PERTANYAAN UNTUK WAWANCARA
Kepala Desa
1. Bagaimana pemahaman bapak tentang PNPM Mandiri ? 2. Tahun berapa PNPM Mandiri di desa ini mulai dilaksanakan ? 3. Apa saja jenis PNPM Mandiri di desa ini ?
4. Kenapa PNPM Mandiri perkotan yang berjalan di desa ini ?
5. Sebagai kepala desa, apakah tugas bapak pada PNPM Mandiri di desa ini ? 6. Siapa saja pelaku- pelaku PNPM Mandiri di desa ini ?
7. Apakah dalam proses perencanaan masyarakat dilibatkan secara aktif ? 8. Bagaimana Partisipasi Masyarakat dalam PNPM Mandiri di desa ini ? (
Bentuk dan siapa yang berpartisipasi )
9. Jika partisipasi masyarakat tinggi, factor apa yang menyebabkan sehingga masyarakat banyak yang ikut berpartisipasi ?
10.Bagaimana tanggapan bapak mengenai PNPM Mandiri di bidang pembangunan fisik yang telah berjalan ?
11.Menurut Bapak, apa yang menjadi kendala/ masalah yang timbul dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?
12.Apa saja upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ?
13.Bagaimana harapan Bapak terhadap PNPM Mandiri di desa ini ?
Tim/ Panitia PNPM Mandiri Desa Suka Makmur
1. Bagaimana pemahaman Bapak tentang PNPM Mandiri ? 2. Apa saja jenis PNPM Mandiri yang dilaksanakan di desa ini ? 3. Bagaimana PNPM Mandiri memberdayakan masyarakat ? 4. Siapa saja pelaku- pelaku dalam PNPM Mandiri di desa ini ?
6. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini
7. Menurut Bapak, Faktor apa saja yang mempengaruhi Partisipas masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?
8. Langkah apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan dalam menggerakkan partisipasi?
9. Bagaimana proses penentuan pembangunan yang akan dilakukan ?
10.Apakah ada kerja sama dengan lembaga lain dalam pelaksanaan PNPM mandiri di desa ini ?
11.Masalah- masalah apa saja yang timbul dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?
12.Apa harapan bapak selaku Ketua BKM terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini?
Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan ( PJOK)
1. Bagaimana pendapat bapak mengenai PNPM Mandirir Pedesaan? 2. Apa yang menjadi tujuan dari PNPM Mandiri Pedesaan?
3. Apa yang menjadi tugas bapak selaku Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan ( PJOK) dalam PNPM Mandiri ?
4. Apa saja jenis kegiatan PNPM Mandiri yang dilakukan di desa ini ? 5. Siapa saja pelaku- pelaku dalam PNPM Mandiri di desa ini ?
6. Menurut bapak, bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?
7. Upaya apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat ?
8. Apakah hambatan/ masalah yang timbul dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?
Masyarakat Desa
1. Bagaimana pemahaman Bapak/ Ibu mengenai PNPM Mandiri di desa ini ? 2. Apakah bapak/ibu mengetahui apa saja jenis PNPM Mandiri pedesaan
yang dilaksanakan di desa ini?
3. Darimana sumber dana pelaksanaan PNPM Mandiri ini diperoleh ?
4. Menurut Bapak/Ibu apakah dana yang tersedia sudah mencukupi untuk melaksanakan program ini secara maksimal?
5. Menurut bapak/ibu, apa manfaat dari pembangunan fisik desa ?
6. Apakah dalam mentapkan kegiatan atau membuat keputusan dari PNPM Mandiri, Bapak/Ibu turut dilibatkan?
7. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan ini?
8. Bagaimana proses pembentukan pelaku-pelaku PNPM Mandiri di desa/kelurahan?
9. Bagaimana bentuk partisipasi Bapak/ Ibu dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?
10.Dalam kegiatan apa saja Bapak/Ibu dilibatkan dalam pelaksanaan program ini ?
11.Apakah Bapak/ Ibu menerima upah/ imbalan dalam pelaksanaan PNPM Mandiri perdesaaan ini ?
12.Faktor apa yang membuat Bapak/ Ibu ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini ?
13.Menurut Anda, apakah sumber daya yang ada baik SDM maupun SDA cukup mendukung terlaksananya program PNPM-MP di kelurahan ini? 14.Apakah fasilitas yang ada pada pelaku-pelaku PNPM-MP di
desa/kelurahan cukup memadai untuk menjalankan progam tersebut? 15.Apakah Bapak/Ibu ikut serta dalam pelatihan-pelatihan yang ada di PNPM
Mandiri di desa ini?
18.Bagaimana sosialisasi
19.Pernahkah pihak pemerintah desa/ kecamatan terjun langusung untuk melihat perkembangan pembangunan fisik PNPM Mandiri di desa ini ? 20.Apakah pemerintah pernah menggerakkan anda untuk berpartisipasi dalam
program PNPM Mandiri di desa ini ?
21.Bagaimana sosialisasi yang dilakukan pemerintah mengenai pelaksanaan PNPM Mandiri ini ?
22.Menurut Bapak/ Ibu, apa saja kendala atau hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan ini dan bagaimana cara mengatasi kendala-kendala tersebut?
23.Apakah menurut Bapak/Ibu kegiatan ini sudah memberi perubahan yang positif bagi masyarakat atau mungkin sebaliknya?
SKRIP WAWANCARA
A. Pemahaman Informan Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan
Untuk mengetahui bagaimana pemahaman masayrakat Desa Suka Makmur terhadap PNPM Mandiri Perkotaan, maka penulis melakukan wawancara dengan informan kunci yang terdiri dari Kepala Desa, Ketua BKM Makmur Mandiri, Sekretaris BKM Makmur Mandiri, Penanggung Jawab Oprasioanl Kegiatan, dan Fasilitator Kelurahan. Penulis melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan mengenai pemahaman informan terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan. Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan informan yang telah ditetapkan sebelumnya mengenai PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang :
“… PNPM Mandiri merupakan program dari pemerintah pusat yang programnya meliputi program dibidang sosial, ekonomi, dan lingkungan
yang dapat mengatasi masalah kemiskinan” ( Wawancara dengan Bapak Ketua BKM , Bapak Syawaluddin S.pd, 23 Desember 2013 )
Hal yang sama juga dikatakan oleh Bapak Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan , beliau mengatakan bahwa :
“… PNPM Mandiri adalah kepanjangan dari Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri yang memiliki tujuan dan sasaran
pengentasan kemiskinan. Dimana PNPM Perkotaan yang berjalan di desa
ini yaitu “Tri daya” meliputi PNPM Mandiri Fisik, ekonomi dan sosial ” ( Wawancara dengan Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan (PJOK), Bapak Syahril S.sos, 24 Desember 2013)
Berikutnya penulis melakukan wawancara dengan Bapak Kepala Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua. Beliau mengatakan bahwa:
“… PNPM Mandiri itu memberdayakan masyarakat desa untuk
membangun desa tersebut melalui bantuan dari pemerintah. PNPM
sosial, ada ekonomi, ada lansia, ada pendidikan, kemudian beasiswa
ditahap tidak berlanjut. Yang lanjut sekarang itu infrastruktur dan
ekonomi.” ( Wawancara dengan Kepala Desa, Darwin Effendi Siregar, BA pada tanggal 2 Januari 2014)
Dengan mengajukan pertanyaan yang sama, lebih jelas lagi di katakan oleh Fasilitaror Kelurahan dan juga Sekretaris BKM Makmur Mandiri . Mereka mengatakan bahwa:
“… PNPM Mandiri dasarnya yaitu dari P2KP yaitu program
penaggulangan kemiskinan, dimana pada zamannya Bapak SBY berubah
nama menjadi PNPM Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri
Perdesaan dan Perkotaan. PNPM Mandiri menangani “Tri Daya” yaitu bidang infrastruktur, bidang sosial dan bidang ekonomi bergulir yang
menitikberatkan pada gotong- royong dan musyawarah mufakat. PNPM
Mandiri memiliki tujuan untuk mengentaskan kemiskinan, membuat
masyarakat mandiri dan sejahtera”( Wawancara dengan Fasilitator Kelurahan, Bapak Hari Supriyadi ST, pada tanggal 26 Januari 2014)
“… PNPM Mandiri adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, dimana program ini meliputi dibidang sosial, lingkungan dan
ekonomi yang memiliki dampak sangat luar biasa secara merata terhadap
pembangunan di Desa Suka Makmur. PNPM Mandiri yaitu program yang
bagus karena membantu masyarakat miskin, miskin bukan berarti dilihat
dari segi fisiknya saja.” (Wawancara dengan Sekretaris BKM Suka Makmur, Bapak Eko Pepsiyandi S.pd pada tanggal 18 Januari 2014)
.
