PENDAPAT PENGGUNA BLACKBERRY MESSENGER TENTANG PENGALAMAN KOMUNIKASI HIPERPERSONAL
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Disusun Oleh : Denny Subagiono
06220258
Dosen Pembimbing 1. Joko Susilo, S.Sos, M.Si 2. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil ‘Aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayahNya sampai akhirnya peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Sholawat serta salam peneliti haturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panutan, atas terselesaikannya penelitian ini.
Salah satu kebutuhan manusia adalah berkomunikasi. Komunikasi pada jaman sekarang erat kaitannya dengan perkembangan teknologi, beragam alat komunikasi dimunculkan demi membantu manusia dalam melakukan komunikasi. Komunikasi itu sendiri sangat dipengaruhi oleh media komunikasi yang dipakai, sehingga muncul beragam aktifitas komunikasi yang terjalin di dalamnya.
Melalui skripsi ini, peneliti ingin memaparkan bagimana komunikasi antarpersonal jika dilakukan melalui media komputer, dalam hal ini disebut dengan komunikasi hiperpersonal. Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana komunikasi hiperpersonal itu sendiri terjadi pada media Blackberry Messanger terutama yang dilakukan oleh para penggunanya. Dengan begitu, peneliti dapat memberikan gambaran serta pandangan lain tentang aktifitas komunikasi yang terjadi di masyarakat.
Skripsi ini disusun sebagai sebuah karya ilmiah yang digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana (S-1) pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang. Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun materil, oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1. Allah SWT, pencipta alam semesta dan Maha Segalanya, yang telah memberikan banyak hidayah serta rahmatnya sehingga skripsi ini lancar dan selesai.
3. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda dari peneliti, Poernomo Roedianto, dan Ibunda dari peneliti, Sutji Murtingsih, terima kasih atas semua doa dan dukungannya, baik berupa moril dan materil, serta kasih sayangnya selama ini.
4. Kedua saudaraku, Renny dan Teddy yang selalu memberi dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Joko Susilo, S.Sos, M.Si dan Ibu Frida Kusumastuti, Dra., M.Si selaku pembimbing dalam menyelesaikan skripsi ini, terimakasih atas ilmu, bimbingannya dan kebaikannya terhadap peneliti, serta Pak Novin, Bu Isnaini, Bu Rosi, terimakasih atas dorongannya, dan seluruh dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti.
6. Untuk Bintang Bagya, Cholifatyani M, dan Herlingga. Terimakasih atas kerjasamanya telah bersedia menjadi informan untuk penelitian ini dan dukungan yang kalian berikan.
7. Untuk Emas Didik “Cepot”, partner dalam mengumbar kreatifitas selama kuliah dan bekerja, juga untuk Ayu atas referensi-referensi penelitian yang diberikan.
8. Teman-teman Sunshine Event Organizer, Adam, Ifa, Joko, Vivin, Pandu & Kican, Yudhit & Maria, Lingga, dan yang lain, terimakasih atas semangatnya.
9. Teman-teman KINE KLUB UMM, Desy, Ipeh, Wulan, Yoga, Abi, Dery, Risky, Ntong, Randy, Nurul, dan yang lain, terimakasih atas dukungan dan semangatnya.
10.Teman-teman Fiksimini Malang, Ongga, Ryan, Bara, Ivan, Pandu, Dhani, Tirta, dan yang lain, sebagai teman belajar menulis yang menyenangkan sehingga penelitian ini sedikit banyak terbantu dalam penulisan dan redaksional-nya.
11.Untuk Tante Ambar, Mama Atik, Tante Us, Om Diduk, terimakasih atas doa dan dukungannya.
