• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan pada PT. Telkom Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan pada PT. Telkom Indonesia"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 2002. Manajemen. Terjemahan Emil Salim dan Iman Karmawan. Jilid Satu. Jakarta : Erlangga

Daft, Richard L. 2002. Manajemen. Terjemahan Emil Salim dan Iman Karmawan. Jilid Dua. Jakarta : Erlangga

Masry Simbolon, Maringan Drs. 2004. Dasar-Dasar Administrasi dan

Manajemen. Jakarta : Ghalia Indonesia

(3)

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

Pada bagian ini penulis akan menganalisa dan mengevaluasi data-data yang penulis dapatkan dari PT. TELKOM INDONESIA. Usaha perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para karyawannya sangat dirasakan manfaatnya yaitu dapat meningkatkan kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan yang sangat berguna bagi pengembang karirnya.Bagi perusahaan yaitu dengan terdidik dan terlatihnya karyawan, mereka akan bekerja secara efektive & efisien sebagai tujuan perusahaan dapat lebih cepat tercapai.

Selain itu, pendidikan dan pelatihan tersebut dapat menambah pengalaman karyawan. Karena dapat masukan-masukan dan informasi-informasi yang berguna bagi kemajuan perusahaan.

Usaha pengendalian mutu yang dilaksanakan sangat bermanfaat bagi peningkatan kemampuan pibadi karyawan. Setiap karyawan di tuntut untuk bekerja dengan baik, mampu menyelesaikan masalah, dan berani mengeluarkan pendapat.

(4)

Perusahaan mempromosikan karyawannya karena dianngap mempunyai prestasi rata-rata lebih tinggi dari karyawan lainnya. Sehinngga karyawan akan terus berusaha untuk meningkatkan kinerja mereka dengan baik. Penilaian prestasi karyawan dilakukan oleh kepala seleksi masing-masing.

Jadwal penilaian dilakukan secara periodik, yaitu satu tahun sekali. Yang perlu diperhatikan adalah mengisi daftar penilaian, tidak perlu diselesaikan dalam waktu sehari.

Disamping itu kepala seleksi harus mempunyai unsur validitas yaitu menemukah hubungan tertentu antara hasil penilaian dengan prestasi kerja. Karena mereka yang dinilai baik akan dibandingkan dengan faktor-faktor yang bisa di ukur.

Misalnya: kualitas kerja, kuantitas kerja dan absensi. Dan penulis mengamati daftar penilaiaan yang digunakan perusahaan, dapat disimpulkan bahwa metode penilaian yang dipakai masih metode-metode tradisional yaitu Grading atau Porced Comparation.

(5)

Tetapi cara kerja semacam ini menimbulkan frustasi, karena seorang karyawan bisa tetap berada pada kategori yang terendah meskipun prestasi kerjanya telah meningkat, hanya karena disebabkan karyawan-karyawan telah meningkat prestasi kerjanya.

Mutasi yang telah ditetapkan perusahaan dapat memenuhi fungsinya, yaitu untuk menghinadari kebosanan, karyawan dapat saling menggantikan, dan berusaha menempatkan karyawan pada posisi yang tepat. Karyawan yang kurang produktif dan kurang berkembang di TELKOM, belum tentu tidak berkembang di perusahaan lain.

Pada prinsipnya mutasi dilakukan agar perusahaan dapat menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat. Mutasi dilakukan satu tahun sekali.

Kelemahan mutasi sampai sejauh ini, menurut penulis tidak ada, kalaupun ada mungkin dari pribadi karyawan tersebut, bagaimana memandang mutasi tersebut. Oleh sebab itu hendaklah karyawan tidak menganggap mutasi itu sebagai hukuman.

Oleh karena itu, perusahaan dalam melaksanakan mutasi selalu mendasarkan pada pertimbangan yang matang. Sebab bila tidak demikian maka mutasi yang dilakukan itu bukanlah merupakan suatu tindakan yang menguntungkan justru merugikan.

(6)

kecerdasan, pengetahuan, dan kemampuan kerja karyawan sehinnga dapat mempengaruhi efektivitas dan efisien kerja yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Peran manajemen dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT. TELKOM INDONESIA seperti, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian dalam perusahaan sudah berjalan dengan baik.

(7)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

1. Pada PT. TELKOM INDONESIA, Perencanaan telah dilakukan terlihat dari telah ditetapkannya tujuan dan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Adanya penetapan tugas-tugas dan pengelompokan organisasi membuktikan telah dilaksanakannya fungsi pengorganisasian.

3. PT. TELKOM INDONESIA sudah melaksanakan fungsi penggerakan atau kepemimpinan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat antara lain dari pelaksanaan perintah yang telah dilaksanakan oleh karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

4. Pengendalian manajemen pada PT. TELKOM yang diterapkan adalah pengendalian intern.

(8)

B. Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan penulis sebagai berikut :

 Perencanaan harus rasional dan mempunyai sasaran yang jelas untuk

mencapai tujuan pada PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk  Agar motivasi karyawan untuk bekerja terus meningkat, sebaiknya

menempatkan karyawan sesuai dengan keahliannya.

 Untuk mendorong semangat kerja karyawan, sebaiknya memberikan

kesejahteraan berupa fasilitas-fasilitas kerja karyawan.

 Perlu ditingkatkan lagi pengawasan oleh pimpinan terhadap kinerja

karyawan, untuk meningkatkan kredibilitas kinerja karyawan.

 Manajemen pada PT. TELKOM INDONESIA perlu dievaluasi

(9)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi, dengan menyediakan sarana dan pelayanan dan jasa telekomunikasi kepada pelanggan dan masyarakat luas sampai ke pelosok daerah.

Cikal bakal berdirinya PT. TELKOM INDONESIA dimulai dari suatu badan usaha bernama post en Telegrad en sebuah perusahaan swasta yang menyelenggarakan jasa-jasa pos dan telekomunikasi yang didirikan dengan staatsblad No. 52 tahun 1884.

Penyelenggaraan telekomunikasi di Hindia-Belanda pada waktu itu diselenggarakan oleh pihak swasta. Sampai dengan tahun 1905 tercatat ada 38 perusahaan telekomunikasi dan pada tahun 1906 diambil alih oleh pemerintah Hindia-Belanda berdasarkan Staatsblad No. 395 tahun 1906. Sejak saat itu berdirilah Post Telegrad en Telefontdients atau PTT-Dient, yang kemudian ditetapkan sebagai perusahaan negara berdasarkan Staatsblad No. 419 tahun 1927.

(10)

Dalam perkembangan perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi menjadi dua perusahaan yaitu perusahaan Negara Pos dan Giro berdasarkan PP NO. 29 TAHUN 1965 dan perusahaan negara Telekomunikasi berdasarkan PP. No. 36 tahun 1974 resmi berdiri Perusahaan Umum Telekomunikasi yang populer dengan sebutan PERUMTEL.

