ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI KABUPATEN/KOTA JAWA TIMUR TAHUN 2007-2011
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Sarjana Ekonomi
Oleh:
Ni’mah Nur Hidayati 09630115
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur sedalam – dalamnya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Tauhid serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan
judul “Analisis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun
2007-2011”.disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, program Ilmu Studi Ekonomi Pembangunan pada Universitas Muhammadiyah Malang tepat pada waktunya.
Sehubungan dengan terselesainya skripsi ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah bersedia memberikan
bantuan baik moril maupun materiil serta do’a kepada penulis dalam menyelesaikan
laporan ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik – baiknya. Selama penyusunan skripsi, peneliti telah banyak mendapat bimbingan, dorongan serta motivasi dari beberapa pihak. Maka dari itu pribadi peneliti dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:
1. Bapak. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, selaku Rektor UMM.
2. Bapak. Dr. H. Nazaruddin Malik, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis UMM.
3. Ibu Ida Nuraini, SE., selaku Dosen Pembimbing 2 Skripsi dan selaku Ketua Jurusan Jurusan Ilmu Ekonomi & Bisnis UMM yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, motivasi serta petunjuk dengan sabar sehingga penyusunan dan penulisan skripsi ini dapat cepat, tepat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Drs. Wahyu Hidayat R.,MM , selaku pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dengan penuh kesabaran untuk mengarahkan, membimbing serta memberikan masukan dan motivasi dalam menyusun skripsi ini.
6. Untuk kedua Orang Tua saya yang selalu sabar dalam membesarkan, mendidik, memberikan kasih sayang, cinta dan perhatian yang begitu besar serta dengan tulus
ikhlas mendoa’kan sehingga berhasil menjadikan saya seorang Sarjana Ekonomi. 7. Untuk Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Provinsi
Jawa Timur yang telah bersedia dan bekerja sama dengan baik dalam membantu penyelesaian skripsi ini.
8. Untuk Sahabat saya yang selalu memberikan semangat, motivasi walau terkadang menyebalkan tapi you are my best friend forever dan untuk sahabatku.
9. Teman-teman seperjuangan seangkatan Jurusan IESP angkatan 2009 Kelas C,B dan A FEB UMM yang telah banyak menjadi inspirasi maupun motivasi terselesaikannya skripsi ini dan dalam menggali ilmu. Terima kasih atas persahabatan kalian selama ini. Love you all.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa di dalam menyelesaikan Skripsi ini, masih sangat sederhana dan jauh dari sempurna. Dimana dalam penyusunan skripsi ini yang masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan yang disebabkan keterbatasan ilmu pribadi peneliti, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dari pribadi peneliti mengharapkan kritik & saran yang dapat membangun agar tulisan ini lebih bermanfaat bagi pribadi peneliti maupun bagi semua pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iv
KARTU KENDALI KONSULTASI... v
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI/COMPREHENSHIP SARJANA STRATA 1 ... vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... viii
ABSTRAK ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 12
C.Batasan Masalah ... 12
D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14
B.Tinjauan Pustaka ... 15
a. Konsep Pembangunan ... 15
b. Pengertian Pembangunan Manusia ... 17
c. Komponen Indeks Pembangunan Manusia ... 21
d. Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan ... 26
e. Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan ... 27
f. Hubungan Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan dan Kesehatan dengan Indeks Pembangunan Manusia .. 28
g. Kerangka Teoritis ... 30
h. Hipotesis ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
A. Lokasi Penelitian ... 32
B. Jenis dan Sumber Data ... 32
C. Teknik Pengumpulan Data ... 33
D. Definisi Operasional Variabel ... 33
a. Variabel Terikat (Y) ... 33
b. Variabel Bebas (X) ... 34
1) Anggaran Pemerintah Bidang Pendidikan(X1) ... 34
2) Anggaran Pemerintah Bidang Kesehatan(X2) ... 34
E. Teknik Analisa Data dan Uji Hipotesis ... 34
a. Analisis Metode Regresi Model Data Panel ... 34
b. Pengujian Dengan Uji Statistik... 36
c. Koefisien Determinasi (R2) ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
