• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Anggaran Sebagai Perencanaan dan Pengendalian Pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Anggaran Sebagai Perencanaan dan Pengendalian Pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROGRAM STUDI D- III KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : TIUR MAGDALENA BANJARNAHOR

NIM : 112101057

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : ANALISIS ANGGARAN SEBAGAI

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Tanggal : Juni 2014 Dosen Pembimbing

Dra. Nisrul Irawati, MBA NIP. 131 835 568

Tanggal : Juni 2014 Ketua Program Studi

Dr. Yeni Absah, SE, M. Si NIP. 19741123 200012 1 001 Tanggal : Juni 2014 Dekan Fakultas Ekonomi

(3)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan kasih karuniaNYA, yang telah memeberikan kesempatan sehingga

penulisan tugas akhir ini dapat selesai tepat waktu dengan judul “Analisis Anggaran Sebagai Perencanaan Dan Pengendalian Pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara”. Tujuan penulisan ini guna untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program

Diploma III (DIII) Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara (FE USU).

Dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini tentu belum sempurna, karena

keterbatasan ilmu pengetahuan dan sarana yang dimiliki. Untuk itu kritik dan

saran yang bersifat membangun sangat diperlukan dalam penulisan karya tulis

selanjutnya.

Ada banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir

ini terlebih masukan perbaikan mengenai isi. Untuk itu dalam kesempatan ini juga

penyampaian pengharagaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr Azhar Maksum, MEc.Acc., Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

2.

Ibu Dr. Yeni Absah, SE,M.si., Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3.

Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam

(4)

5.

Teristimewa buat kedua orangtuaku : Ayahanda A. Banjarnahor dan Ibunda Br. Ginting, yang telah mendukung penulis baik moril dan materil sampai penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

6.

Spesial buat Kakakku Leli Banjarnahor, Abangku Wira Banjarnahor, dan Adikku Josep Banjarnahor yang selalu mendukung penulis, memberikan

masukan, dan kasih sayangnya selama masa perkuliahan sampai selesainya tugas akhir ini.

7.

Buat teman-temanku di Fakultas Ekonomi USU, terkhusus di Grup A Keuangan Nana, Hentri, Herlinda, Faradilla, Dicky, Faisal, Fauzan,

Daniel, Kay, dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu

namanya, aku ucapkan terima kasih.

Akhir kata terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi

dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. Jika ada kesalahan dalam penulisan

mohon dimaafkan dan semoga tugas akhir ini bermanfaat serta menambah ilmu

pengetahuan bagi pihak yang berkepentingan di dalamnya.

Medan, Juni 2014

(5)

Halaman

KATA PENGANTAR ……….. i

DAFTAR ISI ………...…..… iii

DAFTAR TABEL ………... v

DAFTAR GAMBAR ………... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………….………….…... 1

B. Perumusan Masalah ………...…. 6

C. Tujuan Penelitian ……….…... 7

D. Manfaat Penelitian ………... 7

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas BLH PEMPROVSU ...……… 8

1. Pendahuluan ……….…... 8

2. Visi BLH PEMPROVSU ……….... 9

3. Misi BLH PEMPROVSU ……….... 10

4. Tujuan BLH PEMPROVSU ………. 10

B. Struktur Organisasi BLH PEMPROVSU ………... 11

C. Uraian Pekerjaan BLH PEMPROVSU ………….. 15

D. Kinerja Terkini BLH PEMPROVSU ………... 40

BAB III TOPIK PENELITIAN A. Pengertian dan Penyusunan Anggaran ………... 41

(6)

E. Hubungan Anggaran Dengan Perencanaan ... 48

F. Analisis Anggaran Sebagai Perencanaan pada

BLH PEMPROVSU ... 49

G. Analisis Anggaran Sebagai Alat Pengendalian ... 51

H. Analisis Anggaran Sebagai Alat Pengendalian

Pada BLH PEMPROVSU ... 58

I. Hasil Analisis Anggaran pada

BLH PEMPROVSU ... 59

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

(7)

No. Tabel Judul Halaman Tabel 1.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja BLH PEMPROVSU

Tahun Anggaran 2011 ... 4

Tabel 2.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja BLH PEMPROVSU Tahun Anggaran 2012 ………... 5

(8)
(9)

BAB I PENDAHULUAN  

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan atau organisasi yang didirikan pasti memiliki tujuan

yang ingin dicapai yaitu pengembalian investasi, pencapaian misi dengan biaya

tertentu dan sumbangan terhadap perbaikan ekonomi dan sosial dari lingkungan

yang lebih luas. Pencapaian tujuan dilakukan dengan efisien dan efektif. Hal ini

berlaku bagi semua jenis organisasi, seperti yang bergerak di bidang kenegaraan,

di bidang politik, di bidang ekonomi, di lingkungan organisasi bisnis, di bidang

sosial budaya – seperti pendidikan dan kesehatan – di organisasi nirlaba, lembaga

sosial masyarakat dan bahkan di lingkungan organisasi keagamaan sekalipun.

Dalam usaha pencapaian tujuan tersebut, setiap organisasi memerlukan

perencanaan dan pengendalian kegiatan - kegiatan kerja yang baik. Pentingnya

perencanaan dan pengendalian tersebut tidak dapat disangkal lagi dan perannya

tidak kalah penting dari faktor - faktor penentu keberhasilan perusahaan atau

organisasi lainnya. Nafarin (2007:4) menyatakan ”perencanaan berarti

menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana

cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya antisipasi sebelum melakukan

sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik.”

Perencanaan dan pengendalian yang baik diharapkan mampu membantu

dan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya secara efektif dan

(10)

Oleh karena itu, setiap organisasi seyogyanya menyusun anggaran,

karena penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan dan untuk

mengendalikan kegiatan. Dengan demikian anggaran yang berfungsi sebagai

perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi haruslah disusun dengan teliti,

penuh pertimbangan dan serta disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan

yang terjadi saat ini.

Perlunya suatu anggaran oleh manajemen adalah untuk dapat

menjabarkan perencanaan, pengawasan, pengendalian, koordinasi dan sebagai

pedoman kerja secara sistematis, selain itu juga untuk mengetahui

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan yang terpenting untuk meningkatkan tanggung

jawab dari masing-masing karyawan atas pekerjaan yang menjadi kewajibannya.

Penyusunan anggaran juga ditujukan sebagai alat pengukur dan mengendalikan

kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari

perlu tidaknya koreksi.

Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta- fakta

dan membuat serta menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang untuk

merumuskan aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang

diinginkan. Darsono dan Purwanti (2008:10) menyatakan bahwa perencanaan

ialah pengambilan keputusan tentang sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, alat

kerja dan metode kerja yang digunakan, dan sumber daya manusia yang

melakukannya.