Dalam peraturan tersebut PERUMTEL dinyatakan sebagai penyelenggara Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun hubungan Telekomunikasi luar negeri, yang saat itu juga diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satallite Corporation (INDOSAT) yang masih berstatus perusahaan asing, bagian dari America cable & Radio Corporation sebuah perusahaan di bagian Delaware, Amerika Serikat. Seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing tersebut dibeli oleh Negara Republik Indonesia dan selanjutnya dikeluarkan PP. NO. 22 tahun 1974.

Berdasarkan PP NO. 53 tahun 1980. PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan jasa telekomunikasi untuk umum dalam negeri, dan INDOSAT sebagai usaha untuk penyelenggara jasa telekomunikasi luar negeri.

(11)

2. Struktur organisasi dan uraian pembagian tugas

Struktur Organisasi

1.

Lembaga Dewan Komisaris.

2.

Lembaga Direksi.

3.

Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi.

4.

Direktur Bisnis Jasa Telekomunikasi.

5.

Direktur Keuangan.

6.

Direktur SDM dan Bisnis Pendukung/Chief Financial Officer( CFO )

7.

Unit-unit terstruktur

a. Coorporate Transformation Group. b. Coorporate Planning Group.

8.

Unit-unit Pendukung

a. Internal Auditor Group. b. Sekretariat Perusahaan. 1. Restrukturisasi Internal

Restrukturisasi dimaksudkan untuk menjadikan pengelolaan perusahaan menjadi efektive dan efisien, karena terjadi pemisahan antara bidang usaha utama ( Core Business ), bidang usaha terkait dalam bidang usaha penunjang. Bidang usaha utama TELKOM adalah menyelenggarakan jasa telepon lokal dan jarak jauh dalam negeri.

(12)

tambah tertentu. Bidang usaha terkait ini ada yang diselenggarakan TELKOM dan ada sebagian yang diselenggarakan dengan membentuk perusahaan patungan. Bidang usaha penunjang adalah bidang usaha yang menunjang terselenggaranya usaha utama dan usaha terkait.

Sebagai hasil restrukturisasi, sejak 1 juli 1995 Organisasi Telkom terdiri dari 7 Divisi Regional dan 1 Devisi network yang mengelola bidang usaha utama dan beberapa Divisi pendukung untuk mendukung terselenggaranya bidang usaha utama seperti, Divisi Risti, Divisi Atelir, Divisi Pelatihan, Divisi Properti, dan Divisi Sistem Informasi.

Perkembangan terakhir berdasarkan keputusan direksi, mulai 31 Desember 1996, TELKOM menambah 2 Divisi Multimedia dan Divisi Pembangunan. Divisi Multimedia yang mengelola jasa multimedia dan network provider dimasukkan sebagai pengelola jasa bidang usaha utama, sedangkan Divisi Pembangunan termasuk Divisi Pendukung.

a. Divisi Regional

(13)

1. Divisi Regional I, meliputi daerah Sumatera dan sekitarnya

2. Divisi Regional II, meliputi daerah Jabotabek, ditamabah Serang, Karawang dan Purwakarta

3. Divisi Regional III, meliputi daerah Jawa Barat, kecuali Serang, Bogor, dan Purwakarta

4. Divisi Regional IV, meliputi daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta 5. Divisi Regional V, meliputi daerah Jawa Timur

6. Divisi Regional VI, meliputi seluruh Kalimantan dan sekitarnya 7. Divisi Regional VII, meliputi kawasan timur Indonesia, yang terdiri

dari Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Timor-Timur, Irian Jaya, dan Maluku

b. Divisi Network

Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri ( SLJI ) melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama naional. Pelanggan Divisi Network utamanya adalah untuk kepentingan internal TELKOM, namun apabila memungkinkan dapat melayani kepentingan eksternal TELKOM.

c. Divisi Multimedia

(14)

konvergensi telepon, televisi kabel ((video communiction), dan internet (computer communication).

d. Divisi Pendukung

Adapun yang termasuk Divisi Pendukung, yaitu: 1. Divisi Riset dan Sistem Informasi ( RISTI )

Divisi yang melaksanakan Riset dan Pembangunan Teknologi Telekomunikasi dan Informasi untuk kepentingan Internal Telkom, baik riset pengembangan produk baru, standarisasi perangkat, grand scenario technology dan uji kaji laboratorium.

2. Divisi Atelir

Divisi yang berfungsi sebagai pusat perbengkelan ( Repair Centre ) bagi kepentingan TELKOM, meliputi pengetesan dan perbaikan ( Repair ) modul, penyediaan suku cadang perangkat dan konsultasi teknis.

3. Divisi Sistem Informasi

(15)

4. Divisi Pelatihan

Divisi yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan karyawan TELKOM untuk menunjang terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, dan berintegrasi.

5. Divisi Properti

Divisi yang mengelola propertis ( tanah , gedung, dan sarana lainnya ) milik TELKOM yang berkaitan dengan alat produksi. Pengelolaan properti ini utamanya ditujukan untuk kepentingan TELKOM, namun memungkinkan bila dapat melayani pihak lain.

6. Divisi Pembangunan

Divisi yang melaksanakan pembangunan konstruksi jaringan, konsultasi pembangunan, desain proyek dan pengadaan untuk kepentingan TELKOM. Divisi ini tidak menangani pembangunan yang menjadi tanggung jawab mitra KSO.

2. Pola Kerjasama Operasi ( KSO )

(16)

Divisi Regional yang dikelola oleh Mitra KSO adalah Divisi Regional I, II, III, dan, IV. Adapun maksud dan tujuan adalah :

a. Mempercepat pembangunan telekomunikasi.

b. Mempercepat ahli teknologi dari Operator Kelas Dunia yang tergabung dalam Mitra KSO.

c. Meningkatkan kemampuan berkompetisi dalam era pasar bebas. 3. Kebijakan dan Strategi Perusahaan

a. Arah kebijakan perusahaan

Dalam masa lima tahun mendatang penyesuaian usaha telekomunikasi ke dalam lingkungan strategis dan membutuhkan pendekatan menyeluruh meliputi segi institusional dan lingkungan, pengaturan sumber daya manusia dan kultur budaya.

Restrukturisasi secara internal dan di padukan dengan pelaksanaan program pembangunan berskala besar, akan memberikan dampak terhadap pembaharuan dan pola pikir, sikap dan pola kerja dari segenap jajaran PT. TELKOM. Perubahan ini tentu saja akan diikutin oleh berbagai gejala transisional akibat adanya perubahan yang mendasar dalam pola kerja. Arah perubahan menuju sosok perusahaan yang efisien, produktif, dan profesional dilakukan melalui pendekatan kesisteman sumber daya manusia.

(17)

perusahaan di PT. TELKOM, yang disingkat dengan ARTI ( Akurat, Responsif, dan Simpatik )

1. Akurat

Dimaksudkan setiap karyawan tidak boleh berbuat asal jadi, budaya ini dapat diwujudkan dengan memelihara dan meningkatkan derajat profesi, yaitu kemampuan yang tepat di bidang nya dan berdasarkan kepada data dan informasi yang seharusnya tersedia.

2. Responsif

Dimaksudkan agar setiap karyawan harus bersikap tanggap dan tidak membiarkan pemakai jasa internal maupun eksternal menunggu dalam suasana ketidakpastian.

