STATEGI PENGUSAHA BATIK DALAM
MENINGKATKANPENDAPATAN(Studi Tentang Stategi Pengusaha Batik
di Kabupaten Tulungagung)
Oleh: Santi Rahayu ( 03240022 )
Sociology
Dibuat: 2008-04-14 , dengan 3 file(s).
Keywords: STATEGI PENGUSAHA BATIK,MENINGKATKAN PENDAPATAN
Menghadapi persaingan Internasional dengan berkembangnya zona ekonomi pasar bebas, perubahan paradigma dalam memandang kebutuhan konsumen dengan menekankan pada matrik kompetensi yang semakin ketat merupakan cara yang paling mudah untuk mempertahankan performance perusahaan baik yang berskala kecil, menengah, maupun besar. Industri batik adalah salah satu industri di Indonesia yang mengalami tantangan global. Para pengusaha batik di berbagai daerah mengalami kesulitan dalam mengupayakan proteksi dengan mematenkan motif-motif batik. Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian sebagai berikut, Bagaimanakah strategi pengusaha batik dalamMenigkatkan pendapatan? Hambatan apa saja yang dialami pengusaha batik untuk memajukan usahanya?
Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui strategi yang akan digunakan oleh pengusaha batik dengan intuisi entrepreneurnya menghadapi tantangan bisnis yang semakin ketat serta cara membangun relasi dalam pengembangan usahanya dan Untuk mengetahui hambatan yang dialami pengusaha batik dalam meningkatkan pendapatan itu sendiri merupakan fenomena yang tidak dapat dielakkan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif yang biasa disebut juga penelitian taksonomik, dimaksudkan untuk eksplorasi atau klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendiskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.
Lokasi Penelitian di Desa Kalangbret, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah pengusaha batik yang ada di Kabupaten Tulungagung sebanyak 10 pengusaha. karena yang menjadi objek penelitian hanya ada 10 perusahaan maka jumlah subbjek yang dijadikan sampel adalah semuanya guna menjawab rumusan masalah yang sudah ditetapkan.Teknik Pengumpulan Data, Observasi terbuka, interview bebas, Dokumentasi, data yang diambil mulai dari tahun 2005 – 2007.
Hasil dari penelitian ini meliputi strategi pengusaha batik Tulungagung dalam
usaha memajukan usahanya agar dapat bersaing di era global dapat dibedakan menjadi dua strategi yaitu: Strategi Pengusaha Batik Tulungagung didalam perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia dengan cara mengembangkan skill karyawannya dan menyiapkan karyawannya agar lebih bisa kompetitif dan lebih produktif sebagai sumber daya perusahaan yang bisa diandalkan
untukmeningkatkan pendapatan. Strategi pengusaha batik Tulungagung diluar Perusahaan
Meningkatan kualitas batik agar bisa di terima oleh masyarakat dengan cara menciptakan motif dan model baru sesuai dengan perkembangan trend.
Abstract
Facing international competition along the developed economic zone and free market, paradigm
changing in viewing consumer’s need by focusing on tighter competence matrix was the easiest way
to defend the company’s performance, whether in small scale, medium scale, and large scale. Batik
Entrepreneur at every region had some trouble in making protection by made patent of Batik’s
motives.
According above background, the research tried to reveal how the Batik entrepreneurs strategy in facing global era and what kind of odds they faced in increasing their company.
This research aimed to find out the strategy that would be used by Batik entrepreneurs facing the tighter business challenge and how to built relation in company development, also to find out the odds that faced by Batik entrepreneurs when entering global market, since the global market was un-avoided phenomena.
The research used was descriptive or called by taxonomic research, which was meant for exploration or clarification of a phenomena or social reality, by describing some variables related with researched unit.
Location was on Kalangbret Village, Kauman Sub-district, Tulungagung Residence, East Java. In this research, the subject were Batik entrepreneurs in Tulungagung. Since the objects were only ten entrepreneurs, all the subjects became sampling to answer the problems stated. Data collection technique, open observation, free interview, documentation, data was taken since 2005-2007.
The research uncovered the strategy of Batik’s entrepreneurs from Tulungagung in progressing their
company so that they could compete in global era, which formulated into two strategies, they were :
Tulungagung Batik’s Enterpreneurs in developing their companies. The development of human
resources by developing their employee’s skill and preparing their employees to be more competence
and productive as the primary sources in facing global ela. The strategies applied outside the company were increasing Batik quality so that they could be accepted by the people by creating new models and motives as the trend development.
The odds faced by Tulungagung Batik’s Entrepreneurs was capital. The capital wasn’t enough for
further production so that they couldn’t be developed. The other odds was the un-prepare Batik’s