ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN
PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI 1 BELALAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT
TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Oleh
Rumiasih
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara, 1) persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan prestasi belajar, 2) persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar dan, 3) persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat tahun pelajaran 2013-2014. Metode penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode yang menghubungkan satu variabel dengan variabel lain. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPS semester genap yang terdiri dari tiga kelas dan berjumlah 76 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Sebagai sampel, penentuan responden dilakukan secara random dari masing-masing kelas. Teknik analisis data menggunakan uji korelasiproduct moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ada pengaruh positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan prestasi belajar geogrfi siswa. Jika persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersama positif, maka akan meningkatkan kualitas belajar dan akan berdampak pada prestasi belajar siswa yang cenderung meningkat. 2) Ada pengaruh positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar geografi siswa. Jika persepsi siswa positif akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. 3) Ada pengaruh positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar geografi siswa. Jika persepsi siswa positif akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi.
RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap penulis yaitu Rumiasih. Penulis dilahirkan di
Lampung Selatan pada tanggal 29 April 1992 dari ayah yang
bernama Maryani dan ibu yang bernama Marinten sebagai anak
tunggal. Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar
Negeri 1 Batu Kebayan Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2004. Pada tahun
2004 penulis melanjutkan sekolah di SMPN 1 Belalu Kabupaten Lampung Barat
yang diselesaikan pada tahun 2007. Penulis melanjutkan pendidikannya di SMAN
1 Belalau Kabupaten Lampung Barat dan lulus pada tahun 2010. Setelah tamat
SMA penulis diterima di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung melalui jalur PKAB pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan
Pendidikan IPS.
Pada tanggal 16 sampai 23 Juni 2013, penulis melaksanakan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Barat. Kemudian pada
pada tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan tanggal 17 September 2013 penulis
melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rawas Kecamatan Pesisir Tengah
Kabupaten Pesisir Barat dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 1
MOTO
Sabar dalam menghadapi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama
Keberhasilan kita dimasa depan lebih penting dari pada kesedihan kita dimasa lalu
Jangan berputus asa jika menghadapi kesulitan, karena setetes air hujan yang jernih berasal dari awan yang gelap
PERSEMBAHAN
Hari tak indah tanpa mentari, bulan dan gemerlipnya bintang. Begitu juga hidup. Takkan indah tanpa tujuan, harapan serta tantangan. Meski terasa berat, namun manisnya hidup justru akan terasa apabila semuanya terlalui dengan baik, meski harus memerlukan pengorbanan dan kadang air mata.
Kupersembahkan karya kecil dan sederhana ini, untuk cahaya hidupku yang senantiasa bersinar cerah, tak redup sedikitpun, tak pernah mengeluh sesakit apapun, dan selalu ada saat suka maupun duka. Dialah dua orang yang aku hormati, dua orang yang aku hargai, aku cintai dan aku sayangi. Mereka adalah ayah dan ibuku...
Ibu.. kau besarkan aku dalam dekapan tanganmu. Cintamu hiasi jiwaku dan restumu temani hidupku...
Ibu.... kau kirimkan aku kekuatan lewat untaian kata dan do a. Tak ada keluh kesah di wajahmu dalam mengantarkan ku kedalam gerbang masa depan yang cerah tuk raih segenggam harapan dan impian menjadi kenyataan.
Ayah...
Kau begitu kuat dan tegar dalam hadapi hidup, kau jadikan setiap tetes keringatmu sebagai semangat meraih cita-cita, hari-harimu penuh tantangan dan pengorbanan. Tak kau hiraukan terik matahari membakar kulitmu, tak kau pedulikan hujan deras mengguyur tubuhmu.
Ayah.. ibu... inilah kata-kata yang mewakili seluruh rasa, sungguh aku tak mampu menggantikan kisahmu dengan apapun, tiada yang dapat kuberikan agar setara dengan pengorbananmu padaku. Kasih sayangmu tak pernah bertepi, cintamu tak pernah berujung... tiada kasih seindah kasihmu, tiada cinta seindah cintamu. Kepadamu aku persembahkan salam yang harumnya melebihi kasturi, yang sejuknya melebihi embun pagi, hangatnya seperti mentari diwaktu dhuha, salam suci sesuci air telaga kautsar yang jika diteguk akan menghilangkan dahaga selalu menjadi penghormatan kasih dan cinta yang tidak pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa.
SANWACANA
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Hubungan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik
dan Kompetensi Profesional Guru Geografi dengan Prestasi Belajar Geografi
Siswa di SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran
2013-2014” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program
Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Sumadi, M.S., selaku pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik, dan Ibu
Rahma Kurnia Sri U, S.Si., M.Pd., selaku pembimbing II yang keduanya telah
banyak memberikan saran, arahan dan nasihat, selama membimbing penulis, serta
Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Dosen Pembahas yang telah banyak
memberikan sumbangan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis juga menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Pembantu Dekan I Bapak Dr. M. Thoha B. Sampoerna Jaya, M.S., Pembantu
Dekan II Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., dan Pembantu Dekan III Bapak
Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. FKIP Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas
Lampung.
5. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan FKIP Universitas Lampung, khususnya
Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang berharga.
6. Bapak Drs. Selamat Riadi, M.M., selaku Kepala Sekolah yang telah memberi
izin untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri 1 Belalau Lampung Barat.
7. Ibu Puspa Kirti, S.Pd., selaku waka kurikulum SMA Negeri 1 Belalau yang
telah banyak memberikan pengarahan selama melakukan penelitian.
8. Bapak Budi Wirawan S.Pd., selaku guru geografi SMA Negeri 1 Belalau
terima kasih atas izin dan bantuan yang telah diberikan selama melakukan
penelitian.
9. Ferico Candra yang selalu memberikan do’a, perhatian, motivasi, semangat
dan selalu menjadi orang yang terbaik dalam berbagi suka duka dalam
10. Sahabat-sahabat terbaikku Parizawati, Fahrur Rozi Subnata, Welly Ismayudi
dan Airlangga yang selalu memberikan motivasi, do’a serta kebersamaan
selama ini.
11. Teman-teman seperjuangan geografi 2010, khususnya geografi kelas ganjil
yang selalu menjadi semangat dalam pengerjaan skripsi ini.
