Lampiran 1.
Lampiran 3. Data pengamatan kadar vitamin C dan daftar sidik ragam kadar vitamin C
Data pengamatan kadar vitamin C Kombinasi
Daftar sidik ragam kadar vitamin C
Lampiran 4. Data pengamatan total padatan terlarut dan daftar sidik ragam total
Daftar sidik ragam total padatan terlarut
Lampiran 6. Data pengamatan nilai skor warna dan daftar sidik ragam nilai skor
Daftar sidik ragam nilai skor warna
Lampiran 7. Data pengamatan nilai skor rasa dan daftar sidik ragam nilai skor rasa
Daftar sidik ragam nilai skor rasa
Lampiran 8. Data pengamatan nilai skor tekstur dan daftar sidik ragan nilai skor
Daftar sidik ragam nilai skor tekstur
Lampiran 9. Data pengamatan nilai skor aroma dan daftar sidik ragam nilai skor
Daftar sidik ragam nilai skor aroma
Lampiran 10. Hasil data proksimat mengkudu dan hasil data proksimat durian Hasil data proksimat mengkudu
Parameter Jumlah
Kadar air (%) 89,166
Kadar abu (%) 0,319
Kadar vitamin C (mg/100 g bahan) 13,850
Total asam (%) 0,079
Total padatan terlarut (oBrix) 2 Hasil data proksimat durian
Parameter Jumlah
Kadar air (%) 65,631
Kadar abu (%) 0,122
Kadar vitamin C (mg/100 g bahan) 8,771
Total asam (%) 0,002
Lampiran 11. Gambar produk Gambar produk
P
1C
1P
1C
5P
1C
4P
2C
1P
2C
2P
2C
3P
2C
4
P
3C
4P
3C
2P
2C
5P
3C
3P
3C
5P
3C
1Keterangan :
Perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian (P) P1 = 60% : 40%
P2 = 70% : 30% P3 = 80% : 20% Jumlah gum arab (C)
C1 = 0,5%
C2 = 1,0% C3 = 1,5%
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, R. dan R.Sugeng. 2004. Aktivitas antioksidan dan antiradikal buah mengkudu(Morinda citrifolia, L), Laporan Penelitian, lembaga penelitian UGM, Yogyakarta.
Alinkolis, J. J. 1989. Candy Technology. The AVI Publishing Co., Westport Connecticut.
Amid, M., Y. Manap, dan N. K. Zohdi. 2014. Microencapsulation o puriied analyse enzyme from pitaya (Hylocereus polyrhizus) peel in arabic gumchitosan using freeze drying. Articles on Molecules. Universitas Putra Malaysia. (19): 3731-3743.
Anonimousa. 2010. Permen Jelly. http://www.warintek.ristek.go.id. Diakses 31 Mei 2014.
Anonimousb. 2014. Taffy. http://www.termwiki.com. Diakses 10 Juni 2014. Anonimousc. 2014. Caramel.http://femina.co.id. Diakses tanggal 10 Juni 2014. AOAC. 1984. Official Methods of Analysis. 11th Edition. Association of Official
Analytical Chemists Inc., Washington, D.C.
Aslan , L. M. 1991. Seri Budi Daya Rumput Laut. Kanisius, Yogyakarta.
Bangun, A. P. dan B. Sarwono. 2002. Sehat dengan Ramuan Tradisional: Khasiat dan Manfaat Mengkudu. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Barus, A. dan Syukri. 2008. Agroekoteknologi Tanaman Buah-Buahan. USU-Press, Medan.
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet, dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan H. Purnomo dan Adiono. UI-Press, Jakarta.
Cahyadi, W. 2009. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Edisi Kedua. Bumi Aksara, Jakarta.
Chetan. 2011. Efek Farmakologi Buah Mengkudu. http//www.wordpres.com. Diakses 20 Mei 2014.
deMan, M. J. 1989. Kimia Pangan. Penerjemah: K. Padmawinata. ITB-Press, Bandung.
Djauhariya, E., M. Rahardjo, dan Ma’mun. 2006. Karakterisasi morfologi dan mutu buah mengkudu. Bul. Plasma Nutf. 12:1.
Febryanto, E. 2008. Colloides naturels international memperkenalkan keunggulan dan nilai lebih gum Accacia. Food Review Indonesia. 111 (6): 44-47. Gaman, P. M. dan K. B. Sherrington.1992. Ilmu Pangan. UGM-Press, Jakarta. Gaonkar, A. G. 1995. Inggredient Interactions Effects on Food Quality. Marcell
Dekker, Inc., New York.
Hakim, R. A. 2012. Pengaruh penambahan gum arab dan jenis pemanis terhadap mutu minuman penyegar rosela. Skripsi. Univeristas Sumatera Utara, Medan.
Hendrickson, R. 1976. The Great American Chewing Gum Book. Chilton Book Co, Indiana.
Hirazumi, A., Furrasawa, E., Chou, S.C., dan Hokama, Y. 1994. Anticancer activity of morinda citrifolia, l on intraperitoneally inplanted lewis lungcarcinoma in syingenic mice. Proc. West Pharmacol Soc:37.145-146. Hui, Y. H. 1992. Encyclopedia of Food Science and Technology. Volume II. John
Willey and Sons Inc, Canada.
Imeson, A. 1999. Thickening and Gelling Agent for Food. Aspen Publisher Inc, New York.
Isa, N. 2011. Manfaat Buah Durian Bagi Kesehatan. http://pusatmedis.com.
Diakses 28 Mei 2014.
Jacobs, M. B. 1958. The Chemistry and Technology of Food and Food Product. Interscience Publishers, New York.
Jaswir, I. 2007. Keunggulan Gelatin. http://www.beritaiptek.com. Diakses tanggal 6 April 2014].
Jones, W. 2000. Noni Blessing Holdings. Food quality Analysis, Oregon. Malik, I. 2010. Permen Jelly. http://iwanmalik.wrdpress.com. Diakses 28 Mei
2014
Nuswamarhaeni, S., D. Prihatini, dan E. P. Pohan. 1999. Mengenal Buah Unggul Indonesia. Penebar Swadaya, Jakarta.
Potter, N. H. dan J. H. Hotchhkins. 1995. Food Sciences. 5th Edition. Champnan and Hall, New York.
Pratiwi dan T. Sylvia, 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta.
Purbaya, R. J. 2007. Mengenal dan Memanfaatkan Khasiat Mengkudu. Pionir Jaya, Bandung.
Rabah, A. A. dan E. A. Abdalla. 2012. Deolorization of acacia seyal gum arabic. annual conference of postgraduate studies and scientific research hall, khartoum. Republic of Sudan. (1): 33-37.
Rahmawati, A. 2009. Kandungan Fenol Mengkudu Analisis. UI-Press, Jakarta. Ranganna, S. 1977. Manualof Analysis for Fruit and Vegetable Product. Tata Mc.
Graw Hill Publishing Company Limited, New Delhi.
Riyadhul. 2013. Aplikasi Hidrokoloid Pada Proses Pengolahan Pangan.
http://blog.ub.ac.id. Diakses 29 Mei 2014.
Santoso, U. 2010. Pembuatan Permen Jelly Mengkudu Sebagai Solusi Alternatif Pelestarian Tanaman Mengkudu. http://uripsantoso.wordpress.com. Diakses 20 Mei 214.
Soekarto. 1985. Penilaian Organoleptik. Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. IPB-Press, Bogor.
Standar Nasional Indonesia. 2008. Analisis Permen Jelly. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. SNI 3547-2-2008.
Stephen, A. M. dan S. C. Churms. 1995. Food Polysaccarides and Their Applications. Marcell Dekker, Inc, New York.
