• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pemasaran produk simpanan nikah di BMT Daarut Tauhid Cabang Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi pemasaran produk simpanan nikah di BMT Daarut Tauhid Cabang Jakarta"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh Maharani

NIM : 207046100224

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

ii SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat- Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah ( S.E.Sy)

Oleh: MAHARANI

NIM : 207046100224

Pembimbing

Drs. Anwar Abbas, M.Ag

NIP 131 273 007

KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

iii

Tanggal 21 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 21 Juni 2011 Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM.

NIP. 195505051982031012

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Prof. Dr. MM. Amin Suma, SH., MA., MM(………..) NIP. 195505051982031011

2. Sekretaris : Mufidah, SHI (………..)

3. Pembimbing I : Drs. Anwar Abbas, M. Ag (………..) NIP. 131 273 007

4. Penguji I : Drs. H. Burhanuddin Yusuf, MM (………..) NIP. 195406181981031005

(4)

iv

1. Skripsi ini merupakan hasil karya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam Penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian terbukti bahwa hasil karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain. Maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Jakarta, 12 April 1432 H / 2011 M

(5)

v

2002 oleh 5 orang pendiri dengan modal awal Rp 250.000,- per sendiri dan BMT ini merupakan cabang dari BMT DAARUT TAUHID BANDUNG. Pada bulan Maret tahun 2007, BMT DAARUT TAUHID resmi menjadi badan hukum dari naungan Korporaten Bandung dengan sistem koperasi pinjaman dengan sistem syariah dengan Divisi Usaha dari Kopontren Daarut tauhiid yang telah memiliki izin operasi dari PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) denganNomor : 1009003/PINCUK/IV/96.

BMT DAARUT TAUHID CABANG JAKARTA memiliki berbagai macam produk pembiayaan yaitu dengan prinsip Mudharabah dan Murabahah, dan prisip jasa dan simpanan, salah satunya simpanan walimah (nikah). Simpanan ini diperuntukkan bagi kalangan atau kaum muda yang merencanakan untuk menikah. Penarikan dilakukan satu kali penarikan satu bulan menjelang pernikahan dan bagi yang tabungannya diatas RP 4.000.000,- maka akan mendapatkan hadiah Penginapan di Ki Konters Daarut Tauhid Bandung.

(6)

vi

kemudahan dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan pemasaran dari sebuah perusahaan. Perkembangan di BMT Daarut Tauhid produk yang paling diminati nasabah yaitu produk pembiayaan dengan bagi hasil dan pinjaman dana seperti, modal usaha dan biaya pernikahan.

(7)

vii

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai bagian dari tugas akademis di Jurusan Mu’amalat Perbankan Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi Muhammmad SAW, beserta keluarga, sahabat dan umatnya sampai akhir zaman.

Skripsi ini berjudul Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah DI BMT

DAARUT TAUHID CABANG JAKARTA, akhirnya dapat terselesaikan dengan

yang diharapkan penulis. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi penulis secara pribadi adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua yang selalu membimbing saya, seluruh keluarga, dan sahabat- sahabat.

(8)

viii

2. Dr. Euis Amalia, M. Ag. Ketua Program Studi Muamalat dan Ah. Azharudin Lathif, M. Ag. Sekretaris Program Muamalat. Sekretaris Program Muamalat

3. Drs. Djawahir Hejazziey, SH, MA Koordinasi Teknis, dan Drs. Ahmad Yani, M. Ag. Sekretaris Teknis Program Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Anwar Abbas, M. Ag selaku pembimbing saya ditengah kesibukannya, beliau masih sempat meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan serta arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis sejak penulis duduk di bangku kuliah hingga lulus dari kampus tercinta ini.

(9)

ix

8. Untuk Kak Fida dan Kak Syafi’I yang tidak perbah lelah melayani keluhan kami sebagai mahasiswa dan yang selalu memberikan informasi untuk melayani terupdate untuk mahasiswa no regular.

9. Rasa yang tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada Ayahanda Safari ANS dan Ibunda Nurhayati, dan adikku tercinta Mahadewi Sekar Wangi yang telah memotivasi kepada penulis.

10.Sahabat-sahabatku seperjuangan yang selalu menemani dikampus, Auliana, Sari, Nurul, dan Ita. Yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu. Teman-teman PS A Non Reg 2007, dan Teman-teman KKN Fakultas Saintek (Muhajir, Septian, Merlisa, Cresil, Bang Jali, Agus, Irfan, dll).

11. Lukman Hakim yang selalu menemani hari-hari penulis mencari bahan-bahan skripsi dan memotivasi penulis sampai akhirnya selesai juga skripsi ini.

(10)

x

Jakarta, 6 Mei 2011

(11)

xi

SURAT PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING………..ii

SURAT PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH……….iii

LEMBAR PERNYATAAN………iv ABSTRAKSI………v

KATA PENGANTAR………...vii

DAFTAR ISI………...xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Kajian Kepustakaan ... 7

E. Kerangka Teori ... 10

F. Metode Penelitian ... 15

G. Teknik Penulisan ... 16

(12)

xii

B. Fungsi dan Tujuan Strategi Pemasaran ... 23

C. Prinsip- Prinsip Pemasaran ... 27

D. Bauran Pemasaran ... 46

BAB III Sekilas Tentang BMT Darut Tauhid A. Sejarah dan Perkembangan BMT Darut Tauhid ... 74

B. Badan Hukum BMT Darut Tauhid ... 76

C. Visi dan Misi BMT Darut Tauhid ... 77

D. Prinsip Operasional ... 79

E. Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja BMT Darut Tauhid ... 81

F. Produk dan Jasa BMT Darut Tauhid ... 82

BAB IV Analisis Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah Pada BMT Darut Tauhid A. Potret Tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah di BMT Darut Tauhid ... 89

(13)

xiii

B. Saran ... 114

DAFTAR PUSTAKA... 116

BIODATA PENULIS………....119

(14)

1

A. Latar Belakang

Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang untuk mendirikan bank-bank yang berprinsip syariah. Operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat kecil dan menengah, maka muncul usaha untuk mendirikan bank dan lembaga keuangan mikro, seperti BPR syariah dan BMT yang bertujuan untuk mengatasi hambatan operasionalisasi di daerah.1

Disamping itu ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang hidup serba bekecukupan muncul kekhawatiran akan timbulnya pengikisan akidah. Pengikisan akidah ini bukan hanya dipengaruhi dari aspek syiar Islam tetapi juga dipengaruhi oleh lemahnya ekonomi masyarakat. Sebagaimana diriwayatkan dari Rasulullah saw, “kefakiran itu mendekati kekhafiran” maka keberadaan BMT diharapkan mampu mengatasi masalah ini lewat pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ekonomi masyarakat.

Dilain pihak, beberapa masyarakat harus menghadapi rentenir atau lintah darat. Maraknya rentenir di tengah-tengah masyarakat mengakibatkan masyarakat semakin terjerumus pada masalah ekonomi yang tidak menentu. Besarnya pengaruh rentenir terhadap perekonomian masyarakat tidak lain karena

1

(15)

tidak adanya unsur-unsur yang cukup akomoditif dalam menyelesaikan masalah yang masyarakat hadapi. Oleh karena itu, BMT diharapkan mampu berperan lebih aktif dalam memperbaiki kondisi ini.

