motivasi yang luar biasa dan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis, terima kasih alas kesabarannya. Hanya Allah yang dapat membalas semuanya.

6. Kepada suami tercinta yang telah memberikan seluruh kepercayaan penuh dalam proses penyusunan skripsi ini. Bantuan materil dan moril yang selalu diberikan dengan ikhlas semoga menjadikannya Imam yang senantiasa selalu membimbing keluarga penulis.

(8)

Jakarta, Juli 2013 Penulis

(9)

LEMEAR PENGESAHAN PEMBIMBING

SURATPERNYATAANKARYASENDIRI

ABSTRAK ... ..

KATA PEN GANT AR... 11

DAFT AR ISi ··· ... ... . ... ... ... IV DAFT AR TABEL ... ... .. ... ... ... ... .... vn DAFTAR LA1\.1PIRAN ... ... v111

BAB I PENDAHULUAN .. .. . .... . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . 1

A. Latar Belakang Masalah .. .. .. .. .. . . .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. . .. . .. ... 1

I3: Identifikasi Area dan Fokus Penelitian .. . .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. ... 4

C. Pembatasan Fokus Penelitian . . . .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. . .. .. .. . .. .. . .. .. .. . 4

D. Perumusan Masalah Penelitian ... ... ... ... ... 4

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian . .. . . . .. .. . .. .. . .. . .. .. . .. . .. .. 5

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN . . . 6

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti . .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . 6

I. Metode Poster comment .. . . . .... .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. . . .. .. .. . .. .. . . .. ... 6

a. Pengertian Metode Poster Comment . . . 6

b. Prinsip Membuat Desain Poster .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. . .. . .... 8

c. Kriteria PeMilihan Gambar Yang Baik dalam Poster Comment. 9 d. Prinsip-Prinsip Penggunaan Gambar dalan1 Poster Comment.... 9

e. Kegunaan Poster Comment dalam Pembelajaran . . . 11

f. Langkah-langkah Pengg1maan Metode Poster Comment... 12

2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia .. .. .. . . .... . .. .. .. .. .. .. . .. ... 14

(10)

g. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia . . . .. 22

3. Haldkat Keterampilan Menulis. ... .. ... ... ... ... ... 23

a. Pengertian Menulis . . . .. . . . .. . . 23

B. Hasil Penelitian Yang Relevan . .. . . .. . . .. . . .. . . .. 26

C. Hipotesis Tindakan . . . .. .. . . .. .. . . . .. . . .. . . 27

BAB HI METODOLOGI PENELITIAN . . . .. . .. .. . . .. . . ... 28

A. Tempat dan Waktu Penelitian .. . . .. .. . . .. 28

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian . . . 28

C. St1bjek Penelitian . . . ... 28

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian . . . .. . . 28

E. Tahapan Intervensi Tindakan . .. . . .. .. . . .. . . .. . . 29

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan . . . .. . . .. ... 30

G. Data dan Sumber Data . . . .. .. . . .. . . .. .... 30

H. Instrumen Pengumpulan Data . . . 31

I. Teknik Pengumpulan Data . . . 31

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan ... ... ... .... ... ... ... ... .. ... . ... .. .. 32

K. Analisis Data dan Interpretasi Data . . . ... 33

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan . . . .. 33

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... .... 35

A. Deskripsi Data . . . 3 5 I. Sejarah Singkat MI Pasirangin 1 . . . .. . .. . . .. . . .. ... 35

v·.

d M". MIP . . 1

a. 1s1 an 1s1 asirangm ... . b. Lokasi MI Pasirangin 1 ... ..

c. Profil MI Pasirangin 1 ... ..

(11)

b. Siklus II . . . ... 43

B. Analisis Data .. .. . . .. .. .. .. .. .. .. . .. . . .. . . .. .. . . . .. . . .. .. .. .. 46

C. Pembahasan .. . . .. . . .. .. .. . . .. .. . . .. . . 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . . . 59

A. Kesimpulan . . . .. . . .. . . .. . . 59

B. Saran-saran . . . .. .. . . .. . . .. . . 59

DAFTARPUSTAKA ... 61

(12)

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tatel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Profil MI Pasirangin 1 . . . .. 35

Jumlah Siswa Pasirangin 1 Tahun Pelajaran 2012-2013 ... 36

Keadaan Guru MI Pasirangin 1 Kabupaten Sukabumi . . . .. 36

Nilai Siswa Siklus I Pertemuan I . . . ... 47

Nilai Siswa Siklus I Pertemuan II . . . 49

Nilai Siswa Siklus II Pertemuan I . . . 50

Nilai Siswa Siklus II Pe1iemuan II . . . ... 52

[image:12.595.105.438.130.361.2]
(13)

Lampiran 3 Rumus N-Gain . . . ... 73

Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kelas I Semester 1 dan 2 . . . .. 7 4 Profi! MI p。セゥイ。ョァゥョ@ 1 . . . 7 5 Jumlah Siswa Pasirangin 1 Tahun Pelajaran 2012-2013 ... 76

Keadaan Guru MI Pasirangin 1 Kabupaten Sukabumi . . . .. 77

Lampiran 8 Nilai Siswa Siklus I Pertemuan I . . . ... 78

Lampiran 9 Nilai Siswa Siklus I Pertemuan II . . . .. 79

Lampiran 10 Nilai Siswa Siklus II Pertemuan I . . . ... 80

Lampiran 11 Nilai Siswa Siklus II Pe1iemuan II . . . 81

(14)

Tenaga kependidikan dalam dunia pendidikan merupakan suatu komponen yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan, yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, mengembangkan, mengelola dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Pera;1 guru sebagai pendidik yaitu, "guru dapat dengan leluasa untuk memahami, mengarahkan dan mengembangkan peserta didik dalam aspek intelektual, moral, emosional dan kintestetikal." 1

Balmsa Indonesia dalam sejarah telah cukup jelas menyebutkan apa fungsi dan bagaimana kedudukan bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia. "Fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai pemersatu suku-suku bangsa di Republik Indonesia yang beraneka ragam". 2

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan mewpa!'<111 penunjang keberhasilan dalan1 memelajari semua bidang studi. Menyadari peran yang demikian, pembelajaran bahasa diharapkan dapat membantu s1swa mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. "Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tertulis". 3

Bahasa dalam kehidupan sehari-hari berfungsi sebagai alat konmnikasi adalal1 bahasa. Agar manusia dapat berkomunikasi dengan baik, kemampuan yang harus dimiliki dalam berbahasa adalah tata bahasa, kosakata, se1ia pelafalan.

1

Nanang Hanafiah dan Cucu Suahana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Refika

Aditama, 2012), Cet. III, h. 108.

(15)

-Dengan ketiga komponen tersebut komunikasi yang di!?kukan seseorang akan menjadi baik dan mudah dipahami oleh yang lainnya. Selain itu, dalam berbahasa setiap siswa perlu memiliki kecakapan yang dapat dipelajari, diantarnya keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut memiliki hubungan yang saling mempengaruhi serta merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Pada sisi lain selain sebagai sarana komunikasi, bahasa juga sangat kaya akan konsep ilmu kebahasaan yang tidak dapat begitu saja diabaikan. Oleh karena itu, siswa harus diajarkan bahasa melalui pendekatan-pendekatan tertentu yang sesuai dengan hakikat dan fungsinya. Selain penggunaan pen<lekatan-pendekatan yang tepat, aspek yang terdapat dalam diri siswapun perlu diperhatikan, juga lingkungan belajar seria hal-hal yang menunjang dalam pembelajaran banasa harus serta merta diperhatikan.

