• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pembayaran Rekening Air Di PT. Tirta Kencana Alam Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pembayaran Rekening Air Di PT. Tirta Kencana Alam Bandung"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

ii

PT. Tirta Kencana Alam Bandung is a certain company movement at supplying service water clean sector. PT. Tirta Kencana Alam Bandung customer ammount reach attain more than 1.200, until within serve account payment process, mentioned company having some constraint. Claim account have to pay customer calculation process often happen mistake and payment proccess using record to book and not arrange storage payment archives data.

Method to use within build this water account payment information system is prototype method and some system design tools benefit like flowmap, context diagram, data flow diagram, for database design using tools normalitation, entity relational diagram, and relation tabel. Software involve to use that is Microsoft Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server 2000 for build a database.

(2)

i

PT. Tirta Kencana Alam Bandung adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa air bersih. Jumlah pelanggan air PT. Tirta Kencana Alam Bandung mencapai 1.200 pelanggan lebih, sehingga dalam melayani proses pembayaran rekening pelanggan air, perusahaan tersebut masih mempunyai beberapa kendala. Proses penghitungan tagihan rekening yang harus dibayar pelanggan sering terjadi kesalahan dan masih menggunakannya pembukuan dalam proses pembayaran dan tidak beraturannya penyimpanan arsip-arsip data pembayaran.

Metode yang digunakan dalam pembangunan sistem informasi pembayaran rekening air ini adalah metode prototype dan memanfaatkan beberapa alat bantu perancangan sistem seperti flowmap, diagram konteks, data flow diagram, sedangkan untuk perancangan database alat bantu yang digunakan adalah normalisasi, entity relational diagram, dan tabel relasi. Perangkat lunak yang digunakan yaitu Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000 untuk membangun database.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan kemajuan teknologi informasi berkembang

cukup pesat, hal itu telah memicu kebutuhan akan data dan informasi baik secara

individu, organisasi atau lembaga maupun kelompok tertentu. Manfaat suatu

informasi mempunyai dampak yang cukup besar terhadap perkembangan lembaga

itu sendiri. Informasi yang berkualitas atau bernilai tinggi hanya bisa dihasilkan

dari sebuah sistem informasi yang juga berkualitas. Sekecil apapun suatu sistem

pada akhirnya pasti akan berhubungan dengan data dan informasi.

Melihat situasi tersebut sudah selayaknya informasi yang dihasilkan dapat

didistribusikan dengan cepat dan tepat sehingga mempunyai nilai dan arti yang

tinggi. Suatu Sistem Informasi yang baik dapat menjadi solusi dari situasi

tersebut.

PT. Tirta Kencana adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

penyedia jasa air bersih. Hingga bulan Februari tahun 2008 berdasarkan grafik

pelanggan PT. Tirta Kencana Alam jumlah pelanggan air PT. Tirta Kencana Alam

mencapai 1.200 pelanggan lebih. Dalam melayani proses pembayaran rekening

pelanggan air, perusahaan tersebut masih mempunyai beberapa kendala. Proses

penghitungan tagihan rekening yang harus dibayar pelanggan sering terjadi

(4)

dengan menggunakan kalkulator. Proses pembayaran rekening pelanggan air yang

dilakukan di PT. Tirta Kencana Bandung pun masih memakai pembukuan, hal ini

dapat dilihat dari pencatatan setiap data pembayaran ke dalam suatu buku induk

pembayaran. Masih menggunakannya pembukuan dalam proses pembayaran dan

tidak beraturannya penyimpanan arsip-arsip data pembayaran sangat menyulitkan

proses pencarian data pelanggan ketika akan melakukan proses pencatatan

meteran akhir penggunaan air dan pembuatan laporan.

Kinerja sistem dapat ditingkatkan dengan meminimalkan

kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, maka diperlukan suatu sistem pembayaran

rekening pelanggan air yang baik. Berdasarkan pada masalah tersebut maka

penulis dalam Tugas Akhir ini tertarik untuk menetapkan judul ”SISTEM

INFORMASI PEMBAYARAN REKENING AIR DI PT. TIRTA KENCANA

ALAM BANDUNG”.

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka

dapat diidentifikasikan permasalahan yang ada yaitu :

1. Sistem pengarsipan data pelanggan, data stand meter langganan dan data pembayaran rekening air yang disimpan dalam bentuk dokumen tertulis,

memungkinkan terjadinya kerusakan atau kehilangan arsip.

2. Sering terjadinya kesalahan dalam proses penghitungan jumlah tagihan

(5)

3. Sulitnya melakukan pembuatan laporan pembayaran rekening air tiap

bulan dikarenakan harus terlebih dahulu dilakukan pencatatan berdasarkan

status pembayaran, apakah telah lunas atau tidak.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang terkait dengan permasalahan di atas yaitu

sebagai baerikut :

1. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi pembayaran

rekening air di PT. Tirta Kencana Alam Bandung yang bisa mengolah data

pelanggan, data stand meter dan data pembayaran rekening air dengan baik serta mempermudah dalam proses penghitungan jumlah tagihan

rekening air dan pembuatan laporan ?

2. Bagaimana penerimaan petugas bagian pendaftaran dan bagian

pembayaran di PT. Tirta Kencana Alam Bandung terhadap aplikasi sistem

informasi pembayaran rekening air yang dibangun ?

1.4 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut :

1.4.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi

(6)

1.4.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini untuk merancang dan

membangun sistem informasi yang dapat melakukan perhitungan tagihan

pembayaran rekening air pelanggan di PT. Tirta Kencana Alam dengan cepat dan

akurat.

1.5 Kegunaan Penelitian

Dari permasalahan diatas dapat diungkapkan beberapa kegunaan penelitian

yang dapat memberikan manfaat, sebagai berikut :

1. Manfaat bagi dunia ilmu pengetahuan.

Diharapkan akan memberikan sebuah kontribusi positif untuk kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Manfaat bagi peneliti.