Sedangkan pengendalian ialah proses mengukur dan mengevaluasi

kinerja aktual dari setiap bagian organisasi dari suatu perusahaan dan kemudian

(11)

semua kegiatan harus diusahakan sekecil mungkin adanya penyimpangan; kinerja

dibanding anggaran, penyimpangannya harus sekecil mungkin. Pengendalian

harus dilakukan sepanjang proses kegiatan organisasi agar setiap penyimpangan

yang terjadi dapat diatasi. Kesesuaian antara aktivitas yang dilakukan dengan

perencanaan yang dibuat akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, hal ini

berarti produktivitas perusahaan juga akan meningkat. Dengan demikian apa yang

menjadi tujuan perusahaan akan dapat dicapai dengan semaksimal mungkin. Akan

tetapi jika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan yang dibuat

maka diperlukan pengendalian tindakan korektif terhadap penyimpangan tersebut

sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat segera diatasi sehingga

apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tetap dapat dicapai.

Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah

salah satu instansi Pemerintah yang bergerak di bidang perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup. Instansi ini memerlukan anggaran sebagai dasar

perencanaan dan pengendalian dalam usaha mencapai tujuan dari instansi

tersebut. Untuk itu instansi ini selalu membuat anggaran yang berbeda dan

disesuaikan dengan keadaan instansi dan ekonomi setiap tahun. Berdasarkan

uraian diatas terlihat jelas bahwa perencanaan dan pengendalian mempunyai

peranan yang sangat penting dalam mendukung perusahaan mencapai tujuannya

(12)

Tabel 1.1

Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Anggaran Pendapatan & Belanja

Tahun Anggaran 2011

No. Program/Kegiatan Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) % I. Belanja Tidak Langsung 3,505,369,667 3,505,369,667 100% II. Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2,286,650,330 1,043,325,165 34% III. Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur 264,762,000 102,381,000 30% IV. Peningkatan Disiplin

Aparatur 377,634,000 18,817,000 5%

V. Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur 660,306,450 330,153,225 50% VI. Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan

450,188,800 225,094,000 43%

VII. Perlindungan Dan Konservasi

Sumberdaya Alam 1,372,977,800 486,488,900 35% VIII. Pengembangan

Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

4,761,751,794 692,358,982 14,5%

IX. Pengendalian Pencemaran

Lingkungan 1,946,846,000 1,046,848,000 53,7% X. Peningkatan Kualitas

Dan Akses Informasi Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

1,059,754,739 559,754,739 52,8%

(13)

Tabel 1.2

Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Anggaran Pendapatan & Belanja

Tahun Anggaran 2012

No. Program/Kegiatan Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) % I. Belanja Tidak Langsung 4,006,479,778 4,006,479,778 100% II. Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2,797,760,440 1,143,325,165 40% III. Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur 305,873,000 132,381,000 43% IV. Peningkatan Disiplin

Aparatur 408,745,000 18,817,000 4.6%

V. Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur 700,407,560 130,153,225 19% VI. Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan

500,299,000 225,094,000 50%

VII. Perlindungan Dan Konservasi

Sumberdaya Alam 1,682,988,800 486,488,900 28,9% VIII. Pengembangan

Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

4,761,751,794 692,358,982 14,5%

IX. Pengendalian Pencemaran

Lingkungan 1,946,846,000 1,046,848,000 53% X. Peningkatan Kualitas

Dan Akses Informasi Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Hidup

1,059,754,739 559,754,739 52,8%

(14)

Berdasarkan data diatas realisasi anggaran pada tahun 2011 tercapai ±

29% sedangkan realisasi angaran tahun 2012 tercapai ± 39,7% dari dana yang

dianggarkan. Sementara standarisasi realisasi yang ditetapkan oleh pemerintah

untuk suatu instansi adalah minimal 95% dan maksimal >100%. Dari data alokasi

dan dibandingkan dengan realisasi pelaksanaan kegiatan, ternyata penyerapan

anggaran pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

masih sangat rendah.

Dari uraian diatas terlihat jelas bahwa perencanaan mempunyai peranan

yang sangat penting dalam mendukung instansi mencapai tujuannya. Sedangkan,

Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengalami salah

satu ciri Anggaran Tradisional (Halim,2012) yaitu jumlah anggaran tahun tertentu

dihitung berdasarkan jumlah anggaran tahun sebelumnya dengan tingkat kenaikan

tertentu tanpa melakukan kajian yang mendalam sehingga terjadilah

pengalokasian dana yang berlebihan.

Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji dan menelaah mengenai peranan

anggaran sebagai perencanaan dan pengendalian melalui penelitian dengan judul

“Analisis Anggaran Sebagai Perencanaan dan Pengendalian Pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimanakah peranan anggaran sebagai perencanaan pada Badan

(15)

2. Bagaimanakah peranan anggaran sebagai pengendalian pada Badan

Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peranan

anggaran yang disusun sebagai alat perencanaan dan pengendalian pada Badan

Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis

adalah :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis tentang

anggaran yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian.

2. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan

informasi yang dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam pelaksanaan

anggaran sebagai perencanaan dan pengendalian pada Badan Lingkungan

Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut

dalam penelitian mengenai anggaran sebagai perencanaan dan

pengendalian yang berorientasi pada pencapaian tujuan perusahaan secara

(16)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

1. Pendahuluan

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara ditetapkan

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara, yang selanjutnya

diperjelas dengan peraturan Gubernur Nomor 7 Tahun 2010 tentang uraian tugas,

fungsi dan tata kerja Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara.

Badan lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara yang berfungsi untuk

mewujudkan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan amanat Undang - undang

Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengolahan lingkungan hidup yang telah diubah

menjadi undang - undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan

pengolahan lingkungan hidup. Konsep pembangunan berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan makna bahwa setiap orang memikul kewajiban dan

tanggung jawab terhadap generasi mendatang dan terhadap sesamanya dalam satu

generasi, serta memasyarakatkan terpeliharanya pelestarian fungsi dan

kemampuan lingkungan hidup sebagai tumpuan bagi berkelanjutan pembangunan.

Namun kenyataan menunjukkan bahwa fenomena perubahan iklim yang

terjadi akhir-akhir ini merupakan akibat dari degradasi atau penurunan kualitas

(17)

kegiatan industry, rumah sakit, limbah domestic yang belum dikelola dengan baik

serta pencemaran udara yang berasal dari sumber bergerak (kendaraan bermotor),

sumber tidak bergerak dari cerobong asap pabrik dan kebakaran hutan.

Kerusakan lingkungan hidup akibat penebangan pohon liar menimbulkan

gangguan terhadap tata air atau neraca serta berpotensi mengakibatkan kebanjiran.

Kerusakan hutan bakau (mangrove) disebabkan konversi kawasan mangrove

untuk kegiatan lainnya seperti pertambakan dan alih fungsi lahan menjadi

perkebunan. Disamping itu kerusakan pantai, intrusi air laut dan penurunan

permukaan tanah akibat penambangan, pemanfaatan air bawah tanah yang

berlebihan.