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1989. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.
Sunarjono, H. H. 2000. Prospek Berkebun Buah. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sutardi, T. 1980. Landasan Ilmu Nutrisi. Departemen Ilmu Makanan Ternak. IPB-Press, Bogor.
Syafutri, M. I., E. Lidiasari, dan H. Indawan. 2010. Karakteristik permen jelly timun suri (Cucumi melo L.) dengan penambahan sorbitol dan ekstrak kunyit (Curucuma domestikaI Val.). Jurnal Gizi dan Pangan. 5(2): 78-86. Syamsul, H. S. S.dan J. R. Hutapea. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia.
Tensiska, C. H. Wijaya dan N. Andarwulan. 2003. Aktivitas antioksidan ekstrak buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) dalam beberapa sistem pangan dan kestabilan aktivitasnya terhadap kondisi suhu dan pH. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. Vol.XIV.
Tranggono, S., Haryadi, Suparmo, A. Murdiati, S. Sudarmadji, K. Rahayu, S. Naruki, dan M. Astuti. 1991. Bahan Tambahan Makanan (Food Additive). PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.
Tranggono dan Sutardi. 1990. Biokimia dan Teknologi Pasca Panen. UGM-Press, Yogyakarta.
UNAIR. 2013. Durian. http://adln.unair.ac.id. Diakses 20 Mei 2014.
Wadsworth, T. 2008. Understanding Food: Principles and Preparation. Fourth Edition. Brown Amy, Amerika Serikat.
Waha. 2011. Toxicity and antioxidant test of Morinda citrifolia (Noni) seed extract. 23 : 1127-1141.
Wijayakusuma, H.dan Dalimartha, S. 1995. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Darah Tinggi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Wijayakusuma, H., S. Dalimartha, dan A. Wirian. 1996. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jilid ke-4. Pustaka Kartini, Jakarta.
Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Wikipedia1. 2010. Mengkudu. http://id.wikipedia.org. Diakses 31 Mei 2014.
Wikipedia2. 2012. Durian. http://id.wikipedia.org. Diakses 30 Mei 2014.
Wikipedia 3. 2013. Nougat. http://id.wikipedia.org. Diakses 09 Juni 2014.
Wikipedia4. 2011. Agar-agar. http://id.wikipedia.org. Diakses 18 Januari 2015. Williams, P. A. dan G. O. Phillips. 2004. Handbook o Hydcocolloids. North East
Wales Institute, Wrexham.
BAHAN DAN METODA
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Analisa Kimia Bahan Pangan
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Waktu penelitian pada bulan
September 2014 sampai bulan November 2014.
Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah buah mengkudu diambil
dari daerah Namo Bintang, Medan dan buah durian varietas chanee, gula, dan
agar-agar diperoleh dari pasar di Jl. Jamin Ginting, Medan.
Reagensia Penelitian
Reagensia yang digunakan dalam penelitian adalah H2SO4 0,225 N, NaOH
0,313 N, alkohol, iodin (I2) 0,01 N, pati 1%, NaOH 0,01 N, indikator
phenolphtalein.
Alat penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah untuk ekstraksi buah yaitu
pisau, blender, kain saring, piring, sendok makan stainless steel, gelas, dan
timbangan. Peralatan yang digunakan untuk mengetahui mutu permen jelly
meliputi, pendingin balik, kertas saring, spatula, corong, pompa hisap, desikator,
neraca analitik, oven, buret, tanur, cawan porselin, cawan aluminium, mortal, alu,
erlemenyer, beaker glass, handrefractometer, pipet tetes, dan peralatan gelas
Metoda Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)
faktorial, dengan dua faktor, yaitu:
Faktor I : Perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian (P) dengan 3
taraf, yaitu:
P1 = 60% : 40%
P2 = 70% : 30%
P3 = 80% : 20%
Faktor II : Jumlah gum arab (C) dengan 5 taraf, yaitu:
C1 = 0,5%
C2 = 1,0%
C3 = 1,5%
C4 = 2,0%
C5 = 2,5%
Banyaknya kombinasi perlakuan atau Treatment Combination (Tc) adalah 3 x 5 =
15, maka jumlah ulangan (n) minimum adalah sebagai berikut:
Tc (n-1) ≥ 15
15 (n-1) ≥ 15
15n ≥ 30
n ≥ 2
Model Rancangan
Penelitian ini dilakukan dengan model rancangan acak lengkap (RAL)
faktorial dengan dua faktor dengan model sebagai berikut:
Ŷijk = µ + αi+ βj + (αβ)ij + εijk
Ŷijk = Hasil pengamatan dari faktor P pada taraf ke-i dan faktor C pada taraf ke-j
dengan ulangan ke-k
µ = Efek nilai tengah
αi =Efek dari faktor P pada taraf ke-i
βj = Efek dari faktor C pada taraf ke-j
(αβ)ij = Efek interaksi faktor P pada taraf ke-i dan faktor C pada taraf ke-j
εijk = Efek galat dari faktor P pada taraf ke-i dan faktor C pada taraf ke-j dalam
ulangan ke-k
Apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata dan sangat nyata maka uji
dilanjutkan dengan uji beda rataan, menggunakan uji Least Significant Range
(LSR).
Pelaksanaan Penelitian
Pembuatan permen jelly mengkudu
Buah mengkudu yang matang disortasi dan dicuci dengan air bersih,
kemudian diblansing dengan waktu 15 menit kemudian dipisahkan kulit dan biji.
Buah durian yang telah matang disortasi kemudian dipisahkan kulit dan biji.
Ditimbang buah mengkudu dan buah durian sebanyak 100 g. Setelah itu
masing-masing buah dihancurkan dengan blender, dengan perbandingan buah dan air
yaitu 1:2. Kemudian disaring dengan menggunakan kain saring. Skema
Gambar 2. Sari buah mengkudu dan sari buah durian dicampur sebanyak 100 g
sesuai dengan perbandingan perlakuan yaitu P1(60%:40%), P2(70%:30%), dan
P3(80%:20%). Kemudian ditambahkan zat penstabil gum arab sesuai dengan
perlakuan yaitu C1(0,5%), C2(1,0%), C3(1,5%), C4(2,0%), dan C5(2,5%), sukrosa
50% dan dilakukan pemanasan sambil diaduk dan ditambahkan agar-agar (2%).
Pengadukan selama pemanasan dilakukan hingga suhu mencapai 90 ºC setelah itu
diangkat dan didinginkan hingga suhu mencapai 45 ºC, kemudian dicetak dan
didinginkan dalam lemari pendingin selama 12 jam. Setelah itu dikeringkan dalam
oven pada suhu 50 ºC selama 48 jam, kemudian disimpan selama 3 hari di dalam
lemari pendingin. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap beberapa parameter.
Skema pembuatan permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Gambar 3.
Penentuan kadar air (AOAC, 1984)
Permen jelly mengkudu ditimbang sebanyak 15 g di dalam cawan
aluminium yang telah diketahui berat kosongnya. Kemudian bahan tersebut
dikeringkan dalam oven dengan suhu 60 ºC selama 1 jam kemudian dinaikkan
suhunya sekitar 80-90 ºC selama 3 jam, selanjutnya didinginkan di dalam
desikator selama 15 menit lalu ditimbang kembali. Setelah itu, bahan dipanaskan
kembali di dalam oven selama 30 menit, kemudian didinginkan kembali dengan
desikator selama 15 menit lalu ditimbang. Perlakuan ini diulangi sampai diperoleh
berat yang konstan.
Berat awal – berat akhir
Kadar air (%) = x 100%
Penentuan total padatan terlarut (AOAC, 1984)
Permen jelly mengkudu yang dihasilkan diencerkan terlebih dahulu.
