PRA RANCANGAN PABRIK
PEMBUATAN SODIUM LAKTAT DARI MOLASE
DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 1.800 TON/TAHUN
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Teknik Kimia
OLEH :
EMELYA KHOESOEMA NIM : 080405032
D E P A R T E M E N T E K N I K K I M I A
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul: Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sodium Lactate Dari Molase Dengan Kapasitas Produksi 1.800 Ton/Tahun.
Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan merupakan salah
satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana pada Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Ir. Setiaty Pandia, selaku Dosen Pembimbing I sekaligus Dosen
Penguji I yang telah membimbing penulis dan memberi masukan kepada penulis
dalam penulisan tugas akhir ini
2. Ibu Dr. Halimatuddahliana, ST, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberi masukan kepada penulis dalam penulisan tugas akhir ini.
3. Bapak Dr. Eng. Rondang Tambun, ST, MT selaku Dosen Penguji II yang telah
memberi saran dan masukan kepada penulis dalam penulisan tugas akhir ini.
4. Ibu Farida Hanum, ST, MT selaku Dosen Penguji III yang telah memberi saran
dan masukan kepada penulis dalam penulisan tugas akhir ini.
5. Bapak Dr. Eng. Ir. Irvan, M.Si, Ketua Jurusan Departemen Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
6. Ibu Ir. Renita Manurung, MT., Koordinator Tugas Akhir Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
7. Orang tua penulis yang selalu memberi motivasi, dukungan moril dan materil
kepada penulis.
8. Bapak dan Ibu dosen serta pegawai Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
9. Erick Kamil atas kerjasamanya dalam penulisan tugas akhir ini.
11.Abang dan kakak senior Teknik Kimia khususnya kepada Bang Frejer, Bang
Boyke, Bang Yudha, Bang Michael Vincent, Bang Yohannes Tandean, Bang
Wahyu, dan Kak Deshinta
12.Junior-junior Teknik Kimia stambuk 2009 khususnya kepada Elmer Surya,
Jasinda, Syervy Tanata, Krisnawati, Mimi Rachel; stambuk 2010 khususnya
kepada Felicia, Falentina dan Ely; serta stambuk 2011 khususnya kepada Adrian,
Johan, William, Kelvin, Castiqliana, Silvia, Vincent Otto dan Steven, yang selalu
memberi semangat dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir
ini.
13. Serta pihak – pihak yang telah ikut membantu penulis namun tidak tercantum
namanya.
Medan, Maret 2013
Penulis,
INTISARI
Sodium laktat dapat diperoleh melalui reaksi antara asam laktat dengan
natrium hidroksida. Bahan baku asam laktat untuk proses pengolahan produksi
diperoleh dengan cara fermentasi molase dengan bantuan bakteri Lactobaccilus delbrueckii hingga menghasilkan asam laktat dengan kondisi operasi 40 oC dan tekanan 1 atm.
Produksi pabrik Sodium Laktat adalah sebesar 1800 ton/tahun dengan 330
hari kerja dalam 1 tahun. Lokasi pabrik direncanakan di daerah Kawasan Industri
Pancapuri, Cilegon, Banten dengan luas areal 4179 m2, tenaga kerja yang dibutuhkan berjumlah 122 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang
dipimpin oleh seorang direktur dengan struktur organisasi sistem garis.
Hasil analisa ekonomi Pabrik Pembuatan Natrium Laktat adalah sebagai
berikut :
Total Modal Investasi : Rp 36.435.245.815,-
Total Biaya Produksi : Rp. 26.409.377.824,-
Hasil Penjualan : Rp. 47.884.471.689,-
Laba Bersih : Rp 15.384.757.245,-
Profit Margin (PM) : 44,6235 %
Break Even Point (BEP) : 46,7275%
Return on Investment (ROI) : 42,2249%
Pay Out Time (POT) : 2,37 tahun
Return on Network (RON) : 70,3692 %
Internal Rate of Return (IRR) : 41,2300 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik Sodium Laktat
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ... i
INTISARI ... ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... I-1
1.1 Latar Belakang ... I-1
12. Perumusan Masalah ... I-2
1.3 Tujuan Perancangan ... I-2
1.4 Manfaat Perancangan ... I-3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... II-1
2.1 Sodium Laktat ... II-1
2.1.1 Kegunaan Sodium Laktat ... II-1
2.2.2 Sifat-sifat Sodium Laktat ... II-1
2.2 Deskripsi Proses Pembuatan Sodium Laktat ... II-2
2.3 Sifat Bahan Baku, Bahan Pembantu dan Reaktan ... II-4
2.3.1 Sifat Umum Molase ... II-4
2.3.2 Sifat Umum Air ... II-4
2.3.3 Sifat Umum Diamonium Fosfat ... II-4
2.3.4 Sifat Umum Kalsium Karbonat ... II-5
2.3.5 Sifat Umum Asam Sulfat ... II-5
2.3.6 Sifat Umum Maltsprout ... II-5 2.3.7 Sifat Umum Kalsium Hidroksida ... II-6
2.3.8 Sifat Umum Kalsium Laktat ... II-6
2.3.9 Sifat Umum Kalsium Fosfat ... II-6
2.3.10 Sifat Umum Asam Laktat ... II-7
2.3.11 Sifat Umum Kalsium Sulfat ... II-7
2.3.12 Sifat Umum Natrium Hidroksida ... II-7
BAB III NERACA MASSA ... III-1
3.1 Tangki Mixer I (M-103) ... III-1
3.2 Culture Tank (M-106) ... III-2 3.3 Fermentor (R-108) ... III-2
3.4 Tangki Koagulasi (M-203) ... III-3
3.5 Tangki Mixer II (M-201) ... III-3 3.6 Filter Press I (F-205) ... III-4
3.7 Evaporator (FE-209) ... III-4
3.8 Tangki Acidifier (M-305) ... III-5 3,9 Tangki Mixer III (M-303) ... III-5
3.10 Filter Press II (F-307) ... III-6
3.11 Evaporator II (FE-311) ... III-6
3.12 Reaktor Natrium Laktat (R-403) ... III-6
3.13 Tangki Mixer IV (M-405) ... III-7
BAB IV NERACA ENERGI ... IV-1
4.1 Tangki Mixer I (M-103) ... IV-1
4.2 Heat Exchanger ( E-105) ... IV-1 4.3 Culture Tank (M-106) ... IV-2 4.4 Fermentor (R-108) ... IV-2
4.5 Tangki Koagulasi (M-203) ... IV-2
4.6 Evaporator I (FE-209) ... IV-3
4.7 Tangki Mixer III (M-303) ... IV-3
4.8 Tangki Acidifier (M-305) ... IV-3 4.9 Evaporator II (FE-311) ... IV-4
4.10 Reaktor Natrium Laktat (R-403) ... IV-4
4.11 Tangki Mixer IV (M-405) ... IV-4
BAB V SPESIFIKASI PERALATAN ... V-1
5.1 Gudang Penyimpanan Bahan Baku Padatan ... V-1
5.2 Tangki Penyimpanan Molase (T-101)... V-1
5.3 Tangki Mixer I (M-103) ... V-2
5.4 Cooler (E-105) ... V-2
5.6 Fermentor (R-108) ... V-3
5.7 Tanki Karbon Dioksida (T-111)……… .. V-4
5.8 Tangki Mixer II (M-201) ... V-4 5.9 Tangki Koagulasi (M-203) ... V-5
5.10 Filter Press I (F-205) ... V-5
5.11 Bak Penampung Filtrat I (T-207) ... V-5
5.12 Evaporator I (FE-209) ... V-6
5.13 Tangki Amonia (T-212)………. ... V-6
5.14 Tangki Asam Sulfat (T-301) ... V-7
5.15 Tangki Mixer III (M-303) ... V-7
5.16 Tangki Acidifier (M-305) ... V-7 5.17 Filter Press II (F-307) ... V-8
5.18 Bak Penampung Filtrat II (T-309) ... V-8
5.19 Evaporator II (FE-311) ... V-9
5.20 Tangki Larutan NaOH 50% (R-401) ... V-9
5.21 Reaktor Natrium Laktat (R-403) ... V-9
5.22 Tangki Mixer IV (M-405) ... V-10
5.23 Tangki Penyimpanan Natrium Laktat (R-408)... V-10
5.24 Screw Conveyor (JC-102) ... V-11
5.25 Pompa Tangki Mixer I (J-104) ... V-11