Berbicm·a masalah kemampuan menulis, siswa tidak hanya diharapkan m1tuk mampu dalam mengembangkan kemampuannya membuat karangan, namun juga diperlukan kecermatan ketika membuat alasm1, memiliki kemampuan untuk menuangkan gagasan atau ide melalui apresiasi menyusun kata-kata (kalimat) yaug menarik untuk clibaca. Selain itu, pembelajaran menulis bahasa Indonesia juga diperlukan kesesuaian dalam penyusunan susunan kata. Oleh karena itu, tidak heran jika kemampuan menulis disebut-sebut sebagai keterarnpilan yang paling sulit.

Pembelajaran menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang juga hams dipelajari oleh siswa. Dengan mempunyai kemampuan menulis, siswa telah mampu ュ・ョァゥョエ・ァイ。セゥォ。ョ@ beberapa keterampilan yang telah mereka peroleh. Hal ini karena keteran1pi:an menulis sangat erat kaitannya dengan keterampilan yang kompleks, yakni penguasaan kosakata yang memadai, keterampilan menyusun dan mengolah kata, keserasian atau keruntutan kalimat serta ketepatan susunan bahasa.

(16)

dan perlu difikirkan solnsi yang tepat agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Masalah yang sering muncul dalam pembelajaran bahasa di antaranya penggunaan metode yang sering digunakan guru adalah metode drill and

repetition. Dengan menggunakan metode ini memang siswa akan lebih mudah menghafal munun tidak selalu penggunaan metode ini baik untuk siswa.

Penggunaan metode terscbut memang akan lebih cepat membuat siswa hafal, namun untuk taraf pemahaman mereka akan mengalami kesulitan. Misalkan ketika siswa diminta untuk membuat kalimat, maka mereka tidak hanya memerlukan ketepatan dalam penggunaan tata bahasa, tetapi kreativitas untuk membuat kalimat yang menarik. Oleh sebab itu, peneliti mencoba menggunakan metode poster cnmment untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman menulis siswa tersebut.

Dalam dunia pendidikan pembelajaran menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang hams dipelajari oleh siswa. Dengan mempunyai kemampuan menulis, s1swa telah mampu mengintegrasikan beberapa keterampilan yang telah mereak dapctt. Hal itu dikarenakan kemampuan menulis sangat erat kaitannya dengan keterampilan kompleks, yaitu penguasaan kosakata yang memadai, keterampilan menyusun sertta mengolah kata, kesesuaian atau keruntutuan kalimat serta ketepatan dalam menyusun bahasa.

Kekompleksan keterampilan itulah yang telah lama masih menjadi penghan1bat dalam kemampuan menulis siswa. Apalagi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas I, guru lebih menfokuskan pada kemampuan berbicara penguasaan kosakata.

(17)

akhir saja. Anggapan inilah yang perlu diluruskan agar kegiatan literasi dapat berkembang dengan baik.

Berdasar pada paparan latar belakang masalah yang telah disampaikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada kemampuan menulis siswa dan mengangkat judul "Penggunaan Metode Poster Comment Dalam Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung Siswa Kelas I MI Pasirangin I Sukabumi".

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dari berbagai masalah yang muncul dalam latar belakang masalah yang telah disampaikan di atas, mak::: peneliti dapat mengidentifikasi masalah penelitian menjadi:

I. Penggunaan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan mata pelajaran dan materi yang akan disampaikan kepada siswa. Salah satu contoh metode yang sering digunakan oleh guru adalah metode poster comment.

2. Kemampuan menulis dalam pembelajaran bahasa tidak menjadi perhatian utama dalam dunia pendidikan.

J. Siswa tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilarmya ketika proses pembelajaran berlangsung.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Berdasar pada identifikasi masalah penelitian, maka peneliti dapat membatasi masalah-masalah yang muncul agar dapat fokus dalam penelitiannya, yaitu sebagai berikut:

I. Penelitian ini akan 1,1enggunakan metode Poster Comment.

2. Difokuskan pada pembelajaran menulis tegak bersambung siswa kelas I MI Pasirangin I Sukabumi.

(18)

apakah melalui peuggunaan metode Poster Comment dapat meningkatkan pembelajaran menulis tegak bersambung siswa kelas I di MI Pasirangin 1 Sukabumi?

E. Tujuan dau Kegunaan Hasil Penelitian

Peneiitian ini mempunyai tujuan secara umum untuk mendeskripsikan penggunaan metode poster comment dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis siswa kelas I MI Pasirangin 1

Sukabumi. Sedangkan secara lebih khusus penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui peningkatan pembelajaran menulis tegak bersambung s1swa kelas I Ml Pasirangin Sukabumi melalui metode Poster Comment.

Adapun kegunaan peneltian ini yaitu: 1. Bagi lembaga

Basil penelitian tindakan kelas ini, lembaga akan mendapatkan masukan mengenai kegiatan pembelajaran yang terjadi di kelas sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menet>tpkan kebijakan sekolab di masa yang akan datang.

2. Bagi Peneliti

Bagi penulis sendiri, penelitian ini akan memberikan pengalaman barn dalam mencoba serta mengaplikasikan metode pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan mengaplikasikan metode-metode pembelajaran yang ada, diharapkan peneliti dapat menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran bahasa Indonesia. Sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. Basil yang diharapkan, tidak hanya terjadi pengajaran tetapi pembelajaran.

3. Manfaat teoritis

(19)

A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti

1. Metode Poster Comment

a. Pengertian Metode Poster Comment

Metode secara harfiah bemrti ca1a. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cam melakukan suatu kegiatan atau cam melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secam sistematis.

Metode atau metodologi secara harfiah, kata "metodologi bemsal dari kata Yunani yang terdiri dari kata mejha yang bermii melalui, hodos yang bemrti jalm atau cara. Dan kata logos ym1g berarti ilmu pengetahuan".1 •

Dalmn Kmnus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa yang dimaksud dengan metode yaitu suatu cam yang dihasilkan dari pemikimn untuk mencapai tujuan yang dmaksud sebelunmya. Atau cam kerja yang temtur/bersistem agar dapat dilaksanakan dengan mudah dan guna mencapai tujuan yang dimaksud.2

Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dm1 ditetapkan.

Metode merupakan cam, yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Metode menurut sebagian ahli adalah penentuan bahan yang alcm1 diajarkan, adapula yang mengatakan cara-cara penyajian bahan. Pada intinya metode mencakup beberapa faktor, yaitu penentuan bahan, penentuan urutan bahan, cam-cam penyajian, dan sebagainya yang kesemuanya dilandaskan pada suatu sistem tertentu u'1tuk mencapai tujuan tertentu pula.

(20)

untuk belajar. Namun, Jeremy Harmer juga menyebutkan bahwa bidang ini sangat sulit untuk dipastikan.

Peserta d!dik yang sungguh-sungguh termotivasi untuk belajar mempunyai kemungkinan untuk tetap sukses dengan metode pembelajaran seperti apapun. Setiap peserta didik juga mempunyai ketertarikan yang berbeda terhadap metode pembelajaran yang dipergunakan oleh guru.

Berbagai penelitian yang tclah dilakukan pun tidak ada yang secara pasti menyatakan bahwa salah satn metode lebih baik dari metode yang lain. Kesuksesan suatu metode sebagian besar berada di tangan guru. Pada dasamya metode pembelajaran bahasa dan metode pembelajaran mata pelajaran lain tidak Lanyak berbeda. Metode pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah apa yang dimak3ud oleh tuju8n pembelajaran itu sendiri.

Dalam pembelajaran metode mengajar merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk berinteraksi dalam pembelajaran. "Setiap metode mengajar (metoda pembelajaran) masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam membentuk pengalaman belajar siswa, tetapi sat11 dengan yang lainnya saling memmjang."3

Menurut Sudjana dm Rivai poster adalah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya.4 Jadi poster dapat didefinisikan sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang.

