• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kualitas Tidur Pegawai Institut Pertanian Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Kualitas Tidur Pegawai Institut Pertanian Bogor"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KUALITAS TIDUR PEGAWAI INSTITUT

PERTANIAN BOGOR

AYU SANNINGTYAS

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

AYU SANNINGTYAS. Studi kualitas tidur pegawai Institut Pertanian Bogor. Di bawah bimbingan BAMBANG SURYOBROTO dan KANTHI ARUM WIDAYATI.

Tidur merupakan salah satu aktivitas penting yang dilakukan oleh manusia dan menghabiskan hampir sepertiga waktu hidup manusia itu sendiri. Tidur adalah keadaan di mana otak tidak mengolah informasi dari neuron sensorik dan tidak memberi perintah ke neuron motorik. Kualitas tidur seseorang dapat ditentukan dengan menggunakan metode Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data penelitian diperoleh dengan memberikan kuesioner yang berisi data pribadi dan pertanyaan tentang komponen kualitas tidur selama satu bulan terakhir. Terdapat tujuh komponen kualitas tidur yaitu, kualitas tidur subjektif, tidur laten, lama tidur, efisiensi tidur, gangguan tidur, pemakaian obat tidur, dan disfungsi siang hari. Dengan ketujuh komponen kualitas tidur didapatkan nilai PSQI, jika seseorang mendapat nilai PSQI < 5 maka ia memiliki kualitas tidur yang baik dan jika seseorang mendapat nilai PSQI > 5 maka ia memiliki kualitas tidur yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas tidur pegawai Institut Pertanian Bogor. Sebesar 48,27% keseluruhan sampel pegawai memiliki kualitas tidur baik. Proporsi pegawai laki-laki dan proporsi pegawai perempuan yang memiliki kualitas tidur baik adalah sama. Sebesar 62,5% Pegawai yang berusia di atas 51 tahun memiliki kualitas tidur buruk.

Kata kunci: tidur, pegawai, Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Institut Pertanian Bogor

ABSTRACK

AYU SANNINGTYAS. Study of sleep quality of Bogor Agricultural University’s employee. Under of direction BAMBANG SURYOBROTO dan KANTHI ARUM WIDAYATI.

Sleep is an important activity undertaken by humans and spend nearly a third of the human life time. Sleep is a condition in which the brain does not process information from sensory neurons and does not give orders to the motor neurons. Sleep quality of person can be determined using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The data of this research were obtained by giving questionnaires contain personal data and questions about the components of sleep quality during the past month There are seven components of sleep quality, subjective sleep quality, sleep latency, sleep duration, sleep efficiency, sleep disturbances, use of sleeping medication, and daytime dysfunction. The purpose of this study was to determine the sleep quality of employee of Bogor Agricultural University. Value of PSQI obtained from the calculation of the seven components, if someone has a value of PSQI < 5 then he has good sleep quality, and if someone has value of PSQI >5 then he has poor sleep quality. The purpose of this study is to determine the sleep quality of employee of Bogor Agricultural University. The proportion of male employee who had good quality sleep were equal to the proportion of female who had good quality sleep. As much as 48.27% of the total sample of employees have good sleep quality. As much as 62,5% of employees over the age of 51 years have poor sleep quality.

(3)

STUDI KUALITAS TIDUR PEGAWAI INSTITUT

PERTANIAN BOGOR

AYU SANNINGTYAS

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada

Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

Judul Karya Ilmiah : Studi Kualitas Tidur Pegawai Institut Pertanian Bogor

Nama

: Ayu Sanningtyas

NIM

: G34080029

Disetujui

Pembimbing I

Pembimbing II

Diketahui

Ketua Departemen Biologi FMIPA IPB

Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M.Si

NIP. 19641002 198903 1 002

Tanggal Lulus :

Dr. Bambang Suryobroto

NIP. 19580826 198803 1 003

Dr. Kanthi Arum Widayati

(5)

Prakata

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan hikmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Studi Kualitas Tidur Pegawai Institut Pertanian Bogor”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Bambang Suryobroto dan Ibu Dr. Kanthi Arum Widayati selaku dosen pembimbing atas bimbingan dan pengarahan yang diberikan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua dan keluarga atas doa dan kasih sayangnya, kepada Kak Nunuz dan Kak Sars, dan kepada teman-teman Biologi angkatan 45 yang telah membantu selama penelitian.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bogor, Januari 2013

(6)

Riwayat Hidup

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 5 Desember 1989 dari pasangan Sukaryanto dan Sri Redjeki sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara. Penulis lulus dari SMP Negeri 9 Tangerang, kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 65 Jakarta Barat dan lulus tahun 2008, dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk IPB melalui Jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan masuk jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor..