4.2 Perkembangan Indeks Pemabangunan Manusia (IPM) dan Pengaruh Realisasi Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan
dan Kesehatan ... 47
4.3 Hasil Penelitian... 63
1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dan Intepretasi ... 64
2. Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data Panel ... 65
3. Pengujian Hipotesis ... 83
1) Uji F (Simultan) ... 84
2) Uji t (Parsial) ... 85
3) Koefesien Determinan (R2) ... 88
4. Pengaruh Secara Parsial Masing-masing Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat ... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90
A. Kesimpulan ... 90
B. Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... xviii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Jawa
Timur Tahun 2007-2011 ... 8 Tabel 1.2 Alokasi Anggaran Pemerintah Bidang Pendidikan Per Kapita Riil
Menurut Harga Konsta 2000,Juta Rupiah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011 ... 9 Tabel 1.3 Alokasi Anggaran Pemerintah Bidang Kesehatan Per Kapita Riil
Menurut Harga Konsta 2000,Juta Rupiah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011 ... 10 Tabel 1.3 Total APBD Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2007-2011 ... 11 Tabel 2.1 Indeks Pembangunan Manusia ... 23 Tabel 4.1 Presentase Anggaran Pemerintah Bidang Pendidikan
di Kabupaten/Kota di Jawa Timur 2007-2011... 52 Tabel 4.2 Presentase Anggaran Pemerintah Bidang Kesehatan
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Hasil Pengujian Pengolahan Data Panel ... 43
Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Timur ... 46 Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia(IPM) di
Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2007-2011 ... 49 Gambar 4.3 Uji Pengaruh Simultan (Uji F) ... 85 Gambar 4.4 Kurva Daerah Penerima Dan Penolakan Ho Untuk Variabel Anggaran
Pendidikan (X1) Pada Uji t Dua Arah ... 87 Gambar 4.5 Kurva Daerah Penerima Dan Penolakan Ho Untuk Variabel Anggaran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman 1. Data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota
Di Propinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011 ... xx
2. Data Realisasi Anggaran Pemerintah Bidang Pendidikan Kabupaten/Kota Di Propinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011 ... xxi
3. Data Realisasi Anggaran Pemerintah Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota Di Propinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011 ... xxii
4. Total APBD Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2007-2011 (Milyar Rp)………xxii
5. Susunan Data Indeks Pembangunan Manusia (Y), Anggaran Pemerintah Bidang Pendidikan (X1), Angaran Pemerintah Bidang Kesehatan (X2) Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2006-2011 ... xxiv
6. Hasil Estimasi Analisis Regresi Data Panel Estimasi ... xxviii
A.Model Pool Least Squares Commond Effect ... xxviii
B. Model Pool Least Squares Fixed Effect ... xxix
C.Model Pool Least Squares Random Effect ... xxx
DAFTAR PUSTAKA
Adi widodo, Waridin, dan Johanna Maria, 2011. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Di Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Pengentasan Kemiskinan Melalui Peningkatan Pembangunan Manusia Di Provinsi Jawa Tengah,Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan ,Juli 2011,Vol.1,No.1.(diakses 12 januari 2013).
Aloysius Gunadi Brata jurnal Ekonomi Pembangunan vol 7, No. 2, Tahun 2002. Arsyad, Lincolin . 1999. Ekonomi Pembangunan. STIE YKPN. Yogyakarta Bartimkab.bps.go.id.badan pustaka statistik jawa timur. artikel Konsep indeks
pembagunan manusia. Zuhaifah, S.ST.diakses 16 desember 2012
Biro Pusat Statistik, 2012, indeks pembangunan manusia(IPM) ,Kabupaten Rembang http://rembangkab.bps.go.id/publikasi/2011/IPM.html (diakses 18 Desember 2012)
Biro Pusat Statistik, 2012, statistik daerah provinsi jawa timur, provinsi jawa timur. www.jatim.bps.go.id, (diakses 18 Desember 2012)
BPS –Bappenas-UNDP, 2001.indonesia human development report 2001
Brata, Aloysius Gunadi. Pembangunan Manusia dan Kinerja Ekonomi Regional Di Indonesia. (Jurnal Elektornik) diakses 08 Oktober 2010.
Direktoral Jenderal Berimbangan Keuangan,Data APBD, Realisasi APBD, dan Neraca,pemerintahan Daerah. www.djpk.depkeu.go.id (diakses 18 Desember 2012).
Ida Kintamani Analisis Indeks Pembangunan manusia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 072, Tahun Ke-14, Mei 2008.
Idha Rahayuningsih, Nurul Hidayati, Isa Wahyudi. Analisis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Dampanya pada Peningkatan Pendidikan , Kesehatan dan Ekonomi di Kabupaten Gresik.Jurnal logos Vol.6 No.2 Januari 2009.
Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan, Juli 2011, Volume 1, Nomor 1
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Ekonomi Pembnagunan : Teori , Masalah , dan Kebijakan Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
Naufalalfatih.wordpress. artikel teori dan indicator pembangunan . diakses 16 desember 2012.
Makosoebroto, Guritno. 2001. Ekonomi Publik. Yogyakarta : BPFE UGM. Matahariku. 2009. Pembangunan Manusia dan Pertumbuhan Ekonomi (Memungut Celah Dialektik). (jurnal Elektronik) diakses 16 desember 2012 ; http://matahariku1.wordpress.com .
Todaro,Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga, Edisi 7. Jakarta: Erlangga.
1
BAB l PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia merupakan kekayaan bangsa yang sesungguhnya, oleh karena itu manusia selalu manjadi sasaran utama dalam pembangunan suatu bangsa. Indeks pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator yang di jadikan alat ukur dalam pemantauan pembangunan manusia, terutama dalam mengukur kualitas fisik penduduk di suatu daerah. Karena itu, IPM di jadikan standart keberhasilan kebijakan pembangunan yang komprehensif dan memadai untuk dijadikan tolak ukur kemajuan pembangunan manusia. Pembangunan manusia yang berhasil akan membuat usia masyarakat rata-rata meningkat , usaha pembangunan juga ditandai dengan peningkatan pengetahuan yang bermuara dipeningkatan kualitas SDM.
2
manusia dirumuskan sebagai suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki manusia.diantara berbagai pilihan tersebut, pilihan terpenting adalah umur panjang dan sehat,berpendidikan. Konsep pembangunan manusia UNDP mengandung empat unsur yaitu : produktifitas (productivity), pemerataan (equity), kesinambungan (sustainability), dan pemberdayaan (empowerment).(rahayuningsih; analisis indeks pembangunan jawa barat diakses tanggal 12 desember 2012).
Pembangunan manusia, menurut definisi UNDP, adalah proses memperluas pilihan-pilihan penduduk (people’s choice). Dari sekian banyak pilihan, ada tiga pilihan yang dianggap paling penting, yaitu: panjang umur dan sehat, berpendidikan, dan standar hidup yang layak. Pilihan lain yang dianggap mendukung tiga pilihan di atas adalah kebebasan politik, hak asasi manusia, dan penghormatan hak pribadi. Pembangunan manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi, lebih dari sekedar peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta akumulasi modal.
3
tinggi karena mampu menggunakan secara bijaksana semua sumber daya untuk mengembangkan kemampuan dasar manusia. Untuk mengukur ketiga pilihan tersebut, UNDP menyusun suatu indeks komposit berdasarkan tiga indikator, yaitu: angka harapan hidup pada waktu lahir (lifeexpectancy at birth), angka melek huruf penduduk dewasa (adult literacy rate) dan rata-rata lama sekolah (mean years ofschooling), dan kemampuan daya beli (purchasing power parity). Indikator angka harapan hidup mengukur kesehatan, indikator angka
melek huruf penduduk dewasa dan rata-rata lama sekolah mengukur pendidikan dan terakhir indikator daya beli mengukur standar hidup.
4
pertumbuhan ekonomi pada akhirnya akan menguntungkan manusia. Pembangunan manusia memperkenalkan konsep yang lebih luas dan lebih komprehensip yang mencakup semua pilihan yang dimiliki oleh manusia di semua golongan masyarakat pada semua tahap pembangunan. Pembangunan manusia memperluas pembahasan tentang konsep pembangunan dari diskusi tentang cara-cara (pertumbuhan Produk Domestik Bruto) ke diskusi tentang tujuan akhir dari pembangunan. Pembangunan manusia juga merupakan perwujudan tujuan jangka panjang dari suatu masyarakat, dan meletakkan pembangunan di sekeliling manusia, bukan manusia di sekeliling pembangunan.
Secara teoritis, manusia yang berkualitas, misalnya cerdas, berpendidikan dan yang sehat, akan selalu meningkatkan kualitasnya dan sekaligus sebagai anggota masyarakat akan ikut membantu meningkatkan kualitas hidup bermasyarakat. Peranan kualitas hidup dapat dilihat dari peningkatan penghasilan, kualitas pendidikan, kesehatan yang baik dan lainnya. Namun dalam kenyataannya hubungan tersebut tidak hanya searah, tetapi timbal balik. Kualitas hidup yang tinggi juga akan mempengaruhi kualitas manusia. Misalnya penghasilan yang tinggi mampu menyediakan keberagaman gizi untuk perkembangan kecerdasan anak-anak dan membuka peluang untuk meningkatkan pendidikan yang tinggi.
