• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 2 GEDUNG GUMANTI KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 2 GEDUNG GUMANTI KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2013/2014"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS UNTUK

MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA

SISWA

KELAS V SDN 2 GEDUNG GUMANTI

KECAMATAN TEGINENENG

KABUPATEN PESAWARAN

TAHUN 2013/2014

Oleh

HELMALITA

Skripsi

Sebagai Salah SatuSyaratuntukMencapaiGelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi PGSD Strata 1 DalamJabatan JurusanIlmuPendidikan

FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA

KELAS V SDN 2 GEDUNG GUMANTI KECAMATAN TEGINENENG

KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2013/2014

Oleh

HELMALITA

Permasalahan ini dilatar belakangi oleh: (1) rendahnya aktivitas siswa kelas V SDN 2 Gedung Gumanti pada mata pelajaran IPA; (2) rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SDN 2 Gedung Gumanti.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan media grafis di kelas V SDN 2 Gedung Gumanti, (2) peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan media grafis di kelas V SDN 2 Gedung Gumanti.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, dengan dua siklus. Data penelitian diperoleh melalui melalui observasi, dan tes tertulis pada setiap akhir siklus. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas belajar siswa rata-reata mengalami peningkatan dengan rata-rata 67,07% pada siklus I menjadi 86,84% pada siklus II, sehingga mengalami peningkatan 19,77% (2) hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siklus I rata-rata mencapai 61,00 dengan persentase ketuntasan belajar mencapai 46%. Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yakni dengan rata-rata 77,00 dengan persentase ketuntasan belajar mencapai 90%.

(3)
(4)
(5)
(6)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ...ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……… .8

A. Pengertian Belajar……….. 8

B. Aktivitas Belajar ... .. 11

C. Hasil Belajar ………. .13

D. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ……….. 15

E. Media Grafis ………. 17

F. Macam-macam Media Grafis ………... 21

G. Fungsi Media Grafis dalam Proses Pembelajaran ……… 23

H. Kelebihan dan Kekurangan Media Grafis dalam Proses Pembelajaran………. 24

I. Hipotesis Tindakan……….... 25

BAB III METODE PENELITIAN... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Setting Penelitian ... 28

C. Subjek Penelitian ... 28

D. Prosedur Penelitian ... 28

E. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 33

F. Teknik Pengumpulan Data……….…………..41

G. Teknik Analisis Data………...44

(7)

ii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………50

A. Hasil Penelitian ……….50

1. Siklus I ……….50

2. Siklus II ………... 59

B. Pembahasan ……….. 65

1. Aktivitas Belajar Siswa ………65

2. Hasil Belajar Siswa ………...66

3. Aktivitas Kinerja Guru………..68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………..69

A. Kesimpulan ………69

B. Saran ……….70

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

SekolahDasar(SD) merupakansatuanpendidikandasar yang bertujuanmeletakandasarkecerdasanyaitumembaca, menulisdanmenghitung, sertamemperolehbekalpengetahuan, konsepdanketerampilan IPA sebagaidasaruntukmelanjutkanpendidikanselanjutnya.PembelajaranIlmuPengetahu

anAlammerupakanhal yang

sangatpentinguntukdipelajarisiswakarenaIlmuPengetahuanAlam (IPA) berhubungandengancarapenguasaankumpulanpengetahuan yang berupafakta-fakta,konsep-konsep, atauprinsip-prinsipsajatetapijugamerupakansuatu proses penemuan. Hal itusesuaidengan pernyataan (Depdiknas, 2006: 47), bahwa:

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan caramencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupafakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapijugamerupakansuatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkandapatmenjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari dirisendiri dan alam sekitar, sertaprospekpengembanganlebihlanjutdalammenerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalamanlangsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahidan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPAdiarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapatmembantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebihmendalamtentangalamsekitar.

Pendidikan IPA

(9)

2

itar.Mengembangkan rasa ingintahu,

sikappositifdankesadarantentangadanyahubungan yang salingmempengaruhiantara IPA, lingkungan, teknologi.Keterampilan proses IPA memilkiperanpentingdalamperkembangansikapilmiah, danintelektualpesertadidik.

Melaluiketerampilan proses

siswadapatmembiasakandiribersikapdanbekerjasecarailmiah yang padaakhirnyaakanterbiasadapatmemecahkanpermasalahansecarailmiah.

Belajar IPA mutlakharusdilakukanpesertadidiksejakdini, untukmembekalipesertadidikdengankemampuan, berfikirlogis, analitis, sistematis, kritis, kerjailmiah, bersikapilmiahdankreatif, sertakemampuanbekerjasama.Kompetensitersebutdiperlukan, agar pesertadidikdapatmemilikikemampuanmeneliti, memperoleh, mengelola, memanfaatkaninformasidanteknologiuntukbertahanhiduppadakeadaanyang

selaluberubah, tidakpasti.

Guru mempunyaiperanan yang sangatbesardanstrategis, karenagurulah yang beradadibarisan paling depandalampelaksanaanpendidikan. Guru langsungberhadapandenganpesertadidikdalamkegiatanpembelajaran yang didalamnyamencangkupkegiatanpenstransferanilmupengetahuandanteknologiserta pemahamannilai-nilaipositifmelaluibimbingandanjugatauladan. Guru dituntutlebihkreatifdalammengajar.

(10)

gogikdalam proses pembelajaran. Wawasan guru jugadiharapkantidakterjebakpadabukutekssemata.

Berdasarkanpengamatanpeneliti, pembelajaran IPAdi kelas V SDN 2 GedungGumantiKecamatanTeginenengKabupatenPesawaran, guru hanyamenggunakanmetodepembelajarankonvensional (ceramah). Guru

tidakpernahmenggunakan media

peragaapapundalammemberikanmateripembelajaran,

danpembelajaranhanyaberlangsungsatuarah, yaknihanyadari guru kesiswa. Siswacenderunghanyamendengardanmendengarkan.Keaktifansiswadalampembela jaran IPA masihrendah, siswacederungpasifdalamkegiatanpembelajran IPA danberakibatpadakurangnyapemahamansiswaterhadapsuatumateri ajar yang diajarkan guru, sehinggaberdampakpadahasilbelajarsiswa yang rendahdalammatapelajaran IPA.

Tabel 1.HasilBelajarSiswaKelas V pada Mata Pelajaran IPA Semester GenapTahun 2013

No Tingkat

PengelolaanPembelajaran

JumlahSiswa Persentase

1 85-100 2 8 %

2 70-84 6 24%

3 65-69 8 32%

4 <65 9 36%

Jumlah 25 100%

KeteranganTabel:

85-100 = BaikSekali 70-84 = Baik 65-69 = CukupBaik

<65 = KurangBaik (Rendah)

(11)

4

yang tampakpadatabel di atas, yaknidarijumlah 25 siswakeseluruhan, hanya 8 siswaatau 32% siswamendapathasilbelajarcukupbaik, 6 siswaatau 24 %mendapathasilbelajarbaik, 2 siswaatau 8% siswamendapathasilbelajarbaiksekali, sedangkan9 siswaatau 36% siswamendapathasilbelajar yang kurangbaikataudapatdikatakanrendah.

Pencapaianhasilbelajarsiswa yang rendahtersebut di atastentunyaberpengaruhpadapencapaianKriteriaKetuntasan Minimal (KKM) di kelasV SDN 2 GedungGumantipadamatapelajaran IPA.Berikutiniadalahtabel data ketuntasanbelajarsiswapadamatapelajaran IPA kelasV SDN 2 GedungGumanti semester genaptahunpelajaran 2012/2013.