Metode ini merupakan salah satu bagian dari strategi pembelajaran aktif atau active learning. Metode ini sering juga disebut sebagai metode mengomentari gambar, yakni suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak pese1ia didik untuk memunculkan ide apa yang terkandung dalam suatu gambar.

3

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendis Depag RI, 2009),

(21)

Gambar tersebut tentu saja harus berkaitan dengan pencapai<lll suatu kompetensi dalam pembelajaran.

Metode ini bertujuan untuk menstumulasi dan meningkatkan kreatifitas dan mendorong penghayatan siswa terhadap suatu permasalahan. Dalam metode ini siswa didorong untuk bisa mengungkapkan pendapatnya secara lisan tentang gambar atau poster.

b. Prinsip Membuat Desain Poster

Jika ingin menarik perhatian dan mempunyai pengaruh yang cukup kuat dalam menyampaikan pesan, poster haruslah memiliki daya tarik pandang yang kuat. Untuk itu dalam mendesain poster haruslah mematuhi karakteristik poster. Selain itu yang harus diperhatikan adalah mengetahui prinsip dalam membuat de3ain poster. I'rinsip desain poster adalah keseimbangan (Balancing), alur baca (movement), penekanan (emphasis) dan kesatuan (unity). 5

1) Kcseimbangan (Balancing)

Keseimbangan merupakan prms1p dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur rupa. Ada dua jenis keseimbangan tata letak desain yang bisa diterapkan: desain simetris/ formal dan tidak simetris/asimetris/ non-formal.

2) Alur Baca (Movement)

Alur baca yang diatur secara sistematis oleh desainer untuk mengarahkan "mata pembaca" dalam menelusuri informasi, dari satu bagian ke bagian yang lain.

3) Penekanan (Emphasis)

Penekanan bisa dicapai dengan membuat judul atau illustrasi yang jauh lebih menonjol dari eleme1; desain lain berdasarkan urutan prioritas.

4) Kesatuan (Unity)

(22)

Jadi, dalam mendesain gambar guru harus memperhatikan prinsip-prinsip tersebut agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal.

c, Kriteria Pemilihan Garn bar Yang Baik dalam Poster Comment

I) Harns autentik

Gambar resebut haruslah secara JUJUr melukiskan situasi seperti yang sebenarnya.

2) Sederhana

Komposisinya hendaklah cukup jelas menunjukkan porn-porn dalam gambar.

3) Kejel2s8n ukurannya dan ukuran yang cukup.

Gambar harusl'1h jelas, se1ta tidak kalah pentingnya adalah ukuran gambar, yang disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga tampak jelas ke seluruh siswa. 4) Gambar hendaknya ュ・イョセ。ョ、オ。ァ@ gerak atu perbuatan.

Yaitu gambar yang menunjukkan obyek dengan memperlihatkan aktifitas tertentu.

5) Sesuai dengan tujuan

Gambar haruslah sesuai dengan t1tjuan pembelajaran yang akan dicapai. 6) Menarik

Gambar haruslah gambar yang memikat perhatian anak anak.6

Ketepatan dalam pemilihan media merupakan ha! yang penting. Selain pertimbangan kemudahan mendapatkan media, perlu mempertimbangkan hal lainnya, sepe1ti tujuan yang hendak dicapai, isi materi pelajaran, keterampilan guru, dan kesesuaian dengan taraf berfikir siswa.

d. Prinsip-Prinsip Penggunaan Gambar dalam Poster Comment

(23)

I) pergunakanlah gambar-gambar untuk tujuan-tujuan pelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran.

2) padukan gambar-gambar pada pelajaran, sebab keefektifan pemakaian gambar-gambar didalam proses belajar mengajar, diperlukan keterpaduan. 3) Pergunakanlah gambar-gambar tersebut sedikit saja, sedikit namun selektif

mempergunakan gambar yang mengandung makna.

4) Kurang'.lah kata-kata dalam gambar, oleh karena gambar itu justru sangat penting dalam mengembangkan kata-kata, ide maupun gagasan.

5) Mendorong pemyataan yang kreatif, melalui gambar-gambarpara s1swa akan didorong untuk mengemba:igkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan, se11i gambar, cian bentuk bentuk kegiatan lainnya.

6) Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar-gamoar baik secara um um maupun secara khusus.

Dalam ha! ini prinsip-prinsip penggunaan media gambar merangsang guru untuk lebih kreatif dalam penyampaiannya kepada siswa. Karena berhasil tidaknya pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kreativitas guru itu sendiri.

Selain itu, ada aturan yang hams diperhatikan guru ketika akan menggunakan media gambar dalam poster comment. Aturan yang dimaksud adalah aturan dalam penyampaian visual. Aturan-aturan tersebut diantaranya, yaitu:

I) Muda11 dilihat

Seperti yang telah dituliskan pada konsep poster diatas bahwa poster adalah sajian kombinasi visual yang ditujukkan untuk menarik perhatian orang. Maka dari itu pJsisi atau letak poster haruslah mudah dijangkau oleh indera penglihatan khalayak yang kita tuju.

2) Menarik dan berwarna

Poster bertujuan untuk menyampaikan sebuah ide atau gagasan. Oleh karena itu, kita harus berusaha membuat khalayak yang melewati poster

(24)

3) Terstrnktur

Poster hams memiliki komposisi yang sesuai karena didalam sebuah poster terc!apat dua unsur utama yaitu gambar dan teks. Maka penempatan kedua unsur tersebut hams terstmktur dan mengikuti kaidHh yang ada. 4) Komunikatif dan Informatif

Karena poster mempakan sebuah sarana komunikasi, maka poster terse but haruslah komunikatif dan juga informative. Komunikatif disini dapat dilihat dari sisi bahasa penyampaian. Bahasa penyampaian hamslah sesuai dengan target khalayak pembaca poster tersebut. Informatif maksudnya ide atau pesan yang akan disampaikan tertuang dalam poster tersebut setepat mung!::in dan tidak berbelit-belit.

5) Mudah difahan1i

Kedua unsur poster vakni gambar dan teks haruslah yang mudah difahami. Maksudnya berisikan gamba!" atau teks yang jelas agar tidak terjadi kesalahan penafsiran atau ambigu.

6) Mengikuti persyaratan

Kita telah mempelajari mengenai elemen-elemen komunikasi visual. Elemen-elemen tersebut harus menjadi sebuah dasar dalam perancangan sebuah komunikasivisual, salah satunya adalah poster.7

e. Kegunaan Poster Comment dalam Pembelajaran

Setiap metode tentunya memiliki tujuan atau kegunaannya masing-masing, bergiutpula dengan metode poster comment. Kegunaan dari metode tersebut sebagaimana telah diungkapkan oleh Sudjana dan Rivai bahwa kegunaan poster diantaranya adalal1 untuk memotivasi, sebagai peringatan serta sebagai pengalaman yang kreatif.8 Berikut ini penjelasannya kegunaan poster dalam pembelajaran, yaitu:

I) Untuk Memotivasi

7 Poster,

(25)

2) Dalam gambar tersebut tidak boleh terdapat coretan berupa apapun.

3) Pese1ia didik diminta berkomentar dengan bebas secara bergiliran mengenm ide-ide yang mereka pikirkan saat mereka melihat gambar terse but.

4) Pendidik meminta siswa menuliskan apa yang mereka pikirkan dalam bahasa Imionesia.

5) Pendidik sudah mempersiapkan rumusan jawaban yang tepat mengenai gambar tersebut.

Gambar yang dipilih hendaknya juga memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan, dan yang paling penting terkait dengan materi yang dipelajari.

Perleng-kapan:

1) Se9uah poster atau sejumlah kelompok.