3. Simpatik

Dimaksudkan agar setiap karyawan PT. TELKOM harus mampu membangun hubungan vertikal secara berkesinambungan dengan Tuhan Yang Maha Esa dan keterkaitan horizontal yang sinergi dan profesional dengan para pelanggan, mitra kerja, pembina serta institusi terkait.

b. Strategi Perusahaan Dalam Bidang Telekomunikasi

(18)

Untuk dapat mengantisipasi perubahan dan untuk memenuhi tuntutan tersebut, maka dalam Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP ) tingkat Divisi dengan bertumpu pada kekuatan serta dengan mengatasi kelemahan dan hambatan, maka disusunlah strategi dan upaya untuk menciftakan dan memanfaatkan peluang dalam mencapai tujuan perusahaan.

Strategi perusahaan dalam lima tahun mendatang adalah :

1. Mempercepat tersedianya sarana telekomunikasi yang memadai dan bermutu tinggi serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

2. Meningkatkan mutu jasa dan mutu layanan serta memperluas jenis pelayanan jasa telekomunikasi.

3. Mempercepat perubahan TELKOM menjadi perusahaan yang efisien, produktif dan profesional dan bersaing dalam lingkungan kompetitif menuju daerah globalisasi.

4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia( SDM ) agar memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan.

PEMBAGIAN TUGAS

1. Dukungan Pemasaran ( DUKMAS ) a. Penanganan informasi konsumen

b. Perencanaan dan pelaksanaan pembuatan media komunikasi produk atau jasa layanan

(19)

2. Sekretariat

a. Penerimaan dan Pengiriman Dokumen b. Komunikasi Eksternal

c. Komunikasi Strategik Internal

d. Penanganan dan Pengaduan Pelanggan e. Pembuatan dan Pengendalian Perjanjian f. Pelayanan Komunitas Utama

g. Pengelolaan dan Penyimpanan Data Dokumen Penting Perusahaan h. Pengendalian Dokumen

3. Informasi Teknologi

a. Penanganan Informasi Konsumen b. Billing dan Colection

c. Pengembangan Aplikasi d. Hardware dan LAN

e. Pengelolaan Klaim asuransi aset 4. Keuangan

a. Manajemen Cash Flow 5. Logistik Modul Buffer Centre

(20)

6. Sumber Daya Manusia

a. Penyusunan man power planing b. Pengelolaan program diklat

c. Pengelolaan data karyawan pada SAP/HRMIS d. Pusat pelayanan karyawan

e. Pengelolaan IBO

f. Penilaian kompetensi karyawan g. Perencanaan kader

7. Ophar Akses

a. Pelayanan pengaduan tagihan jasa telepon Service level guarantee

8. Perencanaan Pembangunan a. Rolling bisnis plan

b. Rencana manajemen dan operasi c. Penyusunan data benchmarking 9. Manajemen Network

a. Operasi dan pemeliharaan sentral telek

(21)

A. Bagian Kesekretariatan ( SEKBAG )

Sekretariat bagian dipimpin oleh Asistant Manager Sekbag ( Assman Sekbag ) . Koordinator sekretariat mempunyai tugas-tugas yaitu mengelola surat masuk, dan surat keluar , mengelola dan mengawasi penyerapan anggaran, mengelola kebutuhan alat tulis menulis, melaksanakan administrasin , pertemuan, rapat, cuti, surat permintaan perjalanan dinas dan sebagainya.

B. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa ( Logistik )

Urusan perencanan dan pengadaan ( logistik ) mempunyai tiga bagian koordinator, yaitu :

1. Koordinator perencanaan referensi harga ( koord. pransiga ) Adapun tugas dari pada Pransiga adalah :

a. Merencanakan pengadaan barang dan jasa di atas RP. 10.000.000 b. Menetapakan harga referensi

c. Mengendalikan persediaan barang

2. Koordinator pengadaan barang dan jasa ( Pranada ) Adapun tugas dari pada Pengadaan adalah :

a. Menerima permintaan pengadaan barang dan jasa para user

b. Mengirimkan Surat Permintaan Penawaran Harga ( SPPH ) dari para rekanan

(22)

d. Mengadakan klarifikasi dan negosiasi dari rekanan

e. Membuat Surat Penetapan Pemenang ( SPP ) kepada rekanan yang ditujukan sebagai pemenang.

f. Membuat Surat Perintah Kerja ( SPK ) kepada rekanan untuk melaksanakan pekerjaan yang di tanda tangani oleh kedua belah pihak. 3. Koordinator Pembinaan Vendor

Koordinator pembinaan vendor bertugas untuk menyeleksi rekanan dengan mendata dan mengevaluasi rekanan.

C. Bagian Penyimpanan dan Pendistribusian ( Pandis )

Bagian penyimpanan dan pendistribusian ( pandis ) dipimpin oleh seorang Assistant Manager Pandis ( Assman Pandis ). Tugasnya adalah menerima barang dari rekanan, memeriksa barang, menyimpan dan mendistribusikannya kepada user. Mengelola persediaan suku cadang administrasi, dan pencatatan persediaan, administrasi penghapusan persediaan, operasi SAPMM, penerima dan uji terima material dan di seluruh gudang.

D. Bagian Dukungan Internal ( DUKIN )

Bagian Dukungan Internal ( DUKIN ) dipimpin pleh Assistant Manager Dukin ( Assman Dukin ). Pada urusan internal ini ugas-tugas yang dilakukan lebih banyak dilapangan di bandingkan di ruangan.

(23)

indah, rapi dan pencatatan serta monitoring pergerakan asset operasional dan pengelolaan KBM serta sarana umum UPP 1, 2, dan 3.

Pengaturan distribusi dan pengelolaan KBM dalam kesehariannya mempunyai proses yang cukup banyak.

Menurut penggunaannya KBM terbagi atas 2 ( dua ) jenis, yaitu :

1. KBM Dinas Umum

Digunakan untuk kegiatan protokoler tamu dan kegiatan sosial, jenis kendaraan yang dipakai adalah mini buss dan jip

2. KBM Dinas Fungsional

Digunakan sesuai fungsi operasionalnya dan dioperasikan langsung oleh dinas/bagian/unit yang ada di TELKOM. Jenis kendaraan yang dipakai adalah mini bus dan pick up

Menurut kepemilikannya KBM terbagi atas 2 ( dua ) jenis, yaitu: 1. KBM Dinas Milik Telkom ( asset )

2. KBM Dinas Milik Rental ( disewa pemilik kendaraan ) Adapun proses pengelolaan Dinas KBM, yaitu :

a. Menyiapkan kelayakan kendaraan dinas setiap hari dinas.

b. Menyediakan seluruh kebutuhan kendaraan dan menindaklanjuti dengan perbaikan kendaraan.

