• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMASARAN BUNGA ADENIUM DI KECAMATAN ROWO KANGKUNG KABUPATEN LUMAJANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PEMASARAN BUNGA ADENIUM DI KECAMATAN ROWO KANGKUNG KABUPATEN LUMAJANG"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMASARAN BUNGA ADENIUM DI KECAMATAN ROWO

KANGKUNG KABUPATEN LUMAJANG

Oleh: SAIFUL ANAM ( 02720034 ) AGRIBISNIS

Dibuat: 2008-05-10 , dengan 3 file(s).

Keywords: BUNGA ADENIUM

Dalam perkembangan dewasa ini adenium dipelihara karena bunganya yang menarik, beraneka ragam, dan juga adanya keunikan bentuk bonggol adenium, khususnya bonggol lokal yang tidak terdapat dinegara lain. Keunikan adenium terletak pada tidak ada dua adenium yang sama. Harga adenium cenderung stabil, karena untuk menciptakan bonggol akar diperlukan waktu lama, sementara itu kebosanan orang tidak cepat muncul karena aneka ragam warna bunganya terus bermunculan.

Secara umum adenium untuk koleksi dalam pot, berbeda dengan adenium untuk landscape. Adenium landscape tidak perlu menonjolkan bonggol akar, tetapi lebih pada rumpun yang memiliki daun dan percabangan yang kompak, dan bunga yang ramai merekah. Hal ini yang tidak dimiliki oleh kolektor dan hobbies adenium dimanapun diluar negeri selain di Indonesia. Hobbies Luar pada umumnya memperlakukan adenium sebagai tanaman bunga biasa. Hal ini juga terjadi pada sebagian besar pekebun , pedagang dan hobbiest di Indonesia. Ketertarikan Hobbiest luar pada keunikan bonggol lokal, serta seni mendisplay bonggol lokal disesuaikan dengan bentuknya yang beraneka ragam, mengakibatkan banyak bonggol adenium lokal kita yang dikirim keluar negeri. (Anonymous, 2006).

Tujuan Penelitian adalah : (1) Mengetahui saluran pemasaran bunga adenium di Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang, (2) Mengetahui margin pemasaran bunga adenium di daerah penelitian.

Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang. Metode penentuan sampel menggunakan teknik snow ball sampling yaitu teknik pengambilan sample pertama (petani) ditentukan secara random sampling yaitu penentuan secara acak sedangkan sampel berikutnya ditentukan sesuai pergerakan komoditas tersebut. Data yang diambil merupakan data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh langsung dari petani dan lembaga pemasaran melalui wawancara dan kuisioner. Data sekunder berasal dari berbagai macam literatur, publikasi dan instansi terkait.

Metode analisis data yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendengkatan analisis deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai saluran pemasaran bunga adenium dari petani sampai ke konsumen serta aktivitas lembaga pemasaran bunga adenium didaerah penelitian. Analisis kuantitatif metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : analisis margin pemasaran, saluran pemasaran.

Dari hasil penelitian terdapat tujuh saluran pemasaran bunga adenium di Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang yaitu :

(1) Petani-Tengkulak-Pengumpul-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen, (2) Petani

(2)

Fungsi-fungsi pemasaran meliputi : transportasi, bongkar muat, perawatan, sortasi dan grading. Margin terbesar saluran pemasaran bunga adenium terdapat pada saluran III sebesar Rp 69.167 per batang. Distribusi margin terbesar pada tengkulak terdapat pada saluran II sebesar 16.54 %, sedangkan distribusi margin terbesar pada pengumpul terdapat pada saluran VI sebesar 41.34 %, sedangkan untuk pedagang besar terdapat pada saluran I sebesar 35.99 %, dan distribusi margin terbesar untuk pengecer terdapat pada saluran II sebesar 55.67 %.

Share harga terbesar yang diterima petani terdapat pada saluran pemasaran VI sebesar 39.85 %. Distribusi share harga terbesar pada tingkat tengkulak terdapat pada saluran pemasaran II sebesar 13.85 %, pada pengumpul terdapat pada saluran pemasaran VI sebesar 24.867 %, sedangkan tingkat pedagang besar terdapat pada saluran pemasaran I sebesar 27.11 %, dan di tingkat pengecer terdapat pada saluran pemasaran II sebesar 46.607%.