5.26 Pompa Culture Tank (J-107) ... V-11
5.27Pompa Tangki Mixer II (J-202) ... V-12
5.28 Pompa Tangki Koagulasi (J-204) ... V-12
5.29 Pompa Tangki Bak Penampung Filter Press I (P-208) ... V-12
5.30 Pompa Evaporator I (J-210) ... V-13
5.31 Pompa Tangki Asam Sulfat (J-302) ... V-13
5.32 Pompa Tangki Mixer III (J-304) ... V-13
5.33 Pompa Tangki Acidifier (J-306) ... V-13 5.34 Pompa Tangki Bak Penampung Filter Press II (P-310) ... V-14 5.35 Pompa Evaporator II (J-312) ... V-14 5.36 Pompa Tangki Larutan NaOH 50% (J-402) ... V-14
5.38 Pompa Tangki Mixer IV (J-406) ... V-15
5.39 Kompresor Tangki Karbon Dioksida (JC-110) ... V-15
5.40 Kompresor Tangki Amonia (JC-211) ... V-15
BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA ... VI-1
6.1 Instrumentasi ... VI-1
6.2 Keselamatan Kerja ... VI-2
BAB VII UTILITAS ... VII-1
7.1 Kebutuhan Uap (Steam) ... VII-1
7.2 Kebutuhan Air ... VII-2
7.2.1 Kebutuhan Air Pendingin ... VII-2
7.2.2 Kebutuhan Air Proses ... VII-3
7.2.3 Kebutuhan Air Domestik ... VII-4
7.2.4 Screening ... VII-5
7.2.5 Sedimentasi ... VII-5
7.2.6 Klarifikasi ... VII-6
7.2.7 Filtrasi... VII-7
7.2.8 Demineralisasi ... VII-8
7.2.9 Deaerator ... VII-11
7.3 Kebutuhan Bahan Kimia ... VII-11
7.4 Kebutuhan Listrik ... VII-11
7.5 Kebutuhan Bahan Bakar... VII-14
7.6 Unit Pengolahan Limbah ... VII-14
7.6.1 Bak Penampungan ... VII-16
7.6.2 Bak Pengendapan Awal ... VII-17
7.6.3 Bak Netralisasi (BN) ... VII-17
7.6.4 Unit Pengolahan Limbah dengan Sistem Activated
Sludge (Lumpur Aktif) ... VII-18 7.6.5 Tangki Sedimentasi (TS) ... VII-21
7.7 Spesifikasi Peralatan Utilitas ... VII-21
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ... VIII-1
8.1 Lokasi Pabrik... VIII-1
8.3 Perincian Luas Tanah ... VIII-6
BAB IX ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN ... IX-1
9.1 Organisasi Perusahaan... IX-1
9.1.1 Pola Organisasi ... IX-1
9.1.2 Struktur Organisasi ... IX-2
9.1.3 Bentuk Organisasi ... IX-2
9.2 Manajemen Perusahaan ... IX-6
9.3 Bentuk Hukum Badan Usaha ... IX-8
9.4 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ... IX-10
9.4.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ... IX-10
9.4.2 Dewan Komisaris ... IX-10
9.4.3 Direktur ... IX-11
9.4.4 Staf Ahli ... IX-13
9.4.5 Sekretaris ... IX-13
9.5 Sistem Kerja ... IX-13
9.6 Jumlah Karyawan dan Tingkat Pendidikan ... IX-15
9.7 Sistem Penggajian ... IX-16
BAB X ANALISIS EKONOMI ... X-1
10.1 Modal Investasi ... X-1
10.1.1 Modal Investasi Tetap ... X-1
10.1.2 Modal Kerja / Working Capital (WC) ... X-3 10.2 Biaya Produksi Total ... X-4
10.2.1 Biaya Tetap ... X-4
10.2.2 Biaya Variabel ... X-4
10.3 Total Penjualan ... X-5
10.4 Bonus Perusahaan ... X-5
10.5 Perkiraan Rugi/Laba Usaha ... X-5
10.6 Analisa Aspek Ekonomi ... X-5
10.6.1 Profit Margin (PM) ... X-5 10.6.2 Break Even Point (BEP) ... X-6
10.6.3 Return on Investment (ROI) ... X-6
10.6.5 Return on Network (RON) ... X-7
10.6.6 Internal Rate of Return (IRR) ... X-7
BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN ... XI-1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6.1 Instrumentasi pada Pompa ... VI-6
Gambar 6.2 Instrumentasi pada tangki cairan ... VI-6
Gambar 6.3 Instrumentasi pada mixer ... VI-7 Gambar 6.4 Instrumentasi pada Reaktor ... VI-7
Gambar 6.5 Instrumentasi pada fermentor ... VI-7
Gambar 6.6 Instrumentasi pada Cooler ... VI-8 Gambar 8.1 Tata Letak Pabrik Pembuatan Natrium Laktat ... VIII-7
Gambar 9.2 Bagan Struktur Organisasi – Pabrik Pembuatan Natrium
Laktat Dari Molase ... VIII-8
Gambar D.1 Sketsa Sebagian Bar Screen (dilihat dari atas) ... LD-1 Gambar D.2 Sketsa pompa PU-01 (dilihat dari samping) ... LD-2
Gambar D.3 Sketsa Water Reservoir ... LD-5 Gambar D.4 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan
pada Cooling Tower (CT) ... LD-60 Gambar D.5 Kurva Hy terhadap 1/(Hy*-Hy) ... LD-60
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Statistik Kebutuhan Sodium Laktat Indonesia
Tahun 2007-2011 ... I-1
Tabel 3.1 Neraca Massa Tangki Mixer I (M-103) ... III-1
Tabel 3.2 Neraca Massa Culture Tank (M-106) ... III-2 Tabel 3.3 Neraca Massa Fermentor (R-108) ... III-2
Tabel 3.4 Neraca Massa Tangki Koagulasi (M-203) ... III-3
Tabel 3.5 Neraca MassaTangki Mixer II (M-201) ... III-3 Tabel 3.6 Neraca Massa pada Filter Press I (F-205) ... III-4
Tabel 3.7 Neraca Massa di Evaporator (FE-209)... III-4
Tabel 3.8 Neraca Massa di Tangki Acidifier (M-305) ... III-5 Tabel 3.9 Neraca Massa di Tangki Mixer III (M-303) ... III-5
Tabel 3.10 Neraca Massa di Filter Press II (F-307) ... III-6
Tabel 3.11 Neraca Massa di Evaporator II (FE-311) ... III-6
Tabel 3.12 Neraca Massa di Reaktor Natrium Laktat (R-403) ... III-6
Tabel 3.13 Neraca Massa di Tangki Mixer IV (M-405) ... III-7
Tabel 4.1 Neraca Panas Tangki Mixer I (M-103) ... IV-1
Tabel 4.2 Neraca Panas Heat Exchanger ( E-105) ... IV-1 Tabel 4.3 Neraca Panas Culture Tank (M-106) ... IV-2 Tabel 4.4 Neraca Panas Fermentor (R-108) ... IV-2
Tabel 4.5 Neraca Panas Tangki Koagulasi (M-203) ... IV-2
Tabel 4.6 Neraca Panas Evaporator I (EV-209)... IV-3
Tabel 4.7 Neraca Panas Tangki Mixer III (M-303) ... IV-3
Tabel 4.8 Neraca Panas Tangki Acidifier (M-305) ... IV-3 Tabel 4.9 Neraca Panas Evaporator II (EV-311) ... IV-4
Tabel 4.10 Neraca Panas Reaktor Natrium Laktat (R-403) ... IV-4
Tabel 4.11 Neraca Panas Tangki Mixer IV (M-405) ... IV-4
Tabel 6.1 Daftar Penggunaan Instrumentasi pada Pra
Rancangan Pabrik Pembuatan Natrium Laktat ... VI-5
Tabel 7.1 Kebutuhan Uap Sebagai Media Pemanas ... VII-1
Tabel 7.3 Kebutuhan Air Proses Pada Alat ... VII-3
Tabel 7.4 Pemakaian Air Untuk Berbagai Kebutuhan Domestik ... VII-4
Tabel 7.5 Kualitas Air Sungai Cidanau, Banten ... VII-4
Tabel 7.6 Kebutuhan Daya Pada Unit Proses ... VII-12
Tabel 7.7 Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan Utilitas ... VII-13
Tabel 7.8 Spesifikasi Pompa Pengolahan Limbah ... VII-23
Tabel 7.9 Spesifikasi Pompa Utilitas ... VII-24
Tabel 8.1 Perincian Luas Area Pabrik... VIII-6
Tabel 8.2 Keterangan Untuk Gambar 8.1 ... VIII-8
Tabel 9.1 Jadwal Kerja Karyawan Shift ... IX-14
Tabel 9.2 Jumlah Karyawan dan Kualifikasinya ... IX-15
Tabel 9.3 Perincian Gaji Karyawan ... IX-16
Tabel A.1 Komposisi Molase ... LA-3
Tabel A.2 Data Laju Alir Tangki Mixer I (M-103) ... LA-5
Tabel A.3 Data Laju Alir Culture Tank (M-106) ... LA-9
Tabel A.4 Data Laju Alir Fermentor (R-108) ... LA-12
Tabel A.5 Data Laju Alir Tangki Koagulasi (M-203) ... LA-14
Tabel A.6 Data Laju Alir Tangki Mixer II (M-201) ) ... LA-15
Tabel A.7 Data Laju Alir Filter Press I (F-205) ... LA-16
Tabel A.8 Data Laju Alir Evaporator I (FE-209) ... LA-17
Tabel A.9 Data Laju Alir Tangki Acidifier (M-305) ... LA-19