5
apakah semua sektor dalam pembangunan berpengaruh dalam peningkatan kualitas hidup Indeks komposit yang dipengaruhi yaitu indeks harapan hidup, indeks pendidikan, indeks daya beli, indeks melek huruf. Desentralisasi Kabupaten/Kota Jawa Timur diharapkan mampu melakukan penataan yang dapat mewujudkan kehidupan masyarakat jawa timur semakin sehat dan sejahtera, baik dalam segi jasmani maupun rohani yang salah satu merupakan tanggung jawab pemerintahan bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat, khususnya masyarakat yang kurang mampu. Salah satu unsur dalam pembangunan manusia adalah lebih mengupayakan agar penduduk dapat mencapai usia hidup yang panjang dan sehat.
Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di pulau jawa setelah Jawa Barat. Dari peringkat kedua akankah Provinsi Jawa Timur mencapai pembangunan manusia yang berbasis komponen dasar kualitas hidup dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat yang memiliki penduduk terbanyak peringkat pertama di pulau jawa. Salah satu bentuk kualitas manusia adalah kualitas hidup-kualitas hidup yang pada awalnya adalah keluaran dari kualitas manusia. Perbaikan kualitas pendidikan,kesehatan dan kesejahteraan diseluruh kabupaten/kota mendukung peningkatan IPM dalam beberapa tahun terakhir. Dalam
meningkatkan IPM, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan
semakin diperhatikan oleh pemerintah daerah. Pada tahun 2007 IPM Jawa Timur
mencapai 69.78 dan meningkat terus tiap tahun hingga pada tahun 2011 meningkat
6
Berdasarkan hasil perhitungan IPM tahun 2007-2011, diperoleh gambaran bahwa setiap tahun 19 Kabupaten/Kota memepunyai IPM lebih tinggi daripada IPM Jawa Timur, sedangkan 19 Kabupaten lainnya memiliki nilai IPM di bawah angka IPM Jawa Timur. Kota Blitar mempunyai IPM tertinggi dibanding Kabupaten/Kota lainnya dengan IPM sebesar 75.88% pada tahun 2007 dan meningkat 77.89% pada tahun 2011, sedangkan Kabupaten sampang tercatat mempunyai IPM terendah sebesar 56.99 pada tahun 2007 dan meningkat sebesar 60.49 pada tahun 2011. Menurut BPS Provinsi Jawa Timur.
Dengan demikian sekurannya ada dua sektor yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehubungan dengan upaya memperluas kesempatan penduduknya untuk mencapai hidup layak yaitu pendidikan dan kesehatan. Dalam hal ini bisa terwujud melalui alokasi pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan. Dengan meningkatnya alokasi pengeluaran pemerintah di sektor publik tersebut maka akan meningkatkan pula produktivitas penduduk. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran di sektor publik sangat bermanfaat untuk meningkatkan pembangunan manusia yang lebih berkualitas.
7
8
9
Anggaran Pendidikan Perkapita Kabupaten /Kota di Provinsi
10
Anggaran Kesehatan Perkapita Kabupaten /Kota di Provinsi
11
Tabel 1.5
TOTAL APBD KABUPATEN/KOTA JAWA TIMUR TAHUN 2007-2011 (MILYAR RP)
Kabupaten/Kota APBD Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2007-2011 Rata-rata 2007 2008 2009 2010 2011
Kab. Pacitan 95.627 1.096.02 1.210.71 1.416.83 1.540.02 1.243.97
Kab. Ponorogo 1.268.94 1.508.62 1.597.86 1.841.90 2.242.26 169191.6
Kab. Trenggalek 1.150.05 75.47.\4 1.466.20 1.666.28 3.244.79 165641.2
Kab. Tulungagung 1.219.85 1.602.69 1.896.15 2.278.93 2.162.16 183195.6
Kab. Blitar 1.537.36 1.782.24 1.954.78 2.231.83 2.343.15 196987.2
Kab. Kediri 1.645.86 1.831.35 2.092.22 2.373.93 2.579.73 210461.8
Kab. Malang 2.149.90 2.660.97 2.845.10 3.446.19 3.674.56 295534.4
Kab. Lumajang 1.263.75 1.449.93 1.567.78 1.775.96 2.270.69 166562.2
Kab. Jember 2.123.86 2.416.00 2.671.35 3.160.92 3.235.30 272148.6