Dapat meningkatkan kualitas bagi peneliti itu sendiri dan menjadikannya

sebuah pengalaman yang berharga dalam melakukan analisis dan

perancangan sebuah sistem.

3. Manfaat bagi setting organisasi penelitian atau manfaat praktis.

Memberikan kontribusi kepada perusahaan, pembangunan sistem

informasi ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pelayanan

(7)

1.6 Batasan Masalah

Batasan masalah berisikan batasan pembahasan masalah terhadap

penelitian yang dilakukan. Masalah yang akan dibahas dibatasi seputar hal-hal

yang berhubungan dengan aktivitas pengolahan data pembayaran rekening air,

antara lain :

1. Sistem yang akan dibangun adalah sistem informasi pembayaran rekening

air. Sistem informasi ini mencakup mulai dari pendaftaran pelanggan,

pencatatan meteran akhir pelanggan, penerbitan tagihan rekening air

pelanggan dan pembayaran rekening air pelanggan.

2. Pembuatan laporan meliputi laporan pelanggan, laporan pembayaran

pendaftaran pelanggan, laporan pembayaran pemasangan baru, laporan

pembayaran rekening air, laporan tunggakan dan surat peringatan

tunggakan.

3. Tidak membahas mengenai tindak lanjut dari surat peringatan tunggakan.

4. Transmisi hanya dapat melayani pelanggan di Kecamatan Cicadas.

5. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Basic, untuk pembuatan antar muka sebagai program aplikasi adalah Microsoft Visual Basic 6.0

Enterprise Edition dan program aplikasi yang digunakan untuk

membangun database-nya adalah Microsoft SQL Server 2000.

6. Metode perancangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode

terstruktur, alat bantu yang digunakan dalam perancangan yaitu Flowmap

untuk menggambarkan aliran dokumen yang ada terhadap seluruh

(8)

menggambarkan model fungsional dan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan model data.

1.7 Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Tirta Kencana Alam Bandung yang

beralamatkan di Jalan Mandala II No. 40 Komplek Mandala Mekar Bandung.

Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan bulan Juni

2008.

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Bulan

Februari Maret April Mei Juni N

o. Uraian Kegiatan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai 2 Mengembangkan Protype 3 Demo Prototype 4 Sistem Operasional 5

Menguji Sistem

Operasional 6 Penerimaan Prototype

1.8 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Di dalam bab ini penulis akan membahas kerangka penelitian dalam

tugas akhir yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah,

(9)

batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Di dalam bab ini penulis akan memuat dasar-dasar teori yang

mendukung dan mendasari dalam penulisan ini yang berhubungan

dengan permasalahan yang akan dibahas.

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE

Di dalam bab ini penulis akan membahas sejarah instansi, visi dan misi

instansi, struktur organisasi, deskripsi kerja, ketentuan perusahaan

dalam proses pembayaran rekening air, metode pengembangan sistem,

metode pendekatan sistem, metode analisis dan perancangan terstruktur,

perancangan basis data, batasan dan asumsi, dan metode pengumpulan

data.

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Di dalam bab ini penulis akan menguraikan analisis dokumen, analisis

prosedur, flowmap, diagram konteks, data flow diagram, evaluasi sistem yang lama.

BAB V PERANCANGAN SISTEM

Di dalam bab ini penulis akan menguraikan perancangan sistem yang

dibuat, seperti tujuan perancangan sistem, perancangan prosedur yang

diusulkan, perancangan basis data, kodifikasi, perancangan input dan

(10)

BAB VI IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Di dalam bab ini penulis menguraikan mengenai batasan implementasi,

implementasi perangkat lunak, implementasi perangkat keras,

implementasi basis data, implementasi antar muka, rancangan

pengujian, rencana pengujian, kasus dan hasil pengujian, kesimpulan

hasil pengujian dan tanggapan pengguna.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Di dalam bab ini penulis membahas mengenai kesimpulan dari

(11)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu

yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya. Menurut [Jog05] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu“.

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem).

Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu

kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari

subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang

terpadu atau terintegrasi (integrated). Adapun definisi yang lain tentang sistem,

menurut [Sus04] “Sistem adalah kumpulan/group dari bagian/komponen apapun

baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan

bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu“.

Dari definisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa suatu sistem

merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen yang saling

berkaitan satu sama lain yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1 Elemen Sistem

Menurut [Lad05] Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem,

(12)

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin

banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.

Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem

dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa

hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.

3. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem

informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan,

dan sebagainya.

4. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi

dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi

dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya

saja sisa pembuangan atau limbah.

5. Mekanisme pengendalian Umpan balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) di wujudkan dengan

menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan

(13)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut [Jog05] bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau

sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

1. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem

atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat

dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi

proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas

suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan

dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan

luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka

(14)

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yag lainnya.

Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk

subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung

satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya

membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses

untuk didapatkan keluaran.Sebagai contoh didalam sistem komputer,

program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan

komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya

untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak

berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah

(15)

7. Pengolah Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atua sistem itu

sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa

bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang

jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi

laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan-laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh

manajemen.

8. Sasaran Sistem (objectives) atau tujuan Sistem (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak

akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan

yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu

sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang menurut

[Jog05], diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan

sistem phisik (physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara phisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang

(16)

Sistem phisik merupakan sistem yang ada secara phisik. Misalnya, sistem

komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem

buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat manusia. Misalnya, sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia

adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem manusia yang

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human

machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system.

Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man machine system,

karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan

manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan

pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer

adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan

berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah

sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena

(17)

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem

terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut

campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang

berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini

menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau

subsistem yang lainnya.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi sangat penting didalam suatu organisasi, sehingga sangat

penting artinya bagi suatu sistem. Suatu sistem yang kurang mendapatkan

informasi akan sulit berkembang. Definisi informasi menurut [Jog05] “Informasi

adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

yang menerimanya“.