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif berorganisasi sebagai anggota staff divisi Biosains Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) IPB pada tahun 2009/2010. Penulis pernah menjadi panitia di acara Revolusi Sains tahun 2009 dan acara Lomba Cepat Tepat Biologi (LCTB) tahun 2010. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Fungsi Hayati Hewan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 dan asisten praktikum mata kuliah Vertebrata pada semester ganjil tahun 2012/2013.

Penulis melakukan kegiatan Studi Lapangan pada tahun 2010 di Pantai Pangandaran dengan judul Status Populasi Lutung di Cagar Alam Pantai Pangandaran Ciamis, Jawa Barat. Selain itu penulis juga melakukan kegiatan praktek lapangan pada tahun 2011 berjudul Proses Produksi Mie Instan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Daan Mogot, Tangerang.

Bogor, Januari 2013

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... … viii

DAFTAR GAMBAR ... … viii

PENDAHULUAN... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan ... 1

METODE ... 1

Waktu dan Tempat ... 1

Metode Pengambilan Data ... 1

Analisis Data ... 2

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 2

SIMPULAN ... 3

DAFTAR PUSTAKA ... 3

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

1.Proporsi jenis kelamin, tingkat umur, pekerjaan dan keluarga terhadap nilai PSQI... 2

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1 Nilai Kualitas tidur pegawai... ... 2

2 Nilai kualitas tidur pegawai laki-laki dan perempuan…... 3

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Biodata responden... 6

2 Kuesioner penelitian... 7

(9)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tidur merupakan salah satu aktivitas penting yang dilakukan oleh manusia dan menghabiskan hampir sepertiga waktu hidup manusia itu sendiri. Tidur adalah keadaan ketika otak tidak mengolah informasi dari neuron sensorik dan tidak memberi perintah ke neuron motorik (Pace-Schott & Hobson 2002). Ketika tidur seseorang mengalami tahap di mana bola mata bergerak-gerak cepat selama beberapa menit. Periode ini disebut dengan Rapid Eye Movement (REM), sedangkan tahap ketika bola mata tidak bergerak-gerak disebut dengan Non Rapid Eye Movement (NREM). Tidur dimulai dengan NREM tahap 1 sampai tahap 4. Tahap 3 dan 4 disebut sebagai Slow Wave Sleep (SWS). Pada kedua tahap ini otot tubuh istirahat. Setelah Slow Wave Sleep (SWS) selesai, periode berikutnya memasuki REM, di mana mimpi terjadi dan memori mengalami konsolidasi. Tahap NREM-REM berlangsung selama 90-120 menit dan selama tidur, kedua periode tersebut terjadi berulang-ulang dalam 4-5 siklus. Keseluruhan tidur normal berlangsung selama 8 jam (Pace-Schott & Hobson 2002).

Setiap individu manusia membutuhkan waktu yang berbeda untuk tidur. Tanpa waktu tidur yang cukup kemampuan untuk berkonsentrasi, membuat keputusan dan berpartisipasi dalam aktivitas harian akan menurun dan meningkatkan iritabilitas (Potter 2005). Masalah tidur yang dialami pekerja mempunyai konsekuensi terhadap kesehatan masyarakat. Kualitas tidur pekerja yang buruk berhubungan dengan terjadinya kecelakaan terutama kecelakaan yang berkaitan dengan peralatan bermotor. Kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi fungsi sistem endokrin dan metabolik, meningkatkan kemungkinan diabetes dan hipertensi, nyeri otot, sakit kepala, dan masalah pencernaan (Knudsen et al 2007).

Indeks kualitas tidur adalah penilaian terhadap kualitas tidur dalam jangka waktu sebulan, dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) (Buysee et al 1988). Alat ini telah dikembangkan untuk membedakan antara kualitas tidur yang baik dan yang buruk (Beaton et al 1998).

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tidur pegawai Institut Pertanian Bogor.