Kab. Banyuwangi 1.925.50 2.099.40 2.427.62 2.567.38 2.512.44 230646.8
Kab. Bondowoso 1.042.13 1.183.53 1.360.31 1.618.57 1.607.59 136242.6
Kab. Situbondo 1.003.50 1.136.43 1.265.76 1.429.27 1.814.02 132979.6
Kab. Probolinggo 1.166.35 1.375.27 1.569.16 1.785.32 2.134.96 160621.2
Kab. Pasuruan 2.199.08 2.384.27 2.782.24 3.286.65 2.886.38 270772.4
Kab. Sidoarjo 1.5.23.00 1.742.80 1.946.69 2.502.36 3.696.96 228236.2
Kab. Mojokerto 1.0.46.41 1.457.56 1.659.05 1.852.35 1.935.43 159016
Kab. Jombang 1.357.69 1.547.86 2.099.36 2.053.42 2.325.94 187685.4
Kab. Nganjuk 1.362.33 1.562.04 1.818.14 1.962.83 2.201.52 178137.2
Kab. Madiun 1.089.25 1.292.92 1.409.40 1.659.99 1.913.77 147306.6
Kab. Magetan 1.177.27 1.313.99 1.462.39 1.647.12 1.771.59 147447.2
Kab. Ngawi 1.135.25 1.408.62 1.625.30 1.856.58 2.148.48 163484.6
Kab. Bojonegoro 1.524.90 1.712.10 1.991.90 2.390.29 2.821.11 208806
Kab. Tuban 1.241.63 1.429.06 1.780.57 2.053.09 2.446.15 179010
Kab. Lamongan 1.448.82 1.647.44 2.017.24 2.189.11 2.504.63 196144.8
Kab. Gresik 85.939 1.720.69 2.023.65 2.195.21 2.666.52 189309.2
Kab. Bangkalan 1.181.38 1.379.21 1.445.26 1.724.23 2.347.79 161557.4
Kab. Sampang 1.113.32 1.254.64 1.506.24 1.701.46 1.729.24 146098
Kab. Pamekasan 1.129.86 1.227.89 1.428.54 1.600.16 2.022.55 148180
Kab. Sumenep 1.042.95 1.639.96 1.756.36 2.028.84 2.403.20 177426.2
Kota Kediri 1.003.42 1.087.78 1.424.32 1.481.35 1.485.04 129638.2
Kota Blitar 57.264 63.332 76.736 84.177 92.852 74872.2
Kota Malang 1.219.85 1.467.51 1.598.68 1.990.73 2.118.25 167900.4
Kota Probolinggo 73.557 82.226 96.261 1.058.93 1.200.56 95598.6
Kota Pasuruan 63.976 69.600 85.484 85.443 99.512 80803
Kota Mojokerto 57.654 66.849 77.879 80.700 89.357 74487.8
Kota Madiun 62.046 66.184 80.327 1.035.72 1.063.09 83687.6
Kota Surabaya 4.368.68 5.082.36 6.982.93 7.634.13 11.616.08 713683.6
Kota Batu 55.352 67.320 81.991 86.235 1.039.57 78971
12
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan judul dan latar belakang yang telah dikemukakan diatas dapat diidentifikasi rumusan masalah:
1. Apakah pengeluaran pemerintah sektor pendidikan berpengaruh terhadap kualitas pembangunan manusia di Kabupaten / Kota Jawa Timur?
2. Apakah pengeluaran pemerintah sektor kesehatan berpengaruh terhadap kualitas pembangunan manusia di Kabupaten / Kota Jawa Timur?
B.BATASAN MASALAH
Untuk lebih mempermudah penelitian dan tidak melenceng lebih jauh dari apa yang telah diuraikan dalm perumusan masalah maka disini diberikan batasan masalah yaitu bahwa didalam penelitian ini hanya akan melihat Pengaruh Jumlah Penegeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan
d
an Jumlah Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011.C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian
13
1. Untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah perkapita di sektor pendidikan terhadap kualitas pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Jawa Timur.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengeluaran perkapita di sektor kesehatan terhadap kualitas pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Jawa Timur.
2. Kegunanan Penelitian
Setiap penelitian tentu mempunyai kegunaan (manfaat) penelitian yang berguna bagi lembaga pendidikan, bagi perusahaan yang dijadikan objek penelitian dan juga dapat berguna bagi peneliti itu sendiri. Adapun kegunaan (manfaat) penelitian ini adalah:
1. Dapat dijadikan masukan oleh pemerintah dalam mengambil kebijakan yang berhubungan dengan pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan kesehatan dalam pembangunan manusia yang lebih berkualitas.