• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.A 2016/2017."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI

KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK

NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR

T.A 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

MARGANDA MALAU NIM. 5123121015

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Marganda Malau. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kelistrikan

Mesin dan Konversi Energi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) di Kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar T.A 2016/2017. Skripsi, Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar pada kompetensi kelistrikan mesin dan konversi energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe stad mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi pada kompetensi dasar memahami prinsip-prinsip dasar kelistrikan di kelas .X TP SMK Negeri 2 Pematangsiantar T.A 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X TP3 SMKN 2 Pematangsiantar, yang berjumlah 35 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Objek penelitian ini adalah proses belajar mengajar pada materi Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan postes dan lembar pengamatan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siklus I diperoleh 25 siswa (71,42%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 10 siswa (28,58%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 72,42 dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 71,42%. Pada siklus II yang merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, dari hasil tes belajar diperoleh 31 siswa (88,57%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 4 siswa (11,42%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 80,42 dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 88,57%. Dikarenakan kelas telah mengalami peningkatan hasil belajar dan telah dinyatakan tuntas secara klasikal, maka dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas X pada kompetensi dasar memahami prinsip-prinsip dasar kelistrikan.

(5)

ii ABSTRACT

Marganda Malau.Efforts to Improve Learning Activities and Results of Electrical Engineering and Energy Conversion by Using Cooperative Learning Model Student Team Achievement Division (STAD) in the Class X Mechanical Machining SMK Negeri 2 Pematangsiantar T.A 2016/2017. Essay, Faculty of Engineering, State University of Medan. 2016.

The problem in this research is the low learning outcomes in the competence of electrical machines and energy conversion. The purpose of this study was to determine the increase in activity and learning outcomes using cooperative learning model stad subjects of electrical machines and energy conversion on the basis of competence to understand the basic principles of electricity in the classroom .X TP SMK Negeri 2 Pematangsiantar T.A 2016/2017. The research was conducted in classes X TP3 N 2 Pematangsiantar, totaling 35 students. This research is a classroom action research (Classroom Action Research) using cooperative learning model Student Team Achievement Division (STAD). The object of this study is the teaching and learning process in the material Electrical Engineering and Energy Conversion. Data collection techniques using postes and student observation sheet. The results showed that increased student learning outcomes. Based on the analysis of learning outcomes obtained by 25 students of the first cycle (71.42%) have achieved mastery learning and 10 students (28.58%) are not yet complete. The average value of 72.42 class with classical completeness rate of 71.42%. In the second cycle which is an improvement of learning that has been given in the first cycle, from learning test results obtained by 31 students (88.57%) have achieved mastery learning and 4 students (11.42%) are not yet complete. The average value increased to 80.42 classes with classical completeness rate of 88.57%. Due class have improved learning outcomes and has otherwise completed in the classical style, it can be concluded that the cooperative learning model Student Team Achievement Division (STAD) can improve the results of class X student to the basic competence to understand the basic principles of electricity.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih

dan karunia-Nya yang melimpah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Di Kelas X SMK

Negeri 2 Pematangsiantar T.A 2016/2017

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan

dalam penyelesaiannya. Namun berkat karunia-Nya dan dukungan serta semangat

dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis jugamengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, selaku pembimbing yang telah banyak

membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan motivasi

sampai skripsi ini terwujud.

2. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku pembimbing akademik yang selalu

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan studi.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Mesin Unimed Medan.

4. Bapak Janter P. Simanjuntak, S.T. M.T. Ph.D, selaku ketua prodi jurusan

(7)

iv

5. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Seluruh staff pengajar dan administrasi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

dan Fakultas Teknik..

7. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

9. Bapak Drs. Mansur Sinaga, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2

Pematangsiantar. Bapak E. Batubara, S.Pd selaku guru pendamping

didalam melaksanakan penelitian di SMK Negeri 2 Pematangsiantar. Ibu

Napitupulu selaku pegawai Tata Usaha SMK Negeri 2 Pematangsiantar,

juga kepada Bapak Riamat Manik, S.Pd, Bapak Halasan Gultom, S.Pd,

Bapak E. Simbolon, S.Pd dan Bapak Gudben Pakpahan, ST yang telah

memberi masukan dan motivasi demi kebaikan penulisan skripsi ini.