METODE

Waktu dan Tempat

Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai bulan Juli 2012 di Kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor. Analisis data dilakukan di Bagian Fungsi dan Perilaku Hewan, Departemen Biologi, FMIPA IPB Bogor.

Metode Pengambilan Data

Subjek. Pengambilan data dilakukan kepada tenaga kependidikan (administrasi, teknisi, laboran, satpam) dan tenaga pendidik (dosen) Institut Pertanian Bogor pada kisaran usia 21-63 tahun, tetapi data yang terpakai hanya sebanyak 203 orang. Hal ini disebabkan data yang tidak lengkap dan kuesioner tidak kembali.

Sampel terdiri atas 179 tenaga kependidikan dan 24 tenaga pendidik. Tenaga kependidikan laki-laki mempunyai umur median sebesar 41 tahun dengan kisaran umur antara 22-62 tahun. Tenaga kependidikan perempuan mempunyai umur median sebesar 36 tahun dengan kisaran umur antara 21-57 tahun. Tenaga pendidik laki-laki mempunyai umur median sebesar 43 tahun dan kisaran umur antara 23-63 tahun. Tenaga pendidik perempuan mempunyai umur median sebesar 48 tahun dan kisaran umur antara 34-59 tahun.

Kuesioner. Data penelitian diperoleh dengan memberikan kuesioner, biodata responden yang berisi nama (jika bersedia menulis), jenis kelamin, tanggal lahir, unit bagian bekerja, mengidap penyakit, aktivitas di luar perkantoran dan lain lain (Lampiran 1) dan pertanyaan tentang komponen kualitas tidur selama satu bulan terakhir (Lampiran 2). Komponen yang diteliti mengacu kepada PSQI (Buysee et al 1988).

Terdapat 7 komponen kualitas tidur, yaitu :

Komponen 1= Kualitas tidur subjektif Komponen 2= Tidur laten

(10)

2

Nilai PSQI F re q u e n cy

0 2 4 6 8 10 12

0

10

20

30

40

Setiap komponen diberi nilai antara 0-3. Jumlah penilaian ketujuh komponen memiliki nilai antara 0-21. Semakin tinggi nilai yang dihasilkan semakin buruk kualitas tidur. Kualitas tidur yang baik memiliki nilai PSQI ≤ 5 (Buysee et al 1988).

Analisis Data

Untuk membedakan proporsi kualitas tidur pegawai laki-laki dan perempuan dan tenaga kependidikan dan tenaga pendidik digunakan chi-square test of goodness-of-it. Uji tersebut dilakukan dalam program R (Venable & Ripley 1999).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pegawai IPB memiliki lima hari kerja dalam seminggu dan bekerja dari pukul 08.00-16.00 WIB atau setara dengan 40 jam dalam seminggu. Sebesar 86,65% pegawai adalah perempuan dan laki-laki yang sudah berkeluarga (Tabel 1). Dari 203 sampel pegawai di dalam penelitian ini, sebesar 51,73% pegawai memiliki kualitas tidur buruk (Gambar 1). Sedangkan penelitian terhadap pegawai kantor sebuah pabrik metal di Jepang menunjukkan dari 302 responden 33,8% pegawai memiliki kualitas tidur buruk (Nakashima et al 2011). Penelitian terhadap pegawai di beberapa rumah sakit di Pennsylvania, Amerika Serikat menunjukkan 44,5% mengalami kelelahan dan memiliki kualitas tidur buruk (Patterson et al 2010).

Pegawai IPB yang mempunyai kualitas tidur buruk mempunyai aktivitas di luar kantor yang dapat menyebabkan gangguan tidur. Para responden tersebut mengaku mempunyai kegiatan lain di luar perkantoran, seperti bertani, berdagang, ibu rumah tangga, dan konsultan. Beban pekerjaan di luar perkantoran tersebut memungkinkan seseorang mempunyai jam tidur yang kurang dan efisiensi tidur yang buruk. Selain itu banyaknya pekerjaan dapat membuat seseorang menjadi lelah dan menimbulkan adanya gangguan tidur.