Tabel A.10 Data Laju Alir Tangki Mixer III (M-303) ... LA-20
Tabel A.11 Data Laju Alir Filter Press II (M-307) ... LA-22
Tabel A.12 Data Laju Alir Evaporator II (FE-311) ... LA-23
Tabel A.13 Data Laju Alir Reaktor Natrium Laktat (R-403) ... LA-25
Tabel A.14 Data Laju Alir Tangki Mixer IV (M-405) ... LA-26
Tabel B.1 Data Kapasitas Panas Komponen, Cp (kJ/gmol oC) ... LB-2 Tabel B.2 Data Kapasitas Panas Komponen, Cp (J/gmol K) ... LB-2
Tabel B.3 Nilai Elemen Atom pada Perhitungan Cp dengan
Metode Hurst and Harrison ... LB-3
Tabel B.4 Kapasitas Panas NaOH Berdasarkan % mol pada
Tabel B.5 Kapasitas Panas H2SO4 Berdasarkan % mol pada
Suhu 20oC ... LB-4 Tabel B.6 Data Panas Pembentukan Standard Komponen ... LB-5
Tabel B.7 Perhitungan Panas Masuk Tangki Mixer I (M-103) ... LB-6
Tabel B.8 Perhitungan Panas keluar Tangki Mixer I (M-103) ... LB-6
Tabel B.9 Perhitungan Panas Masuk Heat Exchanger (E-105) ... LB-8
Tabel B.10 Perhitungan Panas Keluar Heat Exchanger (E-105) ... LB-8
Tabel B.11 Perhitungan Panas Masuk Culture Tank (M-106) ... LB-9
Tabel B.12 Perhitungan Panas Keluar Culture Tank (M-106) ... LB-10
Tabel B.13 Perhitungan Panas Masuk Fermentor(R-108) ... LB-10
Tabel B.14 Perhitungan Panas Keluar Fermentor(R-108) ... LB-11
Tabel B.15 Perhitungan Panas Masuk Tangki Koagulasi (M-203) ... LB-13
Tabel B.16 Perhitungan Panas Keluar Tangki Koagulasi (M-203) ... LB-13
Tabel B.17 Perhitungan Panas Masuk Evaporator I (Fe-209) ... LB-15
Tabel B.18 Perhitungan Panas Keluar Evaporator I (FE-209) ... LB-16
Tabel B.19 Perhitungan Panas Masuk Mixer III (M-303) ... LB-17
Tabel B.20 Perhitungan Panas Masuk Tangki Acidifier(M-305) ... LB-18
Tabel B.21 Perhitungan Panas Keluar Tangki Koagulasi (M-305) ... LB-18
Tabel B.22 Perhitungan Panas Masuk Evaporator II (FE-311) ... LB-20
Tabel B.23 Perhitungan Panas Keluar Evaporator II (FE-311) ... LB-21
Tabel B.24 Perhitungan Panas Masuk Reaktor Natrium Laktat (R-403) ... LB-22
Tabel B.25 Perhitungan Panas Keluar Reaktor Natrium Laktat (R-403) ... LB-22
Tabel B.26 Perhitungan Panas Masuk Tangki Mixer IV (M-405) ... LB-24
Tabel B.27 Perhitungan Panas Keluar Tangki Mixer IV (M-405) ... LB-24
Tabel C.1 Kapasitas bahan baku padatan ... LC-1
Tabel C.2 Perencanaan Susunan Bahan Baku... LC-2
Tabel C.3 Komposisi Bahan Pada Tangki Mixer I (M-103) ... LC-5
Tabel C.4 Komposisi Bahan Pada Culture Tank (M-106) ... LC-14
Tabel C.5 Komposisi Bahan Pada Fermentor (R-108) ... LC-18
Tabel C.6 Komposisi Bahan Pada Tangki Mixer II (M-201) ... LC-25
Tabel C.8 Komposisi Bahan pada Filtrat ... LC-34
Tabel C.9 Tabel C.9 Komposisi Bahan pada Cake ... LC-35
Tabel C.10 Komposisi Bahan Pada Bak Penampung Filtrat (T-207) ... LC-36
Tabel C.11 Komposisi Bahan Pada Tangki Mixer III (M-303) ... LC-42
Tabel C.12 Komposisi Bahan Pada Tangki Acidifier (M-305) ... LC-46
Tabel C.13 Komposisi Bahan Pada Filtrat ... LC-51
Tabel C.14 Komposisi Bahan Pada Cake ... LC-51 Tabel C.15 Komposisi Bahan Pada Bak Penampung Filtrat (T-309) ... LC-52
Tabel C.16 Komposisi Bahan Pada Reaktor Natrium Laktat (R-403) ... LC-57
Tabel C.17 Komposisi Bahan Pada Tangki Mixer IV (M-303) ... LC-62
Tabel C.18 Komposisi Bahan Pada Tangki Penyimpan (T-408) ... LC-67
Tabel C.19 Data Pompa ... LC-76
Tabel D.1 Data Pompa Utilitas ... LD-5
Tabel E.1 Perincian Harga Bangunan dan Sarana Lainnya ... LE-2
Tabel E.2 Harga Pompa Proses Non-Impor ... LE-3
Tabel E.3 Estimasi Harga Peralatan Proses Non-Impor ... LE-5
Tabel E.4 Harga Pompa Utilitas Non-Impor... LE-6
Tabel E.5 Estimasi Harga Peralatan Utilitas Non-Impor ... LE-7
Tabel E.6 Harga Indeks Marshall dan Swift ... LE-8
Tabel E.7 Estimasi Harga Peralatan Proses ... LE-10
Tabel E.8 Estimasi Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah ... LE-11
Tabel E.9 Estimasi Harga Pembangkit Listrik ... LE-11
Tabel E.10 Biaya Sarana Transportasi ... LE-14
Tabel E.11 Perincian Gaji Pegawai ... LE-18
Tabel E.12 Perincian Biaya Kas... LE-19
Tabel E.13 Perincian Modal Kerja ... LE-21
Tabel E.14 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia
No. 17 Tahun 2000 ... LE-22
Tabel E.15 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI
No. 17 Tahun 2000 ... LE-23
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA ... LA-1
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANAS ... LB-1
LAMPIRAN C PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN ... LC-1
LAMPIRAN D PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
UTILITAS ... LD-1
INTISARI
Sodium laktat dapat diperoleh melalui reaksi antara asam laktat dengan
natrium hidroksida. Bahan baku asam laktat untuk proses pengolahan produksi
diperoleh dengan cara fermentasi molase dengan bantuan bakteri Lactobaccilus delbrueckii hingga menghasilkan asam laktat dengan kondisi operasi 40 oC dan tekanan 1 atm.
Produksi pabrik Sodium Laktat adalah sebesar 1800 ton/tahun dengan 330
hari kerja dalam 1 tahun. Lokasi pabrik direncanakan di daerah Kawasan Industri
Pancapuri, Cilegon, Banten dengan luas areal 4179 m2, tenaga kerja yang dibutuhkan berjumlah 122 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang
dipimpin oleh seorang direktur dengan struktur organisasi sistem garis.
Hasil analisa ekonomi Pabrik Pembuatan Natrium Laktat adalah sebagai
berikut :
Total Modal Investasi : Rp 36.435.245.815,-
Total Biaya Produksi : Rp. 26.409.377.824,-
Hasil Penjualan : Rp. 47.884.471.689,-
Laba Bersih : Rp 15.384.757.245,-
Profit Margin (PM) : 44,6235 %
Break Even Point (BEP) : 46,7275%
Return on Investment (ROI) : 42,2249%
Pay Out Time (POT) : 2,37 tahun
Return on Network (RON) : 70,3692 %
Internal Rate of Return (IRR) : 41,2300 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik Sodium Laktat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor perekonomian suatu negara adalah hal penting yang tidak bisa dianggap
kecil perannya dalam perkembangan negara tersebut. Indonesia sebagai negara yang
sedang berkembang tentu saja telah miliki tujuan jangka panjang yang selanjutnya
akan melaksanakan pembangunan di segala sektor, salah satunya adalah sektor
industri.
Industri kimia merupakan salah satu contoh sektor industri yang sedang
dikembangkan di Indonesia dan diharapkan dapat memberian kontribusi yang besar
bagi pendapatan negara. Pembangunan industri ditujukan untuk memperkokoh
struktur ekonomi nasional dengan keterkaitan yang kuat dan saling mendukung antar
sektor, meningkatkan daya ahan perekonomian nasional, memperluas lapangan kerja
dan kesempatan usaha sekaligus mendorong berkembangnya kegiatan berbagai
sektor lainnya.
Hingga saat ini kebutuhan industri dalam negeri masih diimpor dari luar negeri.