Belakangan ini Baitul Mal wat tamwil (BMT) mulai popular di perbincangkan oleh insan perekonomian terutama dalam perekonomian Islam. Sejak krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia tahun 1997, BMT telah mulai tumbuh menjadi alternatif pemulihan kondisi perekonomian di Indonesia. Istilah-istilah itu biasanya dipakai oleh sebuah lembaga khusus (dalam sebuah perusahaan atau instansi) yang bertugas menghimpun dan menyalurkan ZIS (zakat, infaq, shadaqah) dari para pegawai atau karyawannya. Kadang istilah tersebut dipakai pula untuk sebuah lembaga ekonomi berbentuk koperasi serba usaha yang bergerak di berbagai lini kegiatan ekonomi umat, yakni dalam kegiatan sosial, keuangan (simpan-pinjam), dan usaha pada sektor riil.2

Koperasi syariah atau akrab dikenal dengan sebutan Baitulmal wattamwil (BMT) mengalami perkembangan cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, sebuah lembaga inkubasi bisnis BMT mengestimasi saat ini terdapat sebanyak 3.200 BMT dengan nilai aset mencapai Rp 3,2 triliun. Bisnis tersebut hingga akhir tahun ini diproyeksi mencapai Rp 3,8 triliun. Meski demikian, Chief Secretary Organization (CSO) BMT Center, Noor Azis, yakin bahwa BMT di Indonesia masih bisa terus dikembangkan. Syaratnya, adanya

2

(16)

dukungan dan komitmen pemerintah dalam mendorong perkembangan bisnis lembaga keuangan non bunga tersebut. Salah satu bentuk dukungan itu adalah melahirkan berbagai regulasi yang melindungi bisnis keuangan mikro.

Searah dengan perubahan zaman, perubahan tata ekonomi dan perdagangan, konsep baitul mal yang sederhana itu pun berubah, tidak sebatas menerima dan menyalurkan harta tetapi juga mengelolanya secara lebih produktif untuk memberdayakan perekonomian masyarakat. Penerimaannya juga tidak terbatas pada zakat, infak dan shodaqoh, juga tidak mungkin lagi dari berbagai bentuk harta yang diperoleh dari peperangan. Lagi pula peran pemberdayaan perekonomian tidak hanya dikerjakan oleh Negara.

Selain itu, dengan kehadiran BMT di harapkan mampu menjadi sarana dalam menyalurkan dana untuk usaha bisnis kecil dengan mudah dan bersih, karena didasarkan pada kemudahan dan bebas riba/bunga, memperbaiki/meningkatkan taraf hidup masyarakat bawah, Lembaga keuangan alternatif yang mudah diakses oleh masyarakat bawah dan bebas riba/bunga, Lembaga untuk memberdayakan ekonomi umat, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan produktivitas.

(17)

(BMT). Untuk mengembangkan bisnis BMT, kini Daarut Tauhid merambah Ciputat-Jakarta Selatan dengan mendirikan kantor cabang.3

Dipilihnya Ciputat sebagai kantor cabang, divisi marketing Ahmad Rifa’i, menjelaskan karena wilayah Ciputat merupakan sentral masyarakat dalam mengembangkan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu sangat identik dengan peran BMT dalam mendorong usaha mikro.

Dalam membuka cabang BMT di Ciputat pada tahun 2007, Daarut Tauhid telah meninvestasikan dananya sebesar Rp.300 juta. Besarnya investasi tersebut, Ahmad Rifa’i menambahkan, agar pengembangan bisnis di sektor

mikro bisa cepat terlaksana.Untuk menunjang penyaluran pembiayaan pada masyarakat Ciputat, BMT Daarut Tauhid menggunakan akad pembiayaan Murabahah, Mudharobah dan qardhul Hasan.

Dalam mencari format strategi pemasaran, mesti efisien dan progresif dalam menerapkan prinsip dan sistem nilai yang terbaik dalam melayani kebutuhan pelanggan. Pada masa-masa yang akan datang, strategi spiritual harus dapat menjadi ramuan penting dalam pengelolaan bisnis, kualitas produk dan layanan, efisiensi operasi, organisasi dan manajemen kualitas akan menjadi perekat dalam usaha perbankan Islam untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Menabung adalah bagian dari perencanaan keuangan untuk masa depan. Namun, terkadang dengan segala kebutuhan dan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari terkadang menabung adalah suatu hal yang sulit. Dan biasanya

3

(18)

ibu rumah tangga memilih untuk mencicil atau mengambil kredit barang-barang rumah tangga yang diperlukannya, karena saat ini hampir semua barang kebutuhan rumah tangga dapat di bayar dengan cara di cicil atau kredit.4

Saat ini ada cara lain untuk memenuhi kebutuhan pokok yang sistemnya hampir sama seperti mencicil tapi lebih tepat jika dikatakan menabung karena barang yang diterima bukan dimuka tetapi diakhir periode cicilan, yaitu dengan sistem tabungan rencana. Hampir semua bank syariah menyediakan produk tabungan rencana mulai dari tabungan, menikah, liburan, dan lainnya.

Tabungan rencana sebenarnya adalah tabungan biasa, namun dari sini anda diwajibkan menyetor sejumlah uang setiap bulan sampai jangka waktu tertentu. Setelah jangka waktu tertentu. Uang beserta bunganya akan dikembalikan ke anda lagi. Tabungan rencana seperti ini cocok untuk memenuhi rencana kebutuhan masa depan seperti biaya sekolah anak, biaya pernikahan, biaya liburan, dll. Tabungan seperti ini cocok pula untuk anda yang susah menabung, karena anda akan dipaksa menabung setiap bulannya.

Pernikahan merupakan peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Tentunya, setiap pasangan yang akan menikah mendambakan suatu acara pernikahan yang sesuai dengan keinginannya. Untuk mewujudkannya diperlukan perencanaan keuangan yang matang agar pernikahan yang menjadi impian dapat tercapai.

4

(19)

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis memberikan judul skripsi ini dengan judul “ Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah di

BMT”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembahasan mengenai strategi pemasaran produk di BMT sangat luas, untuk itu penulis hanya akan membatasi skripsi ini pada strategi layanan dengan memahami adanya. Dengan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pemasaran produk yang baik?

2. Bagaimana strategi pemasaran BMT Daarut Tauhid pada Produk Simpanan Nikah?

3. Bagaimana prospek tentang produk simpanan nikah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan suatu kajian tentang implementasi produk di BMT, kontribusinya serta strategi pemasaran produk di BMT.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dan penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi BMT pada produk simpanan nikah.

(20)

Sedangkan manfaat yang dapat diberikan dari penulisan skripsi ini adalah: a. Bagi Penulis

Bertambahnya wawasan dan pengetahuan dalam khazanah ekonomi Islam khususnya tentang pengembangan pemasaran produk simpanan nikah di BMT.

b. Bagi BMT

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai input atau masukan untuk BMT dalam menyelenggarakan pengembangan (pelatihan) guna meningkatkan pemasaran produk simpanan nikah.

c. Untuk Akademisi dan Masyarakat

Untuk memberikan informasi mengenai implementasi dan pemasaran BMT serta strategi pengembangan produk simpanan nikah ke depan oleh BMT kepada masyarakat.

D. Kajian Kepustakaan

(21)
(22)

c. Herni Vidiastuti/

Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi bisnis. Dengan adanya strategi pemasaran, maka implementasi program dalam mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan secara aktif, sadar dan rasional tentang bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya dalam lingkungan bisnis yang semakin tubule. Strategi pemasaran bagi setiap perusahaan dapat berfungsi sebagai berikut:5

5

Ali Hasan, S.E., M.M. 2010.“Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar

(23)

1. Sebagai respons organisasi untuk menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan sepanjang siklus bisnis.

2. Sebagai upaya untuk membedakan dirinya dari pesaing dengan menggunakan kekuatan korporat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang lebih baik dalam lingkungan tertentu.

