• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI PUS TERHADAP GERAKAN KELUARGA BERENCANA DI DESA PADANGSIANDOMANG KECAMATAN GAROGA KABUPATEN TAPANULI UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI PUS TERHADAP GERAKAN KELUARGA BERENCANA DI DESA PADANGSIANDOMANG KECAMATAN GAROGA KABUPATEN TAPANULI UTARA."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI PUS TERHADAP GERAKAN KELUARGA

BERENCANA DI DESA PADANGSIANDOMANG

KECAMATAN GAROGA KABUPATEN

TAPANULI UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

LISMAWATI PASARIBU

NIM. 3123131034

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Lismawati Pasaribu, NIM. 3123131034, Persepsi PUS Terhadap Gerakan Keluarga

Berencana di Desa Padangsiandomang Kecamatan Garoga Kabupaten Tapanuli Utara, Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana ditinjau dari tingkat pendidikan PUS, (2) persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana ditinjau dari pekejaan PUS, (3) persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana ditinjau dari budaya yang dianut PUS tentang jumlah dan nilai anak di Desa Padangsiandomang Kecamatan Garoga.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Padangsiandomang Kecamatan Garoga Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah PUS yang aktif dalam gerakan keluarga berencana yang berjumlah 70 PUS. Mengingat jumlah populasi yang relatif sedikit, maka populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah komunikasi langsung dan data diolah menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan

tugas akhir dengan judul: “Persepsi PUS Terhadap Gerakan Keluarga Berencana

di Desa Padangsiandomang Kecamatan Garoga Kabupaten Tapanuli Utara”.

Penulisan skripsi ini bertujuan memenuhi salahsatu syarat memperoleh gelar

sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengalami berbagai hambatan, namun

dapat diatasi karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi

dan selaku dosen Pembimbing Akademik penulis sekaligus dosen penguji

yang telah banyak membimbing selama mengikuti studi di Jurusan

Pendidikan Geografi hingga selesai

5. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang

telah membimbing saya dan telah banyak memberikan waktu dan

(7)

6. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku dosen penguji yang telah

banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis.

7. Ibu Dra. Rosni, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan dan saran kepada penulis.

8. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED yang

telah memberikan ilmu dan arahan kepada saya selama mengikuti

perkuliahan.

9. Bapak Hayat Siagian yang dengan sabar dan murah hati dalam

memberikan tenaga dan pikiran dalam membimbing saya.

10.Teristimewa kepada keluarga saya tercinta Ayahanda S. Pasaribu dan

Ibunda saya N.R. Simatupang yang telah mendoakan dan memberikan

dukungan moril dan materil sehingga saya dapat menyelesaikan

perkuliahan ini. Tidak lupa Kakak, abang dan adik tercinta Sarmauli

Pasaribu S.Pd, Ferdy dan Kristofer yang telah memberikan semangat,

dukungan dan doa.

11.Teristimewa juga kepada Thomas Abihu Gultom, SE yang telah banyak

memberikan dukungan serta doa. Sukses buat kita kedepan. Semoga

harapan dan doa dikabulkan oleh Tuhan.

12.Sahabat penulis Diego, Tika Chan, Frislyn terimakasih untuk kebersamaan

dan pengalaman yang pernah kita lalui, sukses buat kita.

13.Teman- teman Geografi stambuk 2012 untuk dukungan serta doa

14.Teman- teman B Reg 2012 Kristina, Okta, Joko, Ica, Mimi,Sylvia, Emma,

(8)
(9)
(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ...i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...iii

ABSTRAK ...iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I. PENDAHULUAN ………...………….…1

A. Latar Belakang Masalah ………...…………...1

B. Identifikasi Masalah ………...………….4

C. Pembatasan Masalah ………..……….4

D. Rumusan Masalah ………...5

E. Tujuan ………..……...5

F. Manfaat ………...…5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teoritis ... 7

B. Penelitian Yang Relevan ………...21

C. Kerangka Berfikir ………..24

BAB III. METODE PENELITIAN ...………..………..…26

A. Lokasi Penelitian ………...26

B. Populasi dan Sampel ……….………26

(11)