Kemudian diteteskan pada lensa alat handrefractometer. Angka yang terbaca
antara batas terang dan gelap merupakan total padatan terlarut dikali dengan
faktor pengenceran dalam ºBrix.
Penentuan kadar vitamin C (Jacobs, 1958)
Permen jelly mengkudu ditimbang sebanyak 10 g, dimasukkan ke dalam
labu ukur dan ditambahkan akuades sampai volume 100 ml kemudian diaduk
hingga merata dan disaring dengan kertas saring. Diambil filtratnya sebanyak 10
ml lalu ditambahkan 2-3 tetes larutan pati 1% dan dititrasi segera dengan larutan
iodin 0,01 N. Titrasi dianggap selesai apabila timbul warna biru stabil.
ml I2 0,01 N x 0,88 x FP x 100
Kadar vitamin C (mg/100 g bahan) =
Berat contoh (g)
Penentuan total asam (Ranganna, 1977)
Permen jelly mengkudu ditimbang sebanyak 10 g, dimasukkan ke dalam
labu ukur dan ditambahkan akuades sampai volume 100 ml. Diaduk hingga
merata dan disaring dengan kertas saring. Filtratnya diambil sebanyak 10 ml
dimasukkan ke dalam erlemenyer lalu ditambahkan phenolpthalein 1% sebanyak
2-3 tetes kemudian dititrasi dengan menggunakan NaOH 0,1 N. Titrasi dihentikan
setelah timbul warna merah jambu yang stabil.
Dihitung total asam dengan rumus:
ml NaOH x N NaOH x BM asam dominan x FP
Total asam (%) = x 100%
Berat contoh (g) x 1000 x valensi
Penentuan kadar abu (Sudarmadji, dkk., 1989)
Penentuan kadar abu dilakukan dengan menggunakan tanur. Permen jelly
mengkudu yang telah dianalisa kadar airnya ditimbang sebanyak 5 g ke dalam
cawan porselen, kemudian diarangkan di atas hot plate. Kemudian permen jelly
mengkudu yang sudah jadi arang dimasukkan ke dalam tanur dengan suhu 200 ºC
selama 1 jam dan dinaikkan suhu menjadi 300 ºC selama 1 jam dan dinaikkan
suhu menjadi 500 ºC selama 3 jam lalu didinginkan hingga suhunya 200 ºC,
dimasukkan dalam desikator selama 15 menit lalu ditimbang beratnya. Kadar abu
basis kering dihitung dengan rumus:
Berat abu
Kadar abu(%bk) = x 100%
Berat sampel
Penentuan organoleptik (warna, rasa, tekstur, dan aroma) (Soekarto, 1985)
Nilai organoleptik warna terhadap permen jelly mengkudu ditentukan
dengan uji organoleptik skor. Caranya contoh diuji secara acak dengan
memberikan kode pada bahan yang akan diuji kepada 30 panelis yang melakukan
penilaian. Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria seperti Tabel 5.
Tabel 5. Skala skor warna
Deskripsi Skala skor
Sangat bening 4
Bening 3
Agak bening 2
Tidak bening 1
Nilai organoleptik rasa terhadap permen jelly mengkudu ditentukan
memberikan kode pada bahan yang akan diuji kepada 30 panelis yang melakukan
penilaian. Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria seperti Tabel 6.
Tabel 6. Skala skor rasa
Deskripsi Skala skor
Sangat manis 4
Manis 3
Agak manis 2
Tidak manis 1
Nilai organoleptik tekstur terhadap permen jelly mengkudu ditentukan
dengan uji organoleptik skor. Caranya contoh diuji secara acak dengan
memberikan kode pada bahan yang akan diuji kepada 30 panelis yang melakukan
penilaian. Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria seperti Tabel 7.
Tabel 7. Skala skor tekstur
Deskripsi Skala skor
Sangat kenyal 4
Kenyal 3
Agak kenyal 2
Tidak kenyal 1
Nilai organoleptik aroma terhadap permen jelly mengkudu dilakukan
dengan uji organoleptik skor. Caranya contoh diuji secara acak dengan
memberikan kode pada bahan yang akan diuji kepada 30 panelis yang melakukan
penilaian. Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria seperti Tabel 8.
Tabel 8. Skala skor aroma
Deskripsi Skala skor
Aroma durian 4
Sedikit aroma durian 3
Tidak beraroma 2
Gambar 2. Skema pembuatan sari buah mengkudu dan sari buah durian Durian Mengkudu
Disortasi dan dicuci
Disortasi
Dipisahkan kulit dan biji Diblanshing selama 15 menit
Dipisahkan kulit dan biji
Ditimbang daging buah 100 g Ditimbang daging buah 100 g
Diblender dengan perbandingan buah : air = 1:2 Diblender dengan perbandingan buah : air = 1:2
Disaring dengan kain saring dan diambil sari buah durian Disaring dengan kain saring dan diambil
sari buah mengkudu
Perbandingan sari
Sari buah mengkudu dengan sari buah durian Jumlah gum arab
(C) (%)
Ditambahkan zat penstabil gum arab sesuai perlakuan
Didinginkan dalam lemari pendingin dengan suhu 10 ºC selama 12 jam
Dikeringkan dalam oven pada suhu 50 ºC selama 2 hari
pengamatan
1. Kadar air
2. Total soluble solid (TSS)
3. Kadar vitamin C
4. Total asam
5. Kadar abu
6. Uji organoleptik warna,
rasa, tekstur, dan aroma
Dicetak
Permen jelly mengkudu
Gambar 3. Skema pembuatan permen jelly mengkudu Dikemas
Disimpan selama 3 hari
Dipanaskan dan diaduk hingga suhu 90 ºC Ditambahkan agar-agar (2%) dan sukrosa (50%)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Perbandingan Sari Buah Mengkudu dengan Sari Buah Durian terhadap Parameter yang Diamati
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa perbandingan
sari buah mengkudu dengan sari buah durian memberi pengaruh terhadap kadar
air (%), kadar abu (%), kadar vitamin C (mg/100 g bahan), total padatan terlarut
(ºBrix), total asam (%), nilai skor warna, rasa, tekstur, dan aroma permen jelly
mengkudu seperti disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap mutu permen jelly mengkudu
Parameter
Kadar vitamin C (mg/100 g bahan) 40,312 54,377 54,358
Total padatan terlarut (ºBrix) 31,4 39,2 41,6
Keterangan : Perbandingan buah mengkudu dengan buah durian P1 = 60% : 40%, P2 = 70% : 30%, P3 = 80% : 20%
Tabel 9 memperlihatkan bahwa kadar air tertinggi diperoleh pada
perlakuan P3 sebesar 22,161% dan terendah diperoleh pada P1 yaitu sebesar
17,917%. Kadar abu tertinggi diperoleh pada perlakuan P3 sebesar 1,157% dan
terendah diperoleh pada perlakuan P1 sebesar 0,596%. Kadar vitamin C tertinggi
diperoleh pada perlakuan P3 sebesar 54,358 mg/100 g bahan dan terendah pada P1
sebesar 40,312 mg/100 g bahan. Total padatan terlarut tertinggi diperoleh pada
asam tertinggi diperoleh pada perlakuan P3 sebesar 0,078% dan terendah pada
perlakuan P1 sebesar 0,047%.