Informasi tidak pernah lepas dari data karena data merupakan sumber dari

informasi yang akurat yang berguna dan dapat memberikan manfaat bagi

penerimanya. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data

item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian atau

kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat

yang tertentu. Menurut [Sus04] “Informasi adalah hasil pengolahan data yang

(18)

Melihat beberapa definisi diatas dapat penulis simpulkan bahwa informasi

tidak pernah lepas dari data karena data merupakan sumber dari informasi yang

akurat yang berguna dan dapat memberikan manfaat bagi penerimanya.

2.2.1 Kualitas Informasi

Menurut [Jog05] kualitas dari suatu sistem informasi tergantung dari

3(tiga) hal yaitu :

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai

ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noice) yang

dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak memiliki nilai lagi. Karena informasi

merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan

keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi

tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan

(19)

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari

sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing system

atau information processing systems atau information generating system.

Menyangkut pemahaman tentang sistem informasi, [RR83] berpendapat bahwa :

“Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang ditentukan“.

Sedangkan pemahaman yang lain tentang sistem informasi, [Sus04]

berpendapat bahwa :

“Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna“.

Setelah melihat kedua definisi diatas maka yang dapat penulis simpulkan

dari sistem informasi tersebut merupakan kumpulan subsistem yang saling

berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yaitu menghasilkan suatu

informasi yang berguna dan bermanfaat bagi penerimanya.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut [Jog05] bahwa sistem informasi dapat terdiri dari

komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok

masukan (input blok), blok model (model block), blok keluaran (output block) dan

blok teknologi (technology block), blok dasar data (database block) dan blok

(20)

masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan

untuk mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan (input blok)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan didasar data

dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan.

3. Blok Keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (technology block)

Teknologi merupakan “kotak alat“ (tool box) dari pekerjaan sistem

informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan

model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan

keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi

terdiri dari dua bagian utama yaitu perangkat lunak (software) dan

(21)

5. Blok Basis Data (database block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan

didalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi yang lebih

lanjut. Data didalam basis data perlu di organisasikan sedemikian rupa,

supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

6. Blok Kendali (control block)

Untuk supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang

diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian

didalamnya. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti

misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu,

kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri dan sebagainya.

Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila

terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Validitas dan Realibilitas Instrumen

Menurut [Sug07] bahwa instrumen penelitian digunakan untuk mengukur

nilai variabel yang diteliti, jumlah instrumen yang akan digunakan untuk

penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

(22)

mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang alat untuk mengukur

panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur

berat. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan

reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang valid bila

terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada objek yang diteliti.

Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam

pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan

reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk

mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Hal ini berarti bahwa

dengan menggunakan instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitas,

otomatis hasil (data) penelitian menjadi valid dan reliabel. Hal ini masih akan

dipengaruhi oleh kondisi objek yang diteliti, dan kemampuan orang yang

mengggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu peneliti

harus mampu mengendalikan objek yang diteliti dan meningkatkan kemampuan

dan menggunakan instrumen untuk mengukur variabel yang diteliti.

Instrumen-instrumen dalam ilmu alam misalnya meteran, thermometer,

timbangan, biasanya telah diakui validitasnya dan reliabilitasnya (kecuali

instrumen yang sudah rusak atau palsu). Instrumen-instrumen itu dapat dipercaya

validitas dan reliabilitasnya karena sebelum instrumen itu digunakan / dikeluarkan

(23)

2.5 Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi diartikan sebagai suatu rancangan dalam membuat

aplikasi sehingga dapat mendukung terbentuknya suatu sistem informasi berupa

jaringan komputer dengan berbagai jenis, topologi dan manfaat yang di hasilkan.

Sejalan dengan perkembangan Information Communication Technologi

(ICT) arsitektur aplikasi mengalami banyak perubahan. Perubahan arsitektur ini

ditujukan untuk memberikan kemudahan-kemudahan bagi pihak-pihak yang

terhubung dengan penggunaan aplikasi tersebut [Sut02].

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut [Ira05] Jaringan komputer merupakan jaringan yang terbentuk

dari gabungan dua buah teknologi yang sama sekali berbeda, yaitu teknologi

komputer sebagai pengolah data dan teknologi telekomunikasi. jaringan ini

merupakan teknik penyebarluasan informasi yang dihasilkan dari proses

pengolahan data dengan memanfaatkan teknologi komputer. Jaringan komputer

itu sendiri merupakan sekelompok komputer otonom yang saling dihubungkan

satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media transmisi

atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data-informasi.

2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya.

(24)

a. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada didalam

suatu area yang kecil. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10

Mbps sampai 100 Mbps. LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak

pengguna untuk memakai sumber daya secara besama-sama.

b. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota.

MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan

MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya

bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

c. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak

pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke

kota lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai

1000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4

Gbps.

d. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di

seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan

100 Gbps dan cakupannya mencakapi ribuan kilometer.

Interaksi jenis-jenis jaringan komputer antara LAN, MAN, WAN dan

(25)

Gambar 2.1 Interaksi antara LAN, MAN, WAN, dan GAN (Sumber : Budi Irawan. Jaringan Komputer. 2005)

2.5.3 Topologi Jaringan Komputer

Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada

konfigurasi kabel, komputer, dan perangkat lainnya. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai topologi fisik yang digunakan didalam jaringan lokal, diantaranya :

1. Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi Linear Bus (garis lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama

dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes

pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah

kabel utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan Local Talk menggunakan

(26)

Gambar 2.2 Topologi Linear Bus (Garis Lurus) (Sumber : Budi Irawan. Jaringan Komputer. 2005)

Kelebihan topologi linear bus (garis lurus) ini adalah :

a. Mudah dalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah

kabel utama.

b. Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi

bintang (star).