Peneliti menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti berharap saran dan kritik yang membangun untuk dapat menyempurnakan, meningkatkan dan memperbaiki penelitian ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan meridhai atas segala apa yang peneliti sampaikan dalam skripsi ini
Malang, 31 Juli 2013 Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……… -
LEMBAR PERSETUJUAN ……… i
LEMBAR PENGESAHAN ……… ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ……… iii
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ……… iv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. 5. Komunikasi Hiperpersonal Pengguna Blackberry Messanger... IV. 5. 1. Karakter Sender Komunikasi Hiperpersonal... IV. 6. Konten Yang Lebih Sering Dibicarakan Melalui Blackberry Messanger... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR GAMBAR
1. GAMBAR IV. 5. 1. 1. : Update Foursquare... 49
2. GAMBAR IV. 5. 1. 2. : Inisial nama pacar... 51
3. GAMBAR IV. 5. 2. 2. : Chat Status... 57
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Rosenfeld, dan Proctor. 2007. Interplay: The Proccess of Interpersonal Communication. New York: Oxford University Press
Burhan Bungin. 2001. Metodologi Penelitian Sosial, Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya : Airlangga University Press.
Deddy Mulyana. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Professional Books
DeVito, Joseph A. 2005. Messages: Building Interpersonal Communication Skills, (6th ed). USA: Pearson Education inc.
DeVito, Joseph A. 2007. The Interpersonal Book. United States of America: Pearson Education, Inc.
Engkus Kuswarno. 2009. Metodologi Penelitian Komunikasi, Fenomenologi, Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitiannya. Bandung : Widya Padjadjaran.
Griffin, Emory A. 2003. A First Look at Communication Theory, 5th edition. New York: Mc Graw Hill.
Griffin, Emory A. 2006. A First Look at Communication Theory. USA: McGraw.
Holmes, David. 2005. Communication Theory: Media, Technology, and Society. London, Thousand Oaks, New Dehli: SAGE Publication.
Karhendana Arie. Keamanan Pada Layana Instant Messaging: Studi Kasus Yahoo Messenger, Windows Live Messenger, dan Googe Talk
Muhammad, Dr. Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Severin, J. Werner. 2005. Teori Komunikasi. Jakarta: Prenada Media.
Suyatno, Bagong & Sutinah, 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana.
Schlenker, Barry R.. 1980. Impression management: The self-concept, social identity, and interpersonal relations. Brooks/Cole Pub. Co. (Monterey, Calif.)
Thurlow, Crispin. 2004. Computer Mediated Communication. London: Sage Publications.
Walther, J.B . 1996. Computer-Mediated Communication: impersonal, interpersonal, and hyperpersonal interaction. Communication Research.
Sumber internet :
Alfiyah, CMC Bentuk, Perspektif serta Korelasinya
http://nur-alfiyah.blogspot.com/ diakses pada tanggal; 11/14/2011,
Kangarul, Interaksi CMC
http://kangarul.com/interaksi-cmc-computer-mediated-communication/ diakses pada tanggal 11/14/2011, Pukul 9.53 WIB
Maharani, Hubungan CMC dengan Tiga Model
http://larassmaharani.blogspot.com/2010/06/hubungan-cmc-dengan-tiga-model.html , diakses pada 10/03/2010, Pukul 20.30 WIB
Research in Motion, Blackberry Messenger
http://id.blackberry.com/devices/features/im/blackberry_messenger .jsp, diakses pada 10/03/2011, Pukul 20.30 WIB
Ronggani, Fitur Pada Blackberry Messenger 5
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang.
