KAJIAN HUBUNGAN KESEJABTERAAN NELAYAN
DENGAN
KETERLIBATAN NELAYAN PADA INDUSTRI PARIWISATA
PESISIR
PANTAI
CARITA
DI KECAMATAN
LABUAN
OLEH
:
E. PRIYATNA
PRAWIRANEGARA
PROGRAM PASCASARTANA
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
KAJIAN HUBUNGAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DENGAN
KETERLIBATAN NELAYAN PADA INDUSTRI PANWISATA
PESISIR PANTAI CARITA DI KECAMATAN
LABUAN
E. BRIYATNA PRAWIRANEGARA
Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
POGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
E. PRIYATNA PRAWIRANEGARA. Kajian Hubungan Kesejahteraan Nelayan Dengan Keterlibatan Nelayan pada Industri Pariwisata Pesisir Pantai Carita dI Kecamatan Labuan. Dibimbing oleh DIETRIECH G BENGEN, dan ERNAN RUSTIADI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengamh industri pariwisata pesisir terhadap kesejahteraan keluarga masyarakat nelayan murni dan nelayan plus dalam rnemanfaatkan potensi industri pariwisata. Mernperkirakan daya dukung fisik Pantai Carita dalam menunjang kegiatan industri pariwisata psisir, serta menelaah hubungan kegiatan industri pariwisata pada masyarakat lokal dan wilayah.
Hasil penelitian, menunjukan bahwa ; (1) berdasarkan panjang pantai pasir, dari ke enam kawasan wisata saat bersamaan dapat menampung wisatawan sebanyak 67 orang kelas rendah, dan 31 orang untuk kelas mewah (dalam satu tahun dapat menampung 20.100 HOW untuk kelas rendah dan 9.300 HOW kelas mewah; (2) berdasarkan lahan akomodasi saat bersamaan dapat menampung 630 orang untuk kelas rendah dan 70 orang kelas mewah (dalam satu tahun dapat menampung 189.000 HOW kelas rendah, dan untuk kelas mewah 21.000 HOW, dan (3) baerdasarkan ketersediaan air tawar saat bersamaan dapat menampung 5.1 84 orang untuk kelas rendah, dan kelas mewah 3.456 orang (dalam satu tahun bersamaan dengan intensitas 300 hariltahun dapat menampung 1 S55.200 HOW untuk kelas rendah, dan kelas mewah 1.036.800 HOW.
Industri pariwisata Pantai Carita memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga Nelayan Plus rata-rata sekitar 39,4 % (Rp 376.667)/bulan dari total pendapatan Rp 958.333,-. Hasil beda nyata terhadap variabel umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan pendapatan rurnah tangga kedua kelompok responden, yang menunjukan perbedaan sangat nyata adalah pendapatan dengan nilai P = 0.0001, atau X2 = 24.367, sedangkan variabel lainnya tidak ada perbedaan. Analisis secara simultan dengan faktorial diskriminan menunjukan terdapat perbedaan yang sangat nyata antar kelompok tersebut yang tercerrnin dari nilai probalitas (P) T~ Hotelling's adalah 0.01 %. Variabel yang paling menentukan perbedaan adalah pendapatan.
Hasil analisis regresi, bahwa pendapatan keluarga nelayan plus lebih tinggi dari pada nelayan murni. Keluarga nelayan plus memiliki pendapatan per kapita yang lebih besar.
Pengaruh industri pariwisata pesisir di Pantai Carita, berdasarkan skor dari indikator kesejahteraan keluarga berhubungan nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini terlihat dari nilai X2 hitung sebesar 35,718 lebih
besar dari nilai X2 tabel sebesar 5.99 pada a = 5 %. Artinya industri pariwisata memberikan kontrubusi yang cukup baik terhadap kesejahteraan masyarakat.
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :
KAJIAN HUBUNGAN KESEJAHIIERAAN NELAYAN DENGAN KETERLIBATAN NELAYAN PADA INDUSTRI PARIWISATA
PESISIR PANTAI CARITA DI KECAMATAN LABUAN
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan dengan jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Juni 2002
E.PRIYA~-A P R A W I R A N E G ~
Judul Tesis : KAJ'IAN HUBUNGAN KESEJAHTERAAN NELAYAN
DENGAN KETERLIBATAN NELAYAN PADA
INDUSTRI PARIWISATA PESISIR PANTAI CARITA
DI KECAMATAN LABUAN
Nama Mahasiswa : E. PRTYATNA PRAWIRANEGARA
Nomor Pokok : P 31500013
Program Studi : Pengelolaan Surnberdaya Pesisir dan Lautan
Menyetujui :
1
.