Tabel2.Data KetuntasanBelajarSiswa Semester GenapTahunPelajaran 2012/2013

Kategori JumlahSiswa persentase

Tuntas 16 64%

Belumtuntas 9 36%

Jumlah 25 100%

Berdasarkantabeldi atas, terlihatbahwasiswayang mencapaiKriteriaKetuntasan Minimal (KKM) adalah 16 siswaatau64% siswatuntas, sedangkan 9 siswaatau 36 % belumtuntasdengankriteriaketuntasan minimal adalah 65.

(12)

PenggunaanMedia GrafisdalamUpayaMeningkatkanAktivitasdanHasilBelajar

IPA SiswaKelasV SDN 2

GedungGumantiKecamatanTeginenengKabupatenPesawaranTahun 2013/2014.

B. IdentifikasiMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Masalah yang bersumberpada guru

Guru tidakpernahmenggunakanmedia

pembelajaranapapundalampembelajaran IPA di kelasV SDN 2 GedungGumanti.

2. Masalah yang bersumberpadasiswa:

a. RendahnyaaktivitasbelajarsiswakelasV SDN 2 GedungGumanti. padamatapelajaran IPA.

b. Rendahnyahasilbelajarsiswapadamatapelajaran IPA kelasV SDN 2 GedungGumanti.

C. RumusanMasalah

Berdasarkanlatarbelakangdanidentifikasimasalah

diatasmakaperumusanmasalahpadapenelitianinisebagaiberikut:

1. Bagaimanakahpeningkatanaktivitasbelajarsiswapadamatapelajaran IPA denganmenggunakan media grafis di kelasV SDN 2 GedungGumanti? 2. Bagaimanakahhasilbelajarsiswapadamatapelajaran IPA

(13)

6

D. TujuanPenilitian

Berdasarkanrumusanmasalah diatas, makatujuanpenelitianiniadalah:

1. Untukmendeskripsikanaktivitasbelajarsiswapadamatapelajaran IPA denganmenggunakanmedia grafisdi kelasV SDN 2 GedungGumanti. 2. Untukmendeskripsikanhasilbelajarsiswapadamatapelajaran IPA

denganmenggunakanmedia grafisdi kelasV SDN 2 GedungGumanti.

E. ManfaatPenelitian

1. ManfaatTeoritis

Sebagaibahanpengembanganakademikkhususnyapembelajaran IPA, diharapkandapatdijadikanbahanreferensiatauacuanbagipeneliti lain dalampenelitiantentangpenggunaanmedia pembelajarandalampembelajaran IPA.

2. ManfaatPraktis

a. ManfaatBagiSiswa

DapatmeningkatkanaktivitasdanhasilbelajarsiswakelasV SDN 2 GedungGumantipadamatapelajaran IPA.

(14)

Meningkatkankreativitas guru dalammemilihdanmenentukanmedia pembelajaran yang tepatdalamrangkameningkatkanmutupembelajaran IPA yang berkualitas di kelasV SDN 2 GedungGumanti.

b. ManfaatBagiSekolah

Penelitianinidapatmemberikanmasukansekolahdalamupayamemajukan mutupendidikan di SDN 2 GedungGumanti.

c. ManfaatBagiKepalaSekolah

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Menurut pendapat tradisional, belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Sedangkan ahli pendidikan modern merumuskan perbuatan belajar sebagai berikut: “ Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri sesorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, serta timbul dan berkembangnya sifat-sifat sosial, susila, dan emosional” (Aqib, 2002: 42).

(16)

interaktif, dan kreativitas yang telah dicapainya. Konsep belajar demikian menempatkan manusia yang belajar tidak hanya pada proses tekni, tetapi sekaligus pada proses normatif. Hal ini penting agar perkembangan kepribadian dan kemampuan pembelajar (siswa) terjadi secara harmnonis dan optimal

George J. Mouly dalam Trianto (2010: 9) menyatakan bahwa belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Pendapat senada juga disampaikan oleh Kimble dan Garmezi dalam Trianto (2010: 9) yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan Garry dan Kisley dalam Trianto (2010: 9) menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang orisinal melalui pengalaman dan latihan-latihan.

Pendapat di atas tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan Jean Piaget dalam Trianto (2010: 29), Piaget yakin bahwa pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Piaget juga berpendapat bahwa setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang baru dilahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif. Empat tingkat perkembangan kognitif tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-kemampuan Utama

Sensomotor Lahir sampai 2 tahun

(17)

10

Tabel 3. (Lanjutan)

Praoperasional 2 sampai 7 tahun Perkembangankemampuanmenggunakan simbol-simbol untuk menyatakan objek objek dunia. Pemikiran masih egosentris dan sentrasi.

Operasi Konkret

7 samapai 11 tahun

Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan-kemampuan baru termasuk penggunaan operasi-operasi yang dapat-balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentras, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan. Operasi

Formal

11 tahun sampai dewasa

Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi sistematis.

Sumber: Nur (dalam Trianto, 2010: 29)

Pada tahap sensomotor anak belum mempunyai kesadaran konsep obyek yang tetap, sedangkan pada tahap operasi konkrit pola pikir anak mulai menunjukkan hubungan fakta-fakta riil yang diamati dengan pengalaman lampau.

(18)

penyelesaian dari masalah yang diberikan dengan melakukan sendiri melalui media pembelajaran yang diamati.

Definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya.

B. Aktivitas Belajar

Secara bahasa aktivitas belajar berasal dari dua kata, yaitu aktivitas dan belajar. Menurut Sardiman (2001: 93) Aktivitas merupakan kegiatan untuk melakukan sesuatu yang telah direncanakan dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhannya. Dalam kaitannya dengan belajar, serta urgensinya, digambarkan oleh Sardiman (2001: 93) mengapa di dalam belajar memerlukan aktivitas sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan.Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip di dalam interaksi belajar mengajar.

(19)

12

Menurut Paul B. Diendrich dalamSardiman(2004:101)membuat suatu daftar macam-macam aktivitas siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Visual activites, seperti membaca, memperhatikan gambar,memperhatikan demonstrasi percobaan pekerjaan orang lain.

2. Oral activites, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengajukan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi.

3. Listening activites, seperti mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, music dan pidato.

4. Writing activites, seperti menulis: cerita, karangan, laporan, angket, menyalin

5. Drawing activites, seperti menggambar, membuat grafik, peta diagram.

6. Motor activites, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, mereparasi model, bermain, berkebun dan berternak.

7. Mental activites, seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan.

8. Emotional activites, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup

Sebagai pusat belajar, siswa harus lebih aktif berkegiatan untuk membangun suatu pemahaman, keterampilan, dan sikap/perilaku tertentu (Active Learning).Nasar (2006: 31) aktivitas siswa itu menjadi penting ditekankan karena belajar itu pada hakikatnya adalah proses yang aktif di mana siswa menggunakan pikirannya untuk membangun pemahaman (constructivism aproach).

Menurut Rohani (2010: 8) belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun aktivitas spikis.Aktivitas fisik adalah peserta didik giat dan aktif dengan anggota badan, sedangkan aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya dan jiwanya bekerja dalam kegiatan pembelajaran.

(20)

mengajar.Kegiatan–kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas–tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.Aktivitas yang dilakukan bukan hanya melibatkan aktivitas fisik saja, melainkan juga melibatkan aktivitas psikis siswa sebagai peserta didik.

C. Hasil Belajar

Gagne dalam Adriana (2010: 7) memberikan lima macam hasil belajar, tiga yang pertama bersifat kognitif, yang keempat bersifat afektif, dan yang kelima bersifat psikomotorik. Adapun Taksonomi Gagne tentang hasil-hasil belajar, meliputi: 1. Informasi verbal (verbal information)

2. Keterampilan-keterampilan intelektual (intellectual skills) a. Diskriminasi (discrimination)

b. Konsep-konsep kongkret (concrete concepts) c. Konsep-konsep terdefinisi (defined concepts) d. Aturan-aturan (rules)

3. Strategi-strategi kognitif (cognitive strategies) 4. Sikap-sikap (attitudes)

5. Keterampilan-keterampilan (motor skill)

(21)

14

1. Informasi verbal (verbal information)

Informasi verbal adalah informasi yang diucapkan orang dari membaca, dari radio, televisi, komputer, dan sebagainya.Informasi ini meliputi nama-nama, fakta-fakta, prinsip-prinsip, dan generalisasi-generalisasi. Hasil-hasil belajar ini telah dimiliki oleh siswa, bila ia dapat menyebutkan nama fakta, prinsip atau generalisasi.

2. Keterampilan-keterampilan intelektual (intellectual skills)

Keterampilan intelektual terungkap dari pernyataan yang dimulai dengan istilah bagaimana.Contohnya bagaimana membedakan, bagaimana menunjukkan suatu konsep kongkret, bagaimana mendefinisikan suatu konsep, bagaimana melakukan sesuatu dengan aturan.

3. Strategi-strategi kognitif (cognitive strategies)

Strategi-strategi kognitif adalah kemampuan-kemampuan internal yang terorganisasi.Berbeda dengan keterampilan intelektual yang diarahkan terhadap aspek-aspek lingkungan pelajar (siswa), dalam strategi-strategi kognitif berupa pengendalian tingkah laku pelajar itu sendiri dalam mengendalikan lingkungannya. Siswa menggunakan strategi kognitif dalam memikirkan tentang apa yang telah dipelajarinya dan memecahkan masalah tersebut secara kreatif.

4. Sikap-sikap (attitudes)

(22)

5. Keterampilan-keterampilan (motor skill)

Keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan-kegiatan fisik, tetapi juga kegiatan-kegiatan motorik yang digabungkan dalam kegiatan keterampilan intelektual (Adriana, 2010: 8)

D. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sering juga kita menyebutnya Ilmu Sains, yaitu suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan(Depdiknas, 2006: 47), bahwa: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjutdalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalamanlangsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

(23)

16

bersifat khas-khusus, yaitu penyusunan hipotesis, penarikan kesimpulan dan seterusnya (Slamet, 2010: 1-1).

Chalufaur dan Karen (2004: 1) menyatakan bahwa Sains lebih dari sekedar pengetahuan, sains juga merupakan proses eksplorasi yang kita sebut penyelidikan ilmiah. Saat ilmuwan mencoba untuk mempelajari sesuatu tentang kejadian, obyek, atau materi, ia melakukan observasi, ingin tahu dan bertanya. Ia juga berlanjut dan berfokus pada satu pertanyaan, meramalkan apa yang ia rasa akan ditemukannya, dan mempersiapkan penyelidikan. Ia mengobservasi dari dekat dengan menggunakan inderanya dan peralatan untuk mengumpulkan serta mencatat data dan bukti. Melalui analisis data yang diperolehnya dan dan refleksi semua yang dilakukannya, ia mengembangkan gagasan dan teori baru serta menyampaikan semua itu pada orang lain.

(24)

sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjutdalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

E. Media Grafis

1. Pengertian Media

Media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengannya (Marshal Mcluhan dalam Trianto, 2010: 234). Media pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan (the carriers of messages) dari beberapa sumber saluran ke penerima pesan (the receiver of the messages) (Trianto, 2010: 234). Media pembelajaran meliputi berbagai jenis, antara lain : pertama, media grafis atau media dua dimensi, seperti gambar, foto, grafik atau diagram; kedua, media model solid atau media dimensi tiga, seperti model-model benda ruang dimensi tiga, diorama, dan sebagainya; ketiga, media proyeksi, seperti film, filmstrip, OHP; keempat, media informasi, computer, internet; dan kelima, lingkungan (Trianto, 2010: 235).

(25)

18

2. Pengertian Media Grafis

Pengertian media grafis yang dimaksudkan dalam tulisan ini ialah seni atau ilmu menggambar, terutamadiartikan untuk menggambar mekanik, juga diartikan sebagai penjelasan yang hidup, penjelasan yang kuat atau penyajian yang efektif.Grafis yang kuat atau penjelasan penyajian melalui media pembelajaran dapat dilakukan dengan mengombinasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara ungkapan kata-kata dan gambar (Sudjana dan Rifa'i, 1991: 19)

(26)

menjadi dua golongan, yaitu media grafis bukan proyeksi dan media grafis proyeksi. Adapun penjabarannya antara lain adalah:

a. Media grafis bukan proyeksi terdiri dari : 1) foto; 2) sketsa; 3) diagram; 4)grafik (grafik garis,grafik batang, grafis balok); 5) bagan/chard; f) poster; 6) karton dan karikatur; 7) peta/globe; 8) papan tulis; 9) papan flannel; 10) papan buletin.

b. Grafis proyeksi: beningan/trasnparan

Daripengertian media grafis yang diungkapkan di atas, makapeneliti dapat menyimpulkanbahwa media grafis adalah sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrument yang digunakan untuk kegiatanberupa penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar atau simbol visual lain dengan maksud untuk menggambarkan, merangkum suatu ide, data atau kejadian. Dengan media grafis diharapakan pembelajaran dapat lebih menarik perhatian siswa, sehingga siswa merasa senang dalam proses pembelajaran. Hal itu tentunya akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

(27)

20

guru denganmurid-muridnya dalam kelas. Untuk itulah, guru dituntut untuk terampil menggunakan media pembelajaran, seperti media grafis. Penggunaan media grafisoleh seorang guru dalam proses pembelajaran dianggap sangat penting, terutama bila dikaitkan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan begitu diharapkan pada diri siswa akan diperoleh hasil belajar yang lebih optimal.

F. Macam-macam Media Grafis

Macam-macam media grafis dalam proses pembelajaran. Ada beberapa media grafis yang sering digunakan dalam proses pembelajaran, di antaranya adalah:

1. Bagan

Istilah bagan meliputi beberapa jenis presentasi grafis seperti: peta, grafis, lukisan, diagram, dan poster bahkan dalam hubungan ini bagan didefinisikan sebagai kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang dirancang untuk mengvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta, pokok atau gagasan. Fungsi yang utama dari bagan adalah menguatkan hubungan perbandingan, jumlah relatif, perkembangan, proses pengklasifikasian dan organisasi.

2. Papan Tulis

(28)

mutlak yang mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara visual tetapi, tidak dapat menampilkan suara maupun gerak.

3. Diagram

Diagram merupakan gambaran atau sketsa dari bagian suatu benda yang menunjukkan langkah-langkah suatu proses kerja. Diagram biasanya menjelaskan suatu hubungan antara data.

4. Gambar

Gambar yaitu media yang merupakan reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi.Media ini dapat berupa foto atau lukisan.Gambar adalah media yang paling umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana.Oleh karena itu, sebuah gambar dapat berbicara lebih banyak daripada seribu kata.

5. Peta dan Globe

Yang dimaksud dengan peta ialah suatu penyajian visual atas permukaan bumi, sedangkan globe adalah model dari bumi atau sebagian bumi tiruan dalam bentuk yang kecil.Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa peta dan globe adalah alat yang biasanya dipergunakan dalam pelajaran ilmu bumi.Oleh karena itu, tujuan penggunaan alat-alat tersebut senantiasa disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

6. Model (Benda Tiruan)

(29)

22

memungkinkan untuk memperoleh perekaman langsung mengenai semua hal.Banyak hal-hal yang jauh tempatnya atau terjadi pada waktu yang lama yang tidak dapat kita alami secara langsung, misalnya peristiwa masa lalu, keadaan dalam gunung berapi, bentuk bola bumi, kerjanya jantung, kehidupan bakteri, dan lain sebagainya(http://ejurnal.uinalauddin.ac.id).