2) Poster-poster tersebut sesuai dengan topik ym1g akan dibahas. 3) Solasi/lakban plastik.

Media gambar dapat digunakan untuk memberikan kesempatan pada peserta didik yang sedang belajar bahasa Indonesia untuk melatih bahasa mereka dalam konteks nyata untuk mengkomunikasikan ide-ide mereka secara lisan maupun tertulis.

Media gan1bar diam adalah "media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui fotografi. Jenis Gambar ini adalah foto."10

(26)

Satu hal yang paling penting, poster yang dirancang da lam ukuran yang tepat memungkinkan setiap anak untuk belajar dengan mengaktifkan otak bawah sadar mereka. Kita tentu swiah pernah mendengar tentang betapa efektifuya belajar dengan kekuatan otak bawah sadar. Otak bawah sadar mencerna informasi dengan sistem kerja otak kanan, di mana setiap informasi masuk tanpa melalui proses menyaring. Semua mengalir masuk tanpa beban.

Hal yang tidak boleh dilupakan adalah, anak-anak selau ingin tahu segala ha! yang ada c!an terjadi di sekitarnya. Rasa ingin tahu yang dimiliki anak-anak inilah yang memberi mereka rnotivasi untuk belajar.

Para siswa memerlukan perubal1an aktivitas pembelajaran, mereka memerlukan aktivitas yang menyenangkan dan menstimulasi rasa ingin tahu men;ka. Mereka 1-..arus dilibati<:an pada aktivitas yang dapat mengaktifkan mereka, sehingga mereka tidak hanya duduk dan mendengarkan saja. Apresiasi dari pendidik juga dibutuhkan oleh para siswa. Hal ini karena pendidik merupakan sosok yang penting bagi rnereka.

2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia

a. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia

Beberapa para ahli telah mengungkapkan arti dari belajar itu sendiri, salah satunya adalah seperti yang diungkapkan oleh Gagne bahwa belajar adalah "suatu proses dimana satu organisme beruba11 perilakunya sebagai akibat pengalaman."11 Belajar merupakan tindakan yang dilakukan oleh siswa baik itu dengan bimbingan guru atau dengan usahanya sendiri sepenuhnya. Sedangkan pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan siswa atau bagaimana rnembuat siswa dapat belajar dengan muda11 dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang teraktualisasikan dalai,1 kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik.

Sedangkan menurut James 0. Whittaker: "Learning may be defined as a process by with behavior organites or is altered through training or experience. "12 Maksudnya adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan

(27)

pengalaman baru dafam hidup yang akan dijadikan sebagai acuan dalam menjalani hidupnya.

Sedangkan yang dimaksud dengan pembelajaran adalab "suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajaran yang dirt'ncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik!pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien."13

Untuk mengetahui pengertian bahasa, kita meninjau dari dua segi, yaitu dari segi teknis dan segi praktis. Secara teknis, babasa adalah seperangkat ujaran yang bermakna, yang dihasikan dari alat ucap manusia.

Pengertian secara praktis, bahasa merupakan alat konrnnikasi antara anggota masyarakat yang berupa sistem lambang bunyi yang bermakna, yang dihasilkan dari alat ucap manusia. Dan pengertian secara praktis ini dapat kita ketabui bahwa babasa dalam ha! ini mempunyai dua aspek, yaitu aspek sistem (lambang) bunyi dan aspek makna. Bahasa disebut sistem bunyi atau sistem lambang bunyi karena bunyi-bunyi bahRsa yang kita dengar atau kita ucapkan itu sebenarnya bersistem atau memiliki keteroturan.

Dalam ha! ini istilah sistem bunyi hanya terdapat di dalam babasa lisan, sedangkan didalam bahasa tulis babasa sistem bunyi itu digambarkan dengan lambang-lambang tertentu yang disebut huruf. Dengan demikian babasa selain dapat disebut sistem bunyi, juga disebut sistem lambang.

(28)

-dan akhiran "an" yang merupakan konflik nominal yang mempunyai arti proses."15

Pembelajaran adalah proses pemerolehan maklumat dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan. Dalam konteks pendidikan, guru biasanya berusaha mengajar supaya peserta didik dapat belajar menguasai isi pelajaran demi mencapai suatu objektif yang ditentukan. Pembelajaran akan membawa pada perubahan pada seseorang.

Pembelajaran adalah suatu kata yang memiliki arti sama dengan kata mengajar. Kata mengajar memiliki mti yang kompleks dan beraneka macmn sesuai dengan zan1an dan perkembangan ilmu pengetahuan. Definisi dari mengajar antara lain adalah:

1) Mengajar inerupakan suatu proses yang kompleks, tidak sekedar menyampaikm1 infommsi dmi guru ke siswa, namun banyak kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa.

2) Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberikan kemungkinan bagi siswa untuk te1jadinya proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan ym1g telah dirumuskan. Sasaran akhir dari prose pengajaran adalah siswa belajar.

3) Menurut pandangan William H. Burton, mengajar adalah upaya dalam memberikan perangsang (stimulus), bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.

(29)

5) Mengajar dengan sukses harus berdasarkan pengakuan akan kebenaran bahwa pelajaran itu pada hakikatnya adalah suatu proses yang mengandung n;akna.16

b. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek

b . b .k 17 se agai en ut:

I) Mendengarkan

Berdaya tahan dalam konsentrasi mendengarkan selama 30 menit dan mampu menyerap gagasan pokok, perasaan dari cerita, berita dan lain-lain yang didt'ngar se1ta dapat memberi respons dengan tepat.

2) Berbicara

Mengungkapkan gagasan dan perasaan, menyampaikan sabutan, berdialog, menyampaikan pesan, be!tukar pengalaman, menjelaskan, mendeslaipsikan dan bermain peran.

3) Membaca

Membaca lancar beragam teks dan m=pu menjelaskai1 isinya. 4) Menulis

Menulis karangan naratif dan non naratif dengan tulisan yang rapi dan jelas menggunakan kosakata, kalimat, ejaan yang benar, sehingga

dipahami oleh pembaca.

Berikut contoh kurikulum bahasa Indonesia di Kelas I semester I yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP):18

Tabet 2.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

(30)

Mendengarkan

I. Memahami bunyi bahasa, I.I Membedakau berbagai bunyi bahasa

perintah, dan dongeng 1.2 Melaksanakan sesuatu sesuai dengau

yaug dilisankau perintah atau petunjuk sederhana

1.3 Menyebutkau tokoh-tokoh dalam cerita.

Berbicara

2. Mengungkapkan pikiran, 2.1 Memperkenalkan diri sendiri dengan

perasaau, dan infonnasi, kalimat sederhana dan bahasa yang

secara lisau dengan sm1tun

perkenalau dan tegur 2.2 Menyapa orang lain dengau

sapa, pengenalan benda menggunakau kalimat sapaan yaug tepat

dan fungsi anggota tub uh, dan bahasa yang sautun

dau deklamasi. 2.3 Mendeskripsikan benda-benda di sekitar

dan fungsi auggota tubuh dengan kalimat sederh3lla

2.4 Mendeklamasikau puisi anak dengan lafal dan intonasi yang sesuai.

Membaca

0

Memahami teks pendek 3.1 Membaca nyaring suku kata dan kata

.)

.

dengan membaca nyaring dengan lafal yang tepat

3.2 Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Mennlis

4. Menulis permulaan dengan 4.1 Menjiplak berbagai bentuk gambar,

menjiplak, menebalkan, lingkaran, dau bentuk huruf.

mencontoh, melengkapi, 4.2 Menebalkan berbagai bentuk gambar,

dan menyalin, lingkarau,dan bentuk huruf.