Komisi PembimbingDr. Ir. Dietriech G. ~enakn, DEA
Ketua
Mengetahui,
2. Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS
RIWAYAT
HIDUP
Penulis dilahirkan di Labuan pada tanggal 11 Mei 1948 sebagai anak ke empat dari sembilan bersaudara dari pasangan Mochamad Isra dan Embay Maemunah. Pendidikan Sarjana ditempuh di Program Studi Ilrnu Tanah, Fakultas Pertanian UNPAD, lulus pada tahun 1982. Pada bulan September tahun 2000, penulis diterima dl Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan pada Program Pascasarjana IPB dan menarnatkannya pada tahun 2002. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari Yayasan Kartika Siliwangi Pembina Universitas Pakuan.
Penulis bekerja di Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat di Bogor dari tahun 1975
,
tahun 1994 sebagai Kepala Sub. Bidang Rumah Tangga, tahun 1998 sebagai Kepala Sub. Bidang Dokumentasi, dan tahun 1999 sebagai Kepala Sub. Bidang Sarana Penelitian.PRAKATA
Puji
dan
Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia- Nya sehingga karya ilmiah berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2001ini
ialah Kesejahteraan nelayan, dengan judul Kajian Hubungan Kesejahteraan Nelayan Dengan Keterlibatan Nelayan Pada Industri Pariwisata Pesisir Pantai Carita Di Kecamatan Labuan.Pembuatan tesis ini dari awal sampai selesai tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, yang telah meluangkan waktu memberikan arahan, masukan dan kritikan, dorongan semangat.
Untuk kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya terutama kepada Bapak Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DEA selaku Ketua Komisi Pembimbing, dan Bapak Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr, selaku Anggota Komisi Pembimbing. Bapak Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, selaku Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan beserta Staff. Bapak Rektor Institut Pertanian Bogor, Direktur Program Pasca Sarjana dan Staff, dosen mata kuliah pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor, Bapak Ir Rachmat M.Si yang membimbing Statistik.
Terima kasih juga ingin penulis sarnpaikan kepada Bapak Ketua dan Bendahara Yayasan Kartika Siliwangi, Rektor dan Dekan Fakultas Teknik, Serta Ketua Jurusan Planologi Universitas Pakuan Bogor, Bapak Dr.Ir. Abdurachman Adi, MSc sebagai Kepala Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bapak Ketua Bappeda, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Statistik, Kepala Bidang Perekonomian Kabupaten Pandeglang. Bapak Camat Kecamatan Labuan, serta Kepala Desa Teluk, Carita dan Sukajadi.
Tidak lupa juga kepada semua rekan-rekan mahasiswa Program Studi Sumberdaya Pesisir dan Lautan angkatan ke V PS-SPL IPB terutama saudara Yusdi Nurdin L, St.Khasanaturodiyah, Noor Nedi M. Karim, Slamet Tarno, Saptono Waspodo, Ustain N.W.J. Rembet, Tri Ari Setyastuti, dan Martini Djarnhur.
Ucapan terirna kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah
ini
bermanfaat. Amien... .
. . .
. . .
. . .
Bogor, Juni 2002
DAFTAR TABEL
...
DAFTAR GAMBAR
...
DAFTAR LAMPIRAN
...
I
.
PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang
...
1.2. Perurnusan Masalah
...
1.3. Tujuan Penelitian
...
1.4. Kegunaan Penelitian
...
1.5. Kerangka Pemikiran
...
1.6. Hipotesis
...
Halaman
xi
xiii
xiv
IL
TINJAUAN PUSTAKA2.1. Potensi Sumberdaya Alam
...
2.2. Pengertian Pariwisata
...
2.3. Pengertian Industri Pariwisata
...
2.4. Komponen Industri Pariwisata
...
2.5. Pengembangan Pariwisata
...
2.6. Tujuan Pengembangan Pariwisata
...