G. Fungsi Media Grafis dalam Proses Pembelajaran

Menurut Safei (http://ejurnal.uin-alauddin.ac.id)media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan, pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya, agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus media grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, sajianide, mengilustrasikan fakta yang memperjelas, dengan asumsi bahwa mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Hal ini dimungkinkan karena media ini sangat sederhana, mudah membuatnya, dan relatif murah ditinjau dari segi biayanya.

Selain fungsi tersebut, media grafis juga memiliki 4 fungsi, yaitu:

1. Untuk menarik perhatian supaya anak bangkit minat dan perhatiannya, sehingga ia aktif baik memperhatikan maupun terdorong untuk mem-pelajarinya lebih lanjut.

(30)

3. Memperkenalkan buah pikiran baruyang sebenarnya sukar dibayangkan. 4. Memperkuat daya ingat terhadap sesuatu perangsang sehingga susah untuk dilupakan

H. Kelebihan dan Kekurangan Media Grafis dalam ProsesPembelajaran

Betapapun baiknya sebuah media grafis pasti memiliki kelebihan di satu sisi dan di sisi yang lain memiliki pula kekurangan. Kelebihan dan kekurangan dari media grafis menurut Safei (http://ejurnal.uin-alauddin.ac.id)adalah sebagai berikut: 1. Kelebihan Media Grafis

a. Dapat menerjemahkan ide-ide yang abstrak ke dalam bentuk yang lebihrealistik.

b. Dapat ditemukan dalam buku-buku pelajaran, majalah, surat kabar, kalender, dan perpustakaan.

c. Mudah menggunakannya.

d. Dapat digunakan pada semua jenis dan jenjang pendidikan. e. Menghemat waktu dan tenaga dan juga menarik perhatian siswa.

f. Harganya relatif lebih murah daripada jenis-jenis media pengajaranlainnya. g. Dapat mengatasi keterbatasan waktu dan ruang.

h. Dapat mengatasi kekuatan daya maupun panca indera manusia. i. Sifatnya konkret dan lebih realistis.

(31)

24

2. Kekurangan media grafis

Kekurangan media grafis adalah:

a. Kadang-kadang ukurannya terlalu kecil untuk digunakan pada kelompok siswayang cukup besar.

b. Pada umumnya hanya dua dimensi yang tampak, sedangkan dimensi yang lainnya tidak jelas.

c. Tidak dapat memperlihatkan suatu pola gerakan secara utuh. d. Tanggapan bisa berbeda-beda terhadap gambar yang sama.

e. Sulit dipahami oleh siswa yang tingkat usia dan pendidikannya masih rendah.

f. Membutuhkan pengetahuan yang cukup dan keterampilan yang khusus dari guru.

g. Tidak cocok bila dipergunakan dalam kelas yang luas serta pembelajaran kelompok besar.

h. Sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi 3 dan tidak memperlihatkan gerak seperti halnya gerakan hidup.

i. Terlalu menekankan pada persepsimata juga kemungkinan kelas akan penuh dengan gambar.

(32)

I. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir tersebut di atas, diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:

1. Melalui penggunaan media grafis dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA siswa kelas V SDN 2 Gedung Gumanti.

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut pendapat Sukidin, dkk (2010: 16) PTK merupakan suatu bentuk kajian reflektif oleh pelaku tindakan dan PTK dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugas, memeperdalam dalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, dan memperbaiki tindakan-tindakan praktik-praktik pembelajaran yang telah dilakukan. Menurut Takari (2008: 11) alur penelitian ini adalah: (1) rencana (2) tindakan (3) pengamatan (4) refleksi evaluasi.

Gambar 1.Alur Siklus PTK

Sumber: KTI Prof Suhardjono (dalam Takari, 2008: 11) (2) Tindakan

(1) Rencana (3) Pengamatan

(observasi)

(34)

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 2 Gedung Gumanti Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran pada semester ganjil, yakni bulan Juli sampai September tahun 2013.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bulan Juli sampai September pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas V SDN 2 Gedung Gumanti Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran ,dengan jumlah siswanya 25 siswa, terdiri dari 15 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian meliputi beberapa tahap, yaitu:

1. Perencanaan

a. Pada tahap perencanaan, dilakukan penentuan materi pelajaran yang akan disajikan kepada siswa. Selanjutnya permasalahan diidentifikasi dan masalah dirumuskan.

(35)

28

c. Menyiapkan lembar observasi siswa dan lembar kinerja guru.

d. Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan untuk melihat kesesuaian guru menyiapkan pembelajaran dengan menggunakan media grafik berupa gambar alat pernapasan manusia. Observasi ini dilakukan oleh guru dan obsever selama pembelajaran berlangsung terutama berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran, kesulitan siswa dalam penguasaan konsep dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA.

e. Membuat kisi-kisi soal

f. Mempersiapkan lembar kerja siswa beserta kunci jawabannya.

g. Menyiapakan lembar evaluasi beserta kunci jawaban untuk akhir tindakan.

h. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Prasarana tersebut antara lain alat peraga dan media pembelajaran yang diperlukan, yakni gambar alat pernapasan manusia dan gambar alat pernapasan hewan.

i. Membuat daftar pembagian kelompok untuk berdiskusi.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Pendahuluan

Tindakan yang dilakukan pada tahap ini merupakan penerapan dari

(36)

menggunakan alat peraga yang betujuan untuk memperbaiki atau

menyempurnakan metode pembelajaran yang selama ini diterapkan guru.

b. Kegiatan Inti

Tahap-tahap pembelajaran pada kegiatan inti dengan alat peraga media

grafik adalah:

1) Menunjukkan kepada siswa tentang alat pernapasam manusia lengkap dengan bagian-bagiannya.

2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar (membentuk kelompok).

3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran.

c. Penutup

Kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran, membimbing siswa merangkum, menarik kesimpulan, melakukan penilaian, refleksi, dan tindak lanjut.

3. Pengamatan (Observasi)

(37)

30

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.Selain melakukan pengamatan, Peneliti juga melakukan evaluasi hasil belajar siswa di setiap akhir siklus.Evaluasi dilaksanakan dengan menggunakan butir-butir soal tes formatif dengan bentuk soal isian singkat dan essay yang dikerjakan siswa secara individu, serta hasil karya yang dikerjakan secara berkelompok.Evaluasi tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman setiap siswa.

4. Analisis dan Refleksi Evaluasi

Data yang diperoleh dianalisa pada setiap siklus.Hasil analisa data dijadikan

bahan refleksi untuk pelaksanaan siklus berikutnya.Refleksi dilakukan oleh

pelaku tindakan bersama observer. Jika hasil refleksi siklus pertama belum

sesuai dengan hasil belajar, maka akan diadakan perbaikan-perbaikan pada

siklus berikutnya, jika hasil refleksi dari siklus pertama sudah sesuai dengan

hasil belajar yang diharapkan, maka akan tetap dilaksanakan pembelajaran

siklus berikutnya sebagai penguatan.

Pada siklus kedua dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus pertama tapi

didahului dengan perencanaan ulang untuk memperbaiki kekurangan dan

kelemahan pada pembelajaran siklus pertama. Pada akhir siklus kedua

diharapkan kemandirian siswa dalam belajar menjadi lebih tinggi dan peranan

guru mengarah ke mediator dalam proses belajar mengajar.