3. Sebagai kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis, memberikan kesatuan arah bagi semua mitra internal perusahaan. Strategi pemasaran yang jelas akan memberi arah mengkombinasi variabel-variabel segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran konsep strategi yang tidak jelas, keputusan yang diambil akan subjektif.

4. Sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya dan usaha organisasi. Setiap organisasi membutuhkan strategi untuk menghadapi situasi:

- Keterbatasan sumber daya yang dimiliki; - Ketidakpastian kekuatan bersaing perusahaan;

- Mengkoodinasikan keputusan-keputusan antar bagian sepanjang waktu; - Ketidakpastian pengendalian inisiatif

5. Sebagai alat fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan dengan menggembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan dalam melayani pasar sasaran.

(24)

a. Mengoptimalkan riset pemasaran untuk mengetahui keinginan yang paling diinginkan oleh konsumen.

b. Mengoptimalkan riset mengenai manfaat dan harga produk yang diinginkan, gaya (style) dan model yang menunjukkan prestise ketika produk diposisikan, respons costumer terhadap bauran pemasaran dan analisis persepsi dan kepuasan pelanggan ketika pelanggan telah menggunakan produk.

c. Melakukan penyesuaian bauran pemasaran terhadap keinginan customer.

Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang berbeda. Perusahaan memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal, sementara pemasaran memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal. Oleh karena itu, pemasaran harus mampu mencapai kesesuaian perusahaan dengan lingkungannya (saat ini dan yang akan datang) dalam rangka member pertimbangan kepada manajemen tentang:

1) Bisnis yang dijalankan pada saat ini dan jenis bisnis yang dapat dimasuki di masa mendatang;

2) Cara menjalankan pemasaran yang sukses dalam lingkungan yang kompetitif berdasarkan keserasian nilai produk, harga, promosi dan distribusi dalam melayani pasar sasaran.

(25)

yang besar biasanya merupakan kombinasi dari masalah yang lebih kecil. Pendekatan yang terbaik adalah pecahkan dahulu masalah yang lebih kecil, yang dengan itu membagi masalah yang besar menjadi bagian yang dapat diatur.

4) Pembuatan rencana pemasaran harus diatur lewat keputusan yang dapat meyakinkan setiap internal untuk saling bekerja sama agar dapat mencapai target tersebut. Rencana strategi pemasaran yang baik dapat mencegah dari reaksi yang tidak tanggap terhadap suatu masalah dan bahkan membantu mengantisipasi masalah. Hal tersebut untuk mendukung strategi yang telah dipilih untuk dilaksanakan dalam mencapai tujuan yang dibangun berdasarkan konsep:

- Untuk siapakah tim manajemen mendesain produk bank (segmentasi pasar);

- Apakah produk jasa itu telah tepat untuk pasar sasaran (penempatan pasar);

- Bagaimanakah upaya agar produk diterima oleh pasar (memasuki pasar);

- Bagaimanakah menetapkan bentuk penawaran pada segmen pasar tertentu (bauran pemasaran);

(26)

Konsep pemasaran syariah sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh dari konsep pemsaran yang kita kenal. Konsep pemasaran yang kita kenal sekarang, pemasaran adalah sebuah ilmu dan seni yang mengarah pada proses penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasi-an values kepada para konsumen serta menjaga hubungan dengan para stakeholdernya. Namun pemasaran sekarang juga ada sebuah kelirumonologi yang diartikan untuk membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya atau pemasaran yang pada akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya padahal produknya tidak bagus atau membujuk dengan segala cara agar orang mau bergabung dan belanja. Berbeda dengan pemasaran syariah yang mengajarkan pemasar untuk jujur pada konsumen atau orang lain. Nilai-nilai syariah mencegah pemasar terperosok pada kelirumonologi itu tadi karena ada nilai- nilai yang harus dijunjung oleh seorang pemasar. Pemasaran syariah bukan hanya sebuah teknik pemasaran yang ditambahkan syariah karena ada nilai-nilai lebih pada marketing syariah saja, tetapi lebih jauhnya marketing berperan dalam syariah dan syariah berperan dalam pemasaran.6

Pemasaran berperan dalam syariah diartikan perusahaan yang berbasis syariah diartikan perusahaan yang berbasis diharapkan dapat bekerja dan bersikap professional dalam dunia bisnis, karena dengan profesionalitas dapat

6

(27)

menumbuhkan kepercayaan konsumen. Syariah berperan dalam pemasaran bermakna suatu pemahaman akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga diharapkan perusahaan tidak akan serta-merta pemasaran, menjalankan bisnisnya demi keuntungan pribadi saja ia juga harus berusaha untuk menciptakan dan menawarkan bahkan dapat mengubah suatu values

kepada para stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat menjaga keseimbangan laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang stabil dan berkelanjutan.

Dalam hal teknis pemasaran syariah, salah satunya terdapat strategi pemasaran syariah untuk memenangkan mind-share dan nilai pemasaran syariah untuk memenangkan heart-share. Strategi pemasaran syariah melakukan segmentasi, targeting, dan positioning market dengan melihat pertumbuhan pasar, keunggulan kompetitif, dan situasi persaingan sehingga dapat melihat potensi pasar yang baik agar dapat memenangkan mind-share. Selanjutnya syariah marketing value melihat brand sebagai nama baik yang menjadi identitas seseorang atau perusahaan, sehingga contohnya perusahaan yang mendapatkan the best customer service dalam bisnisnya sehingga mampu mendapatkan heart-share.

(28)

berkembang dan dipercaya masyarakat karena nilai-nilainya yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat, yaitu kejujuran. Secara umum pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari inisiator kepada stake holdersnya yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam. Artinya dalam pemasaran syariah, seluruh proses-baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai- tidak boleh ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat.

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sumber Data

Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan jenis data primer dan data sekunder sebagai acuan mengenai implementasi serta strategi yang dilakukan dalam BMT , yakni dengan cara:

a. Observasi, yaitu dengan melihat dan mengamati secara langsung mekanisme BMT dalam layanan produk simpanan nikah kepada nasabah. b. Dokumentasi, yakni mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan

layanan BMT untuk dikaji dan menjadikannya sebagai data sekunder dalam melakukan analisis.

(29)

langsung terhadap kegiatan layanan pada BMT dan kemudian hasil wawancara ini diolah dan dijadikan sebagai data primer dalam penelitian. 2. Teknik Pengumpulan dan Metode Analisis Data

Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, penulis melakukan penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (Field Research)

a. Library Research, dalam hal ini penulis mengadakan penelitian terhadap beberapa literatur berupa buku, internet, majalah, artikel yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini. Sedangkan langkah yang dilakukan dalam melaksanakan studi kepustakaan adalah dengan cara membaca, mengutip dan menganalisa serta menerangkan implementasi atau aturan main dalam layanan bank syariah.

b. Field Research, dalam hal ini untuk mendapatkan data-data penulis terjun langsung ke objek penelitian yaitu pada BMT.

Sedangkan metode analisis data yang akan digunakan adalah deskriptif analitis. Deskriptif, yakni memberikan sebuah gambaran atau paparan secara sistematis mengenai implementasi dan kontribusi layanan BMT serta menerjemahkan penerapan strategi ke dalam empat perspektif memahami apa adanya, analitis dimaksudkan bahwa dalam penelitian ini dilakukan kajian yang mendalam terhadap fakta tersebut melalui beberapa penguraian.

(30)

Teknik penulisan skripsi merujuk pada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

diterbitkan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum tahun 2007.

G. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini akan dijelaskan hal-hal pokok yang akan diuraikan pada masing-masing bab, yaitu:

BAB I Pendahuluan,

Bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan. Dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Kepustakaan, Kerangka Teori, Metode Penelitian, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II Strategi Pemasaran

Bab ini Menjelaskan Tentang Pengertian Strategi Pemasaran , Fungsi dan Tujuan Strategi Pemasaran, Bauran Pemasaran , Prinsip-Prinsip Strategi Pemasaran.

BAB III Sekilas tentang BMT Darut Tauhid

(31)

BAB IV Analisis tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah di BMT Darut Tauhid,

Potret Tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah di BMT Darut Tauhid, dan Analisis Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah di BMT Darut Tauhid.

BAB V Penutup,

(32)

19

A.

Pengertian Strategi Pemasaran

Kata strategi berasal dari yunani, yaitu stratogos atau strategis yang berarti jendral. Strategi berarti seni para jenderal1. Dalam pembahasan kata “Strategi” sulit untuk dibantah bahwa penggunaannya dibawah atau bersumber

dari dan popular di lingkungan militer. Di lingkungan tersebut penggunannya lebih dominan dalam situasi peperangan tugas seorang komandan dalam menghadapi musuh.2

Hendry Mintzberg mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu strategi sebagai persfektif, strategi sebagai posisi, strategi sebagai perencanaan, strategi sebagai pola kegiatan, dan strategi sebagai “penipuan” (ploy) yaitu muslihat

rahasia. Sebagai persfektif, dimana strategi dalam membentuk misi, misi menggambarkan persfektif kepada semua aktifitas. Sebagai posisi, dimana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan performasi perusahaan. Sebagai pola kegiatan, dimana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.

1

Djaslim Saladin, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, (Bandung, Linda Karya,2004)h.1

2

(33)

Dari berbagai pengertian dan definisi mengenai strategi, secara umum dapat didefinisikan bahwa strategi itu adalah suatu seni. Walaupun diadakan suatu analisis peralatan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi strategi, tetapi proses perumusan strategi tetapi lebih banyak didominasi oleh pemikiran institusi, perasaan, persepsi dan pendapat individu.3

Sedangkan pengertian pemasaran berasal dari kata pasar, yang dalam konteks traditional dengan “tempat orang berjual beli”. Akan tetapi pengertian

pasar yang dimaksud disini bukan pengertian kongkrit, melainkan lebih ditujukan pada pengertian abstrak. Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial, dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain4. Pemasaran juga diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu.5

Setiap pemasaran bagi setiap perusahaan tidak ada perbedaan. Hanya yang menjadi masalah adalah penerapan pemasaran untuk setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri. Bank sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, produk yang diperjualbelikan merupakan jasa keuangan. Oleh

3

Sukristono, Perencanaan Strategi Bank, (Jakarta: PT Dhasa Warna, 1992),h.335

4

Philip Kotler dan Gary Arinstrong, Dasar-Dasar Pemasaran Penerjemah Alexander Doro, (Jakarta: PT Indeks, 2004), h.7

5

(34)

karena itu, perlakuan pemasaran terhadap dunia perbankan sedikit berbeda dengan dunia lainnya.

Strategi Pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh. Terpadu dan menyatu dibidang pemasaran. Yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adala serangkaian tujuan dan pemasaran. Kebijakan dan aturan yang member arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serat alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan atau usaha pemasaran dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan diharapkan.

Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika yang dengannya unit usaha berharap dapat tujuan pemasarannya. Selain itu strategi pemasaran dapat diartikan sebagai seleksi atas pasar sasaran, menentukan posisi bersaing dan pengembangan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani klien yang dipilih.6

Adapun proses strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan mencakup7 :

6

Philp Kotler dan Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta :Erlangga, 1997), h.3

7

(35)

a. Memilih konsumen yang ingin dituju. b. Mengidentifikasi keinginan konsumen. c. Menentukan bauran pemasaran.

d. Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran. Yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran. Kebijakan dan aturan yang member arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah-ubah.8 Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan atau usaha pemasaran dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Dalam menjalankan suatu perusahaan membutuhkan strategi pemasaran, karena dengan adanya strategi pemasaran tersebut maka usaha yang dijalankan oleh perusahaan akan lebih terarah dan strategi pemasaran yang akan dijalankan harus direncanakan dan dipersiapkan secara matang agar dapat target yang ingin dituju bisa tercapai dan dengan adanya strategi pemasaran tersebut dapat

8

(36)

membantu dan mengantisipasi segala perubahan lingkungan dan perkembangan yang berlaku dipasar sasaran.

Jadi, kesimpulannya adalah bahwa strategi pemasaran merupakan proses perencanaan perusahaan dalam memasarkan dan memperkenalkan produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada konsumen untuk mencapai suatu tujuan dengan segala risiko yang akan dihadapi.

B. Fungsi dan Tujuan Strategi Pemasaran

Fungsi Strategi Pemasaran meliputi riset konsumen, pengembangan produk, komunikasi- promosi, distribusi, penetapan harga, dan pemberian service. Semua kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui, melayani, memenuhi, dan memuaskan kebutuhan konsumen.9

Strategi Pemasaran Hellriegel D & Slocum JW mengemukakan 2 jenis strategi pemasaran :

1. Market penetration JW, yang berupaya untuk meningkatkan pemasaran pada pasar sekarang ada melalui produk yang sekarang telah ada pula. Kegiatan yang dilakukan meliputi upaya meningkatkan jumlah pembelian dari produk, mencoba menarik konsumen yang sekarang menggunakan produk dari competitor/ pesaing atau malahan sekaligus membeli kompetitor tersebut. 2. Market Development Strategy, yaitu upaya mencari pasar baru dari produk

ynag sudah ada. Tiga kegiatan utama mencari pasar baru ini adalah

9

(37)

menemukan pasar secara geografis (contoh buka cabang di daerah lain), menemukan target market baru (contoh: video yang tadi nya untuk presentasi ilmiah kemudian dipasarkan untuk hiburan dalam rumah tangga) serta menemukan penggunaan baru dari produk ada (misalnya mobil niaga diubah menjadi mobil keluarga.

Pemasaran memliki tujuan yaitu :10

1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dari perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.

2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, periklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.

3. Mengenai dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Adapun tujuan dari strategi pemasaran yang dijalankan oleh sebuah perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan arah dan tujuan dari kegiatan yang dijalankan oleh sebuah perusahaan.

10

(38)

2. Sebagaimana untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah di masa mendatang.

3. Membantu perusahaan dalam hal peningkatan kegiatan usaha memberikan kemudahan dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan pemasaran dari sebuah perusahaan.11

Tujuan perusahaan memproduksi atau memasarkan suatu produk, baik perusahaan dagang ataupun jasa selalu berpatokan kepada apa yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan dalam memasarkan produknya ini dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang.

Penentuan sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya sangat penting untuk diketahui, sehingga dapat disusun target yang akan dicapai melalui berbagai strategi pemasaran yang akan diterapkannya nantinya. Jika tujuan perusahaan sudah kita ketahui, maka dapatlah kita susun strategi pemasaran yang akan kita jalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi ini pun dapat bersifat pendek, menengah maupun untuk jangka panjang sesuai dengan rencana yang telah disusun.12

Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat di kategorikan sebagai berikut :

1. Untuk meningkat penjualan dan laba

11

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta, Andi Press, 1991), h. 6

12

(39)

Artinya, tujuan perusahaan dalam hal ini bagaimana caranya memperbesar omzet penjualan dari waktu ke waktu. Dengan meningkatnya omzet penjualan, maka diharapkan keuntungan atau laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

2. Untuk menguasai pasar

Untuk perusahaan jenis ini jelas tujuannya bagaimana caranya menguasai pasar yang ada dengan cara memperbesar market share-nya untuk wilayah-wilayah tertentu. Peningkatan market share dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan mencari atau menciptakan peluang baru atau merebut market share pesaing yang ada.