2.7. Wisata Bahari
...
2.8. Daya Tarik Wilayah Pesisir
...
2.9. Masyarakat Pesisir
...
2.10. Pendapatan Rumah Tangga
...
.
In.
METODOLOGI PENELITIAN3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
...
193.2. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
...
19...
3.3. Responden / Sampel 20
3.4. Analisis Data
...
203.5. Definisi Operasional
...
29IV
.
GAMBARAN
UMUM L O M I PENELITIAN...
4.1. Gambaran Umum
4.2. Letak Geografis
...
...
4.3. Topografi dan Geomorpologi
4.4. Hidrologi dan Klimatologi
...
4.5. Pariwisata
...
4.6. Visi dan Misi Pengembangan Pariwisata
...
...
4.7. Gambaran Objek dan Atraksi Wisata
4.8. Penduduk dan Mata Pencaharian
...
4.9. Pendidikan dan Sosial Budaya
...
...
4.10. Sarana dan Prasarana Ekonorni
4.1 1
.
Fasilitas Umum...
4.1 1.1. Air Minum
...
4.1 1.2. Listrik
...
4.1 1.3. Telekomunikasi
...
4.1 1.4. Perhotelan
...
4.12. Kondisi dan Potensi Surnberdaya Alam dan Lingkungan
V
.
WDLDAN PEMBAHASAN...
5.1. Potensi Daya Dukung Kawasan Industri Pariwisata 56
5.1.1. Pantai Berpasir
...
585.1.2. Lahan Untuk Penginapan
...
605.1.3. Air Bersih
...
62...
5.2. Kegiatan Pariwisata di Pantai Carita 64 5.3. Perbedaan Karakteristik Rumah Tangga...
655.3.1. Hasil Analisis Diskriptif
...
655.3.1.1. Umur
...
685.3.1.2. Pendidikan
...
69...
5.3.1.3. Jurnlah Anggota Keluarga 71...
5.3.1.4. Pendapatan Keluarega 72 5.4. Indikator yang Membedakan Tingkat Kesejahteraan Keluarga...
735.4.1. Tingkat Pendapatan Rurnah Tangga
...
735.4.2. Tingkat Pengeluaran Rumah Tangga
...
76...
5.4.3. Tingkat Pendidikan 79 5.4.4. Tingkat Kesehatan...
805.4.5. Kondisi Rumah Tempat Tinggal
...
825.4.6. Fasilitas Perurnahan
...
835.4.7. Tingkat Kesejahteraan di Pantai Carita
...
845.5. Hubungan Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan dengan faktor-fkktor yang mengubahnya
...
895.5.1. Faktor yang mempengaruhi Pendapatan Keluarga
...
895.5.2. Faktor yang mempengaruhi Pendapatan Keluarga
...
Per Kapita 90 5.5.3. Faktor yang mempengaruhi Tingkat Kesehatan...
90VI
.
KESIMPULAN DAN SARAN6.1. Kesimpulan
...
1026.2. Saran
...
104DAFI'AR PUSTAKA
...
106Nomor Teks Halaman
...
1 Data yang diolah dengan Analisis Faktorial Diskriminan
2 Indikator Tingkat Kesejahteraan
...
2
.
Standar Kebutuhan Ruang Fasilitas Pariwisata di Wilayah Pesisir...
4 Data Obyek dan daya tarik wisata di Kecamatan Labuan Tahun 2000
.
5.
Obyek Wisata Alam yang berada di Kecamatan Labuan...
6.
Obyek Wisata Budaya, seni dan alam Kecamatan Labuan tahun 2000 7 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Pandeglang Selarna kurun...
waktu tahun 1995 - 1 999
8 Proyeksi Wisatawan Tahun 2000 - Tahun 2004
...
9 Jumlah Pengunjung Obyek Wisata A l d B u d a y a pada Idul Fitri, Natal Tahun 2001 dan 2002 Kabupaten Pandeglang
...
10 Jumlah penduduk Daerah Penelitian Tahun 1998 - Tahun 2001
...
1 1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia dan Jenia Kelamin Pada...
Tahun 199812 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 1998
...
1 3 Jumlah Nelayan Menurut Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tahun 1998....