Semoga kiranya Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat, hidayah
serta karuania-Nya kepada kita semua. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, namun Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
berguna bagi kita semua, Amin.
Bandar Lampung, Okteber 2014 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 10
C. Batasan Masalah ... 10
D. Rumusan Masalah ... 11
E. Tujuan Penelitian ... 11
F. Manfaat Penelitian ... 11
G. Ruang Lingkup Penelitian ... 12
II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 14
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 14
2. Prestasi Belajar ... 19
3. Persepsi Siswa ... 20
4. Kompetensi Pedagogik ... 24
5. Kompetensi Profesional ... 32
6. Penelitian yang Relevan ... 36
B. Kerangka Pikir ... 39
C. Hipotesis ... 41
III.METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 42
ii
1. Populasi ... 43
2. Sampel ... 43
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 44
1. Variabel Penelitian ... 44
2. Definisi Operasional Variabel ... 45
D. Teknik Pengumpulan Data ... 51
1. Kuesioner ... 51
2. Wawancara ... 51
3. Dokumentasi ... 52
E. Uji Persyaratan Instrumen ... 52
1. Uji Validitas Kuesioner ... 52
2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 53
F. Hasil Uji Coba Kuesioner ... 54
G. Teknik Analisis Data ... 57
1. Uji Normalitas ... 57
2. Uji Homogenitas ... 58
3. Uji Linieritas ... 58
H. Pengujian Hipotesis ... 58
I. Kriteria Uji Hipotesis Statistik ... 61
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 63
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Belalau ... 63
2. Profil Sekolah... 65
3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 66
4. Situasi dan Kondisi SMA Negeri 1 Belalau ... 67
5. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Belalau ... 67
6. Proses Belajar Mengajar ... 68
B. Deskripsi Data ... 71
1. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Guru ... 72
2. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru ... 73
3. Prestasi Belajar Geografi Siswa ... 74
C. Pengujian Persyaratan Analis Data ... 75
1. Uji Normalitas ... 75
2. Uji Homogenitas ... 75
3. Uji Linieritas Data ... 76
D. Pengujian Hipotesis ... 78
1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 78
2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 80
3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 81
E. Pembahasan ... 82
1. Hipotesis 1 ... 82
2. Hipotesis 2 ... 86
iii
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 95 B. Saran ... 96 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
T abel
Hala man 1. Rata-Rata Nilai Harian Geografi Siswa Kelas XI Semester
Genap SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun
Pelajaran 2013-2014 ……….... 8
2. Sebaran Populasi Berdasarkan Kelas ………..
43 3. Jumlah Populasi dan Sampel Kelas XI IPS………
44 4. Alternatif Jawaban Angket Kompetensi Pedagogik Guru…...
45 5. Kisi-Kisi Angket Kompetensi Pedagogik Guru……….
46 6. Alternatif Jawaban Angket Kompetensi Profesional Guru……
48 7. Kisi-Kisi Angket Kompetensi Profesional Guru………
49 8. Hasil Uji Validitas Item Soal Kuesioner tentang Kompetensi
Pedagogik Guru………..
55 9. Hasil Uji Validitas Item Soal Kuesioner tentang Kompetensi
Profesional Guru……….
Prasarana SMA Negeri 1 Belalau………...
67 1
2.
Sarana SMA Negeri 1 Belalau
68 1
3.
Distribusi Jumlah Siswa Berdasarkan Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1) pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Tahun Pelajaran 2013-2014……...
72 1
4.
Kategori Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1) pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Tahun Pelajaran 2013-2014………...
72 1
5.
Distribusi Jumlah Siswa Berdasarkan Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru (X2) pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Tahun Pelajaran 2013-2014…..
73 1
6.
Kategori Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1) pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Tahun Pelajaran 2013-2014………...
7. Geografi Siswa (Y) pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Belalau Tahun Pelajaran 2013-2014………...
74 1
8.
Kategori Prestasi Belajar Geografi Siswa (Y) pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Belalau Tahun Pelajaran 2013-2014……….
74 1
9.
Hasil Uji Normalitas Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1), Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru (X2), dan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap SMA Negeri 1 Belalau………...
75 2
0.
Hasil Uji Homogenitas Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1), Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru (X2), dan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas XI IPS Semeter Genap SMA Negeri 1
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pertama………...
79 2
3.
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Kedua……….
80 2
4.
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Ketiga……….
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Pikir ... 40
2. Peta Lokasi SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung
Barat Tahun 2014 ... 69
3. Denah Ruang SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung
Barat Tahun 2014 ... 70
4. Diagram Pencar Untuk Persepsi Siswa tentang Kompetensi
Pedagogik Guru (X1) ... 77
5. Diagram Pencar Untuk Persepsi Siswa tentang Kompetensi
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa, lebih-lebih bagi
bangsa yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Pendidikan erat kaitannya
dengan sistem pengajaran yang digunakan, baik materi, anak didik, lingkungan,
dan lain sebagainya. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh
dibangku sekolah seringkali tidak memadai lagi untuk memenuhi syarat dalam
pekerjaan. Lingkup pengetahuan dan keterampilan yang dapat diberikan oleh guru
pun terbatas oleh kalender kerja, disamping pengetahuan guru sendiri yang tidak
tanpa batas. Pada saat persyaratan kerja semakin ketat, tuntutan akan
profesionalisme dalam bekerja menjadi keniscayaan. Dari sinilah, tuntutan akan
perlunya profesionalisme dalam bekerja sangat dibutuhkan.
Dalam dunia pendidikan guru merupakan figur sentral dalam penyelenggaraan
pendidikan, karena guru adalah sosok yang sangat diperlukan untuk memacu
keberhasilan peserta didiknya. Betapapun baiknya kurikulum yang dirancang para
ahli dengan ketersediaan peralatan dan biaya yang cukup sesuai dengan
pendidikan, namun pada hakikatnya keberhasilan pendidikan secara profesional
2
Berhasil atau tidaknya pendidikan pada siswa sangat tergantung pada
pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Guru merupakan kunci
dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mereka berada pada posisi yang sangat
strategis bagi seluruh upaya reformasi pendidikan yang berorientasi pada
pencapaian kualitas. Posisi guru menjadi semakin strategis dalam konteks
persekolahan. Apapun upaya yang dilakukan dalam peningkatan kualitas
pendidikan dalam suatu sistem persekolahan menjadi tidak berarti jika tidak
disertai guru profesional.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, secara formal guru mempunyai peranan
penting, disamping aspek lainnya seperti sarana/prasarana, kurikulum, peserta
didik dan manajemen. Guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan, sebab inti
dari pendidikan adalah pembelajaran yang memerlukan peran guru di dalamnya.