4.3 Mencontoh hump, kata, atau kalimat sederhaua dari buku atau papau tulis dengan benar.

4.4 Menengkalpi kalimat yaug belum selesai berdasarkau gambar

(31)

Hasil memuat gambaran materi yang disajikan pada tiap-tiap aspek dalam bahasa Indonesia yang mendukung dalam tercapainya kompetensi yang telah ditetapkan, secara gari.s besar dikemukakan sebagai berikut:

I) Mendengarkan: mendengarkan cerita, berita, bunyi atau s'Jara, perintah, pengumuman ceramah, dan sebagainya.

2) Berbicara: dialog, pesan keluarga, drama pendek, gambar seri dan seterusnya.

3) Membaca: huruf, suku kata, kalimat, paragraf, denah, berbagai teks, dan seterusnya.

4) Menulis: menulis huruf, suku kata, kalimat, paragraf, karangan dan seterusn ,·a.

c. Teori Belajar Bahasa

1) Behaviorisme

Aliran behaviorisme dalam 「セィ。ウ。@ disarikan dari pandangan kaum behavioris tentang conditioning. Mereka beranggapan bahwa kita bisa melatih hewan untuk melakukan apapun. D'llam berinteraksi dengan lingkungan, ndividu menerima stimulus/rangsang:m dari lingkungan dan individu memberikan repons/tindak-balas kepada lingkungan.

Pendekatan behavioristik ini sering disebut sebagai teori S-R (teori stimulus-respons).19 Untuk melakukan ini, kita harus mengikuti prosedur yang terdiri dari tiga tahap: stimulus, re1>ponse dan reinforcement. Suatu perilaku akan muncul bila didahului oleh stimulus. Perilaku itu dapat cliperkuat, clibiasakan, clengan memberi penguatan (reinforcement).

(32)

Dalam pelaksanaan di kelas, metode yang juga dipengaruhi strukturalisme ini, menumt Moulton, memiliki lima karakteristik kunci yang perlu dipertimbangkan jika hendak merancang program bahasa.

a) Bahasa itu ujaran, bukan tulisan. b) Bahasa itu seperangkat kebiasaan.

c) Ajarkanlah bahasa, bukan tentang bahasa.

d) Bahasa adalah, sebagaimana dikatak.an oleh penutur asli. bukan seperti yang dipikirkan orang bagaimana mereka seharusnya berbicara.

e) Bahasa itu berbeda. 2) Kognitivisme

Pendekatan kognitif menjelaskan bahwa prilaku itu sebagai proses inter;ml. Pendeka<an ini menganggap bahwa "peilaku mempakan suatu proses input-output yaitu penerimaan dan pengolahan informasi, unutk kemudian menghasilkan keluaran".20

Kognitivisme biasa disebut mentalisme yang dipelopori Linguis Noam Chomsky. Dia menyerang pandangan kaum behavioris, dengan mengajukan pertanyaan berikut. Bila bahasa merupakan perilaku yang dipelajari, bagaimana anak bisa mengatakan sesuatu yang tidak pernah dikatakan sebelumnya? Bagaimana mungkin sebuah kalimat barn yang diucapkan anak usia empat tahun merupakan hasil conditioning?

Menurutnya bahasa bukanlah salah satu bentuk prilaku. Sebaliknya, bahasa merupakan sistem yang didasarkan pada aturan dan pemerolehan bahasa pada dasarnya merupakan pembelajaran sistem tersebut. Dalam kaitan m1 Chomsky memperkenalk.an konsep kompetensi dan peformansi. Kompetensi merujuk pada pen!e,uasaan siswa tentang aturan-aturan gramatikal. Kemampuan menggunakan aturan-aturan ini disebut performansi.

Pembelajaran bahasa menurut Chomsky tidak pernah menggunakan metodologi. Akan tetapi, gagasannya yang menggatakan bahwa bahasa bukanlah seperangkat kebiasaan-yang penting adalah pembelajaran

(33)

performansi kreatif-telah banyak memberi gagasan bagi berbagai teknik dan metode pengajaran. Secara singkat, pandangan ini dapat disimpulkan: tunjukkan pada '1\ereka aturan atau struktur yang mendasmi dan kemudian biarkan mereka melakukan sendiri.

d. Pemerolehan dan Pembelajaran

Menurut Krashen yang dikutip oleh Aziz membuat perbedaan antara pemerolehan bahasa yang dilakukan secara tidak sadm, seperti halnya yang terjadi pada pemerolehan bahasa pertama pada anak kecil. Pemerolehan bahasa yang dilakukan secara sadar, seperti halnya yang dilakukan orang dewasa mempelajari bahasa kedua pada latar fom1al.

e, Pcndekatan Humanis

Pencekatan humariistik menganggap siswa sebagai a whole person "orang sebagai suatu kesatuan" dengan kata lain, pengajman bahasa tidak hanya mengajarkan bahasa, tetapi juga memb:mtu siswa mengembangkan diri mereka sebagai manusia. Keyakinan tersebut telah mengarahkan munculnya sejumlah teknik dan metodologi pengajaran yang ュ・Qセ・ォ。ョォ。ョ@ aspek "humanistik" pengajaran. Menurut pendekatan ini, mannsia sudah sejak awalnya mempunyai dorongan untuk mewujudkan dir!nya sebagai manusia di lingkungannya. 21

Dalam metodologi semacam itu, pengalaman siswa adalah yang terpenting dan perkembangan kepribadian mereka serta penumbuhan perasaan positif dianggap penting dalan1 pembelajaran bahasa mereka.

f. Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Beberapa fungsi dari pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai berikut: I) Untuk meningkatkan produktifitas pendidikan dengan jalan mempercepat

laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan menggairahkan belajm siswa. 2) Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual,

(34)

memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemainpuannya.

3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran dengan jalan perencanaan program pendidikan yang lebih sistematis serta pengembangan bahan pengajarai1 yang dilandasi oleh penelitian perilaku. 4) Lebih memantapkan pengajaran dengan jalan meningkatkan kemainpuan

manusia dengan berbagai media komunikasi, serta penyajian informasi serta data セ・」。イ。@ lebih konkrit.

5) Memungkiukan belajar secara seketika, karena dapat mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang bersifat koukrit, serta memberikan pengetahuan yang sifatnya !angsm1g.

6) Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas terutaina dengan alat media masa. 22

g. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemainpuan sebagai berikut:

I) berkomunikasi secara efektif cian efesien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.

2) menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan baliasa Negara.

3) memahaini bahasa Indonesia dan menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.

4) menggunakan bahasa in.donesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, se1ta kematangc.n emosionaldan sosial.

(35)

berbahasa dan bersastra sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. 23

3. Hakikat Keter:11i1pilan Menulis

a. Pengertian Menulis

Menulis adalah "suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suam media dengan menggunakan aksara."24 Menulis merupakan representasi suatu bahasa dalam beutuk :ertulis yang mempergunakan seperangkat tanda atau simbol, yang biasa dikenal dengan sistem penulisan.

Menulis merupakan keterampilan yang produktif dalam keterampilan berbahasa tulis. Keterampilan menulis ini berkembang menjadi lebih rumit dan teEkadang menj2.di keterampilan yang paling sulit, bahkan bagi penutur asli suatu bahasa. Hal ini karena menulis bukan hanya representasi berbicara, namun juga pengembangan dan penyajian dari pemikiran dalam bentuk yang terstruktur.

Keterampilan menulis dibagi ke dalam tiga aspek, yaitu: "(1) menulis sebagai proses berpikir, (2) menulis sebagai proses aktivitas, (3) menulis berkaitan

r erat dengan membaca". '

Roekhan mengungkapkan pengertian menulis dalam empat ha!, yakni:26 1) Mencipta (menulis) memmtut seseorang melahirkan idenya dalam bentuk

tulis.

2) Mengarang (menulis) merangsang kreativitas karena dalam menulis selalu terjadi perubahan, penambahan, atau pengurangan.