D. Defenisi Operasional ... 26

E. Teknik Pengumpulan Data ………..……….27

F. Teknik Analisis Data ………..………..27

BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ……….29

A. Kondisi Fisik ………29

B. Kondisi Sosial Ekonomi...………30

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….42

A. Hasil Penelitian ……….…42

B. Pembahasan ………..53

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ……….…59

A. Kesimpulan ………..….59

B. Saran ………..60

DAFTAR PUSTAKA ……….….61

(12)

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Luas Dan Bentuk Penggunaan Lahan ... 30

2. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin ... 31

3. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 32

4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 34

5. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 35

6. Responden Berdasarkan Umur ... 43

7. Jumlah Anak Yang di Miliki PUS berdasarkan kelompok umur ... 43

8. Umur Responden Saat Melangsungkan Pernikahan ... 44

9. Responden Berdasarkan Jumlah Anak ... 44

10.Responden berdasarkan kelahiran anak pada saat menjadi peserta KB ... 45

11.Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 45

12.Jumlah Anak PUS dilihat dari Pendidikan Responden ... 46

13.Persepsi PUS Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ... 47

14.Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 47

15.Responden Berdasarkan Pekerjaan Suami ... 48

16.Jumlah Anak Berdasarkan Jenis Pekerjaan Suami... 49

17.Persepsi PUS Terhadap Gerakan Keluarga Berencana Menurut Jenis Pekerjaan Suami ... 49

18.Jumlah Anak Berdasarkan Pekerjaan Istri ... 50

(13)

20.Persepsi Budaya PUS tentang nilai dan jumlah anak... 51

21.Persepsi PUS tentang gerakan keluarga berencana

(nilai dan jumlah anak)... 52

22.Persepsi PUS tentang gerakan keluarga berencana Di tinjau

(14)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir ... 25

Gambar 2.Sarana Kesehatan ... 37

Gambar 3. Peta Administrasi Kabupaten Tapanuli Utara ... 39

Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian Kecamatan Garoga ... 40

Gambar 5. Peta Lokasi Penelitian Desa Padangsiandomang ... 41

Gambar 6.Pustu Desa Padangsiandomang ... 64

Gambar 7. Fasilitas Pustu ... 64

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Daftar Wawancara ... 61

2. Dokumentasi Penelitian ... 64

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penduduk Indonesia tergolong ke dalam jumlah yang besar dan mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini ditujukkan oleh data kependudukan pada

sensus penduduk 2010 bahwa penduduk Indonesia berjumlah 237. 641.326 jiwa,

sedangkan pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 248.101. 215 jiwa

(BPS,2015). Dari data tersebut dapat diketahui peningkatan jumlah penduduk

Indonesia sebesar 10.459.889 jiwa dalam kurun waktu 4 tahun.Dalam data

kepedudukan dunia, Indonesia memiliki peringkat keempat jumlah penduduk

terbesar di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat.

Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi,

Indonesia sedang mengalami berbagai permasalahan dalam bidang kependudukan

baik dari segi kuantitas maupun kualitas penduduk. Permasalahan- permasalahan

yang menyangkut kuantitas tersebut antara lain (1) Jumlah dan tingkat

pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, (2) penyebaran dan kepadatan

penduduk tidak merata, serta (3) struktur umur penduduk yang tidak seimbang

yaitu perbandingan jumlah penduduk yang produktif secara ekonomi (15-64

tahun) tidak seimbang dengan jumlah penduduk nonproduktif (0-14 tahun dan 65

tahun ketas) yang menghasilkan angka beban ketergantungan. Sedangkan

permasalahan dari segi kualitas penduduk adalah masih rendahnya tingkat

pendidikan, rendahnya tingkat kesehatan dan rendahnya pendapatan perkapita di

Indonesia (Meilani, 2010).

(17)

2

Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah melakukan berbagai

upaya. Salah satu dari upaya tersebut adalah dengan melakukan kebijaksanaan

kependudukan. Kebijaksanaan kependudukan adalah kebijaksanaan suatu negara

yang menyangkut kemakmuran penduduknya dengan melakukanberbagai usaha

yang salahsatunyaadalahkeluargaberencana yang bertujuan menurunkan tingkat

pertumbuhan penduduk. Pada awal pelaksanaan Program keluarga berencana di

Indonesia (tahun 1950 dan 1960an), program keluarga berencana ini merupakan

program pemerintah yang bertujuan untuk menjarangkan kelahiran. Jumlah anak

yang dianggap ideal adalah 4 anak yakni 2 anak laki- laki dan 2 anak perempuan.