Komunikasi merupakan aktivitas dasar bagi setiap manusia. Dengan
berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik
dalam kehidupan sehari-hari, dalam masyarakat atau di mana saja manusia
berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.1
Komunikasi sendiri memiliki berbagai jenis dan salah satunya yaitu
komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi
yang terjadi antara dua orang yang telah mendirikan hubungan, dua orang
yang dengan suatu cara terhubung.2
Komunikasi antar pribadi saat ini tidak hanya dilakukan dengan
bertatap muka secara langsung atau face-to-face tetapi juga dengan
menggunakan alat atau media komunikasi, kegiatan komunikasi antar
personal dapat dilakukan tanpa harus saling bertemu dan dapat dilakukan
sewaktu-waktu. Hal ini disebut dengan CMC (Computer Mediated
Comunication) atau komunikasi dengan perantara komputer. Teori ini
mengatakan bahwa saat ini teknologi komputer merupakan salah satu
mediator manusia untuk saling berkomunikasi. Menurut John December
(1997) CMC adalah proses komunikasi melalui komputer, melibatkan
1 Muhammad, Dr. Arni. (2005). Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hal 1 2 DeVito, Joseph A. (2007). The Interpersonal Book. United States of America: Pearson
2
orang-orang, berada dalam konteks yang terbatas, dan saling berkaitan
dalam membentuk media dengan tujuan yang beragam. Dengan kata lain
bahwa kegiatan komunikasi yang terjadi melalui medium teknologi terjadi
apabila tingkah laku manusia dan penyampaian pesan yang disampaikan
atau dimediasi melalui mesin. Pada komunikasi dengan bantuan medium
teknologi; komunikasi non verbal, konteks fisik, nada bicara, jarak antar
pesona, posisi tubuh, penampilan dan gesture tidak dapat terlihat seperti
ketika kita berkomunikasi secara langsung.
Blackberry sebagai salah satu alat komunikasi yang saat ini sedang
banyak diminati di kalangan masyarakat adalah bentuk dari Computer
Mediated Communication. Blackberry merupakan mobile phone yang
mengkonversi komputer menjadi telepon genggam, sehingga dapat
dikatakan bahwa Blackberry merupakan media komunikasi antar personal
yang diperantarai oleh komputer serta jaringan internet. Blackberry,
merupakan salah satu perangkat genggam nirkabel yang didukung oleh
fasilitas push e-mail, mobile telephone, text messanging, web browser,
mobile internet function, dan instant mesangger yang kini menjadi
fenomena dalam penggunaan mobile internet di Indonesia
Blackberry merupakan salah satu media perkembangan teknologi
komunikasi yang dalam hal ini mengacu pada teori Computer Mediated
Communication (CMC), CMC sendiri didefinisikan sebagai suatu transaksi
komunikasi yang terjadi melalui penggunaan dua atau lebih jaringan
3
berbeda dimana aktivitas tersebut didukung oleh teknologi komunikasi via
komputer. Banyak studi yang baru-baru ini melibatkan internet berbasis
jaringan sosial yang didukung oleh perangkat lunak sosial.3 Perspektif
tersebut mengarahkan Blackberry pada kategori perangkat media
komunikasi komputer yang secara teknis dan fungsi memiliki kesamaan
antara komputer biasa dengan perangkat genggam nirkable.
Dalam pemakaiannya Blackberry memberikan kelebihan tersendiri
dibanding dengan mobile phone yang lain, salah satunya adalah Blackberry
Messenger (BBM). Blackberry Messenger merupakan sebuah program
pengiriman pesan instan yang disediakan khusus untuk pengguna
Blackberry. Layanan ini khusus dirancang untuk komunikasi antar
pengguna Blackberry dengan penghubung nomor PIN yang juga ekslusif
dimiliki hanya oleh pengguna Blackberry.
Penggunaan Blackberry Messenger merupakan sebuah media baru
bagi kita di dalam berkomunikasi antar sesama. Blackberry Messenger
merupakan sebuah teknologi yang merubah interaksi manusia. Melalui
Blackberry setiap orang dapat berkomunikasi secara real time kepada semua
orang yang juga memiliki akses Blackberry Messenger. Dengan
menggunakan Blackberry Messenger sekarang setiap orang dapat
melakukan komunikasi antar personal kapanpun dan di manapun tanpa
terhalang jarak dan waktu.
