• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENERAPAN STRATEGI BAURAN PRODUK PADA PT. KOSOEMA NANDA PUTRA PEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI PENERAPAN STRATEGI BAURAN PRODUK PADA PT. KOSOEMA NANDA PUTRA PEDAN"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

TUGAS AKHIR

EVALUASI PENERAPAN STRATEGI BAURAN PRODUK PADA PT. KOSOEMA NANDA PUTRA PEDAN

Diajukan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Ahli Madya Program Study DIII Manajemen Pemasaran

Di susun Oleh:

TENNESA HENDRIAR

NIM: F3208089

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii ABSTRAK

EVALUASI PENERAPAN STRATEGI BAURAN PRODUK PADA PT. KOSOEMA NANDA PUTRA PEDAN

TENNESA HENDRIAR F3208089

Praktek kerja lapangan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara PT. KOSOEMA NANDA PUTRA menerapkan strategi bauran produk yaitu menciptakan jenis konstruksi kain grey yang baru agar dapat meningkatkan permintaan kain grey.

Metode pengumpulan yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang telah dikumpulkan oleh penulis melalui metode wawancara langsung maupun dengan cara mengumpulkan data-data melalui buku-buku serta referensi yang lainnya. Teknik pembahasan dengan analisis deskriptif yaitu membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai karakteristik masing-masing produk yang diteliti.

PT. KOSOEMA NANDA PUTRA merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri tekstil khususnya kain jenis katun, rayon, lurik, dan selimut yang terletak di daerah Pedan, Klaten. Pada tahun 2007, produk yang dipasarkan oleh PT. KOSOEMA NANDA PUTRA hanya terdiri dari 14 jenis konstruksi saja yaitu: RS 3, RS 44, RS 87, RS 136, RS 133, RS 141, RS 89, RS 142, RS 153, KS 36, KS 42, RKD2, RS 154, RS 155. Setelah berjalan beberapa tahun akhirnya pada tahun 2008 PT. KOSOEMA NANDA PUTRA dapat meningkatkan jenis produk kain grey mereka yang awalnya hanya 14 jenis konstruksi menjadi 30 jenis kain konstruksi yang terdiri dari RS 118, RS 168, RS 149, RS 146, RS 145, KS 48, RS 163, KS 50, KS 49, KS 51, KS 47, RS 167, RS 159, RS 164, RS 1, RS 31.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya variasi produk pada PT. KOSOEMA NANDA PUTRA dapat meningkatkan volume permintaan pada kain grey terbukti dengan peningkatan volume permintaan yang meningkat dari tahun ke tahun. Adapun saran yang mungkin berguna bagi perusahaan antara lain sebaiknya PT. KOSOEMA NANDA PUTRA dapat membuat variasi produk yang baru agar tidak mengalami penurunan penjualan.

(3)

commit to user

(4)

commit to user

(5)

commit to user

v

MOTTO

“Aku percaya kalau kita selalu berusaha pasti akan ada jalan keluar yang bisa menuntun kita pada sebuah kesuksesan.”(Penulis)

“Yang disebut keberanian bukanlah bagaimana seseorang mampu tegak atau jatuh, tetapi bagaimana ia sanggup bangkit kembali.”(Sugar Ray Leonard)

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada:

¾

Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberi kasih sayang dan

doanya

¾

Saudaraku tersayang mbak risa, mas aksa, dek noversa, bude

arie terima kasih atas dukungan dan doanya

¾

Pembimbingku Bpk Drs. Sunarjanto,MM. Yang telah sabar

membimbing sampai terselesaikannya Tugas Akhir ini.

¾

Sahabatku DIII MP 2008 Ahmad Taufik, adi, yonas, septian,

yovita, ikhsan,abdur dan semua yang tidak bisa saya sebutkan

satu persatu terima kasih atas bantuan, dan dukungannya

selama ini.

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan Rahmat dan Karunia – Nya sehingga Tugas Akhir dengan

judul “EVALUASI PENERAPAN STRATEGI BAURAN PRODUK PADA PT. KOSOEMA NANDA PUTRA” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat – syarat Mencapai Gelar Ahli Madya

pada Program Diploma 3 Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Dalam kesempatan ini penulis

sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak –pihak yang membantu

penyusunan laporan tugas akhir ini:

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Djoko Purwanto,MBA selaku Ketua Program Studi

Manajemen Pemasaran pada Program Diploma 3 FE UNS.

3. Bapak Drs. Sunarjanto,MM selaku Pembimbing Tugas Akhir yang

telah memberikan pengarahan selaku penyusunan Tugas Akhir.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

(8)

commit to user

viii

5. Bapak Wahyu Suseno selaku pemilik perusahaan yang telah berkenan

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang

kerja dan penelitian.

6. Mas Andreas dan Bapak Rusimin selaku pembimbing selama

menjalani magang kerja atas bimbingan dan pengarahannya selama

magang.

7. Staf dan Karyawan PT. KOSOEMA NANDA PUTRA yang telah banyak

mendukung selama pelaksanaan magang kerja.

8. Keluargaku tercinta atas semangat dan doanya Ibu, Bapak , Mbak

Risa, Mas Aksa dan adik ku Noversa.

9. Teman seperjuangan selama magang di PT. KOSOEMA NANDA

PUTRA Yovita, Yonas, Ahmad taufik, terima kasih untuk semangatnya.

10. Temen – temen D3 MP Angkatan 2008.

11. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan

satu persatu yang telah banyak membantu baik tenaga, pikiran

(9)

commit to user

ix

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan

tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 2 Agustus 2011

Penulis

(10)

commit to user

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

ABSTRAK ………. . ii

HALAMAN PERSETUJUAN ……… iii

HALAMAN PENGESAHAN ……… iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……….. v

KATA PENGANTAR ………. v

DAFTAR ISI ………. ix

DAFTAR TABEL ………. xi

DAFTAR GAMBAR ……… xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah………. 3

C. Tujuan Penelitian……… 4

D. Manfaat Penelitian………. 4

E. Metode Penelitian……….. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori………. .. 8

(11)

commit to user

xi

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ……….. 20

B. Laporan Magang………. 42

C. Analisis dan Pembahasan………... 44

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan……… 56

B. Saran………... 57

DAFTAR PUSTAKA

(12)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel III.1. Jenis Kain Grey PT. KOSOEMA NANDA PUTRA 2007…... 48

Table III.2. Jenis Kain Grey PT. KOSOEMA NANDA PUTRA 2008…… 49

Table III.3. Data Permintaan/meter Kain Grey………... 51

Table III.4 Persentase Permintaan Kain Grey 2007-2008………... 52

Table III.4 Persentase Permintaan Kain Grey 2008-2009………... 53

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

(14)

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya

kemajuan teknologi, serta semakin banyaknya

perusahaan-perusahaan yang terus berkembang membuat persaingan bisnis di

dunia semakin ketat. Perkembangan teknologi informasi menjadikan

pasar semakin sempit, sehingga dalam mencari dan mempertahankan

konsumen yang ada memerlukan usaha yang lebih keras. Jika

perusahaan ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya maka

perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain

dalam memasarkan serta meningkatkan penjualan. Di dalam

meningkatkan penjualan produk, perusahaan harus mampu

menerapkan strategi dalam pemasaran. Karena pemasaran

merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan para

perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.

Kegiatan pemasaran bukanlah sekedar menjual barang atau

jasa saja, melainkan segala aktivitas yang berhubungan dengan arus

(15)

commit to user 2

keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga konsumen mau

membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Salah

satu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan dan

mengoptimalkan volume penjualannya adalah dengan menerapkan

strategi bauran produk.