10.Untuk sahabat DJ‟M‟WY (David Romulo Naibaho, Jonatan Fradoli

Ambarita, Wardijon Sagala dan Yocky Sianturi) yang selalu bersama

berjuang, saling mendukung dalam menyelesaikan studi. Juga sahabatku

(Lia Oktafia Sinaga „likong‟, Pinta Rukyanti Sihole, Mustika Pasaribu,

Riris S J Simatupang, Mei Silitonga dan Silver Sumbayak) yang banyak

memberi motivasi dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Untuk sahabat PERNAGOS “Paredang-edang Na Pogos” (Sudi Gultom,

(8)

v

Ronal Sihotang dan Jonatan Siahaan), terimakasih buat segala bantuan

dan kebersamaannya. Tidak lupa juga untuk Bapak kost Siadari dan

keluarga 117.

12.Kepada teman-teman seperjuangan COMED‟12 (Pendidikaan Teknik

Mesin Reg‟2012), terimakasih yang sangat besar kepada kalian atas kerja

sama dan kebersamaannya selama ini, dan juga kepada Keluarga Besar

Teknik Mesin UNIMED.

13.Kepada rekan-rekan PPLT SMK Yayasan Soposurung Balige tahun 2015,

terima kasih atas dukungan semangatnya.

Dan yang terspesial dan penuh cinta kasih kepada kedua orang tuaku,

ayahanda Maruli Tua Malau dan ibunda Hotmaida Gultom serta keluarga yang

selalu mendukung dengan doa, moril dan material selama penulis menyelesaikan

studi. Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapatkan balasan yang setimpal

dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Medan, Juli 2016

(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori ... 11

1. Hakekat Model Pembelajaran ... 11

a. Hakekat Pembelajaran Kooperatif ... 12

1. Landasan Pemikiran ... 12

(10)

vii

3. Unsur Penting dan Prinsip Utama Pembelajaran

Kooperatif ... 14

4. Implikasi Model Pembelajaran Kooperatif ... 16

b. Model Pembelajaran Kooperatif ... 16

2. Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) ... 18

3. Aktivitas dan Hasil Belajar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi ... 23

a. Aktivitas Belajar ... 23

b. Hasil Belajar ... 25

1. Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi ... 27

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 28

B. Penelitian yang Relevan ... 29

C. Kerangka Berpikir ... 30

D. Hipotesis ... 32

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

B. Objek dan Subjek Penelitian ... 33

C. Defenisi Operasional ... 33

D. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 35

(11)

viii

F. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 41

1. Tes Awal ... 42

2. Deskripsi Siklus I ... 43

a. Tahap Perencanaan ... 43

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 43

c. Tahap Pengamatan (Observasi) ... 44

d. Tahap Refleksi ... 47

3. Deskripsi Siklus II... 49

a. Tahap Perencanaan ... 49

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 49

c. Tahap Pengamatan (Observasi) ... 50

d. Tahap Refleksi ... 53

4. Analisis Data ... 54

B. Pembahasan ... 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Langkah-langkah Pelaksanaan PTK ... 37

Gambar 2. Diagram Hasil Tes Awal ... 42

Gambar 3. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 47

Gambar 4. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 51

Gambar 5. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 53

Gambar 6. Hasil Belajar Siswa ... 56

(13)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perolehan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Kelistrikan Mesin dan

Konversi Energi ... 5

Tabel 2. Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD ... 19

Tabel 3. Keterangan Tes Awal ... 42

Tabel 4. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 45

Tabel 5. Evaluasi Siklus I ... 45

Tabel 6. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 50

Tabel 7. Evaluasi Siklus II ... 51

Tabel 8. Data Hasil Belajar Pretest dan Posttest pada Siklus I dan Siklus II ... 55