Salah satu jenis produksi kimia yang dibutuhkan adalah natrium laktat yang
digunakan yaitu sebagai pengawet makanan, sebagai pelembab pada kosmetik seperti
lotion, shampoo dan juga sebagai salah satu komponen pada infus laktat Ringer (Hospira Inc, 2004). Berikut adalah data statistik kebutuhan sodium laktat Indonesia
pada tahun 2007 – 2011.
Tabel 1. Data Statistik Kebutuhan Sodium Laktat Indonesia Tahun 2007 – 2011
Tahun Kebutuhan sodium laktat (kg)
2007 1.367.995
2008 1.482.458
2009 1.734.310
2010 2.296.089
2011 2.452.642
Sodium laktat dapat dibuat dari molase yang merupakan sisa industri gula tebu.
Dasar pemilihan molase dari gula tebu sebagai bahan baku karena tebu merupakan
salah satu jenis tanaman yang hanya dapat ditanam di daerah yang memiliki iklim
tropis. Di Indonesia perkebunan tebu menempati areal seluas lebih kurang 232 ribu
hektar yang tersebar di Sumatera Utara, Lampung, Jawa Timur, Sumatera Selatan,
Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah (www.kpbptpn.com, 2008). Dari seluruh
perkebunan yang ada di Indonesia, 50 % adalah perkebunan rakyat, 30% adalah
perkebunan swasta dan 20% adalah perkebunan negara (www.kpbptpn.com, 2008).
Pada tahun 2010 produksi tebu di Indonesia mencapai 2,5 juta ton (Badan Koordinasi
Penanaman Modal, 2010).
Tebu-tebu dari perkebunan diolah menjadi gula di pabrik gula. Dalam proses
produksi di pabrik gula, ampas tebu dihasilkan sebesar 90% dari setiap tebu yang
diproses, gula yang termanfaatkan hanya 5%, molase 3% dan sisanya berupa air
(www.kpbptpn.com, 2008). Selama ini pemanfaatan molase masih terbatas pada
industri pangan yang belum mampu memberikan nilai ekonomi yang tinggi. Oleh
karena itu diperlukan adanya pengembangan proses teknologi sehingga terjadi
diversifikasi pemanfaatan molase yang selama ini merupakan limbah industri gula.
Salah satu diversifikasi teknologi molase adalah penggunaan bioteknologi yang
memanfaatkan bakteri dalam proses pengolahannya untuk menjadi sodium laktat.
1.2 Perumusan Masalah
Pra perancangan pabrik sodium laktat dari molase dari molase diharapkan
berguna untuk memenuhi kebutuhan sodium laktat untuk industri pangan, kosmetik,
dan farmasi, khususnya dalam negeri, juga sebagai pemanfaatan limbah pabrik gula.
Pertimbangan untuk mendirikan pabrik kelak diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
dalam negeri tanpa harus melakukan impor dari luar negeri.
1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan pra rancangan pabrik pembuatan sodium laktat dari molase adalah
untuk menerapkan disiplin ilmu teknik kimia khususnya di bidang perancangan,
proses dan operasi teknik kimia sehingga dapat memberikan gambaran kelayakan pra
1.4 Manfaat Perancangan
Manfaat pra rancangan pabrik pembuatan sodium laktat dari molase adalah
memberikan gambaran kelayakan pabrik sodium laktat dari segi rancangan dan
ekonomi pabrik untuk dikembangkan di Indonesia. Manfaat lain yang dicapai adalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sodium Laktat
Sodium laktat (CH3CHOHCOONa) atau dengan nama lain Sodium 2-
hydroxypropanoatenatrium merupakan garam alami yang berasal dari fermentasi asam laktat dari sumber gula dan kemudian asam laktat yang dihasilkan dinetralkan
dengan natrium hidroksida menghasilkan senyawa natrium laktat (Essential Depot,
2012).
2.1.1 Kegunaan Sodium Laktat
Sodium laktat mempunyai kegunaan yang sangat luas. Sodium laktat
digunakan sebagai pengawet daging karena sodium laktat dapat menghambat
pertumbuhan dan membunuh bakteri gram negatif yang dapat mengakibatkan
pembusukan pada daging. Garam dari asam laktat seperti sodium laktat mempunyai
sifat inhibitor bagi bakteri pembusuk yang lebih kuat daripada asam laktat sendiri
(Essential Depot, 2012)
Sifat sodium laktat yang mudah menyerap kelembaban, maka digunakan juga
sebagai pelembab pada industri kosmetik seperti pada lotion selain gliserin (Majestic Mountain Sage, Co Ltd., 2012). Sodium laktat juga digunakan sebagai salah satu
komponen pada infus Ringer Laktat. Infus Ringer Laktat merupakan larutan
elektorlit yang terdiri dari kalsium klorida, sodium klorida, sodium laktat, dan kalium
klorida. Infus Ringer Laktat merupakan infus untuk pertolongan pertama pada
kehilangan cairan tubuh karena penyakit, pendarahan, muntah ataupun penyakit
lainnya (Hospira Inc., 2004).
2.1.2 Sifat-sifat Natrium Laktat (CH3CHOHCOONa)
Berikut adalah sifat-sifat umum natrium laktat: Berat molekul : 112,06 g/mol
Berbentuk serbuk putih
pH larutan : 5 - 9
Dapat larut dalam air (Sciencelab Inc, 2012)
2.2 Deskripsi Proses Pembuatan Sodium Laktat
Pada proses pembuatan sodium laktat, terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap
fermentasi asam laktat, tahap pemurnian asam laktat dan tahap pembuatan sodium
laktat.
Tahap awal adalah tahap menghasilkan asam laktat yaitu melalui proses
fermentasi dan pemurnian asam laktat. Blackstrap Molasse yang mengandung glukosa 21%, fruktosa 21%, dan sukrosa 37% difermentasi dengan bakteri
Lactobacillus delbrueckii (Hui, 2006). Molase diencerkan dengan air hingga kadar gula menjadi 12 %. Molase yang telah diencerkan kemudian ditambahkan
diamonium fosfat (NH4)2HPO4 sebanyak 0,5% dari berat molase dan maltsprout
sebanyak 2% dari berat molase sebagai nutrien pada mixing tank I pada suhu operasi 30oC. Kemudian dipompakan ke culture tank untuk difermentasi. Proses fermentasi dilakukan secara anaerob pada fermentor dengan kondisi pH 6 – 6,5 dengan suhu 37
- 40 oC dan tekanan 1 atm selama 24 – 48 jam (Inskeep, 1954). Reaksi fermentasi sebagai berikut:
C6H12O6 2CH3CHOHCOOH (Inskeep, 1954)
Molase asam laktat
Gula yang terfermentasi menjadi asam laktat adalah 94% (Inskeep, 1954).
Untuk mencegah agar keasamannya tidak banyak mengalami perubahan, maka pH
dipertahankan dengan menambahkan kalsium karbonat (CaCO3). Dengan adanya
CaCO3, asam laktat yang terbentuk akan bereaksi dengan CaCO3 dan membentuk
kalsium laktat (Ca(CH3CHOHCOO)2), dan gas CO2. Reaksi Pembentukan kalsium
laktat adalah sebagai berikut:
2CH3CHOHCOOH + CaCO3 Ca(CH3CHOHCOO)2 + H2O + CO2
Asam laktat kalsium karbonat kalsium laktat air karbon dioksida
Dari fermentor,garam kalsium laktat dimurnikan dengan pemanasan dengan
uap dalam tangki koagulasi pada suhu 85oC dengan penambahan Ca(OH)2 dengan
kadar 0,1%, dengan perbandingan Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dengan diamonium
fosfat ((NH4)2HPO4) adalah 3mol : 2mol, untuk mengendapkan diamonium fosfat
sebagai kalsium posfat. Reaksi diamonium fosfat dengan kalsium hidroksida adalah
sebagai berikut:
2(NH4)2HPO4 + 3 Ca(OH)2 Ca3(PO4)2 + 6 H2O + 4 NH3
Diamonium Fosfat kalsium hidroksida kalsium fosfat air ammonia
Selanjutnya disaring (effisiensi penyaringan 98%) sehingga bebas dari bahan
yang tidak diinginkan seperti kalsium fosfat dan biomassa. Kemudian larutan
kalsium laktat dipekatkan dalam evaporator pada suhu 100oC untuk menghasilkan 32% kalsium laktat (Inskeep, 1954).
Kalsium laktat selanjutnya diasamkan dengan menambahkan larutan asam
sulfat 0,01M (perbandingan mol kalsium laktat dan larutan asam sulfat 0,01M adalah
1:1) di dalam acidifier pada temperatur 70°C sehingga menghasilkan asam laktat
dan kalsium sulfat. Reaksi dalam acidifier ( pembentukan asam laktat dan CaSO4 )
adalah sebagai berikut:
Ca(CH3CHOHCOO)2 + H2SO4 2CH3CHOHCOOH + CaSO4
Kalsium laktat asam sulfat asam laktat kalsium sulfat
Kalsium sulfat kemudian dipisahkan dari asam laktat dengan menyaring
kalsium sulfat pada filter press II dengan efisiensi pemisahan 98%. Kemudian asam laktat dipekatkan dengan evaporator pada suhu 100oC hingga kadar 70% (Inskeep, 1954).