Tahapan-tahapan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut di atas

(38)

Tahap Pelaksanaan Tindakan Kelas

Gambar 2. Gambar Pelaksanaan Tindakan Kelas Sumber: KTI Prof Suhardjono (dalam Takari, 2008: 11)

Perencanaan

Pelaksanaan

Refleksi SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II Pelaksanaan

Refleksi

(39)

32

E. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1. Siklus I

Pada siklus I ini diadakan sebanyak dua kali pertemuan dengan satu kompetensi dasar untuk “Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia”. Kegiatan ini diawali dengan membuat RPP, kemudian rencana kegiatan, pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan media grafis yang meliputi beberapa tahapan diantaranya

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

1) Melakukan observasi pendahuluan dan menetapkan waktu penelitian serta kelas yang diteliti.

2) Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan KD yang telah ditetapkan. Setelah ditelaah, pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan alat peraga yang dapat digunakan untuk mata pelajaran IPA.

3) Menyusun lembar kerja yang akan diberikan kepada siswa saat belajar kelompok (diskusi), serta soal-soal yang harus dipecahkan.

4) Mempersiapkan perangkat tes

b. Pelaksanaan Tindakan

Materi pembelajaran pada Siklus I adalahmengenalalat pernapasam manusia.Pelaksanaan pembelajaran dalam siklus I sebagai berikut :

(40)

3) Menentukan media pembelajaran.

4) Menentukan langkah-langkah pembelajaran pada setiap pertemuan. Pertemuan Pertama, langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang sesuatu yang berhubungan dengan alat pernapasam manusia sebagai apersepsi untuk menggiring pemikiran siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1) Membentuk kelompok kerja siswa menjadi 5 kelompok.

(2) Guru menjelaskan materi tentang alat pernapasam manusia dengan menunjukkan media grafis (gambar).

(3) Siswa secara berkelompok membahas materi alat pernapasam manusia.

(4) Guru membagi lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok.

(5) Masing-masing kelompok siswa bekerjasama menyelesaikan tugas.

(6) Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok. (7) Perwakilan dari masing-masing kelompok berdiri membacakan

hasil kerja kelompok tentangalat pernapasam manusia.

(41)

34

(9) Siswa menyalin dibuku tugasnya jawaban yang telah dikerjakan dalam kelompok.

(10) Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok untuk dinilai.

(11) Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari untuk memantapkan pemahaman siswa.

c) Kegiatan Akhir

(1) Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok

(2) Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari untuk memantapkan pemahaman siswa.

Pertemuan pertama selesai, maka dilanjutkan dengan langkah-langkah untuk pertemuan kedua sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang sesuatu yang berhubungan penyakit saluran pernapasan manusia sebagai apersepsi untuk menggiring pemikiran siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1) Membentuk kelompok kerja siswa menjadi 5 kelompok.

(42)

(3) Guru membagi lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok.

(4) Masing-masing kelompok siswa bekerjasama menyelesaikan tugas.

(5) Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok. (6) Perwakilan dari masing-masing kelompok berdiri membacakan

hasil kerja kelompok tentang penyakit saluran pernapasan manusia

(7) Memotivasi siswa yang pasif untuk aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok.

c) Kegiatan Akhir

(1) Melakukan evaluasi

(2) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari untuk memantapkan pemahaman siswa.

(3) Guru memberikan tugas kepada siswa berupa pekerjaan rumah (PR), yang harus dikerjakan siswa di rumah secara mandiri, dan tugas tersebut harus dibawa pada pertemuan berikutnya untuk dievaluasi.

c. Pengamatan dan Observasi

(43)

36

pembelajaran, terhadap siswa dan peneliti sebagai objeknya dengan menggunakan lembar pengamatan.

d. Tahap Refleksi

Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan. Bila terdapat kelemahan atau kekurangan, maka akan dilakukan perbaikan pada perencanaan tindakan untuk siklus selanjutnya. Sedangkan perbaikan yang sudah dilakukan pada siklus pertama dipertahankan untuk siklus kedua.

2. Siklus II

Berdasarkan kelemahan dan kebaikan yang ditemukan dari hasil refleksi pada siklus I, peneliti akan menyususun rencana perbaikan untuk mengatasi kelemahan tersebut dan dituliskan dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada siklus II. Seperti halnya pada siklus I, siklus II juga dilaksanakan 2 kali pertemuan.Adapun pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut:

a.Perencanaan

1) Menentukan kompetensi dasar

2) Mengembangkan kompetensi dasar menjadi indikator

(44)

b. Pelaksanaan Tindakan

Materi pembelajaran pada Siklus II adalahmengenalfungsi alat alat pernapasam manusia.Pelaksanaan pembelajaran dalam siklus II sebagai

berikut :

1) Penentuan kompetensi dasar. 2) Penentuan materi.

3) Menentukan media pembelajaran.

4) Menentukan langkah-langkah pembelajaran pada setiap pertemuan, Pertemuan pertama pada siklus II, langkah-langkahnya sebagai berikut a) Kegiatan Awal

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang sesuatu yang berhubungan dengan alat pernapasan hewan, sebagai apersepsi untuk menggiring pemikiran siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. b) Kegiatan Inti

(1) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk menyebutkan alat pernapasan hewan secara lisan. (2) Setiap kelompok menggambar salah satu hewan yang mereka pilih

pada sebuah kertas karton.

(3) Kelompok diminta oleh guru untuk menyebutkan alat-alat pernapasan hewan yang telah selesai digambar masing-masing kelompok.

(45)

38

c) Kegiatan Akhir

(1) Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok

(2) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari untuk memantapkan pemahaman siswa.

(3) Guru memberikan tugas kepada siswa berupa pekerjaan rumah (PR), yang harus dikerjakan siswa di rumah secara mandiri, dan tugas tersebut harus dibawa pada pertemuan berikutnya untuk dievaluasi.

Pertemuan pertama pada siklus II selesai, penelitian masih dilanjutkan pada pertemuan ke dua, yakni sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

(1) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang sesuatu yang berhubungan dengan alat pernapasan hewan seperti ikan, katak, burung, lalat, nyamuk, dan lain-lain sebagai apersepsi untuk menggiring pemikiran siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

(2) Menginformasikan materi pelajaran yang akan dipelajari bersama.

b) Kegiatan Inti

(1) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok

(2) Masing-masing kelompok diminta mencari mencari informasi tentang alat pernapasan hewan lain.

(46)

(4) Perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pengamatan

c) Kegiatan Akhir

(1) Guru bersama siswamembuat kesimpulan tentang materi ynag dipelajari hari ini.

(2) Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok

(3) Melakukan evaluasi belajar siswa dengan bentuk soal tertulis untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran.

(4) Guru memberikan tugas kepada siswa berupa pekerjaan rumah (PR), yang harus dikerjakan siswa di rumah secara mandiri, dan tugas tersebut harus dibawa pada pertemuan berikutnya untuk dievaluasi.

c. Pengamatan dan Observasi

Dalam kegiatan ini masih sama seperti pada kegiatan observasi siklus I , yaitu peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mengadakan observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus ini akan diketahui apakah sikap dan semangat belajar anak mengalami kemajuan atau tidak.

d. Tahap Refleksi

(47)

40

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya diluar penelitian tindakan kelas ini.