(24)

E. Bagian Replacement and Repairing ( RR )

Bagian ini dipimpin oleh Assistant Manager RR ( Assman RR ). Bagian ini bertugas melakukan pengolahan modul-modul sentral dan telepon umum, memperbaiki modul-modul yang rusak baik diperbaiki sendiri, ataupun melalui rekanan, memenuhi permintaan modul dari user ( sentral dan telepon umum ), analisa terhadap kebutuhan replacement dan repairing, pengelolaan lokal repairing, pengelolaan alibrasi alat ukur, pengelolaan perbaikan modul yang berhubungan dengan pihak ketiga. F. Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ( CDC )

Bagian CDC ( Community Development Centre ) dipimpin oleh Assistant Manager CDC ( Assman CDC ). Bagian ini bertugas untuk mengelola Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan merupakan perwujudan dari kepedulian sosial PT. TELKOM INDONESIA kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan, yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan perbaikan lingkungan masyarakat.

Bidang Kegiatan PT. TELKOM INDONESIA

Adapun kegiatan usaha di TELKOM adalah :

(25)

dan pemenuhannya dengan memanfaatkan alat produksi yang ada seperti jaringan fisik atau Wire Local Loop ( WLL ), memasukkan FITUR seperti Nada sela, lacak Tramitra, Andara, Sandi nada, serta produk TELKOM lainnya seperti TELKOM memo, hunting, dan permintaan seperti ganti nama PDA ( pindah alamat )

2. Melakukan pelaporan, analisa dan evaluasi, hasil pemasaran, komplain pelanggan dan mutu pelayanan, mencari penyebab dan mencari solusi pemecahannya.

3. Penanganan dan pengaduan gangguan dari pelanggan yang datang langsungn penanganan komplain pelanggan meliputi komplain tagihan jasa telekomunikasi, komplain pelayanan pasang baru, memberi informasi kepada pelanggan mengenai produk TELKOM, akurasi data pelanggan antara yang ada di Custumer Service System ( CSS ) dengan pelanggan. 4. Meningkatkan kemampuan sarana /fasilitas telekomunikasi dalam rangka

peningkatan jasa-jasa telekomunikasi kepada masyarakat luas.

(26)

VISI TELKOM INDONESIA

Adapun yang menjadi Visi TELKOM INDONESIA, ialah menjadi Dominan Infocom Player di kawasan Regional. Dalam cita-citanya TELKOM ingin menjadi perusahaan yang memimpin bisnis Infocom yang merupakan paduan antara Telekomunikasi dan ( 1 ) broadcasting, ( 2 ) hiburan dan bisnis content, ( 3 ) internet, ( 4 ) data, serta ( 5 ) mobile net dikawasan regional sebagai full service and network provider ( FNSP )

Dalam cita-citanya TELKOM, ingin menjadi perusahaan yang memimpin bisnis infocom, yang merupakan paduan antara telekomunikasi dan PIMVS yaitu:

P [ Phone Net: Voice/ Fax over ( PSTN ), fitur, publik phone, VAS ( Value

Added Service), Inter koneksi ]

Melalui Telkom Mobile, Telkom siap menawarkan telepon selular dengan kemampuan mengakses internet, dan cordless untuk kenyamanan yang bermobilitas tinggi. Mobile Net juga menghadirkan layanan komunikasi bergerak lainnya, seperti Global Mobile Personal Communication Service by Satelite ( GMPCS )

 I [ Internet net: Connection / Akses, Communication, On Line, hosting,

(27)

Melayani data yang berbasis internet protocol meliputi layanan akses komunikasi, layanan online, serta layanan data, baik yang bersifat sambungan permanen maupun yang berbasis switch.

 V [ View net: Cable Tv, video on demand, graphic demand, direct broadcast

satelit ]

Dengan Telkom View ( V ) Net, kebutuhan layanan visual dan hiburan melalui Tv Cable Tv dilengkapi dengan kemampuan akses internet berkecepatan tinggi, TV broadcast dan video on.

 S [ Service Net: Billing, konsultan, custumer care, Excess capacity ]

Dengan Service ( S ) Net, Telkom siap melayani pelanggan baik dari dalam maupun luar negeri. Telkom siap untuk menyediakan layanan total solusi jasa infocom kepada pelanggan terutama pelanggan korporasi dan Telkom siap melayani pelanggan dengan One Stop Service melalui layanan customer care and call center.

MISI TELKOM INDONESIA

Selain Visi, Telkom juga memiliki Misi, yakni:

 Menjadi perusahaan yang terunggul dalam menyediakan jasa &

(28)

 Memberikan garansi terbaik bagi pelayanan dann harga yang

kompetitif

 Menggunakan teknologi yang tepat guna.

B. Manajemen

Kata manajemen diambil dari Bahasa Inggris yaitu manage yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, dan memimpin. Selanjutnya bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian. Menurut pengertian yang pertama manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni atau suatu ilmu pnegetahuan, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen.

Ada berbagai pengertian manajemen menurut beberapa para ahli, yaitu : 1. Menurut Daft (2002: 8) manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran

organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating),

dan pengendalian (controlling) sumber daya organisasi.

(29)

kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi (manusia, finansial, fisik, dan informasi) untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara efektif dan efisien.

3. Menurut Stoner yang dikutip oleh Masry (2004: 22) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya oerganisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Dalam manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang mendukung dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Fungsi manajemen merupakan elemen-elemen dasar yang melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut yang secara umum digunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan ialah Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, dan Pengendalian.

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang berhubungan dengan penentuan tujuan yang harus diraih oleh organisasi dan penetapan tugas-tugas dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Proses berfikir kedepan mengambil suatu keputusan tentang cara bertindak setelah mempertimbangkan banyak faktor atau alternatif yang tersedia merupakan proses perencanaan.

(30)

perencanaan juga merupakan fungsi manajemen yang paling kontroversial. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.

Suatu rencana ditujukan ke masa yang akan datang. Karenanya ada beberapa hal yang penting untuk diingat dalam hubungannya dengan proses perencanaan itu. Hal ini biasa disebut dalam teori manajemen sebagai planning premise. Pada dasarnya ada empat yang perlu dipegang teguh, yaitu :

a. Bahwa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan, sumber-sumber yang tersedia, atau mungkin tersedia selalu terbatas sedangkan tujuan yang hendak dicapai tidak pernah terbatas. Akibat premise ini ialah bahwa rencana yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya sumber-sumber.

b. Bahwa suatu organisasi harus selalu memperhatikan kondisi-kondisi serta situasi dalam masyarakat, baik yang bersifat positif, negatif, dan yang kemungkinan akan menghalangi kelancaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang diperlukan. Hal ini sangat penting karena tidak ada satu pun organisasi yang dapat beroperasi dengan baik tanpa mengetahui kondisi-kondisi dan situasi itu.

(31)

d. Bahwa manusia yang menjadi anggota organisasi dihadapkan pada keserbaterbatasan, baik fisik, mental dan biologis. Dengan demikian, manusia sebagai unsur pelaksana rencana dapat diajak untuk berbuat lebih banyak (Masry, 2004: 39)

Untuk membuat sebuah perencanaan yang baik, terlebih dulu harus menjawab dua pertanyaan pokok, yakni apa (what) dan bagaimana (how). Mengenai what, menunjukkan apa maksud tujuan daripada pembuatan perencanaan itu. Tegasnya what menjawab tentang tujuan apakah yang hendak dicapai, apakah tujuannya, maka kita membuat rencana. Jadi mengenai what dalam hal ini yang dimaksudkan adalah tujuan. Kalau ini sudah terjawab, maka kita berhadapan dengan how, yaitu bagaimana cara yang sebaik-baiknya harus dipergunakan atau dijalankan demi tercapainya tujuan itu. Yang penting dalam hal ini ialah mengenai cara atau metode serta teknik yang harus dipergunakan.