“… PNPM Mandiri merupakan program yang positif yang diberikan oleh
pemerintah pusat, dimana masyarakat ikut diberdayakan sehingga dapat
mengatasi masalah kemiskinan di desa dan memiliki tujuan yang bagus
untuk membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhannya ” (Wawancara dengan masyarakat, Ibu Nuraini, pada tanggal 21 Desember 2013)
“… PNPM mandiri merupakan program yang sangat bagus memberikan
dana bantuan dari pemerintah untuk masyarakat serta memberdayakan
masyarakat . Jenis kegiatan PNPM di desa ini setahu saya hanya
pembangunan infrastruktur.” (Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Suwarjono SE pada tanggal 28 Januari 2014)
“… PNPM Mandiri merupakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri yang merupakan program pemerintah pusat untuk
mengentaskan kemiskinan dan membantu masyarakat desa di seluruh
Indonesia.” (wawancara dengan masyarakat , Bapak Deddy pada tanggal 28 Januari 2014)
“… PNPM Mandiri merupakan program yang sangat bagus, karena merupakan program yang sangat membantu masyarakat. Tujuan dari
PNPM Mandiri yaitu untuk melancarkan dan memperbaiki pembangunan.
Yang tadinya jalan buruk menjadi bagus, yag tadinya sering banjir jadi
tidak pernah banjir Jenis kegiatan PNPM ada 3 bidang yaitu sosial,
ekonomi, dan lingkungan dan dananya berasal dari pemerintah” ( Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Kelana Jaya,pada tanggal 21 Januari 2014)
“… PNPM Mandiri merupakan program bagus dari pemerintah karena
masyarakat sangat terbantu dan mempunyai tujuan untuk memberantas
(Wawancara dengan Masyarakat , Bapak Tobang Batu Bara pada tanggal 21 Januari 2014)
“… PNPM Mandiri yaitu program dari pemerintah untuk pembangunan
yang diberikan kepada masyarakat.” (Wawancara dengan masyarakat, Bapak Ramli pada tanggal 28 Januari 2014)
“… Setau Bapak PNPM Mandiri merupakan program pemerintah yang memberikan dana yang disalurkan kepada masyarakat untuk
pembangunan desa-desa tertinggal.”
( Wawancara dengan masyarakat, Bapak Wagimun pada tanggal 28 Januari 2014)
“ … PNPM ini ya program dari pemerintah untuk bangun-bangun jalan
saja” (Wawancara dengan masyarakat, Bapak Adi pada tanggal 25
Januari 2014)
” …PNPM Mandiri ini ya program dari pemerintah untuk masyarakat,
membuat masyarakat menjadi saling kerja sama dengan gotong royong untuk
membangun desa.” (Wawancara dengan masyarakat, Ibu Fitriani pada tanggal 11 Januari 2014)
B. Manfaat Pembangunan Infrastruktur melalui PNPM Mandiri Perkotaan
Dalam penelitian, penulis juga ingin mengetahui manfaat pembangunan infrastruktur yang dirasakan masyarakat Desa Suka Makmur. Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat yang menjadi informan. Penulis melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan mengenai manfaat dari pembangunan infrastruktur melalui PNPM Mandiri Perkotaan. Berikut adalah kutipan hasil wawancara peneliti dengan masyarakat:
banyak ada sosial, ada ekonomi, ya terutama infrastruktur ya.
Alhamdulillah syukur sekali, karena disini pembangunan sudah hampir
90% dengan adanya PNPM.” (wawancara dengan Masyarakat, Bapak Darman Purba pada tanggal 11 Januari 2014)
“… Pembangunan infrastruktur memilik banyak sekali manfaat. Salah satunya memudahkan akses.” (Wawancara dengan masyarakat, bapak Kelana Jaya pada tanggal 21 Januari 2014)
“… Manfaatnya banyak yaitu pembangunan terlaksana, jalan tidak
becek, paret tidak tersumbat.” (Wawancara dengan Bapak Suwarno pada tanggal 28 Januari 2014)
Sama halnya dengan yang dikatakan oleh bapak Deddy bahwa pembangunan infrastruktur memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Beliau mengatakan bahwa:
“… Ya sangat bermanfaat karena dengan adanya PNPM Mandiri ini
sangat besar dirasakan masyarakat. Masyarakat bisa merasakan
khususnya yang awalnya jalan disini rusak dengan adanya PNPM
Mandiri ini sekarang kita bisa menikmati jalan sudah dibatako lumayan
dari pada sebelumnya.” ( Wawancara dengan Bapak Deddy pada tanggal 28 Januari 2014)
Selain itu pembangunan infrastruktur melalui PNPM Mandiri juga merupakan kegiatan yang dapat memberdayakan masyarakat. Ibu Hikmah mengatakan bahwa :
“… Dengan adanya kegiatan lingkungan PNPM Mandiri Perkotaan di
Desa Suka Makmur melalui pembangunan fisik di desa, karena
masyarakat sendiri yang sesuai kebutuhan masyarakat sendiri sehingga
C. Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.
Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua, maka peneliti melakukan wawancara dengan informan yang telah ditetapkan sebelumnya. Penulis mewawancarai informan dengan mengajukan pertanyaan mengenai partisipasi masayrakat dalam perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Berikut adalah hasil kutipan wawancara mengenai partisipasi masyaarakat dalam perencanaan pada PNPM Mandiri Pekotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua:
Informan utama yang peneliti wawancarai yaitu Bapak Ketua BKM , beliau mengatakan bahwa:
“… Perencanaan PNPM Mandiri di desa ini yaitu rembug warga,
pemilihan BKM ditingkat dusun, kecamatan, dan desa serta musyawarah
desa itu memang selalu melibatkan peran serta masyarakat. Kalau dalam
perencanaan pembangunan yang akan dilakukan diusulkan serta
dirembukkan kepada masyarakat.”( Wawancara dengan Bapak Ketua BKM , Bapak Syawaluddin S.P.d, 23 Desember 2013)
Dengan mengajukan pertanyaan yang sama, hal yang sama juga disampaikan oleh Sekertaris BKM Suka Makmur. Beliau mengatakan :
“… Setiap rapat di kantor desa ada perwakilan KSM yang diundang, tiap
rapat dan pelatihan diikutkan relawan BKM, Unit Penanggung Jawab,
dan KSM yang terdiri dari anggota masyarakat dan juga kepala desa” (Wawancara dengan Sekretaris BKM, Bapak Eko Pepsiyandi S.pd pada tanggal 18 Januari 2014
Hal yang lebih jelas dikatakan oleh Fasilitator kelurahan, bahwa sebelum pelaksanaan PNPM Mandiri maka diadakanlah musyawarah dalam rangka pembangunan infrastruktur dengan difasilitasi oleh Faskel. Beliau mengatakan bahwa:
“… Dalam rapat itu ada pada MP2K yaitu Musyawarah Persiapan
akan dilaksanakan supaya jangan sampai salah dalam melakukan
kegiatannya tersebut.” (wawancara dengan Fasilitator Kelurahan, Bapak Hari Supriyadi pada tanggal 26 Januari 2014)
Lain halnya dengan yang dikatakan oleh Penanggung Jawab Operasional Kegiatan, beliau mengatakan bahwa :
“…KSM kan hanya pelaksana lapangan , BKM dengan perangkat desa
lah yang bermusyawarah.”(Wawancara dengan PJOK, Bapak Syahril S.sos, pada tanggal 24 Desember 2013)
Berikutnya peneliti menanyakan hal yang sama kepada beberapa masyarakat. Berikut kutipan wawancaranya :
”… Kalau dalam rapat dengan BKM, ya hanya perwakilan masyarakat saja yang datang, paling satu atau dua orang saja, tapi kalau
musyawarah di dusun banyak masyarakat yang ikut serta untuk
merembukkan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di lingkungan
mereka.” ( Wawancara dengan Masyarakat, Ibu Nuraini pada tanggal 21 Desember 2013)
“ … Dalam musyawarah kalau masyarakat di daerah kami ini dilibatkan
semua, hanya ada juga tidak datang , yang pro juga karena dimintai
dana-dana itu tadi jadi ada yang tidak mau dan ada yang mau, jadi yang
mau ikut saja yang kami gerakkan” (Wawancara dengan Masyarakat, yaitu Bapak Ramli pada tanggal 28 Januari 2014)
“… Ya dilibatkan waktu rapat pertama, tapi untuk menghitungnya itu
mereka semua. Pada saat proses perencanaan kita memohon juga untuk
dilakukannya pembangunan.” (Wawancara dengan Bapak Wagimun, 28 Januari 2014)
Lain halnya dengan yang dikatakan oleh Bapak Tobang Batu bara, dalam musyawarah tidak ikut dilibatkan. Beliau mengatakan bahwa:
“ … Dalam rapat saya tidak ikut serta, hanya orang- orang ini saja
D. Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua
Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua, maka peneliti melakukan wawancara dengan informan yang telah ditetapkan sebelumnya. Penulis mewawancarai informan dengan mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana partisipasi masayarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.