Kekurangan topologi linear bus (garis lurus) adalah :

a. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama (backbone).

b. Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya.

c. Sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang jatuh atau

rusak.

d. Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan

(27)

2. Topologi Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang yang mana setiap nodes (file server,

workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah

concentrator (hub atau switch). Data yang dikirim ke jaringan lokal akan

melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator

akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, dan juga

bertindak sebagai repeater (penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model

ini menggunakan kabel Twisted pair, dan dapat digunakan pula coaxcial atau

kabel fiber optik. Topologi ini biasa digunakan untuk LAN, MAN, ataupun WAN.

Topologi ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

Gambar 2.3 Topologi Star (Bintang) (Sumber : Budi Irawan. Jaringan Komputer. 2005)

Kelebihan topologi Star (bintang) :

(28)

b. Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau

memindahkan perangkat jaringan yang lainnya.

c. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat – perangkat

yang lainnya.

Kelemahan topologi Star (bintang) :

a. Kegagalan pada pusat pengontrol akan menyebabkan kegagalan jaringan

secara keseluruhan.

b. Jika pusat pengontrol berupa hub (bukan switch), kecepatan transmisi menjadi

lambat.

3. Topologi Ring (Cincin)

Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama

dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi

menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga

diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring. Informasi

dikirim oleh sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati satu

komputer ke komputer berikutnya. Topologi ini biasa digunakan untuk LAN.

Kelemahan topologi cincin terletak pada kegagalan salah satu simpul. Jika ada

satu saja simpul yang mengalami kegagalan, maka semua hubungan terputus.

Gambar 2.4 Topologi Ring (Cincin)

(Sumber : Budi Irawan. Jaringan Komputer. 2005)

`

T e r m i n a l

P r i n t e r

`

T e r m i n a l

`

T e r m i n a l

`

(29)

Jaringan ini tidak terpusat pada induk komputer. Sehingga kalau salah satu

komputer tidak berfungsi tidak akan mengganggu komputer yang lain.

4. Topologi Tree (Pohon)

Topologi pohon merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan star,

yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi

star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linear bus.

Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan

memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan. Dapat

dilihat pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Topologi Tree (Pohon) (Sumber : Budi Irawan. Jaringan Komputer. 2005)

Kelebihan topologi Tree (Pohon) :

a. Proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada masing-masing

segmen.

(30)

Kelemahan topologi Tree (Pohon) :

a. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel

yang digunakan.

b. Jika jaringan utama rusak (back bone), maka keseluruhan segmen ikut rusak

juga.

c. Sangat relatif sulit untuk dikonfigurasi dan proses pengkabelannya

dibandingkan topologi jaringan yang lain.

2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer

Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih

dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri, yaitu :

1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Misalnya,

banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi,

dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja.

Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan

lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.

2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan

up-to-date. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik

memungkinkan banyak pengguna mengakses data dari berbagai lokasi yang

berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.

3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). Transfer

data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya

(31)

4. Jaringan memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi dengan lebih efisien.

Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar

sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek,

konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu team bekerja

lebih produktif.

5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif.

Akses jarak jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani

klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan pemasok.

[http://misstriad.wordpress.com].

2.6 Client Server

Model hubungan Client Server memungkinkan jaringan untuk

mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server.

Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk

mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri

sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan

ini, menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada

di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai

(32)

Gambar 2.6 Client Server

(Sumber : Budi Irawan. Jaringan Komputer. 2005)

Kelebihan Client Server :

a. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melaui server)

b. Skalabilitas

c. Fleksibel

d. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi kedalam sistem

e. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja sama.

Kekurangan Client Server :

a. Mahal

b. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server

c. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar

sistem berjalan secara efisien)

d. Berketergantungan

e. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan

[image:32.595.137.486.83.284.2]
(33)

2.7 Sekilas Tentang Visual Basic 6.0

Menurut [Kur00] Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa

pemrograman bahasa komputer. Bahasa pemograman adalah perintah-perintah

atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas

tertentu. Visual Basic ini seakan-akan menjadi kiblat bagi para software

developer, dan menjadi salah satu bahasa yang wajib dipelajari oleh berbagai

kalangan, jika mereka ingin sukses didunia komputer.

Visual Basic (yang sering juga disebut dengan VB) selain disebut sebagai

sebuah bahasa pemograman, juga sering disebut sebagai saran (tools) untuk

menghasilkan program-program aplikasi berbasis windows. Beberapa kemampuan

atau manfaat dari Visual Basic diantaranya seperti :

1. Untuk membuat program aplikasi berbasis windows.

2. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti misalnya kontrol

ActiveX, File Help, aplikasi internet, dan sebagainya.

3. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir berakhiran

EXE yang bersifat executable, atau dapat langsung dijalankan.

2.8 Sekilas Tentang SQL Server

Microsoft SQL Server merupakan produk RDBMS (Relational Database

Management System) yang dibuat oleh Microsoft. Orang sering menyebutnya

dengan SQL Server saja. Microsoft SQL Server juga mendukung SQL sebagai

bahasa untuk memproses query ke dalam database. SQL sudah digunakan secara

(34)

SQL Server banyak digunakan sebagai solusi database atau penyimpanan data.

sejenis Microsoft SQL Server seperti Oracle Database, Interbase, MySQL,

Firebird, Sybase, IBM DB2 dan lain sebagainya.Pada waktu SQL server diinstal,

otomatis sudah terdapat 6(enam) buah database, yaitu Master, Model, Tempdb,

Pubs, Northwind dan Msdb.

Server di Windows, terdapat 9(sembilan) buah menu pilihan. Menu

tersebut adalah Books Online, Client Network Utility, Configure SQL XML

Support in IIS, Enterprise Manager, Import end Export Data, Profiler, Query

Analizer, Server Network Utility, dan Sevice Manager.

[http://www.sony-ak.com/articles/3/what_is_sql.php].