Peran guru sangat menentukan dalam usaha peningkatkan mutu pendidikan.
Untuk itu guru dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran
dengan sebaik-baiknya. Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing,
pendidik dan pelatih bagi peserta didiknya, tentunya dituntut memahami prilaku
peserta didik dengan segala aspeknya dengan memahami psikologi pendidikan.
Seorang guru melalui pertimbangan-pertimbangan psikologinya diharapkan dapat:
1. Merumuskan pembelajaran secara cepat.
2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai. 3. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling. 4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
3
Guru akan dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif pada gilirannya
dapat memberikan kontribusi bagi pencapain tujuan pendidikan di sekolah.
Beberapa studi yang dilakukan di negara-negara berkembang menyatakan bahwa
guru memberikan sumbangan terbesar yaitu (36%) dalam prestasi belajar siswa,
sedangakan manajemen (23%), waktu belajar (22%) dan sarana fisik (19%) yang
merupakan aspek pendukung juga memiliki pengaruh cukup signifikan
(Subiyanto, 2007: 702).
Kompetensi profesional guru merupakan salah satu dari kompetensi yang
berkaitan dengan keahliannya dan harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang
pendidikan apapun. Kompetensi ini terdiri dari seperangkat kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk dapat berperan aktif dalam
melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga dapat membantu siswa dalam
mencapai prestasi belajar yang lebih baik.
Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2003 tentang Guru dan Dosen pasal 10
ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik
adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.
Dimensi kompetensi pedagogik menurut Rasto (2009: 3) antara lain:
1. Kompetensi menyusun rencana pembelajaran.
a. Merencanakan pengorganisasian bahan-bahan pengajaran.
b. Merencanakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
4
d. Merencanakan penggunaan media dan sumber pengajaran.
e. Merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
2. Kompetensi melaksanakan proses pembelajaran.
a. Menggunakan metode belajar, media pembelajaran, dan bahan-bahan yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b. Mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan perlengkapan
pengajaran.
c. Berkomunikasi dengan siswa.
d. Mendemonstrasikan berbagai metode mengajar, dan
e. Melaksanakan evaluasi penilaian proses belajar mengajar.
3. Kompetensi melaksanakan penilaian proses pembelajaran.
Tujuan utama melaksanakan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah
untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan
oleh siswa, sehingga tindak lanjut hasil belajar akan dapat diupayakan dan
dilaksanakan. Melaksanakan penilaian proses belajar mengajar merupakan
bagian tugas yang harus dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran
berlangsung dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan siswa menacapai
tujuan pembelajaran, sehingga dapat diupayakan tindak lanjut hasil belajar
siswa.
Berdasarkan uraian di atas kompetensi pedagogik guru tercermin dari indikator
yaitu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
5
Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai ditentukan oleh beberapa faktor,
baik yang berasal dari dalam maupun luar diri siswa. Hal ini sesuai dengan
pendapat Walgito (2004: 41) yang menyatakan bahwa faktor-faktor prestasi
belajar ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Faktor yang berada dari dalam diri individu (faktor intern), meliputi intelegensi, motivasi belajar, sikap siswa terhadap guru, minat siswa, tehadap mata pelajaran, dan prestasi terhadap guru yang mengajar.
2. Faktor yang berada di luar diri individu (faktor ekstern), meliputi pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, pendidikan orang tua, aktivitas belajar siswa,
dan sarana belajar siswa.
Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional
guru dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu faktor dari dalam (faktor
intern) diri siswa yang diduga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini diperkuat oleh Nur (2009: 22) berpendapat bahwa persepsi adalah proses
seseorang untuk mengetahui, menginterpretasikan, dan mengevaluasi orang lain
yang ada dalam diri seseorang yang dipersepsikan. Dalam hal ini kompetensi
pedagogik guru dan kompetensi profesional guru merupakan objek yang
dipersepsikan siswa. Apabila persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru
dan kompetensi profesional guru positif maka tidak menutup kemungkinan akan
berpengaruh positif terhadap siswa yang nampak dalam prestasi belajar.
Hal ini dikemukakan pula oleh Davidol dan Roger dalam Walgito (2004: 89) yang
6
persepsi. Dalam persepsi, perasaan, kemampuan berfikir,
pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersiapkan stimulus, hasil
persepsi akan berbeda antara individu satu dengan individu lain. Persepsi itu
bersifat individual.
Bagi siswa yang memiliki persepsi pada mata pelajaran tertentu, misalnya pada
mata pelajaran geografi, merupakan pelajaran yang membosankan, tidak menarik
dan dianggap kurang penting maka siswa tersebut akan bermalas-malasan untuk
belajar geografi. Mereka belajar jika akan menghadapi mid semester, ujian
semester atau pun mengerjakan tugas dari guru sehingga prestasi belajar mereka
rendah.
Oleh karena itu, untuk mengatasinya maka seorang guru dituntut harus memiliki
kompetensi guru yang optimal dalam mengajar dan mendidik siswanya, sehingga
dapat melaksanakan tugasnya secara profesional. Kompetensi atau kemampuan
yang optimal membuat proses belajar menjadi lebih menarik, sistematis, dan
pandangan siswa pada guru akan lebih positif. Sehingga materi yang disampaikan
akan mudah diterima.
Ketidaktertarikan siswa terhadap mata pelajaran geografi dapat ditimbulkan
karena guru yang mengajar kurang menguasai materi pelajaran, tidak mampu
mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, tidak menggunakan media
pembelajaran, mengajar tidak berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan pengembangan silabus, guru tidak menguasai kompetensi
melaksanakan proses pembelajaran, dan kurang memperhatikan kompetensi
7
menarik perhatian siswa untuk senang belajar geografi. Padahal jika siswa
tersebut senang pada guru geografi maka ia akan memperhatikan semua materi
yang disampaikan dengan baik dan penuh semangat. Akan muncul gejala persepsi
siswa yang bersifat positif (baik) bahkan juga bisa negatif (tidak baik) terhadap
pelajaran geografi.