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 65

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 72

Lampiran 3. Materi Pembelajaran ... 80

Lampiran 4. Soal Pembelajaran ... 93

Lampiran 5. Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ... 104

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional pada hakekatnya diarahkan pada pembangunan

Indonesia seutuhnya yang menyeluruh. Salah satu usaha untuk menciptakan

manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan, karena pendidikan dapat

membantu penyelesaian masalah pembangunan yang ada. Upaya yang dilakukan

oleh pemerintah untuk meningkatkan pembangunan adalah pelaksanaan

pendidikan formal disekolah. Pendidikan formal yang dilaksanakan disekolah itu

secara berjenjang dan berkesinambungan, dimulai dari jenjang pendidikan dasar

sampai perguruan tinggi dimana tiap jenjang pendidikan mempunyai peranan

sendiri terhadap siswa yaitu mempersiapkan diri dan memberikan bekal untuk

melanjutkan pendidikan lebih tinggi dan kemampuan yang berupa ilmu

pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar siap terjun didalam kehidupan

masyarakat.

Menurut Trianto (2011:1) Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan

kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Perubahan atau

perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan

dengan perubahan budaya kehidupan.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

(16)

2

didik agar menajadi manusia yang beriman, dan bartaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi

warga negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab.

Kondisi ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, khususnya

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memang didirikan dengan tujuan

mempersiapkan siswa – siswi yang siap untuk bersaing. Hal ini sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat 3 yang menyatakan bahwa tujuan dari pada

pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah untuk meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri

dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya

Berbagai cara dilakukan dalam usaha untuk memajukan pendidikan baik

dalam hal kualitas guru, penyediaan fasilitas sekolah, kurikulum serta tidak kalah

pentingnya adalah model-model pembelajaran yang dipakai di dalam kelas.

Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu yang terus mengalami

perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini mulai ditinggalkan

berganti dengan model yang lebih modern. salah satu model pembelajaran yang

kini banyak mendapat respon adalah model pembelajaran kooperatif atau

cooperative learning.

Pada model cooperative learning siswa diberi kesempatan untuk

berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan

pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas

(17)

3

dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung jawab atas hasil

pembelajarannya.

Untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, para ahli

pembelajaran telah menyarankan penggunaan paradigma pembelajaran

konstruktivistik untuk kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dengan perubahan

paradigma belajar tersebut terjadi perubahan pusat (fokus) pembelajaran dari

belajar berpusat pada guru kepada belajar berpusat pada siswa. Dengan kata lain,

ketika mengajar di kelas, guru harus berupaya menciptakan kondisi lingkungan

belajar yang dapat membelajarkan siswa, dapat mendorong siswa belajar, atau

memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif mengkonstruksi

konsep-konsep yang dipelajarinya. Kondisi belajar di mana siswa hanya menerima materi

dari guru, mencatat, dan menghafalkannya harus diubah menjadi sharing

pengetahuan, mencari (inkuiri), menemukan pengetahuan secara aktif sehingga

terjadi peningkatan pemahaman (bukan ingatan). Untuk mencapai tujuan tersebut,

guru dapat menggunakan pendekatan, model atau metode pembelajaran inovatif.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat

kepada siswa, yang mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan

kemampuan belajar mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam

kehidupan dan karier, dalam lingkungan yang semakin kompleks sekarang ini.

(18)

4

sedikit bimbingan atau arahan guru sementara pada pembelajaran tradisional

siswa lebih diperlakukan sebagai penerima pengetahuan yang diberikan secara

terstruktur oleh seorang guru. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team

Achievement Division (STAD) membuat siswa bertanggung jawab pada

pembelajaran mereka melalui penyelesaian masalah dan melakukan kegiatan

inkuiri dalam rangka mengembangkan proses penalaran. Pembelajaran Kooperatif

Tipe Student Team Achievement Division (STAD) lebih mendekatkan guru sebagai

fasilitator dari pada sebagai sumber: (http://suchaini.wordpress.com/2016/02/15/

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD).

Model belajar yang kurang tepat dan kurang bervariasi merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Sejumlah guru masih

menggunakan model pembelajaran konvensional dalam proses belajar mengajar.

