• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identitas Diri Remaja yang Mempunyai Orang Tua Tunggal (Ibu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identitas Diri Remaja yang Mempunyai Orang Tua Tunggal (Ibu)"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BIODATA Data Pribadi

Nama : Immanuel Rahmat Nainggolan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat,Tanggal Kelahiran : Jakarta, 12 Februari 1993

Umur : 23 Tahun

Status Marital : Mahasiswa

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Jln Marakas III No. 6 Padang Bulan Kelurahan Titi Rantai

Kecamatan Medan Baru Medan

Kode Pos : 20156

No Telepon : 081296544456

Email : Immanuel_mathan@yahoo.com

Pendidikan

1998-2004 : Sekolah Dasar Negeri Adhyaksa, Jambi

2004-2007 : Sekolah Menengah Pertama Swasta Yos Sudarso, Kepulauan Riau

2008-2011 : Sekolah Menengah Atas Swasta PSKD 3, Jakarta 2011-sekarang : Universitas Sumatera Utara

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar. (2015). Perspektif Ilmu Politik. Jakarta: Rajawali Pers.

Bungin, Burhan. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Cangara, Hafied. (2009). Komunikasi Politik: Konsep, Teori Dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers.

Dedy Mulyana, Dedy. (2014). Komunikasi politik: Membedah Visi Dan Gaya Komunikasi Praktisi Politik. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Eriyanto. (2001). Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS.

Hakim, Nur Syerif. (2015). Dunia Komunikasi Dan Gadget: Evolusi Alat Komunikasi, Menjelajah Jarak Dengan Gadget. Jakarta: Lestari Buana Murni. Ida, Rachmah. (2014). Metode Penelitian: Studi Media Dan Kajian Budaya.

Jakarta: Prenada Media Group.

Jorgensen, Marianne & Philips. (2007). Analisis Wacana Teori & Metode. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Kaid, Lynda Lee. (2015). Handbook Penelitian Komunikasi Politik. Bandung: Nusa Media.

M. Z Hollyson, Rahmat & Sri Sundari. (2015). Pilkada: Penuh Euphoria Miskin Makna. Jakarta: Lestari Buana Murni.

MADCOM. (2008). Panduan Menggunakan Internet Untuk Pemula. Yogyakarta: ANDI.

. (2015). Mudah Menggunakan Internet Untuk Pemula. Yogyakarta: ANDI.

Mulyana. (2005). Kajian Wacana, Teori, Metode, Dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Nimmo, Dan. (2006).Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(4)

Vivian, Zhon. (2008). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT Peniada Media Group.

(5)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN

Metode penelitian bisa didefenisikan sebagai metode yang digunakan untuk menyingkap dan memecahkan masalah yang ingin diteliti secara mendetail meliputi variabel penelitian, desain riset yang digunakan, teknik pengumpulan dan analisis data, penafsiran hingga penyipulan data (Sarwono: 2006). Metode penelitian yang dilakukan harus bersifat rasional (terjangkau akal),empiris (bisa diamati indra manusia), dan sistematis (menggunakan tahapantertentu yang bersifat logis). Oleh karena itu keabsahan suatu penelitianditentukan dari metode penelitian.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hal tersebut didasari oleh penggunaan data bahasa berupa teks di media massa yang dianalisis secara kualitatif. Metode kualitatif memandang realitas sebagai sesuatu yang berdimensi banyak, suatu kesatuan yang utuh, serta berubah-ubah, karena itu pula rancangan penelitian tidak disusun secara rinci dan pasti sebelum penelitian dimulai.

Keberpihakan peneliti dan posisi peneliti atas suatu masalah sangat menentukan bagaimana data/teks ditafsirkan (Eriyanto 2001: 59). Peneliti juga layaknya aktivis yang mempunyai komitmen terhadap nilai-nilai tertentu yang harus diperjuangkan. Posisi tersebut sangat berpengaruh terhadap apa yang ingin dicapai lewat penelitian.

(6)

bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan untuk mendominasi kelompok lainnya

Cara penelitian wacana yang bertitik tolak pada paradigma kritis didasarkan pada penafsiran peneliti pada teks (Eriyanto, 2001: 61). Dengan berangkat melalui pemikiran tersebut, peneliti dapat memasuki penelitian dalam dengan menyelaminya melalui teks dan menyingkap makna yang ada dibaliknya. Oleh sebab itu, unsur subjektivitas peneliti mungkin tidak dapat dihindari. Pengalaman, latar belakang pendidikan, budaya, politik dan keberpihakan peneliti akan mempengaruhi hasil interpretasi.

Penelitian kualitatif dengan metode analisis wacana kritis dengan model A. Van Djik digunakan untuk membongkar isi pesan yang terdapat di dalam Grup Anak Medan Pendukung Dzulmi Eldin di Facebook, yang memuat berita-berita mengenai sang Walikota dan Wakil Walikota di kota Medan. Diharapkan dengan menggunakan metode ini akan memperoleh suatu hasil atau pemahaman terhadap berbagai isi pesan komunikasi yang ditulis oleh media massa atau sang narasumber secara obyektif, sistematis, dan relevan secarasosiologis.

3.2 OBJEK PENELITIAN

Objek yang diteliti adalah berita yang di-posting oleh orang-orang yang berada di grup tersebut. Berita-berita tersebut diambil oleh wartawan atau pihak media yang terkait. Objek penelitian adalah seluruh kiriman anggota grup yang mengikutinya dan akan dianalisis menggunakan analisis isi serta analisis wacana A. Van Djik. Objek penelitian itu sendiri memiliki beberapa kriteria, yaitu posting-an berhubungan dengan Dzulmi Eidin dan Akhyar Nasution dalam kegiatan di dalam Kota Medan. Data yang dikumpulkan adalah seluruh kiriman yang sesuai dengan tema yang disebutkan mulai dari tanggal1 Januari 2015 sampai tanggal 31 Juni 2015 yang berjumlah 22 postingan.

3.3 SUBJEK PENELITIAN

(7)

Konteks Sosial Kognisi Sosial

Anak Medan Pendukung Dzulmi Eldin sebagai subjek. Jumlah anggota yang terdaftar hingga 1 Oktober 2015 sudah mencapai 12.170 orang.

3.4 KERANGKA ANALISIS

Gambar 3.1Analisis Wacana Kritis Van Dijk

Tabel 3.1. Keterangan Analisis Wacana Kritis Van Dijk

3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Di sini peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik observasi.Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan (Basuki, 2006). Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secaraakurat,

No. Dimensi Analisis Data

1. Teks 1. Kesesuaian berita dengan tema yang dibahas 2. Bersifat objektif

2. Kognisi Sosial 1. Makna yang terdapat dalam pemberitaan tersebut 2. Berisi pendapat ataupun kritik mengenai berita

yang dibahas

3. Konteks Sosial 1. Keterlibatan masyarakat Kota Medan di dalam pemberitaaan

2. Adanya kekuasaan yang terjadi saat pemberitaan berlangsung

(8)

mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Peneliti mengumpulkan data berupa teks yang disampaikan oleh para anggota Grup Anak Medan Pendukung Dzulmi Eldin. Data dikumpulkan dengan menggunakan fasilitas “search” yang bisa menemukan seluruh kiriman yang pernah dibuat oleh anggota lewat kata kunci atau yang relevan dengan tema. Data yang dikumpulkan adalah kiriman yang diunggah sejak tanggal 1 September 2015 sampai tanggal 30 Oktober 2015.

3.6 TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data menunjukkan kegiatan penyederhanaan data ke dalam susunan tertentu yang telah dibaca dan diinterpretasikan. Penelitian ini menganalisis teks pada Berita Dukungan Dzulmi Eldin Dan Akhyar Nasution di Grup Facebook dengan menggunakan Analisis Wacana. Sebelumnya teks akan dijabarkan terlebih dahulu dalam sebuah tabel, kemudian dianalisis dengan kerangka analisis wacana Teun A. Van Dijk, untuk kemudian data disedehanakan lagi ke dalam tabel.

Tabel 3.2 Struktur Wacana Van Dijk

Struktur Wacana Hal Yang Diamati Elemen

Struktur Makro Tematik

Tema atau topik yang dikedepankan dalam suatu berita

Topik

Superstruktural Skematik

Bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks berita utuh

Skema

Struktur Mikro Semantik

Makna yang ingin ditekankan dalam teks berita. Misalnya

Latar, detil, maksud, praanggapan,

(9)

dengan memberi detil pada satu sisi atau membuat eksplisit dan mengurangi detil sisi lain

Sintaksis

Bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih

Bentukkalimat, koherensi, kata ganti

Stilistik

Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita

Leksikon

Retoris

Bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan

(10)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab keempat ini akan dipaparkan analisis data dan juga temuan penelitian serta pembahasannya. Analisis data dan temuan penelitian akan dipaparkan secara berbeda dalam subbab yang berbeda dengan bagian pembahasan. Analisis data dan temuan penelitian akan menggunakan teori-teori yang telah dikemukakan pada kajian pustaka, yaitu teori analisis wacana Teun A.Van Dijk. Peneliti mengambil pemberitaan yang di post dalam akun facebook grup pendukung pasangan calon walikota dan wakil walikota Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution. Setelah ditentukan peneliti mengambil rentang waktu pemberitaan antara Agustus sampai Oktober, maka terdapat 9 unit analisis yang akan dikaji secara mendalam dengan analisis wacana.

Teks berita pada dasarnya merupakan upaya untuk merekonstruksi kejadian, peristiwa, atau pun realitas untuk disajikan kepada khalayak. Proses rekonstruksi tersebut tidak semata-mata terjadi begitu saja, tetapi karena adanya berbagai kepentingan kalangan terkait. Berita yang disampaikan kepada masyarakat telah melalui berbagai proses perundingan yang panjang dan melibatkan banyak pihak didalamnya. Mulai dari wartawan, institusi media dimana wartawan tersebut bekerja, hingga lingkungan eksternal media tersebut pun mengambil peran dalam sebuah realitas yang disampaikan melalui sebuah teks.