Nilai skor warna tertinggi diperoleh pada perlakuan P1 sebesar 3,568
(bening-sangat bening) dan terendah diperoleh pada P2 sebesar 2,360 (agak
bening). Nilai skor rasa tertinggi diperoleh pada perlakuan P1 sebesar 3,10 (manis)
dan terendah pada P3 sebesar 2,67 (agak manis-manis). Nilai skor tekstur tertinggi
diperoleh pada perlakuan P1 sebesar 2,717 (agak kenyal-kenyal) dan terendah
pada P3 sebesar 2,527 (agak kenyal). Nilai skor aroma tertinggi diperoleh pada
perlakuan P1 sebesar 3,421 (ada aroma durian) dan terendah pada P3 sebesar 2,725
(tidak ada aroma-beraroma durian).
Pengaruh Jumlah Gum Arab terhadap Parameter yang Diamati
Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, secara umum
menunjukkan bahwa jumlah gum arab memberikan pengaruh terhadap kadar air
(%), kadar abu (%), kadar vitamin C (mg/100 g bahan), total padatan terlarut
(ºBrix), total asam (%), nilai skor rasa, warna, tekstur, dan aroma permen jelly
mengkudu seperti disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Pengaruh jumlah gum arab terhadap mutu permen jelly mengkudu
Parameter Jumlah gum arab (C)
C1 C2 C3 C4 C5
Keterangan : Jumlah gum arab
Tabel 10 memperlihatkan bahwa kadar air tertinggi diperoleh pada
perlakuan C5 sebesar 20,850% dan terendah diperoleh pada C1 yaitu sebesar
19,123%. Kadar abu tertinggi diperoleh pada perlakuan C5 sebesar 0,923% dan
terendah diperoleh pada perlakuan C1 sebesar 0,757%. Kadar vitamin C tertinggi
diperoleh pada perlakuan C5 sebesar 59,898 mg/100 g bahan dan terendah pada
C2sebesar 45,268 mg/100 g bahan. Total padatan terlarut tertinggi diperoleh pada
perlakuan C4 sebesar 39,333 ºBrix dan terendah pada C2 sebesar 36,00 ºBrix.
Total asam tertinggi diperoleh pada perlakuan C5 sebesar 0,067% dan terendah
pada perlakuan C4 sebesar 0,061%.
Nilai skor warna tertinggi diperoleh pada perlakuan C1 sebesar 2,880
(agak bening-bening) dan terendah diperoleh pada C5 sebesar 2,693 (agak bening).
Nilai skor rasa tertinggi diperoleh pada perlakuan C1 sebesar 2,980 (manis - agak
manis) dan terendah pada C3 sebesar 2,613 (agak manis). Nilai skor tekstur
tertinggi diperoleh pada perlakuan C5 sebesar 3,203 (kenyal - sangat kenyal) dan
terendah pada C1 sebesar 2,341 (agak kenyal). Nilai skor aroma tertinggi
diperoleh pada perlakuan C1 dan C2 sebesar 3,160 (aroma durian) dan terendah
pada C5 sebesar 2,806 (sedikit aroma durian).
Kadar Air
Pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap kadar air permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 1) dapat dilihat perbandingan sari buah
mengkudu dengan sari buah durian memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
0
Perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian
LSR pengaruh perbandingan sari buah kadar air permen jelly mengkudu dapat
dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap kadar air permen jelly mengkudu (%)
Jarak LSR Perbandingan Rataan Notasi
0,05 0,01 sari buah 0,05 0,01
- - - P1= 60%:40% 17,917 c C
2 0,198 0,274 P2= 70%:30% 19,826 b B
3 0,208 0,285 P3= 80%:20% 22,161 a A
Keterangan : Notasi huruf berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR.
Dari Tabel 11 diketahui bahwa masing-masing perlakuan memberikan
pengaruh berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya. Hubungan
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap kadar air
permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Hubungan perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap kadar air permen jelly mengkudu (%)
Dari Gambar 4 dapat dilihat semakin besar perbandingan sari buah
mengkudu maka kadar air permen jelly mengkudu yang dihasilkan semakin
tinggi. Hal ini dikarenakan komposisi kimia pada buah mengkudu menurut 17,917
19,826
22,161
Chetan (2011) kandungan air pada buah mengkudu sebesar 89,1 g dari 100 g buah
mengkudu, sedangkan pada buah durian kadar airnya yaitu 65 g dari 100 g buah
durian. Sehingga semakin banyak sari buah mengkudu maka kandungan air pada
permen jelly semakin tinggi. Kadar air bahan baku yang telah diuji (Lampiran 10)
menunjukkan kadar air buah mengkudu sebesar 89,167% dan kadar air buah
durian 65,631%.
Pengaruh jumlah gum arab terhadap kadar air permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa jumlah gum arab
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air permen
jelly mengkudu yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh jumlah gum arab
terhadap kadar air permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Uji LSR efek utama pengaruh jumlah gum arab terhadap kadar air permen jelly mengkudu (%)
Jarak LSR Jumlah Rataan Notasi
0,05 0,01 gum arab (%) 0,05 0,01
- - - C1 = 0,5 19,123 e D
2 0,255 0,353 C2= 1,0 19,537 d C
3 0,268 0,369 C3= 1,5 19,882 c C
4 0,276 0,378 C4 = 2,0 20,449 b B
5 0,281 0,385 C5 = 2,5 20,850 a A
Keterangan : Notasi huruf berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR.
Dari Tabel 12 dapat diketahui bahwa perlakuan C1 berbeda sangat nyata
dengan C2, C3, C4, dan C5. Perlakuan C2 berbeda nyata dengan perlakuan C3 dan
berbeda sangat nyata denganC4, dan C5. Perlakuan C3 berbeda sangat nyata
dengan C4 dan C5. Perlakuan C4 berbeda sangat nyata dengan C5. Hubungan
jumlah gum arab terhadap kadar air permen jelly mengkudu dapat dilihat pada
Gambar 5. Hubungan jumlah gum arab terhadap kadar air permen jelly mengkudu (%)
Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa semakin banyak jumlah gum arab yang
ditambahkan maka akan semakin tinggi kadar air permen jelly mengkudu
tersebut. Hal ini terjadi karena gum arab dapat membentuk lapisan tipis untuk
mencegah migrasi minyak, air, atau gas (Febryanto, 2008). Menurut Amid, dkk.
(2014), gum arab dapat membentuk matriks yang menyelubungi senyawa dalam
bahan selama proses pengeringan. Kemampuan pembentukan gel dari gum arab
menyebabkan air bebas yang terdapat pada permen jelly mengkudu terperangkap
didalamnya. Gum arab mengandung protein yang terdiri dari asam amino dan
gugus hidroksil yang bersifat hidrofilik. Gugus hidrofilik inilah yang dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan satu atau lebih molekul air, sehingga mampu
menyerap air dan menahannya dalam satu molekul. Sehingga terbentuk suatu
cairan atau koloid yang kental dengan struktur gel (Winarno, 2002).
Pengaruh interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap kadar air permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa interaksi antara
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab
memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar air permen jelly
mengkudu yang dihasilkan. Hasil uji LSR interaksi antara perbandingan sari buah
mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap kadar air
permen jelly dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Uji LSR efek utama pengaruh interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap kadar air permen jelly mengkudu (%)
Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR.