Bauran produk yang efektif menjadi basis strategi perusahaan

dalam pelaksanaan program pemasaran. Penerapan strategi bauran

produk pada dasarnya dilakukan setelah perusahaan melakukan

kegiatan segmentasi, penentuan pasar sasaran dan pemposisian

produk.

Saat ini banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang

tekstil. PT. KOSOEMA NANDA PUTRA yang berada di Pedan, Klaten adalah salah satu dari sekian banyak perusahaan tekstil yang terus

berkembang saat ini. Kain atau pakaian merupakan salah satu

kebutuhan pokok manusia yang sangat dicari selain makanan dan

tempat tinggal. Tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan dalam dunia

bisnis ini semakin ketat, oleh karena itu apabila perusahaan ingin

mendapatkan atau mencapai target yang telah ditentukan, perusahaan

harus dapat mengkombinasikan fungsi-fungsi bauran produk dengan

baik agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar, sehingga

(16)

commit to user 3

Dengan melihat pentingnya penerapan bauran produk bagi

perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan maka penulis

tertarik untuk mengamati tentang penerapan strategi bauran

pemasaran khususnya bauran produk yang digunakan oleh

perusahaan PT. KOSOEMA NANDA PUTRA, Pedan, Klaten. Dan

menuliskannya dalam tugas akhir dengan judul:

“EVALUASI PENERAPAN STRATEGI BAURAN PRODUK PADA PT. KOSOEMA NANDA PUTRA PEDAN”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas untuk

memudahkan pembahasan masalah tersebut maka peneliti

merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan strategi bauran produk pada PT.

KOSOEMA NANDA PUTRA Pedan.?

2. Apakah dengan bertambahnya variasi bauran produk dapat

meningkatkan volume permintaan produk kain grey pada PT.

(17)

commit to user 4

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada perumusan masalah diatas, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui penerapan strategi bauran produk pada PT.

KOSOEMA NANDA PUTRA Pedan.

2. Untuk mengetahui variasi strategi bauran produk yang selama ini

dilakukan oleh PT. KOSOEMA NANDA PUTRA Pedan untuk

meningkatkan volume permintaan kain grey.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

1. Bagi Perusahaan

Bagi PT. KOSOEMA NANDA PUTRA, penelitian ini diharapkan

dapat menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan dalam penerapan

bauran produk yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut.

2. Bagi Penulis

a. Sebagai penerapan ilmu yang diperoleh selama mengikuti

perkuliahan di DIII Manajemen Pemasaran , Khususnya pada

(18)

commit to user 5

b. Memberikan pengalaman sehingga dapat meningkatkan

pengetahuan mengenai dunia kerja.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi pihak lain yang

ingin melakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan bauran

pemasaran.

E. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan dipakai penulis dalam kasus

mengenai penerapan bauran produk pada PT. KOSOEMA NANDA

PUTRA adalah desain penelitian deskriptif yaitu dengan

menggambarkan atau menceritakan penerapan bauran produk

pada PT. KOSOEMA NANDA PUTRA.

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah PT.

KOSOEMA NANDA PUTRA PEDAN yang berlokasi di JL. RAYA

KARANGDOWO KM. 3 PO BOX. 6 PEDAN. KLATEN (57468)–

(19)

commit to user 6

3. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumbernya

langsung, yaitu hasil wawancara dengan staf PT. KOSOEMA

NANDA PUTRA dalam upaya mencari data-data yang penulis

butuhkan untuk penelitian ini.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung yaitu didapat dari buku, dokumen perusahaan,

internet maupun sumber bacaan lainnya yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti yang berisi seputar sejarah

perusahaan, struktur organisasi perusahaan, keterangan

tentang produk.

4. Teknik Pengumpulan Data

Kegunaan pengumpulan data merupakan salah satu dari

serangkaian penelitian yang penting karena kegiatan ini dapat

diperoleh data-data yang berguna untuk disajikan sebagai hasil

dari penelitian yang kemudian dianalisa lebih lanjut. Dalam

(20)

commit to user 7

a. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab secara langsung kepada pimpinan dan karyawan yang

berwenang di PT.KOSOEMA NANDA PUTRA.

b. Observasi

Metode pengumpulan data dengan cara pengamatan dan

pengumpulan data-data secara langsung sehingga dapat

diperoleh data yang akurat yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

c. Studi Pustaka

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membaca

dan mempelajari buku atau referensi yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian yang yang diambil dari perusahaan

dimana peneliti melakukan magang kerja yang berkaitan

dengan strategi bauran pemasaran yang dilakukan PT.

(21)

commit to user 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan para pengusaha

dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup,

berkembang dan mendapatkan laba yang diharapkan perusahaan

yaitu pemasaran. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam

mencapai tujuan tergantung pada bagaimana mengkoordinasikan

fungsi-fungsi pemasaran. Kegiatan pemasaran mencakup usaha

perusahaan yang diawali dengan mengidentifikasikan kebutuhan

dan keinginan konsumen yang perlu dipenuhi, menentukan produk

yang harus diproduksi, menentukan harga pokok yang sesuai,

menentukan cara-cara promosi yang sesuai dan penyaluran atau

penjualan produksi tersebut.

Menurut pendapat beberapa ahli, pengertian pemasaran

adalah sebagai berikut:

a. Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan

(22)

commit to user 9

ide, barang dan produk untuk menciptakan pertukaran yang

memuaskan tujuan individu dan organisasi (Lamb dan Mc

Daniel, 2001).

b. Pemasaran (Marketing) adalah mengidentifikasikan dan

memenuhi kebutuhan manusia dan sosial (Kotler dan Keller,

2009).

c. American Marketing Association (AMA) menawarkan definisi

pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian

proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan

memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola

hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan pemangku kepentingannya (Kotler dan Keller,

2009).

d. Pemasaran adalah sistem keseluruhan dan kegiatan usaha

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan dan jasa, ide kepada

pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi

(23)

commit to user 10

2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Istilah bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi

produk, penentuan harga, promosi dan distribusi yang bersifat unik

yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling

memuaskan dengan pasar yang ditujukan.

Menurut Kotler dan Keller (2009) definisi bauran pemasaran

sebagai seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang

dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang

diinginkan pasar sasaran. Sedangkan Marketing Mix didefinisikan

oleh Swastha dan Irawan (1999) sebagai kombinasi dari empat

variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem

perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan

sistem distribusi. Secara lebih jelas untuk mengetahui lebih lanjut

tentang variabel-variabel mengenai marketing mix dapat diuraikan

sebagai sebagai berikut (Kotler dan amstrong, 2008):

a. Produk

Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi

(24)

commit to user 11

b. Distribusi

Organisasi yang saling bergantung satu sama lain, yang

dihasilkan dalam proses penyediaan suatu produk atau jasa

untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau

pengguna bisnis.

c. Harga

Sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa,

atau sejumlah dari nilai yang ditukar oleh konsumen atas

manfaat-manfaat karena memiliki atau menggambarkan

produk atau jasa tersebut.

d. Promosi

Aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk serta

(25)

commit to user 12

3. Bauran Produk

Bauran produk adalah daftar lengkap dari seluruh produk

yang ditawarkan untuk dijual oleh perusahaan (William J. Stanton,

1996)

a. Pengertian Produk

Produk adalah objek yang sangat vital mempengaruhi

keberhasilan dalam mendatangkan keuntungan atau laba yang

akan tetap menjaga operasional dan kesehatan suatu

perusahaan. Dengan melalui produk, produsen dapat

memanjakan konsumen, karena dari produk akan dapat

diketahui seberapa besar kepuasan dan kebutuhan akan produk

itu sendiri dalam kehidupan/konsumen.

Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu, baik

menguntungkan atau tidak, yang diperoleh seseorang melalui

pertukaran (Lamb, Hair dan Daniel, 2001) sedangkan menurut

kotler dan keller (2009), produk adalah kombinasi barang dan

(26)

commit to user 13

Produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok

menurut ketahan atau keberwujudannya (Kotler dan Keller,

2009)

a. Barang habis pakai adalah barang berwujud yang biasanya

habis dikomsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.

b. Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya

tidak habis pakai setelah banyak digunakan.

c. Jasa adalah aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan

untuk dijual.

Menurut Philip kotler dan keller (2009) strategi

pemasaran perusahaan dapat dijalankan secara efektif, pemasar

membagi produk/barang berdasarkan proses pembelian dan

penggunaannya yaitu barang konsumen dan barang industri:

1. Klasifikasi barang konsumen

Barang-barang ini dapat diklasifikasikan berdasarkan

kebiasaan berbelanja konsumen.

a. Produk Kemudahan (Convenience Goods)

Barang yang dibeli konsumen dengan frekuensi tinggi,

dalam waktu singkat, dan usaha minimum. Jenis barang

(27)

commit to user 14

berbelanja, sehingga konsumen tidak perlu bersusah

payah berbelanja untuk jenis barang seperti itu.

b. Produk Berbelanja (Shopp Goods)

Barang yang dalam proses pemilihan dan pembelian

dibandingkan karakteristiknya untuk melihat

kecocokannya, mutu, harga, dan model. Biasanya lebih

mahal daripada produk kemudahan dan diperoleh pada

lebih sedikit toko. Konsumen biasa membeli sebuah

produk belanja hanya setelah membandingkan dengan

beberapa jenis merek, kepraktisannya, harga dan

kecocokan gaya hidup.

c. Produk Khusus (Specialty Goods)

Barang–barang yang memiliki karakteristik dan atau

identifikasi merek yang untuk itu sekelompok pembeli

bersedia berusaha untuk membelinya ketika konsumen

mencari suatu barang tertentu secara intensif dan atau

tidak mau menerima penggantinya.

d. Produk yang tidak dicari (Unsought Goods)

Barang yang tidak diketahui pembeli tetapi mereka

biasanya tidak berpikir untuk membelinya. Suatu produk

(28)

commit to user 15

produk tidak dikenai tetapi pembelinya tidak secara aktif

mencari produk tersebut.

2. Klasifikasi Barang Industri

Barang industri dapat diklasifisikasikan berdasarkan

bagaimana masuknya ke produsen produksi dan harganya.

a. Bahan baku dan suku cadang adalah barang-barang yang

masuk ke produk secara lengkap. Dapat dibedakan

menjadi dua kelas yaitu bahan mentah serta bahan dasar

dan suku cadang.

b. Barang modal adalah Barang tahan lama yang

memungkinkan pengembangan dan atau pengolahan

produk akhir. Terdiri atas dua kelompok, instalasi dan

peralatan.

c. Perlengkapan dan jasa adalah Barang tidak tahan lama

yang membantu mengembangkan dan atau pengolahan

produk akhir.

b. Atribut Produk

1. merek atau brand merupakan suatu nama, istilah, simbol,

design atau kombinasi yang dimaksudkan untuk memberi

tanda pengenal atas barang dan jasa dari seorang penjual

(29)

commit to user 16

2. Kemasan merupakan wadah atau pembungkus dari suatu

produk yang bertujuan sebagai pelindung isi, memberikan

daya tarik, identitas, maupun cerminan inovasi produk.

3. Label adalah bagian dari sebuah barang yang berupa

keterangan tentang barang tersebut berupa petunjuk

pemakaian, cara penyimpanan, komposisi bahan, kualitas

produk,dan lain-lain.

c. Daur hidup produk (Produk Life Cycle)

Setiap produk akan mempunyai siklus hidup

perputaran kehidupan, seperti halnya manusia yang memiliki

tahap-tahap anak-anak, kemudian tambah menjadi remaja

kemudian menjadi dewasa lalu surut menjadi tua sehingga

akhirnya meninggal.

Adapun tahap-tahap daur hidup suatu produk tersebut

adalah:

1. Tahap perkenalan (Introduction)

Tahap yang paling awal dari masa hidupnya suatu produk

adalah dimulai dari suatu tahap yang disebut sebagai tahap

perkenalan atau introduction. Pada tahap ini produk

tersebut baru diperkenalkan oleh pengusaha kepada

(30)

commit to user 17

2. Tahap Pertumbuhan (Growth)

Pada tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap perkenalan

yang berhasil. Tahap ini ditandai oleh adanya jumlah

penjualan yang meningkat terhadap produk tersebut. Itulah

sebabnya lalu disebut tahap perkembangan atau tahap

pertumbuhan (Growth).

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)

Tahap ini menunjukkan adanya kejenuhan dimana

masyarakat atau konsumen sudah jenuh sehingga akan

menjadi sukar untuk meningkatkan penjualan produk

tersebut.

4. Tahap Penurunan (Decline)

Dalam tahap ini masyarakat atau konsumen sudah tidak lagi

menyenangi produk tersebut sehingga penjualan akan

merosot tajam. Hal ini akan terjadi apabila pengusaha tidak

mampu lagi untuk mempertahankan produknya pada tahap

(31)

commit to user 18

d. Langkah-langkah pokok pengembangan produk baru

Pengembangan produk baru menurut Gitosudarmo

(1994) adalah sebagai berikut:

a. Penciptaan ide atau gagasan.

b. Penyaringan gagasan.

c. Pengujian strategi pemasaran yang sesuai.

d. Analisis bisnis.

e. Pengembangan produk.

f. Pengujian pasar.

(32)

commit to user 19

Kerangka pemikiran

Perusahaan melaksanakan strategi pemasaran dengan

menggunakan strategi bauran produk untuk mencapai tujuan

perusahaan. Dimana variabel tersebut dapat berpengaruh

terhadap kesuksesan perusahaan dalam mencapai volume

penjualan yang ditargetkan.

Berikut peneliti menggambarkan skema konsep penelitian.

Gambar: II.1

Proses bauran produk PT.

KOSOEMA NANDA PUTRA

Permintaan produk

(33)

commit to user 20

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Perusahaan tekstil PT. KOSOEMA NANDA PUTRA

adalah perusahaan tekstil perseorangan yang terletak di

kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Di

daerah ini terdapat perusahaan tekstil, baik perusahaan tekstil

yang menggunakan alat tenun mesin maupun yang menggunakan

alat tenun bukan mesin (ATBM).

Perusahaan tekstil PT.KOSOEMA NANDA PUTRA pada

awalnya bernama perusahaan tekstil KOSOEMATEX dan didirikan

pada tahun 1949 yang berlokasi di dusun Pencil, Kecamatan

Pedan, Kabupaten Klaten oleh Bapak Soemahartono. Penggantian

nama tersebut terjadi pada tahun 1991 yakni pada saat

perusahaan ini membuka cabang di Desa Jatimulyo, Pedan,

Klaten.

Pada awal proses produksinya KOSOEMATEX masih

(34)

commit to user 21

perkembangan teknologi dan permintaan pasar perusahaan

menggunakan alat tenun mesin.

