© 2 0 0 3 D igit iz e d By USU digit a l libr a r y 1 FARM AKOLOGI OBAT- OBAT AN TI H I STAM I N N ON SED ATI F PAD A PEN YAKI T
ALERGI
D r . R. SOETI ON O GAPAR
Ba gia n Fa r m a k ologi
Fa k u lt a s Ke dok t e r a n Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a
PEN D AH ULUAN
Pada t ahun 1940 unt uk pert am a kali diperkenalkan obat ant ihist am in. Sej ak it u secara luas digunakan dalam pengobat an sim t om at ik penyakit alergi. Pada um um nya ant ihist am in yang beredar di I ndonesia m em punyai spekt rum luas art inya m em punyai efek lain sepert i ant ikolinergik, ant i serot onin, ant ibradikinin dan alfa adrenoresept or bloker. Golongan obat ini disebut ant ihist am in ( AH1) klasik ( 1) .
Hist am in adalah suat u alkoloid yang disim pan di dalam m ast sel. dan m enim bulkan berbagai proses faalan dan pat ologik. Pelepasan hist am in t erj adi akibat reaksi ant it igen- ant ibodi at au kont ak ant ara lain dengan obat , m akanan, kem ikal dan venom . Hist am in ini kem udian m engadakan reaksi dengan resept ornya ( H1 dan H2) yang t ersebar di berbagai j aringan t ubuh. Perangsangan resept or H1 m enyebabkan kont raksi ot ot polos, peningkat an perm eabilit as kapiler dan reaksi m ukus. Perangsangan resept or H2 t erut am a m enyebabkan sekresi asam lam bung.
Penderit a yang m endapat obat AH1 klasik akan m enim bulkan efek sam ping, m engant uk, kadang- kadang t im bul rasa gelisah, gugup dan m engalam i gangguan koordinasi. Efek sam ping ini sering m engham bat akt ivit as sehari- hari, dan m enim bulkan m asalah bila obat ant ihist am in ini digunakan dalam j angka panj ang ( 1) .
Dekade ini m uncul ant ihist am in baru yang digolongkan ke dalam kelom pok AH1 sedat if yang t idak bersifat sedasi, yang m em berikan harapan cerah. Term asuk dalam AH1 non sedat if ini adalah; t erfenidin, ast em izol, lorat adin, m equit azin.
FARM AKOLOGI
AH1 non sedat if berbeda dengan AH1 klasik oleh sifat farm akokinet iknya. Secara in- vit ro diket ahui bahw a t erfenidin, ast em isol t erikat lebih lam bat kepada resept or H1 daripada AH1 klasik dan j ika t elah t erikat akan dilepaskan secara lam bat dari ikat an resept or.
TERFEN I D I N ( 2 )
Merupakan suat u derivat piperidin, st rukt ur kim ia. Terfenidin diabsorbsi sangat cepat dan m encapai kadar puncak set elah 1- 2 j am pem berian. Mem punyai m ula kerj a yang cepat dan lam a kerj a panj ang. Obat ini cepat dim et abolism e dan didist ribusi luas ke berbagai j aringan t ubuh. Terfenidin diekskresi m elalui faeces ( 60%) dan urine ( 40%) . Wakt u paruh 16- 23 j am . Efek m aksim um t elah t erlihat sekit ar 3- 4 j am dan bert ahan selam a 8 j am set elah pem berian. Dosis 60 m g diberikan 2 X sehari.
ASTEM I ZOL ( 3 )
© 2 0 0 3 D igit iz e d By USU digit a l libr a r y 2 dicapai set elah 1 j am pem berian. Mula kerj a lam bat , lam a kerj a panj ang. Wakt u paruh 18- 20 hari. Di m et abolism e di dalam hat i m enj adi m et abolit akt if dan t idak akt if dan di dist riibusi luas keberbagai j aringan t ubuh. Met abolit nya diekskresi sangat lam bat , t erdapat dalam faeses 54% sam pai 73% dalam w akt u 14 hari. Ginj al bukan alat ekskresi ut am a dalam 14 hari hanya dit em ukan sekit ar 6% obat ini dalam urine. Terikat dengan prot ein plasm a sekit ar 96% .