Namun seiring berjalannya waktu, sejak Pelita V program keluarga berencana

berubah menjadi Gerakan keluarga berencana Nasional.

Gerakan keluarga berencana nasional adalah gerakan masyarakat yang

menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif

dalam melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan

Sejahtera (NKKBS). Peserta gerakan keluarga berencana aktif adalah Pasangan

Usia Subur yang dapat dibina memakai alat kontrasepsi secara terus menerus

(Bappenas, 2009).Jumlahanak yang dianggap ideal dalamgerakaniniadalah 2

anakyaknilaki- lakidanperempuansama yang

dituangkandalamsemboyanduaanaklebihbaik.

Dalampelaksanaangerakankeluargaberencana,

keikutsertaanmasyarakatditempuhdengansukarelatanpaadaunsurpaksaandaripihak

lain dantetapmempertimbangkannilai- nilaisosialbudaya yang

berkembangdalammasyarakat.Kesertaanmasyarakatdalamgerakankeluargaberenca

(18)

3

uargaberencana yang dipengaruhiolehbeberapafaktordiantaranyapendidikan,

pengalaman, keadaanekonomi, sertapengaruhsosialbudaya yang

berkembangdalammasyarakat.

Sasaran Gerakan keluarga berencana nasioanal adalah (1) Pasangan Usia

Subur (PUS) dengan prioritas PUS muda paritas rendah, (2) generasi muda dan

purna PUS, (3) pelaksana dan pengelola KB, (4) sasaran wilayah adalah wilayah

dengan laju pertumbuhan penduduk tinggi dan wilayah khusus seperti sentra

industri, pemukiman padat, daerah kumuh, daerah pantai dan daerah terpencil

(Sulistyawati, 2012).

Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten di Propinsi

Sumatera Utara yang terdiri dari 15 kecamatan. Salah satunya adalah Kecamatan

Garoga. Jumlah penduduk Kecamatan Garoga pada sensus penduduk 2010

sebesar 15. 622 jiwa sedangkan pada tahun 2014 bertambah menjadi 17.859 jiwa

(BPS,2014). Kecamatan Garoga terdiri dari 13 desa yang tersebar di seluruh

wilayah kecamatan yang luasnya 567,58 km2.

Desa Padangsiandomang merupakan salah satu desa di Kecamatan Garoga

yang terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Padangsiandomang, Dusun

Padangsiandomang 1, Dusun Purbatua Soagahon dan Dusun Sibiobio. Jumlah

penduduk Desa Padangsiandomang pada tahun 2010 adalah 1.093 jiwa dan pada

tahun 2015 bertambah menjadi 1.235 jiwa. Jumlah penduduk laki- laki sebanyak

597 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 638 jiwa yang terdiri dari 260 Kepala

Keluarga. Dari seluruh jumlah penduduk, terdapat 137 PUS yakni sebanyak 70

PUS atau sekitar 51% PUS aktif dalam mengikuti gerakan keluarga berencana.

(19)

4

banyak PUS yang memiliki jumlah anak lebih dari 2 orang (hasil wawancara

dengan aparatur desa). Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor seperti

pendidikan PUS, Pengalaman PUS, pendapatan PUS serta Budaya yang dianut

oleh PUS mengenai jumlah dan nilai anak. Maka perlu dicermati persepsi PUS

terhadap gerakan keluarga berencana yang memiliki semboyan dua anak lebih

baik.

B. Identifikasi Masalah

Gerakan keluarga berencana merupakan salah satu kebijaksanaan

pemerintah Indonesia untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk guna

mencapai kesejahteraan. Dalam pelaksanaannya, sasaran utama gerakan keluarga

berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS). PUS diharapkan aktif dalam

mengikuti gerakan keluarga berencana dan dapat membatasi kelahiran anak

dengan jumlah anak yang ideal adalah 2 orang. Aktif atau tidaknya PUS dalam

gerakan keluarga berencana dipengaruhi oleh persepsi PUS terhadap gerakan

tersebut. Persepsi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengaruh sosial,

pekerjaan, pendidikan, faktor budaya dan pengalaman. Namun kenyataan yang

terjadi di Desa Padangsiandomang masih banyak PUS yang aktif dalam gerakan

keluarga berencana yangmemiliki jumlah anak lebih dari 2 orang.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka

masalah dalam penelitian ini dibatasi pada persepsi PUS terhadap gerakan

keluarga berencana di Desa Padangsiandomang Kecamatan Garoga Kabupaten

Tapanuli Utara ditinjau dari latar belakang PUS yaitu pendidikan PUS, pekerjan

(20)