3Hubungan CMC dengan Tiga Model, dikutip dari
http://larassmaharani.blogspot.com/2010/06/hubungan-cmc-dengan-tiga-model.html ,
4
Kepraktisan yang ditawarkan Blackberry Messenger menjadikan
fitur andalan Blackberry ini menjadi fitur yang paling disukai oleh
penggunanya. Banyak pengguna saat ini lebih suka berkomunikasi melalui
Blackberry Messenger dibandingkan fitur lainnya. Komunikasi antar
personal yang tadinya biasa dilakukan secara face to face kini harus melalui
perantara Blackberry Messenger. Fitur ini memungkinkan kita melakukan
interaksi dengan cara-cara baru dan menarik. Chat-room seperti Blackberry
Messenger ini juga memungkinkan kita berkomunikasi langsung dengan
orang lain yang belum kita kenal. Realitas inilah yang dikenal dengan istilah
hiperrealitas (hyper-reality) atau realitas semu. Hal tersebut dikatakan oleh
Walther.J (1996) dengan Komunikasi Hiperpersonal untuk komunikasi
dengan perantara computer yang secara sosial lebih menarik daripada
komunikasi secara langsung.4
Komunikasi hiperpersonal merupakan komunikasi yang terjadi
ketika individu menemukan bahwa mereka lebih baik dapat
mengekspresikan diri mereka sendiri secara leluasa dan lebih dari ketika
mereka berinteraksi secara langsung pada ruang lingkup yang terbatas.
Keterbatasan lingkup media membuat konteks pesan yang dituturkan lebih
terfokus dan terarah. Terlebih bentuk pesan komunikasi yang positif dapat
memberikan kedekatan lebih mendalam antar penggunanya. Keintiman
tersebut dapat terbangun ketika seseorang saling berinteraksi secara terus
menerus dan berkala, meskipun diantaranya belum pernah bertatap muka
4 Walther, J.B (1996). Computer-Mediated Communication: impersonal, interpersonal, and
5
sekalipun. Dalam komunikasi hiperpersonal individu diuntungkan dengan
ketersediaan waktu yang cukup untuk mengolah presentasi diri,
mengembangkan strategi pesan, dan membangun persepsi yang akan
disampaikan kepada penerima.
Komunikasi hiperpersonal disinyalir dapat memberikan kenyamanan
dalam berkomunikasi, karena kebebasan dalam mengolah pesan. Pengirim
dapat menyembunyikan reaksi sesungguhnya kepada lawan bicara dan
membentuk pesan yang terkesan memanipulasi keadaan dengan tujuan
untuk membentuk persepsi lawan bicaranya.. Pengirim dapat memutus
pembicaraan secara cepat tanpa harus menghiraukan perilaku seperti yang
dilakukan ketika berkomunikasi secara langsung dan hal-hal yang tidak
diinginkan dapat diminimalisir, sehingga dapat memberikan respon yang
positif terhadap penerima pesan. Hubungan komunikasi secara face-to-face
kini memiliki nilai yang sama seperti halnya berkomunikasi melalui
komputer atau CMC. Seiring perkembangan teknologi, pesan atau informasi
yang disampaikan dari komunikator pada komunikan terasa sama cepatnya
seperti komunikasi secara langsung. CMC dapat mengatasi keterbatasan
fisik dan sosial bentuk komunikasi lainnya. Oleh karena itu, memungkinkan
interaksi antara orang-orang yang tidak berbagi ruang fisik yang sama.
Chatting atau kegiatan ngobrol yang dilakukan melalui Instant
Messenger merupakan salah satu fitur percakapan yang paling menyerupai
percakapan langsung, dimana feedback dapat cepat terjadi, dibandingkan
6
forum diskusi, milis elektronik, dan sebagainya. Dalam sebuah percakapan
antar pribadi melalui media chatting tersebut memungkinkan seseorang
berbicara secara langsung dengan lawan bicaranya secara intim. Ketika
seseorang melakukan komunikasi antar pribadi secara tatap muka, bahasa
verbal dan non verbal saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat
dipisahkan. Bahasa non-verbal menggambarkan perasaan seseorang yang
sesungguhnya pada saat itu. Sedangkan dalam komunikasi antar pribadi
melalui media komputer adalah proses komunikasi yang terjadi dengan
dimediasi oleh alat dimana tidak terjadi komunikasi face to face atau tatap
muka secara langsung. Hal tersebut menjadikan komunikasi verbal sebagai
satu-satunya bentuk komunikasi yang paling efektif dalam komunikasi antar
pribadi melalui medium komputer. Karena bentuk komunikasi yang
dimediasi oleh alat inilah, seseorang menjadi lebih merasa “berani” dan
“bebas” mengungkapkan apa saja yang diinginkannya.