Kedua pertanyaan itu (what dan how) merupakan pertanyaan pokok. Disamping itu kita masih dihadapkan kepada pertanyaan-pertanyaan why, where, when, who. Kalau kita sudah tahu apa tujuannya dan bagaimana caranya, maka

(32)

Perencanaan dapat dipandang sebagai suatu hirarki, dengan perencanaan pada puncak hirarki mempengaruhi semua perencanaan yang mengikutinya. Hirarki perencanaan meliputi visi dan misi, filosofi, tujuan, dan kebijakan.

 Visi dan Misi

Suatu visi memberikan informasi tentang bentuk dan gambaran suatu hal tentang masa yang akan datang yang terkait dengan misi yang bermanfaat bagi oraganisasi dan orang-orang yang bekerja sama didalamnya. Pernyataan misi suatu organisasi menggambarkan manfaat keberadaan organisasi tersebut. Misi ini bagi suatu organisasi merupakan suatu alat atau cara untuk mengarahkan setiap individu dalam organisasi tersebut untuk berperan secara produktif.

 Filosofi

Filosofi adalah susunan nilai atau keyakinan yang mengarahkan kegiatan organisasi. Semua filosofi harus diterjemahkan dalam tujuan spesifik. Organisasi biasanya menyusun tujuan jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan jenis pelayanan, ekonomi, penggunaan sumber daya manusia, dana dan fasilitas, inovasi dan tanggung jawab sosial.

 Tujuan

(33)

 Kebijakan

Kebijakan merupakan sebuah petunjuk menyeluruh secara verbal, tertulis, atau yang diimplikasi yang menetapkan batas-batas umum serta arah didalam mana tindakan manajerial akan dilaksanakan. Masry mengatakan (2004: 43) suatu perencanaan yang baik harus bersifat sebagai berikut :

a. Rasional

Perencanaan harus bersifat rasional, artinya harus dibuat berdasarkan pemikiran-pemikiran dan perhitungan secara matang. Jadi bukan hasil khayalan semata-mata sehingga dapat dibahas secara logis.

b. Lentur

Perencanaan harus bersifat lentur, artinya dimana pun dan dalam keadaan bagaimana pun serta bilamana pun rencana itu tetap cocok, dapat mengikuti dan dapat dilaksanakan. Jadi dapat diterapkan pada tempat, waktu, dan keadaan bagaimana pun juga.

c. Kontinu

Perencanaan harus bersifat kontinu atau terus-menerus. Ini berarti bahwa perencanaan harus terus-menerus dibuat. Janganlah membuat perencanaan sekali saja untuk seumur hidup atau selama-lamanya.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan suatu perencanaan mengalami suatu kegagalan, yaitu :

(34)

kesanggupan berkreasi, atau tak mengerti persoalan yang direncanakan, atau juga kurang pengalaman.

b. Wewenang yang diberikan untuk membuat perencanaan kurang jelas atau tidak jelas.

c. Anggaran kurang. Ini sudah logis kalau biaya kurang perencanaan tidak dapat dilakukan.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang berkaitan dengan penetapan tugas-tugas, pengelompokan tugas-tugas kedalam departemen-departemen dan pengalokasian sumber daya, serta penyebaran sumber daya organisasi untuk meraih tujuan-tujuan strategis. Pengorganisasian adalah hal yang penting karena merupakan kelanjutan strategi. Strategi mendefenisikan apa yang harus dilakukan, sementara itu pengorganisasian mendefenisikan bagaimana melakukannya.

(35)

Organisasi melakukan tugas-tugas yang sangat beragam. Prinsip dasarnya adalah pekerjaan dapat dilakukan dengan cara yang lebih efisien jika karyawan diperkenankan untuk melakukan spesialisasi. Spesialisasi kerja kadang-kadang disebut pembagian tenaga kerja (division of labor) adalah tingkatan sejauh mana tugas-tugas organisasi dibagi ke dalam pekerjaan individual yang lebih khusus. Pekerja-pekerja pada masing-masing departemen hanya melakukan tugas-tugas yang relevan dengan fungsi spesialisasinya. Ketika spesialisasi meluas, para pekerja melakukan spesialisasi dalam satu tugas. Tugas-tugas cenderung semakin kecil tetapi dapat dilakukan secara efisien.

Dalam pengorganisasian terdapat rantai komando yang merupakan garis wewenang yang menghubungkan semua individu dalam organisasi dan menunjukan pada siapa seseorang memberikan laporan. Hal tersebut berhubungan dengan dua prinsip pokok yaitu kesatuan perintah dan prinsip skalar. Kesatuan perintah berarti masing-masing karyawan bertanggung jawab hanya kepada satu penyelia. Prinsip skalar mengacu pada defenisi yang jelas dari garis wewenang dalam organisasi yang melibatkan semua karyawan.

(36)

Ada lima pendekatan pada rancangan struktural yang merefleksikan penggunaan rantai komando yang berbeda dalam departementalisasi (Daft, 2002: 404) yaitu :

1. Pendekatan fungsional vertikal. Orang-orang dikelompokan kedalam departemen-departemen menurut kesamaan ketrampilan dan aktivitas-aktivitas kerja.

2. Pendekatan divisional. Departemen dikelompokan kedalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau daerah geografis.

3. Pendekatan matriks horisontal. Rantai komando divisional dan fungsional diimplementasikan secara simultan dan membebani satu sama lainnya dalam departemen yang sama.

4. Pendekatan berdasarkan tim. Organisasi membentuk serangkaian tim untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus dan untuk mengkoordinasikan departemen-departemen utama.

(37)

Lima pendekatan rancangan struktural dapa dilihat pada gambar 3.1 berikut ini.

1. Fungsional vertikal

Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 406)

2. Divisional

Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 406)

3. Berdasarkan Tim

(38)

4. Matriks Horisontal

Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 407)

5. Jaringan Kerja

Sumber : Manajemen (Daft, 2002: 407)

Gambar 3.1

(39)

3. Penggerakan

Penggerakan ialah suatu fungsi pembimbingan dan pemberian pimpinan serta penggerakan orang-orang agar kelompok orang-orang itu suka dan mau bekerja. Berdasarkan pengertian tersebut jelaslah bahwa peranan penggerakan sangat penting. Sebab walaupun perencanaan telah rapi dan pengorganisasian telah tertib sesuai dengan prinsipnya masing-masing, bergeraknya organisasi ke arah yang telah ditentukan belumlah terjamin bila fungsi yang ketiga belum dilaksanakan.

Menggerakkan orang-orang agar mereka suka dan mau bekerja, mengandung arti untuk menjadikan para pegawai atau pekerja sadar akan tugas yang dipikulnya dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab tanpa menunggu perintah dari siapa pun.