5

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi perumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencanadi Desa

Padangsiandomang ditinjau dari tingkat pendidikan PUS?

2. Bagaimana persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencanadi Desa

Padangsiandomang ditinjau dari jenis pekerjan PUS?

3. Bagaimana persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana di Desa

Padangsiandomang ditinjau dari budaya yang dianut PUS tentang nilai dan

jumlah anak ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencanadi Desa

Padangsiandomang. ditinjau dari tingkat pendidikan PUS

2. Persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana di Desa

Padangsiandomang. ditinjau dari jenis pekerjaan PUS

3. Persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencanadi Desa

Padangsiandomang ditinjau dari budaya yang dianut PUS tentang nilai dan

jumlah anak.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi lembaga yang bersangkutan dalam

(21)

6

pengetahuan dan partisipasi masyarakat tentang gerakan keluarga

berencana

2. Untuk menambah wawasan penulis tentang masalah kependudukan

maupun kebijaksanaan kependudukan

3. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang yang ingin meneliti permasalahan

(22)

60

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana di Desa Padangsiandomang

ditinjau dari tingkat pendidikan PUS yaitu PUS yang memiliki pendidikan

rendah (tidak tamat SD, SD, SMP) tidak setuju dengan adanya gerakan

keluarga berencana yang menyatakan dua anak cukup dan memiliki jumlah

anak 3-8 orang. PUS yang memempuh pendidikan formal perguruan tinggi

setuju dengan adanya gerakan keluarga berencana.

2. Persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana di Desa Padangsiandomang

ditinjau dari jenis pekerjaan PUS yaitu PUS yang bekerja pada sektor

pertanian, sebagian besar (77,14%) memilki jumlah anak 3-8 orang dan PUS

yang memiliki pekerjaan sebagai PNS (1,43%) memiliki jumlah anak 1-4

orang.

3. Persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana di Desa Padangsiandomang

ditinjau dari Budaya yang dianut PUS tentang nilai dan jumlah anak yaitu pada

umumnya PUS yang aktif dalam gerakan keluarga berencana mengikuti

budaya lama Batak Toba yaitu anak laki- laki sebagai penerus marga dengan

jumah anak lebih dari dua orang. PUS yang aktif dalam gerakan keluarga

berencana tidak mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan pemerintah

yakni memiliki dua anak, PUS aktif dalam gerakan ini tidak untuk membatasi

jumlah anak tetapi untuk mengatur jarak dari satu kelahiran dengan kelahiran

anak berikutnya.

(23)

61

B. Saran

1. Kepada Dinas Kesehatan, perangkat desa dan petugas kesehatan lainnya

diharapkan mampu bekerjasama antara petugas dengan petugas, serta

kerjasama antara petugas dengan masyarakat untuk meningkatkan kualitas

pelayanan kepada masyarakat baik dalam pemberian informasi tentang

gerakan keluarga berencana maupun dalam peaksanaan gerakan keluarga

berencana.

2. Kepada pemerintah diharapkan dapat meningkatkan pendidikan dan

pengetahuan masyarakat mengenai gerakan keluarga berencana sehingga

masyarakat dapat memahami dan dapat merencanakan jumlah anak di masa

mendatang, baik melalui penyuluhan dan pendidikan nonformal lainnya.

3. Kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk dapat merubah pandangan lama

menjadi suatu pandangan baru tentang jumlah dan nilai anak tanpa

(24)

62

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dkk.1997. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Barus, Minawarti Meidina.2011. Analisis Ketidakberhasilan Keluarga Berencana di Desa Tanjung Barus Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed.