Penggunaan model pembelajaran konvensional juga masih diterapkan oleh guru

mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi pada siswa SMK Negeri 2

Pematangsiantar Program Keahlian Teknik Pemesinan.

Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi awal yang telah penulis lakukan

pada hari Kamis tanggal 16 Maret 2016, menunjukan bahwa perolehan rata-rata

nilai mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi pada siswa Kelas X

SMK Negeri 2 Pematangsiantar Program Keahlian Teknik Pemesinan tahun

2012/2013 adalah 6,93, untuk Tahun 2013/2014 adalah 6,87 sedangkan untuk

Tahun 2014/2015 adalah 7,15. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar Kelistrikan

(19)

5

Tabel 1. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi

Tahun Pelajaran Nilai Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi 2012/2013 6,93

2013/2014 6,87

2014/2015 7,15

Sumber : DKN SMK Negeri 2 Pematangsiantar

Dari tabel perolehan nilai rata-rata hasil belajar Kelistrikan Mesin dan

Konversi Energi tersebut di atas menunjukan masih rendahnya kemampuan siswa

untuk menyerap materi pelajaran yang berlangsung selama proses belajar

mengajar, mengingat standar ketuntasan untuk mata pelajaran Kelistrikan Mesin

dan Konversi Energi pada siswa SMK Negeri 2 Pematangsiantar Program

Keahlian Teknik Pemesinan adalah 7,50.

Penelitian ini dilaksanakan kepada siswa kelas XTP3 SMK Negeri 2

Pematangsiantar tahun ajaran baru 2016/2017 yang belum diketahui apakah

mereka sama seperti siswa tahun ajaran sebelumnya yang memiliki nilai rendah

pada mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi. Oleh karena itu

peneliti melakukan observasi mencari karakteristik yang dapat membuat siswa

tahun ajaran baru yang diteliti dengan siswa tahun ajaran sebelumnya yang

memiliki permasalahan dengan hasil belajar dapat terlihat sama atau identik.

Beberapa karakteristik yang peneliti temukan ialah :

a. Siswa tahun ajaran baru (2016/2017) berasal dari sekolah (SMP)

(20)

6

b. Siswa tahun ajaran baru yang diterima di kelas X TP SMK Negeri 2

Pematangsiantar melalui proses yang sama dengan siswa tahun ajaran

sebelumnya, yaitu melalui perbandingan nem.

c. Siswa tahun ajaran baru di kelas X TP SMK Negeri 2 Pematangsiantar

memiliki jenis kelamin yang sama dengan siswa tahun ajaran

sebelumnya yaitu laki-laki (seluruh siswa). Hanya pada tahun ajaran

2014/2015 terdapat seorang siswa perempuan.

Untuk mengatasi agar hasil belajar siswa yang belum memenuhi standar

ketuntasan seperti pada tahun-tahun sebelumnya maka diperlukan upaya dari guru

untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan adalah dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif

(cooperative learning). Ada banyak alasan mengapa cooperative learning tersebut

mampu memasuki mainstream (kelaziman) praktek pendidikan. Selain bukti-bukti

nyata tentang keberhasilan pendekatan ini, pada masa sekarang masyarakat

pendidikan semakin menyadari pentingnya para siswa berlatih berfikir,

memecahkan masalah, serta menggabungkan kemampuan dan keahlian.

Walaupun memang pendekatan ini akan berjalan baik di kelas yang

kemampuannya merata, namun sebenarnya kelas dengan kemampuan siswa yang

bervariasi lebih membutuhkan pendekatan ini. Karena dengan mencampurkan

para siswa dengan kemampuan yang beragam tersebut, maka siswa yang kurang

akan sangat terbantu dan termotivasi siswa yang lebih. Demikian juga siswa yang

(21)

7

Alasan penulis memilih model pembelajaran Student Team Achievement

Division (STAD) untuk diterapkan pada pembelajaran Kelistrikan Mesin dan

Konversi Energi ialah selain dikarenakan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) merupakan pendekatan pelajaran yang paling

sederhana, Shoimin (2014), juga berdasarkan masalah-masalah yang penulis

temukan dari hasil observasi penulis di kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 2