M EQUI TAZI N ( 4 )
Merupakan suat u derivat fenot iazin, st rukt ur kim ia lihat Gbr.1. Absorbsinya cepat pada pem berian oral, kadar puncak dalam plasm a dicapai set elah 6 j am pem berian. Wakt u paruh 18 j am , Onset of act ion cepat , durat ion of act ion lam a. Dosis 5 m g 2 X sehari at au 10 m g 1 X sehari ( m alam hari) .
LORATAD I N ( 5 ,6 ,7 )
Adalah suat u derivat azat adin, st rukt ur kim ia Gbr. 1. Penam bahan at om C1 m eninggikan pot ensi dan lam a kerj a obat lorat adin. Absorbsinya cepat . Kadar puncak dicapai set elah 1 j am pem berian. Wakt u paruh 8- 11 j am , m ula kerj a sangat cepat dan lam a kerj a adalah panj ang. Wakt u paruh descarboet hoxy- lorat adin 18- 24 j am . Pada pem berian 40 m g sat u kali sehari selam a 10 hari t ernyat a m endapat kan kadar puncak dan w akt u yang diperlukan t idak banyak berbeda set iap harinya hal ini m enunj ukkan bahw a t idak ada kum ulasi, obat ini di dist ribusi luas ke berbagai j aringan t ubuh. Mat abolit nya yait u descarboet boxy- lorat adin ( DCL) bersifat akt if secara farm akologi clan j uga t idak ada kum ulasi. Lorat adin dibiot ransform asi dengan cepat di dalam hat i dan di ekskresi 40% di dalam urine dan 40% m elalui em pedu. Pada w akt u ada gangguan fiungsi hat i w akt u paruh m em anj ang. Dosis yang dianj urkan adalah 10 m g 1 X sehari. ( Lihat t abel)
PEN GGUN AAN AN TI H I STAM I N ( AH 1 ) N ON SED ATI F
AH1 non sedat if m em punyai efek m engham bat kerj a hist am in t erut am a diperifer, sedangkan di sent ral t idak t erj adi karena t idak dapat m elalui saw ar darah ot ak. Ant ihist anin bekerj a dengan cara kom pet it if dengan hist am in t erbadap resept or hist am in pada sel, m enyebabkan hist am in t idak m encapai t arget organ.
AH1 non sedat if um um nya m em punyai efek ant ialergi yang t idak berbeda dengan AH1 klasik. Beberapa penelit i m elaporkan bahw a unt uk penderit a seasonal rhinit is alergika. t erfenidin bekerj a lebih cepat ( 1- 3 j am ) dari ast em izol 1- 6 hari ( 8) karena it u unt uk penyakit ini ast em izol dianj urkan oleh m ereka unt uk profilakt ik. Lorat adin dan Mequit azin m em punyai m ula kerj a dan efekt ivit as yang sam a dengan t erfenidin. Diant ara AH1 non sedat if Mequit azin yang paling t idak spesifik, karena m asih m em punyai efek ant ikolinergik.
Efek t erhadap " psyvhom ot or perform ance" dari t erfenidin, aset em izol, lorat adin dari berbagai penelit ian m enyat akan t idak dij um pai kelainan ( 2,3,5) .