Dari Tabel 13 dapat dilihat kadar air tertinggi diperoleh pada perlakuan
P3C5 yaitu sebesar 23,310% dan yang terendah pada perlakuan P1C1 sebesar
sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap kadar air permen jelly mengkudu
dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Hubungan interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap kadar air permen jelly mengkudu (%)
Hubungan interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari
buah durian dan jumlah gum arab adalah semakin banyak perbandingan sari buah
mengkudu dan jumlah gum arab maka akan semakin tinggi kadar air permen jelly
mengkudu yang dihasilkan. Hal ini disebabkan kadar air mengkudu lebih tinggi
yaitu 89,10% (Chetan, 2011), sedangkan kadar air buah durian yaitu 65,0%
(Direktorat Gizi Depkes RI, 1996) sehingga dapat meningkatkan kadar air permen
jelly mengkudu yang dihasilkan. Dengan peningkatan jumlah gum arab juga
meningkatkan kadar air, hal ini dikarenakan gum arab memiliki berat molekul
tinggi, struktur molekulnya kompleks, dan terdapat sejumlah besar pati di
dalamnya, sehingga gum arab bersifat higroskopis dan komplek, maka akibatnya
semakin besar jumlah gum arab yang ditambahkan mengakibatkan air bebas yang
terkandung pada permen jelly mengkudu yang terikat akan semakin tinggi.
Kadar Abu
Pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap kadar abu permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 2) dapat dilihat perbandingan sari buah
mengkudu dengan sari buah durian memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
(P<0,01) terhadap kadar abu permen jelly mengkudu yang dihasilkan. Hasil uji
LSR pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian
terhadap kadar abu permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap kadar abu permen jelly mengkudu (%)
Jarak LSR Perbandingan Rataan Notasi
0,05 0,01 sari buah 0,05 0,01
- - - P1= 60%:40% 0,596 c C
2 0,079 0,109 P2= 70%:30% 0,739 b B
3 0,083 0,115 P3= 80%:20% 1,157 a A
Keterangan : Notasi huruf berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Dari Tabel 14 dapat diketahui bahwa masing-masing perlakuan
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya. Hubungan
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap kadar abu
permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Gambar 7. Dari Gambar 7 dapat dilihat
bahwa kadar abu permen jelly mengkudu akan semakin meningkat dengan
meningkatnya jumlah perbandingan sari buah mengkudu. Kadar abu permen jelly
mengkudu tertinggi diperoleh pada perlakuan P3 yaitu 1,157% dan yang terendah
Gambar 7. Hubungan perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap kadar abu permen jelly mengkudu (%)
Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa kadar abu permen jelly mengkudu
semakin tinggi dengan sari buah mengkudu yang semakin banyak. Menurut
Chetan (2011) kadar abu buah mengkudu 1,20% dari 100 g bagian buah
mengkudu yang dapat dimakan. Dalam buah durian mengandung7,4 mg kalsium,
44,0 mg fosfor, dan 175,0 mg zat besi (Direktorat Gizi Depkes RI, 1996). Dari
data tersebut menjelaskan bahwa kandungan mineral dan kandungan abu pada
buah mengkudu lebih banyak dibandingkan buah durian, sehingga semakin
banyak sari buah mengkudu yang digunakan akan menghasilkan kadar abu
permen jelly mengkudu yang semakin meningkat, hal ini terbukti bahwa
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian (P3) 80% : 20%
menghasilkan kadar abu tertinggi. Jika dilihat dari kadar abu bahan baku buah
mengkudu lebih tinggi yaitu 0,319% dibandingkan dengan kadar abu buah durian
yaitu 0,121% (Lampiran 10).
Perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian 0,596
0,739
1,157
Pengaruh jumlah gum arab terhadap kadar abu permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 2) dapat dilihat bahwa jumlah gum arab
memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar abu permen jelly
mengkudu yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh jumlah gum arab terhadap
kadar abu permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Uji LSR efek utama pengaruh jumlah gum arab terhadap kadar abu permen jelly mengkudu (%)
Jarak LSR Jumlah Rataan Notasi
0,05 gum arab (%) 0,05
- - C1 = 0,5 0,757 d
2 0,079 C2= 1,0 0,818 d
3 0,083 C3= 1,5 0,796 c
4 0,085 C4 = 2,0 0,857 b
5 0,087 C5 = 2,5 0,923 a
Keterangan : Notasi huruf berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Dari Tabel 15 dapat diketahui bahwa perlakuan C1 berbeda tidak nyata
dengan C2, dan berbeda nyata dengan C3, C4, dan C5. Perlakuan C2 berbeda nyata
dengan C3, C4, dan C5. Perlakuan C3 berbeda nyata dengan C4 dan C5. Perlakuan
C4 berbeda nyata dengan C5. Hubungan jumlah gum arab terhadap kadar abu
permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Gambar 8. Dari Gambar 8 dapat dilihat
bahwa kadar abu permen jelly mengkudu semakin meningkat dengan
bertambahnya jumlah gum arab. Kadar abu terendah permen jelly mengkudu
diperoleh pada perlakuan C1 yaitu 0,757% dan kadar abu permen jelly mengkudu
Gambar 8. Hubungan jumlah gum arab terhadap kadar abu permen jelly mengkudu (%)
Berdasarkan komposisi gizinya gum arab mengandung kalsium sebanyak
1117 mg, magnesium 292 mg, dan besi 2 mg dalam setiap 100 g gum arab (Rabah
dan Abdalla, 2012). Oleh karena itu gum arab mempengaruhi kadar abu pada
permen jelly mengkudu yang dihasilkan, sehingga semakin banyak jumlah gum
arab yang ditambahkan maka kadar abu meningkat.
Pengaruh interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap kadar abu permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 2) dapat dilihat bahwa interaksi antara
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab
memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar abu permen jelly mengkudu
yang dihasilkan. Hasil uji LSR interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu
Tabel 16. Uji LSR efek utama pengaruh interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap kadar abu permen jelly mengkudu (%)
Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi
Keterangan : Notasi huruf berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Dari Tabel 16 diketahui bahwa kadar abu tertinggi diperoleh pada interaksi
P3C5 yaitu sebesar 1,34% dan kadar abu terendah pada perlakuan P1C4 sebesar
0,54%. Hubungan interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari
buah durian dan jumlah gum arab terhadap kadar abu permen jelly mengkudu
dapat dilihat pada Gambar 9. Dari Gambar 9 dapat diketahui bahwa semakin
banyak perbandingan jumlah sari buah mengkudu dengan sari buah durian maka
kadar abu permen jelly mengkudu semakin meningkat, dan semakin banyak
Gambar 9. Hubungan interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap kadar abu permen jelly mengkudu (%)
mengkudu lebih tinggi yaitu 0,319% dibandingkan dengan kadar abu buah durian
yaitu 0,121%. Hal ini menunjukkan semakin banyak sari buah mengkudu maka
kadar abu permen jelly yang dihasilkan akan semakin banyak. Berdasarkan
komposisi gizinya gum arab mengandung kalsium sebanyak 1117 mg, magnesium
292 mg, dan besi 2 mg dalam setiap 100 g gum arab (Rabah dan Abdalla, 2012).