Analisis terhadap isi media yang menggunakan metode analisis wacana kritis membuka tabir baru untuk mengungkap secara rinci dan menyeluruh sebuah teks berita. Dalam bab ini, dengan menggunakan analisis wacana Van Dijk, akan ditilik secara mendalam wacana yang dimuat di akun facebook pendukung Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution.

(11)

Eidin dan Akhyar Nasution. Tidak hanya itu, selama beberapa waktu peneliti juga fokus mengenai hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang kedua pasangan tersebut. Seperti pengalaman Dzulmi Eidin yang pernah menjadi wakil walikota bersama dengan pasangannya, Rahudman Harahap sejak tanggal 26 Juli 2010.

Setelah itu, kemudian peneliti mengumpulkan berita mengenai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Medan dengan nomor urut 1 ini yang lolos dalam pilkada tahun ini. Pada Halaman Grup Facebook, pemberitaan mengenai pasangan Dzulmi Eidin-Akhyar Nasution yang dimulai dari tanggal 24 Agustus 2015 yaitu waktu yang telah ditetapkan oleh KPU bahwa pasangan ini lolos maju di Pilkada Medan, sampai 24 Oktober 2015 yang merupakan masa kampanye yang masih berlangsung, semuanya berjumlah delapan berita. Berita-berita yang dipilih adalah berita yang di dalamnya merupakan pasangan tersebut dan kegiatannya selama proses kampanye berlangsung dan bukan merupakan opini. Melainkan hasil liputan wartawan beberapa media yang telah disusun sedemikian rupa menjadi sebuah berita. Selanjutnya 9 berita tersebut akan peneliti bahas satu per satu berdasarkan perangkat unit analisis wacana kritis versi Teun A. Van Djik.

4.2. Analisis Wacana Berita Dukungan Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook.

08/10/2015

4.2.1. Berita Pertama: Eldin-Akhyar Perluas Lapangan Pekerjaan, Investor Pakai Tenaga Kerja Lokal

PILKADAMEDAN.COM- Pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menjadi rebutan kaum ibu-ibu di Kelurahan Belawan Bahagia, Medan Belawan. Pasangan nomor urut satu diperebutkan lantaran kaum ibu ingin membeberkan harapannya tentang lapangan pekerjaan, pendidikan dan perbaikan infrastruktur.

(12)

Dari tiga pertemuan dengan masyarakat, pendidikan gratis, fasilitas kesehatan serta infrastruktur rusak menjadi satu hal yang diharapkan masyarakat.

Guna menyahuti harapan yang disampaikan masyarakat, Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menyapa langsung masyarakat di Jalan Bawal. Begitu sampai di jalan tersebut, pasangan yang diusung 7 partai itu menyapa warga.

“Bagaimana kabarnya, Bu? Baik-baik semuanya, kan?” tanya Eldin, saat tiba di lokasi.

“Foto dulu kita, Bang. Biar ada foto kami dengan Abang,” ujar seorang ibu rumah tangga, sembari menarik tangan H.T Dzulmi Eldin. Suasana pun riuh, lantaran ibu-ibu lainnya berebut salaman dan minta foto bersama.

Ibu-ibu warga Jalan Bawal, Kelurahan Belawan Bahagia itu bersama ratusan warga lainnya memang sudah menanti kedatangan Eldin. Mereka sudah mendapat kabar Calon Wali Kota Medan No 1 bersama calon wakilnya, Akhyar Nasution. Pasangan yang mengusung jargon “Medan Rumah Kita” ini menjadi “barang” rebutan ibu-ibu. Ditarik kesana-kemari untuk berfoto. Beberapa tokoh masyarakat setempat akhirnya turun tangan menghentikan aksi ibu-ibu tersebut. Sebab, dalam kunjungan kali ini Eldin dan Akhyar ingin mendapat kesempatan berdialog langsung dengan masyarakat, yang umumnya berprofesi sebagai nelayan.

Pendidikan dan lapangan pekerjaan menjadi keluhan yang cukup banyak mereka sampaikan kepada Pasangan BENAR (Bang Eldin-Akhyar). Bukan untuk mereka, melainkan anak-anaknya yang kebanyakan sudah tamat SMU.

“Kalau bisa lapangan pekerjaan diperbanyak di sini. Banyak kali anak-anak kami yang belum bekerja. Anak saya sudah dua orang yang tamat SMK, tapi belum juga dapat kerja,” ujar Fatma.

(13)

“Insya Allah, soal lapangan pekerjaan akan segera ada jalan keluarnya. Di Kawasan Utara Medan ini nantinya akan terjadi banyak perubahan. Industri dan usaha-usaha perdagangan serta jasa akan tumbuh pesat di sini. Kemudian, proses pembangunan sarana maupun prasarana nantinya juga akan menyerap banyak tenaga kerja. Insya Allah kalau mendapatkan amanah menjadi Wali Kota Medan hingga lima tahun ke depan, saya akan minta investor untuk mengutamakan tenaga kerja lokal,” ujar Eldin disambut tepuk tangan.

Mengenai masalah pendidikan, pada kesempatan kali ini Eldin dan Akhyar tak hanya mendapat masukan secara lisan, melainkan juga fakta-fakta langsung. Ketika berkeliling menyapa satu-persatu warga yang sedan sibuk dengan aktivitas kesehariannya, pasangan pemimpin ini mendapati seorang anak putus sekolah, lantaran keterbatasan biaya.

“Ini kok tidak sekolah? Harusnya kan masih di sekolah kalau jam segini,” ujar Eldin kepada seorang remaja bernama Dodi, yang sedang duduk di depan rumah bersama ibunya.

Farida Hanum, ibunya Dodi, serta merta mengeluh bahwa dua anaknya tidak bisa melanjutkan sekolah karena ketiadaan dana. “Gak ada biaya, Pak. Mestinya sudah kelas dua SMA dia ini, tapi cuma sampai tamat SD dia sekolahnya,” kata Farida. Eldin tercenung. Kemudian, dia bertanya langsung pada Dodi, “Kamu masih mau sekolah?” Dodi mengangguk, seraya berkata pelan, “Masih, Pak. Saya mau lanjut sekolah.”

Eldin kemudian menjelaskan, Dodi bisa melanjutkan sekolahnya dengan program kejar Paket B dan C. Bukan cuma itu, Eldin juga menyatakan kesediaan membantu Dodi dan adiknya, Dimas, untuk proses belajar tersebut.

(14)

perhatian lebih ke depannya, kalau Pak Eldin menjadi wali kota,” ungkapnya. (bal/ril)

TABEL 4.1 Analisis Wacana Berita Pertama: Dukungan Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook.

Hal Yang Diamati

Element Keterangan

Tematik Topik Pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menjadi rebutan kaum ibu-ibu di Kelurahan Belawan Bahagia, Medan Belawan. Pasangan nomor urut satu diperebutkan lantaran kaum ibu ingin membeberkan harapannya tentang lapangan pekerjaan, pendidikan dan perbaikan infrastruktur.

Skematik Story Rabu (7/10), Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution bertemu masyarakat di Kelurahan Belawan Bahagia, mulai penjemuran ikan asin hingga ke pengusaha tambak ikan. Dari tiga pertemuan dengan masyarakat, pendidikan gratis, fasilitas kesehatan serta infrastruktur rusak menjadi satu hal yang diharapkan masyarakat.

Latar Guna menyahuti harapan yang

(15)

Eldin-Semantik Akhyar Nasution menyapa langsung masyarakat di Jalan Bawal. Begitu sampai di jalan tersebut, pasangan yang diusung 7 partai itu menyapa warga.

Detil Ibu-ibu warga Jalan Bawal, Kelurahan Belawan Bahagia itu bersama ratusan warga lainnya memang sudah menanti kedatangan Eldin. Mereka sudah mendapat kabar Calon Wali Kota Medan No 1 bersama calon wakilnya, Akhyar Nasution.

Sebab, dalam kunjungan kali ini Eldin dan Akhyar ingin mendapat kesempatan berdialog langsung dengan masyarakat, yang umumnya berprofesi sebagai nelayan.

Maksud Pendidikan dan lapangan pekerjaan menjadi keluhan yang cukup banyak mereka sampaikan kepada Pasangan BENAR (Bang Eldin-Akhyar). Bukan untuk mereka, melainkan anak-anaknya yang kebanyakan sudah tamat SMU.

(16)

generasi muda.

Insya Allah, soal lapangan pekerjaan akan segera ada jalan keluarnya. Di Kawasan Utara Medan ini nantinya akan terjadi banyak perubahan. Industri dan usaha-usaha perdagangan serta jasa akan tumbuh pesat di sini. Kemudian, proses pembangunan sarana maupun prasarana nantinya juga akan menyerap banyak tenaga kerja. Insya Allah kalau mendapatkan amanah menjadi Wali Kota Medan hingga lima tahun ke depan, saya akan minta investor untuk mengutamakan tenaga kerja lokal,” ujar Eldin disambut tepuk tangan.

Eldin kemudian menjelaskan, Dodi bisa melanjutkan sekolahnya dengan program kejar Paket B dan C. Bukan cuma itu, Eldin juga menyatakan kesediaan membantu Dodi dan adiknya, Dimas, untuk proses belajar tersebut.

Sintaksis Koherensi Kondisional

(17)

Retoris Metafora Pasangan yang mengusung jargon “Medan Rumah Kita” ini menjadi “barang” rebutan ibu-ibu. Ditarik kesana-kemari untuk berfoto.

Secara tematik, wacana ini menceritakan Pasangan Dzulmi Eidin dan Akhyar Nasution yang berkunjung ke Kelurahan Belawan Bahagia Medan Belawan untuk menyampaikan solusi atas 3 faktor yang melanda warga sekitar, yaitu lapangan pekerjaan, pendidikan dan infrastruktur

Analisis Berita Pertama

Story dalam wacana ini diawali oleh kunjungan Dzulmi Eidin dan Akhyar Nasution ke masyarakat Kelurahan Belawan Bahagia, Medan Belawan yang dominan mata pencahariannya adalah sebagai nelayan. Setelah itu, Pasangan BENAR ini menberikan pemecahan masalah atas yang terjadi di daerah tersebut.

