PROGRAM STUDI D- III KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : TIUR MAGDALENA BANJARNAHOR
NIM : 112101057
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : ANALISIS ANGGARAN SEBAGAI
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Tanggal : Juni 2014 Dosen Pembimbing
Dra. Nisrul Irawati, MBA NIP. 131 835 568
Tanggal : Juni 2014 Ketua Program Studi
Dr. Yeni Absah, SE, M. Si NIP. 19741123 200012 1 001 Tanggal : Juni 2014 Dekan Fakultas Ekonomi
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan kasih karuniaNYA, yang telah memeberikan kesempatan sehingga
penulisan tugas akhir ini dapat selesai tepat waktu dengan judul “Analisis Anggaran Sebagai Perencanaan Dan Pengendalian Pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara”. Tujuan penulisan ini guna untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program
Diploma III (DIII) Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara (FE USU).
Dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini tentu belum sempurna, karena
keterbatasan ilmu pengetahuan dan sarana yang dimiliki. Untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diperlukan dalam penulisan karya tulis
selanjutnya.
Ada banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir
ini terlebih masukan perbaikan mengenai isi. Untuk itu dalam kesempatan ini juga
penyampaian pengharagaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr Azhar Maksum, MEc.Acc., Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
2.
Ibu Dr. Yeni Absah, SE,M.si., Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.3.
Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam5.
Teristimewa buat kedua orangtuaku : Ayahanda A. Banjarnahor dan Ibunda Br. Ginting, yang telah mendukung penulis baik moril dan materil sampai penulis menyelesaikan tugas akhir ini.6.
Spesial buat Kakakku Leli Banjarnahor, Abangku Wira Banjarnahor, dan Adikku Josep Banjarnahor yang selalu mendukung penulis, memberikanmasukan, dan kasih sayangnya selama masa perkuliahan sampai selesainya tugas akhir ini.
7.
Buat teman-temanku di Fakultas Ekonomi USU, terkhusus di Grup A Keuangan Nana, Hentri, Herlinda, Faradilla, Dicky, Faisal, Fauzan,Daniel, Kay, dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu
namanya, aku ucapkan terima kasih.
Akhir kata terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi
dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. Jika ada kesalahan dalam penulisan
mohon dimaafkan dan semoga tugas akhir ini bermanfaat serta menambah ilmu
pengetahuan bagi pihak yang berkepentingan di dalamnya.
Medan, Juni 2014
Halaman
KATA PENGANTAR ……….. i
DAFTAR ISI ………...…..… iii
DAFTAR TABEL ………... v
DAFTAR GAMBAR ………... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………….………….…... 1
B. Perumusan Masalah ………...…. 6
C. Tujuan Penelitian ……….…... 7
D. Manfaat Penelitian ………... 7
BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas BLH PEMPROVSU ...……… 8
1. Pendahuluan ……….…... 8
2. Visi BLH PEMPROVSU ……….... 9
3. Misi BLH PEMPROVSU ……….... 10
4. Tujuan BLH PEMPROVSU ………. 10
B. Struktur Organisasi BLH PEMPROVSU ………... 11
C. Uraian Pekerjaan BLH PEMPROVSU ………….. 15
D. Kinerja Terkini BLH PEMPROVSU ………... 40
BAB III TOPIK PENELITIAN A. Pengertian dan Penyusunan Anggaran ………... 41
E. Hubungan Anggaran Dengan Perencanaan ... 48
F. Analisis Anggaran Sebagai Perencanaan pada
BLH PEMPROVSU ... 49
G. Analisis Anggaran Sebagai Alat Pengendalian ... 51
H. Analisis Anggaran Sebagai Alat Pengendalian
Pada BLH PEMPROVSU ... 58
I. Hasil Analisis Anggaran pada
BLH PEMPROVSU ... 59
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 64
No. Tabel Judul Halaman Tabel 1.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja BLH PEMPROVSU
Tahun Anggaran 2011 ... 4
Tabel 2.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja BLH PEMPROVSU Tahun Anggaran 2012 ………... 5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan atau organisasi yang didirikan pasti memiliki tujuan
yang ingin dicapai yaitu pengembalian investasi, pencapaian misi dengan biaya
tertentu dan sumbangan terhadap perbaikan ekonomi dan sosial dari lingkungan
yang lebih luas. Pencapaian tujuan dilakukan dengan efisien dan efektif. Hal ini
berlaku bagi semua jenis organisasi, seperti yang bergerak di bidang kenegaraan,
di bidang politik, di bidang ekonomi, di lingkungan organisasi bisnis, di bidang
sosial budaya – seperti pendidikan dan kesehatan – di organisasi nirlaba, lembaga
sosial masyarakat dan bahkan di lingkungan organisasi keagamaan sekalipun.
Dalam usaha pencapaian tujuan tersebut, setiap organisasi memerlukan
perencanaan dan pengendalian kegiatan - kegiatan kerja yang baik. Pentingnya
perencanaan dan pengendalian tersebut tidak dapat disangkal lagi dan perannya
tidak kalah penting dari faktor - faktor penentu keberhasilan perusahaan atau
organisasi lainnya. Nafarin (2007:4) menyatakan ”perencanaan berarti
menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana
cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya antisipasi sebelum melakukan
sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik.”
Perencanaan dan pengendalian yang baik diharapkan mampu membantu
dan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya secara efektif dan
Oleh karena itu, setiap organisasi seyogyanya menyusun anggaran,
karena penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan dan untuk
mengendalikan kegiatan. Dengan demikian anggaran yang berfungsi sebagai
perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi haruslah disusun dengan teliti,
penuh pertimbangan dan serta disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan
yang terjadi saat ini.
Perlunya suatu anggaran oleh manajemen adalah untuk dapat
menjabarkan perencanaan, pengawasan, pengendalian, koordinasi dan sebagai
pedoman kerja secara sistematis, selain itu juga untuk mengetahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan yang terpenting untuk meningkatkan tanggung
jawab dari masing-masing karyawan atas pekerjaan yang menjadi kewajibannya.
Penyusunan anggaran juga ditujukan sebagai alat pengukur dan mengendalikan
kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari
perlu tidaknya koreksi.
Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta- fakta
dan membuat serta menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang untuk
merumuskan aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Darsono dan Purwanti (2008:10) menyatakan bahwa perencanaan
ialah pengambilan keputusan tentang sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, alat
kerja dan metode kerja yang digunakan, dan sumber daya manusia yang
melakukannya.