Pematangsiantar:

a. Siswa Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar kurang aktif

dalam belajar terkhusus pada mata pelajaran teori berhitung..

b. Kurangnya rasa tanggungjawab terhadap keberhasilan teman sekelas

yang menyebabkan kurangnya interaksi antar teman sekelas dalam hal

belajar.

c. Cara belajar yang berpusat pada guru sehingga membuat siswa cepat

bosan dan susah serius menanggapi materi yang diajarkan.

d. Rendahnya hasil belajar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi yang

diperoleh siswa Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Di Kelas X

Teknik Pemesinan SMK NEGERI 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran

(22)

8

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah-masalah

yang berkenaan dengan penelitian ini, antara lain :

1. Siswa kurang termotivasi dalam proses belajar mengajar Kelistrikan Mesin

dan Konversi Energi karena guru menggunakan model pembelajaran

konvensional.

2. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran teori perhitungan, salah

satunya Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi.

3. Hasil belajar siswa rendah untuk mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan

Konversi Energi. Standar ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh pihak

sekolah SMK Negeri 2 Pematangsiantar adalah 7,5.

4. Kurangnya rasa kepedulian terhadap keberhasilan belajar teman sekelas.

5. Kurang memadainya fasilitas belajar dan sumber belajar yang dapat

mengganggu proses pembelajaran.

6. Latar belakang sekolah yang hanya mengutamakan keterampilan praktek

pemesinan.

7. Cara belajar yang berpusat pada guru.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah terhadap penelitian

(23)

9

a. Hasil belajar siswa rendah pada untuk mata pelajaran Kelistrikan Mesin

dan Konversi Energi. Standar ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh

pihak sekolah SMK Negeri 2 Pematangsiantar adalah 7,5.

b. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran teori perhitungan, salah

satunya Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Student

Team Achievement Division dapat meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa

pada mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi di kelas X Teknik

Pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2016/2017?”

E. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan Penelitian Tindakan

Kelas adalah untuk mengetahui peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi dengan menggunakan

model pembelajaran Student Team Achievement Division di kelas X Teknik

Pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan suatu konsep

pembelajaran pada mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi yang

(24)

10

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Dapat memupuk pribadi yang aktif dan kreatif dalam berbicara dan

mengungkapkan pendapatnya serta menjadikan siswa yang memiliki

aktivitas tinggi dalam belajar.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan

Konversi Energi khususnya guru SMK Negeri 2 Pematangsiantar dalam

pemilihan model pembelajaran yang sesuai, agar dapat membantu siswa

dalam menciptakan aktivitas belajar yang baik, menarik dan

menyenangkan sehingga keberhasilan belajar dapat tercapai.

3. Untuk menambah pengetahuan atau wawasan mengenai upaya

peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa.

4. Sebagai bahan masukan, sumbangan pikiran, dan referensi ilmiah bagi

jurusan, Fakultas, Perpustakaan Universitas Negeri Medan serta

(25)

62 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian tindakan kelas dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, yaitu pada

siklus I dengan nilai rata-rata 72,42 dan jumlah siswa yang dinyatakan lulus

(Kriteria Ketuntasan Minimal ≥75) sebanyak 25 siswa (71,42%), kemudian

mengalami peningkatan pada siklus II dengan nilai rata-rata 80,42 dan jumlah

siswa yang dinyatakan lulus (Kriteria Ketuntasan Minimal ≥75) sebanyak 31

siswa (88,57%). Nilai rata-rata siswa meningkat 8 dan siswa yang lulus

17,15%.

2. Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team

Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar kelistrikan

mesin dan konversi energi pada siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri

2 Pematangsiantar.

3. Meningkatnya persentase keaktifan belajar siswa secara keseluruhan didalam

proses pembelajaran. Yaitu dari siklus I (69,52%) mengalami peningkatan

sebanyak 19,05% terhadap aktifitas belajar siswa siklus II (86,25%) dan pada

(26)

63

B. Saran

Berdasarkan hasil dari pengamatan selama penelitian, maka

saran-saran yang dapat disamapikan adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team

Achievement Division (STAD) kepada siswa dengan lebih jelas.