Berikut beberapa hasil wawancara dalam hal partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur :
1. Bapak Kepala Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua mengatakan bahwa: “Partisipasi untuk Desa Suka Makmur Tahun pertama sampai tahun
ketiga sangat positif, tahun 2013 sampai saat ini agak menurun, karena
PNPM mandiri ini kan yang sangat diharapkan adalah swadaya
masyarakat, namun karena masing-masing banyak pekerja mengharapkan
hari liburnya saja agak sulit. Kalau dari masyarakat swadayanya yaitu
tenaga, pembebasan lahan maksudnya yang sebelumnya gangnya kecil
tanahnya masyarakat mau diberikan.”( Wawancara dengan Bapak Darwin
Effendi Siregar, BA, pada tanggal 2 Januari 2014)
2. Koordinator BKM Makmur Mandiri mengatakan bahwa partisipasi yang diberikan masyarakat yaitu :
“ Dalam bentuk pikiran yaitu kalau ada Musyawarah masyarakat memang
selalu diikutkan namanya pemberdayaan masyarakat. Kalau dalam bentuk
dana ataupun bentuk materi diberikan pada waktu kegiatan gotong royong
serta dalam bentuk swadaya dari masyarakat misalnya sumbangan,
makanan, dan tenaga dari masyarakat untuk melaksanakan PNPM
Mandiri.” ( Wawancara dengan Bapak Syawaluddin S.pd pada tanggal 23 Desember 2013)
“ Partisipasi yang diberikan masyarakat yaitu dalam bentuk swadaya. Pertama, dalam bentuk tenaga yaitu dalam pengerjaan kegiatan
masyarakat semua yang mengerjakan. Kedua, dalam bentuk material,
yaitu memberikan makanan dan minuman untuk masyarakat yang
memberikan tenaganya dalam pelaksanaan kegiatan. Ketiga, Pikiran yaitu
masyarakat, relawan, BKM, KSM masyarakat ikut dalam rapat PNPM di
desa.” ( Wawancara dengan Sekretaris BKM Suka Makmur, Eko Pepsiyandi S.pd pada tanggal 18 Januari 2014)
4. Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan mengatakan bahwa partisipasi yang diberikan masyarakat yaitu :
”Partisipasi masyarakat di desa ini menggembirakan, karena istilahnya kegiatan ini dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat karena yang merencanakan masyarakat. Jadi partisipasinya disitu bisa dia berbentuk tenaga, ada juga yang sumbangan dan juga masyarakat bisa berswadaya.” ( Wawancara dengan Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan , Bapak Syahril S.sos, 24 Desember 2013)
5. Fasilitator Kelurahan (Faskel) PNPM Mandiri perkotaan di Desa Suka Makmur yang mempunyai peran untuk memfasilitasi serta mendampingi masyarakat dan BKM serta Unit Penanggung Jawab Kegiatan mengatakan bahwa partisipasi yang diberikan masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri yaitu :
“Partisipasi dalam PNPM Mandiri tidak dibatasi bentuk dan jumlahnya.
Partisipasi yang diberikan yaitu dalam bentuk swadaya. Pertama, dalam
bentuk tenaga. Kedua dalam bentuk material yaitu bisa berupa pasir,
kerikil, dana ,atau semen. Ketiga dalam bentuk sumbangan uang untuk
menambah dana dari pelaksanaan tersebut, seperti misalnya seseorang
tidak mampu ikut bergotong royong karena kesibukan. Keempat,
berbentuk makanan dan minuman. Kelima, dalam bentuk pikiran yaitu
tercantum dalam MP2K yaitu Musyawarah Persiapan Pelaksanaan
Kegiatan dengan mengumpulkan warga di kantor desa dan dirumah
6. Masyarakat desa Suka Makmur di Desa Suka Makmur mengatakan bahwa partisipasi yang mereka berikan yaitu :
“ Partisipasi yang diberikan masyarakat yaitu dalam bentuk tenaga, yaitu gotong royong serta ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan. Kemudian
dalam bentuk material, yaitu menyediakan makanan dan minuman untuk
masyarakat. Ketiga, pikiran yaitu ikut serta dalam rembuk desa. Pada
pelaksanaan ini oh kami tidak menerima upah malah ngasi lagi ya makan
dan minuman tadi. Kegiatan yang banyak dilakukan di Desa ini lebih
banyak pembangunan fisik. Kami tidak menerima upah dalam
pelaksanaan PNPM Mandiri di desa ini, justru malah memberi.”
(Wawancara dengan Masyarakat dusun, Bapak Kelana Jaya pada tanggal 21 Januari 2014)
“ Partisipasi yang diberikan masyarakat pada pelaksanaan PNPM yaitu
dalam bentuk swadaya . Pertama, dalam bentuk pikiran yaitu ikut serta
dalam kegiatan rapat PNPM di desa karena diundang oleh BKM untuk
menghadiri rapat. Kedua, ada juga masyarakat yang memberikan
kontribusinya dalam bentuk dana, karena tidak memiliki waktu untuk
memberikan kontribusinya dalam bentuk tenaga. Ketiga, memberikan
sumbangan yaitu berupa makanan dan minuman. Keempat, dalam bentuk
tenaga yaitu banyak masyarakat yang memberikan kontribusinya dalam
pelaksanaan gotong- royong dan ikut mengerjakan kegiatan pembangunan
di desa . (Wawancara dengan Masyarakat, Ibu Nuraini pada tanggal 21
Desember 2013
“ Partisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri perkotaan dibidang fisik ini yaitu dalam bentuk tenaga berupa gotong royong, dan juga dalam
bentuk sumbangan makanan dan minuman. Namun ada juga masyarakat
yang memberikan bantuan dana karena tidak ikut bergotong- royong.
Dalam bentuk pikiran tidak ada karena masyarakat tidak ikut serta dalam
rapat dan juga tidak ikut serta dalam pelatihan-pelatihan PNPM Mandiri
Mandiri, justru masyarakat sangat bersyukur karena masyarakat sangat
terbantu dengan adanya program PNPM Mandiri Perkotaan di desa ini.”