14 Produksi ikan Laut Per Tri Wulan Menurut TPI tahun 1 998...
15 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan...
16 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan dilokasi Penelitian
...
1 7 Jenis Jalan clan Sarana Transportasi
...
18 Banyaknya Kendaraan di Kecamatan Labuan
...
19 Jumlah Pelanggan Listrik PLN di Kecamatan Labuan Tahun 1998
...
20 Banyaknya Rurnah Tangga Pernilik Audio Visual dan Planggan Otomat.
21 Nama-narna Hotel di Kabupaten Pandeglang
...
22 Estirnasi Daya Tampung Wisatawan Berdasarkan Kapasitas Pantai
...
Berpasir
23 Estimasi Daya Tampung Wisatawan Berdasarkan Luas Lahan
...
24 Estimasi Daya Tampung Wisatawan Berdasarkan Air Tawar
...
25 Rata-rata Peubah Indikator Nelayan murni dan Nelayan plus
...
26 Umur Responden Nelayan Murni Dan Nelayan Plus diwilayah Pantai
...
Carita
27 Pendidikan Responden Masyarakat Nelayan Murni dan Nelayan Plus Wilayah Pantai Carita
...
28 Anggota Keluarga Nelayan Murni dan Nelayan Plus Wilayah Pantai Carita clan Grafik Komposisi Anggota Keluarga
...
30 Tingkat Pendapatan Keluarga Nelayan Murni dan Nelayan Plus Wilayah Pantai Carita
...
3 1 Tingkat PengeluaranlKonsumsi rumah tangga Nelayan Murni danNelayan Plus Wilayah Pantai Carita
...
32 Tingkat Pendidikan Keluarga Rumah Tangga Nelayan Murni danNelayan Plus
...
33 Tingkat Kesehatan Masyarakat Nelayan Murni dan Nelayan Plus
di Desa Teluk. Desa Carita dan Desa Sukajadi Kecamatan Labuan
...
3 4 Kondisi Perumahan Nelayan Murni dan Nelayan Plus Wilayah Pantai
...
Carita
Fasilitas Perurnahan Nelayan Murni dan Nelayan Plus
...
Distribusi Tingkat Kesejahteraan Keluarga Nelayan Murni dan Nelayan Plus Wilayah Pantai Carita...
Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan Murni dan Nelayan Plus Unsur-unsur Pembeda antara Nelayan murni dan Nelayan plus...
Pengaruh Kegiatan Pariwisata Terhadap Masyarakat Lokal...
Pengaruh Kegiatan Pariwisata Terhadap Wilayah...
Matrik SWOT Formulasi Strategi Kajian Industri PariwisataTerhadap Masyarakat Lokal
...
Matrik SWOT Formulasi Strategi Kajian Industri PariwisataTerhadap Masyarakat Wilayah..
...
Jurnlah Kepala Keluarga Menurut Status Perkawinan Desa Teluk.DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
...
1 Kerangka Pemikiran Pendekatan Studi.. 8
...
2 Faktor PendukungRenunjang Industri Pariwisata.. 12
...
3. Lokasi Penelitian4 Komposisi Tingkat Pendapatan Keluarga Per Kapita Nelayan
...
Murni dan Nelayan Plus.. 74
5 Komposisi Tingkat Pengeluaran Per Kapita Nelayan Murni
...
dan Nelayan Plus. 77
6 . Komposisi Distribusi Tingkat Kesejahteraan Nelayan Murni
...
Dan Nelayan Plus.. 86
7. Komposisi Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan
...
Nomor Teks Halan~an
1. Karakteristik Responden Nelayan Murni (Tidak Aktif Dalam Aktivitas
Pariwisata) di Wilayah Pariwisata Pantai Carita Kec. Labuan..
...
1092. Karakteristik Responden Nelayan Plus (Aktif Dalam Pariwisata)
Wilayah Pariwisata Pantai Carita Kec. Labuan.
...
1103. Pendapatan Keluarga Nelayan Murni (Tidak Dalam Aktivitas Pariwisata) dari usaha Perikanan dan usaha Non Perikanan Wilayah
Pariwisata Pantai Carita Kec. Labuan
...
1114. Pendapatan Keluarga Nelayan Plus (Aktif Dalam Aktivitas Pariwisata)
dari Usaha Perikanan dan Usaha Non Perikanan Wilayah Pariwisata
Pantai Carita Kec. Labuan..