Detil yang digunakan untuk mendukung wacana ini adalah antusias warga di Jalan Bawal, Kelurahan Belawan Bahagia atas kedatangan Calon Walikota dan Wakil Walikota dengan No. Urut 1 ini ke daerah mereka beserta untuk menyalurkan aspirasi mereka. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat berikut:

Ibu-ibu warga Jalan Bawal, Kelurahan Belawan Bahagia itu bersama ratusan warga lainnya memang sudah menanti kedatangan Eldin. Mereka sudah mendapat kabar Calon Wali Kota Medan No 1 bersama calon wakilnya, Akhyar Nasution.

(18)

masyarakat setempat akhirnya turun tangan menghentikan aksi ibu-ibu tersebut. Sebab, dalam kunjungan kali ini Eldin dan Akhyar ingin mendapat kesempatan berdialog langsung dengan masyarakat, yang umumnya berprofesi sebagai nelayan.

Dalam paragraf ini dapat kita lihat, bahwa warga setempat berbondong-bondong untuk menemui Pasangan Dzulmi Eidin dan Akhyar Nasution sambil berfoto bersama. Hal ini mungkin dikarenakan jarang sekali tokoh-tokoh yang datang berkunjung ke daerah mereka sehingga tidak heran warga di sana heboh dengan Kedatangan pasangan Walikota dan Wakil Walikota nomor 1 ini.

Setelah bertemu dengan warga di Jalan Bawal, Kelurahan Belawan Bahagia, Pasangan BENAR ini akhirnya berdialog dengan warga setempat atas masalah yang menimpa daerah. Faktor yang paling banyak dikeluhkan oleh para nelawan tersebut adalah Pendidikan dan Lapangan Pekerjaan, seperti dalam kalimat berikut:

Pendidikan dan lapangan pekerjaan menjadi keluhan yang cukup banyak mereka sampaikan kepada Pasangan BENAR (Bang Eldin-Akhyar). Bukan untuk mereka, melainkan anak-anaknya yang kebanyakan sudah tamat SMU.

(19)

Eldin kemudian menjelaskan, program percepatan pembangunan Kawasan Utara Medan – yang ia canangkan untuk lima tahun ke depan- salah satu tujuannya adalah membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda.

Insya Allah, soal lapangan pekerjaan akan segera ada jalan keluarnya. Di Kawasan Utara Medan ini nantinya akan terjadi banyak perubahan. Industri dan usaha-usaha perdagangan serta jasa akan tumbuh pesat di sini. Kemudian, proses pembangunan sarana maupun prasarana nantinya juga akan menyerap banyak tenaga kerja. Insya Allah kalau mendapatkan amanah menjadi Wali Kota Medan hingga lima tahun ke depan, saya akan minta investor untuk mengutamakan tenaga kerja lokal,” ujar Eldin disambut tepuk tangan.

Eldin kemudian menjelaskan, Dodi bisa melanjutkan sekolahnya dengan program kejar Paket B dan C. Bukan cuma itu, Eldin juga menyatakan kesediaan membantu Dodi dan adiknya, Dimas, untuk proses belajar tersebut.

Latar dalam wacana ini menjelaskan kehidupan masyarakat Kelurahan Belawan Bahagia, Medan Belawan yang serba pas-pasan, serta bermata pencaharian nelayan yang penghasilannya belum tentu cukup untuk keluarga mereka.

Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu Koherensi Kondisional yang terdapat dalam kalimat berikut:

Beberapa tokoh masyarakat setempat akhirnya turun tangan menghentikan aksi ibu-ibu tersebut. Sebab, dalam kunjungan kali ini Eldin dan Akhyar ingin mendapat kesempatan berdialog langsung dengan masyarakat, yang umumnya berprofesi sebagai nelayan.

(20)

menginformasikan kepada publik bahwa warga di sana adalah warga kalangan menengah ke bawah.

Dalam wacana ini juga terdapat unsur metafora, yaitu sebutan “barang” kepada Dzulmi Eildin dan Akhyar Nasution karena diperebutkan oleh ibu-ibu untuk berfoto. Di sini wartawan menekankan bahwa pasangan nomor urut 1 ini adalah sosok yang terkenal di kalangan mayarakat, khususnya ibu-ibu.

October 16, 2015

4.2.2 Berita Kedua: Di Hadapan Organda, Eldin Paparkan Kondisi Jalan dan Solusinya

Pelabuhan Belawan (Angsus Belawan) Medan memberikan penghargaan dan tempat spesial kepada Dzulmi Eldin. Penghargaan itu yakni meresmikan kantor DPC Organda Angsus Belawan di Jalan Kolonel Bejo/Cemara, Medan Timur, Kamis (15/10).

Sebelum meresmikan kantor, Ketua DPD Organda Sumut Haposan Sialagan dan DPC Organda Angsus Belawan Eri Salim memakaikan rompi Organda kepada Dzulmi Eldin dihadapan Sekjend DPP Organda Ateng Haryono, DANPOMAL Lantamal I Pelabuhan Belawan, Letkol Zulkifli Pane, Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Drs I Wayan Soenarta serta mewakili Kadishub Medan Suriono. Dalam sambutannya, Dzulmi Eldin mengatakan, dirinya tidak lagi Wali Kota Medan sejak Juli 2015 lalu, sehingga urusan pemerintahan tidak lagi bisa dicampurinya. Termasuk urusan masalah jalan rusak.

(21)

disebutkan jalan di Kota Medan setiap 500 meter rusak, tentunya Organda paling tahu mau bersikap apa. Kenyataannya berbeda, Organda memberikan penghargaan yang paling luar biasa.

“Hari ini saya mendapatkan penghargaan yang sangat luar biasa. Padahal saya ini kan bukan Wali Kota Medan lagi sejak Juli 2015 lalu,” ujarnya.

Dia menyebutkan, di Kota Medan ada tiga kategori jalan. Jalan yang dikelola oleh Pemko Medan, Jalan Provinsi yang ditangani oleh Pemprovsu dan jalan nasional yang dikelola serta ditangani Balai Jalan dan Jembatan. Hari ini, Kota Medan mendapatkan program pembangunan air limbah. Di mana tujuannya untuk manajemen lingkungan agar ke depannya bisa tertata lagi.

Dampak dari pembangunan pipa, paparnya sejumlah jalan digali dan rusak parah. Hal ini dikarenakan ada kekurang profesionalan dari pelaksana proyek. Di mana setiap pengerjaannya meninggalkan puing-puing kerusakan jalan. Padahal bila ditiru seperti di Jakarta, malam dikerjakan, keesokan harinya hanya ada sisa bekas pengerjaan dan larangan melintas karena sedang dibeton jalan bekas galian tersebut.

“Artinya tinggal pengerjaannya, apakah mau atau tidak. Sedangkan Pemko Medan ketika saya menjawab sudah menyurati sampai ke Kementerian, hasil dijanjikan pada akhir Desember 2015, seluruh jalan yang digali untuk pipanisasi akan diperbaiki seperti sedia kala,” ucapnya disambut tepuk tangan.

Eldin juga menyampaikan, pemasangan pipanisasi limbah merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum, sedangkan pelaksana di Kota Medan merupakan Satuan Kerja dibawa Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Provinsi Sumut. Sedangkan peran Pemko Medan hanya menerima dampak dan umpatan dari banyak orang.

(22)

Lebih lanjut, Eldin menyampaikan, sebagai calon Wali Kota Medan nomor urut 1 berpasangan dengan Akhyar Nasution, ada program yang akan diusung nantinya. Seperti pembangunan waterfront city di kawasan Medan bagian Utara. Adanya pembangunan tersebut, maka para pengusaha angkutan darat akan dimudahkan dengan perjalanannya, karena hubungan untuk industri hanya melalui tol ke tol saja.

“Jadi dari sektor Belawan ke Sei Mangkei hanya dihubungkan melalui tol saja. Pergudangan akan kami rencanakan di dekat tol,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Haposan Sialagan menyampaikan, hubungan Organda dengan Dzulmi Eldin bukan satu dua hari ini atau menjelang Pilkada Medan saja. Melainkan ada pada suatu ketika, Organda dilaporkan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Medan. Di tengah adanya problem itu, Dzulmi Eldin yang merupakan Wali Kota Medan memberikan arahan dan saran.

“Saran itulah yang kami ikuti. Akhirnya kami memenangkan perkara. Itu satu kisah, dan masih banyak kisah lainnya yang kami anggap Abangda Dzulmi Eldin paling tepat pimpin Kota Medan kembali,” katanya.

Adanya hubungan Organda Medan dan Sumut dengan pemerintah, Ateng bangga dengan Dzulmi Eldin yang sudah mau memberikan pemikiran dan kebersamaannya demi Organda. Semoga setelah terpilih nantinya bisa terus bersinergi dengan program-program Organda khususnya di Kota Medan. (wol/mrz/data1)

TABEL 4.2.2 Analisis Wacana Berita Kedua: Dukungan Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook.

Hal Yang Diamati

(23)

Tematik Topik Dewan Pengurus Cabang (DPC) Organda Angkutan Khusus Pelabuhan Belawan (Angsus Belawan) Medan memberikan penghargaan dan tempat spesial kepada Dzulmi Eldin.

Skematik Story Sebelum meresmikan kantor, Ketua DPD Organda Sumut Haposan Sialagan dan DPC Organda Angsus Belawan Eri Salim memakaikan rompi Organda kepada Dzulmi Eldin dihadapan Sekjend DPP Organda Ateng Haryono, DANPOMAL Lantamal I Pelabuhan Belawan, Letkol Zulkifli Pane, Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Drs I Wayan Soenarta serta mewakili Kadishub Medan Suriono.

(24)

Detil Melalui kesempatan ini, Eldin menyampaikan, anggota-anggota Organda mungkin orang yang paling mengetahui kerusakan jalan di Kota Medan. Bila disebutkan jalan di Kota Medan setiap 500 meter rusak, tentunya Organda paling tahu mau bersikap apa. Kenyataannya berbeda, Organda memberikan penghargaan yang paling luar biasa.

Dia menyebutkan, di Kota Medan ada tiga kategori jalan. Jalan yang dikelola oleh Pemko Medan, Jalan Provinsi yang ditangani oleh Pemprovsu dan jalan nasional yang dikelola serta ditangani Balai Jalan dan Jembatan. Hari ini, Kota Medan mendapatkan program pembangunan air limbah, di mana tujuannya untuk manajemen lingkungan agar ke depannya bisa tertata lagi.