Asam laktat 70% kemudian direaksikan dengan NaOH 50% dengan
perbandingan berat 30 : 19 pada suhu 71oC (konversi 98,5% - 99%), di mana sodium laktat yang dihasilkan akan mempunyai kadar 50 – 53% (Welsh, 1939). Reaksi
pembentukan sodium sulfat adalah:
CH3CHOHCOOH + NaOH CH3CHOHCOONa + H2O
Produk sodium laktat yang telah dihasilkan didinginkan hingga 30oC kemudian diencerkan hingga kadar sodium laktat 50%.
2.3 Sifat-sifat Bahan Baku, Bahan Pembantu dan Reaktan 2.3.1 Sifat-sifat Umum Molase
Sifat-sifat umum molase adalah sebagai berikut: Berbentuk slurry
Berwarna hitam Spesifik gavity : 1,4
pH : 4 – 5
Viskositas : 1400-1500 cp (pada 20oC) Densitas : 14 lb/gallon
Kandungan terdiri dari 21% glukosa, 21% fruktosa, 37% sukrosa dan sisanya air (Hui, 2006).
2.3.2 Sifat umum air (H2O)
Sifat-sifat umum air adalah sebagai berikut:
Titik beku : 0oC (pada tekanan 1 atm) Titik didih : 100oC (pada tekanan 1 atm) Densitas : 1 g/ml (pada 4oC)
Berat molekul : 18,016 g/gmol Kalor jenis : 1 kal/g∙oC Spesifik graviti (cair) : 1
Spesifik graviti (padat) : 0,195 pH antara 6,8 – 7,2
Memiliki ikatan hidrogen
Merupakan senyawa polar karena memiliki pasangan electron bebas (Perry, 1999)
2.3.3 Sifat-sifat Umum Diamonium Fosfat ((NH4)2HPO4)
Berat molekul : 132 g/gmol Densitas : 1,619 g/ml
Titik leleh : 155 oC (pada tekanan 1 atm) Larutan 1 % diamonium fosfat mempunyai pH 8 Larut dalam air, aseton dan alkohol
Kandungan nitrogen 20% cocok untuk fermentasi (Sichuan Anda Liyuan Co, Ltd., 2012)
2.3.4 Sifat-sifat Umum Kalsium Karbonat (CaCO3)
Sifat-sifat umum kalsium karbonat adalah sebagai berikut: Berbentuk padatan serbuk
Berat Molekul : 100 g/gmol Spesifik graviti : 2,93
Titik lebur : 825oC (pada tekanan 1 atm) Kelarutan dalam air : 0,15 g/100 ml air (pada 25oC) Dapat larut dalam asam encer (Perry, 1999)
2.3.5 Sifat-sifat Umum Asam Sulfat (H2SO4)
Sifat-sifat umum asam sulfat adalah sebagai berikut: Berat molekul : 98,08 g/mol
Berat jenis : 1,8261 gr/ml
Titik lebur : 10,49oC (pada tekanan 1 atm) Titik didih : 340 oC (pada tekanan 1 atm) Merupakan asam kuat
Terionisasi sempurna di dalam air dengan menghasilkan ion hydrogen dan ion sulfat
Bersifat korosif terhadap logam (Othmer, 1999)
2.3.6 Sifat-Sifat Umum Maltsprout
Merupakan biji-bijian yang digerminasi dengan merendamnya di dalam air, kemudian proses germinasi dihentikan dengan mengalirkan udara panas.
Biji-bijian ini terutama berasal dari jali. Merupakan sumber protein yang murah.
Komposisi terdiri dari lemak 1,4%, protein 30,3%, serat 15%, fosfor 0,07%, dan kalsium 0,25%. (National Grain and Feed Association, 2012; dan Salama
et al., 1999)
2.3.7 Sifat-sifat Umum kalsium hidroksida Ca(OH)2
Sifat-sifat umum kalsium hidroksida adalah sebagai berikut: Berwujud padatan serbuk putih
Berat Molekul : 74,093 g/mol Densitas : 2240 kg/m3
Titik leleh : 580° C (terdekomposisi) (pada 1 atm)
Ketika dipanaskan sampai suhu 510 оC akan terdekomposisi menjadi kalsium oksida dan air.
Tidak dapat larut dalam alkohol, tetapi larut dalam gliserol dan asam (Othmer ,1999).
2.3.8 Sifat-sifat Umum Kalsium Laktat (Ca(CH3CHOHCOO)2)
Sifat-sifat umum kalsium laktat adalah sebagai berikut: Berbentuk serbuk Kristal
Berwarna putih Tidak berbau
Berat Molekul : 218,212 gr/mol
Kelarutan dalam air : 9 gr/100ml air (pada 20oC)
Titik leleh : 240oC, pada 1 atm (Arokor Holding Inc., 2012)
2.3.9 Sifat-sifat Umum Kalsium Fosfat (Ca3(PO4)2)
Sifat-sifat umum kalsium fosfat adalah sebagai berikut: Berbentuk padatan
Berat molekul : 310,2 g/mol
Densitas : 3,14 gr/ml (pada 20oC)
Kelarutan dalam air : 0,2 gr/liter (pada 20oC) (Othmer, 1999)
2.3.10 Sifat-sifat Umum Asam Laktat (CH3CHOHCOOH)
Sifat-sifat umum asam laktat adalah sebagai berikut: Berbentuk cairan
Massa molar : 90,08 g/mol
Titik leleh : 17oC pada 100 kPa Titik didih : 122 oC pada 12 mmHg Specifik graviti : 1,2
Larut dalam air
Merupakan asam lemah
Tidak berwarna (Othmer, 1999)
2.3.11 Sifat-sifat Umum Kalsium Sulfat (Ca(SO)4)
Sifat-sifat umum kalsium sulfat adalah sebagai berikut:
Berbentuk padatan dengan warna putih keabu-abuan Bentuk Kristal : prismatik
Sistem Kristal : monoklinik Skala kekerasan : 1,5-2 Spesific gravity : 2,31-2,33 Indeks refraksi : 1,522 Tidak bereaksi dengan asam
Kelarutan dalam air : 0,24 gr/100ml air (pada 20oC) (Othmer, 1999)
2.3.12 Sifat-sifat Umum Natrium Hidroksida (NaOH)
Sifat-sifat umum natirum hidroksida adalah sebagai berikut: Berbentuk padatan berwarna putih
Berat molekul : 40 gr/mol
Titik didih : 1390oC pada 1 atm Densitas : 2,1 gr/cm3, padatan
Kelarutan dalam air : 111gr/100ml air (20oC) Bersifat korosif (Wikipedia, 2012)
2.3.13 Sifat-sifat Umum Bakteri Lactobacillus Delbrueckii
Sifat-sifat umum bakteri Lacotbacillus delbrueckii adalah sebagai berikut: Berbentuk basil panjang dan ramping
Merupakan bakteri gram positif Tergolong dalam bakteri mikrofilik
J-109 T-101 C-102 2 Diamonium fosfat Malt sprout 3 4 5 J-104 6 CaCO3 7 Culture Injection 8
M-106 J-107 R-108
9 10 11 12 M-203 J-204 13 F-205 T-206 14 15 J-208 T-207 16 FE-209 18 J-210 J-306 22 M-305 F-307 T-308 23 J-310 T-309 24 FE-311 26 J-312 25 R-403 J-404 27 28 M-405 30 J-406 T-408 T-401 J-402 T-301 M-303 19 20 Ca(OH)2 M-201 J-202 32 31 33 29 M-103 E-105 J-302 J-304 17 Air Pendingin Air proses Superheated steam Kondensat Air Pendingin Bekas Uap air T=102 oC 21 LI TC FC TC FC TC FC FC LI FC TC FC FC TC LC TC FC FC LI FC TC FC TC LI FC FC TC LC LI
Uap air dibuang ke atmosfer LI LI LI LI LI LI LI LI PI PI PC PC JC-110 T-111 JC-211 T-212 Keterangan alat
C-102 : Screw Conveyor E-105 : Cooler FE-209 : Evaporator I FE-311 : Evaporator II F-205 : Filter Press I F-307 : Filter Press II J-102 : Pompa Tangki Molase J-104 : Pompa Mixer I J-107 : Pompa Culture Tank J-109 : Pompa Fermentor J-202 : Pompa Mixer II J-204 : Pompa Tangki Koagulasi
J-208 : Pompa Bak Penampung Bak Filtrat Filte J-210 : Pompa Evaporator I
J-302 : Pompa Tangki Asam Sulfat J-304 : Pompa Mixer III
J-306 : Pompa Tangki Acidifier
J-310 : Pompa bak Penampung Bak Filtrat Filte J-312 : Pompa Evaporator II
J-402 : Pompa Tangki Larutan NaOH 50% J-404 : Pompa Reaktor Natrium Laktat J-406 : Pompa Mixer IV
JC-110 : Kompresor Karbon Dioksida JC-211 : Kompresor Amonia M-103 : Tangki Mixer I M-106 : Culture Tank M-201 : Tangki Mixer II M-203 : Tangki Koagulasi M-305 : Tangki Mixer III M-405 : Tangki Mixer IV R-108 : Fermentor
R-403 : Reaktor Natrium Laktat T-101 : Tangki Molase T-111 : Tangki Karbon Dioksida T-206 : Bak Penampung Cake I
T-207 : Bak Penampung Filtrat Filter Press I T-212 : Tangki Amonia
T-301 : Tangki Asam Sulfat T-308 : Bak Penampung Cake II
T-309 : Bak Penampung Filtrat Filter Press II T-401 : Tangki Larutan NaOH 50% T-408 : Tangki Larutan Natrium Laktat
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
BAB III
NERACA MASSA
Prarancangan pabrik pembuatan natrium laktat dilaksanakan untuk kapasitas
produksi dengan basis sebesar 1800 ton/tahun dengan ketentuan sebagai berikut :
Waktu operasi : 330 hari/tahun
1 hari operasi : 24 jam/hari
Produk akhir : Natrium Laktat dengan kemurnian 50%
Maka kapasitas produksi natrium laktat per jam adalah:
jam 24
hari 1 hari 330
tahun 1 1 ton
kg 1000 tahun
ton
1800 = 227,2727 kg/jam
Untuk menghasilkan natrium laktat sebanyak 227,2727 kg/jam, maka dari
hasil perhitungan mundur diperoleh bahwa molase yang diperlukan adalah 113,5270
kg/jam sebagai basis perhitungan.