2.9 Sekilas Tetang SPSS

Menurut [Sar06] SPSS atau Statistical Product and Service Solution

merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan penghitungan

statistik dengan menggunakan komputer. Kelebihan program ini adalah dapat

melakukan penghitungan statistik secara lebih cepat dari yang sederhana sampai

yang rumit sekalipun. Program SPSS yang pertama kali di buat dengan nama

SPSS/PC+ yang masih berbasis teks dan masih memiliki kekurangan dalam

pengoperasiannya karena masih menggunakan kode eksternal dan membutuhkan

bantuan software lain yang berupa editor. Program SPSS yang sekarang

diluncurkan mengikuti perkembangan program komputer dalam bentuk aplikasi

windows dimana aplikasi ini memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan

aplikasi sistem DOS, WS dan Lotus karena kemudahan dan kecepatan dalam

(35)

BAB III

OBJEK PENELITIAN DAN METODE

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang penulis lakukan yaitu pada PT. Tirta Kencana Alam

Bandung, yang beralamatkan di Jalan Mandala II No. 40 Komplek Mandala Mekar

Bandung. Adapun objek dari penelitian yang penulis lakukan untuk penelitian

tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

3.1.1 Sejarah Singkat PT. Tirta Kencana Alam Bandung

PT. Tirta Kencana Alam Bandung merupakan perusahaan penyedia layanan

jasa air bersih yang berada di bawah pengawasan Dinas Pengelolaan Sumber Daya

Air Pemerintah Kota Bandung. PT. Tirta Kencana Alam didirikan pada tahun 2002,

pendirian PT. Tirta Kencana Alam awalnya didasari akan kondisi masyarakat

sekitar perusahaan yang sulit untuk mendapatkan air bersih dikarenakan kondisi air

tanah yang jelek.

Melihat kondisi tersebut, PT. Tirta Kencana Alam mencoba melakukan

eksplorasi untuk mendapatkan air bersih terhadap sumber mata air dari Cipurut,

yaitu daerah dataran tinggi yang berjarak sekitar 15 km dari PT. Tirta Kencana

Alam. Setelah eksplorasi dilakukan selama tiga bulan dan dinyatakan air cukup

layak maka pipa pun dipasang untuk menyalurkan air dari Cipurut ke bak

penampungan air yang berada di PT. Tirta Kencana Alam.

Pada tahun 2003 jumlah pelanggan air PT. Tirta Kencana Alam bertambah

(36)

maka PT. Tirta Kencana Alam membangun sebuah instalasi pengolahan air berikut

jaringan pipa primer dan sekunder dengan kapasitas 300 liter/detik. Hingga bulan

Februari tahun 2008 berdasarkan grafik pelanggan di PT. Tirta Kencana Alam yang

tercantum pada lampiran, jumlah pelanggan air PT. Tirta Kencana Alam mencapai

1.200 pelanggan lebih.

3.1.2 Visi dan Misi PT. Tirta Kencana Alam Bandung

Visi merupakan pandangan terhadap suatu masalah, suatu pandangan yang

dibentuk untuk mengarahkan tujuan seperti apa yang ingin dicapai oleh suatu

organisasi. Visi PT. Tirta Kencana Alam Bandung yaitu “Menjadi Perusahaan Air

Minum Yang Mandiri, Profesional Dan Terbaik Dalam Pelayanan”.

Pemahaman dari visi tersebut adalah membangun kemandirian dalam

meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan, artinya seluruh program kegiatan

dilaksanakan bertumpu pada kemampuan yang dimiliki. Profesional dalam

pengelolaan yang didasari dari kualitas sumber daya manusia yang berjiwa

kewirausahaan dalam memberikan pelayanan serta menjadi yang terbaik yang

tercermin dari konsistensi pendistribusian air bersih kepada pelanggan selama 24

jam per hari secara berkesinambungan sepanjang musim.

Misi adalah suatu hal yang dianggap sebagai suatu tugas atau kewajiban

yang harus dilaksanakan. Untuk dapat merealisasikan visi tersebut disusun misi

sebagai berikut :

1. Optimalisasi sistem produksi dan distribusi.

2. Peningkatan kualitas pelayanan

(37)

3.1.3 Struktur Organisasi PT. Tirta Kencana Alam Bandung

Struktur organisasi yaitu suatu bentuk, kerangka atau susunan yang

mewujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan diantara bidang-bidang maupun

orang-orang tertentu dengan dasar ideologi yang sama dalam suatu kedaulatan

kerja sama untuk mencapai tujuan organisasi semaksimal mungkin. Setiap bagian

dalam suatu struktur organisasi mempunyai peranan dan kedudukan

masing-masing, dimana peranan dan kedudukan suatu dalam organisasi dapat dilihat

deskripsi kerja dari masing-masing bagian.

Suatu organisasi dapat bekerja lebih efektif jika organisasi tersebut

memiliki pemahaman yang jelas tentang struktur organisasi. Keberadaan struktur

organisasi yang baik dapat memaparkan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung

jawab setiap elemen organisasi dengan jelas. Struktur organisasi perusahaan

disusun berdasarkan kegiatan dari tiap-tiap fungsi sesuai dengan kepentingan dan

keperluan perusahaan, setiap fungsi atau kegiatan harus saling berkoordinasi.

Struktur organisasi PT. Tirta Kencana Alam Bandung adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Tirta Kencana Alam Bandung

(38)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas yaitu pemaparan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung

jawab setiap bagian dalam organisasi. Berikut fungsi dari masing-masing bagian

dalam organisasi PT. Tirta Kencana Alam Bandung :

1. Direktur Utama mempunyai tugas untuk menyusun kebijakan dan

merencanakan kegiatan perusahaan untuk jangka waktu panjang, mengawasi

dan mengkoordinir kegiatan dalam bidang pelayanan, transmisi, perawatan,

penelitian dan pengembangan termasuk pengelolaan keuangan dan administrasi

untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. Bagian Pelayanan mempunyai tugas untuk :

a. Menyusun rencana kerja Bagian Pelayanan.

b. Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan pegawai dilingkungan

pelayanan pelanggan.

c. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

bawahan.

d. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan.

e. Membimbing bawahan dalam upaya peningkatan produktifitas kerja.

f. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.

g. Melayani proses pendaftaran pelanggan untuk permohonan pasang baru.

h. Melayani proses pembayaran rekening setiap bulan.

i. Menjalin suatu hubungan yang harmonis terhadap pelanggan.

j. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.