Maksud Eldin juga menyampaikan, pemasangan pipanisasi limbah merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum, sedangkan pelaksana di Kota Medan merupakan Satuan Kerja dibawa Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Provinsi Sumut. Sedangkan peran Pemko Medan hanya menerima dampak dan umpatan dari banyak orang.

(25)

sebagai calon Wali Kota Medan nomor urut 1 berpasangan dengan Akhyar Nasution, ada program yang akan diusung nantinya. Seperti pembangunan waterfront city di kawasan Medan bagian Utara. Adanya pembangunan tersebut, maka para pengusaha angkutan darat akan dimudahkan dengan perjalanannya, karena hubungan untuk industri hanya melalui tol ke tol saja.

Sintaksis Koherensi Pembeda

Dampak dari pembangunan pipa, paparnya sejumlah jalan digali dan rusak parah. Hal ini dikarenakan ada kekurang profesionalan dari pelaksana proyek. Di mana setiap pengerjaannya meninggalkan puing-puing kerusakan jalan. Padahal bila ditiru seperti di Jakarta, malam dikerjakan, keesokan harinya hanya ada sisa bekas pengerjaan dan larangan melintas karena sedang dibeton jalan bekas galian tersebut.

(26)

paling luar biasa.

Secara tematik, wacana ini menceritakan tentang pemberian penghargaan dan tempat spesial kepada Dzulmi Eldin oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC) Organda Angkutan Khusus Pelabuhan Belawan (Angsus Belawan)

Analisis Berita Kedua

Story dalam wacana ini diawali dengan memasangkan rompi Organda kepada Dzulmi Eldin oleh Ketua DPD Organda Sumut Haposan Sialagan dan DPC Organda Angsus Belawan Eri Salim. Setelah itu dilanjutkan dengan peresmian kantor DPC yang terletak di Jalan Kolonel Bejo/Cemara, Medan Timur.

Detil yang digunakan dalam wacana ini adalah kata sambutan serta apresiasi Dzulmi Eldin atas Organda atas penghargaan yang diberikan kepadanya. Hal ini bisa dilihat dalam kalimat berikut:

Melalui kesempatan ini, Eldin menyampaikan, anggota-anggota Organda mungkin orang yang paling mengetahui kerusakan jalan di Kota Medan. Bila disebutkan jalan di Kota Medan setiap 500 meter rusak, tentunya Organda paling tahu mau bersikap apa. Kenyataannya berbeda, Organda memberikan penghargaan yang paling luar biasa.

Dalam paragraf ini juga menceritakan Eldin yang menjelaskan tiga kategori jalan di kota Medan serta program pembangunan air limbah agar tertata dengan rapi. Ia juga mengatakan bahwa program tersebut diperlukan untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat pembangunan pipa. Adapun kalimat yang mendukung adalah sebagai berikut:

(27)

jalan. Padahal bila ditiru seperti di Jakarta, malam dikerjakan, keesokan harinya hanya ada sisa bekas pengerjaan dan larangan melintas karena sedang dibeton jalan bekas galian tersebut.

Selanjutnya Eldin ingin membangun waterfront city di Medan Utara agar perekonomian Kota Medan tidak terhambat apabila terpilih menjadi Walikota Medan, seperti dalam kalimat berikut:

Lebih lanjut, Eldin menyampaikan, sebagai calon Wali Kota Medan nomor urut 1 berpasangan dengan Akhyar Nasution, ada program yang akan diusung nantinya. Seperti pembangunan waterfront city di kawasan Medan bagian Utara. Adanya pembangunan tersebut, maka para pengusaha angkutan darat akan dimudahkan dengan perjalanannya, karena hubungan untuk industri hanya melalui tol ke tol saja.

Latar dalam wacana ini menjelaskan tentang penghargaan yang berupa peresmian kantor DPC Organda di Angsus Belawan oleh Ketua DPD Organda Sumut Haposan Sialagan dan DPC Organda Angsus Belawan Eri Salim. Selain itu juga latar yang mendukung berita ini adalah sang Dzulmi Eldin sendiri yang sudah tidak menjabat sebagai Walikota sejak Juli 2015 sehingga ia belum bisa membenahi permasalahan jalan di Kota Medan.

Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu koherensi pembeda yang terdapat dalam kalimat berikut:

Dampak dari pembangunan pipa, paparnya sejumlah jalan digali dan rusak parah. Hal ini dikarenakan ada kekurang profesionalan dari pelaksana proyek. Di mana setiap pengerjaannya meninggalkan puing-puing kerusakan jalan. Padahal bila ditiru seperti di Jakarta, malam dikerjakan, keesokan harinya hanya ada sisa bekas pengerjaan dan larangan melintas karena sedang dibeton jalan bekas galian tersebut.

(28)

ditunjukkan bagaimana proyek pembangunan pipa di Kota Medan dengan Kota Jakarta. Dijelaskan dalam berita tersebut bahwa pembangunan pipa di Medan tidak profesional sehingga banyak puing-puing jalan yang tersisa. Selanjutnya dibandingkan dengan pembangunan di Kota Jakarta yang rapi karena malam harinya dikerjakan sehingga hanya ada sisa bekas galian pipa.

Dalam wacana ini juga terdapat unsur grafis, yaitu bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan. Di wacana ini terdapat pemakaian angka yang bertujuan untuk mensugesti kebenaran, ketelitian dari suatu laporan. DI dalam wacana ini terlihat bahwa Jalan rusak di Kota Medan setiap 500 meter sehingga membuat Organda tidak nyaman menjalankan aktivitas nya, seperti dalam kalimat berikut:

Melalui kesempatan ini, Eldin menyampaikan, anggota-anggota Organda mungkin orang yang paling mengetahui kerusakan jalan di Kota Medan. Bila disebutkan jalan di Kota Medan setiap 500 meter rusak, tentunya Organda paling tahu mau bersikap apa. Kenyataannya berbeda, Organda memberikan penghargaan yang paling luar biasa.

16 Oktober 2015

4.2.3. Berita Ketiga: PW Alwashliyah Sumut Pastikan Dukung Eldin-Akhyar

medansatu.com, Medan – Hari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Medan tersisa 55 hari lagi, di tengah kondisi itu pasangan nomor urut 1, Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution, terus mendapatkan dukungan dari sejumlah simpul kelompok masyarakat, agama dan suku.

(29)

MAP, Wakil Ketua Majelis Pendidikan PW Alwashliyah Sumut, Zainal Abidin dan Sekretaris Panitia Pelaksana Rapat Kerja II Tahun 2015, Fahrijal Dalimunthe. Dalam kunjungannya ke Posko Pemenangan dan bertemu dengan Dzulmi Eldin, Isma Fadly menyampaikan undangan kepada tokoh masyarakat Kota Medan dan juga sebagai Calon Wali Kota Medan periode 2016-2021 itu. Selain undangan, PW Alwashliyah juga memberikan draft sebagai kandidat yang nantinya didukung PW Alwashliyah. “Draft sudah kami serahkan, Insyah Allah Abangda Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution yang didukung PW Alwashliyah,” katanya.

Lebih lanjut, Isma Fadly yang merupakan anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 menyampaikan, Rapat Kerja II tahun 2015 digelar untuk menyahuti Pilkada serentak 9 Desember 2015. Pada rapat tersebut akan dibahas sejumlah program dan akhirnya dijatuhkan dukungan kepada siapa saja yang menerima dukungan dari PW Alwashliyah Sumut.

Dia menyebutkan, PW Alwashliyah merupakan organisasi keagamaan yang programnya harus menyatu dengan umaroh (pemerintah). Untuk memudahkan hubungan program, maka sejak awal dilakukan komunikasi agar setelah duduk program sudah jalan dan hasilnya organisasi akan semakin besar.

“Jadi rapat kerja pada 7-8 November 2015 di Garuda Plaza, kami akan undang sejumlah calon-calon kepala daerah di Sumut. Di Kota Medan, kami undang Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution. Agendanya, usai rapat diputuskan dukungan keluarga Alwashliyah untuk memilih siapa saja di daerahnya masing-masing. Misalnya di Kota Medan, maka keluarga Alwashliyah akan diimbau memilih nomor urut 1, Bang Eldin-Akhyar (BENAR),” sebutnya.

(30)

Menjawab itu, Dzulmi Eldin mengapresiasi apa yang akan dibuat oleh PW Alwashliyah Sumut. Semoga apa yang akan dibuat dan dikerjakan oleh pengurus mendapatkan tempat yang sebenar-benarnya. “Saya juga ucapkan terimakasih atas dukungan dan undangannya. Semoga kehadiran ini merupakan dukungan kepada kami. Demi Kota Medan Rumah Kita,” ujarnya. (msc/rel)

TABEL 4.2.3 Analisis Wacana Berita Ketiga: Dukungan Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook.

Hal Yang Diamati

Element Keterangan

Tematik Topik Hari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Medan tersisa 55 hari lagi, di tengah kondisi itu pasangan nomor urut 1, Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution, terus mendapatkan dukungan dari sejumlah simpul kelompok masyarakat, agama dan suku.

(31)

Eldin, Isma Fadly menyampaikan undangan kepada tokoh masyarakat Kota Medan dan juga sebagai Calon Wali Kota Medan periode 2016-2021 itu

Semantik Latar Dia menyebutkan, PW Alwashliyah merupakan organisasi keagamaan yang programnya harus menyatu dengan umaroh (pemerintah). Untuk memudahkan hubungan program, maka sejak awal dilakukan komunikasi agar setelah duduk program sudah jalan dan hasilnya organisasi akan semakin besar.

Detil Dalam kunjungannya ke Posko

Pemenangan dan bertemu dengan Dzulmi Eldin, Isma Fadly menyampaikan undangan kepada tokoh masyarakat Kota Medan dan juga sebagai Calon Wali Kota Medan periode 2016-2021 itu. Selain undangan, PW Alwashliyah juga memberikan draft sebagai kandidat yang nantinya didukung PW Alwashliyah. “Draft sudah kami serahkan, Insyah Allah Abangda Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution yang didukung PW Alwashliyah,” katanya.