3) Mengarang (menulis) berarti mengabadikan ide. Dengan terabadikannya sebuah ide akan merangsang lahirnya ide-ide berikutnya. Semakin sering seseorang menulis, semakin banyak ide yang akan dilahirkannya.

4) Mengarang (menulis) dapat mematangkan ide. Seseorang tidak mau menuliskan idenya sebelum ide itu dianggap matang atau siap ditulis. Hal ini yang mendorong kreativitas seseorang.

23

Ibid, h. 87.

24

Alek dan Ahmad H.P, Buku Ajar Bahasa Indonesia. (Jakarta: FITK Press, 2009), h. 66.

25

(36)

Beberapa fungsi yang dimiliki oleh kegiatan menulis adalah: "(I) fungsi berkorespondensi, (2) fungsi melukiskan, (3) fungsi meyakinkan, (4) fungsi memberi petunjuk, ( 5) fungsi mengingat, dan ( 6) fui'igsi pengisahan". 27

1) Fungsi berkorespondensi

Dalam kehidupan sehari-hari kita terkadang ingin memberitahukan sesuatu, menanyakan sesuatu, meminta persetujuan, atau menolak persetujuan kepada orang lain dengan bahasa tulis, maka media surat peranannya sangat penting untuk menyampaikan gagasan-gagasan kita tersebut.

2) Fungsi melukiskan

Dalam karangan, penulis ingin menggambarkan atau mendeskripsikan sesuatu, baik tentang keadaan atau wujud sesuatu tersebut. Tujuannya agar pembaca diharapkan mempunyai gambaran tentang keadaan atau wujud sesuatu yang kita utarakan dalam bahasa tulis.

3) Fungsi meyakinkan

Penulis dalam menyampaikan gagasan atau ide-ide dengan cara meyakinkan kepada para pembaca tentang sesuatu ha! dengan tc1juan agar pembaca terdorong untuk melakukan sesuatu ha! tersebut. Dalan1 karnngan ini biasanya penulis berusaha mempengaruhi dengan alasan-alasan atau bahkan juga dit1111jang dengan hasil-hasil pembuktian. Sehingga pembaca merasa yakin dan terdorong mengikuti jalan pikiran penulis yang pada akhirnya pembaca ingin dan melakukan sesuatu dengan pikiran penulis.

4) Fungsi memberi petunjuk

Dalam karangan ini penulis memberi petunjuk tentang cara atau suatu aturan dalam melaksanakan sesuatu. Tujuan yang diharapkan adalah pembaca dalam melakukan sesuatu atau aturan dalam melaksanakan sesuatu itu dapat mengikuti petunjuk-petunjuk penulis. Karangan ini biasanya berbentuk pedoman, juklak, resep dan sebagainya.

(37)

Dalam karangan ini penulis mencatat peristiwa, keadaan, atau keterangan dengan maksud agar penulis sendiri tidak lupa hal-hal atau kejadian-kejadian yang pernah dlalan1inya. Karangan ini dimaksudkan baik untuk diri penulis sendiri atau orang lain yang ingin membacanya. Biasanya ka>:angan ini terdapat pada buku harian, memori dan sejenisnya.

6) Fungsi pengisahan

Dalam karangan ini penuEs mengisahkan atau menceritakan sesuatu dengan maksud mengemukakan peristiwa agar pembaca dapat mengikuti jalannya peristiwa-peristiwa itu, baik para pelakunya, perwatakannya, serta tempat kejadiannya. Karangan ini biasanya terdapat pada novel, biografi drama, kis8.h sejarah, dan sejenisnya.

Pembelajaran keterampilan menulis akan dapat dilaksanakan secara terarah dan efektif apabila guru berpedoman kepada prinsip-prinsip pembelajaran. Dixon menyatakan prinsip-prinsip pembelajaran keterampilan menulis sebagai berikut:28

1) Pada tahap kegiatan pembelajaran keterampilan menulis diarahkan pada satu topik. Pemilihan topik dap8t didasarkan pada kegemaran, kesenangan, kemampuan siswa maupun rambu-rambu yang berlaku pada tema yang ditentukan dalam kegiatan belajar mengajar.

2) Pembelajaran keterampilan menulis diawali dengan percakapan. Prinsip ini mengisyaratkan agar kegiatan pembelajaran keterampilan menulis didahului dengan berbicara tentang pengalaman, pengetahuan, dan kegemaran atau kesenangan siswa yang berkaitan dengan topik karangan. 3) Pembelajaran keterampilan menulis adalah keterampilan berbahasa yang

sulit dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainnya. Berdasarkan prinsip tersebut maka seharusnyalah pembelajaran keterampilan menulis diajarkan dalam konteks yang menyenangkan.

(38)

1) proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode poster comment meliputi: konsultasi; analisis SK, KD dan materi; pembuatan RPP, dan perencanaan evaluasi.

2) pelaksanaan metode poster comment dalam pembelajaran babasa Indonesia berlangsung selama 2 siklus dengan tema numbers. (3) nilai siswa kelas IV C mengalami peningkatan sebesar 31,2% pada aspek teknik penulisan, 46,5% pada aspek grammar dan 13,2% pada aspek kreativitas.31

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:

Ha Penggunaan metode poster comment dalarn pembelajaran babasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan menulis tegak bersambung siswa kelas I MI Pasirangin I Sukabumi.

Ho Penggunaan metode poster comment dalam pembelajaran babasa Indonesia tidak dapat meningkatkan kemampnan menulis tegak bersambung siswa kelas I MI Pasirangin 1 Sukabumi.

31

(39)

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MI Pasirangin I Kabupaten Sukabumi. Alasan penulis memilih MI Pasirangin 1 Kabupaten Sukabumi sebagai tempat penelitian adalah karena penulis merupakan salah satu guru di sekolah tersebut.

Proses penelitian dilakukan secara bertahap mulai dari perencar.aan dan persiapan instrumen, uji coba instrumen penelitian yang dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian, rentang waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan yaitu mulai bulan Maret s/d Juni 2013.

B. Metocie Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metcde penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mt>tode diskriptif, yaitu mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisis dan menginterpretasikan data mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di MI Pasirangin 1 Kabupaten Sukabumi, dengan menggunakan data hasil tes. Setelah diperoleh deskripsi data melalui hasil tes, kemudian penulis mengelola dan menganalisis data yang berhubungan dengan latar belakang yang diperoleh melalui wawancara dengan kepala sekolah. Setelah data diperoleh, penulis melakukan diskusi hasil dan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian ini.

C. · Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah s!Swa kelas I MI Pasirangin I Kabupaten Sukabumi. Jumlah siswa kelas I yaitu 21 orang diantaranya 10 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.

(40)

berperan sebagai observer guna membantu dalam terlaksananya penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di MI Pasirangin I Kabupaten Sukabumi.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan kegiatan pra penelitian. Dalam kegiatan ini, ha! yang dilakukan adalah melakukan observasi secara langsung ke kelas yang akan diteliti.

Penelitian ini akan dilaksanakan da!am dua siklus. Siklus pertama berlangsung selama dua kali pertemuan, demikian juga siklus kedua. Selama siklus berlangsung, ada 4 tahapan yang harus dilalui, yakni:

I. Tahap perencanaa:1

Tahap ini peaeliti ュ・ョケオセオョ@ rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan dua siklus, dengan perincian siklus pertama dua kali pertemuan dan siklus kedua juga dua kali pertemuan.