(39)

3. Bagian Transmisi mempunyai tugas untuk :

a. Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan pegawai di Bagian Transmisi

dan Distribusi.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

bawahan.

c. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan.

d. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.

e. Menyusun rencana survey kebocoran pipa distribusi dan perbaikan meter

air untuk seluruh wilayah operasi perusahaan yang disusul dengan

pelaksanaan perbaikan, testing dan penggantian pipa dan meteran baru.

f. Mengumpulkan data mengenai keadaan jaringan pipa transmisi & distribusi

dan memberikan untuk perencanaan rehabiltasi dan pengembangan jaringan

distribusi dalam jangka panjang.

g. Menyelenggaran dan mengawasi pelaksanaan perbaikan dan pengggantian

pipa-pipa transmisi dan distribusi air termasuk perlengkapannya secara

terus dan tahap demi tahap untuk seluruh wilayah distribusi dan transmisi.

h. Mengatur menyelenggarakan dan memeriksa pipa-pipa baru, baik yang

dikerjakan oleh perusahaan sendiri maupun oleh instalatur dan mengawasi

pemasangan meteran pipa baru.

i. Menyelenggarakan dan mengawasi perbaikan dan penyegelan meteran air.

j. Membuat laporan hasil pelaksanan tugas kepada atasan.

(40)

4. Bagian Perawatan mempunyai tugas untuk :

a. Menyusun rencana kerja Bagian Perawatan.

b. Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan pegawai di Bagian Perawatan.

c. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

bawahan.

d. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan.

e. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.

f. Merencanakan, mengatur jadwal, mengkoordinir dan mengawasi perawatan

(perbaikan) peralatan instalasi, bangunan, ruangan, halaman dari unit

pengolahan air serta mengoreksi konsep serta bahan petunjuk teknis

terhadap instalasi/bangunan, mesin-mesin, jaringan transmisi dan ditribusi

serta meter air maupun perbekalan teknik, Instalasi, bangunan kantor,

ruangan, halaman dari unit pengolahan air.

g. Merencanakan, jadwal, mengkoordinir dan mengawasi pembersihan dan

perawatan accelarator, bak kaporit, pencucian saringan dan alat-alat lain

secara berkala.

h. Merencanakan pengembangan sumber air baku dan Instalasi.

i. Menampung saran-saran dari seksi-seksi dari perawatan gedung instalasi

maupun perawatan mekanik dan elektrik.

j. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada atasan.

k. Melaksanakan tugas kedinasan lain atas perintah atasan.

5. Bagian Litbang (Penelitian dan Pengembangan) mempunyai tugas untuk :

(41)

b. Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan pegawai dilingkungan

Penelitian dan Pengembangan.

c. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

bawahan.

d. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan.

e. Membimbing bawahan dalam upaya peningkatan produktifitas kerja.

f. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.

g. Merumuskan dan mengontrol kebijaksanaan teknis litbang dan operasional

litbang dalam bidang penelitian dan pengembangan.

h. Melaksankan koordinasi dengan instansi/unit organisasi lain baik secara

harizontal maupun vertikal untuk kelancaran tugas penelitian dan

pengembangan.

i. Merumuskan dan mengontrol seluruh kegiatan penelitian dan

pengembangan dibidang teknik dan dibidang administrasi dan keuangan

serta data dan dokumentasi.

j. Mengumpulkan, mengkaji data menyangkut potensi pelanggan, sumber

daya teknologi, sumber daya meterial, sumber daya informasi, sumber daya

finansial, dan sumber daya manusia, termasuk kebijaksanaan dan Peraturan

Pemerintah, Peraturan Perundang-undangan lainya baik tingkat Pusat

maupun Daerah, serta memberikan kesimpulan dan rekomendasi mengenai

kemungkinan arah perkembangan yang mempengaruhi percepatan dan

perkembangan perusahaan ke depan.

k. Mengkaji dan mengevaluasi sistem dan prosedur kerja yang disesuaikan

(42)

l. Mengevaluasi rencana jangka pendek dan jangka panjang perusahaan

secara keseluruhan terutama mengenai perkembangan operasional

perusahaan untuk 5 (lima) tahun mendatang.

m. Melaksanakan program penelitian dan pengembangan teknologi jangka

pendek, menengah dan jangka panjang.

n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas atasan.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

6. Bagian Keuangan mempunyai tugas untuk :

a. Menyusun rencana kerja Bagian Keuangan.

b. Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan pegawai di lingkungan Bagian

Keuangan.

c. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

bawahan.

d. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan.

e. Membimbing bawahan dalam upaya peningkatan produktifitas kerja.

f. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.

g. Menyusun anggaran belanja dan menetapkan besarnya modal kerja

perusahaan dan kerjasama bersama Direktur merumuskan kebijakan

mengenai pengunaan yang lebih efektif.

h. Menyusun laporan keuangan, membuat pembukuan dan laporan-laporan

aktiva perusahaan.

i. Mengawasi dan menilai pengamanan terhadap seluruh aktiva perusahaan,

menugaskan dan mengawasi pengasuransian terhadap aktiva perusahaan,

(43)

dari gudang, kendaraan, mesin, peralatan kantor dan fasilitas perusahaan

lainnya.

j. Mengawasi penyelengaraan pembukuan yang up to date, menilai laporan

keuangan untuk mengusulkan perbaikan pada posisi keuangan perusahaan,

mengajukan laporan-laporan keuangan dan persediaan barang pada Direktur

Utama.