2. Saat kerja kelompok guru lebih aktif melihat dan membimbing kelompok

secara individual dan menekankan setiap siswa untuk aktif dalam

kelompoknya masing-masing.

3. Lebih momotivasi dan mengarahkan siswa bertanya ataupun memberikan

tanggapan.

4. Mengupayakan apresiasi kepada kelompok terbaik dengan variasi yang

lebih menarik.

5. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti topik dan permasalahan yang

sama, sebaiknyanya memperhatikan strategi, model, metode dan media

pembelajaran yang sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan

(27)

64

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2013). Identifikasi Masalah, Batasan Masalah serta Rumusan Masalah. Diakses pada 20 Mei 2016 dari https://sefmimijuliati.wordpress.com/2011/10/2 6/identi fikasi-masalah-batasanmasalah-serta-rumusan-masalah/

Anonim. (2016). Teori Hasil Belajar.

Diakses pada 20 Mei 2016 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234567

89/23246/3/Chapter%20II.pdf

Darmadi, Hamid, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Fakultas Teknik_Universitas Negeri Medan. (2016). Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standart Operasional (SOP) ke Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan, FT Unimed, Medan.

Haryoga, (2014). “Penerapan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Student Team

Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Penggunaan Alat Ukur Listrik Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Elektro SMK Negeri 1

Mandau T.P 2013/2014”. Skripsi : Unimed.

Kemendikbud. Sekolah Menengah Kejuruan. Diakses pada tanggal 15 Mei 2016 dari

http//www.kemendikbud.go.id

Milfayetty, Sri. dkk. (2014). Psikologi pendidikan. Medan: PPs Unimed.

Septi Dwi Dayanti. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe

Student Team Achievement Division (STAD) Pada Pencapaian Kompetensi Membuat Pola Blazer Di Smk Negeri I Sewon bantul. Universitas Negeri

Yogyakarta.

Shoimin, Aris, (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Siagian Febriyanto, (2013). “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Menggunakan Hasil Pengukuran Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK

Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi : Unimed.

Sianturi Whandy, (2015). “Upaya Meningkatkan aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Alat Ukur Mekanis Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Di Kelas X Teknik

Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Merdeka”. Skripsi : Unimed.

Sudjono, Anas, (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta, Kharisma Putra Utama Offset.

Gambar

Gambar 1. Langkah-langkah Pelaksanaan PTK ...................................................
Tabel 1. Perolehan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Kelistrikan Mesin dan
Tabel 1. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar Kelistrikan Mesin dan

Referensi

Dokumen terkait

Budi daya tebu di Kabupaten Takalar dan beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan bukan hal yang baru, sehingga untuk meningkatkan produksi dapat dilakukan dengan mudah dengan

Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi hitung lebih kecil nilai signifikansi penelitian (0,05) maka menolak hipotesis nol (H 0 ) sehingga hipotesis ketiga terbukti. Kata

Dari hasil penelitihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, adanya hubungan yang signifikan antara manajemen kelas dengan tingkat prestasi belajar siswa pada mata

Penelitian ini merupakan penelitian langsung untuk memperoleh informasi tentang peranan pameran nasional Java Expo dalam dunia kepariwisataan di Kota Surakarta, yang disusun

Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui berapa besar pengaruh letak lokasi usaha serta kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di Dealer

Metode spektrofotometri yang dikombinasikan dengan kemometrika kalibrasi multivariat partial least square (PLS) digunakan dalam analisis sediaan farmasi sampel sirup dengan

Berdasarkan hasil pengamatan beban yang keluar dari perairan Waduk PLTA Koto Panjang lebih kecil dari beban yang masuk ke perairan waduk yang terbawa aliran Sungai

Kecenderungan gaya belajar yang dimiliki oleh mahasiswa di Departemen Pendidikan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia adalah gaya belajar visual yaitu mahasiswa