3. Untuk mengurangi saingan

Tujuan perusahaan model ini adalah dengan cara menciptakan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga lebih rendah dari produk utama. Tujuannya adalah untuk mengurangi saingan dan antisipasi terhadap kemungkinan pesaing baru yang akan masuk ke dalam industri tersebut. 4. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasarkan

Dalam hal produk tertentu, terutama untuk produk kelas tinggi. Tujuan perusahaan memasarkan adalah untuk meningkat prestise produk di depan pelanggannya dengan cara promosi atau cara lainnya. Cara lainnya juga dilakukan dengan meningkatkan mutu, selera yang sesuai dengan keinginan konsumen.

(40)

Tujuan ini biasanya lebih diarahkan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan pemerintah atau lembaga tertentu.

Sedangkan tujuan kegiatan pemasaran suatu produk atau jasa secara umum adalah sebagai berikut:

1. Memaksimalkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi.

2. Memaksimumkan kepuasan konsumen. 3. Memaksimalkan pilihan (ragam produk).

4. Memaksimumkan mutu hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga pokok barang, mutu lingkungan fisik, dan mutu lingkungan kultur).

5. Meningkatkan penjualan barang dan jasa. 6. Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing. 7. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa.

8. Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa.

C. Prinsip- Prinsip Pemasaran Produk

1. Memahami Pasar dan Kebutuhan Pelanggan

(41)

penawaran pemasaran (produk, jasa, dan pengalaman); (3) nilai dan kepuasan; (4) pertukaran dan hubungan; dan (5) pasar. 13

2. Merancang Strategi Pemasaran yang digerakkan oleh Pelanggan

Manajemen pemasaran (marketing management) dapat merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan (customer driven). Manajemen Pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan target pasar itu. Tujuan manajer pemasaran adalah menemukan, menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan sasaran dengan menciptakan, memberikan, dan mengkonsumsikan keunggulan nilai bagi pelanggan.14

Ada lima konsep alternatif yang mendasari langkah-langkah organisasi dalam merancang dan melaksanakan strategi pemasaran mereka: konsep produksi, produk, penjualan, pemasaran, dan pemasaran berwawasan sosial.

Konsep Produksi

Konsep produksi (production concept) menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau. Karena itu, manajemen harus berfokus pada peningkatan efisiensi produksi dan

13

Philip Kotler & Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga,2008),h.30.

14

(42)

distribusi. Konsep ini merupakan salah satu orientasi tertua yang memandu penjual.

Konsep Produk

Konsep produk (product concept) menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kulitas, kinerja, dan fitur inovatif yang terbaik. Berdasarkan konsep ini, strategi pemasaran berfokus pada perbaikan produk yang berkelanjutan.

Kualitas dan peningkatan produk adalah bagian yang penting dalam sebagian besar strategi pemasaran.

Konsep Penjualan

Banyak perusahaan mengikuti konsep penjualan (selling concept), yang menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan kecuali jika produk itu dijual dalam skala penjualan dan usaha promosi yang besar.

Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran (marketing concept) menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik daripada pesaing.

Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial

(43)

memperhatikan kemungkinan konflik antara keinginan jangka pendek konsumen dan kesejahteraan jangka panjang konsumen. Konsep pemasaran berwawasan sosial menyatakan bahwa strategi pemasaran harus dapat memberikan nilai bagi pelanggan dalam cara yang mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

3. Menyiapkan Rencana dan Program Pemasaran yang Terintegrasi

Strategi Pemasaran menggarisbawahi pelanggan mana yang akan dilayani perusahaan dan bagaimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan ini. Berikutnya, pemasar mengembangkan program pemasaran terintegrasi yang akan benar-benar memberikan nilai yang diinginkan kepada pelanggan sasaran. Program pemasaran membangun hubungan pelanggan dengan mentransformasikan strategi pemasaran ke dalam tindakan. Program pemasaran terdiri dari bauran pemasaran perusahaan, yaitu kumpulan saran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengimplementasikan strategi pemasarannya.15

Sarana bauran pemasaran utama dikelompokkan menjadi empat kelompok besar, disebut empat P pemasaran: product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi).

4. Membangun Hubungan Pelanggan

15

(44)

Tiga langkah pertama dalam proses pemasaran- memahami pasar dan kebutuhan pelanggan, merancang strategi pemasaran yang digerakkan pelanggan, dan membangun program pemasaran- semua mengarah ke langkah keempat yang merupakan langkah yang paling penting: membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan.

5. Menangkap Nilai dari Pelanggan

Empat langkah dalam proses pemasaran melibatkan pembangunan hubungan pelanggan dengan menciptakan dan menghantarkan nilai pelanggan yang unggul.

Hasil dari penciptaan nilai pelanggan; kesetiaan dan retensi pelanggan, pangsa pasar dan pangsa pelanggan, serta ekuitas pelanggan.16

Menciptakan Kesetiaan dan Retensi Pelanggan

Manajemen hubungan pelanggan yang baik menciptakan kepuasan pelanggan. Hasilnya, pelanggan yang puas tetap setia dan menceritakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan produknya kepada orang lain. Studi memperlihatkan adanya perbedaan besar dalam loyalitas pelanggan yang kurang puas, agak puas, dan sangat puas.

Menumbuhkan Pangsa Pelanggan

Selain mempertahankan pelanggan yang baik untuk menangkap nilai seumur hidup pelanggan, manajemen hubungn pelanggan yang bagus dapat membantu pemasar meningkatkan pangsa pelanggan (share of customer)

16

(45)

mereka – pangsa yang mereka dapatkan dari pembelian pelanggan terhadap kategori produknya.

Membangun Ekuitas Pelanggan

Arti pentingnya mempertahankan dan menumbuhkan pelanggan, alih-alih hanya meraih mereka. Salah seorang seorang konsultan pemasaran mengatakan sebagai berikut:”Satu-satunya nilai yang dapat diciptakan

perusahaan Anda adalah nilai yang datang dari pelanggan-pelanggan yang Anda miliki sekarang dan pelanggan yang akan Anda dapatkan di masa yang akan datang.

Tujuan akhir manajemen hubungan pelanggan adalah menghasilkan ekuitas pelanggan yang tinggi. Ekuitas pelanggan (customer equity) adalah gabungan nilai seumur hidup pelanggan dari semua pelanggan baru dan pelanggan potensial.

Membangun Hubungan yang Benar dengan Pelanggan yang Tepat

Perusahaan harus menata ekuitas pelanggan dengan cermat. Mereka harus memandang pelanggan sebagai asset yang ahrus ditata dan dimaksimalkan. Tetapi tidak semua pelanggan, bahkan tidak semua pelanggan, bahkan tidak semua pelanggan setia, merupakan investasi yang baik.

(46)

6. Menjelaskan rencana strategis perusahaan secara menyeluruh dan

empat langkahnya.

Perencanaan strategis memberikan dasar bagi perencanaan lanjutan perusahaan. Kontribusi pemasaran bagi perencanaan strategis, dan keseluruhan rencana mendefinisikan peranan pemasaran dalam perusahaan. Walaupun perencanaan formal menawarkan berbagai macam keuntungan bagi perusahaan, tidak semua perusahaan menggunakannya atau menggunakannya dengan balik.