Sedangkan pengendalian ialah proses mengukur dan mengevaluasi
kinerja aktual dari setiap bagian organisasi dari suatu perusahaan dan kemudian
semua kegiatan harus diusahakan sekecil mungkin adanya penyimpangan; kinerja
dibanding anggaran, penyimpangannya harus sekecil mungkin. Pengendalian
harus dilakukan sepanjang proses kegiatan organisasi agar setiap penyimpangan
yang terjadi dapat diatasi. Kesesuaian antara aktivitas yang dilakukan dengan
perencanaan yang dibuat akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, hal ini
berarti produktivitas perusahaan juga akan meningkat. Dengan demikian apa yang
menjadi tujuan perusahaan akan dapat dicapai dengan semaksimal mungkin. Akan
tetapi jika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan yang dibuat
maka diperlukan pengendalian tindakan korektif terhadap penyimpangan tersebut
sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat segera diatasi sehingga
apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tetap dapat dicapai.
Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah
salah satu instansi Pemerintah yang bergerak di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Instansi ini memerlukan anggaran sebagai dasar
perencanaan dan pengendalian dalam usaha mencapai tujuan dari instansi
tersebut. Untuk itu instansi ini selalu membuat anggaran yang berbeda dan
disesuaikan dengan keadaan instansi dan ekonomi setiap tahun. Berdasarkan
uraian diatas terlihat jelas bahwa perencanaan dan pengendalian mempunyai
peranan yang sangat penting dalam mendukung perusahaan mencapai tujuannya
Tabel 1.1
Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Anggaran Pendapatan & Belanja
Tahun Anggaran 2011
No. Program/Kegiatan Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) % I. Belanja Tidak Langsung 3,505,369,667 3,505,369,667 100% II. Pelayanan Administrasi
Perkantoran 2,286,650,330 1,043,325,165 34% III. Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur 264,762,000 102,381,000 30% IV. Peningkatan Disiplin
Aparatur 377,634,000 18,817,000 5%
V. Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 660,306,450 330,153,225 50% VI. Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
450,188,800 225,094,000 43%
VII. Perlindungan Dan Konservasi
Sumberdaya Alam 1,372,977,800 486,488,900 35% VIII. Pengembangan
Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup
4,761,751,794 692,358,982 14,5%
IX. Pengendalian Pencemaran
Lingkungan 1,946,846,000 1,046,848,000 53,7% X. Peningkatan Kualitas
Dan Akses Informasi Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup
1,059,754,739 559,754,739 52,8%
Tabel 1.2
Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Anggaran Pendapatan & Belanja
Tahun Anggaran 2012
No. Program/Kegiatan Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) % I. Belanja Tidak Langsung 4,006,479,778 4,006,479,778 100% II. Pelayanan Administrasi
Perkantoran 2,797,760,440 1,143,325,165 40% III. Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur 305,873,000 132,381,000 43% IV. Peningkatan Disiplin
Aparatur 408,745,000 18,817,000 4.6%
V. Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 700,407,560 130,153,225 19% VI. Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
500,299,000 225,094,000 50%
VII. Perlindungan Dan Konservasi
Sumberdaya Alam 1,682,988,800 486,488,900 28,9% VIII. Pengembangan
Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup
4,761,751,794 692,358,982 14,5%
IX. Pengendalian Pencemaran
Lingkungan 1,946,846,000 1,046,848,000 53% X. Peningkatan Kualitas
Dan Akses Informasi Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup
1,059,754,739 559,754,739 52,8%
Berdasarkan data diatas realisasi anggaran pada tahun 2011 tercapai ±
29% sedangkan realisasi angaran tahun 2012 tercapai ± 39,7% dari dana yang
dianggarkan. Sementara standarisasi realisasi yang ditetapkan oleh pemerintah
untuk suatu instansi adalah minimal 95% dan maksimal >100%. Dari data alokasi
dan dibandingkan dengan realisasi pelaksanaan kegiatan, ternyata penyerapan
anggaran pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
masih sangat rendah.
Dari uraian diatas terlihat jelas bahwa perencanaan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam mendukung instansi mencapai tujuannya. Sedangkan,
Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengalami salah
satu ciri Anggaran Tradisional (Halim,2012) yaitu jumlah anggaran tahun tertentu
dihitung berdasarkan jumlah anggaran tahun sebelumnya dengan tingkat kenaikan
tertentu tanpa melakukan kajian yang mendalam sehingga terjadilah
pengalokasian dana yang berlebihan.
Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji dan menelaah mengenai peranan
anggaran sebagai perencanaan dan pengendalian melalui penelitian dengan judul
“Analisis Anggaran Sebagai Perencanaan dan Pengendalian Pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimanakah peranan anggaran sebagai perencanaan pada Badan
2. Bagaimanakah peranan anggaran sebagai pengendalian pada Badan
Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peranan
anggaran yang disusun sebagai alat perencanaan dan pengendalian pada Badan
Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
D. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis
adalah :
1. Menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis tentang
anggaran yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
informasi yang dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam pelaksanaan
anggaran sebagai perencanaan dan pengendalian pada Badan Lingkungan
Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut
dalam penelitian mengenai anggaran sebagai perencanaan dan
pengendalian yang berorientasi pada pencapaian tujuan perusahaan secara
BAB II
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Ringkas Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
1. Pendahuluan
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara ditetapkan
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara, yang selanjutnya
diperjelas dengan peraturan Gubernur Nomor 7 Tahun 2010 tentang uraian tugas,
fungsi dan tata kerja Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara.
Badan lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara yang berfungsi untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan amanat Undang - undang
Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengolahan lingkungan hidup yang telah diubah
menjadi undang - undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengolahan lingkungan hidup. Konsep pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan makna bahwa setiap orang memikul kewajiban dan
tanggung jawab terhadap generasi mendatang dan terhadap sesamanya dalam satu
generasi, serta memasyarakatkan terpeliharanya pelestarian fungsi dan
kemampuan lingkungan hidup sebagai tumpuan bagi berkelanjutan pembangunan.
Namun kenyataan menunjukkan bahwa fenomena perubahan iklim yang
terjadi akhir-akhir ini merupakan akibat dari degradasi atau penurunan kualitas
kegiatan industry, rumah sakit, limbah domestic yang belum dikelola dengan baik
serta pencemaran udara yang berasal dari sumber bergerak (kendaraan bermotor),
sumber tidak bergerak dari cerobong asap pabrik dan kebakaran hutan.
Kerusakan lingkungan hidup akibat penebangan pohon liar menimbulkan
gangguan terhadap tata air atau neraca serta berpotensi mengakibatkan kebanjiran.