Pencemaran dan kerusakan lingkungan sangat besar pengaruhnya

terhadap kelangsungan hidup manusia, penurunan keanekaragaman hayati serta

ketersediaan dan keseimbangan sumber daya alam guna mendukung pelaksanaan

pembangunan yang berkelanjutan pemanfaatan sumber daya alam dalam

memenuhi kebutuhan penduduk guna meningkatkan kesejahteraan / taraf hidup.

2. Visi BLH PEMPROVSU

Visi BLH PEMPROVSU adalah menjadi Pembina dan koordinator yang

handal dan professional dalam pengendalian dampak lingkungan hidup untuk

mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup di

(18)

3. Misi BLH PEMPROVSU

Misi BLH PEMROVSU yaitu memberikan kontribusi nyata dalam

pencegahan, penanggulangan pencemaran, kerusakan dan pemulihan kualitas

lingkungan hidup melalui :

1. Pemulihan Kebijakan

2. Koordinasi Pelaksanaan

3. Pembinaan dan pengawasan teknis

4. Pengkajian dan evaluasi

5. Pengembangan kelembagaan, SDM dan Program pembangunan

berkelanjutan yang berwawasan lingkungan Hidup.

4. Tujuan BLH PEMPROVSU

Tujuan Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara :

1. Merumuskan kebijakan teknis di bidang pengkajian dampak

lingkungan dan AMDAL, pengendalian pencemaran dan pengelolaan

limbah, pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan serta

penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan.

2. Memberikan dukungan atas penyelengaraan pemerintah daerah

dibidang pengkajian tata lingkungan dan AMDAL, pengendalian

pencemaran dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan dan

pemulihan lingkungan serta penataan lingkungan dan komunikasi

lingkungan.

3. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan

(19)

4. Melakukan pelaksanaan tugas pembantuan pemerintah dibidang

lingkungan hidup

5. Melakukan pelaksanaan pelayanan administrasi internal

B. Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Povinsi Sumatera Utara

Setiap lembaga/instansi/perusahaan baik itu pemerintah maupun swasta

mempunyai struktur organisasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya,

sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang berbeda-beda antara satu dengan yang

lainnya, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dari perusahaan yang bersangkutan.

Dengan adanya struktur organisasi yang baik dan tepat maka akan lebih mudah

untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu agar pencapaian tujuan dan sasaran lembaga/instansi/

perusahaan dapat tercapai dengan baik maka pembagian tugas dari struktur

organisasi tersebut haruslah benar - benar diperhatikan.

Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2008, tentang organisasi

dan tata kerja lembaga teknis daerah provinsi sumatera utara dan perkembangan

organisasi badan lingkungan hidup Provinsi Sumatera Utara telah ditetapkan lagi

3 (tiga) Unit Pelaksana Teknis (UPT) berdasarkan peraturan Gubernur Sumatera

Utara Nomor 32 Tahun 2011 yakni Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat kajian

ekologi pesisir dan laut, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Kualitas Air

Sungai Belawan - Deli, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Kualitas Air

Danau Toba telah ditetapkan struktur organisasi badan lingkungan hidup provinsi

(20)

1. Kepala Badan

2. Sekretariat, terdiri dari:

a. Sub Bagian Umum

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Program

3. Bidang Tata Lingkungan dan AMDAL, terdiri dari:

a. Sub Bidang Konservasi dan Tata Lingkungan

b. Sub Bidang Amdal

4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan limbah,

terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Sub Bidang Pengelolaan

Limbah Domestik dan B3

5. Bidang Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan lingkungan, terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan

b. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan

6. Bidang Penataan dan Komunikasi Lingkungan, terdiri dari :

a. Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan

b. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan

7. Unit Pelaksana Teknis Lingkungan (UPT) Laboratorium Lingkungan,

terdiri dari :

a. Kepala UPT

b. Sub Bagian Tata Usaha

c. Seksi Sistem Mutu

(21)

8. Unit Pelaksana Teknis Pusat Kajian Ekologi Pesisir dan Laut

a. Kepala UPT

b. Kepala Tata Usaha

9. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kualitas Air Sungai Belawan - Deli

a. Kepala UPT

b. Kepala Tata Usaha

10.Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kualitas Air Danau Toba

a. Kepala UPT

b. Kepala Tata Usaha

Dengan melihat struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Pemerintah

Provinsi Sumatera Utara, maka dapat di katakan tingkat yang paling atas atau

(22)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

Sumber : Buku Profil Badan Lingkungan Hidup 2010 KEPALA BLH

(23)

C. Uraian Pekerjaan

Penulis akan menguraikan secara sederhana tentang apa saja yang menjadi

tugas pokok dan fungsi dari masing - masing pejabat tertinggi sampai terendah di

Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

1. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Kepala Badan

a. Menyelenggarakan pembinaan pegawai di lingkungan Badan

Lingkungan Hidup.

b. Menyelenggarakan arahan dan bimbingan kepada Pejabat Struktual

pada Badan Lingkungan Hidup.

c. Menyelenggarakan instruksi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Badan Lingkungan Hidup.

d. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan

badan, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan

pembangunan daerah.

e. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan

pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan

pemerintah daerah.

f. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan penetapan pemberian

dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah

Daerah.

g. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian

dukungan tugas atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang

(24)

h. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaran

program, kelestarian, tata lingkungan dan amdal, pengendalian

pencemaran.

i. lingkungan dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan dan

pemulihan lingkungan, penataan lingkungan dan komunikasi

lingkungan.

j. Menyelenggarakan pemberian sarana pertimbangan dan

rekomendasi mengenai lingkungan hidup sebagai bahan penetapan

kebijakan umum pemerintah daerah.

k. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan dan

pengembalian kebijakan.

l. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/

lembaga terkait lainya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan

badan.

m. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas - tugas

teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekertariatan,

tata lingkungan dan amdal, pengendalian pencemaran dan

pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan dan pemulihan

lingkungan, penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan.

n. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka

penyelenggaraan pelayanan di bidang lingkungan.

o. Meyelenggarakan koordinasi dengan Badan/lembaga Lingkungan

(25)

p. Menyelenggarakan pengkoordinasian pembinaan Unit Pelaksanaan

Teknis Badan.

q. Menyelenggarakan hubungan koordinasi dengan Unit Kerja lain.

r. Meyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur melalui

Sekretaris Daerah Provinsi, sesuai dengan Tugas dan fungsinya.

2. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sekretariat

a. Sekretariat Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu

Kepala Badan di bidang urusan umum, keuangan dan program.

b. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, sekretariat Badan

Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi :

 Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup sekretariat

 Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural

pada lingkup sekretariat meliputi : Umum, Kepegawaian,

Keuangan, Program, serta Pelayanan Umum

 Penyelenggaraan penyusunan program kegiatan lingkup

sekretariat

 Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum,

kepegawaian dan pelayanan umum, pemberian izin lingkungan,

sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan

 Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan,

sesuai bidang tugas dan fungsinya

 Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada

(26)

 Untuk melaksanakn tugas, fungsi dan uraian tugasnya,

sekretariat Badan Lingkungan Hidup dibantu oleh : Subbag

Umum, Subbag Keuangan dan Subbag Program.

3. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sub Bagian Umum

a. Melaksanakan pengumpulan data / bahan dan referensi untuk

kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan / program kerja Sekretariat

dan Subbag Umum.

c. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data kepegawaian.

d. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat,

kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa

kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas / izin belajar,

pendidikan dan pelatihan kepemimpinan / struktural, fungsional

dan teknis.

e. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai

f. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi

serta pemberhentian pegawai.

g. Melaksanakan pengembangan dan peningkatan wawasan SDM

fungsional dibidang keadministrasian.

h. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan

kesejahteraan pegawai dilingkungan Badan Lingkungan Hidup

(27)

i. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan

ketatalaksanaan kepada unit di lingkungan Badan Lingkungan

Hidup Provinsi Sumatera Utara.

j. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan

pendokumentasian peraturan perundang-undangan.

k. administrasi / penatausahaan penerimaan, pendistribusian,

surat-surat naskah dinas dan arsip.

l. Melaksanakan pengadaan naskah.

m. Melaksanakan urusan keprotokolan, perjalanan dinas pimpinan dan

penyiapan rapat - rapat.

n. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan

umum, pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat,

barang bergerak, dan barang tidak bergerak.

o. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan

prasarana pengurus runah tangga, pemeliharaan / perawatan

lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainya serta ketertiban,

keindahan, keamanan,dan layanan kantor.

p. Melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring

Subbag Umum.

q. Melaksanakan kepegawaian pada Unit Pelaksanaan Teknis Badan

Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

r. Melaksanakan pembinaan kearsipan Badan Lingkungan Hidup

Provinsi Sumatera Utara dan Unit Pelaksanaan Teknis Badan

(28)

s. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris, sesuai

dengan bidang tugasnya.

4. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sub Bagian Keuangan

a. Melaksanakan pengumpulan bahan / data dan referensi untuk

kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat.

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan / program kerja Sekretariat

dan Subbag Keuangan.

c. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Badan

Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

d. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

e. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan

daerah.

f. Melaksanakan pembinaan pembendaharaan keuangan.

g. Melaksanakan penyiapan bahan dan penyiapan bahan dan

pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan.

h. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan

tambahan lainya.

i. Melaksanakan verifikasi keuangan

j. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak

(29)

k. Melaksanakan Sistem Akutansi Instansi (SAI) dan penyiapan

bahan pertanggungjawaban keuangan.

l. Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan

pelaporan administrasi keuangan.

m. Melaksanakan pengendalian adminstrasi perjalanan dinas pegawai.

n. Melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan.

o. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan.

p. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris, sesuai

dengan bidang tugasnya.

5. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sub Bagian Program

a. Melaksanakan pengumpulan data / bahan dan referensi untuk

kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja Sekretariat

dan Subbag Program.

c. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan / program kerja

Sekretariat dan Subbag Program yang meliputi pengembangan

lingkungan hidup dan analisa dampak lingkungan.

d. Melaksanakan penyusunan bahan rencana strategis, Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan

LPPD Badan Lingkungan Hidup serta Status Lingkungan Hidup

(30)

e. Melaksanakan evaluasi kinerja bidang dan pengelolaan lingkungan

Kab/Kota.

f. Melaksanakan pembinaan, pengelolaan dan evaluasi produl-produk

hukum lingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera

Utara.

g. Melaksanakan penyusunan perencanaan pembinaan SDM

lingkungan dan peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan.

h. Melaksanakan pengkoordinasian evalusi, monitoring dan informasi

lingkungan hidup.

i. Melaksanakan pendistribusian peraturan perundang-undangan

lingkungan hidup dan program pengelolaan lingkungan hidup

melalui kegiatan penyuluhan, seminar, lokal karya, workshop, dan

desiminasi.

j. Melaksanakan pengelolaan, pembinaan dan pendokumentasian

sistem informasi lingkungan hidup.

k. Melaksanakan fasilitas pelayanan umum dan pelayanan minimal

serta memproses penerbitan izin lingkungan.

l. Melaksanakan Standard Nasional Indonesia (SNI) dan standard

kompetensi personil bidang lingkungan hidup.

m. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data lingkungan hidup

n. Melaksanakan pengamatan dan pengkajian peningkatan program

pada lingkungan hidup.

o. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan atab sebagai bahan

(31)

p. Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait

q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekertaris, sesuai

dengan bidang tugasnya.

6. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Bidang Tata Lingkungan dan

AMDAL

a. Bidang tata lingkungan dan AMDAL mempunyai tugas membantu

kepala badan dalam melaksanakan urusan pemerintah di bidang

konservasi dan tata lingkungan serta analisis dampak lingkungan.

b. Untuk melaksanakan tugas - tugasnya, bidang tata lingkungan dan

AMDAL menyelenggarakan fungsi :

 Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Bidang

Tata Lingkungan dan AMDAL.

 Penyelenggraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural

pada lingkup Bidang Tata Lingkungan dan AMDAL.

 Penyelenggara penyusunan, penyempurnaan standar

pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan, pembinaan

laboratorium, keanekaragaman hayati, tata ruang, amdal,

pengembangan perangkat ekonomi lingkungan, penerapan,

system manajemen lingkungan, ekobel, perubahan iklim, dan

perlindungan atmosfer.

 Penyelenggara pengkajian dan evaluasi pelaksanaan

pengendalian dampak lingkungan, pembinaan laboratorium,

(32)

perangkat ekonomi lingkungan penerapan sistem manajemen

lingkungan, ekobel, perubahan iklim dan perlindungan

atmosfer.

 Peyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan,

sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

 Penyelenggara pembinaan masukan yang perlu kepada Kepala

Badan, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas

pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan

Lingkungan Hidup, sesuai standar yang ditetapkan.

 Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugasnya, Bidang

dan Tata Lingkungan dan AMDAL dibantu oleh : Subbid

Konversi dan Tata Lingkungan dan Subbid Analisis Dampak

Lingkungan ( AMDAL ).

7. Rincian Tugas Dan Fungsi Pada Sub Bidang Konservasi dan Tata

Lingkungan

b. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan pengkajian bahan /

data penyusun dan penyempurnaan standar pelaksanaan

pemantauan konservasi dan keprotokolan skala provinsi.

c. Melaksanakan penghujukan Laboratorium Lingkungan yang telah

diakreditasi / direkomendasi untuk melakukan analisis lingkungan

dan pembinaan Laboratorium Lingkungan sesuia standar yang

(33)

d. Melaksanakan koordinasi dalam perencanaan konservasi

keanekaragaman hayati dan menetapkan serta melaksanakan

kebijakan konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati

yang berkelanjutan.

e. Melaksanakan penetapan dan pelaksanaan pengendalian

pemerosotan keanekargaman hayati dan melakukan pemantauan

dan pengawasan pelaksanaan konversi keanekaragaman hayati dan

mengembangkan manajmen sistem informasi pengelolaan data

base keanekaragaman hayati.

f. Melaksanakan perencanaan pemantauan dan evaluasi tata

lingkungan provinsi dan melaksanakan pengkajian dan penyusunan

kebijakan teknis provinsi dibidang evaluasi tata ruang.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang,

sesuai dengan bidang dan tugas fungsinya.

h. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala

Bidang, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

i. Melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang, sesuai

standar yang diterapkan.