Secara rinci pelaksanaan strategi pembelajaran metode poster comment

adalah sebagai berikut:

a. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang akall dicapai oleh peserta didik. b. Pelaksanaan pre tes untuk mengetahui tingkat kemampuan dasar peserta

didik.

c. Guru memberikan penjelasan mengenai metode poster comment.

d. Pembelajaran dengan menggunakan metode poster comment.

e. Pese1ia didik membacakan hasil tulisan secara acak.

f. Evaluasi

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia keterampilan menulis adalah 70%. Jika siswa mencapai skor ketuntasan minimal 70%, maka secara individual dapat dikatakan bahwa peserta didik tersebut telah lulus dan dapat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.

(41)

Implementasi merupakan tahap pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah dibuat, sebagaimana terlampir. Dalam tahap ini, guru berperan sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai pengamat.

3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan ketika proses pembelajaran te1jadi bersamaan waktunya dengan implementasi tindakan. Obyek yang diamati adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi indikator kebrhasilan atau ketidakberhasilan sebagaimana yang dituangkan dalam bagian perencanaan.

F. Hasil Intcrvcnsi Tindakan yang Diharapkan

Pada penelitian tindakan ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa kemampuan menulis siswa kelas I akan meningkat setelah digunakannya media gambar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan ini, peneliti terns mengupayakan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa dengan cara menyajikan materi semenarik mungkin yaitu dengan menampilkan poster yang berisi gambar-gabar yang menarik untuk di komentar oleh siswa lalu di apresiasi ke dalam bentuk tulisan dan melakukan observasi langsung ke lapangan agar siswa lebih tertarik dengan pelajaran Bahasa Indonesia sehingga kemampuan menulis siswa akan meningkat.

G. Data dan Sumber Data

Data penelitian ini akan diambil dari seluruh siswa kelas I MI Pasirangin I Kabupaten Sukabumi. Yang dijadikan sumber data pada peneilitian ini adalah data kuantitatif. Data tersebut dipilih berdasarkan tujuan penelitian yang ditetapkan ' oleh peneliti yaitu untuk meningkatkan kemampuan menulis pada siswa kelas I. Data tersebut dapat diperoleh dari pelaksanaan pretes dan postes yang diberikan oleh peneliti.

(42)

Wawancara yang dilakukan peneliti adalah untuk mengetahui sejauh mana ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran dan materi yang disampaikan kepada siswa sebelum menggunakan dan sesudah menggunakan mctode poster comment. wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan Tanya-jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik.3

3. Tes

Metode tes mempunyai banyak ragam. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi. Tes yang diberikan berupa pretes dan postes. Tujuan dari pelaksanaan tes yaitu: 4

a) mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, b) mengukur pertumbuhan dan perkembangan pese1ia didik, 3) mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, 4) mengetahui hasil pengajran, 5) mengetahui hasil belajar, 6) mengeiahui pencapaian kurkulum, 7) mendorong peserta didik belajar, 8) mendorong peserta didik mengajar yang lebih baik dan peserta didik belajar lebih baik.

4. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari asal kata dokumen, yang berarti barangbarang tertulis. Pelaksanaan metode dokumentasi ini peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majala11, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.

J. Telmik Pemeriksaan Kepercayaan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode poster comment, maka dalam ha! ini peneliti hanya perlu mempersiapkan media yang akan digunakan yaitu berupa gan;bar-gambar yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa. mGセ、ゥ。@ tersebut juga digunakan sebagai alat tes berupa pretes dan postes kepada siswa.

(43)
(44)

A. Deskripsi Data

1. Sejarah Singkat MI Pasirangin I

a. Visi dan Misi MI Pasirangin I

1) Visi MI Pasirangin 1

Membangun generasi yang Berilmu dan Berkepribadian.

2) Misi MI Pasirangin 1

a) Membina potensi diri menuju generasi yang unggul dalm;; bidang IMTAQ.

b) Mengembbudi pekerti yang baikn dakwah dalmn setiap kegiatan Madrasah.

c) Membekali siswa dengan pendidikan lingkungan hidup sehingga dapat memelihm·a lingkungan dalmn mengemban misi khalifah jil ardi sebagai rahmatan lil alamin.

d) Membangun citra positif madrasah sebagai mitra terpercaya masyarakat.

b. Lokasi MI Pasirangin I

MI Pasirangin I berlokasi di Pasirangi Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi. sekolah ini terletak di area Desa Cairingin.

[image:44.595.55.451.577.722.2]

c. Profil MI Pasirangin I

Tabel 4.1

Profil MI Pasirangin I

No Identitas Sekolah

I Nama Sekolah MI Pasirangin I

2 Jal an Pasirangin RT: 07106

(45)

4 Kecamatan Caringin

5 Kabupaten Sukabumi

6 Provinsi JawaBarat

7 Status Sekolah Swasta

8 Waktu Penyelenggaraan Pagi hari

d. Keadaan Siswa

[image:45.595.47.448.104.239.2]

Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2012-2013 yaitu 171 siswa, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.2

Jumlah Siswa Pasirangin 1 Tahun Pelajaran 2012-2013

Kelas

I II III IV

v

VI Jumlah

L p L p L p L p L p L p

10 11 15 14 18 12 14 17 10 17 15 18 171

10 11 15 14 18 12 14 17 10 17 15 18

171

21 29 30 31 27 33

e. Keadaan Guru

MI Pasirangin I dapat bersaing dengan sekolah Iain, dikarenakan memiliki guru yang berkompeten di bidangnya. Jumlah guru di MI ini adalah I 0 orang, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.3

Keadaan Guru MI Pasirangin 1 Kabupaten Sukabumi

[image:45.595.77.421.341.557.2]
(46)

2 Tetap '/ayasan 2 3 5

3 Tidak Tetap

-

I 1

4 Guru Bantu I

-

1

Jumlah 5 5 10

2. Deskripsi Data Penelitian

Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah dengan melihat trnndisi siswa pada saat pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia ( observasi awal). Dilanjutkan dengan melakukan koordinasi awal dengan kepala sekolah.

Dikarenakan peneliti adalah gum kelas I yang mana kelas tersebut yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian, maka peneliti sadar betul bal1wa pada pembelajaran sebelumnya lebih sering mempergunakan metode drill dan metode demonstrasi. Guru juga mempergunakan Bahasa Indoensia ketika menyampaikan materi pelajaran ataupun meminta siswa nntuk melakukan sesnatu. Meskipun terkadang siswa juga masih kurang mengerti instruksi guru. Untuk memudahl::an siswa memal1ami instruksi ataupun penjelasan guru, guru sering menggunakan ceknik pemodelan. Selain itu, siswa juga diminta belajar menggunakan Bahasa Indoensia ketika meminta izin atau bertanya selama pelajaran Bahasa Indoensia.

Peneliti dan guru kelas lain yang berperan sebagai observer melakukan diskusi mengenai keadaan kelas, rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan selama penelitian dan juga sarana prasarana yang dibutuhkan oleh peneliti selanm melakukan penelitian. Selain itu juga mengenai rencana pembelajaran yang akan dilakukan oleh peneliti.

Penggunaan metode poster comment dalam pembelajaran Bahasa Indoensia sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis siswa kelas I MI Pasirangin I ini dinyatalrnn berhasil apabila:

a. siswa telah berhasil memenuhi indikator yang ditentukan oleh peneliti sebagaimana yang disebutkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(47)

b. siswa menunjukkan tingkat perubahan menjadi lebih baik setelah dilakukan tindakan.

c. kemampuan menul!s siswa meningkat.

Berikut dipaparkan mengenai hasil penelitian yang telah dilak•Jkan oleh peneliti di MI Pasirangin 1 Kabupaten Sukabumi:

a. Siklus I

Siklus I ini berlangsung selama dua kali pertemuan. Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2013 dan pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2013.

Pada siklus I ini peneliti menggunakan metode tradisional atau konvensio11al dalam ーセュ「・ャ。ェ。イ。ョN@ Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan me;mlis siswa k..:las I MI Pasirangin 1 Sukabumi yang akan diraih setelah pembelajaran dilakasankan.

1) Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan pembelajaran yang ditekankan dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis, sehingga rencana pelaksanaan peml:ielajaran yang dibuat oleh peneliti pun lebih ditekankan dalan1 aspek menulis. Namun, tentu saja tanpa mengabaikan keterampilan membaca, berbicara dan mendengar siswa. Hal ini karena keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran Bahasa Indoensia.

Setelah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), peneliti membuat alat evaluasi serta mempersiapkan alat-alat pembelajaran yang diperlukan selama KBM berlangsung. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan panduan observasi.

(48)

a) Kegiatan awal

(I) Salam. Dilanjutkan dengan memberikan motivasi belajar kepada s1swa.

(2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran b) Kegiatan inti

(1) Siswa diminta untuk menyebutkan berbagai budi pekerti yang baik. (2) Siswa secara acak diminta untuk menuliskan budi pekerti yang baik

yang diminta oleh guru di papan tulis.

(3) Guru memperkenalkan budi pekerti yang baik kepada seluruh siswa. (4) Siswa menyebutkan budi pekerti yang baik sesuai yang disebutkan

guru bersama-sama.

(5) Guru meminta siswa untuk membuat sam kalimat seJerhana mengenai budi pekerti yang baik lalu menuliskannya di papan tulis (pretes). c) Kegiatan akhir

(1) Guru melakukan kesimpulan. (2) Rvaluasi

Secara garis besar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua adalah:

a) Kegiatan awal

(I) Salam. Dilanjutkan dengan memberikan motivasi belajar kepada s1swa.

(2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran b) Kegiatan inti

(I) Siswa diminta untuk menyebutkan berbagai budi pekerti yang baik. (2) Siswa secara acak diminta untuk menuliskan budi pekerti yang 'oaik

yang diminta oleh guru di papan tulis.

(3) Guru memperkenalkan budi pekerti yang baik kepada seluruh siswa. (4) Siswa menyebutkan budi pekerti yang baik sesuai yang disebutkan

(49)

c) Kegiatan akhir

(1) Guru melakukan kesimpulan. (2) Evaluasi

2) Pelaksanaan Tindakan

Siklus pertama pertemuan pertama berlangsung pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2013 dan pertemuan kedua berlangsung pada tanggal 16 Mei 2013. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Pertemuan pertama berlangsung pretes dan pada siklus kedua penggunaan metode poster comment.

a) Siklus I pertemuan I

Pertemuan I pada siklus I ini berlangsung pada hari Rabu 13 Mei 2013. Pelajaran dimulai pada pukul 09.30 WIB dan berakhir pada pukul 11.00 WIB (tepat pada jam pelajaran terakhir). Terna yang dipelajari dalam pertemuan pertama ini adalah mengenai budi pekerti yang baik

Pertemuan diawali dengan doa dan perkenalan singkat peneliti kepada siswa. Kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih bersemangat belajar.

Guru meminta siswa untuk kembali mengingat dan menyebutkan budi pekerti yang baik. Kemudian secara acak, mereka diminta untuk menuliskan budi pekerti yang baik yang disebutkan oleh guru di papan tulis. Setelah cukup, guru memperkenalkan budi pekerti yang baik dan menuliskannya di papan tulis.

Siswa kembali diminta untuk menuliskan sebutan budi pekerti yang baik yang diminta oleh guru di papan tulis secara acak. Sebagai bentuk pretes, guru meminta siswa untuk membuat siitu kalimat sederhana mengenai budi pekerti yang baik lalu menuliskannya di papan tulis secara bergiliran.

b) Siklus I pertemuan II

(50)

Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa, pemberian motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran. Siswa juga diajak untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumr.ya. Yakni mengenai budi pekerti yang baik.

Guru menempelkan sebuah poster di papan tulis. Siswa diberi waktu selama beberapa menit untuk mengamati poster tersebut. Kemudian siswa dipersilahkan untuk berkomentar mengenai poster tersebut dalam bahasa Indonesia. Untuk menunjang materi, guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas dan mempraktikkan instruksi guru. Siswa mempelajari materi dan menuliskan sebutan budi pekerti yang baik.

Setelah sis'va memahami materi, guru me:nima siswa ar.tuk kembali melihat poster yang ada di papan tulis. Siswa kemudian di&jak bertanya jawab mengenai kosakata apa saja yang terdapat dalam poster tersbut.

Kemudian mereka diminta untuk membuat satu kalimat sederhana berdasarkan poster.

3) Observasi

Pelaksanaan siklus pertanm pe1iemuan pertanm secara umum dapat dikatakan berlangsung dengan baik. Siswa marnpu mengikuti pembelajaran dengan baik pula. N arnun, ditengah-tengah kegiatan pembelajaran berlangsung, beberapa siswa mulai terlihat kurang memperhatikan. Sebagian siswa terlihat asyik berbicara dengan teman-temannya dan be1main sendiri.

Guru kemudian mengembalikan konsentrasi siswa dengan menggunakan

ice breaker. Semacarn permainan sederhana yang dapat membuat siswa menjacii lebih bersemangat dan kembali berkonsentrasi pada pembelajaran. Setelat dilakukan aktivitas ini, konsentrasi siswa mulai muncul kembali.

(51)

Bahasa Indoensia (k:urang huruf, kesalahan huruf, tidak adanya tanda titik sebagai penutup kalimat) dan juga kalimat yang cenderung sama dengan contoh yang diberikan oleh guru.

Pertemuan kedua siklus pertama siswa diajak untuk mempelajari tema mengenai budi pekerti yang baik lagi. Pada pertemuan kedua ini, guru mempergunakan metode poster comment. Metode yang dipilih oleh peneliti untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.

Diawali dengan guru menempelkan poster y:ing berhubungan dengan tema dan siswa diminta untuk berkomentar mengenai poster tersebut. Dilanjutkan dengan demonstrasi yang dilakukan oleh beberapa siswa yang ditunjuk secara acak oleh gu:·u w1tuk melakukan instruksi yang disebutkan oleh guru.

Gambar

Tabel 2.1 .
Tabel 4.1 Profil MI Pasirangin I
Tabel 4.2
Tabel 4.4 Nilai Siswa Siklus I Pertemuan I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivisme. 4 Pembelajaran Kooperatif berasal dari kata cooperative yang

Hasil penelitian menunjukkan, (1) validitas soal Ekonomi menghasilkan 96% valid, soal Akuntansi paket A 86,67%, dan soal Akuntansi paket B sebesar 80%; (2)Soal Ekonomi,

PROFIL REPRESENTASI MENTAL SISWA KETIKA MEMBACA GAMBAR REPRESENTASI KONVENSI DAN ISOMORFISME SPASIAL PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA.. Universitas Pendidikan

Kurikulum modern pengajaran bahasa, sangat memperhatikan masalah pelajaran bercerita. Pelajaran bercerita telah dijadikan satu jadwal pelajaran yang khusus. Pada tahun I dan II di

Dan pada tahun 2010, walaupun mengalami penurunan pencapaian target karena ditahun ini juga banyak muncul ruko baru yang para pemiliknya tidak membayar pajak sesuai kewajiban,

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan sistem klasifikasi massa pada citra mammografi menggunakan kombinasi seleksi fitur, dan LS-SVM, maka

Pada anemia defisiensi besi karena penurunan yang terjadi secara perlahan-lahan sering kali sindroma anemia tidak tidak terlalu menyolok dibandingkan dengan anemia lain

Dengan membaca buku dan berbagai sumber yang relevan, diharapkan siswa dapat mengumpulkan data tentang sejarah uang, pengertian uang, fungsi uang, jenis uang, dan syarat uang