...
1125. Pola Pengeluaran Pangan dan Non Pangan Rumah Tangga Nelayan Murni
(Tidak Aktif Dalam Aktivitas Pariwisata) di Wilayah Pantai Carita Kec.
...
Labuan. 113
6. Pola Pengeluaran Pangan dan Non Pangan Rumah Tangga Nelayan Plus
(Aktif Dalam Aktivitas Pariwisata) di Wilayah Pariwisata Pantai Carita,
Kec. Labuan
...
1147. Variabel Pengukur Tingkat Kesejahteraan Keluarga Nelayan Murni (Tidak
...
Aktif Dalam Kegiatan Pariwisata) Pantai Carita Kec. Labuan.. 1 15
8. Variabel Pengukur Tingkat Kesejahteraan Keluarga Nelayan Plus (Aktif
Dalam Kegiatan Pariwisata) Pantai Carita Kec. Labuan..
...
1169. Saldo Nelayan Murni (Tidak Aktif Dalam Kegiatan Pariwisata) di Wilayah
Pantai Carita Kec. Labuan..
...
11710. Saldo Nelayan Plus (Aktif Dalam Kegiatan Pariwisata) di Wilayah
1 1. Suslman Pendapatan RT/Kapita/bulan dan Konsurnsi RT/Kapita/bulan
Nelayan Murni dan Nelayan Plus di Wilayah Pariwisata Pantai Carita
Kec. Labu an...
...
11912. Hasil uji khi-kuadrat antara Tingkat Pendapatan Keluarga Nelayan
...
Murni dan Nelayan Plus di Wilayah Pantai Carita Kec.Labuan.. 120
13. Perhitungan Uji Statistik Khi-Kuadrat antara Tingkat Pengeluaran
Keluarga Nelayan Murni dan Nelayan Plus di Wilayah Pantai Carita,
Kec. Labuan
...
12114. Hasil uji khi-kuadrat antara Tingkat Pendidikan Keluarga Nelayan
...
Murni dan Nelayan Plus di Wilayah Pantai Carita, Kec. Labuan.. 122
1 5. Hasil uji khi-kuadrat antara Tingkat Kesehatan Keluarga Nelayan
...
Murni dan Nelayan Plus di Wilayah Pantai Carita Kec. Labuan.. 123
16. Hasil uji khi-kuadrat antara Kondisi Perumahan Keluarga Nelayan
...
Murni dan Nelayan PI-cis di Wilayah Pantai Carita, Kec. Labuan.. 124
17. Hasil uji khi-kuadrat antara Fasilitas Perumahan Keluarga Nelayan
...
Murni dan Nelayan Plus di Wilayah Pantai Carita, Kec.Labuan.. 125
18. Hasil uji khi-kuadrat antara Tingkat Kesejahteraan Keluarga Nelayan
...
Murni dan Nelayan Plus di Wilayah Pantai Carita, Kec. Labuan.. 126
19. Hasil Analisis Fungsi Diskriminan..
...
12820. Discryminant Analisis of Fisher (1 936)
...
1 3021. Komponen Data Perhitungan Analysis Regresi..
...
14722. Hasil perhitungan Analysis Statistik Regresi, Pendapatan Keluarga,
Pendapatan Per Kapita, Tingkat Kesehatan dengan melibatkan
Pendapatan Keluarga, dan Tingkat Kesehatan dengan melibatkan
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pembangunan sektor kelautan merupakan bagian penting dari kegiatan
pembangunan nasional secara keseluruhan. Keberhasilan sektor kelautan ditandai
dengan meningkatnya kontribusi sektor ini pada pendapatan nasional tiap tahunnya
(Dahuri et.al. 2001). Namun ternyata keberhasilan ini tidak diikuti dengan
peningkatan taraf hiduf masyarakat wilayah pesisir. Dalam pembangunan bidang
perekonomian hams mencerminkan peningkatan pendapatan per kapita serta
pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, memperluas kesempatan kerja, dan
mengurangi kemiskinan, serta dapat mempertimbangkan dampak kesejahteraan bagi
rnasyarakat setempat. Demikian pula halnya pengembangan pariwisata yam
dilaksanakan di wilayah pesisir harus mempertirnbangkan kondisi sosial ekorlomi dan
budaya masyarakat serta kondisi lingkungan sumberdaya alam yang ada.