Kerusakan hutan bakau (mangrove) disebabkan konversi kawasan mangrove
untuk kegiatan lainnya seperti pertambakan dan alih fungsi lahan menjadi
perkebunan. Disamping itu kerusakan pantai, intrusi air laut dan penurunan
permukaan tanah akibat penambangan, pemanfaatan air bawah tanah yang
berlebihan.
Pencemaran dan kerusakan lingkungan sangat besar pengaruhnya
terhadap kelangsungan hidup manusia, penurunan keanekaragaman hayati serta
ketersediaan dan keseimbangan sumber daya alam guna mendukung pelaksanaan
pembangunan yang berkelanjutan pemanfaatan sumber daya alam dalam
memenuhi kebutuhan penduduk guna meningkatkan kesejahteraan / taraf hidup.
2. Visi BLH PEMPROVSU
Visi BLH PEMPROVSU adalah menjadi Pembina dan koordinator yang
handal dan professional dalam pengendalian dampak lingkungan hidup untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup di
3. Misi BLH PEMPROVSU
Misi BLH PEMROVSU yaitu memberikan kontribusi nyata dalam
pencegahan, penanggulangan pencemaran, kerusakan dan pemulihan kualitas
lingkungan hidup melalui :
1. Pemulihan Kebijakan
2. Koordinasi Pelaksanaan
3. Pembinaan dan pengawasan teknis
4. Pengkajian dan evaluasi
5. Pengembangan kelembagaan, SDM dan Program pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan Hidup.
4. Tujuan BLH PEMPROVSU
Tujuan Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara :
1. Merumuskan kebijakan teknis di bidang pengkajian dampak
lingkungan dan AMDAL, pengendalian pencemaran dan pengelolaan
limbah, pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan serta
penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan.
2. Memberikan dukungan atas penyelengaraan pemerintah daerah
dibidang pengkajian tata lingkungan dan AMDAL, pengendalian
pencemaran dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan dan
pemulihan lingkungan serta penataan lingkungan dan komunikasi
lingkungan.
3. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan
4. Melakukan pelaksanaan tugas pembantuan pemerintah dibidang
lingkungan hidup
5. Melakukan pelaksanaan pelayanan administrasi internal
B. Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Povinsi Sumatera Utara
Setiap lembaga/instansi/perusahaan baik itu pemerintah maupun swasta
mempunyai struktur organisasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya,
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang berbeda-beda antara satu dengan yang
lainnya, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dari perusahaan yang bersangkutan.
Dengan adanya struktur organisasi yang baik dan tepat maka akan lebih mudah
untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu agar pencapaian tujuan dan sasaran lembaga/instansi/
perusahaan dapat tercapai dengan baik maka pembagian tugas dari struktur
organisasi tersebut haruslah benar - benar diperhatikan.
Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2008, tentang organisasi
dan tata kerja lembaga teknis daerah provinsi sumatera utara dan perkembangan
organisasi badan lingkungan hidup Provinsi Sumatera Utara telah ditetapkan lagi
3 (tiga) Unit Pelaksana Teknis (UPT) berdasarkan peraturan Gubernur Sumatera
Utara Nomor 32 Tahun 2011 yakni Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat kajian
ekologi pesisir dan laut, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Kualitas Air
Sungai Belawan - Deli, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Kualitas Air
Danau Toba telah ditetapkan struktur organisasi badan lingkungan hidup provinsi
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Program
3. Bidang Tata Lingkungan dan AMDAL, terdiri dari:
a. Sub Bidang Konservasi dan Tata Lingkungan
b. Sub Bidang Amdal
4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan limbah,
terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Sub Bidang Pengelolaan
Limbah Domestik dan B3
5. Bidang Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan lingkungan, terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan
b. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan
6. Bidang Penataan dan Komunikasi Lingkungan, terdiri dari :
a. Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan
b. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan
7. Unit Pelaksana Teknis Lingkungan (UPT) Laboratorium Lingkungan,
terdiri dari :
a. Kepala UPT
b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Seksi Sistem Mutu
8. Unit Pelaksana Teknis Pusat Kajian Ekologi Pesisir dan Laut
a. Kepala UPT
b. Kepala Tata Usaha
9. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kualitas Air Sungai Belawan - Deli
a. Kepala UPT
b. Kepala Tata Usaha
10.Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kualitas Air Danau Toba
a. Kepala UPT
b. Kepala Tata Usaha
Dengan melihat struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara, maka dapat di katakan tingkat yang paling atas atau
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Sumber : Buku Profil Badan Lingkungan Hidup 2010 KEPALA BLH
C. Uraian Pekerjaan
Penulis akan menguraikan secara sederhana tentang apa saja yang menjadi
tugas pokok dan fungsi dari masing - masing pejabat tertinggi sampai terendah di
Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
1. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Kepala Badan
a. Menyelenggarakan pembinaan pegawai di lingkungan Badan
Lingkungan Hidup.
b. Menyelenggarakan arahan dan bimbingan kepada Pejabat Struktual
pada Badan Lingkungan Hidup.
c. Menyelenggarakan instruksi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Badan Lingkungan Hidup.
d. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan
badan, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan
pembangunan daerah.
e. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan
pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan
pemerintah daerah.
f. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan penetapan pemberian
dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah
Daerah.
g. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian
dukungan tugas atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang
h. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaran
program, kelestarian, tata lingkungan dan amdal, pengendalian
pencemaran.
i. lingkungan dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan dan
pemulihan lingkungan, penataan lingkungan dan komunikasi
lingkungan.
j. Menyelenggarakan pemberian sarana pertimbangan dan
rekomendasi mengenai lingkungan hidup sebagai bahan penetapan
kebijakan umum pemerintah daerah.
k. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan dan
pengembalian kebijakan.
l. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/
lembaga terkait lainya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
badan.
m. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas - tugas
teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekertariatan,
tata lingkungan dan amdal, pengendalian pencemaran dan
pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan dan pemulihan
lingkungan, penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan.
n. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan di bidang lingkungan.
o. Meyelenggarakan koordinasi dengan Badan/lembaga Lingkungan
p. Menyelenggarakan pengkoordinasian pembinaan Unit Pelaksanaan
Teknis Badan.
q. Menyelenggarakan hubungan koordinasi dengan Unit Kerja lain.
r. Meyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur melalui
Sekretaris Daerah Provinsi, sesuai dengan Tugas dan fungsinya.
2. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sekretariat
a. Sekretariat Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu
Kepala Badan di bidang urusan umum, keuangan dan program.
b. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, sekretariat Badan
Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi :
Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup sekretariat
Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural
pada lingkup sekretariat meliputi : Umum, Kepegawaian,
Keuangan, Program, serta Pelayanan Umum
Penyelenggaraan penyusunan program kegiatan lingkup
sekretariat
Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum,
kepegawaian dan pelayanan umum, pemberian izin lingkungan,
sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan
Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan,
sesuai bidang tugas dan fungsinya
Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada
Untuk melaksanakn tugas, fungsi dan uraian tugasnya,
sekretariat Badan Lingkungan Hidup dibantu oleh : Subbag
Umum, Subbag Keuangan dan Subbag Program.
3. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sub Bagian Umum
a. Melaksanakan pengumpulan data / bahan dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.
b. Melaksanakan penyusunan perencanaan / program kerja Sekretariat
dan Subbag Umum.
c. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data kepegawaian.
d. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat,
kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa
kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas / izin belajar,
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan / struktural, fungsional
dan teknis.
e. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai
f. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi
serta pemberhentian pegawai.
g. Melaksanakan pengembangan dan peningkatan wawasan SDM
fungsional dibidang keadministrasian.
h. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan
kesejahteraan pegawai dilingkungan Badan Lingkungan Hidup
i. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan
ketatalaksanaan kepada unit di lingkungan Badan Lingkungan
Hidup Provinsi Sumatera Utara.
j. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan
pendokumentasian peraturan perundang-undangan.
k. administrasi / penatausahaan penerimaan, pendistribusian,
surat-surat naskah dinas dan arsip.
l. Melaksanakan pengadaan naskah.
m. Melaksanakan urusan keprotokolan, perjalanan dinas pimpinan dan
penyiapan rapat - rapat.
n. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan
umum, pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat,
barang bergerak, dan barang tidak bergerak.
o. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan
prasarana pengurus runah tangga, pemeliharaan / perawatan
lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainya serta ketertiban,
keindahan, keamanan,dan layanan kantor.
p. Melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring
Subbag Umum.
q. Melaksanakan kepegawaian pada Unit Pelaksanaan Teknis Badan
Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.
r. Melaksanakan pembinaan kearsipan Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Sumatera Utara dan Unit Pelaksanaan Teknis Badan
s. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris, sesuai
dengan bidang tugasnya.
4. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sub Bagian Keuangan
a. Melaksanakan pengumpulan bahan / data dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat.
b. Melaksanakan penyusunan perencanaan / program kerja Sekretariat
dan Subbag Keuangan.
c. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Badan
Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.
d. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.
e. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan
daerah.
f. Melaksanakan pembinaan pembendaharaan keuangan.
g. Melaksanakan penyiapan bahan dan penyiapan bahan dan
pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan.
h. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan
tambahan lainya.
i. Melaksanakan verifikasi keuangan
j. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak
k. Melaksanakan Sistem Akutansi Instansi (SAI) dan penyiapan
bahan pertanggungjawaban keuangan.
l. Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan
pelaporan administrasi keuangan.
m. Melaksanakan pengendalian adminstrasi perjalanan dinas pegawai.
n. Melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan.
o. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan.
p. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris, sesuai
dengan bidang tugasnya.
5. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sub Bagian Program
a. Melaksanakan pengumpulan data / bahan dan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.
b. Melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja Sekretariat
dan Subbag Program.
c. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan / program kerja
Sekretariat dan Subbag Program yang meliputi pengembangan
lingkungan hidup dan analisa dampak lingkungan.
d. Melaksanakan penyusunan bahan rencana strategis, Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan
LPPD Badan Lingkungan Hidup serta Status Lingkungan Hidup
e. Melaksanakan evaluasi kinerja bidang dan pengelolaan lingkungan
Kab/Kota.
f. Melaksanakan pembinaan, pengelolaan dan evaluasi produl-produk
hukum lingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera
Utara.
g. Melaksanakan penyusunan perencanaan pembinaan SDM
lingkungan dan peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan.
h. Melaksanakan pengkoordinasian evalusi, monitoring dan informasi
lingkungan hidup.
i. Melaksanakan pendistribusian peraturan perundang-undangan
lingkungan hidup dan program pengelolaan lingkungan hidup
melalui kegiatan penyuluhan, seminar, lokal karya, workshop, dan
desiminasi.
j. Melaksanakan pengelolaan, pembinaan dan pendokumentasian
sistem informasi lingkungan hidup.
k. Melaksanakan fasilitas pelayanan umum dan pelayanan minimal
serta memproses penerbitan izin lingkungan.
l. Melaksanakan Standard Nasional Indonesia (SNI) dan standard
kompetensi personil bidang lingkungan hidup.
m. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data lingkungan hidup
n. Melaksanakan pengamatan dan pengkajian peningkatan program
pada lingkungan hidup.
o. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan atab sebagai bahan
p. Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait
q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekertaris, sesuai
dengan bidang tugasnya.
6. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Bidang Tata Lingkungan dan
AMDAL
a. Bidang tata lingkungan dan AMDAL mempunyai tugas membantu
kepala badan dalam melaksanakan urusan pemerintah di bidang
konservasi dan tata lingkungan serta analisis dampak lingkungan.
b. Untuk melaksanakan tugas - tugasnya, bidang tata lingkungan dan
AMDAL menyelenggarakan fungsi :
Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Bidang
Tata Lingkungan dan AMDAL.
Penyelenggraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural
pada lingkup Bidang Tata Lingkungan dan AMDAL.
Penyelenggara penyusunan, penyempurnaan standar
pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan, pembinaan
laboratorium, keanekaragaman hayati, tata ruang, amdal,
pengembangan perangkat ekonomi lingkungan, penerapan,
system manajemen lingkungan, ekobel, perubahan iklim, dan
perlindungan atmosfer.
Penyelenggara pengkajian dan evaluasi pelaksanaan
pengendalian dampak lingkungan, pembinaan laboratorium,
perangkat ekonomi lingkungan penerapan sistem manajemen
lingkungan, ekobel, perubahan iklim dan perlindungan
atmosfer.
Peyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan,
sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Penyelenggara pembinaan masukan yang perlu kepada Kepala
Badan, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas
pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan
Lingkungan Hidup, sesuai standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugasnya, Bidang
dan Tata Lingkungan dan AMDAL dibantu oleh : Subbid
Konversi dan Tata Lingkungan dan Subbid Analisis Dampak
Lingkungan ( AMDAL ).
7. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sub Bidang Konservasi dan Tata
Lingkungan
b. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan pengkajian bahan /
data penyusun dan penyempurnaan standar pelaksanaan
pemantauan konservasi dan keprotokolan skala provinsi.
c. Melaksanakan penghujukan Laboratorium Lingkungan yang telah
diakreditasi / direkomendasi untuk melakukan analisis lingkungan
dan pembinaan Laboratorium Lingkungan sesuia standar yang
d. Melaksanakan koordinasi dalam perencanaan konservasi
keanekaragaman hayati dan menetapkan serta melaksanakan
kebijakan konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati
yang berkelanjutan.
e. Melaksanakan penetapan dan pelaksanaan pengendalian
pemerosotan keanekargaman hayati dan melakukan pemantauan
dan pengawasan pelaksanaan konversi keanekaragaman hayati dan
mengembangkan manajmen sistem informasi pengelolaan data
base keanekaragaman hayati.
f. Melaksanakan perencanaan pemantauan dan evaluasi tata
lingkungan provinsi dan melaksanakan pengkajian dan penyusunan
kebijakan teknis provinsi dibidang evaluasi tata ruang.
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang,
sesuai dengan bidang dan tugas fungsinya.
h. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala
Bidang, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
i. Melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang, sesuai
standar yang diterapkan.
8. Rincian Tugas dan Fungsi Pada Sub Bidang Analisis Dampak Lingkungan
a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan /
data untuk penyusunan dan penyempurnaan standard pelaksanaan
Lingkungab (UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL),
kelayakan lingkungan dengan melakukan penilaian AMDAL jenis
usaha dan/kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan hidup di Provinsi, sesuai dengan standar, norma dan
prosedur yang ditetapkan.
b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penilaian
AMDAL di Kabupaten / Kota.
c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengolahan dan
pemantauan lingkungan hidup bagi jenis usaha dan / kegiatan yang
wajib dilengkapi AMDAL dalam wilayah provinsi dalam rangka
uji petik.
d. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian
rekomendasi UKL/UPL yang dilakukan oleh Kabupaten / Kota di
dalam wilayah provinsi
e. Melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan pengawasan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan
oleh Kabupaten / Kota bagi jenis usaha dan / kegiatan yang wajib
dilengkapi AMDAL dan UKL atau UPL dalam wilayah provinsi.
f. Melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan pemberian
rekomendasi UKL / UPL yang dilaksanakan oleh Kabupaten / Kota
didalam wilayah provinsi.
g. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan manajemen
h. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan manajemen
lingkungan, Ekolabel, produksi bersi dan teknologi yang
berwawasan lingkungan yang mendukung pola produksi dan
konsumsi yang berkelanjutan pada skala provinsi
i. Melaksanakan penerapan kebijakan pelaksanaan pengendalian
dampak perubahan iklim skla provinsi dan penetapan kebijakan
perlindungan lapisan ozon dan pemantauan dampak ekosistem
asam.
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang,
sesuia dengan bidang tugasnya.
k. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala
Bidang, sesuai dengan bidang tugasnya.
l. Melaksanakan penyusunan laporan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang sesuai dengan standar
yang ditetapkan.
9. Rincian Tugas dan Fungsi Pada Bidang Pengendalian Pencemaran
Lingkungan Dan Pengelolaan Limbah
a. Bidang pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan
limbah mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam
menyelenggarakan urusan pemerintah di Bidang pengendalian
pencemaran lingkungan, pengelolaan limbah domestik dan bahan
b. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, bidang pengendalian
pencemaran, lingkungan dan pengelolaan limbah
menyelenggarakan fungsi :
Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang
pengendalian pencemaran lingkungan dan pengolahan limbah.
Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural
pada lingkup bidang pengendalian pencemaran lingkungan dan
pengelolaan limbah.
Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar
pelaksanaan pemantauan, evaluasi operasional pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air, pengelolaan
kualitas udara dan pengendalian pencemaran udara, limbah
padat, domestik serta bahan berbahaya dan beracun (B3).
Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian
dan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air,
pengelolaan kualitas udara dan pengendalian pencemaran
udara, limbah padat, domestik dan bahan berbahaya dan
beracun (B3).
Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi pelaksanaan
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air,
pengelolaan kualitas udara, limbah padat, domestik serta bahan
berbahaya dan beracunn (B3).
Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan,
Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai
standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugasnya, Bidang
pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan
Limbah dibantu oleh : Subbid Pengendalian Pencemaran
Lingkungan dan Subbid Pengelolaan Limbah Domestik dan
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
10. Rincian Tugas dan Fungsi Pada Sub Bidang Pengendalian
Pencemaran Lingkungan
a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian bahan /
data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan
koordinasi pengelolaan kualiatas air, penetapan kelas air pada
sumber air dan koordinasi pemantauan kualitas air pada sumber air.
b. Melaksanakan pemantauan, pemeriksaan, bimbingan, dan evaluasi
teknis penetapan pengendalian pencemaran air pada sumber air,
pengawasan pengendalian pencemaran air dan penetapan baku
mutu air lebih ketat dan / penambahan para meter dari kreteria
mutu air, pembinaan dan pengawasan baku mutu emisi udara
sumber tidak bergerak, ambang batas emisi gas buang kendaraan
bermotor lama dan penetapan baku tingkat kebisingan dan getaran
sumber tidak bergerak, baku tingkat kebisingan kendaraan
usaha dan/kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran udara, dan pemantauan kuwalitas udara dalam ruang.
c. Melaksanaan koordinasi dan perencanaan pengaturan pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air, penetapan baku
mutu air limbah untuk berbagai kegiatan sama atau lebih ketat dari
pemerintah, pembinaan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan
pemberian izin pembuangan limbah cair lintas Kabupaten / Kota,
pelaksanaan koordinasi operasional pengendalian pencemaran
udara, koordinasi pelaksanaan pemantauan kualitas udara.
d. Melaksanakan penatapan dan pelaksanaan baku mutu udara ambien
daerah lebih ketat atau sama dengan baku mutu udara ambien
nasional, menetapkan status mutu udara ambien daerah, penetapan
baku mutu emisi udara sumber tidak bergerak, ambang batas misi
gas buang kendaraan motor lama, penetapan baku tingkat
kebisingan dan getaran sumber tidak bergerak, dan baku tingkat
kebisingan kendaraan bermotor lama.
e. Melaksakan penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan
dibidang pengembangan dan peningkatan pengelolaan dan
pengendalian pencemaran air dan udara, sesuai ketentuan dan
standar yang ditetapkan
f. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pemantauan dan evaluasi
kualitas air dan udara sesuai ketentuan dan standar yang
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
standar yang ditetapkan.
h. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala
Bidang, sesuai dengan bidang tugasnya.
i. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugasnya kepada Kepala Bidang, sesuai standar yang ditetapkan.