Oleh karena itu gum arab mempengaruhi kadar abu pada permen jelly mengkudu
Kadar Vitamin C
Pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap kadar vitamin C permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 3) dapat dilihat perbandingan sari buah
mengkudu dengan sari buah durian memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
(P<0,01) terhadap kadar vitamin C permen jelly mengkudu yang dihasilkan. Hasil
uji LSR pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian
terhadap kadar vitamin C permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap kadar vitamin C permen jelly mengkudu (mg/100 g bahan)
Jarak LSR Perbandingan Rataan Notasi
0,05 0,01 sari buah 0,05 0,01
- - - P1= 60%:40% 40,312 c C
2 4,679 6,478 P2= 70%:30% 54,377 ab AB
3 4,912 6,758 P3= 80%:20% 54,382 a A
Keterangan : Notasi huruf berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Dari Tabel 17 dapat diketahui bahwa perlakuan P1 berbeda sangat nyata
dengan P2 dan P3, perlakuan P2 berbeda tidak nyata dengan P3. Semakin banyak
jumlah sari buah mengkudu maka kadar vitamin C permen jelly mengkudu
semakin meningkat. Kadar vitamin C permen jelly mengkudu tertinggi diperoleh
pada perlakuan P3 yaitu 54,382 mg/100 g bahan dan yang terendah pada perlakuan
P1 yaitu 40,312 mg/100 g bahan. Hubungan perbandingan sari buah mengkudu
dengan sari buah durian terhadap kadar vitamin C permen jelly mengkudu dapat
Gambar 10. Hubungan perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap kadar vitamin C permen jelly mengkudu (mg/100 g bahan)
Dari Gambar 10 dapat diketahui bahwa semakin banyak jumlah sari buah
mengkudu maka kadar vitamin C pada permen jelly mengkudu yang dihasilkan
akan semakin tinggi hal itu dikarenakan kandungan vitamin C pada buah
mengkudu lebih banyak (Jones, 2000) yaitu sebanyak 175 mg dari 100 g buah
mengkudu sedangkan pada buah durian kandungan vitamin C sebesar 53 mg dari
100 g buah durian (Direktorat Gizi Depkes RI, 1996). Sehingga semakin banyak
sari buah mengkudu maka kandungan vitamin C pada permen jelly mengkudu
akan semakin tinggi. Jika dilihat dari kadar vitamin C mengkudu lebih tinggi yaitu
13,849 mg/100 g bahan sedangkan pada buah durian yaitu 8,771 mg/100 g bahan.
Pengaruh jumlah gum arab terhadap kadar vitamin C permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 3) dapat dilihat bahwa jumlah gum arab
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar vitamin C
permen jelly mengkudu yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh jumlah gum arab
terhadap kadar vitamin C permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Tabel 18. 0
Perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian 40,312
54,377 54,382
Tabel 18. Uji LSR efek utama pengaruh jumlah gum arab terhadap kadar vitamin C permen jelly mengkudu (mg/100 g bahan)
Jarak LSR Jumlah Rataan Notasi kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Dari Tabel 18 dapat diketahui bahwa perlakuan C1 berbeda tidak nyata
dengan C2, C3, C4, dan berbeda sangat nyata dengan C5. Perlakuan C2 berbeda
tidak nyata dengan C3, C4, dan berbeda sangat nyata dengan C5. Perlakuan C3
berbeda tidak nyata dengan C4 dan berbeda sangat nyata C5. Perlakuan C4 berbeda
sangat nyata dengan C5. Hubungan jumlah gum arab terhadap kadar vitamin C
permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Hubungan jumlah gum arab terhadap kadar vitamin C permen jelly mengkudu (mg/100 g bahan)
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa semakin
kemampuan gum arab membentuk lapisan, pengikat flavor, bahan pengental serta
pemantap emulsi (Hakim, 2012) sehingga dapat melindungi komponen asam
askorbat yang rentan terhadap oksidasi.
Pengaruh interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap kadar vitamin C permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 3) dapat dilihat bahwa interaksi antara
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar vitamin C
permen jelly mengkudu yang dihasilkan. Hasil uji LSR interaksi antara
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab
terhadap kadar vitamin C permen jelly dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Uji LSR efek utama pengaruh interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap kadar vitamin C permen jelly mengkudu (mg/100 g bahan)
Dari Tabel 19 dapat diketahui bahwa kadar vitamin C diperoleh pada
perlakuan P3C5 yaitu sebesar 79,118 mg/100 g bahan dan yang terendah pada
perlakuan P1C1 35,019 mg/100 g bahan. Hubungan interaksi antara perbandingan
sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap kadar
vitamin C permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Hubungan interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap kadar vitamin C permen jelly mengkudu (mg/100 g bahan)
Dari Gambar 12 dapat dilihat bahwa semakin banyak jumlah sari buah
mengkudu dan jumlah gum arab yang ditambahkan maka kandungan vitamin C
permen jelly mengkudu semakin meningkat. Hal ini dikarenakan kandungan
vitamin C pada buah mengkudu lebih tinggi dibandingkan pada buah durian.
Semakin banyak jumlah gum arab yang ditambahkan maka vitamin C permen
jelly mengkudu juga semakin meningkat, hal ini dikarenakan gum arab
mengandung protein yang terdiri dari asam amino dan gugus hidroksil yang
bersifat hidrofilik. Gugus hidrofilik inilah yang dapat membentuk ikatan hidrogen
menahannya dalam satu molekul. Sehingga vitamin C yang larut dalam air juga
ikut terikat (Winarno, 2002).
Total Padatan Terlarut
Pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap total padatan terlarut permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 4) dapat dilihat perbandingan sari buah
mengkudu dengan sari buah durian memberikan pengaruh berbeda tidak nyata
(P>0,05) terhadap total padatan terlarut permen jelly mengkudu yang dihasilkan,
sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.
Pengaruh jumlah gum arab terhadap total padatan terlarut permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 4) dapat dilihat bahwa penambahan
gum arab memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total
padatan terlarut permen jelly mengkudu yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh
jumlah gum arab terhadap total padatan terlarut permen jelly mengkudu dapat kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Dari Tabel 20 dapat diketahui bahwa perlakuan C1 berbeda tidak nyata
dengan C2, dan berbeda sangat nyata dengan C3, C4, dan C5. Perlakuan C2 berbeda
nyata dengan C4 dan berbeda sangat nyata dengan C5. Perlakuan C4 berbeda nyata
dengan C5. Hubungan jumlah gum arab terhadap total padatan terlarut dapat
dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Hubungan jumlah gum arab terhadap total padatan terlarut permen jelly mengkudu (ºBrix)
Dari Gambar 13 dapat dilihat bahwa semakin tinggi jumlah gum arab yang
ditambahkan maka jumlah total padatan terlarut akan semakin tinggi, hal ini
dikarenakan sifat gum arab yang mengikat air bebas sehingga bahan-bahan yang
terlarut dalam permen jelly mengkudu juga ikut terikat (Potter dan Hotckins,
1995).
Pengaruh interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap total padatan terlarut permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 4) dapat dilihat bahwa interaksi antara
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap total padatan terlarut
Total Asam
Pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap total asam permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 5) dapat dilihat perbandingan sari buah
mengkudu dengan sari buah durian memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
(P<0,01) terhadap total asam permen jelly mengkudu yang dihasilkan. Hasil uji
LSR pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian
terhadap total asam permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap total asam permen jelly mengkudu (%)
Jarak LSR Perbandingan Rataan Notasi
0,05 0,01 sari buah 0,05 0,01
- - - P1= 60%:40% 0,0465 c C
2 0,0060 0,0083 P2= 70%:30% 0,0663 b B
3 0,0063 0,0086 P3= 80%:20% 0,0778 a A
Keterangan : Notasi huruf berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Dari Tabel 21 dapat diketahui bahwa masing-masing perlakuan yang
berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya. Semakin banyak kandungan sari
buah mengkudu mengakibatkan total asam permen jelly mengkudu tertinggi
diperoleh pada perlakuan P3 yaitu 0,078% dan total asam permen jelly mengkudu
diperoleh pada perlakuan P1 yaitu sebesar 0,047%. Hubungan perbandingan sari
buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap total asam permen jelly
Gambar 14. Hubungan perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap total asam permen jelly mengkudu (%)
Dari Gambar 14 dapat dilihat bahwa semakin banyak sari buah mengkudu
maka total asam permen jelly mengkudu semakin meningkat. Hal ini dikarenakan
asam dominan pada buah mengkudu adalah asam sitrat sedangkan buah durian
adalah asam malat. Dimana berat molekul asam sitrat lebih tinggi dibandingkan
dengan asam malat. Dari hasil pengujian bahan baku (Lampiran 10) diperoleh
total asam buah mengkudu yaitu 0,079% sedangkan pada buah durian yaitu
0,002%.