Fungsi penggerak tidak sekedar pekerjaan mekanis seperti menghidupkan mesin dengan dinamo, bahan bakar yang cukup, atau menekan tombol-tombol elektronik karena manusia yang digerakkan bukan robot, dan lain sebagainya sejenis. Oleh karena itu, untuk suksesnya fungsi penggerakan diperlukan berbagai faktor sebagai berikut :

a. Dari Segi Organisasi

1. Terdapat peraturan-peraturan

(40)

2. Terdapat fasilitas-fasilitas

Fasilitas disini diartikan sebagai segala sesuatu perangkat baik lunak maupun keras yang diperlukan bagi gerak organisasi yang didasarkan pada suatu pengkajian yang dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu tidak hanya memenuhi aspek kuantitas tetapi juga kualitas dan aktualisasinya.

3. Terdapat sarana komunikasi yang memadai

Yang diikhtiarkan dengan sarana komunikasi adalah segala sarana yang dapat digunakan untuk menerima dan menyampaikan informasi. Sarana-sarana komunikasi yang dimaksud adalah telepon, intercom dan sebagainya.

4. Terdapat pemimpin-pemimpin

Tidak jarang ditemuin bahwa dalam suatu organisasi terdapat pemimpin multi rangkap terhadap jabatan-jabatan tertentu. Disamping itu terdapat pula adanya pemimpin yang dipaksakan menjabat jabatan tertentu demi suatu kebijaksanaan tertentu. Jadi dalam hal pemimpin dalam suatu organisasi harus terhindar dari gejala tersebut. Seorang pemimpin haruslah jelas dan tegas ruang lingkup pemimpinnya.

b. Dari Segi Pemimpin 1. Wewenang

(41)

kecilnya wewenang yang diberikan untuk melaksanakan tugas tersebut. Dengan kata lain bila terdapat penugasan harus pula diikuti dengan pemberian wewenang. Sebab bila tugas adalah kewajiban untuk melaksanakan, maka wewenang adalah hak untuk bertindak atau hak dalam pelaksanaan kewajiban.

2. Memiliki kelebihan-kelebihan

Kelebihan adalah keadaan tertentu yang dimiliki seorang pemimpin namun orang lain tidak. Seorang pemimpin harus mempunyai kelebihan-kelebihan tertentu dari orang-orang sekitar, sehingga menjadi pemimpin dalam bidang-bidang kelebihan itu.

3. Memiliki sifat-sifat kepemimpinan

Ada beberapa sifat-sifat yang dimiliki seorang pemimpin, yaitu ramah, antusias, semangat untuk mencapai, integritas, kecakapan teknis, mudah menentukan keputusan, cerdas, dan penuh dengan keyakinan.

4. Memahami teknik-teknik kepemimpinan

Teknok-teknik kepemimpinan dimaksudkan sebagai cara atau metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggerakan sehingga pekerja melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. c. Dari Segi karyawan yang Akan Digerakkan

 Memiliki pengetahuan dan ketrampilan memadai

(42)

pengetahuan dan ketrampilan sehingga dia dapat bekerja, khususnya pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan organisasi tempatnya bekerja.

 Mau dipimpin

Demi kelancaran dan pencapaian hasil pekerjaan, karyawan harus mau dipimpin. Sebab pemimpin tanpa yang dipimpin bukanlah pemimpin. Sebalikya yang dipimpin tanpa memimpin juga tidak terpimpin.

 Terpeliharanya tim kerja

Dalam fungsi penggerakan perlu diperhatikan pemeliharaan tim kerja. Tim kerja harus kuat dan kokoh baik secara kuantitatif, maupun kualitatif. Kepemimpinan bersifat pengawasan dan mendampingi melalui pemberi perhatian kepada keluh kesah pegawai secara wajar harus tetap diperhatikan.

4. Pengendalian

(43)

Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting yaitu : a) Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan

seluruh organisasi termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya (resources) yang digunakan baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar

b) Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu.

c) Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manajer mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.

Oleh sebab itu dalam pengendalian manajemen, peranan pertimbangan-pertimbangan psikologis lebih dominan. Berdasarkan ciri tersebut di atas dapat diketahui bahwa tugas terpenting dari manajemen melalui pengendalian manjemen adalah berusaha mencapai tujan organisasi secara efektif dan efisien.

(44)

dibuat, maka pengendalian manajemen mulai bertugas untuk memastikan bahwa kehendak manajemen telah dilaksanakan oleh seluruh organisasi.

Menurut Griffin (2004: 166) sistem pengendalian manajemen dibagi dalam empat jenis, yaitu :

a. Pengendalian Operasi (Operating Control) berfokus pada proses-proses yang digunakan organisasi untuk mengubah sumberdaya menjadi produk atau jasa.

b. Pengendalian Keuangan (Financial Control) berfokus pada sumberdaya keuangan organisasi.

c. Pengendalian Struktural (Structural Control) berupaya memastikan agar elemen-elemen dari struktur organisasi berfungsi sebagaimana mestinya.

d. Pengendalian Strategik (Strategic Control) berfokus pada seberapa efektif strategi-strategi korporasi, strategi-strategi bisnis, dan strategi-strategi fungsional membantu organisasi meraih tujuannya.

(45)

Tujuan pengendalian dapat dikategorikan bagi kepentingan pihak manajemen dan pegawai organisasi. Oleh karena manajemen organisasi berusaha mencapai visi dan misi organisasinya dan memberikan akuntabilitas atas kegiatan yang telah dilaksanakannya, maka manajemen perlu secara terus-menerus menilai dan mengevaluasi sistem pengendalian manajemen untuk memastikan bahwa sistem pengendalian telah dirancang dan beroperasi secara baik, dimutakhirkan secara tepat untuk mengantisipasi perubahan kondisi dan lingkungan, dan pada akhirnya untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi.

Secara spesifik, manajemen perlu untuk menguji sistem pengendalian manajemen guna menentukan seberapa baik pengendalian itu beroperasi, bagaimana pengendalian dapat ditingkatkan, dan pada tingkat mana pengendalian dapat membantu mengidentifikasi risiko-risiko utama atas adanya kecurangan, pemborosan, penyalahgunaan wewenang, dan salah pengelolaan (mismanagement). Evaluasi pengelolaan sistem pengendalian manajemen merupakan usaha manajemen untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut.

C. Kinerja karyawan

Kinerja (prestasi kerja) merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.Individu yang memiliki kinerja tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu di antaranya :

(46)

c. Berpengendalian diri; d. Kompetensi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Fakultas Ekonomi : a. Faktor Kemampuan Psikologis

Secara psikologis, kemapuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan).

b. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja.

Perusahaan dalam menunjang motivasi terhadap seluruh karyawan juga memberikan kompensasi. Kompensasi yang diberikan terbagi atas:

 Finansial, yang meliputi antara lain:

a. Tunjangan prestasi

b. Tunjangan gaji

c. Bonus

d. Tunjangan-tunjangan lainnya

 Non financial, meliputi antara lain :

a. Promosi jabatan / Mutasi

(47)

Ada 5 karakteristik karyawan pada PT. TELKOM INDONESIA yang memiliki motif yang tinggi:

a. Memiliki tanggung jawab yang tinggi; b. Memiliki tujuan yang realistis;

c. Memiliki rencana kerja dan berjuang untuk merealisasi tujuan; d. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan

kerja yang dilakukan;

e. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana kerja yang telah diprogramkan.