11. Rincian Tugas dan Fungsi Sub Bidang Pengelolaan Limbah Domestik
dan Bahan Berbahaya dan Beracun
a. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, dan penyajian
bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standard
pelaksanan pemantuan, evaluasi, identifikasi, dan penyempurnaan
standar pelaksanaan pemantauan, evaluasi, identifikasi, dan
penelitian pengelolaan limbah B3.
b. Melaksanakan pemantauan evaluasin pengelolaan limbah
domestik, sesuai standar yang ditetapkan.
c. Melaksanakan identifikasi dan penelitian pengelolaan limbah B3,
sesuai standar yang ditetapkan.
d. Melaksanakan pemberian izin pengumpulan B3 lintas Kabupaten /
Kota kecuali minyak pelumas/oli bekas, rekomendasi izin
pengumpulan B3 skala nasional.
e. Melaksanakan pengawasan pengelolaan limbah dan B3,
penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah B3 skala
provinsi.
f. Melaksanakan penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan
di bidang pelaksanaan pengelolaan limbah domestik dan B3.
g. Melaksanakan koordinasi pemantauan dan evaluasi pengelolaan
limbah domestik dan B3.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang,
sesuai dengan bidang tugasnya.
i. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala
Bidang, sesuai dengan bidang tugasnya.
j. Melaksanakan pelaporan dan bertanggungjawab pelaksanaan
tugasnya kepada Kepala Bidang, sesuai standar yang ditetapkan.
12. Rincian Tugas dan Fungsi Bidang Pegngendalian Kerusakan dan
Pemulihan Lingkungan
a. Bidang pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan
mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam
menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang pengendalian
kerusakan lingkungan, dan pemulihan lingkungan.
b. Untuk melaksanakan tugas - tugasnya, Bidang Pengendalian
Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang
Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat stuktural
pada bidang pengendalian kerusakan dan pemulihan
lingkungan.
Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar
pelaksanaan pemantauan, evaluasi operasional pengendalian
kerusakan pesisir dan laut, pengendalian kerusakan tanah
akibat kebakaran hutan / lahan, pengendalian kerusakan tanah
untuk kegiatan produksi biomassa, penanggulangan kerusakan
lingkungan akibat bencana, dan pengawasan pemulihan akibat
pencemaran.
Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian
pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian
kerusakan tanah akibat kebakaran hutan / lahan, pengendalian
kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomass,
penangulangan kerusakan lingkungan akibat bencana dan
pengawasan pemulihan akibat pencemaran, pelaksanaan
program Menuju Indonesia Hijau (MIH ).
Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi pelaksanaan
pengkoordinasian pengendalian kerusakan pesisir dan laut,
pengendalian kerusakan tanah akibat kebakaran hutan / lahan,
pengendalian kerusakan tanah untuk kegiatan produksi
biomassa, penanggulangan kerusakan lingkungan akibat
Penyelenggaraan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada
Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Penyelenggaraan pelaporan dan bertangung jawab atas
pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai
standar yang ditetapkan.
Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang
Pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan.
Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat stuktural
pada bidang pengendalian kerusakan dan pemulihan
lingkungan. Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan
standar pelaksanaan pemantauan, evaluasi operasional
pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian
kerusakan tanah akibat kebakaran hutan / lahan, pengendalian
kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomassa,
penanggulangan kerusakan lingkungan akibat bencana, dan
pengawasan pemulihan akibat pencemaran.
Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian
pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian
kerusakan tanah akibat kebakaran hutan/lahan, pengendalian
kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomass,
pengawasan pemulihan akibat pencemaran, pelaksanaan
program Menuju Indonesia Hijau (MIH ).
Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi pelaksanaan
pengkoordinasian pengendalian kerusakan pesisir dan laut,
pengendalian kerusakan tanah akibat kebakaran hutan / lahan,
pengendalian kerusakan tanah untuk kegiatan produksi
biomassa, penanggulangan kerusakan lingkungan akibat
bencana, dan pengawasan pemulihan akibat pencemaran.
Penyelenggaraan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada
Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Penyelenggaraan pelaporan dan bertangung jawab atas
pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai
standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraina tugasnya Bidang
Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan dibantu
oleh : Subbid Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Subbid
Pemulihan Lingkungan.
13. Rincian Tugas dan Fungsi Sub Bidang Pengendalian Kerusakan
Lingkungan
a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian bahan /
pemantauan, evaluasi pemantauan baku mutu air laut, penetapan
kriteria baku mutu kerusakan lingkungan pesisir laut, penetapan
lokasi pengelolaan konservasi laut, pengawasan terhadap kegiatan
pengendalian pencemaran / kerusakan oleh kabupaten / kota sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
b. Melaksanakan pengawasan, pemantauan dan pengaturan terhadap
kegiatan pengandalian pencemaran / kerusakan kabupaten / kota,
pemantauan kualitas lingkungan wilayah pesisir dan laut skala
propinsi,pengaturan pengandalian pencemaran dan kerusakan
wilayah pesisir dan laut skala provinsi, pengawasan atas
pengendalian kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan
kebakaran hutan dan lahan ytang berdampak skala provinsi,
pengawasan atas pengendalian kerusakan lahan / tanah akibat kegiatan yang berdampak atau yang diperkirakan dapat berdampak
skala provinsi.
c. Melaksanakan koordinasi dalam perencanaan penetapan kriteria
teknis baku kerusakan lingkungan hidup skala provinsi yang
berkaitan dengan kebakaran hutan / lahan, pengkoordinasian
penanggulangan kebakaran hutan / lahan skala provinsi, penetapan
kriteria baku kerusakan lahan skala provinsi untuk kegiatan
pertanian, perkebunan hutan dan tanaman berdasarkan kriteria
baku kerusakan tanah nasional, sesui ketentuan dan standar yang
d. Melaksanakan perencanaan dan penyusunan rencana jangka
menengah dan tahunan di bidang pengendalian pencemaran /
kerusakan pesisir dan laut, tanah akibat kebakaran hutan / lahan
dan tanah akibat kigiatan produksi biomassa,sesuai ketentuan dan
standar yang di tetapkan.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang,
sesuai bidang tugasnya.
f. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala
Bidang, sesuai bidang tugasnya.
g. Melaksanakan pelaporan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang, sesuai standar yang
ditetapkan.