Pengaruh jumlah gum arab terhadap total asam permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 5) dapat dilihat bahwa penambahan
gum arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap total asam
permen jelly mengkudu yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.
Pengaruh interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap total asam permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 5) dapat dilihat bahwa interaksi antara 0
Perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian 0,047
0,066
0,078
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap total asam permen
jelly mengkudu yang dihasilkan, sehinggauji LSR tidak dilanjutkan.
Nilai Skor Warna
Pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap nilai skor warna permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 6) dapat dilihat perbandingan sari buah
mengkudu dengan sari buah durian memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
(P<0,01) terhadap nilai skor warna permen jelly mengkudu yang dihasilkan. Hasil
uji LSR pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian
terhadap nilai skor warna permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap nilai skor warna permen jelly mengkudu
Jarak LSR Perbandingan Rataan Notasi
0,05 0,01 sari buah 0,05 0,01
- - - P1= 60%:40% 3,568 a A
2 0,261 0,361 P2= 70%:30% 2,452 b B
3 0,274 0,376 P3= 80%:20% 2,372 b B
Keterangan : Notasi huruf berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Dari Tabel 22 dapat diketahui bahwa perlakuan P1 berbeda sangat nyata
dengan P2 dan P3. Perlakuan P2 berbeda tidak nyata dengan perlakuan P3.
Perlakuan P1 nilai skor warna permen jelly mengkudu adalah skor yang tertinggi
yaitu 3,568 yaitu bening hingga sangat bening. Skor warna terendah diperoleh
pada perlakuan P3 dengan skor 2,372 yaitu agak bening. Hubungan perbandingan
sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap nilai skor warna permen
Gambar 15. Hubungan perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap nilai skor warna permen jelly mengkudu
Dari Gambar 15 dapat diketahui bahwa semakin banyak sari buah
mengkudu maka nilai skor warna semakin menurun. Hal ini dikarenakan
kandungan fenol pada buah mengkudu mengakibatkan terjadinya pencoklatan
secara enzimatis dengan enzim fenolase yang juga terkandung pada buah-buahan
terutama pada buah mengkudu yang mengakibatkan warna dari permen jelly
mengkudu menjadi lebih keruh atau tidak bening. Menurut Rahmawati (2009)
dengan adanya kandungan fenol pada buah mengkudu mengakibatkan terjadinya
pencoklatan karena reaksi fenol dengan enzim fenolase yang ada pada bahan.
Pengaruh jumlah gum arab terhadap nilai skor warna permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 6) dapat dilihat bahwa penambahan
gum arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai skor
warna permen jelly mengkudu yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak
Perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian 3,568
2,452 2,372
Pengaruh interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap nilai skor warna permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 6) dapat dilihat bahwa interaksi antara
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai skor warna
permen jelly mengkudu yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.
Nilai Skor Rasa
Pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap nilai skor rasa permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 7) dapat dilihat perbandingan sari buah
mengkudu dengan sari buah durian memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
(P<0,01) terhadap nilai skor rasa permen jelly mengkudu yang dihasilkan. Hasil
uji LSR pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian
terhadap nilai skor rasa permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap nilai skor rasa permen jelly mengkudu
Jarak LSR Perbandingan Rataan Notasi
0,05 0,01 sari buah 0,05 0,01
- - - P1= 60%:40% 3,104 a A
2 0,257 0,355 P2= 70%:30% 2,700 b B
3 0,269 0,371 P3= 80%:20% 2,672 b B
Keterangan : Notasi huruf berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Dari Tabel 23 dapat diketahui bahwa perlakuan P1 berbeda sangat nyata
dengan P2 dan P3. Perlakuan P2 berbeda tidak nyata dengan P3. Hubungan
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dengan nilai skor rasa
Gambar 16. Hubungan perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap nilai skor rasa permen jelly mengkudu
Dari Gambar 16 dapat dilihat bahwa semakin banyak sari buah mengkudu
maka rasa yang dihasilkan semakin tidak manis dan tidak disukai panelis. Hal ini
dikarenakan pada buah durian pada perlakuan P1 lebih banyak dibandingkan
dengan perlakuan sebelumnya. Karena durian memiliki rasa yang lebih manis dan
lezat yang banyak digemari oleh konsumen (UNAIR, 2013) sedangkan buah
mengkudu tidak disukai para panelis hal ini dikarenakan rasa dari buah mengkudu
pahit dan aroma yang bau tidak disukai oleh konsumen.
Pengaruh jumlah gum arab terhadap nilai skor rasa permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 7) dapat dilihat bahwa penambahan
gum arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai skor
rasa permen jelly mengkudu yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan. 0.0
Perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian 3,10
2,70 2,67
Pengaruh interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap nilai skor rasa permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 7) dapat dilihat bahwa interaksi antara
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai skor rasa
permen jelly mengkudu yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.
Nilai Skor Tekstur
Pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap nilai skor tekstur permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 8) dapat dilihat bahwa perbandingan
sari buah mengkudu dengan sari buah durian memberikan pengaruh berbeda tidak
nyata (P>0,05) terhadap nilai skor tekstur permen jelly mengkudu yang
dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.
Pengaruh jumlah gum arab terhadap nilai skor tekstur permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 8) dapat dilihat jumlah gum arab yang
ditambahkan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai
skor tekstur permen jelly mengkudu yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh
jumlah gum arab terhadap nilai skor tekstur permen jelly mengkudu dapat dilihat
Tabel 24. Uji LSR efek utama pengaruh jumlah gum arab terhadap nilai skor kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Dari Tabel 24 dapat diketahui bahwa perlakuan C1 berbeda tidak nyata
dengan C2, C3, dan C4,dan berbeda sangat nyata dengan C5. Perlakuan C2 berbeda
tidak nyata dengan C3, dan C4, dan berbeda sangat nyata dengan C5. Perlakuan. C3
berbeda tidak nyata dengan C4, dan berbeda sangat nyata dengan C5. Perlakuan
C4 berbeda sangat nyata dengan C5. Hubungan jumlah gum arab terhadap nilai
skor tekstur permen jelly mengkudu dapat dilihat pada Gambar 17.
Dari Gambar 17 menunjukkan bahwa semakin besar jumlah gum arab
yang ditambahkan maka tekstur dari permen jelly mengkudu yang dihasilkan
semakin kenyal, hal ini dikarenakan gum arab mempunyai kemampuan untuk
dapat membentuk gel sehingga menyebabkan air bebas yang terdapat pada
permen jelly mengkudu terperangkap didalamnya. Gum arab mengandung protein
yang terdiri dari asam amino dan gugus hidroksil yang bersifat hidrofilik. Gugus
hidrofilik inilah yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan satu atau lebih
molekul air, sehingga mampu menyerap air dan menahannya dalam satu molekul.
Sehingga terbentuk suatu cairan atau koloid yang kental dengan struktur gel
(Winarno, 2002).
Pengaruh interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap nilai skor tekstur permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 8) dapat dilihat bahwa interaksi antara
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai skor tekstur
permen jelly mengkudu yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.
