Modifikasi Pati Garut (Maranta arundinaceae L.) dengan Hidrolisis Asam, Siklus Autoclaving-Cooling, dan Heat Moisture Treatment (HMT) untuk Menghasilkan Pati Resisten Tipe III (RS3)
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh proses dua siklus autoclaving-cooling terhadap kadar pati resisten tepung dan bihun beras yang
Secara umum hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa varietas ubi kayu dan proses modifikasi pati memberikan pengaruh terhadap kadar pati resisten, total
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan pati kentang hitam dengan kandungan pati resisten tipe IV yang tinggi dan daya cerna rendah sehingga dapat diaplikasikan
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar pati resisten terbaik pati bonggol pisang kepok modifikasi HMT, dan untuk mengetahui mutu (fisik dan kimia) terhadap
angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukan nilai yang tidak berbeda nyata (P>0.05) (Lampiran 12). Kadar amilosa pati garut native, pati terhidrolisis
Penurunan amilosa juga terjadi pada HMT pati yam (Adebowale et al 2009) dan pati sagu (Herawati 2009).Analisis statistik (Lampiran 4) menunjukkan bahwa suhu dan
Penurunan total mikroba pada subtitusi tepung garut 5% disebabkan karena kadar protein tepung garut lebih rendah dan kadar pati lebih tinggi dibandingkan dengan tepung
Kadar Pati, Kadar Pati Resisten, Dan Daya Cerna Pati In-Vitro Pada Biskuit Kacang Merah Dan Mocaf Iluni Prista Nadia1, Diana Nur Afifah2, Rachma Purwanti2, Hartanti Sandi Wijayanti2