(32)

9 Desember 2015. Pada rapat tersebut akan dibahas sejumlah program dan akhirnya dijatuhkan dukungan kepada siapa saja yang menerima dukungan dari PW Alwashliyah Sumut.

Di tempat yang sama, Zahir menyampaikan, Pilkada serentak di Sumut diharapkan bisa melahirkan pemimpin-pemimpin yang benar dan bermartabat. Sehingga kelak tidak memberikan kekecewaan kepada para pemilih.

Maksud “Jadi rapat kerja pada 7-8 November 2015 di Garuda Plaza, kami akan undang sejumlah calon-calon kepala daerah di Sumut. Di Kota Medan, kami undang Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution. Agendanya, usai rapat diputuskan dukungan keluarga Alwashliyah untuk memilih siapa saja di daerahnya masing-masing. Misalnya di Kota Medan, maka keluarga Alwashliyah akan diimbau memilih nomor urut 1, Bang Eldin-Akhyar (BENAR),” sebutnya.

Sintaksis Koherensi Kondisional

(33)

9 Desember 2015. Pada rapat tersebut akan dibahas sejumlah program dan akhirnya dijatuhkan dukungan kepada siapa saja yang menerima dukungan dari PW Alwashliyah Sumut.

Retoris Metafora Dia menyebutkan, PW Alwashliyah merupakan organisasi keagamaan yang programnya harus menyatu dengan umaroh (pemerintah). Untuk memudahkan hubungan program, maka sejak awal dilakukan komunikasi agar setelah duduk program sudah jalan dan hasilnya organisasi akan semakin besar.

Berita Ketiga Analisis

Secara tematik, wacana ini menceritakan tentang dukungan sejumlah kelompok masyarakat, agama dan suku yang mengalir terhadap Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menjelang Hari Pilkada di Kota Medan yang tersisa 55 hari lagi. Story dalam wacana ini diawali dengan kedatangan Pengurus Wilayah Al Jamiyatul Washliyah, ke posko pemenangan Pasangan BENAR. Setelah itu dilanjutkan dengan pembagian undangan ke sejumlah tokoh untuk datang ke rapat kerja II pada 7-8 November 2015 di Garuda Plaza. Dan yang terakhir adalah pemberian draft sebagai dukungan terhadap Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution.

(34)

yang dimulai pada tanggal 9 Desember 2015. Selain itu juga rapat ini juga bertujuan untuk menciptakan pemimpin yang bermartabat serta berakhlak demi kepentingan masyarakat di berbagai daerah di Sumatera Utara.

Lebih lanjut, Isma Fadly yang merupakan anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 menyampaikan, Rapat Kerja II tahun 2015 digelar untuk menyahuti Pilkada serentak 9 Desember 2015. Pada rapat tersebut akan dibahas sejumlah program dan akhirnya dijatuhkan dukungan kepada siapa saja yang menerima dukungan dari PW Alwashliyah Sumut.

Di tempat yang sama, Zahir menyampaikan, Pilkada serentak di Sumut diharapkan bisa melahirkan pemimpin-pemimpin yang benar dan bermartabat. Sehingga kelak tidak memberikan kekecewaan kepada para pemilih.

Dalam paragraf ini juga dijelaskan mengenai PW Alwashliyah yang mengundang sejumlah tokoh, termasuk Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution untuk datang ke Rapat Kerja II yang digelar bulan November 2015. Adapun tujuan rapat tersebut adalah untuk menentukan dukungan organisasi tersebut terhadap salah satu calon di beberapa daerah di Sumatera Utara. Adapun kalimat yang mendukung adalah sebagai berikut:

“Jadi rapat kerja pada 7-8 November 2015 di Garuda Plaza, kami akan undang sejumlah calon-calon kepala daerah di Sumut. Di Kota Medan, kami undang Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution. Agendanya, usai rapat diputuskan dukungan keluarga Alwashliyah untuk memilih siapa saja di daerahnya masing-masing. Misalnya di Kota Medan, maka keluarga Alwashliyah akan diimbau memilih nomor urut 1, Bang Eldin-Akhyar (BENAR),” sebutnya.

Latar dalam wacana ini menjelaskan bahwa PW Alwashliyah adalah organisasi keagamaan yang tujuannya sejalan dengan memerintah, yaitu untuk membuat Kota Medan menjadi lebih baik, seperti dalam kalimat berikut:

(35)

memudahkan hubungan program, maka sejak awal dilakukan komunikasi agar setelah duduk program sudah jalan dan hasilnya organisasi akan semakin besar.

Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu Koherensi Kondisional yang terdapat dalam kalimat berikut:

Lebih lanjut, Isma Fadly yang merupakan anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 menyampaikan, Rapat Kerja II tahun 2015 digelar untuk menyahuti Pilkada serentak 9 Desember 2015.

Koherensi Kondisional menjelaskan bahwa Isma Fadly adalah anggota DRPD Sumut tahun 2009-2014. Sebagai penjelas, ada tidaknya Anak Kalimat tidak mempengaruh Kalimat. Kalimat di wacana tersebut tidak berubah artinya apabila bentuk kalimatnya sebagai berikut:

Lebih lanjut, Isma Fadly menyampaikan, Rapat Kerja II tahun 2015 digelar untuk menyahuti Pilkada serentak 9 Desember 2015.

Dalam wacana ini terdapat unsur metafora, yaitu sebutan “umaroh” yang berasal dari bahasa Arab, dari kata Amiirun yang artinya pemerintah. Wartawan menekankan dalam wacana bahwa dukungan PW Alwashliyah terhadap pasangan BENAR bertujuan agar pasangan tersebut menjalankan program yang sejalan dengan pemerintah sehinnga tercipta Kota Medan yang lebih baik.

Kamis, 22 Oktober 2015

4.2.4 Berita Keempat: Bersama Etnis Tionghoa, Eldin Diskusi Soal Medan Sekarang dan Akan Datang

Pengurus Paguyuban Suku Tionghoa Indonesia (PASTI) Kota Medan menemui Calon Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin di posko pemenangan, Rabu (21/10) pagi. Dalam pertemuan, pengurus meminta kehadiran Dzulmi Eldin dalam acara pelantikan dan deklarasi dukungan kepada pasangan Calon Wali Kota Medan nomor urut 1.

(36)

November mendatang, PASTI Medan akan menggelar pelantikan. Pada pelaksanaan acara pelantikan, akan diisi sejumlah kegiatan salah satu acaranya deklarasi dukungan kepada pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 1, Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution.

"Kami berharap Pak Eldin bisa hadir bersama kami. Karena kami sepenuhnya memenangkan Pak Eldin-Akhyar untuk Wali Kota Medan," katanya.

Setelah menyampaikan dukungan, Eldin mengajak pengurus PASTI Medan berdiskusi tentang kondisi kota, masa depan kota dan harapan masyarakat terhadap Kota Medan. Mulai dari jalan dan drainase, pendidikan, pelayanan kesehatan, peningkatan ekonomi kerakyatan serta peningkatan jumlah wisatan ke Medan.

Alung mengatakan, Kota Medan, khususnya Medan bagian Utara sudah banyak perubahan. Sekarang banyak jalan-jalan dibeton, dan drainasenya sudah mulai membaik. Namun, karena kota masih baru melakukan penataan butuh penguatan anggaran setiap tahunnya, sehingga Medan bagian Utara sudah semakin baik.

"Sekarang harga tanah semakin naik tiap tahunnya. Ini karena Pak Eldin juga punya semangat membangun Medan bagian Utara. Kami yakin ini semua bisa lebih maju, bila Pak Eldin terus membuat program pembangunan di Medan bagian Utara," katanya.

Dia mengakui, sekarang ini banyak jalan rusak di Kota Medan dan banjir sering menggenangi sebagian ruas jalan. Hal ini sebaiknya masuk dalam program Pak Eldin-Akhyar pada lima tahun mendatang. Selanjutnya, pelayanan kesehatan serta tingkatkan ekonomi kreatif.

(37)

"Sejumlah program ini, sudah saya persiapkan sejak saja menjadi wali kota definitiv selama satu tahun. Jadi jangan khawatir, semuanya tinggal jalan bila saya kembali menjadi Wali Kota Medan," katanya.

Mengenai jalan rusak di pusat Kota Medan, Eldin menyebutkan, dulu Pemko Medan pemerintah pusat memiliki program namanya Metropolitan Medan Urban Development Project (MMUDP) untuk pembangunan gorong-gorong drainase. Tapi, dikarenakan ketika itu kota hancur dan ada beberapa warga masuk dalam lobang gorong-gorong, jadi Wali Kota Medan saat itu memberhentikan proyek tersebut. Kini, proyek bernilai ratusan miliar pada tahun 1990-an tak berfungsi. Sekarang ini, Pemko Medan sedang mendapatkan project pemasangan pipanisasi di sejumlah ruas jalan. Pasti kita merasakan, jalanan Kota Medan rusak kemana wali kotanya.

Dia menyebutkan, sebenarnya proyek pemasangan pipanisasi diprogramkan oleh Pemerintah Pusat dan sebagai satuan kerja pelaksanaannya Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarukim) Sumut. Dalam hal ini, Pemko Medan hanya kedapatan hujatan saja.

"Saya ketika menjabat Wali Kota Medan bisa saja menghentikan proyek pemasangan pipanisasi. Mengingat ada pengalaman dari wali kota sebelumnya sifatnya hanya untuk mengalihkan masalah, makanya saya tidak hentikan. Tapi mencari solusi agar pemasangan pipanisasi lebih profesional dengan cara setiap jalan yang dibelah harus segera ditutup kembali. Janji Pemerintah Pusat proyek pipanisasi yang membelah jalanan di Kota Medan akan diperbaiki seperti semula pada Desember 2015 ini," ucapnya.

"Untuk mencari solusinya, waktu itu saya menyurati langsung kementerian dan setiap ada pertemuan langsung saya sampaikan tentang kondisi jalan di Kota Medan. Mudah-mudahan janji memperbaiki jalan Desember 2015 terwujud," sebutnya.