Faktor-faktor yang mendorong Bapak Soemarhartono

mendirikan perusahaan tenun pada waktu itu karena besarnya

permintaan pasar yang belum dapat dipenuhi oleh

perusahaaan-perusahaan yang ada pada saat itu, sekaligus membantu

pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja, karena alat-alat yang

digunakan sebagian besar menggunakan tenaga manusia.

Pada tahun 1960 perusahaan telah mempunyai 300 unit

alat tenun bukan mesin dan mempekerjakan 300 orang karyawan.

Produk yang dihasilkan adalah kain lurik, sarung, stagen, taplak,

serbet, dan kain panjang untuk bahan kebaya.

Pada tahun 1965 dalam proses produksinya perusahaan

mulai menggunakan alat tenun mesin meskipun sebagian alat

tenun bukan mesin. Hal ini berlangsung sampai tahun 1969, pada

saat itu perusahaan sudah memiliki 40 unit alat tenun mesin

sehingga alat tenun bukan mesin tidak digunakan lagi. Produksi

yang dihasilkan pada saat itu adalah sarung, selimut, lurik, dan

blaco. Ketika terjadi pergantian dari alat tenun bukan mesin

menjadi alat tenun mesin karyawan banyak yang diberhentikan

(35)

commit to user 22

Pada tahun 1967 pemerintah Indonesia menjalankan

politik pintu terbuka, hal ini berarti produk-produk luar negeri dapat

masuk ke Indonesia, termasuk produk tekstil. Hal ini tentu saja

mengakibatkan terjadinya persaingan antara produk tekstil dalam

negeri dan produk tekstil luar negeri. Akibatnya permintaan produk

tekstil dalam negeri mengalami penurunan termasuk produk dari

KOESOEMATEX. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,

perusahaan mengambil kebijakan untuk lebih mengkonsentrasikan

produknya pada jenis kain grey, dengan mempertimbangkan

bahwa kain grey dapat diolah kembali menjadi kain jenis lain

(fleksibel).

Pada tahun 1978 Bapak Soemarhartono meninggal dunia

dan usahanya diteruskan oleh salah satu putranya yang bernama

Wahyu Suseno, yang saat itu juga telah aktif mengurusi

perusahaan milik ayahnya. Pelimpahan usaha dari Bapak

Soemarhartono kepada putranya menggunakan surat ijin

pelimpahan usaha No.2345.05.if/sub.teks/79. Pada tahun 1991

status perusahaan ditingkatkan dari bentuk perseorangan menjadi

sebuah badan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas dengan

nama PT. KOSOEMA NANDA PUTRA dengan akte pendirian No.

(36)

commit to user 23

NANDA PUTRA dipimpin oleh Bapak Wahyu Suseno, seorang

pengusaha yang cukup dinamis sehingga perusahaan menjadi

lebih maju dan berkembang. Hal ini dibuktikan dengan

meningkatnya jumlah permintaan pasar dan pelanggan, terutama

di Kota Solo, Semarang, Yogyakarta, Madiun, dan pasar luar

negeri (eksport).

Dengan adanya permintaan dan kondisi masyarakat yang

terus bersaing, maka pada tahun 1991 ini juga perusahaan

memperluas usahanya dengan mendirikan perusahaan di Desa

Jatimulyo, Pedan. Lokasi cabang ini letaknya kurang lebih 1 km

dari perusahaan pusat yang berdekatan ini dimaksudkan untuk

mempermudah penanganan dan pengawasan. Perusahaan tekstil

PT. KOSOEMA NANDA PUTRA dengan bantuan dari Bank

Mandiri saat ini mempunyai mesin tenun sebanyak 604 unit mesin

dengan jumlah karyawan 750 orang.

Setelah adanya perusahaan cabang di Desa Jatimulyo,

maka perusahaan induk (KOESOEMATEX) mengkhususkan diri

(37)

commit to user 24

2. Tujuan Perusahaan

Dalam setiap perencanaan kegiatan produksi yang

dilakukan PT.KOSOEMA NANDA PUTRA selalu berdasarkan pada

falsafah yang berbunyi : “Kepuasan Pelanggan Adalah Kepuasan

Kami”. Artinya perusahaan telah mengutamakan kualitas atau mutu

dalam setiap usaha yang dilakukan. Didasarkan pada falsafah

tersebut maka tujuan yang ingin dicapai oleh PT. KOSOEMA

NANDA PUTRA adalah antara lain:

a. Mengembangkan dan memperluas perusahaan tekstil dari

KOSOEMATEX menjadi PT. KOSOEMA NANDA PUTRA.

b. Memenuhi permintaan pasar tekstil domestik.

c. Membantu pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja.

d. Meningkatkan keterampilan tenaga-tenaga lokal untuk

menangani industri tekstil dengan Perusahaan swasta.

3. Lokasi PT. KOSOEMA NANDA PUTRA

Perusahaan tekstil PT. KOSOEMA NANDA PUTRA terletak di

daerah pinggiran Klaten dimana daerah tersebut padat

penduduknya dan terdapat banyak perusahaan lain dibidang lain,

(38)

commit to user 25

KOSOEMA NANDA PUTRA berlokasi di Jalan Raya Karangdowo

km.3, Kelurahan Jatimulyo. Kecamatan Pedan, kabupaten Sleman,

Provinsi Jawa Tengah dengan luas tanah 20.000 m2. Bangunan

yang dipergunakan untuk produksi berjumlah satu buah yang dibagi

dalam tiga ruangan produksi. Lokasi ini menjadi pilihan PT.

KOSOEMA NANDA PUTRA karena:

a. Tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan.

b. Tidak jauh dari jalan besar sehingga memudahkan dalam

pengangkutan dan distribusi bahan baku maupun produk jadi.

c. Telah terdapat jaringan telepon maupun jaringan listrik.

d. Lokasinya strategis.

e. Tidak jauh dari perusahaan induk (KOESOEMATEX).

4. Struktur Organisasi

Sebagai sebuah perusahaan tekstil menengah keatas, PT.

KOSOEMA NANDA PUTRA tentu saja memiliki struktur organisasi

yang tersusun secara rapi. Dengan adanya struktur organisasi,

maka PT. KOSOEMA NANDA PUTRA dapat melaksanakan setiap

tugas dan wewenang dengan penuh tanggung jawab. Struktur

(39)

commit to user 26

fungsional dengan ciri bawahan mendapat perintah langsung dari

pejabat yang menguasai keahlian tertentu dan bertanggung jawab

sepenuhnya pada ahli bidang masing-masing.

Tujuan menggunakan struktur organisasi yang

menggunakan bentuk fungsional adalah agar setiap karyawan

mengetahui dengan jelas kepada siapa tugas dan tanggung jawab

diberikan. Selain itu, pembagian tugas dan tanggung jawab

kepada masing-masing karyawan jelas sehingga tidak terjadi

kesimpangsiuran . Semua tersusun sesuai struktur/line yang ada.

Kekuasaan tertinggi terletak pada Komisaris. Perusahaan dipimpin

oleh direktur. Direktur membawahi Kepala Divisi, dan Kepala Divisi

membawahi jajaran Kepala Bagian. Adapun Struktur organisasinya

sebagai berikut:

a. Komisaris

Tugas-tugas dari komisaris yaitu mengawasi perkembangan

perusahaan antara lain mengangkat dan memperhatikan

direktur, melaksanakan semua hal yang diamati dalam

keputusan yang telah diambil dalam Rapat Umum

(40)

commit to user 27

b. Direktur

Perusahaan dipimpin oleh Direktur, yang mempunyai tugas

antara lain:

1. Bertanggung jawab atas semua aktivitas yang

berkenaan dengan operasional perusahaan.