(wawancara dengan Masyarakat, Bapak Tobang Batu bara, pada tanggal 21 Januari 2014)
“Partisipasi kita disini ya semua bersama-sama bergotong royong dan membantu untuk terlaksananya PNPM Mandiri ini terlebih kan ini
kebutuhan kita, selain dari PNPM kami disini juga ada swadaya
masyarakat dalam bentuk konsumsi dan juga dana”. (Wawancara dengan Masyarakat, bapak Deddy Sudirno, pada tanggal 28 Januari 2014)
“ Partisipasi yang kami berikan yaitu bergotong royong dalam
pengerjaan, penggalangan dana untuk mengatasi kurangnya dana,
memberikan makanan dan minuman untuk masyarakat yang bergotong
royong serta bermusyawarah baik dalam perencanaan, pelaksanaan
maupun dalam mengatasi masalah kurangnya dana. “( Wawancara dengan masyarakat, Bapak Suwarjono SE, pada tanggal 28 Januari 2014) Akan tetapi lain halnya dengan yang disampaikan Bapak Wagimun, masyarakat di lingkungannya tidak memberikan partisipasi secara langsung. Beliau mengatakan bahwa:
“Partisipasi saya bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan
program PNPM Mandiri di desa ini. Pembangunan infrastruktur
dikerjakan dengan menggunakan tukang dengan alasan di lingkungan
tersebut hanya ada empat kepala keluarga yang masyarakatnya sibuk
bekerja. Akan tetapi masyarakat di lingkungan ini hanya memberikan
partisipasinya dalam bentuk pikiran yaitu berupa saran - saran yang
diperlukan dalam pelaksanaan dan juga swadaya masyarakat berupa
E. Alasan Masyarakat Berpartisipasi dan Tidak Berpartisipasi dalam
Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan
Delitua
Selain melihat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri
perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua, penulis juga tertarik untuk melihat
alasan- alasan masyarakat untuk berpartisipasi dan tidak berpartisipasi. Untuk itu penulis
melakukan wawancara kepada informan dengan mengajukan pertanyaan mengenai alasan
yang membuat masyarakat ikut berpartisipasi dan tidak berpartisipasi dalam pelaksanaan
PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Berikut adalah beberapa kutipan hasil
wawancara dengan informan :
“… Partisipasi masyarakat ditahun ini menurun karena kesibukan masyarakat masing-masing, dan jumlah budget dari PNPM Mandiri di
tahun ini hanya sedikit, dari 200 juta, 300 juta dan turun dari 75 juta.
Jadikan banyak yang tidak tertampung.Disamping itu kan juga butuh
perawatan, sementara dari PNPM belum ada dana perawatan
pembangunan. ” ( Wawancara dengan Kepala Desa, Bapak Darwin Effendi Siregar, BA pada tanggal 2 Januari 2014)
Hal yang sama peneliti tanyakan kepada Fasilitator kelurahan yang memfasilitasi BKM dan KSM selama pelaksanaan pemabangunan infrastruktur berjalan. Beliau mengatakan bahwa:
“… Masyarakat mau berpartisipasi karena mereka peduli terhadap
lingkungannya, jadi kalau masyarakat tidak peduli ikut bergotong royong
aja mereka tidak mau, jadi alasannya karena tingkat kesadaran
masyarakat tinggi.” ( Wawancara dengan Faskel, Bapak Hari Supriyadi 26 Januari 2014)
“… Masyarakat mau ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM
Mandiri di desa ini karena dusun mereka terbangun, terbangunnya
Mandiri di desa ini." ( Wawancara dengan Sekretaris BKM, Bapak Eko
Pepsiyandi pada tanggal 18 Januari 2014)
Kemudian peneliti juga menanyakan hal yang sama kepada beberapa masyarakat, berikut kutipan wawancara dari masyarakat :
“…Saya ikut memberikan kontribusi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri
di desa ini karena ini sudah merupakan kewajiban saya sebagai
masyarakat , karena program ini merupakan program yang bagus yang
telah diberikan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.” ( Wawancara dengan masyarakat, Ibu Nuraini pada tanggal 21 Desember 2013)
“… Alasan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri perdesaan di lingkungan ini karena untuk membantu masyarakat
agar pembangunan berjalan baik dan lancar. “(Wawancara dengan
Masyarakat, Bapak Kelana Jaya pada tanggal 21 Januari 2014)
“… Alasan saya berpartisipasi karena untuk membangun gang kami sendiri, dan juga agar masyarakat kedepannya terbantu karena dengan
adanya PNPM Mandiri ini jalan tidak rusak lagi” ( Wawancara dengan masyarakat, Bapak Tobang Batu Bara pada tanggal 21 Januari 2014)
Lain halnya dengan yang dikatakan masyarakat selaku sebagai Ketua KSM masyarakat tidak ikut berpartisipasi secara langsung. Berikut Kutipan wawancara Bapak Wagimun :
“… Alasan masyarakat tidak mau berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di lingkungan kami karena jumlah kepala keluarga di lingkungan
kami hanya berjumlah empat kepala keluarga sehingga tidak
urusan sendiri ada yang bekerja dan sebagainya sehingga pelaksanaan
PNPM Mandiri di lingkungan kami menggunakan tukang. ” ( Wawancara dengan masyarakat , Bapak Wagimun pada tanggal 28 Januari 2014)
“… Partisipasi ditahun ini menurun karena kesibukan masyarakat masing-masing, dan jumlah budget dari PNPM Mandiri di tahun ini hanya sedikit,
jadikan banyak yang tidak tertampung.” ( Wawancara dengan Kepala Desa, Bapak Darwin Effendi Siregar, BA pada tanggal 2 Januari 2014)
F. Mekanisme Turunnya Anggaran dari Pemerintah kepada mayarakat
Data ini diperoleh dari lapangan untuk mengetahui mekanisme turunnya anggaran dari
Pemerintah kepada masyarakat. Data ini diperoleh dari beberapa informan kunci dan
beberapa masyarakat. Untuk lebih mengetahui secara jelasnya, maka peneliti pertama
sekali melakukan wawancara dengan beberapa informan kunci. Berikut adalah hasil
wawancara dari temuan dilapangan :
“ Sumber dana PNPM Mandiri Perkotaan ada dua yaitu dari dana APBN dan
APBD. Kemudian dana ini dicairkan kepada BKM, setelah dana turun kepada BKM kemudian melakukan pemanggilan kepada KSM yang sudah dibentuk untuk serah terima dana menggunakan kuitansi” ( Wawancara dengan Failitator
Kelurahan, Bapak Hari Supriyadi pada tanggal 26 Januari 2014)
Berikutnya, peneliti menanyakan hal yang sama kepada Sekretaris BKM, beliau
menjelaskan lebih rinci mengenai mekanisme turunnya anggaran dari pemerintah kepada
masyarakat. Belia mengatakan bahwa :
“Anggaran PNPM Mandiri perkotaan di desa ini bersumber dari APBN dan
KSM. Sistemnya tidak 100% langsung diberikan kepada masyarakat, ada cara pemngambilannya. Pertama diambil 90% yaitu dua kali pengambilan 60% dan 30% dalam tiga hari dan setelah pengerjaan sudah mencapai 90% , sisa 10% diberikan kepada masyarakat. (Wawancara Sekretaris BKM Suka Makmur, Bapak Eko Pepsiyandi pada tanggal 18 Januari 2014)
Sama halnya dengan masyarakat juga mengemukakan pendapatnya mengenai mekanisme
turunnya anggaran yaitu sebagai berikut :
“Setau saya sumber dana PNPM Mandiri di desa ini yaitu dananya dari
APBD, dan APBN dan turun ke rekening BKM, kemudian dari BKM di salurkan kepada KSM. Jumlah besar dananya ditentukan oleh pembangunan di tiap-tiap daerah dan sudah dirembukkan oleh masyarakat.” ( Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Kelana Jaya pada tanggal 21 Januari 2014).