(38)

Hal Yang Diamati

Element Keterangan

Tematik Topik Pengurus Paguyuban Suku Tionghoa Indonesia (PASTI) Kota Medan menemui Calon Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin di posko pemenangan, Rabu (21/10) pagi. Skematik Story Dalam pertemuan, pengurus meminta

kehadiran Dzulmi Eldin dalam acara pelantikan dan deklarasi dukungan kepada pasangan Calon Wali Kota Medan nomor urut 1. Setelah menyampaikan dukungan, Eldin mengajak pengurus PASTI Medan berdiskusi tentang kondisi kota, masa depan kota dan harapan masyarakat terhadap Kota Medan. Mulai dari jalan dan drainase, pendidikan, pelayanan kesehatan, peningkatan ekonomi kerakyatan serta peningkatan jumlah wisatan ke Medan.

(39)

semakin baik.

Dia mengakui, sekarang ini banyak jalan rusak di Kota Medan dan banjir sering menggenangi sebagian ruas jalan. Hal ini sebaiknya masuk dalam program Pak Eldin-Akhyar pada lima tahun mendatang. Selanjutnya, pelayanan kesehatan serta tingkatkan ekonomi kreatif.

Detil "Sekarang harga tanah semakin naik tiap tahunnya. Ini karena Pak Eldin juga punya semangat membangun Medan bagian Utara. Kami yakin ini semua bisa lebih maju, bila Pak Eldin terus membuat program pembangunan di Medan bagian Utara," katanya.

Menjawab itu, Eldin memaparkan, Medan bagian Utara dalam lima tahun mendatang akan bertambah baik. Di sana akan dibangun Rumah Sakit Type C, Islamic Centre seluas 22 hektare, pembangunan situs Kota China dan situs Kerajaan Melayu, Waterfront City, dan pembangunan tanggul rob serta pembangunan rutin terkait jalan dan drainase.

(40)

khawatir, semuanya tinggal jalan bila saya kembali menjadi Wali Kota Medan," katanya.

Maksud Mengenai jalan rusak di pusat Kota Medan, Eldin menyebutkan, dulu Pemko Medan pemerintah pusat memiliki program namanya Metropolitan Medan Urban Development Project (MMUDP) untuk pembangunan gorong-gorong drainase. Tapi, dikarenakan ketika itu kota hancur dan ada beberapa warga masuk dalam lobang gorong-gorong, jadi Wali Kota Medan saat itu memberhentikan proyek tersebut. Kini, proyek bernilai ratusan miliar pada tahun 1990-an tak berfungsi. Sekarang ini, Pemko Medan sedang mendapatkan project pemasangan pipanisasi di sejumlah ruas jalan. Pasti kita merasakan, jalanan Kota Medan rusak kemana wali kotanya.

Sintaksis Koherensi Kondisional

(41)

Tapi mencari solusi agar pemasangan pipanisasi lebih profesional dengan cara setiap jalan yang dibelah harus segera ditutup kembali. Janji Pemerintah Pusat proyek pipanisasi yang membelah jalanan di Kota Medan akan diperbaiki seperti semula pada Desember 2015 ini," ucapnya.

Retoris Metafora Tapi mencari solusi agar pemasangan pipanisasi lebih profesional dengan cara setiap jalan yang dibelah harus segera ditutup kembali.

Secara tematik, wacana ini menceritakan tentang kedatangan Pengurus Paguyuban Suku Tionghoa Indonesia (PASTI) Kota Medan ke posko pemenangan Pasangan Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution.

Analisis Berita keempat

Story dalam wacana ini diawali dengan pertemuan pengurus dengan Dzulmi Eldin. Selanjutnya meminta untuk hadir dalam acara pelantikan dan deklarasi dukungan kepada pasangan Calon Wali Kota Medan nomor urut 1. Kemudian dilanjutkan dengan berdialog antara Dzulmi Eldin dengan PASTI mengenai kondisi dan harapan masyarakat untuk Kota Medan yang lebih baik.

(42)

yang positif atas pernyataan tersebut dan memaparkan beberapa program yang ditujukan kepada Medan bagian Utara agar menjadi lebih baik.

"Sekarang harga tanah semakin naik tiap tahunnya. Ini karena Pak Eldin juga punya semangat membangun Medan bagian Utara. Kami yakin ini semua bisa lebih maju, bila Pak Eldin terus membuat program pembangunan di Medan bagian Utara," katanya.

Menjawab itu, Eldin memaparkan, Medan bagian Utara dalam lima tahun mendatang akan bertambah baik. Di sana akan dibangun Rumah Sakit Type C, Islamic Centre seluas 22 hektare, pembangunan situs Kota China dan situs Kerajaan Melayu, Waterfront City, dan pembangunan tanggul rob serta pembangunan rutin terkait jalan dan drainase.

Dalam paragraf itu juga dijelaskan mengenai jalan rusak yang kian memprihatinkan karena rusak dan warga masuk dalam lobang gorong-gorong. Namun, Dzulmi eldin membeberkan solusinya untuk penasangan pipanisasi menjadi lebih bertanggung jawab yaitu menutupnya kembali setelah digali.

Mengenai jalan rusak di pusat Kota Medan, Eldin menyebutkan, dulu Pemko Medan pemerintah pusat memiliki program namanya Metropolitan Medan Urban Development Project (MMUDP) untuk pembangunan gorong-gorong drainase. Tapi, dikarenakan ketika itu kota hancur dan ada beberapa warga masuk dalam lobang gorong-gorong, jadi Wali Kota Medan saat itu memberhentikan proyek tersebut. Kini, proyek bernilai ratusan miliar pada tahun 1990-an tak berfungsi. Sekarang ini, Pemko Medan sedang mendapatkan project pemasangan pipanisasi di sejumlah ruas jalan. Pasti kita merasakan, jalanan Kota Medan rusak kemana wali kotanya.

(43)

Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu Koherensi Kondisional yang terdapat dalam kalimat berikut:

"Saya ketika menjabat Wali Kota Medan bisa saja menghentikan proyek pemasangan pipanisasi. Mengingat ada pengalaman dari wali kota sebelumnya sifatnya hanya untuk mengalihkan masalah, makanya saya tidak hentikan. Tapi mencari solusi agar pemasangan pipanisasi lebih profesional dengan cara setiap jalan yang dibelah harus segera ditutup kembali. Janji Pemerintah Pusat proyek pipanisasi yang membelah jalanan di Kota Medan akan diperbaiki seperti semula pada Desember 2015 ini," ucapnya.

Di sini bisa dilihat bahwa proyek pipanisasi yang akan diperbaiki adalah proyek yang membuat sebagian jalan rusak di Kota Medan. Anak kalimat di atas adalah cermin kepentingan wartawan atas keprihatinan terhadap Kota Medan.

Dalam wacana ini juga terdapat unsur metafora, yaitu sebutan ”dibelah” yang merujuk kepada menggali jalan untuk mengganti pipa yang tua dengan yang baru. Wartawan disini menekankan agar proyek pipanisasi tidak mengganggu kepentingan para pengguna jalan di Kota Medan.

October 20, 2015

4.2.5 BERITA KELIMASerap Aspirasi, Eldin-Akhyar Ikut Pengajian Hingga Jenguk Orang Sakit

(44)

Dia menyebutkan, pertemuan non formal dan tak ada protokol acara, semuanya mengalir tanpa ada jarak merupakan sebuah cara yang bakal diciptakan agar terciptanya kerjasama dalam membangun Medan Rumah Kita.

Eldin tiba bersama calon Wakilnya, Akhyar Nasution. Pada kesempatan itu, Akhyar memaparkan, program yang diusung untuk membangun Medan Rumah Kita sudah direncanakan oleh Pak Eldin saat menjabat sebagai Wali Kota Medan pada 2014-26 Juli 2015. Rencana itu diantaranya pembangunan under pass simpang Titi Kuning, tiga fly over di Simpang Kampunglalang, Simpang Pondok Kelapa, dan Simpang Cemara.

Selain itu, untuk pelayanan kesehatan akan ditambah rumah sakit baru di Medan Labuhan. Karena rumah sakit milik Pemko Medan di RSU Pirngadi sudah tak mampu lagi menampung warga Kota Medan, kemudian program perlindungan kesehatan bagi warga Kota Medan dari semula pengubahan JPKMS ke BPJS sudah dilakukan dan peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas-puskesmas. “Untuk melaksanakan pekerjaan yang sudah direncanakan, Pak Eldin membutuhkan waktu tambahan. Makanya saya ingin membantu Pak Eldin bekerja lima tahun mendatang, agar Kota Medan seperti apa yang kita inginkan bersama,” katanya.

“Apakah bapak/ibu bisa membantu kami datang ke TPS 9 Desember 2015,” tanyanya.

“Ya kami siap membantu. Pilihan kami cuma satu, ya nomor satu yang Benar,” jawab bersama puluhan masyarakat.

Akhyar menambahkan, kondisi Kota Medan saat ini bisa dirasakan bersama warga. Memang diakui masih ada kekurangan yakni jalan yang rusak, tapi jumlahnya hanya 8 persen dari total panjang jalan di Kota Medan lebih dari 3 ribu Km. Kerusakan 8 persen itu, sebagain besar diakibatkan adanya pengorekan pipanisasi yang dilakukan pemerintah pusat.

(45)

maka dibangunlah sanitasi limbahnya. Selanjutnya Kota Medan dibangun untuk orang Medan, dan yang paling mengerti membangun, memelihara dan memperindahnya hanya anak Medan,” ujarnya disambut tepuk tangan.

Sebelumnya, warga Jalan Bunga Sedap Malam, Kecamatan Medan Selayang, Sayang Bangun mengatakan, warga di Medan Selayang merasa gembira dengan semangat Pak Eldin dan Akhyar membangun Kota Medan. Karena kesungguhan itu, warga di Medan Selayang juga bersungguh-sungguh bersama Pak Eldin-Akhyar untuk datang ke TPS 9 Desember 2015 dan mencoblos yang Benar.

“Kami berharap jalan kami yang berlobang bisa diperbaiki di Jalan Bunga Sedap Malam. Mungkin drainase diperdalam atau jalannya terlebih dahulu diperbaiki, kerusakannya memang baru dua tahun ini,” harapnya.