8. Rincian Tugas dan Fungsi Pada Sub Bidang Analisis Dampak Lingkungan

a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan /

data untuk penyusunan dan penyempurnaan standard pelaksanaan

(34)

Lingkungab (UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL),

kelayakan lingkungan dengan melakukan penilaian AMDAL jenis

usaha dan/kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap

lingkungan hidup di Provinsi, sesuai dengan standar, norma dan

prosedur yang ditetapkan.

b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penilaian

AMDAL di Kabupaten / Kota.

c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengolahan dan

pemantauan lingkungan hidup bagi jenis usaha dan / kegiatan yang

wajib dilengkapi AMDAL dalam wilayah provinsi dalam rangka

uji petik.

d. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian

rekomendasi UKL/UPL yang dilakukan oleh Kabupaten / Kota di

dalam wilayah provinsi

e. Melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan pengawasan

pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan

oleh Kabupaten / Kota bagi jenis usaha dan / kegiatan yang wajib

dilengkapi AMDAL dan UKL atau UPL dalam wilayah provinsi.

f. Melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan pemberian

rekomendasi UKL / UPL yang dilaksanakan oleh Kabupaten / Kota

didalam wilayah provinsi.

g. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan manajemen

(35)

h. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan manajemen

lingkungan, Ekolabel, produksi bersi dan teknologi yang

berwawasan lingkungan yang mendukung pola produksi dan

konsumsi yang berkelanjutan pada skala provinsi

i. Melaksanakan penerapan kebijakan pelaksanaan pengendalian

dampak perubahan iklim skla provinsi dan penetapan kebijakan

perlindungan lapisan ozon dan pemantauan dampak ekosistem

asam.

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang,

sesuia dengan bidang tugasnya.

k. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala

Bidang, sesuai dengan bidang tugasnya.

l. Melaksanakan penyusunan laporan dan mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang sesuai dengan standar

yang ditetapkan.

9. Rincian Tugas dan Fungsi Pada Bidang Pengendalian Pencemaran

Lingkungan Dan Pengelolaan Limbah

a. Bidang pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan

limbah mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam

menyelenggarakan urusan pemerintah di Bidang pengendalian

pencemaran lingkungan, pengelolaan limbah domestik dan bahan

(36)

b. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, bidang pengendalian

pencemaran, lingkungan dan pengelolaan limbah

menyelenggarakan fungsi :

 Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang

pengendalian pencemaran lingkungan dan pengolahan limbah.

 Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural

pada lingkup bidang pengendalian pencemaran lingkungan dan

pengelolaan limbah.

 Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar

pelaksanaan pemantauan, evaluasi operasional pengelolaan

kualitas air dan pengendalian pencemaran air, pengelolaan

kualitas udara dan pengendalian pencemaran udara, limbah

padat, domestik serta bahan berbahaya dan beracun (B3).

 Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian

dan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air,

pengelolaan kualitas udara dan pengendalian pencemaran

udara, limbah padat, domestik dan bahan berbahaya dan

beracun (B3).

 Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi pelaksanaan

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air,

pengelolaan kualitas udara, limbah padat, domestik serta bahan

berbahaya dan beracunn (B3).

 Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan,

(37)

 Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai

standar yang ditetapkan.

 Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugasnya, Bidang

pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan

Limbah dibantu oleh : Subbid Pengendalian Pencemaran

Lingkungan dan Subbid Pengelolaan Limbah Domestik dan

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

10. Rincian Tugas dan Fungsi Pada Sub Bidang Pengendalian

Pencemaran Lingkungan

a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian bahan /

data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan

koordinasi pengelolaan kualiatas air, penetapan kelas air pada

sumber air dan koordinasi pemantauan kualitas air pada sumber air.

b. Melaksanakan pemantauan, pemeriksaan, bimbingan, dan evaluasi

teknis penetapan pengendalian pencemaran air pada sumber air,

pengawasan pengendalian pencemaran air dan penetapan baku

mutu air lebih ketat dan / penambahan para meter dari kreteria

mutu air, pembinaan dan pengawasan baku mutu emisi udara

sumber tidak bergerak, ambang batas emisi gas buang kendaraan

bermotor lama dan penetapan baku tingkat kebisingan dan getaran

sumber tidak bergerak, baku tingkat kebisingan kendaraan

(38)

usaha dan/kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya

pencemaran udara, dan pemantauan kuwalitas udara dalam ruang.

c. Melaksanaan koordinasi dan perencanaan pengaturan pengelolaan

kualitas air dan pengendalian pencemaran air, penetapan baku

mutu air limbah untuk berbagai kegiatan sama atau lebih ketat dari

pemerintah, pembinaan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan

pemberian izin pembuangan limbah cair lintas Kabupaten / Kota,

pelaksanaan koordinasi operasional pengendalian pencemaran

udara, koordinasi pelaksanaan pemantauan kualitas udara.

d. Melaksanakan penatapan dan pelaksanaan baku mutu udara ambien

daerah lebih ketat atau sama dengan baku mutu udara ambien

nasional, menetapkan status mutu udara ambien daerah, penetapan

baku mutu emisi udara sumber tidak bergerak, ambang batas misi

gas buang kendaraan motor lama, penetapan baku tingkat

kebisingan dan getaran sumber tidak bergerak, dan baku tingkat

kebisingan kendaraan bermotor lama.

e. Melaksakan penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan

dibidang pengembangan dan peningkatan pengelolaan dan

pengendalian pencemaran air dan udara, sesuai ketentuan dan

standar yang ditetapkan

f. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pemantauan dan evaluasi

kualitas air dan udara sesuai ketentuan dan standar yang

(39)

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

standar yang ditetapkan.

h. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala

Bidang, sesuai dengan bidang tugasnya.

i. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan

tugasnya kepada Kepala Bidang, sesuai standar yang ditetapkan.