Pada tingkat sekolah menengah atas ada 16 mata pelajaran yang harus ditempuh
siswa pada kelas XI Jurusan IPS, ke-16 mata pelajaran tersebut adalah Geografi,
Sejarah, Ekonomi, PPKN, Sosiologi, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,
Matematika, TIK, Kesenian, Pendidikan jasmani dan rohani (Penjas), Muatan
Lokal (Mulok), Agama Islam, Kewirausahaan dan Bahasa Arab. Dalam kegiatan
belajar mengajar mata pelajaran tersebut diberikan secara terpisah dan diberikan
oleh guru yang dianggap ahli atau bisa menguasai materi tersebut. Guru yang
akan mengajar dituntut harus memiliki ilmu pengetahuan maksimal agar tidak
kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran.
Hasil belajar siswa yang dicapai selama mengikuti kegiatan belajar mengajar,
tentu akan tercermin dari prestasi belajar yang biasanya dapat dilihat dari tinggi
rendahnya nilai yang diperoleh pada setiap mata pelajaran yang diikutinya, salah
satunya yaitu pelajaran geografi. Pada dasarnya setiap siswa belajar untuk
memperoleh prestasi yang diinginkan tetapi pada kenyataannya tidak semua siswa
mencapai prestasi yang diharapkan dan masih ada siswa yang kurang berhasil
dalam studinya. Hal ini dapat dilihat dari hasil pra penelitian pada bulan April
sebagai gambaran nilai rata-rata harian mata pelajaran geografi siswa dapat dilihat
8
Table 1. Rata-Rata Nilai Harian Geografi Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.
Jumlah 23 100 26 100 27 100
Sumber: Dokumentasi Guru Geografi Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.
Jika dilihat secara keseluruhan, dapat diketahui bahwa dari 76 siswa, sebanyak 50
siswa (65%) memiliki nilai rendah, dan sebnyak 26 siswa (35%) memiliki nilai
tinggi. Jika dilihat perkelas yaitu kelas XI IPS 1 diketahui bahwa dari 23 siswa,
sebanyak 15 (68%) siswa memiliki nilai rendah atau <75, dan 8 (32%) siswa
memiliki nilai tinggi atau sudah memenuhi KKM. Kelas XI IPS 2 dapat diketahui
bahwa dari 26 siswa, sebanyak 17 (65%) siswa memiliki nilai rendah atau <75,
dan 9 (35%) siswa memiliki nilai tinggi sudah mencapai KKM. Dan kelas XI IPS
3 dapat diketahui bahwa dari 27 siswa, sebanyak 18 (66%) siswa memiliki nilai
rendah atau <75, dan 9 (34%) siswa memiliki nilai tinggi atau sudah mencapai
KKM. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar pada kelas XI SMA Negeri 1
Belalau Kabupaten Lampung Barat memiliki prestasi belajar yang masih rendah
dan belum sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah
ditetapkan oleh sekolah. Karena berdasarkan KKM tersebut nilai yang dicapai
oleh siswa minimal adalah 75 sehingga siswa yang memperoleh nilai <75
9
Berdasarkan observasi awal dan wawancara lima orang siswa tentang guru
geografi di SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat diketahui bahwa
guru geografi di SMA tersebut masih menggunakan pembelajaran yang berfokus
pada guru sebagai sumber belajar utama, guru tidak mampu mengelola kelas
sehingga suasana kelas tidak kondusif dan pembelajaran menjadi sangat
membosankan bagi siswa. Guru hanya menggunakan metode ceramah pada setiap
pelajaran sehingga proses pembelajaran tidak menarik perhatian siswa. Selain itu
guru tidak memperhatikan siswanya ketika proses pembelajaran berlangsung
sehingga menyebabkan persepsi siswa kepada guru tersebut menjadi rendah dan
kurang aktifnya siswa ketika mengikuti pelajaran serta rendahnya prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran geografi.
Guru geografi tersebut dapat diartikan sebagai guru yang belum memiliki
kompetensi atau kemampuan mengajar yang optimal. Oleh karena itu, untuk
mengukur bagaimana kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru
tersebut maka diperlukan penilaian oleh siswa. Siswa tersebut akan mengamati,
memberikan gambaran dan menanggapi bagaimana kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesional guru dalam aplikasinya di dalam kelas. Sehingga hal
inilah yang menyebabkan diadakan penelitian dengan judul “Hubungan antara
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru
dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung
10
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Kurang perhatiannya guru ketika proses pembelajaran sedang berlangsung
menyebabkan rendahnya prestasi belajar geografi.
2. Guru kurang mengerti dan tidak menerapkan landasan kependidikan baik
filosofi, psikologi, sosiologi dan sebagainya.
3. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran oleh guru mata pelajaran
geografi.
4. Kurang aktifnya siswa ketika mengikuti pelajaran geografi di dalam kelas.
5. Perangkat pembelajaran yang dimiliki oleh guru mata pelajaran geografi
kurang lengkap.
6. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru geografi masih negatif.
7. Persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru geografi masih
negatif.
8. Rendahnya prestasi belajar siswa.
C. BATASAN MASALAH
Mengingat banyak faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar maka dalam
penelitian ini membatasi masalah yang hanya berasal dari dalam diri siswa yaitu
persepsi. Batasan masalah tersebut adalah:
1. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru.
2. Persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru geografi.
11
D. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan
prestasi belajar siswa?
2. Adakah hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik guru dengan prestasi belajar siswa?
3. Adakah hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi
profesional guru dengan prestasi belajar siswa?
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan
prestasi belajar siswa.
2. Untuk menganalisis hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik guru dengan prestasi belajar siswa.
3. Untuk menganalisis hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi
profesional guru dengan prestasi belajar siswa.
F. MANFAAT PENELITIAN
1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada
12
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lampung.
2. Sebagai sumbangan pemikiran bagi siswa untuk lebih meningkatkan
persepsi terhadap guru yang mengajar agar disetiap pembelajaran tidak
terasa membosankan dan siswa akan memperoleh prestasi belajar yang
memuaskan.