3.1 Tangki Mixer I (M-103)
[image:31.595.109.522.451.667.2]Neraca massa pada Tangki Mixer I (M-103) dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Neraca Massa pada Tangki Mixer I (M-103)
Komponen masuk (kg/jam) keluar (kg/jam)
Alur 2 Alur 3 Alur 4 Alur 5 Alur 6
Monosakarida 47,6813 - - - 91,8976
Sukrosa 42,0050 - - - -
Air 23,8407 - - 649,4482 671,0776
Maltsprout - - 2,2705 2,2705
Diamonium
fosfat - 0,5676 - - 0,5676
Total 113,5270 0,5676 2,2705 649,4482 765,8133
3.2 Culture Tank (M-106)
[image:32.595.110.484.458.756.2]Neraca massa pada Culture Tank (M-106) dapat dilihat pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Neraca Massa Culture Tank (M-106)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 6 Alur 7 Alur 8 Alur 9
Monosakarida 91,8976 - - 91,8976
Air 2,2705 - - 2,2705
Maltsprout 671,0776 - - 671,0776
Diamonium
fosfat 0,5676 - - 0,5676
CaCO3 - 2,4229 - 2,4229
Kultur - - 0,0009 0,0009
Total 765,8133 2,4229 0,0009 768,2372
768,2372 768,2372
3.3 Fermentor (R-108)
Neraca massa pada Fermentor (R-108) dapat dilihat pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Neraca Massa Fermentor (R-108)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 9 Alur 10 Alur 11 Alur 12
Kalsium laktat - - - 105,7421
Monosakarida 91,8976 - - 4,5949
Air 671,0776 - - 679,8001
Maltsprout 2,2705 - - 2,2705
Diamonium
fosfat 0,5676 - - 0,5676
CO2 - - 21,3217 -
CaCO3 2,4229 46,0355 - -
Total 768,2363 46,0355 21,3217 792,9753
814,2718 814,2970
Reaksi 0,0280 -
3.4 Tangki Koagulasi (M-203)
Neraca massa pada Tangki Koagulasi (M-203) dapat dilihat pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 Neraca Massa di Tangki Koagulasi (M-203)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 12 Alur 33 Alur 13 Alur 14
Kalsium laktat 105,7421 - - 105,7421
Kalsium fosfat - - - 0,6679
Monosakarida 4,5949 - - 4,5949
Air 679,8001 477,2432 - 1157,2754
Maltsprout 2,2705 - - 2,2705
Diamonium
fosfat 0,5676 - - -
Ammonia - - 0,1461 -
Ca(OH)2 - 0,4777 - -
Total 792,9753 477,7210 0,1461 1270,5509
1270,6962 1270,6970
Reaksi 0,001 -
Total 1270,6970 1270,6970
3.5 Tangki Mixer II (M-201)
Neraca massa pada Tangki Mixer II (M-201) dapat dilihat pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Neraca Massa di Tangki Mixer II (M-201)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Alur 31 Alur 32 Alur 33
Air 477,2432 - 477,2432
Ca(OH)2 - 0,4777 0,4777
Total 477,2432 0,4777 477,7210
3.6 Filter Press I (F-205)
Neraca massa pada Filter Press (F-205) dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Neraca Massa pada Filter Press (F-205)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Alur 14 Alur 15 Alur 16
Kalsium laktat 105,7421 2,1148 -
Kalsium fosfat 0,6679 0,6679 103,6273
Monosakarida 4,5949 4,5949 -
Air 1157,2754 23,1455 1134,1299
Maltsprout 2,2705 2,2705 -
Total 1270,5509 32,7937 1237,7572
1270,5509 1270,5509
3.7 Evaporator (FE-209)
Neraca massa pada Evaporator (FE-209) dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Neraca Massa di Evaporator (FE-209)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Alur 16 Alur 17 Alur 18
Kalsium laktat 103,6273 - 103,6273
Air 1134,1299 913,9219 220,2080
Total 1237,7572 913,9219 323,8353
3.8 Tangki Acidifier (M-305)
Neraca massa pada Tangki Acidifier (M-305)dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Neraca Massa di Tangki Acidifier (M-305)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 18 Alur 21 Alur 22
Kalsium laktat 103,6273 - -
Air 220,2080 22,0796 242,2876
H2SO4 - 46,5775 -
CaSO4 - - 64,5854
Asam Laktat - - 85,4807
Total 323,8353 68,6571 392,3537
392,4924 392,3537
Reaksi - 0,1387
Total 392,4924 392,4924
3.9 Tangki Mixer III (M-303)
[image:35.595.108.470.142.384.2]Perubahan neraca massa pada Tangki Mixer III (M-303) dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Neraca Massa di Tangki Mixer III (M-303)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 19 Alur 20 Alur 21
Air 46,5775 21,1291 22,0796
H2SO4 0,9506 - 46,5775
Total 47,5280 21,1291 68,6571
3.10 Filter Press II (F-307)
Neraca massa pada alat Filter Press II (F-307) dapat dilihat pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Neraca Massa di Filter Press II (F-307)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 22 Alur 23 Alur 24
Air 242,2876 4,8458 237,4419
CaSO4 64,5854 64,5854 -
Asam Laktat 85,4807 1,7096 83,7711
Total 392,3537 71,1408 321,2129
392,3537 392,3537
3.11 Evaporator II (FE-311)
Neraca massa pada Evaporator II (FE-311) dapat dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Neraca Massa di Evaporator II (FE-311)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 24 Alur 25 Alur 26
Air 237,4419 201,5400 35,9019
Asam Laktat 83,7711 - 83,7711
Total 321,2129 201,5400 119,6730
321,2129 321,2129
3.12 Reaktor Natrium Laktat (R-403)
Neraca massa pada Reaktor Natrium Laktat (R-403) dapat dilihat pada Tabel 3.12.
Tabel 3.12 Neraca Massa di Reaktor Natrium Laktat (R-403)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 26 Alur 27 Alur 28
NaOH - 37,8964 1,2233
Natrium Laktat - - 102,7397
Air 83,7711 37,8964 90,3012
Asam Laktat 35,9019 - 1,2566
Total 119,673 75,7929 195,5208
195,4658 195,5208
Reaksi 0,0550 -
3.13 Tangki Mixer IV (M-405)
Neraca massa pada Tangki Mixer IV dapat dilihat pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13 Neraca Massa di Tangki Mixer IV (M-405)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 28 Alur 29 Alur 30
NaOH 1,2233 - 1,2233
Natrium Laktat 102,7397 - 102,7397
Air 90,3012 9,9586 100,2598
Asam Laktat 1,2566 - 1,2566
Total 195,5208 9,9586 205,4795
BAB IV
NERACA ENERGI
Perhitungan neraca panas pada proses pembuatan natrium laktat dari molase
dengan kapasitas 1800 ton/tahun disajikan pada Lampiran B. Neraca Energi,
didasarkan pada basis perhitungan 1 jam, satuan operasi dalam kJ/jam, dan
temperatur referensi adalah 25 oC (298,15 K).
