ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN DI DESA KILENSARI KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
OLEH:
SANDI RIZKY MARTADIPUTRA 09630098
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sandi Rizky Martadiputra Tempat tanggal lahir :
NIM : 09630098
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
1. Skripsi dengan judul “Analisis Pendapatan Nelayan di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta proses dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty non eksklusif.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Malang, 7 Februari 2015 Yang menyatakan,
ABSTRAK
Potensi strategis yang dimiliki Kabupaten Situbondo adalah membentangnya potensi laut/ pantai yang dimiliki, hampir di setiap kecamatan, kecuali Kecamatan Sumbermalang, Jatibanteng, Situbondo dan Panji. Sub-sektor perikanan laut memberikan kontribusi yang besar terhadap nilai tambah di sektor perikanan. Penelitian ini ingin mengamati dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan yaitu modal, tenaga kerja, waktu melaut. Pengalaman dan jarak tempuh melaut. Faktor modal kerja termasuk ke dalam penelitian ini karena pendapatan sangat dipengaruhi oleh modal. Faktor tenaga kerja masuk kedalam penelitian ini karena pendapatan bergantung pada jumlah tenaga kerja. Faktor pengalaman, dalam kegiatan menangkap ikan (produksi) dalam hal ini nelayan dengan semakin berpengalaman nelayan akan meningkatkan pendapatan. Teknologi, tingkat pendidikan, usia, pengalaman dan tata niaga ikan berpengaruh terhadap pendapatan usaha nelayan di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. Variabel usia memiliki pengaruh dominan terhadap pendapatan usaha nelayan di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo.
ABSTRACT
Kabupaten Situbondo’s strategic potention is about the extend potention of sea/beach in almost every district at Situbondo, except Sumbermalang, Jatibanteng, Situbondo,and Panji. Marine Fisheries sub – sector give such a huge contribution for added value to fisheries bussines sector. This research is trying to analyze the factors that affect to fisherman incomes, there are capital, human resources, fishing time, fisherman experience, and fishing mileage. Capital is the one of many factor wich is important for the income of the fisherman. The second factor is human resources, income of the fishing industry is affected by how many worker/fisherman do the fishing. And the other factor is experience of the fisherman, it’s mean that the experienced fisherman can catch more fish than unexperienced fisherman.Technology, education degree, age, experience, and fish sales management is affect to fisherman income in Kilensari Village, Panarukan District, Situbondo Regency. The age variable have dominan affect to fisherman income.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pendapatan Nelayan di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo”. Skripsi disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan , Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ida Nuraini, SE., M.Si.selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan , Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang 3. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dosen Pembimbing utama yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan demi terselesaikannya penulisan skripsi ini;
4. Drs. Dwi Eko Waluyo, M.Siselaku Dosen Pembimbing anggota yang telah memberikan pengarahan selama penulisan skripsi;
5. Drs. Dwi Eko Waluyo, M.Siselaku dosen wali yang memberikan arahan dan bimbingan selama penulis belajar di bangku kuliah
6. Semua Dosen-Dosen dan karyawan Fakultas ekonomi Univesitas Muhammadiyah Malang, yang telah membantu dalam urusan administrasi; 7. Masyarakat nelayan Desa Kilensari yang telah memberikan bantuan dan
waktu untuk terselesaikannya skripsi ini.
Dhany Dhiman, Arfin Ramadhan, Irzan Basofi, Beserta pihak – pihak lain yang telah membantu.
Semoga bantuan dan bimbingan, semangat serta dorongan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Tiada suatu karya yang sempurna kecuali milik Allah semata, untuk itu saran dan kritik selalu penulis terima dengan senang hati untuk menyempurnakan Laporan Akhir ini.Besar harapan penulis semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua.
Malang, 04 Februari 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv
ABSTRAKSI ... v
ABSTRACT ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu ... 6
B. Landasan Teori ... 8
1. Pengertian Teori Produksi ... 8
2. Teori Pendapatan ... 19
3. Peta Sosial Ekonomi Nelayan... 22
4. Komunitas dan Kelompok Nelayan ... 23
5. Konsep Biaya, Penerimaan dan Keuntungan ... 28
6. Faktor Penentu Pendapatan Nelayan... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ... 38
B. Jenis Penelitian ... 38
C. Jenis dan Sumber Data ... 38
D. Populasi dan Sampel ... 39
E. Definisi Operasional Variabel ... 40
F. Metode Analisis Data ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 49
1. Letak Geografis Kabupaten Situbondo ... 49
2. TopografiKabupatenSitubondo ... 50
3. Iklim Kabupaten Situbondo ... 51
B. Analisis Data ... 52
1. Hasil Uji Normalitas Data ... 52
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 52
3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 68
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perkembangan Produksi Perikanan Di Desa Kilensari Kecamatan
Panarukan Kabupaten SituondoTahun 2011-2012 ... 2
Tabel 3.1 Kriteria Indeks Reliabilitas ... 43
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data ... 52
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas ... 53
Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi ... 56
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 59
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 60
Tabel 4.7 Hasil Uji F ... 63
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, Sri, 1999, Manajemen Produksi dan Operasi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia : Jakarta
Ari Sudarman, 2004, Teori Ekonomi Mikro, Edisi 4, BPFE UGM : Yogyakarta. Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi
Revisi. V, Penerbit Rineka Cipta: Jakarta.