3.1.5 Ketentuan Proses Pendaftaran Pelanggan dan Pembayaran Rekening

Ketentuan perusahaan yang digunakan dalam Sistem Informasi Pembayaran

Rekening Air yang akan dibangun yaitu, ketentuan pemasangan baru dan ketentuan

pembayaran rekening air. Berikut ini adalah beberapa ketentuan perusahaan dalam

pemasangan baru dan pembayaran rekening air :

- Alamat persil yang akan dilakukan pemasangan berada di Kecamatan Cicadas.

- Tarif biaya pendaftaran pemasangan baru adalah Rp. 15.000

- Tarif biaya instalasi pipa sambungan baru untuk golongan Rumah Rp. 900.000

dan untuk golongan Niaga Rp. 1.400.000

- Biaya beban untuk golongan rumah Rp. 20.000 dan niaga Rp. 30.000.

- Biaya pemakaian kubik dihitung berdasarkan interval pemakaian air :

0 - 20 = Rp. 750,

21 - 30 = Rp. 1.000

31 - 40 = Rp. 1.500

> 40 = Rp. 2.000

- Pembayaran dilakukan selambat-lambatnya tanggal 10 di setiap bulannya.

(44)

bulan keterlambatannya dengan biaya keterlambatan per bulan Rp. 5.000

- Pelanggan yang mempunyai tunggakan 2 bulan lebih akan diberikan Surat

Peringatan Tunggakan.

3.2 Metode Pendekatan/Penyelesaian

Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan

sesuatu. Dalam pengembangan sistem informasi, perlu digunakan suatu metode

yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan

selama pengembangan ini. Dengan mengikuti metode atau prosedur-prosedur yang

diberikan oleh suatu metodologi, maka pengembangan sistem diharapkan akan

dapat diselesaikan dengan berhasil.

Oleh karena itu dalam pengembangan suatu sistem informasi yang penulis

susun dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah menggunakan metode

pendekatan terstrukur dan menggunakan metode pengembangan sistem model

prototype.

3.2.1 Metode Pengembangan Sistem

Membangun suatu sistem yang kompleks secara sistematis dan terintegrasi,

dibutuhkan metode pembangunan sistem agar dapat menuntun pembuat untuk

menghasilkan suatu sistem yang standar.

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi adalah pendekatan model

metode prototype. Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap tentang sistem

(45)

maupun teknik prosedural yang akan dibangun. Pihak pengembang akan

mempelajari kebutuhan dan keinginan user. Pada metode ini pemodelan yang telah

dibuat akan dievaluasi oleh user dan hasil evaluasi tersebut akan digunakan untuk

mengolah kembali kebutuhan sistem. Tahapan model prototype yang dimaksud

[image:45.595.199.421.225.532.2]

ditunjukan pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Metode Prototype

(Sumber : Budi Sutedjo. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. 2002)

Tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan pada model prototype adalah sebagai

berikut :

1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai

Pada tahap ini dilakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan

pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedural maupun

(46)

2. Mengembangkan Prototype ( Quick design )

Pada tahap kedua, dilakukan pengembangan prototype sistem, yakni

pembuatan desain global untuk membentuk software contoh. Kemudian

pemodelan sistem tersebut diperlihatkan kepada user.

3. Menentukan Penerimaan Prototype

Tahap ketiga, mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan

sistem yang dibuat dapat diterima atau tidak, perbaikan-perbaikan apa yang

diinginkan oleh pemesan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan.

4. Mengadakan Sistem Operasional melalui Pemrograman Sistem

Tahap keempat yaitu tahap pembuatan program aplikasi berdasarkan

pemodelan yang telah disepakati.

5. Menguji Sistem Operasional

Pada tahap ini akan dilakukan uji coba sistem yang telah disusun baik

menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa

sistem tersebut dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai dengan

kebutuhan.

6. Menentukan Sistem Operasional

Tahap ini adalah tahap penentuan, apakah sistem operasional yang sudah

dibangun dapat diterima atau harus dilakukan beberapa perbaikan, atau

bahkan harus dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi.

7. Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan sistem yang akan

dilakukan jika sistem disetujui.

(47)

3.2.2 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang dilakukan adalah metode terstruktur karena

metode pendekatan ini memberikan alat bantu seperti diagram arus data (data flow

diagram), kamus data (data dictionary), tabel relasi, bagan alir dokumen (flowmap)

dan diagram konteks. Yang memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih

terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut.

3.2.3 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan, umumnya terlebih dahulu

dimulai dengan adanya suatu perancangan untuk mengembangkan sistem tersebut.

Tanpa adanya perancangan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak dapat

berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Perancangan sistem memiliki tujuan

mendesan sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi

suatu instansi atau perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang

terbaik, kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan meliputi perancangan

input, output dan file. Alat bantu yang digunakan penulis dalam perancangan

terstruktur ini adalah flowmap, diagram konteks, data flow diagram dan kamus

(48)

3.2.3.1Flowmap

Flowmap merupakan metode untuk menggambarkan tahap-tahap

pemecahan masalah dengan merepresentasikan simbol-simbol tertentu yang mudah

dimengerti, mudah digunakan dan standar. Tujuan utama penggunaan flowmap

adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara

sederhana, terurai, rapi, dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol yang

standar untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang

diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

3.2.3.2Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk

memperlihatkan interaksi Sitem Informasi tesebut dengan lingkungan dimana

sistem tersebut ditempatkan. Dalam penggambaran itu, sistem dianggap sebagai

sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci karena yang ditekankan adalah

interaksi sistem dengan lingkungan yang akan mengaksesnya.

Dalam pembentukan diagram konteks, perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

1. Kelompok pemakai, baik pihak internal atau eksternal perusahaan, dan

departemen terkait. Dimana sistem itu akan digunakan, harus diidentifikasikan

secara rinci dan jangan sampai ada yang terlewatkan.