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan:

1. Observasi

a. Observasi siswa

Observasi ini dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa kelas V SDN 2 Gedung Gumanti selama pembelajaran IPA berlangsung untuk mengetahui tingkat pemahaman dan prestasi belajar siswa pada materi pelajaran IPA yang telah diberikan. Dalam pengumpulan data aktivitas siswa digunakan lembar observasi yang dilakukan dengan cara membubuhkan tanda ceklis (√) pada setiap aspek yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung yang berupa skor.Aspek dan indikator penilaian aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah:

1) Visual activitesdengan kriteria indikator sebagai berikut: a) Lancar membaca; b) Memperhatikan media gambar yang ditunjukkan guru; c) Mendemonstrasikan system. pernapasan manusia dan hewan.

(48)

3) Listening activites, dengan kriteria indikator sebagai berikut: a) bendengarkan penjelasan guru; b) berdiskusi memecahkan masalah dalam kelompok; c) menguraikan hasil diskusi dalam kelompoknya.

4) Writing activites, dengan kriteria indikator sebagai berikut: a) menulis catatan dari penjelasan guru; b) melaporkan kepada guru hasil akhir diskusi kelompoknya; c) menyalin hasil akhir dari diskusi kelompoknya di buku tugasnya.

5) Drawing activites, dengan kriteria indikator sebagai berikut: a) Membantu kelompoknya dalam menggambar alat pernapasan manusia dan hewan; b) berpartisipasi dalam mewarnai gambar; c) memberikan pendapat dalam kelompoknya agar gambar yang dihasilkan bagus.

6) Motor activites, dengan kriteria indikator sebagai berikut: a)melakukan percobaan tentang sitem alat pernapasan manusia dan hewan melalui gambar; b) mendemonstrasikan ke muka kelas tentang sitem alat pernapasan manusia dan hewan melalui gambar; c) memperagakan sistem pernapasan manusia dan hewan melalui media yang lain.

7) Mental activites, dengan kriteria indikator sebagai berikut: a) menanggapi pendapat teman; b) memecahkan soal yang diberikan guru dalam kelompoknya; c) mengambil keputusan jawaban yang tepat dari soal yang diberikan guru.

(49)

42

dalam mengikuti pembelajaran; c) bersemangat dan bergairah dalam pembelajaran.

b. Observasi guru

Observasi ini dilakukan untuk mengamati kemampuan guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan menggunakan media grafis.

1) Tes tertulis

Tes tertulis digunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar prestasi belajar IPA siswa, mengukur sejauh mana siswa menyerap materi pelajaran.Tes tertulis dilakukan pada akhir siklus. Setelah proses pembelajaran selesai. Tes akhir siklus ini untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dari setiap siklusnya.

2) Lembar Kerja Siswa (LKS)

(50)

G. Teknik Analisis Data

Analisis adalah suatu kegiatan untuk mencermati setiap langkah yang dibuat, mulai dari tahap persiapan, proses, sampai dengan hasil pekerjaan atau pembelajaran, dalam arti apakah kegiatan beserta langkah-langkahnya sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Aunurrahman, 2010: 9-1).Dalam penelitian ini, penelitian data dianalisis menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif.Data kuantitatif adalah data yang berupa angka seperti data tes hasil belajar siswa.Sedangkan, data kualitatif data yang berupa keterangan atau kata-kata seperti data dari observasi (pengamatan) dan hasil wawancara.Data kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dan pengamatan kinerja guru.

1. Data Aktivitas Belajar Siswa

(51)

44

pembelajaran dan melaksanakan tes formatif.Berikut ini adalah tabel kriteria penilaian aktivitas siswa dalam pembelajaran:

Tabel 4.Aspek dan Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

N o

Aspek Indikator Kriteria Penilaian

1 activitesVisual

(a) Lacar membaca.

(b) Memperhatikan media gambar yang ditunjukkan guru.

(c) Mendemonstrasikan

system.pernapasan manusia dan hewan.

Nilai 3, jika semua

indikator (tiga indikator) masing-masing aspek

terpenuhi

Nilai 2, jika dua indikator masing-masing

(a) Bertanya kepada guru jika belum jelas.

(b) Memberi saran kepada teman yang lainnya.

(c) Mengajukan pendapat dalam kegiatan diskusi.

3 Listening activites

(a) Mendengarkan penjelasan guru. (b) Berdiskusi memecahkan masalah

dalam kelompok.

(c) Menguraikan hasil diskusi dalam kelompoknya.

4 activites Writing

(a) Menulis catatan dari penjelasan guru.

(b) Melaporkan kepada guru hasil akhir diskusi kelompoknya.

(c) Menyalin hasil akhir dari diskusi kelompoknyadi buku tugasnya.

8

Emotional activites,

(a) Menaruh minat yang besar dalam pembelajaran.

(b) Merasa gembira dalam mengikuti pembelajaran.

(52)

pembelajaran.

Proses analisis yang dilakukan terhadap data aktivitas belajar siswa sebagai berikut:

a. Setiap siswa memperoleh skor dari aktivitas yang dilakukan sesuai dengan aspek yang diamati. Berikut ini lembar penilaian aktivitas belajar siswa.

Tabel 5.HasilObservasi Aktivitas Siswa ( Pada Tiap Siklus )

No Nama Siswa

Skor per Aspek

Aktivitas Jumlah

Skor

(%)

Aktivitas Ket 1 2 3 4 5 6 7 8

b. Jumlah skor adalah penjumlahan dari skor setiap aspek yang diamati.

c. Persentase aktivitas siswa setiap siswa tiap pertemuan diperoleh dengan rumus: JSp

% As = x 100% JSi Kerangan:

% As P =Persentasi aktivitas siswa tiap pertemuan JSp = Jumlah skor perolehan

JSi = Jumlah skor ideal

d. Persentase aktivitas setiap siswa tiap siklus diperoleh dengan rumus:

∑As S % As =x 100%

(53)

46

Kerangan:

% As S = Persentasi aktivitas belajar siswa tiap siklus ∑As P = Jumlah siswa yang aktif

N = Jumlah siswa Tabel 6.Klasifikasi Aktivitas Siswa

No Rentang skor Tingkat Aktivitas Belajar Siswa

1 >75,6 Aktif

2 59,4 ─75,5 Cukup Aktif 3 <59,4 Kurang Aktif Memes dalam Sutarti(2011: 24)

2. Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa diperoleh dari nilai skor yang diperoleh siswa melalui lembar kerja siswa, nilai kerja kelompok. Format persentase hasil belajar tiap siklus dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 7. Data Hasil Belajar Siswa

No Nama Siswa Pertemuan ke-

Skor Keterangan

(54)

Tabel 8.Klasifikasi Hasil Belajar

Skor / Nilai Ketuntasan

< 65 Tidak Tuntas

≥ 65 Tuntas

3. Data Pengamatan Kinerja Guru

Berikut diberikan format instrumen penilaian kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan tanda ceklis pada skor pengamatan.