14. Rincian Tugas dan Fungsi Pada Sub Bidang Pemulihan Lingkungan
a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan /
data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan
pemantauan, evaluasi pencemaran dan / kerusakan lingkungan
akibat bencana skala provinsi dan penetapan kawasan yang
beresiko rawan bencana.
b. Melaksanakan pemantauan, koordinasi dan pelaksanaan
pengendalian pemulihan akibat pencemaran limbah B3.
c. Melaksanakan identivikasi dan pengkajian kerusakan dan
d. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program
Menuju Indonesia Hijau (MIH).
e. Melaksanakan penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan
di bidang pemulihan lingkungan.
f. Melaksanakan tugas lain yanhg di berikan oleh Kepala Bidang,
sesuai bidang tugasnya.
g. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala
Bidang, sesuai bidang tugasnya.
h. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada kepala badan, sesuai standar yang ditetapkan.
15. Rincian Tugas dan Fungsi Bidang Penataan Lingkungan dan
Komunikasi Lingkungan
a. Bidang penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan
mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang penegakan
hukum lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan komunikasi
lingkungan.
b. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Bidang Penataan Lingkungan
dan Komunikasi Lingkungan fungsi :
Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang
Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat Struktual
pada lingkup bidang penataan lingkungan dan komunikasi
lingkungan.
Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar
pelaksanaan pemantauan, pembinaan, pengawasan dan evaluasi
atas penyelenggaraan Otonomi Daerah bidang lingkungan,
pelaksanaan pemantauan, penyelesaian konflik, penegak
hukum lingkungan dan perjanjian internasional bidang
pengendalian dampak lingkungan sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan.
Penyelenggaraan perencanaan, pengkoordinasian pelaksanaan,
pemeriksaan dan evaluasi teknis pembinaan peningkatan
partisipasi masyarakat,lembaga non pemerintah dan swasta
dalam pengelolaan lingkungan hidup, pelaksanaan program
strategis bidang lingkungan hidup antara lain Adipura, dan
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper).
Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada
Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai
Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugasnya, Bidang
Penataan Lingkungan dan Komunikasi Lingkungan dibantu
oleh : Subbid Penegakan Hukum Lingkungan dan Subbid
Pemberdayaan Masyarakat.
Komunikasi Lingkungan
D. Kinerja Terkini BLH PEMROVSU
Perwujudan visi misi BLH PEMPROVSU menghasilkan kinerja yang
dapat dinilai dari pencapaian apa saja yang telah dihasilkan. Pencapaian -
pencapaian dari visi misi tersebut berupa :
1. Terkendalinya pencemaran dan pencegahan perusakan lingkungan hidup.
2. Terjaganya kelestarian SD–LH dan kemampuan SDA dalam mendukung
pembangunan berkelanjutan.
3. Meningkatnya kapasitas SDM pengelola lingkungan.
4. Menguatnya kelembagaan pengelola lingkungan hidup.
5. Harmonisnya peraturan perundang–undangan dan terlaksananya kepastian
hukum serta penyelesaian konflik dan pemamfaatan LH
6. Tersedianya data dan informasi kualitas SDA–LH sebagai dasar perencanaan
A. Pengertian dan Penyusunan Anggaran
Sebelum menjalankan kegiatan operasinya, terlebih dahulu Badan
Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menetapkan atau
menyusun suatu anggaran. Adapun tujuan penyusunan anggaran dimaksudkan
untuk dijadikan sebagai pedoman kerja dan sebagai alat perencanaan dan
pengawasan kinerja perusahaan. Anggaran adalah suatu rencana keuangan
periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran
(budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk
jangka waktu tertentu.
Aspek perencanaan dan pengendalian merupakan dua fungsi utama
manajerial di dalam dunia bisnis. Perencanaan mencakup kegiatan untuk
mencapai tujuan, dan menciptakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
menerjemahkan rencana menjadi tindakan-tindakan sedangkan pengendalian
menyajikan penetapan sasaran-sasaran dan standar sebagai pembanding antara
prestasi yang telah dicapai dengan sasaran dan standar yang telah ditetapkan,
selanjutnya dilakukan perbaikan. Untuk itu, sebelum menjalankan aktivitas
operasinya, Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
terlebih dahulu menyusun suatu anggaran yang diproyeksikan ke dalam anggaran
Menurut Munandar (2001:11) defenisi anggaran adalah ”suatu rencana
yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang
dinyatakan dalam unit atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu
yang akan datang.” Anggaran juga dapat diartikan sebagai istilah perencanaan
untuk pengendalian laba menyeluruh dapat didefenisikan secara luas sebagai suatu
anggaran sistematis dan formal untuk perencanaan, pengkoordinasian dan
pengendalian tanggung jawab manajemen (Welsch, 2000:5).
Menurut Nafarin, (2000:11), “anggaran merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk
jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat
juga dinyatakan dalam satuan barang maupun jasa”.
Menurut Sofyan (1996:14) “anggaran merupakan suatu pendekatan yang
sistematis dan formal untuk tercapainya pelaksanaan fungsi perencanaan sebagai
alat membantu pelaksanaan tanggung jawab manajemen”.
Dari beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan diatas dapat
disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana kerja sistematis yang dinilai
dengan uang yang dibuat dalam bentuk angka-angka serta disusun dalam suatu
atau beberapa periode tertentu yang dipakai sebagai alat perencanaan,
pengkoordinasian yang terpadu dan pengendalian tanggung jawab manajemen
B. Jenis – Jenis Anggaran
Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut :
1. Menurut dasar penyusunan anggaran terdiri dari :
a. Anggaran tetap (fixed budget), adalah angaran yang dibuat untuk satu
tingkat satu kegiatan selama jangka waktu tertentu, dimana pada tingkat
kegiatan tersebut direncanakan pendapatan dan biaya. Anggaran ini tidak
memungkinkan adanya penyesuaian oleh karena sudah tetap.
b. Anggaran variable (flexible budget), adalah anggaran yang dibuat
berdasarkan pada kegiatan tingkat kegiatan. Prinsip dari anggaran ini
adalah bahwa untuk setiap tingkat kegiatan harus terdapat norma-norma
untuk kegiatan yang dikeluarkan. Norma-norma ini merupakan patokan
dari pengeluaran-pengeluaran yang seharusnya pada masing-masing
tingkat kegiatan tersebut. Penyusunan anggaran ini dilakukan dengan
memperhatikan biaya tetap dan biaya variabel.
2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :
b. Anggaran periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk satu periode
tertentu, umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
c. Anggaran kontiniu, yaitu anggaran yang dibuat untuk memperbaiki
anggaran yang telah dibuat.
3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), yaitu anggaran yang dibuat
dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran ini untuk
b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), yaitu anggaran yang dibuat
untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan
investasi barang modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak
harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan
sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.