Boediono. (1991).Ekonomi Makro. Edisi-4. penerbit BPFE, Yogyakarta.
Fauzia, Shifa Nurul, 2010, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu Jakarta Utara
Gunawan Sumodiningrat, Dr., M.Ec., 1994, Ekonometrika Pengantar, Edisi Pertama, Cetakan Keempat, BPFE, Yogyakarta.
Henderson, James M. and Richard E. Quandt. 1971. Microeconomic Theory a Methematical Approach Singapore. Mc Graw Hill Book Co.
Kusnadi, 2002, Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir, Penerbit Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.
Mankiw, N. Gregory. 2000. Teori Makro Ekonomi Terjemahan, PT. Gramedia. Pustaka Utama, Jakarta.
Masyhuri. 1996. Menyisir Pantai Utara : Usaha dan perekonomian Nelayan di Jawa dan Madura1850-1940. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta Mularno, Adhi And Nurung, Nurung dan Sriyoto, Sriyoto, 2007, Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Nelayan Menggunakan Perahu Mesin Tempel (Studi Kasus Di Kelurahan Pasar Mukomuko)
Nasution, 2008, Analisis Pendapatan Nelayan Tradisional Dibandingkan Dengan Upah Minimum Regional di Kecamatan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Sumitro. Djoyohadikusumo, 2004, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Cetakan pertama, Penerbit PT. Pustaka LP3ES, Jakarta
Fungsi Cobb-Douglass, Cetakan Pertama, CV. Rajawali: Jakarta. Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. PT Raja Grafindo Perkasa : Jakarta.
Sajogyo, Pudjiwati Sajogyo. 1996. Sosiologi Pedesaan : Kumpulan Bacaan, Yogyakarta GajahMada University Press.
Sastrawidjaya. 2002.Nelayan Nusantara. Pusat Riset Pengolahan Produk Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Singarimbun, Masri dan Effendi, 1995, Metode Penelitian Survai, Edisi Revisi, Jakarta: LP3S
Sitorus, MTF. 194. Peran Ekonomi Wanita dalam Rumah Tanga Nelayan Miskin di Pedesan Indonesia. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Tidak Dipublikasikan. IPB: Bogor.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang harus dicapai dalam
pembangunan. Adapun salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan
dalam pembangunan adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Dalam
buku Todaro dan Smith (2011;57) mendefinisikan IPM sebagai indeks yang
mengukur pencapaian pembangunan sosio-ekonomi suatu negara yang
mengkombinasikan pencapaian dibidang pendidikan, kesehatan, dan
pendapatan riil per kapita yang disesuaikan.
Konsep IPM pertama kali dipublikasikan oleh
United Nations
Development Programme
(UNDP) melalui
Human Development Report
tahun
1996, yang kemudian berlanjut setiap tahunnya (BPS, 2014). Dalam publikasi
itu pembangunan manusia didefinisikan sebagai “
a process of enlarging
people’s choices”
atau proses yang meningkatkan aspek kehidupan
masyarakat. IPM merupakan indeks komposit yang dihitung dari Indeks
harapan hidup (masa hidup/lamanya hidup), Indeks pendidikan (tingkat melek
huruf pada orang dewasa dengan bobor 2/3 dan rasio partisipasi sekolah
dengan bobot 1/3), dan Indeks standar hidup layak (PDRB per kapita yang
telah disesuaikan dengan paritas daya beli mata uang setiap negara). Karena
dalam perhitungan indeks harapan hidup, indeks pendidikan, dan indeks
2
seperti kualitas pendidikan, kesehatan, dan kependudukan, maka IPM
dianggap telah relevan untuk dijadikan tolok ukur dalam menentukan
keberhasilan pembangunan.
Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang terus mengalami
peningkatan dalam hal pencapaian IPM. Namun demikian pencapaian IPM
Indonesia masih jauh tertinggal di bandingkan Negara lainnya atau berada di
posisi 108 dari 187 negara yang ada dengan klasifikasi pencapaian IPM
kelompok menengah. Provinsi Gorontalo sebagai salah satu provinsi
pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan undang-undang Nomor 3
Tahun 2000 pada tanggal 22 Desember. Wirokartono, et.al (2011;xiii) dalam
buku Laporan Pembangunan Provinsi Gorontalo dikemukakan bahwa mutu
pembangunan manusia masih menjadi isu penting dalam agenda
pembangunan pemerintah pusat dan daerah.