Menurut penelitian Kuppermann et al (1995) responden yang mempunyai masalah tidur juga mempunyai frekuensi gangguan kesehatan yang lebih tinggi dibanding reponden yang tidak memiliki masalah tidur. Gangguan kesehatan tersebut seperti sakit kepala, nyeri otot, dan gangguan lambung Hal tersebut sesuai dengan yang didapat dalam penelitian ini, dimana dalam

[image:10.595.330.488.211.368.2]

kuesioner pegawai IPB yang sudah berkeluarga dan mempunyai beban pekerjaan lain di luar perkantoran mengaku mengidap penyakit seperti asam urat, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, diabetes, gangguan lambung dan pegal-pegal. Penyakit-penyakit ini mungkin juga berkaitan dengan kualitas tidur yang buruk.

Gambar 1. Nilai Kualitas tidur pegawai

Tabel 1. Proporsi jenis kelamin, tingkat umur, pekerjaan dan keluarga terhadap nilai PSQI

Nilai PSQI%

Baik Buruk

Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki 50,53 45,79 49,57 54,21 Umur: 21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >51 tahun 50 56,14 43,39 37,5 50 43,86 56,61 62,5 Pekerjaan: Tenaga Pendidik Tenaga Kependidikan 45,83 48,6 54,17 51,4

Berkeluarga 49,42 50,58

[image:10.595.325.502.439.590.2]
(11)

3

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Nilai PSQI p e rse n ta se (% ) 0 5 10 15 20 Laki-laki Perempuan

Gambar 2. Nilai kualitas tidur pegawai laki-laki dan perempuan

PSQI dapat digunakan untuk mempelajari hubungan antara kualitas tidur dengan variabel lain seperti umur, jenis kelamin, status kesehatan, kondisi medis dan psikologis (Buysee et al 1988). Jika dilihat dari jenis kelamin, sampel perempuan mempunyai jumlah persentase sebesar 53,2% dari keseluruhan data. Sampel laki-laki mempunyai jumlah persentase sebesar 46,8% dari keseluruhan data. Proporsi laki-laki yang berkualitas tidur baik sama dengan proporsi perempuan yang berkualitas tidur baik (2=9,3566 dan p-value=0,6722). Hal tersebut berbeda dengan penelitian terhadap pegawai negeri sipil di Jepang dan Inggris. Pada kedua negara tersebut pegawai perempuan memiliki kualitas tidur yang lebih buruk dibanding dengan pegawai laki-laki ((Nasermoaeddeli et al 2005). Menurut Nasermoaeddeli et al (2005) perempuan tidak hanya memiliki beban pekerjaan di kantor tetapi juga beban tanggung jawab dalam rumah tangga setelah pulang bekerja

Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas tidur pegawai berhubungan dengan usia. Perbedaan kualitas tidur terlihat pada perbedaan umur responden. Responden yang memiliki umur di atas 51 tahun cenderung memiliki kualitas tidur buruk dibanding dengan responden pada kisaran umur antara 21-30 tahun, 31-40 tahun, dan 41-50 tahun. Hal ini tidak jauh berbeda terhadap penelitian Wu et al (2011) di Taipei, yang menunjukkan sebesar 49% dari 100 orang yang berumur di atas 65 tahun memiliki kualitas tidur buruk. Penurunan waktu tidur tersebut terjadi karena semakin berkurangnya tahap NREM (Ohayon et al. 2004).

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kualitas tidur tenaga kependidikan tidak berbeda dengan tenaga pendidik. Sampel tenaga kependidikan IPB mempunyai jumlah persentase sebesar 88,18% dari keseluruhan data. Sebesar 48,6% tenaga kependidikan mempunyai kualitas tidur baik. Proporsi tenaga kependidikan yang berkualitas tidur baik sama dengan proporsi tenaga pendidik yang berkualitas tidur baik (2=5,9051 dan p-value=0,9208) (Gambar 2)

SIMPULAN

. Sebesar 48,27% keseluruhan sampel pegawai memiliki kualitas tidur baik. Proporsi pegawai laki-laki dan proporsi pegawai perempuan yang memiliki kualitas tidur baik adalah sama. Pegawai yang berusia di atas 51 tahun memiliki kualitas tidur buruk.

DAFTAR PUSTAKA

Beaton S et al. 1998. Measurement of long term care. Thousand Oaks, CA: Sage Publication Beck Little R & Weinrich S.PO. Assessment and Management of Sleep Disorders in The Elderly. NGNA. 24(4):21-29.