11. Rincian Tugas dan Fungsi Sub Bidang Pengelolaan Limbah Domestik

dan Bahan Berbahaya dan Beracun

a. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, dan penyajian

bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standard

pelaksanan pemantuan, evaluasi, identifikasi, dan penyempurnaan

standar pelaksanaan pemantauan, evaluasi, identifikasi, dan

penelitian pengelolaan limbah B3.

b. Melaksanakan pemantauan evaluasin pengelolaan limbah

domestik, sesuai standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan identifikasi dan penelitian pengelolaan limbah B3,

sesuai standar yang ditetapkan.

d. Melaksanakan pemberian izin pengumpulan B3 lintas Kabupaten /

Kota kecuali minyak pelumas/oli bekas, rekomendasi izin

pengumpulan B3 skala nasional.

e. Melaksanakan pengawasan pengelolaan limbah dan B3,

(40)

penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah B3 skala

provinsi.

f. Melaksanakan penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan

di bidang pelaksanaan pengelolaan limbah domestik dan B3.

g. Melaksanakan koordinasi pemantauan dan evaluasi pengelolaan

limbah domestik dan B3.

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang,

sesuai dengan bidang tugasnya.

i. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala

Bidang, sesuai dengan bidang tugasnya.

j. Melaksanakan pelaporan dan bertanggungjawab pelaksanaan

tugasnya kepada Kepala Bidang, sesuai standar yang ditetapkan.

12. Rincian Tugas dan Fungsi Bidang Pegngendalian Kerusakan dan

Pemulihan Lingkungan

a. Bidang pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan

mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam

menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang pengendalian

kerusakan lingkungan, dan pemulihan lingkungan.

b. Untuk melaksanakan tugas - tugasnya, Bidang Pengendalian

Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan menyelenggarakan fungsi :

 Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang

(41)

 Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat stuktural

pada bidang pengendalian kerusakan dan pemulihan

lingkungan.

 Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar

pelaksanaan pemantauan, evaluasi operasional pengendalian

kerusakan pesisir dan laut, pengendalian kerusakan tanah

akibat kebakaran hutan / lahan, pengendalian kerusakan tanah

untuk kegiatan produksi biomassa, penanggulangan kerusakan

lingkungan akibat bencana, dan pengawasan pemulihan akibat

pencemaran.

 Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian

pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian

kerusakan tanah akibat kebakaran hutan / lahan, pengendalian

kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomass,

penangulangan kerusakan lingkungan akibat bencana dan

pengawasan pemulihan akibat pencemaran, pelaksanaan

program Menuju Indonesia Hijau (MIH ).

 Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi pelaksanaan

pengkoordinasian pengendalian kerusakan pesisir dan laut,

pengendalian kerusakan tanah akibat kebakaran hutan / lahan,

pengendalian kerusakan tanah untuk kegiatan produksi

biomassa, penanggulangan kerusakan lingkungan akibat

(42)

 Penyelenggaraan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada

Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pelaporan dan bertangung jawab atas

pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai

standar yang ditetapkan.

 Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang

Pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan.

 Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat stuktural

pada bidang pengendalian kerusakan dan pemulihan

lingkungan. Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan

standar pelaksanaan pemantauan, evaluasi operasional

pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian

kerusakan tanah akibat kebakaran hutan / lahan, pengendalian

kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomassa,

penanggulangan kerusakan lingkungan akibat bencana, dan

pengawasan pemulihan akibat pencemaran.

 Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian

pengendalian kerusakan pesisir dan laut, pengendalian

kerusakan tanah akibat kebakaran hutan/lahan, pengendalian

kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomass,

(43)

pengawasan pemulihan akibat pencemaran, pelaksanaan

program Menuju Indonesia Hijau (MIH ).

 Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi pelaksanaan

pengkoordinasian pengendalian kerusakan pesisir dan laut,

pengendalian kerusakan tanah akibat kebakaran hutan / lahan,

pengendalian kerusakan tanah untuk kegiatan produksi

biomassa, penanggulangan kerusakan lingkungan akibat

bencana, dan pengawasan pemulihan akibat pencemaran.

 Penyelenggaraan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada

Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pelaporan dan bertangung jawab atas

pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai

standar yang ditetapkan.

 Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraina tugasnya Bidang

Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan dibantu

oleh : Subbid Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Subbid

Pemulihan Lingkungan.

13. Rincian Tugas dan Fungsi Sub Bidang Pengendalian Kerusakan

Lingkungan

a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian bahan /

(44)

pemantauan, evaluasi pemantauan baku mutu air laut, penetapan

kriteria baku mutu kerusakan lingkungan pesisir laut, penetapan

lokasi pengelolaan konservasi laut, pengawasan terhadap kegiatan

pengendalian pencemaran / kerusakan oleh kabupaten / kota sesuai

ketentuan dan standar yang ditetapkan.

b. Melaksanakan pengawasan, pemantauan dan pengaturan terhadap

kegiatan pengandalian pencemaran / kerusakan kabupaten / kota,

pemantauan kualitas lingkungan wilayah pesisir dan laut skala

propinsi,pengaturan pengandalian pencemaran dan kerusakan

wilayah pesisir dan laut skala provinsi, pengawasan atas

pengendalian kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan

kebakaran hutan dan lahan ytang berdampak skala provinsi,

pengawasan atas pengendalian   kerusakan lahan / tanah akibat kegiatan yang berdampak atau yang diperkirakan dapat berdampak

skala provinsi.

c. Melaksanakan koordinasi dalam perencanaan penetapan kriteria

teknis baku kerusakan lingkungan hidup skala provinsi yang

berkaitan dengan kebakaran hutan / lahan, pengkoordinasian

penanggulangan kebakaran hutan / lahan skala provinsi, penetapan

kriteria baku kerusakan lahan skala provinsi untuk kegiatan

pertanian, perkebunan hutan dan tanaman berdasarkan kriteria

baku kerusakan tanah nasional, sesui ketentuan dan standar yang

(45)

d. Melaksanakan perencanaan dan penyusunan rencana jangka

menengah dan tahunan di bidang pengendalian pencemaran /

kerusakan pesisir dan laut, tanah akibat kebakaran hutan / lahan

dan tanah akibat kigiatan produksi biomassa,sesuai ketentuan dan

standar yang di tetapkan.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang,

sesuai bidang tugasnya.

f. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala

Bidang, sesuai bidang tugasnya.

g. Melaksanakan pelaporan dan mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang, sesuai standar yang

ditetapkan.

14. Rincian Tugas dan Fungsi Pada Sub Bidang Pemulihan Lingkungan

a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan /

data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan

pemantauan, evaluasi pencemaran dan / kerusakan lingkungan

akibat bencana skala provinsi dan penetapan kawasan yang

beresiko rawan bencana.

b. Melaksanakan pemantauan, koordinasi dan pelaksanaan

pengendalian pemulihan akibat pencemaran limbah B3.

c. Melaksanakan identivikasi dan pengkajian kerusakan dan

(46)

d. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program

Menuju Indonesia Hijau (MIH).

e. Melaksanakan penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan

di bidang pemulihan lingkungan.

f. Melaksanakan tugas lain yanhg di berikan oleh Kepala Bidang,

sesuai bidang tugasnya.

g. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala

Bidang, sesuai bidang tugasnya.

h. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugasnya kepada kepala badan, sesuai standar yang ditetapkan.