2. Bertanggung jawab atas kebijakan yang berhubungan

dengan pembuatan, perencanaan perusahaan, dan

pelaksanaannya.

3. Bertanggung jawab selalu menjaga dan

mempertahankan aktivitas efisiensi struktur

organisasi.

4. Bertanggung jawab melaporkan semua rencana atau

program kerja dan hasil dari pelaksanaanya di bidang

operasional kepada komisaris.

c. Kepala Divisi

Tugas-tugas kepala divisi antara lain:

1. Bertanggung jawab kepada Direktur atas

(41)

commit to user 28

2. Membantu Direktur dalam mengelola dan

mengkoordinasikan manajemen perusahaan

khususnya sumber daya manusia.

3. Melakukan koordinasi kerja dengan Kepala Bagian

dalam pembinaan manajemen perusahaan

khususnya pengembangan sumber daya manusia.

d. Bagian Personalia

Dipimpin oleh Kepala Bagian Personalia dan Umum yang

mempunyai empat seksi, yaitu :

1) Seksi Umum

Bagian ini mempunyai tugas-tugas yaitu bertanggung

jawab atas semua kegiatan dan administrasi

perusahaan. Bagian ini bertanggung jawab terhadap

administrasi keuangan meliputi sirkulasi uang dalam

setiap bagian, analisis pajak penghasilan perusahaan

dan karyawan serta penentuan harga produk. Tugas

(42)

commit to user 29

1. Memperkirakan jumlah karyawan yang

diperlukan oleh perusahaan, menyeleksi, dan

mengatur penempatannya.

2. Memelihara kesehatan karyawan dengan

mengawasi poliklinik yang telah tersedia.

2) Seksi Penggajian

Bagian ini mempunyai tugas yaitu melakukan

koordinasi dan pendataan terhadap karyawan, yang

meliputi:

1. Mengecek absensi.

2. Membuat data-data penggajian serta

pelaksanaan pemberian gaji karyawan.

3) Seksi kendaraan

Bagian ini mempunyai tugas-tugas yaitu bertanggung

jawab atas semua kegiatan dan kelancaran

lingkungan perusahaan. Seksi Kendaraan

(43)

commit to user 30

1. Mengatur pemakaian kendaraan serta

pemeliharaannya.

2. Mengawasi keluar masuk kendaraan.

3. Mencatat dan mengawasi pemakaian bahan

bakar dan minyak pelumas kendaraan.

4. Mengurus kelengkapan surat-surat kendaraan.

5. Mengatur tugas-tugas pengemudi.

6. Pengaturan antar jemput karyawan.

4) Seksi Keamanan

Bagian ini mempunyai tugas antara lain:

1. Mengatur tugas dan bertanggung jawab

keamanan pabrik maupun lingkungan.

2. Mengurus kelancaran transportasi di

lingkungan perusahaan.

5) Manajer Produksi

Manajer Produksi mempunyai tanggung jawab

(44)

commit to user 31

produksi, dari pengolahan bahan baku hingga

menjadi barang yang siap dikirimkan. Bagian ini

dipimpin oleh Manajer Produksi yang bertindak

sebagai perencana dan pelaksana yang berhubungan

dengan proses produksi meliputi jumlah yang

dihasilkan, jenis yang dihasilkan dan kualitas dari

hasil produksi. Tugas Manajer Produksi antar lain:

1. Mengkoordinasi semua kegiatan tenaga kerja

yang ada pada bagian produksi.

2. Membuat perintah produksi untuk setiap

bagian proses produksi.

3. Mencatat kebutuhan bahan baku dan bahan

penolong, jumlah tenaga kerja dan

sebagainya.

4. Mengawasi pembuatan barang serta menerima

laporan dari setiap pelaksana produksi.

6) Kepala Seksi Akuntansi dan Keuangan

Kepala bagian ini bertanggung jawab terhadap

(45)

commit to user 32

dalam setiap bagian. Atas pengendalian dan

pembukuan keluar masuk keuangan perusahaan

menjadi tanggung jawab dari bagian ini. Kepala Seksi

Akuntansi dan Keuangan membawahi 4 bagian,

antara lain:

a. Urusan Akuntansi dan Keuangan

Kepala urusan akuntansi dan keuangan

mempunyai tugas antara lain:

1. Analisa internal kontrol organisasi.

2. Mencatat semua masalah keuangan

perusahaan dalam menjalankan

operasinya.

3. Pengawasan biaya produksi.

4. Perencanaan anggaran belanja

perusahaan.

5. Membuat laporan neraca, laba rugi dan

perpajakan.

(46)

commit to user 33

b. Urusan Marketing

Kepala urusan marketing mempunyai tugas yaitu

marketing /pemasaran menawarkan order dengan

ketentuan-ketentuan kualitas dan kuantitas

tertentu serta waktu penyelesaiannya. Dan bagian

pemasaran mempunyai tugas berkoordinasi

dengan bagian produksi dalam hal Seksi Gudang

untuk mengetahui stok bahan baku yang tersedia

sehingga dapat dibuat perencanaan produksi yang

sesuai dengan stok bahan baku.

c. Urusan Piutang dagang

Kepala Urusan Piutang Dagang mempunyai tugas

yaitu:

1. Membuat laporan, mencatat

pengeluaran/pemasukan kas yang bersifat

piutang perusahaan berdasarkan bukti

(47)

commit to user 34

2. Membuat laporan, mencatat

pengeluaran/pemasukan kas bank

perusahaan yang bersifat piutang

perusahaan berdasarkan bukti yang sesuai.

3. Membuat buku besar piutang perusahaan.

d. Urusan Hutang Dagang

Kepala Urusan Hutang Dagang mempunyai tugas

yaitu:

1. Membuat laporan, mencatat

pengeluaran/pemasukan kas yang bersifat

hutang perusahaan berdasarkan bukti yang

sesuai.

2. Membuat laporan, mencatat

pengeluaran/pemasukan kas bank

perusahaan yang bersifat hutang

perusahaan berdasarkan bukti yang sesuai.

3. Membuat buku besar hutang perusahaan.

Berikut adalah gambar struktur organisasi dari

(48)

commit to user 35

Gambar III.1 : Struktur Organisasi

PT. KOSOEMA NANDA PUTRA Pedan

Komisaris

(49)

commit to user 36

5. Sistem Personalia

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan tekstil merupakan perusahaan yang

proses produksinya membutuhkan banyak mesin tekstil.

Apalagi proses produksi dari perusahaan tekstil pada

umumnya menggunakan mesin yang diskontinyu yang

artinya bahwa mesin yang satu dengan mesin yang

lainnya tidak saling berhubungan. Jadi setiap produk

yang dihasilkan dari satu mesin harus dilakukan secara

manual oleh operator untuk diproses ke dalam mesin

berikutnya. Selain itu juga tergolong dalam jumlah yang

sangat banyak. Hal ini membuat perusahaan tekstil

seperti PT. KOSOEMA NANDA PUTRA membutuhkan

tenaga kerja yang banyak. PT. KOSOEMA NANDA

PUTRA mempunyai kebijakan mengenai tenaga kerja

yang mereka butuhkan yaitu tenaga kerja yang akan

masuk diutamakan berasal dari lingkungan sekitar pabrik

itu sendiri. Hal ini merupakan usaha PT. KOSOEMA

NANDA PUTRA dalam mengurangi jumlah

pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan bagi

(50)

commit to user 37

KOSOEMA NANDA PUTRA telah menjadi sumber mata

pencaharian yang memberikan penghasilan rata-rata.