Buysee DJ, Reynolds III CF, Monk TH, Berman SR, Kupfer DJ. 1988. The Pittsburgh sleep quality index: a new instrument for psychiatric practice and research. Psychiatry Research. 28: 193-213.

Knudesn H, Ducharme LJ, Roman PM. 2007. Job stress and poor quality: data from American sample of full-time workers. Soc Sci Med. 64 (10): 1997-2007.

Kuppermann M et al. 1995. Sleep problems and their correlates in a working population. J ofGeneral Internal Med. 10:25–32. [PubMed: 7699483].

Nakashima M et al. 2011. Association between long working hours and sleep problems in white-collar workers. Sleep Research. 20 : 110-116.

(12)

4

Ohayon M et al. 2004 Meta-analysis of quantitative sleep parameters from childhood to old age in healthy individuals: developing normative sleep values across the human lifespan. Sleep. 27:1255-1273.

Pace-Schott EF, Hobson JA. 2002. The neurobiology of sleep: genetics, cellular physiology and subcortical networks. Nature. 3:591-605.

Patterson PD et al. 2010. Sleep quality and fatigue among prehospital providers. PHECC. 14:187–193

Potter, P. 2005. Buku AjSar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4 Volume 2. EGC: Jakarta..

Venable WN, Ripley BD. 1999. Modern Applied Statistics with S-PLUS. New York: Springer-Verlay.

(13)
(14)

6

Lampiran 1 Biodata Responden

BIODATA RESPONDEN

Nama Lengkap : ___________________________________________________________

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan*

Suku :____________________________________________________________

Agama :____________________________________________________________

Bila Anda beragama Islam, seberapa sering Anda menjalankan shalat tahajud?

฀ Tidak pernah

฀ Kurang dari sekali dalam seminggu

฀ Sekali atau dua kali dalam seminggu

฀ Tiga kali atau lebih dalam seminggu

Tempat dan Tanggal Lahir : ___________________________________________________________

Alamat : ___________________________________________________________

No.Telepon/HP :_________________________(mohon diisi jika merasa tidak keberatan)

Pendidikan Terakhir : ___________________________________________________________

Pekerjaan : Staff Pengajar / Staff Pegawai*

Unit Bekerja :____________________________________________________________

Bekerja sejak tahun :____________________________________________________________

Jam berangkat kerja : ___________________________________________________________

Jam tiba di rumah : ___________________________________________________________

Transportasi ke tempat kerja : Kendaraan pribadi / Angkutan umum *

Pengeluaran per bulan :

฀ < Rp 500.0000

฀ Rp 501.00-Rp 1.000.000

฀ Rp 1.001.000-Rp 2.000.000

฀ Rp 2.001.000-Rp 4.000.000

฀ > Rp 4.001.000

Sudah berkeluaga/belum berkeluarga*

Jumlah tanggungan keluarga :_______________ orang Jumlah orang di satu rumah :_______________ orang

Frekuensi berolahraga dalam satu minggu :__________________________________________________

Mengidap penyakit :____________________________________________________________

*Coret yang tidak perlu

Aktivitas di luar Perkantoran :

(15)

7

Lampiran 2 Kuesioner penelitian

Indeks Kualitas Tidur (Pittsburgh) - PSQI

Tanggal________________________ NIP ________________________

PETUNJUK:

 Pertanyaan-pertanyaan berikut ini berkaitan dengan sifat-sifat tidur anda selama sebulan terakhir ini saja.

 Jawablah setepat-tepatnya menurut kebiasaan anda sehari-hari, tanpa mempertimbangkan hal-hal insidentil (misalnya, ronda di RT).

Selama sebulan ini:

1 Jam berapa biasanya anda berangkat tidur?

2 Berapa menit anda butuhkan untuk jatuh tertidur?

3 Jam berapa biasanya anda bangkit dari tempat tidur?

4 Berapa menit anda terjaga sebelum bangkit dari tempat tidur?

Seberapa sering anda terjaga karena ...