Berdasarkan hasil penelitian diajukan beberapa saran yaitu : (1) Mempersingkat saluran pemasaran bunga adenium dengan menjual langsung kepada pengecer, sehingga akan semakin besar margin pemasarannya. (2)Perlu adanya keterbukaan informasi pasar agar masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran bunga adenium dapat menentukan dan meramalkan harga, sehingga dengan dapat mengurangi resiko kerugian akibat fluktuasi harga dan diantara harga lembaga pemasaran memperoleh keuntungan yang merata. (3) Sebelum menjual bunga adenium, petani perlu banyak mencari informasi pasar yang dibutuhkan termasuk informasi tentang harga bunga adenium, agar petani memperoleh harga yang diinginkan atau layak. (4) Sebaiknya petani membentuk suatu wadah pemasaran yang mampu menampung bunga adenium ditingkat desa dan memasarkan sendiri secara langsung kepada konsumen akhir, hal ini dilakukan agar penerimaan dari penjualan tersebut lebih besar daripada penjualan melalui lembaga pemasaran.

Nowdays, Adenium being maintained due to their iinteresting, various flower and the existence

unique form Adenium hump, especially local hump that is not found in other country. Adenium’s uniquely have no similar in each other Adenium types. Adenium’s price tend to at stable level,

because to create root hump needed very long time, meanwhile people fed up didn’t appear quickly because various flower colors always emerged.

Generally, Adenium to be collected on the pot, different with Adenium for landscape. Landscape

Adenium didn’t need show their root hump, but it depend on their clumps that have compact

leafs and branchs, and their blooming flower. This is why not being owned by some Adenium collectors and hobbies abroad, except in Indonesia. Generally, external hobbies treating Adenium as ordinary flower plant. It happen to some of gardener, trader, and hobbiest in Indonesia.

External hobbiest interesting on the local hump uniquely, along with local hump art displaying

appropriated with their various shape, caused many our local Adenium’s hump being sent

abroad. (Anonymous, 2006).

This study goal are : (1) To know marketing network Adenium flower in Rowokangkung Subdistrict Lumajang Regency (2) To know marketing margin Adenium flower in study place. Location determining being conducted purposively in Rowokangkung Subdistrict Lumajang Regency. Sampling method using snow ball technique sampling, it means first sample taken (farmer) being determined randomly sampling, that is randomly determined while next sample being determined appropriate with its comodity moving.

(3)

Data analysis method that used to analyzing data in this study being condusted on two approach, that are descriptive analysis approach to know ilustration concern of marketing network

Adenium flower from farmer to consumer in study place. Quantitative analysis used in this study involve of: marketing margin analysis, marketing network.

The result of this study, there are seven marketing network of Adenium flower in Rowokangkung Subdistrict Lumajang Regency, that are:

(1) Farmer-Broker-Collector-Big trader-Grocer-Consumer, (2) Farmer

Broker-Collector - Grocer-Consumer, (3) Farmer-Broker-Collector-Big

Consumer, (4) Farmer-Broker - Grocer - Consumer, (5) Farmer - Collector-Big trader-Grocer-Consumer, (6) Farmer - Collector- Grocer-trader-Grocer-Consumer, (7) Farmer - Big trader-Grocer-Consumer. Some marketing functions, that are : transportation, treatment, sorting, and grading

Biggest marketing network margin of Adenium flower is on the lines III Rp 69.167 every stem.

The biggest broker’s margin distribution is on the lines II 16.54 %, while the biggest collector’s

margin distribution is on the lines IV 41.34 %, while for big trader is on the lines I 35.99 %, and

grocer’s biggest margin distribution is on the lines II 55.67 %. Biggest price share, that is

received by farmer is on the marketing lines VI 39.85 %. Biggest price share distribution on the broker level is on the marketing lines II 13.85 %, on the collector is on the marketing lines VI 24.867 %, while big trader level is on the marketing lines I 27.11 %, and on the grocer level is on the marketing lines II 46.607%.

Referensi

Dokumen terkait

Karena kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk menghemat energi listrik, penelitian dengan judul “Animasi Sosialisasi Penghematan Listrik” menghasilkan sebuah video

Sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “ Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 Terhadap Kualitas Pelayanan Di UPT

Metode analisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, Analisis Deskriptif yaitu suatu analisis untuk menguraikan variabel bauran

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa peran kepemimpinan kepala sekolah, iklim organisasi sekolah dan kinerja guru memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang merupakan komponen fraud triangle terhadap kecurangan laporan keuangan (financial statement

Dari hasil perhitungan dan analisa dapat disimpulkan bahwa (1) pada akuifer sumur tunggal (baik yang medianya diratakan ataupun dipadatkan) ketinggian airnya lebih

Obyek dari performance bond adalah barang serta jasa lingkungan hidup (hutan, udara, air) yang dapat terkena dampak polutif atau ekstraktif dari suatu kegiatan ekonomi..

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Laporan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan