• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Dan Karakterisasi Kertas Dari Campuran Serat Jambul Nanas Dan Serat Jerami Padi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pembuatan Dan Karakterisasi Kertas Dari Campuran Serat Jambul Nanas Dan Serat Jerami Padi"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KERTAS DARI CAMPURAN SERAT JAMBUL NANAS DAN SERAT JERAMI PADI

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana

MUFRIDAYATI 080801001

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERSETUJUAN

Judul : PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KERTAS

DARI CAMPURAN SERAT JAMBUL NANAS DAN SERAT JERAMI PADI

Kategori : SKRIPSI

Nama : MUFRIDAYATI

Nomor Induk Mahasiswa : 080801001

Program Studi : SARJANA (S1) FISIKA Departemen : FISIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, 25 Juni 2013

Co Pembimbing I Pembimbing

Tua Raja Simbolon S.Si,M.Si Drs. Syahrul Humaidi, M.Sc NIP.197211152000121001 NIP. 196506171993031009

Diketahui

Departemen Fisika FMIPA USU Ketua

(3)

PERNYATAAN

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KERTAS DARI SERAT JAMBUL NANAS DAN SERAT JERAMI PADI

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2013

(4)

PENGHARGAAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Pembuatan Dan Karakterisasi Kertas Dari Campuran Serat Jambul Nanas Dan Serat Jerami Padi”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu :

1. Bapak Drs. Syahrul Humaidi, M.Sc, Bapak Tua Raja Simbolon selaku dosen pembimbing dan Bapak Zainal Abidin selaku pembimbing lapangan yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis. 2. Bapak Dr. Marhaposan Situmorang dan Bapak Drs. Syahrul Humaidi, M.Sc,

selaku ketua dan sekretaris departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

3. Seluruh staf dosen departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

4. Ibunda (Hindun Putri) dan Ayahanda (Rasidan Beruh) yang telah mendukung penulis baik secara materil dan spiritual.

5. Saudara kandungku tercinta, Nova Diana Amd, Afrianti Spd, Irwan Rahmad, Khairani Pratiwi dan Harima Fitri. Terima kasih atas dorongan semangat yang telah diberikan.

6. Kak Yuspa, Kak Tini’, dan Bang Jo yang selalu mempermudah segala urusan di Departemen Fisika.

7. Sahabat-sahabatku (Dicky, Arifah, Dewi, Tari, Hafiz, Aisyah, Murni, Bheng-An, Vivien, Rizki, Malim, Veroez, Lina, Sofia, Nia, Ika, Syahril, Meilan, Ajir, Mukhlis, Bg ikhwan dll) yang selalu membantu, memberikan semangat dan selalu ada di saat suka dan duka.

8. Sahabat-sahabatku Parlan, Yenita, Mina, Nike, Mira, yang selalu setia memberikan dukungannya.

9. Teman-temanku Angkatan 2008 yang selalu memberikan motivasi dan nasihatnya untuk penulis.

10.Teman-teman, rekan-rekan dan adik-adik di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Semoga Allah SWT memberkahi kita.

(5)

ABSTRAK

Penelitian tentang pembuatan dan karakterisasi kertas yang dibuat dengan pemanfaatan serat jambul nanas dan serat jerami. Penelitian dilakukan untuk mengetahui campuran optimum dari serat jambul nanas dan serat jerami yang divariasikan komposisinya 100%:0%, 80%:20%, 60%:40%, 40%:60%, 20%:80%, 0%:100%. Jambul nanas kering dimasak dengan menggunakan NaOH 1,5% yaitu 225 gr pada suhu 100 0C. Jerami padi yang telah dijemur kering dimasak dengan konsentrasi NaOH 1,5% pada suhu 1000C pula. Kemudian pulp tersubut di keringkan di bawah sinar matahari. Kemudian pulp tersebut di cuci bersih dan di lakukan proses pemutihan dengan menggunakan kaporit,kemudian dicuci bersih dan dikeringkan. Setelah itu pulp tersebut dicampurkan sesuai dengan rancangan perbandingan yang telah dibuat. Untuk kertas dengan komposisinya jambul nanas di dapat indeks tariknya adalah 16,819 Nm/g dan indeks sobeknya adalah 3,046 x 10-3 Nm2/g dan kertas ini bergramatur 61,24 g/m2. Sedangkan kertas yang berkomposisi jerami padi didapat indeks tariknya 13,745 Nm/g dan indeks sobeknya 3,559 x 10-3 Nm2/g. Hasil kertas yang optimum adalah campuran 40% jambul nanas dan 60% campuran jerami padi dengan indeks tarik 16,945 Nm/g dan indeks sobeknya adalah 3,719 x 10-3 Nm2/g yang sesuai dengan kertas dengan SNI 14-1308-1998.

(6)

ABSTRACT

The Research for making and characterization of paper has been made by using crested pineapple and straw fiber. The study was conducted to determine the optimum mixture of crested pineapple fiber and straw fiber composition that varied to 100%:0%, 80%:20%, 60%:40%, 40%:60%, 20%:80%, 0%:100%. Dried crested pineapple cooked by using 1,5 % NaOH with 225 gr in 100 0C. Dried rice straw was cooked with by using 1,5 % NaOH in 100 0C. Then , the pulp was dried under the sun. The pulp was washed and whitening process with clorine and then it was washed and dried. After that the pulp was mixed according to the ratio, that have been made. The paper with composition of crested pineapple get the index 16.819 Nm / g and tear index is 3.046 x 10-3 Nm2 / g and this paper gramatur 61.24 g/m2. While the rice straw paper composition’s index gained 13.745 Nm / g and tear index 3.559 x 10-3 Nm2 / g. The optimum result of paper was the composition with 40%crested pineapple and the composition with60% rice straw fiber with tensile index 16.945 Nm / g and tear index was 3.719 x 10-3 Nm2 / g, according to the paper with SNI 14-1308-1998.

(7)

DAFTAR ISI

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Abstrak iv

Abstract vi

Daftar isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 3

1.5 Manfaat penelitian 3

1.6 Sistematika Penulisan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kertas 5

2.2 Macam-macam Tipe Kertas 5

2.3 Pulp 6

2.4 Pembuatan Pulp 7

2.4.1 Proses Pembuatan Pulp 7

2.4.2 Dimensi Serat 8

2.4.3 Panjang Serat 9

2.5 Pulp Serat Nanas 10

2.5.1 Klasifikasi Serat Jambul Nanas 10

2.5.2 Komposisi Serat Jambul Nanas 11

2.6 Pulp Serat Jerami Padi 12

2.6.1 Klasifikasi Serat Jerami 12

2.6.2 Komposisis Serat Jerami 13

2.7 Bahan Kimia NaOH 14

2.7.1 Sifat Kimia 14

2.8 Kalsium Hipoklorit 15

BAB III METODELOGI PERCOBAAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 16

3.2 Bahan dan Peralatan 16

3.3 Prosedur Penelitian 17

3.3.1 Proses Pulping Jambul Nanas 17

3.3.2 Proses Pulping Jerami Padi 17

3.3.3 Proses Pembuatan Kertas 18

3.3.4 Pengeringan Kertas 19

(8)

3.4.1 Diagram Alir Proses pembuatan Pulp Jambul Nanas 20 3.4.2 Diagram Alir Proses pembuatan Pulp Jerami Padi 21

3.4.3 Diagram Alir Proses pembuatan Kertas 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil 23

4.1.1 Pengujian Fisis kertas 23

4.1.1.1 Gramatur Kertas 23

4.1.1.2 Tebal Kertas 24

4.1.1.3 Indeks Tarik Kertas 24

4.1.1.4 Indeks Sobek Kertas 25

4.2 Pembahasan 27

4.1.2 Pengujian Fisis kertas 23

4.2.1.1 Pengujian Gramatur Kertas 27

4.2.1.2 Pengujian Tebal Kertas 28

4.2.1.3 Hasil pengujian Indeks Tarik Kertas 29

4.2.1.4Hasil Pengujian Indeks Sobek Kertas 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 31

5.2 Saran 32

Daftar Pustaka 33

Lampiran A1 35

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Fisik Serat Jambul Nanas 11 Tabel 2.2 Komposisi Kimia yang terkandung pada jenis serat alam nanas 12 Tabel 2.3 Kadar Serat Daun Panjang Serat Tanaman Padi 14

Tabel 2.4 Komponen Kimia dari Tanaman Padi 14

Tabel 3.1 Komposisi bahan 19

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Gramatur Kertas 23

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Tebal Kertas 24

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kuat Tarik Kertas 25

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Ukuran Sampel 19

Gambar 3.2 Diagram Alir Proses pembuatan pulp Jambul Nanas 20 Gambar 3.3 Diagram Alir Proses pembuatan pulp Jerami Padi 21 Gambar 3.4 Diagram Alir Proses pembuatan Kertas Contoh 22 Gambar 4.1 Grafik Hubungan Antara Gramatur dan Komposisi

Campuran jambul nanas dan jerami padi 27

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Antara Tebal Kertas dan Komposisi

Campuran jambul nanas dan jerami padi 28

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara Indeks Tarik Kertas dan

Komposisi Campuran jambul nanas dan jerami padi 29 Gambar 4.4 Grafik Hubungan Antara Indeks Sobek Kertas dan

(11)

ABSTRAK

Penelitian tentang pembuatan dan karakterisasi kertas yang dibuat dengan pemanfaatan serat jambul nanas dan serat jerami. Penelitian dilakukan untuk mengetahui campuran optimum dari serat jambul nanas dan serat jerami yang divariasikan komposisinya 100%:0%, 80%:20%, 60%:40%, 40%:60%, 20%:80%, 0%:100%. Jambul nanas kering dimasak dengan menggunakan NaOH 1,5% yaitu 225 gr pada suhu 100 0C. Jerami padi yang telah dijemur kering dimasak dengan konsentrasi NaOH 1,5% pada suhu 1000C pula. Kemudian pulp tersubut di keringkan di bawah sinar matahari. Kemudian pulp tersebut di cuci bersih dan di lakukan proses pemutihan dengan menggunakan kaporit,kemudian dicuci bersih dan dikeringkan. Setelah itu pulp tersebut dicampurkan sesuai dengan rancangan perbandingan yang telah dibuat. Untuk kertas dengan komposisinya jambul nanas di dapat indeks tariknya adalah 16,819 Nm/g dan indeks sobeknya adalah 3,046 x 10-3 Nm2/g dan kertas ini bergramatur 61,24 g/m2. Sedangkan kertas yang berkomposisi jerami padi didapat indeks tariknya 13,745 Nm/g dan indeks sobeknya 3,559 x 10-3 Nm2/g. Hasil kertas yang optimum adalah campuran 40% jambul nanas dan 60% campuran jerami padi dengan indeks tarik 16,945 Nm/g dan indeks sobeknya adalah 3,719 x 10-3 Nm2/g yang sesuai dengan kertas dengan SNI 14-1308-1998.

(12)

ABSTRACT

The Research for making and characterization of paper has been made by using crested pineapple and straw fiber. The study was conducted to determine the optimum mixture of crested pineapple fiber and straw fiber composition that varied to 100%:0%, 80%:20%, 60%:40%, 40%:60%, 20%:80%, 0%:100%. Dried crested pineapple cooked by using 1,5 % NaOH with 225 gr in 100 0C. Dried rice straw was cooked with by using 1,5 % NaOH in 100 0C. Then , the pulp was dried under the sun. The pulp was washed and whitening process with clorine and then it was washed and dried. After that the pulp was mixed according to the ratio, that have been made. The paper with composition of crested pineapple get the index 16.819 Nm / g and tear index is 3.046 x 10-3 Nm2 / g and this paper gramatur 61.24 g/m2. While the rice straw paper composition’s index gained 13.745 Nm / g and tear index 3.559 x 10-3 Nm2 / g. The optimum result of paper was the composition with 40%crested pineapple and the composition with60% rice straw fiber with tensile index 16.945 Nm / g and tear index was 3.719 x 10-3 Nm2 / g, according to the paper with SNI 14-1308-1998.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penggunaan kertas semakin meningkat, baik digunakan untuk kertas kebutuhan pelajar, seni, karya tulis, pembungkus kado, pembungkus makanan dan lain sebagainya. Penggunaan kertas yang begitu luas menuntut jumlah produksi kertas yang besar pula sehingga membutuhkan ketersediaan bahan pembuat kertas yang banyak pula.

Umumnya bahan pokok pembuat kertas adalah selulosa. Selama ini kertas dibuat dari selulosa yang terdapat pada kayu. Semakin banyak kebutuhan kertas maka semakin banyak pula kayu yang dibutuhkan sehingga semakin banyak pula pohon yang harus ditebang sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Indonesia merupakan Negara kepulauan beriklim tropis yang banyak ditumbuhi berbagai macam tanaman. Tumbuhan berkayu (wood) atau bukan kayu (non wood) sebagai sumber bahan baku pembuat pulp. Dengan upaya-upaya untuk mendapatkan sumber bahan baku lainnya, yang belum termanfaatkan ataupun dimanfaatkan. Dari sekian banyak tanaman bukan kayu yang dapat diandalkan sebagai sumber serat antara lain adalah tanaman padi (Oriza sativa), rumput alang-alang, tifa, batang pisang dan lain sebagainya. (Tjahjono Yudi,1998)

(14)

varietasnanas, jarak tanam dan intensitas matahari akan mempengaruhi terhadap pertumbuhan panjang daun nanas dan sifat atau characteristic dari serat yang dihasilkan. Intensitas sinar matahari yang tidak terlalu banyak (sebagian terlindung) pada umumnya akan menghasilkan serat yang kuat, halus dan mirip sutera (strong, fine and silky fibre).

(Kirby, 1963, Doraiswarmy et al.,1993)

Jerami padi adalah suatu material yang kaya akan serat dan merupakan limbah pertanian yang cukup besar jumlahnmya dan belum banyak dimanfaatkan.Setelah selesai panen sebagian besar jerami di Indonesia dibakar menjadi abu dan sebagian lagi dijadikan makanan ternak.Jerami padi mengandung serat berligno selulosik, artinya sutau bahan yang mengandung serat dan lignin. Jerami padi sebagai bio massa lignoselulosa terdiri atas campuran polimerkarbonhidrat yaitu selulosa dan hemiselulosa.

Dalam hal ini peneliti tertarik untuk memanfaatkan limbah serat jerami dan limbah serat daun nanas untuk dimanfaatkan sebagai pulp untuk menghasilkan kertas dari pencampuran serat pendek dan serat panjang ini.

1.2Rumusan Masalah

1. Menentukan komposisi yang paling baikantara pulp serat jambul nanas dan pulp serat jerami untuk menghasilkan kualitas kertas yang baik.

2. Bagaimana sifat fisis (sobek, gramatur, tebal dan tarik) dari kertas yang dihasilkan.

(15)

1.3Batasan Masalah

1. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kertas adalah serat jambul nanas dan serat jerami padi.

2. Dalam proses pembuatan pulp dilakukan dalam suasana alkali (basa) dengan NaOH sebagai bahan kimia pemasak.

1.4Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui persentase terbaik dari campuran pulp serat jambul nanas dan pulp serat jerami padi untuk mendapatkan kertas pembungkus terbaik. 2. Untuk mengetahui sifat fisis kertas (sobek, gramatur, tebal dan tarik) campuran

serat jambul nanas dan serat jerami padi.

1.5Manfaat Penelitian

1. Dapat memanfaatkan jambul nanas dan jerami sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

2. Dengan adanya bahan pembuat kertas alternatif ini sehingga mengurangi penebangan pohon sebagai bahan pembuat kertas.

(16)

1.6 Sistematika penulisan

Sistematika penulisan pada masing-masing bab adalah :

Bab I Pendahuluan

Bab ini mencakup latar belakang penelitian, batasan masalah yang akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tempat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan untuk proses pengambilan data, analisa data serta pembahasan.

Bab III Metodelogi Penelitian

Bab ini membahas tentang peralatan dan bahan penelitian,diagram alir penelitian dan prosedur penelitian.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan analisa data yang diperoleh dari penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian Kertas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kertas merupakan barang lembaran dibuat dari bubur rumput, jerami, kayu dan sebagainya yang biasa ditulisi atau untuk kertas pembungkus dan sebagainya. Natural paper atau kertas seni dapat dibuat dari serat-serat tanaman, selain kayu, seperti jerami, ijuk, eceng gondok, dan sebagainya.

Kertas adalah material yang berasal dari pulp yang menjalani proses penggilingan. Serat yang digunakan untuk membuat kertas biasanya adalah serat alami yang mengandung selulosa dan hemiselulosa.

Secara umum kertas dibedakan menjadi dua golongan, yaitu kertas budaya dan kertas industri. Yang termasuk kertas budaya adalah kertas - kertas cetak dan kertas tulis diantaranya adalah : kertas kitab (bible-paper), buku, Bristol (kertas kartu), cover, kertas duplicating, koran, kertas litho (kertas cetak), kertas amplop. Sedangkan yang termasuk kertas industri adalah : kertas kantong, kertas minyak (tracing paper), pembungkus buah-buahan (fruit wrapper), cigarette tissue, kertas bangunan dan karton, kertas pengemas makanan, kertas isolasi elektris, karton, pembungkus sayuran (water leaf paper).

2.2 Macam-macam tipe kertas:

Pada umumnya kertas dibedakan beberapa macam, yaitu sebagai berikut :

(18)

2. Kertas tergelantang, biasanya digunakan untuk dibuat tas kecil, amplop, kertas lilin, label, dan bahan laminating

3. Kertas Greaseproof , biasanya digunakan untuk fatty foods

4. Kertas Glassine merupakan kertas yang tahan minyak.Biasanya digunakan untuk tas, kotak dan kemasan makanan berminyak

5. Perkamen sayur Kertas ini tidak beracun dan memiliki kekuatan tahan basah dan minyak. Biasanya digunakan untuk kemasan makanan basah dan berminyak

6. Kertas tissue Kertas ini memiliki sifat lembut, dan semitransparan.

(Rebri Atnam, 2012)

2.3 Pulp

Pulp merupakan bahan setengah jadi, apabila diolah lebih lanjut akan menghasilkan

kertas, serat rayon dan lain - lain. Bahan baku utama untuk pembuatan pulp ini

adalahselulosa. Selulosa dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan berserat. Unsur utama

tumbuhan berserat ada tiga, yaitu :

- selulosa = 45,80 %

- Pentosan = 25,90 %

- lignin = 22,60 %

Menurut (Darusetyo.R, 2002), kayu sebagai bahan dasar dalam industri kertas

mengandung beberapa komponen antara lain :

a. Selulosa, tersusun atas molekul glukosa rantai lurus dan panjang yang

merupakan komponen paling disukai dalampembuatan kertas karena panjang,

dan kuat.

b. Hemiselulosa, tersusun atas glukosa rantai pendek dan bercabang.

Hemiselulosa lebih mudah larut dalam air dan biasanya dihilangkan dalam

proses pulping.

c. Lignin, adalah jaringan polimer fenolik tiga dimensi yang berfungsi

(19)

pemutihan akanmenghilangkan lignin tanpa mengurangi serat selusosa secara

signifikan.

d. Ekstraktif, meliputi hormon tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur lain.

Komponen ini sangat beracun bagikehidupan perairan dan mencapai jumlah

toksik akut dalam effluent industri kertas.

Proses pembuatan pulp adalah contoh perlakuan fisik dan kimia yang mempunyai

tujuan untuk memisahkan selulosa dari kandungan impuritiesnya. Pemisahan

dilakukan pada kondisi yang optimum untuk mencegah terjadinya degradasi terhadap

selulosa. Menurut (Fengel dan Wenger,1995), kesulitan yang dihadapi dalam proses

pemisahan ini disebabkan oleh:

a. Berat molekul tinggi.

b. Kesamaan sifat antara komponen impuritis dengan selulosa itu sendiri.

c. Kristalinitas yang tinggi.

d. Ikatan fisika dan kimia yang kuat

2.4 Pembuatan Pulp

2.4.1 Proses Pembuatan Pulp

Pulp adalah hasil pemisahan seratdari tanaman kayu(wood) maupun bukan kayu (nonwood), melalui proses kimia banyak dilakukan untuk pembuatan pulp. Proses pembuatan pulp yang menggunakan bahan baku tanaman bukan kayu (nonwood) dapat bermacam – macam proses pengolahan. Proses pembuatan pulp dibedakan atas proses mekanis, semikimia (kombinasi kimia dan mekanis) dan kimia. Umumnya dilaksanakan secara alkali dengan NaOH sebagai bahan kimia pemasak. (Zainal Nasution,2006).

(20)

Proses semikimia merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia. Yang termasuk ke dalam proses ini diantaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulping) dengan memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga diperoleh pulp yang memiliki rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik daripada pulp dengan proses mekanis.

Proses pembuatan pulp dengan proses kimia dikenal dengan sebutan proses kraft. Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan dari proses ini memiliki kekuatan lebih tinggi daripada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi rendemen yang dihasilkan lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang terdegradasilebih banyak (lignin,ekstraktif , dan mineral).

Untuk mencari perbedaan sifat-sifat, baik sifat fisik maupun sifat kimia, perlu dilakukan pengujian baik pengujian fisik maupun pengujian kimia. Sifat-sifat fisik pulp yaitu adalah : gramatur, tebal (bulky), ketahanan sobek, ketahanan retak, ketahanan tarik dan ketahanan lipat, derajat putih dan opasitas (kerapatan serat). Sedangkan sifat kimia adalah : kadar alpa selulosa, kadar abu, kadar lignin, kadar pentosan dan sebagainya.

2.4.2 Dimensi Serat

Selulosa merupakan kandungan utama untuk membuat kertas, selulosa ini berasal dari tumbuhan kayu (wood) maupun tumbuhan bukan kayu (nonwood). Pembuatan kertas merupakan proses penyusunan serat dalam bentuk lembaran. Selama proses pembuatan kertas, air dikeluarkan dari jaringan serat, sehingga terjadi ikatan antar serat yang semakin rapat dan disertai perubahan bentuk serat menjadi pipih.

(21)

merupakan faktor yang sangat penting. Daya ikat serat dalam suatu lembaran kertas ditentukan oleh besarnya ikatan dan banyaknya fibrilasi (Kasdim Lumbanbatu, 2008).

2.4.3 Panjang Serat

Menurut penelitian-penelitian yang telah dilakukan, panjang serat merupakan sifat yang sangat menentukan kekuatan kertas dan sangat mempengaruhi kekuatan sobek serta pembentukan formasi.Serat panjang memberikan kekuatan tarik kertas yang lebih baik dibandingkan dengan serat pendek, tetapi serat pendek memberikan formasi yang lebih baik dibandingkan dengan serat panjang.Serat yang terdapat pada pohon kayu memiliki panjang serat yang berbeda-beda, maka distribusi panjang serat turut berperan juga dalam menentukan kekuatan kertas. Jumlah persentase serat yang tinggi akan menurunkan kekuatan serat.

Serat yang panjang lebih dari 5 mm sukar untuk dikerjakan dengan mesin kertas biasa, maka perlu pemotongan sampai mendapat kekuatan kertas yang diinginkan.Panjang serat juga mempengaruhi sifat-sifat fisis dari suatu kertas yang dihasilkan oleh serat tersebut.Semakin panjang serat maka semakin besar pula kekuatan tarik yang dihasilkan oleh kertas yang berbahan serat panjang tersebut.

(22)

2.5 Pulp Serat Jambul Nanas

2.5.1 Klasifikasi Serat Jambul Nanas

Klasifikasi nanas :

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup) Ordo : Farinosae (Bromeliales)

Famili : Bromiliaceae Genus : Ananas

Species : Ananas comosus (L) Merr.

Tanaman nanas berasal dari Amerika tropis, yaitu daerah Brazil, Argentina dan Peru.Saat ini nanas telah tersebar di seluruh dunia, terutama disekitas khatulistiwa antar 30o LU dan 30o LS.Indonesia merupakan wilayah tropis beriklim basah yang memungkinkan tumbuhnya berbagai macam buah-buahan seperti nanas. Di Indonesia, tanaman nanas sangat popular dan banyak ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi. Maka terdapat daerah penghasil nanas yang terkenal, yaitu Subang, Bogor, Riau, Palembang dan Blitar.

Tanaman nanas dapat tumbuh di daerah beriklim kering dan masih mampu berbuah, tetapi yang harus diperhatikan adalah kedalaman air tanah antara 50-150 cm. Hal ini dikarenakan nanas memiliki akar yang dangkal tetapi mampu menyimpan air. Buah nanas merupakan buah majemuk yang disebut sinkarpik atau coenocarpium.Diatas buah tumbuh daun-daun pendek yang tersusun seperti pilin-pilin yang disebut mahkota. (AnneAhira.com)

(23)

dibudidayakan di Indonesia antara lain Cayenne, Spanish/Spanyol, Abacaxi dan Queen. Tabel 2.1 memperlihatkan sifat fisik beberapa jenis varietas lain tanaman nanas yang sudah banyak dikembangkan. (Doraiswarmy et al., 1993).

Tabel 2.1Karakteristik Fisik Serat Jambul Nanas

Varietas Nanas Karakteristik Fisik

Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm)

Assam local 75 4.7 0.21

Cayenalisa 55 4.0 0.21

Kallara local 56 3.3 0.22

Kew 73 5.2 0.25

Mauritius 55 5.3 0.18

Pulimath local 68 3.4 0.27

SmoothCayenne 58 4.7 0.21

Valera Moranda 65 3.9 0.23

Sumber :Doraiswarmy et al., 1993

2.5.2 Komposisi Serat Jambul Nanas

(24)

Tabel 2.2 komposisi kimia yang terkandung pada jenis serat alam nanas

Komposisi Kimia Serat Nanas (%) Alpha Selulosa 69,5 – 71,5 Pentosan 17,0 – 17,8

Lignin 4,4 – 4,7

Pektin 1,0 – 1,2

Lemak 3,0 – 3,3

Abu 0,71 – 0,87

Zat – zat lain (protein, asam organik, dll)

4,5 – 5,3

Sumber : Pratikno Hidayat,2008

2.6 Pulp Serat Jerami Padi

2.6.1 Klasifikasi Serat Jerami

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta Ordo : Poales

Famili : Poaceae Genus : Oryza Spesies : Oryza Sativa

Jerami padi merupakan limbah pertanian yang cukup besar jumlahnya dan belum banyak dimanfaatkan karena dianggap tidak memiliki nilai ekonomis, karena dibuang begitu saja setelah panen dilakukan.

Jerami padi bagian dari batang padi tanpa akar yang tertinggal setelah diambil

(25)

per tahun. Sebagian besar jerami padi tidak dimanfaatkan karena selalu dibakar

setelah proses pemanenan.

Penggunaan jerami padi sebagai bahan baku pulp padapabrik pulp dan kertas

merupakan salah satu cara untukmemanfaatkan limbah pertanian karena mempunyai

kandungan selulosa yang besar, di samping untuk menggantikan kayu sebagai bahan

baku utama.Selain itu ketersediaannya pun melimpah sebagai hasil limbah pertanian

yang kurang dimanfaatkan selama ini.

Jerami padi sebagai limbah pertanian yangberlignoselulosa memiliki prospek

yang baik untuk digunakansebagai bahan baku produk berbasis serat seperti pulp dan

kertasl. Jenis kertas yang dapat diproduksi dari jeramipadi, antara lain kertas kraft,

kertas cetak, dan kertas map denganmutu yang memenuhi standar.

2.6.2 Komposisi Serat Jerami

Jerami yang dimaksud di sini adalah adalah batang jerami.Pada batang padi terdapat

bulir – bulir padi melekat yang disebut malai.Daun padi terdiri atas upih daun yang

membalut batang dan helai daun yang diantaranya terdapat beberapa sambungan

berupa sendi.Serat- serat pada batang padi berfungsi sebagai penguat dan penegak

batang.

Tabel 2.3 Kadar Serat Daun Panjang Serat Tanaman Padi

No Bagian Berat serat rata – rata (%)

Panjang serat

Rata – rata (mm)

1 Batang 72,83 0,98

2 Malai 60,27 1,03

3 Upih daun 63,78 1,55

4 Helai daun 39,64 1,10

(26)

Tabel 2.4 Komponen Kimia dari Tanaman Padi

No Parameter Persentase %

1 Abu 16,23

2 Silikat 14,65

3 Holoselulosa 57,87

4 Selulosa Alfa 39,48

5 Sari 6,50

6 Pentosan 28,82

7 Kelarutan dalam NaOH,1% 21,23

Sumber :Buletin Litbang Industri No. 1 Vol. 20 Tahun 2000

2.7 Bahan Kimia NaOH

NaOH (Natrium Hidroksida) berwarna putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain. Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur. Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab. NaOH ini berfungsi sebagai pemisah antara lignin dan selulosa. Kelarutan mudah larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter. Titik leleh 318°C serta titik didih 1390°C. Hidratnya mengandung 7; 5; 3,5; 3; 2 dan 1 molekul air (Daintith, 2005).

NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan padatan berwarna putih, densitas NaOH adalah 2,1 . Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida (Keenan dkk, 1989).

2.7.1Sifat Kimia

(27)

NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan padatan berwarna putih.Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida.

2.8 Kalsium hipoklorit

Kalsium hipoklorit adalah senyawa kimia yang memiliki rumus kimia Ca(ClO)2.Kalsium hipoklorit adalah padatan putih yang siap didekomposisi di dalam

air untuk kemudian melepaskan oksigen dan klorin. Kalsium hipoklorit memiliki aroma klorin yang kuat.Senyawa ini tidak terdapat di lingkungan secara bebas.

Kalsium hipoklorit umumnya digunakan sebagai agen pemutih atau

disinfektan.Senyawa ini adalah komponen yang digunakan dalam pemutih komersial, larutan pembersih, dan disinfektan untuk air minum, sistem pemurnian air, dan kolam renang.

(28)

BAB III

METODELOGI PERCOBAAN

3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di :

1. Balai Riset dan Standarisasi Perindustrian Sumatera Utara Medan 2. Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung

3.2 BAHAN DAN PERALATAN

a. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ; 1. Jambul Nanas

2. Jerami Padi 3. NaOH 4. Kaporit

b. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah :

1. Drum kapasitas 20 liter sebagai wadah memasak daun nanas dan jerami padi. 2. Ember plastik tempat penampungan pulp daun nanas dan pulp jerami padi. 3. Blender sebagai alat menghaluskan pulp.

(29)

6. Mikrometer Sekrup untuk mengukur ketebalan kertas 7. Gunting sebagai pemotong kertas

8. Tearing Strength Test untuk alat uji sobek kertas 9. Tensile Strength Test untuk alat uji tarik kertas

3.3 PROSEDUR PENELITIAN

3.3.1 Proses pulping Daun Nanas

1. Dilarutkan 225 gram NaOH yaitu konsentrasi 1,5%ke dalam drum dengan kapasitas 20 liter diisi air sebanyak 15 liter.

2. Dimasukkan 5 kg daun mahkota nanas kering ke dalam drum yang sudah berisi larutan soda. Proses pemasakan dilakukan pada suhu air mendidih selama 2 jam dan selama mendidih larutan dipastikan tidak melimpah dari drum dan suhunya dalam keadaan stabil.

3. Setelah menjadi bubur, dilakukan pendinginan selama 24 jam

4. Hasil pemasakannya dicuci dengan air hingga bersih, agar tidak meninggalkan bau pada pulpnya.

5. Direndam pulp yang telah dicuci bersih dengan air kaporit selama 24 jam untuk memutihkan pulp tersebut.

6. Setelah diputihkan, pulp tersebut dicuci dengan air hingga bersih, agar tidak meninggalkan bau kaporit pada pulpnya.

7. Dilakukan pengilingan pada pulp.

8. Dicetak pulp tersebut dan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari

Agar tidak menimbulkan pencemaran, sisa larutan pemasak dapat digunakan kembali dalam proses pemasakan selanjutnya.

3.3.2 Proses pulping Jerami Padi

(30)

jam dan selama mendidih larutan dipastikan tidak melimpah dari drum dan suhunya dalam keadaan stabil.

2. Setelah menjadi bubur, dilakukan pendinginan selama 24 jam.

3. Hasil pemasakannya dicuci dengan air hingga bersih, agar tidak meninggalkan bau pada pulpnya.

4. Direndam pulp yang telah dicuci bersih dengan air kaporit selama 24 jam untuk memutihkan pulp tersebut.

5. Setelah diputihkan, pulp tersebut dicuci dengan air hingga bersih, agar tidak meninggalkan bau kaporit pada pulpnya.

6. Dilakukan pengilingan pada pulp.

7. Dicetak pulp tersebut dan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari

3.3.3 Proses Pembuatan Kertas

1. Digunting pulp daun nanas yang telah kering dan ditimbang 3,15 gram (100%), 2,52 gram (80%), 1,90 gram (60%), 1,26 gram (40%), 0,63 gram (20%).

2. Digunting pulp jerami padi yang telah kering dan ditimbang 3,15 gram (100%), 2,52 gram (80%), 1,90 gram (60%), 1,26 gram (40%), 0,63 gram (20%).

3. Dilakukan pencampuran pulp daun nanas dan pulp daun jerami sesuai dengan perbandingan yang telah ditentukan untuk daun nanas dan jerami padi 100:0, 80:20, 60:40, 40:60, 20:80 dan 0:100.

4. Pulp yang telah dicampur sesuai dengan perbandingan yang telah ditentukan direndam dalam air selama 3 x 24 jam.

5. Dilakukan penghalusan dengan menggunakan blender.

(31)

Tabel 3.1 Komposisi bahan No.

Sampel

Komposisi bahan dengan total campuran 100% Pulp Daun Nanas % Pulp Jerami Padi %

A 100 0

B 80 20

C 60 40

D 40 60

E 20 80

F 0 100

3.3.4 Pengeringan Kertas

Proses pengeringan dilakukan dengan memanfaatkan sinar matahari. Dalam keadaan matahari terik, selama 1 jam kertas sudah dalam keadaan kering. Apabila kodisi mendung, dapat juga dilakukan pengeringan dalam ruangan dengan diangin-anginkan.

Lebar 15 cm

Panjang 30 cm

(32)

3.4 DIAGRAM ALIR

3.4.1 Diagram alir proses pembuatan pulp jambul nanas

Diagram alir proses pembuatan pulp jambul nanas adalah seperti dibawah ini :

Pengeringan Matahari

Ditimbang

Pemasakan

Pendinginan

Pencucian

Bleaching

Pencucian

24 jam Jambul Nanas

Larutan NaOH 1,5 %

Air Bersih Dibuang

Penghalusan / Blend

Pencetakan

Air Kaporit

Air Bersih Dibuang

Pengeringan

[image:32.595.117.514.170.730.2]
(33)

3.4.2 Diagram alir proses pembuatan pulp Jerami Padi

Diagram alir proses pembuatan pulp jerami padi adalah seperti dibawah ini :

Pengeringan Matahari

Ditimbang

Pemasakan

Pendinginan

Pencucian

Bleaching

Pencucian

24 jam Jerami Padi

Larutan NaOH 1,5 %

Air Bersih Dibuang

Penghalusan / Blend

Pencetakan

Air Kaporit

Air Bersih Dibuang

Pengeringan

[image:33.595.117.514.150.741.2]

Pulp Jerami Padi Kering

(34)

3.4.3 Diagram Alir Proses Pembuatan Kertas

Diagram alir proses pembuatan kertas pencampuran pulp jambul nanas dan pulp jerami padi adalah seperti dibawah ini :

Penimbangan

Pulp Jerami Padi Pulp Jambul Nanas

Penghalusan / Blend

Pencetakan

Penimbangan

Direndam Dalam Air 3x24 jam Direndam Dalam Air

3x24 jam

Pengeringan

Contoh Kertas

Pengujian

Tebal Kertas Kuat Tarik Kuat Sobek Gramatur

Data

Hasil

[image:34.595.125.508.227.725.2]

Kesimpulan

(35)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Pengujian Fisis Kertas

4.1.1.1 Gramatur Kertas

Gramatur adalah massa lembaran kertas dibagi dengan satuan luasnya dalam meter persegi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

Gramatur ( g/m2 ) = (�)

[image:35.595.119.515.575.746.2]

( )2 . . . ( 4.1 ) Gramatur dari variasi komposisi sampel di uji dengan menggunakan metode SNI 14-0439-1989 yang diklasifikasikan sebagai kertas kraft. Hasil uji gramatur dari semua sampel yang di uji diperlihatkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Gramatur Kertas

Kode Sampel

Komposisi ( JN : JP ) %

Massa (g)

Luas (m2)

(36)

4.1.1.2 Tebal Kertas

[image:36.595.172.462.248.423.2]

Tebal kertas adalah jarak tegak lurus antara kedua permukaan kertas yang diukur pada kondisi standar.Metode pengujian tebal kertas pada sampel ini adalah menggunakan metode SNI 14-0435-1998. Berikut adalah tabel hasil pengujian tebal kertas :

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Tebal Kertas

Kode Sampel

Komposisi ( JN : JP ) %

Luas (m2)

Tebal (mm) A 100 : 0 10-2 ± 0,0001 0,19127 B 80 : 20 10-2 ± 0,0001 0,30457 C 60 : 40 10-2 ± 0,0001 0,29507 D 40 : 60 10-2 ± 0,0001 0,21237 E 20 : 80 10-2 ± 0,0001 0,22627 F 0 : 100 10-2 ± 0,0001 0,21467

4.1.1.3 Indeks Tarik Kertas

Indeks tarik adalah ketahanan tarik kertas dibagi dengan gramatur kertas tersebut. Ketahanan tarik adalah daya tahan lembaran kertas terhadap gaya tarik yang bekerja pada kedua ujung kertas tersebut yang diukur dalam kondisi standar.Indeks tarik kertas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (4.2) dibawah ini :

Indeks tarik (Nm/g) = �� ℎ � ( )

� ( �2) . . . ( 4.2 )

(37)
[image:37.595.104.473.188.359.2]

Dari persamaan diatas maka dapat dihitung dan diperoleh indeks tarik dari masing-masing komposisi bahan ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kuat Tarik

Kode Sampel

Komposisi ( JN : JP ) %

Gramatur (g/m2)

Kuat tarik ( 103 N/m )

Indeks Tarik ( Nm/g )

A 100 : 0 61,24 ± 1,61 1,03 16,819

B 80 : 20 56,47 ± 1,56 0,89 12,218

C 60 : 40 60,13 ± 1,60 0,88 14,634

D 40 : 60 50,16 ± 1,50 0,85 16,945

E 20 : 80 61,06 ± 1,61 0,82 13,429

F 0 : 100 58,20 ± 1,58 0,80 13,745

4.1.1.4 Indeks Sobek Kertas

Indeks sobek adalah ketahanan sobek kertas dalam milinewton dibagi dengan gramatur kertas tersebut. Ketahanan sobek adalah gaya dalam gramforce yang diperlukan untuk menyobekkan lembaran kertas yang diukur dalam kondisi standar. Gramatur adalah massa lembaran kertas dibagi dengan satuan luasnya dalam meter persegi.Indeks sobek kertas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (4.3) dibawah ini :

Indeks sobek (Nm2/g) = �� ℎ � ( )

� (�2) . . . ( 4.4 )

(38)
[image:38.595.138.498.164.342.2]

Dari persamaan diatas maka dapat dihitung dan diperoleh indeks sobek dari masing-masing komposisi bahan ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kuat Sobek Kode

Sampel

Komposisi ( JN : JP ) %

Gramatur (g/m2)

Kuat Sobek ( 10-3 N )

(39)

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengujian Fisis Kertas

4.2.1.1 Pengujian Gramatur Kertas

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa gramatur tertinggi ditunjukkan pada komposisi 100 : 0 dan nilai gramatur terendah adalah pada perbandingan 40 : 60.

[image:39.595.135.499.311.531.2]

Berikut adalah grafik hubungan antara gramatur kertas dan variasi komposisi :

Gambar 4.1 Grafik hubungan antara gramatur dan komposisi jambulnanas

Dari grafik diatas terlihat bahwa komposisi 40% jambul nanas memiliki gramatur terkecil, hal ini dikarenakan densitas campuran ini adalah yang terkecil, ini juga bias disebabkan oleh campuran komposisi ini tidak homogen yang menyebabkan bervariasinya gramaturini.

Keanekaragaman gramatur ini dimiliki oleh setiap komposisi masing-masing sampel berbeda, karena cetakan yang digunakan adalah cetakan manual, sehingga ratanya kertas tidak bisa di buat dengan seragam.

0 10 20 30 40 50 60 70

0 20 40 60 80 100 120

Gr

am

atu

r

(gr

/m

²)

(40)

4.2.1.2 Pengujian Tebal Kertas

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa tebal tertinggi ditunjukkan pada komposisi 80 : 20 dan tebal terendah adalah pada perbandingan 100 : 0.

[image:40.595.114.472.247.468.2]

Berikut adalah grafik hubungan antara tebal kertas kertas dan variasi komposisi :

Gambar 4.2 Grafik hubungan antara tebal kertas dan komposisi jambul nanas

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa komposisi 100% jambul nanas memiliki tebal yang paling kecil hal ini disebabkan karena bahannya adalah 100% jambul nanas, karena jambul nanas kekakuannya yang tinggi dibandingkan dengan jerami, sehingga menyebabkan banyaknya kekosongan antar serat-seratnya yang tersusun menjadi kertas tersebut. Selain itu juga karena cetakan yang digunakan adalah cetakan manual, sehingga tebal kertas yang dihasilkan beragam dan hal ini juga disebabkan oleh tidak meratanya pulp pada saat dicetak.

0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35

0 20 40 60 80 100 120

Teb

al

(m

m

)

(41)

4.2.1.3 Hasil Pengujian Indeks Tarik Kertas

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 4.3 dapat dilihat

[image:41.595.135.497.206.425.2]

Berikut adalah grafik hubungan antara tebal kertas kertas dan variasi komposisi :

Gambar 4.3 Grafik hubungan antara indeks tarik kertas dan komposisi jambul nanas

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa indeks tarik terendah ditunjukkan pada komposisi 80% jambul nanas dan indeks tarik tertinggi adalah pada 40% jambul nanas. Besar atau kecilnya indeks tarik di pengaruhi oleh panjang serat dan kuatnya ikatan serat, karena proporsi pencampuran bahan tidak homogen sehingga menyebabkan indeks tarik yang beragam.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

0 20 40 60 80 100 120

In

d

e

ks

Tar

ik

(N

m

/g

)

(42)

4.2.1.4 Hasil Pengujian Indeks Sobek Kertas

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa indeks sobek terendah ditunjukkan pada komposisi F (100% JN : 0% JP) dan indeks sobek tertinggi adalah pada perbandingan C (60% JN : 40% JP).

[image:42.595.119.472.268.485.2]

Berikut adalah grafik hubungan antara indeks sobek kertas kertas dan variasi komposisi :

Gambar 4.4 Grafik hubungan antara indeks sobek kertas dan komposisi jambul nanas

Indeks sobek terendah di dapat pada komposisi 100 % jambul nanas, hal ini disebabkan oleh serat jambul nanas merupakan serat panjang yang fleksibilitasnya rendah sehingga indeks sobeknya juga rendah.

Bentuk grafik yang tidak linear menunjukkan bahwa masing-masing komposisi memiliki indeks sobek yang berbeda ketika variasinya berbeda. Pengaruh proporsi bahan penyusun dan kehomogenan dari campuran bahan juga menjadi alasan hasil indeks sobek yang dihasilkan.

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

0 20 40 60 80 100 120

In d e ks S o b e k ( 10¯ ³ N m /g r )

(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai pemanfaatan serat daun nanas dan serat jerami dalam pembuatan kertas, maka dapat diambil

kesimpulan, yaitu :

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh bahwa campuran jambul nanas dan jerami padi dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuat kertas.

2. Dari penelitian yang dilakukan dan pengujian-pengujian yang dilakukan terhadap kertas campuran jambul nanas dan jerami padi, dapat disimpulkan bahwa jambul nanas memberikan kuat tarik yang tinggi dan jerami padi memberikan indeks sobek yang tinggi karena sifatnya yang memberikan fleksibilitas yang diberikannya pada kertas tersebut.

(44)

5.2 Saran

1. Disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk memasukkan pengujian lainnya seperti uji daya serap air, struktur mikro dan lain-lain untuk bisa menyempurnakan penelitian ini.

2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan campuran limbah yang lain atau serat yang lain yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi kertas.

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. 2000. Pemanfaatan Jerami sebagai Bahan Baku Pembuatan Pulp Serat Pendek. Balai Penelitian dan Pengembangan Industri.

Medan

Abidin, Zainal. 2010. Pembuatan dan Karakterisasi Kertas dari Limbah Jerami Padi untuk Tatakan Gelas Cetak Tangan. Balai Riset dan

Standarisasi Industri. Medan

Buletin Litbang Industri No.1 Vol.20 Tahun 2000.www.kemendag.go.id

Diakses tanggal 26 Desember 2012

Crown. 2013. Kandungan Nanas. AnneAhira.com. Diakses tanggal 20 Desember 2012

Daintith, 2005) dan (Keenan dkk., 1989).

http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_hidroksida. Diakses tanggal 15

Desember 2012

Doraiswarmy et al. (1993).Pineapple Leaf Fibres, Textile Progress Vol. 24 Number 1, Textile Institute.

Fengel, D dan G.Wegener. 1995. Kayu, Kimia Ultrastruktur dan Reaksi

Reaksi.Penerjemah H.Sastrohamidjojo. Gadjah Mada University

Press.Yogyakarta.

Hidayat, Pratikno. 2008. Teknologi pemanfaatan Serat Daun Nanas sebagai Alternatif Bahan Baku Tekstil.Fakultas Teknologi Industri, Universitas

(46)

http://jukrihimaki.blogspot.com/2011/04/msds-naoh-material-safety-data-sheet.html

Diakses tanggal 26 juli 2012

Kasdim Lumbanbatu. 2008. Pembuatan dan Karakterisasi Eceng Gondok .

http://resipotery.usu.ac.id. Diakses tanggal 28 oktober 2012

Kirby. 1963. Vegetable Fibres, Leonard Hill, London.

Rebri Atnam.2012. http://iinparlina.wordpress.com/tag/kertas/ Diakses tanggal 20 Desember 2012

Saragi, Dormian. 2008. Pembuatan dan Karakterisasi kertas Pembungkus yang Dibuat dari Kantong Semen Bekas dan Pulp Jerami. Sekolah

Pasca Sarjana. Universitas Sumatera Utara. Medan

(47)

LAMPIRAN A1

1 . BAHAN

Gambar 2. 1 NaOH Gambar 2.2 Jambul Nanas

[image:47.595.99.501.128.673.2]

Gambar 2.3 Jerami Padi 2. ALAT – ALAT

(48)
[image:48.595.229.405.84.204.2] [image:48.595.313.497.227.432.2]

Gambar 2.3 Mikrometer Sekrup

[image:48.595.110.272.236.438.2]

Gambar 2.4 Blender Gambar 2.5 Wadah memasak sampel

[image:48.595.109.499.479.728.2]
(49)

3. SAMPEL / SPECIMEN

[image:49.595.109.307.120.258.2]

[image:49.595.117.520.305.747.2]

Gambar 3.1 Pulp daun mahkota nanas Gambar 3.2 Pulp jerami padi

(50)

LAMPIRAN A2

1. Menghitung Indeks Tarik kertas dengan komposisi Jambul Nanas : Jerami Padi

Indeks tarik (Nm/gr) =�� ℎ � ( ) � (�2)

a. Komposisi A (100 : 0)%

Ketahanan tarik = 1.03 x 103 Nm-1 Gramatur = 61.24 gr/m2 Indeks tarik = 1.03 �10

3

61.24 = 16,819 Nm/gr b. Komposisi B (80 :20)%

Ketahanan tarik = 0.89 x 103 Nm-1 Gramatur = 56.47 gr/m2 Indeks tarik = 0.89 �10

3

56.47 = 12,218 Nm/gr c. Komposisi C (60 : 40)%

Ketahanan tarik = 0.88 x 103 Nm-1 Gramatur = 60.13 gr/m2 Indeks tarik = 0.88 �10

3

60.13 = 14,634 Nm/gr d. Komposisi D (40 : 60)%

Ketahanan tarik = 0.85 x 103 Nm-1 Gramatur = 50.16 gr/m2 Indeks tarik = 0.85 �10

3

50.16 = 16,945 Nm/gr e. Komposisi E (20 : 80)%

Ketahanan tarik = 0.82 x 103 Nm-1 Gramatur = 61.06 gr/m2 Indeks tarik = 0.82 �10

3

61.06 = 13,429 Nm/gr f. Komposisi F (0 : 100)%

Ketahanan tarik = 0.80 x 103 Nm-1 Gramatur = 58.20 gr/m2 Indeks tarik =0.80 �10

3

(51)

2. Menghitung Indeks Sobek kertas dengan komposisi Jambul Nanas : Jerami Padi

Indeks sobek (Nm/gr) =�� ℎ � ( ) � (�2)

a. Komposisi A (100 : 0)%

Ketahanan sobek = 186.5743 x 10-3 N Gramatur = 61.24 gr/m2

Indeks sobek = 186.5743 �10 −3

61.24 = 3,046 x 10

-3

Nm2/gr

b. Komposisi B (80 : 20)%

Ketahanan sobek = 186.5743 x 10-3 N Gramatur = 56.47 gr/m2

Indeks sobek = 186.5743 �10 −3

56.47 = 3,303 x 10

-3

Nm2/gr

c. Komposisi C (60 : 40)%

Ketahanan sobek = 249.3319 x 10-3 N Gramatur = 60.13 gr/m2

Indeks sobek = 249.3319 �10 −3

60.13 = 4,146 x 10

-3

Nm2/gr

d. Komposisi D (40 : 60)%

Ketahanan sobek = 186.5743 x 10-3 N Gramatur = 50.16 gr/m2

Indeks sobek = 186.5743 �10 −3

50.16 = 3,719 x 10

-3

Nm2/gr

e. Komposisi E (20 : 80)%

Ketahanan sobek = 207.169 x 10-3 N Gramatur = 61.06 gr/m2 Indeks sobek = 207.169 �10

−3

6106 = 3,393 x 10

-3

Nm2/gr

f. Komposisi F (0 : 100)%

Ketahanan sobek = 207.169 x 10-3 N Gramatur = 58.20 gr/m2 Indeks sobek = 207.169 �10

−3

58.20 = 3.559 x 10

-3

(52)

3. Menghitung Rapat Massa kertas dengan komposisi Jambul Nanas : Jerami Padi

Rapat Massa (kg/m3) = ( �) � � ( 3)

Volume (m3) = Luas (m2) x Tebal (m) a. Komposisi A (100 : 0)%

Massa : 0.6124 x 10-3 kg Luas : 100cm2 = 1 x 10-2 m2

Tebal : 0.19127 mm = 0.19127 x 10-3 m

Volume = (1 x 10-2)(0.19127 x 10-3) = 0.19127 x 10-5 m3

Rapat Massa = 0.6124 � 10 −3

0.19127 � 10−5 = 320,175 kgm

-3

b. Komposisi B (80 : 20)% Massa : 0.5647 x 10-3 kg Luas : 100cm2 = 1 x 10-2 m2

Tebal : 0.30457 mm = 0.30457 x 10-3 m

Volume = (1 x 10-2)(0.30457 x 10-3) = 0.30457 x 10-5 m3

Rapat Massa = 0.5647 � 10 −3

0.30457 � 10−5 = 185.408 kgm

-3

c. Komposisi C (60 : 40)% Massa : 0.6013 x 10-3 kg Luas : 100cm2 = 1 x 10-2 m2

Tebal : 0.29507 mm = 0.29507 x 10-3 m

Volume = (1 x 10-2)(0.29507 x 10-3) = 0.29507 x 10-5 m3

Rapat Massa = 0.6013� 10 −3

0.29507� 10−5 = 203,782 kgm

-3

d. Komposisi D (40 : 60)% Massa : 0.5016 x 10-3 kg Luas : 100cm2 = 1 x 10-2 m2

Tebal : 0.21237 mm = 0.21237 x 10-3 m

(53)

Rapat Massa = 0.5016 � 10 −3

0.21237� 10−5 = 236.191 kgm

-3

e. Komposisi E (20 : 80)% Massa : 06106 x 10-3 kg Luas : 100cm2 = 1 x 10-2 m2

Tebal : 0.22627 mm = 0.22627 x 10-3 m

Volume = (1 x 10-2)(0.22627 x 10-3) = 0.22627 x 10-5 m3

Rapat Massa = 0.6106 � 10 −3

0.22627 � 10−5 = 269,654 kgm

-3

f. Komposisi F (0 : 100)% Massa : 0.5820 x 10-3 kg Luas : 100cm2 = 1 x 10-2 m2

Tebal : 0.21467mm = 0.21467x 10-3 m

Volume = (1 x 10-2)(0.21467x 10-3) = 0.21467x 10-5 m3

Rapat Massa = 0.5820 � 10 −3

0.21467 � 10−5 = 271,113 kgm

Gambar

Tabel 2.1Karakteristik Fisik Serat Jambul Nanas
Tabel 2.2 komposisi kimia yang terkandung pada jenis serat alam nanas
Tabel 2.3 Kadar Serat Daun Panjang Serat Tanaman Padi
Tabel 2.4 Komponen Kimia dari Tanaman Padi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang pembuatan dan karakterisasi kertas yang dibuat dari campuran pulp jerami dan pulp kantong semen bekas telah dilakukan.. Penelitian yang dilaksanakan dengan

Hubungan antara Indeks tarik kertas dengan komposisi daun nanas (%) Pada komposisi 100% daun nanas memiliki nilai Indeks tarik yang besar, hal ini

antara poliester dengan jerami padi 45:55 51 Tabel 4.7 Hasil pengukuran dan perhitungan papan partikel. antara poliester dengan jerami padi 50:50 52

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pembuatan papan partikel dari resin poliester dan jerami padi untuk mendapatkan data tentang kemampuan fisis

Papan partikel yang terbuat dari campuran resin poliester dan jerami padi menunjukkan bahwa nilai koefisien serap bunyi yang tertinggi adalah 0,849 terjadi pada frekuensi 2000 Hz

Pengubahan jerami padi menjadi bioetanol melalui penelitian yang dilakukan peneliti dengan judul “ Pembuatan Bioetanol dari Jerami Padi Gogo (Oryza sativa var.

Untuk mendapatkan kadar ethanol yang terbaik pada jerami Padi dengan menggunakan proses Hidrolisis dan fermentasi. Mengetahui proses pembuatan bioethanol dari jerami Padi

Hasil dan Pembahasan Kualitas Kompos Campuran Residu Kedelai dan Jerami Padi Hasil analisis kualitas kompos brangkasan kedelai dan jerami padi terlihat pada Tabel 1, menunjukkan