Nilai Skor Aroma
Pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap nilai skor aroma permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 9) dapat dilihat perbandingan sari buah
mengkudu dengan sari buah durian memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
(P<0,01) terhadap nilai skor aroma permen jelly mengkudu yang dihasilkan. Hasil
uji LSR pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian
Tabel 25. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap nilai skor aroma permen jelly mengkudu
Jarak LSR Perbandingan Rataan Notasi
0,05 0,01 sari buah 0,05 0,01 kecil) dan berbeda sangat nyata pada tara 1% (huruf besar) menurut uji LSR
Dari Tabel 25 dapat diketahui bahwa perlakuan P1 berbeda sangat nyata
dengan P2 dan P3. Perlakuan P2 berbeda nyata dengan P3. Hubungan pengaruh
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap nilai skor
aroma dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Hubungan perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian terhadap nilai skor aroma permen jelly mengkudu
Dari Gambar 18 dapat dilihat bahwa aroma yang disukai panelis adalah
yang mempunyai aroma durian, karena pada buah mengkudu mengandung asam
kaproat, asam kaprilat, dan asam kaprat yang merupakan asam lemak yang
Perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian 3,421
2,925
2,725
Sehingga dengan penambahan sari durian terbanyak pada perlakuan P1 (60% :
40%) mengurangi aroma mengkudu yang tidak disukai panelis.
Pengaruh jumlah gum arab terhadap nilai skor aroma permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 9) dapat dilihat bahwa penambahan
jumlah gum arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap
nilai skor aroma permen jelly mengkudu yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak
dilanjutkan.
Pengaruh interaksi antara perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap nilai skor aroma permen jelly mengkudu
Dari daftar sidik ragam (Lampiran 9) dapat dilihat bahwa interaksi antara
perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan jumlah gum arab
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai skor aroma
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh perbandingan sari buah mengkudu dengan
sari buah durian dan jumlah gum arab terhadap parameter yang diamati dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perbandingan sari buah mengkudu dan sari buah durian memberikan
pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air, kadar abu, kadar
vitamin C, total asam, nilai skor warna, nilai skor rasa, dan nilai skor aroma.
2. Jumlah gum arab memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01)
terhadap kadar air, kadar vitamin C, total padatan terlarut, nilai skor tekstur
dan berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar abu.
3. Interaksi perbandingan sari buah mengkudu dengan sari buah durian dan
jumlah gum arab memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01)
terhadap parameter kadar vitamin C, dan memberikan pengaruh berbeda
nyata (P<0,05) pada parameter kadar air dan kadar abu.
Saran
Permen jelly mengkudu dengan mutu terbaik yang sesuai dengan SNI
diperoleh pada interaksi perlakuan P1C1 yaitu perbandingan sari buah mengkudu
dengan sari buah durian sebesar 60%:40% (P1) dan jumlah gum arab 0,5% (C1).
Pemilihan perlakuan tersebut berdasarkan parameter kadar air dan kadar abu yang
terendah sesuai dengan standar mutu permen jelly mengkudu, dan juga untuk
TINJAUAN PUSTAKA
Mengkudu
Morinda citrifolia L mempunyai nama daerah: eodu, mengkudu,
bengkudu, (Sumatera); kudu, cengkudu, kemudu, pace (Jawa); wangkudu,
manakudu, bakulu (Nusa Tenggara); dan di Kalimantan dikenal dengan nama
mangkudu, wangkudu, dan labanan (Wijayakusuma dan Dalimartha, 1995).
Tanaman mengkudu dapat berbuah sepanjang tahun. Ukuran dan bentuk buahnya
bervariasi, pada umumnya mengandung banyak biji, dalam satu buah terdapat
>300 biji, namun ada juga tipe mengkudu yang memiliki sedikit biji. Bijinya
dibungkus oleh suatu lapisan atau kantong biji, sehingga daya simpannya lama
dan daya tumbuhnya tinggi. Dengan demikian, perbanyakan mengkudu dengan
biji sangat mudah dilakukan (Djauhariya, dkk., 2006).
Tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m.
Tinggi pohon mengkudu mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna
putih. Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau
mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan
bintik - bintik hitam. Secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan buah
mengkudu sebagai sayur dan rujak. Daunnya juga digunakan sebagai salah satu
bahan nicah peugaga yang sering muncul sebagai menu wajib buka puasa, karena
itu, mengkudu sering ditanam di dekat rumah di daerah pedesaan Aceh. Selain itu
mengkudu juga sering digunakan sebagai bahan obat-obatan (Wikipedia1, 2010)
Tanaman mengkudu memiliki batang berkayu, bulat, kulit kasar,
panjang daun 10-40 cm. Bunga mengkudu merupakan bunga majemuk, bentuk
bongkol, bertangkai, benang sari 5. Buahnya berbentuk bongkol, permukaan buah
tidak teratur, berdaging, panjang buah 5-10 cm, berwarna hijau kekuningan
(Syamsul dan Hutapea,1991).
Komposisi Kimia Buah Mengkudu
Buah mengkudu mengandung skopoletin, rutin, polisakarida, asam
askorbat, β-karoten, 1-arginin, proxironin, dan proxeroninase, iridoid, asperolusid,
iridoid antrakinon, asam lemak, kalsium, vitamin B, asam amino, glikosida, dan
juga glukosa. Selain itu juga mengandung senyawa-senyawa seperti, morindon,
rubiadin, dan flavonoid (Bangun dan Sarwono, 2002).
Senyawa aktif mengkudu, antara lain flavonoid, xeronin, skopoletin,
senyawa terpen, vitamin C dan selenium didapat dari proses ekstraksi yang
menggunakan bahan pelarut tertentu seperti etanol (Tensiska, dkk., 2003).
Perbandingan pelarut dengan bahan yang akan diekstrak (buah mengkudu) sangat
mempengaruhi jumlah dan jenis senyawa aktif yang akan dihasilkan.
Salah satu alkaloid penting yang terdapat di dalam buah mengkudu adalah
xeronin. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronin, tapi banyak
mengandung bahan pembentuk (prekursor) xeronin dalam jumlah besar.
Proxeronin adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya. Xeronin
diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif (enzim
yang belum aktif), mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif
(Wikipedia1, 2010).
Asam askorbat yang ada di dalam buah mengkudu adalah sumber
menetralisir radikal bebas (partikel-partikel berbahaya yang terbentuk sebagai
hasil sampingan proses metabolisme yang dapat merusak materi genetik dan
merusak sistem kekebalan tubuh), asam kaproat, asam kaprilat, dan asam kaprat
termasuk golongan asam lemak, asam kaproat dan asam kaprat inilah yang
menyebabkan bau busuk yang tajam pada buah mengkudu (Waha, 2011).
Komposisi kimia 100 g bagian mengkudu yang dapat dimakan dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia mengkudu per 100 g bagian yang dapat dimakan
Komposisi kimia Jumlah (%)
Air 89,10
Protein 2,90
Lemak 0,60
Karbohidrat 2,20
Serat 3,00
Abu 1,20
Lain-lain 1,00
Sumber: Chetan (2011)
Manfaat Mengkudu
Tanaman mengkudu terutama buahnya memiliki banyak kegunaan antara
lain, untuk obat tekanan darah tinggi, beri-beri, melancarkan kencing, radang
ginjal, radang empedu, radang usus, disentri, sembelit, nyeri limpa, limpa
bengkak, sakit lever, liur berdarah, kencing manis (diabetes melitus), cacingan,
cacar air, kegemukan (obesitas), sakit pinggang (lumbago), sakit perut (kolik), dan
perut mulas karena masuk angin, kulit kaki terasa kasar (pelembut kulit),
menghilangkan ketombe, antiseptik, peluruh haid (emenagog), dan pembersih
darah. Air perasan buah masak yang diparut digunakan untuk kumur-kumur
(gargle) pada difteri atau radang amandel. Godogan buah, kulit batang atau akar