Adapun jumlah karyawan tetap secara keseluruhan PT.

KOSOEMA NANDA PUTRA adalah 710 orang.

Agar proses produksi dapat terlaksana dengan

baik maka perlu diadakan suatu penerimaan tenaga kerja

yang selektif, menggunakan tolak ukur faktor efisiensi

kerja. Hal ini dimaksudkan untuk mencari tenaga kerja

yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Hingga saat ini untuk meningkatkan produktivitas

kerja, perusahaan PT. KOSOEMA NANDA PUTRA dari

manajemennya memksimalkan 4M + 1L, yaitu:

1. Manusia

Untuk meningkatkan produktifitas pada manusia

dengan menggunakan training, re training untuk

menambah skill dan pengetahuan tenaga kerja. Dan

juga perlu adanya aspek pembinaan yang diterapkan

agar munculnya peningkatan kedisiplinan pada

(51)

commit to user 38

pelanggaran agar tidak terulang pelanggaran yang

kedua.

2. Material

Perlu adanya pemilihan dan penanganan material

yang sesuai agar menghasilkan produk yang

berkualitas pula, sehingga tetap mempertahankan

mutu yang ada.

3. Mesin

Adanya perawatan terhadap mesin, perlunya

kehatia-hatian terhadap mesin agar mesin dapat bekerja

sebagaimana mestinya.

4. Metode kerja

Metode kerja meliputi kecerdasan dalam berpikir,

bertindak, bertutur kata pada manusia baik berasal

dari training maupun pembinaan sehingga tercipta

suasana yang kondusif sehingga terciptanya

(52)

commit to user 39

5. Lingkungan

Pembinaan lingkungan yang kondusif sehingga

terciptanya produktivitas kerja yang optimal.

2. Sistem Pengupahan Tenaga Kerja

Sistem pengupahan yang dilaksanakan PT.

KOSOEMA NANDA PUTRA dapat dibedakan menjadi:

1. Sistem pengupahan harian, upah, diperhitungkan

secara harian dan diberikan setiap sabtu kepada

karyawan harian.

2. Sistem pengupahan bulanan, upah diberikan

sebulan sekali kepada pimpinan perusahaan,

bagian produksi, bagian administrasi, keuangan,

teknisi, dan mandor.

3. Sistem pengupahan borongan, upah ini diberikan

kepada karyawan operator seperti bagian kelos,

(53)

commit to user 40

3. Jam Kerja Karyawan

Dalam satu minggu karyawan bekerja selama 6

hari, dari setiap harinya karyawan bekerja selama

delapan jam, dengan waktu istirahat 1 jam. Tiap harinya

jam kerja karyawan diatur dalam 3 shift, sebagai berikut:

a. Shift pertama antara Pukul 07.00 – 15.00 WIB

b. Shift kedua antara Pukul 15.00 – 23.00 WIB

c. Shift ketiga antara Pukul 23.00 – 07.00 WIB

4. Jaminan Sosial

Setiap perusahaan menghendaki para

karyawannya dapat bekerja dengan baik dan merasa

aman di dalam perusahaan sehingga efisiensi kerja

benar-benar dapat terlaksana. Perusahaan perlu untuk

memberikan jaminan sosial ini juga merupakan suatu

motivasi bagi karyawan dalam melaksanakan

(54)

commit to user 41

Jaminan sosial yang diberikan PT. KOSOEMA

NANDA PUTRA berupa antara lain:

a. Bantuan pengobatan apabila terjadi kecelakaan

kerja.

b. Pakaian kerja.

c. Tunjangan Hari Raya.

d. Asuransi Tenaga Kerja.

e. Dharmawisata.

f. Premi (tambahan upah) bagi karyawan yang

bekerja seminggu penuh.

Dengan adanya fasilitas jaminan sosial tersebut

tentunya perusahaan menghendaki para karyawan

dapat bekerja dengan baik dan merasa aman di dalam

perusahaan sehingga efisiensi kerja benar-benar dapat

(55)

commit to user 42

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian magang kerja

Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan

yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara

langsung ke dunia kerja dengan tujuan agar mahasiswa dapat

melihat secara langsung penerapan dari berbagai teori yang telah

dipelajari dalam perkuliahan. Sasaran magang kerja adalah

perusahaan manufaktur, jasa, usaha kecil dan menengah, koperasi,

instansi pemerintah/swasta dan kelompok masyarakat.

2. Tujuan magang kerja

a. Memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan secara

langsung tentang berbagai aktivitas dalam dunia kerja.

b. Untuk menyelaraskan antara penerapan pembelajaran

dikampus dengan dinamika pekerjaan dimasyarakat.

c. Meningkatkan wawasan pekerjaan melalui pengalaman kerja.

d. Melatih mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan

(56)

commit to user 43

3. Lokasi magang kerja

Penelitian ini bertempat di PT. KOSOEMA NANDA PUTRA

yang beralamat di kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Provinsi

Jawa Tengah.

4. Jangka waktu magang kerja

Magang kerja dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu mulai

bulan februari sampai dengan maret 2011.

5. Kegiatan magang kerja

Dalam kegiatan magang kerja penulis didampingi staf

perusahaan untuk membantu kegiatan kerja yang dilakukan penulis.

Jadwal kegiatannya tidak terstruktur, jadi apabila ada waktu luang

penulis diberikan kebebasan untuk melihat sendiri jalannya proses

produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan yang dilakukan

penulis selama magang kerja yaitu:

a. Membantu karyawan pabrik dalam proses inspecting.

b. Membantu karyawan pabrik dalam proses mending.

(57)

commit to user 44

d. Membantu menghitung jumlah kerusakan pada mesin

weaving.

Demikianlah laporan magang kerja yang telah dilakukan oleh

penulis. Melalui magang kerja ini diharapkan penulis dapat

mengetahui penerapan teori-teori yang didapat selama masa

perkuliahan dan menambah pengalaman dalam dunia kerja

sesungguhnya.

C. Analisis dan Pembahasan

Setelah melakukan praktek kerja lapangan di PT. KOSOEMA

NANDA PUTRA, penulis memperoleh pengetahuan dan pengalaman

yang cukup bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi

penulis pada khususnya. Untuk itu penulis melaporkan dan

mengemukakan hasil kegiatan yang didapat penulis dari pelaksanaan

praktek kerja lapangan

PT. KOSOEMA NANDA PUTRA merupakan salah satu

perusahaan yang begerak di bidang industri tekstil khususnya kain

jenis katun, rayon, lurik dan selimut yang terletak di daerah Pedan,

(58)

commit to user 45

Dalam rangka untuk mencapai tujuan dari perusahaan yaitu

memperoleh keuntungan dari setiap kegiatan operasionalnya,

perusahaan PT. KOSOEMA NANDA PUTRA telah menghasilkan

produk kain untuk memenuhi keinginan konsumen.

Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar

digunakan atau dikomsumsi guna memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsumen. Hasil produk dari perusahaan tekstil

PT.KOSOEMA NANDA PUTRA adalah kain grey yang merupakan

bahan dasar dari sandang atau pakaian. Perusahaan

mengkonsentrasikan produknya pada kain grey dengan pertimbangan

bahwa kain grey mengalami permintaan yang cukup besar dan juga

kain jenis ini fleksibel karena merupakan jenis kain yang dapat diolah

kembali menjadi kain jenis lain.