Badan Pusat Statistik. 2015. Garoga Dalam Angka 2014. www. tapanuliutarakab. go.id. diakses tanggal 13 April 2016

.2012. Penduduk Indonesia Menurut Propinsi. www.bps.go.id. Diakses tanggal 22 Pebruari 2016.

BAPPENAS. 2009. Kependudukan dan Keluarga Berencana.

http://bappenas.go.id/index.php/download_file/view/9745/6365/.Diakses tanggal 23 Mei 2016

BKKBN.1998.Gerakan Keluarga Berencana Nasional. Jakarta: BKKBN

Fitri, Nurma.2011. Persepsi Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Pembatasan Jumlah Kelahiran Anak di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Percut Sei Tuan.

Skripsi.Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed.

Karolina, Anita.2015. Keadaan Gerakan Keluarga Berencana di Desa Indra Yaman Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS- Unimed.

Manuaba, Ida Bagus Gde.2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan rutin Obstetri

Ginekologi dan KB. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Maryam, Siti.2014. Analisis Persepsi Ibu Tentang Program Keluarga Berencana (KB) dengan Pengguna Kontrasepsi di Desa Sumberdadi Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2014. Jurnal. Universitas Tulungagung Bonorowo. Vol.1 No.2. http://jurnal-unita.org/index.php/bonorowo/article/download16/13. diakses tanggal 12 April 2016.

Maulida,Ina.2012. Persepsi Siswa Terhadap Implemetasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Muhammadyah 3 Yogyakarta. Thesis. Universitas Negeri Yogyakarta. http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9686. diakses tanggal 18 April 2016

Meilani, Niken dkk.2010. Pelayanan Keluarga Berencana (dilengkapi dengan

penuntun belajar). Yogyakarta: Fitramaya

Muslina.2012. Faktor- Faktor Penyebab Ketidakberhasilan Program Keluarga Berencana di Desa Reudeup kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara.

(25)

63

Prayoga, Ayudha D. 2007. Dasar- Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

Rahmad.2000.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: bumi Aksara

Septyanti, Herlina Nur. 2009. Persepsi, Sikap dan Norma Subjektif Terhadap KB Kontrasepsi Mantap (penelitian Komparasi Pada Suami Akseptor KB Kontap dan Suami Bukan Akseptor KB Kontap di Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang. Skripsi.FIP Universitas Negeri Semarang

Sinurat, Lastriana.2016. Keadaan Gerakan Keluarga Berencana di Desa Parlondut Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed

Sulistyawati, Ari. 2012. Pelayanan Keluarga Berncana. Jakarta: Salemba Medika.

Tambunan, Morinah.2007. Perubahan Fungsi dan Makna Anak Laki- Laki Dalam Komunitas Batak Toba Kristen.Thesis. Universitas Sumatera Utara.

Tika, Pabundu.2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Winardi.2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana

Gambar

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir .......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Positive allergy skin patch tests to gold are usually associated with the amount of gold used in dental pro- cedures, although definite correlation between contact allergic

Hasil Penelitian Lebih dari setengah nya persepsi PUS negatif terhadap penggunaan Kontrasepsi sebesar 50,5%, Lebih dari setengahnya pendidikan responden adalah

Pada tahun 2003, Bank Syariah Mandiri mencapai ROA 0,73%, berdasarkan standar Penilaian kesehatan Bank Syariah dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI)

Pentingnya Learning Organization telah lama menjadi perhatian para ahli organisasi, terutama semenjak terbitnya buku karya Peter Senge “The Fifth Discipline” pada tahun 1990,

Sistem kontrak bagi hasil adalah sistem pengusahaan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang dilakukan oleh perusahaan swasta sebagai kontraktor pemerintah, dimana

i) Semua jenis bekalan yang dihantarkan hendaklah merupakan bahan yang TULEN dan jenis toner refill atau compatible TIDAK AKAN DITERIMA. Pihak Kerajaan berhak

(1) Monitoring dan evaluasi terhadap Penebaran Kembali dan Penangkapan Ikan Berbasis Budi Daya dilakukan oleh Direktur Jenderal, direktur jenderal yang menangani

ad* b)» Xalau kita baoa bunyi dari paoal 1601 b Btff maka da* patlah kita oimpulkon batata, oobelum waktu yang di- perjanjikan dalaa suatu porjanjian pemborongan itu habio,