© 2 0 0 3 D igit iz e d By USU digit a l libr a r y 3 m endapat kan hasil yang berm akna dari perbandingan t erfenidin dengan plasebo dalam m enurunkan skor it ch dan w heal ( 10) . Lorat adin m engurangi sist em chronic idiopat hic urt icaria dari pada plasebo ( 11) . Unt uk pengobat an seasonal allergic rhinit is ( SAR) ( 8) t elah dilakukan beberapa uj i klinik ant ara lain Kat elaris m em bandingkan lorat idin dengan azat adin pada 34 penderit a dan m endapat kan efek kedua obat sam a baiknya, t et api lorat adin kurang efek sam pingnya. Pem berian kom binasi 5 m g lorat adin clan 120 m g pseudoefedri 2X sehari unt uk pengobat an SAR m em berikan hasil baik ( 5) . Pengobat an rinit is alergik prineal dengan 10 m g lorat adin 1X sehari dan t erfenidin 60 m g 2X sehari, selam a 4 m inggu j elas lebih baik dari plasebo dalam m enurunkan t ot al sym pt om scores ( TSS) ( 5) .
Berbeda dengan AH1 klasik, AH1 non sedat if dengan obat - obat diazepam dan alkohol, t idak ada int eraksi pot ensial efek sedasi ( 2,3,5) . Takhipilaksis t idak dij um pai pada 3 AH1 non sedat if ( 1) . Penggunaan yang lam a dari ast em izol akan m enam bah nafsu m akan dan berat badan ( 3) .
Tok sisit a s da n e fe k Sa m pin g
Penyelidikan pada binat ang percobaan m em perlihat kan dij um painya t oksisit as yang rendah, sedang akt ivit as m ut agenik dan karsinogenik t idak dij um pai pada AH1 non sedat if ( 80) . Pem berian dosis t erapi AH1 non sedat if m eskipun j arang sekali, dapat j uga t im bul sedasi dan efek sam ping lain. Pem berian ast em izol lebih dari 2 m inggu dapat m eningkat kan nafsu m akan dan m enam bah berat badan ( 3) . Pada beberapa AH1 sedat if ada yang daPat m elalui ASI t epai konsent rasinya cukup kecil ( 5) . Efek ant ikolinergik j arang sekali t erj adi pada penggunaan AH1 non sedat if, kecuali m equit azin ( 4,8) .
PEN UTUP
© 2 0 0 3 D igit iz e d By USU digit a l libr a r y 4 KEPUSTAKAAN
1. Milan 1. Brandon: New er Non sedat ing Ant ihist am ines, Medical Progres January 1989
2. Sorkin EM. Heel RC Terfenadine: Review of it s pharm acodynam ic propert ies and t herapeut ic efficacy. Drugs 1985; 29; 54- 56.
3. Richards DM et al. Ast em izole; Review of it s pharm acodynam ic propert ies and t herapeut ic efficacy, Drugs 1984; 28; 38- 61
4. Rat u Saput ri dkk. Medical and Scient ific PT. Kenrose I ndonesia Mequit azine suat u ant ihist am in baru, kum pulan m akalah sim posium Penat alaksanaan Penyakit Alergi, 10 Sept em ber 1988.
5. Clisold SP et al. Lorat adine A Prelim inary review of it s pharm acodynam ic propert ies and t herapeut ic efficacy, Drugs 1989; 37: 42- 57.
6. Hilbert J et al. Pharm acokinet ics and dose proport ionalit y of Lorat adine, J. Clin. Pharm acoll 1987; 27: 694- 8.
7. Radw aski E. dkk. Lorat adine: Mult iple- Dose Pharm akokinet ics J. Clin Pharm acol 1987; 27: 530- 3
8. Kat elaris C Non sedat ing ant ihist am in in perspect ive, Medical Progress Sept . 1988; 8- 12.
9. Krause LB, Shust er SA Com parison of ast em izol & chlorpheniram ine in dem ographic urt icaria. Brit ish Journal of Derm at ology 1985,112; 447-453.
10.Ferguson J. et al. Com parison of t erfenadine and placebo in t he t reat m ent of chronic idiopat hic urt icaria. Present ed at t he European Societ y of Derm at ological Researh, Jan. 1984.