7. Menilai peranan pemasaran dalam perencanaan strategis dan

menjelaskan bagaimana pemasar bekerja sama dengan bagian internal

serta eksternal dari perusahaan untuk membangun hubungan yang

menguntungkan dengan pelanggan.

Pemasaran memegang peranan kunci dalam perencanaan strategis perusahaan dengan menyediakan filosofi konsep- pemasaran dan masukan mengenai peluang pasar yang menarik. Dalam unit bisnis individual, pemasaran merancang strategi untuk mencapai tujuan unit dan membantu menjalankannya secara menguntungkan.

(47)

8.Menjelaskan elemen atau strategi dan bauran pemasaran yang

digerakkan pelanggan, dan kekuatan yang mempengaruhinya.

Nilai dan hubungan pelanggan merupakan inti utama strategi dan program pemasaran. Melalui segmentasi pasar, penetapan target pasar, diferensiasi, dan posisi pasar, perusahaan membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, memilih segmen yang dapat dilayani paling baik, dan menentukan bagaimana perusahaan memberikan nilai kepada pelanggan sasaran. Perusahaan kemudian merancang bauran pemasaran yang teritegrasi respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas keputusan produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).

8. Membuat daftar fungsi manajemen pemasaran termasuk bagian-bagian

dari rencana pemasaran, dan mendiskusikan pentingnya pengukuran

dan pengelolaan pengembalian dari pemasaran.

(48)

daripada efektif dalam implementasi – mengubah strategi pemasaran menjadi tindakan pemasaran.

9. Menggambarkan kekuatan lingkungan yang mempengaruhi

kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya.

Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari pelaku lain yang dekat dengan perusahaan dan bergabung untuk membentuk jaringan penghantar nilai perusahaan atau mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggannya. Lingkungan mikro meliputi lingkungan internal perusahaan- beberapa departemen dan tingkat manajemennya- Karena lingkungan internal itu mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran. Firma saluran pemasaran-pemasok dan perantara pemasaran, termasuk penjual perantara, firma distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan-bekerja sama untu menciptakan nilai pelanggan.

Lingkungan makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih besar yang mempengaruhi keseluruhan lingkungan mikro. Enam kekuatan yang membentuk lingkungan makro perusahaan meliputi kekuatan demografis, ekonomi, alam, perushaaan, teknologi, politik, dan budaya.

10.Menjelaskan bagaimana perubahan dalam lingkungan demografis dan

ekonomi mempengaruhi keputusan pemasaran.

(49)

putih yang lebih banyak, dan peningkatan keanekaragaman. Lingkungan ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelian. Lingkungan ekonomi cenderung ditentukan oleh perhatian konsumen pada nilai dan perubahan pola belanja konsumen.17

11.Mengidentifikasikan gejala utama dalam lingkungan alam dan

teknologi perusahaan.

Lingkungan alam memperlihatkan tiga gejala utama: kelangkaan bahan mentah, tingkat polusi yang lebih tinggi, dan semakin banyaknya intervensi pemerintah dalam manajemen sumber daya alam. Kepedulian lingkungan menciptakan peluang pasar bagi perusahaan yang waspada. Lingkungan teknologi menciptakan peluang dan tantangan, Perusahaan yang gagal mengikuti perkembangan teknologi akan kehilangan peluang produk dan pemasaran baru.

12.Menjelaskan arti penting bagi perusahaan dan pemahamannya tentang

pasar.

Proses pemasaran dimulai dengan pemahaman penuh tentang pasar dan kebutuhan serta keinginan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan informasi yang dapat dipercaya untuk menghasilkan nilai kepuasan yang tinggi bagi pelanggan. Perusahaan juga memerlukan informasi tentang pesaing, penjual perantara, dan pelaku serta kekuatan lain di pasar. Semakin banyak pemasar yang memandang informasi bukan hanya

17

(50)

sekedar masukan untuk membuat keputusan yang lebih baik tetapi juga sebagai aset strategi penting dan alat pemasaran.

13.Membuat kerangka langkah-langkah dalam proses riset pemasaran.

Langkah pertama dalam proses riset pemasaran meliputi pendefinisian masalah dan penetapan tujuan riset, yang bisa berupa riset eksplorasi, deskriptif, atau kausal. Langkah kedua terdiri dari pengembangan rencana riset untuk mengumpulkan data dari sumber primer dan sekunder. Langkah ketiga memerlukan implementasi rencana riset pemasaran dengan mengumpulkan, memproses, dan menganalisis informasi. Langkah keempat terdiri dari menerjemahkan dan melaporkan penemuan. Analisis informasi tambahan membantu manajer pemasaran menerapkan infomasi dan memberikan prosedur dan model statistik yang baik kepada mereka yang diperlukan untuk mengembangkan penemuan yang lebih akurat.

Baik sumber data sekunder internal maupun eksternal sering memberikan informasi lebih mudah dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan sumber data primer.

14.Menjelaskan cara perusahaan menganalisis dan mendistribusikan

informasi pemasaran.

Informasi yang dikumpulkan di data base internal dan melalui intelijen pemasaran biasanya memerlukan analisis yang lebih mendalam.

(51)

15.Menyebutkan dan mendefinisikan tipe perilaku keputusan pembelian

utama dan tahap-tahap dalam proses keputusan pembeli.

Perilaku pembelian bisa sangat bervariasi melintasi berbagai tipe produk dan keputusan pembelian. Konsumen mempunyai perilaku pembelian kompleks ketika mereka sangat terlibat dalam sebuah pembelian dan melihat perbedaan signifikan di antara merek. Perilaku pengurangan disonansi terjadi ketika konsumen sangat terlibat tetapi melihat sedikit perbedaan di antara merek. Perilaku pembelian kebiasaan terjadi dalam kondisi keterlibatan rendah dan sedikit perbedaan merek. Dalam situasi yang mempunyai karakteristik keterlinatan rendah tetapi anggapan perbedaan merek yang signifikan, konsumen terlibat dalam perilaku pembelian mencari keragaman.

16.Mendefinisikan pasar bisnis dan menjelaskan perbedaan pasar bisnis

dan pasar konsumen.

Perilaku pembeli bisnis mengacu pada perilaku pembelian organisasi yang membeli barang dan jas untuk digunakan dalam produksi produk atau jasa yang dijual,disewakan, atau dipasok ke pihak lain. Perilaku pembeli bisnis juga mencakup perilaku perusahaan pengecer dan grosir yang mendapatkan barang untuk dijual kembali atau menyewakan barang kepada pihak lain untuk mendapatkan laba.18

17.Menyebutkan faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku

pembelian bisnis. 18

(52)

Pembeli bisnis membuat keputusan yang beragam dengan tiga jenis situasi pembelian: pembelian kembali langsung, pembelian kembali modifikasi, dan tugas baru. Unit pembuat keputusan dari suatu organisasi pembelian – pusat pembelian- bisa terdiri dari banyak orang berbeda yang memainkan berbagai peran yang berbeda pula.

18.Menyebutkan dan mendefinisikan langkah-langkah dalam proses

keputusan pembelian bisnis.

Proses keputusan pembelian bisnis sendiri melibatkan delapan tahap dasar: pengenalan masalah, deskripsi kebutuhan umum, spesifikasi produk, pencarian pemasok, pengumpulan proposal, pemilihan pemasok, spesifikasi pesanan rutin, dan tinjauan ulang kerja.

19.Membandingkan pasar lembaga dan pasar pemerintah dan

menjelaskan cara pembeli lembaga dan pembeli pemerintah membuat

keputusan pembelian mereka.