Sama halnya dengan yang dikatakan masyarakat, Bapak Wagimun. Beliau mengatakan
bahwa:
“… Untuk pengambilan dananya saja mesti harus terbagi tiga. Kita diberikan 30%, terus 60% dan 10%.” (Wawancara dengan Bapak Wagimun, pada anggal
21 Januari 2014)
G. Usaha yang Dilakukan agar Tercipta Keterlibatan Masyarakat dalam
Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur
Dari beberapa hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan yang telah dijelaskan pada
poin sebelumnya, ada beberapa usaha yang dilakukan untuk dapat meminimalisir
“… Pertama, salah satunya kita mengundang masyarakat dengan melakukan
sosialisasi bahwasanya di desa ini ada PNPM Mandiri, setelah itu kita menjelaskan program apa saja yang ada di PNPM ini, biasanya masyarakat yang paling condrong yaitu dana bergulirnya untuk masyarakat ekonomi lemah, kalau infrastruktur itu sifatnya umum dapat dinikmati semua masyarakat.”(
Wawancara dengan Fasilitator Kelurahan, 26 Januari 2014)
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Desa bahwa usaha yang dilakukan untuk
menciptakan keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di
Desa Suka Makmur yaitu melalui sosialisasi. Beliau mengatakan bahwa:
“ … Yaitu dengan cara sosialisasi dalam bentuk himbauan dengan bantuan
kepala RT, dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai manfaat dari pada PNPM Mandiri Perkotaan ini dan keterbatasan belakangan ini, melalui pertemuan-pertemuan pada perwiritan di desa.” (Wawancara dengan Kepala Desa, Bapak
Darwin Effendi Siregar, BA pada tanggal 2 Januari 2014)
Sekretaris BKM juga mengatakan hal yang sama. Beliau mengatakan bahwa:
“.. BKM mensosialisasikan ini kepada seluruh masyarakat memalui perwiritan dan dalam rapat.” (Wawancara dengan Sekretaris BKM,
Bapak Eko Pepsiyandi pada tanggal 18 Januari 2014)
H. Masalah dan hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri
Perkotaan di Desa Suka Makmur
Adapun yang diperoleh dari hasil temuan lapangan mengenai masalah dan
hambatan dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur
Kecamatan Delitua adalah :
“… Salah satu di tahun 2013 itu ada satu kegiatan di Dusun VII Desa Makmur
diadakan kegiatan fisik rabat beton disitu, tapi setelah uang itu sudah dicairkan oleh BKM, dan KSM sudah dibentuk. Akan tetapi masyarakat komplen sendiri, karena timbul rasa tidak percaya dan saling curiga antar anggota KSM, akhirnya pembangunan gang sei deli dialihkan ke gang lain” ( Wawancara
dengan PJOK, Bapak Syahril S.sos pada tanggal 24 Desember 2013)
“… Masalah dan hambatan yang timbul yaitu sulitnya untuk mengubah cara
berpikir dan sikap serta perilaku masyarakat/ paradigma masyarakat karena selama ini sudah tertanam cara berpikir masyarakat kita selalu negative, kalau pun ada program yang positif mereka sering pesimis. Permasalahan yang timbul untuk kegiatan infrastruktur salah satunya yaitu kegiatan di Sei Deli Dusun VII setelah proposal dibuat dan dana sudah dicairkan oleh BKM, ternyata timbul masalah rasa saling curiga antar anggota KSM , dan tidak ada kebersamaan dari masyarakat dan masyarakat meminta untuk merubah anggota dari KSM yang sudah dibuat pada saat rembug desa. Hasilnya, kegiatan dialihkan kedusun lain yang membutuhkan pembangunan.”(Wawancara dengan Fasilitator Kelurahan, Bapak Hari Supriyadi pada tanggal 26 Januari 2013)
“… Masalah yang timbul dalam PNPM Mandiri ini factor dari masyarakat
dialihkan dilingkungan lain.” (wawancara dengan Sekretaris BKM, Bapak Eko
Pepsiyandi S.pd pada tanggal 18 Januari 2014)
Dengan mengajukan pertanyaan yang sama kepada masyarakat, Bapak Kelana Jaya.
Beliau mengatakan bahwa :
“… Kendalanya ada juga , yaitu adanya pro dan kontra. Misalnya adalah
masalah kesadaran masyarakat untuk kepentingan umum yaitu susahnya memperoleh izin pembebasan tanah dari masyarakat pemilik lahan jadi pembangunan terputus atau tidak jadi dilakukan pembangunan.” ( Wawancara
dengan masyarakat, Bapak Kelana Jaya pada tanggal 21 Januari 2014)
Beberapa masyarakat juga mengatakan bahwa tidak ada kendala dalam pelaksanaan
PNPM Mandiri Perkotaan yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur. Berikut kutipan
wawancara dari masyarakat:
“… Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan PNPM di gang kami tidak ada,
hanya saja setelah pelaksanaan selesai turun hujan.” ( Wawancara dengan
Bapak Tobang Batu Bara pada tanggal 21 Januari 2014)
“… Masalah atau hambatan yang timbul dalam pelaksanaan pembangunan fisik
ini tidak ada, karena banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi sehingga memudahkan pengejaan pembangunan dan juga karena dana sudah mencukupi karena sudah diperkirakan sebelumnya dalam proposal kegiatan.” ( Wawancara
Masyarakat, Ibu Nuraini pada tanggal 21Desemberi 2014)
Lain halnya dengan Bapak Ramli dan Bapak Suwarjono, mereka mengatakan bahwa
hambatan yang timbul dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada pembangunan
“…Hambatannya aku rasa tidak ada, hanya masalah kurangnya dana saja dan
masalah lainnya tidak ada” (Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Ramli pada
tanggal 28 Januari 2014)
“… Hambatannya dalam pelaksanaan PNPM mandiri yaitu kurangnya Dana
yang tersedia dalam melakukan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas pembangunan sehingga masyarakat berusaha untuk mencari tambahan dana untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur yang dikerjakan”
(Wawancara dengan Masyarakat, Bapak Suwarjono S.E pada tanggal 28 Januari
2014)
Begitu juga dengan yang disampaikan Bapak Wagimun, Beliau mengatakan bahwa
hambatan dari pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur terdapat
pada proses pencairan dana . Berikut hasil wawancara dengan Bapak Wagimun :
“… Hambatannya yaitu sepertinya orang PNPM ini sama masyarakatnya tidak
DOKUMENTASI
SUASANA RAPAT PNPM MANDIRI DESA SUKA MAKMUR
PEMBANGUNAN DRAINASE DIKERJAKAN OLEH MASYARAKAT
PLANG KEGIATAN PNPM MANDIRI PERKORAAN DESA SUKA MAKMUR
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Adisasmita, Raharjo.2004.Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. Medan : USU Press, hal 9
Ife,J dan Tesoriero, F. 2008.Community Development, Alternatif Pengembangan
Masyarakat di Era Globalisasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kartasasmita,Ginanjar.1996.Pemberdayaan Masyarakat: konsep pembangunan
yang berakar pada masyarakat .Jakarta: Bappenas.
Kumorotomo, Wahyudi. 1999. Etika Administrasi Negara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kaho, Josef. 2007. Prosfek Otomoni Daerah di Daerah Republik Indonesia. Jakarta: PT Raja Garfindo.
Ndraha, Taliziduhu. 1990. Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas. Jakarta: Rineka Cipta.
Slamet, Y. 1994. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas Maret University Press
Sastroputro, Santoso, R.A. 1998. Propaganda Salah Satu Bentuk Komunikasi
Masa. Bandung : Alumni.
Singarimbun, Masri. 2006. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.
Soetomo. 2006. Strategi- Strategi Pembangunan Mayarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. Bandung: Refika Aditama.
Tangkilisan, Hesel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT Grasindo, hal 321
Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial (Edisi Kedua). Bumi Aksara
Zubaedi. 2013. Pengembangan Masyarakat Wacana & Praktik. Jakarta : Kencana
Sumber bacaan Tambahan : Modul Umum PNPM Mandiri
Sumber Internet :
http://www.pnpm-mandiri.org/index PNPM Mandiri diakses tanggal 06/10/13 pukul 15.00 wib.
http://www.pnpm-mandiri.org/index PNPM Mandiri diakses tanggal 06/10/13 pukul 15.00 wib.
http://rbmpnpmmpd-deliserdang.com ,diakses pada tang gal 10 November 2013 Pukul 15.30 wib.
http;//id.wikipedia.org/wiki/PNPM_Mandiri_Perdesaan, diakses tanggal 11/11/13 pukul 20.00 wib.