Sementara itu, warga lainnya Marlin Purba mengaku berprofesi sebagai penangkar tanaman dan pembibitan mengusulkan agar Pohon Angsana yang ditanam di tengah jalan diganti saja dengan pohon Kedaung. Kelebihan Pohon Kedauang dari Angsana, dahannya lebih kuat, tidak banyak sampah, mudah tumbuh dan pertumbuhannya cepat.

“Kalau Pohon Angsana tumbuhnya cepat, banyak sampah dan mudah patah. Kami sekedar usul saja kalau bisa dicobalah ditanam Pohon Kedaung,” sarannya.

Mendengar saran itu, Akhyar menyampaikan, apa yang menjadi usulan dari masyarakat segera mungkin dituntaskan bila pasangan nomor 1 ini terpilih. Pelaksanaan pengerjaan jalan sedang bekerja saat ini, bahkan anggaran pembangunan setiap tahunnya bertambah.

“Khusus untuk tanaman di median jalan, pastinya akan kami buat taman-taman di Kota Medan dengan tanaman multikultur. Termasuk Pohon Angsana akan disisip juga pohon Kedaung,” sebutnya.

(46)

Keduanya terkejut ketika Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menemui pasangan suami istri buruh tani itu. “Saya hanya buruh tani, dan sekarang tak bisa melihat. Saya terkejut Pak Eldin, semoga sikap Pak Eldin selalu menjadi seorang pemimpin yang dermawan,” tambahnya.

“Kami juga sudah mendapatkan kartu sehat BPJS, semoga Pak Eldin dan Pak Akhyar bisa memimpin Kota Medan,” harapnya.(wol/mrz/data1)

TABEL 4.2.5 Analisis Wacana Berita Dukungan Kelima: Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook.

Hal Yang Diamati

Element Keterangan

Tematik Topik Pasangan nomor urut 1 Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution minum kopi dan teh bersama masyarakat di Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang. Duduk-duduk santai itu dilakukan sebagai bagian untuk menyerap aspirasi masyarakat.

(47)

kemarin.

Sebelumnya, warga Jalan Bunga Sedap Malam, Kecamatan Medan Selayang, Sayang Bangun mengatakan, warga di Medan Selayang merasa gembira dengan semangat Pak Eldin dan Akhyar membangun Kota Medan. Karena kesungguhan itu, warga di Medan Selayang juga bersungguh-sungguh bersama Pak Eldin-Akhyar untuk datang ke TPS 9 Desember 2015 dan mencoblos yang Benar.

Usai berdialog, Eldin-Akhyar bertemu dengan ibu-ibu pengajian di Jalan Pasar I, Gang Memar Mulio, Kelurahan Tanjungsari. Selain itu, Eldin-Akhyar juga menjenguk seorang penderita Glukoma dan sesak nafas, pasangan suami istri, Sunarto (65) dan Watiyem (62).

Semantik Latar Dia menyebutkan, pertemuan non formal dan tak ada protokol acara, semuanya mengalir tanpa ada jarak merupakan sebuah cara yang bakal diciptakan agar terciptanya kerjasama dalam membangun Medan Rumah Kita.

(48)

Akhyar memaparkan, program yang diusung untuk membangun Medan Rumah Kita sudah direncanakan oleh Pak Eldin saat menjabat sebagai Wali Kota Medan pada 2014-26 Juli 2015. Rencana itu diantaranya pembangunan under pass simpang Titi Kuning, tiga fly over di Simpang Kampunglalang, Simpang Pondok Kelapa, dan Simpang Cemara.

Selain itu, untuk pelayanan kesehatan akan ditambah rumah sakit baru di Medan Labuhan. Karena rumah sakit milik Pemko Medan di RSU Pirngadi sudah tak mampu lagi menampung warga Kota Medan, kemudian program perlindungan kesehatan bagi warga Kota Medan dari semula pengubahan JPKMS ke BPJS sudah dilakukan dan peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas-puskesmas.

(49)

Mendengar saran itu, Akhyar menyampaikan, apa yang menjadi usulan dari masyarakat segera mungkin dituntaskan bila pasangan nomor 1 ini terpilih. Usai berdialog, Eldin-Akhyar bertemu dengan ibu-ibu pengajian di Jalan Pasar I, Gang Memar Mulio, Kelurahan Tanjungsari. Selain itu, Eldin-Akhyar juga menjenguk seorang penderita Glukoma dan sesak nafas, pasangan suami istri, Sunarto (65) dan Watiyem (62).

Keduanya terkejut ketika Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menemui pasangan suami istri buruh tani itu. “Saya hanya buruh tani, dan sekarang tak bisa melihat. Saya terkejut Pak Eldin, semoga sikap Pak Eldin selalu menjadi seorang pemimpin yang dermawan,” tambahnya.

Sintaksis Koherensi Pembeda

Sementara itu, warga lainnya Marlin Purba mengaku berprofesi sebagai penangkar tanaman dan pembibitan mengusulkan agar Pohon Angsana yang ditanam di tengah jalan diganti saja dengan pohon Kedaung. Kelebihan Pohon Kedauang dari Angsana, dahannya lebih kuat, tidak banyak sampah, mudah tumbuh dan pertumbuhannya cepat.

(50)

warga. Memang diakui masih ada kekurangan yakni jalan yang rusak, tapi jumlahnya hanya 8 persen dari total panjang jalan di Kota Medan lebih dari 3 ribu Km. Kerusakan 8 persen itu, sebagain besar diakibatkan adanya pengorekan pipanisasi yang dilakukan pemerintah pusat.

Secara tematik, wacana ini menceritakan tentang kedatangan Pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution kepada masyarakat di Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang untuk menyerap aspirasi mereka.

AnalisisBerita Kelima

Story dalam wacana ini diawali dengan kedatangan Pasangan BENAR ke kedai kopi di Jalan Ngumban Surbakti agar bisa berbaur dengan masyarakat sekitar. Selanjutnya dipaparkan program yang akan dijalankan apabila mereka terpilih nantinya di Pilkada 2015 ini. Sebelum mereka mengunjungi Ngumban Surbakti, terlebih dahulu mengunjungi Jalan Bunga Sedap Malam, yang antusias dengan kedatangan calon walikota dan wakil walikota tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan berdialog dengan ibu-ibu di Jalan Pasar I, Gang Memar Mulio serta mengunjungi 2 buruh tani yang menderita penyakit Glukoma dan sesak nafas.

(51)

Rencana itu diantaranya pembangunan under pass simpang Titi Kuning, tiga fly over di Simpang Kampunglalang, Simpang Pondok Kelapa, dan Simpang Cemara.

Selain itu, untuk pelayanan kesehatan akan ditambah rumah sakit baru di Medan Labuhan. Karena rumah sakit milik Pemko Medan di RSU Pirngadi sudah tak mampu lagi menampung warga Kota Medan, kemudian program perlindungan kesehatan bagi warga Kota Medan dari semula pengubahan JPKMS ke BPJS sudah dilakukan dan peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas-puskesmas.

Dalam paragraf ini juga diceritakan bahwa seorang warga menyarankan untuk mengganti pohon Angsana yang ditanam di tengah jalan diganti saja dengan pohon Kedaung dan direspon dengan baik oleh Akhyar. Selanjutnya dilanjutkan dengan kunjungan Eldin-Akhyar ke pasangan suami istri yang menderita sakit glukoma dan sesak nafasm yaitu Sunarto (65) dan Watiyem (62). Kedua butuh tani pun senang sekali karena ada calon pemimpin yang dermawan untuk mengunjungi mereka.

Sementara itu, warga lainnya Marlin Purba mengaku berprofesi sebagai penangkar tanaman dan pembibitan mengusulkan agar Pohon Angsana yang ditanam di tengah jalan diganti saja dengan pohon Kedaung. Kelebihan Pohon Kedauang dari Angsana, dahannya lebih kuat, tidak banyak sampah, mudah tumbuh dan pertumbuhannya cepat.

Mendengar saran itu, Akhyar menyampaikan, apa yang menjadi usulan dari masyarakat segera mungkin dituntaskan bila pasangan nomor 1 ini terpilih. Usai berdialog, Eldin-Akhyar bertemu dengan ibu-ibu pengajian di Jalan Pasar I, Gang Memar Mulio, Kelurahan Tanjungsari. Selain itu, Eldin-Akhyar juga menjenguk seorang penderita Glukoma dan sesak nafas, pasangan suami istri, Sunarto (65) dan Watiyem (62).

(52)

bisa melihat. Saya terkejut Pak Eldin, semoga sikap Pak Eldin selalu menjadi seorang pemimpin yang dermawan,” tambahnya.

Latar dalam wacana ini adalah kedatangan Dzulmi Eldin bersama Akhyar Nasution ke Kecamatan Medan Selayang yang bersifat non formal dan tidak direncanakan. Hal ini bertujuan agar lebih dekat ke masyarakat sekitar serta lebih bersinergi dalam membangun Kota Medan menjadi Lebih baik. Selain itu agenda kedatangan mereka juga bertujuan agar lebih terbuka di antara pemimpin dengan rakyat.

Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu Koherensi pembeda yang terdapat dalam kalimat berikut:

Sementara itu, warga lainnya Marlin Purba mengaku berprofesi sebagai penangkar tanaman dan pembibitan mengusulkan agar Pohon Angsana yang ditanam di tengah jalan diganti saja dengan pohon Kedaung. Kelebihan Pohon Kedaung dari Angsana, dahannya lebih kuat, tidak banyak sampah, mudah tumbuh dan pertumbuhannya cepat.

Di sini terlihat jelas bahwa ada dua buah pohon yang dibuat seolah-olah saling bertentangan dan berseberangan dengan menggunakan koherensi ini. Di satu sisi Pohon Angsana yang banyak di tanam di tengah jalan memlilik banyak sampah dan tumbuhnya harus menunggu lama. Berbeda dengan pohon kedaung yang sedikit menghasilkan sampah dan cepat pertumbuhannya sehingga terlihat lebih asri.