Pasar lembaga terdiri dari sekolah, rumah sakit, penjara, dan lembaga lain yang menyediakan barang dan jasa kepada orang-orang yang menjadi perhatian mereka.

(53)

20.Mendefinisikan langkah-langkah utama dalam merancang strategi

pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan: segmentasi pasar,

penetapan sasaran, diferensiasi, dan positioning.

Strategi pemasaran yang digerakkan pelanggan dimulai dengan pelanggan yang akan dilayani dan memutuskan proposisi nilai yang dapat melayani pelanggan sasaran dengan sangat baik. Strategi ini terdiri dari empat langkah. Segmentasi pasar adalah tindakan membagi pasar menjadi pasar kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran terpisah.Penetapan sasaran pasar mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani. Penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat. Diferensiasi sebenarnya melibatkan pembedaan penawaran pasar untuk menciptakan nilai pelanggan yang unggul. Positioning terdiri dari positioning penawaran pasar dalam pikiran pelanggan sasaran.19

21.Menyebutkan dan mendiskusikan dasar utama bagi segmentasi pasar

konsumen dan pasar bisnis.

Dalam segmentasi geografis, pasar dibagi menjadi unit geografis yang berbeda seperti Negara, wilayah, Negara bagian, daerah, kota, atau lingkungan. Dalam segmentasi demografis pasar dibagi menjadi kelompok

19

(54)

berdasarkan keluarga, demografi, termasuk usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan kebangsaan.

Pemasar bisnis menggunakan banyak variabel yang sama untuk melakukan segmentasi pasar mereka

22.Menjelaskan cara perusahaan mengidentifikasi segmen pasar yang

menarik dan memilih strategi penetapan sasaran pasar.

Untuk menargetkan segmen pasar terbaik, mula-mula perusahaan mengevaluasi masing-masing ukuran segmen dan karakteristik pertumbuhan, daya tarik struktural, dan kesesuaian dengan tujuan dan sumber daya perusahaan. Pemasaran tanpa diferensiasi melibatkan produksi massal, distribusi massal, dan promosi untuk semua konsumen. Pemasaran memerlukan fokus pada satu atau beberapa segmen. Pemasaran mikro, adalah praktek penghantaran produk dan program pemasaran khusus untuk memenuhi selera pemasaran lokal dan pemasaran individual, Strategi penetapan sasaran yang terbaik bergantung pada sumber daya perusahaan, keberagaman produk, tahap siklus hidup produk, keberagaman pasar, dan strategi pemasaran kompetitif.

23.Mendiskusikan cara perusahaan mendefinisikan dan memposisikan

produk merek untuk keunggulan maksimum di pasar.

(55)

kompetitif, memilih keuntungan untuk membangun posisi, memilih keunggulan kompetitif yang tepat, dan memilih keseluruhan strategi positioning.20

24.Mendefinisikan produk dan klasifikasi utama produk dan jasa

Dalam definisi luas, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk daya tarik, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang bisa memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Jasa adalah produk yang terdiri dari aktivitas , manfaat, atau kepuasan yang dijual dan pada intinya tak berwujud.

Produk dan jasa dibagi dalam dua kategori luas berdasarkan jenis konsumen yang menggunakannya. Produk konsumen- poduk yang dibeli oleh konsumen akhir – biasanya digolongkan menurut kebiasaan belanja konsumen (produk kebutuhan sehari- hari, produk belanja, produk khusus, dan produk tak dicari). Produk industri- dibeli untuk pemprosesan lebih jauh atau untuk digunakan daam melaksanakan bisnis- meliputi bahan dan suku cadang, barang modal, serta persediaan dan jasa.

25.Menggambarkan keputusan yang dibuat perusahaan menyangkut

produk dan jasa individual, lini produk, dan bauran produk.

Keputusan produk individual melibatkan atribut produk, penetapan merek, kemasan,, pelabelan, dan pelayanan pendukung produk. Keputusan atribut produk melibatkan kualitas produk, fitur, serta gaya desain. Keputusan

20

(56)

penetapan merek meliputi pemilihan nama merek dan mengembangkan strategi merek. Kemasan memberikan banyak manfaat kunci, seperi perlindungan, ekonomi, kenyamanan, dan promosi. Lini produk adalah sekelompok produk yang berhubungan dalam fungsi, kebutuhan pembelian pelanggan, atau saluran distribusi. Semua lini produk dan barang yang ditawarkan kepada pelanggan oleh penjual tertentu membentuk bauran produk..

26.Mengidentifikasi empat karaketeristik yang mempengaruhi pemasaran

jasa dan pertimbangan pemasaran tambahan yang diperlukan jasa.

Karakter jasa ditentukan oileh empat karakteristik kunci: yaitu tak berwujud, tak terpisahkan, varibilitas, dan dapat musnah. Masing-masing karakteristik mempunyuai masalah dan persyaratan pemasaran.21

27.Menjelaskan bagaimana cara perusahaan menemukan dan

mengembangkan ide produk baru.

Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari beragam sumber. Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal.

21

(57)

28.Menyebutkan dan mengidentifikasikan langkah-langkah dalam proses

pengembangan baru dan pertimbangan utama dalam pengelolaan

proses ini.

Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapan tahap berurutan. Proses dimulai dengan penciptaan ide, Berikutnya penyaringan ide, yang mengurangi jumlah ide berdasarkan kriteria perusahaan sendiri. Ide yang lolos dari penyaringan ini dilanjutkan ke tahap pengembangan konsep produk, dimana versi detail ide produk baru dinyatakan dalam segi konsumen yang berarti. Dalam tahap berikutnya, pengujian konsep,Konsep yang kuat diteruskan ke pengembangan strategi pemasaran awal bagi produk baru dikembangkan dari konsep produk. Dengan hasil yang positif, ide menjadi lebih nyata melalui pengembangan produk dan pemasaran uji dan akhirnya diluncurkan selama tahap komersialisasi.

29.Menggambarkan tahap-tahap siklus hidup produk.

(58)

diterima oleh sebagian besar pembeli potensial, Penurunan merupakan periode ketika penjualan mulai menurun dan keuntungan jatuh.

30. Menjelaskan bagaimana cara strategi pemasaran berubah selama

siklus hidup produk.

Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus memilih strategi peluncuran yang konsisten dengan positioning produk yang dimaksudkan.

31.Mendefinisikan harga dan mendiskusikan pentingnya penetapan harga

pada lingkungan saat ini yang terus menerus berubah.

Harga dapat didefinisikan secara sempit sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk produk atau jasa. Atau dapat didefinisikan lebih luas sebagai jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk keuntungan memiliki dan menggunakan produk dan jasa.

32.Mendiskusikan pentingnya biaya perusahaan dan biaya produk pada

saat penetapan harga.

Harga ditetapkan oleh perusahaan akan berada di antara tingkat harga yang terlalu tinggi untuk menciptakan sebuah permintaan dan tingkat harga yang terlalu rendah untuk menciptakan laba. Penetapan harga berdasarkan biaya meliputi penetapan harga berdasarkan biaya produksi, distribusi, dan penjualan produk ditambah tingkat pengembalian yang wajar untuk usaha dan risiko.

(59)

produksi. Penetapan harga berdasarkan biaya termasuk penetapan harga berdasarkan biaya plus dan penetapan harga berdasarkan titik impas (atau penetapan harga berdasarkan sarsaran keuntungan)

33.Mengidentifikasikan dan mendefinisikan faktor-faktor internal dan

eksternal lainnya mempengaruhi keputusan penetapan harga

perusahaan.