3. Sebagai sumbangan pemikiran bagi guru geografi khususnya di SMA
Negeri 1 Belalau Lampung Barat dalam upaya untuk lebih meningkatkan
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalnya.
4. Sebagai penambah wawasan bagi peneliti mengenai bidang pendidikan,
khususnya arti penting akan kompetensi pedagogik guru dan kompetensi
profesional guru dalam kegiatan proses belajar mengajar.
5. Sebagai bahan referensi bagi penelitian sejenis.
G. RUANG LINGKUP
Untuk membatasi penelitian ini dan memberikan arah yang jelas maka ruang
lingkup penelitian ini adalah:
1. Ruang lingkup objek penelitian adalah persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik, persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru, dan
prestasi belajar siswa
2. Ruang lingkup subjek adalah siswa/siswi kelas XI SMA Negeri 1 Belalau
yang terdiri dari tiga kelas.
3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten
13
4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah tahun pelajaran 2013-2014
semester genap.
5. Ruang lingkup ilmu adalah pembelajaran geografi
Pembelajaran geografi hakekatnya adalah pembelajaran aspek-aspek
keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan
kehidupan umat dengan variasi kewilayahannya. Dengan kata lain,
pembelajaran geografi merupakan pembelajaran tentang perkembangan
mental anak pada jenjang pendidikan masing-masing (Sumaatmadja, 1997:
42
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode
yang menghubungkan satu variabel dengan variabel lain (Suryabrata, 2000: 24).
Tujuan digunakan metode korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana satu atau
lebih faktor berdasarkan koefisien korelasi. Adapun tujuan dari teknik korelasional
tersebut yaitu:
1) Ingin mencari bukti (berlandaskan pada data yang ada), apakah memang benar
anatara variabel yang satu dan variabel yang lain terdapat hubungan atau korelasi.
2) Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antara variabel itu (jika memang
ada hubugan), termasuk hubungan yang kuat, cukup ataukah lemah.
3) Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara sistematik) apakah hubungan
antara variabel itu merupakan hubungan yang berarti atau menyakinkan
(signifikan), ataukah hubungan yang tidak berarti atau tidak meyakinkan
(Sudijono, 2004: 188).
Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari data yang sudah ada sehingga
43
telah terjadi dan kemudian kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut (Sugiyono, 2008: 6).
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk yang
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 117).
Mengacu pada pengertian di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI IPS semester genap SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten
Lampung Barat tahun pelajaran 2013-2014 yang tediri dari tiga kelas dan berjumlah
76 siswa, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 2. Sebaran Populasi Berdasarkan Kelas.
No. Kelas Jumlah Siswa
1 XI IPS 1 23
2 XI IPS 2 26
3 XI IPS 3 27
Jumlah 76
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2008: 118). Teknik pengambilan sampelnya menggunakan
proporsional random sampling yaitu pengambilan sampel dengan memperhatikan jumlah tiap-tiap kelas yang dilakukan secara acak (random) untuk menetukan jumlah
44
populasi yang berbeda-beda, sehingga dapat diperoleh sampel yang dapat mewakili
(representatif) dengan banyaknya subjek pada tiap-tiap kelas. Dari jumlah populasi
yang ada minimal diambil sebanyak 40% . Sehingga jumlah sampel adalah 40% x 76
= 30. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 siswa.
Adapun cara penentuan sampelnya melalui undian, dengan menulis nama-nama
populasi pada kertas kecil, kemudian dimasukkan kedalam kotak dan diundi. Nama
yang keluar diambil sebagai responden untuk sampel tiap-tiap kelas sampai sampelnya
terpenuhi. Dari hasil sebaran sampel dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
Tabel 3. Jumlah Populasi dan Sampel Kelas XI IPS.
No. Kelas Jumlah Siswa Sampel
1 XI IPS 1 23 x 40% = 9,2 9
2 XI IPS 2 26 x 40% = 10,4 10
3 XI IPS 3 27 x 40% = 10,8 11
Jumlah 76 30
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel penelitian
Menurut Sugiyono (2008: 60), “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel sebagai berikut.
1. Variabel bebas:
a. (X1) persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru.
45
2. Variabel terikat (Y) adalah prestasi belajar geografi siswa semester genap SMA
Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat tahun pelajaran 2013/2014.
2. Definisi Operasional Variabel
a. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru (X1)
Variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru diukur dengan
menggunakan skor yang diperoleh dari hasil kuesioner berskala Likert. Kuesioner
berjumlah 25 soal, setelah dilakukan uji validitas instrumen ternyata ada 2 soal yang
tidak valid. Sehingga yang digunakan sebagai kuesioner dalam penelian ini hanya 23
soal. Untuk pertanyaan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru skornya
dimulai dari angka 1, 2, 3, dan 4. Untuk alternatif jawaban sebagai berikut.
Tabel 4. Alternatif Jawaban KuesionerKompetensi Pedagogik Guru.
No. Skor Alternatif Jawaban
1 1 Sangat Tidak Setuju
2 2 Tidak Setuju
3 3 Setuju
4 4 Sangat Setuju
Sumber: Sugiyono, 2008: 135.
Berdasarkan Tabel 4 maka skor tertinggi adalah 92 dan terendah adalah 23. Langkah
berikutnya menggolongkan tingkat persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru
menurut kategori tinggi dan rendah. Jika hasil kuesioner yang diperoleh termasuk
dalam kategori tinggi artinya persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru
positif. Dan sebaliknya jika hasil kuesioner yang diperoleh termasuk dalam kategori
46
Rumus interval yang digunakan untuk menentukan kategori kompetensi pedagogik guru menurut Mangkuatmodjo (1997: 37), adalah sebagai berikut:
=
Keterangan:
I = Interval
NT= Nilai Variabel Tertinggi NR= Nilai Variabel Terendah K = Kategori
Tabel 5. Kisi-Kisi Kuesioner Kompetensi Pedagogik Guru.