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan perusahaan secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada di PT. TELKOM. Penilaian kinerja ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.Penilaian kinerja karyawan dilihat dari :

a. Daftar hadir karyawan;

Keterangan hadir karyawan pada jam yang telah ditetapkan dan ditandatangani oleh yang bersangkutan, dari daftar hadir ini dapat diketahui kedisiplinan karyawan dalam bekerja setiap harinya. b. Disiplin waktu (apakah karyawan masuk kerja tepat waktu);

(48)

c. Pekerjaan yang diselesaikan;

Dari pekerjaan yang telah diselesaikan maka dari hasil ini dapat dievaluasi bagaimana seseorang karyawan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pekerjaannya.

d. Kerajinan dan keterampilan karyawan;

Kerajinan ini mencerminkan tanggung jawab dan menyelesaikan pekerjaan secara baik dan dapat diserahkan pada waktunya.

e. Kontribusi yang diberikan karyawan.

Dengan bekerja sepenuhnya dan melakukan yang terbaik dapat memberikan kontribusi yang baik kepada PT. TELKOM dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.

(49)

a. Sebagai pedoman agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Dengan adanya pengendalian manajemen menjadikan tolak ukur dalam menjalankan pekerjaan.

b. Membantu karyawan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

Memudahkan untuk pencapaian kinerja yang optimal dengan adanya pengendalian di dalam melaksanakan tugas masing- masing.

c. Menciptakan disiplin kerja bagi karyawan.

Adanya kesadaran dan disiplin membuat karyawan bertanggung jawab dan menghargai pekerjaan, sehingga meningkatkan kinerja di bidang masing-masing.

PT. TELKOM INDONESIA sudah melaksanakan Kinerjanya dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan yang diselesaikan dengan tepat waktu, bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, dan bertanggung jawab atas pekerjaannya.

D. Peranan Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada PT. TELKOM INDONESIA

i. Perencanaan (Planning)

(50)

tujuan dari suatu pekerjaan dan bagaimana cara-caranya untuk mencapai tujuan, termasuk pula rencana untuk melakukan pengawasan dalam meningkatkan kinerja karyawan dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. PT.TELKOM INDONESIA merencanakan langkah-langkah strategis untuk pengembangan kualitas telekomunikasi dengan meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi baik dalam negeri maupun luar negeri.

ii. Pengorganisasian (Organizing)

(51)

STRUKTUR ORGANISASI

SATUAN KERJA PT. TELKOM INDONESIA

Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi

Lembaga Dewan Komisaris

Lembaga Direksi

Direktur Bisnis Jasa Telekomunikasi

Direktur Keuangan

Direktur SDM dan Bisnis Jasa Telekomunikasi

Unit-unit terstruktur

Unit-unit Pendukung

(52)

1. Penggerakan (Actuating)

PT. TELKOM INDONESIA sudah melaksanakan fungsi penggerakan atau kepemimpinan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan perintah yang telah dilaksanakan oleh karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga menghasilkan suatu pekerjaan dengan hasil yang maksimal dan memuaskan. Sistem penggerakan pada TELKOM bermula dari Lembaga Dewan Komisaris memberikan pengarahan atau intruksi-intruksi kepada Lembaga Direksi untuk melaksanakan tugas. Kemudian Lembaga Direksi mengintruksikan pekerjaan tersebut kepada karyawan.

Dalam meningkatkan kinerja karyawan, Lembaga Komisaris sebagai pemimpin mempunyai tanggung jawab atas penggajian karyawan dan latihan kerja seperti memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti seminar-seminar, dan pelatihan-pelatihan. Selain itu yang merupakan tugasnya yang tidak langsung untuk memotivasi dan meningkatkan semangat kerja pegawai serta harus berusaha menyelaraskan kebutuhan karyawan dengan kepentingan perusahaan.

(53)

pekerjaan manajer adalah untuk menyalurkan motivasi ke arah pemenuhan tujuan organisasi. Pemberian motivasi oleh seseorang pimpinan yang baik akan membimbing dan melatih karyawannya. Memotivasi setiap karyawan tidaklah mudah, sebab setiap karyawan mempunyai latar belakang, pengalaman, harapan dan keinginan yang berbeda. Motivasi juga merupakan faktor utama pendukung tingginya produktivitas kerja staf dan karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi, tentu saja produktivitas kerjanya akan meningkat.

Komunikasi yang diterapkan PT. TELKOM meliputi komunikasi tertulis dan lisan. Komunikasi lisan yang ada di TELKOM meliputi langsung bertatap muka, melalui telepon, rapat, pidato, dan pengarahan. Komunikasi tertulis yang ada di PT. TELKOM INDONESIA meliputi surat keputusan, memo, suarat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, surat balasan/tanggapan dan sebagainya.

2. Pengendalian (Controlling)

(54)

a. Mengendalikan data, artinya data-data pada PT.TELKOM INDONESIA akan tetap terjaga dan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang akan merugikan, dapat menghemat biaya;

b. Memperoleh informasi yang akurat dan lengkap dan dapat mengumpulkan data data-data perusahaan dengan cepat;

c. Memproses data atau mengolah data akuntansi menjadi informasi yang valid;

(55)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada umumnya dalam setiap organisasi baik bisnis maupun non bisnis, peranan manusia besar pengaruhnya dalam mendukung tercapainya tujuan dan berbagai sasaran. Hal ini disebabkan manusia merupakan sumber daya yang menentukan dalam setiap organisasi atau perusahaan, karena setiap kegiatan organisasi perusahaan, tenaga manusia harus dilibatkan sebagai pelakunya.

Suatu perusahaan yang memiliki karyawan dan berdedikasi yang tinggi tentu akan lain cara kerjanya dengan perusahaan yang mempunyai karyawan yang cerdas tetapi tidak mempunyai dedikasi yang tinggi ,bila kedua hal tersebut kurang diperhatikan oleh perusahaan akan mempengaruhi upaya perusahaan dalam mencapai tujuan dan berbagai sasarannya.

Salah satu upaya untuk mengatasi hal ini, dapat dilakukan dengan mengadakan peningkatan pengetahuan, kecakapan , dan keterampilan serta sikap mental karyawan tersebut secara terus menerus. Dengan kata lain pemimpin perusahaan dapat mengatur karyawan dengan baik, memberikan perhatian terhadap perkembangan karyawan, agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini merupakan suatu kegiatan yang sangat penting yang akan berlangsung di dalam perusahaan.

(56)

yang mempengaruhi tingkah laku karyawan dalam melaksanakan kegiatan kerja yang dibebankan kepadanya, sehingga efisiensi dan motivasi kerja tinggi dan akan meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja.

PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA adalah perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa. Perusahaan memerlukan tenaga kerja yang banyak, antara lain ,tenaga administrasi, sekretaris maupun tenaga operasional. Tenaga kerja itu merupakan unsur penggerak dalam segala kegiatan yang ada, maka karyawan perlu di kembangkan dan dikelola sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut agar kinerja karyawan tinggi.

Berdasarkan uraian ini, maka penulis tertarik untuk memilih judul

“PERANAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KINERJA

KARYAWAN PADA PT.TELKOM INDONESIA”.

B.PERUMUSAN MASALAH

Secara umum permasalahan yang di hadapi perusahaan dalam pengembangan karyawan dalam meningkatkan keterampilan karyawan masih terdapatnya kesalahan-kesalahan dalam penerapan. Minat dari karyawan untuk menerima pengembangan masih relatif rendah dan kurang tepatnya perusahaan dalam menerapkan dan menentukan karyawan yang akan mendapatkan kesempatan dan fasilitas pengembangan sehingga kinerja karyawan berkurang.

Adapun masalah yang akan dikemukakan adalah “Bagaimana Peranan Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja karyawan pada PT.TELKOM

(57)

C.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan Penelitian:

1. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan perusahaan dalam pengembangan karyawan.

2. Penulis ingin mengetahui bagaimana peran manajemen dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT. TELKOM INDONESIA.

Manfaat penelitian dibagi tiga yaitu, bagi penulis, bagi perusahaan, bagi masyarakat/pembaca:

1. Bagi Penulis

Memperkenalkan pada lingkungan kerja dan menambah wawasan penulis dalam masalah peran manajemen dalam meningkatkan kinerja karyawan pada PT. TELKOM INDONESIA.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan yang dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam meningkatkan kinerja karyawan.

3. Bagi Masyarakat/pembaca

Sebagai referensi pembaca paper yang akan datang.

D. METODE PENELITIAN

(58)

1. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada PT. Telkom Indonesia yang terletak di Jalan Prof H. M. Yamin, SH No. 2 Medan

2. Jenis Data

a. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

b. Data Sekunder yaitu pengumpulan data dengan cara study kepustakaan yaitu pengumpulan dan penelaahan buku, arsip-arsip, catatan-catatan tertulis yang berkaitan dengan masalah yang di teliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi (pengamatan) yaitu, melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang di teliti.

b. Interview yang sering disebut dengan wawancara untuk memperoleh informasi.

4. Metode Analisis a. Metode Deskriptif

Yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan, dan menafsirkan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan permasalahan yang di teliti.

b. Metode Dedukatif

(59)

PERANAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN

KINERJA KARYAWAN PADA PT.TELKOM INDONESIA

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh

JULIA HARAPAN RAMBE 102101006

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(60)

MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR NAMA : JULIA HARAPAN RAMBE NIM : 102101006

PROGRAM STUDI : D III KEUANGAN

JUDUL : PERANAN MANAJEMEN DALAM

MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDONESIA

Tanggal: ………….… 2013 Dosen Pembimbing

( Dra. Lucy Anna, MS ) NIP. 19510421 197603 2 003

Tanggal: ………….… 2013 Ketua Program Studi D-III Keuangan

( Dr. Yeni Absah M. Si ) NIP. 19741123 200012 2 001

Tanggal: ...2013 D e k a n

(61)

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : JULIA HARAPAN RAMBE NIM : 102101006

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN MANAJEMEN DALAM

MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM INDONESIA

MEDAN, 2013

(62)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt atas Berkat, dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan baik.

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi program Diploma III Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Tugas Akhir yang dipilih oleh penulis adalah ”Peranan Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada PT. Telkom Indonesia” .

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih penulis kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M. Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah M.Si selaku ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Lucy Anna, MS selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

(63)

5. Ucapan terimakasih Penulis spesial kepada Kedua orang tua Penulis, Ayahanda H. Hasanuddin Rambe dan Ibunda Hj. Siti Anismah Tanjung yang tiada henti memberikan motivasi dan doa kepada penulis. I Love You.

6. Kepada ponakan-ponakan ku yang imut, Rizki, Dandi, Zahra. Hikmah, Hendra, Rafli, Zaskia, Uci, Davi, dan Garisa. I love you.

7. Kepada, Bang Soleh, Bang Julham, Bang Damrin, Bang Arfan, Bang Dian yang telah memberikan semangat kepada penulis.

8. Teristimewah kepada Abangku Sayang Chairul Anwar Nasution yang selalu setia menemani dan membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Terima kasih atas Kesabaran dan waktunya.Miss You. 9. Kepada teman-teman terbaikku ada, Eva, Ami, Maisam, Eka, Rahma,

Ria, dan Ayu. Kalian semua tidak akan pernah terlupakan.

10. Kepada teman-teman Magang penulis, yaitu Arfah, Yuzrah,Icha, Daniel, yang telah memberikan ide dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Teman-teman Keuangan 2013 grup A yang tak dapat disebutkan satu-persatu, penulis menyampaikan banyak terima kasih karena telah banyak memberikan ide dan semangat, dorongan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

(64)

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari bentuk yang sempurna, karena itu penulis mengahrapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Penulis juga berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagu semua pihak yang membutuhkan.

Medan, Juni 2013 Penulis

(65)

DAFTAR ISI

A. Profil Perusahaan... 5

1. Sejarah Singkat Perusahaan... 5

2. Struktur Organisasi dan Uraian Pembagian Tugas...7

B. Pengertian manajemen... 24

1. Perencanaan...25

2. Pengorganisasian...30

3. Penggerakan...35

4. Pengendalian...39

C. Kinerja Karyawan... 42

D. Peranan Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada PT.Telkom Indonesia... 46

Gambar

Gambar 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Dalam membahas studi peranan sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja karyawan hotel, penulis mengidentifikasikan masalah, yaitu apakah pelaksanaan sistem

Pimpinan perusahaan memiliki peran yang sangat penting, seorang pemimpin harus dapat menggunakan gaya komunikasi yang tepat untuk menggerakkan bawahannya agar para

Dalam suatu perusahaan atau organisasi setiap pimpinan memiliki wewenang memberikan perintah kepada bawahannya, agar perintah yang diberikan dapat dijalankan dengan

Pengawasan adalah suatu proses di mana manajer ingin mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan dakwah yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tujuan yang hendak

Pengawasan merupakan suatu proses dimana pemimpin ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang di laksanakan oleh bawahannya sesuai dengan rencana,

Gede Langgeng Makmur Banjarmasin Banyak Dipengaruhi Oleh Pimpinan Yang Cukup Demokratis Dalam Membimbing Bawahannya Karyawan Alternatif jawaban F % Setuju 8 57,2 Ragu-ragu 3 21,4

Telkomsel Tbk Banjarmasin dalam rangka memberikan pelayanan jasa Operator Jaringan dan telekomunikasi kepada masyarakat dilihat dari responsitas yaitu, hubungan komunikasi antara

Sango Ceramics sebaiknya memberi lebih banyak kompensasi maupun reward kepada karyawan yang pekerjaannya baik, sesuai dengan standar perusahaan dan memiliki kinerja yang baik... Peran