15. Rincian Tugas dan Fungsi Bidang Penataan Lingkungan dan

Komunikasi Lingkungan

a. Bidang penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan

mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang penegakan

hukum lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan komunikasi

lingkungan.

b. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Bidang Penataan Lingkungan

dan Komunikasi Lingkungan fungsi :

 Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidang

(47)

 Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat Struktual

pada lingkup bidang penataan lingkungan dan komunikasi

lingkungan.

 Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar

pelaksanaan pemantauan, pembinaan, pengawasan dan evaluasi

atas penyelenggaraan Otonomi Daerah bidang lingkungan,

pelaksanaan pemantauan, penyelesaian konflik, penegak

hukum lingkungan dan perjanjian internasional bidang

pengendalian dampak lingkungan sesuai ketentuan dan standar

yang ditetapkan.

 Penyelenggaraan perencanaan, pengkoordinasian pelaksanaan,

pemeriksaan dan evaluasi teknis pembinaan peningkatan

partisipasi masyarakat,lembaga non pemerintah dan swasta

dalam pengelolaan lingkungan hidup, pelaksanaan program

strategis bidang lingkungan hidup antara lain Adipura, dan

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper).

 Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan,

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada

Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai

(48)

 Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugasnya, Bidang

Penataan Lingkungan dan Komunikasi Lingkungan dibantu

oleh : Subbid Penegakan Hukum Lingkungan dan Subbid

Pemberdayaan Masyarakat.

 Komunikasi Lingkungan

D. Kinerja Terkini BLH PEMROVSU

Perwujudan visi misi BLH PEMPROVSU menghasilkan kinerja yang

dapat dinilai dari pencapaian apa saja yang telah dihasilkan. Pencapaian -

pencapaian dari visi misi tersebut berupa :

1. Terkendalinya pencemaran dan pencegahan perusakan lingkungan hidup.

2. Terjaganya kelestarian SD–LH dan kemampuan SDA dalam mendukung

pembangunan berkelanjutan.

3. Meningkatnya kapasitas SDM pengelola lingkungan.

4. Menguatnya kelembagaan pengelola lingkungan hidup.

5. Harmonisnya peraturan perundang–undangan dan terlaksananya kepastian

hukum serta penyelesaian konflik dan pemamfaatan LH

6. Tersedianya data dan informasi kualitas SDA–LH sebagai dasar perencanaan

(49)

A. Pengertian dan Penyusunan Anggaran

Sebelum menjalankan kegiatan operasinya, terlebih dahulu Badan

Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menetapkan atau

menyusun suatu anggaran. Adapun tujuan penyusunan anggaran dimaksudkan

untuk dijadikan sebagai pedoman kerja dan sebagai alat perencanaan dan

pengawasan kinerja perusahaan. Anggaran adalah suatu rencana keuangan

periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran

(budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk

jangka waktu tertentu.

Aspek perencanaan dan pengendalian merupakan dua fungsi utama

manajerial di dalam dunia bisnis. Perencanaan mencakup kegiatan untuk

mencapai tujuan, dan menciptakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk

menerjemahkan rencana menjadi tindakan-tindakan sedangkan pengendalian

menyajikan penetapan sasaran-sasaran dan standar sebagai pembanding antara

prestasi yang telah dicapai dengan sasaran dan standar yang telah ditetapkan,

selanjutnya dilakukan perbaikan. Untuk itu, sebelum menjalankan aktivitas

operasinya, Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

terlebih dahulu menyusun suatu anggaran yang diproyeksikan ke dalam anggaran

(50)

Menurut Munandar (2001:11) defenisi anggaran adalah ”suatu rencana

yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang

dinyatakan dalam unit atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu

yang akan datang.” Anggaran juga dapat diartikan sebagai istilah perencanaan

untuk pengendalian laba menyeluruh dapat didefenisikan secara luas sebagai suatu

anggaran sistematis dan formal untuk perencanaan, pengkoordinasian dan

pengendalian tanggung jawab manajemen (Welsch, 2000:5).

Menurut Nafarin, (2000:11), “anggaran merupakan rencana tertulis

mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk

jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat

juga dinyatakan dalam satuan barang maupun jasa”.

Menurut Sofyan (1996:14) “anggaran merupakan suatu pendekatan yang

sistematis dan formal untuk tercapainya pelaksanaan fungsi perencanaan sebagai

alat membantu pelaksanaan tanggung jawab manajemen”.

Dari beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan diatas dapat

disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana kerja sistematis yang dinilai

dengan uang yang dibuat dalam bentuk angka-angka serta disusun dalam suatu

atau beberapa periode tertentu yang dipakai sebagai alat perencanaan,

pengkoordinasian yang terpadu dan pengendalian tanggung jawab manajemen

(51)

B. Jenis – Jenis Anggaran

Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut :

1. Menurut dasar penyusunan anggaran terdiri dari :

a. Anggaran tetap (fixed budget), adalah angaran yang dibuat untuk satu

tingkat satu kegiatan selama jangka waktu tertentu, dimana pada tingkat

kegiatan tersebut direncanakan pendapatan dan biaya. Anggaran ini tidak

memungkinkan adanya penyesuaian oleh karena sudah tetap.

b. Anggaran variable (flexible budget), adalah anggaran yang dibuat

berdasarkan pada kegiatan tingkat kegiatan. Prinsip dari anggaran ini

adalah bahwa untuk setiap tingkat kegiatan harus terdapat norma-norma

untuk kegiatan yang dikeluarkan. Norma-norma ini merupakan patokan

dari pengeluaran-pengeluaran yang seharusnya pada masing-masing

tingkat kegiatan tersebut. Penyusunan anggaran ini dilakukan dengan

memperhatikan biaya tetap dan biaya variabel.

2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :

b. Anggaran periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk satu periode

tertentu, umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.

c. Anggaran kontiniu, yaitu anggaran yang dibuat untuk memperbaiki

anggaran yang telah dibuat.

3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), yaitu anggaran yang dibuat

dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran ini untuk

(52)

b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), yaitu anggaran yang dibuat

untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan

investasi barang modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak

harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan

sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.

4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran

keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut “anggaran induk

(master budget)”. Anggaran tidak merupakan konsolidasi rencana keseluruhan

perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan.

Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulan. Anggaran triwulan

dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.

a. Anggaran biaya operasional, adalah anggaran untuk menyusun anggaran

laporan laba rugi. Anggaran ini terdiri dari: anggaran penjualan, anggaran

biaya pabrik, anggaran beban usaha.

b. Anggaran keuangan, adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca.

Anggaran keuangan terdiri dari: anggaran kas, anggaran piutang, anggaran

persediaan, anggaran utang, anggaran neraca.

5. Menurut kemampuan didalam penyusunan anggaran, terdiri dari :

a. Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam

anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif

perpaduan dari anggaran operasional dan anggara keuangan yang disusun

(53)

b. Anggaran parsial, merupakan anggaran yang disusun secara tidak lengkap.