Faktor internal lainya yang mempengaruhi keputusan penetapan harga yaitu keseluruhan strategi pemasaran perusahaan, tujuan, bauran, dan organisasi penetapan harga. 22

Tujuan penetapan harga pada umumnya termasuk bertahan hidup, maksimalisasi keuntungan saat ini, kepemimpinan pangsa pasar, atau mempertahankan pelanggan dan membangun hubungan .

Faktor eksternal lainnya dalam pertimbangan harga yaitu kondisi alamiah pasar dan permintaan, strategi dan harga pesaing, dan faktor lingkungan seperti ekonomi, kebutuhan penyalur, dan tindakan pemerintah.

D. Bauran Pemasaran Produk (marketing mix)

Keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan keahliannya dalam mengendalikan strategi pemasaran yang dimiliki. Konsep pemasaran mempunyai seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan yaitu yang dikenal dengan marketing mix (bauran pemasaran).

22

(60)

Sehingga bauran pemasaran dapat diartikan sebagai perpaduan seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai bagian dalam upaya mencapai tujuan pada pasar sasaran.

1. Strategi Produk

a. Pengertian Produk

Pengertian sempit dari produk adalah sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia yang berwujud dan dihimpun dalam suatu bentuk yang serupa dan telah dikenal. Sementara pengertian luas produk adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (lintangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise, dan pelayanan yang diberikan produsen yang dapat diterima oleh konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen.23

Termasuk dalam pengertian produk adalah barang atau obyek fisik, jasa atau pelayanan, pengalaman, kegiatan, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide serta bauran dari berbagai wujud tersebut.

Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah “sesuatu

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk

23

(61)

dibeli, untuk digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.

Product (Produk)

Keputusan-keputusan tentang produk ini mencakup penentuan bentuk penawaran produk secara fisik bagi produk barang, merek yang akan ditawarkan atau ditempelkan para produk tersebut (brand), fitur yang ditawarkan di dalam produk tersebut, pembungkus, garansi, dan servis sesudah penjualan (after sales service). Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa kebutuhan dari keinginan pasarnya yang didapat salah satunya dengan riset pasar. Jika masalah ini telah diselesaikan, maka keputusan selanjutnya mengenai harga, distribusi, dan promosi dapat diambil.

(62)

pemasarannya yang digunakan pun adalah strategi pemasaran untuk produk jasa.

Menurut Mc Carthy Produk berdasarkan definisi dari Philip Kotler yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk dapat diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Karena merupakan suatu penawaran maka produk juga sering disebut sebagai tawaran pasar.

Pengertian umum produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan. Dalam dunia perbankan strategi produk yang dilakukan adalah mengembangkan suatu produk yaitu :

1. Penentuan Logo dan Moto

Logo merupakan serangkaian ciri khas suatu bank sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan visi dan misi bank dalam melayani masyarakat. Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah sebagai berikut:24

a. Memiliki arti dan maksud yang memiliki makna positif serta bermakna baik bagi kemajuan perusahaan.

b. Menarik perhatian, Logo tersebut harus mampu menarik perhatian masyarakat baik secara desain maupun warnanya.

24

(63)

c. Mudah diingat, sehingga ketika konsumen melihat logo tersebut maka ia akan langsung terikat pada produk perusahaan.

d. Memiliki ciri khas atau diferensiasi tersendiri dibandingkan dengan produk sejenis yang dimiliki pesaing.

2. Menciptakan Merek

Karena jasa memiliki keanekaragaman,maka setiap jasa harus memiliki nama, tujuannya agar mudah dikenal dan diingat pembeli. Nama merupakan salah satu bentuk dari merek. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, disain, atau kombinasi dari semuanya.

Penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor: a. Mudah diingat.

b. Terkesan hebat dan modern. c. Memiliki arti.

d. Menarik perhatian.

e. Memiliki ciri khas atau diferensiasi tersendiri. 3. Menciptakan Kemasan

(64)

4. Keputusan Label

Label merupakan sesuatu yang dilekatkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan.

Langkah-langkah atau proses pengembangan produk baru adalah :25

a. Pembangkit gagasan, yaitu pencarian gagasan produk baru secara sistematis melalui berbagai sumber. Dapat dari pengembangan produk lama maupun ide yang dikembangkan oleh pesaing atau dari kebiasaan yang dilakukan oleh konsumen.

b. Penyaringan gagasan bertujuan untuk memilih yang terbaik dari sejumlah gagasan yang ada. Pada langkah ini setiap gagasan disaring kelebihan serta kekurangannya apabila diaplikasikan sampai akhirnya ditemukan beberapa gagasan yang dapat dikembangkan oleh perusahaan.

c. Pengembangan dan pengujian konsep, yaitu perusahaan melakukan pengembangan konsep dari gagasan dasar yang telah dipilih, untuk kemudian dilakukan uji coba atas gagasan tersebut.

d. Strategi pemasaran, perusahaan menentukan strategi pemasaran yang tepat bagi produk baru tersebut.

25

(65)

e. Analisis bisnis, perlu dilakukan analisis bisnis yang mendalam baik dari aspek keuntungan maupun besaran biaya yang akan dikeluarkan.

f. Pengembangan produk, yaitu produk tersebut ditambahkan fitur-fitur tambahan yang dapat menarik lebih banyak konsumen.

g. Pengujian pasar, setelah siap dilakukan pengujian pasar terhadap produk tersebut.

h. Komersialisasi, apabila uji pasar berhasil maka dilakukan langkah penjualan produk secara massal.

Strategi positioning dan deferensiasi perusahaan harus berubah karena produk, pasar, dan pesaing berubah sepanjang siklus hidup produk (product life cycle). Dengan mengatakan bahwa produk memiliki siklus hidup berarti menegaskan empat hal, yaitu:

a. Produk memiliki unsur yang terbatas sehingga ada waktunya produk tersebut tidak dapat diserap oleh pasar lagi.

(66)

penjual harus memiliki berbagai macam strategi yang berbeda pada setiap fase atau tahapan yang dilalui.

c. Fluktuasi laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup produk.

d. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya.

2. Strategi Harga

Referensi

Dokumen terkait

Jika ada anggota yang datang ke kantor untuk melakukan penyetoran atau pembukaan rekening baru sirela dan nasabah tersebut meminta brosur, maka teller BMT Harapan Umat

Tabel 1. Namun nasabah tabungan yang bergabung ke dalam keanggotaan KJKS BMT selalu mengalami kenaikan. Begitu juga pada nasabah pembiayaan selalu mengalami kenaikan

Fakta temuan dilapangan menyebutkan bahwasannya BMT UGT Nusantara Capem Tanggul Untuk atribut produk sendiri dalam produk pembiayaan nasabah harus membuka buku

Kendala yang dihadapi BMT An-Nawawi dalam proses pemasaran pembiayaan mudharabah antara lain, tidak semua nasabah yang didatanggi pihak BMT An-Nawawi bersedia

Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Apakah strategi yang digunakan dalam memasarkan produk Simpanan Investasi Pendidikan di BMT

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul " Strategi Pemasaran Produk Produk BMT Dalam Menarik Minat Calon Nasabah (Studi Komparasi Pada BMT

Brosur merupakan alat pengenalan kepada calon nasabah, akan tetapi brosur bukan menjadi alat yang paling unggul untuk merekrut nasabah karena di BMT Fajar Mulia

Syariah BMT NU Jawa Timur Cabang Mayang Jember dalam mengimplementasikan strategi segmentasi pasar untuk meningkatkan jumlah nasabah produk tabungan Mudharabah Tabah Melnulrult