Daerah pemasaran produksi perusahaan tekstil PT. KOSOEMA

NANDA PUTRA yaitu untuk kebutuhan lokal terutama di Pulau Jawa.

Penjualan kain biasa dilayani dengan cara datang langsung ke kantor

pemasaran PT. KOSOEMA NANDA PUTRA. Untuk penjualan yang

ditujukan kepada pasar lokal wilayah Pulau Jawa biasanya juga

melalui hubungan jarak jauh dengan telekomunikasi telephone atau

internet. Pembelian menggunakan satuan meter sesuai dengan

(59)

commit to user 46

pemasaran dari PT. KOSOEMA NANDA PUTRA antara lain sebagai

berikut:

1. Jawa Tengah : Solo, Semarang, Pekalongan, Magelang.

2. DIY : Sleman, Bantul, yogyakarta

3. Jawa Timur : Madiun, Surabaya, Mojokerto

4. Jawa Barat : Bandung

5. Jakarta

6. Bali

Dalam memasarkan produknya, PT. KOSOEMA NANDA

PUTRA sangat memperhatikan macam produknya

a. Tujuan penentuan produk

Sebagai perusahaan yang salah satu tujuannya

berorientasi pada laba, maka tujuan penentuan produk juga untuk

menambah pendapatan perusahaan dalam rangka

(60)

commit to user 47

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan produk

Penentuan produk yang berupa kain katun dan rayon

yang dipengaruhi oleh kemudahan dalam pencarian bahan baku

yang berupa benang yang terbuat dari kapas yang didapat dari

para pemasok.

Adapun benang-benang yang disuplai ke PT. KOSOEMA

NANDA PUTRA adalah sebagai berikut

1) Suplier : Agung tex

Jenis dan ukuran benang:Rayon dan katun, 30/s

2) Suplier : Duta Marlin

Jenis dan ukuran benang :Rayon dan katun, 30/s

3) Suplier : Pancabintang

Jenis dan ukuran benang :Rayon dan katun, 30/s

4) Suplier : S 3

(61)

commit to user 48

Selain jenis dan merk benang diatas, masih banyak jenis

benang yang lainnya. Benang-benang tersebut pada umumnya

sama merk dan jenisnya. Yang membuat pertimbangan banyak

suplier adalah untuk mengantisipasi jumlah permintaan kain grey

yang tinggi, sedangkan pemasok bahan baku kurang, sehingga

PT. KOSOEMA NANDA PUTRA bekerja sama dengan banyak

suplier di Pulau Jawa pada khususnya untuk memenuhi stok

bahan baku di pabrik.

c. Siklus Kehidupan Produk

Dalam produk life cycle ini, produk grey pada tahap

kedewasaan yang mengalami persaingan yang sangat ketat

dengan produk pesaing.

PT. KOSOEMA NANDA PUTRA berusaha terus

melakukan inovasi terhadap produknya dengan meningkatkan

macam jenis konstruksi dari kain grey.

PT. KOSOEMA NANDA PUTRA menawarkan berbagai

macam pilihan konstruksi kain yang diinginkan konsumen. Berikut

adalah konstruksi kain grey yang diproduksi oleh PT. KOSOEMA

(62)

commit to user 49

JENIS KAIN GREY PT. KOSOEMA NANDA PUTRA TABEL.III.1

Tahun 2007

No.  Urut 

Konstruksi Kain  Grey 

KET  LUSI  PAKAN 

1  RS 3 (84/60 ‐ 127)  30 RY  30 RY  2  RS 44 (84/54 ‐ 127)  30 RY  30 RY  3  RS 87 (68/38 ‐ 125)  30 RY  30 RY  4  RS 136 (74/46 ‐ 125) 30 RY  30 RY  5  RS 133 (84/52 ‐ 126) 30 RY  30 RY  6  RS 141 (84/54 ‐ 155) 30 RY  30 RY  7  RS 89 (68/38 ‐ 155)  30 RY  30 RY  8  RS 142 (84/60 ‐ 155) 30 RY  30 RY  9  RS 153 (84/56 ‐ 125) 40 CT  40 CT  10  KS 36 (74/56 ‐ 126)  40 CT  40 CT  11  KS 42 (94/70 ‐ 125)  30 RY  30 RY  12  RKD2 (90/60 ‐ 125)  30 RY  30 RY  13  RS 154 (72/42 ‐ 126) 30 RY  30 RY  14  RS 155 (72/46 ‐ 126) 30 RY  30 RY 

Sumber: PT. KOSOEMA NANDA PUTRA

Pada tahun 2007, produk yang dipasarkan oleh PT. KOSOEMA

NANDA PUTRA hanya terdiri dari 14 jenis konstruksi saja yaitu: RS 3, RS 44,

RS 87, RS 136, RS 133, RS 141, RS 89, RS 142, RS 153, KS 36, KS 42,

(63)

commit to user 50

JENIS KAIN GREY PT. KOSOEMA NANDA PUTRA TABEL.III.2

(64)

commit to user 51

Setelah berjalan beberapa tahun akhirnya pada tahun 2008 PT.

KOSOEMA NANDA PUTRA dapat meningkatkan jenis produk kain grey

mereka yang awalnya hanya 14 jenis konstruksi menjadi 30 jenis kain

konstruksi yang terdiri dari RS 3, RS 44, RS 87, RS 136, RS 133, RS 141, RS

89, RS 142, RS 153, KS 36, KS 42, RKD2, RS 154, RS 155, RS 118, RS

168, RS 149, RS 146, RS 145, KS 48, RS 163, KS 50, KS 49, KS 51, KS 47,

(65)

commit to user 52 Tabel III.3

Data Permintaan/meter Kain Grey

Bulan Permintaan Bulan Permintaan Februari 2007 80.413 Februari 2008 120.214

Maret 80.754 Maret 122.671 April 81.343 April 122.736

Mei 80.474 Mei 128.881 Juni 83.487 Juni 130.946 Juli 84.980 Juli 134.103 Agustus 86.870 Agustus 131.937 September 88.114 September 149.009

Oktober 89.134 Oktober 145.372 November 91.583 November 147.098 Desember 93.840 Desember 150.643 Januari 2008 96.730 Januari 2009 155.811

JUMLAH 1.037.722  JUMLAH 1.639.421 

Bulan Permintaan Bulan Permintaan Februari 2009 155.474 Februari 2010 171.517

Maret 156.738 Maret 173.764 April 157.051 April 173.881

Mei 157.033 Mei 178.081 Juni 159.698 Juni 179.907 Juli 163.962 Juli 183.766 Agustus 164.204 Agustus 187.739 September 167.932 September 191.965

Oktober 168.953 Oktober 192.769 November 169.919 November 194.317 Desember 171.381 Desember 197.269 Januari 2010 171.491 Januari 2011 211.517