No. Variabel Indikator Sub Indikator Skala
Pengukuran
1. Membantu siswa yang kesulitan belajar
Interval
2. Mampu menegur dan memberi sanksi kepada siswa jika
4. Mampu memilih metode yang cocok untuk penyampaian materi
5. Menggunakan gambar atau alat peraga lainya untuk
47
untuk pengajaran
4. Mampu mengatur tempat duduk dan setting ruangan untuk kepentingan belajar
5. Menciptakan suasana belajar yang serasi dan nyaman untuk siswa
b. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Professional Guru (X2)
Variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru diukur dengan
menggunanakan skor yang diperoleh dari hasil kuesioner berskala Likert yang
berjumlah 25 soal. Setelah dilakukan uji validitas instrumen ternyata ada 3 soal yang
tidak valid. Sehingga yang digunakan sebagai kuesioner dalam penelitian ini hanya 22
soal. Untuk pertanyaan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru skornya
48
Tabel 6. Alternatif Jawaban KuesionerKompetensi Profesional Guru.
No Skor Alternatif Jawaban
1 1 Sangat Tidak Setuju
2 2 Tidak Setuju
3 3 Setuju
4 4 Sangat Setuju
Sumber: Sugiyono, 2008: 135.
Berdasarkan tabel 5 maka skor tertinggi adalah 88 dan terendah adalah 22. Langkah
berikutnya menggolongkan tingkat persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru
menurut kategori tinggi dan rendah. Jika hasil kuesioner yang diperoleh termasuk
dalam kategori tinggi artinya persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru
positif. Dan sebaliknya jika hasil kuesioner yang diperoleh termasuk dalam kategori
rendah artinya persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru negatif.
Rumus interval yang digunakan untuk menentukan kategori kompetensi pedagogik
adalah sebagai berikut.
=
Keterangan: I= interval
49
Tabel 7. Kisi-Kisi Kuesioner Kompetensi Profesional.
No Variabel Indikator Sub Indikator Skala
Pengukuran materi secara rinci dan jelas 3. Mampu menjelaskan
12. Pada awal pelajaran mampu menjelaskan materi pokok
15. Melakukan uji blok disetiap kompetensi dasar
50
c. Prestasi Belajar Geografi Siswa (Y)
Prestasi belajar geografi yang dipakai dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai
siswa dalam mengikuti pelajaran geografi yang berupa nilai atau angka sebagai hasil
dari suatu usaha dalam belajar. Hasil ini diambil dari nilai ujian tengah semester
(UTS) siswa kelas XI semester genap. Prestasi belajar tersebut dibakukan dalam
bentuk angka yang diperoleh dari hasil Ujian Tengah Semester (UTS) yang kemudian
51
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan
orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan
(Mardalis, 2006: 67). Dalam penelitian ini, kuesioner tersebut disebarkan pada
reponden, yaitu siswa kelas XI IPS yang menjadi sampel dalam penelitian. Responden
akan memilih alternatif jawaban yang disediakan.
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data primer dalam penelitian, yaitu data
mengenai kompetensi pedagogik guru (meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
merancang pembelajaran, melakukan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran, dan
pengembangan peserta didik) dan kompetensi profesional guru (meliputi penguasaan
materi pembelajaran, penguasaan kurikulum, dan metodologi keilmuan).
2. Wawacara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila untuk studi
pendahuluan dalam menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri
sendiri atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi (Sugiyono,
52
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan teknik dokumentsi
penulis menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
peraturan-peraturan, dokumen, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya (Arikunto,
2002: 206).
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai masalah yang sedang diteliti
yang berasal dari dokumen yang ada hubungannya dengan subjek yang akan diteliti.
Data yang diperlukan dalam penelitian adalah data mengenai prestasi belajar siswa.
Data prestasi belajar tersebut sudah ada pada guru bidang studi sehingga hanya
mengutip saja.
E. Uji Persyaratan Instrumen 1. Uji Validitas Kuesioner
Menurut Arikunto (2002: 70), validitas adalah mutu ukuran yang menunjukkan tingkat
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Teknik uji validitas dalam
mengunakan teknikproduct momentdengan rumus:
xy
R
= Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y53
∑ Y = Jumlah Skor Total Seluruh Item N = Jumlah responden
Kriteria pengujian validitas kuesioner:
1. Jikarxy˃ rtabeluntuk taraf signifikan
α
= 0,05 yaitu 0,514 dengan n=15, artinya itemvalid, dapat digunakan sebagai kuesioner.
2. Jikarxy <rtabeluntuk taraf signifikan
α
= 0,05 yaitu 0,514 dengan n=15, artinya itemtidak valid, tidak dapat digunakan sebagai kuesioner.
2. Uji Reliabilitas Istrumen
Reliabilitas menunjukan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat data karena instrumen tersebut lebih baik. Suatu
kuesioner dapat dikatakan reliabel jika memiliki taraf kepercayaan tinggi. Untuk
mengukur tingkat reliabilitas menggunakan metode belah dua Sepearman Brown:
R11= . / /
/ /
Keterangan:
R11=Koefisien Reliabilitas Internal Seluruh Item
½ ½= KoefisienProduct MomentAntar Belahan.
Kriteria pengujian reliabilitas kuesioner:
1. Jika r11˃ rtabeluntuk taraf signifikan α= 0,05 yaitu 0,514 dengan n = 15, artinya
item reliabel, dapat digunakan sebagai kuesioner.
2. Jika r11 <rtabel untuk taraf signifikan α = 0,05 yaitu 0,514 dengan n = 15, artinya
54
F. Hasil Uji Coba Kuesioner
1. Hasil Uji Coba Validitas Kuesioner Kompetensi Pedagogik Guru
Pengujian validitas instrumen wajib dilakukan untuk data-data yang bersifat abstrak
seperti pengetahuan, sikap, dan sejenisnya. Pengujian instrumen dilakukan sebelum
melakukan pengumpulan data pada objek atau responden penelitian yang sebenarnya.
Caranya adalah setelah instrumen (kuesioner) selesai dibuat, maka tentukan responden
yang akan digunakan sebagai uji coba yaitu responden yang mempunyai karakteristik
yang sama dengan responden yang akan diteliti, tapi tidak boleh menggunakan
responden penelitian. Jumlah responden yang digunakan untuk uji coba sebaiknya
minimal 15 responden, karena dengan jumlah responden tersebut maka nilai dan hasil
pengukuran akan mendekati distribusi normal (Ancok, 1997).
Mengacu pada uraian tersebut maka yang menjadi responden dalam uji validitas
kuesioner ini adalah kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat
yang berjumlah 15 siswa. Yang selanjutnya dari 15 siswa ini tidak boleh digunakan
sebagai sampel penelitian. Pengujian validitas butir soal dianalisis dengan rumus
Product Moment. Setelah diuji validitas ke non sampel ternyata untuk kuesioner kompetensi pedagogik guru ada 2 soal yang tidak valid. Sehingga hanya 23 kuesioner
55
Tabel 8. Hasil Validitas Item Soal Kuesioner Penelitian tentang Kompetensi Pedagogik Guru.
No. Koefesien Korelasi rtabel Keterangan
1 0,831 0,514 Valid
10 0,325 0,514 Tidak Valid
11 -0,350 0,514 Tidak Valid
12 0,849 0,514 Valid
Dari data uji coba validitas kuesioner tersebut, diketahui bahwa hasil koefisien
korelasi validitas rxy > rtabel dengan n = 15. Dari tabel tersebut dapat dibaca bahwa
korelasi antara skor butir 1 dengan skor total = 0.831antara butir 2 dengan skor total =
0,571 dan seterusnya. Yang mempunyai validitas tertinggi adalah butir 20 yang
mempunyai koefisien korelasi 0,864 dan paling rendah adalah butir nomor 1 dengan
56
2. Hasil Uji Coba Validitas Kuesioner Kompetensi Profesional Guru
Responden dalam uji validitas kuesioner ini adalah kelas XI IPS SMA Negeri 1
Belalau Kabupaten Lampung Barat yang berjumlah 15 siswa. Yang selanjutnya dari
15 siswa ini tidak boleh digunakan sebagai sampel penelitian. Pengujian validitas butir
soal dianalisis dengan rumus Product Moment. Setelah diuji validitas ke non sampel ternyata untuk kuesioner kompetensi pedagogik guru ada 3 soal yang tidak valid.
Sehingga hanya 22 kuesioner yang akan diujikan ke sampel.
Tabel 9. Hasil Validitas Item Soal Kuesioner Penelitian tentang Kompetensi Profesional Guru.
No. Koefesien Korelasi rtabel Keterangan
1 0,746 0,514 Valid
13 0,018 0,514 Tidak Valid
14 0,856 0,514 Valid
15 0,838 0,514 Valid
16 0,717 0,514 Valid
17 -0,279 0,514 Tidak Valid
18 0,555 0,514 Valid
19 0,587 0,514 Valid
20 0,847 0,514 Valid
21 0,838 0,514 Valid
22 0,684 0,514 Valid
23 -0,368 0,514 Tidak Valid
24 0,903 0,514 Valid
57
Dari data uji coba validitas kuesioner tersebut, diketahui bahwa hasil koefesien
korelasi validitas rxy > rtabel dengan n = 15. Dari tabel tersebut dapat dibaca bahwa
korelasi antara skor butir 1 dengan skor total = 0.746 antara butir 2 dengan skortotal =
0,520 dan seterusnya. Yang mempunyai validitas tertinggi adalah butir 10 yang
mempunyai koefisien korelasi 0,918 dan paling rendah adalah butir nomor 2 dengan
koefisien korelasi 0,520.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan
keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut dapat dipahami bukan hanya
orang yang melakukan pengumpulan data namun dapat dipahami oleh orang lain
adapun langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakanSPSS For WindowsVersi 16.0 adalah: Rumus hipotesis:
HO: data berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha: data berasal dari populasi tidak berdistribusi normal
Kriteria pengambilan keputusan:
Tolak HO apabila nilai signifikansi (sig.) < 0,05 berarti distribusi sampel tidak
normal
Terima HOapabila nilai signifikansi (sig.) > 0,05 berarti distribusi sampel normal
58
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas menggunakanSPSS For WindowsVersi 16.0: Rumus hipotesis
HO: varians populasi homogen
Ha: varians populasi tidak homogen
Kriteria pengambilan keputusan:
Jika probabilitas (sig.) > 0,05 maka Ho diterima
Jika probabilitas (sig.) < 0,05 maka Ho ditolak (Rusman, 2008: 65).
3. Uji Linieritas
Uji linieritas menggunakanSPSS For WindowsVersi 16.0:
Pengujian linieritas dalam penelitian ini menggunakan pendekatana atau analisis tabel
anova dengan kriteria atau ketentuan sebagai berikut.
1. Jika nilai signifikansi dari deviation from leniarity HO > α dengan taraf 0,05, artinya HOditerima dan Haditolak.
2. Jika nilai signifikansi dari deviation from leniarity HO < α dengan taraf 0,05, artinya HOditolak dan Haditerima (Gunawan, 2005: 125-135).
H. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis pertama, dihitung korelasi antara persepsi siswa tentang
59
geografi digunakan statistik model korelasi Product Moment ganda (multyple correlation)dengan rumus:
.
.=
. . .Keterangan:
Ry.x1.x2 = koefisien korelasi antara variabel X1 dengan X2 bersama-sama dengan
variabel y.
Ryx1 = korelasi produk moment antara X1dengan Y.
Ryx2= korelasi produk moment antara X2dengan Y.
Rx1x2= korelasi produk moment antara X1dengan X2.
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi ganda dapat dihitung dengan rumus:
F =
/( )/ ( )
Keterangan:
Fh = F hitung
R = Koefisien korelasi ganda
K = Jumlah variabel independen
n = Jumlah sampel.
Pada hipotesis kedua dihitung korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi
60
. ( )( )
{ . ( ) } { . ( ) }
Keterangan:
Rxy= Koefisien korelasi antara variabel X1dan variabel X2
N = Jumlah sampel yang diteliti
X1= Skor variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru
Y1= Skor variabel prestasi belajar.
Hipotesis yang ketiga, dihitung korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi
profesional guru dengan prestasi belajar geografi, dengan rumus:
. ( )( )
. ( ) { . ( )}
Keterangan:
Rxy= Koefisien korelasi antara variabel X1dan variabel X2
N = Jumlah sampel yang diteliti
X1= Skor variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru
Y1= Skor variabel prestasi belajar .