Tabel 9. Hasil Observasi Kinerja Guru ( Pada Tiap Siklus)

No Aspek yang diamati Dilakukan Skor

A Pendahuluan Ya Tidak 1 2 3 4

1 Pengkomunikasian pembelajaran 2 Menghubungkan dengan

pembelajaran yang lalu

3 Menghubungkan materi dengan lingkungan sehari-hari untuk memotivasi siswa.

B Kegiatan Inti

1 Meguasai materi pembelajaran dengan baik

2 Kesesuaian materi dibahas dengan indicator

3 Berperan sebagai fasilitator

4 Mengajukan pertanyaan pada siswa 5 Memberikan waktu tunggu kepada

siswa untuk menjawab pertanyaan 6 Memeberi kesempatan siswa untuk

bertanya

7 Menguasai penggunaan alat praktik 8 Memberi bimbingan saat praktikum 9 Kejelasan dalam menyajikan

konsep

10 Memberi motivasi dan pengulangan 11 Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan

kelompok

12 Memberi tes secara individual 13 Pembelajaran telah menggunakan

(55)

48

Tabel 9 (Lanjutan)

14 Membimbing siswa menyampaikan hasil diskusi

C Penutup

1 Membuat kesimpulan

2 Mengaitkan materi dengan materi yang akan dating

3 Mengadakan evaluasi Jumlah Skor

Rata-rata Skor Keterangan:

1 = Kurang dilakukan 2 = Cukup dilakukan 3 = Baik dilakukan 4 = Sangat baik dilakukan

Analisis data pengamatan pembelajaran dengan rumus: Jumlah Skor Perolehan

Skor Rata-rata =

Jumlah Butir Item Aktivitas

Tabel 10.Klasifikasi Pengamatan Kinerja Guru

No Rentang Skor Huruf Kategori

Aunurrahman, dkk (2010: 9-4)

H.Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Siklus akan berhenti jika:

(56)

2. Siswa yang aktif dalam pembelajaran IPA di kelas mencapai 80% -100% dari jumlah seluruh siswa.

(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasilpenelitiandanpembahasandiperolehkesimpulansebagaiberikut:

1. Aktivitasbelajarsiswadalampembelajaran IPA di kelas V SDN 2 GedungGumantimengalamipeningkatan. Hal initerlihatdari data hasilobservasiterhadapaktivitassiswaselamapembelajarandengan rata-rata 67,07% padasikluspertamamenjadi86,84% padasikluskedua., sehinggamengalamipeningkatan 19,77%.

2. Pembelajarandenganmenggunakan media

grafisdapatmeningkatkanhasilbelajarsiswakelas V SDN 2 GedungGumantipadamatapelajaran

IPA.Hasilbelajarsiswapadamatapelajaran IPA siklus I pertemuansatumencapai rata-rata 57,40denganpersentaseketuntasan 32%, sedangkanpadapertemuankedua, mencapai rata-rata 64,60 denganpersentaseketuntasanmencapai 60%. Sehinggapadasiklus I dapatdiperoleh rata-rata 61,00, denganpersentaseketuntasan 46%. Padasiklus II rata-rata hasilbelajarsiswamengalamipeningkatan,

yaknipadapertemuansatu, mencapai

71,40denganpersentaseketuntasanmencapai 80%,

sedangkanpadapertemuankedua 82,60

(58)

dapatdiperoleh rata-rata 77,00.Sehinggadapatdiperoleh rata-rata persentaseketuntasanpadasiklus II adalah 90%.

3. Aktivitaskinerja guru

jugamengalamipeningkatandari2,73dengankategoricukupmemuaskanpa dasiklus I, menjadi3,70 dengankategorisangatmemuaskanpadasiklus II.

B. Saran

Berdasarkanhasilpenelitiandankesimpulan, bahwapenggunaan media grafispadapembelaran IPA

dapatmeningkatkanaktivitasdanhasilbelajarsiswakelas V SDN 2 GedungGumantiKecamatanTeginenengKabupatenPesawaran, makapenulismenyarankan:

1. BagiSiswa

a. Kegiatanpembelajarandenganmenggunakan media grafis, siswadibiasakanuntukbelajarkelompokuntukmelatihkerjasama yang baikantarsesamateman.

b. Siswadilatihuntukmengemukakanpendapatdi depanteman-temannya, danlebihmenghargaitemannya.

2. Bagi Guru

(59)

70

namun guru hendaknyaterusmengadakanpenelitianselanjutnya, agar kemampuansiswaterusmeningkat.

b. Kegiatanpembelajarandenganmenggunakan model pembelajarandengan media grafis, guru haruslebihmemotivasisiswadandituntutuntukaktifdalamkegiatanpem belajaran IPA maupunpelajaran-pelajaran yang lain.

3. BagiSekolah

a. Menyediakansaranadanprasarana yang bergunauntuk proses belajarmengajar di SDN 2 GedungGumanti.

b. Mendukungadanyapenelitiantindakankelasini,

karenasangatbermanfaatuntukkemajuan SDN 2 GedungGumanti. c. Memberikanmasukan, sumbangandan saran

(60)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2002. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia.

Aunurrahman., Simanjutak. V,. Kaswari, Supriatna, E. 2010. Bahan Cetak Ajar. Penelitian Pendidikan SD 4 SKS. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional 2010.

Baharuddin, 2010. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Arruzz

Chalufaur, I., & Worth, K. 2004. Panduan Mengajar Sains. Mengenal Alam Bersama Anak-anak. Jakarta: PT Gading Inti Prima.

Depdiknas. 2006. KTSP: Standar Kompetensi mata pelajaran IPA Sekolah Dasar dan Madrasah dan Ibtidaiyah. Jakarta : Pusat Kurikulum.

Ekaputra, H. 2009. Variasi Mengajar Guru Dan Aktivitas Belajar Siswa. Http://hrstrike.blogspot.com/2009/04/normal-0-false-false-false.html. Diakses pada tanggal 26 Juli 2013.

Mulyono, M, A. 2001. Pengertian Aktivitas Menurut Para Ahli.

http://sondix.blogspot.com/2013/08/pengertian-aktivitas-menurut-para-ahli.html. Diakses pada tanggal 25 Desember 2013.

Nasar. 2006. Merancang Pembelajaran Aktif dan Kontekstual Berdasarkan

“SISKO” 2006. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Rohani, Ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta.: Rineka Cipta.

Rustam, Nuryani . 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

(61)

Safei. 2007. Penggunaan Media Grafis dalam Proses Pembelajaran

http://ejurnal.uinalauddin.ac.id/artikel/09%20Penggunaan%20Media%20 Grafis%20-%20Safei.pdf. Diakses tanggal 13 Desember 2013

Sardiman, A, M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A, M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada.

Slamet, Adeng, Ismet, Masitoh, Suhendri, Endang Dayat. 2010. Bahan Ajar Cetak Praktikum IPA 2 SKS. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional.

Sofia, Ira, A. 2010. Penerapan Teori Belajar IPA dan Penalaran Siswa Sekolah Dasar. Duta Graha Pustaka. Surabaya.

Sudjana, Nana dan Rifa'i, Ahmad.1991. Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru. Sukidin., Basrowi, Suranto. 2010. Manajemen Tindakan Kelas. Surabaya: Insan

Cendekia,.

Sulhan, Najib. 2006. Pembangunan Karakter pada Anak. Manajemen Pembelajaran Guru Menuju Sekolah Efektif. SIC Bekerja Sama dengan Yayasan Al-Azhar Surabaya.: Kelapa Gading Surabaya.

Sutarti. 2011. Modul 34 Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sertifikasi dalam Jabatan Tahun 2011 Rayon 07 Universitas Lampung. Lampung: FKIP Unila.

Takari, R, E. 2008. Penelitian Tindakan Kelas pada Kegiatan Pengembangan Profesi Guru IPA SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,dan SMK. Bandung: PT. Genesindo.

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)

SILABUS

Nama Sekolah : SDN 2 Gedung Gumanti

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : V / 1 (satu)

Standar Kompetensi : 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan

Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

Kompetensi

Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

a. Menyebutkanbagiantubuh yang berperansebagaipernapasandenganmedikagambarsepe

c. Membedakanpernapasan dada danpernapasanperut d. Menyebutkan proses pernapasanmanusia

e. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

f. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

Tes tertulis; soal-soal uji kompetensi dalam bentuk isian singkat dan essay. isian singkat dan essay.

RetnoHastutidan Sri Lestari. Penerbit: IntanPariwara. Halaman 6-.14

 BukuJelajah IPA untukKelas 5 SD. 2006. Penyusun: Rosa Kemala.