Provinsi Gorontalo, meski mencatat kemajuan di sana-sini, juga
masih menghadapi banyak persoalan dalam pembangunan manusia. Secara
umum, capaian pembangunan manusia Gorontalo berada di belakang capaian
provinsi lain. Beberapa persoalan pembangunan manusia yang dihadapi
Provinsi Gorontalo ialah rendahnya angka partisipasi sekolah, tingginya angka
kematian bayi dan gizi buruk, serta kecilnya pendapatan perkapita. Walaupun
terjadi perbaikan dibandingkan masa sebelumnya, Gorontalo kini masih
berada di posisi ke-25 dari 34 provinsi Indonesia dalam capaian IPM, atau
posisi ke empat dari 6 provinsi di pulau Sulawesi dengan jumlah penduduk
3
Berikut adalah gambar perbandingan IPM (Indeks Pembangunan
Manusia) nasional dengan IPM Provinsi Gorontalo :
[image:17.595.128.502.166.391.2]Sumber : Badan Pusat Statistika Indonesia, diolah
Gambar 1.1
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Gorontalo dan
Nasional Tahun 2004-2013
Dari gambar 1.1 di atas bisa dilihat, walaupun terus mengalami
perbaikkan namun IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Provinsi Gorontalo
masih berada dibawah capaian IPM nasional atau tertinggal 1,98% pada tahun
2012 dan pada tahun 2013 tertinggal 2,04% dari capaian IPM nasional.
Adapun pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat
mempengaruhi jumlah penduduk miskin. Apabila PDRB dalam suatu daerah
mengalami peningkatan maka akan menurunkan persentase penduduk miskin
penurunan persentase penduduk miskin akan menyebabkan terjadinya
penurunan pada tingkat pengangguran hal ini disebabkan karena apabila
semakin kecil persentase penduduk miskin di suatu daerah maka akses
68,69 69,57 70,08 70,59 71,17 71,76 72,27 72,77 73,29 73,81 65,39 67,46 68,01 68,83 69,29 69,79 70,28 70,82 71,31 71,77 60 62 64 66 68 70 72 74 762004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
4
terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan akan semakin baik. Akses
terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan yang baik akan menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas atau memiliki produktivitas tinggi
yang akan mendorong capaian IPM yang lebih baik.
Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi provinsi Gorontalo
konsisten mengalami peingkatan. Pada tahun 2008 Provinsi Gorontalo hanya
mampu mencapai PDRB ADHK (2000) sebesar 2.520.673 juta rupiah dengan
persentase penduduk miskin pada saat itu 24,88% dan tingkat pengangguran
terbuka (TPT) sebesar 5,65%, sementara pada tahun 2013 telah jauh lebih
baik, dimana PDRB ADHK (2000) provinsi Gorontalo mampu mencapai
3.646.551 juta rupiah dengan persentase penduduk miskin sebesar 17,51% dan
tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,31% .
B.
Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:
1.
Bagaimana distribusi IPM (Indeks Pembangunan Manusia), Persentase
penduduk miskin, PDRB ADHK (Produk Domestik Regional Bruto Atas
Dasar Harga Konstan), dan TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka)
Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu 2008-2013?
2.
Seberapa besar pengaruh persentase penduduk miskin, PDRB ADHK
(Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan), TPT
(Tingkat Pengangguran Terbuka) terhadap IPM (Indeks Pembangunan
5
C.
Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas
maka peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas meliputi:
1.
Indikator yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat
dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan besarnya nilai IPM (Indeks
Pembangunan Manusia) kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo dalam
kurun waktu 2008-2013
2.
Data IPM yang digunakan merupakan data yang telah dipublikasikan oleh
BPS (Badan Pusat Statistika) Provinsi Gorontalo.
3.
Varibel yang digunakan meliputi: persentase penduduk miskin sebagai
variabel X1, PDRB sebagai variabel X2, TPT (Tingkat Pengangguran
Terbuka) sebagai variabel X3, dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
sebagai variabel Y
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
a.
Untuk mengetahui distribusi IPM (Indeks Pembangunan Manusia),
Persetase penduduk miskin, PDRB (Produk Domestik Regional
Bruto), dan TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) Kabupaten/Kota di
Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu 2008-2013.
b.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persentase penduduk
miskin, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), dan TPT (Tingkat
Pengangguran Terbuka) terhadap IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
6
2.
Manfaat Penelitian
a.
Bagi Pemerintah Gorontalo
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
IPM (Indeks Pembangunan Manusia).
b.
Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapakan dapat menjadi sumber informasi atau