Aktivitas komunikasi sekarang ini semakin luas penggunaan dan
intensitasnya. Munculnya fitur-fitur seperti Blackberry Messenger semakin
memudahkan setiap orang untuk saling berkomunikasi secara personal.
Terutama fitur tersebut disediakan dalam bentuk telepon seluler yang
memanjakan penggunaanya dan membuat orang cenderung lebih memilih
berkomunikasi melalui media daripada bertemu secara langsung. Realitas
komunikasi personal melalui internet sekarang ini sudah merupakan
aktivitas rutin sehari-hari sejumlah besar orang, terutama di kawasan
7
ditangkap. Maraknya penggunaan Blackberry Messenger untuk
berkomunikasi secara personal dalam kehidupan sehari-hari kerapkali
meperlihatkan “pemandangan aneh”. Misalnya, orang-orang yang secara
fisik berada dalam jarak yang amat dekat (bahkan saling berdampingan di
dalam suatu ruangan) saling berkomunikasi melalui Blackberry Messenger,
lebih aneh lagi berkomunikasi seperti itu juga terjadi pada keluarga yang
berada dalam satu bangunan rumah yang sama. Di satu sisi, komunikasi
personal melalui media banyak bermanfaat tetapi di sisi lainnya
mengakibatkan semakin menurunnya interaksi fisik antar individu.
Komunikasi seperti ini cenderung lebih banyak berlangsung dan dipersepsi
secara verbal, sedangkan isyarat-isyarat nonverbal yang selama ini
dipercaya lebih merepresentasikan kejujuran komunikasi cenderung
semakin ditinggalkan.
Penelitian ini mencoba menjelaskan bagaimana pengalaman
komunikasi hiperpersonal yang dilakukan oleh pengguna Blackberry
Messenger. Peneliti tertarik untuk meneliti fenomena ini karena seperti yang
diketahui penelitian dengan pembahasan yang mengangkat Computer
Mediated Communication masih belum banyak dilakukan , sehingga hasil
penelitian ini diharapkan memberikan pandangan lebih terhadap
penggunaan media sebagai alat komunikasi antar personal khususnya
8
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat ditarik
rumusan masalah dalam penelitian yaitu: Bagaimana pendapat pengguna
Blackberry Messenger tentang pengalaman komunikasi hiperpersonal?
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana pendapat
pengguna Blackberry Messenger tentang pengalaman komunikasi
hiperpersonal?
I.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi beberapa manfaat, antara lain:
1. Secara Akademis
Computer Mediated Comunication saat ini belum banyak
diteliti, karena tidak menutup kemungkinan fenomena ini akan lebih
berkembang lagi dan pelaku komunikasi ini juga semakin
bertambah. Dengan adanya penelitian ini, maka studi mengenai
CMC akan lebih dikenal di ruang lingkup ilmu komunikasi,
khususnya komunikasi hiperpersonal dengan menggunakan media
Instant messenger. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan
literatur tentang CMC dan refrensi untuk peneliti selanjutnya dalam
9
2. Secara Praktis
Memperluas wawasan masyarakat mengenai media baru
beserta kegunaannya, meliputi gambaran proses komunikasi
hiperpersonal yang terjadi di dalamnya. Sehingga dapat menjadi
masukan bagi pihak terkait dan masyarakat untuk dapat memahami
media komunikasi baru. Serta memberi pengetahuan mengenai
Computer Mediated Communication (CMC) dan diharapkan
menjadi sebuah bidang yang dipelajari pada perkuliahan Ilmu