(68)

san hewan

- Pundi-pundiudara

- Labirin

- Stigma, dan lain-lain

oSiswadapatmenyebutkan

proses pernapasanpada :

- Katak

- Burung

- Reptil

- Amfibi

- Dan hewanlainnya

oSiswadapatmenyebutkanalat

c. Mendeskripsikan proses pernapasanpada :

- Burung

d. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

praktik. Produk; model alat pernapasan manusia.

Kompetensi

Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber / Alat/

(69)

3. Mengident Membuat daftar beberapa

macam penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. Mempraktikan kebiasaan

hidup sehat untuk menjaga kesehatan alat pencernaan.

PenPecernaanpa damanusianan danKesehatan

Mengidentifikasi alat pencernaan manusia melalui gambar.

Mengidentifikasibentukgigidanmenggambarkannya Mencari informasi dari buku atau media lainnya tentang

jenis gigi.

Melakukan kegiatan untuk mengetahui gerakan peristaltik di kerongkongan.

Mencari informasi dari buku atau media lainnya tentang macam-macam enzim pencernaan dan

fungsinya.

Membacadanmerangkumtentangjenis-jenispenyakit yang berhubungandenganpencernaan. Mengidentifikasi jenis alat pencernaan yang sering

mengalami gangguan melalui gambar. Mendiskusikan kebiasaan hidup sehat untuk menjaga

kesehatan alat pencernaan.

Tes tertulis; soal-soal uji kompetensi dalam bentuk isian singkat dan essay.

RetnoHastutidan Sri Lestari. Penerbit: IntanPariwara.

 BukuJelajah IPA untukKelas 5 SD. 2006. Penyusun: Rosa Kemala.

Membuat daftar menu makanan bergizi seimbang untuk dirinya sendiri. Melakukan praktikum untuk

Mendiskusikan fungsi zat-zat makanan.

Menyusun daftar menu makanan bergizi seimbang untuk diri sendiri.

Mengidentifikasi kandungan zat makanan yang mengandung karbohidrat.

19. Mempraktikan cara memertahankan nilai gizi pada

(70)

makanan. hasil praktik dan tugas. peredaran darah manusia melalui gambar.

Mencari informasi tentang penyakit yang

memengaruhi alat peredaran darah manusia. Mempraktikan kebiasaan hidup sehat untuk

menghindari penyakit yang berhubungan dengan alat peredaran darah

AlatPeredaran Darah

Mengenali pembuluh darah melalui kegiatan praktik. Mengidentifikasi ruangan jantung dan fungsinya melalui pengamatan gambar atau model.

Menentukan jumlah denyut nadi melalui percobaan. Mencari informasi tentang perbedaan dan persamaan antara pembuluh nadi (arteri) dan pembuluk balik (vena). hasil praktik dan tugas.

10 x 35'

(71)

GedungGumanti, Agustus 20 13 Mengetahui

Kepala SDN 2 Gedung Gumanti Guru Kelas V

RUKIYAH, A.Ma HELMALITA

(72)

K

KO

OM

MP

PE

ET

TE

EN

N

SI

S

I

D

D

AS

A

SA

A

R

R

Mata Pelajaran

(73)

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) Tahun Pelajaran : 2013-2014

NamaSekolah : SDN 2 GedungGumanti Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Program : V

Semester : 1 (satu)

StandarKompetensi KompetensiDasar Tk. 5. Tanggungjawab

(74)

Mampumenyebutkancaramen

C2 1. Dapatmenyebutkanalatperna pasanhewan.

(75)

napasandada

danpernapasanperut.

StandarKompetensi KompetensiDasar Tk.

(76)

Mengidentifi kasi organ peredarandar ahmanusia.

C2 o Mengidentifikasialatperedar andarahmanusiamelaluigam

Kepala SDN 2 Gedung Gumanti Guru Kelas V

RUKIYAH, A.Ma HELMALITA

(77)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Metode : Ceramah, Demonsrasi, Praktek

B. StandarKompetensi :

1. Mengidentifikasifungsi organ tubuhmanusiadanhewan C. KompetensiDasar

1. Mengidentifikasifungsi organ tubuhmanusia. D. TujuanPembelajaran**:

3. Siswadapatmenyebutkanbagiantubuhmanusiayang berperansebagaialat-alatpernapasan.

4. Siswadapatmemahamiistilahdari a. Diagfragma

5. Siswadapatmembedakanpernapasan dada danpernapasanperut

E. Karaktersiswa yang diharapkan : disiplin ( Discipline ), rasa hormat dan perhatian ( respect), tekun ( diligence ) , tanggungjawab ( responsibility) dan ketelitian ( carefulness)

F. MateriEssensial

Organ tubuhmanusiadanhewan 1. AlatPernapasanPadaManusia

G. SumberdanAlatBelajar

1. SumberBelajar

a. BukuPanduanPendidikIlmuPengetahuanAlamuntuk SD dan MI. 2010. Penyusun: RetnoHastutidan Sri Lestari. Penerbit: IntanPariwara. Halaman1-6.

(78)

2. AlatBelajar

Media Grafis: GambarAlatPernapasanManusia H. RincianKegiatanPembelajaranSiswa

Pertemuan ke-1

A. Pendahuluan

1. Apersepsi dan Motivasi :

2. MenyampaikanIndikatorPencapaianKompetensidanko mpetensi yang diharapkan

(5 menit)

B. KegiatanInti 1. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

a. Siswa dapat memahami peta konsep tentang alat pernapasan.

b. Menyebutkanbagiantubuh yang

berperansebagaipernapasandenganmedikagambarseper tigambar:

1) Paru-paru 2) Hidung 3) Tenggorokan

c. Memahamiistilahdari 1) Diagfragma 2) Gelambir 3) Pleura 4) Bronkus

5) Alveolus 6) Faring 7) Laring`

Gambar

Tabel 1.HasilBelajarSiswaKelas V pada Mata Pelajaran IPA Semester GenapTahun 2013
Tabel 3. (Lanjutan)
Gambar 1.Alur Siklus PTK
Gambar 2. Gambar Pelaksanaan Tindakan Kelas Sumber: KTI Prof Suhardjono (dalam Takari, 2008: 11)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan yang dimaksud berupa pembuatan percontohan budi daya rumput laut dengan teknik/metode long line , restorasi terumbu karang melalui pembuatan artificial reef /terumbu

Dapat dirincikan dengan komponen teknologi yang berada pada kategori tinggi yaitu: benih 52,38 persen, pemupukan 51,43 persen, pengairan 100 persen, pengendalian

cellulose acetat dari residu rumput laut Eucheuma Spinosum yang akan digunakan.. untuk proses penghilangan kandungan garam (desalinasi) pada air payau

$enurut Sutan Takdir Alisyahbana /dalam Sur&amp;t&amp;# (0102 +*4# puisi baru adalah puisi-puisi yang timbul ketika masyarakat telah mendapat pengaruh kebudayaan dunia# jadi tidak

Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah yang berlaku saat ini petani pembudidaya patin di Kabupaten Indragiri Hulu mengeluarkan biaya produksi lebih kecil 41 persen dan 51

Gambar 4.2 Model PBSK Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi 56 Gambar 4.3 Skor Rata-rata Pretes dan Postes Mahasiswa berdasarkan Konsep 58 Gambar 4.4 Skor Rata-rata

Peruntukan tahunan yang dikeluarkan bagi setiap Kementerian dan Jabatan untuk membiayai perbelanjaan Gaji Kakitangan, Lain-lain Belanja Tahunan Yang Berulang-ulang

Barata Indonesia (Persero) juga mendukung karyawan dalam mengembangkan karier dengan adanya program kenaikan jabatan dan tingkatan jabatan tetapi program tersebut dirasa