Sumber Perundang- Undangan : UU No. 32 Tahun 2004
III.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian
III.1.1 Letak Geografis dan Administratif
Desa Suka Makmur merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Desa Suka Makmur memiliki luas 161 Ha, terdiri dari 8 Dusun dan sebagian besar adalah wilayah permukiman. Batas wilayahnya yaitu :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kedai Durian Kecamatan Delitua.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Delitua Kecamatan Namorambe. d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Marindal I Kecamatan Patumbak.
Jumlah penduduk Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua secara keseluruhan berjumlah 10.450 jiwa. Jika dikelompokkan, laki-laki berjumlah 5.139 jiwa dan perempuan berjumlah 5.311 jiwa, serta jumlah Kepala Keluarga secara keseluruhan berjumlah 2.286 jiwa. Dengan rincian sebagai berikut :
Tabel III.1
No Agama Jumlah/ Jiwa Persentase
1 Islam 10.345 99 %
2 Protestan 48 0,4 %
3 Katolik 12 0,1 %
4 Budha 45 0,5 %
Jumlah 10450 100 %
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penduduk Desa Suka Makmur mayoritas beragama Islam. Namun ada juga beberapa penduduk memeluk agama Nasrani dan Budha. Namun demikian masyarakat di Kecamatan tetap saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan sehingga tetap harmonis.
Untuk melihat klasifikasi penduduk berdasarkan penduduk dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Klasifikasi Penduduk berdasarkan Pekerjaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang
No Pekerjaan Jumlah Jiwa Persentase
1 Karyawan Swasta 3232 30 %
2 Pedagangan 1298 12 %
3 Tukang 179 1,7 %
4 Buruh 471 4,4 %
5 Pegawai Negeri Sipil 182 1,7 %
6 TNI 8 1 %
7 Polri 14 0,2 %
8 Pengusaha Kecil 45 0,4 %
9 Peternak 7 0,1 %
10 Lain- lain 1021 9,6 %
11 Belum bekerja 3993 39 %
Jumlah 10450 100 %
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Dari tabel diatas diketahui bahwa pekerjaan terbanyak di Desa Suka Makmur adalah karyawan swasta sebanyak 3232 jiwa dan jumlah pekerja yang paling sedikit adalah peternak sebanyak 7 jiwa . sehingga dapat disimpulkan di Desa Suka Makmur lebih banyak ditemui karyawan swasta , dan di desa tersebut pun pekerjaannya belum sampai pada tingkat sejahtera ditinjau dari pendapatan dari hasil pekerjaan tersebut dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Tabel III.3 Klasifikasi Penduduk Desa Suka Makmur berdasarkan Kondisi Etnis Budaya
No Etnis Jumlah Persentase
1 Jawa 6707 63 %
2 Mandailing 1999 21 %
3 Aceh 122 1,2 %
4 Melayu 166 1,6 %
5 Minang 267 2,5 %
6 Cina 45 0,5 %
7 Banten 846 8 %
8 Tapanuli 298 2,6%
Jumlah 10450 100 %
Sumber: Hasil Penelitian 2014
Penduduk di Desa Suka Makmur terdiri dari bermacam-macam suku budaya , dan mayoritas penduduk bersuku Jawa. Namun, masyarakat di Desa Suka Makmur saling menghargai satu sama lain.
Tabel III.4
No Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase
1 Tidak/belum sekolah 1355 13 %
2 TK 168 1,8 %
3 SD 1640 16 %
4 SMP 2400 23 %
5 SMA 4555 43 %
6 Diploma 91 0,8 %
7 Sarjana 241 2,4 %
Jumlah 10450 100 %
Sumber : Hasil Penelitian 2014
III. 3 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Gambar.1Struktur Organisasi
Dalam peraturan pemerintah daerah nomor 72 tahun 2005 tentang desa, yang dimaksud dengan pemerintahan desa terdiri dari pemerintahan desa dan badan permusyawaratan desa ( pasal 11). Pemerintah desa sebagai mana dimaksud terdiri dari kepala desa dan perangkat desa (pasal 12 ayat 1), yang saling bekerja sama untuk mensukseskan pembangunan desa. Perangkat desa sebagai mana
dimaksud adalah Sekretaris Desa dan perangkat desa lainnya (pasal 12 ayat2). Perangkat desa lainnya sebagaimana dimaksud terdiri atas (pasal 12 ayat 3) : 1. Sekretaris Desa
2. Pelaksana teknis lapangan/ kepala urusan dan 3. Urusan kewilayahan/ kepala dusun
Untuk menjelaskan tentang tata pembagian dan hubungan kerja unit organisasi pemerintahan desa dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kedudukan dan Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Desa
a. Kepala desa berkedudukan sebagai alat pemerintah desa dan pelaksana pemerintahan di atas desa dengan tunduk tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan
b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana disebutkan di atas, kepala desa memiliki wewenang:
1. Memimpin menyelenggarakan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan berdasarkan BPD.
2. Mengajukan rancangan peraturan desa
3. Menetapkan peraturan desa mengenai APB desa untuk di bahas dan ditetapkan bersama BPD
4. Membina perekonomian desa
5. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif
6. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Kewajiban Kepala Desa adalah:
1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
3. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; 4. Melaksanakan kehidupan demokrasi;
5. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
6. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa;
7. Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundangundangan; 8. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik;
9. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa;
10. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa; 11.Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa;
12. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa;
13.Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat;
14. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; dan
2. Kedudukan, Tugas pokok dan fungsi Sekretaris Desa:
a. Sekretaris desa berkedudukan sebagai unsur pembantu pimpinan di bidang ketatausahaan dan memimpin sekretaris desa
b. Sesuai dengan kedudukan tersebut, sekretaris desa mempunyai tugas pokok untuk menyelenggarakan pelaksanaan-pelaksanaan administrasi pemerintahan, administrasi pembangunan dan administrasi kemasyarakatan serta memberikan pelayanan di bidang ketatausahaan kepada kepala desa
c. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, sekretaris desa mempunyai fungsi untuk menyelenggarakan urusan surat menyurat, kearsipan, dan laporan, melaksanakan urusan keuangan, administrasi umum, dan melakasnakan tugas kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan melaksanakan tugasnya.
Sedangkan penjabaran tugas pokok dari sekretaris desa adalah sebagai berikut; a. Memberikan saran dan pendapat kepada kepala desa/ kepala kelurahan. b. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi
urusan/ kegiatan sekretariat.
c. Memberikan informasi memngenai keadaan secretariat dan keadaan umum diwilayahnya.
d. Merumuskan program kerja.
e. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan laporan.
f. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil rapat. g. Menyusun rencana anggaran penerimaan dan belanja desa.
i. Melaksanakan kegiatan pencatan administrasi pertahanan dan pencatatan mutasi tanah.
j. Melaksanakan administrasi kepegawaian diwilayahnya.
k. Melaksanakan administarsi kependudukan, administrasi pembaangunan, administrasi kemasyarakatan.
l. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala desa.
3. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Urusan:
a. Kepala urusan berkedudukan sebagai pembantu sekretaris desa untuk memberikan pelayanan ketatausahaan kepada kepala desa sesuai dengan bidang tugasnya masing- masing.
b. Sesuai dengan kedudukannya, maka kepala urusan mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan ketatausahaan dalam bidang tugasnya masing-masing.
c. Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut, kepala urusan mempunyai fungsi melaksanakan pencatatan, pengumpulan dan pengelolahan data/ informasi yang menyangkut bidang tugas masing-masing.
d. Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut, kepala urusan mempunyai fungsi melaksanakan pencatatan, pengumpulan dan pengelolahan data/ informan yang menyangkut bidang tugasnya masing-masing.