Peralatan yang mengalami perubahan panas adalah :
4.1 Tangki Mixer I (M-103)
Perubahan neraca panas pada Tangki Mixer I (M-103) dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Neraca Panas Tangki Mixer I (M-103)
Komponen Panas masuk (kJ/jam) Panas keluar (kJ/jam)
Umpan 88997,3018 -
Produk - 297518,9074
Steam 205900,4363 -
Total 297518,9074 297518,9074
4.2 Heat Exchanger (E-105)
Neraca panas pada alat Heat Exchanger (E-105) dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Neraca Panas Heat Exchanger (E-105)
Komponen Panas masuk (kJ/jam) Panas keluar (kJ/jam)
Umpan 297518,9074 -
Produk - 119044,5101
Air pendingin - 178474,3973
4.3 Culture Tank (M-106)
Neraca panas pada alat Culture Tank (M-106) dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Neraca Panas Culture Tank (M-106)
Komponen Panas masuk (kJ/jam) Panas keluar (kJ/jam)
Umpan 119054,6301 -
Produk - 119054,6301
Total 119054,6301 119054,6301
4.4 Fermentor(R-108)
Perubahan neraca panas pada fermentor(R-108) dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Neraca Panas Fermentor(R-108)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar(kJ/jam)
Umpan 119267,2252 -
Produk - 116728,6335
Steam 48662,5938 -
∆Hr - 51201,1855
Total 167929,8190 167929,8190
4.5 Tangki Koagulasi(M-203)
Neraca panas pada Tangki Koagulasi(M-203)dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Neraca Panas Tangki Koagulasi(M-203)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)
Umpan 176448,8041 -
Produk - 421201,6497
Steam 244829,7580 -
∆Hr - 76,9124
4.6 Evaporator I(FE-209)
Neraca panas pada Evaporator I (FE-209) dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Neraca Panas Evaporator I (FE-209)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)
Umpan 411761,5146 -
Produk - 2549021,2456
Steam - 2137259,7310
Total 411761,5146 411761,5146
4.7 Tangki Mixer III (M-303)
Neraca panas pada Tangki Mixer III (M-303)dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Neraca Panas Tangki Mixer III (M-303)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)
Umpan 3115,8768 -
Produk - 3115,8768
Total 3115,8768 3115,8768
4.8 Tangki Acidifier (M-305)
Neraca panas pada Tangki Acidifier (M-305) dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Neraca Panas Tangki Acidifier (M-305)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)
Umpan 106083,5555 -
Produk - 91922,8413
Air Pendingin - 315360,7142
∆Hr 3012000,0000 -
4.9 Evaporator II (FE-311)
Neraca panas pada Evaporator (FE-311) dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Neraca Panas Evaporator (FE-311)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)
Umpan 75041,7341 -
Produk - 565460,7979
Steam 490419,0638 -
Total 565460,7979 565460,7979
4.10 Reaktor Natrium Laktat (R-403)
Neraca panas pada Reaktor Natrium Laktat (R-403) dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Neraca Panas Reaktor Natrium Laktat (R-403)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)
Umpan 52414,0939 -
Produk - 44478,9016
Steam 468558,5680 -
∆Hr - 476493,7603
Total 520972,6620 520972,6620
4.11 Tangki Mixer IV (M-405)
Neraca panas pada Tangki Mixer IV (M-405)dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Neraca Panas Tangki Mixer IV (M-405)
Komponen Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)
Umpan 45730,6991 -
Produk - 20257,0672
Air Pendingin - 25473,6319
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
5.1Gudang Penyimpanan Bahan Baku Padatan
Fungsi : Menyimpan bahan baku padatan untuk keperluan proses.
Bahan konstruksi : dinding dari beton dan atap dari seng
Bentuk : Gedung berbentuk persegi panjang
Jumlah : 1 bangunan
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 300C Kondisi fisik
Panjang : 6,125 m
Lebar : 3,5 m
Tinggi : 3,75 m
5.2Tangki Penyimpanan Molase (T-101)
Fungsi : Menyimpan molase untuk kebutuhan 15 hari.
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA – 285 Grade C
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 300C Kapasitas : 35,0312 m3 Kondisi fisik
Diameter : 3,0977 m
Tinggi : 4,9046 m
5.3 Tangki Mixer I (M-103)
Fungsi : Mengencerkan molase.
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA – 285 Grade C
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 30oC Kapasitas : 0,8814 m3 Kondisi fisik
Diameter : 0,9077 m
Tinggi : 1,4372 m
Tebal : 3/16 in
Jenis pengaduk : Flat 6 blade turbine impeller
Jumlah baffle : 4 unit Daya motor : ¼ hp
Diameter Jaket : 1,17 m
Tebal jaket : ¼ in
5.4 Cooler (E–105)
Fungsi : Mendinginkan molase sebelum diumpan ke tangki Culture Tank
Jenis : Double Pipe Heat Exchanger
Dipakai : Pipa 2 ×1¼ in IPS, 20 ft
Kondisi penyimpanan
: Temperatur = 30 0C Tekanan = 1 atm
Jumlah Hairpin : 4 buah
5.5Tangki Culture Tank (M – 106)
Fungsi : Inkubasi Starter.
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA – 285 Grade C
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 400C Kapasitas : 0,8841 m3 Kondisi fisik
Diameter : 1,0401 m
Tinggi : 1,0401 m
Tebal : 3/16 in
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbine impeller
Daya Motor : ¼ hp
5.6Fermentor (R – 108)
Fungsi : Tempatfermentasi asam laktat selama 2 hari.
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA – 285 Grade C
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup elipsoidal
Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 15 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 400C Kapasitas : 2,8944m3 Kondisi fisik
Diameter : 1,3492 m
Tinggi : 2,1362 m
Daya Motor : ¼ hp
Jumlah baffle : 4 unit Tebal jaket : 1/4 in
5.7Tangki Karbon Dioksida (T-111)
Fungsi : Menyimpan Karbon Dioksida dari Fermentor (R-108)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan : Carbon Steel SA – 285 Grade C
Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 20 bar
Temperatur = 30oC Kapasitas : 12,3116 m3 Diameter : 1,8237m
Tinggi : 3,1915m
Tebal : 7/16 in
5.8 Tangki Mixer II (M – 201)
Fungsi : Mencampur Ca(OH)2 dengan air sehingga menghasilkan
larutan Ca(OH)2 0,1%.
Jenis : tangki berpengaduk
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan : Carbon Steel SA – 285 Grade C
Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 30oC Kapasitas : 0,5754m3 Diameter : 0,7874m
Tinggi : 1,0499m
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin Daya motor : 1/4 Hp
5.9 Tangki Koagulasi (M-203)
Fungsi : Mereaksikan Ca(OH)2 dengan impurities.
Jenis : tangki berpengaduk dengan jaket pemanas
Bentuk : silinder vertikal dengan tutup datar dan alas kerucut
Bahan konstruksi : Carbon steel, SA-285 Grade C Kondisi operasi :
Temperatur (T) : 85oC Tekanan (P) : 1 atm
Kapasitas : 1,2696 m3 Diameter : 1,1512m
Tinggi : 1,6018m
Tebal : 3/16in
Jenis Pengaduk : flat 6 blade turbine impeller
Jumlah baffle : 4 unit Diameter Jaket : 1,41 m
Tebal Jaket : ¼ in
5.10 Filter Press I (F-205)
Fungsi : memisahkan endapan kalsium fosfat dan impuritis dari
kalsium laktat
Jenis : plate and frame Bahan konstruksi : carbon steel, SA-36 Waktu tinggal = 1 jam
Jumlah : 1 unit
Luas Penyaringan : 37,0763 m2 Jumlah Plate : 41 unit
5.11 Bak Penampung Filtrat I (T-207)
Fungsi : menampung filtrat dari Filter Press I
Jumlah : 1 unit
Waktu tinggal : 1 jam
Kondisi operasi
Temperatur(T) : 30 0C
Tekanan (P) : 1 atm = 14,696 psia
Kapasitas : 1,4885 m3
Panjang : 1,4943 m
Lebar : 1,4943m
Tebal : 0,9962m
5.12 Evaporator I (FE-209)
Fungsi : Memisahkan Etanol dari campuran etil akrilat dan air
Jenis : single effect, vertical tube
Kondisi operasi :
suhu operasi : 100,218 oC = 212,39 oF suhu umpan masuk : 85 oC
suhu steam : 110 oC = 230 oF Jumlah Tube : 91 buah
5.13 Tangki Amonia (T-212)
Fungsi : Menyimpan Amonia dari Tangki Koagulasi
Bentuk : silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : carbon steel SA-285 Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi : Suhu : 30oC
Tekanan : 114 psi
Kapasitas : 5,5571 m3 Diameter : 1,3989m
Tinggi : 2,4482m
5.14 Tangki Asam Sulfat (T-301)
Fungsi : menyimpan larutan asam sulfat 98% selama 30 hari
Bentuk : silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : carbon steel SA-285 Grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi : Suhu : 30oC
Tekanan : 1 atm = 14,696 psia
Kapasitas : 5,2074m3 Diameter : 1,6409m
Tinggi : 2,1898m
Tebal : 1/4 in
5.15 Tangki Mixer III (M-303)
Fungsi : tempat mengencerkan asam sulfat 98% menjadi 0,01M
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 1,1397m3 Diameter : 1,2029m
Tinggi : 1,2029m
Tebal : ¼ in
Jenis Pengaduk : flat 6 blade turbine impeller
Jumlah baffle : 4 unit Daya Motor : 1/4 hp
5.16Tangki Acidifier (M-305)
Fungsi : tempat mereaksikan kalsium laktat dengan asam sulfat
menghasilkan asam laktat
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah : 1 unit
Tinggi : 1,2896m
Tebal : 3/16 in
Jenis Pengaduk : flat 6 blade turbine impeller
Jumlah baffle : 4 unit Daya Motor : 1/4 hp
Diameter Jaket : 0,62 m
Tebal Jaket : ¼ in
5.17 Filter Press II(F-307)
Fungsi : memisahkan endapan kalsium sulfat dari asam laktat
Jenis : plate and frame Bahan konstruksi : carbon steel, SA-36 Waktu tinggal = 1 jam
Jumlah : 1 unit
Luas Penyaringan : 4,5828 m2 Jumlah Plate : 5 unit
5.18 Bak Penampung Filtrat II (T-309)
Fungsi : menampung filtrat dari Filter Press II
Bentuk : persegi panjang
Bahan : beton kedap air
Jumlah : 1 unit
Waktu tinggal : 1 jam
Kondisi operasi
Temperatur(T) : 30 0C
Tekanan (P) : 1 atm = 14,696 psia
Kapasitas : 0,3250 m3
Panjang : 0,6983 m
Lebar : 0,6983m
5.19 Evaporator II (FE-311)
Fungsi : Memisahkan Etanol dari campuran etil akrilat dan air
Jenis : single effect, vertical tube
Kondisi operasi :
suhu operasi : 102,3166 oC = 215,67 oF suhu umpan masuk : 70 oC
suhu steam : 110 oC = 230 oF Jumlah Tube : 52 buah
5.20 Tangki Larutan NaOH 50% (T-401)
Fungsi : Menyimpan molase untuk kebutuhan 30 hari.