Kriteria Uji Hipotesis
1. Jika rhitung> rtabel, maka HOditerima dan Haditolak artinya ada hubungan.
61
I. Kriteria Uji Hipotesis Statistik
Hipotesis 1:
HO = ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan prestasi belajar
siswa di SMA Negeri 1 Belalu Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.
Ha = tidak ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara bersamaan dengan
prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalu Lampung Barat Tahun Pelajaran
2013-2014.
Hipotesis 2:
HO = Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap
kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau,
Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.
Ha = Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap
kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau,
Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.
Hipotesis 3:
HO = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi
profesional guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau, Kabupaten
62
Ha = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap
kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Belalau,
Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013-2014.
Tabel 10. Interpretasi NilaiR.
No Besar NilaiR Interpretasi Keratan Hubungan
1 0,000 - 0,199 Sangat Rendah
2 0,20 - 0,399 Rendah
3 0,40 - 0,599 Sedang
4 0,60 - 0,799 Kuat
5 0,80 - 1,000 Sangat Kuat
95
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan persepsi siswa terhadap
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar
geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Belalau Kabupaten Lampung Barat
tahun pelajaran 2013-2014 diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa
terhadap kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru secara
bersamaan dengan prestasi belajar geografi siswa. Dimana jika persepsi
siswa tentang kompetensi pedagogik dan komkpetensi profesional guru
secara bersama positif, maka akan meningkatkan kualitas belajar dan akan
berdampak pada prestasi belajar siswa yang cenderung meningkat.
2. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa
terhadap kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar geografi
siswa. Dimana persepsi siswa yang positif akan mendapatkan prestasi
belajar yang tinggi
3. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi siswa
terhadap kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar geografi
siswa. Dimana persepsi siswa yang positif akan mendapatkan prestasi
96
B. Saran
1. Untuk Siswa
a. Meskipun kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru
kurang optimal, akan tetapi siswa diharapkan lebih meningkatkan
prestasi belajar baik secara konseptual maupun praktis.
b. Tetap berfikir positif terhadap guru yang mengajar khususnya guru
geografi, dengan cara berfikir positiflah maka pada saat pembelajaran
terasa nyaman, materi yang disampaikan oleh guru mudah diterima
dengan baik serta berdampak pada prestasi belajar yang cenderung
meningkat dan akan timbul persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional guru yang positif.
2. Untuk Guru
a. Diharapkan agar lebih meningkatkan lagi kompetensinya baik
kompetensi pribadi, sosial, pedagogik serta kompetensi profesional.
Selain itu juga hendaknya mampu menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan sehingga mampu menumbuhkan persepsi siswa yang
positif dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Perlu kiranya diadakan pelatihan-pelatihan bagi tenaga pendidik untuk
meningkatkan kompetensi-kompetensi yang mendukung didalam
DAFTAR PUSTAKA
………..,Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas
……….., Undang-undang Republik Indonesia tentang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005, pasal 1 ayat1, hlm 3.
Abdurrahman, Mulyono. 1999.Bimbingan Bagi Anak Berkualitas Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Ancok, Djamaluddin, 1992, Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. (Seri Metodologi No.9), Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.
Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi).Bumi Aksara. Jakarta.
Basri, Japri. 2003. Persepsi Mahasiswa terhadap Fasilitas dan Pelayanan. Rineka Cipta. Jakarta.
Daryanto. 2008.Administrasi Pendidikan.Rineka Cipta. Jakarta.
Djamarah dan Zain. 2002.Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Dimyati & Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta. Jakarta. Gunawan, Sudarmanto. 2005. Analisis Regresi Ganda dengan SPSS. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Hamalik, Oemar. 2004. Pendekatan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara. Jakarta.
Hamalik, Oemar. 2006.Proses Belajar Mengajar.Bumi Aksara. Jakarta. Mangkuatmodjo, Soegyarto. 1997.Pengantar Statistik.Rineka Cipta. Jakarta. Mardalis. 2006. Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). Bumi Aksara.
Jakarta.
Nur, Diana. 2009. Hubungan Antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Kota Bumi Lampung UtaraSemester Ganjil Tahun pelajaran 2008/2009. http://www.google.co.id/m/serch?sa=2&qpengertiansiswatentangkompete nsipedagogikguru&site=universal. Dikunjungi pada 9 Desember 2013.
Payong, Marseleus R. 2011.Sertifikasi Profesi Guru. Indeks. Jakarta.
Rasto. 2009. Pengertian Pedagogik.
http://rasto.wordpress.com/2008/01/31/kompetensi-guru/ pengertian persepsi menurut gulo&site=universal. Dikunjungi Pada Tanggal 09 Maret 2013.
Riduwan, 2010.Metode dan Teknik Menyusun Tesis.Alfabeta. Jakarta.
Rusman, Teddy. 2008. Aplikasi Statistik Penelitian Dengan SPSS. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Saputra, Chandra Praba Dwi. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru dan Kompetensi Pedagogik Guru dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Semester Genap Kelas VIII SMP Negeri 17 Bandar Lampung TP 2010/2011. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1999.Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Balai Pustaka. Jakarta.
Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Rineka Cipta. Jakarta.
Subiyanto. 2007. Profesi Guru Sebagai Profesi yang Menjanjikan Pasca UU Guru dan Dosen (Dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan). Badan penelitian dan pengembangan Depdiknas. Jakarta.
Sudijono, Anas. 2004.Pengantar Statistik Pendidikan.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sudjana, Nana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru. Bandung.
Sugiyono. 2004.Metode Penelitian Bisnis.Alfbeta. Bandung.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan B. Alfabeta. Bandung.
Sumaatmaja, Nursid. 1997. Metodelogi Pembelajaran Geografi. Bumi Aksara. Bandung.
Suryabrata, Sumadi. 2000. Metodelogi Penelitian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sutisna. 1993.Administrasi Pendidikan.Angkasa. Bandung.
Syah, Muhibbin. 2003.Psikologi Belajar.Raja Grafindo Persada. Jakarta. Uno,Hamzah. 2008.Profesi Kependidikan.Bumi Aksara. Jakarta.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.
Yulaeka Fitri. 2010. Hubungan Antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru dengan Prestasi Belajar IPS Geografi Semester Genap di SMP Amal Bhakti Kecematan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.