Sedangkan penjabaran tugas pokok kepala urusan dapat dibagi dalam beberapa urusan yaitu sebagai berikut:
a. Melaksanakan kegiatan administrasi kependudukan.
b. Melaksanakan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
c. Melaksanakan kegiatan administrasi mengenai kewarganegaraan. d. Melaksanakan pencatatan administrasi pertanahan.
e. Melaksanakan pencatatan kegiatan monografi desa.
f. Melaksanakan pencatatan kegiatan kemasyarakatan antara lain RW dan kegiatan ketentraman dan ketertiban serta pertahanan sipil.
g. Melaksanakan penyelenggaraan buku administrasi keputusan desa dan keputusan kepala desa.
h. Menyusun rencana keuangan.
i. Melaksanakan kegiatan administrasi Pemilu berdasarkan ketentuan yang berlaku.
j. Mencatat kegiatan social politik.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekretaris desa/ sekretaris kelurahan
2) Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas:
a. Melaksanakan kegiatan pencatatan keadaan kesejahteraan rakyat/ masyarakat termasuk bencana alam, bantuan social, pendidikan, kesenian, olah raga, pemuda, pramuka dan PMI
jompo, panti asuhan dan pencatatan dalam rangka memasyarakatkan kemabali narapidana.
c. Mengikuti perkembangan serta mencatat kegiatan program kependudukan,ketenagakerjaan, transmigrasi dan lingkungan hidup.
d. Mengikuti perkembangan serta melaporkan tentang keadaan kesehatan masyarakat, PKK dan kegiatan lainnya.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekretaris desa/sekretaris kelurahan.
3. Kepala Urusan Ekonomi dan pembangunan mempunyai tugas: a. Melaksanakan tugas dan fungsi administrasi pembangunan.
b. Melaksanakan pencatatan hasil swadaya masyarkat dalam pembangunan. c. Menghimpun data potensi desa serta menganalisa dan memelihara untuk
dikembangkan
d. Melaksanakan pencatatan dan persiapan bahan guna pembuatan daftar isian Proyek/daftar isian kegiatan.
e. Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan dan kegiatan di bidang pertanian, perindustrian maupun pembangunan lainnya.
f. Melaksanakan pencatatan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal Permohonan Pembutan Izin Usaha, izin bangunan dan lain-lain. g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris Desa/ Sekretaris
4. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Dusun:
a. Kepala dusun berkedudukan sebagai unsure pelaksana tugas kepala desa dalam wilayah kerjanya.
b. Sesuai dengan kedudukannya, kepala dusun mempunyai tugas pokok untuk menjalankan pemerintahan desa dalam kepemimpinan kepala desa di wilayah kerjanya.
BAB IV PENYAJIAN DATA
Pada bab ini Penulis menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian pada Desa Suka Makmur yang dijadikan sebagai lokasi penelitian. Bab ini akan memaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer dan data sekunder yang telah peneliti peroleh dari lapangan yang kemudian dianalisa. Setelah melakukan penelitian dan pengumpulan data di lapangan melalui observasi dan wawancara yang diperoleh dari informan yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri, serta dari dokumen-dokumen dari lapangan, maka peneliti akan menyajikan hasilnya. Dalam bab ini peneliti juga menyajikan karakteristik informan dan hasil pengumpulan data yang dilakukan di Kantor desa Suka Makmur dan juga di Desa Suka Makmur yang ditemukan peneliti selama melakukan penelitian di lapangan.
IV.1 Karakteristik Informan
Adapun informan memiliki karakteristik yang berbeda- beda. Penyajian data karekteristik informan ini bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri khusus yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan serta pekerjaan. Berikut ini data hasil penelitian dilapangan mengenai karakteristik informan.
a. Identitas Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. Yang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Hal ini di karenakan lebih banyak masyarakat yang berjenis kelamin laki-laki yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan dari pada masyarakat yang berjenis kelamin perempuan. Untuk lebih jelasnya, identitas informan berdasarkan jenis kelamin akan disajikan dalam tabel berikut :
Tabel IV.1 Identitas Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-laki 18 88
2 Perempuan 2 12
Jumlah 20 100
Sumber : Hasil Penelitian 2014
orang-orang yang berkompeten dan memiliki kedudukan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti kebanyakan berjenis kelamin laki-laki. Bukan berdasarkan atas perbedaan gender, namun sehubungan dengan program kegiatan dalam PNPM Mandiri pembangunan infrastruktur yang lebih banyak membutuhkan tenaga terampil laki-laki daripada perempuan.
b. Identitas Informan Berdasarkan Usia
Usia masyarakat yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah berkisar antara 20 tahun sampai 60 tahun. Untuk lebih jelasnya tabel berikut menyajikan data tentang usia yaitu sebagai berikut :
Tabel IV.2 Identitas Informan Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase (%)
1 20-30 3 17
2 31-40 6 27
3 41-50 4 17
4 50-60 7 39
5 >60 0 0
Jumlah 20 100
Sumber : Hasil Penelitian 2014
c. Identitas Informan Berdasarkan Pekerjaan
Tabel IV.3 Identitas Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 PNS 3 17
2 Wiraswasta 10 44
3 Karyawan swasta 4 22
4 Guru 3 17
Jumlah 20 100
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa informan memiliki pekerjaan yang beragam. Dimana yang berprofesi sebagai Wiraswasta lebih dominan daripada yang lain yaitu sebanyak 10 orang (44%), kemudian karyawan swasta sebanyak 4 orang (22%), yang berkerja sebagai Guru sebanyak 3 orang (17%), sedangkan PNS sebanyak 3 orang (17%).
d. Identitas Informan Berdasarkan Pendidikan
Tabel IV.4 Identitas Informan Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 SD 2 6
2 SMP 2 12
3 SMA 12 60
4 Perguruan Tinggi 4 22
Jumlah 20 100
Sumber : Hasil Penelitian 2014
IV.1 Hasil Temuan Data Primer di Lapangan
IV.1.1. Peran dan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua
Unsur utama dalam pelaksanaan PNPM Mandiri perkotaan yaitu para pelaku-pelaku PNPM Mandiri yang merupakan subjek dan objek dari pembangunan yang dilakukan. Menurut buku pedoman pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan disebutkan bahwa Dalam implementasi PNPM Mandiri Perkotaan, program ini telah menyiapkan landasan kemandirian masyarakat berupa BKM dan LKM yang representatif, mengakar dan dapat dipercaya. Badan/Lembaga ini dibentuk melalui kesadaran kritis masyarakat untuk menggali kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilai-nilai kemasyarakatan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat diketahui pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perkotaan pada tingkat Kelurahan/desa, unsur utama dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamata Delitua adalah adalah:
1. Kepala Desa dan perangkatnya,
untuk masyarakat yang dapat memberdayakan masyarakat dan membuat masyarakat menjadi mandiri serta memunculkan jiwa kepemimpinan bagi masyarakat melalui BKM dan KSM. Selain itu kepala desa dibantu oleh Kepala Dusun untuk menjembatani pelaksanaan PNPM Mandiri. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan ditanggung jawabi oleh Penanggung jawab operasional kegiatan yang berasal dari Kecamatan.38
2. BKM
Badan Kswadayan Mayarakat merupakan relawan masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk menjamin keterlibatan semua lapisan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BKM Makmur Mandiri merupakan wadah bagi masyarakat sekaligus menjadi motor upaya penanggulangan kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur yang membuat masyrakat menjadi mandiri.BKM Makmur mandiri terdiri dari Koordinator BKM, Sekretaris BKM, Unit Pelaksana Lingkungan( UPL), Unit Pelaksana Keuangan (UPK), Unit Pelaksana Sosial (UPL) dan delapan orang anggota. Dalam melasanakan tugasnya, BKM dan Unit Pelaksana Kegiatan dibantu oleh Tim Fasilitator Kelurahan yang terdiri dari Faskel Tehnik, Faskel Ekonomi dan Faskel Sosial (Community Development).