4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran
keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut “anggaran induk
(master budget)”. Anggaran tidak merupakan konsolidasi rencana keseluruhan
perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan.
Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulan. Anggaran triwulan
dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.
a. Anggaran biaya operasional, adalah anggaran untuk menyusun anggaran
laporan laba rugi. Anggaran ini terdiri dari: anggaran penjualan, anggaran
biaya pabrik, anggaran beban usaha.
b. Anggaran keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca.
Anggaran keuangan terdiri dari: anggaran kas, anggaran piutang, anggaran
persediaan, anggaran utang, anggaran neraca.
5. Menurut kemampuan didalam penyusunan anggaran, terdiri dari :
a. Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam
anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif
perpaduan dari anggaran operasional dan anggara keuangan yang disusun
b. Anggaran parsial, merupakan anggaran yang disusun secara tidak lengkap.
Anggaran yang hanya menyusun bagi anggaran tertentu saja. Misalnya
karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun hanya
anggaran operasional.
6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran appropriasi (appropritation budget), adalah anggaran yang
dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.
b. Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang disusun
berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan)
misalnya, nilai untuk menilai apakah biaya yang dikeluarkan oleh
masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.
Dalam menyusun anggaran semua bagian yang terdapat dalam instansi
dilibatkan. Adapun anggaran yang disusun oleh Badan Lingkungan Hidup
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah anggaran belanja dan pendapatan,
dimana anggaran belanja dan pendapatan tersebut merupakan anggaran induk
yang berhubungan dengan aktifitas Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dalam merealisasikan anggaran pendapatan yang diperoleh dari
pemerintah pada periode yang akan datang.
C. Tujuan Anggaran Dan Manfaat Anggaran
Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran, oleh Hendra Poerwanto, antara
lain
1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan
2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan,
3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga
dapat mempermudah pengawasan,
4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal,
5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih
jelas dan nyata terlihat,
6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan
dengan keuangan.
Berikut ini merupakan manfaat dari Anggaran :
7. Di bidang perencanaan
a. Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang
berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan.
b. Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada diperusahaan
dalam menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan.
c. Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan perusahaan.
d. Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan.
e. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia.
f. Membantu pemakaian alat - alat fisik secara efektif dan efisien.
8. Di bidang pengendalian
a. Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran
b. Membantu mencegah pemborosan
D. Keuntungan dan Kelemahan Anggaran A. Keuntungan Anggaran
Sistem anggaran memiliki biaya dan memerlukan pengorbanan tetapi
dibalik pengorbanan itu banyak keuntungan. Keuntungan anggaran antara lain
adalah :
a. Mempercepat dan mengefesienkan pencapaian tugas.
4 Mengurangi tugas-tugas rutin operasional pimpinan sehingga ia lebih
terfokus kepada hal-hal yang bersifat jangka panjang dari stategis.
5 Meningkatkan daya kopetensi, motivasi, dan menimbulkan proses
penilaian yang lebih objektif.
6 Dapat menilai kemajuan kerja (progress) pencapaian tujuan.
7 Dapat mengetahui lebih dini setiap penyimpangan dari tujuan.
8 Dapat membedakan antara yang efisien dan yang tidak efisien.
9 Mengurangi hal-hal yang bersifat kabur, ambivalen, atau ambigius.
10 Dapat memantapkan pelaksanaan manajemen, pengawasan, akuntansi
secara lebih baik.
11 Dapat mengarahkan kegiatan kebidang yang lebih menguntungkan.
12 Dapat menilai prestasi karyawan atau bagian yang lebih objektif.
2. Kelemahan Anggaran
Meskipun begitu banyak keuntungan yang diperoleh dengan menyusun
anggaran, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan yang membatasi anggaran.
Kelemahan - kelemahan tersebut antara lain :
a. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil
b. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk
membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya, bukan
menggantikannya.
c. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang
diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu memiliki sifat yang
luwes.
d. Anggaran harus disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.
E. Hubungan Anggaran dengan Perencanaan
Komponen utama perencanaan adalah anggaran, yang merupakan rencana
keuangan untuk masa yang akan datang. Rencana tersebut mengidentifikasi tujuan
dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Perencanaan meliputi
pemilihan serangkaian aktivitas dan spesifikasi bagaimana aktivitas tersebut akan
dilaksanakan. Perencanaan merupakan landasan dari proses manajemen, tanpa
perencanaan tidak akan ada dasar bagi fungsi koordinasi dan pelaksanaan fungsi
pengendalian. Anggaran merupakan rencana tertulis dari perusahaan, dengan
adanya anggaran maka tiap bagian perusahaan dapat mengetahui apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan. Indra Bastian (2006: 1)
Langkah pertama dalam perencanaan adalah mengidentifikasi berbagai
alternatif yang tersedia, dan selanjutnya memilih alterantif yang yang terbaik
untuk memenuhi tujuan organisasi. Pada saat menentukan pilihan tersebut dan
pilihan yang lain, manajemen harus menyeimbangkan antara kesempatan dan
dipertimbangkan oleh manajemen dalam tahap perencanaan memiliki pengaruh
terhadap pendapatan atau biaya.
Rencana manajemen biasanya dijabarkan secara formal dalam bentuk
anggaran dan istilah penganggaran diterapkan untuk menggambarkan proses
perencanaan secara umum. Anggaran disusun tahunan dan menunjukkan rencana
manajemen secara spesifik dan kuantitatif. Anggaran merupakan salah satu unsur
dari perencanaan. Dengan adanya rincian dari rencana ,maka dengan demikian
manajemen akan lebih mudah mengarahkan jalannya pelaksanaan kegiatan
perusahaan.
Anggaran adalah bagian yang penting dari proses perencanaan karena
anggaran menentukan kepastian mengenai pengelolaan sumber daya yang ada
untuk mencapai tujuan. Sebelum anggaran disiapkan , pihak manajemen terlebih
dahulu harus membangun suatu rencana strategis. Rencana strategis ini akan
menjadi dasar dalam pembuatan anggaran perusahaan. Indra Bastian (2006:1)
F. Analisis Anggaran sebagai Perencanaan Pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara selaku
organisasi pasti memerlukan anggaran untuk mewujudkan visi dan misinya
dengan efektif dan efisien. Pada proses perencanaan anggaran Badan Lingkungan
Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mempunyai sebuah tim anggaran
yang dibawahi oleh Subdis Bidang Bina Program dan dibantu oleh :
1. Kepala Seksi Data dan Informasi.