2. Kemungkinan kejadian-kejadian yang akan tejadi dalam penggunaan sistem

(49)

3. Arah anak panah yang menunjukan aliran data jangan sampai terbalik agar

dapat memberikan pemahaman yang benar terhadap seluruh proses sistem yang

akan dibentuk.

4. Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk tekstual yang sederhana dan mudah

dipahami oleh pembuat sistem.

3.2.3.3Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan peralatan yang berfungsi untuk

menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi

yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan kemana data

mengalir serta penyimpanannya.

3.2.3.4Kamus Data

Kamus data (data dictionary) adalah katalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data berfungsi

untuk menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran dalam

data flow diagram, mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui

aliran, menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang

mengalir dalam sistem tersebut.

3.2.4 Perancangan Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan disimpanan luar komputer dan

(50)

salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai

basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem

informasi disebut dengan database system. Database system (sistem basis data) ini

adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang

saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk

beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suatu organisasi. Alat bantu

yang digunakan penulis dalam perancangan basis data adalah normalisasi, tabel

relasi, dan Entity Relasionship Diagram (ERD).

3.2.4.1Normalisasi

Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses

pengelompokkan data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya.

Secara umum proses normalisasi di bagi dalam 3(tiga) tahap, yaitu Bentuk

tidak normal (unnormal), bentuk normal pertama (1NF), bentuk normal kedua

(2NF), bentuk normal ketiga (3NF). Pada bentuk normal ketiga (3NF) biasanya

sudah akan diperoleh tabel yang optimal.

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormal)

Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu. Data bisa

jadi mengalami duplikasi.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Pada tahap ini, dibentuk tabel-tabel yang menampung data yang ada dan

dikelompokkan berdasarkan suatu karakteristrik tertentu. Pada tahap ini harus

(51)

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Pada tahap ini dilakukan penentuan field kunci dari masing-masing tabel. Kunci

tesebut harus unik dan dapat mewakili tabel.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Pada tahap ini, dilakukan penentuan relasi antar tabel, sehingga akan ditemukan

adanya field kunci sekunder pada tabel-tabel tertentu.

3.2.4.2Tabel Relasi

Tabel relasi secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database yang

didalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Relasi antar

tabel dengan tabel yang lainnya ditentukan berdasarkan aturan-aturan tertentu.

3.2.4.3Entity Relasionship Diagram (ERD)

Entity Relasionship Diagram (ERD) berfungsi untuk menggambarkan relasi

dari dua field atau dua tabel yang dapat digolongkan dalam 3(tiga) macam bentuk

relasi, yaitu satu-satu, satu-banyak, dan banyak-banyak. Penggambaran ini

membantu analis sistem dalam melakukan perancangan proses yang kelak akan

dituangkan dalam bentuk baris-baris program.

3.3 Metode Pengujian

Metode pengujian yang digunakan oleh penulis yaitu metode pengujian

black-box dikarenakan pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional

perangkat lunak. Dengan demikian, penguijan black-box memungkinkan

(52)

sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-box, tetapi

merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu

mengungkap jelas kesalahan daripada metode white-box. Pengujian black-box

berusaha menemukan kesalahan-kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang,

2. Kesalahan interface,

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal,

4. Kesalahan kinerja,

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi,

Pengujian black-box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan

untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian

black-box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada

spesifikasi perangkat lunak. Data diuji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat

lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai

dengan yang diharapkan.

Tidak seperti pengujian white-box, yang dilakukan pada saat awal proses

pengujian, pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir

pengujian.

3.4 Batasan dan Asumsi

Dari metode penyelesaian dan pengembangan sistem yang penulis gunakan,

(53)

pengujian dilaksanakan dikarenakan melihat tujuan awal, kondisi dan kewajiban

penulis. Penulis hanya bertujuan membuat aplikasi sistem informasi dan

mengimplementasikannya di PT. Tirta Kencana Alam Bandung serta tidak

mempunyai kewajiban untuk melakukan pemeliharaan terhadap aplikasi sistem

informasi yang dibuat, karena memungkinkan membutuhkan biaya yang tidak

sedikit untuk memelihara sistem yang digunakan.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ya

Gambar

Gambar 2.6 Client Server
Gambar 3.2 Metode Sumber : Budi Sutedjo. Perencanaan dan Pembangunan Sistem InformasiPrototype
Gambar 4.1 Flowmap Prosedur Pendaftaran Pelanggan Air Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.2 Flowmap Prosedur Pembayaran Rekening Air Yang Sedang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

BAB III : PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REKENING GIRO DAN REKENING REKENING TABUNGAN PADA PT BANK XXXX (PERSERO) TBK KANTOR WILAYAH MEDAN.. Akuntansi Rekening Giro

Perancangan sistem informasi pembayaran menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan menggunakan model waterfall, serta alat yang digunakan

databaseserver, sehingga data dari bagian pendaftaran dan bagian pembayaran terintegrasi dengan baik serta proses penghitungan tagihan rekening air pelanggan akan lebih

BAB III : PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI REKENING GIRO DAN REKENING REKENING TABUNGAN PADA PT BANK XXXX (PERSERO) TBK KANTOR WILAYAH MEDAN. Akuntansi Rekening Giro

Dengan adanya sistem informasi retribusi pembayaran air pada BUMDES CIATER ini diharapkan kegiatan retribusi pembayaran air yang sudah terintregasi dalam sistem, dapat

“Sistem Informasi Transaksi Pembayaran Tagihan Air di PDAM” melalui cara pembayaran SMS (short message service) dan online/Payment Point Online Bank (PPOB), diharapkan dapat

Metode yang digunakan yaitu Evolutionary Prototype dalam pengembangan sistem informasi pengolahan data ekspor-impor menggunakan beberapa alat bantu seperti Diagram Use

Perancangan memanfaatkan alat bantu peracangan sistem yaitu UML Unified Modelling Language dimulai dengan menentukan aktor yang terlibat dengan sistem menggunakan memanfaatkan Use