Dalam wacana ini juga terdapat unsur grafis, yaitu data mengenai banyaknya kerusakan jalan sebesar 8 persen dari total jumlah jalan yang ada di Kota Medan, yaitu sebesar 3 Km. Pemakaian angka-angka dalam berita di antaranya digunakan untuk mensugestikan kebenaran, ketelitian, dan posisi dari suatu laporan. Di sini kerusakan jalan yang mencapai 8 persen itu dikarenakan adanya proyek pipanisasi yang tidak teratur

(53)

Laporan Wartawan Tribun Medan / Joseph Ginting

Selasa, 6 Oktober 2015

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - mengajak Asnah (57) pedagang kolang-kaling berobat ke rumah sakit. Wanita yang menderita perut membesar itu adalah pedagang di Pasar Batu/Pajak Ikan Kapuas di Jalan Jawa Pajak Kapuas, Lingkungan 28 Kelurahan Belawan I, Medan Belawan.

Eldin dan Akhyar bertemu dengan Asnah saat tengah menyapa para pedagang di Pasar Batu, Selasa (6/10/2015). Saat keduanya tengah asyik bercengkrama dengan pedagang dan pembeli, Asnah terlihat pucat serta perutnya membesar dibalut kain panjang.

Merasa prihatin dengan kondisi Asnah, Eldin langsung berdialog dengan wanita pedagang paruh baya tersebut.

"Sakit apa bu?" tanya Eldin.

"Gak tahu kenapa ini, pak," jawab Asnah, sesuai rilis yang diterima tribun medan.

Karena tidak memiliki biaya, Asnah mengaku tidak pernah berobat. Saat ini dia hanya mencoba perawatan menggunakan obat tradisIonal.

Asnah mengaku telah mengidap penyakit tersebut selama 10 tahun. Namun karena tidak merasa sakit dan ada kesalahan nama saat mengurus BPJS dia enggan untuk berobat ke rumah sakit.

Eldin langsung berinisiatif memanggil ambulance untuk membawa Asnah mendapatkan perawatan intensif di RSU Bandung Jalan Mistar, Kecamatan Medan Petisah.

(54)

Hal Yang diamati

Element Keterangan

Tematik Topik dan Akhyar Nasution

mengajak Asnah (57) pedagang kolang-kaling berobat ke rumah sakit. Wanita yang menderita perut membesar itu adalah pedagang di Pasar Batu/Pajak Ikan Kapuas di Jalan Jawa Pajak Kapuas, Lingkungan 28 Kelurahan Belawan I, Medan Belawan.

Skematik Story Eldin dan Akhyar bertemu dengan Asnah saat tengah menyapa para pedagang di Pasar Batu, Selasa (6/10/2015). Saat keduanya tengah asyik bercengkrama dengan pedagang dan pembeli, Asnah terlihat pucat serta perutnya membesar dibalut kain panjang. Karena tidak memiliki biaya, Asnah mengaku tidak pernah berobat. Eldin langsung berinisiatif memanggil ambulance untuk membawa Asnah mendapatkan perawatan intensif di RSU Bandung Jalan Mistar, Kecamatan Medan Petisah.

(55)

Detil Eldin dan Akhyar bertemu dengan Asnah saat tengah menyapa para pedagang di Pasar Batu, Selasa (6/10/2015). Saat keduanya tengah asyik bercengkrama dengan pedagang dan pembeli, Asnah terlihat pucat serta perutnya membesar dibalut kain panjang. Merasa prihatin dengan kondisi Asnah, Eldin langsung berdialog dengan wanita pedagang paruh baya tersebut. "Sakit apa bu?" tanya Eldin. "Gak tahu kenapa ini, pak," jawab Asnah, sesuai rilis yang diterima tribun medan

Maksud Karena tidak memiliki biaya, Asnah mengaku tidak pernah berobat. Saat ini dia hanya mencoba perawatan menggunakan obat tradisional. Asnah mengaku telah mengidap penyakit tersebut selama 10 tahun. Namun karena tidak merasa sakit dan ada kesalahan nama saat mengurus BPJS dia enggan untuk berobat ke rumah sakit.

Sintaksis Koherensi Kondisional

dan Akhyar Nasution

(56)

tahun.

Retoris Grafis Asnah mengaku telah mengidap penyakit tersebut selama 10 tahun. Namun karena tidak merasa sakit dan ada kesalahan nama saat mengurus BPJS dia enggan untuk berobat ke rumah sakit.

Secara tematik, wacana ini menceritakan tentang Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution yang mengajak seorang pedagang kolang Kaling untuk berobat karena ia terlihat menderita penyakit saat mereka bercengkrama dengan pedagang lain di Pasar Batu.

Analisis Berita Keenam

Story dalam wacana ini diawali dengan kedatangan Pasangan BENAR ke Jalan Jawa Pajak Kapuas, Lingkungan 28 Kelurahan Belawan I, Medan Belawan untuk menyapa para pedangan dan pembeli di sana. Saat itu terjadi, ada seorang pedagang yang terlihat pucat. Melihat orang itu, Eldin menyapa ibu itu dan ia menceritakan bahwa sedang menderita penyakit. Mendengar hal itu, Eldin merasa iba dan langsung memanggil ambulans agar Ibu tersebut langsung dibawa ke RSU Bandung Jalan Mistar, Kecamatan Medan Petisah untuk diobati.

Detil yang digunakan dalam wacana ini adalah keprihatinan Dzulmi Eldin kepada salah satu pedagang yang telihat pucat dan perut besarnya yang dibalut dengan kain panjang. Selanjutnya Ibu tersebut menceritakan bahwa ia tidak tahu penyakit apa yang sedang ia derita. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat berikut:

Saat keduanya tengah asyik bercengkrama dengan pedagang dan pembeli, Asnah terlihat pucat serta perutnya membesar dibalut kain panjang. Merasa prihatin dengan kondisi Asnah, Eldin langsung berdialog dengan wanita pedagang paruh baya tersebut. "Sakit apa bu?" tanya Eldin. "Gak tahu kenapa ini, pak," jawab Asnah, sesuai rilis yang diterima tribun medan

(57)

hanya memakai obat tradisional. Selain itu juga ada kesalahan nama saat pengisian kartu BPJS dan ia tidak merasa sakit saat melakukan kegiatan sehari-harinya sebagai pedagang. Seperti dalam kalimat berikut:

Karena tidak memiliki biaya, Asnah mengaku tidak pernah berobat. Saat ini dia hanya mencoba perawatan menggunakan obat tradisional. Asnah mengaku telah mengidap penyakit tersebut selama 10 tahun. Namun karena tidak merasa sakit dan ada kesalahan nama saat mengurus BPJS dia enggan untuk berobat ke rumah sakit.

Latar yang mendukung wacana ini adalah seorang ibu paruh baya yang bernama Asnah. Ibu Asnah yang bermata pencaharian sebagai pedagang kolang kaling di Pasar Batu/Pajak Ikan Kapuas, Medan Belawan menderita penyakit perut yang membesar

Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu Koherensi Kondisional yang terdapat dalam kalimat berikut:

kaling berobat ke rumah sakit. Wanita yang menderita perut membesar itu adalah pedagang di Pasar Batu/Pajak Ikan Kapuas di Jalan Jawa Pajak Kapuas, Lingkungan 28 Kelurahan Belawan I, Medan Belawan.

Di sini bisa terlihat jelas bahwa seorang pedagang kolang kaling yang sudah separuh baya di Kawasan Medan Belawan ternyata menderita penyakit perut membesar tanpa berobat ke Rumah Sakit.

(58)

October 6, 2015

4.2.7 Berita Ketujuh: Eldin-Akhyar Janji Bangun RS dan SMU Negeri di Medan Utara

(Bang Eldin-Akhyar Nasution) berjanji akan merealisasikan pembangunan rumah sakit umum (RSU) tipe C untuk kawasan utara, yang sudah selesai tahap pembebasan lahannya, juga penambahan SMU Negeri dan program perumahan rakyat di kawasan Medan utara.

Program tersebut dipaparkan dalam tatap muka dengan warga Jalan Asahan, Kelurahan Belawan I, Medan Belawan usai shalat subuh berjamaah di Masjid Nurul Fallah, Selasa (6/10).

Ditemani Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda (Nanda) Ramli dan Penasihat Tim Pemenangan Kawasan Utara Mulia Asri Rambe (Bayek), Eldin maupun Akhyar bersama-sama menikmati menu sarapan yang telah dipersiapkan tak jauh dari Masjid Nurul Fallah.

Dalam obrolan seputar rencana pembangunan kawasan utara Kota Medan, sebagaimana visi-misi Pasangan BENAR, Eldin memaparkan proses pembangunan rumah sakit umum (RSU) tipe C untuk kawasan utara, yang sudah selesai tahap pembebasan lahannya, juga penambahan SMU Negeri dan program perumahan rakyat.

Gambar

Gambar 3.1Analisis Wacana Kritis Van Dijk
Tabel 3.2 Struktur Wacana Van Dijk
TABEL 4.2.3 Analisis Wacana Berita  Ketiga: Dukungan Dzulmi Eldin dan
TABEL 4.2.7 Analisis Wacana Berita Ketujuh: Dukungan Dzulmi Eldin dan

Referensi

Dokumen terkait

Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya

Sehingga diharapkan dapat di akses kapanpun dan dimana pun.Pembuatan Sistem Informasi Geografis berbasis android ini dibuat menggunakan MapInfo Professional 9.0

Dalam undang-undang tersebut telah diatur bahwa kebijakan desentralisasi fiskal meliputi alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebagai sumber pembiayaan penyelenggaraan

[r]

merupakan kegiatan awal sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas. Pada pembelajaran pertama peneliti menjelaskan tentang cara menyusun kalimat. Pada pembelajaran pertama

Linda Mayasari, S.Pd, M.Pd, as the Chair Person of the English Department of Faculty of Education and Teacher Training at Muhammadiyah University at Surabaya..

Upaya-upaya untuk mengatasi kendala-kendala dalam penerapan sistem pemidanaan edukatif terhadap anak yang berkonflik dengan hukum di Pengadilan Negeri Putussibau

Penganalisaan perbandingan kinerja kedua bahasa tersebut akan diimplementasikan melalui pembuatan program sederhana untuk perhitungan fibonacci dan faktorial dengan menggunakan