(66)

commit to user 53

Tabel III.4

Tabel persentase permintaan kain grey 2007-2008

bulan  jenis konstruksi kain grey 

permintaan/meter kain 

grey  perubahan  2007  2008  2007  2008  meter  persentase

Jan  RS 3, RS 44  RS 3, RS 44  ‐  96.730 0  0 

Feb  RS 87, RS 142 RS 87, RS 142 80.413 120.214 39.801  49% 

164 88.114 149.009 60.895  69% 

Okt  RKD2

RS 145, KS 48, RS

163 89.134 145.372 56.238  63% 

Nov  RS 154 KS 50, KS 49, KS 51 91.583 147.098 55.515  61% 

Des  RS 155

KS 47, RS 167, RS

159 93.840 150.643 56.803  61% 

jumlah        1.037.722  1.639.421       

Dari tabel diatas terlihat bahwa dengan penambahan jenis kain

yang diproduksi PT. KOSOEMA NANDA PUTRA dapat meningkatkan

permintaan konsumen terhadap kain grey secara signifikan. Secara

keseluruhan dari tahun 2007-2008 mengalami peningkatan permintaan

sebesar 601.699 meter atau jika dirata-rata meningkat sebesar 53%. Adapun

pelonjakan permintaan paling besar terjadi pada bulan September. Dan

(67)

commit to user 54

Tabel III.5

Tabel persentase permintaan kain grey 2008-2009

bulan  jenis konstruksi kain grey 

permintaan/meter kain 

grey  perubahan  2008  2009  2008  2009  meter  persentase 

Jan  RS 3, RS 44  RS 3, RS 44  96.730 155.811 59.081 61% 

Feb  RS 87, RS 142 RS 87, RS 142 120.214 155.474 35.260 29% 

164 149.009 167.932 18.923 13% 

Okt  RS 145, KS 48, RS 163 RS 145, KS 48, RS 163 145.372 168.953 23.581 16% 

Nov  KS 50, KS 49, KS 51 KS 50, KS 49, KS 51 147.098 169.919 22.821 16% 

Des  KS 47, RS 167, RS 159 KS 47, RS 167, RS 159 150.643 171.381 20.738 13% 

jumlah        1.639.421  1.963.836       

Dari tabel diatas terlihat bahwa dengan penambahan jenis kain

yang diproduksi PT. KOSOEMA NANDA PUTRA dapat meningkatkan

permintaan konsumen terhadap kain grey walaupun tidak sesignifikan pada

tahun sebelumnya. Secara keseluruhan dari tahun 2008-2009 mengalami

peningkatan permintaan sebesar 324.415 meter atau jika dirata-rata

meningkat sebesar 24%. Adapun pelonjakan permintaan paling besar terjadi

pada bulan januari. Dan permintaan paling sedikit terjadi pada bulan

(68)

commit to user 55

Tabel III.6

Tabel persentase permintaan kain grey 2009-2010

bulan  jenis konstruksi kain grey 

permintaan/meter kain 

grey  perubahan  2009  2010  2009  2010  meter  persentase 

Jan  RS 3, RS 44  RS 3, RS 44  155.811 171.491 15.680 10% 

Feb  RS 87, RS 142 RS 87, RS 142 155.474 171.517 15.779 10% 

164 167.932 191.965 24.033 14% 

Okt  RS 145, KS 48, RS 163 RS 145, KS 48, RS 163 168.953 192.769 23.816 14% 

Nov  KS 50, KS 49, KS 51 KS 50, KS 49, KS 51 169.919 194.317 24.398 14% 

Des  KS 47, RS 167, RS 159 KS 47, RS 167, RS 159 171.381 197.269 25.888 15% 

jumlah        1.963.836  2.236.492       

Dari tabel diatas terlihat bahwa dengan penambahan jenis kain

yang diproduksi PT. KOSOEMA NANDA PUTRA dapat meningkatkan

permintaan konsumen terhadap kain grey walaupun tidak sesignifikan pada

2007-2008. Secara keseluruhan dari tahun 2009-2010 mengalami

peningkatan permintaan sebesar 272.656 meter atau jika dirata-rata

meningkat sebesar 12%. Adapun pelonjakan permintaan paling besar terjadi

pada bulan Desember. Dan permintaan paling sedikit terjadi pada bulan

(69)

commit to user 56

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab III, dapat diambil

kesimpulan bahwa:

1. PT. KOSOEMA NANDA PUTRA dalam melakukan penerapan

strategi bauran produk sudah mendapatkan hasil. Hal ini terbukti pada

tahun 2007 produk yang dihasilkan oleh perusahaan hanya 14 jenis

konstruksi kain kemudian pada tahun 2008 meningkat menjadi 30 jenis

konstruksi kain yaitu: RS 3, RS 44, RS 87, RS 136, RS 133, RS 141,

RS 89, RS 142, RS 153, KS 36, KS 42, RKD2, RS 154, RS 155, RS

118, RS 168, RS 149, RS 146, RS 145, KS 48, RS 163, KS 50, KS 49,

KS 51, KS 47, RS 167, RS 159, RS 164, RS 1, RS 31.

2. Dengan bertambahnya variasi bauran produk kain grey pada PT.

KOSOEMA NANDA PUTRA terbukti dapat meningkatkan volume

permintaan konsumen pada produk kain grey. Sejauh ini PT.

KOSOEMA NANDA PUTRA telah melakukan strategi bauran produk

dengan baik, hal ini terbukti dengan banyaknya jenis konstruksi kain

grey yang ditawarkan oleh PT. KOSOEMA NANDA PUTRA dan

(70)

commit to user 57

adanya penambahan jenis konstruksi kain pada PT. KOSOEMA

NANDA PUTRA terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada tahun

2008. Bahkan persentase permintaan mencapai lebih dari 50%

daripada permintaan pada tahun 2007.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lapangan penulis

mencoba memberi saran untuk dijadikan masukan dan pertimbangan

dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan bauran

produk pada PT. KOSOEMA NANDA PUTRA:

1. Sebaiknya PT. KOSOEMA NANDA PUTRA lebih meningkatkan jenis

konstruksi produk yang sudah ada dengan cara memproduksi kain

grey dengan variasi terbaru agar tidak mengalami penurunan

penjualan.

2. Untuk kedepannya PT. KOSOEMA NANDA PUTRA harus berani

mengambil resiko mengembangkan lagi jenis kain grey yang sudah

(71)

commit to user 58

DAFTAR PUSTAKA

Gitosudarmo, Indriyo. 1999. “Manajemen Pemasaran”. BPFE. Yogyakarta

Lamb, Hair dan Daniel.2001. “Pemasaran”(Terjemahan Davi Doctarevia) . Buku 1. Jakarta. Salemba Empat.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. “Manajemen Pemasaran”(Terjemahan Bob Sobran) . Buku 1. Jakarta. Erlangga.

Swastha, Basu. 2000. “Manajemen Pemasaran”.BPFE-UGM. Yogyakarta.

Gambar

Tabel III.1. Jenis Kain Grey PT. KOSOEMA NANDA PUTRA 2007….....
Gambar II.1   Struktur Organisasi PT. KOSOEMA NANDA PUTRA…...
Gambar: II.1
Gambar III.1 : Struktur Organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dan wawancara penulis dengan beberapa orang hakim Pengadilan Tata Usaha Negara diperoleh suatu sistem yang dapat diterapkan dalam mengisi kekosongan

Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, refika aditama , Bandung. Peradilan Anak di

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa. Program Studi Teknik

swasta merupakan salah satu organisasi yang harus memperhatikan kualitas. dalam pelayanannya, karena memiliki tanggung jawab yang besar

Di tempat tersebut terdapat lima macam jenis usaha yang dijalankan yaitu fotokopi, rumah makan, warung klontong, permainan elektronik, dan penyewaan/kontrakan kamar. Untuk

Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.. Kewenangan Peradilan Agama. Tuntutan reformasi hukum telah mulai mendapatkan respon dari Pemerintah. Berkaitan

[r]

Uzorci zavarivanja preklopnog spoja 2i i 2j, kontinuiranim i impulsnim strujama pod zaštitnom atmosferom mješavine argona i 5% vodika.. Kod navedenih uzoraka primjetno je i