Pengembangan industri pariwisata sangat tergantung pada lingkungan sosial
budaya setempat dan kualitas lingkungan alamiahnya, dimana dalam beberapa
pengembangan ekonomi, kualitas lingkungan dapat ditukar dengan keuntungan yang
diharapkan. Dalarn kasus pariwisata, sangat penting untuk tetap memelihara kualitas
lingkungan hidup. Lingkungan hidup merupakan sumberdaya yang besar untuk
industri pariwisata, hampir di semua tempat industri ini rnenjual potensi
pemeliharaan sumberdaya ini secara bijaksana akan mempertinggi nilai lingkungan
hidup dan nilai ekonominya (Rahel, 1993).
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sangat tergantung pada pengelolaan
sumberdaya yang efehif dan pemeliharaan ekosistem, dan makin disadari bahwa
kesejahteraan ekonomi tidak akan tercapai tanpa mempertimbangkan pentingnya
faktor lingkungan hidup dalam setiap perencanaan (Mardani, 1995).
Wilayah Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten cukup banyak potensi obyek
wisatanya terutama wisata alam berupa wisata pantai. Obyek wisata tersebut pada
umumnya tersebar di sepanjang pantai. Berdasarkan Perda No. 8 tahun 1989,
disebutkan bahwa kawasan pariwisata yang sangat potensial untuk dikembangkan di
Kabupaten Pandeglang mencakup enam kawasan, antara lain : Kawasan
Tarnan
Nasional Ujung Kulon dengan prioritas utama sebagai kawasan pengendalian dan
pengembangan wisata dan perarnbah hutan, Kawasan Pantai Carita, Kawasan
Pariwisata Tanjung Lesung, Kawasan Pariwisata Situ Kendal, Kawasan Pariwisata
Pantai Barna, dan Kawasan Pariwisata Gunung Karang (Pernerintah Kabupaten
Pandeglang, 1996).
Pantai Carita, adalah salah satu industri pariwisata yang potensial terutama
dengan keindahan pantai berpasir, perairan yang jernih, hasil perikanan tangkap,
hasil produksi pertanian (durian, petai, rambutan, kelapa muda), kesenian daerah serta
sarana dm prasarana lainya Namun demikian rnasyarakat di wilayah pesisir belum
menikmati hasil dari industri pariwisata Pantai Carita. Melihat kondisi yang ada
Dengan Keterlibatan Nelayan pada Industri Pariwisata Pesisir Pantai Carita
"
inidilaksanakan.
1.2. Perurnusan Masalah
Masyarakat pesisir memiliki karakteristik sosial ekonomi yang berbeda
dengan beberapa kelompok masyarakat industri atau kelompok rnasyarakat lainnya.
Perbedaan ini dikernakan keterkaitan eratnya terhadap karakteristik ekonomi,
ketersediaan prasarana dan sarana ekonomi maupun latar belakang budayanya. Hal
ini perlu mendapat perhatian serius pemerintah, karena dengan melibatkan
masyarakat dalam pembangunan diharapkan kehidupan mereka akan lebih baik
(Kusumastanto, 1997).
Pada saat ini kira-kira 60 % dari nelayan di desa pantai rata-rata
pendapatannya hanya berkisar antara Rp 35.000,-/kapita/bulan, jauh dibawah
kebutuhan minimumnya. Untuk meningkatkan pendapatan agar kesejahteraan
masyarakat pantai meningkat perlu usaha-usaha untuk menghadapai permasalahan
yang dihadapi. Permasalahan masyarakat pantai memang kompleks, baik masalah
kependudukadsurnberdaya manusia, permasalahan potensi alarn daratan maupun
masalah perairan sebagai lahan masyarakat mencari nafkah (Dahuri et. al. 2001).