Anggaran yang hanya menyusun bagi anggaran tertentu saja. Misalnya

karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun hanya

anggaran operasional.

6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran appropriasi (appropritation budget), adalah anggaran yang

dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.

b. Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang disusun

berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan)

misalnya, nilai untuk menilai apakah biaya yang dikeluarkan oleh

masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.

Dalam menyusun anggaran semua bagian yang terdapat dalam instansi

dilibatkan. Adapun anggaran yang disusun oleh Badan Lingkungan Hidup

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah anggaran belanja dan pendapatan,

dimana anggaran belanja dan pendapatan tersebut merupakan anggaran induk

yang berhubungan dengan aktifitas Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara dalam merealisasikan anggaran pendapatan yang diperoleh dari

pemerintah pada periode yang akan datang.

C. Tujuan Anggaran Dan Manfaat Anggaran

Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran, oleh Hendra Poerwanto, antara

lain

1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan

(54)

2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan,

3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga

dapat mempermudah pengawasan,

4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang

maksimal,

5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih

jelas dan nyata terlihat,

6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan

dengan keuangan.

Berikut ini merupakan manfaat dari Anggaran :

7. Di bidang perencanaan

a. Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang

berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan.

b. Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada diperusahaan

dalam menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan.

c. Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan perusahaan.

d. Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan.

e. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia.

f. Membantu pemakaian alat - alat fisik secara efektif dan efisien.

8. Di bidang pengendalian

a. Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran

b. Membantu mencegah pemborosan

(55)

D. Keuntungan dan Kelemahan Anggaran A. Keuntungan Anggaran

Sistem anggaran memiliki biaya dan memerlukan pengorbanan tetapi

dibalik pengorbanan itu banyak keuntungan. Keuntungan anggaran antara lain

adalah :

a. Mempercepat dan mengefesienkan pencapaian tugas.

4 Mengurangi tugas-tugas rutin operasional pimpinan sehingga ia lebih

terfokus kepada hal-hal yang bersifat jangka panjang dari stategis.

5 Meningkatkan daya kopetensi, motivasi, dan menimbulkan proses

penilaian yang lebih objektif.

6 Dapat menilai kemajuan kerja (progress) pencapaian tujuan.

7 Dapat mengetahui lebih dini setiap penyimpangan dari tujuan.

8 Dapat membedakan antara yang efisien dan yang tidak efisien.

9 Mengurangi hal-hal yang bersifat kabur, ambivalen, atau ambigius.

10 Dapat memantapkan pelaksanaan manajemen, pengawasan, akuntansi

secara lebih baik.

11 Dapat mengarahkan kegiatan kebidang yang lebih menguntungkan.

12 Dapat menilai prestasi karyawan atau bagian yang lebih objektif.

2. Kelemahan Anggaran

Meskipun begitu banyak keuntungan yang diperoleh dengan menyusun

anggaran, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan yang membatasi anggaran.

Kelemahan - kelemahan tersebut antara lain :

a. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil

(56)

b. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk

membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya, bukan

menggantikannya.

c. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang

diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu memiliki sifat yang

luwes.

d. Anggaran harus disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.

E. Hubungan Anggaran dengan Perencanaan

Komponen utama perencanaan adalah anggaran, yang merupakan rencana

keuangan untuk masa yang akan datang. Rencana tersebut mengidentifikasi tujuan

dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Perencanaan meliputi

pemilihan serangkaian aktivitas dan spesifikasi bagaimana aktivitas tersebut akan

dilaksanakan. Perencanaan merupakan landasan dari proses manajemen, tanpa

perencanaan tidak akan ada dasar bagi fungsi koordinasi dan pelaksanaan fungsi

pengendalian. Anggaran merupakan rencana tertulis dari perusahaan, dengan

adanya anggaran maka tiap bagian perusahaan dapat mengetahui apa yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan. Indra Bastian (2006: 1)

Langkah pertama dalam perencanaan adalah mengidentifikasi berbagai

alternatif yang tersedia, dan selanjutnya memilih alterantif yang yang terbaik

untuk memenuhi tujuan organisasi. Pada saat menentukan pilihan tersebut dan

pilihan yang lain, manajemen harus menyeimbangkan antara kesempatan dan

(57)

dipertimbangkan oleh manajemen dalam tahap perencanaan memiliki pengaruh

terhadap pendapatan atau biaya.

Rencana manajemen biasanya dijabarkan secara formal dalam bentuk

anggaran dan istilah penganggaran diterapkan untuk menggambarkan proses

perencanaan secara umum. Anggaran disusun tahunan dan menunjukkan rencana

manajemen secara spesifik dan kuantitatif. Anggaran merupakan salah satu unsur

dari perencanaan. Dengan adanya rincian dari rencana ,maka dengan demikian

manajemen akan lebih mudah mengarahkan jalannya pelaksanaan kegiatan

perusahaan.

Anggaran adalah bagian yang penting dari proses perencanaan karena

anggaran menentukan kepastian mengenai pengelolaan sumber daya yang ada

untuk mencapai tujuan. Sebelum anggaran disiapkan , pihak manajemen terlebih

dahulu harus membangun suatu rencana strategis. Rencana strategis ini akan

menjadi dasar dalam pembuatan anggaran perusahaan. Indra Bastian (2006:1)

F. Analisis Anggaran sebagai Perencanaan Pada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara selaku

organisasi pasti memerlukan anggaran untuk mewujudkan visi dan misinya

dengan efektif dan efisien. Pada proses perencanaan anggaran Badan Lingkungan

Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mempunyai sebuah tim anggaran

yang dibawahi oleh Subdis Bidang Bina Program dan dibantu oleh :

1. Kepala Seksi Data dan Informasi.

Gambar

Tabel 1.2 Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Ada pengaruh negatif yang signifikan dari variabel Debt Service Capacity terhadap Struktur Modal, dengan koefisien regresi -0,233 dan probabilitas sebesar 0,004 lebih kecil

Hal itu disebabkan oleh keyakinannya bahwa tasawuf adalah bagian dari ajaran tentang mistik yang tidak hanya terdapat dalam agama Islam, tetapi juga dalam beberapa agama

Schwartz, M, “ Telecommunication Networks Protocols, Modeling and.. Anaysis” , Addison-Wesley Publishing

All table and figures should be numbered serially, using Arabic numeral but each category being numbered separately.. Each figures should be have a caption below

Fokus masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah tentang sistem informasi kesehatan di pelayanan kesehatan pertama, sedangkan hasil data yang didapat

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Trust, Store Image, dan Perceived risk terhadap Purchase Intention Online Shop” (Survei

Nomor:01/Nego/PPBJ- BLH/PKDTA/V /20151.n90a 07Aoustus2015bercama nidisahpakan Penyediaunllk:.. Pe.inqkalanKonseruasiOaerahTangkapanAirdanSumbeFSumberAr (oAK Bidang L ngkunqan