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA – 285 Grade C
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 30oC Kapasitas : 42,9326 m3 Kondisi fisik
Diameter : 2,0408m
Tinggi : 3,2313 m
Tebal : 1/4in
5.19 Reaktor Natrium Laktat (R-403)
Fungsi :Tempat reaksi antara natrium hidroksida dengan asam laktat
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-285 Grade C
Bentuk : silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Jenis sambungan : double welded butt joins
Kondisi operasi : suhu : 30oC Tekanan : 1 atm
Kondisi fisik
Diameter : 0,7063m
Tinggi : 1,1183m
Tebal : 1/4 in
Jenis Pengaduk : flat 6 blade turbine impeller
Jumlah baffle : 4 unit Daya Motor : 1 hp
Diameter Jaket : 0,8821 m
Tebal Jaket : 1/4 in
5.22 Tangki Mixer IV (M-405)
Fungsi : tempat mengencerkan natrium laktat menjadi konsentrasi 50%
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-285 Grade C
Bentuk : silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Jenis sambungan : double welded butt joins
Kondisi operasi : suhu : 30oC Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 0,3664m3 Kondisi fisik
Diameter : 0,7199m
Tinggi : 1,1398 m
Tebal : 3/16 in
Jenis Pengaduk : flat 6 blade turbine impeller
Jumlah baffle : 4 unit Daya Motor : 1 hp
Diameter Jaket : 0,8646 m
Tebal Jaket : ¼ in
5.23 Tangki Penyimpanan Natrium Laktat (T-408)
Fungsi : menyimpan produk natrium laktat selama 30 hari
Bentuk : silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : carbon steel SA-285 Grade C
Kondisi : Suhu : 30oC
Tekanan : 1 atm = 14,696 psia
Kapasitas : 30,4731 m3 Kondisi fisik
Diameter : 3,1423m
Tinggi : 4,9753 m
Tebal : 5/16 in
5.24 Screw Conveyor (JC-102)
Fungsi : Mengangkut Molase ke dari tangki molase (T-101) tangki
Mixer I (M-103) Bentuk : Screw conveyor
Bahan konstruksi : Self-Lubricated Bronze
Jumlah : 1 unit
Jarak angkut : 3,5 m = 11,4828 ft
Daya pompa : 1/20 hp
5.25 Pompa Tangki Mixer I (J-104)
Fungsi : memompa molase dari Tangki Mixer I (M-103) ke Culture Tank (M-106)
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 765,8133 kg/jam
Daya pompa : 1/20 hp
5.26 Pompa Culture Tank (J-107)
Fungsi : memompa campuran dari Culture Tank (M-106) ke Fermentor (R-108)
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 768,2372 kg/jam
Daya pompa : 1/20 hp
5.27 Pompa Tangki Mixer II (J-202)
Fungsi : memompa campuran dari Tangki Mixer II (M-201) ke Tangki Koagulasi (M-203)
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 477,7210 kg/jam
Daya pompa : 1/20 hp
5.28 Pompa Tangki Koagulasi (J-204)
Fungsi : memompa campuran dari Tangki koagulasi (M-203) ke
Filter Press I (F-205)
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 1270,5509 kg/jam
Daya pompa : 1/20 hp
5.29 Pompa Bak Penampung Filter Press I (J-208)
Fungsi : memompa campuran dari bak Penampung Filter Press I (F-205) ke evaporator I (EV-209)
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 1237,7572 kg/jam
5.30 Pompa Evaporator I (J-210)
Fungsi : memompa campuran dari bak Penampung Filter Press I (F-205) ke evaporator I (EV-209)
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 323,8353 kg/jam
Daya pompa : 1/10 hp
5.31 Pompa Tangki Asam Sulfat (J-302)
Fungsi : memompa asam sulfat dari Tangki Asam Sulfat (T-301) ke
Tangki Asidifikasi (M-305)
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 47,5280 kg/jam
Daya pompa : 1/20 hp
5.32 Pompa Tangki Mixer III (J-304)
Fungsi : memompa asam sulfat dari Tangki Mixer III (M-303) ke Tangki Asidifikasi (M-305)
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 68,6571 kg/jam
Daya pompa : 1/20 hp
5.33 Pompa Tangki Acidifier (J-306)
Fungsi : memompa larutan asam laktat dari Tangki Acidifier (M-305) ke Filter Press II (F-307)
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 392,4924 kg/jam
Daya pompa : 1/2 hp
5.34 Pompa Bak Penampung Filtrat Filter Press II (J-310)
Fungsi : memompa larutan asam laktat dari bak penampung filtrat filter press II(T-309) ke Evaporator II (EV-311)
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 323,8353 kg/jam
Daya pompa : 1/20 hp
5.35 Pompa Evaporator II (J-312)
Fungsi : memompa larutan kalsium laktat dari Evaporator II (EV-311) ke Reaktor Natrium Laktat (R-403)
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 119,6730 kg/jam
Daya pompa : 1/20 hp
5.36 Pompa Tangki Larutan NaOH 50% (J-402)
Fungsi : memompa larutan kalsium laktat dari Evaporator II (EV-311) ke Reaktor Natrium Laktat (R-403)
Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 75,7929 kg/jam
5.37 Pompa Reaktor Natrium Laktat (J-404)
Fungsi : memompa larutan natrium laktat dari Reaktor Natrium
Laktat (R-403) ke tangki Mixer IV (M-405) Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 195,5208 kg/jam
Daya pompa : 1/20 hp
5.38 Pompa Tangki Mixer IV (J-406)
Fungsi : memompa memompa larutan natrium laktat dari tangki
Mixer IV (M-405) ke Tangki Natrium Laktat (T-408) Jenis : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 205,4795 kg/jam
Daya pompa : 1/20 hp
5.39 Kompresor Tangki Karbon Dioksida(JC-110)
Fungsi : Menaikkan tekanan gas karbon dioksida dari tangki fermentor
(R-108) ke tangki karbon dioksida (T-111)
Jenis : ReciprocatingCompressor
Jumlah : 1 unit
Daya : ¼ hp.
5.40 Kompresor Tangki Amonia(JC-211)
Fungsi : Menaikkan tekanan gas ammonia dari tangki koagulasi
(M-203) ke tangki amonia (J-212)
Jenis : ReciprocatingCompressor
Jumlah : 1 unit
BAB VI
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
6.1 Instrumentasi
Pengoperasian suatu pabrik kimia harus memenuhi beberapa persyaratan yang
ditetapkan dalam perancangannya. Persyaratan tersebut meliputi keselamatan,
spesifikasi produk, peraturan mengenai lingkungan hidup, kendala operasional dan
faktor ekonomi. Pemenuhan persyaratan tersebut berhadapan