Pembangunan Pariwisata dapat memberikan dampak terhadap kehidupan
ekonomi masyarakat dan pemerintah, peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan
sosial masyarakat, pemeliharaan dan pengembangan nilai-nilai budaya, pelestarian
lingkungan hidup, peningkatan pendidikan, pengetahuan, serta kecerdasan
Obyek wisata Pantai Carita adalah salah satu program pemerintah yang
potensial dikembangkan, oleh karena itu perlu ditunjang dengan berbagai fasilitas
pendukungnya terutama sarana infiastruktur. Diharapkan dengan berkembangnya
industri pariwisata, sebagian besar masyarakat memanfaatkan potensi pariwisata
dalarn menunjang perekonomian keluarga, di samping kegiatan lainnya dan sebagian
masyarakat hanya memanfaatkan sumberdaya alam yang ada.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka permasalahan yang ingin
diketahui pada kajian dampak industri pariwisata pesisir Pantai Carita adalah :
1. Bagaimanakah karakteristik rumah tangga masyarakat pesisirlnelayan yang
memanfaatkan potensi industri pariwisata yang ada, dengan yang tidak
memanfaatkannya ?
2. Sejauh mana pengaruh industri pariwisata terhadap tingkat kesejahteraan keluarga
nelayan ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perrnasalahan tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Memperoleh informasi mengenai kondisi dan daya dukung fisik Pantai Carita
dalarn menunjang industri pariwisata pesisir.
2. Mengetahui perbedaan karakteristik masyarakat pesisirlnelayan yang
3. Mengetahui sejauh mana pengaruh industri pariwisata pesisir terhadap
kesejahteraan keluarga rnasyarakat pesisirlnelayan yang memanfaatkan potensi
pariwisata di Pantai Carita
1.4.
Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaatkegunaan sebagai
berikut
1. Menjadi bahan masukan bagi pihak yang terkait atau para pengambil keputusan
dalam kebijakan berkaitan dengan daya dukung lingkungan gum peningkatkan
kesejahteraan masyarakat pesisir/nelayan.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai masalah yang
berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat pesisirlnelayan serta bagi
pengembangan penelitian selanjutnya.
1.5.
Kerangka Pemikiran
Dalam menuju era industrialisasi, wilayah pesisir dan lautan termasuk
prioritas utama untuk pusat pengembangan kegiatan industri, pariwisata, agribisnis,
agroindustri, pemukiman, transportasi dan pelabuhan. Kondisi yang demikian
menyebabkan banyak kota yang terletak di wilayah pesisir terns dikembangkan dalam
menyambut tata ekonomi baru dan kemajuan industrialisasi. Tidak mengherankan
bila sekitar 65 % penduduk Indonesia bermukim di sekitar wilayah pesisir (Dahuri et
Salah satu bentuk wisata yang mulai dikembangkan di Indonesia adalah
pariwisata bahari karena didukung oleh keadaan alam, jasa-jasa lingkungan dan
budaya yang terdapat di wilayah pesisir dan lautan. Adapun kegiatan pariwisata
bahari meliputi : berjemur di pantai berpasir, renang, selancar angin, snorkling,
selam, menelusuri tepian pantai yang kaya akan keanekaragaman hayati (Mann,
1992). Menurut Dahuri et. al. (1998), pariwisata merupakan manfaat langsung
yang dapat dinikmati dari keanekaragaman hayati laut. Kegiatan pariwisata ini
semakin meningkat nilai kepentingannya bagi masyarakat pesisir, terutarna di
wilayah-wilayah potensial yang memiliki ekosistem terumbu karang atau pantai
berpasir, dan ekosistem mangrove.
Pantai Carita memiliki sumberdaya alam pesisir yang bisa dikernbangkan
untuk pariwisata pantai, sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah Dati I1
Kabupaten Pandeglang, berdasarkan Perda No. 8 tahun 1989 disebutkan, bahwa
kawasan pariwisata Pantai Carita sangat potensial untuk dikembangkan, namun perlu
adanya kegiatan penunjang berupa infiastrutur.
Potensi surnberdaya alam yang memungkinkan untuk dikembangkan seperti;
usaha meningkatkan penangkapan ikan, budidaya, serta meningkatkan pekerjaan di
luar sub sektor perilcanan, rnisalnya memanfaatkan potensi objek wisata dengan cara
berdagang makanan dan ikan bakar, perdagangan cendramata, menyewakan ban
pelampung, menyewakan perahu untuk angkutan dan lainnya. Di lokasi wisata
memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup yang tuiuan