3. KSM ( Kelompok Swadaya Masyarakat)
STRUKTUR KEPENGURUSAN PNPM MANDIRI BKM MAKMUR MANDIRI
DESA SUKA MAKMUR KECAMATAN DELITUA
PERIODE 2012-2015
Koordinator BKM : H. Sawaludin, S.Pd
Anggota :1. Ety Herawati Rapotan 5. Ritonga
2. Ramli 6. Raudatul Ulfa
3. Suriadi Raudatul 7. Hikma Nizar
4. Damrul Qomar 8. Qomaruddin
Sekretaris BKM : Eko Pepsiyandi,S.Pd
Unit Pelaksana Ekonomi : Darman Purba
Unit Pelaksana Lingkungan : Supriadi
IV.1.2 Pemahaman Informan Mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan
Data ini diambil untuk mengetahui bagaimana pemahaman informan mengenai PNPM Mandiri perkotaan yang ada di daerah tersebut sehingga masyarakat Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua mampu mencapai tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada pembangunan infrastruktur. Setelah dilakukannya penelitian, dapat dikatakan bahwa masyarakat Desa Suka Makmur memiliki pemahaman yang baik terhadap PNPM Mandiri Perkotaan. Hal ini dapat dilihat bahwa masyarakat dapat menjelaskan mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan dan tujuan dari program itu sendiri.
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dilapangan, sebagian masyarakat mengatakan bahwa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan merupakan program dari pemerintah pusat untuk mengentasi
kemiskinan dan memiliki tiga jenis bidang kegiatan “Tri Daya” meliputi bidang
sosial, ekonomi, dan lingkungan yang sangat membantu masyarakat untuk pembangunan Desa Suka Makmur. Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan ini khususnya di bidang lingkungan pada pembangunan infrastruktur masyarakat merasa diberdayakan dengan adanya kerja sama antar masyarakat melalui kegiatan gotong-royong untuk melaksanakan pembangunan yang merupakan kebutuhan mereka sendiri.
lingkungan. Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan yang di laksanakan di Desa Suka Makmur ini memberikan dampak yang sangat luar biasa yaitu terlaksananya pemerataan pembangunan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua. Program ini merupakan program bagus karena dapat membantu masyarakat miskin, miskin bukan di lihat dari segi fisiknya saja akan tetapi karena tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.39
Dalam penemuan di lapangan, ada juga sebagian masyarakat yang mengatakan bahwa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri merupakan program dari pemerintah yang diberikan oleh masyarakat untuk pembangunan infrastruktur saja. Mereka hanya mengetahui bahwa program ini merupakan program dari pemerintah untuk membangun jalan, drainase dan prasarana lainnya, mereka tidak mengetahui bahwa Program Nasional Pemberdayaan Mayarakat Mandiri ini mempunyai kegiatan di bidang sosial, dan Ekonomi bergulir yang dapat memberdayakan mereka sehingga menjadi mandiri dan mampu memenuhi kebutuhan mereka.
Hal ini sesuai dengan kenyataan di lapangan pada saat peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. Dia mengatakan bahwa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ini merupakan program yang memberikan bantuan untuk masyarakat agar masyarakat menjadi berdaya melalui kegiatan gotong- royong yang programnya sendiri hanya pada kegiatan pembangunan infrastruktur saja.40
39
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dapat disimpulkan bahwa masyarakat telah memahami Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan sehingga masyarakat lebih mudah untuk melaksanakan serta mencapai tujuan dan sasaran dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan pada pembangunan Infrastruktur di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.
IV.1.3 Partisitipasi Masyarakat dalam Perencanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua
Sesuai dengan konsep PNPM Mandiri Perdesaan bahwa masyarakat diharapkan dapat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program. Begitu pula dengan proses perencanaan, masyarakat harus dilibatkan agar masyarakat mengetahui usulan- usulan prioritas kegiatan serta dapat mengetahui hal- hal apa saja yang akan di laksanakan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri.
yang diadakan terkait pelaksanaan pembangunan. Setiap ada musyawarah dikantor Desa, tidak semua masyarakat ikut dilibatkan dan ikut berpartisipasi. Akan tetapi, hanya sebahagian masyarakat saja dari perwakilan KSM yang diundang. Musyawarah yang dilaksanakan di Kantor desa dihadiri oleh BKM/Badan Kswadayaan Masyarakat Mandiri, fasilitator kelurahan, kepala desa serta perwakilan KSM yang terdiri dari anggota masyarakat. Masyarakat juga mengatakan dalam rapat yang dilaksanakan oleh BKM, hanya perwakilan masyarakat saja yang hadir kurang lebih berjumlah 2 orang. Akan tetapi, jika musyawarah di adakan di dusun banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi.
Penulis mendapatkan data yang ditemukan di lapangan melalui wawancara dengan Fasilitator Kelurahan (Faskel Infrastruktur) yang mendampingi serta memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan lingkungan yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur. Dia menjelaskan bahwa sebelum di laksanakannya kegiatan maka terlebih dahulu diadakan Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Kontruksi (MP2K) yang di laksanakan di Kantor desa dan bisa juga di rumah warga, musyawarah ini diadakan dengan mengumpulkan warga diagar kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dapat dikerjakan dengan baik. 41
Dalam penelitian di lapangan ditemukan juga bahwa masyarakat tidak berpartisipasi dalam proses perencanaan, yang ikut bermusyawarah hanya Badan Kswadayaan Masyarakat saja dan dari pemerintah desa. Bahkan, Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan PNPM Mandiri desa Suka Makmur menganggap bahwa KSM yang terdiri dari masyarakat hanya sebagai pelaksana kegiatan di lapangan, BKM dan dan Perangkat Desa yang terdiri dari kepala desa, LKMD,
kepala Dusun dan Fasilitator Kelurahan yang melaksanakan kegiatan musyawarah dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua.42
Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada informan, partisipasi masyarakat dalam perencanaan PNPM Mandiri di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua dinyatakan belum maksimal. Hal ini dikarenakan dalam musyawarah di Kantor Desa hanya perwakilan masyarakat saja yang ikut menghadiri rapat. Tetapi dalam musyawarah yang diadakan di dusun masyarakat banyak yang ikut serta untuk berkontribusi dalam musyawarah kegiatan yang akan dilaksanakan di dusun mereka.
IV.1.4 Patisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur Kecamatan Delitua
Partisipasi masyarakat merupakan hak azasi, sehingga masyarakat harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam melaksakan pembangunan. Kesempatan tersebut perlu diberikan karena tujuan pembangunan adalah untuk menigkatkan taraf hidup masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang mereka inginkan. Masyarakat sendiri yang akan merasakan dan menilai hasil dari pembangunan yang telah dilaksanakan. Partisipasi Masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri perkotaan di Desa Suka Makmur yang ditemukan dalam penelitian yaitu bagaimana bentuk partisipasi yang diberikan masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur.
Pada saat penelitian berjalan, penulis melihat kegiatan lingkungan PNPM Mandiri pada pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan yaitu pembangunan rabat beton, pembuatan drainase, pemavlingan jalan dan berbagai pembangunan lainnya. Berdasarkan kondisi di lapangan, penulis menemukan bahwa masyarakat yang banyak berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur adalah masyarakat berjenis kelamin laki-laki dari pada masyarakat jenis kelamin perempuan.
Pada tahun pertama dilaksanakannya PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur mendapatkan dana sebesar Rp 200.000.000,- dan memiliki tingkat partisipasi yang sangat tinggi. Tahun Kedua, desa Suka Makmur menerima dana bantuan sebesar Rp.100.000.000,- yang tidak membuat turunnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Suka Makmur. Akan tetapi, dapat dibandingkan dari tahun- tahun sebelumnya partisipasi masyarakat di tahun 2013 sedikit menurun dikarenakan pada tahun 2013 pemerintah hanya menyediakan dana sebesar Rp. 75.000.000,- sehingga pembangunan yang dilaksanakan dari PNPM Mandiri Perkotaan semakin sedikit yang membuat tidak banyak dilakukan pembangunan .43
Masyarakat Desa Suka Makmur banyak yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada pembangunan infrastruktur. Hal ini bisa dilihat bahwa dalam penelitian, banyak masyarakat yang menjelaskan mereka ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan yang dilaksanakan di Desa Suka Makmur. Dalam pelaksanaan pembangunan jalan, ada juga masyarakat Desa Suka Makmur juga memberikan kontribusi dalam pembebasan lahan, yaitu apabila jalan yang akan dibangun kecil maka masyarakat