Tidak pernah

Kurang dari sekali

dalam seminggu

Sekali atau dua kali

dalam seminggu

Tiga kali atau lebih

dalam seminggu

5a Tidak bisa tertidur dalam 30 menit

5b Terbangun di tengah malam

5c Terbangun karena harus ke kamar mandi

5d Terganggu pernapasan

5e Batuk atau mendengkur terlalu keras

5f Merasa kedinginan

5g Merasa kepanasan

5h Bermimpi buruk

5i Merasa kesakitan

5j Alasan lain: ____________________

6 Berapa sering anda meminum obat (bebas atau resep) untuk membantu anda tidur?

7a Berapa sering anda tidak bisa menahan kantuk ketika bekerja, makan atau aktifitas lainnya?

7b Berapa sering anda tidur siang ketika istirahat kerja?

8 Berapa sering anda mengalami kesukaran berkonsentrasi ke pekerjaan?

Baik sekali

Baik Buruk Buruk

sekali

(16)

8

Lampiran 3 Perhitungan nilai PSQI

Gunakan skor ini untuk menilai:

Tidak pernah 0 Baik sekali 0

Kurang dari sekali dalam seminggu 1 Baik 1

Sekali atau dua kali dalam seminggu 2 Buruk 2

Tiga kali atau lebih dalam seminggu 3 Buruk sekali 3

KOMPONEN 1 : Kualitas tidur subyektif 9 Menurut anda sendiri, bagaimana kualitas tidur anda sebulan ini? KOMPONEN 2 : Tidur laten ≤15 menit 0

16-30 menit 1

31-60 menit 2

>60 menit 3

2 Berapa menit anda butuhkan untuk jatuh tertidur? ____ 5a Tidak bisa tertidur dalam 30 menit ____ + Jumlah = ____ Jumlah 0 0

1-2 1

3-4 2

5-6 3

KOMPONEN 3 : Lama tidur 4 Berapa jam sesungguhnya anda tertidur? >7 jam 0

6-7 jam 1

5-6 2

<5 3

KOMPONEN 4 : Efisiensi tidur ≥85% 0

75%-84% 1

65%-74% 2

<65% 3

TERTIDUR (jumlah jam tertidur) ____ BERBARING (jumlah jam ada di tempat tidur) ____ (TERTIDUR/BERBARING) x 100% = ____ KOMPONEN 5 : Gangguan tidur Jumlah 5b s/d 5j = _____ 0 0

1-9 1

10-18 2

19-27 3

KOMPONEN 6 : Pemakaian obat tidur 6 Berapa sering anda meminum obat (bebas atau resep) untuk membantu anda tidur? KOMPONEN 7 : Disfungsi siang hari Jumlah 0 0

1-2 1

3-4 2

5-6 3

7 Berapa sering anda tidak bisa menahan kantuk ketika bekerja, makan atau aktifitas lainnya? ____

8 Berapa sering anda mengalami kesukaran berkonsentrasi ke pekerjaan? ____

Jumlah ____

PSQI

Gambar

Gambar 1. Nilai Kualitas tidur pegawai

Referensi

Dokumen terkait

memelihara ikan yang dapat memakan jentik nyamuk, menghindari daerah gelap di dalam rumah, dan pencahayaan (Kemenkes RI, 2012). MAWAS DBD merupakan remaja dari warga masyarakat

Rizka Argi Putra, D1213063, STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERARAN KEBIJAKAN TRANSPORTASI (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Dinas Perhubungan Komunikasi

Pengaruh pelatihan berpikir positif pada efikasi diri akademik mahasiswa studi eksperimen pada mahasiswa fakultas psikologi UNDIP Semarang.. Hubugan tingkat kecemasan

Membuktikan perubahan indeks apoptosis, perkembangan masa tumor serta jumlah leukosit dan trombosit adenocarcinoma mammae yang diberi kemoterapi adriamycin dan

TOGAF memiliki ADM (Architecture Development Method) yang merupakan metodologi yang terdiri dari berberapa tahapan untuk mengembangkan dan memelihara technical architecture

Muta’akhkhiri&gt;n, misalnya Ibn Hajar al-‘Asqala&gt;ni&gt; (w. Definisi yang mereka kemukakan, walaupun redaksinya tampak berbeda-beda tetapi pada prinsipnya isinya

Salah satu kelemahan yang dimiliki oleh RSU Bina Sehat adalah sumber daya  teknologi  khususnya  alat  kedokteran.  Penanaman  modal  baru  pada  alat 

Berdasarkan hasil pengujian semua parameter dapat disimpulkan bahwa kualitas air sumur yang berada di di lokasi Kota Baru, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan